TABULASI TOTAL EDIT FEB 2015 +MASALAH FIX BANGET BANGET BANGET
LAMPIRAN - UKSW...ganteng banget” dan mereka ngga akan rela ngomong seperti itu. Sementara...
Transcript of LAMPIRAN - UKSW...ganteng banget” dan mereka ngga akan rela ngomong seperti itu. Sementara...
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan
Produser
1. Apa peran produser dalam program The Comment?
2. Apa kesulitannya dalam mengkoordinir tim? Bagaimana caranya?
3. Bagaimana cara menekankan tim untuk melahirkan ide baru agar tidak
tersaingi dan berbeda?
4. Mengapa pengemasan program The Comment seperti itu?
5. Bagaimana pertanggung jawaban produser kepada eksekutif produser?
6. Mengapa program ini dinamakan The Comment?
7. Apa yang ingin dicapai oleh The Comment?
8. Sudah berapa lama program The Comment berjalan?
9. Sudah berapa kali The Comment mengalami perubahan jam tayang?
10. Mengapa The Comment memilih Danang dan Darto sebagai host?
11. Mengapa bintang tamu dalam program The Comment lebih
mengutamakan perempuan?
12. Konten apa saja yang ada dalam program The Comment?
13. Apa konten andalan The Comment dari awal berdiri hingga sekarang?
14. Apa maksud dari tagline “Jangan Ditonton atau Saatnya Matikan TV”?
15. Bagaimana eksistensi program The Comment saat ini?
16. Seberapa pentingnya eksistensi bagi program The Comment?
17. Adakah program acara dari televisi lain yang serupa dengan The
Comment?
18. Bagaimana cara menyikapi program acara lain agar The Comment tidak
kalah saing?
19. Adakah perbedaan rating ketika The Comment berubah jam tayang?
Dan ketika di publikasikan melalui sosial media?
20. Pernahkah The Comment mendapat rating rendah? Karena apa?
21. Apa strategi andalan program The Comment dalam mempertahankan
eksistensinya?
Tim kreatif
1. Mengapa program ini dinamakan The Comment?
2. Apa yang ingin dicapai oleh The Comment?
3. Mengapa The Comment memilih Danang dan Darto sebagai host?
4. Ada berapa dan siapa saja tim kreatif dalam program The Comment?
5. Apa saja pekerjaan tim kreatif dalam program The Comment?
6. Konten apa saja yang ada dalam program The Comment?
7. Apa konten andalan The Comment dari awal berdiri hingga sekarang?
8. Sudah berapa kali The Comment mengalami perubahan jam tayang?
9. Adakah perbedaan rating ketika The Comment berubah jam tayang?
10. Adakah program acara dari televisi lain yang serupa dengan The Comment?
11. Bagaimana cara menyikapi program acara lain agar The Comment tidak
kalah saing?
12. Pernahkah The Comment mendapat rating rendah? Karena apa?
13. Apa yang dilakukan tim kreatif ketika program The Comment mendapat
rating rendah?
14. Mengapa bintang tamu dalam program The Comment lebih mengutamakan
perempuan?
15. Seberapa pentingnya eksistensi bagi program The Comment?
16. Bagaimana eksistensi program The Comment saat ini?
17. Apa kesulitan tim kreatif dalam mempertahankan eksistensi program The
Comment?
18. Bagaimana cara tim kreatif untuk mempertahankan eksistensi program The
Comment?
19. Apa maksud dari tagline “Jangan Ditonton atau Saatnya Matikan TV”?
20. Adakah perbedaan rating dengan cara publikasi menggunakan sosial media?
21. Strategi komunikasi apa yang digunakan oleh tim kreatif guna
meningkatkan atau mempertahankan eksistensi program The Comment?
Lampiran 2. Hasil Wawancara Dengan Produser Program The Comment
NET TV
Waktu : Selasa, 6 Juni 2017
Pukul : 16.00 – 17.00 WIB
Tempat : Gedung The East lt. 27 Kuningan, Jakarta Selatan
Nama : Teuku Aditya (Kang Demon)
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Karyawan NET TV
Jabatan : Produser
Wawancara :
1. Eddo : Disini kang Demon kan produser, nah peran produser itu
apa aja?
Kang Demon : Peran produser di program itu ya memanage bagaimana
suatu program bisa berjalan sesuai dengan SOP perusahaan,
dimana didalam suatu program saya harus memanage ada tim
kreatif dan tim PA (production assistant) harus bekerja sama
untuk mengerjakan suatu program, proses ini dimulai dari
proses pra produksi, produksi sampai pasca produksi.
2. Eddo : Nah tadi kan kang Demon udah bilang ada
tim kreatif dan PA, lalu ada kesulitan ngga kang dalam
mengkoordinir tim ini?
Kang Demon : Kesulitan pasti ada, tapi ya tingkatnya itu beda, misalkan
kalo untuk tim kreatif, tim kreatif itu adalah ya orang-orang
yang kreatif, orang-orang yang memiliki daya imajinasi,
yang punya selera, yang punya pendapat gitu loh. Terus yang
jadi tantangan adalah bagaimana bisa apa namanya, bisa
memaksimalkan peran mereka sebagai tim kreatif dengan
mengeluarkan ide-ide yang baik, ide-ide yang unik namun
tetap berada di koridor yang sama, tidak keluar dari wilayah
kreatif yang memang dibutuhkan oleh suatu program, karena
program kan beda-beda nih, ada program musik, program
talkshow segala macem, memang harus disesuaikan oleh
program apa yang mereka kerjakan. Sedangkan untuk teman-
teman PA ya tingkat kesulitannya adalah bagaimana mereka
bisa mengerti dalam hal teknis, shooting dalam hal ini kayak
bagaimana mereka bisa tau, bagaimana cara memanage crew
teknikal, bagaimana mereka bisa berhubungan baik dengan
crew-crew teknis, bagaimana mereka bisa ngedit tayangan
dengan baik, itu dan tentu yang paling penting adalah
bagaimana mereka bisa mengerti tidak hanya teknis tapi juga
melakukan teknik itu dibuat supaya lebih lengkap.
3. Eddo : Biar terus ada ide, cara memanage tim itu
dari kang Demon bagaimana?
Kang Demon : Pastinya setiap eee pada awalnya pastinya mereka memiliki
tanggung jawab, tanggung jawab mereka disini adalah kita
sebagai tim dan masing-masing orang memiliki tanggung
jawab dan haknya yang sama gitu loh itu yang pertama, yang
kedua adalah secara regular saya pasti akan bertemu dengan
temen-temen tim the comment setiap hari Jumat biasanya,
dimana disitu kita saling evaluasi, disitu kita juga saling
brainstorming untuk bisa mencari kreatifitas-kreatifitas baru,
mencari ide-ide baru yang bisa dikembangkan di program
selanjutnya.
4. Eddo : Kan diatasnya produser ada eksekutif
produser, nah bagaimana pertanggung jawaban dari kang
Demon ke EP itu?
Kang Demon : Ya bagaimana pun eksekutif produser adalah orang yang
memanage lebih banyak tim gitu loh, lebih banyak man
power yang harus di manage sama beliau, tanggung jawab
saya adalah melakukan record secara berkala bagaimana
program ini sudah berjalan secara skala harian, bulanan, atau
pertahun. Itu juga termasuk selain record terhadap progress
man power, budget, juga dari resault dari program itu sendiri,
dalam hal ini berarti baik itu secara performance rating and
share, ataupun dari pemasukan vinancial dari blokingan
produk dan macem-macem.
5. Eddo : Kalo dari kang Demon kan juga menentukan
kontennya, nah itu berarti semuanya diambil penuh dari kang
Demon?
Kang Demon : Pada dasarnya produser adalah orang yang bertanggung
jawab, bertanggung jawab pada kelangsungan suatu
program, baik buruknya program itu ya pasti berdasarkan
hasil dari kerjanya suatu tim, bagaimana pun produser adalah
orang yang akan paling pertama memberikan tanggung
jawab penuh terhadap apapun yang menjadi hasil tayangan
tersebut, baik positif maupun negatif. Tentu sebagai orang
yang harus bertanggung jawab pada suatu program, saya
harus memastikan bahwa apapun materi yang akan di
shootingkan ataupun yang nanti ditayangkan itu harus sesuai
dengan standar yang sudah saya tetapkan, karena
bagaimanapun saya yang bertanggung jawab terhadap itu,
jadi memang tim akan melakukan report terhadap saya dan
saya akan menentukan apakah itu bisa dilakukan atau tidak.
6. Eddo : Kenapa program ini dinamakan The Comment?
Kang Demon : Nama The Comment ya pada awalnya karena pertimbangan
bahwa orang-orang Indonesia itu adalah orang-orang yang
sangat suka komentar gitu loh, mereka senang melakukan
komentar terhadap apapun, karena zargon awal The
Comment pun “ini program yang tidak bisa bikin pintar,
bikin cakep ataupun bikin kaya, karena kita cuman bisa
komentar” gitu loh, yaitu adalah penggambaran realitas saat
ini, terutama dengan sekarang jaman sosial media dimana
orang sangat mudahnya melakukan komentar, itu yang kita
coba angkat dan kita coba jadikan sebuah ide unik untuk
ditayangkan.
7. Eddo : Lalu yang ingin dicapai The Comment?
Kang Demon : Yang ingin dicapai The Comment adalah saya pribadi
terutama punya bayangan bahwa ini adalah progaram yang
akan menjadi sebuah program yang menyenangkan gitu,
dalam artian program yang ringan, program yang bisa jadi
temen buat ngabisin waktu, karena konsep program ini
adalah seperti lu lagi ngumpul temen-temen tongkrongan lu
gitu, lu bisa bahas apapun yang bisa itu penting atau ngga
penting tapi fun gitu loh, makanya program ini kita kemas
sedemikian ringannya gitu, kita ngga memaksa orang untuk
berusaha mencerna “ini bahas apa ya?” atau segala macem,
ya kita megalir aja, hal-hal yang kita bahas adalah hal-hal
yang memang terjadi setiap hari dan mudah untuk dicerna
penonton.
8. Eddo : Nah The Comment ini udah berjalan berapa lama kang?
Kang Demon : Berarti dari pertama itu bulan Mei ya, Mei 2013 sekarang
itu udah 4 tahun lebih, 1.030 episode apa hehe.
9. Eddo : The Comment udah berapa kali mengalami perubahan jam
tayang?
Kang Demon : Pertama itu jam 8-9 malem, terus jam 6-7 malem, terus jam
setengah 9-jam setengah 10 malem, udah gitu jam 9-10
malem, udah gitu jam 10-11 malem, udah gitu sekarang jam
3-4 sore.
10. Eddo : Oke kenapa The Comment memilih Danang Darto sebagai
host?
Kang Demon : Awalnya saat itu tahun 2013 adalah saat NET TV yang
pertama kali muncul, kita punya pemikiran kalo kita
menampilkan artis-artis yang sudah terkenal saat itu ya
mungkin ngga jauh beda sama tv yang lain-lain, ngga ada
nilai barunya disitu dari tv yang baru akan muncul, dan saat
itu kita mencari talent baru yang masih fresh, dan saat tahun
itu salah satu yang lumayan sedang bersinar adalah Danang
Darto sebagai penyiar radio. Ya muncul ide bahwa mungkin
dari radio ini bisa kita angkat jadi talent tv gitu, saat kita coba
dengan dari berbagai proses casting, tes cam, dan akhirnya
sampai pallete program dan ternyata itu cukup works, dan itu
yang akhirnya kenapa kita pilih Danang Darto sampai
sekarang, makanya sekarang ada co hostnya Virzha haha.
Eddo : Nah Danang Darto itu gimana kang dimata khalayak?
Kang Demon : Saat ini menurut saya ya mereka udah jauh lebih
berkembang dibanding saat mereka dulu menjadi penyiar,
maksudnya secara tv kan secara scope lebih luas dan bedanya
dengan radio yang hanya mengandalkan lewat suara, di tv
mereka bisa terdengan audio visual gitu, dan tentu ini akan
berdampak baik secara popularitas di masyarakat juga.
Eddo : Popularitas mereka dengan The Comment sendiri?
Kang Demon : Popularitas mereka berbanding lurus menurut saya dengan
The Comment, karena ya untuk sebagian masyarakat yang
tidak terlalu awam dengan radio ya mereka baru pertama kali
mulai acara aja udah di The Comment, otomastis dengan
sampai sekarang Danang Darto adalah hostnya The
Comment ya itu udah membentuk identitas integral dari
mereka, ya bahwa The Comment adalah Danang Darto dan
Danang Darto adalah The Comment, jadi menurut saya
semakin tinggi popularitas mereka ya akan membawa
programnya atau sebaliknya.
11. Eddo : Kan The Comment banyak bintang tamunya
nih kang, kenapa bintang tamunya diutamakan perempuan?
Kang Demon : Bintang tamu perempuan ini balik lagi ke faktor psikologis
penonton, contoh sederhananya adalah bahwa perempuan itu
“lebih toleran” dibanding dengan laki-laki, laki-laki itu saat
liat laki-laki lain dia ngga akan ngomong “itu laki-laki
ganteng banget” dan mereka ngga akan rela ngomong seperti
itu. Sementara perempuan mereka senang liat laki-laki
ganteng dan saat liat perempuan cantik banget itu akan
“yaampun ini perempuan cantik banget” gitu. Itu yang
membuat bahwa bintang tamu perempuan itu akan lebih
mudah diterima oleh penonton, beda dengan laki-laki, laki-
laki itu kayak kalo ngga ganteng banget atau lu lawak banget
sekalian gitu loh, kalo lu ditengah-tengah doang ngga akan
terlalu jadi patokan, dan laki-laki ngga mau juga nonton laki-
laki, sedangkan perempuan itu cenderung lebih aman,
makanya itu kenapa perempuan, itu istimewanya adalah
mereka lebih bisa menempatkan diri, lebih mudah diterima
sama orang pada umumnya. Ya dan juga apalagi host gue
cowok dua ditambah satu lagi Virzha, kalo bintang tamu
panggil cowok lagi buat apa ngga ada “Candy” nya.
12. Eddo : Terus konten apa aja yang ada didalam The Comment?
Kang Demon : Pada dasarnya konten yang utama itu adalah video, yaitu
core-corenya The Comment adalah video atau foto yang viral
di media sosial, mau video lucu atau apapun itu yang jadi
sesuatu untuk dikomentari orang-orang, sementara ada juga
seperti games, musik-musik atau segala macem itu lebih ke
kombinasi ke programnya sendiri gitu, tapi core utama kita
tetep ngga jauh dari video ataupun foto yang viral di
masyarakat, bukan andalan tapi itu identitas program kita
sebenernya.
Eddo : Nah kalo konten andalan yang dari dulu sampe sekarang
masih ada itu apa kang?
Kang Demon : Paling yang ngga pernah ilang VIVICU sih, ya mungkin
berangkat dari dulu ada American Funniest Videos itu orang
suka gitu nonton video-video lucu dengan durasi-durasi
pendek, ya VIVICU itu implementasi dari itu gitu yang kita
kemas berdasarkan tema misal ada video tentang anak-anak,
video tentang binatang atau video tentang orang-orang sial
gitu macem-macem, ya satu konten yang menurut gue
panjang sampe sekarang ini ya VIVICU itu sama rayuan Om
Dud.
13. Eddo : Terus The Comment kan punya tagline
kayak “jangan ditonton ya” atau “saatnya mati’in tv”, nah
maksud dari tagline itu apa?
Kang Demon : Ya itu balik saat itu adalah kita cukup menyadari bahwa
program ini tidak memiliki faktor kuat dari hal host yang
terkenal dan kita juga station tv baru, jadi untuk
meminimalisir bahwa memang tidak ada yang menonton
program ini beneran, ya saat itu kita coba maju dengan
tagline yang sedikit reverse psikologi gitu , dimana orang itu
saat dilarang malah cenderung penasaran, itu yang membuat
saat itu The Comment lumayan mencuri perhatian, karena
program ditempat lain yang mari ditonton malah kita jangan
ditonton itu bikin orang seenggaknya nengok dulu gitu, itu
yang membuat penasaran itu muncul karena kita ingin
mencuri perhatian dengan cara yang tidak biasa.
14. Eddo : Nah dari situ terus bagaimana eksistensi
program The Comment pada khalayak?
Kang Demon : Ya eksistensinya saat ini ya untuk saat orang ditanya
“program NET apa?” The Comment pasti disebut. Jadi untuk
saat ini nama The Comment sudah cukup menjadi brand yang
cukup dikenal di masyarakat terutama masyarakat kota besar
ya, baik itu mereka nonton apa ngga, tapi nama The
Comment itu sudah cukup ada di mindset orang sebagai salah
satu program komedi di Indonesia.
Eddo : Seberapa pentingnya sih kang eksistensi program itu?
Kang Demon : Eksistensi program tentu penting karena program yang
masih eksis adalah program yang masih ditonton sama
penontonnya gitu, karena ya berbanding lurus program yang
ditonton tentu akan masih eksis dan penontonnya berkurang
ya eksistensinya juga berkurang dengan sendirinya gitu.
15. Eddo : Lalu selama ini ada ngga program acara
yang sama dengan The Comment?
Kang Demon : Ada banyak, banyak banget!
Eddo : Nah apa aja tuh kang?
Kang Demon : Dulu ada programnya Joshua tapi lupa gue namanya, kalo
sekarang yang jalan dan sama banget dengan The Comment
ya Narsis itu sampe ke set segala macem, grafik-grafik. Ya
kita sih cuman bangga aja, bangganya adalah ya ternyata
program kita dijadiin barometer buat program-program lain
untuk bisa melakukan hal yang sama dan mengejar ke
standarnya kita bukan kita yang ngejar standarnya mereka.
Eddo : Lalu gimana nyikapin program yang sama, sama supaya
The Comment itu ngga kalah sama yang lain?
Kang Demon : Kalo menurut gue ini bukan masalah persaingan, karena
secara konten ya semua bisa mengklaim bahwa konten dia
yang paling baru, menarik dan lain-lain, tapi menurut saya
pribadi bahwa dengan kita yang lebih dulu pertama kali
melakukan hal ini itu menjadi position sendiri, positionning
bahwa secara image tentu kita akan jadi lebih baik, jadi
menurut saya persaingannya ya kalo konten tidak bisa
dibedah mana yang lebih baik dari konten A atau konten B,
atau misalkan ngomongin secara rating and share ya saat kita
diadu dengan yang program yang lebih dulu shuttle ya juga
akan konyol, jadi sekarang menurut saya ya masing-masing
jalan dengan kreatifitas sendiri-sendiri gitu, tapi yang
membuat berbeda adalah kita muncul lebih dulu di
masyarakat.
16. Eddo : Terus dari yang perubahan jam tayang tadi,
ada ngga perbedaan ratingnya kang?
Kang Demon : Sejauh ini ya tentu ada sedikit penyesuaian gitu loh bahwa
penonton disaat kita tayang di jam 10-11 malem tentu beda
dengan penonton yang kita dapatkan di jam 3-4 sore gitu dari
umur atau segala macem, tapi menurut saya tidak
sesignifikan itu juga perbedaannya antara tayang jam sekian
sampe jam sekian karena penonton kita pada dasarnya
penonton teenage, penonton The Comment itu terutama
adalah anak muda yang dijam 10-11 available dan dijam 3-4
pun beberapa dari mereka juga masih available, mungkin
perubahannya tidak terlalu signifikan sebenarnya.
17. Eddo : Ada ngga pengaruh dari sosial medianya kang?
Kang Demon : Pengaruh sosial media tentu besar gitu, pengaruh sosial The
Comment menurut saya yang paling berhasil di Indonesia ini,
sebagai suatu program yang memiliki sosial media yang
punya karakter kuat, dan itu akan memancing orang untuk
tertarik dalam programnya, karna sosial media adalah
perpanjangan tangan dari suatu program bagaimana caranya
itu bisa cepet dapet feedback dari penonton apakah tayangan
hari itu menarik atau tidak, juga bisa buat conversetion diluar
tayangan, sehingga sosial media ini akan hidup gitu untuk
kadar kalo misalnya kita pukul rata bahwa kesuksesan dari
jumlah followers, bahkan followers Twitter The Comment
lebih besar dari jumlah followers hostnya sendiri gitu, jadi
sebesar itu kesuksesan dari peran sosial media terhadap suatu
program.
Eddo : Terus bagaimana karakteristik dari sosial media The
Comment itu?
Kang Demon : Karakteristiknya kita menyesuaikan dengan program
dimana program kita isinya absurd yang suka ngundang
perempuan, ya sosial medianya pun akan menyesuaikan
dengan itu gitu, kita ada Mimin yang sampai detik ini kita
tidak pernah kasih tau siapa orangnya, dan Mimin ini adalah
seorang laki-laki yang merasa paling ganteng di Indonesia
gitu, jadi dia bisa dengan sangat gampangnya ngerayu-rayu
artis terkenal tanpa apa namanya tanpa ragu bikin sebuah
conversation yang dimana followers-followers bisa nyela
apapun itu ataupun bisa jadi kita memang menyiapkan bahwa
akun ini sangat hidup, akun ini bukan sekedar akun promo,
tapi ada orang yang menggerakan akun ini dan dia
berhubungan langsung dengan followersnya gitu, bukan
sebagai ini program yang diakunkan di sosial media tapi
orang yang punya kepentingan di sosial media sebagai nyawa
di program itu sendiri.
Eddo : Jadi itu juga buat nambah eksistensi dari program The
Comment?
Kang Demon : Iya betul.
18. Eddo : Pernah ngga kang The Comment dapet rating rendah?
Kang Demon : Buset awal-awal tayang malah, rating nol koma share nol
koma juga pernah ya tapi seiring berjalannya waktu sekarang
udah cukup stabil, kalo rating rendah 0,2 aja pernah gitu
jaman dulu.
Eddo : Nah itu karena apa kang?
Kang Demon : Ya karena belum ada penonton saat itu, tapi kalo sekarang
sih ya biasanya tinggi rating and share ditentukan dari konten
dan bintang tamu biasanya.
Eddo : Kalo paling tinggi itu berapa kang biasanya?
Kang Demon : Tertingginya rating The Comment itu 9,8 share dengan
rating 1,7.
19. Eddo : Terus apa strategi andalannya The Comment
untuk mempertahankan eksistensinya?
Kang Demon : Strategi andalan kita adalah selalu mengangkat tema-tema
yang penting untuk anak muda terutama. Karena The
Comment kan segmentasinya memang buat anak muda,
dimana mereka menganggap bahwa tayangan ini adalah
tayangan yang mempresentasikan pemikiran mereka,
mempresentasikan gaya hidup mereka gitu, dengan selalu
ada di posisi itu, ini akan membuat positioning The Comment
adalah jadi sebuah program yang penting untuk mereka dan
selalu berjalan lurus dan uptodate, itu yang harus selalu kita
gali dan terus lakukan gimana caranya itu bisa tetep menjadi
sesuatu yang into di penonton itu sendiri.
20. Eddo : Oiya kan The Comment pernah ditegur KPI
yang karena adegan Demian menggal kepala Danang, nah itu
gimana kang dengan ratingnya?
Kang Demon : Teguran KPI itu ya hhhmmm susah jelasinnya, banyak
sekali faktor-faktor dalam penyiaran Indonesia yang masih di
ranah abu-abu, dimana... karena suatu program terutama itu
adalah bentuk lain dari karya seni gitu, yang sulit untuk
ditakar apakah itu baik buruk ataupun layak atau tidak, dan
itu kembali ke selera dan citra dari yang membuat itu sendiri,
saat dapet teguran dari KPI dengan gimmick Demian yang
menggal kepala ya dari kami pribadi sudah mengantisipasi
bahwa gambar yang kami tayangkan sudah ada tulisan
“hanya bisa dilakukan oleh profesional” dan bahwa saat
kejadiannya itu pun juga sudah melakukan hasil
pertimbangan yang matang bahwa itu tidak berbahaya gitu,
tapi mungkin berbeda pendapat dengan orang-orang yang
kebetulan diluar maker, karena itu dia pendapat pada suatu
karya tidak bisa semuanya sama, itu yang membuat pada
akhirnya menurut saya akan cukup sulit bagi industri ini
untuk menyamakan persepsi dari aturan-aturan, karena balik
lagi bahwa program adalah karya seni yang cukup sulit untuk
diukur.
21. Eddo : Lalu dari kang Demon sendiri bagaimana
cara untuk terus menjaga konsistensi kinerja dari tim?
Kang Demon : Ya bahwa kita intinya adalah mengerjakan sesuatu terutama
program, saya baru beranggapan dan selalu berusaha
menekankan pada tim saya bahwa we’re doing this tidak
hanya untuk diri kita sendiri, kita melakukan ini untuk orang
lain, dan saat kita melakukan ini, kita sudah menciptakan
sesuatu yang akan menyentuh hidup orang lain gitu, kita
melakukan sesuatu yang penting untuk diri sendiri dan juga
akan penting untuk hidup orang lain. Jadi level kepuasannya
itu menurut saya tidak hanya bisa diukur dari sekedar uang
saja. Ini kita ngomongin dimana kita dalam program ini
membuat suatu karya seni yang tidak bisa diukur dari uang
tapi kepuasannya lain, kayak sekarang lu aja buat skripsi
tentang The Comment yaitu program yang kita bikin sama-
sama segala macem, itu kan menjadi suatu tingkat kepuasan
yang mungkin tidak kita dapat ditempat lain, jadi itu yang
saya katakan dalam arti bahwa mendapatkan sesuatu itu akan
menyatakan kebanggaan baik untuk kita pribadi ataupun
orang lain disekitar kita.
22. Eddo : Menurut kang Demon, The Comment ini
udah mengenai sasarannya belum sih?
Kang Demon : Seperti yang saya bilang, The comment itu punya ciri khas,
jokesnya Danang Darto kan verbal ya, dan balik lagi komedi
adalah sesuatu yang sulit diukur dalam artian apa yang
menurut kita lucu belum tentu menurut kamu lucu atau
sebaliknya, dan The Comment memiliki keunikan dimana
apa ya, anak-anak jaman sekarang itu nyebutnya jokes receh
yang murahan banget, saking murahannya itu udah bener-
bener diantara batas lucu dan ngga lucu gitu loh, saking ngga
lucunya lu ketawa dan kalo lucu itu bonus, jadi ini balik lagi
kalo kata salah satu bintang tamu si Hanna Alrashid itu
bahwa ini program dibangun dari bad jokes gitu, jokes-jokes
yang tanggung tapi karna ini kalo untuk penonton yang setia
itu mereka udah sangat tau memang seperti itu polanya gitu,
jokes murahan itu yang akan dikeluarkan oleh host dan tim
kreatif untuk ditayangkan. Nah kesulitannya adalah mungkin
untuk penonton umum yang tidak terlalu into dengan acara
itu akan melihat bahwa “ini acara apaan sih? Ini acara ngga
penting” itu yang memang program ini menurut saya pribadi
cukup segmented, dimana penontonnya sangat tipikal yang
menyukai jokes seperti ini atau memang mereka udah sering
nonton acara ini, tidak bisa dengan orang yang cuman sekali-
sekali nonton dan dia akan suka biasanya ngga.
23. Eddo : Nah ini kan kalo dari teori strategi
komunikasi itu ada ruang lingkupnya ada objektivitas yang
jelas, memelihara inisiatif, konsentrasi, fleksibilitas, terus
pimpinan yang memiliki komitmen dan terkoordinasi, lalu
keamanan. Dari kang Demon udah menjalankan itu semua
belum?
Kang Demon : Ya harusnya sih dengan kita sudah berjalan sepanjang ini,
karena tidak mudah untuk suatu program tv terutama di
Indonesia bertahan 4 tahun dan streaping tanpa melakukan
proses-proses tadi, jadi menurut saya ya sedikit banyak
proses-proses tadi satu persatu sudah cukup dipenuhi, karena
ya untuk program bisa berjalan sepanjang ini tetep perlu
komitmen, perlu kepemimpinan, perlu apalagi itu tadi
kejujuran, keamanan, memelihara inisiatif ya memang itu
faktor-faktor yang diperlukan untuk program bisa survive di
bidang industri, karena industri itu harus bisa bertahan, kalo
ngga kuat lu kelar gitu.
24. Eddo : Yang terakhir ini bagaimana tim khususnya
dari kang Demon dalam memelihara konsistensi untuk
menjaga eksistensi program The Comment?
Kang Demon : Yang pertama adalah kita bikin “kita tuh mau bikin apa sih
sebenernya?” karena pasti orang nanya “ini program tuh
tentang apa sih?” saat kita udah tau apa yang mau kita bikin,
kan program ini produk ya, nah targetnya itu siapa? Program
ini mau ditujukan ke siapa? Saat lu mau membuat ini ke
semua orang dari segala jenis usia, dari segala jenis tingkat
pendidikan dan lain-lain, lu tidak akan punya karakter ya
sebenernya bagus sih tapi lu ngga punya karakter terkuat,
karena lu berusaha menjual ke semua pihak itu lu tidak punya
bentukan “ini program NET seperti apa?” karena lu berusaha
untuk masuk ke semua pihak, sedangkan pihak-pihak itu
memiliki seleranya masing-masing. Jadi saat kita itu
membuat suatu program yang saat ini kita kasih nama The
Comment, oke ini program adalah program yang kita tujukan
untuk membahas segala hal yang ada di media sosial, media
sosial siapa sih yang paling banyak menggunakannya? Oh
anak muda. Oke berarti ini program yang dimuat di media
sosial untuk anak muda. Mikir hostnya, host seperti apa yang
saat itu lagi menarik untuk anak muda? Oh hostnya itu adalah
Danang dan Darto yang saat itu sedang terkenal di radio, itu
berdasarkan oleh riset. Berarti program ini dibentuk dari hasil
riset yang dilakukan oleh tim kita saat itu. Nah setelah
programnya udah jadi nih, kita udah punya bentukan ini
adalah program entertainmentlah, program-program hiburan,
ini adalah suatu program hiburan yang mengangkat issue-
issue atau tema yang sedang marak di media sosial yang
ditujukan untuk anak muda dan punya host yang berjiwa
muda. Kemudian kita ingin konten yang seperti apa?
Konsistensi bahwa kita akan menghasilkan konten-konten
yang selalu sama, selalu tepat sasaran untuk penonton kita
sendiri, oke kita berjalan seperti apa yang saya katakan tadi,
kita akan membahas tentang video-video atau foto-foto yang
viral di masyarakat, di anak muda terutama, karena pengguna
utama media sosial adalah anak muda. Itu akan terus kita
jalankan, itu adalah konsistensi gitu, setelah itu saat kita
sudah berjalan, saat kita sudah memiliki target yang jelas,
lalu kita sebar pengembangannya. Karena kalo kita selalu
melakukan hal yang sama, ya semuanya akan sama seperti
itu gitu, pengembangannya seperti apa? Ya
pengembangannya dengan konten-konten lain, tanpa
berusaha menghilangkan konten-konten yang lama. Jadi
bagaimana program itu bisa bertahan dan berkembang, itu
adalah kumpulan dari hasil-hasil usaha, riset dan lain-lain
yang dilakukan oleh tim produksi pada program tersebut.
Eddo : Itu berarti emang melalui riset ya kang?
Kang Demon : Jelaaas, karena kalo kita asal nembak tanpa data ya itu
namanya asumsi. Okaay?
Eddo : Okeee
Lampiran 3. Hasil Wawancara Dengan Tim Kreatif Program The Comment
NET TV
Waktu : Selasa, 6 Juni 2017
Pukul : 20.00 – 20.20 WIB
Tempat : Gedung The East lt. 27 Kuningan, Jakarta Selatan
Nama : Reza Gemilang
Usia : 26 Tahun
Pekerjaan : Karyawan NET TV
Jabatan : Tim Kreatif
Wawancara :
1. Eddo : Kenapa program ini dinamakan The Comment?
Kak Reza : Ya basicnya sih karena kita ngomenin semua video yang
ada di episodenya The Comment, video apapun itu corenya
The Comment ya ngomenin video, makanya mungkin
dinamain The Comment.
2. Eddo : Apa yang ingin dicapai sama The Comment?
Kak Reza : Ya setiap program sih pencapaiannya pasti share sama
rating sih, kalo The Comment pengen lebih tinggi dari
sekarang, mungkin bisa jadi eeee program yang corenya NET
kaliii, jadi program kuncian selama 4 tahun.
3. Eddo : Terus mengapa The Comment memilih Danang Darto
sebagai host?
Kak Reza : Sepengetahuan gue dulu itu Danang Darto juga casting ada
beberapa presenter lainnya, mungkin Danang Darto bisa
mewakili anak muda millenial kali ya maksudnya jaman
sekarang, karna sebelumnya di radio juga dia eee konten di
radionya sama kayak konten di The Comment makanya
dipilih.
4. Eddo : Siapa aja tim kreatif sekarang?
Kak Reza : Kalo tim kreatif sekarang 2017 itu udah ada penambahan
MDP 5 itu sekarang tim kreatifnya aja ada 9, perlu gue
sebutin?
Eddo : Iya boleh
Kak Reza : Ya pokoknya yang senior paling lama di The Comment itu
gue, kedua Indra, ketiganya itu ada Pace, terus ada Andhika,
Sasa, terus sama Nizar, itu yang seniornya. Terus masuk
MDP 5 itu ada 3 orang ada Hani, Dadang sama Nupi.
5. Eddo : Pekerjaan tim kreatif?
Kak Reza : Sebenernya kalo pekerjaan tim kreatif itu sama aja ya mau
di tv mana aja, itu dari nyiapin konten, nyiapin bintang tamu,
bikin kontennya, terus ya kalo di The Comment kan eee
kreatif itu kan ya nyari video, terus nyiapin gimmickan buat
host gimana, nyiapin wardrobe, nyiapin propert, yaa
pokoknya yang berhubungan dengan kreatif.
6. Eddo : Terus konten apa aja yang ada di The Comment?
Kak Reza : Konten sih perbaruan ya banyak sekali perbaruan akhir-
akhir ini di yang jam 3 ini yang dari dulu masih ada VIVICU,
Wachu-Wachu FM masih ada, terus kita ada tambahan nih
konten-konten kayak misalnya ada Torang Bicara Cinta, ada
Cilay Bicara Maaf, ada Chillman itu sama kalo konten
puasanya itu ada AA’ Ato sih.
Eddo : Itu VIVICU juga diliat dari ratingnya yang emang bikin
naik gitu kak?
Kak Reza : Sebenernya VIVICU itu kayak penolong sih, penolong di
konten utamanya kita kalo misalnya strategi kita ngga
berjalan, kita masih punya konten terakhir nih yan udah pasti
berjalan yaitu VIVICU sih, jadi VIVICU itu strategi lumayan
yang ngangkat sih.
7. Eddo : Terus kan tadi tim kreatif itu tugasnya kayak
bikin konten dan lain-lain, nah langkah-langkah dalam
membuat konten itu apa aja?
Kak Reza : Masing-masing program beda kan, kalo di The Comment
itu kita mulai dari cari trigger konten yang mau kita buat,
misalnya kita selalu riset dulu berita unik yang ada di
internet. Kejadian apa yang ada di sekarang ini bisa dijadiin
konten, tapi bukan kejadian serius ya, serius ada tapi dibuat
sama kita versi dibaliknya gitu, jadi The Comment itu ngga
terlalu ngangkat issue yang terlalu kayak politik itu ngga.
Jadi langkah-langkahnya kita nyiapin dulu apa yang mau kita
buat, besoknya cari di internet, dari web-web unik, dari
instagram, kita liat seberapa banyak video yang
menyerupainya, kita bikin konten, kita cari bintang tamu
yang bisa masuk ke si konten itu terus kita bikin
gimmickannya kayak gimana misalnya mau ada gimmickan
dari wardrobe, properti, kita siapin disitu baru deh kita
shooting.
8. Eddo : Kenapa bintang tamu di The Comment mengutamakan
perempuan?
Kak Reza : Yaa karna itu tadi basicnya The Comment itu kan
ngomentarin apapun itu yang ada di episodenya The
Comment, ya dari mulai video, bintang tamu, kenapa cewek
karna cewek itu paling gampang dan paling banyak untuk
dikomentarin nah itu, dan termasuk strateginya kita dari The
Comment kenapa kita itu banyak cewek karna Darto dan
temen-temen Homeband itu punya kuncianlah istilahnya,
kayak rayuan-rayuan karna itu termasuk kontennya kita
strateginya kita yang bisa dirayu ya cewek makanya kita
banyak ngundangnya cewek.
9. Eddo : Udah berapa kali The Commnet mengalami perubahan jam
tayang?
Kak Reza : Sepengetahuan gue dari jaman 2015 itu sekitar tiga kali sih
lebih ya, dari sempet sore ke prime time terus pindah lagi ke
sore lagi jam 3 dan sekarang jam 3, tiga kali sih lebih.
Eddo : Nah pengaruhnya jam tayang itu sama rating kak?
Kak Reza : Pengaruh banget, karna setiap jam itu penontonnya beda
jadi kita The Comment itu harus nyesuai’in isi konten buat
masing-masing jam sih, jam 3 sore itu kayak gimana, di jam
10 malem itu gimana penontonnya, di jam 5 gimana
penontonnya beda-beda.
Eddo : Jadi strateginya emang khusus untuk setiap jam?
Kak Reza : Khusus masing-masing jam khusus, kayak untuk yang jam
3 sore ini kita ngejarnya ke orang ee anak-anak yang
umurnya tuh diatas 10-14 tahun kan biasa yang sekolah udah
pulang jam segitu, nah itu yang konten-kontennya kita ngejar
kesitu, yang lebih tinggi sedikit karna kalo ngeliat dari by
minute umur yang 10-14 tahun itu pasti ditemenin nontonnya
sama orang tuanya, jadi kita ngejar juga konten-konten yang
lucu tapi bisa masuk ke anak kecil bisa masuk ke orang tua
kalo buat di jam 3 sore itu.
Eddo : Nah itu termasuk berhasil ngga dalam memasukkan konten
di setiap jam tayangnya?
Kak Reza : Ooo kalo buat akhir-akhir ini pas kita pindah ke jam 3 sore
sih termasuk berhasil, karna rangenya tuh naik penontonnya
dari awal kita pindah ke sekarang berjalan tuh ada
peningkatan, jadi strateginya berhasil sih.
10. Eddo : Ada ngga program acara lain yang serupa dengan The
Comment?
Kak Reza : Ada ada, terakhir ini ada dari Trans7 namanya Narsis, kalo
diliat sih dari editting, dari konten, dari set itu hampir sama
dengan The Comment.
Eddo : Terus gimana nih cara menyikapinya biar The Comment ini
ngga kalah saing sama program tersebut?
Kak Reza : Eee kalo dibilang nyikapin head to headnya sama Narsis,
sebenernya sih kita harus jaga standarisasinya The Comment
malah, bukan ganti wah Narsis bikin ini kita ikutin. Kita jaga
standarnya The Comment biar sebenernya sih biar dia yang
ngikutin bukan kita yang ngikutin sih.
11. Eddo : Apa yang dilakukan tim kreatif ketika The
Comment dapet rating rendah?
Kak Reza : Ya evaluasi sih yang pasti, kita kan tiap hari ada by minute,
setiap rating yang dikirim oleh R and D kita liat apa yang
menyebabkan episode itu bisa turun, kita cari sebabnya terus
kita ubah.
Eddo : Rating itu dapet dari mana?
Kak Reza : Kalo rating itu kita disini ada divisi Research and
Development, nah kita dapet dari dia dikirimin setiap
tayangan per episode.
Eddo : Berarti setiap hari dapet?
Kak Reza : Setiap hari kita dapet dari Senin sampe Jumat.
12. Eddo : Pernah ngga The Comment dapet rating rendah? Dan itu
karena apa?
Kak Reza : Pernah, banyak faktornya misalnya head to head kita,
moment kan kayak misalnya kayak waktu itu pernah ada bola
head to headnya sama bola, head to headnya sama program
besar lainnya kayak reality show lainnya misal kayak musik
ada konser apa atau apa, sama bisa juga karena si konten dan
bintang tamu ngga worth di pas episode itu atau konten kita
ketinggalan, jadi sebenernya konten itu udah pernah
dinaikkin sama program lain dan kita baru naikkin.
Eddo : Terus cara menanggulanginya?
Kak Reza : Nah itu tadi, kita riset ulang lagi penyebabnya apa kalo
misalnya kontennya yang ketinggalan gitu brarti kita
shooting yang si konten terbaru ini harus cepet-cepet
ditayangin karna kita taping kan, kalo misalnya head to head
sama program besar gitu misalnya kayak bola atau apa, kita
kejar lagi orangnya yang nonton bola, misalnya kalo bola
yang nonton itu cowok ya brarti konten di hari itu kita kejar
lagi ke penonton ceweknya, paling ngga kita bukan ngalahin
konten bolanya tapi kita bisa nanyain atau ngga ya ngga
serendah banget sih.
13. Eddo : Seberapa pentingnya eksistensi bagi program The
Comment?
Kak Reza : Eee penting sih karna kalo di tv ya semakin eksis ya share
rating lu ngikutin, jadi lu harus jaga eksistensi lu itu sih jadi
ya penting banget.
14. Eddo : Bagaimana eksistensi program The Comment saat ini?
Kak Reza : Eee kalo eksistensi sih ya alhamdulillah kita masih kalo dari
NET sendiri kita masih tiga teratas, dan kalo buat untuk all
station tv kita masih termasuk yang ke lima besar buat di jam
3 ini.
Eddo : Yang dari tiga teratas di NET itu apa aja kak?
Kak Reza : Eee biasanya sih kita gantian sama Ini Talkshow dan 86.
Eddo : Nah kalo misalnya dari yang all station itu liatnya dari
mana?
Kak Reza : Kita itu yang tadi dari divisi Research and Development by
minute itu semua datanya ada, nah itu cuman tergantung,
ngga selamanya kita kelima, kadang juga kita dibawah
cuman pasti kita masuk 10 besar atau 5 besar pasti masuk.
15. Eddo : Kalo kesulitan tim kreatif dalam
mempertahankan eksistensi program The Comment?
Kak Reza : Ya itu sih karna kita berhubungan dengan video, video itu
ngga selalu update setiap hari dan sourcenya itu ngga
banyak untuk kita bisa masukin ke The Comment,
sourcenya itu cuman source-source tertentu ngga semua
source bisa masuk gitu, Instagram juga sourcenya ngga tiap
hari update, jadi ya kesulitannya itu sih. Jadi kita harus
ngakalin beberapa tema yang harus kita shootingin itu
temanya baru tapi video-videonya sedikit gitu.
16. Eddo : Terus bagaimana cara tim kreatif untuk
meningkatkan eksistensi program?
Kak Reza : Kalo buat ningkatin sih sebenernya kita udah punya standar
kualitasnya The Comment sendiri, paling ngga ngejaga itu,
itu buat mempertahankan eksistensi, kalo buat ningkatin ya
kita ngikutin pasar nih sekarang misalnya eee sekarang lagi
jamannya kayak apa kita bikin gimmicknya ngikutin pasar
itu.
Eddo : Nah standarnya The Comment itu sendiri bagaimana kak?
Kak Reza : The Comment kan sebenernya programnya variety show ya
terus lebih cenderung ke komedi, standarnya komedi The
Comment itu sebenernya standarnya komedinya tv,
komedinya NET ngga boleh SARA ngga boleh nyinggung,
cuma yang jadi bedanya The Comment standarnya adalah
kita harus ngikutin anak muda itu sih, jadi standarisasinya
dari video sih lebih banyak kita ngikutin anak muda.
Eddo : Jadi komunikannya emang diarahin untuk anak muda?
Kak Reza : Iya betul
17. Eddo : Terus dengan penggunaan sosmed itu mempengaruhi rating
ngga?
Kak Reza : Ooo iya, pengaruh sih sosmed dengan rating kita, karna
sosmednya si The Comment itu paling tinggi kedua setelah
Netmediatama ya yang emang sosmednya perusahaan, ya
kita bisa besar juga karena sosmednya sih, karna kita punya
icon di sosmednya sendiri kita bikin strategi kita punya icon
si Mimin itulah yang nyuruh matiin tv, nyuruh apalah itu.
18. Eddo : Terus kan ada tagline yang kayak “Jangan ditonton” atau
“Saatnya matikan tv kalian” nah maksud dari tagline itu apa?
Kak Reza : Itu sih sebenernya ngetwist, jadi logika orang misalkan
disuruh, kita ngebranding program tapi kita sendiri nyuruh
matiin pasti orang jadi penasaran sih, jadi kenapa kita pake
itu biar orang penasaran jadinya nonton, yaa masuk strategi
juga.
19. Eddo : Dan ini yang terakhir haha, strategi
komunikasi apa yang digunakan tim kreatif dalam
mempertahankan eksistensi program The Comment?
Kak Reza : Kita sih pake strategi lamanya ya, maksudnya ningkatin
sosmed, oiya kita juga punya refreshmen baru di hostnya kita
tambah Virzha sebagai co host kita, sosmed kita harus tetep
jalan, paling kayak campaignenya di sosmed juga kita
kencengin sih buat bikin apa bikin apa gitu.
Eddo : Okee makasih kak
Kak Reza : Sip-sip.
Lampiran 4. Hasil Wawancara Dengan Tim Kreatif Program The Comment
NET TV
Waktu : Selasa, 6 Juni 2017
Pukul : 19.00 – 19.52 WIB
Tempat : Gedung The East lt. 27 Kuningan, Jakarta Selatan
Nama : Firmansyah Akbar (Kak Pace)
Usia : 26 Tahun
Pekerjaan : Karyawan NET TV
Jabatan : Tim Kreatif
Wawancara:
1. Eddo : Halo kak, ini kenapa programnya dinamakan The
Comment?
Kak Pace : Kalo dinamakan The Comment mungkin sebagai kreatif
yang baru bergabung juga gatau kenapa ya, tapi mungkin
feeling gue sih mungkin kenapa dinamain The Comment
karna hostnya tuh cuma bisa berkomentar, udah isinya
komen aja semua, ada video dikomen, ada berita info apa
dikomen, terus juga apa namanya dan basicly itu pun juga
hampir semua orang Indonesia yang isinya komenin, nyinyir
gitu kan.
2. Eddo : Nah apa yang mau dicapai The Comment nih kak?
Kak Pace : Tentunya target sih follower instagram jadi satu juta asik
hehe, followers Twitter jadi lima juta waaaw ngga mungkin
sih. Ya gitulah kalo untuk apa yang mau dicapai sama The
Comment ya balik lagi sih kan harusnya tv tuh punya
tanggungan dari rating and share dan juga eksistensi dari si
program ini sendiri kan, udah berjalan 4 tahun ya yang
pengen dicapai sih akan terus ada dan bakal ada perbaruan-
perbaruan dari The Comment yang bakal bisa jadi tontonan
yang pilihan dari para good people yang sangat menanti-
nantikan tayangan The Comment ini kan, commenters-
commenters itu kan “The Comment ini lucu banget nih” aaah
padahal mah garing-garing, harus tetap receh dan harus
selalu garing aja sih.
3. Eddo : Oke, terus The Comment kenapa memilih
Danang Darto sebagai host?
Kak Pace : Basicly kan dari penyiar radio, dan mungkin karena mereka
itu seneng ngobrol, seneng komentar, apa yang mereka
komentari di radio mungkin ya ide dari tv ini adalah
candaannya baru nih belum ada di tv nih, dimana orang
berkomentar dan bener-bener jadi yang mungkin jadi yang
pertama ya di sini yaitu televisi yang menyajikan dua penyiar
radio, bacot apapun itu yang diselip-selipin komedinya yaa
rumusnya adalah eee mas darto ngomong bener terus mas
danang pelesetin jadi salah, “kurang sih nang” “kayaknya
ngga deh” gitu kan selogan-selogannya The Comment ya
berdasarkan apa yang mereka berdua alami, jadi pemilihan
danang dan darto sebagai host mungkin karena sama-sama
penyiar radio terus juga udah dapet tek-tokannya dan tipikal
apa yang dibawakan tv ini eee program The Comment ini
hampir sama dengan apa yang mereka kerjakan di radio.
4. Eddo : Nah pengaruhnya dari Danang dan Darto ini
sama penonton itu terhadap program The Comment?
Kak Pace : Orang jadi tau sih siapa Danang dan Darto, mungkin dulu
waktu gue masih jadi penonton The Comment ya akhirnya
tau “oh ini yang di radio bacot banget terus lucu parah”
karena selera ya, balik lagi sih nah The Comment emang
receh banget, dan ngga ngga semua orang suka sama komedi
gitu dan mayoritas sih Indonesia kayaknya komedinya bakal
lari ke Sule, dan ada dua tipikal komedi ya sebenernya udah
lama sih gue sukain kayak komedinya Danang Darto yang
garing-garing ngga jelas ataupun kayak si Cak Lontong, nah
ini dua tipikal komedi yang agak mirip cuma lebih berat Cak
Lontong lah maksudnya dari segi konten dan segala macem
dan eeee apa namanya karna mereka berdua lucu sih gitu jadi
banyak yang seneng.
5. Eddo : Untuk sekarang ini tim kreatif The Comment ada berapa
orang?
Kak Pace : Sekarang itu berarti bulan Juni ya? Tim kreatif The
Comment sih kebetulan sekarang udah ada sembilan karna
ada tambahan dari temen-temen MDP 5 jadi total kreatif The
Comment ada sembilan orang terdiri dari enam orang yang
sudah hampir satu tahun di program the comment dan ada
tambahan dari temen-temen MDP 5 yang baru bergabung 2
bulan, itu tim kreatif dalam program The Comment.
6. Eddo : Oke, tim kreatif itu kerjanya apa aja kak?
Kak Pace : Basicnya kalo secara umum itu tim kreatif mereka biasa
berhubungan dengan konten, konten program, konten acara,
konten itu berarti kan secara yang kita ketahui sama-sama
berarti sama dengan konsep ya, konsep dimana sebuah
program tv ya semua program tv dibuat itu emang basic
dasarnya terbuat dari konten itu sendiri cuma kan kalo
ngomongin konten itu sendiri kan ah konten itu apa sih?
Emang isinya apa? Dan pembagiannya pun beberapa tahap
juga kan, ada pra, produksi dan juga pasca produksi juga kan,
kalo tim kreatif itu akan sangat berpengaruh dibagian yang di
pranya bagaimana kita akan menyiapkan si sebuah program
itu menjadi sebuah tayangan yang baik nantinya pada saat di
pra produksi sampai pasca produksi. Jadi misalnya pekerjaan
tim kreatif untuk di The Comment sendiri itu paling penting
adalah bagaimana kita membuat segmen atau tema yang akan
kita bahas. The Comment sendiri kan kalo mungkin temen-
temen sempat nonton terdiri dari satu episode yang terbagi
dalam empat segmen, sempat terjadi empat sampai lima
segmen terus sekarang balik ke format awal yaitu empat
segmen, dimana tiap segmen itu kan pasti punya apa nih yang
mau kita bahas? Apakah membahas mengenai tayangan-
tayangan yang menyajikan video-video lucu, bisa dengan
bermain games-games lucu, bisa juga apa namanya
challenge-challenge lucu itu kan bisa menampilkan video
lucu yang ringan atau video lucu yang ada informasinya juga,
video yang unik terus juga ada namanya games dan juga ada
challenge atau ya itu, beberapa segmen akan terbagi kearah
situ untuk membuatnya, itu untuk si konsep yang awalan kita
cari segmen kan. Kita akan berhubungan dengan bintang
tamu nih, bintang tamu tuh bisa artis, bisa selebgram. Kenapa
selebgram? Karena basicly The Comment ini kan akan
berhubungan dengan sosial media makanya kita akan undang
selebgram, Youtuber dan artis juga karena balik lagi pada
dasarnya kita kan tayangan tv nih jadi kita harus menyajikan
si artis untuk berada di segmen-segmen kita dan nanti setelah
mereka itu sudah kita cari segala macam itu akan
berhubungan juga untuk konten elu, kenapa gue milih
Youtuber? Ya karena kontennya gue mau menaikkan soal
bagaimana caranya membuat vlog, hadirinlah nih yang buat
vlog-vloger yang bener terus kita juga liatin videonya, nah
videonya ini bisa dari vloger yang lucu-lucu, ini nih ada yang
sok-sokan mau jadi vloger nih nanti di vlog ternyata fail, nah
itulah arah-arahnya tuh kesitu tuh kalo misalnya kita
datengin vloger. Kita undang penyanyi yaudah nanti kita bisa
bikin games nyanyi-nyanyi bareng kayak misalnya karaoke
world, karaoke bareng Google translate, mungkin belum
pernah nyoba tapi ditayangin di the comment tuh ada, ya
kayak gitulah tipikalnya. Kalo artis biasanya berhubungan
dengan apa hobinya dia kan ada riset juga tuh, kreatif
melakukan riset untuk ke bintang tamunya untuk apa yang
dijalani oleh bintang tamu sejalan dengan tema atau segmen
yang kita bawa seperti itu.
Eddo : Oke terus udah nih?
Kak Pace : Yayaa sekitar itu cuman kan ngga banyak, itulah pokoknya
nyari-nyari artis, nyiapin wardrobe, nyiapin properti, terus
juga eee apa namanya ee secara teknis juga harus tau, teknis
misalnya ini nanti blocking artisnya gimana, terus teknis apa
namanya ritme yang kita pake untuk di konsep yang pengen
kita jalani, ya gitulah pokoknya akan berhubungan dengan
konten yang didalamnya ada breakdown properti, breakdown
wardrobe, segmentasi dan lain-lain.
7. Eddo : Nah kan itu buat konten kak, lalu langkah-
langkah dalam membuat konten itu seperti apa?
Kak Pace : Kalo dari prosesi pembuatan kontennya itu brainstorming,
kreatif ngumpul karena sebenernya kan formasinya kalo
sekarang kita terbagi jadi 3 tim dan setiap tim ini megang satu
anak MDP 5 baru juga jadi ajar juga kan disitu. Nah disini
cara buat konten itu adalah ngumpulin segmen, dari segmen
itu kita mau bahas apa sih? Dari tiap segmennya, ada 4
segmen dalam satu episode, kita mau bahas apa? Nih kita
harus punya segmen yang beragam juga, dalam satu episode
4 segmen ada challenge,ada games, ada ngetake doang yaitu
ngetake video lucu aja tapi dengan gimmick sketsa komedi
kah, ngetake videonya dengan treatment video-video lucu
(VIVICU) kah, ngetake video mainin grafis dan wardrobe
kah, dengan tema khusus kah. Jadi berbagai macam cara
untuk kita menyajikan konten yang ada.
8. Eddo : Terus konten apa aja yang ada didalam The Comment?
Kak Pace : Kalo didalam The Comment sendiri itu kan tadi ada
beberapa tipikal konten yang ada, kayak misalnya di setiap
segmen tadi udah sempet gue jelasin kalo di The Comment
itu ada ngetake video, nah video itu berdasarkan tema
misalnya tema “orang-orang sakti” jadi nanti cari dan
menampilkan video orang yang sok-sokan sakti, terus nanti
ada gimmicknya misalnya bapak (Darto) punya ilmu tenaga
dalam, nah bapak Darto jadi gurunya terus Danang jadi
muridnya “kamu itu harus seperti anak saya yang satu ini”
liatin videonya terus komenin, itu satu yang tipikalnya
ngetake video. lalu ada konten yang challenge, challenge itu
kita kayak masuk “The Comment challenge, kita akan
menantang kalian untuk memindahkan benda dengan
sumpit” itu challenge kan, kayak gitu tuh terbagi dua babak.
Lalu The Comment games, games apa nih? Games sambung
lirik lagu gituu, nanti kalo emang mau ini banyak tematiknya
The Comment liat aja di youtube yaa ada banyak konten-
konten yang ada di program The Comment.
9. Eddo : Nah konten andalannya The Comment yang
dari awal muncul yang sering dongkrak rating kak?
Kak Pace : Kayaknya VIVICU deh jadi cuma kayak ngetake-ngetake,
jadi ada bintang tamu “kita punya 6 video nih silahkan pilih,
kalo ini lucu lu dapet poin, kalo ngga lucu lu ngga dapet
poin” diputer tuh videonya. Jadi kita dari kreatif tuh bener-
bener nyari video yang lucu, cuman kadang ada yang ngga
lucu jadi VIVICU tuh dijadi’in kayak siapa nih yang paling
banyak dapetin yang lucu karena ngga semua yang dianggap
kreatif itu lucu tuh disitu lucu. Jadi kayaknya konten yang
paling sering dipake tuh itu.
10. Eddo : Nyari idenya itu kak biasanya dari mana kak?
Kak Pace : Untuk setiap kreatif nyari idenya itu beda-beda. Kalo gue
sih biasanya dari berita-berita, karna dari berita itu gue bisa
menemukan tema besaran. Terus gue liat berita kan,
misalnya koki ini mampu menggoreng telur dengan gaya
khusus, nah gue bisa bikin treatment cheff nih super cheff,
nanti videonya tuh video masak-masak yang unik-unik, ada
juga yang dari kita kasih video-video keren terus diselipin
satu video yang fail yang lucu buat bahan dikomentarin, nah
itu dari berita. Terus gue juga sering nonton Youtube kan,
beberapa youtuber pun jadi salah satu yang apa namanya jadi
inspirasi gue juga, gue suka nontonnya itu critical morning,
youtubers dari luar negri, terus beberapa dari instagram, nah
instagram suka ada “9gag”, itu kan selalu ada info-info yang
mungkin itu bisa jadi pancingan. Kita bisa menentukan tema
nih, nah menentukan tema tuh udah balik ke tastenya kreatif
itu sendiri, karna terkadang gue liat si koki goreng telur itu
lucu tapi yang lain bisa anggap itu biasa. Balik lagi kesitu sih
gimana taste setiap kreatif itu berbeda-beda untuk
menentukan tema dan lain-lain.
11. Eddo : Terus untuk menentukan tema itu ada
risetnya ngga sih kak biar semua penonton itu menerima?
Kak Pace : Ya kalo soal diterima atau ngga diterimanya sama penonton
kan semuanya balik lagi yaa ada aja yang suka dan ada yang
ngga suka, kadang-kadang kita tuh punya yang namanya kita
berdasarkan dari temen-temen riset dari temen-temen divisi
lain, mereka tuh ada yang apa tuh namanya yang buat
ngirimin daily rating and share, nah itu nanti mereka itu yang
apa namanya bakal ngirim rating share lu diminggu ini tuh
kayak gini niih, terus dari tim kreatif bakal bikin weakly
report untuk menilai atau melihat rating share harian yang
bakal di bandingin dengan minggu lalu. Terjadi kenaikan
terjadi penurunan itu sih wajar ya, kita selalu coba buat
ngambil kesimpulan yang ada disitu yang berdasarkan data
itu “oh ya tema ini jangan deh kayaknya kurang menarik nih”
tapi terkadang kita coba bikin lagi itu bisa jadi menarik lagi,
emang agak sedikit random sih, jadi kadang kita buat data
rating and share itu bener-bener udahlah yang sekiranya kita
bikin proses shootingnya lancar, hasilnya maksimal,
penonton komentarnya bagus kita akan mempertahankan itu,
dan kadang juga itu yang bakal tetep stabil di rating and
share.
12. Eddo : Udah berapa kali The Comment berubah jam tayang?
Kak Pace : Aduh kalo berubah jam tayang sih aslinya ngga tau ya
soalnya gue kan masuk baru sekitar 6 bulanan, mungkin udah
3 kali kayaknya eh lebih dari 3 kali deh, aslinya gue ngga tau
cuma kalo gue masuk terakhir di bulan November itu, Januari
itu ada perubahan ke jam 3 sore dari 10 malem, itu doang
yang gue tau.
Eddo : Nah pengaruhnya sama rating dari perubahan jam tayang
itu?
Kak Pace : Itu tadi, penonton-penonton yang biasanya nonton pulang
kantor jam sepuluh malem, cowok, remaja, yaa millenials-
millenials yang umur 25-an perempuan ataupun laki-laki
nontonya kan biasanya pas pulang kerja kan, pulang kerja nih
capek mau nonton the comment jam 10, padahal wah ternyata
sekarang udah ngga ada pindah ke jam 3 kan, dan pindah ke
jam 3 tuh setiap instagram wah pokoknya awal-awal tahun
tuh 2017 awal nih setiap posting apa “pindah jam 10 lagi
dong” sampe sekarang sampe detik ini setiap Twitter dan
Instagram The Comment selalu di mention “pindah lagi dong
ke jam 10” di Youtube pun juga sama. Karna ya penonton
yang sering nonton itu main sosial media tapi mereka
nontonya bisa nonton malem karna siangnya mereka kerja
jadi ngga bisa nonton kayak gitu sih.
Eddo : Terus eee dari jumlah ratingnya tuh ada perubahan juga
dong kak?
Kak Pace : Yaa ada perubahan sih, maksudnya kalo rating kita dari
100% total 9 atau 10 tv nih setau gue ya, misal 100% 9 tv itu
kita tuh masih dapet 5%, 7%, 5-8 lah, nah sekarang kita balik
ke jam 3 paling kita dapetnya 2 minimal 2, terus kadang 5
nah baru-baru sekarang ramadhan ini kita dapetnya 5 sama 4
koma’an, biasanya dapetnya 2, 3, 4 gitu, 2, 3,4 persen itu
didapet dari total 10 televisi nasional, dominasi masih
dipegang RCTI dan SCTV dijamnya The Comment sama
ANTV.
13. Eddo : Brarti itu kan jamnya beda-beda ya kak, berarti beda
pengaruh juga ya sama penontonnya?
Kak Pace : Iya bisa beda pengaruh, dari jam 3 sampe jam 4 ya
pokoknya mulai jam 4 itu udah banyak yang nonton tuh, jam
3 itu masih belum gitu sih.
Eddo : Nah kalo malem?
Kak Pace : Nah kalo malem kita kontennya lebih yaa lebih beragam aja
gitu dibanding siang, karna kalo konten-konten berbahaya,
konten horor ngga mungkin siang-siang, ya karena kan
terkadang orang itu lucu ketika liat reaksi orang ketakutan
tapi jadi lucu, yaa itu tetep ngga bisa nayangin komedi horor
di siang hari.
14. Eddo : Nah tadi kan kak pace udah ngomong rating
ngga selalu bisa sama tuh, nah kalo lagi turun nih kak apa
yang dilakuin tim kreatif?
Kak Pace : Yaaaa mau gimana lagi bos? Haha ngga sih. Biasanya liat
rating naik turun itu kita dari weakly report tadi, kadang-
kadang bisa liat kan ini apa ya? Oo ya ini bisa turun tuh ada
faktor karena ada program baru di tv lain, jadi banyak
penonton yang lari ke tv itu, atau yang lain aah konten ini
rtisnya kurang kuat deh nahkan kayak gitu lagi ya, kadang
nyari artis tuh dapetnya bukan yang kelas A, dapetnya buat
satu hari episodenya banyak bener artisnya siapa ini ? Cuma
karna cewek cakep terus followers Instagramnya juga
lumayan, ternyata ngga mempengaruhi banyak disegi konten
dan juga rating. Ada yang artisnya bagus cakep tapi
mainannya standar, jadi ya itu sih untuk mencapai standar
rating yang tinggi pun memang susah, jadi walaupun turun
kita udah pasrah juga tapi tetep coba buat konten yang beda
dan coba jangan gunain artisnya lagi jangan gunain konten
gini lagi kayaknya ngga ke makan deh. Misalnya sekarang
tayangnya jam 3, sekarang jam 3 kita kemaren sempet tuh
awal-awal pas tayang jam 3 kan januari tuh, mungkin kalo
tayangnya jam 10 malem kita masih bisa undang cewek-
cewek cakep dan itu mungkin penontonnya itu masih banyak,
nah balik ke jam 3 ini kita kehilangan penonton cowok
malem hari yang begadang, sekarang awalnya tuh kita
berfikiran kalo penontonnya tuh si anak kecil, ketika kita
masukin konten-konten anak-anak gataunya ngga ke makan,
akhirnya kita sekarang ngga masukin konten anak-anak lagi
tetapi tetep karna kita tayangnya sore ya bercandanya agak di
bikin bercanda-canda cewek-cewek cakep udah mulai
dikurangin tuh karena ya lu ngerti sendiri sore banyak anak-
anak kan, jadi harus terkontrol aja dari segi konsep dan
video-videonya tuh lebih yaa harus tau jamnya juga kan jam-
jam sore gitu.
15. Eddo : Nah ada ngga nih program acara dari tv lain
yang sama dengan The Comment?
Kak Pace : Wah ada sih baru-baru ini, lu juga tau pasti apa tuh
namanya? Narsis ya? Narsis Trans7, kayak gitu sih.
Eddo : Terus cara menyikapinya dari tim kreatif sendiri biar ngga
kalah saing gimana?
Kak Pace : Kita sih cuek aja karna emang tuh balik lagi sih karna kan
yaaa dari tvnya juga kan, mungkin Trans7 secara eeee lebih
banyak yang nonton dibandingin net tapi tetep aja sih
dikomentarnya narsis kita pantau juga kan kepo ya isinya itu
semua “wah niruin The Comment nih” ya jadi tetep aja
jalanin kayak biasa, kita lebih kuatin bikin konten-konten
baru, kita coba bakal ada konten-konten baru di The
Comment biar ngga gitu-gitu aja.
16. Eddo : Terus pernah ngga nih selama kak Pace di
The Comment dapet rating rendah?
Kak Pace : Pernah sih 1 koma gitu tapi karna apa ya... waktu itu tuh
karna kita ada gimmick ganti host diawal, kan gimmick ganti
host tuh jadi orang mikirnya kita bener-bener ganti host
padahal di endingnya segmen itu ada, jadi sampe akhir itu
kita hajarnya ganti host bener-bener terimakasih Danang
Darto itu tuh gilaa sampe 26 ribu orang ngelike ngeview juga
sampe 26 ribu orang ngeliat The Comment ganti host itu,
terus ya konten anak-anak sih yang wah kayaknya salah nih
pake konten anak-anak, ternyata emang bukan anak-anak
yang nonton di jam 3 sore itu dan akhirnya kita ganti konten
jangan anak-anak lagi deh gitu.
17. Eddo : Untuk mengantisipasi itu tadi kak, ada ngga sih strategi
khususnya?
Kak Pace : Kalo strategi dari segi konten sih kita mencoba masuk di
eee kalangan keluarga sih, karna kan jam segitu ada ibu-ibu
juga kan jadi harus bener-bener cari tema atau segmen yang
ngga laki banget ngga anak banget terus ya kadang versi
cowok juga ada, jadi emang persegmen ada konten-konten
ataupun tema-tema yang cocok ditonton oleh semua
keluarga.
18. Eddo : Bintang tamu itu kan juga faktor dalam
menaikkan rating, mengapa The Comment lebih
mengutamakan perempuan dalam pemilihan atau
menghadirkan bintang tamu?
Kak Pace : Menurut saya kenapa perempuan karena hostnya laki,
ketika hostnya cowok ketemu perempuan jadi cair kan
suasananya jadi lepas, malu-malunya dapet, ngga jadi jaim
ceweknya terus cowok juga jadi lebih bisa nanya banyak hal
dan kenapa perempuan karena yaaa ngapain lagi sih kalo
udah dua cowok terus ditambah cowok lagi? Walaupun
kadang ada bintang tamu cowok juga tapi ya mayoritas
perempuan.
19. Eddo : Seberapa pentingnya eksistensi bagi program The
Comment?
Kak Pace : Penting banget sih karna The Comment kan ya ngebuildnya
The Comment itu sebenernya di sosial media, eksistensi The
Comment itu kalo ngga di Youtube, Twitter atau Instagram.
Youtube sih, karna penonton di tv jam 3 sore itu kurang pada
lari ke Youtube, jadi gimana cara dari tim new media net ini
buat channel Youtubenya The Comment, upload-upload
videonya disitu semua, orang-orang atau commenters yang
ngga sempat nonton di tv bisa nonton lewat Youtube, itu jadi
dapet perhitungan juga diluar rating and share ya karna
Youtubenya banyak yang nonton, terus bisa sampe ratusan
ribu, seminggu aja mungkin yang raisa bisa sampe 400 ribu,
ya itu sebenrnya pencapaian juga dari segi media diluar tv
nya, itu yang menjadi The Comment itu bertahan sampe
sekarang, karna ketika penontonnya lari dari tv mereka
larinya ke Youtube, yaiyalah mau ngga mau harus nerima itu
karna kan sekarang-sekarang ini bisa nonton apapun di
Youtube, makanya kenapa tv ngasih channelnya di Youtube
ya berharap itu jadi salah satu tontonan juga bagi orang yang
ngga sempet nonton kita.
20. Eddo : Kalo buat sekarang itu eksistensi program
The Comment sendiri gimana?
Kak Pace : Kalo buat sekarang sih yaa apa ya ibaratnya dulu The
Comment nih datang menggebrak program yang belum ada
sebelumnya yaitu program yang cuman modal nampilin
video terus dikomentari itu dulu ketika nongol tuh udah
langsung naik jadi eksistensinya udah melekat kan, sekarang
follower terbanyak kedua setelah followers Netmedia itu The
Comment, bahkan sebelum Netmedia tinggi followersnya
yang lebih duluan tinggi followersnya itu The Comment.
Tapi sekarang ya itu tadi, program berapa tahun program
udah boring dan mungkin kondisinya juga ya udah 4 tahun,
jam tayangnya suka berubah juga kan ya jadi taunya The
Comment cuman oooh The Comment tau, tapi kadang ada
yang tau The Comment tapi ngga tau hostnya siapa.
21. Eddo : Lalu kesulitannya kak dalam
mempertahankan eksistensi program itu?
Kak Pace : Kalo kesulitan mempertahankan eksistensi program sih
eeee ya kan namanya program ini kan menghasilkan apa ya
kan udah sampe tiga tahunan bahkan udah mau empat tahun
berjalan dengan format yang nontonin video dikomentarin
nah ini kan source orang-orang yang buat nyari materi ngga
banyak banget kan, kadang ah video ini udah pernah nih
karna produser kita kan kebetulan emang orang lama juga
kan dan dia emang dari awal The Comment jadi ya hafal
“video ini udah pernah nih” “oke siap kang” kita cari lagi
yang lain, “ini temanya udah pernah nih, tapi pengen lu buat
kayak gimana?” nah ini tantangan kreatif buat bagaimana
dengan materi yang mirip lu ngetwice tema yang lain yang
kayak tadi gue omongin ini masalah gimana kreatif itu untuk
nentuin konten mana yang lu ambil, taste lu dalam video ini
bagian video mana yang pengen lu ambil, jadi kadang-
kadang dari produser ngerti juga bahwa udah sih video ini
emang udah pernah cuma kalo dari lu mau diambil dari mana,
“karna kalo kemaren dibikinnya kayak gini loh, bisa ngga
dibikin yang beda?” nanti dicoba deh, akhirnya nanti ada
beberapa pengecualian. Tapi tetep berdasarkan itu tadi, ya
namanya nyari materi mah bakal abis dan pasti bakal ada
lagi, apalagi streaping kan wadaaw.
22. Eddo : Nah terus, bagaimana cara tim kreatif untuk
mempertahankan eksistensi program?
Kak Pace : Untuk mempertahankan eksistensi program The Comment
sendiri balik lagi sih eee jangan sampe apa namanya ya
jangan sampe ya yang sudah berjalan selama ini kan
konsepnya kan punya batas standarisasi yang cukup dibawah
standarisasi yang akan digunakan bagi siapapun yang
shooting The Comment, misalnya nih kan ada kreatif baru,
ketika kratif baru itu masuk untuk menjadi kreatif The
Comment pun gue bakal mengikuti standarisasi yang sudah
pernah terjalin di program yang ada, seperti saya kan bukan
dari awal banget di The Comment, jadi ada standarisasi The
Comment yang harus kita ikutin misalnya nyari video harus
yang lucu yang bener-bener menghasilkan yang terlucu dan
yang terkini harus tetap yang terkini tuh yang uptodate karna
yang namanya video-video lucu dan kejadian unik itu kan
terus ada kan, viral tuh akan terus ada kan dan The Comment
itu salah satunya harus bisa apa namanya mencari atau
mempertahankan si kejadian viral yang kita angkat dan juga
dari tim kreatif sendiri sih harus punya ide-ide baru dalam
games, ide baru dalam challenge, nah itu wajib sih karena toh
produser menekankan bahwa “mana nih ada yang baru
ngga?” kita harus kasih yang baru, jadi kalo liat The
Comment tuh itu ide games challenge udah banyak banget
sebenernya segala macem, karna kita jarang untuk
mengulang hal yang sama. Kalo walks dan kita berpikir
begini udah walks banget, kita bakal mencoba mungkin ya
buat sebulan sekali ada, ya paling tiga minggu dalam tiga
minggu itu adalah dua kali regames yang sama, yaitu itu juga
kalo mentok-mentok “wah duh gimana lagi ya?” kalo semua
udah diulak ulik ya gitu juga sih kan pembaruan-pembaruan
setiap konten itu, misalnya hari ini kontennya A besoknya B
terus kayaknya kalo A dan B digabungin lucu juga sih nah
jadi konten baru. Gitu sih biasanya ya biar ada yang fresh dan
selalu dapet respon-respon yang bagus juga, apalagi kan
Youtubenya The Comment sering dikomentarin commenters
juga kan, “wah bagus nih games ini”, ya itu catatan bagus
buat sendiri juga kalo misalnya bahwa apa yang udah kita
kerjakan itu dihargai temen-temen commenters.
23. Eddo : Oke kak, terus maksud dari tagline “jangan
ditonton” atau “waktunya matiin tv kalian” itu apa?
Kak Pace : Kalo menurut gue sih itu lebih ke strategi promo sih, strategi
promo itu kadang apa yang kita larang orang itu akan
penasaran “kok kita malah disuruh jangan ditonton? Coba
nonton ah” jadi emang strateginya Mimin atau admin The
Comment biar “apa sih itu program ngga jelas” jadi kita
sengaja menjatuhkan tapi untuk promosi, karna jarang-jarang
kan ada program yang gitu jadi ini satu-satunya program
yang promonya ngga pengen ditonton, yaudah ngapain sih
nonton ini? Buang-buang waktu kalian aja. Tapi dibalik kata-
kata ini ada harapan besar dari tim kreatif dari sama yang
ngerjain bahwa plis dong nonton acara kita, tapi dengan cara
agak jual-jual mahal gitulaah. Dan ini malah jadi ciri khasnya
The Comment sendiri sih.
24. Eddo : Ada perbedaan rating ngga pas dipublikasiin lewat sosmed
tadi?
Kak Pace : Ya itu tadi sih kan nama programnya The Comment, dulu
sih sampe sekarang pun adminnya The Comment terkenal
yang genit sama cewek dibales terus suka mention-mention
JKT48 gitu-gitu kan dan itu kan dapet responden mention
balik dan sebenernya itu tujuannya supaya eksistensi The
Comment tuh ada di beberapa orang beberapa tokoh yang
sosial medianya kuat, jadi kita suka masuk ke akunnya
JKT48 misalnya si Nabila lagi posting nih terus kita masuk
“duh non, makasih ya udah ucapin selamat buka puasanya”
“aduh mimin bisa aja” kan pasti diliat orang lain kan? Nah
disitu orang jadi tau dan The Comment juga suka promosi ala
“jangan ditonton ya” “ngapain sih nonton The Comment
program ngga berfaedah” gitu-gitu sebenernya yaitu
dibentuk agar orang-orang “kenapa sih ini ngga boleh
ditonton?” akhirnya orang-orang jadi nonton. Yaitu masuk
ke gimmick dan strategi kita untuk memperkuat di sosial
media sama potongan-potongan tayangan kita masukin di
Instagram, kalo sekarang lagi hype banget nih sama Virzha,
udah beberapa bulan ini kan Virzha udah jadi co host di The
Comment, itu komentar-komentar orang-orang di sosial
media suka banget sama Virzha, jadi suka nanya “ada Virzha
ngga nih min?” nah slogan-slogan Virzha ini melekat sampe
ke program bahkan ke sosmed-sosmed lain kan, pokoknya
kayak “happy aaeeee” nah itu kan lagi in banget tuh “mau
puasa kek mau ngga puasa kek intinya tetap selow, relax dan
happy aaaeee” itu tuh yang paling yang lagi dicoba di
promosi’in di sosial media.
25. Eddo : Nah itu kenapa milih Virzha?
Kak Pace : Karena beberapa kali diundang di The Comment itu
orangnya diluar dari ekspektasi, kan dia kan penyanyi tetapi
kalo nyanyi cuma cuek diem tetapi kenapa diundang di The
Comment jadi kayak ada jati diri dia yang lain keliatan
banget perbedaannya, ini orang agak gila garing juga tapi
garingnya banyak orang yang suka makanya diangkat juga,
apalagi The Comment suka ada gimmick nyanyi-nyanyi juga
kan dan dia itu seorang penyanyi, jadi kita alhamdulillah
jugalah bisa ngebawa orang yang bisa nyanyi gitu ya
walaupun ada bercanda-canda juga kita ngga mungkin
ngerubah dia dari seorang penyanyi jadi seorang pelawak, itu
tergantung dianya juga sih.
26. Eddo : Ini yang terakhir nih kak, apa strategi tim
kreatif untuk mempertahankan eksistensi program?
Kak Pace : Kalo dari tim kreatif sih biasanya gimana caranya kita
ngobrol sama si host, itu salah satu yang penting dalam
proses produksi ya, tapi kalo kita udah di pranya itu
menyiapkan konten, nyari video, bikin prompter, nyiapin
wardrobe segala macem dan saat produksi kita harus briefing
sama si host nih, “mas Darto mas Danang, kita mau bikin
kayak gini-gini nih” terus nanti dari Danang Darto ada apa
nih “oh boleh tuh nanti lu bikinnya kayak gini aja nih, nanti
gue bakal arahin kesini” jadi ada diskusi juga antar kreatif
dengan hostnya, nah itu nanti eeee misalnya “pak kemaren
itu orang-orang minta ada Virzha gimana nih?” “oh yaudah
kalo maunya kayak gitu nanti gue banyakin main di Virzha
deh” nanti Virzha tau-tau ngasih quotes, jadi emang itu tadi
makin lama ya makanya tau-tau ada Virzha kan akhirnya wah
The Comment seger lagi nih, ngga cuma berdua doang laki-
laki sekarang ada Virzha ada lagi nih bahan bullyan nih jadi
hostnya ngga bete setiap jalanin shootingan, hampir 4 tahun
berjalan berdua gitu kan ada Virzha masuk jadi ada bahan
baru lagi buat The Comment biar tetep eksis tambahan co
host terus ada konten-konten yang baru ya yang
menyesuaikan jaman sekarang gitu.
Eddo : Nah berarti tim kreatif itu juga memperhatikan komenan
commenters?
Kak Pace : Oiya kan biar jadi salah satu itu eee riset juga kan termasuk
dalam riset bahwa “min bagus nih konten yang kayak begini”
nah ini penonton suka nih coba deh bikin kayak begini.
Eddo : Oke terima kasih kak
Kak Pace : Siaap
Lampiran 5. Hasil Wawancara Dengan Audience Program The Comment
NET TV
Nama : Vina
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Wawancara :
1. Eddo: kamu pernah nonton the comment?
Vina: pernah dong
Eddo: seberapa sering?
Vina: bisa setiap hari
2. Eddo: apa yang kamu tau dari the comment?
Vina: sebenernya aku juga ngga tau the comment itu program apa, tapi kalo
diliat-liat dia itu ya program buat komentari video-video lucu, terus ada
games-games juga bareng bintang tamu, mungkin bisa dibilang talkshow
kali ya tapi lebih dikemas modern.
3. Eddo: penilaian kamu pertama kali nonton the comment gimana?
Vina: bagus, lucu, ngga receh juga bercandaannya, ngga nyindir-nyindir
orang, tapi kadang juga suka bosen kalo bintang tamunya ngga asik.
4. Eddo: apa yang kamu suka dari the comment?
Vina: lucu, bikin mood bagus aja, kalo lagi bete nonton the comment bikin
ketawa lagi.
5. Eddo: segmen apa yang paling kamu suka dari the comment?
Vina: vivicu
Eddo: kenapa kamu bisa suka sama itu?
Vina: ya soalnya segmen itu bisa bikin ngakak, yang ditampilin tuh video
yan lucu-lucu, jadi bisa kehibur gitu di segmen itu.
6. Eddo: menurut kamu tim kreatif dalam mengemas konten tersebut
bagaimana?
Vina: bagus, konten-konten yang ditawarkan menarik, bisa masuk ke segala
usia, intinya sih mereka kreatif tapi ngga menjatuhkan yang lain.
7. Eddo: buat kamu the comment itu udah memenuhi kebutuhan hiburan kamu
belum?
Vina: udah sih sejauh ini emang the comment doang yan buat aku ketawa.
8. Eddo: terus kamu lebih suka the comment tayang di jam 10 malem apa 3
sore?
Vina: 3 sore sih, soalnya kalo malem udah ngantuk juga, jadi kalo sore tiap
hari pasti nonton.
9. Eddo: ada ngga perbedaan the comment dari awal kamu nonton sampai
sekarang?
Vina: ngga sih, cuman kadang udah mulai bosen kalo bintang tamunya ngga
asik.
10. Eddo: bedanya program the comment sama program tv sejenisnya (narsis,
on the spot, camon, cctv, dll) itu apa?
Vina: kalo the comment itu lebih memenuhi kebutuhan hiburan sih menurut
aku, the comment kontennya ya lawakan gitu tapi bermutu, beda sama on
the spot contohnya dia cuman tayangin video-video doang, bisa dibilang itu
program penambah wawasan.
11. Eddo: menurut kamu eksistensi program the comment saat ini seperti apa?
Vina: cukup tinggi, soalnya jadi program favorit anak muda juga kayaknya.
Lampiran 6. Hasil Wawancara Dengan Audience Program The Comment
NET TV
Nama : Abigail Claudione
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Wawancara :
1. Eddo: kamu pernah nonton the comment?
One: pernah do
Eddo: seberapa sering?
One: sering banget kalo dirumah, dulu mah hampir tiap hari nonton, tapi
semenjak ngekos terus pindah jam tayang jadi males.
2. Eddo: apa yang kamu tau dari the comment?
One: macem acara komedi gitu sih do, yang menampilkan video-video
gitu, walaupun terkadang garing wkwkwk
3. Eddo: penilaian kamu pertama kali nonton the comment gimana?
One: kocak nih acara wkwkw
4. Eddo: apa yang kamu suka dari the comment?
One: hostnya wkwk
Eddo: Kenapa emang?
One: kocak, pas sama acaranya, jadi ngebawainnya asik aja gitu.
5. Eddo: segmen apa yang paling kamu suka di the comment?
One: vivicu, sama yang satunya tebak-tebakan lucu apa ngga itu.
Eddo: ooo iya challenge itu, kenapa kamu suka itu?
One: nah iya challenge, ya suka aja padahal sebenernya kadang videonya
biasa nih, tapi hostnya aja yang bikin kocak, jadi lucu deh.
6. Eddo: sekarang ketambahan host baru kamu udah tau?
One: nah iya tapi buat gue kurang sih si Virzha, soalnya kan maskotnya
the comment kan Danang Darto gitu.
7. Eddo: menurut kamu tim kreatif dalam mengemas konten itu bagaimana?
One: agak kurang sih do, lucuan pas awal-awal gitu, mulai pindah jam
tayang itu kalo ngga salah ada segmen-segmen yang hilang atau diganti
juga kan, nah mulai dari situ mulai kurang lucu.
8. Eddo: lebih suka the comment tayang di jam berapa?
One: malemlaaaah wkwkw, jam 10 itu pas.
Eddo: Kenapa emangnya?
One: ya kan pas gitu hiburan udah capek seharian butuh yang goblok-
goblok gitu.
9. Eddo: buat kamu the comment itu udah memenuhi kebutuhan hiburan
kamu belum?
One: udah, hiburan bangetlah wkwkw
10. Eddo: menurut kamu bedanya program the comment sama program tv
sejenisnya (narsis, on the spot, camon, cctv, dll) itu apa?
One: hostnya coy beda, lucunya tuh bisa pas gitu wkwkw, kalo yang lain
kayak on the spot sama cctv kan narator, jadi kurang menarik.
11. Eddo: menurut kamu eksistensi program the comment saat ini seperti apa?
One: masih bertahan sih sebenernya sih co host itu lumayang mendukung
eksistensi.
Lampiran 7. Hasil Wawancara Dengan Audience Program The Comment
NET TV
Nama : Kevin
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Wawancara :
1. Eddo: kamu pernah nonton the comment?
Kevin: pernah
Eddo: seberapa sering?
Kevin: ngga sering, kalo pas lagi senggang nonton tv pasti berlama-
lama didepan tv sampe program the comment tayang. Tapi kalo lagi pas
ngga dirumah, ngga nonton tv ya ngga nonton the comment.
2. Eddo: apa yang kamu tau dari the comment?
Kevin: program hibuaran yang segmentasinya buat anak muda
kayaknya yang ada di NET tv.
3. Eddo: penilaian kamu the comment itu seperti apa?
Kevin: lucu, aneh sih kadang menurutku.
Eddo: kenapa begitu?
Kevin: ya kadang lucu buat mereka bisa ketawa-tawa tapi menurutku
biasa aja.
4. Eddo: apa yang kamu suka dari the comment?
Kevin: kalo aku suka the comment itu visualnya, terus homebandnya,
terus kalo darto udah joget iron man, terus kalo darto udah kena prank
dari danang suruh makan permen atau puding yang aneh rasanya.
5. Eddo: menurut kamu tim kreatif the comment dala mengemas acara ini
bagaimana?
Kevin: ya cukup kreatif sih menurutku dibandingkan dengan yang lain,
karena semua konten itu kan dari tim kreatif juga.
6. Eddo: buat kamu the comment itu udah memenuhi kebutuhan akan
hiburan belum?
Kevin: lumayan sih, karna itu kan acara hiburan ya jadinya bikin lucu.
7. Eddo: kamu lebih suka the comment tayang jam berapa?
Kevin: kalo aku bebas sih mau jam berapa pun, kalo pas nonton ya
nonton, kalo ngga ya ngga nonton.
8. Eddo: ada ngga perbedaan yang kamu rasain dari awal munculnya
sampe sekarang?
Kevin: ngga tau, kan aku ngga sering nonton, kayaknya sama aja deh,
cuman sekarang bedanya sering ada Virzha.
9. Eddo: menurut kamu bedanya program the comment sama program tv
sejenisnya (narsis, on the spot, camon, cctv, dll) itu apa?
Kevin: beda banget
Eddo: beda di apanya?
Kevin: kalo dibandingin sama on the spot dan cctv itu bedanya jelas
banget, kalo itu kan cuman informasi dari video, agak serius sih
jatohnya. Terus kalo sama narsis jelas beda banget, dia ngga ada
homeband dan hostnya cuman sendirian, ya kurang menarik sih.
10. Eddo: menurutmu eksistensi program the comment saat ini seperti apa?
Kevin: cukup eksis sih, apalagi kan dia pernah dapet teguran dari KPI,
aku tau baca dari artikel waktu searching-searching. Tapi tuh abis dapet
teguran mereka masih diminati anak muda, ngga kayak program lain
yang abis dapet teguran terus malah jatohnya norak, bercandaanya
malah dibikin “awas nanti dapet teguran lagi loh!” gitu.