Lampiran Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 50/Permentan...
Transcript of Lampiran Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 50/Permentan...
1
Lampiran Peraturan Menteri Pertanian
Nomor : 50/Permentan/OT.140/10/2008
Tanggal : 8 Oktober 2008
STANDAR PELAYANAN MINIMUM PADA
BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Balai Embrio ternak (BET) Cipelang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) di
Lingkungan Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dalam rangka
meningkatkan produksi dan distribusi embrio dan bibit ternak unggul, BET Cipelang
memerlukan Standar Pelayanan Umum (SPM) untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat pengguna/pelanggan sebagai pemangku kepentingan. Dengan adanya
SPM tersebut, diharapkan pemangku kepentingan akan memperoleh informasi dan
sistem pelayanan yang jelas.
Pelayanan yang diberikan oleh BET Cipelang berupa pelayanan jasa produksi embrio,
penjualan dan pelayanan purna jual ternak bibit, jasa bimbingan teknis, wisata
peternakan, pengujian mutu embrio, penjualan bibit HPT dan konsentrat, penjualan
produk hasil peternakan (susu, olahan susu dan kompos), jasa konsultasi dan
instruktur, pemanfaatan aset balai dan pelayanan penelitian.
Dalam memberikan pelayanan, BET Cipelang menerapkan SPM yang meliputi
spesifikasi teknis tentang tolak ukur layanan yang diberikan kepada masyarakat. SPM
wajib mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jenis pelayanan, bentuk pelayanan,
waktu pelayanan, SDM Pelaksana, dan sarana pelayanan, serta indikator pencapaian
pelayanan. SPM merupakan ukuran pelayanan dalam rangka penyelenggaraan
kegiatan pada BET Cipelang yang penerapannya tercermin dari indikator pencapaian
pelayanan.
SPM dapat diterapkan dengan optimal, maka standar pelayanan disusun berdasarkan
persyaratan SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Realiable, Timely) yaitu : fokus
pada jenis pelayanan, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dan dapat diandalkan,
serta tepat waktu.
SPM sebagai salah satu persyaratan administrasi dalam penerapan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan layanan Umum (PPK-BLU).
2
B. Maksud dan Tujuan
Maksud ditetapkannya SPM adalah sebagai acuan dalam memberikan pelayanan
kepada pemangku kepentingan.
Tujuan penerapan SPM :
1. Meningkatkan jaminan mutu produk benih (embrio) melaui produksi embrio dan
ternak bibit;
2. Meningkatkan pelayanan purna jual;
3. Meningkatkan pelayanan dalam pelaksanaan bimbingan teknis di bidang produksi
dan aplikasi transfer embrio melalui kelompok maupun perorangan;
4. Mengembangkan wisata peternakan;
5. Meningkatkan jasa pengujian embrio segar dan beku;
6. Meningkatkan pelayanan penyediaan bibit HPT dan Konsentrat sapi
7. Meningkatkan pelayanan penyediaan produk hasil peternakan;
8. Meningkatkan pelayanan jasa bimbingan dan teknis konsultasi di bidang
pemeliharaan ternak, reproduksi ternak, manajemen breeding, pengawetan pakan,
produksi embrio dan penanganan embrio.
9. Meningkatkan pemanfaatan aset balai;
10. Meningkatkan pelayanan jasa narasumber dan tenaga instruktur
11. Meningkatkan pelayanan penelitian.
C. Sasaran
Terwujudnya kepuasan pemangku kepentingan melalui penerapan SPM.
D. Pengertian
1. Embrio adalah bakal anak hasil pembuahan sel telur dengan sperma pada
stadium permulaan yang kemudian menjadi janin, berumur kurang lebih satu
minggu (7 hari) dan layak untuk ditransfer
2. Ternak bibit adalah semua hasil pemuliaan ternak yang memenuhi persyaratan
tertentu untuk dikembang biakan.
3. Transfer embrio adalah teknik memasukan embrio segar/beku ke dalam alat
reproduksi ternak betina sehat dengan menggunakan alat inseminasi yang
bertujuan agar ternak bunting (Penempatan embrio ke dalam saluran reproduksi /
kornua) dalam rangka meningkatkan mutu genetik keturunannya.
4. Pelayanan Purna Jual embrio beku adalah bentuk pelayanan teknis yang ditujukan
kepada pelanggan yang telah membeli produk BET Cipelang. Pelayanan ini tidak
ditarik biaya/ongkos.
3
5. Bimbingan Teknis adalah bimbingan yang diselenggarakan untuk meningkatkan
keterampilan petugas lapangan baik dilakukan secara berkelompok maupun
perorangan
6. Wisata Peternakan adalah kunjungan/melihat langsung kegiatan/aktifitas BET
Cipelang, antara lain : Pemanenan embrio, jenis ternak yang dipelihara,
pengawetan pakan ternak, manajemen perawatan ternak, fasilitas promosi dan
sarana perkantoran.
7. Jasa Konsultasi adalah tatap muka untuk mendapat informasi ynag lebih spesifik
untuk masalah teknis yang dihadapi.
8. Penyediaan jasa tenaga instruktur adalah menyediakan jasa tenaga sesuai
dengan kompetensinya.
9. Pemanfaatan aset institusi adalah pemanfaatan fasilitas gedung pertemuan,
sarana olah raga dan sarana transportasi yang dimiliki Balai.
10. Pelayanan penelitian adalah pelayanan penelitian ataupun kerja praktek langsung
sesuai dengan bidang teknis yang diinginkan bagi mahasiswa Strata 2 ke atas.
11. Container adalah tabung khusus tempat menyimpan embrio beku yang tahan
terhadap N2 cair dengan suhu – 196 0C.
12. Goblet adalah wadah yang terbuat dari plastic khusus berbentuk tabung,
dipergunakan menyimpan straw yang berisi embrio beku yang ditujukan untuk
mempermudah pengambilan semen beku dari dalam container
13. Canister adalah alat yang terbuat dari stainless stell berbentuk tabung dan memiliki
tangkai untuk dkaitkan dimulut container sebagai wadah untuk menyimpan goblet
didalam container.
14. Nitrogen Cair (N2cair) adalah cairan yang memiliki suhu -196 0C digunakan
sebagai media tempat penyimpanan semen beku yang dalam keadaan normal
(suhu dan tekanan atmosfir) berbentuk gas.
4
BAB II
FALSAFAH DAN PENGORGANISASIAN
A. Visi BET Cipelang
“ Menjadi Sumber Benih dan Bibit Ternak Unggul Nasional “
B. Misi BET Cipelang
1. Meningkatkan populasi donor untuk optimalisasi produksi.
2. Optimalisasi resipien guna meningkatkan kelahiran hasil TE untuk penyediaan bibit
sapi unggul.
3. Meningkatkan pemanfaatan sapi lokal sebagai sumber bibit dan pelestarian
plasma nutfah.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan, penyebaran informasi, pemasaran produksi,
monitoring dan evaluasi serta kerjasama dalam penyediaan bibit sapi unggul.
5. Meningkatkan SDM yang profesional melalui pendidikan dan pelatihan, seminar,
workshop, apresiasi sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan pengembangan
profesi.
6. Meningkatkan akuntabilitas kinerja dengan tertib administrasi, perencanaan,
keuangan,koordinasi, komunikasi dan kolaborasi.
C. Klasifikasi Pelayanan Usaha BET Cipelang
BET Cipelang mempunyai pelayanan usaha, meliputi :
1. Pelayanan usaha Pokok
a. Jasa produksi embrio.
b. Penjualan Ternak Bibit
c. Pelayanan purna jual ternak bibit
2. Pelayanan usaha penunjang
a. Bimbingan teknis
b. Wisata peternakan;
c. Pengujian mutu embrio;
d. Penjualan bibit HPT dan konsentrat;
e. Penjualan produk hasil peternakan;
f. Jasa Konsultasi dan instruktur;
g. Pemanfaatan Aset Balai
h. Pelayanan Penelitian;
5
D. Prasarana dan Sarana BET Cipelang
BET Cipelang memiliki prasarana dan sarana, meliputi :
1. Kandang ternak;
2. Klinik ternak;
3. Area pemanenan embrio;
4. Laboratorium produksi embrio ;
5. Ruang penyimpanan embrio beku;
6. Ruang informasi;
7. Gudang Pembuatan Konsentrat;
8. Gedung Pembuat Hay;
9. Silo;
10. Gudang Hay;
11. Kandang Isolasi;
12. Alat-alat/mesin pertanian;
13. Kebun Rumput
14. Kebun Koleksi Rumput;
15. Gedung Peralatan Pertanian;
16. Ruang Auditorium/ pertemuan;
17. Kantor dan ruang administrasi;
18. Gedung belajar;
19. Ruang perpustakaan;
20. Gedung arsip;
21. Gudang;
22. Ruang Sekretariat pelatihan
23. Asrama dan ruang makan;
24. Guest House;
25. Fasilitas Transportasi;
26. Fasilitas Olah raga dan Hiburan;
27. Fasilitas Ibadah;
28. Peralatan pelatihan;
29. Lahan /area parkir roda 4 (empat) dan roda 2 (dua)
30. Taman Balai
31. Generator;
32. Sentral komunikasi;
33. Gedung pertokoan koperasi;
6
BAB III
STANDAR PELAYANAN MINIMUM
BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG
A. Pelayanan Usaha Pokok
1. Jasa produksi Embrio In Vitro
NO JENIS SAPI
PELANGGAN
WAKTU PELAYANAN
(HARI) SDM SARANA
INDIKATOR PENCAPAI
AN
1 Sesuai Permintaan pelanggan
Dinas UPT Pusat UPTD Perusahaan Perbibitan Swasta Koperasi Peternak perorangan
Produksi in vitro 9-10 hari
Tenaga terampil untuk produksi embrio pendidikan SNAKMA/SLTA-D3 - S1 – S2-S3
Mikroskop, Bahan media, Peralatan produksi, mesin pembeku, container, goblet, canister. Kendaraan operasional
- Tepat Jenis
- Tepat metode
- Tepat waktu
- Tepat kualitas
- Keterangan :
- Embrio yang diproduksi sesuai dengan standar International Embryos Transfer
Society (IETS) dan SOP BET Cipelang
2. Penjualan Ternak Bibit
NO JENIS SAPI PELANGGAN
WAKTU PELAYANA
N (HARI) SDM SARANA
INDIKATOR PENCAPAIA
N 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Sapi Simmental Sapi Limousin Sapi Brahman Sapi Angus Sapi Brangus Sapi PO/SO Sapi Bali Sapi Madura Sapi FH
Dinas UPT Pusat, UPTD, Perusahaan Swasta Koperasi, Peternak
1-5 Hari SLTA D3, S1,
Kandang bibit, Alat timbang, catatan individu (performan), surat keterangan ternak bibit, Kendaraan roda 4 dan 6
Tersedianya ternak bibit sapi unggul
7
3. Pelayanan Purna Jual
NO JENIS
PELAYANAN
PELANGGAN
BENTUK PELAYANA
N
WAKTU PELaYANAN (JAM)
WAKTU PELAKSANAAN (HARI)
SDM SARANA
INDIKATOR
PENCAPAIAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jasa Produksi Embrio Penjualan Ternak Bibit Bimbingan Teknis Wisata Peternakan Pengujian Mutu Embrio Penjualan Bibit HPT dan Konsentrat Penjualan Produk Hasil Peternakan Jasa Konsultasi dan Instruktur Pemanfaatan Aset Balai Pelayanan Penelitian
Dinas, UPT
Pusat/ Daerah,
Perusahaan
Swasta Koperasi, Masyara
kat Umum
Pertemuan Teknis
Monitoring dan evaluasi perkembang
an bibit di lapangan Evaluasi
Hasil pelaksanaa
n
1 3 – 5
per jenis layanan
SLTA D3, S1, S2 S3
Bahan presentasi, bahan promosi, alat ukur performan sapi,
kendaraan roda 2
& 4
Permasalahan teknis
lapangan segera
ditangani
8
B. Pelayanan Usaha Penunjang
1. Bimbingan Teknis Manajemen Produksi, Reproduksi dan Aplikasi Transfer
Embrio (TE).
NO JENIS BIMBINGAN
PELANGGAN
BENTUK PELAYANA
N
WAKTU
PELAYANAN (JAM)
WAKTU PELAKSANAA
N (MINIMAL/HAR
I*)
SDM SARANA INDIKATOR PENCAPAI
AN
1. Produksi dan Apilkasi TE
Dinas, UPT
Pusat/Daerah,
Perusahaan
Swasta Koperasi, Peternak
Penyampaian teori,
praktek di laboratorium, pengenalan
organ reproduksi
ternak, kunjungan lapang dan
praktek lapang
1
14 SLTA, D3, S1,
S2,S3
Ruang kelas, asrama, laboratorium, mikroskop, organ, reproduksi sapi betina, ternak praktek, RPH, peralatan IB dan TE, produksi embrio dan TE
Meningkatnya keterampilan sesuai jenis bimbingan teknis Standar kelulusan nilai kumulatif minimal 65
2. Inseminator sapi/kerbau 14
3. PKB 7
4. ATR 7 5. Manajemen
Pemeliharaan ternak
1
4 SLTA D3 S1 S2 S3
Aula, kendaraan roda 2/4,
sound sistem
Meningkatnya keterampilan sesuai jenis bimbingan teknis
6. Manajemen Pakan Ternak
4
7. Salon ternak 4
2. Wisata Peternakan
NO JENIS WISATA PELANGGAN WAKTU
PELAYANAN (JAM)
SDM SARANA
INDIKATOR
PENCAPAIAN
1. Paket I (Informasi aktifitas BET Cipelang secara audiovisual+melihat aktifitas dengan menggunakan kendaraan)
Pelajar, mahasiswa, Dinas,UPT Pusat, UPTD, Sawasta dalam dan luar negeri, petani
ternak,koperasi,peternak
1 – 2
SLTA D3 S1 S2
Aula, kendaraa
n roda 4/6,
sound system, brosur
Meningkatnya
pengetahuan tentang kegiatan di BET
Cipelang
2. Paket II (Informasi aktifitas BET Cipelang secara audiovisual+melihat aktifitas dengan menggunakan kendaraan+ Kaos BET)
9
3. Pengujian Mutu Embrio
NO JENIS
PENGUJIAN
PELANGGAN
BENTUK PELAYA
NAN
WAKTU
PELAYANAN (Jam)
WAKTU PELAKSANAAN (hari)
SDM SARANA
INDIKATOR
PENCAPAIAN
1.
Kualitas/grade Embrio
Dinas UPT Pusat/Daerah, Swasta (dalam dan luar negeri), Koperasi, Peternak, umum
Pemeriksaan embrio segar, dan beku
1 1-2
SLTA
D3
D1
S2
S3
Mikroskop,slide, Warmer, Water Bath, container, refrigerator, tabung reaksi, pinset dan gunting straw, cover dan objek glass,peralatan penampungan
Pelayanan pengujian sesuai Dengan standar Balai dan IETS
4. Penjualan Bibit HPT dan Konsentrat.
NO JENIS PRODUK PELANGGAN
WAKTU PELAYA
NAN (Jam)
WAKTU PELAKSANAAN (HARI)
SDM SARANA INDIKATOR PENCAPAIAN
1. 2. 3. 4.
Bibit HPT Konsetrat sapi potong Konsentrat sapi perah Konsentrat Pedet
Dinas/UPT Pusat/Daerah Perusahaan Perbibitan Swasta,
Koperasi, Peternak,
Perorangan
1
1-7 hari
SLTA-D3 - S1
Kebun HPT, Gudang produksi konsentrat, mesin mixing pakan Kendaraan operasional
- Tepat Jenis - Tepat waktu - Tepat
kualitas
10
5. Penjualan Hasil produk Peternakan
NO JENIS PRODUK PELANGGAN
WAKTU
PELAYANA
N (jam)
WAKTU PELAKSANAAN (HARI)
SDM SARANA INDIKATOR PENCAPAIAN
1.
Susu segar Kompos
Dinas/UPT Pusat/Daerah Perusahaan Perbibitan
Swasta Koperasi Peternak
perorangan
1
Penjualan langsung,
Hari Senin – Jumat, jam
8.00 – 15.00 WIB
Penjualan
tidak langsung
sesuai kontrak
kesepakatan
SLTA-D3 - S1
Milk can, Ruang olah susu, ruang olah kompos, gudang kompos, Kendaraan operasional
- Tepat Jenis - Tepat waktu - Tepat kualitas
6. Jasa Konsultasi dan Instruktur
NO JENIS
KONSULTASI PELANGG
AN
BENTUK PELAYAN
AN
WAKTU PELAYANAN (Jam)
WAKTU PELAKSANAAN (hari)
SDM
SARANA
INDIKATOR
PENCAPAIAN
1. 2. 3. 4. 5.
Manajemen Pemeliharaan ternak Manajemen pakan ternak Pemuliaan ternak/Breeding Penanganan Reproduksi ternak Produksi dan aplikasi TE
Dinas,
UPT Pusat/Daer
ah,
Swasta (dalam dan
luar negeri),
Koperasi,
Peternak,
umum
Konsultasi teknis
1
Minimal 1 hari
Per jenis konsultas
i
SLTA,
D3, S1, S2 S3
Alat dan bahan presentasi, bahan promosi, kendaraan roda 2 dan 4
Meningkatnya
pengetahuan
sesuai jenis
konsultasi
11
7. Pemanfaatan Aset Balai
NO JENIS PENYEWAA
N
PELANGGAN WAKTU PELAYANAN (jam)
WAKTU PELAKSA
NAAN (jam)
SDM SARANA INDIKATOR PENCAPAIAN
1.
Aula Dinas Provinsi/kabup
aten,
UPT Pusat/daerah,
swasta, koperasi,
LSM, masyarakat
umum
1 Sesuai
kesepakatan
SLTA, D3
Gedung Aula,
Asrama / guest house
mini bus, Lapang
tenis
Terpenuhinya kepuasan pemangku
kepentingan
2. Asrama/guest house
3. Sarana transportasi
4. Sarana Olah raga
8. Pelayanan Penelitian
NO JENIS PENELITIAN
PELANGGAN
WAKTU PELAYA
NAN (jam)
WAKTU PELAKSANAAN
(jam)
SDM SARANA INDIKATOR PENCAPAIAN
1 2 3
Produksi Ternak Reproduksi Ternak Manajemen Pakan
Mahasiswa S2 dan S3
1
Tergantung
kesepakatan
SLTA
D3
S1
S2
S3
Sarana dan prasarana yang dlaboratorium, pemasaran dan informasi, pemeliharaan ternak
Terlaksananya kegiatan penelitian
12
BAB IV
BAGAN ALIR PELAYANAN
BALAI EMBRIO TERNAK
A. Pelayanan Usaha Pokok
1. Jasa Produksi embrio
a. Prosedur
1) Pemangku kepentingan membuat surat permohonan melalui
Surat/Fak/Telepon/E-mail atau langsung ditujukan kepada Direktur BET
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan pemberian jasa
produksi kepada Pemangku Kepentingan.
3) Jika disetujui,Direktur BET menyampaikan permohonan produksi tersebut
kepada Manajer Pemasaran dan Informasi
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan dengan Pemangku
Kepentingan mengenai produksi embrio tentang jadwal pelaksanaan, teknik
produksi, biaya hormon, pembiayaan dan cara pembayaran
5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran secara langsung atau melalui
bank ke Divisi Program dan Keuangan.
6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran ke Manajer
Pemasaran dan Informasi
7) Manajer Pemasaran dan Informasi berkoordinasi dengan Tim Pelaksana
Produksi embrio
8) Tim Pelaksanaan produksi embrio melaksanakan kegiatan produksi dengan
Pemangku Kepentingan
13
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK D MPI DPK TIM
1) Pemangku kepentingan membuat surat
permohonan melalui Surat/Fak/Telepon/E-mail
atau langsung ditujukan kepada Direktur BET1 2
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau
penolakan pemberian jasa produksi kepada
Pemangku Kepentingan.
3
3) Jika disetujui,Direktur BET menyampaikan
permohonan produksi tersebut kepada Manajer
Pemasaran dan Informasi
4
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat
kesepakatan dengan pemangku kepentingan
mengenai produksi embrio tentang jadwal
pelaksanaan, teknik produksi, biaya hormon,
pembiayaan dan cara pembayaran
5
5) Pemangku kepentingan melakukan pembayaran
secara langsung atau melalui bank ke Divisi
Program dan Keuangan
6
6) Pemangku kepentingan menyerahkan tanda
bukti pembayaran ke Manajer Pemasaran dan
Informasi
7
7) Manajer Pemasaran berkoordinasi dengan Tim
Pelaksana Produksi Embrio8
8) Tim Pelaksanaan produksi embrio
melaksanakan kegiatan produksi dengan
pemangku kepentingan
9
Keterangan: PK: Pemangku Kepentingan; D: Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran dan Informasi; DPK: Divisi Program dan Keuangan;
2. Pelayanan Penjualan Bibit Ternak.
a. Prosedur
1) Pemangku kepentingan membuat surat permohonan pembelian ternak bibit
melalui Surat/Fak/Telepon/E-mail atau langsung ditujukan kepada Direktur
BET
2) Direktur BET Cipelang memberikan persetujuan atau penolakan pembelian
ternak bibit kepada Pemangku Kepentingan
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan pembelian ternak bibit
ke Manajer Pemasaran dan Informasi.
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan dengan Pemangku
Kepentingan mengenai pembelian ternak bibit tentang harga, jumlah , bangsa,
cara pengiriman dan cara pembayaran
5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran secara langsung atau melalui
bank
6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran ke Manajer
Pemasaran dan Informasi
14
7) Manajer Pemasaran dan Informasi mengirimkan ternak bibit kepada Pemangku
Kepentingan
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK D MPI DPK
1) Pemangku kepentingan membuat surat
permohonan pembelian ternak bibit melalui
Surat/Fak/Telepon/E-mail atau langsung
ditujukan kepada Direktur BET
1 2
2) Direktur BET Cipelang memberikan
persetujuan atau penolakan pembelian
ternak bibit kepada Pemangku Kepentingan3
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan
permohonan pembelian ternak bibit ke
Manajer Pemasaran dan Informasi4
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat
kesepakatan dengan Pemangku Kepentingan
mengenai pembelian ternak bibit tentang
harga, jumlah , bangsa, cara pengiriman dan
cara pembayaran
5
5) Pemangku kepentingan melakukan
pembayaran secara langsung atau melalui
bank
6
6) Pemangku kepentingan menyerahkan tanda
bukti pembayaran ke Manajer Pemasaran
dan Informasi
7
7) Manajer Pemasaran dan Informasi
mengirimkan ternak bibit kepada Pemangku
Kepentingan
8
Keterangan : PK : Pemangku kepentingan; D : Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran
dan Informasi; DPK : Divisi Program dan Keuangan;
3. Pelayanan Purna Jual
a. Prosedur
1) Pemangku kepentingan mengajukan permohonan pelayanan purna jual melalui
surat/fax/e-mail/telepon atau langsung disertai bentuk pelayanan teknis yang
dikehendaki kepada Direktur BET
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan pemberian pelayanan
purna jual kepada Pemangku Kepentingan
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan pelayanan purna jual
tersebut kepada Manajer Pemasaran dan Informasi
4) Manajer Pemasaran menyampaikan jadwal pelaksanaan pelayanan purna jual
kepada Pemangku Kepentingan
15
5) Pelaksanaan pelayanan purna jual oleh Manajer Pemasaran dan Informasi
kepada Pemangku Kepentingan
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK D MPI
1) Pemangku kepentingan mengajukan permohonan
pelayanan purna jual melalui surat/fax/e-mail/telepon
atau langsung disertai bentuk pelayanan teknis yang
dikehendaki kepada Direktur BET
1 2
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan
pemberian pelayanan purna jual kepada Pemangku
Kepentingan
3
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan
permohonan pelayanan purna jual tersebut kepada
Manajer Pemasaran dan Informasi 4
4) Manajer Pemasaran dan Informasi menyampaikan
jadwal pelaksanaan pelayanan purna jual kepada
Pemangku Kepentingan
5
5) Pelaksanaan pelayanan purna jual oleh Manajer
Pemasaran dan Informasi kepada Pemangku
Kepentingan
6
Keterangan : PK : Pemangku kepentingan; D : Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran
dan Informasi;
B. Pelayanan Usaha Tambahan
1. Bimbingan Teknis
a. Prosedur
1) Pemangku kepentingan membuat permohonan mengikuti bimbingan teknis
melalui surat/telepon/fax/e-mail atau langsung kepada Direktur BET
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan permohonan jasa
bimbingan teknis kepada Pemangku Kepentingan
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan jasa bimbingan teknis
kepada Manajer Pemasaran dan Informasi
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan jadwal dan jenis
pelayanan bimbingan dengan Pemangku Kepentingan.
5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran penyediaan jasa bimbingan
teknis ke bagian keuangan secara langsung atau melalui bank
6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran kepada
Manajer Pemasaran dan Informasi
16
7) Manajer Pemasaran dan Informasi membentuk Tim Pelaksana Bimbingan
Teknis
8) Tim Pelaksanaan Bimbingan Teknis melakukan bimbingan dengan Pemangku
Kepentingan
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK D MPI DPK TIM
1) Pemangku kepentingan membuat
permohonan mengikuti bimbingan teknis
melalui surat/telepon/fax/e-mail atau
langsung kepada Direktur BET
1 2
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau
penolakan permohonan jasa bimbingan
teknis kepada Pemangku Kepentingan dan
Informasi
3
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan
permohonan jasa bimbingan teknis kepada
Manajer Pemasaran dan Informasi4
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat
kesepakatan jadwal dan jenis pelayanan
bimbingan dengan Pemangku Kepentingan.
5
5) Pemangku Kepentingan melakukan
pembayaran penyediaan jasa bimbingan
teknis ke Divisi Program dan Keuangan
secara langsung atau melalui bank
6
6) Pemangku kepentingan menyerahkan tanda
bukti pembayaran kepada Manajer
Pemasaran dan Informasi
7
7) Manajer Pemasaran membentuk Tim
Pelaksana Bimbingan Teknis8
8) Tim Pelaksanaan Bimbingan Teknis
melakukan bimbingan dengan pemangku
kepentingan
9
Keterangan : PK : Pemangku kepentingan; D : Direktur BET; MPI : Manajer Pemasaran
dan Informasi; DPK : Divisi Program dan Keuangan;
2. Wisata Peternakan.
a. Prosedur
1) Pemangku Kepentingan membuat permohonan wisata peternakan melalui
surat/telepon/fax/e-mail atau langsung kepada Direktur BET
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan permohonan wisata
peternakan kepada Pemangku Kepentingan
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan wisata peternakan
kepada Manajer Pemasaran dan Informasi
17
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan jadwal dan jenis
paket wisata dengan pemangku kepentingan.
5) Manajer Pemasaran dan Informasi menyampaikan kesepakatan jadwal dan
jenis paket wisata kepada Koordinator Wisata Peternakan
6) Pemangku kepentingan melakukan pembayaran paket wisata peternakan ke
bagian Divisi Program dan keuangan secara langsung atau melalui bank
7) Tim pelaksana wisata peternakan memberikan pelayanan wisata peternakan
pada Pemangku Kepentingan
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK D MPI DPK KORD
1) Pemangku kepentingan membuat
permohonan wisata peternakan melalui
surat/telepon/fax/e-mail atau langsung
kepada Direktur BET
1 2
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau
penolakan permohonan wisata peternakan
kepada Pemangku Kepentingan3
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan
permohonan wisata peternakan kepada
Manajer Pemasaran dan Informasi4
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat
kesepakatan jadwal dan jenis paket wisata
dengan Pemangku Kepentingan.5
5) Manajer Pemasaran dan Informasi
menyampaikan kesepakatan jadwal dan
jenis paket wisata kepada Koordinator
Wisata Peternakan
8
6) Pemangku kepentingan melakukan
pembayaran paket wisata peternakan ke
bagian Divisi Program dan Keuangan secara
langsung atau melalui bank 6
7
7) Tim pelaksana wisata peternakan
memberikan pelayanan wisata peternakan
pada Pemangku Kepentingan
Keterangan : PK: Pemangku kepentingan; D: Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran
dan Informasi ; DPK: Divisi Program dan Keuangan; KORD : Koordinator Kegiatan
3. Pengujian Mutu Embrio
a. Prosedur
1) Pemangku kepentingan membuat permohonan pengujian mutu embrio melalui
surat/telepon/fax/e-mail atau langsung kepada Direktur BET.
2) Direktur BET embrio memberikan persetujuan atau penolakan permohonan
pengujian mutu embrio kepada Pemangku Kepentingan
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan pengujian tersebut
kepada Manajer Pemasaran dan Informasi.
18
4) Manajer Pemasaran dan Informasi melakukan kesepakatan jadwal dan jenis
pengujian kepada Pemangku Kepentingan.
5) Pemangku kepentingan melakukan pembayaran ke Divisi Program dan
Keuangan secara langsung atau melalui bank
6) Pemangku Kepentingan menyerahkan sampel pada tim teknis pengujian
7) Tim teknis pengujian menyerahkan hasil pengujian yang sudah ditandatangain
Manajer Produksi kepada Manajer Pemasaran dan Informasi
8) Laporan hasil pengujian diserahkan ke Direktur BET Untuk ditanda tangani
9) Pengiriman laporan hasil pengujian kepada pemangku kepentingan
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK D MPI DP TIM PS
1) Pemangku kepentingan membuat
permohonan pengujian mutu embrio
melalui surat/telepon/fax/e-mail atau
langsung kepada Direktur BET
1 2
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau
penolakan permohonan pengujian mutu
embrio kepada Pemangku Kepentingan3
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan
permohonan pengujian tersebut kepada
Manajer Pemasaran dan Informasi 4
4) Manajer Pemasaran dan Informasi
melakukan kesepakatan jadwal dan jenis
pengujian kepada Pemangku Kepentingan.5
5) Pemangku Kepentingan melakukan
pembayaran ke Divisi Program dan
Keuangan secara langsung atau melalui bank6 7
6) Pemangku Kepentingan menyerahkan
sampel pada tim teknis pengujian8
7) Tim teknis pengujian menyerahkan hasil
pengujian yang sudah di tantangani Manajer
Produksi kepada Manajer Pemasaran dan
Informasi
9
8) Laporan hasil pengujian diserahkan ke
Direktur BET Untuk ditanda tangani10
9) Pengiriman laporan hasil pengujian kepada
Pemangku Kepentingan11
Keterangan : PK : Pemangku Kepentingan; D : Direktur BET; MPI : Manajer Pemasaran
dan Informasi; DPK : Divisi Program dan Keuangan; TIM PS : Tim Pengujian sampel
19
4. Penjualan Bibit HPT dan Konsentrat
a. Prosedur
1) Pemangku Kepentingan membuat surat pemesanan bibit HPT dan konsentrat
kepada kepada Manajer Pemasaran dan Informasi
2) Manajer Pemasaran dan Informasi memberikan persetujuan atau penolakan
penjualan bibit HPT atau konsentrat kepada Pemangku Kepentingan
3) Jika disetujui, Manajer Pemasaran dan Informasi mengeluarkan faktur
pembelian bibit HPT atau konsentrat
4) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran pembelian bibit HPT atau
Konsentrat ke Divisi Program dan Keuangan
5) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran ke Manajer
Pemasaran dan Informasi
6) Manajer Pemasaran dan Informasi menyerahkan bibit HPT atau konsentrat
kepada Pemangku Kepentingan
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK MPI DPK
1) Pemangku kepentingan membuat surat
pemesanan bibit HPT atau konsentrat
kepada kepada Manajer Pemasaran dan
Informasi
1 2
2) Manajer Pemasaran dan Informasi
memberikan persetujuan atau penolakan
penjualan bibit HPT atau konsentrat kepada
Pemangku Kepentingan
3
3) Jika disetujui, Manajer Pemasaran
mengeluarkan faktur pembelian bibit HPT
atau konsentrat
4
4) Pemangku kepentingan melakukan
pembayaran pembelian bibit HPT atau
Konsentrat ke Divisi Program dan Keuangan5 6
6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda
bukti pembayaran ke Manajer Pemasaran
dan Informasi
7
7)
Manajer Pemasaran dan Informasi
menyerahkan bibit HPT atau konsentrat
kepada Pemangku Kepentingan
8
Keterangan : PK : Pemangku kepentingan; MPI : Manajer Pemasaran dan Informasi; DPK
: Divisi Program dan Keuangan;
20
5. Penjualan Produk hasil Peternakan
1. Penjualan Langsung
a. Prosedur
1) Pemangku kepentingan membuat surat pemesanan produk hasil peternakan
(susu, olahan susu dan kompos) kepada kepada Manajer Pemasaran dan
Informasi.
2) Manajer Pemasaran dan Informasi memberikan persetujuan atau penolakan
penjualan produk hasil peternakan kepada Pemangku Kepentingan
3) Jika disetujui, Manajer Pemasaran dan Informasi mengeluarkan faktur
pembelian produk hasil peternakan
4) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran pembelian produk hasil
peternakan ke Divisi Program dan Keuangan
5) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran ke Manajer
Pemasaran dan Informasi
6) Manajer Pemasaran dan Informasi menyerahkan produk hasil peternakan
kepada Pemangku Kepentingan
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK MPI DPK
1) Pemangku kepentingan membuat surat
pemesanan produk hasil peternakan (susu,
olahan susu dan kompos) kepada kepada
Manajer Pemasaran dan Informasi
1 2
2) Manajer Pemasaran dan Informasi
memberikan persetujuan atau penolakan
pembelian produk hasil peternakan kepada
pemangku kepentingan
3
3) Jika disetujui, Manajer Pemasaran dan
Informasi mengeluarkan faktur pembelian
produk hasil peternakan
4
4) Pemangku kepentingan melakukan
pembayaran pembelian produk hasil
peternakan ke Divisi Program dan Keuangan5 6
6) Pemangku kepentingan menyerahkan tanda
bukti pembayaran ke Manajer Pemasaran
dan Informasi
7
7) Manajer Pemasaran dan Informasi
menyerahkan produk hasil peternakan
kepada Pemangku Kepentingan
8
Keterangan : PK : Pemangku kepentingan MPI: Manajer Pemasaran dan Informasi; DPK:
Divisi Program dan Keuangan;
21
2. Penjualan tidak Langsung
a. Prosedur
1) Pemangku kepentingan membuat surat pemesanan produk hasil peternakan
(susu, olahan susu dan kompos) kepada kepada Direktur BET.
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan pembelian produk hasil
peternakan kepada Pemangku Kepentingan
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan pembelian produk
hasil ternak ke Manajer Pemasaran dan Informasi.
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan dengan Pemangku
Kepentingan mengenai kontrak pembelian dan sistem pembayaran.
5) Manajer Pemasaran dan Informasi berkoordinasi dengan Manajer Teknis
6) Manajer Pemasaran dan Informasi Manajer Pemasaran dan Informasi
mengirimkan produk hasil ternak kepada Pemangku Kpentingan sesuai kontrak
7) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran sesuai kontrak
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK D MPI DPK MT
1) Pemangku kepentingan membuat surat
permohonan pembelian produk hasil ternak
melalui Surat/Fak/Telepon/E-mail/SMS atau
langsung ditujukan kepada Direktur BET1 2
2) Direktur BET Cipelang memberikan
persetujuan atau penolakan pembelian
Produk Hasil Ternak kepada Pemangku
Kepentingan
3
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan
permohonan pembelian produk hasil ternak
ke Manajer Pemasaran dan Informasi4
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat
kesepakatan dengan Pemangku Kepentingan
mengenai kontrak pembelian dan sistem
pembayaran
5
5) Manajer Pemasaran dan Informasi
berkoordinasi dengan Manajer Teknis 6
6) Manajer Pemasaran dan Informasi
mengirimkan produk hasil ternak kepada
Pemangku Kpentingan sesuai kontrak
7
7) Pemangku Kepentingan melakukan
pembayaran sesuai kontrak8
Keterangan : PK : Pemangku kepentingan MPI: Manajer Pemasaran dan Informasi; DPK:
Divisi Program dan Keuangan;
22
6. Jasa Konsultasi dan Instruktur
a. Prosedur
1) Pemangku kepentingan membuat permohonan konsultasi melauli
surat/telepon/fax/e-mail atau langsung kepada Direktur BET
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan permohonan
penyediaan jasa konsultasi kepada Pemangku Kepentingan
3) Jika disetujui, Direktur BET Cipelang menyampaikan permohonan jasa
konsultasi kepada Manajer Pemasaran dan Informasi
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan, jenis konsultasi,
biaya dan jadwal pelaksanaan jasa konsultasi dengan Pemangku Kepentingan.
5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran jasa konsultasi ke bagian
Divisi Program dan Keuangan secara langsung atau melalui bank
6) Bukti pembayaran diberikan kepada Manajer Pemasaran dan Informasi
7) Manajer Pemasaran dan Informasi mendelegasikan konsultasi kepada staf
yang berkaitan dengan materi yang diperlukan
8) Staf yang ditunjuk melaksanakan konsultasi dengan pemangku kepentingan
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK D MPI DPK S
1) Pemangku kepentingan membuat
permohonan konsultasi melauli
surat/telepon/fax/e-mail atau langsung
kepada Direktur BET
1 2
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau
penolakan permohonan penyediaan jasa
konsultasi kepada Pemangku Kepentingan3
3) Jika disetujui, Direktur BET Cipelang
menyampaikan permohonan jasa konsultasi
kepada Manajer Pemasaran dan Informasi4
4) Manajer Pemasaran dan Inforamsi membuat
kesepakatan, jenis konsultasi, biaya dan
jadwal pelaksanaan jasa konsultasi dengan
Pemangku Kepentingan.
5
5) Pemangku Kepentingan melakukan
pembayaran jasa konsultasi ke bagian Divisi
Program dan Keuangan secara langsung atau
melalui bank
6 7
6) Bukti pembayaran diberikan kepada
Manajer Pemasaran dan Informasi8
7) Manajer Pemasaran dan Informasi
mendelegasikan konsultasi kepada staf yang
berkaitan dengan materi yang diperlukan
9
8) Staf yang ditunjuk melaksanakan konsultasi
dengan Pemangku Kepentingan 5
23
Keterangan : PK : Pemangku kepentingan; D: Direktur BET; MPI : Manajer Pemasaran
dan Inforamsi; DPK : Divisi Program dan Keuangan; S : Staff.
7. Pemanfaatan Aset Balai
a. Prosedur
1) Pemangku kepentingan membuat permohonan pemanfaatan aset balai melalui
surat/telepon/fax/e-mail atau langsung kepada Direktur BET
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan permohonan pemanfaatan
aset kepada Pemangku Kepentingan
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan penyewaan aset kepada
Manajer Pemasaran dan Informasi
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan, jadwal, jenis dan lama
pemanfaatan aset dengan Pemangku Kepentingan.
5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran pemanfaatan aset ke Divisi
Program dan Keuangan secara langsung atau melalui bank
6) Bukti pembayaran diberikan kepada Manajer Pemasaran dan Informasi
7) Manajer Pemasaran dan Informasi menyampaikan kepada koordinator
pemanfaatan aset balai
8) Koordinator pemanfatan aset balai melaksanakan pelayanan pemanfaatan aset
balai kepada Pemangku Kepentingan
24
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK D MPI DPK KORD
1) Pemangku kepentingan membuat
permohonan pemanfaatan aset balai
melalui surat/telepon/fax/e-mail atau
langsung kepada Direktur BET
1 2
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau
penolakan permohonan pemanfaatan aset
kepada Pemangku Kepentingan3
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan
permohonan penyewaan aset kepada
Manajer Pemasaran dan Informasi4
4) Manajer Pemasaran dan Inforamasi
membuat kesepakatan, jadwal, jenis dan
lama pemanfaatan aset dengan Pemangku
Kepentingan.
5
5) Pemangku Kepentingan melakukan
pembayaran pemanfaatan aset ke bagian
Divisi Program dan Keuangan secara
langsung atau melalui bank
6 7
6) Bukti pembayaran diberikan kepada
Manajer Pemasaran dan Informasi8
7) Manajer Pemasaran dan Informasi
menyampaikan kepada koordinator
pemanfaatan aset balai 9
8) Koordinator pemanfatan aset balai
melaksanakan pelayanan pemanfaatan aset
balai kepada pemangku kepentingan5
Keterangan : PK: Pemangku kepentingan; D: Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran
dan Informasi ; DPK : Divisi Program dan Keuangan; KORD : Koordinantor.
8. Pelayanan Penelitian
a. Prosedur
1) Pemangku kepentingan membuat surat permohonan pelayanan penelitian
melalui Surat/Fax/E-mail/Telepon atau langsung kepada Direktur BET
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau penolakan permohonan pelayanan
penelitian kepada Pemangku Kepentingan
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan permohonan pelayanan penelitian
kepada Manajer Pemasaran dan Informasi.
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat kesepakatan jadwal dan jenis
pelayanan penelitian dengan Pemangku Kepentingan
5) Pemangku Kepentingan melakukan pembayaran secara langsung atau melalui
bank
6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda bukti pembayaran ke Manajer
Pemasaran dan Informasi.
25
7) Manajer Pemasaran dan Informasi memanggil Pemangku Kepentingan untuk
melakukan penelitian
b. Bagan Alir
KETERANGAN PK D MPI DPK
1) Pemangku kepentingan membuat surat
permohonan pelayanan penelitian melalui
Surat/Fax/E-mail/Telepon atau langsung
kepada Direktur BET
1 2
2) Direktur BET memberikan persetujuan atau
penolakan permohonan pelayanan
penelitian kepada Pemangku Kepentingan3
3) Jika disetujui, Direktur BET menyampaikan
permohonan pelayanan penelitian kepada
Manajer Pemasaran dan Informasi4
4) Manajer Pemasaran dan Informasi membuat
kesepakatan jadwal dan jenis pelayanan
penelitian dengan Pemangku Kepentingan
5
5) Pemangku kepentingan melakukan
pembayaran secara langsung atau melalui
bank
6
6) Pemangku Kepentingan menyerahkan tanda
bukti pembayaran ke Manajer Pemasaran
dan Informasi
7
7) Manajer Pemasaran dan Informasi
memanggil Pemangku Kepentingan untuk
melakukan penelitian
8
Keterangan : PK: Pemangku kepentingan; D: Direktur BET; MPI: Manajer Pemasaran
dan Informasi ; DP: Divisi Program dan Keuangan.