Lampiran I Promosi Kesehatan Kuta Alam - Copy

download Lampiran I Promosi Kesehatan Kuta Alam - Copy

of 15

description

promkes

Transcript of Lampiran I Promosi Kesehatan Kuta Alam - Copy

Lampiran I

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN (PENYULUHAN)DISPEPSIA DI POSYANDU KAMPUNG MULYA UPTD PUSKESMAS KUTA ALAM1. Latar Belakang

Dispepsia adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan yang muncul di daerah bagian atas perut. Rasa sakit ini mungkin datang dan pergi tetapi cenderung ada setiap waktu tidak menetap terlalu lama dan kemudian akan muncul kembali. Dispepsia ini biasanya bertahan selama 4 minggu atau lebih.

Dispepsia bisa mengenai orang dari berbagai usia, laki-laki atau perempuan. Sebanyak 1 dari 4 orang pernah mendapatkan dispepsia. Penyebabnya beragam dan cara pengobatannya tergantung dari gejala yang tampak.1 Penderita dispepsia merupakan pasien terbanyak yang berobat di RSUD dr Pirngadi Medan. Terbukti, dari 10 besar penyakit yang terbanyak, penyakit dispepsia rangking tertinggi.

Kejadian dispepsia lebih banyak diderita perempuan daripada laki-laki. Perbandingan insidennya 2 : 1. Penelitian yang dilakukan Tarigan di RSUP Adam Malik tahun 2001, diperoleh penderita dispepsia fungsional laki-laki sebanyak 9 orang (40,9%) dan perempuan sebanyak 13 orang (59,1%).

Banyak penyebab dispepsia, di antaranya, karena ada luka pada lambung atau ulkus pada usus 12 jari, gangguan prestaltik dari lambung, gangguan asam empedu yang masuk ke lambung atau karena radang lambung atau gastritis. Penyakit dispepsia itu biasanya dikeluhkan pasien pada bagian lambung seperti, mual, muntah-muntah hingga nyeri di ulu hati.Gejala utamanya biasanya adalah rasa sakit di perut bagian atas. Gejala lain yang mungkin tampak adalah rasa panas atau terbakar di bagian dada bawah, kembung, sendawa, merasa cepat kenyang, pusing atau muntah-muntah. Gejala-gejala dispepsia berkaitan dengan makan.Dispepsia umumnya tidak termasuk dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Itulah sebabnya banyak orang tidak menemui dokter ketika mengalami dispepsia dan mereka lebih memilih mendapatkan obat bebas yang bisa dibeli di apotik atau toko obat untuk menyembuhkan dispepsia yang dialaminya. Tetapi dispepsia memunculkan banyak kondisi yang tidak nyaman dan mempengaruhi perasaan atau mood seseorang. Jika dispepsia terasa dalam jangka waktu yang cukup lama mungkin saja diperlukan perawatan yang khusus2. Tempat, Waktu Kegiatan dan Peserta

Kegiatan penyuluhan kesehatan kejang demam dilakukan pada tanggal :

Hari / Tanggal

:Selasa / 19 Februari 2013

Waktu

: 09.00 wib

Tempat

: Posyandu Asrama PHBTopik

: DispepsiaPeserta

: Lansia di asrama PHB3. Metode PenyuluhanMetode kegiatan penyuluhan dibagi dalam 3 tahap yaitu :a. Tahap pengenalan dan penggalian pengetahuan peserta

Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi disampaikan. b. Penyampaian Materi

Materi disampaikan dengan menggunakan alat bantu penyajian berupa leaflet. Dan disela materi penyaji memberikan kesempatan bertanya jika ada materi yang tidak dimengerti.c. Penutup

Setelah penyampaian materi, penyaji memberikan kesempatan peserta untuk bertanya4. Materi PenyuluhanDefinisi

Dispepsia berasal dari bahasa Yunani yang berarti "pencernaan yang jelek". Dispepsia adalah ketidaknyamanan bahkan hingga nyeri pada saluran pencernaan terutama bagian atas. Menurut Almatsier tahun 2004, dispepsia merupakan istilah yang menunjukkan rasa nyeri atau tidak menyenangkan pada bagian atas perut.

Definisi dispepsia sampai saat ini disepakati oleh para pakar dibidang gastroenterologi adalah kumpulan keluhan/gejala klinis (sindrom) rasa tidak nyaman atau nyeri yang dirasakan di daerah abdomen bagian atas yang disertai dengan keluhan lain yaitu perasaan panas di dada dan perut, regurgitas, kembung, perut terasa penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah dan banyak mengeluarkan gas asam dari mulut. Sindroma dispepsia ini biasanya diderita selama beberapa minggu /bulan yang sifatnya hilang timbul atau terus-menerus.

Dispepsia merupakan suatu sindroma (kumpulan gejala) yang mencerminkan gangguan saluran cerna. Kumpulan gejala tersebut adalah rasa tidak nyaman, mual, muntah, nyeri ulu hati, lambung merasa penuh/sebah, kembung, sendawa, cepat kenyang, perut keroncongan, hingga buang angin terus menerus. Gejala itu bisa akut, berulang, dan bisa juga menjadi kronis. Disebut kronis jika gejala itu berlangsung lebih dari satu bulan terus-menerus.PenyebabPenyebab dispepsia pada anak-anak adalah memberi makan terlalu banyak atau susu kaleng yang tidak cocok. Namun kadang-kadang dapat pula timbul karena penyakit, misalnya tukak lambung.

Penyebab dispepsia bervariasi dari psikis sampai kelainan serius seperti kanker lambung. Penyebab timbulnya gejala dispepsia sangat banyak sehingga diklasifikasikan berdasarkan ada tidaknya penyebab dispepsia yaitu ada dua tipe dispepsia yakni organik dan fungsional.PengobatanUpaya pencegahannya, yaitu mengatur jenis makanan tertentu, terutama minuman yang mengandung kafein terlalu banyak seperti, kopi, teh yang mengandung kafein dan minuman yang mengandung gas. Jenis makanan yang mengandung banyak bumbu-bumbu juga lebih baik dihindari. Lebih baik mengonsumsi makanan yang mengandung serat. Selain itu, faktor individu tertentu seperti mudah stress dan faktor genetik juga mempengaruhi5. Tanya Jawab dengan Pesertaa. Tanya :Bagaimana cara mencegah supaya tidak menderita dispepsia?

Jawaban :1. Pencegahan Primer (Primary Prevention)

Tujuan pencegahan primer adalah mencegah timbulnya faktor resiko dispepsia bagi individu yang belum ataupun mempunyai faktor resiko dengan melaksanakan pola hidup sehat, promosi kesehatan (Health Promotion) kepada masyarakat mengenai :

a. Modifikasi pola hidup dimana perlu diberi penjelasan bagaimana mengenali dan menghindari keadaan yang potensial mencetuskan serangan dispepsia.

b. Menjaga sanitasi lingkungan agar tetap bersih, perbaikan sosioekonomi dan gizi dan penyediaan air bersih.

c. Khusus untuk bayi, perlu diperhatikan pemberian makanan. Makanan yang diberikan harus diperhatikan porsinya sesuai dengan umur bayi. Susu yang diberikan juga diperhatikan porsi pemberiannya.

d. Mengurangi makan makanan yang pedas, asam dan minuman yang beralkohol, kopi serta merokok.

2. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention)

Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan diagnosis dini dan pengobatan segera (Early Diagmosis and Prompt Treatment).b. Tanya:

Obat apa saja yang bisa meredakan gejala dispepsia?

Jawaban :

1. Antacid (menetralkan asam lambung)

Contohnya : Al, Mg, Ca, OH, Almagate, Hidrotalcite

2. Golongan antikolinergik (menghambat pengeluaran asam lambung)

Contohnya : Pirenzepin3. Golongan obat antagonis reseptor H2

Contohnya : Ranitidin, Simetidin, Famotidin,

4. Golongan Penghambat pompa asam (proton pump inhibitor = PPI)

Contohnya:Omeprazole,Esomeprazole,pantoprazole,Lansoprazole, Rabeprazole

5. Golongan Sitoprotektif

Contohnya : Sucralfat, koloid bismuth

Obat-obatan yang diberikan meliputi antacid (menetralkan asam lambung) golongan antikolinergik (menghambat pengeluaran asam lambung) dan prokinetik (mencegah terjadinya muntah)..c. Tanya :

Pemeriksaan apa yang bisa kita lakukan untuk mengetahui dispepsia?

Jawaban :Setiap penderita dispepsia sebaiknya diperiksa dengan cermat. Evaluasi klinik meliputi anamnese yang teliti, pemeriksaan fisik, laboratorik serta pemeriksaan penunjang yang diperlukan, misalnya endoskopi atau ultrasonografi. Bila seorang penderita baru datang, pemeriksaan lengkap dianjurkan bila terdapat keluhan yang berat, muntah-muntah telah berlangsung lebih dari 4 minggu, penurunan berat badan dan usia lebih dari 40 tahun. Untuk memastikan penyakitnya, disamping pengamatan fisik perlu dilakukan pemeriksaan yaitu :

Laboratorium

Pemeriksaan labortorium perlu dilakukan, setidak-tidaknya perlu diperiksa darah, urine, tinja secara rutin. Dari hasil pemeriksaan darah bila ditemukan lekositosis berarti ada tanda-tanda infeksi. Pada pemeriksaan tinja, jika cairan tampak cair berlendir atau banyak mengandung lemak berarti kemungkinan menderita malabsorbsi. Dan pada pemeriksaan urine, jika ditemukan adanya perubahan warna normal urine maka dapat disimpulkan terjadi gangguan ginjal. Seorang yang diduga menderita dispepsia tukak, sebaiknya diperiksa asam lambungnya.

Radiologis

Pada tukak di lambung akan terlihat gambar yang disebut niche yaitu suatu kawah dari tukak yang terisi kontras media. Bentuk niche dari tukak yang jinak umumnya regular, semisirkuler, dasarnya licin. Kanker di lambung secara radiologist akan tampak massa yang irregular, tidak terlihat peristaltik di daerah kanker, bentuk dari lambung berubah. Endoskopi

Pemeriksaan endoskopi sangat membantu dalam diagnosis. Yang perlu diperhatikan warna mukosa, lesi, tumor jinak atau ganas. Kelainan di lambung yang sering ditemukan adalah tanda peradangan tukak yang lokasinya terbanyak di bulbus dan parsdesenden, tumor jinak dan ganas yang divertikel.Pada endoskopi ditemukan tukak baik di esophagus, lambung maupun duodenum maka dapat dibuat diagnosis dispepsia tukak. Sedangkan bila ditemukan tukak tetapi hanya ada peradangan maka dapat dibuat diagnosis dispepsia bukan tukak.

Pada pemeriksaan ini juga dapat mengidentifikasi ada tidaknya bakteri Helicobacter pylori, dimana cairan tersebut diambil dan ditumbuhkan dalam media Helicobacter pylori. Pemeriksaan antibodi terhadap infeksi Helicobacter pylori dikerjakan dengan metode Passive Haem Aglutination (PHA), dengan cara menempelkan antigen pada permukaan sel darah merah sehingga terjadi proses aglutinasi yang dapat diamati secara mikroskopik. Bila di dalam serum sampel terdapat anti Helicobacter pylori maka akan terjadi aglutinasi dan dinyatakan positif terinfeksi Helicobacter pylori.

Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi (USG) merupakan saran diagnostik yang tidak invasif, akhir-akhir ini banyak dimanfaatkan untuk membantu menetukan diagnostik dari suatu penyakit. Apalagi alat ini tidak menimbulkan efek samping, dapat digunakan setiap saat dan pada kondisi pasien yang berat pun dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan alat USG pada pasien dispepsia terutama bila dugaan kearah kelainan di traktus biliaris, pankreas, kelainan di tiroid, bahkan juga ada dugaan tumor di esophagus dan lambung.6. PenutupDispepsia merupakan suatu sindroma (kumpulan gejala) yang mencerminkan gangguan saluran cerna. Kumpulan gejala tersebut adalah rasa tidak nyaman, mual, muntah, nyeri ulu hati, lambung merasa penuh/sebah, kembung, sendawa, cepat kenyang, perut keroncongan, hingga buang angin terus menerus. Gejala itu bisa akut, berulang, dan bisa juga menjadi kronis. Disebut kronis jika gejala itu berlangsung lebih dari satu bulan terus-menerus.

Penyebab dispepsia bervariasi dari psikis sampai kelainan serius seperti kanker lambung. Penyebab timbulnya gejala dispepsia sangat banyak sehingga diklasifikasikan berdasarkan ada tidaknya penyebab dispepsia yaitu ada dua tipe dispepsia yakni organik dan fungsional.Intervensi dini terhadap dispepsia adalah dengan mengkonsumsi obat yang bisa menetralkan atau menghambat produksi yang berlebih asam lambung. Bisa juga diberikan obat yang memperbaiki pergerakan lambung. Hindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung, menghindari faktor risiko seperti alkohol, makanan yang pedas, obat-obatan yang berlebihan, nikotin rokok, dan stress serta mengatur pola makan.7. Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kejang Demam

Banda Aceh, 24 Februari 2013Disetujui Oleh

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN (PENYULUHAN)PITYRIASIS VERSICOLOR DI UPTD PUSKESMAS LAMPULO1. Latar Belakang

Kondisi geografis indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembapan yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur. Oleh karena itu, golongan penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur menempati urutan kedua terbanyak dari insiden peyakit kulit.

Penyakit kulit akibat infeksi jamur secara umum dapat terbagi atas dua bentuk, bentuk superfisial dabn bentuk yang dalam (deep myosis). Bentuk superfisial terbagi atas golongan dermatofitosis yang disebabkan oleh jamur dermatofita (antara lain : tinea kapitis, tine korporis, tine ungeium, tine kruris, tinea facialis, tine barbea, tinea manus, tinea pedis) dan yang kedua golongan non dermatofitosis (ptiriasis versicolor, piedra, tinea nigra palmaris, kandidiasis). Perbedaan antara dermatofitosis dan non dermatofitosis adalah pada dermafitosis melibatkan zat tanduk (keratin) pada stratum korneum epidermis, rambut dan kuku yang disebabkan oleh dermatofit sedangkan non dermatofit disebabkan oleh jenis jamur yang tidak dapat mengeluarkan zat yang dapat mencerna keratin kulit tapi hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar.Diantara penyakit jamur superfisial yang sering dijumpai di indonesia salah satunya dalah pityriasis versicolor. Pada penyakit ini kulit karena infeksi jamur superfisial, seseorang terkena penyakit tersebut oleh karena kontak langsung dengan benda-benda yang yang sudah terkontaminasi oleh jamur atau kontak langsung penderita. Infeksi jamur non dermatofitosis salah astunya pityriasis versicolor yang disebabkan oleh jamur malassezia. Penyakit ini sangat menarik oleh karena keluhannya bergantung pada tingkat ekonomi daripada kehidupan penderita. Bila penderita adalah golongan ekonomi lemah (misalnya: tukang becak, pembantu rumah tangga) penyakit ini tidak dihiraukan. Tetapi pada penderita dengan ekonomi menengah keatas yang mengutamakan penampilan maka penyakit ini adalah penyakit yang sangat bermasalah.2. Tempat, Waktu Kegiatan dan PesertaKegiatan penyuluhan kesehatan kejang demam dilakukan pada tanggal :Hari / Tanggal

: Jumat / 20 Februari 2013

Waktu

: 09.00 wib

Tempat

: UPTD Puskesmas LampuloTopik

: Pityriasis VersicolorPeserta

: Pasien UPTD Puskesmas Lampulo3. Metode PenyuluhanMetode kegiatan penyuluhan dibagi dalam 3 tahap yaitu :a. Tahap pengenalan dan penggalian pengetahuan peserta

Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi disampaikan. b. Penyampaian Materi

Materi disampaikan dengan menggunakan alat bantu penyajian berupa leaflet. Dan disela materi penyaji memberikan kesempatan bertanya jika ada materi yang tidak dimengerti.c. Penutup

Setelah penyampaian materi, penyaji memberikan kesempatan peserta untuk bertanya.4. Materi PenyuluhanDefenisi

Pityriasis versicolor (PV) adalah penyakit jamur superfisial yang kronik, biasanya asimtomatik, disebabkan malassezia furfur berupa bercak pigmentasi yang bervariasi pada umumnya mengenai badan. Bercak berwarna putih sampai kecoklatan kehitaman. Terutama meliputi badan dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit.Pityriasis versicolor adalah penyakit universal dan terutama di daerah tropis. Istilah versicolor mengacu pada akibat yang ditimbulkan jamur ini yaitu perubahan warna kulit dan tergantung kondisi kulit.

PenyebabMalassezia furfur (sebelumnya dikenal dengan nama pityrosporum ovale, P. Orbiculare) adalah jamur lipofilik yang normal terdapat pada keratin kulit dan folikel dan folikel rambut. Jamur ini merupakan organisme opportunistik yang dapat menyebabkan pityriasis versicolor. Jamur ini membutuhkan asam lemak untuk tumbuh.Faktor Predisposisi1. Pengangkatan glandula adrenal

2. Penyakit cushing

3. Kehamilan

4. Malnutrisi

5. Luka bakar

6. Terapi steroid

7. Supresi sistem imun

8. Kontrasepsi oral

9. Suhu panas

10. kelembapan5. Tanya Jawab dengan pesertaa. Tanya :

Bagaimana gejala dari pityriasi versicolor (PV)?Jawab :Biasanya tidak ada keluhan (asimtomatis), tetapi dapat dijumpai gatal pada keluhan pasien. Pasien yang menderita PV biasanya mengeluhkan bercak pigmentasi dengan alasan kosmetik. Predileksi pityriasis versicolor yaitu pada tubuh bagian atas, lengan atas, leher, abdomen, aksila, inguinal, paha, genitalia.

Bentuk lesi tidak teratur, berbatas tegas sampai difus dengan ukuran lesi dapat milier, lentikuler, numuler sampai plakat.

b. Tanya :Bagaimana cara pengobatannya?Jawaban :

Dapat diberikan jenis obat

1. Topical agents

Karena koloni jamur pada permukaan kulit, maka pemgobatan topikal sangat efektif. Lotion atau shampo selenium sulfide (2,5%) dioleskan pada bercak selama 10-15 menit, kemudian dicuci, digunakan selama satu minggu. Shampo ketokonazol digunakan sama seperti selenium sulfide. Krim azole (ketokonazol, econazole, micronazole, clotromozole) dieoleskan selama 2 minggu. Solusio terbinafine 1% solution dioleskan selama 7 hari. Topikal terbinafine efektif pada pityriasis versicolor, dengan penggunaan satu atau dua kali sehari selama dua minggu, terbukti dapat menyembuhkan dari penelitian terhadap lebih dari 80% pasien pityriasis versicolor, tine pedis, tinea corporis/cruris.2. Systemic therapy

Ketokonzol termasuk kelas antijamur imidazoles. Ketokonazol bekerja dengan memperlambat pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi. Obat ini dimunum satu kali sehari. Sediaan tablet ketokonazol adalah 200mg. Dosis ketokonazol 400mg (diminum 1 jam sebelum beraktifitas).c. Tanya :

Bagaimana edukasi atau nasehat kepada penderita pityriasis versicolor?

Jawaban : 1. Memakai pakaian yang tipis

2. Memakai pakaian yang berbahan cotton

3. Tidak memakai pakaian ketat

6. Penutup

Penyakit kulit karena infeksi jamur secara umum dapat terbagi atas dua bentuk, bentuk superfisial dan bentuk yang dalam (deep mycosis). Bentuk superfisial terbagi atas golongan dermatofitosis yang disebabkan oleh jamur dermatofita (antara lain : tinea kapitis, tine korporis, tine ungeium, tine kruris, tinea facialis, tine barbea, tinea manus, tinea pedis) dan yang kedua golongan non dermatofitosis (ptiriasis versicolor, piedra, tinea nigra palmaris, kandidiasis). Perbedaan antara dermatofitosis dan non dermatofitosis adalah pada dermafitosis melibatkan zat tanduk (keratin) pada stratum korneum epidermis, rambut dan kuku yang disebabkan oleh dermatofit sedangkan non dermatofit disebabkan oleh jenis jamur yang tidak dapat mengeluarkan zat yang dapat mencerna keratin kulit tapi hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar.

Biasanya tidak ada keluhan (asimtomatis), tetapi dapat dijumpai gatal pada keluhan pasien. Pasien yang mengalami PV biasanya mengeluhkan bercak pigmentasi dengan alasan kosmetik. Predileksi pityriasis versicolor yaitu pada tubuh bagian atas, lengan atas, leher, abdomen, aksila, inguinal, paha, genitalia

Diagnosa ditegakkan dengan gejala klinis, penemuan klinis berupa makula, berbatas tegas, bulat atau oval dengan ukuran yang bervariasi, mikroskop langsung dan pemeriksaan dengan woods Lamp.

Karena koloni jamur ini pada permukaan kulit, maka pengobatan topikal sangat efektif. Ketokonazol termasuk kelas antijamur imidazoles. Ketokonazol bekerja dengan memperlambat pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi. Prognosis baik bila pengobatan dilakukan menyeluruh, tekun dan konsisten. Pengobatan harus diteruskan 2 minggu setelah fluorosensi negatif dengan pemeriksaan lampu woods dan sediaan langsung negatif.7. Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Kesehata Banda Aceh, 24 Februari 2013

Disetujui Oleh

Dokter Pembimbing

dr. Putri Nidya Citra

NIP. 198306102002122002

Dokter Pembimbing

Dr. Widyawan Saputra

Kepala UPTD Puskesmas Lampulo

Hayatun Rahmi,S.KM

NIP. 19670730 198803 2 002

Dokter Pembimbing

Dr. Widyawan Saputra

Dokter Pembimbing

dr. Putri Nidya Citra

NIP. 198306102002122002

Kepala UPTD Puskesmas Lampulo

Hayatun Rahmi,S.KM

NIP. 19670730 198803 2 002

1