Korosi jembatan kuta kartanegara

39
Tugas Bakon ke 2 “RUNTUHNYA JEMBATAN KUKAR” Slide 1 : Indonesia negara dan tanah air tercinta kita tak pernah luput dari “BENCANA” baik bencana yang terjadi karena fenomena alam yang ada maupun bencana yang terjadi karena kesalahan manusia. (“Human Error”) . Slide2: Apa itu “ Human Error” ? Human Error dapat didefinisikan suatu keputusan. Tindakan yang mengurangi atau potensial untuk mengurangi efektifitas keamanan atau performansi suatu sistem (Mc Cormick, 1993). Persepsi ini sebenarnya kurang tepat, mengingat banyak faktor dan aspek lain yang dapat secara langsung maupun tidak mendorong seorang operator melakukan tindakan yang tidak begitu tepat. Slide 3: Salah satu contoh Human Error atau bencana yang terjadi karena kelalaian manusia adalah runtuhnya Jembatan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur.

description

Korosi Jembatan

Transcript of Korosi jembatan kuta kartanegara

Page 1: Korosi jembatan kuta kartanegara

Tugas Bakon ke 2 “RUNTUHNYA JEMBATAN KUKAR”

Slide 1 :Indonesia negara dan tanah air tercinta kita tak pernah luput dari “BENCANA” baik bencana yang terjadi karena fenomena alam yang ada maupun bencana yang terjadi karena kesalahan manusia.(“Human Error”) .

Slide2:Apa itu “ Human Error” ?Human Error dapat didefinisikan suatu keputusan. Tindakan yang mengurangi atau potensial untuk mengurangi efektifitas keamanan atau performansi suatu sistem (Mc Cormick, 1993).

Persepsi ini sebenarnya kurang tepat, mengingat banyak faktor dan aspek lain yang dapat secara langsung maupun tidak mendorong seorang operator melakukan tindakan yang tidak begitu tepat.

Slide 3:Salah satu contoh Human Error atau bencana yang terjadi karena kelalaian manusia adalah runtuhnya Jembatan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur.

Inilah Gambar Jembatan KuKar sebelum runtuh.....

http://o-o.preferred.smart-cgk1.v16.lscache1.c.youtube.com/videoplayback?upn=FtuaxFxum0E&cp=U0hSS1dOT19FS0NOMl9PSFNIOmF4V0dYdVVEcHhK&ip=114.0.0.0&source=youtube&factor=1.25&fexp=907217%2C907335%2C921602%2C919306%2C913539%2C904452&keepalive=yes&key=yt1&algorithm=throttle-factor&cm2=1&expire=1336731701&sver=3&itag=34&sparams=algorithm%2Cburst%2Ccp%2Cfactor%2Cid%2Cip%2Cipbits%2Citag%2Csource%2Cupn

Page 2: Korosi jembatan kuta kartanegara

%2Cexpire&signature=A7A28E97B1E722785BC09D7B285A2B0311D0CAC5.0BF515B7D004B08CF1CBC1CE6C997E3A2B3569C4&id=a44cc9ad4f24856c&burst=40&ipbits=8

(Ini kalo perlu video sebelum runtuh, bagaimana jembatan ini berfungsi sehari )

Slide: XXX

Apa saja faktor yang menyebabkan runtuhnya Jembatan tersebut ?

Kemungkinan penyebabnya sebagai berikkut : (tolong kasih animasi sedikit )

1. Besi keropos dan bolong pada material tersebut.2. Jembatan runtuh saat sedang dilakukan pekerjaan perbaikan tali jembatan3. Jembatan rentan mengalami korosi4. Diduga kelemahan terdapat pada komponen penyambung (klem)5. Beban yang melintasi badan lintasan melebihi kapasitas (overload)6. Pergeseran pondasi jembatan akibat benturan dengan transportasi perairan7. Faktor beban tetap, beban angin, beban kendaraan, maupun faktor pengaruh alam.

Slide: Xxxxx

Inilah foto-foto runtuhnya jembatan Kutai Kertanegara...

(di slide foto ini tayangin satu2 sama tolongin kasih back sound lagu sedih yang pas buat bencan kan ini bencana yang menelan korban gitu lohh.....)

Foto Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara

Jembatan Kutai Kartanegara yang menghubungkan Tenggarong dan Tenggarong Seberang, Kalimantan Timur, runtuh, Sabtu (26/11/2011). Pada saat kejadian, jembatan sedang ramai aktivitas lalu lalang kendaraan.

Page 3: Korosi jembatan kuta kartanegara

Jembatan yang menghubungkan Tenggarong dan Tenggarong Seberang, Kalimantan Timur ini runtuh sekitar pukul 16.20 WITA.

Sedikitnya 100 orang mengalami luka-luka akibat ambruknya jembatan ini.

Page 4: Korosi jembatan kuta kartanegara

Seluruh ruas jembatan yang panjangnya mencapai satu kilometer tersebut runtuh total. Hanya pondasi dan bangunan tempat mengantungnya kabel yang terlihat

masih utuh.

Sejumlah warga menyaksikan Jembatan Mahakam II atau terkenal dengan Jembatan Kutai Kartanegara, yang runtuh pada Sabtu (26/11/2011) sekitar pukul

16.30.

Sejumlah mobil yang masih terjebak di Jembatan Mahakam II atau Jembatan Kutai Kartanegara yang runtuh pada Sabtu (26/11/2011) sekitar pukul 16.30.

Page 5: Korosi jembatan kuta kartanegara

Jembatan Mahakam II atau Jembatan Kutai Kartanegara yang juga dikenal sebagai Golden Gate Kalimantan, dan menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan, runtuh

pada Sabtu (26/11/2011).

Sejumlah mobil berjatuhan ke sungai. Tak kurang dari 3 orang tewas saat jembatan tersebut runtuh.

Page 6: Korosi jembatan kuta kartanegara

Sebuah mobil tersangkut di salah satu pilar jembatan. Mobil tersebut tersangkut dengan posisi terbalik.

Sumber : http://menujuhijau.blogspot.com/2011/11/foto-runtuhnya-jembatan-kutai.html

Slide :xxxxx

Dalam kasus runtuhnya jembatan. Terdapat beberapa bukti-bukti ilmiah mengenai

runtuhnya Jembatan KuKar sebagai berikut ;

Page 7: Korosi jembatan kuta kartanegara

Tim investigasi runtuhnya Jembatan Kutai Kertanegara (KuKar) menyatakan

menemukan besi keropos dan bolong pada material jembatan tersebut

Ini kondisi yang kita peroleh di lapangan. Hasil belahan secara mendalam terlihat adanya

tanda-tanda keropos. Banyak titik –titik atau bolong- bolong kecil, dan menimbulkan efek

pelemahan pada sistem sambungan itu. Dari luka lama itu semua berakumulasi pada saat

pemeliharaaan dilakukan ditambah adanya tegangan. Meski tidak banyak tapi dapat membuat

sistem gagal.

Kegagalan pada sistem sambungan di antara batang hangar dan kabel utama akibat

akumulasi kerusakan yang terus terjadi di jembatan. Kegagalan pada sistem sambungan

antara batang hanger dan kabel utama pada dasarnya terjadi akibat akumulasi masalah

sejak jembatan direncanakan.

Page 8: Korosi jembatan kuta kartanegara
Page 9: Korosi jembatan kuta kartanegara

Jembatan Kartanagara (714 m) terletak di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tampak samping adalah sebagai berikut:

Jadi sebenarnya bentang tengah jembatan di atas hanya sekitar 270 m, meskipun demikian ternyata menjadi jembatan gantung terpanjang ke-3 setelah jembatan Mamberamo (235 m) di Papua, dan jembatan Barito (240) di Kalimantan. Truss pengaku dari jembatan gantung tersebut dibuat dengan memodifikasi jembatan rangka baja standar Bina Marga kelas A45 dengan panjang totalnya 470 m, lebar jalur 7 m.

Karena terbuat dari Baja inilah yang memungkinkan terjadinya korosi .

Mengapa harus dibuat jemabatan gantung?

Jembatan gantung itu dipilih karena kondisi sungai yang mengharuskannya,

bayangkan saja sungai lebar dan mempunyai kedalaman sekitar 30-40 m, jadi tentu

saja akan menyulitkan jika mempunyai pondasi di tengah sungai. Dengan jembatan

gantung maka cukup dibangun pilon atau tower jembatan  di pinggir, selanjutnya

dibentangkan kabel dan baru disusul oleh rangkaian truss pengaku. Ini mungkin ada

gambaran tentang proses pelaksanaan jembatan tersebut.

Page 10: Korosi jembatan kuta kartanegara

Sistem truss pengaku yang dimaksud yaitu rangka batang, yang mana setiap segmen

digantung ke kabel di atasnya.  Jadi yang dimaksud pegangan pada berita-berita

adalah sebagaimana yang terlihat pada gambar di atas.  Proses pelaksanaan secara

bertahap dan akhirnya ketika jadi adalah sbb:

Faktor penggerusan dasar sungai terhadap posisi pilar jembatan juga tidak boleh

diabaikan, karena menurut informasi terdapat pergeseran posisi pilar akibat kejadian

ditabrak kapal yang berlalu lintas di sungai Mahakam. Walaupun sudah

memperhitungkan semua kemungkinan pembebanan, tidak mustahil ada beberapa

bagian elemen struktur yang mengalami perlemahan akibat korosi.

Dan menurut pemeriksaaan ternyata pegangan kabel vertikal putus dari

konstruksi jembatan KuKar. Ada beberapa dugaan :

1. kabel yang putus, meskipun kesannya terjadi pada waktu yang singkat, dapat

dipastikan dimulai dari satu kabel terlebih dahulu yang kemudian memicu terjadinya

keruntuhan progresif berikutnya.

2. Mengapa ada satu kabel yang putus, adakah karena karat (korosi), kerusakan akibat

tertabrak benda asing, atau bisa juga diakibatkan sabotase, atau ada yang lain.

Stress rasio yang cukup besar. Tegangan kerja terhadap tegangan leleh (sering disebut

strees rasio) oleh adanya beban dek dan beban kendaraan yang berulang (siklik) pada alat

sambung yang cukup tinggi(meskipun masih di dalam daerah elastiknya tetapi stress ratio

lebih dari 0.3) akan menyebabkan retak awal pada daerah tegangan maksimumnya, retak

itu semakin besar oleh semakin banyaknya beban berulang dari kendaraan yang

melewatinya. Retak mengurangi luas tampang dan inersia tampang.Pengurangan luasan

Page 11: Korosi jembatan kuta kartanegara

dan inersia tampang akan meningkatkan tegangan. Proses berkurangnya luasan dan

meningkatnya tegangan ini terus berulang dan semakin meningkat hingga akhirnya alat

sambung itu tidak dapat lagi menahan beban dek dan beban kendaraan. Apabila sebagian

besar alat sambung mengalami hal serupa maka kerusakan sebuah batang vertikal dapat

menyebabkan kerusakan beruntun sehingga seluruh dek runtuh secara tiba-tiba.

Hal in dapat disebut sebagai indikasi Fatigur, yaitu kelelahan bahan akibat beban yang

berulang terus.

Banyak kendaraan dengan muatan lebih (overload) yang menyebabkan stress ratio

meningkatkan sehingga akibat beban siklik kerusakan akibat lelah (Fatigue) terjadi.

Korosi yang cukup signifikan , pada batang hanger, dek utama, sambungan jembatan,

dlll. Karena rata karena bahan utamanya terbuat dari baja dan jembatan itu di tempat

terbuka terhadap perubahan cuaca maka rentan terhadap masalah korosi. Jadi memang

diperlukan perawatan yang lebih sering untuk menghindari korosi itu.

Beberapa kemungkinan macam-macam korosi yang dapat terjadi pada runtuhnya

jembatan KuKar yaitu korosi atmosfer, korosi galvanis, korosi regangan,korosi arus

liar, korosi pelarutan selektif.

Slide xxxx :

Menurut analisa para ahli dan rangkuman bukti ilmiah diatas , dapat dilihat dalam video ini secara seksama.

(Ini dalam bentuk animasi penyebabnya)

http://o-o.preferred.smart-cgk1.v1.lscache4.c.youtube.com/videoplayback?ipbits=8&algorithm=throttle-factor&expire=1336727823&sver=3&signature=CE53D589CC7796C987CE993E60402AC09E54982C.D6CDFBBBB973289A1A62CDE741F8FBE2C29AD5DC&sparams=algorithm%2Cburst%2Ccp%2Cfactor%2Cid%2Cip%2Cipbits%2Citag%2Csource%2Cupn%2Cexpire&source=youtube&fexp=907217%2C907335%2C921602%2C919306%2C913539%2C904452&factor=1.25&burst=40&cm2=1&cp=U0hSS1dNVV9HTUNOMl9PR1lJOmN4V0dYdVRKcXpM&keepalive=yes&upn=Ei8huRuK93k&id=dca1bb42be0c8598&itag=34&ip=114.0.0.0&key=yt1

Page 12: Korosi jembatan kuta kartanegara

Slide:xxxxxx

Setelah melihat video tadi, dan telah mengetahui tentang apa yang membuat runtuhnya Jembatan kebanggan masyarakat Kalimantan. Ada beberapa hal yang dapa kita pelajari:

Korosi Sifat dan Bahan Konstruksi Tegangan dan Regangan Baja Paduan dan Unsur Baja Paduan

Hal ini dapat dipelajari pada mata kuliah “Bahan Konstruksi.”

Slide :xxxx

Mari kita bahas satu persatu secara terperinci :

Slide:xxx

Apa itu korosi ?

KOROSI

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi dan baja.

Reaksi yang terjadi ?

Peristiwa korosi sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu proses (perubahan / reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik.  Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai kutub negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang lain sebagai kutub positif (elektroda positif, katoda).  Elektron mengalir dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah peristiwa korosi.

Page 13: Korosi jembatan kuta kartanegara

Bagaimana mekanisme terjadi korosi :

(pake video yang dari c jessii yang tentang korosi )

Macam Korosi : ( Ini ada 2 versi terserah mau milih yang mana)

Versi 1

Korosi adalah suatu proses elektrokimia dimana atom-atom akan bereaksi dengan zat asam

dan membentuk ion-ion positif (kation). Hal ini akan menyebabkan timbulnya aliran-aliran

elektron dari suatu tempat ke tempat yang lain pada permukaan metal.

Secara garis besar korosi ada dua jenis yaitu :

1.    Korosi Internal

yaitu korosi yang terjadi akibat adanya kandungan CO2 dan H2S pada minyak bumi,

sehingga apabila terjadi kontak dengan air akan membentuk asam yang merupakan penyebab

korosi.

2.    Korosi Eksternal

yaitu korosi yang terjadi pada bagian permukaan dari sistem perpipaan dan peralatan, baik

yang kontak dengan udara bebas dan permukaan tanah, akibat adanya kandungan zat asam

pada udara dari tanah.

Secara terperinci, korosi dibedakan menjadi :

A. Korosi Atmosfer

Korosi ini terjadi akibat proses elektrokimia antara dua bagian benda padat

khusunya metal besi yang berbeda potensial dan langsung berhubungan dengan udara

terbuka.

Faktor-faktor yang menentukan tingkat karat atmosfer, yaitu :

Jumlah zat pencemar di udara (debu, gas), butir-butir arang, oksida metal,

H2SO4, NaCl, (NH4)2SO4.

Suhu

Page 14: Korosi jembatan kuta kartanegara

Kelembaban kritis

Arah dan kecepatan angin

Radiasi matahari

Jumlah curah hujan

B. Korosi Galvanis

Korosi ini terjadi karena proses elektro kimiawi dua macam metal yang berbeda

potensial dihubungkan langsung di dalam elektrolit sama. Dimana electron mengalir dari

metal kurang mulia (Anodik) menuju metal yang lebih mulia (Katodik), akibatnya metal yang

kurang mulia berubah menjadi ion-ion positif karena kehilangan electron. Ion-ion positif metal

bereaksi dengan ion negatif yang berada di dalam elektrolit menjadi garam metal. Karena

peristiwa tersebut, permukaan anoda kehilangan metal sehingga terbentuklah sumur sumur karat

(Surface Attack) atau serangan karat permukaan.

Contoh, suatu tube sheet atau bundle sebuah alat penukar kalori (cooler). Tube sheet

terbuat dari karbon steel (baja karbon), dan tubenya dari paduan tembaga (Aluminium bronze),

kalau ditinjau pada electromotive series jelas bahwa baja (ferrum) lebih tinggi letaknya daripada

tembaga, jadi baja dalam kondisi ini menjadi lebih anodic terhadap paduan tembaga, karenanya

terjadilah sel karat galvanic dan akibatnya tube sheet baja tersebut berkarat dan kehilangan metal

pada permukaannya.

C. Korosi Regangan

Korosi ini terjadi karena pemberian tarikan atau kompresi yang melebihi batas

ketentuannya. Kegagalan ini sering disebut Retak Karat Regangan (RKR) atau stress corrosion

cracking. Sifat retak jenis ini sangat spontan (tiba-tiba terjadinya/spontaneous), regangan

biasanya bersifat internal yang disebabkan oleh perlakuan yang diterapkan seperti bentukan

dingin atau merupakan sisa hasil pengerjaan (residual) seperti pengelingan, pengepresan dan lain-

lain.

Page 15: Korosi jembatan kuta kartanegara
Page 16: Korosi jembatan kuta kartanegara

D. Korosi Celah

Korosi celah (Crecive Corrosion) ialah sel korosi yang diakibatkan oleh perbedaan

konsentrasi zat asam. Karat ini terjadi, karena celah sempit terisi dengan elektrolit (air yang

pHnya rendah) maka terjadilah suatu sel korosi dengan katodanya permukaan sebelah luar celah

yang basah dengan air yang lebih banyak mengandung zat asam daripada bagian sebelah dalam

celah yang sedikit mengandung zat asam sehingga akibatnya bersifat anodic.

Contoh, sebuah logam stainless steel di masukkan ke dalam air laut dalam waktu yang

cukup lama sehingga pada permukaan logam yang semula rata dan bersih tidak ada karat akan

menjadi bergelombang pada permukaannya dan berkarat, hal itu mencerminkan bahwa terjadi

perbedaan konsentrasi zat asam antara logam dan air laut.

E. Korosi Arus Liar

Korosi arus liar ialah merasuknya arus searah secara liar tidak disengaja pada

suatu konstruksi baja, yang kemudian meninggalkannnya kembali menuju sumber arus.

Prinsip serangan karat arus liar ini adalah merasuknya arus searah secara liar tidak disengaja pada

suatu konstruksi baja, kemudian meninggalkannnya kembali menuju sumber arus. Pada titik

dimana arus meninggalkan konstruksi, akan terjadi serangan karat yang cukup serius sehingga

dapat merusak konstruksi tersebut.

F. Korosi Pelarutan Selektif

Korosi pelarutan selektif ini menyangkut larutnya suatu komponen dari zat paduan

yang biasa disebut pelarutan selektif (Selective Dissolution) atau partino / de alloying. Zat

komponen yang larut selalu bersifat anodic terhadap komponen yang lain. Walaupun secara

visual tampak perubahan warna pada permukaaan paduan namun tidak tampak adanya kehilangan

materi berupa takik, perubahan dimensi, retak atau alur.

Bentuk permukaan tampaknya tetap tidak berubah termasuk tingkat

kehalusan/kekasarannya. Namun sebenarnya berat bagian yang terkena jenis karat ini menjadi

berkurang, berpori-pori dan yang terpenting adalah kehilangan sifat mekanisnya menjadi getas

dan mempunyai kekuatan tarik sangat rendah.

G. Korosi Erosi

Korosi erosi ialah proses perusakan pada permukaan logam yang disebabkan oleh

aliran fluida yang sangat cepat. Korosi erosi dapat dibedakan pada 3 kondisi, yaitu :

1. Kondisi aliran laminar

2. Kondisi aliran turbulensi

3. Kondisi peronggaan

Page 17: Korosi jembatan kuta kartanegara

Korosi erosi disebabkan oleh beberapa factor, yaitu :

1. Perubahan drastis pada diameter lubang bor atau arah pipa

2. Penyekat pada sambungan yang buruk pemasangannya

3. Adanya celah yang memungkinkan fluida mengalir di luar aliran utama

4. Adanya produk korosi atau endapan lain yang dapat mengganggu aliran

laminer

H. Korosi Bakteri

Korosi ini hanya disebabkan oleh suatu bakteri anaerobic yang hanya bertahan

dalam kondisi tanpa ada zat asam. Bakteri ini mengubah garam sulfat menjadi asam yang

reaktif dan menyebabkan karat.

Anoda 4Fe 4Fe++ + 8e+

Katoda 8H2O 8H + 8OH- - 8e-

8H + Na2SO4 4H2O + Na2S

Na2S + 2H2CO3 2NaHCO3 + H2S (Asam)

4Fe + 2H2O + Na2SO4 + 2H2CO3 (Bakteri)

3Fe(OH)2 + FeS + 2NaHCO3 (Produk Karat)

Adapun bakterinya Sporvobrio Desulfuricans, pencegahannya dengan memberi

aerasi ke dalam air. Adapun mikro organism yang lain yaitu bakteri yang membentuk lapisan

berlendir (slime) menyebabkan deposisi besi, jamur dan alga. Bakteri ini melubangi filter,

menyebabkan karat dengan cara membuntu pipa-pipa pendingin. Pencegahannya dengan senyawa

Quarternary Ammonium dan Phenol (Pengendali slime), Curri Sulfat (Pengendali Alga).

Macam-macam bakteri yang dapat menimbulkan korosi

Page 18: Korosi jembatan kuta kartanegara
Page 19: Korosi jembatan kuta kartanegara

I. Karat Titik Embun

Karat titik embun ini diesebabkan oleh factor kelembababn yang menyebabkan

titik embun (dew point) atau kondensasi. Tanpa adanya unsure kelembaban relative, segala

macam kontaminan (zat pencemar) tidak akan atau sedikit sekali menyebabkan pengkaratan.

Titik embun ini sangat korosif terutama di daerah dekat pantai dimana banyak partikel air asin

yang terhembus

dan mengenai permukaan metal, atau di daerah kawasan industry yang kaya dengan zat pencemar

udara.

Versi 2

Klasifikasi Korosi Berdasarkan Bentuknya

Uniform corrosion yaitu korosi yang terjadi pada seluruh permukaan logam / paduan

yang bersentuhan dengan elektrolit, dengan intensitas sama.

Galvanic corrosion terjadi bila dua logam yang berbeda berada dalam satu elektrolit.

Crevice corrosion terjadi pada celah-celah yang sempit.

Pitting corrosion merupakan korosi yang terlokalisir pada satu atau beberapa titik dan

mengakibatkan terjadinya lubang kecil yang dalam (berbahaya).

Page 20: Korosi jembatan kuta kartanegara

Intergranular corrosion yaitu korosi yang terjadi pada batas butir.

Erosion corrosion yaitu korosi yang dipercepat oleh adanya erosi yang ditimbulkan oleh

gerakan cairan.

Stress corrosion yaitu korosi yang timbul sebagai akibat bekerjanya tegangan dan media

yang terkorosit.

Slide:xxx

Setelah mengetahui Apa itu korosi dan dampak nyata yang ditimbulkan oleh korosi maka

dilakukan cara –cara pencegahan korosi baik secara umum maupun untuk kasus runtuhnya

Jembatan Kutai Kertanegara adalah sebagai berikut :

1. Pencegahan korosi :

Suatu elektrolit mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap bahan yang berbeda, dengan

kata lain bahan tertentu akan tahan korosi terhadap suatu ektrolit tertentu.

Contoh kombinasi logam/paduan – elektrolit korosif yang memiliki sifat tahan korosi yang tinggi

terhadap elektrolit itu :

Stainless steel – nitric acid;

Nickel/nickel alloy – caustic;

Monel – hydrofluoric acid;

Page 21: Korosi jembatan kuta kartanegara

Lead – dilute sulfuric acid;

Aluminium – nonstaining atmospheric exposure;

Steel – concentrated sulfuric acid.

2. Merubah kondisi lingkungan

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat korosi :

Menurunkan temperatur,

Menurunkan kecepatan aliran elektrolit,

Menghilangkan oksigen/oksidiser terlarut,

Menurunkan konsentrasi.

3. Catodic protection :

Pada reaksi korosi di anode akan terjadi reaksi yang menghasilkan elektron dan bila

elektron ini dialirkan ke luar dari anode ke katode, maka reaksi korosi akan berlanjut terus.

Untuk menghindarkan hal tersebut dapat dilakukan dengan mensupplay arus listrik dari luar

atau dengan sacrificial anode (galvanic coupling dengan logam yang kurang mulia dibandingkan

dengan logam yang akan dilindungi (lihat gambar).

4. Surface coating :

Terdapat 3 jenis pelapisan (coating), yaitu :

Metallic coating, yaitu melapisi dengan logam yang kurang mulia dibandingkan dengan

logam yang dilindungi, contoh baja dilapisi dengan seng;

Oxyde coating, yaitu melapisi dengan oksida (secara alamiah terjadi pada aluminium).

Juga dapat dibuat yaitu dengan mencelupkan logam yang akan dilindungi ke dalam

oxydizing agent yang kuat (chromate atau carbonate yang dipanaskan), atau dengan

anodizing;

Organic coating, yaitu pelapisan dengan senyawa organik, misalnya pengecatan.

5. Desain yang tepat :

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu produk, antara lain:

Page 22: Korosi jembatan kuta kartanegara

Hindari adanya celah-celah sempit;

Hindari adanya kantong-kantong yang memungkinkan adanya sisa cairan;

Bagian-bagian yang mudah rusak harus mudah penggantiannya;

Hindari adanya bagian yang mengalami tegangan yang besar;

Pada konstruksi pipa, hindari adanya belokan yang terlalu tajam;

Hindari adanya kantong-kantong udara pada saluran/tangki.

6. Perawatan.

Setelah bangunan selesai masa konstruksi masih diperlukan anggaran untuk pemeliharaan.

7. Sistem pengawasan.

Diperlukan sistem monitoring jembatan selama masa rencana umur jembatan. Dengan

kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, sangatlah mudah untuk memonitor

kondisi jembatan dari waktu ke waktu, bahkan setiap detiknya. Monitoring terhadap

pengaruh linkungan, pengaruh lalu lintas, pengaruh efek kelelaham material akan dengan

mudah diketahui dan bisa diketahui sejak dini, sehingga peristiwa runtuhnya jembatan secara

tiba-tiba dapat dicegah. Sekarang, bagaimana kita memanfaatkan teknologi untuk mencegah

terjadinya korban jiwa dan materiil akibat runtuhnya jembatan.

Tegangan dan Regangan

Elastisitas Bahan Konstruksi Pemahaman dasar elastisitas Elastisitas aadalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke

bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan Hukum Hooke

untuk benda non Pegas.

Page 23: Korosi jembatan kuta kartanegara
Page 24: Korosi jembatan kuta kartanegara

Bahan- Bahan Konstruksi

Beton Sifat elastic :

Modulus elastisitas : E= 24 GPa

Nisbah Poisson : μ = 0,15

Tembaga Sifat elastic : Modulus elastisitas : E = 100-150GPa Modulus geser : S = 35 GPa Yield point : Y = 76-1100 MPa Nisbah Poisson : μ =0,33-0,35

Besi Sifat elastic : Modulus elastisitas : E= 100 GPa Modulus geser : S = 40 GPa

Page 25: Korosi jembatan kuta kartanegara

Baja maka berarti mutu bajanya semakin kuat atau tegangan lelehnya semakin besar, tetapi peregangannya semakin kecil, ini berarti semakin tinggi mutu baja sifatnya semakin getas(mudah patah). Sifat-sifat mekanis lainnya yang perlu diketahui adalah sebagai berikut: Modulus Elastis : E = 200.000 MPa Modulus Geser : S = 80.000 MPa Yield point : Y = 205-1725 MPa Nisbah Poisson : μ = 0,30 Koefisien pemuaian : α = 12 x 106 / Co

Keuntungan : Mempunyai ketahanan terhadap tarik yang tinggi Disamping mempunyai ketahanan gaya tarik, juga tahan terhadap gaya desak Berat Struktur secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan beton Pondasi bangunan lebih ringan Dimensi lebih ramping Mudah didaur ulang

Sifat dan Bahan Konstruksi

Sifat – sifat dari bahan tersebut harus dikenali dengan baik agar dapat menggunakan dan memilih bahan untuk digunakan secara keteknikan dengan tepat. Sifat – sifat ini tentunya sangat banyak macamnya, karena sifat ini dapat ditinjau dari berbagai bidang keilmuan, misalnya ditinjau dari ilmu kimia, akan diperoleh sifat – sifat kimia, demikian juga bila ditinjau dari segi fisika, maka akan diperoleh pula sifat – sifat fisika dari suatu bahan tersebut, dan lain sebagainya.Class Property Class PropertyPhysical Dimension, shapeDensity or

specific gravityPorosityMoisture contentMacrostructureMicrostructure

Mechanical

Strength, tension, compression, shear and flezure (under static, impact or fatigue condition)Stiffness, Thoughness, Elasticity, Plasticity, Ductility, Brittleness, Hardness, Wear resistance

Chemical Oxide or compound compositionAcidity or alkalinityResistance to corrosion or weathering

Thermal Specific heatExpansionConductivity

Physico-chemical

Water-absorptive or water-repellant action, Shrinkage and swell due to moisture changes

Electrical and magnetic optical

ConductivityMagnetic parmeabilityGalvanic actionColourLight transmissionLight reflection

Acoustical

Sound transmissionSound reflection

Page 26: Korosi jembatan kuta kartanegara

Secara lebih terperinci akan dipaparkan sifat mekanikal sebagai berikut :

Sifat mekanik Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa sifat mekanik adalah salah satu sifat

yang terpenting, karena sifat mekanik menyatakan kemampuan suatu bahan (seperti komponen yang terbuat dari bahan tersebut) untuk menerima beban/gaya/energi tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan/komponen tersebut.

Seringkali bila suatu bahan mempunya sifat mekanik yang baik tetapi kurang baik pada sifat yang lain, maka diambil langkah untuk mengatasi kekurangan tersebut dengan berbagai cara yang diperlukan.

Misalkan saja baja yang sering digunakan sebagai bahan dasar pemilihan bahan. Baja mempunyai sifat mekanik yang cukup baik, dimana baja memenuhi syarat untuk suatu pemakaian tetapi mempunyai sifat tahan terhadap korosi yang kurang baik. Untuk mengatasi hal itu seringkali dilakukan sifat yang kurang tahan terhadap korosi tersebut diperbaiki dengan cara pengecatan atau galvanising, dan cara lainnya. Jadi tidak harus mencari bahan lain seperti selain kuat juga harus tahan korosi, tetapi cukup mencari bahan yang syarat pada sifat mekaniknya sudah terpenuhi namun sifat kimianya kurang terpenuhi.

Berikut adalah beberapa sifat mekanik yang penting untuk diketahui :

Kekuatan (strength), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah. Kekuatan ini ada beberapa macam, tergantung pada jenis beban yang bekerja atau mengenainya. Contoh kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.

Kekerasan (hardness), dapat didefenisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk tahan terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), identasi atau penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance). Kekerasan juga mempunya korelasi dengan kekuatan.

Kekenyalan (elasticity), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan. Bila suatu benda mengalami tegangan maka akan terjadi perubahan bentuk. Apabila tegangan yang bekerja besarnya tidak melewati batas tertentu maka perubahan bentuk yang terjadi hanya bersifat sementara, perubahan bentuk tersebut akan hilang bersama dengan hilangnya tegangan yang diberikan. Akan tetapi apabila tegangan yang bekerja telah melewati batas kemampuannya, maka sebagian dari perubahan bentuk tersebut akan tetap ada walaupun tegangan yang diberikan telah dihilangkan. Kekenyalan juga menyatakan seberapa banyak perubahan bentuk elastis yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi, atau dapat dikatakan dengan kata lain adalah kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah menerima bebang yang menimbulkan deformasi.

Page 27: Korosi jembatan kuta kartanegara

Kekakuan (stiffness), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. Dalam beberapa hal kekakuan ini lebih penting daripada kekuatan.

Plastisitas (plasticity) menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastik (permanen) tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai macam pembentukan seperti forging, rolling, extruding dan lain sebagainya. Sifat ini juga sering disebut sebagai keuletan (ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi plastik cukup besar dikatakan sebagai bahan yang memiliki keuletan tinggi, bahan yang ulet (ductile). Sebaliknya bahan yang tidak menunjukkan terjadinya deformasi plastik dikatakan sebagai bahan yang mempunyai keuletan rendah atau getas (brittle).

Ketangguhan (toughness), menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda kerja, pada suatu kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini sulit diukur.

Kelelahan (fatigue), merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang – ulang (cyclic stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya.

Creep, atau bahasa lainnya merambat atau merangkak, merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya berubah sesuai dengan fungsi waktu, pada saat bahan atau komponen tersebut tadi menerima beban yang besarnya relatif tetap.

Page 28: Korosi jembatan kuta kartanegara

Baja Paduan dan Unsur Baja Paduan

Pengaruh Unsur Paduan Baja.

Baja merupakan paduan antara Fe dan C, Unsur paduan pada baja sangat berpengaruh terhadap nilai kekerasan, keuletan serta kelelahan suatu baja,maka logam ini paling banyak di proses dengan perlakuan panas.

Unsur Utama penyusun baja adalah Carbon (C)

Karbon merupakan unsur ‘pengeras utama’ pada baja. Jika kadar Carbon ditingkatkan maka akan meningkatkan kekuatannya akan tetapi nilai impact baja tersebut akan menurun.

Ada 3 jenis pembagian baja :

Baja Construksi (kandungan Karbon antara 0,1-0,6%),baja karbon perkakas (0,5-1,4%),dan baja Case hardening (0,005-0,25%).

Unsur-unsur paduan yang dominan dalam baja antara lain : C, Mn, P, S dan Si.

Karbon (C)

* Karbon merupakan paduan utama dan pengaruhnya sangat besar pada baja dengan membentuk karbida Fe3C / sementit yang keras.* Penambahan karbon akan meningkatkan kekerasan dam kekuatan baja. Tetapi sifat elastisitas, kemampuan untuk di tempa, di las dan di mesin akan menurun.* Biasa berdampingan dengan Si, Mn, S dan P sebagai akibat dari bijih dan proses pembuatannya.* Kadar karbon tidak mempengaruhi kepada daya tahap korosi terhadap air, asam maupun gas.

Mangan (Mn)

* Berperan meningkatkan kekuatan dan kekerasan* Menurunkan laju pendinginan kritik* Meningkatkan ketahanan abrasi* Memperbaiki kualitas permukaan* Mengikat Sulfur (S) sehingga memperkecil terbentuknya sulfide besi (FeS) yang dapat menimbulkan rapuh panas (hot shortness).

Page 29: Korosi jembatan kuta kartanegara

Posfor (P)

* Pada baja sangat merugikan, oleh karena itu pada baja kualitas tinggi selalu diusahakan maksimum :0,03-0,05%.

Sulfur (S)

* Unsur belerang dapat menyebabkan baja menjadi getas, oleh karena itu hanya diperkenankan kadarnya antara 0,025-0,030%.

Silikon (Si)

* Seperti halnya Mn, Si ini selalu akan terdapat dalam baja, karena bijih besi selalu mengandung Mn dan Si

* Pada baja maksimum 0,35%* Menaikkan sifat mekanik* Menaikkan ketahanan terhadap larutan kimia (14% S) tetapi sifatnya menjadi kaku.

Krom (Cr)

* Membentuk karbida (tergantung jenis perlakuan dan kadarnyai)* Meningkatkan temperatur austenisasi* Meningkatkan ketahann korosi* Meningkatkan mampu keras* Meningkatkan kekuaatna dan kekerasan* Meningkatkan ketahanan aus

Molibden (Mo)

* Sangat besar pengaruhnya terhadap sifat mampu keras dibanding unsur lain* Menaikkan kekuatan, kekerasan* Dikombinasikan dengan krom dan nikel akan menghasilkan titik luluh dan kekuatan tarik yang tinggi* Mempunyai kecenderungan yang tinggi untuk membentuk karbida* Menurunkan kepekaaan terhadap temper embrittlement.

Vanadium (V)

* Menaikkan titik luluh dan kekuatan* Pembentuk karbida yang kuat dan stabil* Penambahan sedikit Vanadium menaikkan kekerasan pada tempertaur tinggi dan mengurangi pertumbuhann butir.

Nikel (Ni)

* Menaikkan kekuatan* Menaikkan ketangguhan* Meningkatkan ketahanan korosi

Page 30: Korosi jembatan kuta kartanegara

C, Mn dan Ni merupakan unsur-unsur penyetabil austenit

Si, Cr, Mo,W dan Al merupakan unsur-unsur penyetabil ferit

Ti, Nb, Cr, W, Mo, V, Ta, Zr merupakan unsur-unsur pembentuk karbida

Proses perlakuan panas yang berbeda akan menghasilkan struktur mikro yang berbeda pula

Struktur mikro yang akan ada pada baja akibat proses perlakuan panas adalah ferit, sementit, perlit, bainit, martensit dan karbida.

Ferit

* Terbentuk dari proses pendinginan yang lambat dari austenit (baja hypoeutectoid)* Bersifat lunak dan ulet* Mempunyai konduktivitas panas yang tinggi.

Sementit

* Senyawa besi dan karbon (Fe3C)* Bersifat keras* Pada pendinginan lambat bentuknya lamellar.

Perlit

* Campuran antara ferit dan sementit* Pada 0,8% karbon perlit yang tebentuk berupa campuran ferit dan sementit yang tampak seperti pelat-pelat yang tersusun secara bergantian.

Bainit

* Merupakan fasa yang kurang stabil (metastabil)* Diperolah dari austenit pada temperatur yang lebih dari temperatur transformasi ke perlit dan lebih tinggi dari temperatur transformasi ke martensit* Hasil transformasi berupa struktur yang terdiri dari ferit dan sementit (tetapi bukan perlit).* Kekerasan bervariasi tergantung pada temperatur transformasinya* Jika terbentuk pada temperatur yang relatif tinggi disebut upper bainit (strukturnya seperti perlit yang sangat halus).* Jika terbentuk pada temperatur yang relatif rendah disebut lower bainit (strukturnya menyerupai martensit temper).

Martensit

* Merupakan fasa yang terbentuk akibat karbon larut lewat jenuh pada besi alfa* Terjadi dengan pendinginan yang cepat* Sel satuannya Body Center Tetragonal (BCT)* Atom karbon dianggap menggeser latis kubus menjadi tetragonal* Makin tinggi konsentrasi karbon, makin banyak posisi interstisi yang terisi sehingga efek tetragonalitasnya makin besar.

Page 31: Korosi jembatan kuta kartanegara

Karbida

* Unsur-unsur paduan banyak digunakan untuk baja-baja perkakas (misalnya hot work tool steel, cold work tool steel, HSS)* Meningkatkan ketahanan aus dan memelihara kestabilan pada temperatur tinggi* Keberadaan unsur paduan pada baja akan menimbulkan terbentuknya karbida seperti M3C, M23C6, M6C, M7C3* Karbida mempunyai kekerasan yang tinggi* Banyaknya karbida yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh persentase karbon dan unsur paduan serta tergantung jenis karbida yang akan terbentuk.

Slide :xxxxxx

Sekarang dengan mengetahui akibat , penyebab, dan beberapa hal yang perlu dipelajari dan diketahui. Akan menambah wawasan kita dalam mencegah terjadinya suatu bencana pada lingkungan di sekitar kita dan yang tentunya akan mengurangi resiko “ Human Error”

Sekian... ^_^

Beberapa sumber :

http://finance.detik.com/read/2012/01/11/162558/1812920/4/duh-banyak-besi-keropos-dan-bolong-di-jembatan-kukar

http://wiryanto.wordpress.com/2011/11/29/guru-tenaga-ahli-nara-sumber-atau-selibriti/ di dalam sini ada video kukar yang baut dan perlahan reka ulang kejadian sebelum runtuh ... nice ^-^http://berita.liputan6.com/read/372009/tragedi-jembatan-kukar-episode-2

http://www.ilmusipil.com/analisa-penyebab-runtuhnya-jembatan-kutai-kartanegara-kalimantan disini bagus untuk point per pointnya tentang penyebab korosi.. bagus kan? ^-*