Profile Kuta Lama
Transcript of Profile Kuta Lama
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah integral dari pembangunan nasional. Untuk
tercapainya keberhasilan pembangunan nasional tersebut diperlukan kebijakan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan
semua sektor terkait, pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis
Sistem kesehatan nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan
upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat
kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya kesehatan telah
diselenggarakan. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya
penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembangan ke arah
keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan
kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.
UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 mengamanatkan bahwa pelayanan
kesehatan yang bermutu dan merata harus makin ditingkatkan. Upaya memperluas
jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah diwujudkan dengan
dibangunnya Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas yang tersebar diseluruh
pelosok tanah air. Dimana Puskesmas merupakan unit fungsional terdepan yang
mandiri dalam pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
1
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu
hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus investasi untuk
mendukung pembangunan ekonomi dan pendidikan, serta berperan penting dalam
upaya penanggulangan kemiskinan. Oleh karenanya, pembangunan kesehatan
bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab
bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
telah menetapkan bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang harus
dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota. Dinas Kesehatan Provinsi Aceh memiliki visi
yaitu Aceh Sehat artinya seluruh masyarakat di Provinsi Aceh mempunyai
kesempatan dan kemandirian untuk hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku
hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
setinggi tingginya dan misi umum pembangunan kesehatan aceh adalah adanya
komitmen sektor kesehatan untuk menjamin pemerataan, keadilan, dan mutu
pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat di Provinsi Aceh melalui mobilisasi
sumber daya yang dimiliki, khususnya bagi masyarakat miskin dan kelompok
masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan secara khusus.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya
kesehatan tersebut adalah pelayanan kesehatan melalui puskesmas. Puskesmas
merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting.
Dalam sistem pelayanan kesehatan, peranan dan kedudukan puskesmas adalah
sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Ini disebabkan
karena peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia sebagai sarana pelayanan
kesehatan terdepan, sehingga puskesmas selain bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat juga bertanggung jawab
dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.
Adapun secara garis besar masalah yang dihadapi oleh suatu puskesmas
terdapat 2 jenis yaitu masalah internal dan eksternal. Masalah internal dapat
2
berupa kurangnya tenaga kesehatan, biaya operasional untuk pelayanan masih
cukup tinggi sedangkan dana yang dapat disediakan pemerintah masih kurang,
kepuasan pengguna jasa puskesmas belum optimal, kurangnya komunikasi dan
koordinasi antar bagian, bidang dan unit. Sedangkan masalah eksternal berupa
faktor sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat sekitar puskesmas serta citra
dan tingkat pelayanan yang mungkin kurang begitu baik sehingga mempengaruhi
angka kunjungan secara signifikan. Pada saat ini puskesmas telah didirikan di
hampir seluruh pelosok tanah air. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya,
puskesmas diperkuat dengan puskesmas pembantu serta puskesmas keliling.
1.2 Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. UPT tugasnya adalah menyelenggarakan
sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan, sedangkan pembangunan kesehatan
maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan yang pertanggung jawaban
secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di Puskesmas Wilayah Kerja.
Wilayah ini dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil.
Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang langsung memberikan
pelayanan kesehatan menyeluruh bagi masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
puskesmas adalah pelayanan promotif (promosi peningkatan kesehatan), preventif
(upaya pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Dengan demikian puskesmas dapat dikatakan adalah sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan dasar.
Menurut Depkes 1991, Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok.
3
Sedangkan menurut Departemen Kesehatan RI (2004), Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan.
a. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota (UPTD),
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
b. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
c. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten / kota,
sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota
sesuai dengan kemampuannya.
d. Wilayah Kerja
Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu Kecamatan,
tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka
tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas
tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas K esehatan
kabupaten/kota.
1.3 Kedudukan dan Wilayah Kerja
Puskesmas berkedudukan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di
masyakat serta pusat upaya pengembangan kesehatan terdepan sebagaimana yang
ditetapkan dalam Sistem Kesehatan Nasional. Kedudukan puskesmas dalam
4
sistem kesehatan tingkat Kabupaten/Kota adalah sebagai perangkat Pemerintah
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam
sistem rujukan.Wilayah kerja puskesmas meliputi suatu kecamatan atau sebagian
dari kecamatan. Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas,
maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-
masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pertimbangan penentuan wilayah kerja puskesmas. Faktor – faktor
tersebut diantaranya: kepadatan penduduk, luas daerah, letak geografis, dan
keadaan infrastruktur lain. Untuk perluasan wilayah jangkauan pelayanan
kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih
sederhana yang disebut puskesmas pembantu (Pustu) dan puskesmas keliling
(Pusling) ditambah dengan polindes.
1.4 Fungsi Puskesmas
Dalam mewujudkan peranan Puskesmas, maka fungsi Puskesmas adalah:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya,
5
serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:
1) Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private
goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public
goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta
berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
1.5 Jenis Pelayanan
Setiap puskesmas mempunyai jenis pelayanan yang standar sesuai wilayah
kerja masing-masing. Beberapa puskesmas melaksanakan jenis kegaitan
pengembangan dan penunjang sesuai kemampuan sumber daya manusia dan
sumber daya material yang dimilikinya. Pelayanan di puskesmas diselenggarakan
dengan prinsip komprehensif, integratif, berkesinambungan, dan adanya
dukungan sistem rujukan yang berurutan. Pelayanan yang diberikan meliputi
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
6
Berikut beberapa contoh ringkasan pelayanan
1. Pelayanan puskesmas didalam gedung (rawat jalan)
a. Ruangan Kartu/Loket
b. Poli wanita
c. Poli pria
d. Poli MTBS
e. Poli Gigi
f. Poli KIA-KB
g. Pojok Gizi
h. Ruangan Tundakan / UGD
i. Apotek
j. Gudang Obat
k. Gudang Inventaris
l. Ruangan Tata Usaha
m. Ruangan Imunisasi
n. Ruangan Laboratorium Sederhana
o. Ruangan Kepala Puskesmas
2. Pelayanan Puskesmas di luar gedung
a. Posyandu Balita
b. Posyandu Lansia
c. Penyuluhan Kesehatan
d. Pelacakan Kasus
e. Survey PHBS
f. Rapat Koordinasi
3. Program Pokok Puskesmas
a. Promosi Kesehatan (Promkes)
7
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Sosialisasi Program Kesehatan
b. Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
Surveilens Epidemiologi
Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu Burung, ISPA,
Diare, PMS
c. Pengobatan
Poli wanita
Poli pria
Poli MTBS
Poli Gigi
Unit Gawat Darurat
Puskesmas Keliling
d. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) – KB
ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga
Berencana),
Persalinan, Rujukan Resti, Kemitraan Dukun
e. Upaya Peningkatan Gizi
Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi
f. Kesehatan Lingkungan
Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA
(sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat umum), Institusi
Survey Jentik Nyamuk
g. Pencatatan dan Pelaporan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
4. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas:
1. Kesehatan Mata
2. Kesehatan Jiwa
3. Kesehatan Lansia
4. Kesehatan Reproduksi Remaja
5. Kesehatan Olahraga
8
(Program penunjang biasanya sebagai tambahan, sesuai kemampuan puskesmas
dalam melakukan pelayanan).
1.6 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan
Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama
yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan
yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat,
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
Kecamatan setempat.
1.7 Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan disenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi kesehatan nasional, yaitu :
1. Menyelenggarakan upaya kesehatan esensial yang bermutu, merata dan
terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dengan
membina peran serta masyarakat.
3. Perkembangan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan upaya
kesehatan inovatif dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
4. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
9
5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya
1.8 Tujuan Pelayanan Kesehatan Oleh Puskesmas
Tujuan pelayanan kesehatan oleh puskesmas sejalan dengan visi dan misi
puskesmas yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat.
1.9 Tujuan Penulisan
Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada
masyarakat, dalam hal ini Fakultas Kedokteran menempatkan mahasiswa yang
menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada puskesmas.
Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai laporan tertulis dalam
menjalani Kepaniteraan Klinik Senior di Puskesmas dan melengkapi tugas
Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Keluarga/Family
Medicine yang dilaksanakan selama 2 minggu di Puskesmas Kuta Alam. Selain
itu, penulisan ini akan dapat menambah ilmu dan pengalaman serta melatih diri
untuk terjun langsung ke masyarakat unutk dapat berbaur dan mengenal akar
permasalahan dalam bidang kesehatan, melatih diri untuk mendapat pengalaman
bila menjadi dokter yang bertugas sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan
yaitu puskesmas, dan mengetahui secara aktual dan jelas kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan di puskesmas.
10
BAB II
PUSKESMAS KUTA ALAM
2.1 Geografi dan Demografi
Puskesmas Kuta Alam adalah puskesmas induk yang terletak di Jalan Tgk.
Hasyim Banta Muda No. 11 Kelurahan Kp. Mulia Kecamatan Kuta Alam yang
berjarak kurang lebih 2 km dari pusat kota Banda Aceh atau sekitar 1,5 km dari
rumah sakit propinsi. Puskesmas Kuta Alam pertama kali dibangun 1972 dan
sekarang sementara dalam masa rehabilitasi. Sehingga bangunan puskesmas
sementara ditepatkan satu bangunan induk yang berlantai dua, dan bantuan 2 unit
rumah untuk 1 ruang laboratorium, dan 1 ruang Apotek.
11
Gambar 2.1.Bangunan dan infrastruktur Puskesmas Kuta Alam
Puskesmas Kuta Alam juga memiliki puskesmas pembantu 1 (satu) unit,
yang berada di Kelurahan Beurawe. Untuk mendukung tugas-tugas
operasionalnya Puskesmas Kuta Alam ini dilengkapi dengan 2 (dua) unit Mobil
Puskesmas Keliling dan 9 (sembilan) unit kendaraan roda 2.
Secara Geografis batas wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam adalah :
Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Baiturrahman.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kuta Raja.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Syiah Kuala.
Wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam mencakup 6 (enam) kelurahan.
Jumlah penduduk yang berada di wilayah kerja tersebut adalah 24759 jiwa, yang
terdiri dari 13816 orang laki-laki dan 12822 orang wanita yang tergabung dalam
8559 kepala keluarga dan jumlah penduduk kerja Kuta Alam dapat dilihat pada
tabel 2.1
Tabel 2.1. Gambaran Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam tahun 2013
No. Karakteristik
Daerah
Kuta
Alam
Peunayong Kp.
Mulia
Kp.
Keuramat
Kp.
Laksana
Beurawe
1. Luas Wilayah 58,80 36,10 69,50 48,80 20,50 78,20
2. Jumlah Dusun 5 5 5 5 5 4
3. Jumlah
Penduduk
4355 4663 2290 4881 4627 5822
4 KK 866 547 1019 1111 1205 1001
12
Sumber Data : kantor camat Kuta Alam
2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kuta Alam
Dari segi sumber daya manusia Puskesmas Kuta Alam memiliki tenaga
kerja (personalia) sebanyak 44 orang, yang terdiri dari :
1. Kepala UPTD Puskesmas : 1 orang
2. Kepala subbag TU : 1 orang
3. Dokter : 3 orang
4. Perawat : 14 orang
5. Dokter Gigi : 1 orang
6. Perawat Gigi : 2 orang
7. Sarjana Kesehatan Masyarakat : 2 orang
8. Penyuluhan Kesehatan : 1 orang
9. Bidan : 10 orang
10. Pranata Laboratorium : 2 orang
11. Asisten apoteker : 2 orang
12. Sanitarian : 3 orang
13. Nutrisionis : 1 orang
14. Petugas Kebersihan : 1 orang
Susunan organisasi Puskesmas Kuta Alam terdiri dari :
1. Kepala Puskesmas
2. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam
pengelolaan :
a) Data dan informasi.
b) Perencanaan dan penilaian.
c) Umum dan kepegawaian.
d) Perlengkapan.
3. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas, yang dilaksanakan oleh enam
unit kegiatan pokok puskesmas
13
4. Jaringan Pelayanan Puskesmas, yang dilaksanakan oleh unit bidan di
desa/komunitas
2.3 Kegiatan Puskesmas
Sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada pada Puskesmas Kuta Alam,
adapun usaha kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kuta Alam
selama tahun 2013 adalah:
2.3.1 Upaya Kesehatan Wajib yang meliputi
A. Upaya Promosi Kesehatan
Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari setiap program. Setiap petugas kesehatan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat memiliki tugas penyuluhan. Untuk dapat melaksanakan fungsinya
dengan baik, setiap petugas harus memiliki pengetahuan dan keterampilan di
bidang teknis medis dan bidang penyuluhan kesehatan meliputi:
a. Keluarga Berencana
b. Makanan ibu hamil dan menyusui
c. Gizi pada anak balita
d. Kebersihan lingkungan dan personal hygiene
e. Pembinaan kesehatan remaja.
Kegiatan-kegiatan yang dijalankan adalah pembinaan kesehatan melalui
penyuluhan di dalam gedung (Puskesmas) dan di luar gedung (Posyandu, sekolah,
meunasah, dll) yang pelaksanaannya bisa melibatkan perorangan/kelompok. Dan
hambatan yang akan didapat adalah terbatasnya dana untuk mengadakan
pelatihan-pelatihan dan penyuluhan.
B. Upaya Kesehatan Lingkungan
14
Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah untuk meningkatkan
kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan dan tempat-tempat umum untuk terciptanya lingkungan sehat, bersih,
indah. Kegiatan upaya penyehatan lingkungan ini juga bertujuan untuk merubah,
menanggulangi dan menghilangkan unsur fisik yang dapat memberikan pengaruh
buruk terhadap kesehatan masyarakat, dengan harapan angka kesakitan terutama
penyakit menular dapat diminimalkan atau dihilangkan.
Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :
Penyehatan sarana air bersih.
Pengawasan pengelolaan sampah.
Penyehatan pembuangan kotoran.
Penyehatan lingkungan pemukiman.
Pengawasan peredaran dan penggunaan pestisida.
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pembuatan
penjualan makanan dan minuman (TTU dan TPM).
C. Upaya Kesehatan Ibu & Anak, serta Keluarga Berencana
Upaya kesehatan ibu dan anak merupakan upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi, anak balita dan pra sekolah.
Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kematian dan
kesakitan ibu, bayi dan anak, sehingga tercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta
meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Kegiatan ini selain dilaksanakan di puskesmas juga dilaksanakan diluar
puskesmas yaitu di posyandu dalam ruang lingkup Puskesmas Kuta Alam.
Kegiatan KIA di Puskesmas Kuta Alam meliputi :
15
1. Pemeriksaan dan pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, anak balita
dan anak pra sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap kunjungan pasien
ke Puskesmas dan ke Posyandu
2. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil.
3. Pemberian imunisasi BCG, HB-0, DPT-HB 3x, hepatitis B 3x, polio 4x dan
campak pada anak dibawah usia 1 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan setiap
hari kerja di Puskesmas Kuta Alam dan 1 kali setiap bulan di posyandu pada
saat petugas puskesmas turun ke desa.
4. Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI).
5. Pemberian tablet besi (Fe) pada ibu hamil.
6. Pemberian vitamin A dilaksanakan pada bulan promosi vitamin A di
puskesmas dan posyandu.
7. Pengamatan perkembangan anak pra sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan
bersamaan dengan imunisasi anak ke puskesmas dan kunjungan ke posyandu
melalui pemantauan Buku Ibu dan Anak.
8. Penyuluhan gizi ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak dilakukan
untuk meningkatkan status gizi ibu, bayi dan anak serta mencegah timbulnya
penyakit akibat defisiensi gizi.
9. Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam
menunjang program kesehatan ibu dan anak.
10. Memonitor kinerja peran bidan desa.
11. Memantau resiko tinggi ibu hamil, ibu bersalin dan nifas di wilayah kerja.
12. Menaikkan kohort bulanan bayi dan ibu.
13. Membuat laporan AMP (Audit Maternal Perinatal).
14. Mengirim kasus KIA yang tidak bisa ditangani di puskesmas.
15. Melaksanakan autopsi verbal.
16. Pencatatan dan laporan.
Keberhasilan program KB akan berpengaruh secara timbal balik dengan
penurunan angka kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu.
Ini berarti diperlukan peningkatan program KB, terutama melalui upaya
pelestarian pemakaian alat kontrasepsi efektif terpilih yang diikuti dengan
pengayoman medis bagi peserta/akseptor yang memerlukan.
16
Tujuan Keluarga Berencana adalah untuk meningkatkan taraf kehidupan
rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran disamping itu untuk
meningkatkan derajat kesehatan ibu, anak dan keluarga pada khususnya. Kegiatan
KB yang dilaksanakan di Puskesmas Kuta Alam adalah :
a. Komunikasi informasi dan edukasi (konseling akseptor).
b. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB.
c. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan.
d. Pencatatan dan pelaporan.
D. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka
penyakit gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang
berpenghasilan rendah (baik di desa maupun di kota) terutama pada anak balita
dan ibu.
Untuk mewujudkan program ini, usaha-usaha yang dilakukan adalah :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas meliputi:
a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita
b. Penyuluhan bagi ibu yang mempunyai bayi dan balita
c. Membuat balok SKDN
d. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk anak balita pada bulan Februari dan
Agustus
e. Memberikan tablet Fe untuk bumil dan buteki
f. Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas meliputi:
a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita di posyandu
b. Penyuluhan gizi bagi ibu yang memiliki bayi dan balita
c. Pemberian makanan tambahan bayi, balita, dan anak sekolah
d. Pemberian vitamin A kepada bayi dan anak balita setiap bulan Februari
dan Agustus, serta pemberian KVA (Kapsul Vitamin A) untuk ibu nifas
e. Pemberian tablet besi (Fe) untuk ibu hamil
f. Melaksanakan PWS-Gizi/Pemantauan Status Gizi (PGS)
17
g. Pencatatan dan pelaporan
Sasaran pelaksanaan program gizi adalah :
1. Menurunkan prevalensi KKP pada balita.
2. Menurunkan prevalensi KVA di daerah rawan dengan pemberian vitamin
A dosis tinggi.
3. Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil.
E. Upaya Pecegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Memberantas penyakit menular berarti menghilangkan atau mengubah
cara berpindahnya penyakit menular dan atau infeksi. Penularan tersebut dapat
terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan ini dititikberatkan kepada beberapa penyakit terutama yang
banyak terdapat didaerah pedesaan atau daerah yang padat penduduknya dengan
sanitasi yang jelek serta gizi masyarakat yang masih rendah. Memberantas
penyakit menular berarti menghilangkan atau mengubah cara perpindahan
penyakit menular dan atau infeksi. Penularan itu dapat terjadi secara langsung
atau tidak langsung.
Unit P2M melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan di atas,
diantaranya sebagai berikut :
Kegiatan pencegahan penyakit yaitu imunisasi.
Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibatnya.
Kegiatan pengobatan penyakit.
Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular, seperti
malaria, diare, TBC Paru, DHF, kusta dan rabies.
Program pemberantasan demam berdarah dan malaria.
Telah dilakukan penyemprotan (fogging).
Memberikan imunisasi atau kekebalan terhadap bayi, anak dan ibu hamil serta
calon pengantin.
18
Pelacakan kasus bila ada kasus.
Hambatan yang didapat terutama kurangnya kesadaran dan kepedulian
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan.
F. Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk pelayanan
pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau
gejala-gejalanya serta pertolongan gawat darurat yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan. Program ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap hari kerja.
Bentuk pelayanan di Puskesmas Kuta Alam diarahkan kepada kemampuan
pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan sederhana. Pelayanan yang
diberikan pengobatan rawat jalan, dengan pemberian obat-obatan selama tiga
sampai lima hari sedangkan penanganan dan pengobatan yang membutuhkan
spesialisasi dan tindakan lebih lanjut, akan dikirim atau dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang memiliki sarana kesehatan yang lebih lengkap. Puskesmas Kuta
Alam tidak hanya melayani pasien umum tetapi juga melayani pasien ASKES,
JAMKESMAS dan JKA.
Tabel 2.2 Jumlah kunjungan pasien berdasarkan jenis jaminan di poliklinik Pria dan wanita UPTD Puskesmas Kuta Alam periode 24 Mei 2014- 07 Juni 2014
Jaminan Jumlah Pasien (orang)
JKA 293
Askes 167
Jamkesmas 52
Umum 2
19
JKA ASKES JAMKESMAS UMUM0
50
100
150
200
250
300
Grafik Jumlah Pasien
Grafik Jumlah Pasien
Gambar 2.2. Gambar grafik Kunjungan di Poli Umum wanita dan pria berdasarkan jenis jaminan kesehatan
Tabel. 2.3 Jumlah pasien berdasarkan 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Kuta Alam pada tanggal 24 Mei 2014-05 Juni 2014:
No Jenis penyakit Jumlah pasien
1 Infeksi Saluran Pernapasan Akut 138
2 Hipertensi 117
3 Diabetes mellitus 46
4
5
Dispepsia
Kelainan tulang dan sendi
57
39
6 Kelainan kulit 13
7 Diare 27
8 Trauma 20
9 Low Back Pain 14
10 Lain-lain (termasuk pemeriksaan kesehatan) 43
Total 514
20
26.85%
22.77%
8.94%
11.09%
7.59%
2.52%
5.25%
3.90%
2.72%
8.37%
Persentasi Jumlah Pasien Berdasarkan Jenis Penyakit
ISPAHipertensiDMDispepsiaKelainan tulang dan sendiKelainan kulitDiareTraumaLBPLain-lain
Gambar 2.3 Grafik Distribusi Frekuensi Jenis Penyakit di Puskesmas Kuta Alam. (Data diambil 12 Mei 2014 s/d 24 April 2014)
Di bagian tindakan telah dilakukan pertolongan pertama pada kasus trauma,
sementara untuk trauma yang serius pasien dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin
Banda Aceh.
Hambatan yang ada yaitu kurang tersedianya obat-obatan bahkan sering
kekurangan obat-obatan, sementara sterilisasi alat-alat dan bahan-bahan di ruang
P3K tidak dilakukan sebagaimana mestinya. Seharusnya setiap kali alat-alat
setelah digunakan harus disterilkan dengan cara pemanasan atau dibawa ke tempat
sterilisasi alat yang sesuai dengan standardisasi kesehatan.
G. Upaya Kesehatan Pengembangan
1. Usaha Kesehatan Sekolah
Tujuan program ini untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina
dan mengembangkan nilai dan tingkah laku menuju hidup sehat pada anak usia
sekolah.
21
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengadakan kunjungan-kunjungan ke
sekolah-sekolah dengan melakukan:
a. Penyuluhan kesehatan dan penyelenggaraan pendidikan kesehatan.
b. Pemeriksaan kesehatan umum meliputi mata, hidung, telinga, kuku, gusi, gigi,
mulut, serta personal higiene secara keseluruhan.
c. Pengukuran tinggi badan dan berat badan.
d. Kegiatan perbaikan gizi melalui PMT-AS.
e. Pelatihan dokter kecil.
f. Penjaringan anak sekolah.
g. Imunisasi (BIAS) DT, Campak dan TT.
h. Pengobatan
i. Rujukan.
Hambatan yang dirasakan adalah terbatasnya dana dan belum tersedianya
fasilitas UKS pada sekolah-sekolah yang ada di wilayah kerja puskesmas.
2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Tujuan program ini antara lain :
a. Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit.
b. Meningkatkan kemampuan individu, masyarakat untuk melaksanakan upaya
perawatan dasar untuk mengatasi masalah kesehatan.
c. Tertangani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan.
d. Terlayaninya kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan dasar.
e. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak
lanjut dan asuhan keperawatan di puskesmas dan rumah.
Kegiatan perawatan masyarakat di puskesmas meliputi :
a. Penyuluhan di dalam dan diluar gedung puskesmas.
b. Pelayanan kesehatan.
22
c. Melayani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan.
d. Rujukan.
e. Pelatihan kader.
f. Pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) setempat.
3. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Usaha kesehatan gigi dan mulut adalah usaha kesehatan gigi dasar
paripurna yang ditunjukkan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Kuta Alam dengan prioritas masyarakat yang berpenghasilan
rendah, khususnya masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.
Usaha yang dilaksanakan meliputi :
a. Pembinaan/pengembangan dengan memberikan penyuluhan kepada
masyarakat.
b. Perawatan gigi secara kontinyu.
c. Pelayanan kepada penderita yang berobat.
d. Rujukan.
4. Upaya Kesehatan Mata
Usaha kesehatan mata dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk
peningkatan fungsi puskesmas dalam bidang pelayanan kebutaan dasar dan
produktifitas masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan :
1. Penyuluhan tentang kesehatan mata.
2. Pengobatan penyakit mata ringan.
3. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk balita setiap bulan Februari
dan Agustus.
4. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin dan ibu nifas.
Untuk kasus-kasus penyakit yang tidak dapat tertangani, pasien akan
dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai pelayanan untuk spesialisasi mata.
23
5. Usaha Kesehatan Jiwa
Upaya kesehatan jiwa Puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yang
dilaksanakan di tingkat Puskesmas secara khusus atau terintegrasi dengan
program lainnya.
Kegiatan usaha Kesehatan Jiwa di Puskesmas Kuta Alam meliputi :
1. Pengenalan dini gangguan jiwa
2. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien gangguan jiwa
3. Memberikan rujukan ke RSUZA Banda Aceh bila diperlukan.
4. Pencatatan dan pelaporan
6. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Berdasarkan Undang-undang No. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok
kesehatan setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya, maka dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh
penduduk Indonesia dilakukan pembinaan bagi usia lanjut yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut agar selama mungkin dapat aktif,
mandiri dan berguna.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
a. Penyuluhan kesehatan/gizi.
b. Deteksi dan diagnosa dini penyakit-penyakit pada usila.
c. Pemeriksaan berkala.
d. Proteksi dan tindakan khusus usila.
e. Konseling.
7. Upaya Kesehatan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Adapun tujuan program ini adalah untuk mengajarkan proses manajemen
kasus kepada perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain yang menangani balita
sakit dan bayi muda di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas maupun
melalui kunjungan rumah.
Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Menilai tanda-tanda dan gejala penyakit, status imunisasi, status gizi dan
pemberian vitamin A.
24
b. Membuat klasifikasi.
c. Menentukan tindakan sesuai dengan klasifikasi anak dan memutuskan
apakah seorang anak perlu dirujuk.
d. Memberi pengobatan pra rujukan yang penting, seperti dosis pertama
antibiotik, vitamin A dan perawatan anak untuk mencegah turunnya gula
darah serta merujuk.
e. Melakukan tindakan di fasilitas kesehatan seperti pemberian oralit, vitamin
A dan imunisasi.
f. Mengajari ibu cara memberi obat di rumah.
g. Memberi konseling kepada ibu mengenai pemberian makanan pada anak.
h. Melakukan penilaian ulang dan memberi perawatan yang tepat pada saat
anak datang kembali untuk pelayanan tindak lanjut.
8. Upaya Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
PKPR adalah pelayanan kesehatan kepada remaja yang mengakses semua
golongan remaja, dapat diterima, sesuai, komprehensif, efektif dan efisien.
Kegiatan PKPR di Puskesmas yaitu:
a. Pemberian informasi dan edukasi
b. Pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukannya
c. Konseling
d. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
e. Pelatihan pendidik/konselor sebaya
f. Pelayanan rujukan
H. Pelayanan Penunjang Kesehatan Masyarakat
1. Laboratorium Sederhana
Upaya ini dilakukan untuk menunjang usaha pemberantasan penyakit
menular, penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan. Tujuan
pengadaan laboratorium sederhana untuk memberikan pelayanan laboratorium
secara cepat dan mudah.
25
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium Puskesmas Kuta
Alam selama tahun 2014 adalah :
a. Pemeriksaan golongan darah tepi.
b. Pemeriksaan urin/feses/darah rutin, sputum serta plano tes.
c. Pemeriksaan malaria.
d. Pemeriksaan bilirubin, reduksi.
e. Pemeriksaan jemaah haji.
f. Pemeriksaan HIV
g. Pemeriksaan kimia darah seperti total kolesterol, HDL, LDL dan asam urat
2. Upaya Pencatatan dan Pelaporan
Untuk mengamati dan menilai status puskesmas, dilakukan suatu sistem
pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas, dimana semua kegiatan yang
dilakukan oleh puskesmas baik yang didalam maupun luar gedung harus dicatat
dan dilaporkan. Pelaporan yang diperlukan dibuat secara terpadu meliputi data
kegiatan untuk monitoring dan perancanaan kegiatan selanjutnya. Laporan-
laporan kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Laporan Bulanan
- Laporan bulanan penyakit (LB I)
- Laporan bulanan obat (LB II).
- Laporan bulanan gizi, KIA, imunisasi dan P2M (LB III).
- Laporan bulanan kegiatan puskesmas (LB IV).
- PKPR
- UKS dan UKGS
- Kesehatan pelayanan ASKES.
- Laporan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (JAMKESMAS)
dan JKA.
b. Laporan Triwulan
- Promosi kesehatan.
- TB Paru
26
c. Laporan Tahunan
- laporan tahunan Puskesmas (LT1)
- Laporan tahunan pegawai (LT2)
- Laporan tahunan alat (LT3)
d. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Puskesmas adalah unit organisasi fungsional pelayanan kesehatan terdepan
yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang
melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu dalam
bentuk kegiatan pokok..
Program kerja tahunan Puskesmas Kuta Alam secara operasional
kegiatannya dilaksanakan oleh staff puskesmas yang terorganisir dalam struktur
organisasi Puskesmas Kuta alam Kotamadya Banda Aceh. Managerial puskesmas
27
sebagai top manager sangat menentukan keberhasilan suatu Puskesmas dalam
menjalankan program-programnya. Seluruh kegiatan pokok di Puskesmas Kuta
Alam berjalan dengan baik secara rutin, terorganisir dan lancar.
Peningkatan disiplin terhadap staf Puskesmas, pengertian dan kesadaran
akan fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat perlu terus
diupayakan agar pelayanan kesehatan, pengelolaan administrasi dan kepegawaian
dapat berjalan dengan baik.
Dalam pencapaian sebuah keberhasilan dalam pelaksanaan program-
programnya, tentu masih dijumpai kendala-kendala yang memerlukan perbaikan
dan perhatian untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di masa
yang akan datang.
3.2 Hambatan
Secara umum, dalam pelaksanaan program kerja Puskesmas Kuta Alam
dijumpai beberapa permasalahan/hambatan diantaranya:
Tidak sedikit peserta ASKES dan JKA yang langsung meminta rujukan ke
rumah sakit tanpa berkeinginan untuk dilakukan pengobatan dahulu di
puskesmas.
Masih terbatasnya jumlah alat yang tersedia guna menunjang pelayanan
medis untuk masyarakat sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang
optimal.
Kurangnya tenaga kesehatan untuk mengoperasikan peralatan yang
tersedia.
3.3 Saran
Perlu perhatian serta dukungan dari semua pihak baik dari Dinas
Kesehatan dan Pemda Kota Banda Aceh serta masyarakat agar program-
program kesehatan di Puskesmas Kuta Alam dapat dilaksanakan dengan
baik dan sebagaimana mestinya sehingga dapat menyelesaikan masalah-
masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas.
Perlunya sarana dan dana yang memadai serta mencukupi untuk menjaga
kelangsungan kegiatan operasional kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
28
Memberikan pelatihan bagi petugas puskesmas.
Menambah tenaga dokter umum dan dokter gigi di puskesmas agar dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kecamatan Kuta
Alam.
Banda Aceh, Juni 2014MengetahuiDokter Pembimbing I Dokter Pembimbing II
dr. Yulidar dr. Wilda Febrya Minin Nip: 1962072020011220001 NIK.Peg.800/SPK/2941/2011
Kepala UPTD Puskesmas Kuta Alam
dr. Prita Amelia SiregarNip. 19620321 100112 2 001
29