Profile Kuta Lama

42
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah integral dari pembangunan nasional. Untuk tercapainya keberhasilan pembangunan nasional tersebut diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor terkait, pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis Sistem kesehatan nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembangan ke arah keterpaduan upaya 1

Transcript of Profile Kuta Lama

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah integral dari pembangunan nasional. Untuk

tercapainya keberhasilan pembangunan nasional tersebut diperlukan kebijakan

pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan

semua sektor terkait, pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis

Sistem kesehatan nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat

kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang

dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya kesehatan telah

diselenggarakan. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya

penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembangan ke arah

keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan

kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan

penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan

(rehabilitatif) harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.

UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 mengamanatkan bahwa pelayanan

kesehatan yang bermutu dan merata harus makin ditingkatkan. Upaya memperluas

jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah diwujudkan dengan

dibangunnya Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas yang tersebar diseluruh

pelosok tanah air. Dimana Puskesmas merupakan unit fungsional terdepan yang

mandiri dalam pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

1

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu

hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan

UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang

Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus investasi untuk

mendukung pembangunan ekonomi dan pendidikan, serta berperan penting dalam

upaya penanggulangan kemiskinan. Oleh karenanya, pembangunan kesehatan

bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab

bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

telah menetapkan bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang harus

dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota. Dinas Kesehatan Provinsi Aceh memiliki visi

yaitu Aceh Sehat artinya seluruh masyarakat di Provinsi Aceh mempunyai

kesempatan dan kemandirian untuk hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku

hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

setinggi tingginya dan misi umum pembangunan kesehatan aceh adalah adanya

komitmen sektor kesehatan untuk menjamin pemerataan, keadilan, dan mutu

pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat di Provinsi Aceh melalui mobilisasi

sumber daya yang dimiliki, khususnya bagi masyarakat miskin dan kelompok

masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan secara khusus.

Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,

berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

kesehatan tersebut adalah pelayanan kesehatan melalui puskesmas. Puskesmas

merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting.

Dalam sistem pelayanan kesehatan, peranan dan kedudukan puskesmas adalah

sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Ini disebabkan

karena peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia sebagai sarana pelayanan

kesehatan terdepan, sehingga puskesmas selain bertanggung jawab dalam

menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat juga bertanggung jawab

dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.

Adapun secara garis besar masalah yang dihadapi oleh suatu puskesmas

terdapat 2 jenis yaitu masalah internal dan eksternal. Masalah internal dapat

2

berupa kurangnya tenaga kesehatan, biaya operasional untuk pelayanan masih

cukup tinggi sedangkan dana yang dapat disediakan pemerintah masih kurang,

kepuasan pengguna jasa puskesmas belum optimal, kurangnya komunikasi dan

koordinasi antar bagian, bidang dan unit. Sedangkan masalah eksternal berupa

faktor sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat sekitar puskesmas serta citra

dan tingkat pelayanan yang mungkin kurang begitu baik sehingga mempengaruhi

angka kunjungan secara signifikan. Pada saat ini puskesmas telah didirikan di

hampir seluruh pelosok tanah air. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya,

puskesmas diperkuat dengan puskesmas pembantu serta puskesmas keliling.

1.2 Definisi Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja. UPT tugasnya adalah menyelenggarakan

sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan, sedangkan pembangunan kesehatan

maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan yang pertanggung jawaban

secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di Puskesmas Wilayah Kerja.

Wilayah ini dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil.

Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang langsung memberikan

pelayanan kesehatan menyeluruh bagi masyarakat di wilayah kerjanya dalam

bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh

puskesmas adalah pelayanan promotif (promosi peningkatan kesehatan), preventif

(upaya pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

Dengan demikian puskesmas dapat dikatakan adalah sebagai ujung tombak

pelayanan kesehatan dasar.

Menurut Depkes 1991, Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi

fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga

membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam

bentuk kegiatan pokok.

3

Sedangkan menurut Departemen Kesehatan RI (2004), Puskesmas adalah

unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan.

a. Unit Pelaksana Teknis

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota (UPTD),

Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional

dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama

serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

b. Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh

Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

optimal.

c. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan

kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten / kota,

sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya

pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota

sesuai dengan kemampuannya.

d. Wilayah Kerja

Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu Kecamatan,

tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka

tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan

keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas

tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas K esehatan

kabupaten/kota.

1.3 Kedudukan dan Wilayah Kerja

Puskesmas berkedudukan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di

masyakat serta pusat upaya pengembangan kesehatan terdepan sebagaimana yang

ditetapkan dalam Sistem Kesehatan Nasional. Kedudukan puskesmas dalam

4

sistem kesehatan tingkat Kabupaten/Kota adalah sebagai perangkat Pemerintah

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam

sistem rujukan.Wilayah kerja puskesmas meliputi suatu kecamatan atau sebagian

dari kecamatan. Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas,

maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan

memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-

masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung

kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi pertimbangan penentuan wilayah kerja puskesmas. Faktor – faktor

tersebut diantaranya: kepadatan penduduk, luas daerah, letak geografis, dan

keadaan infrastruktur lain. Untuk perluasan wilayah jangkauan pelayanan

kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih

sederhana yang disebut puskesmas pembantu (Pustu) dan puskesmas keliling

(Pusling) ditambah dengan polindes.

1.4 Fungsi Puskesmas

Dalam mewujudkan peranan Puskesmas, maka fungsi Puskesmas adalah:

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di

samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari

penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk

pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

b. Pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,

keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan

kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan

aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya,

5

serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program

kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini

diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial

budaya masyarakat setempat.

c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:

1) Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private

goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan

kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan

untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

2) Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public

goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi

kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,

peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta

berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

1.5 Jenis Pelayanan

Setiap puskesmas mempunyai jenis pelayanan yang standar sesuai wilayah

kerja masing-masing. Beberapa puskesmas melaksanakan jenis kegaitan

pengembangan dan penunjang sesuai kemampuan sumber daya manusia dan

sumber daya material yang dimilikinya. Pelayanan di puskesmas diselenggarakan

dengan prinsip komprehensif, integratif, berkesinambungan, dan adanya

dukungan sistem rujukan yang berurutan. Pelayanan yang diberikan meliputi

upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).

6

Berikut beberapa contoh ringkasan pelayanan

1. Pelayanan puskesmas didalam gedung (rawat jalan)

a. Ruangan Kartu/Loket

b. Poli wanita

c. Poli pria

d. Poli MTBS

e. Poli Gigi

f. Poli KIA-KB

g. Pojok Gizi

h. Ruangan Tundakan / UGD

i. Apotek

j. Gudang Obat

k. Gudang Inventaris

l. Ruangan Tata Usaha

m. Ruangan Imunisasi

n. Ruangan Laboratorium Sederhana

o. Ruangan Kepala Puskesmas

2. Pelayanan Puskesmas di luar gedung

a. Posyandu Balita

b. Posyandu Lansia

c. Penyuluhan Kesehatan

d. Pelacakan Kasus

e. Survey PHBS

f. Rapat Koordinasi

3. Program Pokok Puskesmas

a. Promosi Kesehatan (Promkes)

7

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Sosialisasi Program Kesehatan

b. Pencegahan Penyakit Menular (P2M)

Surveilens Epidemiologi

Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu Burung, ISPA,

Diare, PMS

c. Pengobatan

Poli wanita

Poli pria

Poli MTBS

Poli Gigi

Unit Gawat Darurat

Puskesmas Keliling

d. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) – KB

ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga

Berencana),

Persalinan,  Rujukan Resti, Kemitraan Dukun

e. Upaya Peningkatan Gizi

Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi

f. Kesehatan Lingkungan

Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA

(sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat umum), Institusi

Survey Jentik Nyamuk

g. Pencatatan dan Pelaporan

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

4. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas:

1. Kesehatan Mata

2. Kesehatan Jiwa

3. Kesehatan Lansia

4. Kesehatan Reproduksi Remaja

5. Kesehatan Olahraga

8

(Program penunjang biasanya sebagai tambahan, sesuai kemampuan puskesmas

dalam melakukan pelayanan).

1.6 Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan

Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai

melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan

dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya.

Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama

yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan

yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.

Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi

pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat,

yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah

Kecamatan setempat.

1.7 Misi Puskesmas

Misi pembangunan kesehatan disenggarakan oleh puskesmas adalah

mendukung tercapainya misi kesehatan nasional, yaitu :

1. Menyelenggarakan upaya kesehatan esensial yang bermutu, merata dan

terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2. Meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dengan

membina peran serta masyarakat.

3. Perkembangan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan upaya

kesehatan inovatif dan pemanfaatan teknologi tepat guna.

4. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

9

5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya

1.8 Tujuan Pelayanan Kesehatan Oleh Puskesmas

Tujuan pelayanan kesehatan oleh puskesmas sejalan dengan visi dan misi

puskesmas yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya

dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat.

1.9 Tujuan Penulisan

Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada

masyarakat, dalam hal ini Fakultas Kedokteran menempatkan mahasiswa yang

menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada puskesmas.

Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai laporan tertulis dalam

menjalani Kepaniteraan Klinik Senior di Puskesmas dan melengkapi tugas

Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Keluarga/Family

Medicine yang dilaksanakan selama 2 minggu di Puskesmas Kuta Alam. Selain

itu, penulisan ini akan dapat menambah ilmu dan pengalaman serta melatih diri

untuk terjun langsung ke masyarakat unutk dapat berbaur dan mengenal akar

permasalahan dalam bidang kesehatan, melatih diri untuk mendapat pengalaman

bila menjadi dokter yang bertugas sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan

yaitu puskesmas, dan mengetahui secara aktual dan jelas kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan di puskesmas.

10

BAB II

PUSKESMAS KUTA ALAM

2.1 Geografi dan Demografi

Puskesmas Kuta Alam adalah puskesmas induk yang terletak di Jalan Tgk.

Hasyim Banta Muda No. 11 Kelurahan Kp. Mulia Kecamatan Kuta Alam yang

berjarak kurang lebih 2 km dari pusat kota Banda Aceh atau sekitar 1,5 km dari

rumah sakit propinsi. Puskesmas Kuta Alam pertama kali dibangun 1972 dan

sekarang sementara dalam masa rehabilitasi. Sehingga bangunan puskesmas

sementara ditepatkan satu bangunan induk yang berlantai dua, dan bantuan 2 unit

rumah untuk 1 ruang laboratorium, dan 1 ruang Apotek.

11

Gambar 2.1.Bangunan dan infrastruktur Puskesmas Kuta Alam

Puskesmas Kuta Alam juga memiliki puskesmas pembantu 1 (satu) unit,

yang berada di Kelurahan Beurawe. Untuk mendukung tugas-tugas

operasionalnya Puskesmas Kuta Alam ini dilengkapi dengan 2 (dua) unit Mobil

Puskesmas Keliling dan 9 (sembilan) unit kendaraan roda 2.

Secara Geografis batas wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam adalah :

Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Baiturrahman.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kuta Raja.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Syiah Kuala.

Wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam mencakup 6 (enam) kelurahan.

Jumlah penduduk yang berada di wilayah kerja tersebut adalah 24759 jiwa, yang

terdiri dari 13816 orang laki-laki dan 12822 orang wanita yang tergabung dalam

8559 kepala keluarga dan jumlah penduduk kerja Kuta Alam dapat dilihat pada

tabel 2.1

Tabel 2.1. Gambaran Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam tahun 2013

No. Karakteristik

Daerah

Kuta

Alam

Peunayong Kp.

Mulia

Kp.

Keuramat

Kp.

Laksana

Beurawe

1. Luas Wilayah 58,80 36,10 69,50 48,80 20,50 78,20

2. Jumlah Dusun 5 5 5 5 5 4

3. Jumlah

Penduduk

4355 4663 2290 4881 4627 5822

4 KK 866 547 1019 1111 1205 1001

12

Sumber Data : kantor camat Kuta Alam

2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kuta Alam

Dari segi sumber daya manusia Puskesmas Kuta Alam memiliki tenaga

kerja (personalia) sebanyak 44 orang, yang terdiri dari :

1. Kepala UPTD Puskesmas : 1 orang

2. Kepala subbag TU : 1 orang

3. Dokter : 3 orang

4. Perawat : 14 orang

5. Dokter Gigi : 1 orang

6. Perawat Gigi : 2 orang

7. Sarjana Kesehatan Masyarakat : 2 orang

8. Penyuluhan Kesehatan : 1 orang

9. Bidan : 10 orang

10. Pranata Laboratorium : 2 orang

11. Asisten apoteker : 2 orang

12. Sanitarian : 3 orang

13. Nutrisionis : 1 orang

14. Petugas Kebersihan : 1 orang

Susunan organisasi Puskesmas Kuta Alam terdiri dari :

1. Kepala Puskesmas

2. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam

pengelolaan :

a) Data dan informasi.

b) Perencanaan dan penilaian.

c) Umum dan kepegawaian.

d) Perlengkapan.

3. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas, yang dilaksanakan oleh enam

unit kegiatan pokok puskesmas

13

4. Jaringan Pelayanan Puskesmas, yang dilaksanakan oleh unit bidan di

desa/komunitas

2.3 Kegiatan Puskesmas

Sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada pada Puskesmas Kuta Alam,

adapun usaha kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kuta Alam

selama tahun 2013 adalah:

2.3.1 Upaya Kesehatan Wajib yang meliputi

A. Upaya Promosi Kesehatan

Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari setiap program. Setiap petugas kesehatan yang berhubungan langsung dengan

masyarakat memiliki tugas penyuluhan. Untuk dapat melaksanakan fungsinya

dengan baik, setiap petugas harus memiliki pengetahuan dan keterampilan di

bidang teknis medis dan bidang penyuluhan kesehatan meliputi:

a. Keluarga Berencana

b. Makanan ibu hamil dan menyusui

c. Gizi pada anak balita

d. Kebersihan lingkungan dan personal hygiene

e. Pembinaan kesehatan remaja.

Kegiatan-kegiatan yang dijalankan adalah pembinaan kesehatan melalui

penyuluhan di dalam gedung (Puskesmas) dan di luar gedung (Posyandu, sekolah,

meunasah, dll) yang pelaksanaannya bisa melibatkan perorangan/kelompok. Dan

hambatan yang akan didapat adalah terbatasnya dana untuk mengadakan

pelatihan-pelatihan dan penyuluhan.

B. Upaya Kesehatan Lingkungan

14

Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah untuk meningkatkan

kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu

lingkungan dan tempat-tempat umum untuk terciptanya lingkungan sehat, bersih,

indah. Kegiatan upaya penyehatan lingkungan ini juga bertujuan untuk merubah,

menanggulangi dan menghilangkan unsur fisik yang dapat memberikan pengaruh

buruk terhadap kesehatan masyarakat, dengan harapan angka kesakitan terutama

penyakit menular dapat diminimalkan atau dihilangkan.

Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :

Penyehatan sarana air bersih.

Pengawasan pengelolaan sampah.

Penyehatan pembuangan kotoran.

Penyehatan lingkungan pemukiman.

Pengawasan peredaran dan penggunaan pestisida.

Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pembuatan

penjualan makanan dan minuman (TTU dan TPM).

C. Upaya Kesehatan Ibu & Anak, serta Keluarga Berencana

Upaya kesehatan ibu dan anak merupakan upaya dibidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,

bayi, anak balita dan pra sekolah.

Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kematian dan

kesakitan ibu, bayi dan anak, sehingga tercapainya kemampuan hidup sehat

melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya

untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta

meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang

optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Kegiatan ini selain dilaksanakan di puskesmas juga dilaksanakan diluar

puskesmas yaitu di posyandu dalam ruang lingkup Puskesmas Kuta Alam.

Kegiatan KIA di Puskesmas Kuta Alam meliputi :

15

1. Pemeriksaan dan pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, anak balita

dan anak pra sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap kunjungan pasien

ke Puskesmas dan ke Posyandu

2. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil.

3. Pemberian imunisasi BCG, HB-0, DPT-HB 3x, hepatitis B 3x, polio 4x dan

campak pada anak dibawah usia 1 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan setiap

hari kerja di Puskesmas Kuta Alam dan 1 kali setiap bulan di posyandu pada

saat petugas puskesmas turun ke desa.

4. Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI).

5. Pemberian tablet besi (Fe) pada ibu hamil.

6. Pemberian vitamin A dilaksanakan pada bulan promosi vitamin A di

puskesmas dan posyandu.

7. Pengamatan perkembangan anak pra sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan

bersamaan dengan imunisasi anak ke puskesmas dan kunjungan ke posyandu

melalui pemantauan Buku Ibu dan Anak.

8. Penyuluhan gizi ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak dilakukan

untuk meningkatkan status gizi ibu, bayi dan anak serta mencegah timbulnya

penyakit akibat defisiensi gizi.

9. Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam

menunjang program kesehatan ibu dan anak.

10. Memonitor kinerja peran bidan desa.

11. Memantau resiko tinggi ibu hamil, ibu bersalin dan nifas di wilayah kerja.

12. Menaikkan kohort bulanan bayi dan ibu.

13. Membuat laporan AMP (Audit Maternal Perinatal).

14. Mengirim kasus KIA yang tidak bisa ditangani di puskesmas.

15. Melaksanakan autopsi verbal.

16. Pencatatan dan laporan.

Keberhasilan program KB akan berpengaruh secara timbal balik dengan

penurunan angka kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu.

Ini berarti diperlukan peningkatan program KB, terutama melalui upaya

pelestarian pemakaian alat kontrasepsi efektif terpilih yang diikuti dengan

pengayoman medis bagi peserta/akseptor yang memerlukan.

16

Tujuan Keluarga Berencana adalah untuk meningkatkan taraf kehidupan

rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran disamping itu untuk

meningkatkan derajat kesehatan ibu, anak dan keluarga pada khususnya. Kegiatan

KB yang dilaksanakan di Puskesmas Kuta Alam adalah :

a. Komunikasi informasi dan edukasi (konseling akseptor).

b. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB.

c. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan.

d. Pencatatan dan pelaporan.

D. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka

penyakit gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang

berpenghasilan rendah (baik di desa maupun di kota) terutama pada anak balita

dan ibu.

Untuk mewujudkan program ini, usaha-usaha yang dilakukan adalah :

1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas meliputi:

a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita

b. Penyuluhan bagi ibu yang mempunyai bayi dan balita

c. Membuat balok SKDN

d. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk anak balita pada bulan Februari dan

Agustus

e. Memberikan tablet Fe untuk bumil dan buteki

f. Pencatatan dan pelaporan

2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas meliputi:

a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita di posyandu

b. Penyuluhan gizi bagi ibu yang memiliki bayi dan balita

c. Pemberian makanan tambahan bayi, balita, dan anak sekolah

d. Pemberian vitamin A kepada bayi dan anak balita setiap bulan Februari

dan Agustus, serta pemberian KVA (Kapsul Vitamin A) untuk ibu nifas

e. Pemberian tablet besi (Fe) untuk ibu hamil

f. Melaksanakan PWS-Gizi/Pemantauan Status Gizi (PGS)

17

g. Pencatatan dan pelaporan

Sasaran pelaksanaan program gizi adalah :

1. Menurunkan prevalensi KKP pada balita.

2. Menurunkan prevalensi KVA di daerah rawan dengan pemberian vitamin

A dosis tinggi.

3. Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil.

E. Upaya Pecegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Memberantas penyakit menular berarti menghilangkan atau mengubah

cara berpindahnya penyakit menular dan atau infeksi. Penularan tersebut dapat

terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan ini dititikberatkan kepada beberapa penyakit terutama yang

banyak terdapat didaerah pedesaan atau daerah yang padat penduduknya dengan

sanitasi yang jelek serta gizi masyarakat yang masih rendah. Memberantas

penyakit menular berarti menghilangkan atau mengubah cara perpindahan

penyakit menular dan atau infeksi. Penularan itu dapat terjadi secara langsung

atau tidak langsung.

Unit P2M melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan di atas,

diantaranya sebagai berikut :

Kegiatan pencegahan penyakit yaitu imunisasi.

Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibatnya.

Kegiatan pengobatan penyakit.

Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular, seperti

malaria, diare, TBC Paru, DHF, kusta dan rabies.

Program pemberantasan demam berdarah dan malaria.

Telah dilakukan penyemprotan (fogging).

Memberikan imunisasi atau kekebalan terhadap bayi, anak dan ibu hamil serta

calon pengantin.

18

Pelacakan kasus bila ada kasus.

Hambatan yang didapat terutama kurangnya kesadaran dan kepedulian

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan.

F. Upaya Pengobatan

Upaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk pelayanan

pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau

gejala-gejalanya serta pertolongan gawat darurat yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan. Program ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap hari kerja.

Bentuk pelayanan di Puskesmas Kuta Alam diarahkan kepada kemampuan

pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan sederhana. Pelayanan yang

diberikan pengobatan rawat jalan, dengan pemberian obat-obatan selama tiga

sampai lima hari sedangkan penanganan dan pengobatan yang membutuhkan

spesialisasi dan tindakan lebih lanjut, akan dikirim atau dirujuk ke fasilitas

kesehatan yang memiliki sarana kesehatan yang lebih lengkap. Puskesmas Kuta

Alam tidak hanya melayani pasien umum tetapi juga melayani pasien ASKES,

JAMKESMAS dan JKA.

Tabel 2.2 Jumlah kunjungan pasien berdasarkan jenis jaminan di poliklinik Pria dan wanita UPTD Puskesmas Kuta Alam periode 24 Mei 2014- 07 Juni 2014

Jaminan Jumlah Pasien (orang)

JKA 293

Askes 167

Jamkesmas 52

Umum 2

19

JKA ASKES JAMKESMAS UMUM0

50

100

150

200

250

300

Grafik Jumlah Pasien

Grafik Jumlah Pasien

Gambar 2.2. Gambar grafik Kunjungan di Poli Umum wanita dan pria berdasarkan jenis jaminan kesehatan

Tabel. 2.3 Jumlah pasien berdasarkan 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Kuta Alam pada tanggal 24 Mei 2014-05 Juni 2014:

No Jenis penyakit Jumlah pasien

1 Infeksi Saluran Pernapasan Akut 138

2 Hipertensi 117

3 Diabetes mellitus 46

4

5

Dispepsia

Kelainan tulang dan sendi

57

39

6 Kelainan kulit 13

7 Diare 27

8 Trauma 20

9 Low Back Pain 14

10 Lain-lain (termasuk pemeriksaan kesehatan) 43

Total 514

20

26.85%

22.77%

8.94%

11.09%

7.59%

2.52%

5.25%

3.90%

2.72%

8.37%

Persentasi Jumlah Pasien Berdasarkan Jenis Penyakit

ISPAHipertensiDMDispepsiaKelainan tulang dan sendiKelainan kulitDiareTraumaLBPLain-lain

Gambar 2.3 Grafik Distribusi Frekuensi Jenis Penyakit di Puskesmas Kuta Alam. (Data diambil 12 Mei 2014 s/d 24 April 2014)

Di bagian tindakan telah dilakukan pertolongan pertama pada kasus trauma,

sementara untuk trauma yang serius pasien dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin

Banda Aceh.

Hambatan yang ada yaitu kurang tersedianya obat-obatan bahkan sering

kekurangan obat-obatan, sementara sterilisasi alat-alat dan bahan-bahan di ruang

P3K tidak dilakukan sebagaimana mestinya. Seharusnya setiap kali alat-alat

setelah digunakan harus disterilkan dengan cara pemanasan atau dibawa ke tempat

sterilisasi alat yang sesuai dengan standardisasi kesehatan.

G. Upaya Kesehatan Pengembangan

1. Usaha Kesehatan Sekolah

Tujuan program ini untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina

dan mengembangkan nilai dan tingkah laku menuju hidup sehat pada anak usia

sekolah.

21

Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengadakan kunjungan-kunjungan ke

sekolah-sekolah dengan melakukan:

a. Penyuluhan kesehatan dan penyelenggaraan pendidikan kesehatan.

b. Pemeriksaan kesehatan umum meliputi mata, hidung, telinga, kuku, gusi, gigi,

mulut, serta personal higiene secara keseluruhan.

c. Pengukuran tinggi badan dan berat badan.

d. Kegiatan perbaikan gizi melalui PMT-AS.

e. Pelatihan dokter kecil.

f. Penjaringan anak sekolah.

g. Imunisasi (BIAS) DT, Campak dan TT.

h. Pengobatan

i. Rujukan.

Hambatan yang dirasakan adalah terbatasnya dana dan belum tersedianya

fasilitas UKS pada sekolah-sekolah yang ada di wilayah kerja puskesmas.

2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

Tujuan program ini antara lain :

a. Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit.

b. Meningkatkan kemampuan individu, masyarakat untuk melaksanakan upaya

perawatan dasar untuk mengatasi masalah kesehatan.

c. Tertangani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan

asuhan keperawatan.

d. Terlayaninya kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan

asuhan keperawatan dasar.

e. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak

lanjut dan asuhan keperawatan di puskesmas dan rumah.

Kegiatan perawatan masyarakat di puskesmas meliputi :

a. Penyuluhan di dalam dan diluar gedung puskesmas.

b. Pelayanan kesehatan.

22

c. Melayani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan.

d. Rujukan.

e. Pelatihan kader.

f. Pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) setempat.

3. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Usaha kesehatan gigi dan mulut adalah usaha kesehatan gigi dasar

paripurna yang ditunjukkan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas Kuta Alam dengan prioritas masyarakat yang berpenghasilan

rendah, khususnya masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.

Usaha yang dilaksanakan meliputi :

a. Pembinaan/pengembangan dengan memberikan penyuluhan kepada

masyarakat.

b. Perawatan gigi secara kontinyu.

c. Pelayanan kepada penderita yang berobat.

d. Rujukan.

4. Upaya Kesehatan Mata

Usaha kesehatan mata dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk

peningkatan fungsi puskesmas dalam bidang pelayanan kebutaan dasar dan

produktifitas masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan :

1. Penyuluhan tentang kesehatan mata.

2. Pengobatan penyakit mata ringan.

3. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk balita setiap bulan Februari

dan Agustus.

4. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin dan ibu nifas.

Untuk kasus-kasus penyakit yang tidak dapat tertangani, pasien akan

dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai pelayanan untuk spesialisasi mata.

23

5. Usaha Kesehatan Jiwa

Upaya kesehatan jiwa Puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yang

dilaksanakan di tingkat Puskesmas secara khusus atau terintegrasi dengan

program lainnya.

Kegiatan usaha Kesehatan Jiwa di Puskesmas Kuta Alam meliputi :

1. Pengenalan dini gangguan jiwa

2. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien gangguan jiwa

3. Memberikan rujukan ke RSUZA Banda Aceh bila diperlukan.

4. Pencatatan dan pelaporan

6. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Berdasarkan Undang-undang No. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok

kesehatan setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-

tingginya, maka dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh

penduduk Indonesia dilakukan pembinaan bagi usia lanjut yang bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut agar selama mungkin dapat aktif,

mandiri dan berguna.

Kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Penyuluhan kesehatan/gizi.

b. Deteksi dan diagnosa dini penyakit-penyakit pada usila.

c. Pemeriksaan berkala.

d. Proteksi dan tindakan khusus usila.

e. Konseling.

7. Upaya Kesehatan Manajemen Terpadu Balita Sakit

Adapun tujuan program ini adalah untuk mengajarkan proses manajemen

kasus kepada perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain yang menangani balita

sakit dan bayi muda di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas maupun

melalui kunjungan rumah.

Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Menilai tanda-tanda dan gejala penyakit, status imunisasi, status gizi dan

pemberian vitamin A.

24

b. Membuat klasifikasi.

c. Menentukan tindakan sesuai dengan klasifikasi anak dan memutuskan

apakah seorang anak perlu dirujuk.

d. Memberi pengobatan pra rujukan yang penting, seperti dosis pertama

antibiotik, vitamin A dan perawatan anak untuk mencegah turunnya gula

darah serta merujuk.

e. Melakukan tindakan di fasilitas kesehatan seperti pemberian oralit, vitamin

A dan imunisasi.

f. Mengajari ibu cara memberi obat di rumah.

g. Memberi konseling kepada ibu mengenai pemberian makanan pada anak.

h. Melakukan penilaian ulang dan memberi perawatan yang tepat pada saat

anak datang kembali untuk pelayanan tindak lanjut.

8. Upaya Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

PKPR adalah pelayanan kesehatan kepada remaja yang mengakses semua

golongan remaja, dapat diterima, sesuai, komprehensif, efektif dan efisien.

Kegiatan PKPR di Puskesmas yaitu:

a. Pemberian informasi dan edukasi

b. Pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukannya

c. Konseling

d. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)

e. Pelatihan pendidik/konselor sebaya

f. Pelayanan rujukan

H. Pelayanan Penunjang Kesehatan Masyarakat

1. Laboratorium Sederhana

Upaya ini dilakukan untuk menunjang usaha pemberantasan penyakit

menular, penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan. Tujuan

pengadaan laboratorium sederhana untuk memberikan pelayanan laboratorium

secara cepat dan mudah.

25

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium Puskesmas Kuta

Alam selama tahun 2014 adalah :

a. Pemeriksaan golongan darah tepi.

b. Pemeriksaan urin/feses/darah rutin, sputum serta plano tes.

c. Pemeriksaan malaria.

d. Pemeriksaan bilirubin, reduksi.

e. Pemeriksaan jemaah haji.

f. Pemeriksaan HIV

g. Pemeriksaan kimia darah seperti total kolesterol, HDL, LDL dan asam urat

2. Upaya Pencatatan dan Pelaporan

Untuk mengamati dan menilai status puskesmas, dilakukan suatu sistem

pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas, dimana semua kegiatan yang

dilakukan oleh puskesmas baik yang didalam maupun luar gedung harus dicatat

dan dilaporkan. Pelaporan yang diperlukan dibuat secara terpadu meliputi data

kegiatan untuk monitoring dan perancanaan kegiatan selanjutnya. Laporan-

laporan kegiatan yang dilakukan adalah :

a. Laporan Bulanan

- Laporan bulanan penyakit (LB I)

- Laporan bulanan obat (LB II).

- Laporan bulanan gizi, KIA, imunisasi dan P2M (LB III).

- Laporan bulanan kegiatan puskesmas (LB IV).

- PKPR

- UKS dan UKGS

- Kesehatan pelayanan ASKES.

- Laporan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (JAMKESMAS)

dan JKA.

b. Laporan Triwulan

- Promosi kesehatan.

- TB Paru

26

c. Laporan Tahunan

- laporan tahunan Puskesmas (LT1)

- Laporan tahunan pegawai (LT2)

- Laporan tahunan alat (LT3)

d. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Puskesmas adalah unit organisasi fungsional pelayanan kesehatan terdepan

yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang

melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan

terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu dalam

bentuk kegiatan pokok..

Program kerja tahunan Puskesmas Kuta Alam secara operasional

kegiatannya dilaksanakan oleh staff puskesmas yang terorganisir dalam struktur

organisasi Puskesmas Kuta alam Kotamadya Banda Aceh. Managerial puskesmas

27

sebagai top manager sangat menentukan keberhasilan suatu Puskesmas dalam

menjalankan program-programnya. Seluruh kegiatan pokok di Puskesmas Kuta

Alam berjalan dengan baik secara rutin, terorganisir dan lancar.

Peningkatan disiplin terhadap staf Puskesmas, pengertian dan kesadaran

akan fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat perlu terus

diupayakan agar pelayanan kesehatan, pengelolaan administrasi dan kepegawaian

dapat berjalan dengan baik.

Dalam pencapaian sebuah keberhasilan dalam pelaksanaan program-

programnya, tentu masih dijumpai kendala-kendala yang memerlukan perbaikan

dan perhatian untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di masa

yang akan datang.

3.2 Hambatan

Secara umum, dalam pelaksanaan program kerja Puskesmas Kuta Alam

dijumpai beberapa permasalahan/hambatan diantaranya:

Tidak sedikit peserta ASKES dan JKA yang langsung meminta rujukan ke

rumah sakit tanpa berkeinginan untuk dilakukan pengobatan dahulu di

puskesmas.

Masih terbatasnya jumlah alat yang tersedia guna menunjang pelayanan

medis untuk masyarakat sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang

optimal.

Kurangnya tenaga kesehatan untuk mengoperasikan peralatan yang

tersedia.

3.3 Saran

Perlu perhatian serta dukungan dari semua pihak baik dari Dinas

Kesehatan dan Pemda Kota Banda Aceh serta masyarakat agar program-

program kesehatan di Puskesmas Kuta Alam dapat dilaksanakan dengan

baik dan sebagaimana mestinya sehingga dapat menyelesaikan masalah-

masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas.

Perlunya sarana dan dana yang memadai serta mencukupi untuk menjaga

kelangsungan kegiatan operasional kesehatan di wilayah kerja puskesmas.

28

Memberikan pelatihan bagi petugas puskesmas.

Menambah tenaga dokter umum dan dokter gigi di puskesmas agar dapat

meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kecamatan Kuta

Alam.

Banda Aceh, Juni 2014MengetahuiDokter Pembimbing I Dokter Pembimbing II

dr. Yulidar dr. Wilda Febrya Minin Nip: 1962072020011220001 NIK.Peg.800/SPK/2941/2011

Kepala UPTD Puskesmas Kuta Alam

dr. Prita Amelia SiregarNip. 19620321 100112 2 001

29