Lampiran i Askep

106
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. J DENGAN APENDISITIS AKUT DI RUANG MURAI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BELITUNG Ruang : Murai Tanggal Masuk : 22 September 2007 Jam Masuk : 11. 00 WIB No. Medical Record : 039844 Diagnosa Medis : Apendisitis Akut A. PENGKAJIAN 1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab a. Identitas Klien Nama : Tn. J Umur : 32 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Buruh Harian Suku/Bangsa : Melayu/Indonesia Lampiran 1

description

b

Transcript of Lampiran i Askep

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. J DENGAN

APENDISITIS AKUT DI RUANG MURAI RUMAH

SAKIT UMUM KABUPATEN BELITUNG

Ruang : Murai

Tanggal Masuk : 22 September 2007

Jam Masuk : 11. 00 WIB

No. Medical Record : 039844

Diagnosa Medis : Apendisitis Akut

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab

a. Identitas Klien

Nama : Tn. J

Umur : 32 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh Harian

Suku/Bangsa : Melayu/Indonesia

Tanggal Pengkajian : 22 September 2007

Alamat : Dusun Air Kala, Desa Sijuk

Lampiran 1

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. K

Umur : 30 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Suku/Bangsa : Melayu/Indonesia

Hubungan dengan Klien : Istri

Alamat : Dusun Air Kala, Desa Sijuk

2. Keluhan Utama : Klien merasakan sakit perut bagian kanan

bawah

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

P : Kurang lebih enam hari yang lalu, klien merasakan sakit perut.

Sekarang sakit perut berpusat didaerah kanan bawah, yang dirasakan

klien ketika berjalan dan berkurang bila klien berbaring telentang di

tempat tidur. Wajah klien tampak meringis menahan sakit.

Q : Sakit perut yang dirasakan klien seperti ditusuk-tusuk.

R : Nyeri tekan didaerah perut kanan bawah, tepatnya dititik Mc. Burney

S : Sakit perut didaerah kanan bawah membuat klien tidak bisa

beraktivitas, klien hanya berbaring di tempat tidur. Skala nyeri 2

(nyeri hilang timbul yang mengakibatkan ketidaknyamanan).

T : Sakit perut dirasakan klien pada waktu berjalan dan dilakukan

penekanan didaerah perut kanan bawah.

4. Riwayat Kesehatan yang Lalu

Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita sakit perut seperti

ini. Sebelumnya klien pernah dirawat di Rumah Sakit sebanyak 2 kali

karena penyakit Malaria.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga klien yang menderita

penyakit seperti yang diderita klien. Tetapi istri dan ibu klien pernah

menderita penyakit Hipertensi

Genogram

Keterangan

= Laki-laki yang meninggal = Garis Keturunan

= Perempuan yang meninggal = Tinggal Serumah

= Laki-laki

= Perempuan

= Klien

= Garis Pernikahan

6. Riwayat Kesehatan Psikososial

- Klien mengatakan orang terdekatnya adalah istrinya dan dalam membuat

keputusan dirundingkan dengan istrinya.

- Klien mengatakan hubungannya dengan orang lain terjalin dengan baik,

terlihat banyak keluarga klien yang menjenguk klien di Rumah Sakit.

- Klien mengatakan yakin bahwa tindakan operasi adalah satu-satunya

jalan untuk kesembuhan penyakit klien.

7. Riwayat Kesehatan Spiritual

- Klien mengatakan bahwa selama dirawat, klien belum pernah

mengerjakan shalat namun klien selalu berdoa agar tindakan operasi bisa

berjalan dengan lancar dan klien dapat pulang secepatnya.

- Klien mengatakan bahwa penyakitnya adalah cobaan dari Tuhan dan

klien berharap semoga penyakitnya bisa cepat sembuh.

8. Pola Aktivitas Sehari-hari

a. Pola Nutrisi

1) Makan Di Rumah Di Rumah Sakit- Frekuensi

- Jumlah

- Diit

- Makanan

tambahan

2 x sehari

1 porsi

makanan biasa

buah-buahan, roti

- Pantang

makanan

- Masalah

udang, telur, kepiting

Terjadi penurunan nafsu makan

akibat nyeri pada peradangan

apendiks

Klien puasa pra

operasi

2) Minum Di Rumah Di Rumah Sakit- Frekuensi

- Jumlah

- Pantang minum

- Kebiasaan

minuman keras

- Jenis minuman

- Masalah

9-10 gelas

2000 cc/hari

tidak ada

tidak ada

Air putih, teh, kopi

tidak ada Puasa

b. Pola Eliminasi

1) BAB Di Rumah Di Rumah Sakit- Frekuensi

- Konsistensi

- Bau

- Warna

- Masalah

3 x / hari

cair

khas

kuning

ada

1 x / hari

cair

khas

kuning

tidak ada

1) BAK Di Rumah Di Rumah Sakit- Frekuensi

- Jumlah

- Warna

3 x / hari

800 – 900 cc/hari

kuning jernih

1 x / hari

200 – 300 cc/hari

kuning jernih

- Kesulitan tidak ada tidak ada

c. Pola Tidur

Di Rumah Di Rumah Sakit- Tidur malam

jam

- Tidur siang

jam

- Kesulitan

tidur

- Masalah

20.00 – 04.00 WIB

11.00 – 13.00 WIB

klien sering berkeringat

tidak ada

Belum pernah

Belum pernah

Tidak ada

Klien baru masuk tadi

siang

d. Pola Personal Hygiene

Di Rumah Di Rumah Sakit- Mandi

- Kuku

- Rambut

- Sikat gigi

- Masalah

2 x/hari

pendek

pendek

1 x/hari

tidak ada

Belum pernah

Panjang

Pendek

Belum pernah

ada

9. Pemeriksaan Fisik

Tanggal : 22 September 2007

Pukul : 16.00 WIB

a. Keadaan umum : Lemah

1) Kesadaran : Composmentis

2) Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 140/90 mmHg

Pols : 90 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 37,70C

b. Kepala

1) Rambut

- Distribusi : Merata

- Warna : Hitam

- Kebersihan : Cukup

- Lesi : Tidak ada

- Masalah : Tidak ada

2) Mata

- Bentuk : Simetris

- Konjungtiva : Tidak anemis

- Sklera : Tidak ikterus

- Reaksi pupil : Isokor

- Bola mata : Simetris

- Penglihatan : Baik

- Kelainan : Tidak ada

3) Hidung

- Bentuk : Simetris

- Membedakan bau : Dapat membedakan bau alkohol

dan minyak kayu putih

- Sekresi : Tidak ada

- Pembengkakan : Tidak ada

- Pernapasan cuping hidung : Tidak ada

4) Mulut

Bibir

- Warna : Hitam kecoklatan

- Bentuk : Simetris

- Mukosa : Lembab

- Masalah : Tidak ada

Gigi

- Caries : Ada, pada gigi geraham kiri dan

kanan bawah

- Warna : Putih kekuningan

- Gigi palsu : Tidak ada

- Kebersihan : Cukup

Lidah

- Warna : Putih kemerahan

- Lesi : Tidak ada

- Pergerakan : Dapat bergerak kesegala arah

- Sensasi Rasa : Dapat membedakan rasa manis,

asin, pahit

Refleks menelan : Dapat mengunyah dan menelan

dengan baik

Pembesaran tonsil : Tidak ada

Bau mulut : Tidak tercium

Sekret : Tidak ada

5) Telinga

- Bentuk : Simetris

- Serumen : Ada

- Pendengaran : Klien dapat mendengarkan kata-

kata dengan baik, telinga kiri dan

kanan dapat mendengar jelas bunyi

ketukan dengan memakai sendok

dan gelas.

c. Leher

- Bentuk : Simetris

- Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada

- Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak ada

- Peninggian vena jugularis : Tidak ada

d. Thorax

1) Dada

- Bentuk : Simetris

- Retraksi intercostal : Tidak ada

- Palpasi : Tidak teraba massa

- Perkusi : Sonor

2) Paru

- Bunyi paru : Vesikuler, wheezing (-), Ronchi (-)

- Ekspirasi/Inspirasi : 2 : 1

3) Jantung

- Bunyi jantung : Murni reguler

e. Abdomen

- Bentuk : Datar

- Warna kulit abdomen : Hitam kecoklatan

- Turgor kulit abdomen : Elastis

- Nyeri tekan : Nyeri tekan perut sebelah kanan

bawah

- Benjolan : Tidak ada

- Bising usus : Ada, 4 x/menit

- Kelainan : Tidak ada

- Masalah : Nyeri perut sebelah kanan bawah

f. Genetalia

- Bentuk : Utuh

- Radang/infeksi : Tidak ada

- Rectum : Tidak ada benjolan

g. Anus

- Haemoroid : Tidak ada

- Defekasi : Ada

- Flatus : Ada

h. Ekstremitas

1) Atas

- Bentuk : Simetris antara kiri dan kanan

- Sensasi : Dapat merasakan sensasi hangat, tajam dan

dingin

- Gerakan : Bebas, namun tangan kiri terpasang infus

- Kelainan : Tidak ada

2) Bawah

- Bentuk : Simetris antara kiri dan kanan

- Sensasi : Dapat merasakan sensasi hangat, tajam dan

dingin

- Gerakan : Bebas

- Refleks babinski : Tidak ada

- Varises : Tidak ada

- Thrombofleibithis : Tidak ada

- Kelainan : Tidak ada

i. Kulit

- Warna : Hitam kecoklatan

- Turgor : Elastis

- Edema : Tidak ada

- Tekstur : Halus

- Kelainan : Tidak ada

- Pucat : Ya

10. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Tanggal 22 September 2007

- Leukosit : 14,9 ribut/ (5 – 10)

- Eritrosit : 5,19 juta/ (4 – 6)

- Haemoglobin : 12,6 gr/dl (11 – 16)

- Hematokrit : 41 % (32.6 – 47.5)

- Trombosit : 391 ribu// (150 – 400)

Laboratorium Tanggal 24 September 2007

- Hb : 11,3 gr%

- Leukosit : 11.200 / mm3

11. Therapy

Tanggal 22 September 2007

- IVFD RL 30 gtt/menit

- Injeksi Ranitidine 1A/IV/12 jam

Tanggal 23 September 2007

- IVFD RL 30 gtt/menit

- Injeksi Ketorolac 1A/IM/8 jam

- Injeksi Gentamicin 80 mg/IV/12 jam

- Injeksi Cefotaxime 1 gr/IV/12 jam

- Trichodazol infus/IV/8 jam

Tanggal 24 September 2007

- IVFD RL 30 gtt/menit

- Injeksi Ketorolac 1A/IM/8 jam

- Injeksi Gentamicin 80 mg/IV/12 jam

- Injeksi Cefotaxime 1 gr/IV/12 jam

- Trichodazol infus/IV/8 jam

Tanggal 25 September 2007

- IVFD RL 30 gtt/menit

- Sanmol tablet 3 x 500 mg

- Trichodazol kapsul 3 x 500 mg

- Amoxan tablet 3 x 500 mg

Tanggal 26 September 2007

- Sanmol tablet 3 x 1

- Trichodazol kapsul 3 x 500 mg

- Amoxan tablet 3 x 500 mg

Data Pasca Operasi

Nama : Tn. J

Umur : 32 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Buruh Harian

Alamat : Dusun Air Kala, Desa Sijuk

Tanggal Pengkajian : 23 September 2007

Pemeriksaan Fisik

- Keadaan umum : Lemah, klien hanya berbaring telentang di tempat tidur

- Kesadaran : Composmentis

- Tekanan darah : 130/80 menit

- Nadi : 89 x/menit

- Pernapasan : 18 x/menit

- Suhu : 37,80C

- Muka : Tampak pucat

- Abdomen : Terdapat luka insisi bekas operasi apediktomi di kuadran

kanan bawah abdomen, panjangnya 8 cm yang

masih

basah

- Ekstremitas : Pada tangan kiri klien terpasang infus

- Aktivitas klien dibantu keluarga dan perawat

- Klien mengeluh nyeri apabila luka bekas operasi tersebut ditekan atau mau

beraktivitas.

- Wajah klien tampak meringis menahan sakit.

B. ANALISA DATA

Nama : Tn. J

Umur : 32 tahun

Ruang : Murai

No Data Etiologi Masalah

1

Tanggal 22 September 2007

Pra Operasi

Data Subjektif :

- Klien mengatakan

sakit perut bagian kanan

bawah bila dilakukan

penekanan dan berjalan

(skala nyeri 2, nyeri hilang

timbul yang

mengakibatkan

ketidaknyamanan).

Data Objektif :

- Nyeri tekan abdomen

sebelah kanan bawah

Obstruksi lumen apendiks oleh berbagai penyebab

Menghambat dan

menyumbat pengeluaran mukus dari lumen apendiks

Pembengkakan jaringan

limfoid

Reaksi inflamasi / infeksi pada apendiks

Peningkatan tekanan

intraluminal

Nyeri sekitar epigastrium, umbilikus abdomen

Gangguan rasa

nyaman: nyeri

- Wajah klien tampak

meringis menahan sakit

- Muka klien

mengkerut

- Tanda-tanda vital :

TD : 140/90 mmHg

Temp : 37,70C

Pols : 90 x/menit

RR : 20 x/menit

- Hasil pemeriksaan

laboratorium:

Leukosit : 14,9 ribu/µl

Hb : 12,6 gr/dl

1

Tanggal 23 September 2007

Pasca Operasi

Data Subjektif :

- Klien mengeluh nyeri

pada luka bekas operasi

- Klien mengatakan

nyeri apabila luka bekas

operasi tersebut ditekan

atau mau beraktivitas

duduk

Data Objektif :

- Klien operasi

Diskontinuitas kulit dan jaringan akibat tindakan

operasi

Pengeluaran zat vasoaktif (histamine, serotonin, dll)

Impuls ke hipotalamus

Sinopsis ke medulla

spinalis

Cortex cerebri

Nyeri dipersepsikan pada luka pasca operasi

Gangguan rasa

nyaman: nyeri

apendiktomi di daerah

perut bagian kuadran

kanan bawah.

- Luka insisi bekas

apendiktomi yang masih

basah.

- Luka insisi pasca

operasi panjangnya 8

cm

- Klien hanya

berbaring di tempat tidur

- Wajah klien tampak

meringis menahan sakit

- Tanda-tanda vital:

TD :130/80 mmHg

Pols :89 x/menit

2 Data Subjektif :

- Klien mengatakan

badannya terasa lemas

- Klien mengatakan

takut untuk melakukan

aktivitas karena baru saja

dilakukan operasi

apendiktomi

- Klien mengatakan

Nyeri pada luka pasca operasi

Malaise

Keterbatasan aktivitas

Intoleransi aktivitas

Gangguan pemenuhan

kebutuhan aktivitas sehari-hari

Gangguan

pemenuhan

kebutuhan

aktivitas sehari-

hari

nyeri pada luka bekas

operasi apabila mau

beraktivitas

Data Objektif :

- Klien tampak lemah

dan hanya berbaring di

tempat tidur

- Aktivitas klien

dibantu oleh keluarga dan

perawat

3 Data Subjektif

- Klien mengatakan

tubuhnya terasa panas dan

sering mengeluarkan

keringat.

Data Objektif

- Klien tidak

menggunakan pakaian,

tubuhnya hanya ditutupi

dengan kain saja.

- Sprei yang digunakan

klien terlihat sudah agak

Lingkungan disekitar luka bekas operasi yang

tampakkotor

Media untuk penyebaran bakteri

Luka bekas operasi yang

masih basah

Invasi mikroorganisme kedalam luka operasi

Risiko terjadinya

infeksi

kotor

- Tanda-tanda vital :

TD : 130/80 mmHg

T : 37,80C

- Wajah klien tampak pucat

- Terdapat luka insisi bekas

operasi apendiktomi

dikuadran kanan bawah

abdomen, panjangnya ± 8

cm yang masih basah.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pada Pra Operasi

1. Gangguan rasa nyaman nyeri: berhubungan dengan peradangan pada

apendiks

Pada Pasca Operasi

1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan diskontinuitas kulit

dan jaringan akibat tindakan operasi.

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari berhubungan

dengan nyeri pada luka pasca operasi.

3. Risiko tejadinya infeksi berhubungan dengan invasi mikroorganisme ke

dalam luka operasi

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Tn. J

Umur : 32 tahun

Ruang : Murai

No Masalah Diagnosa KeperawatanTanggal

Nama JelasDitemukan Teratasi

I Gangguan rasa nyaman : nyeri

berhubungan dengan peradangan

pada apendiks yang ditandai

dengan:

Data Subjektif :

- Klien mengatakan sakit

perut bagian kanan bawah bila

dilakukan penekanan dan berjalan

(skala nyeri 2, yaitu nyeri hilang

22-09-2007 Teratasi

karena

dilakukan

operasi

apendiktomi

22-09-2007

Jam 23.00

WIB

Wiwit

timbul yang mengakibatkan

ketidaknyamanan).

Data Objektif :

- Nyeri tekan abdomen

sebelah kanan bawah.

- Wajah klien tampak

meringis menahan sakit

- Wajah klien mengkerut

- Tanda-tanda vital :

TD : 140/90 mmHg

Temp : 37,70C

Pols : 90 x/menit

RR : 20 x/menit

- Hasil pemeriksaan laboratorium:

Leukosit : 14,9 ribu/µl

Hb : 12,6 gr/dl

I

Pasca Operasi

Gangguan rasa nyaman nyeri:

berhubungan dengan diskontinuitas

kulit dan jaringan akibat tindakan

operasi, yang ditandai dengan :

Data Subjektif :

- Klien mengeluh nyeri pada

luka bekas operasi.

- Klien mengatakan nyeri

apabila luka bekas operasi

23-09-2007 Teratasi

25-09-2007

Wiwit

tersebut ditekan atau mau

beraktivitas

Data Objektif :

- Klien operasi apendiktomi

didaerah perut bagian kuadran

kanan bawah.

- Luka insisi bekas

apendiktomi yang masih basah

- Luka insisi pasca operasi

panjangnya 8 cm

- Klien hanya berbaring di

tempat tidur

- Wajah klien tampak

meringis menahan sakit

- Tanda-tanda vital:

TD : 130/80 mmHg

Pols : 89 x/menit

II Gangguan pemenuhan kebutuhan

aktivitas sehari-hari berhubungan

dengan nyeri pada luka pasca

operasi yang ditandai dengan:

Data Subjektif:

- Klien mengatakan badannya

terasa lemas

- Klien mengatakan takut

23-09-2007 Teratasi

sebagian

26-09-2007

Wiwit

untuk beraktivitas karena baru

saja dilakukan operasi

apendiktomi

- Klien mengatakan nyeri

pada luka bekas operasi apabila

mau beraktivitas

Data Objektif:

- Klien tampak lemah dan

hanya berbaring di tempat tidur

- Aktivitas klien dibantu oleh

keluarga dan perawat.

III Risiko terjadinya infeksi

berhubungan dengan invasi

mikroorganisme ke dalam luka

bekas operasi, yang ditandai

dengan:

Data Subjektif:

- Klien mengatakan tubuhnya

terasa panas dan sering

mengeluarkan keringat

Data Objektif:

- Klien tidak menggunakan

pakaian, tubuhnya hanya ditutupi

dengan kain saja.

23-09-2007 Teratasi

25-09-2007

Wiwit

- Sprei yang digunakan klien

terlihat sudah agak kotor

- Tanda-tanda vital :

TD : 130/80 mmHg

Temp : 37,80C

- Wajah klien tampak pucat

- Terdapat luka insisi bekas

operasi apendiktomi dikuadran

kanan bawah abdomen,

panjangnya ± 8 cm yang masih

basah.

D. RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Tn. J

Umur : 32 tahun

Ruang : Murai

DP Perencanaan Tujuan Intervensi Rasional

I. Jangka panjang :

Rasa nyaman klien

terpenuhi dan nyeri teratasi.

Jangka pendek :

Dalam waktu 1-2 hari, rasa

nyeri yang dialami klien

- Kaji rasa

nyeri, catat

lokasi dan

karakteristik

nyeri.

- Berguna dalam

pengawasan keefektifan obat,

kemajuan penyembuhan.

Perubahan pada karakteristik

nyeri menunjukkan terjadinya

abses/peritonitis, memerlukan

upaya evaluasi medik dan

bisa berkurang dengan

kriteria:

- Klien tampak tenang

- Wajah klien tampak

rileks

- Tanda-tanda vital

dalam batas normal.

- Pertahankan

istirahat klien

dengan posisi

telentang atau

semi fowler,

biarkan klien

melakukan posisi

yang nyaman

- Berikan

aktivitas hiburan

- Kaji perubahan

tanda-tanda vital

- Berikan kompres

es pada daerah

yang sakit

- Puasakan klien

jika diagnosa

intervensi.

- Gravitasi melokalisasi

eksudat inflamasi dalam

abdomen bawah atau pelvis,

menghilangkan tegangan

abdomen yang bertambah

dengan posisi telentang.

- Fokus perhatian kembali,

meningkatkan relaksasi dan

dapat meningkatkan

kemampuan koping.

- Untuk menentukan status

dan mendeteksi perubahan

fisiologis tubuh

- Untuk menghilangkan

dan mengurangi nyeri melalui

penghilang rasa ujung saraf.

Catatan: Jangan lakukan

kompres panas karena dapat

menyebabkan kongesti

jaringan.

- Menghindari cairan

peroral pra operasi akan

mengurangi risiko aspirasi

apendiks sudah

jelas

- Ajarkan teknik

relaksasi, tarik

napas dalam dan

cara batuk efektif

- Kolaborasi

pemberian obat

analgetik bila

klien sudah jelas

menderita

apendisitis.

pasca operasi

- Untuk mengurangi rasa

nyeri dengan teknik istirahat

yang bersifat rileks. Latihan

dan gerakan meningkatkan

ekspansi paru dan

memobilisasi sekresi.

Menghembuskan nafas kuat

saat glotis tertutup dapat

menaikkan tekanan pleural

diatas tekanan alveolar

- Menghilangkan nyeri

akan mempermudah kerja

sama dengan intervensi terapi

lain.

I. Jangka panjang :

Rasa nyaman terpenuhi dan

nyeri berkurang/hilang.

Jangka pendek:

- Kaji rasa

nyeri /

karakteristik

nyeri dan skala

nyeri

- Berguna dalam

pengawasan keefektifan obat,

kemajuan penyembuhan.

Perubahan pada karakteristik

nyeri memerlukan upaya

Dalam waktu 1-2 hari, nyeri

yang dialami klien dapat

berkurang/hilang dengan

kriteria:

- Klien tampak tenang

- Wajah klien tampak

rileks

- Tanda-tanda vital

dalam batas normal

- Nyeri hilang, skala

nyeri 0.

- Kaji tanda-

tanda vital

- Bimbing

dan ajarkan

teknik relaksasi,

napas dalam dan

batuk efektif

- Berikan

posisi yang

nyaman sesuai

keinginan klien

- Kolaborasi

dengan dokter

tentang terapi

untuk mengatasi

evaluasi medik dan intervensi.

- Untuk menentukan status

dan mendeteksi perubahan

fisiologis tubuh

- Untuk mengurangi rasa

nyeri dengan teknik istirahat

yang bersifat rileks. Latuhan

dan gerakan meningkatkan

ekspansi paru dan

memobilisasi sekresi.

Menghembuskan napas kuat

saat glotis tertutup dapat

menaikkan tekanan pleural di

atas tekanan alveolar

- Pengaturan posisi yang

nyaman bagi klien akan

mengurangi stress pada area

insisi.

- Akan mengurangi rasa

nyeri yang dialami klien.

nyeri, yaitu

injeksi Ketorolac

1 Ampul/IM/8

jam sebagai

analgetik atau

penghilang rasa

nyeri.

II. Jangka panjang :

Klien bisa beraktivitas

secara mandiri.

Jangka pendek:

Dalam waktu 2-3 hari pasca

operasi apendiktomi,

aktivitas klien berangsur

baik dengan kriteria:

- Klien dapat mobilisasi

dini secara bertahap

walaupun dengan

bantuan keluarga

- Anjurkan

klien untuk

melaksanakan

aktivitas yang

dapat dilakukan

sendiri oleh klien

- Bimbing

dan ajarkan klien

mobilisasi dini

seperti miring

kanan dan miring

kiri, membantu

klien mengubah

posisi dari baring

ke duduk atau

dari duduk ke

- Dengan menganjurkan

pasien untuk melaksanakan

kebutuhan aktivitasnya,

diharapkan klien mampu

untuk melaksanakan

aktivitasnya sendiri.

- Mobilisasi dini

diharapkan klien tidak

merasakan kaku dan

melancarkan peredaran darah.

berdiri dan

berjalan.

- Jelaskan

manfaat dari

melakukan

aktivitas dan

tujuan yang

diharapkan dari

aktivitas yang

dilakukan

- Bantu klien

memenuhi

kebutuhan

aktivitasnya

- Libatkan

keluarga dalam

memenuhi

kebutuhan

aktivitas klien

- Dengan menjelaskan

manfaat dan tujuan dari

banyak melakukan aktivitas,

klien mampu mengerti dan

mau melakukan aktivitas,

motivasi untuk melakukan

aktivitas.

- Klien yang baru saja

menjalani operasi

apendiktomi dengan kondisi

tubuh yang masih lemah, tidak

bisa beraktivitas secara

mandiri sehingga memerlukan

bantuan perawat dan keluarga

- Keluarga adalah orang

terdekat yang selalu berada

didekat klien.

III. Jangka panjang: - Ganti sprei - Pemakaian sprei dan

Infeksi pada luka bekas

insisi pasca operasi

apendiktomi tidak terjadi.

Jangka pendek:

Dalam waktu 1-2 hari, risiko

infeksi pada luka bekas

operasi tidak terjadi, dengan

kriteria:

- Tanda-tanda vital

dalam batas normal

- Tidak terdapat tanda-

tanda infeksi disekitar

luka bekas operasi

- Luka bekas operasi

tampak bersih.

dan pakaian yang

kotor serta

potong kuku

klien lalu

bersihkan

- Lakukan

perawatan luka

(ganti verband)

mulai hari ke-3

selanjutnya

setiap hari

dengan teknik

aseptik dan

antisepstik.

- Observasi

dan catat

perubahan tanda-

tanda vital dan

tanda-tanda

infeksi disekitar

luka bekas

operasi

- Kolaborasi

pakaian yang bersih serta

kuku yang pendek akan

menghambat proses

penyebaran bakteri disekitar

luka operasi.

- Menurunkan risiko

penyebaran bakteri

- Memberikan deteksi dini

terjadinya proses infeksi atau

pengawasan penyembuhan

peritonitis yang telah ada

sebelumnya

- Mungkin diberikan

dengan dokter

dalam pemberian

obat-obatan

antibiotik dan

antivirus

- Bantu

irigasi dan

drainase bila

diindikasikan

- Berikan

penjelasan

tentang prosedur

perawatan luka

pasca operasi

yang benar

dengan

menggunakan

bahasa yang

mudah dipahami.

secara profilaktif atau

menurunkan jumlah

organisme (pada infeksi yang

telah ada sebelumnya) untuk

menurunkan penyebaran dan

pertumbuhan bakteri pada

rongga abdomen.

- Dapat diperlukan untuk

mengalirkan isi abses

terlokalisir

- Dengan memberikan

penjelasan tentang prosedur

perawatan luka pasca operasi,

dapat menambah pengetahuan

klien sehingga klien tahu cara

perawatan luka pasca operasi

yang benar.

E. CATATAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. J

Umur : 32 tahun

Ruang : Murai

DP Tanggal/ Jam Implementasi Pelaksana Evaluasi

I

22-09-2007

17.00 WIB

Pra Operasi

- Mengkaji rasa nyeri

klien, mencatat lokasi dan

karakteristik nyeri

Wiwit Setelah dilakukan

tindakan, diperoleh

hasil:

17.30 WIB

Evaluasi: Nyeri yang

dirasakan klien bila

dilakukan penekanan

didaerah perut bagian

kanan bawah seperti

ditusuk-tusuk, yang

meningkat bila klien

berjalan

- Mengatur posisi

istirahat klien dengan

posisi semi fowler atau

posisi yang nyaman bagi

klien.

Evaluasi: Klien

beristirahat dengan posisi

semi fowler.

Wiwit

Jam 20.00 WIB

Klien mengatakan

nyeri perut sebelah

kanan bawah masih

terasa bila dilakukan

penekanan.

Skala nyeri 2, nyeri

hiang timbul yang

menyebabkan

ketidaknyamanan

I

23-09-2007

14.10 WIB

Pasca Operasi

- Mengkaji

karakteristik nyeri klien

berdasarkan deskrifsinya.

Evaluasi: Klien

merasakan nyeri disekitar

luka bekas operasi yang

Wiwit Setelah dilakukan

tindakan, diperoleh

hasil:

Jam 20.30 WIB

- Tanda-tanda

vital

14.15 WIB

15.00 WIB

16.00 WIB

hilang timbul ketika

didiamkan saja.

- Mengkaji tanda-tanda

vital

Evaluasi:

TD : 130/80 mmHg

Temp : 37,80C

Pols : 87 x/menit

RR : 16 x/menit

- Menganjurkan dan

mengajarkan teknik

rileksasi dengan teknik

pernapasan dalam dan

posisi tidur yang tenang

dengan posisi semi fowler

Evaluasi: Klien berbaring

dan tidur dengan tenang

dalam posisi semi fowler.

- Memberikan

analgetik injeksi

Ketorolac 1A/IM/8 jam

sesuai therapy dokter

Evaluasi: Setelah obat

Wiwit

Wiwit

Wiwit

TD : 130/80 mmHg

Temp : 37,50C

Pols : 85 x/menit

RR : 16 x/menit

- Klien

mengatakan nyeri

yang dirasakannya

disekitar luka

operasi yang hilang

timbul walaupun

hanya didiamkan

saja.

Skala nyeri 2, nyeri

hilang timbul yang

mengakibatkan

ketidak nyamanan

- Klien

beristirahat dalam

posisi semi fowler

disuntikkan, klien

beristirahat dengan tenang

II 18.45 WIB

19.00 WIB

- Menganjurkan klien

untuk menggerakan

dengan perlahan kaki

sebelah kanan.

Evaluasi: Klien

mengatakan takut untuk

beraktivitas karena baru

saja dilakukan operasi

apendiktomi dan akan

terasa nyeri pada luka

bekas operasi apabila mau

beraktivitas. Klien hanya

berbaring dalam posisi

semi fowler.

- Menjelaskan manfaat

dari melakukan aktivitas

dan tujuan yang

diharapkan dari aktivitas

yang dilakukan.

Evaluasi: Klien

Wiwit

Wiwit

Setelah dilakukan

tindakan, diperoleh

hasil:

Jam 20.45 WIB

- Klien hanya

berbaring di tempat

tidur dan

mengatakan takut

beraktivitas karena

baru saja dilakukan

tindakan operasi

apendiktomi dan

akan terasa nyeri

pada luka bekas

operasi apabila mau

beraktivitas

- Klien hanya

menggerakan kaki

yang sebelah kiri

saja

mengatakan mengerti

dengan penjelasan yang

sudah didengarkan dan

mau melakukan aktivitas

walaupun hanya

menggerakkan kaki yang

sebelah kiri

III 16.45 WIB

17.00 WIB

19.15 WIB

- Memotong dan

membersihkan kuku klien

Evaluasi: Kuku klien

tampak pendek dan bersih

- Mengkaji tanda-tanda

vital

TD : 130/80 mmHg

Temp : 37,80 C

Pols : 89 x/menit

RR : 18 x/menit

- Mengobservasi

tanda-tanda infeksi

disekitar luka

Evaluasi: Warna kulit

disekitar luka bekas

operasi tampak agak

Wiwit

Wiwit

Wiwit

Setelah dilakukan

tindakan, diperoleh

hasil:

Jam 21.00 WIB

- Tanda-tanda

vital:

TD : 130/80

mmHg

Temp : 37,80 C

Pols : 89 x/menit

RR : 18 x/menit

- Terdapat

tanda-tanda infeksi

disekitar luka

operasi

- Kuku klien

18.00 WIB

kemerahan, suhu

permukaan terasa panas.

- Memberikan obat-

obatan anti biotik dan

ntivirus sesuai dengan

therapy dokter, yaitu

injeksi Gentamicin 80

mg/IV/12 jam

injeksi Cefotaxime 1

gr/IV/12 jam

masukkan Trichodazol

infus/IV/ 8 jam

Evaluasi: Klien

mengatakan tidak terasa

nyeri setelah obat

disuntikan, tetapi ketika

Trichodazol infus/IV/8

jam dimasukkan, tubuh

klien sering terasa panas

& mengeluarkan keringat.

Wiwit

tampak bersih dan

pendek

- Klien

beristirahat dengan

tenang setelah obat

disuntikkan, tetapi

ketika Trichodazol

infus/IV/8 jam

dimasukkan, tubuh

klien sering terasa

panas dan

mengeluarkan

keringat

- Tampak

drainase terpasang

untuk mengalirkan

darah bekas operasi

apendiktomi

I

24-09-2007

07.30 WIB - Mengkaji

karakteristik nyeri yang

Wiwit Setelah dilakukan

tindakan, diperoleh

07.45 WIB

08.00 WIB

10.15 WIB

dirasakan klien

Evaluasi: Klien

mengatakan nyeri yang

hilang timbul pada luka

operasi walaupun hanya

didiamkan saja

- Mengkaji tanda-tanda

vital

TD : 120/80 mmHg

Temp : 370C

Pols : 85 x/menit

RR : 15 x/menit

- Mengatur posisi yang

nyaman bagi klien untuk

beristirahat

Evaluasi: Klien berbaring

pada posisi semifowler

- Memberikan

analgetik sesuai dengan

therapy dokter yaitu

injeksi Ketorolac 1A/IM/8

jam

Wiwit

Wiwit

Wiwit

hasil:

Jam 13.00 WIB

- Tanda-tanda

vital :

TD : 130/80

mmHg

Temp : 37,70C

Pols : 87 x/menit

RR : 16 x/menit

- Klien

mengatakan nyeri

yang hilang timbul

pada luka bekas

operasi walaupun

hanya didiamkan

saja.

- Skala nyeri 2,

nyeri hilang timbul

yang mengakibatkan

ketidak nyamanan.

- Klien

berbaring pada

posisi semi fowler

Evaluasi: Klien

mengatakan nyeri tidak

dirasakan ketikan obat

sudah disuntikkan

- Klien

mengatakan tidak

terasa nyeri ketika

obat sudah

disuntikkan.

II 08.10 WIB

10.00 WIB

10.30 WIB

- Memandikan klien

Evaluasi: Klien tampak

bersih dan segar setelah

dimandikan

- Menganjurkan klien

untuk melaksanakan

aktivitas yang dapat

dilakukan sendiri,

mobilisasi ringan yang

tidak berisiko terhadap

luka operasi.

Evaluasi: Klien

mengatakan mau untuk

mencoba menggerakkan

kaki yang sebelah kanan

walaupun dengan perlahan

- Membantu klien

untuk mobilisasi dini

Wiwit

Wiwit

Wiwit

Setelah dilakukan

tindakan diperoleh

hasil:

Jam 13.30 WIB

- Klien

mengatakan mau

untuk mencoba

mobilisasi dini

tetapi dengan

perlahan bila nyeri

tidak dirasakan

klien.

- Klien

berbaring ditempat

tidur dalam posisi

semi fowler.

- Klien tampak

bersih dan segar

misalnya miring kekiri

dan kekanan walaupun

dengan perlahan

Evaluasi: Klien mau

melakukan mobilisasi dini

dengan dibantu oleh

keluarga walaupun dengan

perlahan.

III 08.30 WIB

07.45 WIB

09.00 WIB

- Mengganti sprei dan

pakaian kotor klien.

Evaluasi: Klien tampak

bersih dan segar dengan

sprei dan pakaian yang

sudah diganti

- Mengkaji tanda-tanda

vital

TD : 120/80 mmHg

Temp : 370C

Pols : 85 x/menit

RR : 15 x/menit

- Mengobservasi

tanda-tanda infeksi

disekitar luka bekas

Wiwit

Wiwit

Wiwit

Setelah dilakukan

tindakan, diperoleh

hasil ;

Jam 13.45 WIB :

- Klien tampak

bersih dan segar

- Tanda-tanda

vital

TD : 130/80

mmHg

Temp : 37,70C

Pols : 87 x/menit

RR : 16 x/menit

- Drainase masih

terpasang untuk

10.00 WIB

12.15 WIB

13.00 WIB

operasi

Evaluasi: Suhu permuka-

an kulit abdomen disekitar

luka bekas operasi masih

terasa agak panas.

- Memberikan obat-

obatan antibiotik dan

antivirus sesuai dengan

therapy dokter

Masukkan Trichodazol

infus/IV/8 jam

Injeksi Gentamicin 80

mg/IV/12 jam

Injeksi Cefotaxime 1 gr/

IV/12 jam

Evaluasi: Klien

mengatakan nyeri hilang

setelah obat disuntikkan,

tetapi ketika Trichodazol

infus dimasukkan, tubuh

klien sering terasa panas

dan mengeluarkan

keringat.

Wiwit

mengalirkan darah

bekas operasi

apendiktomi

- Suhu

permukaan kulit

abdomen disekitar

luka bekas operasi

terasa agak panas.

- Klien

beristirahat dengan

tenang

I

25-09-2007

07.20 WIB

07.45 WIB

08.10 WIB

- Mengkaji

karakteristik nyeri yang

dirasakan klien

berdasarkan deskripsinya.

Evaluasi: Klien mengeluh

nyeri ketika drainase

dilepas dan verband

diganti. Ekspresi wajah

klien tampak meringis

- Mengkaji tanda-tanda

vital

TD : 120/80 mmHg

Temp : 37,50C

Pols : 85 x/menit

RR : 15 x/menit

- Mengatur posisi

dengan mengistirahatkan

klien dengan posisi semi

fowler atau posisi yang

sesuai dengan keinginan

klien

Evaluasi: Klien

Wiwit

Wiwit

Wiwit

Setelah dilakukan

tindakan, diperoleh

hasil :

Jam 13.45 WIB

- Klien

mengatakan tidak

merasakan nyeri

atau nyeri hilang

walaupun kaki klien

digerakkan atau

ketika klien

mencoba mengubah

posisi istirahatnya.

- Tanda-tanda

vital

TD : 120/80

mmHg

Temp : 37,50C

Pols : 85 x/menit

RR : 15 x/menit

- Klien tampak

tenang beristirahat

13.30 WIB

beristirahat dengan posisi

semi fowler, klien tampak

tenang

- Therapy analgetik

tidak diberikan lagi,

diganti obat oral.

- Mengkaji

karakteristik nyeri

berdasarkan deskripsi

klien

Evaluasi: Klien

mengatakan tidak terasa

nyeri pada luka bekas

operasi walaupun kaki

klien digerakkan (nyeri

hilang, skala nyeri 0)

Wiwit

dalam posisi semi

fowler.

II 07.55 WIB

11.00 WIB

- Memandikan klien

Evaluasi: Klien tampak

bersih dan segar

- Menganjurkan klien

untuk melaksanakan

aktivitas yang tidak

berisiko terhadap luka

Wiwit

Wiwit

- Setelah

dilakukan tindakan,

diperoleh hasil:

Jam 13.50 WIB

- Mobilisasi

klien masih dibantu

oleh keluarga,

12.30 WIB

13.00 WIB

bekas operasi

Evaluasi: Klien

mengatakan mau untuk

mencoba beraktivitas

sendiri, misalnya mencoba

memiringkan tubuhnya ke

kiri dan ke kanan

walaupun dengan perlahan

dan bantuan keluarga.

- Membantu klien

untuk mobilisasi dini

misalnya miring kanan

dan miring kiri serta

mengubah posisi dari

posisi baring ke posisi

duduk.

Evaluasi: Klien mau

mencoba mengubah posisi

dari berbaring ke posisi

duduk dengan dibantu

keluarga dan perawat

- Memotivasi klien

untuk meningkatkan

Wiwit

Wiwit

keadaan umum

klien sudah mulai

membaik.

- Klien

mengatakan mau

mencoba melakukan

aktivitas sendiri

secara bertahap,

walaupun kadang

masih dibantu oleh

keluarga.

aktivitas secara bertahap

baik itu sendiri maupun

dibantu oleh keluarga

III 08.40 WIB

09.15 WIB

07.45 WIB

- Mengganti sprei dan

pakaian kotor klien,

menyisir rambut klien.

Evaluasi: Klien

mengatakan badannya

terasa lebih segar

- Mengganti verband

dan melepaskan drainase

yang terpasang pada luka

bekas operasi klien

dengan teknik aseptik dan

antiseptik.

Evaluasi: Drainase sudah

dilepas, terdapat 5 jahitan

dan tidak terdapat pus

pada luka bekas operasi

- Mengkaji perubahan

tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg

Wiwit

Wiwit

Wiwit

Setelah dilakukan

tindakan, diperoleh

hasil:

Jam 14.00 WIB

- Klien

mengatakan

badannya terasa

lebih segar

- Klien minum

obat oral setelah

menghabiskan 1

porsi bubur saring

yang disediakan

- Drainase sudah

dilepas, luka bekas

operasi tertutup

oleh verband. Tidak

terdapat tanda-tanda

infeksi disekitar

Temp : 370C

Pols : 85 x/menit

RR : 15 x/menit

luka operasi.

- Tanda-tanda

vital :

TD : 120/80

mmHg

Temp : 370C

Pols : 85 x/menit

RR : 15 x/menit

- Klien

beristirahat dengan

tenang

12.15 WIB - Memberikan obat-

obatan antibiotik dan

antivirus sesuai dengan

therapy dokter,

diantaranya

Sanmol tablet, Amoxan

tablet dan Trichodazol

kapsul.

Evaluasi: Obat sudah

diberikan. Klien

beristirahat dengan

tenang.

Wiwit

I

26-09-2007

07.15 WIB

07.30 WIB

07.45 WIB

- Mengkaji karateristik

nyeri yang dirasakan klien

Evaluasi: Klien

mengatakan tidak terasa

nyeri pada luka bekas

operasi walaupun ketika

luka sedang dibersihkan

- Mengkaji tanda-tanda

vital klien

TD : 120/80 mmHg

Temp : 37,30C

Pols : 83 x/menit

RR : 15 x/menit

- Mengatur posisi

istirahat yang nyaman

bagi klien

Evaluasi: Klien

beristirahat dengan tenang

dalam posisi semi fowler

Wiwit

Wiwit

Wiwit

Setelah dilakukan

tindakan, diperoleh

hasil :

Jam 13.20 WIB

- Klien

mengatakan tidak

merasa nyeri pada

luka bekas operasi

(nyeri hilang, skala

nyeri 0)

- Klien

beristirahat dengan

tenang dalam posisi

semi fowler

- Tanda-tanda

vital

TD : 120/80

mmHg

Temp : 37,30C

Pols : 83 x/menit

RR : 15 x/menit

II 07.00 WIB

09.15 WIB

10.00 WIB

- Memandikan klien

Evaluasi: Klien tampak

lebih segar setelah

dimandikan.

- Menganjurkan klien

untuk melaksanakan

aktivitas yang dapat

dilakukan sendiri

Evaluasi: Klien mau

mencoba beraktivitas

secara mandiri walaupun

dengan bertahap misalnya

mencoba miring kanan

dan miring kiri secara

perlahan

- Membantu dan

memotivasi klien untuk

mobilisasi dini secara

bertahap

Evaluasi: Klien mencoba

Wiwit

Wiwit

Wiwit

Setelah dilakukan

tindakan, diperoleh

hasil :

Jam 13.30 WIB

- Mobilisasi

klien secara

bertahap masih

dibantu keluarga

dan perawat.

- Klien

mengatakan mau

mencoba

beraktivitas secara

mandiri walaupun

dengan perlahan

- Klien

beraktivitas dari

posisi berbaring

telentang ke posisi

duduk. Selanjutnya

10.45 WIB

beraktivitas dengan

dibantu keluarga dan

perawat, dari posisi

berbaring ke posisi duduk

- Membantu klien

untuk beraktivitas secara

bertahap

Evaluasi: Klien

beraktivitas dari posisi

berbaring ke posisi duduk,

selanjutnya berdiri dan

berjalan dengan perlahan,

dibantu oleh keluarga dan

perawat.

Wiwit

berdiri dan berjalan

dengan perlahan,

dibantu oleh

keluarga.

III 07.20 WIB

08.15 WIB

- Mengganti sprei dan

pakaian kotor klien

Evaluasi: Klien tampak

bersih.

- Melakukan

perawatan luka (ganti

verband) dengan teknik

aseptik dan antiseptik dan

mengobservasi keadaan

Wiwit

Wiwit

Setelah dilakukan

tindakan, diperoleh

hasil :

Jam 13.45 WIB

- Klien dan

keluarga

mengatakan

mengerti dengan

penjelasan yang

08.45 WIB

12.10 WIB

luka bekas operasi.

Evaluasi: Luka bekas

operasi tampak bersih,

tidak ada tanda-tanda

infeksi, luka sudah agak

kering dan terdapat 5

jahitan.

- Mengkaji perubahan

tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg

Temp : 370C

Pols : 85 x/menit

RR : 15 x/menit

- Memberikan obat-

obatan antibiotik dan

antivirus sesuai dengan

therapy dokter diantaranya

Sanmol tablet, Amoxan

tablet dan Trichodazol

kapsul.

Evaluasi: Klien

beristirahat setelah selesai

minum obat

Wiwit

Wiwit

sudah diberikan

tentang perawatan

luka bekas operasi

di rumah dan mau

melakukannya

untuk menghindari

terjadinya infeksi

pada luka bekas

operasi.

- Klien tampak

bersih

- Luka bekas

operasi tampak

bersih dan agak

kering, tidak ada

tanda-tanda infeksi

disekitar luka.

- Tanda-tanda

vital

TD : 120/80

mmHg

Temp : 36,70C

Pols : 85 x/menit

12.30 WIB

13.00 WIB

- Memberikan

penjelasan tentang

prosedur perawatan luka

operasi yang benar untuk

perawatan dirumah,

dengan menggunakan

bahasa yang mudah

dipahami oleh klien dan

keluarga.

Evaluasi: Klien dan

keluarga mengerti dengan

penjelasan yang sudah

diberikan dan mau

melakukannya untuk

menghindari terjadinya

infeksi pada luka bekas

operasi

- Mengkaji perubahan

tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmHg

Temp : 36,70C

Pols : 85 x/menit

RR : 15 x/menit

Wiwit

Wiwit

RR : 15 x/menit

F. CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Tn. J

Umur : 32 tahun

Ruang : Murai

Tanggal Jam DP Catatan SOAP Nama JelasPra Operasi

22-09-2007

21.00

WIB

I S :

O :

A :

P :

Klien mengatakan nyeri perut

sebelah kanan bawah masih

terasa bila dilakukan penekanan,

nyeri seperti ditusuk-tusuk

Kesadaran klien composmentis,

nyeri tekan pada titik

Mc.Burney, klien beristirahat

dengan posisi semi fowler

Masalah belum teratasi karena

pada penyakit Apendisitis harus

dilakukan Apendiktomi

Pertahankan intervensi diagnosa

1 yaitu:

- Mengkaji rasa nyeri klien,

catat lokasi, dan karakteristik

Wiwit

nyeri.

- Mengatur posisi istirahat klien

dengan posisi semi fowler

atau posisi yang nyaman bagi

klien.

Pasca

Operasi

23-09-2007

21.00

WIB

I S :

O :

A :

Klien mengatakan nyeri yang

dirasakannya disekitar luka

operasi yang hilang timbul

walaupun hanya didiamkan saja

- Klien tampak beristirahat

dengan tenang dalam posisi

semi fowler

- Skala nyeri 2, nyeri hilang

timbul yang mengakibatkan

ketidaknyamanan

- Tanda-tanda vital:

TD : 130/80 mmHg

Temp : 37,50C

Pols : 85 x/menit

RR : 16 x/menit

Masalah teratasi sebagian

karena nyeri masih dirasakan

klien

Wiwit

P : Lanjutkan intervensi diagnosa

1, yaitu

- Mengkaji karakteristik nyeri

berdasarkan deskripsi klien

- Observasi dan catat perubahan

tanda-tanda vital

- Mengatur posisi yang nyaman

untuk beristirahat bagi klien

- Memberikan analgetik sesuai

dengan therapy dokter

23-09-2007 21.10

WIB

II S :

O :

A :

Klien mengatakan takut untuk

beraktivitas karena baru saja

dilakukan tindakan operasi dan

akan terasa nyeri pada luka

bekas operasi apabila mau

beraktivitas.

- Klien hanya terbaring di

tempat tidur.

- Klien hanya menggerakan

kaki yang sebelah kiri saja

Masalah belum teratasi karena

nyeri masih dirasakan klien

apabila mau beraktivitas

Wiwit

P : Lanjutkan intervensi diagnosa

II, yaitu :

- Menganjurkan klien untuk

melaksanakan aktivitas yang

dapat dilakukan sendiri,

mobilisasi ringan yang tidak

berisiko terhadap luka operasi

- Membantu dan mengajarkan

klien mobilisasi dini dengan

bantuan keluarga dan perawat

- Bantu klien memenuhi

kebutuhan aktivitasnya seperti

mandi

- Libatkan keluarga dalam

memenuhi kebutuhan aktivitas

klien

23-09-2007 21.20

WIB

III S : Klien mengatakan nyeri tidak

dirasakan ketika sudah

disuntikkan obat, tetapi ketika

Trichodazol infus/IV/8 jam

dimasukan, tubuh klien sering

terasa panas dan mengeluarkan

keringat.

Wiwit

O :

A :

P :

- Terdapat tanda-tanda infeksi

disekitar luka operasi,

diantaranya warna kulit

disekitar luka operasi tampak

agak kemerahan, suhu

permukaan terasa agak panas

- Tanda-tanda vital :

TD : 130/80 mmHg

Temp : 37,80C

Pols : 89 x/menit

RR : 18 x/menit

- Kuku klien tampak bersih dan

pendek

- Drainase terpasang untuk

mengalirkan isi abses keluar

dari luka operasi

Masalah teratasi sebagian

karena masih terdapat tanda-

tanda infeksi disekitar luka

bekas operasi

Lanjutkan intervensi diagnosa

III, yaitu

- Ganti sprei dan pakaian kotor

klien

- Lakukan perawatan luka

(ganti verband) mulai hari ke-

3 selanjutnya setiap hari

dengan teknik aspetik dan

antiseptik

- Observasi dan catat perubahan

tanda-tanda vital dan tanda-

tanda infeksi disekitar luka

operasi

- Pemberian obat-obatan anti

biotik dan antivirus sesuai

dengan therapy dokter

24-09-2007 13.15

WIB

I S :

O :

Klien mengatakan nyeri masih

terasa pada luka bekas operasi

yang hilang timbul walaupun

hanya didiamkan saja.

- Klien berbaring pada posisi

semi fowler

- Skala nyeri 2, nyeri hilang

timbul yang mengakibatkan

ketidaknyamanan

- Tanda-tanda vital:

Wiwit

A :

P :

TD : 130/80 mmHg

Temp : 37,70C

Pols : 87 x/menit

RR : 16 x/menit

Masalah teratasi sebagian

karena nyeri masih dirasakan

klien pada luka bekas operasi.

Lanjutkan intervensi diagnosa I,

yaitu :

- Mengkaji karakteristik nyeri

berdasarkan deskripsi klien

- Observasi dan catat perubahan

tanda-tanda vital

- Mengatur posisi yang nyaman

sesuai dengan keinginan klien

- Memberikan analgetik sesuai

dengan therapy dokter.

24-09-2007 13.40

WIB

II S :

O :

Klien mengatakan mau untuk

mencoba mobilisasi dini

walaupun dengan perlahan bila

nyeri hilang.

Klien beristirahat di tempat

tidur dalam posisi semi fowler

Wiwit

A :

P :

Masalah teratasi sebagian

karena klien mau mencoba

beraktivitas walaupun dengan

perlahan

Lanjutkan intervensi diagnosa

II, yaitu:

- Menganjurkan & memotivasi

klien untuk melaksanakan

aktivitas/mobilisasi ringan

yang tidak berisiko terhadap

luka operasi

- Membantu dan mengajarkan

klien mobilisasi dini dengan

bantuan keluarga dan perawat

- Bantu klien memenuhi

kebutuhan aktivitasnya seperti

mandi

- Libatkan keluarga dalam

memenuhi kebutuhan aktivitas

klien.

24-09-2007 14.00

WIB

III S :

O :

Klien mengatakan badannya

terasa lebih segar.

- Klien tampak bersih

Wiwit

A :

P :

- Tanda-tanda vital:

TD : 130/80 mmHg

Temp : 37,70C

Pols : 87 x/menit

RR : 16 x/menit

- Drainase masih terpasang

untuk mengalirkan darah

bekas operasi apendiktomi

- Suhu permukaan kulit

abdomen disekitar luka bekas

operasi terasa agak panas

- Klien beristirahat dengan

tenang

Masalah teratasi sebagian

karena masih terdapat tanda-

tanda infeksi

Lanjutkan intervensi diagnosa

III, yaitu

- Mengganti sprei dan pakaian

klien yang sudah kotor

- Lakukan perawatan luka

(ganti verband) mulai hari ke-

3 selanjutnya setiap hari

dengan teknik aspetik dan

antiseptik

- Observasi dan catat perubahan

tanda-tanda vital dan tanda-

tanda infeksi disekitar luka

bekas operasi

- Pemberian obat-obatan anti

biotik dan antivirus sesuai

dengan therapy dokter .

25-09-2007 13.45

WIB

I S :

O :

Klien mengatakan tidak

merasakan nyeri atau nyeri

hilang walaupun kaki klien

digerakkan atau ketika klien

mencoba mengubah posisi

istirahatnya

- Klien tampak tenang

beristirahat dalam posisi semi

fowler

- Skala nyeri O, klien tidak

menyatakan adanya nyeri

(nyeri hilang)

- Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg

Wiwit

A :

P :

Temp : 37,50C

Pols : 85 x/menit

RR : 15 x/menit

Masalah teratasi karena klien

tidak menyatakan adanya nyeri

pada luka bekas operasi

Pertahankan intervensi diagnosa

I, yaitu:

- Mengkaji karakteristik nyeri

yang dirasakan klien

- Observasi dan catat perubahan

tanda-tanda vital

- Mengatur posisi istirahat yang

nyaman bagi klien

25-09-2007 14.10

WIB

II S :

O :

Klien mengatakan mau

mencoba melakukan aktivitas

sendiri secara bertahap, walau

kadang masih dibantu oleh

keluarga

- Mobilisasi klien masih

dibantu oleh keluarga

- Klien mencoba mengubah

posisi istirahatnya dari posisi

Wiwit

A :

P :

berbaring ke posisi duduk,

tetapi masih dibantu oleh

keluarga dan perawat.

Masalah teratasi sebagian

karena klien sudah mencoba

mobilisasi secara bertahap dari

posisi berbaring ke posisi duduk

Lanjutkan intervensi diagnosa

II, yaitu:

- Menganjurkan klien untuk

melaksanakan aktivitas yang

dapat dilakukan sendiri.

- Membantu dan memotivasi

klien untuk mobilisasi dini

secara bertahap.

- Bantu klien memenuhi

kebutuhan aktivitasnya seperti

mandi

- Libatkan keluarga dalam

memenuhi kebutuhan aktivitas

klien.

25-09-2007 14.15

WIB

III S : Klien mengatakan badannya

lebih segar

Wiwit

O :

A :

P :

- Klien minum obat oral setelah

menghabiskan 1 porsi bubur

saring yang disediakan

- Drainase sudah dilepas, luka

bekas operasi tertutup oleh

verband, tidak terdapat tanda-

tanda infeksi disekitar luka

operasi

- Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg

Temp : 370C

Pols : 85 x/menit

RR : 15 x/menit

- Klien beristirahat dengan

tenang

Masalah teratasi karena tidak

terdapat tanda-tanda infeksi

disekitar luka operasi

Lanjutkan intervensi diagnosa

III, yaitu:

- Mengganti sprei dan pakaian

kotor klien.

- Lakukan perawatan luka

(ganti verband) dengan teknik

aseptik dan antiseptik

- Observasi dan catat perubahan

tanda-tanda vital klien

- Pemberian obat-obatan

antibiotik dan antivirus sesuai

dengan therapy dokter

- Berikan penjelasan tentang

prosedur perawatan luka pasca

operasi yang benar dengan

menggunakan bahasa yang

mudah dipahami.

26-09-2007 13.50

WIB

I S :

O :

Klien mengatakan tidak merasa

nyeri pada luka bekas operasi

- Nyeri hilang, skala nyeri 0

- Klien beristirahat dengan

tenang dalam posisi semi

fowler

- Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg

Temp : 37,30C

Pols : 83 x/menit

RR : 15 x/menit

Wiwit

A :

P :

Masalah teratasi karena klien

tidak merasakan nyeri pada luka

bekas operasi

Pertahankan intervensi diagnosa

I, yaitu:

- Observasi dan catat perubahan

tanda-tanda vital

- Mengatur posisi istirahat yang

nyaman bagi klien.

26-09-2007 14.00

WIB

II S :

O :

A :

Klien mengatakan mau

mencoba beraktivitas secara

mandiri walaupun dengan

perlahan

- Mobilisasi klien secara

bertahap masih dibantu

keluarga dan perawat

- Klien beraktivitas dari posisi

berbaring telentang keposisi

duduk selanjutnya berdiri dan

berjalan dengan perlahan,

dibantu oleh keluarga

Masalah teratasi sebagian

karena klien belum bisa

Wiwit

P :

beraktivitas secara mandiri

Lanjutkan intervensi diagnosa

II, yaitu:

- Membantu dan memotivasi

klien untuk beraktivitas secara

bertahap.

- Bantu klien memenuhi

kebutuhan aktivitasnya seperti

mandi

- Libatkan keluarga dalam

memenuhi kebutuhan aktivitas

klien.

26-09-2007 14.10

WIB

III S :

O :

- Klien dan keluarga

mengatakan mengerti dengan

penjelasan yang sudah

diberikan tentang perawatan

luka bekas operasi di rumah

dan mau melakukannya untuk

menghindari terjadinya infeksi

pada luka bekas operasi

- Luka bekas operasi tampak

bersih dan agak kering

- Tidak terdapat tanda-tanda

Wiwit

A :

P :

infeksi disekitar luka

- Tanda-tanda vital:

TD : 120/80 mmHg

Temp : 36,70C

Pols : 85 x/menit

RR : 15 x/menit

Masalah teratasi karena luka

tampak bersih dan tidak terdapat

tanda-tanda infeksi

Pertahankan intervensi diagnosa

III, yaitu:

- Mengganti sprei dan pakaian

kotor klien

- Lakukan perawatan luka

(ganti verband) dengan teknik

aseptik dan antiseptik

- Observasi dan catat perubahan

tanda-tanda vital klien.

- Pemberian obat-obatan

antibiotik dan antivirus sesuai

dengan therapy dokter.