Lampiran i Askep
-
Upload
yogi-praseptyo -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
description
Transcript of Lampiran i Askep
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. J DENGAN
APENDISITIS AKUT DI RUANG MURAI RUMAH
SAKIT UMUM KABUPATEN BELITUNG
Ruang : Murai
Tanggal Masuk : 22 September 2007
Jam Masuk : 11. 00 WIB
No. Medical Record : 039844
Diagnosa Medis : Apendisitis Akut
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab
a. Identitas Klien
Nama : Tn. J
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Harian
Suku/Bangsa : Melayu/Indonesia
Tanggal Pengkajian : 22 September 2007
Alamat : Dusun Air Kala, Desa Sijuk
Lampiran 1
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. K
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Melayu/Indonesia
Hubungan dengan Klien : Istri
Alamat : Dusun Air Kala, Desa Sijuk
2. Keluhan Utama : Klien merasakan sakit perut bagian kanan
bawah
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
P : Kurang lebih enam hari yang lalu, klien merasakan sakit perut.
Sekarang sakit perut berpusat didaerah kanan bawah, yang dirasakan
klien ketika berjalan dan berkurang bila klien berbaring telentang di
tempat tidur. Wajah klien tampak meringis menahan sakit.
Q : Sakit perut yang dirasakan klien seperti ditusuk-tusuk.
R : Nyeri tekan didaerah perut kanan bawah, tepatnya dititik Mc. Burney
S : Sakit perut didaerah kanan bawah membuat klien tidak bisa
beraktivitas, klien hanya berbaring di tempat tidur. Skala nyeri 2
(nyeri hilang timbul yang mengakibatkan ketidaknyamanan).
T : Sakit perut dirasakan klien pada waktu berjalan dan dilakukan
penekanan didaerah perut kanan bawah.
4. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita sakit perut seperti
ini. Sebelumnya klien pernah dirawat di Rumah Sakit sebanyak 2 kali
karena penyakit Malaria.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga klien yang menderita
penyakit seperti yang diderita klien. Tetapi istri dan ibu klien pernah
menderita penyakit Hipertensi
Genogram
Keterangan
= Laki-laki yang meninggal = Garis Keturunan
= Perempuan yang meninggal = Tinggal Serumah
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Garis Pernikahan
6. Riwayat Kesehatan Psikososial
- Klien mengatakan orang terdekatnya adalah istrinya dan dalam membuat
keputusan dirundingkan dengan istrinya.
- Klien mengatakan hubungannya dengan orang lain terjalin dengan baik,
terlihat banyak keluarga klien yang menjenguk klien di Rumah Sakit.
- Klien mengatakan yakin bahwa tindakan operasi adalah satu-satunya
jalan untuk kesembuhan penyakit klien.
7. Riwayat Kesehatan Spiritual
- Klien mengatakan bahwa selama dirawat, klien belum pernah
mengerjakan shalat namun klien selalu berdoa agar tindakan operasi bisa
berjalan dengan lancar dan klien dapat pulang secepatnya.
- Klien mengatakan bahwa penyakitnya adalah cobaan dari Tuhan dan
klien berharap semoga penyakitnya bisa cepat sembuh.
8. Pola Aktivitas Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
1) Makan Di Rumah Di Rumah Sakit- Frekuensi
- Jumlah
- Diit
- Makanan
tambahan
2 x sehari
1 porsi
makanan biasa
buah-buahan, roti
- Pantang
makanan
- Masalah
udang, telur, kepiting
Terjadi penurunan nafsu makan
akibat nyeri pada peradangan
apendiks
Klien puasa pra
operasi
2) Minum Di Rumah Di Rumah Sakit- Frekuensi
- Jumlah
- Pantang minum
- Kebiasaan
minuman keras
- Jenis minuman
- Masalah
9-10 gelas
2000 cc/hari
tidak ada
tidak ada
Air putih, teh, kopi
tidak ada Puasa
b. Pola Eliminasi
1) BAB Di Rumah Di Rumah Sakit- Frekuensi
- Konsistensi
- Bau
- Warna
- Masalah
3 x / hari
cair
khas
kuning
ada
1 x / hari
cair
khas
kuning
tidak ada
1) BAK Di Rumah Di Rumah Sakit- Frekuensi
- Jumlah
- Warna
3 x / hari
800 – 900 cc/hari
kuning jernih
1 x / hari
200 – 300 cc/hari
kuning jernih
- Kesulitan tidak ada tidak ada
c. Pola Tidur
Di Rumah Di Rumah Sakit- Tidur malam
jam
- Tidur siang
jam
- Kesulitan
tidur
- Masalah
20.00 – 04.00 WIB
11.00 – 13.00 WIB
klien sering berkeringat
tidak ada
Belum pernah
Belum pernah
Tidak ada
Klien baru masuk tadi
siang
d. Pola Personal Hygiene
Di Rumah Di Rumah Sakit- Mandi
- Kuku
- Rambut
- Sikat gigi
- Masalah
2 x/hari
pendek
pendek
1 x/hari
tidak ada
Belum pernah
Panjang
Pendek
Belum pernah
ada
9. Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 22 September 2007
Pukul : 16.00 WIB
a. Keadaan umum : Lemah
1) Kesadaran : Composmentis
2) Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Pols : 90 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37,70C
b. Kepala
1) Rambut
- Distribusi : Merata
- Warna : Hitam
- Kebersihan : Cukup
- Lesi : Tidak ada
- Masalah : Tidak ada
2) Mata
- Bentuk : Simetris
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Sklera : Tidak ikterus
- Reaksi pupil : Isokor
- Bola mata : Simetris
- Penglihatan : Baik
- Kelainan : Tidak ada
3) Hidung
- Bentuk : Simetris
- Membedakan bau : Dapat membedakan bau alkohol
dan minyak kayu putih
- Sekresi : Tidak ada
- Pembengkakan : Tidak ada
- Pernapasan cuping hidung : Tidak ada
4) Mulut
Bibir
- Warna : Hitam kecoklatan
- Bentuk : Simetris
- Mukosa : Lembab
- Masalah : Tidak ada
Gigi
- Caries : Ada, pada gigi geraham kiri dan
kanan bawah
- Warna : Putih kekuningan
- Gigi palsu : Tidak ada
- Kebersihan : Cukup
Lidah
- Warna : Putih kemerahan
- Lesi : Tidak ada
- Pergerakan : Dapat bergerak kesegala arah
- Sensasi Rasa : Dapat membedakan rasa manis,
asin, pahit
Refleks menelan : Dapat mengunyah dan menelan
dengan baik
Pembesaran tonsil : Tidak ada
Bau mulut : Tidak tercium
Sekret : Tidak ada
5) Telinga
- Bentuk : Simetris
- Serumen : Ada
- Pendengaran : Klien dapat mendengarkan kata-
kata dengan baik, telinga kiri dan
kanan dapat mendengar jelas bunyi
ketukan dengan memakai sendok
dan gelas.
c. Leher
- Bentuk : Simetris
- Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada
- Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak ada
- Peninggian vena jugularis : Tidak ada
d. Thorax
1) Dada
- Bentuk : Simetris
- Retraksi intercostal : Tidak ada
- Palpasi : Tidak teraba massa
- Perkusi : Sonor
2) Paru
- Bunyi paru : Vesikuler, wheezing (-), Ronchi (-)
- Ekspirasi/Inspirasi : 2 : 1
3) Jantung
- Bunyi jantung : Murni reguler
e. Abdomen
- Bentuk : Datar
- Warna kulit abdomen : Hitam kecoklatan
- Turgor kulit abdomen : Elastis
- Nyeri tekan : Nyeri tekan perut sebelah kanan
bawah
- Benjolan : Tidak ada
- Bising usus : Ada, 4 x/menit
- Kelainan : Tidak ada
- Masalah : Nyeri perut sebelah kanan bawah
f. Genetalia
- Bentuk : Utuh
- Radang/infeksi : Tidak ada
- Rectum : Tidak ada benjolan
g. Anus
- Haemoroid : Tidak ada
- Defekasi : Ada
- Flatus : Ada
h. Ekstremitas
1) Atas
- Bentuk : Simetris antara kiri dan kanan
- Sensasi : Dapat merasakan sensasi hangat, tajam dan
dingin
- Gerakan : Bebas, namun tangan kiri terpasang infus
- Kelainan : Tidak ada
2) Bawah
- Bentuk : Simetris antara kiri dan kanan
- Sensasi : Dapat merasakan sensasi hangat, tajam dan
dingin
- Gerakan : Bebas
- Refleks babinski : Tidak ada
- Varises : Tidak ada
- Thrombofleibithis : Tidak ada
- Kelainan : Tidak ada
i. Kulit
- Warna : Hitam kecoklatan
- Turgor : Elastis
- Edema : Tidak ada
- Tekstur : Halus
- Kelainan : Tidak ada
- Pucat : Ya
10. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Tanggal 22 September 2007
- Leukosit : 14,9 ribut/ (5 – 10)
- Eritrosit : 5,19 juta/ (4 – 6)
- Haemoglobin : 12,6 gr/dl (11 – 16)
- Hematokrit : 41 % (32.6 – 47.5)
- Trombosit : 391 ribu// (150 – 400)
Laboratorium Tanggal 24 September 2007
- Hb : 11,3 gr%
- Leukosit : 11.200 / mm3
11. Therapy
Tanggal 22 September 2007
- IVFD RL 30 gtt/menit
- Injeksi Ranitidine 1A/IV/12 jam
Tanggal 23 September 2007
- IVFD RL 30 gtt/menit
- Injeksi Ketorolac 1A/IM/8 jam
- Injeksi Gentamicin 80 mg/IV/12 jam
- Injeksi Cefotaxime 1 gr/IV/12 jam
- Trichodazol infus/IV/8 jam
Tanggal 24 September 2007
- IVFD RL 30 gtt/menit
- Injeksi Ketorolac 1A/IM/8 jam
- Injeksi Gentamicin 80 mg/IV/12 jam
- Injeksi Cefotaxime 1 gr/IV/12 jam
- Trichodazol infus/IV/8 jam
Tanggal 25 September 2007
- IVFD RL 30 gtt/menit
- Sanmol tablet 3 x 500 mg
- Trichodazol kapsul 3 x 500 mg
- Amoxan tablet 3 x 500 mg
Tanggal 26 September 2007
- Sanmol tablet 3 x 1
- Trichodazol kapsul 3 x 500 mg
- Amoxan tablet 3 x 500 mg
Data Pasca Operasi
Nama : Tn. J
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Harian
Alamat : Dusun Air Kala, Desa Sijuk
Tanggal Pengkajian : 23 September 2007
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : Lemah, klien hanya berbaring telentang di tempat tidur
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 130/80 menit
- Nadi : 89 x/menit
- Pernapasan : 18 x/menit
- Suhu : 37,80C
- Muka : Tampak pucat
- Abdomen : Terdapat luka insisi bekas operasi apediktomi di kuadran
kanan bawah abdomen, panjangnya 8 cm yang
masih
basah
- Ekstremitas : Pada tangan kiri klien terpasang infus
- Aktivitas klien dibantu keluarga dan perawat
- Klien mengeluh nyeri apabila luka bekas operasi tersebut ditekan atau mau
beraktivitas.
- Wajah klien tampak meringis menahan sakit.
B. ANALISA DATA
Nama : Tn. J
Umur : 32 tahun
Ruang : Murai
No Data Etiologi Masalah
1
Tanggal 22 September 2007
Pra Operasi
Data Subjektif :
- Klien mengatakan
sakit perut bagian kanan
bawah bila dilakukan
penekanan dan berjalan
(skala nyeri 2, nyeri hilang
timbul yang
mengakibatkan
ketidaknyamanan).
Data Objektif :
- Nyeri tekan abdomen
sebelah kanan bawah
Obstruksi lumen apendiks oleh berbagai penyebab
Menghambat dan
menyumbat pengeluaran mukus dari lumen apendiks
Pembengkakan jaringan
limfoid
Reaksi inflamasi / infeksi pada apendiks
Peningkatan tekanan
intraluminal
Nyeri sekitar epigastrium, umbilikus abdomen
Gangguan rasa
nyaman: nyeri
- Wajah klien tampak
meringis menahan sakit
- Muka klien
mengkerut
- Tanda-tanda vital :
TD : 140/90 mmHg
Temp : 37,70C
Pols : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
- Hasil pemeriksaan
laboratorium:
Leukosit : 14,9 ribu/µl
Hb : 12,6 gr/dl
1
Tanggal 23 September 2007
Pasca Operasi
Data Subjektif :
- Klien mengeluh nyeri
pada luka bekas operasi
- Klien mengatakan
nyeri apabila luka bekas
operasi tersebut ditekan
atau mau beraktivitas
duduk
Data Objektif :
- Klien operasi
Diskontinuitas kulit dan jaringan akibat tindakan
operasi
Pengeluaran zat vasoaktif (histamine, serotonin, dll)
Impuls ke hipotalamus
Sinopsis ke medulla
spinalis
Cortex cerebri
Nyeri dipersepsikan pada luka pasca operasi
Gangguan rasa
nyaman: nyeri
apendiktomi di daerah
perut bagian kuadran
kanan bawah.
- Luka insisi bekas
apendiktomi yang masih
basah.
- Luka insisi pasca
operasi panjangnya 8
cm
- Klien hanya
berbaring di tempat tidur
- Wajah klien tampak
meringis menahan sakit
- Tanda-tanda vital:
TD :130/80 mmHg
Pols :89 x/menit
2 Data Subjektif :
- Klien mengatakan
badannya terasa lemas
- Klien mengatakan
takut untuk melakukan
aktivitas karena baru saja
dilakukan operasi
apendiktomi
- Klien mengatakan
Nyeri pada luka pasca operasi
Malaise
Keterbatasan aktivitas
Intoleransi aktivitas
Gangguan pemenuhan
kebutuhan aktivitas sehari-hari
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan
aktivitas sehari-
hari
nyeri pada luka bekas
operasi apabila mau
beraktivitas
Data Objektif :
- Klien tampak lemah
dan hanya berbaring di
tempat tidur
- Aktivitas klien
dibantu oleh keluarga dan
perawat
3 Data Subjektif
- Klien mengatakan
tubuhnya terasa panas dan
sering mengeluarkan
keringat.
Data Objektif
- Klien tidak
menggunakan pakaian,
tubuhnya hanya ditutupi
dengan kain saja.
- Sprei yang digunakan
klien terlihat sudah agak
Lingkungan disekitar luka bekas operasi yang
tampakkotor
Media untuk penyebaran bakteri
Luka bekas operasi yang
masih basah
Invasi mikroorganisme kedalam luka operasi
Risiko terjadinya
infeksi
kotor
- Tanda-tanda vital :
TD : 130/80 mmHg
T : 37,80C
- Wajah klien tampak pucat
- Terdapat luka insisi bekas
operasi apendiktomi
dikuadran kanan bawah
abdomen, panjangnya ± 8
cm yang masih basah.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada Pra Operasi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri: berhubungan dengan peradangan pada
apendiks
Pada Pasca Operasi
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan diskontinuitas kulit
dan jaringan akibat tindakan operasi.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari berhubungan
dengan nyeri pada luka pasca operasi.
3. Risiko tejadinya infeksi berhubungan dengan invasi mikroorganisme ke
dalam luka operasi
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Tn. J
Umur : 32 tahun
Ruang : Murai
No Masalah Diagnosa KeperawatanTanggal
Nama JelasDitemukan Teratasi
I Gangguan rasa nyaman : nyeri
berhubungan dengan peradangan
pada apendiks yang ditandai
dengan:
Data Subjektif :
- Klien mengatakan sakit
perut bagian kanan bawah bila
dilakukan penekanan dan berjalan
(skala nyeri 2, yaitu nyeri hilang
22-09-2007 Teratasi
karena
dilakukan
operasi
apendiktomi
22-09-2007
Jam 23.00
WIB
Wiwit
timbul yang mengakibatkan
ketidaknyamanan).
Data Objektif :
- Nyeri tekan abdomen
sebelah kanan bawah.
- Wajah klien tampak
meringis menahan sakit
- Wajah klien mengkerut
- Tanda-tanda vital :
TD : 140/90 mmHg
Temp : 37,70C
Pols : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
- Hasil pemeriksaan laboratorium:
Leukosit : 14,9 ribu/µl
Hb : 12,6 gr/dl
I
Pasca Operasi
Gangguan rasa nyaman nyeri:
berhubungan dengan diskontinuitas
kulit dan jaringan akibat tindakan
operasi, yang ditandai dengan :
Data Subjektif :
- Klien mengeluh nyeri pada
luka bekas operasi.
- Klien mengatakan nyeri
apabila luka bekas operasi
23-09-2007 Teratasi
25-09-2007
Wiwit
tersebut ditekan atau mau
beraktivitas
Data Objektif :
- Klien operasi apendiktomi
didaerah perut bagian kuadran
kanan bawah.
- Luka insisi bekas
apendiktomi yang masih basah
- Luka insisi pasca operasi
panjangnya 8 cm
- Klien hanya berbaring di
tempat tidur
- Wajah klien tampak
meringis menahan sakit
- Tanda-tanda vital:
TD : 130/80 mmHg
Pols : 89 x/menit
II Gangguan pemenuhan kebutuhan
aktivitas sehari-hari berhubungan
dengan nyeri pada luka pasca
operasi yang ditandai dengan:
Data Subjektif:
- Klien mengatakan badannya
terasa lemas
- Klien mengatakan takut
23-09-2007 Teratasi
sebagian
26-09-2007
Wiwit
untuk beraktivitas karena baru
saja dilakukan operasi
apendiktomi
- Klien mengatakan nyeri
pada luka bekas operasi apabila
mau beraktivitas
Data Objektif:
- Klien tampak lemah dan
hanya berbaring di tempat tidur
- Aktivitas klien dibantu oleh
keluarga dan perawat.
III Risiko terjadinya infeksi
berhubungan dengan invasi
mikroorganisme ke dalam luka
bekas operasi, yang ditandai
dengan:
Data Subjektif:
- Klien mengatakan tubuhnya
terasa panas dan sering
mengeluarkan keringat
Data Objektif:
- Klien tidak menggunakan
pakaian, tubuhnya hanya ditutupi
dengan kain saja.
23-09-2007 Teratasi
25-09-2007
Wiwit
- Sprei yang digunakan klien
terlihat sudah agak kotor
- Tanda-tanda vital :
TD : 130/80 mmHg
Temp : 37,80C
- Wajah klien tampak pucat
- Terdapat luka insisi bekas
operasi apendiktomi dikuadran
kanan bawah abdomen,
panjangnya ± 8 cm yang masih
basah.
D. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Tn. J
Umur : 32 tahun
Ruang : Murai
DP Perencanaan Tujuan Intervensi Rasional
I. Jangka panjang :
Rasa nyaman klien
terpenuhi dan nyeri teratasi.
Jangka pendek :
Dalam waktu 1-2 hari, rasa
nyeri yang dialami klien
- Kaji rasa
nyeri, catat
lokasi dan
karakteristik
nyeri.
- Berguna dalam
pengawasan keefektifan obat,
kemajuan penyembuhan.
Perubahan pada karakteristik
nyeri menunjukkan terjadinya
abses/peritonitis, memerlukan
upaya evaluasi medik dan
bisa berkurang dengan
kriteria:
- Klien tampak tenang
- Wajah klien tampak
rileks
- Tanda-tanda vital
dalam batas normal.
- Pertahankan
istirahat klien
dengan posisi
telentang atau
semi fowler,
biarkan klien
melakukan posisi
yang nyaman
- Berikan
aktivitas hiburan
- Kaji perubahan
tanda-tanda vital
- Berikan kompres
es pada daerah
yang sakit
- Puasakan klien
jika diagnosa
intervensi.
- Gravitasi melokalisasi
eksudat inflamasi dalam
abdomen bawah atau pelvis,
menghilangkan tegangan
abdomen yang bertambah
dengan posisi telentang.
- Fokus perhatian kembali,
meningkatkan relaksasi dan
dapat meningkatkan
kemampuan koping.
- Untuk menentukan status
dan mendeteksi perubahan
fisiologis tubuh
- Untuk menghilangkan
dan mengurangi nyeri melalui
penghilang rasa ujung saraf.
Catatan: Jangan lakukan
kompres panas karena dapat
menyebabkan kongesti
jaringan.
- Menghindari cairan
peroral pra operasi akan
mengurangi risiko aspirasi
apendiks sudah
jelas
- Ajarkan teknik
relaksasi, tarik
napas dalam dan
cara batuk efektif
- Kolaborasi
pemberian obat
analgetik bila
klien sudah jelas
menderita
apendisitis.
pasca operasi
- Untuk mengurangi rasa
nyeri dengan teknik istirahat
yang bersifat rileks. Latihan
dan gerakan meningkatkan
ekspansi paru dan
memobilisasi sekresi.
Menghembuskan nafas kuat
saat glotis tertutup dapat
menaikkan tekanan pleural
diatas tekanan alveolar
- Menghilangkan nyeri
akan mempermudah kerja
sama dengan intervensi terapi
lain.
I. Jangka panjang :
Rasa nyaman terpenuhi dan
nyeri berkurang/hilang.
Jangka pendek:
- Kaji rasa
nyeri /
karakteristik
nyeri dan skala
nyeri
- Berguna dalam
pengawasan keefektifan obat,
kemajuan penyembuhan.
Perubahan pada karakteristik
nyeri memerlukan upaya
Dalam waktu 1-2 hari, nyeri
yang dialami klien dapat
berkurang/hilang dengan
kriteria:
- Klien tampak tenang
- Wajah klien tampak
rileks
- Tanda-tanda vital
dalam batas normal
- Nyeri hilang, skala
nyeri 0.
- Kaji tanda-
tanda vital
- Bimbing
dan ajarkan
teknik relaksasi,
napas dalam dan
batuk efektif
- Berikan
posisi yang
nyaman sesuai
keinginan klien
- Kolaborasi
dengan dokter
tentang terapi
untuk mengatasi
evaluasi medik dan intervensi.
- Untuk menentukan status
dan mendeteksi perubahan
fisiologis tubuh
- Untuk mengurangi rasa
nyeri dengan teknik istirahat
yang bersifat rileks. Latuhan
dan gerakan meningkatkan
ekspansi paru dan
memobilisasi sekresi.
Menghembuskan napas kuat
saat glotis tertutup dapat
menaikkan tekanan pleural di
atas tekanan alveolar
- Pengaturan posisi yang
nyaman bagi klien akan
mengurangi stress pada area
insisi.
- Akan mengurangi rasa
nyeri yang dialami klien.
nyeri, yaitu
injeksi Ketorolac
1 Ampul/IM/8
jam sebagai
analgetik atau
penghilang rasa
nyeri.
II. Jangka panjang :
Klien bisa beraktivitas
secara mandiri.
Jangka pendek:
Dalam waktu 2-3 hari pasca
operasi apendiktomi,
aktivitas klien berangsur
baik dengan kriteria:
- Klien dapat mobilisasi
dini secara bertahap
walaupun dengan
bantuan keluarga
- Anjurkan
klien untuk
melaksanakan
aktivitas yang
dapat dilakukan
sendiri oleh klien
- Bimbing
dan ajarkan klien
mobilisasi dini
seperti miring
kanan dan miring
kiri, membantu
klien mengubah
posisi dari baring
ke duduk atau
dari duduk ke
- Dengan menganjurkan
pasien untuk melaksanakan
kebutuhan aktivitasnya,
diharapkan klien mampu
untuk melaksanakan
aktivitasnya sendiri.
- Mobilisasi dini
diharapkan klien tidak
merasakan kaku dan
melancarkan peredaran darah.
berdiri dan
berjalan.
- Jelaskan
manfaat dari
melakukan
aktivitas dan
tujuan yang
diharapkan dari
aktivitas yang
dilakukan
- Bantu klien
memenuhi
kebutuhan
aktivitasnya
- Libatkan
keluarga dalam
memenuhi
kebutuhan
aktivitas klien
- Dengan menjelaskan
manfaat dan tujuan dari
banyak melakukan aktivitas,
klien mampu mengerti dan
mau melakukan aktivitas,
motivasi untuk melakukan
aktivitas.
- Klien yang baru saja
menjalani operasi
apendiktomi dengan kondisi
tubuh yang masih lemah, tidak
bisa beraktivitas secara
mandiri sehingga memerlukan
bantuan perawat dan keluarga
- Keluarga adalah orang
terdekat yang selalu berada
didekat klien.
III. Jangka panjang: - Ganti sprei - Pemakaian sprei dan
Infeksi pada luka bekas
insisi pasca operasi
apendiktomi tidak terjadi.
Jangka pendek:
Dalam waktu 1-2 hari, risiko
infeksi pada luka bekas
operasi tidak terjadi, dengan
kriteria:
- Tanda-tanda vital
dalam batas normal
- Tidak terdapat tanda-
tanda infeksi disekitar
luka bekas operasi
- Luka bekas operasi
tampak bersih.
dan pakaian yang
kotor serta
potong kuku
klien lalu
bersihkan
- Lakukan
perawatan luka
(ganti verband)
mulai hari ke-3
selanjutnya
setiap hari
dengan teknik
aseptik dan
antisepstik.
- Observasi
dan catat
perubahan tanda-
tanda vital dan
tanda-tanda
infeksi disekitar
luka bekas
operasi
- Kolaborasi
pakaian yang bersih serta
kuku yang pendek akan
menghambat proses
penyebaran bakteri disekitar
luka operasi.
- Menurunkan risiko
penyebaran bakteri
- Memberikan deteksi dini
terjadinya proses infeksi atau
pengawasan penyembuhan
peritonitis yang telah ada
sebelumnya
- Mungkin diberikan
dengan dokter
dalam pemberian
obat-obatan
antibiotik dan
antivirus
- Bantu
irigasi dan
drainase bila
diindikasikan
- Berikan
penjelasan
tentang prosedur
perawatan luka
pasca operasi
yang benar
dengan
menggunakan
bahasa yang
mudah dipahami.
secara profilaktif atau
menurunkan jumlah
organisme (pada infeksi yang
telah ada sebelumnya) untuk
menurunkan penyebaran dan
pertumbuhan bakteri pada
rongga abdomen.
- Dapat diperlukan untuk
mengalirkan isi abses
terlokalisir
- Dengan memberikan
penjelasan tentang prosedur
perawatan luka pasca operasi,
dapat menambah pengetahuan
klien sehingga klien tahu cara
perawatan luka pasca operasi
yang benar.
E. CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. J
Umur : 32 tahun
Ruang : Murai
DP Tanggal/ Jam Implementasi Pelaksana Evaluasi
I
22-09-2007
17.00 WIB
Pra Operasi
- Mengkaji rasa nyeri
klien, mencatat lokasi dan
karakteristik nyeri
Wiwit Setelah dilakukan
tindakan, diperoleh
hasil:
17.30 WIB
Evaluasi: Nyeri yang
dirasakan klien bila
dilakukan penekanan
didaerah perut bagian
kanan bawah seperti
ditusuk-tusuk, yang
meningkat bila klien
berjalan
- Mengatur posisi
istirahat klien dengan
posisi semi fowler atau
posisi yang nyaman bagi
klien.
Evaluasi: Klien
beristirahat dengan posisi
semi fowler.
Wiwit
Jam 20.00 WIB
Klien mengatakan
nyeri perut sebelah
kanan bawah masih
terasa bila dilakukan
penekanan.
Skala nyeri 2, nyeri
hiang timbul yang
menyebabkan
ketidaknyamanan
I
23-09-2007
14.10 WIB
Pasca Operasi
- Mengkaji
karakteristik nyeri klien
berdasarkan deskrifsinya.
Evaluasi: Klien
merasakan nyeri disekitar
luka bekas operasi yang
Wiwit Setelah dilakukan
tindakan, diperoleh
hasil:
Jam 20.30 WIB
- Tanda-tanda
vital
14.15 WIB
15.00 WIB
16.00 WIB
hilang timbul ketika
didiamkan saja.
- Mengkaji tanda-tanda
vital
Evaluasi:
TD : 130/80 mmHg
Temp : 37,80C
Pols : 87 x/menit
RR : 16 x/menit
- Menganjurkan dan
mengajarkan teknik
rileksasi dengan teknik
pernapasan dalam dan
posisi tidur yang tenang
dengan posisi semi fowler
Evaluasi: Klien berbaring
dan tidur dengan tenang
dalam posisi semi fowler.
- Memberikan
analgetik injeksi
Ketorolac 1A/IM/8 jam
sesuai therapy dokter
Evaluasi: Setelah obat
Wiwit
Wiwit
Wiwit
TD : 130/80 mmHg
Temp : 37,50C
Pols : 85 x/menit
RR : 16 x/menit
- Klien
mengatakan nyeri
yang dirasakannya
disekitar luka
operasi yang hilang
timbul walaupun
hanya didiamkan
saja.
Skala nyeri 2, nyeri
hilang timbul yang
mengakibatkan
ketidak nyamanan
- Klien
beristirahat dalam
posisi semi fowler
disuntikkan, klien
beristirahat dengan tenang
II 18.45 WIB
19.00 WIB
- Menganjurkan klien
untuk menggerakan
dengan perlahan kaki
sebelah kanan.
Evaluasi: Klien
mengatakan takut untuk
beraktivitas karena baru
saja dilakukan operasi
apendiktomi dan akan
terasa nyeri pada luka
bekas operasi apabila mau
beraktivitas. Klien hanya
berbaring dalam posisi
semi fowler.
- Menjelaskan manfaat
dari melakukan aktivitas
dan tujuan yang
diharapkan dari aktivitas
yang dilakukan.
Evaluasi: Klien
Wiwit
Wiwit
Setelah dilakukan
tindakan, diperoleh
hasil:
Jam 20.45 WIB
- Klien hanya
berbaring di tempat
tidur dan
mengatakan takut
beraktivitas karena
baru saja dilakukan
tindakan operasi
apendiktomi dan
akan terasa nyeri
pada luka bekas
operasi apabila mau
beraktivitas
- Klien hanya
menggerakan kaki
yang sebelah kiri
saja
mengatakan mengerti
dengan penjelasan yang
sudah didengarkan dan
mau melakukan aktivitas
walaupun hanya
menggerakkan kaki yang
sebelah kiri
III 16.45 WIB
17.00 WIB
19.15 WIB
- Memotong dan
membersihkan kuku klien
Evaluasi: Kuku klien
tampak pendek dan bersih
- Mengkaji tanda-tanda
vital
TD : 130/80 mmHg
Temp : 37,80 C
Pols : 89 x/menit
RR : 18 x/menit
- Mengobservasi
tanda-tanda infeksi
disekitar luka
Evaluasi: Warna kulit
disekitar luka bekas
operasi tampak agak
Wiwit
Wiwit
Wiwit
Setelah dilakukan
tindakan, diperoleh
hasil:
Jam 21.00 WIB
- Tanda-tanda
vital:
TD : 130/80
mmHg
Temp : 37,80 C
Pols : 89 x/menit
RR : 18 x/menit
- Terdapat
tanda-tanda infeksi
disekitar luka
operasi
- Kuku klien
18.00 WIB
kemerahan, suhu
permukaan terasa panas.
- Memberikan obat-
obatan anti biotik dan
ntivirus sesuai dengan
therapy dokter, yaitu
injeksi Gentamicin 80
mg/IV/12 jam
injeksi Cefotaxime 1
gr/IV/12 jam
masukkan Trichodazol
infus/IV/ 8 jam
Evaluasi: Klien
mengatakan tidak terasa
nyeri setelah obat
disuntikan, tetapi ketika
Trichodazol infus/IV/8
jam dimasukkan, tubuh
klien sering terasa panas
& mengeluarkan keringat.
Wiwit
tampak bersih dan
pendek
- Klien
beristirahat dengan
tenang setelah obat
disuntikkan, tetapi
ketika Trichodazol
infus/IV/8 jam
dimasukkan, tubuh
klien sering terasa
panas dan
mengeluarkan
keringat
- Tampak
drainase terpasang
untuk mengalirkan
darah bekas operasi
apendiktomi
I
24-09-2007
07.30 WIB - Mengkaji
karakteristik nyeri yang
Wiwit Setelah dilakukan
tindakan, diperoleh
07.45 WIB
08.00 WIB
10.15 WIB
dirasakan klien
Evaluasi: Klien
mengatakan nyeri yang
hilang timbul pada luka
operasi walaupun hanya
didiamkan saja
- Mengkaji tanda-tanda
vital
TD : 120/80 mmHg
Temp : 370C
Pols : 85 x/menit
RR : 15 x/menit
- Mengatur posisi yang
nyaman bagi klien untuk
beristirahat
Evaluasi: Klien berbaring
pada posisi semifowler
- Memberikan
analgetik sesuai dengan
therapy dokter yaitu
injeksi Ketorolac 1A/IM/8
jam
Wiwit
Wiwit
Wiwit
hasil:
Jam 13.00 WIB
- Tanda-tanda
vital :
TD : 130/80
mmHg
Temp : 37,70C
Pols : 87 x/menit
RR : 16 x/menit
- Klien
mengatakan nyeri
yang hilang timbul
pada luka bekas
operasi walaupun
hanya didiamkan
saja.
- Skala nyeri 2,
nyeri hilang timbul
yang mengakibatkan
ketidak nyamanan.
- Klien
berbaring pada
posisi semi fowler
Evaluasi: Klien
mengatakan nyeri tidak
dirasakan ketikan obat
sudah disuntikkan
- Klien
mengatakan tidak
terasa nyeri ketika
obat sudah
disuntikkan.
II 08.10 WIB
10.00 WIB
10.30 WIB
- Memandikan klien
Evaluasi: Klien tampak
bersih dan segar setelah
dimandikan
- Menganjurkan klien
untuk melaksanakan
aktivitas yang dapat
dilakukan sendiri,
mobilisasi ringan yang
tidak berisiko terhadap
luka operasi.
Evaluasi: Klien
mengatakan mau untuk
mencoba menggerakkan
kaki yang sebelah kanan
walaupun dengan perlahan
- Membantu klien
untuk mobilisasi dini
Wiwit
Wiwit
Wiwit
Setelah dilakukan
tindakan diperoleh
hasil:
Jam 13.30 WIB
- Klien
mengatakan mau
untuk mencoba
mobilisasi dini
tetapi dengan
perlahan bila nyeri
tidak dirasakan
klien.
- Klien
berbaring ditempat
tidur dalam posisi
semi fowler.
- Klien tampak
bersih dan segar
misalnya miring kekiri
dan kekanan walaupun
dengan perlahan
Evaluasi: Klien mau
melakukan mobilisasi dini
dengan dibantu oleh
keluarga walaupun dengan
perlahan.
III 08.30 WIB
07.45 WIB
09.00 WIB
- Mengganti sprei dan
pakaian kotor klien.
Evaluasi: Klien tampak
bersih dan segar dengan
sprei dan pakaian yang
sudah diganti
- Mengkaji tanda-tanda
vital
TD : 120/80 mmHg
Temp : 370C
Pols : 85 x/menit
RR : 15 x/menit
- Mengobservasi
tanda-tanda infeksi
disekitar luka bekas
Wiwit
Wiwit
Wiwit
Setelah dilakukan
tindakan, diperoleh
hasil ;
Jam 13.45 WIB :
- Klien tampak
bersih dan segar
- Tanda-tanda
vital
TD : 130/80
mmHg
Temp : 37,70C
Pols : 87 x/menit
RR : 16 x/menit
- Drainase masih
terpasang untuk
10.00 WIB
12.15 WIB
13.00 WIB
operasi
Evaluasi: Suhu permuka-
an kulit abdomen disekitar
luka bekas operasi masih
terasa agak panas.
- Memberikan obat-
obatan antibiotik dan
antivirus sesuai dengan
therapy dokter
Masukkan Trichodazol
infus/IV/8 jam
Injeksi Gentamicin 80
mg/IV/12 jam
Injeksi Cefotaxime 1 gr/
IV/12 jam
Evaluasi: Klien
mengatakan nyeri hilang
setelah obat disuntikkan,
tetapi ketika Trichodazol
infus dimasukkan, tubuh
klien sering terasa panas
dan mengeluarkan
keringat.
Wiwit
mengalirkan darah
bekas operasi
apendiktomi
- Suhu
permukaan kulit
abdomen disekitar
luka bekas operasi
terasa agak panas.
- Klien
beristirahat dengan
tenang
I
25-09-2007
07.20 WIB
07.45 WIB
08.10 WIB
- Mengkaji
karakteristik nyeri yang
dirasakan klien
berdasarkan deskripsinya.
Evaluasi: Klien mengeluh
nyeri ketika drainase
dilepas dan verband
diganti. Ekspresi wajah
klien tampak meringis
- Mengkaji tanda-tanda
vital
TD : 120/80 mmHg
Temp : 37,50C
Pols : 85 x/menit
RR : 15 x/menit
- Mengatur posisi
dengan mengistirahatkan
klien dengan posisi semi
fowler atau posisi yang
sesuai dengan keinginan
klien
Evaluasi: Klien
Wiwit
Wiwit
Wiwit
Setelah dilakukan
tindakan, diperoleh
hasil :
Jam 13.45 WIB
- Klien
mengatakan tidak
merasakan nyeri
atau nyeri hilang
walaupun kaki klien
digerakkan atau
ketika klien
mencoba mengubah
posisi istirahatnya.
- Tanda-tanda
vital
TD : 120/80
mmHg
Temp : 37,50C
Pols : 85 x/menit
RR : 15 x/menit
- Klien tampak
tenang beristirahat
13.30 WIB
beristirahat dengan posisi
semi fowler, klien tampak
tenang
- Therapy analgetik
tidak diberikan lagi,
diganti obat oral.
- Mengkaji
karakteristik nyeri
berdasarkan deskripsi
klien
Evaluasi: Klien
mengatakan tidak terasa
nyeri pada luka bekas
operasi walaupun kaki
klien digerakkan (nyeri
hilang, skala nyeri 0)
Wiwit
dalam posisi semi
fowler.
II 07.55 WIB
11.00 WIB
- Memandikan klien
Evaluasi: Klien tampak
bersih dan segar
- Menganjurkan klien
untuk melaksanakan
aktivitas yang tidak
berisiko terhadap luka
Wiwit
Wiwit
- Setelah
dilakukan tindakan,
diperoleh hasil:
Jam 13.50 WIB
- Mobilisasi
klien masih dibantu
oleh keluarga,
12.30 WIB
13.00 WIB
bekas operasi
Evaluasi: Klien
mengatakan mau untuk
mencoba beraktivitas
sendiri, misalnya mencoba
memiringkan tubuhnya ke
kiri dan ke kanan
walaupun dengan perlahan
dan bantuan keluarga.
- Membantu klien
untuk mobilisasi dini
misalnya miring kanan
dan miring kiri serta
mengubah posisi dari
posisi baring ke posisi
duduk.
Evaluasi: Klien mau
mencoba mengubah posisi
dari berbaring ke posisi
duduk dengan dibantu
keluarga dan perawat
- Memotivasi klien
untuk meningkatkan
Wiwit
Wiwit
keadaan umum
klien sudah mulai
membaik.
- Klien
mengatakan mau
mencoba melakukan
aktivitas sendiri
secara bertahap,
walaupun kadang
masih dibantu oleh
keluarga.
aktivitas secara bertahap
baik itu sendiri maupun
dibantu oleh keluarga
III 08.40 WIB
09.15 WIB
07.45 WIB
- Mengganti sprei dan
pakaian kotor klien,
menyisir rambut klien.
Evaluasi: Klien
mengatakan badannya
terasa lebih segar
- Mengganti verband
dan melepaskan drainase
yang terpasang pada luka
bekas operasi klien
dengan teknik aseptik dan
antiseptik.
Evaluasi: Drainase sudah
dilepas, terdapat 5 jahitan
dan tidak terdapat pus
pada luka bekas operasi
- Mengkaji perubahan
tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Wiwit
Wiwit
Wiwit
Setelah dilakukan
tindakan, diperoleh
hasil:
Jam 14.00 WIB
- Klien
mengatakan
badannya terasa
lebih segar
- Klien minum
obat oral setelah
menghabiskan 1
porsi bubur saring
yang disediakan
- Drainase sudah
dilepas, luka bekas
operasi tertutup
oleh verband. Tidak
terdapat tanda-tanda
infeksi disekitar
Temp : 370C
Pols : 85 x/menit
RR : 15 x/menit
luka operasi.
- Tanda-tanda
vital :
TD : 120/80
mmHg
Temp : 370C
Pols : 85 x/menit
RR : 15 x/menit
- Klien
beristirahat dengan
tenang
12.15 WIB - Memberikan obat-
obatan antibiotik dan
antivirus sesuai dengan
therapy dokter,
diantaranya
Sanmol tablet, Amoxan
tablet dan Trichodazol
kapsul.
Evaluasi: Obat sudah
diberikan. Klien
beristirahat dengan
tenang.
Wiwit
I
26-09-2007
07.15 WIB
07.30 WIB
07.45 WIB
- Mengkaji karateristik
nyeri yang dirasakan klien
Evaluasi: Klien
mengatakan tidak terasa
nyeri pada luka bekas
operasi walaupun ketika
luka sedang dibersihkan
- Mengkaji tanda-tanda
vital klien
TD : 120/80 mmHg
Temp : 37,30C
Pols : 83 x/menit
RR : 15 x/menit
- Mengatur posisi
istirahat yang nyaman
bagi klien
Evaluasi: Klien
beristirahat dengan tenang
dalam posisi semi fowler
Wiwit
Wiwit
Wiwit
Setelah dilakukan
tindakan, diperoleh
hasil :
Jam 13.20 WIB
- Klien
mengatakan tidak
merasa nyeri pada
luka bekas operasi
(nyeri hilang, skala
nyeri 0)
- Klien
beristirahat dengan
tenang dalam posisi
semi fowler
- Tanda-tanda
vital
TD : 120/80
mmHg
Temp : 37,30C
Pols : 83 x/menit
RR : 15 x/menit
II 07.00 WIB
09.15 WIB
10.00 WIB
- Memandikan klien
Evaluasi: Klien tampak
lebih segar setelah
dimandikan.
- Menganjurkan klien
untuk melaksanakan
aktivitas yang dapat
dilakukan sendiri
Evaluasi: Klien mau
mencoba beraktivitas
secara mandiri walaupun
dengan bertahap misalnya
mencoba miring kanan
dan miring kiri secara
perlahan
- Membantu dan
memotivasi klien untuk
mobilisasi dini secara
bertahap
Evaluasi: Klien mencoba
Wiwit
Wiwit
Wiwit
Setelah dilakukan
tindakan, diperoleh
hasil :
Jam 13.30 WIB
- Mobilisasi
klien secara
bertahap masih
dibantu keluarga
dan perawat.
- Klien
mengatakan mau
mencoba
beraktivitas secara
mandiri walaupun
dengan perlahan
- Klien
beraktivitas dari
posisi berbaring
telentang ke posisi
duduk. Selanjutnya
10.45 WIB
beraktivitas dengan
dibantu keluarga dan
perawat, dari posisi
berbaring ke posisi duduk
- Membantu klien
untuk beraktivitas secara
bertahap
Evaluasi: Klien
beraktivitas dari posisi
berbaring ke posisi duduk,
selanjutnya berdiri dan
berjalan dengan perlahan,
dibantu oleh keluarga dan
perawat.
Wiwit
berdiri dan berjalan
dengan perlahan,
dibantu oleh
keluarga.
III 07.20 WIB
08.15 WIB
- Mengganti sprei dan
pakaian kotor klien
Evaluasi: Klien tampak
bersih.
- Melakukan
perawatan luka (ganti
verband) dengan teknik
aseptik dan antiseptik dan
mengobservasi keadaan
Wiwit
Wiwit
Setelah dilakukan
tindakan, diperoleh
hasil :
Jam 13.45 WIB
- Klien dan
keluarga
mengatakan
mengerti dengan
penjelasan yang
08.45 WIB
12.10 WIB
luka bekas operasi.
Evaluasi: Luka bekas
operasi tampak bersih,
tidak ada tanda-tanda
infeksi, luka sudah agak
kering dan terdapat 5
jahitan.
- Mengkaji perubahan
tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Temp : 370C
Pols : 85 x/menit
RR : 15 x/menit
- Memberikan obat-
obatan antibiotik dan
antivirus sesuai dengan
therapy dokter diantaranya
Sanmol tablet, Amoxan
tablet dan Trichodazol
kapsul.
Evaluasi: Klien
beristirahat setelah selesai
minum obat
Wiwit
Wiwit
sudah diberikan
tentang perawatan
luka bekas operasi
di rumah dan mau
melakukannya
untuk menghindari
terjadinya infeksi
pada luka bekas
operasi.
- Klien tampak
bersih
- Luka bekas
operasi tampak
bersih dan agak
kering, tidak ada
tanda-tanda infeksi
disekitar luka.
- Tanda-tanda
vital
TD : 120/80
mmHg
Temp : 36,70C
Pols : 85 x/menit
12.30 WIB
13.00 WIB
- Memberikan
penjelasan tentang
prosedur perawatan luka
operasi yang benar untuk
perawatan dirumah,
dengan menggunakan
bahasa yang mudah
dipahami oleh klien dan
keluarga.
Evaluasi: Klien dan
keluarga mengerti dengan
penjelasan yang sudah
diberikan dan mau
melakukannya untuk
menghindari terjadinya
infeksi pada luka bekas
operasi
- Mengkaji perubahan
tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
Temp : 36,70C
Pols : 85 x/menit
RR : 15 x/menit
Wiwit
Wiwit
RR : 15 x/menit
F. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn. J
Umur : 32 tahun
Ruang : Murai
Tanggal Jam DP Catatan SOAP Nama JelasPra Operasi
22-09-2007
21.00
WIB
I S :
O :
A :
P :
Klien mengatakan nyeri perut
sebelah kanan bawah masih
terasa bila dilakukan penekanan,
nyeri seperti ditusuk-tusuk
Kesadaran klien composmentis,
nyeri tekan pada titik
Mc.Burney, klien beristirahat
dengan posisi semi fowler
Masalah belum teratasi karena
pada penyakit Apendisitis harus
dilakukan Apendiktomi
Pertahankan intervensi diagnosa
1 yaitu:
- Mengkaji rasa nyeri klien,
catat lokasi, dan karakteristik
Wiwit
nyeri.
- Mengatur posisi istirahat klien
dengan posisi semi fowler
atau posisi yang nyaman bagi
klien.
Pasca
Operasi
23-09-2007
21.00
WIB
I S :
O :
A :
Klien mengatakan nyeri yang
dirasakannya disekitar luka
operasi yang hilang timbul
walaupun hanya didiamkan saja
- Klien tampak beristirahat
dengan tenang dalam posisi
semi fowler
- Skala nyeri 2, nyeri hilang
timbul yang mengakibatkan
ketidaknyamanan
- Tanda-tanda vital:
TD : 130/80 mmHg
Temp : 37,50C
Pols : 85 x/menit
RR : 16 x/menit
Masalah teratasi sebagian
karena nyeri masih dirasakan
klien
Wiwit
P : Lanjutkan intervensi diagnosa
1, yaitu
- Mengkaji karakteristik nyeri
berdasarkan deskripsi klien
- Observasi dan catat perubahan
tanda-tanda vital
- Mengatur posisi yang nyaman
untuk beristirahat bagi klien
- Memberikan analgetik sesuai
dengan therapy dokter
23-09-2007 21.10
WIB
II S :
O :
A :
Klien mengatakan takut untuk
beraktivitas karena baru saja
dilakukan tindakan operasi dan
akan terasa nyeri pada luka
bekas operasi apabila mau
beraktivitas.
- Klien hanya terbaring di
tempat tidur.
- Klien hanya menggerakan
kaki yang sebelah kiri saja
Masalah belum teratasi karena
nyeri masih dirasakan klien
apabila mau beraktivitas
Wiwit
P : Lanjutkan intervensi diagnosa
II, yaitu :
- Menganjurkan klien untuk
melaksanakan aktivitas yang
dapat dilakukan sendiri,
mobilisasi ringan yang tidak
berisiko terhadap luka operasi
- Membantu dan mengajarkan
klien mobilisasi dini dengan
bantuan keluarga dan perawat
- Bantu klien memenuhi
kebutuhan aktivitasnya seperti
mandi
- Libatkan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan aktivitas
klien
23-09-2007 21.20
WIB
III S : Klien mengatakan nyeri tidak
dirasakan ketika sudah
disuntikkan obat, tetapi ketika
Trichodazol infus/IV/8 jam
dimasukan, tubuh klien sering
terasa panas dan mengeluarkan
keringat.
Wiwit
O :
A :
P :
- Terdapat tanda-tanda infeksi
disekitar luka operasi,
diantaranya warna kulit
disekitar luka operasi tampak
agak kemerahan, suhu
permukaan terasa agak panas
- Tanda-tanda vital :
TD : 130/80 mmHg
Temp : 37,80C
Pols : 89 x/menit
RR : 18 x/menit
- Kuku klien tampak bersih dan
pendek
- Drainase terpasang untuk
mengalirkan isi abses keluar
dari luka operasi
Masalah teratasi sebagian
karena masih terdapat tanda-
tanda infeksi disekitar luka
bekas operasi
Lanjutkan intervensi diagnosa
III, yaitu
- Ganti sprei dan pakaian kotor
klien
- Lakukan perawatan luka
(ganti verband) mulai hari ke-
3 selanjutnya setiap hari
dengan teknik aspetik dan
antiseptik
- Observasi dan catat perubahan
tanda-tanda vital dan tanda-
tanda infeksi disekitar luka
operasi
- Pemberian obat-obatan anti
biotik dan antivirus sesuai
dengan therapy dokter
24-09-2007 13.15
WIB
I S :
O :
Klien mengatakan nyeri masih
terasa pada luka bekas operasi
yang hilang timbul walaupun
hanya didiamkan saja.
- Klien berbaring pada posisi
semi fowler
- Skala nyeri 2, nyeri hilang
timbul yang mengakibatkan
ketidaknyamanan
- Tanda-tanda vital:
Wiwit
A :
P :
TD : 130/80 mmHg
Temp : 37,70C
Pols : 87 x/menit
RR : 16 x/menit
Masalah teratasi sebagian
karena nyeri masih dirasakan
klien pada luka bekas operasi.
Lanjutkan intervensi diagnosa I,
yaitu :
- Mengkaji karakteristik nyeri
berdasarkan deskripsi klien
- Observasi dan catat perubahan
tanda-tanda vital
- Mengatur posisi yang nyaman
sesuai dengan keinginan klien
- Memberikan analgetik sesuai
dengan therapy dokter.
24-09-2007 13.40
WIB
II S :
O :
Klien mengatakan mau untuk
mencoba mobilisasi dini
walaupun dengan perlahan bila
nyeri hilang.
Klien beristirahat di tempat
tidur dalam posisi semi fowler
Wiwit
A :
P :
Masalah teratasi sebagian
karena klien mau mencoba
beraktivitas walaupun dengan
perlahan
Lanjutkan intervensi diagnosa
II, yaitu:
- Menganjurkan & memotivasi
klien untuk melaksanakan
aktivitas/mobilisasi ringan
yang tidak berisiko terhadap
luka operasi
- Membantu dan mengajarkan
klien mobilisasi dini dengan
bantuan keluarga dan perawat
- Bantu klien memenuhi
kebutuhan aktivitasnya seperti
mandi
- Libatkan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan aktivitas
klien.
24-09-2007 14.00
WIB
III S :
O :
Klien mengatakan badannya
terasa lebih segar.
- Klien tampak bersih
Wiwit
A :
P :
- Tanda-tanda vital:
TD : 130/80 mmHg
Temp : 37,70C
Pols : 87 x/menit
RR : 16 x/menit
- Drainase masih terpasang
untuk mengalirkan darah
bekas operasi apendiktomi
- Suhu permukaan kulit
abdomen disekitar luka bekas
operasi terasa agak panas
- Klien beristirahat dengan
tenang
Masalah teratasi sebagian
karena masih terdapat tanda-
tanda infeksi
Lanjutkan intervensi diagnosa
III, yaitu
- Mengganti sprei dan pakaian
klien yang sudah kotor
- Lakukan perawatan luka
(ganti verband) mulai hari ke-
3 selanjutnya setiap hari
dengan teknik aspetik dan
antiseptik
- Observasi dan catat perubahan
tanda-tanda vital dan tanda-
tanda infeksi disekitar luka
bekas operasi
- Pemberian obat-obatan anti
biotik dan antivirus sesuai
dengan therapy dokter .
25-09-2007 13.45
WIB
I S :
O :
Klien mengatakan tidak
merasakan nyeri atau nyeri
hilang walaupun kaki klien
digerakkan atau ketika klien
mencoba mengubah posisi
istirahatnya
- Klien tampak tenang
beristirahat dalam posisi semi
fowler
- Skala nyeri O, klien tidak
menyatakan adanya nyeri
(nyeri hilang)
- Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Wiwit
A :
P :
Temp : 37,50C
Pols : 85 x/menit
RR : 15 x/menit
Masalah teratasi karena klien
tidak menyatakan adanya nyeri
pada luka bekas operasi
Pertahankan intervensi diagnosa
I, yaitu:
- Mengkaji karakteristik nyeri
yang dirasakan klien
- Observasi dan catat perubahan
tanda-tanda vital
- Mengatur posisi istirahat yang
nyaman bagi klien
25-09-2007 14.10
WIB
II S :
O :
Klien mengatakan mau
mencoba melakukan aktivitas
sendiri secara bertahap, walau
kadang masih dibantu oleh
keluarga
- Mobilisasi klien masih
dibantu oleh keluarga
- Klien mencoba mengubah
posisi istirahatnya dari posisi
Wiwit
A :
P :
berbaring ke posisi duduk,
tetapi masih dibantu oleh
keluarga dan perawat.
Masalah teratasi sebagian
karena klien sudah mencoba
mobilisasi secara bertahap dari
posisi berbaring ke posisi duduk
Lanjutkan intervensi diagnosa
II, yaitu:
- Menganjurkan klien untuk
melaksanakan aktivitas yang
dapat dilakukan sendiri.
- Membantu dan memotivasi
klien untuk mobilisasi dini
secara bertahap.
- Bantu klien memenuhi
kebutuhan aktivitasnya seperti
mandi
- Libatkan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan aktivitas
klien.
25-09-2007 14.15
WIB
III S : Klien mengatakan badannya
lebih segar
Wiwit
O :
A :
P :
- Klien minum obat oral setelah
menghabiskan 1 porsi bubur
saring yang disediakan
- Drainase sudah dilepas, luka
bekas operasi tertutup oleh
verband, tidak terdapat tanda-
tanda infeksi disekitar luka
operasi
- Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Temp : 370C
Pols : 85 x/menit
RR : 15 x/menit
- Klien beristirahat dengan
tenang
Masalah teratasi karena tidak
terdapat tanda-tanda infeksi
disekitar luka operasi
Lanjutkan intervensi diagnosa
III, yaitu:
- Mengganti sprei dan pakaian
kotor klien.
- Lakukan perawatan luka
(ganti verband) dengan teknik
aseptik dan antiseptik
- Observasi dan catat perubahan
tanda-tanda vital klien
- Pemberian obat-obatan
antibiotik dan antivirus sesuai
dengan therapy dokter
- Berikan penjelasan tentang
prosedur perawatan luka pasca
operasi yang benar dengan
menggunakan bahasa yang
mudah dipahami.
26-09-2007 13.50
WIB
I S :
O :
Klien mengatakan tidak merasa
nyeri pada luka bekas operasi
- Nyeri hilang, skala nyeri 0
- Klien beristirahat dengan
tenang dalam posisi semi
fowler
- Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Temp : 37,30C
Pols : 83 x/menit
RR : 15 x/menit
Wiwit
A :
P :
Masalah teratasi karena klien
tidak merasakan nyeri pada luka
bekas operasi
Pertahankan intervensi diagnosa
I, yaitu:
- Observasi dan catat perubahan
tanda-tanda vital
- Mengatur posisi istirahat yang
nyaman bagi klien.
26-09-2007 14.00
WIB
II S :
O :
A :
Klien mengatakan mau
mencoba beraktivitas secara
mandiri walaupun dengan
perlahan
- Mobilisasi klien secara
bertahap masih dibantu
keluarga dan perawat
- Klien beraktivitas dari posisi
berbaring telentang keposisi
duduk selanjutnya berdiri dan
berjalan dengan perlahan,
dibantu oleh keluarga
Masalah teratasi sebagian
karena klien belum bisa
Wiwit
P :
beraktivitas secara mandiri
Lanjutkan intervensi diagnosa
II, yaitu:
- Membantu dan memotivasi
klien untuk beraktivitas secara
bertahap.
- Bantu klien memenuhi
kebutuhan aktivitasnya seperti
mandi
- Libatkan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan aktivitas
klien.
26-09-2007 14.10
WIB
III S :
O :
- Klien dan keluarga
mengatakan mengerti dengan
penjelasan yang sudah
diberikan tentang perawatan
luka bekas operasi di rumah
dan mau melakukannya untuk
menghindari terjadinya infeksi
pada luka bekas operasi
- Luka bekas operasi tampak
bersih dan agak kering
- Tidak terdapat tanda-tanda
Wiwit
A :
P :
infeksi disekitar luka
- Tanda-tanda vital:
TD : 120/80 mmHg
Temp : 36,70C
Pols : 85 x/menit
RR : 15 x/menit
Masalah teratasi karena luka
tampak bersih dan tidak terdapat
tanda-tanda infeksi
Pertahankan intervensi diagnosa
III, yaitu:
- Mengganti sprei dan pakaian
kotor klien
- Lakukan perawatan luka
(ganti verband) dengan teknik
aseptik dan antiseptik
- Observasi dan catat perubahan
tanda-tanda vital klien.
- Pemberian obat-obatan
antibiotik dan antivirus sesuai
dengan therapy dokter.