LAMPIRAN 3.1KESTABILAN LERENG

Dengan menerapkan metode Hoek and Bray terhadap analisis longsoran busur dengan menggunakan circular failure chart. Maka diperoleh hasil :1) Single Slopea) Untuk Kondisi Air Kering (Chart No. 1)Kohesi (c)= 18.84 KN/cm2 atau 1.92 ton/m2Sudut Geser Dalam ()= 31Tinggi Lereng (H)= 8 mBobot Isi ()= 2.63 ton/m3Overal Slope ()= 70= = = 0,24= 0,33F= = = 1,15 (Aman)

Gambar 1. Chart Kelongsoran membusur Nomor 1b) Untuk Kondisi Air Jenuh (Chart No. 5)Kohesi (c)= 18,84 KN/cm2 atau 1,92 ton/m2Sudut Geser Dalam ()= 21Tinggi Lereng (H)= 8 mBobot Isi ()= 2,63 ton/m3Overal Slope ()= 30= = = 0,24

= 0,34F= = =1,12 (Aman)

Gambar 2. Chart Kelongsoran Membusur Nomor 5

2) Overall Slopea) Untuk Kondisi Air Kering (Chart No. 1)Kohesi (c)= 18,84 KN/cm2 atau 1,92 ton/m2Sudut Geser Dalam ()= 21Tinggi Lereng (H)= 16 mBobot Isi ()= 1,92 ton/m3Overal Slope ()= 40= = = 0,146

= 0,37F= = = 1,688 (Aman)

Gambar 3. Chart Kelongsoran Membusur Nomor 1b) Untuk Kondisi Air Jenuh (Chart No. 5)Kohesi (c)= 0,28 kg/cm2 atau 2,8 ton/m2Sudut Geser Dalam ()= 32Tinggi Lereng (H)= 16 mBobot Isi ()= 1,92 ton/m3Overal Slope ()= 60

= = = 0,146

= 0,52F= = = 1,202 (Aman)

Gambar 4. Chart Kelongsoran Membusur Nomor 5LAMPIRAN 3.2PERHITUNGAN DIMENSI JENJANG

Lebar Jenjang (Wm)Dari spesifikasi alat, maka diperoleh data sebagai berikut :Panjang backhoe tanpa boom (Le)= 4,080 mFloor witing radius backhoe (G)= 6,535 mLebar untuk broken material (Wb)= 2,000 mLebar alat dumptruck (Wt)= 1,945 m

Maka, lebar jenjang :Wm= Le + G + Wb + Wt= (4,080 + 6,535 + 2,000 + 1,945) m= 14,56 m 15 m

Tinggi JenjangTinggi jenjang disesuaikan dengan kemampuan boom yaitu 8 m.