LAKIP - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-210.pdf · KATA PENGANTAR...
Transcript of LAKIP - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-210.pdf · KATA PENGANTAR...
LAPORAN ANKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2015
LAKIP
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN MUSI BANYUASIN Jl. Merdeka Lk.I Kel.Serasan Jaya
Telp.(0714)-321159 SEKAYU
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
kesempatan sehingga di akhir tahun ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin mampu menyelesaikan seluruh kegiatan di Tahun 2015
dengan lancar dan tanpa suatu halangan yang berarti hingga mampu menyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) ini dengan baik.
LAKIP ini merupakan suatu kewajiban bagi semua instansi sebagai bentuk
pertanggung jawaban publik akan pelaksanaan program dan kinerja selama tahun
2015. Didalam LAKIP ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi
Banyuasin mencoba untuk menyajikan secara jujur, objektif, transparan, dan inovatif
sehingga LAKIP ini diharapkan mampu menjadi katalisator bagi perubahan
manajemen di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi
Banyuasin.
LAKIP yang kami susun ini telah berusaha menunjukan tingkat pencapaian
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya serta berorientasi pada
terlaksananya kegiatan 2015 berkat komitmen dari Pimpinan dan seluruh staf
dilingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan kegiatan secara baik dan akuntabel.
Kami berharap LAKIP ini mampu menjadi cermin untuk meningkatkan kinerja lebih
baik lagi di Tahun 2016.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak sehingga
LAKIP ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Wabillahitaufik Walhidayah
Wassalammualaikum Wr.Wb
Sekayu, Februari 2016
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin,
Drs. IHWAN MUSLIMIN, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19601002 198603 1 005
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR
ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..................................................................... 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN........................................... .................... 3
C. GAMBARAN UMUM ...................................................................... 7
D. DASAR HUKUM ............................................................................ 9
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN ......................................................... 11
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
A. RENCANA STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA .. 14
B. RENCANA KINERJA .................................................................... 22
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014.......................................... 23
BAB III AKUNTABILITAS KERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI............................................ 27
B. REALISASI ANGGARAN............................................................... 28
C. PERBANDINGAN REALISASI INDIKATOR KINERJA ................ 36
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN .................................................... 42
E. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI TAHUN LALU .................... 45
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................... 47
B. HAMBATAN DAN KENDALA........................................................ 48
C. PEMECAHAN MASALAH............................................................. 48
LAMPIRAN – LAMPIRAN
A. FORMULIR RS
B. FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015
C. FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Pegawai Menurut, Golongan, dan Pendidikan Dinas Perindustrian
dan Perdagangan ..........................................................................
5
Tabel 2 Jumlah dan Jenis Pendidikan yang Diikuti Oleh Pegawai Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin ...........
6
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Musi Banyuasin...................................................................................................
4
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Formulir Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015
Lampiran 2 Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi
setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan
masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan
bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan
sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme.
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita
bangsa dan negara. Dalam rangka hal tersebut, diperlukan pengembangan
dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung
jawab serta bebas KKN. Perlu diperhatikan pula adanya mekanisme untuk
meregulasi akuntabilitas pada setiap instansi pemerintah dan memperkuat
peran dan kapasitas parlemen, serta tersedianya akses yang sama pada
informasi bagi masyarakat luas.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
2
Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas
managerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk
pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap
jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada
bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali
(controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable
activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata
dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan
tersebut benarbenar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak
yang berwenang.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia
birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal
tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang
penyelengaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelengaraan negara
yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selanjutnya, sebagai
kelanjutan dari produk hukum tersebut diterbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
3
Sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan
Presiden terseut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur
penyelenggara Negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas,
fungsi, dan perananya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan
dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP)
yang selanjutnya disebut Laporan Kinerja (LKj) (perubahan)
Penyajian Laporan Kinerja (LKj) dibuat dalam rangka perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan
sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap
Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.
LKj juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat
pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas,
maka LKj berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua
itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat
dan daerah serta partisipasi masyarakat.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Bertitik tolak dari Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2012 – 2017, Rencana Kerja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2015 dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
4
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Tanggal 1 Desember 2014, Penyusunan LKj Tahun 2015 berisi
ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen
penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut
disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran Renstra, realisasi
pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas
pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah SKPD.. yang menjadi laporan
kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Kepala Dinas kepada Bupati
ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi
yang dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil kegiatan Tahun 2015.
Pelaksanaan penyusunan LAKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2015 dengan memperhatikan kepada
peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LAKIP, yaitu :
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah:
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Tanggal 1 Desember 2014;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
5
C. GAMBARAN UMUM DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
1. Organisasi Perangkat Daerah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 5
Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin, Struktur organisasi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum, Perencanaan dan Pelaporan;
2. Sub Bagian Kepegawaian;
3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Industri Kimia, Agro Hasil Hutan dan Kelautan, terdiri dari :
1. Seksi Industri Kimia dan Industri Agro;
2. Seksi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan;
3. Seksi Industri Hasil Perikanan dan Kelautan.
d. Bidang Industri Logam, Rekayasa, Mesin Peralatan, Jasa dan
Aneka, terdiri dari:
1. Seksi Industri Logam, Rekayasa dan Mesin Peralatan;
2. Seksi Industri Bahan Bangunan, Industri Jasa, dan Aneka;
3. Seksi Industri Kerajinan Umum.
e. Bidang Usaha Perdagangan Dalam Negeri, terdiri dari:
1. Seksi Bimbingan Usaha dan Perlindungan Konsumen;
2. Seksi Pendaftaran Perusahaan;
3. Seksi Promosi, Pengadaan, Penyaluran, dan Metrologi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
6
f. Bidang Usaha Perdagangan Luar Negeri, terdiri dari:
1. Seksi Expor Hasil Industri dan Non Industri;
2. Seksi Impor dan Ruang Kapal;
3. Seksi Promosi dan Kerjasama Luar Negeri.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
merupakan dinas yang dibentuk berdasarkan Peraturan daerah Kabupaten
Musi Banyuasin Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin, sebagai perubahan dari
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Sebagai Implementasi dari
Perda-Perda tersebut dan untuk lebih memenuhi kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan aparatur pemerintah yang terus meningkat sejalan
dengan keberhasilan pembangunan maka Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin dibentuk menjadi Organisasi yang
ramping tapi multi fungsi dengan mengalami perubahan Nomen Klatur dan
perampingan seksi-seksinya, seiring dengan itu telah ditetapkan peraturan
Bupati Musi Banyuasin Nomor 41 tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
7
Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi
Banyuasin.
Adapun Kedudukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut :
1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana
Pemerintah Daerah dibidang Perindustrian dan Perdagangan sesuai
kewenangan Pemerintah Daerah berdasarkan pembagian urusan.
2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melelui Sekretaris Daerah
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
mempunyai Tugas melaksanakan tugas pokok Pemerintah Daerah di
Bidang Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan kewenangan dan
pembagian urusan dan tugas-tugas lain yang dilimpahkan Bupati.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai Fungsi sebagai
berikut:
1. Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan ketatausahaan, keuangan,
kepegawaian, pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Musi Banyuasin.
2. Melaksanakan koordinasi penyusunan program, pengolahan, dan
pengkanjian data dan informasi.
3. Menyiapkan program dan bahan pelaksanaan dalam bidang Industri,
Kerajinan, dan Perdagangan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
8
4. Penyusunan rencana dan Penjabaran kebijakan teknis, pemberian
bimbingan teknis, penyuluhan, dan pengawasan di bidang industri,
kerajinan dan Perdagangan.
5. Perumusan dan Penjabaran kebijakan teknis dan pengembangan di
bidang industri, kerajinan, dan perdagangan
6. Menyiapkan serta menyelenggarakan kebijkan teknis sesuai dengan
kewenangan di bidang Perindustrian dan Perdagangan.
7. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi dan
perizinan dibidang industri kimia, agro industri, hasil hutan, logam, mesin
elektronika, usaha industri kecil, kerajinan, perdagangan dan
perlindungan konsumen, kemetrologian serta pengawasan dan
pengendalian pencemaran industri.
8. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan bimbingan
penyuluhan, melakukan pengawasan, pengendalian arus barang dan
jasa promosi, penyiapan pelaksanaan perizinan serta urusan
kemetrologian di bidang perdagangan.
9. Menyiapkan bahan pengelolaan serta pembinaan pada unit pelaksana
Teknis Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang didelegasikan oleh Bupati.
3. Sumber Daya Aparatur
Ø Kondisi Sumber Daya Manusia
Personil Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
9
TABEL 1
JUMLAH PEGAWAI MENURUT JABATAN, GOLONGAN DAN PENDIDIKAN
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2015
NO. URAIAN JUMLAH
1. a. Menurut Jabatan Struktural :
Eselon I
Eselon II.b
Eselon III.a
Eselon III.b
Eselon IV.a
Eselon IV.b
b. Menurut Jabatan Fungsional :
Asisten Penyuluh Perindustrian
c. Staf
d. CPNS
-
1
1
4
16
1
-
-
9
1
2. Berdasarkan Golongan :
- Golongan IV.c
- Golongan IV.b
- Golongan IV.a
- Golongan III.d
- Golongan III.c
1
1
4
12
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
10
- Golongan III.b
- Golongan III.a
- Golongan II.d
- Golongan II.c
- Golongan II.b
- Golongan II.a
- Golongan I.b
8
1
-
-
1
1
1
3. Berdasarkan Pendidikan :
- StrataTiga
- Strata Dua
- Strata Satu
- Sarjana Muda /DIII
- SMU Sederajat
- SMP
- SD
-
10
15
2
5
1
-
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.Muba
Ø Jenis Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti Pegawai
Selama Tahun Anggaran 2015, Pegawai yang mendapat
kesempatan mengikuti Diklat Fungsional antara lain seperti terlihat
pada Tabel 2.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
11
TABEL 2
JUMLAH DAN JENIS PENDIDIKAN YANG DIIKUTI OLEH PEGAWAI
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KAB.MUBA TAHUN 2015
NO. JENIS DIKLAT GOLONGAN
JUMLAH I II III IV
1 Diklat Struktural (tanya pak katenen)
- Spamen/PIM II
- Spama / PIM III
- Adum / PIM IV
- LPJ
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 Diklat Fungsional
- Diklat PPNS
- Diklat Penera Ahli Metrologi
- Diklat Penera Terampil
- Diklat Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 Diklat Teknis :
- Diklat Sistem Industri I
- Diklat Sistem Industri II
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
D. DASAR HUKUM
Dasar hukum penyusunan laporan kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
12
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tanggal 21 April 2014.
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Tanggal 1 Desember 2014.
E. SISTEMATIKA
Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Gambaran Umum
1. Organisasi Perangkat Daerah
2. Tugas Pokok dan Fungsi
3. Sumber Daya Aparatur
D. Asasas Hukum
E. Sistematika
Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
: A. Perencanaan Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
13
1. Visi
2. Misi
3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program
B. Perjanjian Kinerja
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA
: A.Capaian Kinerja Organisasi
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015
2.
Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun 2014 dan tahun 2015 dan beberapa tahun terakhir
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar
nasional (jika ada)
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan
/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
B. Realisasi Anggaran
Bab IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Perjanjian Kinerja
- Pengukuran Kinerja Tahunan Tahun 2015
- Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
- Renstra
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin
Drs. IHWAN MUSLIMIN,MM
NIP. 19601002 198603 1 005
KEPALA DINAS Drs. Ihwan Muslimin,MM
NIP. 19601002 198603 1 005 SEKRETARIS H. Ibnu Sa’ad, S.Sos., M.Si
NIP. 19621210 198903 1 007
Kasubag Umum Perenc. dan Pelaporan
Husdalina, ST NIP. 19811017 201001 2 013
Kasubag. Kepegawaian Katenen,SH
NIP. 19630115 198503 1 005
Kasubag Keuangan Muzhar, S.Sos
NIP. 19781127 201001 1 009
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)
Ghafarly, ST NIP. 19691116 199903 1 002
Kabid Usaha Perdagangan Luar Negeri Darmadi,S.Pd.,M.Si
NIP. 19700421 199603 1 002
Kasi Ekspor Hasil Industri dan Non Industri Komaria
NIP. 19640910 198503 2 007
Kasi Impor dan Ruang Kapal Emilia,BSc
NIP. 19610426 198611 2 002
Kasi Promosi dan Kerjasama Luar Negeri Umar Ruslan,SH
NIP. 19650311 198803 1 007
Kabid. Usaha Perdagangan Dalam Negeri Pujiono,SH
NIP. 19641111 198503 1 004
Kasi Binus dan PK Jum’at, SH., M.Si
NIP. 19701116 199203 1 002
Kasi Pendaftaran Perusahaan Markonah
NIP. 19601212 198412 2 002
Kasi Produksi pengadaan Penyaluran dan Metrologi
M. Yani Dungcik,SH NIP. 19650715 198603 1 003
Kabid Ind. Logam,Rekayasa Mesin,Peralatan,Jasa & Aneka
Tazar, SE., M.Si NIP. 19611215 198503 1 008
Kasi Ind. Logam,Rekayasa Mesin Peralatan
Gupta Burhanuddin,SH NIP. 19600229 198003 1 003
Kasi Ind. Bahan Bangunan, Ind. Jasa & Aneka
Siti Zainab Juniati,B.Sc NIP. 19600525 199003 2 001
Kasi Ind. Kerajinan Umum Ratna Dewi,SE
NIP. 19591011 198503 2 002
Kabid Ind. Kimia,Agro,Hasil Hutan & Kelautan
Rosihan Arpani,SH NIP. 19620607 198408 1 001
Kasi Industri Kimia dan Industri Agro Zaini Hasan,S.Sos
NIP. 19650510 198603 1 013
Kasi Ind. Hasil Perikanan & Kelautan Mordilah
NIP. 19610307 198510 2 001
Kasi Ind. Hasil Hutan & Perkebunan Hopariha,SH.,M.Si
NIP. 19721001 199203 2 002
Kasubag TU. UPTD Titin Handayani, S.Sos
NIP. 19720429 200112 2 003
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
14
BAB II PERENCANAAN DAN
PERJANJIAN KINERJA
A. PERENCANAAN STRATEGIS
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan
strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi
pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal,
nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis
yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan
visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam
upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan
dalam undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
yang diikuti dengan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004.
Timbul hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang sehingga
perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah.
Selain kedua Undang-undang tersebut diatas terdapat beberapa
Peraturan Perundang-undangan yang menjadi acuan pengelolaan keuangan
daerah yang telah terbit terlebih dahulu antara lain Undang-undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan, Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
15
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Untuk mencapai tujuan Pengelolaan Keuangan Daerah secara efektif
dan efisien diperlukan adanya satu peraturan pelaksanaan yang komprehensip
dan terpadu dari berbagai Undang-undang diatas agar memudahkan dalam
pelaksanaan peraturan itu terkait dengan perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan dan pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2012–2017 merupakan dokumen perencanaan strategis
yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka
menengah) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan
kegiatan daerah. Renstra disusun mengacu ke dokumen perencanaan jangka
menegah daerah (RPJMD). Renstra secara sistematis mengedepankan isu-isu
lokal, yang diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana
pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat
diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan
kemampuan anggaran pembiayaan.
Visi – Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi
Banyuasin :
1) Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
Penentuan visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten
Musi Banyuasin tidak lepas dari pertimbangan kekuatan (strength), kelemahan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
16
(weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threatment) yang dihadapi
oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Musi Banyuasin dalam
mewujudkan visi kabupaten MUBA SMART 2012 menuju PERMATA MUBA
2017
Adapun inti dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, antara
lain adalah :
a. Potensi sumber daya alam hasil perkebunan, kehutanan, pertanian dan
perikanan melimpah namun penguasaan Teknologi SDM masih terbatas.
b. Perlu adanya perubahan sikap mental aparat dalam pelaksanaan otonomi
daerah yang menuntut kemandirian
c. Perlu aparat yang cerdas dan pro aktiv untuk mencari terobosan-terobosan
dan memiliki wawasan bisnis global di dalam melaksanakan kegiatan
d. Perlu adanya kerjasama dengan pihak perusahaan untuk dapat memberikan
kontribusi (multiflier Effeect) kepada wilayah sekitar.
Dengan mempertimbangkan potensi, kekuatan kelemahan dan
tantangan yang dimiliki Kabupaten Musi Banyuasin dibidang industri dan
Perdagangan maka Visi Dinas Perindutrian dan Perdagangan kabupaten Musi
Banyuasin adalah:
“PENGUATAN INDUSTRI KECIL MENENGAH YANG BERDAYA SAING DAN
MASYARAKAT NIAGA YANG TANGGUH DI ERA PERDAGANGAN BEBAS
DALAM MENDUKUNG PERMATA MUBA 2017”
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
17
Penjelasan Makna Visi ;
- Industri kecil dan menengah yang berdaya saing adalah industri kecil menengah
yang produktif dengan keunggulan dari berbagai sisi seperti kemampuan inovasi
dan wirausaha dibidang teknologi dan manajemen
Masyarakat niaga yang tangguh adalah masyarakat yang kuat dan tidak
terpengaruh dengan gejolak perdagangan baik nasional maupun internasional
2) Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
Pernyataan Misi
Untuk mendukung visi Dinas perindustrian dan Perdagangan
kabupaten Musi Banyuasin telah dirumuskan beberapa misi yaitu :
1. Mengembangkan industri kecil menengah yang berbasis potensi sumber
daya unggul
2. Meningkatkan perlindungan konsumen, pengamanan perdagangan dan
mengembangkan pasar komoditi yang terorganisir
3) Tujuan dan Sasaran Strategis
1) Tujuan
Tujuan Pembangunan Jangka Menengah Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi BanyuasinTahun 2012-2017 adalah sebagai
berikut:
Tujuan merupakan penjabaran implementasi dari pernyataan misi yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan
ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
18
didasarkan pada isu-isu dan analisa strategi. Tujuan menunjukkan suatu
kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang, yang akan mengarahkan
rumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan misi.
Tujuan juga diperlukan agar dalam melakukan pembinaan terhadap
sektor Perindustrian dan Perdagangan lebih terarah dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang akan dihadapi.
Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya industri kecil menengah yang berperan sebagai penggerak
pertumbuhan dan daya saing ekonomi
2. Terwujudnya iklim perdagangan yang kondusif
2) Sasaran Strategis
(1) Tujuan 1 : Terciptanya industri kecil menengah yang berperan sebagai
penggerak pertumbuhan dan daya saing ekonomi dengan sasaran :
a. Mendorong peningkatan keterampilan pelaku usaha dalam proses
produksi.
b. Mendorong peningkatan nilai tambah industri kecil menegah.
(2) Tujuan 2 : Terwujudnya iklim perdagangan yang kondusif dengan
sasaran:
a. Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
b. Meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat
Dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin, langkah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
19
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menetapkan cara pencapaiannya.
Cara yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi
Banyuasin dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran adalah dengan cara :
1. Melakukan inventarisasi Data Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Musi
Banyuasin.
2. Mengembangkan industri unggulan dan andalan yang berbasis potensi
sumber daya alam.
3. Melakukan pembinaan terhadap pelaku industri dalam pengelolaan limbah
industri serta pemanfaatan teknologi tepat guna.
4. Melakukan pengawasan perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan.
5. Memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap pelaku industri dan
dagang
4) Strategi, Arah Kebijakan
Strategi pembangunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut:
a. Mendorong penggunaan teknologi tepat guna pada proses produksi industri
kecil dan menengah.
b. Menumbuhkembangkan industri industri kecil menengah yang berbasis
sumber daya lokal
c. Penumbuhan ekonomi kreatif
d. Pengoptimalisasian pengawasan perdagangan
e. Pengoptimalisasian terhadap bina kelompok pedagang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
20
Arah Kebijakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut :
a. Memperkenalkan dan memfasilitasi penggunaan teknologi tepat guna.
b. Mengembangkan komoditas lokal unggulan yang ada
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas usaha ekonomi kreatif berbasis komoditi
unggulan lokal
d. Peningkatan perlindungan terhadap masyarakat sebagai konsumen terhadap
pelaku usaha sebagai produsen.
e. Peningkatan kuantitas dan kualitas kelompok pedagang yang dibina.
5) Program dan kegiatan pokok
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) 2012–2017, dan dijabarkan
dalam rencana kerja (Renja) tahun 2015 telah ditetapkan 10 program yang akan
dilaksanakan pada tahun 2015.
Sebagai langkah lebih lanjut dalam mencapai Visi dan Misi yang telah
ditetapkan, maka penjabaran strategi pembangunan ke dalam program dan
kegiatan perlu dilakukan. Program merupakan kumpulan kegiatan nyata,
sistematis dan terpadu yang akan dilaksanakan oleh instansi atau beberapa
instansi terkait dalam rangka melibatkan partisipasi aktif masyarakat guna
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan kegiatan
merupakan penjabaran dari program dan kebijakan sebagai arah dari
pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka pencapaian Visi dan Misi
organisasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
21
Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka
mencapai setiap tujuan strateginya, maka langkah operasionalnya harus
dituangkan ke dalam program dan kegiatan indikatif yang mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin.
Mengacu kepada Rencana strategis 2012-2017 dan sebagai langkah
dalam mewujudkan Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin, maka program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan selama kurun waktu 2015 adalah sebagai berikut :
Program yang menunjang tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Tahun 2015 adalah:
I. PROGRAM URUSAN
1. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
o Pengawasan Mutu Komoditi / Produk Ekspor Kab. Muba
o Monitoring dan Fasilitasi Penerbitan STTP Bokor SIR
o Sosialisasi kebijakan penyederhanaan prosedur dan dokumen
ekspor dan impor
2. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
o Pasar ramadhan / bedug
o Pasar murah sembako
o Bimbuluh dan bantuan timbangan standar bagi pedagang informal
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
22
o Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
o Pengawasan dan pengendalian peredaran minuman beralkohol
o Tera ulang alat UTTP
o Penyuluhan tertib niaga dan perlindungan konsumen
o Pengadaan tenda kerucut kegiatan bazar
3. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
o Penyediaan produk industri kecil unggul untuk bahan promosi
o Muba expo
o Pengembangan industri perahu rakyat
o Pengembangan industri rotan
o Pengembangan industri batik
o Pengembangan industri batu bata / genteng
o Pengembangan industri teralis
o Pengembangan industri meubel
o Pengembangan industri bengkel / las
o Pengembangan kerajinan tenun adat tajung Musi Banyuasin
o Pengembangan industri bengkel motor
o Pengembangan Indsurti Kecil Tahu Tempe
o Pengembangan Industri Pertukangan Kayu
o Pengembangan Industri Menjahit
o Pengembangan industri kecil kuliner
o Pengembangan industri kecil blanket karet
o Pengembangan industri kecil kerupuk kemplang
o Pengembangan industri kecil pandai besi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
23
o Pengembangan industri kecil kopra
o Pengembangan industri kecil tenun songket
o Pengembangan industri percetakan sablon
o Pengembangan industri salon
o Pengembangan industri kecil getah gambir
o Pengembangan industri kecil pengolahan perikanan
o Promosi produk dalam negeri
o Promosi produk luar negeri
4. Program peningkatan effisiensi perdagangan dalam negeri
o Penunjang Pelaksanaan Kegiatan Pengelolahan Sistem Resi
Gudang Industri Kecil
o Penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan dekranasda
5. Program pembinaan perdagangan kaki lima dan asongan
o Penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan
II. PROGRAM SKPD / RUTIN
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
o Penyediaan jasa surat menyurat
o Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
o Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas /
operasional
o Penyediaan alat tulis kantor
o Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
24
o Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan
kantor.
o Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
o Penyediaan makanan dan minuman
o Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah.
o Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
o Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi / Tehnis Perkantoran
o Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
o Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
o Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional
o Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor
o Pengadaan lahan tanah untuk pasar tradisional modern
o Pembuatan parit di Dekranasda Palembang
o Pengadaan kendaraan dinas
o Perencanaan rehap ringan dan peningkatan gedung kantor
Disperindag
o Pembuatan jalan penghubung gudang SRG
o Pembuatan gedung gudang pupuk
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
o Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.
o Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
o Pendidikan dan Pelatihan Formal.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
25
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
o Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
o Penyusunan Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja
B. PERJANJIAN KINERJA
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Tahun
2012-2017, disusun suatu Rencana Kinerja (Perfomance Plan) setiap Tahunnya.
Rencana Kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan yang
menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik
pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat kegiatan, dan merupakan
pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan
akhir periode pelaksanaan.
Sasaran Strategis Tahun 2015 ditetapkan sebanyak 6 sasaran dengan
target indikator sebanyak 9 indikator. Akan tetapi satu indikator tidak lagi dapat
diukur di Dinas Perindustrian dan Perdagangan dikarenakan adanya perubahan
tupoksi pendaptaran perijinan surat ijin usaha perdagangan dan tanda daftar
perusahaan ke Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten
Musi Banyuasin.
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi yang ditindak lanjuti dengan Surat Edaran Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29//2011 tentang Penetapan
Kinerja, pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
26
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang
waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelolanya. Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain adalah meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen
antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian
keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi,
menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar pemberian reward atau
penghargaan dan sanksi.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin telah
membuat Penetapan Kinerja Tahun 2015 sesuai dengan kedudukan, tugas dan
fungsi yang ada. Penetapan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2015 telah ditetapkan tanggal Februari
2015 dan disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2015.
Ringkasan Penetapan Kinerja Tahun 2015 selengkapnya terdapat pada
dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015.
Penetapan Kinerja yang akan dicapai untuk Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
27
Ringkasan Penetapan Kinerja Tahun 2015 diatas mengacu pada sasaran
yang telah ditetapkan pada dokumen Renstra 2012-2017 , akan tetapi sejalan
adanya perubahan salah satu tugas dan fungsi pokok Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin yaitu pendaftaran perijinan surat ijin
usaha perdagangan dan tanda daftar perusahaan yang sudah di satukan pada
Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Musi Banyuasin
sehingga untuk indikator kinerja tersebut tidak lagi diukur di Dinas Perindustrian
dan Perdagangan.
Satuan Target(3) (4)
1.1.1. Mendorong peningkatan keterampilan pelaku usaha
dalam proses produksi
1.1.1.2 Persentase Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan
Menengah % 4,12
1.1.2 Mendorong peningkatan nilai
tambah industri kecil menengah
1.1.2.1 Persentase Peningkatan Kapasitas
Produksi Industri Kecil dan Menengah
% 4,97
1.1.2.2 Persentase Pertumbuhan Industri
Kecil dan Menengah % 13,89
1.2.1. Meningkatnya perlindungan konsumen dan perdagangan
1.2.1.1 Tingkat penggunaan UTTP standar utk transaksi perdagangan % 60
1.2.1.2 Jumlah Perusahaan yang Berskala Ekspor Buah 15
1.2.2. Meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat
1.2.2.1 Persentase usaha perdagangan yang membuat perijinan SIUP-TDP % 15
1.2.2.2 Cakupan Bina Kelompok Pedagang% 25,79
1.3.1 Meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap masyarakat
1.3.1.1. Tingkat pemenuhan jasa administrasi
perkantoran % 100
1.3.2 Meningkatkan kualitas SDM aparatur
1.3.2.1 Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi dibidangnya % 100
Sasaran Strategis Indikator Kinerja(1) (2)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
28
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai
keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada
pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi
amanah.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi
Banyuasin melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan
dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tanggal 21 April 2014 dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Tanggal 1 Desember 2014.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat
pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang
ditetapkan dalam dokumen Renstra 2012-2017 maupun Renja Tahun 2015.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
29
Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi
pemerintah.
• PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Tanggal 21 April 2014 dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Tanggal 1 Desember 2014, Kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin diukur berdasarkan Tingkat
Pencapaian Sasaran dan indikator sasaran serta menggambarkan
pula tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk mengetahui gambaran
mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dan Program/Kegiatan dilakukan
melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya.
Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan
program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari
nilai tersebut yaitu:
- 85 s.d. 100 = Baik Sekali
- 70 s.d. <85 = Baik
- 55 s.d. <70 = Cukup
- < 55 = Kurang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
30
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis
pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan
mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang
diharapkan.
Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (inputs), keluaran
(outputs), dan hasil (outcomes).
Indikator Sasaran
Indikator Sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara signifikan
mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator
Sasaran dilengkapi dengan Target Kuantitatif dan satuannya untuk
mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab
organisasi. Dari 6 (enam) sasaran yang ditetapkan telah dilaksanakan
seluruhnya, namun tingkat keberhasilanya belum dapat diwujudkan secara
optimal. Secara umum capaian indikator kinerja telah dapat tercapai dengan
baik, walaupun belum secara keseluruhan indikator kinerja tersebut dapat
terealisasi 100 %, sesuai dengan target yang ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
31
Rincian analisis capaian masing-masing tujuan dan sasaran dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA
TAHUN 2015
Misi 1 : Mengembangkan industri kecil menengah yang berbasis
potensi sumber daya unggul
Tujuan 1.1. : Terciptanya industri kecil menengah yang berperan
sebagai penggerak pertumbuhan dan daya saing
ekonomi.
Untuk mewujudkan tujuan diatas telah ditetapkan 2 (dua) Sasaran
Strategis, dengan 3 (Tiga ) indikator yang telah dilaksanakan dengan tingkat
pencapaian dijelaskan di bawah ini.
Sasaran 1.1.1 : Mendorong peningkatan keterampilan pelaku usaha
dalam proses produksi.
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan
capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Capaian
Tahun 2015
Satuan Target Realisasi %
1 Persentase Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah
% 4,12 4,87 118,2
%
Capaian indikator nilai investasi industri kecil dan menegah tahun
2015 sebesar 118,2% melebihi target yang ditetapkan, capaian ini
dikategorikan sangat baik. Indikator nilai investasi industri kecil dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
32
menengah per tahun mengalami peningkatan dibanding dengan tahun 2014.
Pada tahun 2014 nilai investasi produksi industri kecil dan menengah
sebesar 35.524.039.000 sedangkan pada tahun 2015 nilai investasi industri
kecil dan menengah sebesar 37.253.989.000.
Keberhasilan capaian nilai investasi yang terjadi pada tahun 2015
dikarenakan adanya kepedulian dan dukungan dari Pemerintah pusat dalam
hal ini Kementerian Perindustrian RI yang turut serta membina dan
memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya industri kecil menengah khusunya
di Kabupaten Musi Banyuasin.
Adapun bentuk fasilitasi tersebut yang berupa pelatihan dan fasilitasi
sarana produksi industri kecil menengah antara lain ; pelatihan dan fasilitasi
IKM meubel di Kec. Sekayu, IKM bengkel motor di Kec. Sekayu, IKM
Kerajinan Rajut di Kec. Sekayu , IKM sandang di Kec. Sekayu, IKM Kopra
putih di Kec. Lalan, IKM Gambir di Kec. Babat Toman serta IKM produk
turunan kelapa di Kec. Lalan.
Capaian ini tidak luput dari peran serta pemerintah daerah melalui
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.Muba yang aktif berkoordinasi
dengan Kementerian Perindustrian RI guna mendapatkan alokasi anggaran
program kegiatan pembinaan industri kecil dan menengah di Kabupaten
Musi Banyuasin.
Sasaran 1.1.2 Mendorong peningkatan nilai tambah industri kecil
menegah.
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan
capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
33
Indikator Kinerja Capaian
Tahun 2015
Satuan Target Realisasi %
1
2
Persentase Peningkatan Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah Persentase Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah
%
%
4,97
13,89
3,02
5,71
60,69
41,11
1. Capaian indikator kapasitas produksi industri kecil dan menengah
pertahun sebesar 3,02 %, belum sesuai dengan target yang ditetapkan.
Capaian ini juga dikategorikan cukup.. Pada tahun 2014 kapasitas
produksi industri kecil dan menengah sebesar 149.428.556 unit
sedangkan pada tahun 2015 kapasitas produksi industri kecil &
menengah pertahun sebesar 153.935.837 unit.
2. Capaian indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah sebesar
41,11% dikategorikan kurang mencapai target. Angka realisasi indikator
pertumbuhan industri kecil dan menengah pada tahun 2015 yaitu 5,71 %
merupakan perbandingan jumlah usaha kecil dan menengah pada tahun
2015 sebanyak 2611 unit usaha dengan jumlah usaha kecil dan
menengah pada tahun 2014 sebanyak 2470 unit usaha.
Angka realisasi indikator kapasitas produksi sebesar 3,02%, angka
realiasi ini didapat dari perbandingan jumlah kapasitas produksi industri kecil
dan menengah tahun 2015 pertahun sebesar 153.935.837, dengan tahun
2014 kapasitas produksi industri kecil dan menengah sebesar 149.428.556
unit, sehingga menunjukan perkembagan/pertumbuhan senilai 3,02%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
34
Capaian indikator kapasitas produksi industri kecil dan menengah pertahun
sebesar 60,69 %.
Realisasi dan capaian mengalami penurunan disebabkan sama sekali
tidak ada alokasi anggaran pembinaan dan pengembangan industri yang
bersumber dari dana APBD Kabupaten sehingga sempit atau minimnya
ruang gerak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.MUBA untuk
menumbuhkan wirausaha baru (WUB) ataupun meningkatkan pertumbuhan
industri yang sudah ada. Namun demikian Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kab.MUBA terus selalu berusaha dengan keras melalui dana
APBD Prov dan APBN.
Angka realisasi indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah pada
tahun 2015 yaitu 5,71% yang merupakan hasil perhitungan dari jumlah IKM
(industri kecil dan menengah) tahun 2015 sebanyak 2.611 unit dikurangi
jumlah IKM tahun 2014 sebanyak 2.470 unit usaha, kemudian dibagi jumlah
IKM tahun 2014 selanjutnya dikalikan 100%. Capaian indikator pertumbuhan
industri kecil dan menengah sebesar 41,11%.
Realisasi dan capaian mengalami penurunan yang sangat signifikan. Hal
ini disebabkan karena target yang ditetapkan tersebut terlalu tinggi untuk
ukuran pertumbuhan. Target yang ditetapkan tersebut sebenarnya
menunjukkan angka akumulasi pertumbuhan (hasil pertumbuhan tahun
sebelumnya seharusnya terakumulasi pada tahun berikutnya).sebagai
gambaran tingginya target tersebut adalah, bahwa target pertumbuhan
industri nasional saja hanya 4 %, Sehingga jika melihat target secara
nasional capaian indikator tersebut sudah dikategorikan sangat baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
35
Disamping hal tersebut diatas bahwa sangat kecilnya angka
pertumbuhan industri kecil menengah Kabupaten Musi Banyuasin di Tahun
2015 adalah sama sekali tidak ada alokasi anggaran pembinaan dan
pengembangan industri yang bersumber dari dana APBD Kabupaten
sehingga sempit atau minimnya ruang gerak Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kab.MUBA untuk menumbuhkan wirausaha baru (WUB)
ataupun meningkatkan pertumbuhan industri yang sudah ada. Namun
demikian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.MUBA terus selalu
berusaha dengan keras melalui dana APBD Prov dan APBN. Dan
Alhamdulillah capaian indikator pertumbuhan industri Tahun Anggaran 2015
sebesar 5,71 persen melampaui target nasional sebesar 4%.
Misi 2 : Meningkatkan perlindungan konsumen, pengamanan
perdagangan dan mengembangkan pasar komoditi yang
terorganisir.
Tujuan 2.1. : Terwujudnya iklim perdagangan yang kondusif.
untuk mewujudkan tujuan diatas telah ditetapkan 2 (Dua) Sasaran
Strategis, dengan 4 (Empat) indikator yang telah dilaksanakan dengan
tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini.
Sasaran 2.1.1 Meningkatnya perlindungan konsumen dan perdagangan
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan
capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
36
Indikator Kinerja Capaian
Tahun 2015
Satuan Target Realisasi %
1.
2
Tingkat penggunaan UTTP standar utk transaksi perdagangan Jumlah Perusahaan yang Berskala Ekspor
%
Buah
60
15
48,92
15
81,53 100
Pencapaian Indikator Tingkat penggunaan UTTP standar untuk transaksi,
indikator Kinerja sasaran capaiannya sebesar 81,53% dan pencapaian
indikator jumlah perusahaan berskala ekspor kinerja sasarannya sebesar 100
%. Untuk pencapaian indikator tingkat penggunaan UTTP standar untuk
transaksi dikategorikan baik sekali .Tercapainya target indikator ini
dikarenakan kegiatan tera ulang di tahun 2015 yang dilaksanakan oleh
Metrologi Legal ada di 4 Kecamatan yaitu : Kecamatan Sangga Desa,
Kecamatan Babat Toman, Kecamatan Sekayu, Kecamatan Sungai Lilin,
Kecamatan Bayung Lencir .. Sedangkan untuk pencapaian indikator jumlah
perusahaan berskala ekspor didukung oleh program peningkatan dan
pengembangan ekspor dengan kegiatan promosi produk dalam negeri dan
promosi produk luar negeri.
Sasaran 2.1.2 Meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan
capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja
Capaian
Tahun 2015
Satuan Target Realisasi %
1
Persentase usaha perdagangan yang membuat perijinan SIUP-TDP
%
25
‘-
‘-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
37
Indikator Kinerja
Capaian
Tahun 2015
Satuan Target Realisasi %
2
Cakupan bina kelompok pedagang
%
25,79
4,41
17,09 %
Untuk sasaran meningkatnya perlindungan konsumen dan perdagangan
terdapat 2 (dua) indikator sasaran yaitu unit usaha yang memiliki perijinan
dan cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal . Akan tetapi untuk
indikator pertama yaitu unit usaha yang memiliki perijinan tidak lagi di data
melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan tetapi melalui Badan
Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal dikarenakan adanya perubahan
tupoksi pendaftaran surat ijin usaha perdagangan dan tanda daftar
perusahaan sejak tahun 2013 beralih ke Badan Pelayanan Perijinan dan
Penanaman Modal tersebut.
Angka realisasi indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha
informal tahun 2014 sebesar 4,41% (emat komaemat satu persen) dari yang
ditargetkan senilai 25,79%. angka realisasi ini merupakan perbandingan
jumlah pedagang yang dibina tahun 2015 sebanyak 231 pedagang
berbanding jumlah seluruh pedagang informal Kabupaten Musi Banyuasin
yaitu sebanyak 5241 pedagang. Capaian indikator cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal sebesar 17,09%.
Realisasi dan capaian mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Hal ini disebabkan karena target yang ditetapkan tersebut terlalu tinggi untuk
ukuran cakupan binaan . Target yang ditetapkan tersebut sebenarnya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
38
menunjukkan angka akumulasi pertumbuhan (hasil pertumbuhan tahun
sebelumnya seharusnya terakumulasi pada tahun berikutnya).
Disamping hal tersebut diatas bahwa sangat kecilnya angka cakupan
binaan kelompok pedagang Kabupaten Musi Banyuasin di Tahun 2015
adalah sama sekali tidak ada alokasi anggaran pembinaan pedagang yang
bersumber dari dana APBD Kabupaten sehingga sempit atau minimnya
ruang gerak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.MUBA untuk
melakukan pembinaan pedagang. Namun demikian Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kab.MUBA terus selalu berusaha dengan keras melalui dana
APBD Prov dan APBN. Dan Alhamdulillah capaian indikator binaan kelompok
pedagang Tahun Anggaran 2015 sebesar 4,41 persen.
Misi 3 : Meningkatkan Kinerja Aparatur
Tujuan 3.1. : Terwujudnya Aparatur Yang Berkualitas
untuk mewujudkan tujuan diatas telah ditetapkan 2 (Dua) Sasaran
Strategis, dengan 2 (Dua) indikator yang telah dilaksanakan dengan tingkat
pencapaian dijelaskan di bawah ini.
Sasaran 3.1.1 Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan
capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Capaian
Tahun 2015
Satuan Target Realisasi %
1 Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran % 100 100 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
39
Pencapaian Indikator Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran,
indikator Kinerja sasaran capaiannya sebesar 100% . Hal ini dukung oleh
program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dimana dilaksanakan
kegiatan-kegiatan antara lain : penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan
jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa pemeliharaan
dan perizinan kendaraan dinas / operasional, penyediaan alat tulis kantor,
penyediaan barang cetakan dan pengadaan, penyediaan komponen instlasi
listrik / penerangan bangunan kantor, penyediaan peralatan rumah tangga,
penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, penyediaan
makan dan minum, rapat-rapat koordinasi dan konsulltasi ke luar daerah,
rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah dan penyediaan jasa
pendukung administrasi / teknik perkantoran.
Sasaran 3.1.2 Meningkatkan kualitas SDM aparatur
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian
sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Capaian
Tahun 2015
Satuan Target Realisasi %
1 Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi dibidangnya
% 100 100 100
Pencapaian Indikator Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi
dibidangnya, indikator Kinerja sasaran capaiannya sebesar 100%. Program
yang mendukung capaian indikator ini adalah Program Peningkatan
Pengembangan Sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dengan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
40
kegiatan : Penyusunan laporan capaian kinerja dan ihktisar realisasi kinerja
SKPD dan Penyusunan rancangan kerja dan penetapan kinerja.
Selain itu tercapainya prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi
dibidangnya tahun 2015 terukur melalui pertama Dinas Perindustrian dan
Perdagangan dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokok pada tahun 2015
tidak menggunakan sumber daya manusia dari pihak luar karena kompetensi
aparatur yang sudah ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan cukup
memadai seperti pengadaan barang dan jasa, penyuluhan industri,
pengawasan peredaran barang dan jasa. Disamping itu pada tahun
anggaran 2015 melalui program kegiatan Kementerian Perdagangan RI
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin mampu
menambah kompetensi baru di bidang Metrologi Legal dengan
tersertifikasinya 2 (dua) penera yaitu 1 (satu) orang penera ahli dan 1 (satu)
orang penera terampil.
2. 2. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU
Perbandingan capaian indikator kinerja Tahun 2015 dengan capaian
indikator kinerja Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Indikator Kinerja
Naik
(Turun)
Ket
Satuan Realisasi
2014 2015
1 Persentase Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah
% 4,91 4,87 (0,04) Turun
2 Persentase Peningkatan Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah
% 4,33 3,02 (1,31) Turun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
41
Indikator Kinerja
Naik
(Turun)
Ket
Satuan Realisasi
2014 2015
3 Persentase Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah % 11,61 5,71 (5,9) Turun
4 Tingkat penggunaan UTTP standar utk transaksi perdagangan
% 15,62 48,92 33,3 Naik
5
Jumlah Perusahaan yang Berskala Ekspor Buah 15 15 0 Tetap
6 Persentase usaha perdagangan yang membuat perijinan SIUP – TDP %
25
‘-
‘-
Tidak Dapat
di Perbandingkan
7 Cakupan Bina Kelompok Pedagang % 17,36 4,41 (12,95) Turun
8 Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran % 100 100 0 Tetap
9 Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi dibidangnya
% 89,5 100 10,5 Naik
Apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2014 dengan capaian
kinerja tahun 2015 kedua indikator sasaran urusan perindustrian mengalami
penurunan , akan tetapi jika dibandingkan target pertumbuhan industri secara
nasional yang hanya 5 %, capaian target tahun 2015 tercapai 5,71 (melebihi)
target nasional atau dengan kategori sangat baik. Secara garis besar penyebab
dari turunnya pencapaian indikator kinerja diatas adalah harga bahan baku
tinggi maupun biaya produksi meningkat seiring tingginya biaya BBM maupun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
42
listrik. Diharapkan kedepan dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin pertumbuhan
industri maupun peningkatan kapasitas dan nilai investasi tetap dapat tercapai
sesuai target yang telah ditentukan.
Sedangkan untuk urusan perdagangan, capaian kinerja tahun 2015 jika
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 untuk indikator tingkat
penggunaan UTTP standar untuk transaksi perdagangan mengalami
peningkatan dan cakupan bina kelompok pedagang mengalami penurunan.
Permasalahan pada capaian indikator ini adalah disebabkan tidak ada sama
sekali alokasi anggaran pembinaan pedagang di tahun 2015.
3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan
Tahun 2014 dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat
diuraikan sebagai berikut :
Indikator Kinerja
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
Capaian
(Tercapai/
Belum)
thd target
2017
Satuan
Realisasi
2014 s.d
2015
1 Persentase Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah
% 4,91 4,87 4,40 Tercapai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
43
Indikator Kinerja
Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2017
Capaian
(Tercapai/
Belum)
thd target
2017
Satuan
Realisasi
2014 s.d
2015
2 Persentase Peningkatan Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah % 4,33 3,02 5,10
Belum Tercapai
(2,08)
3 Persentase Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah
% 11,61 5,71 15,77 Belum
Tercapai (10,06)
4 Tingkat penggunaan UTTP standar utk transaksi perdagangan
% 15,62 48,92 75% Belum
Tercapai (26,08)
5
Jumlah Perusahaan yang Berskala Ekspor Buah 15 15 15 Tercapai
6 Persentase usaha perdagangan yang membuat perijinan SIUP-TDP
% ‘- -
35
Tidak dapat
terukur lagi
7 Cakupan Bina Kelompok Pedagang % 17,36 4,41 44,26
Belum tercapai (39,85)
8 Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran % 100 100 100 Tercapai
9 Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi dibidangnya
% 89,5 100 100 Tercapai
1. Capaian Indikator persentase peningkatan nilai investasi industri kecil dan
menengah dengan Tahun 2015 mencapai 4,87 % , capaian ini sudah sangat
baik karena sudah melampaui target yang diharapkan pada akhir Tahun
2017 yaitu sebesar 4,4 %. Pencapaian ini dikarenakan terdapat banyak
program dan kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang bersifat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
44
mengembangkan industri kecil dan menengah yang sudah ada maupun
menstimulasi tumbuhnya industri kecil baru melalui berbagai kegiatan
bimbingan teknis yang melibatkan peserta generasi muda sebagai calon
calon wirausaha baru. Capaian ini juga tidak lepas dari peran serta
Kementerian Perindustrian RI yang ikut membina dan menfasilitasi industri
kecil menengah dalam Kabupaten Muba melalui berbagai pelatihan dan
fasilitasi sarana produksi.
2. Capaian indikator persentase peningkatan kapasitas produksi industri kecil
dan menengah dengan Tahun 2015 mencapai 3,02 % , Capaian ini
mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya namun Dinas
Perindustrian dan Perdagangan optimis akan mencapai target sesuai
RPJMD ditahun 2016 melalui upaya stimulus pertumbuhan dan peningkatan
kapasitas produksi industri kecil menengah yang didanai oleh APBN dan
APBD Prov.
3. Capaian Indikator persentase pertumbuhan industri kecil dan menengah
sampai dengan Tahun 2015 sebesar 5,71 % dan diharapkan pada akhir
Tahun 2017 mencapai 15,7%. Capaian ini jika dibandingkan target pada
tahun 2017 belum tercapai namun jika dibanding dengan target
pertumbuhan industri secara nasional yaitu sebesar 5 % capaian ini sudah
dikategorikan sangat baik.,akan tetapi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin masih perlu berbagai upaya untuk mencapai
target pertumbuhan industri kecil dan menengah tersebut. Salah satu upaya
nyata yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
45
dengan menguatkan kompetensi tenaga penyuluh lapangan dalam membina
langsung industri kecil dan menegah se kabupaten Musi Banyuasin.
4. Capaian indikator tingkat penggunaan UTTP standar untuk transaksi
perdagangan sampai dengan Tahun 2015 mencapai 48,92 % dan
diharapkan pada akhir Tahun 2017 dapat mencapai 75%. Capaian indikator
ini masih jauh dari target yang ditetapkan pada tahun 2015 yaitu 60%,
apalagi jika dibandingkan dengan target pada tahun 2017 sebesar 75%.
Permasalahan pada capaian indikator ini adalah belum optimalnya
pelayanan tera/tera ulang UTTP yang dikarenakan belum beroperasionalnya
Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) kemetrologian yang berperan
melayani tugas pokok dan fungsi pelayanan tera/tera ulang. Untuk
mengatasi kedua permasalahan diatas solusi yang tepat yang akan diambil
segera memenuhi persyaratan agar Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD)
kemetrologian Kabupaten Musi Banyuasin dapat beroperasi.
5. Capaian indikator jumlah perusahaan yang berskala ekspor sampai dengan
Tahun 2014 mencapai 100% dan diharapkan stabil hingga akhir Tahun
2017. Walaupun target capaian indikator ini sudah tercapai, akan tetapi
Dinas perindustrian dan perdagangan terus mengadakan promosi baik
dalam dan luar negeri dengan harapan adanya invenstor-investor yang
tertarik untuk berinventasi terhadap produk produk industri kecil menengah
hingga produknya dapat diekspor.
6. Capaian indikator persentase usaha perdagangan yang membuat surat ijin
usaha perdagangan (SIUP) dan tanda daftar perusahaan (TDP) sejak tahun
2013 tidak dapat lagi di ukur di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
46
Kabupaten Musi Banyuasin dikarenakan adanya perubahan tupoksi
pelayanan perijinan ke Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal
Kabupaten Musi Banyuasin. Terhadap indikator ini sudah disampaikan ke
Bagian Organisasi Setda Kabupaten Musi Banyuasin untuk tambahkan pada
indikator kinerja Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal
Kabupaten Musi Banyuasin.
7. Capaian indikator cakupan bina kelompok pedagang sampai dengan Tahun
2015 mencapai 4,41%. Tidak tercapainya dikarenakan pada tahun anggaran
2015 sama sekali tidak ada alokasi anggaran pembinaan kelompok
pedagang. Diharapkan kedepan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
mendapatkan perhatian lebih terhadap alokasi anggaran pembinaan
pedagang.
8. Capaian indikator tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran hingga
tahun 2015 tercapai 100 % dan diharapkan kondisi capaian ini terus
berlanjut hingga tahun 2017.
9. Capaian indikator presentase aparatur yang mempunyai kompetensi
dibidangnya pada tahun 2015 tercapai 100% dan diharapkan kondisi
capaian ini terus berlanjut hingga tahun 2017.
4. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA TAHUN INI DENGAN STANDART NASIONAL
Untuk Indikator Capaian Kinerja yang telah ditetapkan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin mengacu
kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Musi
Banyuasin belum ada standar nasional yang mengaturnya baik untuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
47
urusan pilihan perindustrian maupun untuk urusan pilihan perdagangan.
Sehingga belum dapat diperbandingkan antara kinerja tahun 2015 dengan
standar yang ditetapkan secara nasional oleh Kementerian terkait dalam hal
ini Kementerian Perindustrian Republik Indonesia maupun Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia.
5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN / KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN / PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN
Dalam rangka mencapai keberhasilan capaian kinerja selain dukungan
sumber daya manusia Dinas Perindustrian dan Perdagangan perlu
mendapat dukungan anggaran yang memadai dalam urusan pilihan
perindustrian maupun perdagangan,Untuk urusan Perindustrian dan
Perdagangan Dinas Perindag terus berusaha mengoptimalkan dana dari
pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus(DAK). urusan pilihan
perdagangan adalah segera mengoperasionalkan Unit Pelayanan Teknis
Daerah (UPTD) kemetrologian dan mengoptimalkan peran melayani tugas
pokok dan fungsi pelayanan tera/tera ulang dalam rangka mencapai daerah
Kabupaten dengan rasio tertib ukur yang tinggi sebagai upaya perlindungan
konsumen dalam transaksi perdagangan.
B. REALISASI ANGGARAN
Jumlah Rencana Pengeluaran Belanja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin yang tercantum dalam Perubahan
Anggaran Tahun 2015 dan menjadi dasar penyusunan perhitungan
anggaran ini adalah sebesar Rp. 12.980.301.300,- dengan realisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
48
sebesar Rp. 12.067.561,146,- . Anggaran dan realisasi belanja pada Tahun
2015 dikaitkan dengan pencapaian sasaran yang telah diukur melalui
indikator kinerja adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Realisasi Anggaran Program/Kegiatan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Tahun 2015
No Sasaran Program /Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6
1 Mendorong
Peningkatan
Keterampilan Pelaku
Usaha dalam Proses
Produksi
Program Pengembangan Industri Kecil
dan Menengah
Rp2.499.000.000 Rp2.455.321.300 98,25%
2 Meningkatnya
perlindungan konsumen
dan perdagagan
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
Rp449.100.000 Rp440.734.800 98,14%
3 Meningkatnya aktivitas
ekonomi masyarakat
Program Peningkatan effisiensi
perdagangan dalam negeri
Rp2.589.470.000 Rp2.511.072.720 96,97%
4 Meningkatnya kualitas
pelayanan terhadap
masyarakat
Program pelayanan administrasi
perkantoran
Rp2.326.250.000 Rp2.215.024.500 95,22%
Program peningkatan sarana aparatur Rp1.413.600.000 Rp1.054.110.400 74,57%
5 Meningkatnya kualitas
SDM aparatur
Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja
keuangan
Rp70.000.000 Rp69.634.000 99,48%
Rp9.347.420.000 Rp8.745.897.720 93,56%Jumlah Total Anggaran
Secara umum Belanja Langsung Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin untuk Tahun 2015 secara fisik
tercapai 100% namun secara Keuangan terealisir 93,56% dari anggaran
yang ditetapkan untuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Musi Banyuasin dengan jumlah realisasi anggaran Belanja operasi yang
terdiri dari belanja pegawai Rp. 3.575.017.426,- Balanja Barang Rp.
5.562.686.520,- Sedangkan Belanja Modal untuk Anggaran tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
49
sebesar Rp. 2.929.857.200,- Dengan demikian Total Realisasi Anggaran
baik belanja langsung maupun tidak langsung senilai Rp. 8.745.897.720,-
(secara total terealisir 93,56%). Jika dilihat dari capaian indikator
berdasarkan realisasi keuangan maka dari 5 sasaran yang ditetapkan dan
diukur melalui 6 program kegiatan terdapat 5 program dengan capaian
diatas 95% (kategori baik), dan 1 program dengan capaian 74,57% (kategori
baik). Adapun permasalahan terhadap capaian realisasi keuangan dibawah
80% tersebut adalah : Program Peningkatan Sarana Aparatur dengan
capaian 74,57% dikarenakan terdapat silpa secara keuangan pada kegiatan
penyediaan jasa komunikasi, sumber daya listrik dan air karena yang ada di
Dekranasda Palembang masih dibayar oleh Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan, namun secara fisik realisasi tetap 100 % Realisasi keuangan terjadi
effisiensi tanpa mengurangi realisasi fisik kegiatan. Kedua dikarenakan pada
kegiatan penyusunan sertifikasi aset tanah milik Disperindag Kab.Muba
biaya yang dianggarkan dalam proses sertifikasi pada awalnya masih
bersifat estimasi, namun realisasi fisik tetap 100%.
B. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Lalu
Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2013 mendapat nilai B
(baik dan perlu sedikit perbaikan). Rekomendasi yang diberikan kepada
Dinas Perindustrian dan Perdagangan beserta jajarannya yang telah
ditindaklanjuti pada Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
50
a. Mengimplementasikan dokumen Renstra sebagai acuan dalam
penyusunan dokumen perencanaan tahunan kinerja (Renja) dan acuan
dalam penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran (RKA).
b. Menyusun dokumen perencanaan kinerja tahunan (renja) yang memuat
sasaran, program, indicator kinerja sasaran, dan target jangka pendek
sesuai Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.
c. Mengimplementasikan dokumen Penetapan Kinerja dengan
menggunakan target kinerja yang diperjanjikan untuk mengukur
keberhasilan dan memonitor pencapaian secara berkala.
d. Membangun sistem pengumpulan data kinerja sehingga data kinerja
dapat diandalkan.
e. Mengimplementasikan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk
penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran (DPA),
pengukuran kinerja serta untuk pengendalian dan pemantauan kinerja
secara berkala.
f. Memanfaatkan informasi kinerja untuk perbaikan perencanaan dan
penilaian kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
52
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Kinerja (LKj) merupakan media akuntabilitas yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan
kinerja Instansi Pemerintah. Media ini sangat Penting Untuk dipakai sebagai
umpan balik pengambilan keputusan pihak-pihak terkait.
Secara umum Program-program dan kegiatan-kegiatan yang
terdapat dalam Belanja Langsung Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin pelaksanaan secara fisik tercapai 100%
dengan Dana Anggaran yang terserap 93,56%, Adanya sisa Dana Belanja
Langsung sebesar 6,44% itu berasal dari belanja program SKPD rogram
peningkatan sarana aparatur yang telah dijelaskan pada sub bagian
akuntabilitas keuangan.
Ditahun anggaran 2015 ini pembinaan terhadap Industri Kecil
berkembang cukup baik dari segi pemberian sarana prasarana produksi
industri kecil menengah melalui dana pemerintah pusat dalam hal ini
Kementerian Perindustrian RI dan pengawasan perlindungan konsumen hal
ini dapat dilihat dengan gairah dunia usaha di bidang industri dan dagang
dan untuk Tahun 2016 besar harapan semoga ruang gerak yang lebih luas
dari Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dalam bentuk anggaran yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
53
cukup untuk mengembangkan sektor Industri dan Perdagangan agar
menjadi sektor yang dapat diandalkan di masa yang akan datang.
LKj yang telah disusun ini hendaknya mampu sebagai alat observasi
untuk melakukan introspeksi dan refleksi terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab pejabat publik khususnya Pejabat di lingkungan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin, oleh karenanya
LKj ini diharapkan secara terus menerus mendorong perbaikan proses
manajemen dan Kompetensi aparat di lingkungan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin.
B. HAMBATAN
Dalam pelaksanaannya seluruh Program/Kegiatan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin selama Tahun
Anggaran 2015 cukup berjalan mulus sebagaimana mestinya, memang ada
beberapa hambatan tetapi lebih kepada ruang gerak dari Dinas
Perindustrian dan Perdagangan untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya di bidang industri dan perdagangan berupa anggaran belanja yang
dirasa kurang.
C. PEMECAHAN MASALAH
Diharapkan kedepan Sektor Perindustrian dan Perdagangan
mendapat perhatian khusus dari Pihak Pemerintah Kabupaten Musi
Banyuasin khususnya dari pihak Badan perencana pembangunan daerah
kiranya dapat memberikan ruang gerak yang lebih luas dengan PPAS yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin
54
cukup agar Visi, Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi
Banyuasin dapat berjalan untuk mendukung tercapainya PERMATA MUBA
2017.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin,
Drs. IHWAN MUSLIMIN, MM
Pembina Utama Muda NIP.19601002 198603 1 005
InstansiVisiMisi
Transisi2012 2013 2014 2015 2016 2017
1.1 1.1.1
% 8,30 11,19 11,77 13,89 15,77 15,77
1.1.1.1 1.1 Pengenalan teknologi
kemasan industri industri
madu rakyat 2015, 2016, 2017
1.2 Penerapan teknologi tungku
berbalik bata press 2015, 2016, 2017
1.3 Pelatihan kewirausahaan
dan manajemen usaha bagi
industri kecil2015, 2016, 2017
b% 3,25 3,50 3,80 4,12 4,40 4,40
16 2.1 Muba EXPO2012 - 2017
2.2 penegembangan indutri
kecil pengelolahan hasil
perikanan2015, 2016, 2017
2.3 Pengembangan industri
kecil pengelolaan minyak
goreng dari bahan baku
CPO
2014, 2015, 2016,
2017
2.4 Pengembangan industri
kecil blangket karet 2013 - 2017
2.5 Pengembangan indutri kecil
tahu tempe 2013 - 2017
2.6 Pengembangan indutri kecil
kerupuk kelempang 2013 - 2017
2.7 Pengembangan industri
kecil bengkel motor 2013 - 2017
2.8 Pengembangan industri
kecil kreatif 2015, 2016, 2017
2.9 Pengembangan Industri
kecil teralis2012, 2014, 2015,
2016, 2017
Program
peningkatan
kapasitas IPTEK
sistem produksi
15
KeteranganTahun Capaian
: 2. Meningkatkan Perlindungan Konsumen, Pengamanan Perdagangan dan Mengembangkan Pasar Komoditi yang terorganisir
Target IndikatifKebijakan Program Kegiatan
Lampiran RS
PERENCANAAN STRATEGISPERIODE TAHUN 2012 - 2017
: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musi banyuasin: Penguatan Industri Kecil dan Menengah yang Berdaya Saing dan Masyarakat Niaga yang Tanggu di Era Perdagangan Bebas dalam mendukung PERMATA MUBA 2017: 1. Mengembangkan Industri Kecil Menengah yang Berbasis Potensi Sumber Daya Unggulan
Program
pengembangan
industri kecil
menengah
Memperkenalkan
dan memfasilitasi
penggunaan
teknologi tepat guna
Persentase
peningkatan nilai
investasi industri
kecil dan
menengah
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Cakupan
kelompok industri
kecil menengah
yang
menggunakan
teknologi tepat
guna
aMendorong
peningkatan
keterampilan
pelaku usaha
dalam proses
produksi
Terciptanya
industri kecil
menengah yang
berperan sabagai
penggerak
pertumbuhan
2.10 Pengembangan industri
kecil meubel2012, 2013, 2016,
2017
2.11 Pengembangan industri
kecil pangan 2012 - 2017
2.12 Pengembangan industri
kecil pandai besi2012, 2014, 2016,
2017
2.13 Pengembangan industri
kecil getah gambir2012, 2013, 2014,
2015, 2017
2.14 Pengembangan industri
antiseptik getah gambir 2014, 2015, 2016,
2017
2.15 Pengembangan industri
kecil perahu rakyat2012, 2013, 2015,
2017
2.16 Pengembangan industri
kecil kerajinan anyaman 2012 - 2017
2.17 Pengembangan industri
kecil kuliner2014, 2015,
2016, 2017
2.18 Pengembangan industri
kecil kerajinan tenun adat
tajung2012 - 2017
2.19 Pengembangan industri
kecil kopra2012, 2013, 2015,
2016, 2017
2.20 Pengembangan industri
kecil rotan 2012 - 2017
2.21 pengembangan indutri kecil
sabut kelapa 2016, 2017
2.22 pengembangan industri
kecil jamur tiram 2012 - 2017
2.23 Pengembangan industri
kecil batil 2012 - 2017
2.24 Pengembangan industri
kecil batu bata genteng 2012 - 2017
2.25 Pengembangan industri
kecil jamu gendong 2016, 2017
2.26 Pengembangan industri
kecil kompon 2016
2.27 Temu usaha sektor industri
kecil menengah dengan
industri besar dan BUMN 2012 - 2017
2.28 penyedia produk - produk
unggulan industri kecil
untuk bahan promosi2012-2017
2.29 Promosi produk industri
kecil menengah 2013 - 2017
2.30 Fasilitasi kerjasama
kemitraan industri makro,
kecil dan menengah dengan
swasta
2014 - 2017
2.31 Pengembangan industri
percetakan sablon 2013
2.32 Pengembangan industri
bengkel las 2013
2.33 Pengembangan industri
pertukangan kayu 21013
2.34 Pengembangan industri
paving blok / batako -
2.35 Pembangunan gerbang
sentra industri getah gambir 2013
2.36 Pengembangan industri
menjahit 2013
2.37 Pengembangan industri
pengelolah / penghancur biji
plastik 2013
2.38 Pengembangan kerajinan
tenun adat tajung musi
banyuasin2013
2.39 Pengembangan industri
tenun songket 2013
2.40 Pengembangan industr
tenun songket 2013
2.41 Pengembangan industri
bahan daur ulang kertas 2013
1.1.2% 3,50 3,68 4,35 4,97 5,10 5,10
1.1.2.1 17 3.1 Sertifikasi SN produk IKM2014 - 2017
3.2 Pengenalan gugus kendali
mutu (GKM) bagi pelaku
IKM2014 - 2017
b% 8,30 11,19 11,77 13,89 15,77 15,77
18 Program
penataan stuktur
industri
4.1 FGD Kompetensi Inti
Industri Daerah -
a Persentase
peningkatan
kapasitas
produksi industri
kecil menengah
Persentase
Pertumbuhan
industri kecil dan
Mendorong
peningkatan
nilai tambah
industri kecil
menengah
Program
peningkatan
kemampuan
teknologi industri
Mengembangkan
komoditas lokal
unggulan yang ada
4.2 FS Potensi & Peluang
Investasi Pengembangan
Industri Kab. Muba -
4.3 DED Kluster Industri
Kab.MUBA 2014
4.4 Penyusunan Kompetensi Inti
Industri Daerah 2013
19 5.1 Penyelenggaraan kegiatan
pengembangan sentra/IKM 2012 - 2017
5.2 Penyediaan warung
informasi yang dapat
diakses masyarakat 2015, 2017
5.3 Updating database sentra
industri kecil dan menengah 2014 - 2017
5.4 Penyusunan profil sentra
OVOP (One Village One
Product) dalam Kab.Muba
2012, 2014, 2015,
2016, 2017
5.5 Fasilitasi penganugerahan
penghargaan Upakarti 2014
1.2 Terwujudnya
iklim
perdagangan
yang kondusif
1.2.1 Meningkatnya
perlindungan
konsumen dan
perdagangan
a
% 25 35 45 60 75 75
1.2.1.1 15 Program
perlindungan
konsumen dan
pengamanan
perdagangan
6.1 Peningkatan pengawasan
peredaran barang dan jasa
2012 - 2017
6.2 Pengembangan UPT
Kemetrologian 2015, 2016, 2017
6.3 Pasar ramadhan/bedug 2012 - 2017
6.4 Pasar murah sembako 2012 - 2017
6.5 Bimbuluh dan bantuan
timbangan standar bagi
pedagang informal2012 - 2017
6.6 Penyuluhan tertib niaga dan
perlindungan konsumen 2013 - 2017
6.7 Pengawasan dan
pengendalian peredaran
minuman beralkohol
2013 - 2017
6.8 Tera ulang UTTP 2013 - 2017
Peningkatan
perlindungan
terhadap
masyarakat sebagai
konsumen dan
pengawasan
terhadap pelaku
usaha sebagai
produsen
industri kecil dan
menengah
Program
pengembangan
sentra industri
kecil potensial
Tingkat pengguna
UTTP standar
untuk transaksi
perdagangan
buah 15 15 15 15 15 15
17 Program
peningkatan dan
pengembangan
expor
7.1 Bimtek penyusunan
dokumentasi SMM_ISO
9001-2008 utk produk IKM
yg berorientasi ekspor
2016
7.2 Sosialisasi kebijakan
penyederhanaan prosedur
dan dokumen ekspor dan
impor
2015, 2017
7.3 Updating database
perusahaan yang berskala
ekspor dalam kab.Muba 2014 - 2017
7.4 Pengawasan mutu komoditi
produk ekspor 2015, 2017
7.5 Monitoring dan fasilitasi
penerbitan STPP bokor SIR 2013 - 2017
7.6 Promosi Produk Industri &
Perdagangan Internasional 2014 - 2017
7.7 Promosi produksi dalam
negeri 2013
7.8 Promosi produksi luar
negeri 2013
1.2.2 a
% 7 10 15 25 35 35
1.2.2.1 8.1 Pembangunan gedung
Muba expo center -
8.2 Pengembangan Pasar
Komoditi sistem resi gudang
(SRG).2012 - 2017
8.3 Pengembangan pasar dan
distribusi barang/produk2015, 2016, 2017
8.4 FS.Pembangunan gudang
SRG 2014
8.5 DED pembangunan gudang
SRG 2015
8.6 Pembangunan Gudang
SRG 2016
8.7 Pengawasan Perijinan
Usaha2014, 2015, 2016,
2017
Meningkatnya
aktivitas
ekonomi
masyarakat
b Jumlah
perusahaan
berskala expor
Persentase usaha
perdagangan
yang membuat
perijinan SIUP -
TDP
Program
peningkatan
efisiensi
perdagangan
dalam negeri
18Peningkatan
kuantitas dan
kualitas kelompok
pedagang yang
dibina
8.8 Fasilitasi kemudahan
perijinan pengembangan
usaha2014 - 2017
8.9 FS.pembangunan pasar
lelang karet -
8.10 DED pembangunan pasar
lelang karet 2014
8.11 Pembangunan pasar
lelang daerah 2015
8.12 FS.Pembangunan pasar
induk 2014
813 DED pembangunan pasar
induk 2015
8.14 DED pembangunan outlet
oleh-oleh khas Muba -
8.15 Pembangunan gedung oulet
oleh-oleh khas Muba 2015
8.16 Penataan outlet oleh-oleh
khas Muba2012, 2014, 2015,
2016, 2017
8.17 Penyelengaraan
pelaksanaan kegiatan
dekranasda
2014 - 2017
8.19 FS.pembangunan pasar
tradisional modern 2014
8.20 DED pembangunan pasar
tradisional modern 2015
8.21 FS pembangunan pasar
retail 2016
8.22 DED pembangunan pasar
retail 2016
8.23 Penunjang Pelaksanaan
Kegiatan Pengelolaan
Sistem Resi Gudang
industri kecil
2013
8.24 Pengawasan Perijinan
Usaha 2013
8.25 DED Pembangunan pasar
tradisional modern Sangga
Desa2013
8.26 DED Pembangunan pasar
tradisional modern Babat
Toman2013
8.27 DED Pembangunan pasar
tradisional modern Bayung
Lencir 2013
8.28 DED Coin Premium Industri
Hilir Gambir 2013
8.29 DED Pembangunan
Gudang Pupuk 2013
8.30 DED Pembangunan Pabrik
Minyak Goreng 2013
9.1 Kegiatan penataan tempat
berusaha bagi pedagang
kakilima dan asongan 2012 - 2017
9.2 Fasilitasi Modal Usaha Bagi
Pedagang Kaki Lima dan
Asongan2014 - 2017
1.3 1.3.1 a Tingkat
pemenuhan jasa
administrasi
perkantoran% 100 100 100 100 100 100
1.3.1.1 Penyediaan jasa
administrasi
perkantoran
10 Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
10.1 Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumberdaya
Air dan listrik 2012 - 2017
10.2 Penyediaan Jasa
Pendukung Administrasi
Teknis/ Perkantoran2012 - 2017
10.3 Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor 2012 - 2017
10.4 Penyediaan Alat Tulis
Kantor 2012 - 2017
10.5 Penyediaan Barang Cetakan
dan Penggandaan 2012 - 2017
10.6 Penyediaan komponen
instalasi listrik/ penerangan
bangunan Kantor 2012 - 2017
10.7 Penyediaan peralatan
rumah tangga 2012 - 2017
10.8 Penyediaan Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundangan-
undangan2012 - 2017
10.9 Penyediaan Makanan dan
Minuman 2012 - 2017
44,269,87 12,84 18,2 25,79 44,26
Program
pembinaan
pedagang kaki
lima asongan
19
Terwujudnya
pelayanan prima
perdagangan dan
perindustrian
Meningkatkan
kualitas
pelayana
terhadap
masyarakat
%
Cakupan bidang
kelompok
pedagang
b
10.10 Rapat-rapat Koordinasi dan
konsultasi dalam daerah 2012 - 2017
10.11 Rapat-rapat Koordinasi dan
konsultasi ke luar daerah 2012 - 2017
01 Pengadaan Perlengkapan
Gedung Kantor 2012 - 2017
02 Pengadaan Peralatan
Gedung Kantor 2012 - 2017
03 Pengadaan Mebeuler2012 - 2017
04 Pengadaan Kendaraan
Dinas/ Operasional -
05 Pemeliharaan Rutin /
berkala Gedung Kantor 2012 - 2017
06 Pemeliharaan rutin / berkala
peralatan gedung kantor 2012 - 2017
07 Rehab Berat Rumah jaga
dan Musholla Dekranasda
Jakabaring Palembang2013
% 100 100 100 100 100 100
01 Pengadaan pakaian Dinas
beserta perlengkapannya 2012 - 2017
02 Pengadaan Pakaian khusus
Hari- hari tertentu 2012 - 2017
02 Program
peningkatan
kapasitas sumber
daya aparatur
01 Pendidikan dan Pelatihan
Formal
2009,2011,2012
01 Penyusunan Laporan
Capaian dan Ikhtisar Kinerja
SKPD2012 - 2017
02 Penyusunan Renstra dan
IKU SKPD -
03 Penyusunan RENJA,
LAKIP, TAPKIN SKPD 2012 - 2017
04 Penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun2012 - 2017
Persentase
aparatur yang
mempunyai
kompetensi di
bidangnya
a Penyediaan Sarana
dan Prasarana
Aparatur
01 Program
peningkatan
disiplin aparatur
Program
peningkatan
sarana dan
prasarana
aparatur
Meningkatkan
kualitas SDM
aparatur
1.3.2
Program
peningkatan
pengembangan
sistem pelaporan
capaian kinerja
dan keuangan
03
1.3.2.1
Nama SKPD : Dinas Perindustrian dan PerdaganganTahun : 2015
Satuan Target(3) (4)
1.1.1. Mendorong peningkatan keterampilan pelaku usaha dalam proses produksi
1.1.1.1 Cakupan Kelompok Industri Kecil Menengah yang Menggunakan Teknologi Tepat Guna % 13,89
1.1.1.2 Persentase Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah % 4,12
1.1.2 Mendorong peningkatan nilai tambah industri kecil menengah
1.1.2.1 Persentase Peningkatan Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah % 4,97
1.1.2.2 Persentase Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah % 13,89
1.2.1 Meningkatnya perlindungan konsumen dan perdagangan
1.2.1.1 Tingkat penggunaan UTTP standar utk transaksi perdagangan % 60
1.2.1.2 Jumlah Perusahaan yang Berskala EksporBuah 15
1.2.2. Meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat
1.2.2.1 Persentase usaha perdagangan yang membuat perijinan SIUP-TDP % 25
1.2.2.2 Cakupan Bina Kelompok Pedagang % 25,79
1.3.1 Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat
1.3.1.1. Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran% 100
1.3.2 Meningkatkan kualitas SDM aparatur 1.3.2.1 Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi dibidangnya
% 100
% 100
NIP. 19601002 198603 1 005
LAMPIRANRENCANA KINERJA TAHUN 2015
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Sasaran Strategis Indikator Kinerja(1) (2)
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sekayu, Februari 2016
Kabupaten Musi Banyuasin
Drs. Ihwan Muslimin, MM
Pembina Utama Muda
Nama SKPD : Dinas Perindustrian dan PerdaganganTahun : 2015
Satuan Target Realisasi (%) capaian (%)
(3) (4) (5) (6)1.1.1. Mendorong peningkatan keterampilan
pelaku usaha dalam proses produksi 1.1.1.1 Cakupan Kelompok Industri Kecil Menengah yang
Menggunakan Teknologi Tepat Guna % 13,89 - -
1.1.1.2 Persentase Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah % 4,12 4,87 118,20%
1.1.2 Mendorong peningkatan nilai tambah industri kecil menengah
1.1.2.1 Persentase Peningkatan Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah % 4,97 3,02 60,76%
1.1.2.2 Persentase Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah % 13,89 5,71 41,11%
1.2.1 Meningkatnya perlindungan konsumen dan perdagangan
1.2.1.1 Tingkat penggunaan UTTP standar utk transaksi perdagangan
% 60 48,92 81,53%
1.2.1.2 Jumlah Perusahaan yang Berskala Ekspor
Buah 15 15 100%
1.2.2. Meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat
1.2.2.1 Persentase usaha perdagangan yang membuat perijinan SIUP-TDP % 25 - -
1.2.2.2 Cakupan Bina Kelompok Pedagang% 25,79 4,41 17,10%
1.3.1 Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat
1.3.1.1. Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran% 100 100 100%
1.3.2 Meningkatkan kualitas SDM aparatur 1.3.2.1 Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi dibidangnya % 100 100 100%
% 100 100 100%
LAMPIRANPENGUKURAN KINERA TAHUN 2015
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
(1) (2)
Anggaran (Rp) Realisasi Capaian
Program pengembangan industri kecil dan menengah 2.499.000.000 2.455.321.300 98,25
Program Penataan Struktur Industri - - -
- - -
- - -
449.100.000 440.734.800 98,14
2.589.470.000 2.511.072.720 96,97
Program pembinaan pedagang kaki lima dan Asongan - - -
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.326.250.000 2.215.024.500 95,22
Program Peningkatan Sarana Aparatur 1.413.600.000 1.054.110.400 74,57
Program Peningkatan Disiplin Aparatur - - -
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur - - -
70.000.000 69.634.000 99,48
9.347.420.000 8.745.897.720 93,56
Program / Kegiatan
Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
NIP. 19601002 198603 1 005
Sekayu, Februari 2016
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Musi Banyuasin
Drs. Ihwan Muslimin, MM
Pembina Utama Muda
Total
Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri =
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan