Kufur Nikmat

23
Makalah Mulok Menghindari Perilaku Kufur Nikmat Diajukan sebagai tugas Mulok Disusun Oleh : Adinda Ramadhani Aldhia Muafa Cici Fadhilah Velyns Kiali Veby Regina Milano Yohana

Transcript of Kufur Nikmat

Page 1: Kufur Nikmat

Makalah MulokMenghindari Perilaku Kufur Nikmat

Diajukan sebagai tugasMulok

Disusun Oleh :

Adinda RamadhaniAldhia MuafaCici FadhilahVelyns Kiali

Veby Regina MilanoYohana

SMA N 1 Padang

Tahun Ajaran 2012/2013

Page 2: Kufur Nikmat

Kata Pengantar~

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang sifat kufur nikmat. Dengan mengetahui sifat-sifat tersebut, Insya Allah kita bisa menghindari diri dari perbuatan yang tidak baik tersebut. Agar kita selalu berada dalam lindungan-Nya.

Makalah ini memuat tentang “Menghindari Kufur Nikmat”. Topik ini cukup menarik untuk dibahas pada zaman sekarang dimana banyak hal yang terjadi disebabkan karena kufur nikmat.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.

Terima kasih

Kelompok 2

ii

Page 3: Kufur Nikmat

Daftar Isi~

Kata Pengantar~.................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1

BAB II ISI................................................................................................................................................2

1. Ayat Yang Berhubungan Dengan Perilaku Kufur Nikmat...........................................................2

Q.S Al-‘Adiyat ayat 1-11.....................................................................................................................2

Q.S Ibrahim ayat 7.........................................................................................................................6

2. Kufur Nikmat..............................................................................................................................8

A. Pengertian Kufur Nikmat.......................................................................................................8

B. Macam-macam Kufur Nikmat................................................................................................9

C. Ciri-ciri Orang yang Kufur Nikmat..........................................................................................9

D. Sebab-sebab Perilaku Kufur Nikmat......................................................................................9

E. Cara Menghindari Kufur Nikmat..........................................................................................10

F. Dampak Kufur nikmat..........................................................................................................10

BAB IV KESIMPULAN............................................................................................................................11

Daftar Pustaka~..................................................................................................................................... iv

iii

Page 4: Kufur Nikmat

BAB IPENDAHULUAN

Tidak ada keberuntungan bagi umat manusia di dunia dan akhirat kecuali dengan Islam. Kebutuhan mereka terhadapnya melebihi kebutuhan terhadap makanan, minuman, dan udara. Setiap manusia membutuhkan syari'at. Maka, dia berada di antara dua gerakan; gerakan yang menarik kepada perkara yang berguna dan gerakan yang menolak marabahaya. Islam adalah penerang yang menjelaskan perkara yang bermanfaat dan berbahaya.

Islam mengajarkan bagaimana manusia seharusnya bertindak sebagai makhluk dan bagaimana manusia memposisikan Allah sebagai Sang Khalik. Allah menciptakan segala yang ada dilangit dan dibumi dan seluruhnya bisa diambil manfaatnya oleh manusia. Tentu saja hal ini merupakan nikmat yang tidak bisa dihitung dan diukur nilainya dengan apapun juga. Allah tidak pernah membutuhkan imbalan atas apa yang telah diberikan kepada manusia namun manusialah yang mempunyai kewajiban untuk bersyukur atas apa yang telah dikaruniakan-Nya.

Bukan hanya menciptakan dunia, langit seisinya, bahkan Allah menciptakan akherat yang merupakan kelanjutan hidup setelah berakhirnya kehidupan duniawi. Akherat adalah tempat yang diciptakan Allah sebagai balasan dan imbalan kepada manusia atas segala perbuatannya ketika hidup didunia. Jika manusia berbuat baik dengan melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya, maka syurgalah imbalannya, dan jika sebaliknya maka neraka penuh siksaan pedihlah tempat ia kembali.

BAB IIISI

1

Page 5: Kufur Nikmat

1. Ayat Yang Berhubungan Dengan Perilaku Kufur Nikmat

Q.S Al-‘Adiyat ayat 1-11

Artinya :

1. Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah2. Dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),3. Dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,4. Maka ia menerbangkan debu,5. Dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya7. ,Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,8. Dan Sesungguhnya dia sangat bakhil Karena cintanya kepada harta.9. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam

kubur,10. Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,11. Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui keadaan mereka.

Tafsir

2

Page 6: Kufur Nikmat

Surat ini dimulai dengan sumpah menyangkut serangan tiba-tiba yang dilakukan dengan mengendarai kuda-kuda atau unta-unta yang berlari kencang dengan terengah-engah, mencetuskan api dengan pukulan kuku kakinya. Serangan itu demikian tiba-tiba, apalagi terjadi di pagi hari saat lawan tengah tertidur lelap. Ia sedemikian gencar sehingga menerbangkan debu dan para penyerang menyerbu ke tengah kelompok musuh yang merasa diri mereka kuat.

Allah bersumpah dengan kuda, karena ia memiliki perangai terpuji yang tidak di miliki oleh binatang yang lain. Hal itu karena dia adalah kendaraan untuk perang bagi orang arab dan mempunyai pengaruh atas jiwa kaum mukminin.

Padahal, terdapat ajakan untuk memiliki kuda dan berlatih dengannya untuk berjihad di jalan allah. Juga seruan untuk membiasakan diri dengan urusan yang besar, bersungguh-sungguh dan gesit beramal, serta untuk memiliki kuda dengan maksud-maksud yang baik.

Kelanjutan dari sumpah tersebut adalah penjelasan tabiat manusia, bahwa dia mengingkari nikmat dan lupa bersyukur pada Khaliq Sang Pemberi nikmat dan sering kali hal itu membawanya tidak tunduk pada syariat Allah serta hukum-hukum-Nya.

Tafsir Quraish Sihab

Tafsir kali ini akan mengupas Surah Al Adiyat. Surah ini dimulai dengan sumpah menyangkut serangan tiba-tiba yang dilakukan dengan mengendarai kuda-kuda atau unta-unta yang berlari kencang dengan terengah-engah, mencetuskan api dengan pukulan kuku kakinya. Serangan itu demikian tiba-tiba, apalagi terjadi di pagi hari saat lawan tengah tertidur lelap. Ia sedemikian gencar sehingga menerbangkan debu dan para penyerang menyerbu ke tengah kelompok musuh yang merasa diri mereka kuat.

Pada Ayat 1-5 ini dapat dipetik pelajaran bahwa Alquran tidak jarang memberi ilustrasi dan tamsil untuk hal-hal yang abstrak dan tidak/sulit terjangkau nalar, seperti halnya ayat-ayat di atas. Demikian jugalah hendaknya para pengajar terhadap peserta didiknya. Hari kiamat tidak diketahui kapan datangnya. Sebab itu, hendaklah yang percaya tentang keniscayaannya selalu siap agar tidak dikejutkan olehnya.

Sementara itu, pada Ayat 6-11 disebutkan Allah bersumpah untuk meyakinkan manusia tentang hakikat kerugian besar yang pasti akan dialami oleh mereka yang ingkar dan tidak mensyukuri nikmat Allah. Ayat 6 dan 7 menegaskan bahwa: Sesungguhnya jenis manusia secara umum, dan lebih-lebih yang durhaka, sangat kikir serta ingkar terhadap Tuhan yang memelihara dan selalu berbuat baik kepadanya; dan sesungguhnya manusia itu secara pribadi menjadi saksi atau menyadari dirinya bahwa dia memang demikian, yakni kikir dan durhaka.

3

Page 7: Kufur Nikmat

Dalam Ayat 8 dikatakan manusia kikir dan durhaka karena cintanya kepada harta secara berlebihan. Ayat 9 dan 10 melanjutkan kecaman surah ini melalui satu pertanyaan, yaitu: "Maka jika demikian itu halnya manusia yang kikir dan durhaka, apakah dia tidak mengetahui apa yang akan dialaminya apabila dibongkar dengan mudah apa yang ada di dalam kubur dan dilahirkan serta dipisahkan apa yang ada di dalam dada dari kebaikan dan keburukan.”

Selanjutnya, penutup surah ini menegaskan hakikat yang tidak boleh dilupakan siapa pun, yaitu: Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sikap dan aktivitas seluruh makhluk. Pengetahuan-Nya itu akan jelas terlihat oleh semua makhluk, termasuk mereka yang kikir dan durhaka itu, lebih-lebih pada hari dibongkarnya segala sesuatu di dalam kubur.

Isi Kandungan

1. Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah.Al-'Adiyat berasal dari kata kerja 'ada yang berarti 'berlari, berderap, lari cepat-cepat

atau berlomba cepat'. Dhabhan berarti 'dengusan, suara terengah-engah atau megap-megap karena berlari terlalu cepat'.Kuda-kuda berlari kencang seolah-olah menyerbu musuh. Hal ini bisa juga berkenaan dengan serbuan kekuatan musuh terhadap kaum muslim atau, kalau tidak, serbuan kekuatan iman. Sebagian orang saleh menganggap ayat ini berkenaan dengan serangan nafs pada saat berada di alam zikir yang tinggi.

2. Dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya)Ini gambaran lain tentang serbuan. Sambaran percikan api bisa jadi merupakan

rabuk nafsyang mengering ketika percikan 'irfan (pengetahuan langsung) menyalakannya. Lagi-lagi hal itu menunjukkan daya, kekuatan dan petunjuk.Kita dapat merasakan dalam ayat ini suatu situasi perjuangan dan pertempuran, bentrokan antara dua kekuatan yang berlawanan, konfrontasi antara iman (kepercayaan, keyakinan) dan kufur (penyangkalan realitas).

3. Dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagiKata shubh, yang berarti 'fajar, pagi', di sini berarti membuka wilayah musuh,

membuka kegelapan dengan cahaya pagi, membuka kegelapan batin kita dengan cahaya Allah.

4. Maka ia menerbangkan debuPara penyerangyang menimbulkan percikan-percikanmengaduk-aduk debu yang

sudah ada, karena debu adalah adim (lapisan kerak bumi) yang pertama, yang paling rendah, dan asal penciptaan Adam. Penyucian jiwa mirip dengan peluruhan debu dari tubuh, yakni, transendensi tubuh di dunia ini dan di dunia akan datang.

4

Page 8: Kufur Nikmat

5. Dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuhTiba-tiba para penyerang ini mendapati dirinya di tengah-tengah musuh, di tengah

kerumunan.Seseorang bisa tiba-tiba berada di tengah wahm (ilusi)-nya sendiri, bisikan hati dannafs-nya.Ia bisa tiba-tiba mendapati dirinya berada di tengah kerumunan orang-orang yang dianggapnya kufur. Tiba-tiba dunia subyektifnya runtuh tanpa ada peringatan lebih dahulu.

Dinamisme dari apa yang digambarkan dalam ayat-ayat pertama ini merupakan sesuatu yang dapat kita semua saksikan. Gambaran tersebut melukiskan serangan bersemangat yang memiliki suatu tujuan, suatu misi, di mana unsur-unsur pokok muncul, yakni percikan api dan debu, kemudian pergerakan ke tengah-tengah, dan pelepasan napas yang penghabisan, karena terengah-engah dan sesak napas, yang diakibatkan oleh semangat. Tiba-tiba kita diberikan suatu pandangan kaleidoskopis (yang berubah-ubah dengan cepat) tentang apa yang dapat kita saksikan dari berbagai peristiwa luar di dalam hati kita. Panorama dari berbagai peristiwa dan perbuatan di dunia lahir merupakan cermin dari apa yang berlangsung dalam batin.

Lalu tiba-tiba kita sampai pada alam manusia, sifat dasamya yang dapat dilihat dan tidak dapat dilihat yang dapat kita selidiki, perhatikan, dan renungkan agar kita dapat melampaui apa yang terdekat kepada kita, yakni, di luar kecenderungan-kecenderungan kita yang alamiah dan rendah.

6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada TuhannyaKecenderungan yang paling lazim pada manusia adalah kunud, yang berarti 'tidak

ada rasa syukur'.Manusia mengingkari rahmat, kasih sayang, dan nikmat Allah.Itu memang sifatnya karena dalam dirinya ada benih ketidak-bergantungan yang menggemakan sifat Allah, Yang Sama Sekali Tidak Bergantung.Dalam kesombongannya manusia menganggap dirinya independen, suatu pemikiran yang sesat mengenai aspek Ilahiah.

7. Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannyaNamun, pada manusia ada sesuatu yang lebih dalam dari rasa tak bersyukur, yakni

kesadaran akan kesadaran, dan hal ini menjadikan dia sebagai saksi atas dirinya sendiri dalam situasi tersebut. Manusia sendiri adalah saksi untuk dirinya sendiri ketika dalam keadaan tidak bersyukur.Penyaksian ini tidak bisa terjadi kalau tidak ada sesuatu yang sudah ada dalam dirinya yang bahkan lebih tinggi dari nafs, atau dengan kata lain, kalau nafs yang tinggi tidak meneranginafs yang rendah.Nafs yang rendah menyangkal, meragukan, bermuka dua, dan berubah warna sesuai dengan keadaan, sedangkan kesadaran yang tinggi menerangi kesadaran yang rendah.Cahaya ilmu pengetahuan sudah ada dalam diri manusia, tapi ia harus membiarkannya memantul dalam mata batinnya, agar ia dapat melihat dengan jelas. Yang dilihat manusia tergantung pada mata yang digunakannya untuk melihat, apakah menggunakan mata nafs yang rendah atau menggunakan mata batinnya yang tinggi.

5

Page 9: Kufur Nikmat

8. Dan Sesungguhnya dia sangat bakhil Karena cintanya kepada hartaSifat manusia memang ingin 'terikat' pada hal yang baiksyadid (kokoh, kuat) berasal

darisyadda, yang berarti 'mengetatkan, mengikat'.Ia mencintai hal yang dianggapnya baik, walaupun yang kelihatan baik bagi dia saat ini mungkin tidak baik bagi dia di saat Sain.

9. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kuburManusia selalu mencari perlindungan dan kesenangan, dan juga ingin dibiarkan

sendiri dengan nilai-nilainya.Ayat ini bertanya kepada kita, 'Apakah manusia tidak menyadari bahwa apa yang tersembunyi dalam hati, apa yang tersembunyi dalam kubur, akhirnya akan keluar?' Akhirnya kita semua akan dikeluarkan dari kubur-kubur kita, dan yang sekarang tersembunyi dalam hati akan diungkapkan dalam kehidupan mendatang. Apa pun yang dikubur atau disembunyikan akhirnya akan terungkap.

10. Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dadaHashala berarti 'disamping, jelas'.Apa yang tersembunyi dalam dada akan

ditampakkan dan menjadi jelas. Penampakkan ini dapat terjadi sekarang jika kita sungguh-sungguh ingin mengetahui apa yang ada dalam hati kita. Tujuan eksistensi ini adalah mencapai kesatuan, menyatukan yang ada dalam hati kita dengan perbuatan kita, melalui kejelasan dan kesadaran.

11. Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui keadaan merekaHari ketika penyatuan atau pembukaan itu terjadi akan menjadi hari kebijakan Tuhan

kita. Ketuhanan adalah hal yang menggiring kila kepada tauhid, kepada keesaan. Untuk mendapatkan hikmah dari pengalaman kita dalam kehidupan ini kita harus yakin bahwa apa pun yang ditakdirkan juga akan terungkap dan terang dalam pengetahuan sempurna Tuhan kita.

Q.S Ibrahim ayat 7

Artinya :

6

Page 10: Kufur Nikmat

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.

Dalam ayat ini Allah SWT. kembali mengingatkan hamba-Nya untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah dilimpahkan-Nya. Kemudian dilaksanakan-Nya, betapa besarnya faedah dan keuntungan yang akan diperoleh setiap orang yang banyak bersyukur kepada-Nya, yaitu bahwa Dia akan senantiasa menambah rahmat-Nya kepada mereka.

Sebaliknya Allah juga mengingatkan kepada mereka yang mengingkari nikmat-Nya dan tidak mau bersyukur bahwa dia akan menimpakan azab-Nya yang sangat pedih kepada mereka.Mensyukuri rahmat Allah, pertama ialah dengan ucapan yang setulus hati, kemudian diiringi pula dengan perbuatan, yaitu menggunakan rahmat tersebut dengan cara dan untuk tujuan yang diridai-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat, bahwa orang-orang yang dermawan dan suka menginfakkan hartanya untuk kepentingan umum dan menolong orang-orang yang memerlukan pertolongan, pada umumnya tak pernah jatuh miskin atau pun sengsara, bahkan sebaliknya rezekinya senantiasa bertambah dan kekayaannya makin meningkat dan hidupnya bahagia, dicintai dan dihormati dalam pergaulan. Sebaliknya orang-orang kaya yang kikir, atau suka menggunakan kekayaannya untuk hal-hal yang tidak diridai Allah, seperti judi atau memungut riba, maka kekayaannya tidak cepat bertambah bahkan lekas menyusut. Dalam pada itu ia senantiasa dibenci dan dikutuki orang banyak, sehingga kehidupan akhiratnya jauh dari ketenangan dan kebahagiaan.

Tafsir

Nabi Muhammad saw. lebih jauh diperintahkan agar mengingat juga ucapan lain yang disampaikan Nabi Musa as. kepada umatnya agar beliaupun menyampaikannya kepada umat Islam. Nabi Musa as. berkata kepada kaumnya:"Dan ingat jugalah nikmat Allah kepada kamu semua tatkala Tuhan Pemelihara dan Penganugerah aneka kebajikan kepada kamu memaklumkan: "Sesungguhnya Aku, yakni Allah, bersumpah demi kekuasaan-Ku, jika kamu bersyukur pasti Aku tambah nikmat-nikmat-Ku kepada kamu karena sungguh amat melimpah nikmat-Ku. Karena itu, berharaplah yang banyak dari-Ku dengan mensyukurinya dan jika kamu kufur, yakni mengingkari nikmat-nikmat yang telah Aku anugerahkan dengan tidak menggunakan dan memanfaatkannya sebagaimana Aku kehendaki maka akan Aku kurangi nikmat itu bahkan kamu terancam mendapat siksa-Ku sesungguhnya siksa-Ku

7

Page 11: Kufur Nikmat

dengan berkurang atau hilangnya nikmat itu atau jatuhnya petaka ataskamu akan kamu rasakan amat pedih."

Sementara ulama tidak menilai ayat ini sebagai lanjutan ucapan Nabi Musa as., tetapi ini adalah pernyataan langsung dari Allah swt. sebagai salahsatu anugerah-Nya. Ia merupakan anugerah karena mengetahui hakikat yang dijelaskan ayat ini menimbulkan optimisme dan mendorong untuk giat beramal guna memeroleh nikmat lebih banyak lagi.

Ayat di atas secara tegas menyatakan bahwa jika bersyukur maka pastinikmat Allah akan ditambahnya, tetapi ketika berbicara tentang kufur nikmat, tidak ada penegasan bahwa pasti siksa-Nya akan jatuh. Ayat ini hanya menegaskan bahwa siksa Allah pedih. Jika demikian, penggalan akhir ayat ini dapat dipahami sekadar sebagai ancaman. Di sisi lain, tidak tertutup kemungkinan keterhindaran dari siksa duniawi bagi yang mengkufuri nikmat Allah, bahkan boleh jadi nikmat tersebut ditambah-Nya dalam rangkamengulur kedurhakaan.

2. Kufur Nikmat

A. Pengertian Kufur Nikmat

Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara’ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya. Lawannya adalah syukur.

Maksud dari Kufur Nikmat ialah tidak menggunakan nikmat Allah SWT pada jalan yang benar. Dengan kata lain, menggunakan nikmat yang diberikan pada jalan yang dibenci-Nya.

Q.S Ibrahim ayat 7

Artinya :Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.

8

Page 12: Kufur Nikmat

B. Macam-macam Kufur Nikmat

Allah SWT berfirman tentang hamba-hamba-Nya yang kufur nikmat, terdapat 2 macam:

a. Seorang yang selalu memohon kebaikan dalam doanya, tanpa jemu… tapi tanpa disedari dia sudah pun memilikinya.. dan tatkala Allah menarik pemberianNya (sebagai ujian yang harus dilalui oleh setiap orang) lalu terus dia berasa putus asa dan putus harapan.

b. Seorang yang ketika senang seperti orang yang lupa pada agamanya. Lupa solatnya, apatah lagi untuk berdoa. Dan tatkala ditimpa malapetaka, dia lalu teringat untuk memohon pada Tuhannya, agar dapat kembali apa yang telah hilangnya.

C. Ciri-ciri Orang yang Kufur NikmatBerikut ini adalah ciri-ciri orang yang kufur nikmat.

- Tidak adanya perasaan berkecukupan dan mensyukuri nikmat yang telah diraihnya.- Hatinya senantiasa gelisah, timbul gejolak, selalu merasa kurang puas, laksana

meminum air laut, semakin diminum semakin terasa haus.- Batinnya dikejar-kejar untuk selalu menambah, memperbesar segala yang

dimilikinya dari segala ornamen dunia. Bila sudah menjadi syndrome akan melahirkan penyakit tamak dan oportunis (menghalalkan segala cara) untuk mendapatkan yang ia inginkan

- Sering timbul rasa iri hati dan dengki di dalam diri.

D. Sebab-sebab Perilaku Kufur NikmatDi antara sebab-sebab kufur nikmat antara lain :

a. Lalai dari nikmat AllahJika kenikmatan telah menjadi banyak dengan mengalirnya kebaikan secara

terus-menerus, manusia akan lalai dari orang-orang yang tidak mendapatkan nikmat itu. Dia menyangka bahwa orang lain seperti dia, sehingga tidak muncul rasa syukur kepada Pemberi nikmat. Oleh karena itu, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk mengingat-ingat nikmat-Nya atas mereka. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa mengingat-ingat nikmat akan mendorong seseorang untuk mensyukurinya.

b. Kebodohan terhadap hakikat nikmatManusia seringkali jika melihat suatu kenikmatan diberikan kepadanya dan

juga kepada orang lain, bukan kekhususan untuknya, maka dia tidak bersyukur kepada Allah. Karena dia memandang dirinya tidak berada dalam suatu kenikmatan selama orang lain juga berada pada kenikmatan tersebut. Sehingga banyak orang yang berpaling dari mensyukuri nikmat Allah yang sangat besar pada dirinya.

9

Page 13: Kufur Nikmat

c. Selalu memandang urusan dunia kepada orang yang berada di atasnyaOrang yang Selalu memandang urusan dunia kepada orang yang berada di

atasnya, hatinya sibuk dan badannya letih dalam berusaha untuk menyusul orang-orang yang telah diberi kelebihan atasnya berupa harta dunia. Sehingga keinginannya hanyalah untuk mengumpulkan dunia. Dia lalai dari bersyukur dan melaksanakan kewajiban ibadah.

d. Melupakan masa laluDi antara manusia ada yang pernah melewati kehidupan yang menyusahkan

dan sempit, hidup pada masa-masa yang menegangkan dan penuh rasa takut, baik dalam masalah harta, penghidupan atau tempat tinggal. Dan tatkala Allah memberikan kenikmatan dan karunia kepadanya, dia enggan untuk membandingkan antara masa lalunya dengan kehidupannya sekarang agar menjadi jelas baginya karunia Allah atasnya.

E. Cara Menghindari Kufur Nikmat- Ucapkan Astagfirullah untuk pertama kali timbul rasa iri dan dengki di hati.- Look into your bright sides, seperti diberi keluarga yang sehat, makanan yang cukup,

tempat berteduh yang layak, dll.- Be grateful on what you have, alias bersyukur karena masih banyak orang yang

kondisinya lebih parah dari keadaan kita sekarang.- Keep struggling and praying, alias jangan putus asa terus berusaha dan berdoa

kepada Allah SWT agar selalu diberikan kemudahan untuk menjemput rejeki dan selalu diberikan kelapangan hati serta agar tidak lupa untuk bersyukur atas apa yang kita punya sekarang.

F. Dampak Kufur nikmat- Mendapat azab Allah.- Disiksa di neraka jahanam.- Mendorong sikap tamak dan rakus.- Jiwa menjadi tidak tenang.

BAB IVKESIMPULAN

10

Page 14: Kufur Nikmat

Sifat kufur nikmat ini harus kita hindari, agar kita terbebas dari azab Allah. Untuk menghindari sikap kufur, kita sebaiknya mempunyai sifat selalu bersyukur dan tidak tamak dengan harta.

Perilaku kufur nikmat tidak bisa disamakan dengan perilaku bersyukur, karena telah jelas bahwa keduanya sangat jauh berbeda. Kufur nikmat berawal dari ketidaksadaran atau sengaja menghilangkan kesadaran dalam diri. Sebaliknya, syukur diawali dari kesadaran penuh bahwa Allah yang telah memberikan nikmat-nikmat yang berlimpah. Orang yang kufur nikmat lebih sering menganggap bahwa nikmat yang telah diberikan kepadanya selalu kurang atau nikmat yang selama ini dirasakannya adalah hasil usahanya.

Syukur hanyalah kepada Allah semata yang telah memberi nikmat yang berlimpah. Disadari atau tidak disadari bahwa nikmat dan karunia Allah jauh lebih berlimpah daripada ungkapan/ucapan terima kasih dari penerima nikmat. Bila hati saja belum bisa bersyukur kepada Allah, bagaimana mungkin dengan lisan dan perbuatan bisa mensyukuri nikmat-Nya. Ketika penerima nikmat mampu bersyukur belum tentu bisa mewakili nikmat-nikmat Allah yang sangat berlimpah.

Mari renungkan, sudahkah negeri yang besar ini bersyukur. Bukankah Allah telah menganugrahkan kekayaan alam yang berlimpah pada negeri ini, lalu kenapa kesenjangan antara kaya dan miskin begitu jauh. Bukankah Allah telah jadikan mayoritas penduduk negeri ini muslim, tetapi mengapa masih banyak yang belum mengetahui hakikat diri sebagai muslim. Bukankah Allah telah menciptakan keragaman individu dari suku yang berpotensial, lalu kenapa masih ada diskriminasi. Bukankah Allah telah memberikan nikmat yang berlimpah untuk negeri ini, tetapi kenapa kita malah terlena dengan nikmat itu. Bukankah hakikat nikmat adalah untuk mengingat dan mendekat kepada Allah yang maha memberi nikmat.

Meskipun Allah tidak membutuhkan rasa syukur atau ibadah kita, tapi tidak malukah kita sebagai makhluk-Nya yang telah diberi nikmat berlimpah. Atau malah jangan-jangan rasa syukur itu tidak ditujukan pada Allah yang Memberi nikmat. Atau mungkin kita bisanya hanya meminta, meminta dan meminta dengan penuh keinginan yang belum tentu baik (meskipun Allah suka hamba-Nya banyak meminta hanya pada-Nya).

Bukankah Allah telah memberi gambaran dalam Al-Quran tentang negeri-negeri yang dibinasakan karena penduduknya tidak bersyukur. Bila direnungkan bagaimana kesudahan penduduk negeri-negeri yang tidak bersyukur, sungguh kesudahan yang tragis dan mengerikan.

Mari belajar bersyukur dengan hati karena bermula dari itu ketenangan hati mudah didapat. Mari belajar bersyukur dengan lisan karena lisan yang bersyukur senantiasa memberi manfaat. Mari belajar bersyukur dengan perbuatan karena dengan itu keberkahan selalu mengiringi. Bersyukur akan mendekatkan seorang hamba pada Rabb nya. Dengan bersyukur Allah akan menambah nikmat-Nya pada hamba-Nya. Dengan bersyukur mudah

11

Page 15: Kufur Nikmat

sekali bagi Allah untuk mengeluarkan hamba-Nya dari permasalahan meskipun dengan jalan yang tiada disangka-sangka.

Sebaliknya, kufur nikmat hanya menambah dosa bagi yang diberi nikmat. Azab telah disediakan bagi orang-orang yang kufur nikmat. Permasalahan dan beban yang bertubi-tubi juga dihadirkan bagi orang-orang yang kufur nikmat. Jangankan keberkahan, ketenangan hati pun tak akan mampu didapat bagi orang yang kufur nikmat.

12

Page 16: Kufur Nikmat

Daftar Pustaka~tafsir-almishbah.blogspot.comibrohim99.blogspot.comreksadimastya.blogspot.commp3soim.blogspot.com

iv