LaBel n Desain Spec Tekprod
-
Upload
arya-bima-aji-kusuma -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
Transcript of LaBel n Desain Spec Tekprod
LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya dunia industri membuat alat-alat penunjang proses produksi
semakin diperlukan, bahkan semakin dicari inovasi dan titik optimumnya. Alat-alat industri
bermacam-macam, mulai dari peralatan untuk persiapan bahan baku, proses sintesa dan peralatan
untuk proses finishing sampai ke peralatan untuk pengepakan. Peralatan yang digunakan pun
semakin spesifik untuk tiap proses karena adanya karakteristik bahan baku dan produk yang
berbeda-beda. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai ide inovasi terkait efisiensi, efektivitas
dan kualitas produk yang dihasilkan oleh evaporator yang digunakan untuk memekatkan susu.
Evaporator adalah alat yang dirancang untuk memekatkan suatu cairan dari konsentrasi
rendah menjadi konsentrasi tinggi dengan mengurangi pelarutnya (solvent). Biasanya evaporator
memerlukan energi dalam penggunaannya, misalnya panas dari steam yang dilewatkan ke dalam
evaporator yang berperan sebagai sumber panas. Panas berperan sebagai agen pemisah antara zat
pelarut dan zat terlarut. Evaporator beroperasi mengurangi pelarut dengan cara menguapkan
cairan solvent tersebut dengan cara menambahkan panas ke dalam larutan sehingga solvent
menguap. Pada kasus yang kami tinjau, susu sebagai zat terlarut dan air sebagai solvent yang
akan dikurangi jumlahnya dalam larutan.
Biasanya evaporator dikelompokkan berdasarkan prinsip cara perpindahan panas yang
diterapkan, yaitu ada tiga tipe evaporator. Tiga tipe tersebut adalah rising film, falling film, dan
forced circulation evaporator. Falling film evaporator umumnya banyak digunakan dibanding
rising film evaporator. Dan pada makalah ini, kami mengusulkan ide untuk inovasi evaporator
jenis falling film.
Falling film evaporator memiliki waktu tinggal yang pendek, dan menggunakan gravitasi
untuk mengalirkan cairan melalui pipa. Pada saat sekarang ini falling film evaporator sangat
meningkat penggunaanya di dalam proses industri kimia untuk memekatkan fluida cair terutama
fluida yang sensitif panas (thermosensitive) misalnya susu atau produk pangan lainnya. Laju
perpindahan panas pada falling film evaporator dapat dinaikkan dengan menurunkan suhu
permukaan cairan yaitu dengan cara penghembusan udara panas sehingga tekanan parsial uap
akan turun. Hal ini menggantikan prinsip evaporasi secara vakum yang memungkinkan
penguapan pada suhu rendah.
PENENTUAN KAPASITAS ALAT
(Untuk indicator)
Susu merupakan bahan pangan yang menyehatkan. Namun tidak semua susu memiliki
khasiat yang sama. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kualitas yang dihasilkan tiap-tiap sapi
dan produsen yang mengolahnya. Bahkan sekarang susu diproduksi untuk memenuhi kategori
usia tertentu. Untuk menghasilkan produk susu yang berbeda-beda spesifikasinya, maka
diperlukan quality control yang berbeda-beda pada proses produksi yang dijalankan. Dan
semakin baik kualitas susu tersebut, berarti semakin sehat susu tersebut dan pada akhirnya harga
susu tersebut semakin mahal.
Pada teknologi produksi susu yang tergolong konvensional, pemekatan susu dilakukan di
dalam evaporator dengan bantuan operator yang selalu memantau keadaan susu. Namun seiiring
berkembangnya era komputasi dan otomatisasi, sedapat mungkin proses produksi dijalankan
secara otomatis dengan komputer. Maka dari itu diperlukan controller untuk mewujudkan sistem
otomatis yang dapat memproses susu dengan baik tanpa mengurangi kualitas susu yang diproses
tersebut.
Jika setiap sapi menghasilkan 20 liter susu murni/hari. Jumlah sapi di peternakan
misalnya sekitar 30 ekor sehingga produksi susu per hari adalah 600 liter (dengan kadar air
90%). Diambil kapasitas falling film evaporator : 90 liter/jam dengan dipasang indikator TVR
dan MVR pada evaporator.
(untuk baffle)
Efisiensi termal atau heat efficiency masih menjadi masalah utama dalam alat-alat yang
menggunakan panas dalam pengoperasiannya. Jika ingin menghemat biaya untuk energi (panas),
maka efisiensi termal alat harus ditingkatkan. Ada beberapa cara meningkatkan efisiensi termal,
salah satunya dengan memasang baffle pada alat tersebut. Baffle membuat fluida panas yang
lewat menjadi turbulensi, turbulensi ini yang menyebabkan panas berpindah dengan lebih baik.
Perpindahan panas yang lebih baik inilah yang menyebabkan koefisien transfer panas alat secara
overall meningkat. Akibatnya efisiensi termal alat meningkat.
Susu merupakan bahan pangan yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Jika suhu
berubah terlalu banyak, maka hal tersebut akan merusak kandungan di dalam susu sehingga
kualitas susu turun. Dengan transfer panas yang lebih baik pada evaporator falling film, waktu
tinggal susu di dalam evaporator akan semakin singkat. Dengan demikian proses produksi susu
dapat semakin cepat dan pabrik dapat menghemat energi yang digunakan untuk memekatkan
susu.
Jika setiap sapi menghasilkan 20 liter susu murni/hari. Jumlah sapi di peternakan
misalnya sekitar 30 ekor sehingga produksi susu per hari adalah 600 liter (dengan kadar air
90%). Diambil kapasitas falling film evaporator : 90 liter/jam
(Untuk tube tinggi)
Susu merupakan bahan pangan yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Jika suhu
berubah terlalu banyak, maka hal tersebut akan merusak kandungan di dalam susu sehingga
kualitas susu turun. Hal ini juga akan terjadi jika susu yang diproses tidak menempati film
dengan baik. Adanya permukaan film yang tidak terlapisi susu, menyebabkan susu yang ada
dalam film tersebut menerima panas yang lebih dari seharusnya. Hal ini dapat merusak
kandungan susu tersebut yang berakibat menurunnya kualitas susu. Oleh karena itu, sebisa
mungkin susu melapisi permukaan film pada tiap tube serata mungkin.
Pertambahan tinggi tube tempat mengalirnya susu daripada tinggi permukaan inlet susu
dapat menyebabkan aliran susu yang relatif konstan dan teratur memasuki setiap tube yang ada
pada evaporator. Dengan aliran yang cukup konstan dan teratur ini dapat membuat distribusi
susu untuk melapisi film yang ada, cukup merata. Hal ini berarti permukaan film dapat terlapisi
dengan baik sehingga susu dalam tube tersebut tidak menerima panas yang berlebih (overheat)
dan kualitas susu tersebut dapat terjaga.
Jika setiap sapi menghasilkan 20 liter susu murni/hari. Jumlah sapi di peternakan
misalnya sekitar 30 ekor sehingga produksi susu per hari adalah 600 liter (dengan kadar air
90%). Diambil kapasitas falling film evaporator : 90 liter/jam
Detail specification
Falling film evaporator yang digunakan berupa evaporator double-effect, dengan umpan steam
forward-feed (searah dengan umpan susu).
Temperatur susu umpan = 30 oC
Temperatur susu konsentrat keluar= 60 oC
Temperatur steam = 64 oC
Dipasang indikator TVR pada ?????*
Dipasang baffle pada bagian dalam shell (tempat steam mengalir)*
Bagian tube (tempat susu mengalir) lebih tinggi 2,5 cm dari permukaan inlet evaporator*
Tekanan stage dibuat vakum supaya titik didih menjadi lebih rendah sehingga tidak merusak
susu.
Umpan masuk susu mengandung 90% air, diinginkan susu konsentrat 50% air.
*Hapus yang tidak perlu