L4 PULPOTOMI & MUMIFIKASI
-
Upload
indahlaraswati -
Category
Documents
-
view
1.930 -
download
125
Transcript of L4 PULPOTOMI & MUMIFIKASI
PULPOTOMI&
MUMIFIKASIPresented by :
drg. Irfan Dwiandhono
Blok Aesthetic Dentistry 1Kedokteran GigiUniversitas Jenderal Soedirman
DEFINISI & TUJUAN• DEFINISI
Pengangkatan sebagian jaringan pulpa vital (amputasi) di daerah koronal yang cedera/infeksi dengan anasthesi kemudian diikuti aplikasi obat-obatan yang dapat menimbulkan pemulihan jaringan di bawah obat guna mempertahankan vitalitas jaringan pulpa di dalam saluran akar
Pemotongan sebagian jaringan pulpa, dilakukan sbg konsekuensi logis dari pengalaman klinis bahwa kaping pulpa pada gigi dengan pulpa yang terinflamasi biasanya tidak berhasil
• TUJUANUntuk mempertahankan vitalitas pulpa di dalam saluran akar sehingga apeks akar yang belum menutup dapat terus melanjutkan pertumbuhannya
INDIKASI PULPOTOMI
Pulpa gigi sulung yang terbuka karena trauma/karies
Gigi permanen muda dengan apeks yang belum menutup
Gigi permanen dengan hiperemia/inflamasi ringan
Sebagai alternatif suatu pencabutan jika perawatan saluran akar tidak dapat dilakukan
Sebagai perawatan darurat sementara pada pulpitis akut untuk mengurangi rasa sakitnya
KONTRAINDIKASI PULPOTOMI
Pulpitis ireversibel dengan sensitivitas tinggi terhadap panas atau dingin
Keluhan spontan terus menerusPerkusi/palpasi sakit karena penyakit pulpaGigi goyang yang dihubungkan dengan nekrosis pulpa
Kalsifikasi kamar pulpa/saluran akarRuang pulpa/mahkota yang tidak dapat direstorasi
Cairan viscous dan kental keluar dari orifice
KERUGIAN PERAWATAN PULPOTOMI
• Dapat menjadi pencetus terjadinya perubahan degeneratif yang kemudian akan mengakibatkan kalsifikasi akar
• Perawatan saluran akar sulit dilakukan jika suatu saat terjadi kelainan periapikal
Untuk kedua alasan tersebut perawatan ini sering dianggap sebagai perawatan sementara
JENIS PULPOTOMI
1. Pulpotomi dengan pembentukan jembatan dentin
2. Pulpotomi dengan devitalisasia.Teknik 2 kunjunganb.Teknik 1 kunjungan
I. PULPOTOMI DENGAN PEMBENTUKAN JEMBATAN DENTIN
A. Kalsium Hidroksida Untuk membentuk jembatan dentin guna memelihara
vitalitas sisa pulpa Tersedia dalam bentuk :
Powder kering dicampur dengan akuades / larutan Salin. Atau dapat dicampur dengan bahan radiopak (spt : barium sulfat) agar campuran dapat terlihat dalam radiograf
Kemasan pabrik (Merk : Dycal, Pulpdent) secara klinis dan hitologis memuaskan
B. Magnesium Hidroksida pH tinggi dapat membentuk jembatan dentin Tidak sebaik kalsium hidroksida karena kationnya lemah
PROSES PEMBENTUKAN JEMBATAN DENTIN Ca(OH)2 akan mematikan kira2 1,5 mm jaringan pulpa
dibawahnya, bila terdapat inflamasi pulpa, akan menghilangkan lapisan superfisialnya.
pH nya yang tinggi (12,5) akan menyebabkan terjadinya nekrosis likuefaksion pada sebagian besar permukaan superfiasial pulpa tersebut.
Toksisitas Ca(OH)2 akan berkurang pada lapisan pulpa yang lebih dalam, menyebabkan nekrosis koagulatif pada pulpa, yang hanya menimbulkan iritasi sedang. Lapisan yang lebih dalam lagi terdapat jaringan pulpa sehat.
Pada area nekrosis koagulatif ini akan merangsang respon radang dengan pembentukan jaringan keras (hard tissue barrier), berupa jembatan dentin.
Keparahan proses keradangan menentukan kualitas dan kuantitas dentin reparatif
Proses keradangan mengurangi pembentukan jembatan dentin reparatif
TEKNIK PERAWATAN Anasthesi, pasang isolator karet Buang atap pulpa dengan bor steril sesuai outline
kamar pulpa dan kavitas Jaringan pulpa koronal diangkat dengan ekskavator dan
bor, disemprot air steril agar permukaan halus Pendarahan dihentikan dengan kapas steril Irigasi dengan air steril, salin, larutan Anasthesi karena
mengandung epineprin, keringkan dengan kapas steril Masukkan kalsium hidroksida sekitar 1-2 mm Lapisan tipis semen seng seng fosfat Lakukan restorasi sesuai kasus Lakukan rontgen foto untuk evaluasi
KONTROL PERAWATAN• Tiap 3 bulan evaluasi dengan Rontgen foto dan tes vitalitas• Terdapat resorbsi internal/kalsifikasi saluran akar.
PROGNOSIS Ukuran keberhasilan adalah pembentukan
jembatan dentin Evaluasi pembentukan jembatan dentin tidak
dapat dilakukan karena Ro foto hanya 2 dimensi walaupun terlihat normal tetapi beberapa kasus berubah menjadi inflamasi / nekrotik terapi sementara
II.PULPOTOMI DENGAN DEVITALISASI
Adalah perawatan pulpotomi dengan memberikan obat fiksasi pulpa formocresol diatas pulpa yang diamputasi sehingga terjadi fiksasi jaringan pulpa
Istilah lain : mumifikasi karena dibawah formocresol terjadi otolisis bakteri
Efek formocresol sebagai penyebab nekrosis dan fiksasi sel jaringan dan mikroorganisme. Nekrosis koagulasi dihasilkan dalam jaringan sekitar aplikasi formocresol
Jaringan pulpa yang terletak agak jauh dalam kondisi vital dan tidak terpengaruh.
a. TEKNIK PULPOTOMI 2 KUNJUNGAN
Kunjungan I Buat radiograf diagnostik untuk evaluasi bentuk kamar pulpa,
saluran akar dan jaringan radikuler Tes vitalitas gigi kemudian dicatat Anasthesi, pasang isolator karet Buang atap pulpa dengan bor streril sesuai outline kamar pulpa
dan kavitas Jaringan pulpa koronal diangkat dengan ekskavator dan bor
disemprot air steril agar permukaan halus Perdarahan dihentikan dengan kapas steril Irigasi dengan air steril, salin, lar. Anasthesi karena mengandung
epineprin, keringkan dengan kapas steril Berikan obat formocresol pada bulatan kapas kemudian
diletakkan pada orifice selama i menit lalu diganti dengan kapas lain yang sedikit dibasahi formocresol, diberi kapas steril
Tutup kavitas dengan tumpatan sementara Beri analgesik
a. TEKNIK PULPOTOMI 2 KUNJUNGAN
Kunjungan II Pasien kembali 3-7 hari untuk menyelesaikan
perewatan Lakukan restorasi sesuai kasus Lakukan rontgen foto untuk evaluasi
b.TEKNIK PULPOTOMI 1 KUNJUNGAN Pengambilan pulpa mahkota sampai orifice Kontrol perdarahan dengan tekanan ringan Aplikasi kapas steril dengan formocresol 5 menit Aplikasi kalsium hidroksida Beri basis (zinc phosphat) Tumpat dengan amalgam atau restorasi lain
TEKNIK LAIN• Menggunakan campuran semen seperti krim dari bagian
yang sama formocresol dan egenol dicampur dengan semen seng oksida kemudian dikontakkan pada jaringan pulpa
• Menggunakan glutaraldehid sebagai obat pilihan pengganti formocresol
PULPOTOMI
Obat-obatan lain
•GLUTARALDEHID Dianjurkan untuk bahan fiksasi gigi sulung karena
tidak dapat menembus jar. Periradikuler yang berpotensi untuk menyebabkan perubahan antigenik pulpa dan meningkatkan potensi reaksi imunologik periradikuler
Toksisitas rendah Bahan diaplikasikan pada orifice selama 3 menit
dengan cara yang sama seperti pada teknik pulpotomi satu kunjungan
Kalsium hidroksida segera ditempatkan diatas jaringan pulpa sebelum membuat restorasi
Obat-obatan lain N2
Dapat digunakan untuk prosedur 1 tahap Tingkat keberhasilan 99% walaupun secara histologis bahan
telah teresorbsi dan diganti jaringan granulasi
PARAFORMALDEHID Pasta paraformaldehid dapat digunakan pada kasus analgesia
tidak dapat diperoleh atau ada pendarahan persisten setelah pemotongan pulpa radikuler
Kunjungan I : bahan diletakkan kapas kemudian diletakkan pada daerah perforasi selama 10-14 hari bahan diletakkan tanpa menekan pulpa karena pasien biasanya merasa sakit sehingga harus diberi analgesik. Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara yang dapat mengeras dengan cepat
Kunjungan II : dressing dilepas dan pasta kalsium hidroksida / pasta KRI II dimasukkan orifice setelah sisa pulpa yang nekrotik dibersihkan diirigasi dan dikeringkan
Dilakukan restorasi amalgam / mahkota stainless steel
PROGNOSIS
• Pulpotomi formocresol pada gigi sulung dan permanen merupakan prosedur sementara• Pada gigi sulung untuk mempertahankan integritas lengkung gigi sampai tumbuhnya gigi permanen pengganti• Pada gigi posterior permanen merupakan prosedur darurat untuk mengurangi rasa sakit sampai perawatan endodontik yang tepat dapat dilakukan
Next : Mumifikasi
MUMIFIKASI
DEFINISI DAN TUJUAN MUMIFIKASI
Definisi :Pengambilan/Pemotongan/Amputasi jaringan pulpa pada bagian kamar pulpa/ mahkota gigi, dan tetap mempertahankan jaringan pulpa pada saluran akar dalam keadaan mati, terfiksasi (diawetkan) serta tetap steril
Tujuan :Untuk mempertahankan pulpa gigi pada bagian saluran akar agar dalam keadaan asepsis, sehingga tidak perlu dilakukan perawatan saluran akar termasuk mengobturasinya.
INDIKASI MUMIFIKASI
1. Pada gigi premolar dan molar permanen yang mempunyai saluran akar sempit, bengkok, sehingga sulit dilakukan ekstirpasi/ pengambilan jaringan pulpa
2. Pada kasus trauma atau pulpitis sederhana, yang belum terjadi infeksi pada saluran akar
3. Pulpitis ireversibel pada gigi susu4. Penderita yang hemofilia5. Penderita yang alergi terhadap anastesi
KONTRAINDIKASI MUMIFIKASI
1. Gigi-gigi yang pulpanya telah terinfeksi menyeluruh
2. Gigi-gigi nekrosis3. Gigi-gigi dengan degenerasi pulpa
PERAWATAN MUMIFIKASI PULPA MELIPUTI:
4. Devitalisasi pulpa5. Mumifikasi pulpa
1. Jaringan karies dibuang hati-hati dengan bur metal bulat, sampai terlihat bagian pulpa yang mungkin terbuka. Kavitas dipreparasi dengan bur fisura sesuai agar dapat meletakkan bahan devitalisasi pulpa pada kavitas tersebut
2. Bahan devitalisasi pulpa diambil kira-kira sebesar kepala korek api dan dibungkus kapas tipis.Setelah itu boleh dibasahi sedikit eugenol, untuk meredakan inflamasi.Pasta devitalisasi pulpa : arsen trioksid, paraformaldehida, nerviside
Pasta diletakkan pd bagian pulpa yang terbuka, atau bagian yang terdalam, dikontakkan dengan jaringan pulpa dengan tekanan kecil sehingga tidak menimbulkan rasa sakit.
I. DEVITALISASI PULPA
PASTA DEVITALISASI
3. Kavitas dengan pasta didalamnya, ditutup dg tumpatan sementara (fletcher, semen seng oksid eugenol , cavit atau dentorit). Penutupan harus sempurna karena bila terjadi kebocoran, arsen akan merusak/ destruksi jaringan lunak sekitarnya. Pada kavitas kelas II, tumpatan sementara boleh dengan semen seng fosfat agar tidak merembes ke proksimal.
4. Pasien harus diberi intruksi untuk kontrol 2 atau 3 hari kemudian
5. Ditunggu beberapa hari hingga pulpa menjadi non vital (mortal). Biasanya 2 atau 3 hari sudah bisa dites apakah sudah non-vital atau belum. Bila belum non-vital aplikasi arsen dapat diulang.
DEVITALISASI PULPA
II. MUMIFIKASI PULPA
1. Apabila pulpa telah non vital, tumpatan sementara dibuka dan bahan devitalisasi dikeluarkan/ dibuang. Selanjutnya dilakukan preparasi kamar pulpa dengan memotong atap pulpa memakai round bur. Preparasi kamar pulpa yang baik harus memenuhi syarat, yaitu:a. Pandangan yang jelas ke arah
dasar kamar pulpa dan orificeb. Bentuk kavitas harus
mempunyai retensi yang baik
II. MUMIFIKASI PULPA
2. Setelah preparasi kamar pulpa selesai, maka dilakukan pengambilan jaringan pulpa pada bagian koronal (kamar pulpa) dengan memakai ekskavator endodontik (spoon excavator), sampai lubang saluran akar (orifice) terlihat semua. Pengambilan jaringan pulpa pada kamar pulpa harus sampai bersih sehingga tidak ada sisa jaringan pulpa yang ada di kamar pulpa.
3. Jaringan pulpa pada saluran akar tidak diganggu
II. MUMIFIKASI PULPA
4. Kamar pulpa diisi dressing / bahan sterilisasi (disinfektan) dengan CHKm, kemudian ditutup dengan tumpatan sementara selama kira-kira 2 atau 3 hari.Disinfektan yg digunakan diteteskan pada butiran kapas kecil, kemudian diperas dengan bulatan kapas besar, selanjutnya butiran kapas kecil yang telah diperas dimasukkan di kamar pulpa dan ditutup sementara.
5. Tumpatan sementara dibongkar penggantian bahan sterilisasi dengan Cresophen / Rockles, kemudian ditutup dengan tumpatan sementara dan pasien diinstruksikan untuk kontrol 2 atau 3 hari kemudian
6. Pada kunjungan berikutnya dasar kamar pulpa dilakukan pengisian dengan pasta mumifikasi, usahakan pasta ini berhubungan dengan puntung / potongan jaringan pulpa yang ada dalam saluran akar dengan menekannya menggunakan cotton pellet.
Pasta mumifikasi: putrex atau triplex atau PD mummifying paste.
BAHAN-BAHAN STERILISASI
PASTA MUMIFIKASI
II. MUMIFIKASI PULPA
7. Diatas pasta, diaplikasikan Zinc phosphat cement sebagai bahan base dan ditutup tumpatan sementara.
8. Evaluasi dilakukan setelah 7 hari. Bila tidak ada keluhan pasien dan pemeriksaan obyektifnya baik, dapat dilakukan tumpatan permanen.
A. Pulpa mortal B. Pasta mumifikasiC. Semen seng fosfat D. Restorasi permanen (amalgam, resin komposit,
inlay, onlay dll)
PULPOTOMI vs MUMIFIKASI
PULPOTOMI MUMIFIKASI
1. Amputasi pulpa vital Amputasi pulpa mortal
2. Dengan anestesi Dengan Devitalisasi
3 Pemotongan pulpa:-sampai dasar kamar pulpa-2 mm dr permukaan fraktur pulpa
Pemotongan pulpa sampai dasar kamar pulpa
4. Aplikasi Ca(OH)2 Aplikasi pasta mumifikasi
5. Pulpa tetap vital Pulpa mortal/kaku