kwu tugas 2 baru

download kwu tugas 2 baru

of 13

Transcript of kwu tugas 2 baru

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    1/13

    TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

    HUBUNGAN ANTARA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MANUSIA,

    ALAM, DAN TUHAN

    Disusun Oleh :

    RANTIDAISTA AYUNIN W.

    21080111130057

    PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2013

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    2/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangKewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa

    Inggris,unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.

    Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneurberasal

    dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,

    kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan

    pencipta yang menjual hasil ciptaannya. Kewirausahaan (Entrepreneurship)

    adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam

    kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik

    dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan

    usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

    Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdirisendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan

    pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa, dan negaranya. Orang yang

    memiliki jiwa wirausaha memiliki beberapa peluang yang sangat menguntungkan,

    di antaranya peluang untuk mencapai tujuan, peluang untuk mendemonstrasikan

    kemampuan, peluang untuk memperoleh keuntungan secara maksimal, peluang

    untuk membantu masyarakat, dan peluang untuk menjadi seorang pemimpin/bos.

    Dalam lingkup Indonesia, kewirausahaan amat berperan untuk meningkatkan

    pendapatan negara, serta dapat mengurangi jumlah kemiskinan karena dapat

    meningkatkan jumlah lapangan kerja.

    Tuhan, Manusia dan Alam adalah murupakan tiga komponen yang

    memiliki keterkaitan yang sangat penting dan tidak dapat di pisahkan antara yang

    satu dengan yang lainnya. Bencana atau ketidak selarasan alam akan terjadi

    apabila interaksi antara ketiganya tidak terhubungkan dengan baik, Konsep

    keselarasan ini ditawarkan oleh Islam untuk diterima oleh mahluk-Nya.

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    3/13

    Manusia adalah subyek kewirausahaan, sekaligus juga obyek

    kewirausahaan. Manusia yang berwirausaha berarti bertanggung jawab

    menyelenggarakan suatu usaha. Mereka berkewajiban secara moral atas

    perkembangan usaha yang mereka jalani. Semua harus berlandaskan kejujuran,

    karena kejujuran adalah di atas segalanya.

    Alam semesta adalah media kewirausahaan sekaligus sebagai sarana yang

    digunakan oleh menusia untuk melangsungkan proses kewirausahaan. Di dalam

    alam semesta ini manusia tidak dapat hidup dan mandiri dengan sesungguhnya.

    Karena antara manusia dan alam semesta saling membutuhkan dan salingmelengkapi antara satu dengan yang lainnya. Dimana alam semesta ini butuh

    manusia untuk merawat dan memeliharanya sedangkan manusia butuh alam

    semesta sebagai sarana berinteraksi dengan manusia lainnya. Tapi bagaimanapun,

    kewirausahaan tidak boleh mengeksploitasi sumber daya alam yang notabenya

    harus dijaga dan dirawat.

    Jadi, kewirausahaan juga memiliki hubungan yang erat dengan manusia,

    alam dan Tuhan. Karena semuanya didasarkan pada hukum karma sebab akibat.Jika kita melakukan sesuatu yang baik, maka kita juga akan dapat kebaikan,

    begitupun sebaliknya.

    1.2R umusan Masalah1. Apakah hubungan antara kewirausahaan dengan manusia?

    2. Apakah hubungan antara kewirausahaan dengan alam?

    3. Apakah hubungan antara kewirausahaan dengan Tuhan?

    1.3Tujuan1. Mengerti dan memahami hubungan antara kewirausahaan dengan

    manusia.

    2. Mengerti dan memahami hubungan antara kewirausahaan dengan alam.

    3.

    Mengerti dan memahami hubungan antara kewirausahaan dengan Tuhan.

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    4/13

    BAB II

    ISI

    2.1 Kewirausahaan

    Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses

    mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi

    tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam

    menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha

    baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian wirausaha

    sama dengan wiraswasta yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk

    baru , menentukan cara produksi baru,memasarkannya,serta mengatur pemasaran

    operasinya

    Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang

    memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri

    seorang wirausaha adalah:

    Percaya diri

    Berorientasikan tugas dan hasil

    Pengambil risiko

    Kepemimpinan

    Keorisinilan

    Berorientasi ke masa depan

    Jujur dan tekun

    Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:

    Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.

    Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki

    ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,

    energik ddan memiliki inisiatif.

    Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    5/13

    Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan

    suka terhadap saran dan kritik yang membangun.

    Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki

    jaringan bisnis yang luas.

    Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.

    Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

    2.2 Hubungan Kewirausahaan dengan Manusia

    Menurut Wikipedia, Sumber daya manusiaatau biasa disingkat menjadi

    SDM adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan

    perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu

    mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju

    tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan

    berkelanjutan. Sedangkan dalam hubungannya denagan kewirausahaan, SDM

    merupakan Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat

    memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari

    posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi

    kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah

    sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi

    kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan

    bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor

    seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan

    tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan

    tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan.

    2.3 Hubungan Kewirausahaan dengan Alam

    Kewirausahaan sangat erat kaitannya dengan sumber daya alam. Karena

    dalam wirausaha, alam memiliki peran yang cukup besar di dalamnya. Yang mana

    manusia tidak dapat hidup tanpa alam, begitupun sebaliknya. Manusia

    membutuhkan alam untuk dikonsumsi maupun sebagai modal usaha, sedangkan

    alam membutuhkan manusia untuk merawat dan memeliharanya.

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    6/13

    Tapi bagaimanapun, apapun yang berlebihan tidak akan menghasilkan

    sesuatu yang lebih baik baik pula. Jadi dalam memanfaatkan sumber daya alam

    yang ada, tetap harus dibatasi sehingga tidak terkesan mengeksploitasi alam

    secara menyeluruh.

    Seperti yang diketahui, bahwa sumber daya alam Indonesia juga begitu

    kaya. Namun beberapa orang pemerintahan berpendapat untuk jangan lagi

    menjual bahan mentah ke luar negeri, tetapi perlu diolah terlebih dahulu untuk

    menjadi bahan baku atau bahan jadi, sehingga produk tersebut bisa bernilai dan

    berdaya saing.

    Sehingga dalam pendapat ini, diperlukan jiwa kewirausahaan untuk bisa

    mendorong optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam Indonesia dari sektor

    pertanian, pertambangan, dan energi. Dengan jiwa wirausaha dan budaya

    entrepreneur yang terus dipupuk, akan mendorong sebuah pertumbuhan ekonomi

    yang signifikan dan kuat.

    Dalam kasus lain, terdapat yang namanya hukum karma. Di mana jika kita

    melakukan sesuatu yang tidak baik secara berlebiha, dimisalkan mengeksploitasi

    alam, maka aka nada karma atau ganjaran yang akan diterima oleh manusia.

    Semisalnya saja bencana alam seperti banjir, longsor, kekeringan, yang pada

    dasarnya semua karena ulah manusia itu sendiri.

    Untuk itu, sebagai seorang wirausaha tetap harus memiliki rencana dan

    sebab akibat yang akan ditimbulkan dari apapun yang akan dikerjakan. Utamanya,

    wirausaha tetap harus mementingkan lingkungan yang asri dan sehat diatas

    kepentingan individu demi kemaslahatan lingkungan dan anak cucu di kemudian

    hari.

    2.4 Hubungan Kewirausahaan dengan Tuhan

    Pada prinsipnya seorang wirausaha itu adalah orang yang memiliki mental

    dan moral baik di dalam segala hal. Berani mengambil risiko tidaklah cukup

    sebagai ciri dari wirausaha. Tetapi lebih dari itu, wirausaha adalah seorang yang

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    7/13

    agamis. Pengertian agamis nampaknya cukup mewakili karakter seorang

    wirausaha.

    Agamis adalah orang yang beragama. Di dalam ajaran agama terdapat

    moral-moral baik yang harus ditanamkan. Agama mendoktrin kepada kita supaya

    kita dapat melakukan hubungan baik dengan Tuhan (Causa Prima); hubungan

    baik dengan Alam lingkungan; dan hubungan baik dengan Manusia lainnya.

    Agar dapat melakukan hubungan baik dengan Tuhan maka kita harus

    berserah kepada Nya, dengan jalan Taqwa artinya selalu menjalankan perintah

    Tuhan dan menjauhi segala larangan Nya. Jadi ciri pertama manusia wirausaha

    adalah bertaqwa. Apa -apa saja yang harus dijalankan (diamanatkan) oleh Tuhan

    kepada manusia yang bertaqwa, tidak lain adalah berkata jujur, penuh integritas.

    Jujur saja tidak cukup tetapi integritas melebihi dari pada jujur. Integritas dapat

    berarti yang dikatakan sama dengan yang ada di dalam hatinya (tidak munafik).

    Orang yang integritasnya tinggi, maka akan memiliki keberanian untuk

    melangkah, karena dia meyakini bahwa tiada satupun yang perlu ditakuti kecuali

    Tuhan Tuhan, semesta alam. Sehingga dia hanya takut terhadap Tuhan S.W.T.yang lainnya tidak perlu ditakuti. Dia meyakini bahwa hanya Tuhan yang bisa

    menolongnya, keberhasilan dan kegagalan adalah urusan Tuhan. Segala perbuatan

    pasti ada risikonya. Dia percaya diri dan berani mengambil risiko, tidak pernah

    putus asa, selalu mensyukuri apa yang dihasilkan (tidak serakah seperti yang

    digambarkan oleh orang-orang bahwa wirausaha itu selalu tidak puas dan ingin

    meraih segalanya sehingga menghalalkan semua cara). Dalam konteks ini bukan

    berarti dia diam setelah mendapatkan keuntungan, tetapi dia akan berusaha untuk

    mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari hari -hari sebelumnya. Untuk itu dia

    harus proactive tidak reaktif. Berpikir tentang laba (profit) dan benefit (tidak

    hanya profit). Dia juga memiliki visi yang kuat yakni masa depan.Masa depan dia

    adalah kematian. Jadi sukses seorang wirausaha adalah kematian yang husnul

    khotimah, atau meninggalkan hal-hal yang baik bagi masyarakat.

    Jadi pada intinya, sukses dan gagal adalah tolak ukur bagi diri seseorang

    mengenai pencapaiannya dalam hal berwirausaha. Tanpa gagal tidak akan ada

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    8/13

    sukses begitupun sebaliknya, tanpa sukses kita tidak akan pernah merasakan

    kegagalan yang membawa kita pada kesuksesan.

    Mata uang yang berlaku di seluruh negara adalah kejujuran, dan kejujuran

    merupakan sebuah salah satu etika kebaikan dalam kehidupan manusia sebagai

    makhluk sosial dan makhluk yang beragama. Begitupun dalam hal berwirausaha,

    selain diperlukan profesionalitas dan loyalitas ada hal yang lebih penting yaitu

    kejujuran. Apapun bidangnya tidak menutup kemungkinan bahwa kredibilitas

    etika seseorang sangat menentukan.

    Ada kalanya manusia dihadapkan dengan beberapa pilihan yang

    membuatnya semakin bimbang untuk memilih karier yang tepat, salah satu jalan

    untuk solusinya yaitu percaya bahwa rencana Tuhan lebih baik ketimbang dari apa

    yang direncanakan oleh diri sendiri.

    Keseimbangan dan keselarasan hubungan dengan yang Horizontal (Tuhan)

    dan Vertikal (Manusia) memacu kita untuk menjadi diri yang lebih berkarakter

    dalam bekerja dengan memprioritaskan etika moral dari sudut pandang agama.

    2.5 Hubungan Kewirausahaan dengan Munisa, Alam, dan Tuhan

    Prinsip ekonomi lama mengatakan bahwa Untuk menghasilkan

    keuntungan yang sebesar-besarnya diperlukan pengurbanan sekecil-kecilnya(Time

    is money) Atas dasar prinsip ini banyak orang mulai bekerja keras untuk dirinya

    sendiri (hakekat manusia serakah menurut Adam Smith dalam Deliarnov,

    2003)dan keluarganya, mereka lupa bahwa kehidupan manusia tidak bisa lepas

    dari sumbangan dari orang lain meskipun nilai ekonomisnya kecil, penafsiranprinsip ekonomi lama yang sempit memunculkan penindasan atau perbudakan.

    Definisi ilmu ekonomi yang menekankan pada kelangkaan sumberdaya

    alam/scarcity(Harold dan C.Morse, 1963) telah melahirkan keserakahan demi

    kepentingan individu atau kelompok yang dilandasi oleh perasaan ketakutan atau

    kekhawatiran melihat masa depan yang penuh dengan keterbatasan sumberdaya

    alam.

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    9/13

    The Ultimate Resource karya Julian Simon (1981) menjelaskan tentang

    karunia Tuhan yang unik yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada manusia bahwa

    manusia jangan hanya menggunakan sumberdaya alam yang ada tetapi dikaruniai

    pikiran/akal-budi untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi sesama

    makluk hidup di dunia ini. Prinsip Alkimia Ekonomi :Alam tidak menghasilkan

    apapun dalam keadaan sudah sempurna, manusialah yang harus menyempurnakan

    segalanya. Tindakan menjadikan segala sesuatu mencapai kesempurnaan itu

    disebut alkimia (Deliarnov, 2003, hal 74). Apabila seseorang itu bekerja dilandasi

    iman bahwa Tuhan Yang Maha Murah tidak akan menciptakan dunia ini dengan

    keterbatasan dan kelangkaan. Tuhan ingin manusia menjadi kaya melalaui kerja

    yang benar yang dilandasi iman dan kreaktivitas/inovasi, dan dengan kekayaan itu

    diharapkan bisa mensejahterakan orang lain. Dari uraian tersebut di atas dapat

    disimpulkan bahwa kekayaan yang terkandung di alam ini sungguh tak terbatas

    jumlah dan jenisnya. Manusia telah dianugerahi talenta(motivasi, kreaktif dan

    inovatif) untuk menggali sumberdaya yang ada (berwirausaha) untuk

    mesejahterakan makluk hidup yang ada di dunia ini.

    Tuhan, Manusia dan Alam adalah murupakan tiga komponen yang

    memiliki keterkaitan yang sangat penting dan tidak dapat di pisahkan antara yang

    satu dengan yang lainnya. Bencana atau ketidak selarasan alam akan terjadi

    apabila interaksi antara ketiganya tidak terhubungkan dengan baik, Konsep

    keselarasan ini ditawarkan oleh Islam untuk diterima oleh mahluk-Nya.

    Manusia adalah subyek kewirausahaan, sekaligus juga obyek

    kewirausahaan. Manusia yang berwirausaha berarti bertanggung jawab

    menyelenggarakan suatu usaha. Mereka berkewajiban secara moral atas

    perkembangan usaha yang mereka jalani. Semua harus berlandaskan kejujuran,

    karena kejujuran adalah di atas segalanya.

    Alam semesta adalah media kewirausahaan sekaligus sebagai sarana yang

    digunakan oleh menusia untuk melangsungkan proses kewirausahaan. Di dalam

    alam semesta ini manusia tidak dapat hidup dan mandiri dengan sesungguhnya.

    Karena antara manusia dan alam semesta saling membutuhkan dan saling

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    10/13

    melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Dimana alam semesta ini butuh

    manusia untuk merawat dan memeliharanya sedangkan manusia butuh alam

    semesta sebagai sarana berinteraksi dengan manusia lainnya. Tapi bagaimanapun,

    kewirausahaan tidak boleh mengeksploitasi sumber daya alam yang notabenya

    harus dijaga dan dirawat.

    Proses kewirausahaan yang berlangsung didalamnya adalah aksi yang

    pruralistis (antara subjek dengan lingkungan alamiah, sosial dan cultural) amat

    ditentukan oleh aspek manusianya. Sebab kedudukan manusia sebagai subyek

    didalam masyarakat, bahkan didalam alam semesta, memberikan konsekuensitanggung jawab yang besar bagi diri manusia. Manusia mengembang amanat

    untuk membimbing masyarakat, memelihara alam lingkungan hidup bersama.

    bahkan manusia terutama bertanggung jawab atas martabat kemanusiaannya

    (human dignity).

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    11/13

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kewirausahaa atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,

    mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa

    berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.

    Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk

    pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

    Dalam hubungannya dengan kewirausahaan, SDM merupakan Individu-

    individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi

    atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka

    pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan.

    Produktivitas pada semua organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh

    bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan bergabung untuk

    menggunakan sumber daya system manajemen.

    Kewirausahaan sangat erat kaitannya dengan sumber daya alam. Karena

    dalam wirausaha, alam memiliki peran yang cukup besar di dalamnya. Yang

    mana manusia tidak dapat hidup tanpa alam, begitupun sebaliknya. Manusia

    membutuhkan alam untuk dikonsumsi maupun sebagai modal usaha,

    sedangkan alam membutuhkan manusia untuk merawat dan memeliharanya.

    Pada prinsipnya seorang wirausaha itu adalah orang yang memiliki mental

    dan moral baik di dalam segala hal. Berani mengambil risiko tidaklah cukup

    sebagai ciri dari wirausaha. Tetapi lebih dari itu, wirausaha adalah seorang

    yang agamis. Agamis adalah orang yang beragama. Di dalam ajaran agama

    terdapat moral-moral baik yang harus ditanamkan. Agama mendoktrin kepada

    kita supaya kita dapat melakukan hubungan baik dengan Tuhan (Causa

    Prima); hubungan baik dengan Alam lingkungan; dan hubungan baik dengan

    Manusia lainnya. Agar dapat melakukan hubungan baik dengan Tuhan maka

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    12/13

    kita harus berserah kepada Nya, dengan jalan Taqwa artinya selalu

    menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan Nya. Jadi ciri

    pertama manusia wirausaha adalah bertaqwa. Apa -apa saja yang harus

    dijalankan (diamanatkan) oleh Tuhan kepada manusia yang bertaqwa, tidak

    lain adalah berkata jujur, penuh integritas.

  • 7/22/2019 kwu tugas 2 baru

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Ermawati, tuti. n.d.Kewirausahaan dalam Islam. Pustaka LIPIE-Library.

    http://www.pdii.lipi.go.id/repository/index.php/record/view/21185

    Trim, bambang. 2009.Briliant Enterpreneur Muhammad saw. Bandung:

    Salamadani.

    http://ekonomi.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/

    http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-

    kewirausahaan-islam-569797.html

    http://kewirausahaan.wordpress.com/2013/10/14/kewirausahaan-yang-bermoral/

    http://mbahwo.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/

    http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/tugas-softskill-ibd-ke-2-manusia-

    alam-dan-tuhan/

    http://www.pdii.lipi.go.id/repository/index.php/record/view/21185http://ekonomi.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-kewirausahaan-islam-569797.htmlhttp://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-kewirausahaan-islam-569797.htmlhttp://sugiartoph.wordpress.com/2013/10/14/kewirausahaan-yang-bermoral/http://mbahwo.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/tugas-softskill-ibd-ke-2-manusia-alam-dan-tuhan/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/tugas-softskill-ibd-ke-2-manusia-alam-dan-tuhan/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/tugas-softskill-ibd-ke-2-manusia-alam-dan-tuhan/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/tugas-softskill-ibd-ke-2-manusia-alam-dan-tuhan/http://mbahwo.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/http://sugiartoph.wordpress.com/2013/10/14/kewirausahaan-yang-bermoral/http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-kewirausahaan-islam-569797.htmlhttp://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-kewirausahaan-islam-569797.htmlhttp://ekonomi.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/http://www.pdii.lipi.go.id/repository/index.php/record/view/21185