kwu tugas 2 baru
-
Upload
rantidaista-ayunin-walidaini -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of kwu tugas 2 baru
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
1/13
TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
HUBUNGAN ANTARA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MANUSIA,
ALAM, DAN TUHAN
Disusun Oleh :
RANTIDAISTA AYUNIN W.
21080111130057
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
2/13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangKewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris,unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneurberasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya. Kewirausahaan (Entrepreneurship)
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdirisendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan
pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa, dan negaranya. Orang yang
memiliki jiwa wirausaha memiliki beberapa peluang yang sangat menguntungkan,
di antaranya peluang untuk mencapai tujuan, peluang untuk mendemonstrasikan
kemampuan, peluang untuk memperoleh keuntungan secara maksimal, peluang
untuk membantu masyarakat, dan peluang untuk menjadi seorang pemimpin/bos.
Dalam lingkup Indonesia, kewirausahaan amat berperan untuk meningkatkan
pendapatan negara, serta dapat mengurangi jumlah kemiskinan karena dapat
meningkatkan jumlah lapangan kerja.
Tuhan, Manusia dan Alam adalah murupakan tiga komponen yang
memiliki keterkaitan yang sangat penting dan tidak dapat di pisahkan antara yang
satu dengan yang lainnya. Bencana atau ketidak selarasan alam akan terjadi
apabila interaksi antara ketiganya tidak terhubungkan dengan baik, Konsep
keselarasan ini ditawarkan oleh Islam untuk diterima oleh mahluk-Nya.
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
3/13
Manusia adalah subyek kewirausahaan, sekaligus juga obyek
kewirausahaan. Manusia yang berwirausaha berarti bertanggung jawab
menyelenggarakan suatu usaha. Mereka berkewajiban secara moral atas
perkembangan usaha yang mereka jalani. Semua harus berlandaskan kejujuran,
karena kejujuran adalah di atas segalanya.
Alam semesta adalah media kewirausahaan sekaligus sebagai sarana yang
digunakan oleh menusia untuk melangsungkan proses kewirausahaan. Di dalam
alam semesta ini manusia tidak dapat hidup dan mandiri dengan sesungguhnya.
Karena antara manusia dan alam semesta saling membutuhkan dan salingmelengkapi antara satu dengan yang lainnya. Dimana alam semesta ini butuh
manusia untuk merawat dan memeliharanya sedangkan manusia butuh alam
semesta sebagai sarana berinteraksi dengan manusia lainnya. Tapi bagaimanapun,
kewirausahaan tidak boleh mengeksploitasi sumber daya alam yang notabenya
harus dijaga dan dirawat.
Jadi, kewirausahaan juga memiliki hubungan yang erat dengan manusia,
alam dan Tuhan. Karena semuanya didasarkan pada hukum karma sebab akibat.Jika kita melakukan sesuatu yang baik, maka kita juga akan dapat kebaikan,
begitupun sebaliknya.
1.2R umusan Masalah1. Apakah hubungan antara kewirausahaan dengan manusia?
2. Apakah hubungan antara kewirausahaan dengan alam?
3. Apakah hubungan antara kewirausahaan dengan Tuhan?
1.3Tujuan1. Mengerti dan memahami hubungan antara kewirausahaan dengan
manusia.
2. Mengerti dan memahami hubungan antara kewirausahaan dengan alam.
3.
Mengerti dan memahami hubungan antara kewirausahaan dengan Tuhan.
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
4/13
BAB II
ISI
2.1 Kewirausahaan
Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian wirausaha
sama dengan wiraswasta yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru , menentukan cara produksi baru,memasarkannya,serta mengatur pemasaran
operasinya
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang
memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri
seorang wirausaha adalah:
Percaya diri
Berorientasikan tugas dan hasil
Pengambil risiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
Berorientasi ke masa depan
Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki
ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik ddan memiliki inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
5/13
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan
suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
2.2 Hubungan Kewirausahaan dengan Manusia
Menurut Wikipedia, Sumber daya manusiaatau biasa disingkat menjadi
SDM adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan
perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Sedangkan dalam hubungannya denagan kewirausahaan, SDM
merupakan Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat
memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari
posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi
kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah
sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi
kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan
bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor
seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan
tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan
tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan.
2.3 Hubungan Kewirausahaan dengan Alam
Kewirausahaan sangat erat kaitannya dengan sumber daya alam. Karena
dalam wirausaha, alam memiliki peran yang cukup besar di dalamnya. Yang mana
manusia tidak dapat hidup tanpa alam, begitupun sebaliknya. Manusia
membutuhkan alam untuk dikonsumsi maupun sebagai modal usaha, sedangkan
alam membutuhkan manusia untuk merawat dan memeliharanya.
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
6/13
Tapi bagaimanapun, apapun yang berlebihan tidak akan menghasilkan
sesuatu yang lebih baik baik pula. Jadi dalam memanfaatkan sumber daya alam
yang ada, tetap harus dibatasi sehingga tidak terkesan mengeksploitasi alam
secara menyeluruh.
Seperti yang diketahui, bahwa sumber daya alam Indonesia juga begitu
kaya. Namun beberapa orang pemerintahan berpendapat untuk jangan lagi
menjual bahan mentah ke luar negeri, tetapi perlu diolah terlebih dahulu untuk
menjadi bahan baku atau bahan jadi, sehingga produk tersebut bisa bernilai dan
berdaya saing.
Sehingga dalam pendapat ini, diperlukan jiwa kewirausahaan untuk bisa
mendorong optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam Indonesia dari sektor
pertanian, pertambangan, dan energi. Dengan jiwa wirausaha dan budaya
entrepreneur yang terus dipupuk, akan mendorong sebuah pertumbuhan ekonomi
yang signifikan dan kuat.
Dalam kasus lain, terdapat yang namanya hukum karma. Di mana jika kita
melakukan sesuatu yang tidak baik secara berlebiha, dimisalkan mengeksploitasi
alam, maka aka nada karma atau ganjaran yang akan diterima oleh manusia.
Semisalnya saja bencana alam seperti banjir, longsor, kekeringan, yang pada
dasarnya semua karena ulah manusia itu sendiri.
Untuk itu, sebagai seorang wirausaha tetap harus memiliki rencana dan
sebab akibat yang akan ditimbulkan dari apapun yang akan dikerjakan. Utamanya,
wirausaha tetap harus mementingkan lingkungan yang asri dan sehat diatas
kepentingan individu demi kemaslahatan lingkungan dan anak cucu di kemudian
hari.
2.4 Hubungan Kewirausahaan dengan Tuhan
Pada prinsipnya seorang wirausaha itu adalah orang yang memiliki mental
dan moral baik di dalam segala hal. Berani mengambil risiko tidaklah cukup
sebagai ciri dari wirausaha. Tetapi lebih dari itu, wirausaha adalah seorang yang
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
7/13
agamis. Pengertian agamis nampaknya cukup mewakili karakter seorang
wirausaha.
Agamis adalah orang yang beragama. Di dalam ajaran agama terdapat
moral-moral baik yang harus ditanamkan. Agama mendoktrin kepada kita supaya
kita dapat melakukan hubungan baik dengan Tuhan (Causa Prima); hubungan
baik dengan Alam lingkungan; dan hubungan baik dengan Manusia lainnya.
Agar dapat melakukan hubungan baik dengan Tuhan maka kita harus
berserah kepada Nya, dengan jalan Taqwa artinya selalu menjalankan perintah
Tuhan dan menjauhi segala larangan Nya. Jadi ciri pertama manusia wirausaha
adalah bertaqwa. Apa -apa saja yang harus dijalankan (diamanatkan) oleh Tuhan
kepada manusia yang bertaqwa, tidak lain adalah berkata jujur, penuh integritas.
Jujur saja tidak cukup tetapi integritas melebihi dari pada jujur. Integritas dapat
berarti yang dikatakan sama dengan yang ada di dalam hatinya (tidak munafik).
Orang yang integritasnya tinggi, maka akan memiliki keberanian untuk
melangkah, karena dia meyakini bahwa tiada satupun yang perlu ditakuti kecuali
Tuhan Tuhan, semesta alam. Sehingga dia hanya takut terhadap Tuhan S.W.T.yang lainnya tidak perlu ditakuti. Dia meyakini bahwa hanya Tuhan yang bisa
menolongnya, keberhasilan dan kegagalan adalah urusan Tuhan. Segala perbuatan
pasti ada risikonya. Dia percaya diri dan berani mengambil risiko, tidak pernah
putus asa, selalu mensyukuri apa yang dihasilkan (tidak serakah seperti yang
digambarkan oleh orang-orang bahwa wirausaha itu selalu tidak puas dan ingin
meraih segalanya sehingga menghalalkan semua cara). Dalam konteks ini bukan
berarti dia diam setelah mendapatkan keuntungan, tetapi dia akan berusaha untuk
mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari hari -hari sebelumnya. Untuk itu dia
harus proactive tidak reaktif. Berpikir tentang laba (profit) dan benefit (tidak
hanya profit). Dia juga memiliki visi yang kuat yakni masa depan.Masa depan dia
adalah kematian. Jadi sukses seorang wirausaha adalah kematian yang husnul
khotimah, atau meninggalkan hal-hal yang baik bagi masyarakat.
Jadi pada intinya, sukses dan gagal adalah tolak ukur bagi diri seseorang
mengenai pencapaiannya dalam hal berwirausaha. Tanpa gagal tidak akan ada
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
8/13
sukses begitupun sebaliknya, tanpa sukses kita tidak akan pernah merasakan
kegagalan yang membawa kita pada kesuksesan.
Mata uang yang berlaku di seluruh negara adalah kejujuran, dan kejujuran
merupakan sebuah salah satu etika kebaikan dalam kehidupan manusia sebagai
makhluk sosial dan makhluk yang beragama. Begitupun dalam hal berwirausaha,
selain diperlukan profesionalitas dan loyalitas ada hal yang lebih penting yaitu
kejujuran. Apapun bidangnya tidak menutup kemungkinan bahwa kredibilitas
etika seseorang sangat menentukan.
Ada kalanya manusia dihadapkan dengan beberapa pilihan yang
membuatnya semakin bimbang untuk memilih karier yang tepat, salah satu jalan
untuk solusinya yaitu percaya bahwa rencana Tuhan lebih baik ketimbang dari apa
yang direncanakan oleh diri sendiri.
Keseimbangan dan keselarasan hubungan dengan yang Horizontal (Tuhan)
dan Vertikal (Manusia) memacu kita untuk menjadi diri yang lebih berkarakter
dalam bekerja dengan memprioritaskan etika moral dari sudut pandang agama.
2.5 Hubungan Kewirausahaan dengan Munisa, Alam, dan Tuhan
Prinsip ekonomi lama mengatakan bahwa Untuk menghasilkan
keuntungan yang sebesar-besarnya diperlukan pengurbanan sekecil-kecilnya(Time
is money) Atas dasar prinsip ini banyak orang mulai bekerja keras untuk dirinya
sendiri (hakekat manusia serakah menurut Adam Smith dalam Deliarnov,
2003)dan keluarganya, mereka lupa bahwa kehidupan manusia tidak bisa lepas
dari sumbangan dari orang lain meskipun nilai ekonomisnya kecil, penafsiranprinsip ekonomi lama yang sempit memunculkan penindasan atau perbudakan.
Definisi ilmu ekonomi yang menekankan pada kelangkaan sumberdaya
alam/scarcity(Harold dan C.Morse, 1963) telah melahirkan keserakahan demi
kepentingan individu atau kelompok yang dilandasi oleh perasaan ketakutan atau
kekhawatiran melihat masa depan yang penuh dengan keterbatasan sumberdaya
alam.
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
9/13
The Ultimate Resource karya Julian Simon (1981) menjelaskan tentang
karunia Tuhan yang unik yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada manusia bahwa
manusia jangan hanya menggunakan sumberdaya alam yang ada tetapi dikaruniai
pikiran/akal-budi untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi sesama
makluk hidup di dunia ini. Prinsip Alkimia Ekonomi :Alam tidak menghasilkan
apapun dalam keadaan sudah sempurna, manusialah yang harus menyempurnakan
segalanya. Tindakan menjadikan segala sesuatu mencapai kesempurnaan itu
disebut alkimia (Deliarnov, 2003, hal 74). Apabila seseorang itu bekerja dilandasi
iman bahwa Tuhan Yang Maha Murah tidak akan menciptakan dunia ini dengan
keterbatasan dan kelangkaan. Tuhan ingin manusia menjadi kaya melalaui kerja
yang benar yang dilandasi iman dan kreaktivitas/inovasi, dan dengan kekayaan itu
diharapkan bisa mensejahterakan orang lain. Dari uraian tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa kekayaan yang terkandung di alam ini sungguh tak terbatas
jumlah dan jenisnya. Manusia telah dianugerahi talenta(motivasi, kreaktif dan
inovatif) untuk menggali sumberdaya yang ada (berwirausaha) untuk
mesejahterakan makluk hidup yang ada di dunia ini.
Tuhan, Manusia dan Alam adalah murupakan tiga komponen yang
memiliki keterkaitan yang sangat penting dan tidak dapat di pisahkan antara yang
satu dengan yang lainnya. Bencana atau ketidak selarasan alam akan terjadi
apabila interaksi antara ketiganya tidak terhubungkan dengan baik, Konsep
keselarasan ini ditawarkan oleh Islam untuk diterima oleh mahluk-Nya.
Manusia adalah subyek kewirausahaan, sekaligus juga obyek
kewirausahaan. Manusia yang berwirausaha berarti bertanggung jawab
menyelenggarakan suatu usaha. Mereka berkewajiban secara moral atas
perkembangan usaha yang mereka jalani. Semua harus berlandaskan kejujuran,
karena kejujuran adalah di atas segalanya.
Alam semesta adalah media kewirausahaan sekaligus sebagai sarana yang
digunakan oleh menusia untuk melangsungkan proses kewirausahaan. Di dalam
alam semesta ini manusia tidak dapat hidup dan mandiri dengan sesungguhnya.
Karena antara manusia dan alam semesta saling membutuhkan dan saling
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
10/13
melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Dimana alam semesta ini butuh
manusia untuk merawat dan memeliharanya sedangkan manusia butuh alam
semesta sebagai sarana berinteraksi dengan manusia lainnya. Tapi bagaimanapun,
kewirausahaan tidak boleh mengeksploitasi sumber daya alam yang notabenya
harus dijaga dan dirawat.
Proses kewirausahaan yang berlangsung didalamnya adalah aksi yang
pruralistis (antara subjek dengan lingkungan alamiah, sosial dan cultural) amat
ditentukan oleh aspek manusianya. Sebab kedudukan manusia sebagai subyek
didalam masyarakat, bahkan didalam alam semesta, memberikan konsekuensitanggung jawab yang besar bagi diri manusia. Manusia mengembang amanat
untuk membimbing masyarakat, memelihara alam lingkungan hidup bersama.
bahkan manusia terutama bertanggung jawab atas martabat kemanusiaannya
(human dignity).
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
11/13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kewirausahaa atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Dalam hubungannya dengan kewirausahaan, SDM merupakan Individu-
individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi
atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka
pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan.
Produktivitas pada semua organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh
bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan bergabung untuk
menggunakan sumber daya system manajemen.
Kewirausahaan sangat erat kaitannya dengan sumber daya alam. Karena
dalam wirausaha, alam memiliki peran yang cukup besar di dalamnya. Yang
mana manusia tidak dapat hidup tanpa alam, begitupun sebaliknya. Manusia
membutuhkan alam untuk dikonsumsi maupun sebagai modal usaha,
sedangkan alam membutuhkan manusia untuk merawat dan memeliharanya.
Pada prinsipnya seorang wirausaha itu adalah orang yang memiliki mental
dan moral baik di dalam segala hal. Berani mengambil risiko tidaklah cukup
sebagai ciri dari wirausaha. Tetapi lebih dari itu, wirausaha adalah seorang
yang agamis. Agamis adalah orang yang beragama. Di dalam ajaran agama
terdapat moral-moral baik yang harus ditanamkan. Agama mendoktrin kepada
kita supaya kita dapat melakukan hubungan baik dengan Tuhan (Causa
Prima); hubungan baik dengan Alam lingkungan; dan hubungan baik dengan
Manusia lainnya. Agar dapat melakukan hubungan baik dengan Tuhan maka
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
12/13
kita harus berserah kepada Nya, dengan jalan Taqwa artinya selalu
menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan Nya. Jadi ciri
pertama manusia wirausaha adalah bertaqwa. Apa -apa saja yang harus
dijalankan (diamanatkan) oleh Tuhan kepada manusia yang bertaqwa, tidak
lain adalah berkata jujur, penuh integritas.
-
7/22/2019 kwu tugas 2 baru
13/13
DAFTAR PUSTAKA
Ermawati, tuti. n.d.Kewirausahaan dalam Islam. Pustaka LIPIE-Library.
http://www.pdii.lipi.go.id/repository/index.php/record/view/21185
Trim, bambang. 2009.Briliant Enterpreneur Muhammad saw. Bandung:
Salamadani.
http://ekonomi.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-
kewirausahaan-islam-569797.html
http://kewirausahaan.wordpress.com/2013/10/14/kewirausahaan-yang-bermoral/
http://mbahwo.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/tugas-softskill-ibd-ke-2-manusia-
alam-dan-tuhan/
http://www.pdii.lipi.go.id/repository/index.php/record/view/21185http://ekonomi.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-kewirausahaan-islam-569797.htmlhttp://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-kewirausahaan-islam-569797.htmlhttp://sugiartoph.wordpress.com/2013/10/14/kewirausahaan-yang-bermoral/http://mbahwo.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/tugas-softskill-ibd-ke-2-manusia-alam-dan-tuhan/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/tugas-softskill-ibd-ke-2-manusia-alam-dan-tuhan/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/tugas-softskill-ibd-ke-2-manusia-alam-dan-tuhan/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/tugas-softskill-ibd-ke-2-manusia-alam-dan-tuhan/http://mbahwo.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/http://sugiartoph.wordpress.com/2013/10/14/kewirausahaan-yang-bermoral/http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-kewirausahaan-islam-569797.htmlhttp://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-kewirausahaan-islam-569797.htmlhttp://ekonomi.com/2012/06/kualitas-kewirausahaan/http://www.pdii.lipi.go.id/repository/index.php/record/view/21185