kwn inti

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Warga negara merupakan elemen penting dalam kesatuan dan keutuhan suatu negara. Menjadi salah satu syarat utama terbentuknya suatu negara, warga negara memiliki peranan tersendiri dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan negara termasuk warga negara Indonesia. Warga negara Indonesia memiliki asas yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. Asas kewarganegaraan tersebut memiliki unsur penentu yang juga diatur oleh Undang-undang. Pengaturan unsur kewarganegaraan tersebut memiliki tujuan agar hak dan kewajiban warga negara memiliki kepastian. Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan hak- haknya dan wajib melaksanakan segala kewajibannya yang tercantum pada UUD 1945. 1.2 Rumusan Masalah. 1.2.1Apa definisi warga negara ? 1.2.2Apa yang dimaksud dengan asas kewarganegaraan ? 1

description

kwn

Transcript of kwn inti

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.Warga negara merupakan elemen penting dalam kesatuan dan keutuhan suatu negara. Menjadi salah satu syarat utama terbentuknya suatu negara, warga negara memiliki peranan tersendiri dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan negara termasuk warga negara Indonesia. Warga negara Indonesia memiliki asas yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. Asas kewarganegaraan tersebut memiliki unsur penentu yang juga diatur oleh Undang-undang. Pengaturan unsur kewarganegaraan tersebut memiliki tujuan agar hak dan kewajiban warga negara memiliki kepastian. Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan hak-haknya dan wajib melaksanakan segala kewajibannya yang tercantum pada UUD 1945.1.2 Rumusan Masalah.1.2.1 Apa definisi warga negara ?1.2.2 Apa yang dimaksud dengan asas kewarganegaraan ?1.2.3 Apa saja unsur-unsur penentu kewarganegaraan ?1.2.4 Bagaimana tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia?1.2.5 Apa saja hak dan kewajiban warga negara dan pemerintah ?

1.3 Tujuan.1.3.1 Dapat memahami tentang definisi warga negara.1.3.2 Dapat memahami asas kewarganegaraan.1.3.3 Dapat memahami unsur-unsur penentu kewarganegaraan .1.3.4 Dapat memahami tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia1.3.5 Dapat memahami hak dan kewajiban warga negara dan pemerintah.

BAB IILandasan Teori

2.1 Pengertian Warga Negara Menurut UUDPenduduk menurut pasal 26 ayat (2) UUD 1945 ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Sedangkan warga negara menurut pasal 26 ayat (1) ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai warga negara. Sedangkan menurut Undang-undang No. 62/1958 tentang Kewarganegaraan Indonesia menyatakan bahwa Warga Negara Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah ini dahulu biasa disebuthambaataukawula negara.Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara, karena warga negara mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama. Untuk itu, setiap warga negara mempunyai persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung jawab.Sejalan dengan definisi di atas, AS Hikam pun mendefinisikan bahwa warga negara yang merupakan terjemahan daricitizenshipadalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendir. Istilah ini menurutnya lebih baik ketimbang istilahkawula negara,karenakawula negarabetul-betul berarti objek yang dalam bahasa Inggris (object) berarti orang yang dimiliki dan mengabdi kepada pemiliknya. Secara singkat, Koerniatmanto S., mendefinisikan warga negara dengan anggota negara. Sebagai anggota negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan yang khusus terhadap negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.

2.2. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Hak itu adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Sedangkan, kewajiban itu adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab (Marliana, S, 2003). Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih beradadalam kandungan. Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkanmelalui pertanggungjawaban atas kewajiban .Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatukeharusan / kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggotawarga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat.Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajibanbagiindividudalammelaksanakanperansebagaianggotawarganegaraguna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaankewajiban tersebut .Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu samalain , sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang . Jika hakdan kewajiban tidak berjalan secara imbang dalam praktik kehidupan,maka akan terjadi suatu ketimpangan dalam pelaksanaan kehidupanindividu baik dalam kehidupan bermasyaraka, berbangsa, maupunbernegara (Marliana, S, 2003).

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Asas KewarganegaraanPasal 1 angka 2 Undang-UndangNomor 12 tahun2006 :Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.Dan Undang-Undang Kewarganegaraan yang baru ini tengah memuat asas-asas kewarganegaraan umum ataupun universal.adapun asas-asas yang dianut dalam undang-undang ini antara lain :1. Asas Ius Sanguinis (law of blood) merupakan asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.2. AsasIusSoli(law of the soil) secara terbatas merupakan asas yang menetukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan Negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.Negara penganut asasius solidi antaranya: Australia, Argentina, Brazil, Jamaika, Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.Negara penganutiussanguinisdi antaranya: China, Inggris, Malaysia, Jepang, Spanyol, Korea Selatan, Italia, Belanda, danIndia3. AsasKewarganegaraanTunggalmerupakanasasyangmenentukansatu kewarganegaraan bagi setiap orang.4. AsasKewarganegaraanGandaterbatasmerupakanasasyangmenetukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang

Undang-undang ini pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Kewarganegaraan ganda yang diberikan kepada anak dalam undang-undang ini merupakan suatu pengecualian.Namun ada suatu Negara dalam menentukan kewarganegaraannya hanya menggunakan asas ius soli atau ius sanguinis saja, maka dapat mengakibatkan dua kemungkinan yang terjadi yaitu bipatride dan apatride.Bipatride (dwikewarganegaraan) yaitu kewarganegaraan rangkap/ganda. Dengan demikian mengakibatkan ketidakpastian status orang yang bersangkutan dan kerumitan administrasi tentang kewarganegaraan tersebut.Apatride (tanpa kewarganegaraan)yaitu seseorang tanpa memiliki kewarganegaraan.Dengan demikian keadaan apatride ini mengakibatkan seseorang tidak akan mendapat perlindungan dari Negara manapun juga. Contoh negara yang menerapkan asas ius solia dalah Amerika Serikat, sedangkan yang menerapkan asas ius sanguinis adalah Cina. Contohnya :seorang warga Negara Cina yang meahirkan anak di Amerika Serikat, menurut asas yang dianut oleh masing-masing Negara tersebut memiliki dua kewarganegaraan yaitu warga Negara Amerika Serikat dan warga Negara Cina. Sebaliknya warga negaraAmerikaSerikatyangmelahirkan seorang anakdiCinamenurut asastersebut tidak memiliki kewarganegaraan (apatride).

Selain asas tersebut di atas, beberapa asas juga menjadi dasar penyusunan Undang-Undang tentang Kewarganegaraan RIa. Asaskepentingannasionalasalahasasyangmenentukanbahwaperaturan kewarganegaraan mengutamanakan kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan kedaulatan sebagai Negara kesatuan yang memiliki cita-cita.b. Asas perlindungan maksimum adalah asas yang menentukanbahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga Negara RI dalam keadaan apapun baik di dalam maupun di luar negeri.c. Asaspersamaansidalamhukumdanpemerintahanadalahasasyangmenentukan bahwa setiap warga Negara RI mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hokum dan pemerintahan.d. Asas kebenaran substantive adalahprosedur pewarganegaraan seseorangtidak hanya bersif atadministratif, tetapi juga substansi dan syarat-syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.e. Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala hal awal yang berhubungan dengan warga Negara atas dasar suku, ras, agama, golongan,jenis kelamin dan gender.f. Asaspengakuan danpenghormatanterhadap hakasasimanusia adalahasasyangsama dalam segala hal awal yang berhubungan dengan warga Negara harus menjamin,melindungi dan memuliakan hak asasi manusia.g. Asaspublisitasadalahasas yangmenentukanbahwa seseorang yangmemperolehatau kehilangan Kewarganegaraan RI diumumkan dalam Berita Negara RI agar masyarakat mengetahuinya

3.2. Unsur-unsur Penentu Kewarganegaraan

1.UNSUR DARAH KETURUNAN (IUS SANGUINIS) Kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkannya menentukan kewarganegaraan seseorang, artinya kalau orang dilahirkan dari orang tua yang berwarganegara Indonesia, ia dengan sendirinya juga warga negara Indonesia.Prinsip ini adalah prinsip asli yang telah berlaku sejak dahulu, yang diantaranya tebukti dalam sistem kesukuan, dimana anak dari anggota sesuatu suku dengan sendirinya dianggap sebagai anggota suku itu.sekarang prinsip ini berlaku di antaranya di Inggris, Amerika, Perancis, Indonesia.2. UNSUR DAERAH TEMPAT KELAHIRAN (IUS SOLI)Daerah tempat seseorang dilahirkan menentukan kewarganegaraan. Misalnya, kalau orang dilahirkan di dalam daerah hukum Indonesia, ia dengan sendirinya menjadi warga negara Indonesia. Terkecuali anggota-anggota korps diplomatik dan anggota tentara asing yang masih dalam ikatan dinas. Di samping dan bersama-sama dengan prinsipius sanguinis,prinsipius solliini belaku juga di Amerika, Inggris, Perancis, dan juga Indonesia. Tetapi di Jepang, prinsipius soisini tidak berlaku. Karena seseorang yang tidak dapat membuktikan bahwa orang tuanya berkebangsaan Jepang, ia tidak dapat diakui sebagai warga negara Jepang.

3. UNSUR KEWARGANEGARAAN(NATURALISASI)

Walaupun tidak dapat memenuhi prinsipius sanguinisataupunius soli,orang dapat juga memperoleh kewarganegaraan dengan jalan pewarganegaraan atau naturalisasi. Syarat-syarat dan prosedur pewarganegaraan ini di berbagai negara sedikit banyak dapat berlainan, menurut kebutuhan yang dibawakan oleh kondisi da situasi negara masing-masing. Dalam pewarganegaraan ini ada yang aktif ada pula yang pasif. Dalam pewarganegaraan aktif, seseorang dapat menggunakanhak opsiuntuk memilih atau mengajukan kehendak menjadi warga negara sesuatu negara. Sedangkan dalam pewaganegaraan pasif, seseorang yang tidak mau diwarganerakan oleh sesuatu negara atau tidak mau diberi atau dijadikan warga negara suatu negara, maka yang bersangkutan dapat menggunakanhak repudiasi,yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut (Kartasapoetra. 1993: 216-7).

3.3 Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia1. Kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga diperoleh melalui pewarganegaraan.2. Permohonan pewarganegaraan dapat juga diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawinb. pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut;c. sehat jasmani dan rohanid. dapat berbahasa Indonesia serta mengikuti dasar negara Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;e. tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;f. jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda;g. mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; danh. membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara3. Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermaterai cukup kepada Presiden melalui Menteri. Berkas permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud disampaikan kepada pejabat.4. Menteri meneruskan permohonan disertai dengan pertimbangan kepada Presiden dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima.5. Permohonan pewarganegaraan dikenai biaya. Biaya tersebut dapat dilihat dalamTarif Keimigrasian.6. Presiden mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan. Pengabulan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak permohonan diterima oleh Menteri dan diberitahukan kepada pemohon paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak Keputusan Presiden ditetapkan. Penolakan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud harus disertai alasan dan diberitahukan oleh Menteri kepada yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima oleh Menteri.7. Keputusan Presiden mengenai pengabulan terhadap permohonan pewarganegaraan berlaku efektif terhitung sejak tanggal pemohon mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia. Paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak Keputusan Presiden dikirim kepada pemohon, Pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia. Dalam hal setelah dipanggil secara tertulis oleh Pejabat untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia pada waktu yang telah ditentukan ternyata pemohon tidak hadir tanpa alasan yang sah, Keputusan Presiden tersebut batal demi hukum. Dalam hal pemohon tidak dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia pada waktu yang telah ditentukan sebagai akibat kelalaian Pejabat, pemohon dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia di hadapan Pejabat lain yang ditunjuk Menteri.8. Pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksud dilakukan di hadapan pejabat. Pejabat sebagaimana dimaksud membuat berita acara pelaksanaan pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia. Paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia, Pejabat sebagaimana dimaksud menyampaikan berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia kepada Menteri.9. Sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksuddalam point 7 adalah:Yang mengucapkan sumpah, lafal sumpahnya sebagai berikut:Demi Allah/demi Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpahmelepaskan seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan asing,mengakui, tunduk, dan setia kepada Negara KesatuanRepublik Indonesia, Pancasila, dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945 dan akan membelanyadengan sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajibanyang dibebankan negara kepada saya sebagai Warga NegaraIndonesia dengan tulus dan ikhlas.Yang menyatakan janji setia, lafal janji setianya sebagaiberikut:Saya berjanji melepaskan seluruh kesetiaan saya kepadakekuasaan asing, mengakui, tunduk, dan setia kepada NegaraKesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan akanmembelanya dengan sungguh-sungguh serta akanmenjalankan kewajiban yang dibebankan negara kepada sayasebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas.10. Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon wajib menyerahkan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada kantor imigrasi dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia.11. Salinan Keputusan Presiden tentang pewarganegaraan sebagaimana dimaksud dan berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dari Pejabat sebagaimana dimaksud menjadi bukti sah Kewarganegaraan Republik Indonesia seseorang yang memperoleh kewarganegaraan. Menteri mengumumkan nama orang yang telah memperoleh kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Warga Negara Indonesia dengan sendirinya kehilangan kewarganegaraannya karena:1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan mendapatkan kesempatan untuk itu;3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonan sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri dan dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;5. Secara sukarela masuk dalam dinas tentara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia;6. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing;8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya; atau9. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi WNI kepada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.

Pewarganegaraan (Naturalisasi)Negara Republik Indonesia member kesempatan kepada orang asing (bukan warga negara) untuk menjadi warganegara. Dalam hal permohonan kewarganegaraan atau naturalisasi.Naturalisasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu naturalisasi biasa dan istimewa.

a. Naturalisasi BiasaPersyaratan menjadi kewarganegaraan Republik Indonesia menurut undang-undang kewarganegaran adalah sebagai berikut: a. Telah berusia 18tahun atausudah kawinb. Pada waktupengajuan permohonansudah bertempat tinggal diwilayah Negara sedikitnya 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.c. Sehat jasmanidan rohani.d. Dapat berbahasa Indonesia danmengakui dasar Negara Pancasila dan UUD 1945.e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena tindakpidana yang diancam sanksi penjara 1 tahun atau lebih.f. Tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.g. Mempunyai pekerjaanatau penghasilantetap.h. Membayaruangpewarganegaraankekasnegarasebesarketentuanperaturanpemerintah.b. Naturlisasi Istimewa (Luar Biasa)Naturalisasi istemewa di negara RI dapat diberikan kepada warga Negara asing yang status kewarganegaraannya sebagai berikut:a. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.b. Anak WNI yang belum berusia 5 tahun meskipun secara sah sebagai anakoleh WNAberdasarkan penetapan pengadilan, tetap sebagai WNI.c. Perkawinan WNI dan WNA baiksah maupun tidaksah dan diakui orang tuanya yang WNI, atau perkawinan yang melahirkan anak di wilayah RI meskipun status kewarganegaraan orang tuanya tidak jelas berakibat anak berkewarganegaraan ganda hingga usia 18 tahun atau sudah kawin.d. Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat dengan melampirkan dokumen sebbagai mana ditentukan dalam perundang-undangan.e. Perbuatan untuk memilih kewarganegaraan disampaikan dalam waktu paling lambat 3 tahun setelah anak berusia 18 tahun atau sudah kawin.f. Warga asing yang telah berjasa kepada negara RI dengan pernyataannya sendiri (permohonan) untuk menjadi warga negara RI, atau dapat diminta oleh Negara RI.Kemudian mereka mengucapkan sumpah atau janji setia. Cara ini diberikan oleh presiden dengan persetujuan DPR

3.4 Hak dan Kewajiban Warga Negara

a. Hak Warga NegaraDalam UUD 1945, telah dinyatakan bahwa hak warga negara adalah sebagai berikut.1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.2) Berhak berserikat, berkumpul, serta mengeluarkan pikiran.3) Berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan.4) Berhak membcntuk kcluarga dan mclanjutkan kcturunan melalui perkawinan.5) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.6) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya.7) Berhak mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia.8) Setiap orang berhak memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.9) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan, kepastian huku yang adil, serta perlakuan yang sama di depan hukum.10) Setiap orang berhak untuk bekerja dan mcndapatkan imbalan, serta perlaku; yang adil dan layak dalam hubungan kerja.11) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dala pemerintahan.12) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.13) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamany memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memil kewarganegaraan, serta memilih tempat tinggal di wilayah negara juj meninggalkannya serta berhak kembali.14) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, serta menyatak; pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya.15) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluark; pendapat.16) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi unti mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya. Selain itu, setiap orar berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, di menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yar tersedia.17) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormata martabat, dan harta benda yang berada di bawah kekuasaannya. Di sampii itu, setiap orang berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancarm ketakutan untuk berbuat atau tidak bcrbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.18) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yai merendahkan derajat martabat manusia, serta berhak memperoleh suaka politik negara lain.19) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir clan batin, bertcmpat tinggi meridapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoh pelayanan kesehatan.20) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama dalam mencapai keadilan.21) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya sccara utuh sebagai manusia yang bermartabat.22) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi. Hak milik tersebut tidak boleh diambil alih sccara sewenang-wenang oleh siapa pun.23) Hak untuk hidup, hak unluk tidak disiksa, hak kcmcrdckaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, serta hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.24) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun, serta berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.25) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban (Martiana, 2010).

b. Kewajiban Warga Negara1) wajib menjunjung hukum dan pemerintah;2) wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara;3) wajib ikut serta dalam pembelaan negara;4) wajib menghormati hak asasi manusia orang lain;5) wajib tunduk pada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang untuk menjamin pengakuan, serta penghormatan atas hak dan kcbebasan orang lain;6) wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara; serta7) wajib mengikuti pendidikan dasar (Martiana, 2010).

BAB IVPENUTUP4.1 KesimpulanHak dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan yang harus dilakukan oleh penduduk sebuah negara.Setiap negara mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan.Hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia ditetapkan dalam UUD 1945 yaitu tercantum di dalam pasal 27, pasal 28, pasal 29, pasal 30, dan pasal 31.Sebagai agent of change mahasiswa berperan besar membawa perubahan dalam diri bangsa Indonesia, untuk itu diperlukan generasi mahasiswa yang bertanggung jawab serta memiliki kesadaran dan bisa mengimplementasikan hak dan kewajiban sebagai warga negara IndonesiaBela Negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.peran mahasiswa dalam membela negara di antaranya belajar dengan tekun, ikut kegiatan ekstrakurikuler, meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara termasuk menghayati arti demokrasi dengan menghargai pendapat dan tidak memaksakan kehendak.4.2. Saran.Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara ini, semoga kita semua benar-benar memahami apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga negara di negeri ini. Sehingga, jika ada hak-hak yang belum kita dapatkan, kita bisa memperjuangkannya. Begitu juga sebaliknya, jika hak-hak sebagai warga negara telah kita terima, maka sepatutnya kita menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara. Daftar Pustaka

Martiana, Anna, dkk. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : UPT Bidang Studi Universitas Padjajaran.Malian, S. dan S. Marjuki (editor). 2003. Pendidikan Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia. Yogyakarta : UII Press. Kartasapoetra RG, Cb. Deri bk. G. Kartasapoetra. 1994. Hukum Perburuhan DiIndonesia berlandaskan Pancasila. Surabaya: Sinar Grafika

19