Kusta

52
Kusta Kusta

description

nm

Transcript of Kusta

  • Kusta

  • KustaSinonim: LEPRA = MORBUS HANSEN

    Definisi: Peny inf kronikDisebabkan : Mycobacterium lepraeSaraf perifer, kulit, mukosa tr. resp atas organ lain, kec : saraf pusat

  • EpidemiologiCara penularan: ???Anggapan : kontak langsung antar kulit lama dan erat Masa tunas:Bervariasi40 hr 40 thPenyebaran o/ orang yang terinfeksi

  • Morbus HansenBukan penyakit turunanSemua umurFrek tertinggi umur 25 35 thAnak-anak < 14 th. 13 %BTA ditemukan di kulit, folikel rambut,ASI jarang pada kel. keringat, sputum, urin

  • KomplikasiSosialPsikologisEkonomis Menyeramkan & ditakuti dampak:UlserasiMutilasiDeformitas

  • Etiologi dan PatogenesisMycobacterium lepraeBasil tahan asamPositif gramUkuran 3 8 Um x 0,5 UmBiakan medium artifisial (-)

    BTA masuk ke dalam tubuh : rentan -/+ TIDAK SAKIT SAKIT gejala klinis tipe ? tergantung Sistem Imun Selular (SIS) SIS : tuberkuloid SIS : lepromatosa

  • KlasifikasiRidley & Jopling: TT, BT, BB, BL dan LL

    Madrid: Tuberkuloid, Borderline, Lepromatosa

    WHO: Pausibasiler ~ sedikit basil : TT, BT, I Multibasiler ~ banyak basil : BB, BL, LL

  • Gambaran KlinisKelainan KulitBentuk : makula, infiltrat, papul, nodusJumlah: satu, beberapa, banyakDistribusi: simetris, asimetrisPermukaan: halus, berkilat, kering bersisikBatas: jelas, tidak jelasAnastesia: jelas, tidak jelas, tidak ada

  • Tanda awal lepra

  • Bentuk lesi pada lepra

  • Gambaran KlinisSaraf Perifer N. fasialisN. aurikularius magnusN. ulnarisN. medianusN. radialisN. poplitea lateralisN. tibialis posteriorPerlu dinilai

    Pembesaran KonsistensiNyeri +/-

  • Tes motorik (Paresis / Paralisis)

  • Morbus HansenKERUSAKAN SARAF

    SensorisMotorisOtonom

    Anastesi paresis/paralisis kulit kering

  • Kusta Tipe NeuralLesi kulit tidak ada / tidak pernah adaPembesaran saraf 1 atau lebihAnastesia dan atau paralisis, atrofi ototBakterioskopik (-)Tes Mitsuda umumnya (+)

    Diagnosis sulit anjuran biopsi saraf

  • Kusta HistoidVariasi lesi tipe lepromatosaKlinis : nodus berbatas tegas, kerasBakterioskopik : positif tinggiTerjadi ok resistensi sekunder

  • Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan BakterioskopikMembantu menegakkan diagnosisPengamatan pengobatanM. leprae terlihat merahsolid: batang utuh hidupfragmented: batang terputus matigranular: butiran mati

  • Pemeriksaan PenunjangIndeks Bakteri:Kepadatan BTA ( solid + non solid ) pada satu sediaan Nilai 0 6+

    Indeks Morfologi:Persentase bentuk solid dibandingkan dgn jumlah solid dan non solid

  • Pemeriksaan Penunjang2. Pemeriksaan HistopatologikUntuk memastikan gambaran klinisPenentuan klasifikasi kusta

    3. Pemeriksaan SerologisTes ELISA (Enzyme Linked Immuno-sorbent Assay)Tes MLPA (Mycobacterium Leprae Particle Aglutination)Tes ML dipstick (Mycobacterim Leprae dipstick)

  • DiagnosisBerdasarkan penemuan tanda Kardinal yaitu

    Bercak kulit yang mati rasa (total/sebagian) berupa makula atau plak hipopigmentasi/eritematosa

    Penebalan saraf tepi, rasa nyeri +/- dan gangguan fungsi saraf +/-

    Ditemukan basil tahan asam cuping telingalesi kulit aktif biopsi

  • DiagnosisD/ kusta paling sedikit 1 tanda Kardinal

    Tanda Kardinal (-):Tersangka kustaObservasi dan periksa ulang setelah 3 6 bln kusta +/-

  • Diagnosis BandingPenyakit kusta ~ The Greatest Immitator

    DermatofitosisTinea versikolorPitiriasis roseaPitiriasis albaPsoriasisNeurofibromatosisdll

  • PengobatanMulti Drugs Treatment (MDT):DDS (Diamino Difenil Sulfon)Klofazimin (Lamprene)Rifampisin

    Pemberian MDT:Mencegah dan mengobati resistensiMemperpendek masa pengobatanMempercepat pemutusan mata rantai penularan

  • PengobatanObat Alternatif:OfloksasinMinosiklinKlaritromisin

  • PengobatanMDT Multibasiler (MB) BB,BLdan LL atau semua tipe BTA (+)Rifampisin 600 mg/bulanDDS 100 mg/hariKlofazimin 300 mg/bln diteruskan 50 mg/hariDiberikan 2 3 tahunbakterioskopik (-)Pemeriksaan klinis setiap bulanPemeriksaan bakterioskopik setiap 3 bulan

  • PengobatanMDT Pausibasiler (PB) I, TT, dan BTRifampisin 600 mg/bulanDDS 100 mg/hariDiberikan 6 9 bulanPemeriksaan klinis setiap bulanPemeriksaan bakterioskopik setelah 6 bulan

  • PengobatanMDT Pausibasiler (Lesi tunggal) Rifampisin 600 mgOfloksasin 400 mgMinosiklin 100 mg

    ROM diberikan dosis tunggal

  • PengobatanRelease From Treatment (RFT) :Penghentian pemberian obatKontrol klinis dan bakterioskopis

    Release From Control (RFC) :Bebas dari pengamatanLesi baru (-), BTA (-)

  • PengobatanWHO (1998)RFT & RFC tidak dianjurkan lagiPasien dinyatakan sembuh jika :Kasus MB 12 dosis dalam 12 18 bulanKasus PB 6 dosis dalam 6 9 bulan

  • Reaksi KustaSuatu keadaan akut pd perjalanan peny kusta yg kronikPenyebab utama kerusakan saraf dan cacatDapat terjadi pada awal, selama & setelah terapiPembagian:Reaksi tipe I ~ reversal hipersensitifitas tipe IVReaksi tipe II ~ ENL hipersensitifitas tipe IIIKe-2 tipe reaksi ini dpt berlangsung ringan - berat

  • KLINISREVERSALENLKulit

    Saraf

    KonstitusiLesi >> eritematosaLesi baru

    MembesarNyeri +/-Gangguan fungsi +/-

    Demam ringanMaleseNodus >>>Nyeri, ulserasi

    MembesarNyeri +/-Gangguan fungsi +/-

    Demam ringan beratMalese

  • Reaksi Lepra

  • Pengobatan ReaksiPrinsip pengobatan :Pemberian obat anti reaksiIstirahat atau imobilisasiAnalgetik, sedatif u mengatasi rasa nyeriMDT diteruskan

  • Pengobatan ReaksiPasien sebelum & sesudah pengobatan

  • Pengobatan ReaksiReaksi ENLRingan rawat jalan, istirahatBerat rawat inapObat :Prednison 15 30 mg/hr berat/ringan reaksiKlofazimin 200 300 mg/hrThalidomide teratogenik, di Indonesia (-)

  • Pengobatan ReaksiReaksi ReversalNeuritis (+)Prednison 15 30 mg/hrAnalgetik + sedatifAnggota gerak yang terkena istirahatkan

    Neuritis (-)Kortikosteroid (-)Analgetik kalau perlu

  • Komplikasi

  • Komplikasi

  • ****************************************************