Kuliah pertama

37
Kebijakan Publik Kuliah Pertama By Dr.Febri Yuliani, S.Sos., M.Si

Transcript of Kuliah pertama

Page 1: Kuliah pertama

Kebijakan Publik

Kuliah Pertama

By Dr.Febri Yuliani, S.Sos., M.Si

Page 2: Kuliah pertama

Pengertian Kebijakan, Publik Pengertian Kebijakan, Publik dan Kebijakan Publik dan Kebijakan Publik

Kata Kebijakan adalah terjemahan dari kata Inggris Kata Kebijakan adalah terjemahan dari kata Inggris “policy”,“policy”, dan ini berbeda artinya dengan kata dan ini berbeda artinya dengan kata “wisdom”“wisdom” yang yang diterjemahkan sebagai “kebijaksanaan”. diterjemahkan sebagai “kebijaksanaan”.

Pengertian kebijaksanaan memerlukan pertimbangan- Pengertian kebijaksanaan memerlukan pertimbangan- pertimbangan lebih jauh. pertimbangan lebih jauh.

““kebijakan” mencakup aturan-aturan yang ada didalamnya.kebijakan” mencakup aturan-aturan yang ada didalamnya. ““policy”policy” dalam konteksnya tidak dapat dipisahkan dengan dalam konteksnya tidak dapat dipisahkan dengan

politik, karena pada hakekatnya proses pembuatan kebijakan politik, karena pada hakekatnya proses pembuatan kebijakan adalah merupakan proses politikadalah merupakan proses politik

Page 3: Kuliah pertama

Beberapa defenisi :

1. Harold D. Lasswell dan Abraham Kaplan (dalam Power and Society) memberi arti kebijakan sebagai “ a projected program of goals, value and practices”Artinya Kurang lebih: “ Suatu program penapaian tujuan, nilai-nilai dan praktek-praktek yag terarah”

2. Carl J. Friedrick dalam “Man and His Government”, mendefenisikan kebijakan sebagai berikut:

Page 4: Kuliah pertama

“…“…..a proposed course of ..a proposed course of action of a person,group,or action of a person,group,or government within a given government within a given environment providing environment providing obstacles and opportunities obstacles and opportunities which the policy was proposed which the policy was proposed to utilize and overcome in an to utilize and overcome in an effort to reach a goal or realize effort to reach a goal or realize an objective or a purpose”an objective or a purpose”

Page 5: Kuliah pertama

Artinya kurang lebih….Artinya kurang lebih….

“……“……serangkaian tindakan yang diusulkan serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan suatu lingkungan tertentu dengan menunjukkan hambatan-hambatan dan menunjukkan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan usulan kebijusulan kebijakanakan tersebut dalam rangka tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu”mencapai tujuan tertentu”

Page 6: Kuliah pertama

3. James E. Anderson dalam 3. James E. Anderson dalam “Public Policy Making”“Public Policy Making”

KebijaKebijakankan itu adalah : itu adalah :

“ “ A purposive course A purposive course of action followed by an of action followed by an actor or set of actors I actor or set of actors I dealing with a problem dealing with a problem or matter of cancern”or matter of cancern”

Page 7: Kuliah pertama

Artinya kurang lebih…..

“serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan suatu masalah tertentu”

Page 8: Kuliah pertama

4. Mac Rae dan James A. Wild dalam “Policy Analysis for public Decisions”

Mendefenisikan kebijakan publik sebagai berikut : Serangkaian tindakan yang dipilih yang mempunyai arti penting dalam mempengaruhi sejumlah besar orang

Page 9: Kuliah pertama

Garis besar dari keempat defenisi Garis besar dari keempat defenisi diatas :diatas :

1.Lasswell dan Kaplan mendefenisikan kebijakan sama 1.Lasswell dan Kaplan mendefenisikan kebijakan sama artinya (identik) dengan suatu program yang artinya (identik) dengan suatu program yang berorientasi pada tujuan tertentu. berorientasi pada tujuan tertentu.

2. Friedrich lebih menunjukkan dari mana usul 2. Friedrich lebih menunjukkan dari mana usul kebijakan itu berasal, yaitu bisa dari seseorang, kebijakan itu berasal, yaitu bisa dari seseorang, sekelompok atau pemerintah.Dan dalam kebijakan itu sekelompok atau pemerintah.Dan dalam kebijakan itu sudah terkandung kesulitan dan kemudahan sudah terkandung kesulitan dan kemudahan pelaksanaannyadalam rangka mencapai tujuan yang pelaksanaannyadalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.telah ditetapkan sebelumnya.

Page 10: Kuliah pertama

3. Anderson

3. Merumuskan kebijakan sebagai penetapan program oleh satu atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan atau memecahkan suatu masalah tertentu.

4. Mac Rae dan Wilde lebih menekankan pengaruh kebijakan tersebut terhadap sejumlah orang atau mempunyai kekuatan yang besar untuk mempengaruhi banyak orang, dan jika yang kena pengaruh itu hanya satu atau sejumlah kecil orang,maka hal itu disebut sebagai kebijakan

Page 11: Kuliah pertama

Kesimpulan….Kesimpulan….

Kebijakan adalah suatu program Kebijakan adalah suatu program kegiatan yang dipilih oleh seorang atau kegiatan yang dipilih oleh seorang atau sekelompok orang dan dapat sekelompok orang dan dapat dilaksanakan serta berpengaruh dilaksanakan serta berpengaruh terhadap sejumlah besar orang dalam terhadap sejumlah besar orang dalam rangka mencapai suatu tujuan tertenturangka mencapai suatu tujuan tertentu

Page 12: Kuliah pertama

Contoh :

Kyai Shidiq adalah tokoh yang berpengaruh dan disegani oleh banyak pihak dikecamatan “Z”, dalam suatu pertemuan penting mereka menetapkan suatu kebijakan agar masyarakat bahu membahu dengan pemerintah bersama-sama mensukseskan pembangunan desa.

Page 13: Kuliah pertama

Dari contoh diatas

Penentu kebijakan = satu orang, yaitu kyai Shidig.

Pilihan kebijakan = mengajak masyarakat (orang banyak) untuk ikut serta (berpartisipasi) dalam pembangunan desa

Tujuannya = Agar pembangunan desa dapat sukses

Page 14: Kuliah pertama

Kesimpulan :

Kebijakan merupakan rangkaian kegiatan (program yang telah dipilih) sehingga dapat dilaksanakan secara nyata dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.

Kebijakan harus mempunyai pengaruh (kekuatan yang bersifat memaksa) terhadap banyak orang dan bertujuan agar dengan kebijakan itu kepentingan orang banyak terpenuhi

Page 15: Kuliah pertama

PUBLIK

Secara sosiologis pulik tidak sama masyarakat, karena perbedaan pengertian dasarnya :

Masyarakat diartikan sebagai “sistem antar hubungan sosial dimana manusia hidup dan tinggal secara bersama-sama”. Didalam masyarakat tersebut terdapat norma-norma atau nilai-nilai tertentu yang mengikat atau membatasi kehidupan anggota-anggtanya.

Page 16: Kuliah pertama

Publik diartikan sebagaiPublik diartikan sebagai

“ “ Kumpulan orang-orang yang Kumpulan orang-orang yang menaruh perhatian, minat atau menaruh perhatian, minat atau kepentingan yang sama ”. Tidak kepentingan yang sama ”. Tidak ada norma atau nilai yang ada norma atau nilai yang mengikat / membatasi prilaku mengikat / membatasi prilaku publik sebagaimana halnya pada publik sebagaimana halnya pada masyarakat, karena publik itu sulit masyarakat, karena publik itu sulit dikenali sifat-sifat kepribadiannya dikenali sifat-sifat kepribadiannya (identifikasinya) secara jelas. (identifikasinya) secara jelas.

Page 17: Kuliah pertama

Contoh

• Publik rokok cap A mild

• Publik pengagum Titan

• Pulik pengemar perangko (vilately)

• dll

Page 18: Kuliah pertama

Dalam kehidupan sehari-hari kita sulit untuk menterjemahkan “Publik” dalam

bahasa kitaContoh :Public opinion = pendapat umumPublic relation = hubungan msyarakatPublic health = kesehatan masyarakatTetapi :Public hospital = rumah sakit umumPublic library = perpustakaan rakyatSedangkan :Public administration = administrasi negara

Page 19: Kuliah pertama

Mengapa mata kuliah public policy tidak diterjemahkan dengan “kebijakan negara” tetapi “kebijakan publik”?

Page 20: Kuliah pertama

Defenisi Kebijakan publikDefenisi Kebijakan publik

1.1. Thomas R. Dye dalam Thomas R. Dye dalam “Understanding Public Policy” “Understanding Public Policy”

Kebijakan publik : Kebijakan publik : “ is whatever “ is whatever governments choose to do or no governments choose to do or no to do”to do”

(“apapun yang dipilih oleh pemerintah (“apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan”)untuk dilakukan atau tidak dilakukan”)

Page 21: Kuliah pertama

Bila pemerintah memilih untuk melakukan sesuatu maka harus ada tujuan (obyektifnya) dan kebijaksanaan negara itu harus meliputi semua “tindakan” pemerintah jadi bukan semata-mata meruakan pernyataan keinginan pemerintah atau pejabat pemerintah saja.

Page 22: Kuliah pertama

Sesuatu yang tidak dilaksanakan oleh pemerintah pun termasuk kebijakan publik. Hal ini disebabkan karena “sesuatu yang tidak dilakukan” oleh pemerintah akan mempunyai pengaruh (dampak) yang sama besarnya dengan “sesuatu yang dilakukan” oleh pemerintah

Page 23: Kuliah pertama

2. George C. Edwards III dan Ira Sharkansky 2. George C. Edwards III dan Ira Sharkansky dalam dalam “the Policy Predicament”“the Policy Predicament”

“……“……is what governments say and do, or is what governments say and do, or do not do. It is the goals or purposes of do not do. It is the goals or purposes of government programs….”government programs….”

““adalah apa yang dinyatakan dan adalah apa yang dinyatakan dan dilakukan atau tidak dilakukan oleh dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah. Kebijakan publikpublik tersebut tersebut berupa sasaran atau tujuan program-berupa sasaran atau tujuan program-program pemerintah…” program pemerintah…”

Page 24: Kuliah pertama

Lebih jauh mereka menjelaskan

Kebijakan publik ditetapkan secara jelas dalam peraturan-peraturan perundang-undangan atau dalam bentuk pidato - pidato pejabat pemerintah ataupun berupa program-program dan tindakan – tindakan yang dilakukan pemerintah.

Page 25: Kuliah pertama

3. James E. Anderson dalam “Public Policy Making”

“public policies are those policies developed by governmental bodies and officials”

“Kebijakan publik adalah kebijakan – kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat pemerintah”

Page 26: Kuliah pertama

Menurut Anderson, implikasinya : 1. Bahwa kebijakan publik itu selalu

mempunyai tujuan tertentu atau merupakan tindakan yang berorientasi pada tujuan

2. Kebijakan tersebut berisi tindakan atau pola-pola tindakan pejabat-pejabat pemerintah

Page 27: Kuliah pertama

3. Kebijakan adalah merupakan apa yang benar – benar dilakukan oleh pemerintah, jadi bukan merupakan apa yang pemerintah bermaksud akan melakukan sesuatu atau menyatakan akan melakukan sesuatu

Page 28: Kuliah pertama

4. Kebijakan publik dapat bersifat positif dalam arti merupakan beberapa bentuk tindakan pemerintah mengenai suatu masalah tertentu, atau bersifat negatif dalam arti: merupakan keputusan pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu

Page 29: Kuliah pertama

5. Kebijak5. Kebijakanan pemerintah pemerintah didasarkan atau selalu didasarkan atau selalu dilandaskan pada peraturan-dilandaskan pada peraturan-peraturan perundangan dan peraturan perundangan dan bersifat memaksa (otoritatif)bersifat memaksa (otoritatif)

Page 30: Kuliah pertama

4.David Easton dalam “The Political System”

Memberi arti kebijakan negara sebagai :

“the autoritative allocation of values for the whole society”

(“pengalokasian nilai-nilai secara paksa / syah kepada seluruh anggota masyarakat”).

Page 31: Kuliah pertama

Easton menegaskan bahwa :

Hanya pemerintahlah yang secara syah dapat berbuat sesuatu pada masyarakatnya dan pilihan pemerintah untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu tersebut dirupakan dalam bentuk pengalokasian nilai-nilai pada masyarakat.

Page 32: Kuliah pertama

Hal ini disebabkan karena…

Pemerintah termasuk kedalam apa yang oleh Easton disebut sebagai “auhorities in a political system”, yaitu para penguasa dalam suatu sistem politik yang terlibat dalam masalah-masalah sehari-hari yang telah menjadi tanggungjawab atau peranannya

Page 33: Kuliah pertama

5. Dalam Glossary dibidang Administrasi

Negara, kebijakan negara diartikan :

(1) The organizing framework of purposes and rationales for government programs that deal with specified societal problems;

(susunan rancangan tujuan-tujuan dan dasar-dasar pertimbangan program-program pemerintah yang berhubungan dengan masalah-masalah tertentu yang dihadapi masyarakat)

Page 34: Kuliah pertama

(2). Whatever governments (2). Whatever governments choose to do or not to choose to do or not to do;do;

(apapun yang dipilih (apapun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan )atau tidak dilakukan )

Page 35: Kuliah pertama

(3). The complex programs (3). The complex programs enacted and implemented enacted and implemented by government;by government;

(masalah - masalah yang (masalah - masalah yang kompleks yang dinyatakan dan kompleks yang dinyatakan dan dilaksanakan oleh pemerintah) dilaksanakan oleh pemerintah)

Page 36: Kuliah pertama

Kesimpulan:Kesimpulan:

KebijakKebijakanan publikpublik (Public policy) (Public policy) adalah : Serangkaian tindakan adalah : Serangkaian tindakan yang ditetapkan dan dilaksanakan yang ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh atau tidak dilaksanakan oleh pemerintah yang mempunyai pemerintah yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu demi kepentingan tujuan tertentu demi kepentingan seluruh masyarakat.seluruh masyarakat.

Page 37: Kuliah pertama

Impikasinya :

(1) Bahwa kebijakan publik itu dalam bentuk perdananya berupa penetapan tindakan – tindakan pemerintah

(2) Bahwa kebijakan publik itu tidak cukup hanya dinyatakan tetapi dilaksanakan dalam bentuk nyata.

(3) Bahwa kebijakan publik baik untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu mempunyai dan dilandasi dengan maksud dan tujuan tertentu

(4) Bahwa kebijakan publik itu harus senantiasa ditujukan bagi kepentingan seluruh anggota mayarakat