Kuliah Kedua Geostatistik (1)

19

Click here to load reader

description

Geostatistik merupakan suatu disiplin yang menerapkan bermacam-macam metode kriging untuk interpolasi spasial optimal (Carr, 1995).

Transcript of Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Page 1: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia

Page 2: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Distribusi data

Distribusi data adalah suatu pola penyebaran data di lapangan pada suatu jarak dan arah tertentu.

Data-data yang dimaksud adalah suatu variabel teregional, misalnya kadar logam atau ketebalan lapisan batuan.

Kadar logamKetebalan lapisan batuan

Page 3: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Distribusi data

Pada umumnya data-data dapat:

1. Terdistribusi normal.

2. Tidak terdistribusi normal, (misal: distribusi bimodal). Contoh: Data-data yang terpotong oleh suatu struktur geologi, misalnya patahan (sesar).

Distribusinormal

Distribusibimodal

Page 4: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Distribusi data

Ciri-ciri data yang baik untuk pengolahan geostatistik adalah:

1. Data-data tersebut memiliki distribusi normal, artinya bahwa nilai sebaran datanya dalam batas-batas yang tidak terlalu berbeda secara eksklusif.

2. Data-data tersebut bersifat stasioner, artinya bahwa data-data tersebut memiliki hubungan pada daerah yang relatif sama, misalnya dari segi mineralisasi, atau dari segi struktur geologi.

Ada kalanya data-data tidak menunjukkan suatu distribusi normal.Untuk hal ini, maka diperlukan suatu analisis lanjut, di mana data-data dianalisis secara terpisah.

Page 5: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Distribusi data

Distribusi normaldan stasioner.

Tidak terdistribusi normal(terpotong sesar), sehinggakondisi stasioner terbagi dua.

Tidak stasioner.

Page 6: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Distribusi data

Jadi, apa yang harus kita periksa terhadap data kita sebelumkita menganalisisnya dengan menggunakan teknik geostatistik ?

Pertama:Kita periksa stasionaritas data kita.

Pengetahuan geologisangat dibutuhkan.

Jika terdapat dua kondisi stasioner, maka sebaiknyadata kita dipilah menjadi dua bagian.

Kedua:Kita periksa normalitas data kita.

Distribusi normal ?Jika tidak, kita bisa cek dengan menggunakannilai log normalnya.Jika ada data yg berbeda

secara eksklusif, maka data tsb dapat kita tdk gunakan.

Page 7: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Distribusi data

Bentuk-bentuk histogram dari karakteristik distribusi:

1. Bentuk dissimetriks. Menuju ke nilai terkecil (dari kiri ke kanan), dengan sedikit variasi.

2. Bentuk simetrik. Nilai terbesar umumnya terletak di tengah, dengan sedikit variasi.

3. Bentuk dissimetriks. Menuju ke nilai terbesar (dari kiri ke kanan), dengan sedikit variasi.

Page 8: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Distribusi data

Bentuk-bentuk histogram juga dapat memperlihatkankarakteristik penyebaran data:

1. Histogram dengan titik sentral yang memusat dengan nilai yang tinggi dan data-data lebih memusat.

2. Histogram dengan titik sentral yang memusat dengan nilai yang rendah dan data-data yang lebih homogen.

3. Histogram dengan titik sentral yang memusat dan data-data lebih terdispersi luas.

Page 9: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Variabel teregionaldan Semivariogram

Suatu variabel yang terdistribusi dalam ruang dikatakan teregionalisasi dan biasanya mencerminkan fenomena alamiah tertentu.

Misalnya kadar logam yang merupakan karakteristik suatu mineralisasi.

Dari pandangan matematik, variabel teregional merupakan penyajian fungsi f(x) yang menempati setiap titik x dalam ruang.

Page 10: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Variabel teregionaldan Semivariogram

Kadar unsur tertentu sebagai suatu variabel teregional pada zona mineralisasi

Page 11: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Variabel teregionaldan Semivariogram

Secara umum terhadap semua endapan, conto yang diambil di zona kaya akan mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan conto yang diambil di zona miskin.

Oleh sebab itu variabel teregional f(x) tergantung pada posisi letak ruang x,

tetapi secara umum variabel teregional akan menunjukkan aspek terstruktur dengan fungsi tertentu.

Page 12: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Variabel teregionaldan Semivariogram

Jadi kesimpulannya bahwa, suatu variabel yang terikat oleh ruang dan waktu, atau dikatakan variabel teregional (terdapat di alam dalam jumlah tertentu, pada tempat tertentu, terbentuk dalam selisih waktu yang kecil, dan saling mempengaruhi satu sama lain) maka akan mencirikan suatu fenomena tertentu, misalnya kadar logam yang merupakan karakteristik suatu mineralisasi.

Page 13: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Variabel teregionaldan Semivariogram

Jadi suatu unsur atau senyawa dalam mineral yang terpisah oleh jarak tertentu dapat menggambarkan perbedaan kadarnya dalam jarak-jarak tertentu.

Perbedaan kadar ini merupakan varians (perbedaan) dan varians ini dikatakan sebagai fungsi dari jarak.

Ditulis :

Varians = fungsi (delta jarak).

Jadi untuk mengetahui sejauh mana hubungan ruang antara titik-titik di dalam cebakan mineral tersebut, maka harus diketahui fungsi strukturalnya yang dicerminkan oleh model semivariogramnya.

Page 14: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Variabel teregionaldan Semivariogram

Jadi, variogram merupakan suatu fungsi vektor (arah dan jarak) yang mengkuantifikasikan tingkat kemiripan (juga variabilitas) antara 2 sampel yang terpisah oleh jarak h.

sehingga :

Semivariogram adalah suatu grafik yang menggambarkan tentang perilaku suatu variabel yang terdistribusi dalam ruang dan waktu yang mencirikan suatu fenomena tertentu dari variabel tersebut.

Page 15: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Variabel teregionaldan Semivariogram

Menetapkan model semivariogram merupakan langkah awal dalam perhitungan geostatistik,

disusul dengan perhitungan varians dispersi, varians estimasi, kovariogram geometrik, dan perhitungan kriging.

Page 16: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Rumus dasar semivariogram dituliskan sebagai berikut :

n [ Z(xi) – Z (xi+h) ] 2 i =1 (h) = 2 x N(h)

Keterangan : (h) = (Semi)variogram untuk arah tertentu dan jarak h. h = 1d, 2d, 3d dan seterusnya (d = jarak antar conto). Z(xi) = Harga (data) pada titik xi.

Z (xi+1) = Harga (data) pada titik yang berjarak h dari xi.

N(h) = Jumlah pasangan data.

Variabel teregionaldan Semivariogram

Page 17: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Sebagai contoh, data kadar emas (dalam ppm) di sepanjang urat dengan jarak pengambilan conto (d) setiap 2 m :

ppm

7 9 8 10 9 11 11 13 11 12 16 12 10 11 10 12 15

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

(7-9)2 + (9-8)2 + ………………. + (12 – 15 )2

2 x 16

(7-8)2 + (9-10)2 + ………………. + (10 – 15 )2

2 x 16

dan seterusnya.

2 m

Page 18: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Semivariogram eksperimental

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26

h (meter)

Gam

ma

Page 19: Kuliah Kedua Geostatistik (1)

Variabel teregionaldan Semivariogram

Selesaikan tugas di atas, hitung dan tulislah dengan tangan,

dan gambarkangrafiknya dengan komputer !

Tugas: