TI 2001 or 1 - Kuliah 07 - Analisis Sensitivitas - 11 MAR 14 (1)
Kuliah 14. REFRAKSI.ppt
-
Upload
geg-purnama -
Category
Documents
-
view
159 -
download
3
Transcript of Kuliah 14. REFRAKSI.ppt
REFRAKSI.
DR NI LUH MURNIATI SPM.UPF ILMU PENYAKIT MATA.RSUD SANJIWANI GIANYAR.
Kelainan refraksi:
• Kelainan refraksi: - Myopia. - Hypermetropia. - Astigmatisma.
MYOPIA. : Kekuatan pembiasan sinar berlebihan sinar // dibiaskan didepan retina.
• Type myopia: - Myopia axial: diameter ant-post >>. - Myopia curvatura: curvatura cornea & lensa > - Myopia index refraksi: DM. - Perubahan posisi lensa: depan post op.
• Gejala dan tanda myopia: - Lihat jauh buram, sakit kepala. - Cenderung juling lihat jauh. - Lebih jelas lihat dekat.
• Penatalaksanaan myopia: - Koreksi spheris negatif [-] terkecil, tajam penglihatan maksimal.
HYPERMETROPIA: : Kekuatan refraksi lemah, sinar // dibiaskan dibelakang retina.
• Type hypermetropia: - Hypermetropia axial: diameter ant-post <. - Hypermetropia curvatura: curvatura cornea & lensa <. - Hypermetropia index refraksi: < N. - Perubahan posisi lensa: kebelakang.
• Type hypermetropia berdasar akomodasi: - Hypermetropia manifes: “Tanpa sikloplegik”. Koreksi S+ maksimal visus N. Manifes = absolut + fakultatif. 1. Hypermetropia manifes absolut: tidak bisa diimbangi dengan akomodasi.
2. Hypermetropia manifes fakultatif: Dengan akomodasi lihat normal. Dengan lensa S + otot akomodasi relax. - Hypermetropia latent: Diatasi dengan akomodasi. “Dengan sikloplegik”. - Hypermetropia total: Latent + fakultatif + manifes.
• Gejala dan tanda hypermetropia: Hypermetropia ≥ 3 D, usia tua jauh kabur. Lihat dekat lebih cepat lelah [buram, cahaya
kurang]. Sakit kepala. Eye strain. Sensitif terhadap cahaya. Spasme akomodasi buram intermitent. Over aksi akomodasi pseudomyopia.
- Penatalaksanaan: Esophoria + koreksi penuh / total. Exophoria under koreksi.
ASTIGMATISMA. : Sinar // tidak dibiaskan pada satu tempat. Regular & iregular.
• Type astigmatisma: - A. hypermetropicus simplex: emetrop hypermetropic. - A. hypermetropicus compositus: kedua meridian hypermetropic. - A. myopicus simplex: emetrop myopic. - A. myopicus compositus: kedua meridian myopic. - A. mixtus: myopic + hypermetropic.
• Gejala dan tanda: - Penglihatan buram. - Head tilting. - Menengok untuk melihat jelas. - Mempersempit palpebra. - Memegang bahan bacaan lebih dekat.• Penatalaksanaan : - koreksi lensa C dengan / tanpa S.
PRESBIOPIA.
: Daya akomodasi lensa berkurang ok proses sklerosis lensa.• Gejala dan tanda: - Sukar lihat dekat. - Sakit kepala. - Lekas lelah. - Lakrimasi.
• Mulai umur 40 tahun.• Punctum proximum jauh dari jarak baca.• Untuk mendekatkan lesa S +• Untuk orang Indonesia: - 40 tahun ad S + 1.00. - 45 tahun ad S + 1.50. - 50 tahun ad S + 2.00. - 55 tahun ad S + 2.50. - 60 tahun ad S + 3.00, dst… tetap S + 3.00.
• Emetropia: sinar // sumbu mata dibiaskan tepat diretina.
• Ametropia : lawan emetropia.• Anisometropia: perbedaan status refraksi
pada kedua mata.• Aniseikonia: bayangan dikedua retina tidak
sama besar.• Aphakia: tidak ada lensa.
- Aphakia bisa : congenital, post op cataract. - Dari emetropia afaki hypermetropia S + 10.00. - Kekuatan lensa crystaline S + 20. 00. - Jarak kaca mata keretina 2X jarak lensa keretina. - Untuk baca dekat S + 3.00[ akomodasi -].
ANISOMETROPIA.
EVALUASI.• Kartu Snellen.• Jarak kartu—pasien: 6 meter / 3 meter
[cermin].• Periksa mata satu persatu.• Tanpa kaca mata s [sine = tanpa koreksi].• Dengan kaca mata c [cum= dengan koreksi].
• Dicatat yang bisa dibaca 6/9.• Bila dibawahnya bisa beberapa 6/9+.• Atau beberapa salah pada baris tersebut 6/9 -.• Huruf teratas tidak bisa hitung jari, 1/60,
2/60----6/60.• Hitung jari tidak bisa lambaian tangan, 1/300.• Lambaian tangan tidak bisa sinar,
1/∞,/LP/light perception.• Light perception tidak bisa NLP/no light
perception.
• Catat visus. Tambah lensa S+ 0.50. Bila bertambah baik hypermetropia, koreksi
diteruskan sampai visus terbaik dan bila diteruskan kabur.
Bila bertambah kabur myopia, koreksi diteruskan sampai 6/6.
• Bila dengan S+ / S – tidak baik astigmatisma
KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK.• :Ametropia [normal] bukan kelainan
congenital.• Komponen yang berkontribusi: - kurvatura kornea. - panjang sumbu mata. - power lensa.• Tidak semua perlu koreksi.• Clear retinal image tidak ada koreksi
mencegah kebutaan.
• Kelainan refraksi jenis dan derajat ametropianya, umur anak, potensi terjadinya ambliopia.
• Gejala dan tanda: - hypermetropia: mengerutkan muka,melirik,
sakit dimata, tidak senang membaca buku, sakit kepala bila telah lelah.
- myopia: melihat dengan sangat dekat, lihat jauh kabur [anak yang verbal].
• Evaluasi: - Kenali gejala dan tanda sesuai usia. Dibagi 3: kelompok usia < 2 tahun, pra sekolah 2-5
tahun, usia sekolah. - periksa posisi dan gerak bola mata. - periksa visus: non verbal: fiksasi, simbol chart, E chart. verbal: Snellen chart.
• Periksa segmen anterior.• Pemeriksaan funduscopy.Penata laksanaan:• Koreksi usia sekolah bila visus 6/6.• Rujuk bila: - usia sekolah refraksi tidak 6/6. - kelompok usia < 2 tahun ada tanda kelainan
refraksi, kemampuan penglihatan tidak sesuai umur.
- kelainan posisi bola mata [ kelainan refraksi + strabismus]
REKOMENDASI:pemberian kaca mata perhatikan hal2 ini:
1. Jenis dan besar kelainan refraksi.2. Umur penderita, bila mengganggu aktifitas +.3. Apakah merupakan penyebab
amblyopia[ hypermetropia > 3 D, astigmatisma > 0.75 D,anisometropia, isoametropia tinggi]
4. follow up teratur.
• Schedule pemeriksaan mata pediatri: - neonatus: red reflex ROP. - umur 6 bulan: fixasi strabismus. - 4 tahun: Snellen, simbol. - 5 – 16 tahun: umur 5 tahun bila N tiap 2 tahun s / d umur 16 tahun. - color vision : 8 – 16 tahun.
• Perkembangan visus: - 2 bulan: 20/400 [6/120 / 0.05] - 6 bulan: 20/100 [6/30 / 0.20] - 1 tahun: 20/50 [6/15 / 0.4] - 3 tahun: 20/20 [6/6 / 1.0]• Visus [decimal, US, 6 m] - 1.0 , 20/20 , 6/6 - 0.5 , 20/40 , 6/12 - 0.20 , 20/100 , 6/30 - 0.10 , 20/200 , 6/60
SEKIAN TERIMA KASIH