KUIS 1 Friska Yulinda 140410130008
-
Upload
gilang-m-natawihardja -
Category
Documents
-
view
26 -
download
9
description
Transcript of KUIS 1 Friska Yulinda 140410130008
KUIS 1 Fisiologi Tumbuhan
Nama : Friska Yulinda
NPM : 140410130008
1. Mekanisme Transpirasi, Regulasi, dan Respirasi pada tumbuhan dibawah
permukaan air
Dalam kondisi terendam air, tumbuhan akan melakukan pergantian (metabolic
switch) dari respirasi aerobik menjadi fermentasi anaerobik. Sebagian besar
protein yang dihasilkan tumbuhan pada kondisi ini adalah enzim yang berperan
dalam jalur metabolik fermentasi. Sel-sel tumbuhan membutuhkan suplai ATP
secara kontinu, dan penggunaan akseptor elektron alternatif dan jalur metabolik
alternatif ini merupakan elemen kunci untuk bertahan hidup.
Respon lain yang dilakukan tumbuhan adalah mengurangi konduktansi
stomata dan fotosintesis. Modifikasi ini akan berdampak pada penyimpanan dan
translokasi karbohidrat. Kemampuan untuk menggunakan karbohidrat secara
efisien dalam kondisi terendam air inilah yang menentukan suatu tumbuhan
toleran dan tidak toleran.
(a) Aerenkim (b) akar adventif merupakan struktur yang dibentuk ketika menghadapai cekaman minim oksigen
Kemampuan tumbuhan untuk beradaptasi pada kondisi defisiensi oksigen
dalam jangka panjang berhubungan dengan perubahan struktural, seperti
pembentukan aerenkim, pemanjangan internodus dan petiole, pembentukan akar
adventitif dan perubahan porositas akar. Perubahan struktural ini mengarah
kepada pembentukan organ/modifikasi organ agar mempermudah tumbuhan
dalam menyerap oksigen.
Pembentukan aerenkim, akar adventif, dan perpanjangan interodus
dipengaruhi oleh etilen. Etilen berperan dalam kematian sel-sel secara
terprogram, yang kemudian akan menginisiasi terbentuknya rongga-rongga
aerenkim pada akar. Etilen juga dapat mempengaruhi sel agar mengatur rasio
konsentrasi GA (Giberellic acid) dan ABA (Absisic Acid), sehingga menginisiasi
terjadi perpanjangan pada area internodus.
Berikut ini merupakan gambar skematik respon tumbuhan terhadap
banjir/terendam air
Pada tumbuhan yang terendam air terjadi peningkatan aerasi. Stomata tidak
dijumpai pada daun yang terendam air. Pada tumbuhan terapung stomata
berkembang dengan jumlah terbatas dipermukaan daun bagian atas. Pada
tumbuhan amfibi, stomata tersebar di seluruh permukaan daun yang berhubungan
langsung dengan atmosfer dengan jumlah yang besar daripada tumbuhan
terapung. Luabang udara atau “air chamber” yang berisi gas CO2 dan O2 tersusun
dari aerenkhima, sedangkan pada daun dan batang yang terendam jaringan
aerenkhima berkembang dengan baik yang berperan untuk mengapung dan
menunjang mekanik batang dan daun.
Sifat heterofili yang berkaitan dengan sifat fisiologi biasanya mempunyai
karakteristik:
Akan mengurangi proses transpirasi
Daun yang lebar yang berada diatas permukaan air akan menaungi daun
yang terendam yang telah beradaptasi terhadap intensitas cahaya yang
rendah.
Tumbuhan aquatic kurang menunjukanrespon terhadap kekeringan karena
kekurangan air dapat dikompensasi oleh daun yang terendam oleh air.
Tumbuhan aquatic hanya memiliki variasi dalam bentuk hidup dan
habitatnya.
Tumbuhan aquatic yang berdaun lebar yang berada diatas permukaan air
mempunyai peranan untuk transpirasi secara aktif dan mengatur tekanan
hidrostatis di dalam tubuhnya.
Daun tumbuhan aquatic yang terapung bebas bentuk dan tekstur
permukaannya lebih halus dan sering dilindungi oleh lapisan lilin yang
berfungsi sebagai pelindung dari pengaruh fisik dan zat kimia serta untuk
mencegah stomata tersumbat. Daun yang terendam biasanya bentuknya lebih
kecil danberadaptasi terhadap aliran air. Selain itu beberapa tumbuhan air
mempunyai daun penumpu (ptiolus) yang membesar dan mengandung spons
agar tumbuhan dapat mengapung. Pada tumbuhan amphibi, daun yang
terdapat dipermukaan air bersifat mesofilik dan berdaun keras.
2. Pengertian Evaporasi dan Evapotranspirasi
Evaporasi (diberi notasi E0) adalah penguapan yang terjadi dari permukaan air
(seperti laut, danau, dan sungai), permukaan tanah (genangan air di atas tanah
dan penguapan dari permukaan air tanah yang dekat dengan permukaan tanah),
dan permukaan tanaman (intersepsi). Apabila permukaan air tanah cukup dalam,
evaporasi dari air tanah adalah kecil dan dapat diabaikan.
Proses evaporasi
terdiri dari dua peristiwa
yang berlangsung :
a. Interface
evaporation, yaitu
transformasi air
menjadi uap air di
permukaan tanah. Nilai ini tergantung dari tenaga yang tersimpan.
b. Vertikal vapour transfers, yaitu perpindahan lapisan yang kenyang dengan
uap air dari interface ke uap (atmosfer bebas).
Besar kecilnya penguapan dari muka air bebas dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu:
Kelembaban udara (semakin lembab semakin kecil penguapannya)
Tekanan udara
Kedalaman dan luas permukaan, semakin luas semakin besar penguapannya
Kualitas air, semakin banyak unsur kimia, biologi dan fisika, penguapan
semakin kecil.
Kecepatan angin
Topografi, semakin tinggi daerah semakin dingin dan penguapan semakin
kecil
Sinar matahari
Temparatur
Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi
dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan
bumi. Air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke
atmosfer. Laju evapotranspirasi tergantung pada
ketersediaan air dan kemampuan atmosfer
mengevapotranspirasikan air dari permukaan.
Apabila ketersediaan air (lengas tanah) tak
terbatas maka evapotranspirasi yang terjadi
disebut evapotranspirasi potensial (ETP). Pada umumnya ketersediaan air di
permukaan tidak tak terbatas, sehingga evapotranspirasi terjadi dengan laju lebih
kecil dari evapotranspirasi potensial. Evapotranspirasi yang sebenarnya terjadi di
suatu daerah disebut evapotranspirasi nyata
Referensi:
http://www.galeripustaka.com/2013/03/pengertian-dan-faktor-evaporasi.html
http://tobi.or.id/?page_id=2