Kualifikasi Kecil Gred 2

download Kualifikasi Kecil Gred 2

of 16

Transcript of Kualifikasi Kecil Gred 2

A. Kualifikasi Kecil Gred 2 / K1Kualifikasi kecilGred 2atauKualifikasiK1adalah kualifikasi perusahaan atau badan usaha jasa pelaksana konstruksi atau KONTRAKTORyang mampu melaksanakan pekerjaan dengan resiko kecil, berteknologi sederhanadan biaya yang kecil.

Resiko kecilResiko yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan pemanfaatan bangunan-konstruksinya tidakmembahayakan keselamatan umum danharta benda Teknologi sederhanaTeknologi yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanannya menggunakan banyak peralatan kerja sederhana dan tidakmemerlukan tenaga ahli Nilai ProyekKualifikasi Gred 2/K1memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan jasa pelaksana konstruksidengan nilai proyek sampai dengan Rp. 1milyarKetentuan dan persyaratan Kualifikasi Gred 2/K1Permohonan sertifikasi dan registrasi badan usaha jasa pelaksana konstruksi (kontraktor) untuk kualifikasi Gred 2atau K1bisa diajukan oleh perusahaan baru berdiri dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Perusahaan dapatberbentukPerseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV) dan Firma atau Koperasi.2. Memiliki tenaga ahli bersertifikat keterampilan(SKT) dengankualifikasi tingkat Iuntuk ditetapkan sebagai penanggung jawab teknik (PJT) dan penanggung jawab klasifikasi/bidang (PJK/PJB) dengan ketentuan sebagaiberikut : PJT dibutuhkan 1 orang tenaga terampil PJK/PJB dibutuhkan 1 orang tenaga terampil sesuai klasifikasi/bidang yang diajukan perusahaan3. Memiliki modal dan kekayaan bersih lebih dari diatasRp. 50juta sampai dengan 200 juta

B. Kualifikasi Kecil Gred 3 / K2Kualifikasi kecilGred 3atauKualifikasiK2adalah kualifikasi perusahaan atau badan usaha jasa pelaksana konstruksi atau KONTRAKTORyang mampu melaksanakan pekerjaan dengan resiko kecil, berteknologi sederhanadan biaya yang kecil.

Resiko kecilResiko yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan pemanfaatan bangunan-konstruksinya tidakmembahayakan keselamatan umum danharta benda Teknologi sederhanaTeknologi yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanannya menggunakan banyak peralatan kerja sederhana dan tidakmemerlukan tenaga ahli Nilai ProyekKualifikasi Gred 3/K2memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan jasa pelaksana konstruksidengan nilai proyek sampai dengan Rp. 1,75milyar

Ketentuan dan persyaratan Kualifikasi Gred 3/K2Permohonan sertifikasi dan registrasi badan usaha jasa pelaksana konstruksi (kontraktor) untuk kualifikasi Gred 3atau K2 bisa diajukan oleh perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Perusahaan dapat berbentukPerseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV) dan Firma atau Koperasi.2. Perusahaan baru berdiri dapat langsung mengajukan kualifikasi Gred 3/K23. Memiliki tenaga ahli bersertifikat keterampilan(SKT) dengankualifikasi tingkat Iuntuk ditetapkan sebagai penanggung jawab teknik (PJT) dan penanggung jawab klasifikasi/bidang (PJK/PJB) dengan ketentuan sebagaiberikut: PJT dibutuhkan 1 orang tenaga terampil PJK/PJB dibutuhkan 1 orang tenaga terampil sesuai klasifikasi/bidang yang diajukan perusahaan4. Memiliki modal dan kekayaan bersih lebih dari diatasRp. 50juta sampai dengan 200 juta

C. Kualifikasi Kecil Gred 4 / K3Kualifikasi kecilGred4atauKualifikasiK3adalah kualifikasi perusahaan atau badan usaha jasa pelaksana konstruksi atau KONTRAKTORyang mampu melaksanakan pekerjaan dengan resiko kecil, berteknologi sederhanatinggi dan biaya yang kecil.

Resiko kecilResiko yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan pemanfaatan bangunan-konstruksinya tidakmembahayakan keselamatan umum danharta benda Teknologi sederhanaTeknologi yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanannya menggunakan banyak peralatan kerja sederhana dan tidakmemerlukan tenaga ahli Nilai ProyekKualifikasi Gred 4/K3memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan jasa pelaksana konstruksidengan nilai proyek sampai dengan Rp. 2,5 milyarKetentuan dan persyaratan Kualifikasi Gred 4/K3

Permohonan sertifikasi dan registrasi badan usaha jasa pelaksana konstruksi (kontraktor) untuk kualifikasi Gred 4atau K3bisa diajukan oleh perusahaandengan ketentuan sebagai berikut;

1. Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV) danFirmaatau Koperasi 2. Perusahaan telah memilikipengalaman kerja dan telah memilikisertifikat badan usaha (SBU) kualifikasi Gred 3/K2 selama 6 (enam) bulan3. Memiliki tenaga ahli bersertifikat keterampilan(SKT) dengankualifikasi tingkat Iuntuk ditetapkan sebagai penanggung jawab teknik (PJT) dan penanggung jawab klasifikasi/bidang (PJK/PJB) dengan ketentuan sebagaiberikut :

PJT dibutuhkan 1 orang tenaga terampil PJK/PJB dibutuhkan 1 orang tenaga terampil sesuai klasifikasi/bidang yang diajukan perusahaan4. Memiliki modal dan kekayaan bersih lebih dari diatasRp. 300 juta sampai dengan 500 juta

D. Kualifikasi Menengah Gred 5 / M1 / M2Kualifikasi menengahGred 5atau kualifikasi M1/M2adalah kualifikasi perusahaan atau badan usaha jasa pelaksana konstruksi atau KONTRAKTORyang mampu melaksanakan pekerjaan dengan resiko sedang, berteknologisedangdan biaya yang sedang.

Resiko sedangResiko yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan pemanfaatan bangunan-konstruksinya dapatmembahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan Teknologi sedangTeknologi yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanannya menggunakan sedikitperalatan berat serta memerlukansedikittenaga ahli Nilai Proyek Kualifikasi MenengahGred 5/M2memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan jasa pelaksana konstruksidengan nilai proyek sampai dengan Rp. 50milyar Kualifikasi Menengah Gred 5/M1 memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan jasa pelaksana konstruksidengan nilai proyek sampai dengan Rp. 10milyarKetentuandan persyaratan Kualifikasi Gred 5/M1 / M2Permohonan sertifikasi dan registrasi badan usaha jasa pelaksana konstruksi (kontraktor) untuk kualifikasi Gred 5atau M1/M2bisa diajukan oleh perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) non PMAdengan ketentuan sebagai berikut;

Kualifikasi Gred 5 / M11. Bisa diajukan oleh perusahaan atau badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang baru berdiri dan memiliki nilai kekayaan bersih/modal disetor diatas Rp. 1 milyar, atau2. Bisa diajukan oleh perusahaan ataubadan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang telah memiliki sertifikat badan usaha (SBU) dengan kualifikasi Gred 4 versi Peraturan LPJK No. 2 Tahun 2013 atau kualifikasi K3 versi Peraturan LPJK No. 10 Tahun 2013 Kualifikasi Gred 5 / M2Bisa diajukan oleh perusahaanatau badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang telah memiliki pengalaman kerja dan telah memilikiSertifikat Badan Usaha (SBU) dengan kualifikasi Gred 5 versi Peraturan LPJK No. 2 Tahun 2013 atau kualifikasiM1 versi Peraturan LPJK No. 10 Tahun 2010. Persyaratan Utama1. Memiliki laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik2. Memiliki sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:20083. Memiliki tenaga ahli bersertifikat keahlian (SKA) untuk ditetapkan sebagai penanggung jawab teknik (PJT) dan penanggung jawab klasifikasi/bidang (PJK/PJB)dengan dengan ketentuan sebagai berikut :KualifikasiGred 5/M2 Tenaga ahli untuk PJTharus memiliki SKA dengan kualifikasi Ahli Madya Tenaga ahli untuk PJK/PJBharus memiliki SKA dengan kualifikasi Ahli MudaKualifikasi Gred 5/M1 Tenaga ahli untuk PJT atau PJK/PJBharus memiliki SKA dengan kualifikasi Ahli Muda

4. Memiliki modal dan kekayaan bersih lebih dari diatasRp.500 juta sampai dengan 2 milyar untuk kualifikasi menangah M1 dan lebih dari Rp. 2milyarsampai dengan 10milyar untuk

E. Kualifikasi BesarGred 6 / B1Kualifikasi besarGred 6atau kualifikasi B1adalah kualifikasi perusahaan atau badan usaha jasa pelaksana konstruksi atau KONTRAKTORyang mampu melaksanakan pekerjaan dengan resiko tinggi, berteknologi tinggi dan biaya yang besar.

Resiko tinggiResiko yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan pemanfaatan bangunan-konstruksinya sangat membahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan Teknologi tinggiTeknologi yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanannya menggunakan banyak peralatan berat serta banyak memerlukan tenaga ahli dan tenaga terampil. Nilai ProyekKualifikasi Gred 6/B1memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan jasa pelaksana konstruksidengan nilai proyek sampai dengan Rp. 250 milyarKetentuandan persyaratan Kualifikasi Gred 6/B1Permohonan sertifikasi dan registrasi badan usaha jasa pelaksana konstruksi (kontraktor) untuk kualifikasi Gred 6atau B1bisa diajukan oleh perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut;1. Perusahaanadalahataubadan usaha Perseroan Terbatas (PT) non PMAbidangjasa pelaksana konstruksi (kontraktor)2. Perusahaantelah memiliki pengalaman kerja dan telah memilikiSertifikat Badan Usaha (SBU) dengan kualifikasi menengahGred 5atau kualifikasiM2Persyaratan Utama1. Memiliki laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik2. Memiliki sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:20083. Memiliki tenaga ahli bersertifikat keahlian (SKA) dengankualifikasi AhliMadya untuk ditetapkan sebagai penanggung jawab teknik (PJT) dan penanggung jawab klasifikasi/bidang (PJK/PJB) dengan ketentuan sebagaiberikut : PJT dibutuhkan 1 orang tenaga ahli madya PJK/PJB dibutuhkan 1 orang tenaga ahli madyaatau lebih sesuai jumlah klasifikasi/bidang yang diajukan perusahaan4. Memiliki modal dan kekayaan bersih lebih dari Rp. 10 milyar sampai dengan Rp. 50 milyar

F. Kualifikasi Besar Gred 7 / B2KualifikasiGred 7 atauKualifikasiB2 adalah kualifikasi perusahaan atau badan usaha jasa pelaksana konstruksi atau KONTRAKTORyang mampu melaksanakan pekerjaan dengan resiko tinggi, berteknologi tinggi dan biaya yang besar.

Resiko tinggiResiko yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan pemanfaatan bangunan-konstruksinya sangat membahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan Teknologi tinggiTeknologi yang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanannya menggunakan banyak peralatan berat serta banyak memerlukan tenaga ahli dan tenaga terampil. Nilai ProyekKualifikasi Gred 7/B2 memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan jasa pelaksana konstruksidengan nilai proyek tidak terbatasKetentuan dan persyaratan utama Kualifikasi Gred 7 /B2Permohonan sertifikasi dan registrasi badan usaha jasa pelaksana konstruksi (kontraktor) untuk kualifikasi Gred 7 atau B2 bisa diajukan oleh perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT)dengan ketentuan sebagai berikut :1. Perusahaanadalahataubadan usaha Perseroan Terbatas (PT)bidangjasa pelaksana konstruksi (kontraktor) yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing (PMA)sesuai dengan ketentuan izin penanaman modal asing di Indonesia, dengan kepemilikan saham asing makasimal 67%.2. Perusahaanadalahatau badan usaha Perseroan Terbatas (PT) swasta nasional non PMA yang telah memiliki pengalaman kerja dan telah memilikiSertifikat Badan Usaha (SBU) dengan kualifikasi Gred 6 atau kualifikasiB1

Persyaratan Utama1. Perusahaan penanaman modal asing (PMA) atau perusahaan non PMAharus memiliki laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik2. Perusahaan penanaman modal asing (PMA) perusahaan non PMA harusmemiliki sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:20083. Perusahaan penanaman modal asing (PMA) atau perusahaan non PMA harus memiliki tenaga ahli bersertifikat keahlian (SKA) dengankualifikasi Ahli Utama dan Ahli Madya denganketentuan sebagai berikut :1. Tenaga Ahli UtamaMemiliki tenaga ahli utamauntuk ditetapkan sebagai Penanggung Jawab Teknik (PJT). Jumlah tenaga ahlicukup 1 orang2. Tenaga Ahli MadyaMemiliki tenaga ahlimadyauntuk ditetapkan sebagai Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang (PJK/PJB). Jumlah tenaga ahlisesuai klasifikasi/bidang sertifikasi yang diajukan4. Memiliki modal dan kekayaan bersih lebih dari diatasRp. 10 milyar untuk kualifikasi Gred 7 versi Peraturan LPJK No. 2 Tahun 2013 dan/ataumemiliki modal diatas Rp. 50 milyar untuk versi Peraturan LPJK No. 10 Tahun 2013

Persyaratan ProsesSertifikat Keterampilan (SKT), Sertifikat Keahlian (SKA),Sertifikat Badan Usaha (SBU-LPJK), Sertifikat Kompetensi Penyedia Barang dan Jasa (SBU-Kadin)Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)dan Pendaftaran Usaha Penunjang Migas (SKT MIGAS)A. Persyaratan Sertifikasi Tenaga Terampil Jasa Konstruksi (SKT-Sertifikat Keterampilan)Melampirkan Data Tenaga Terampil

1. AsliSKT-sertifikat keterampilan(untuk up-grade atau perpanjangan sertifikat)2.Fotokopi ijazah tenaga ahli yang telah dilegalisir3.KTP tenaga terampil4. NPWP tenaga terampil5.CV / Riwayat hidup tenaga terampil6. Photo tenaga terampil ukuran 3 x 4 berwarna (2 lembar)

B. Persyaratan Sertifikasi Tenaga Ahli Jasa Konstruksi (SKA-Sertifikat Keahlian)Melampirkan Data Tenaga Tenaga Ahli

1. AsliSKA-sertifikat keahlian (untuk up-grade atau perpanjangan sertifikat)2.Fotokopi ijazah tenaga ahli yang telah dilegalisir3.KTP tenaga ahli4. NPWP tenaga hali5.CV / Riwayat hidup tenaga ahli6. Ohoto tenaga ahli ukuran 3 x 4 berwarna (2 lembar)

C. Persyaratan Sertifikasi danRegistrasiUsaha Jasa Konstruksi (LPJK)D. Persyaratan Sertifikasi dan Registrasi Usaha Penyedia Barang dan Jasa (KADIN)Melampirkan Data Tenaga Ahli

1. Melampirkan sertifikat keterampilan(SKT) untuk sertifikasi jasa pelaksana konstruksi kualifikasi kecil2. Melampirkan sertifikat keahlian (SKA) minimal 2 orang untuk ditetapkan sebagai Penanggung Jawab Tekni (PJT) dan Penanggung Jawab Bidang (PJB)

Melampirkan Data Administrasi dan Legalitas Perusahaan

1.Izin persetujuan investasi/izin prinsipPMA/PMDN termasuk perubahannya (jika ada) yang terkait dengan;a) Perubahan status penanaman modalb) Perubahan nama perusahaanc) Perubahan bidang usahad) Perubahahan tempat/kedudukan perusahaane) Perubahan modal dan kepemilikan sahamf) Perubahan susunan pengurus (direksi & komisaris)

2.Akta pendirian badan usaha (PT/CV/Fa/Koperasi) termasuk akta perubahan yang terakhir (jika ada) yang terkait dengan;a) Perubahan status penanaman modal untuk PMA/PMDNb) Perubahan nama perusahaanc) Perubahan bidang usahad) Perubahahan tempat/kedudukan perusahaane) Perubahan modal dan kepemilikan saham untuk Perseroan Terbatasf) Perubahan susunan pengurus (direksi & komisaris)

3. Surat keterangan domisili perusahaan

4.SK Menteri Hukum dan HAM RI untuk PT

5.NPWP-Nomor pokok wajib pajak

6.TDP-Tanda daftar perusahaan

7.Kartu tanda anggota asosiasi perusahaan jasa konstruksi (jika ada)

8.Sertifikat ISO 9001:2008 Untuk permohonan sertifikasi jasa pelaksana konstruksi Gred 7 Untuk permohonan sertifikasi jasa perencana dan pengawas konstruksi Gred 4

Melampirkan Data Pengurus dan Pemegang Saham

1.Daftar susunan pengurus perusahaan

2.Identitas/tanda pengenal pengurus perusahaan; KTP-para pengurus (Direksi dan Komisaris) untuk warga negara Indonesia IKTA/KITASjika warga negara asing

3.Daftar susunan pemegang saham perusahaan (untuk PT)

4.Identitas/tanda pengenal pemegang saham perusahaan (untuk PT); KTP para pemengang saham untuk warga negara Indonesia IKTA/Pasport untuk warga negara asing

5.NPWPperusahaan/badan usahajika pemegang saham adalah badan usaha/perusahaan

Melampirkan Data Keuangan dan Pajak

1.Laporan keuangan perusahaan/Neraca Rugi-Laba, atau2.Laporan keuangan lengkap yang diaudit oleh akuntan publik3.Laparan pajakSPT-PPH

MelampirkanData Pengalaman Kerja dan Peralatan

1. Daftar peralatan proyek untuk melaksanakan kegiatan usaha jasa pelaksana konstruksi

2. melampirkan bukti kontrak/perjanjian kerja yang pernah dilaksanakandilengkapi dengan; Berita acara serah terima pekerjaan Bukti penyetoran PPN sesuai kontrak/proyek

Melampirkan Data Tenaga Ahli

1.Fotokopi ijazah tenaga ahli2.KTP tenaga ahli3. NPWP tenaga hali4.CV / Riwayat hidup tenaga ahli

Melampirkan Data Administrasi dan Legalitas Perusahaan

1.Izin persetujuan investasi/izin prinsipPMA/PMDN termasuk perubahannya (jika ada) yang terkait dengan;a) Perubahan status penanaman modalb) Perubahan nama perusahaanc) Perubahan bidang usahad) Perubahahan tempat/kedudukan perusahaane) Perubahan modal dan kepemilikan sahamf) Perubahan susunan pengurus (direksi & komisaris)

2.Akta pendirian badan usaha (PT/CV/Fa/Koperasi) termasuk akta perubahan yang terakhir (jika ada) yang terkait dengan;a) Perubahan status penanaman modal untuk PMA/PMDNb) Perubahan nama perusahaanc) Perubahan bidang usahad) Perubahahan tempat/kedudukan perusahaane) Perubahan modal dan kepemilikan saham untuk Perseroan Terbatasf) Perubahan susunan pengurus (direksi & komisaris)

3. Surat keterangan domisili perusahaan

4.SK Menteri Hukum dan HAM RI untuk PT

5.NPWP-Nomor pokok wajib pajak

6. SIUP-Surat izin usaha perdagangan atau izin usaha lainnya

6.TDP-Tanda daftar perusahaan

7.Kartu tanda anggota asosiasi KADIN

8. Kartu tanda anggota asosiasi perusahaan terkait

Melampirkan Data Pengurus dan Pemegang Saham

1.Daftar susunan pengurus perusahaan

2.Identitas/tanda pengenal pengurus perusahaan; KTP-para pengurus (Direksi dan Komisaris) untuk warga negara Indonesia IKTA/KITASjika warga negara asing

3.Daftar susunan pemegang saham perusahaan (untuk PT)

4.Identitas/tanda pengenal pemegang saham perusahaan (untuk PT); KTP para pemengang saham untuk warga negara Indonesia IKTA/Pasport untuk warga negara asing

5.NPWPperusahaan/badan usahajika pemegang saham adalah badan usaha/perusahaan

Melampirkan Data Keuangan dan Pajak

1.Laporan keuangan perusahaan/Neraca Rugi-Laba, atau2.Laporan keuangan lengkap yang diaudit oleh akuntan publik3.Laparan pajakSPT-PPH

MelampirkanData Pengalaman Kerja dan Peralatan

1. Daftar peralatan proyek untuk melaksanakan kegiatan usaha jasa pelaksana konstruksi

2. melampirkan bukti kontrak/perjanjian kerja yang pernah dilaksanakandilengkapi dengan; Berita acara serah terima pekerjaan Bukti penyetoran PPN sesuai kontrak/proyek

E. Persyaratan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)Untuk Bidang Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi

1.Melampirkan persyaratan dan data tersebut diatas poin A, poin B dan poin C2. Melampirkan sertifikat keahlian (SKA) atau sertifikat keterampilan (SKT)2. Melampirkan sertifikat badan usaha (SBU)

F. Persyaratan Pendaftaran Usaha Penunjang Migas (SKT-MIGAS)Untuk Bidang Usaha Jasa KonstruksiKeterangan

1. Melampirkan persyaratan dandata tersebut diatas poin A, poin B danC2. Melampirkan struktur organisasi perusahaan3. Melampirkan Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Konstruksi untuk bidang jasa konstruksi4. Melampirkan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang dikeluarkan Pemda/Kabupaten/Kota atau5. Melampirkan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang dikeluarkan BKPM untuk perusahaan penanaman modalSBUdan IUJKmasih berlaku

Untuk Bidang Usaha non Konstruksi

1. Melampirkan persyaratan dandata tersebut diatas poin D2. Melampirkan struktur organisasi perusahaan3. Melampirkan Sertifikat kompetensi dari badan sertifikasiatau Sertifikat Kompetensi Kadin4. Melampirkan Izin Usaha dari instansi terkait; SIUP untuk jenis usaha perdagangan SIUJPT untuk usaha forwarding IUT/Izin usaha tetap dari BKPM sesuai bidang usaha untuk perusahaan penanaman modal Izin usaha industri untuk bidang usaha industri Izin Usaha Tetap Pariwisata untuk usaha pariwisata SIUJS-Untuk usaha jasa survey SIUPAL-Untuk usaha pelayaran/anggkutan laut5. Untuk jenis kegiatan usaha tertentu dibutuhkan rekomendasi/izin khusus dari instansi terkait

Penggolongan kualifikasi usaha jasa perencana konstruksi dan usaha jasa pengawas konstruksi didasarkan pada kriteria tingkat / kedalaman kompetensi dan potensi kemampuan usaha, serta kemampuan melakukan perencanaan dan pengawasan pekerjaan berdasarkan kriteria resiko dan/atau kriteria penggunaan teknologi dan/atau kriteri besaran biaya (nilai proyek/nilai pekerjaan).

Penetapan Kualifikasi :

1. Badan usaha baru, dikelompokan ke dalam dua jenis sebagai berikut;a) Badan usaha baru didirikan tanpa pengalaman dan tidak/belum bersertifikat;b) Badan usaha telah mempunyai pengalaman tetapi tidak/belum bersertifikat;

2. Badan usaha yang baru yang baru didirikan tanpa pengalaman hanya dapat diberikan kualifikasi Gred 2 dalam 3 (tiga) bidang dan/atau layanan, maksimum untuk 5 (lima) subbidang dan/atau sublayanan.

3. Badan usaha baru tanpa pengalaman namun mempunyai kompetensi tinggi, PJB dan PJL memenuhi persyaratan pengalaman, dapat diberikan kualifikasi Gred 3 dan/atau sublayanan, dan dalam melaksanakan kegiatannya, badan usaha harus melakukan kerjasama operasi (joint operation) dengan badan usaha yang telah memiliki pengalaman.

4. Badan usaha yang telah memiliki pengalaman yang sesuai dengan bidang usahanya dapat diberikan kualifikasi Gred sesuai dengan pengalamannnya, apabila didukung oleh jumlah dan kualifikasi PJT, PJB dan PJL serta keuangannya, dapat diberikan 3 (tiga) bidang dan/atau layanan, maksimum untuk 10 (sepuluh) sub bidang dan/atau layanan.

5. Untuk peningkatan kualifikasi bagi Badan Usaha yang baru didirikan tersebut pada ayat 1 huruf b harus telah beroperasi sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan telah memenuhi persyaratan kriteria penetapan kualifikasi.

6. Lihat batasan jumlah subbidang/sublayanan Badan Usaha baru

BAB III BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI Bagian Pertama Golongan, Klasifikasi, dan Kualifikasi Badan Usaha Pasal 7 Golongan Badan Usaha Badan Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi Nasional dibagi ke dalam kategori Golongan Besar, Golongan Menengah dan Golongan Kecil yang berdasarkan Modal kerja yang berasal dari Modal Disetor atau Kekayaan Bersih yang dimiliki, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Badan Usaha Golongan Kecil memiliki Modal kerja setinggi-tingginya Rp. 1. Milyar 2. Badan Usaha Golongan Menengah memiliki Modal kerja lebih dari Rp. 1 Milyar sampai dengan Rp. 10.milyar3. Badan Usaha Golongan Besar memiliki Modal usaha di atas Rp. 10 milyar4. Badan Usaha Golongan Menengah Dan Golongan Besar harus berbentuk Perseroan Terbatas (PT) serta telah disahkan oleh Menteri terkait. Pasal 8 Klasifikasi Usaha Klasilifikasi Usaha untuk Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi Nasional, ditentukan berdasarkan aturan sebagaimana tertera dalam Lampiran 1 Keputusan ini, sedangkan pembagiannya kepada Asosiasi dotetapkan oleh dewan LPJK Nasional berdasarkan Akreditasi kepada Asosiasi Pasal 9 Kualifikasi Usaha Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi Nasional didasarkan pada tingkat / kedalaman kompetensi dan potensi kemampuan usahanya yang ditinjau dari aspek PJBUP, pemilikan Tenaga Ahli Inti sebagai PJTBU dan PJB / PJSB, serta Tenaga Teknik pendukung sebagaimana dipersyaratkan, terdiri atas : 1. Badan Usaha Kualifikasi Kecil, yang memenuhi persyaratan memiliki seorang PJTBU yang dapat merangkap sebagai PJB atau merangkap sebagai Tenaga Teknik Pendukung, diberi: a. Kualifikasi K3, bagi yang mempunyai kompetensi melaksanakan pekerjaan konstruksi sampai nilai Rp.100 juta. b. Kualifikasi K2, bagi mempunyai kompetensi melaksanakan pekerjaan konstruksi lebih dari Rp.100 juta sampai dengan nilai Rp.400 juta. c. Kualifikas K1, bagi mempunyai kompetensi melaksanakan pekerjaan konstruksi lebih dari nilai Rp.400 juta sampai dengan nilai Rp.1 milyar. 2. Badan Usaha Kualifikasi Menengah, memenuhi persyaratan memiliki seorang PJTBU dan PJB untuk setiap bidang pekerjaan ditambah sejumlahTenaga Ahli Inti sebagai Tenaga Teknik Pendukung, diberi: a. Kualifikasi M2, bagi yang mempunyai kompetensi melaksanakan pekerjaan konstruksi lebih dari nilai Rp.1 milyar sampai dengan Rp.3 milyarb. Kualifikasi M1, bagi mempunyai kompetensi melaksanakan pekerjaan konstruksi lebih dari nilai Rp.3 Milyard sampai dengan nilai Rp.10 Milyar3. Badan Usaha Kualifikasi Besar, yang memenuhi persyaratan memiliki seorang PJTBU dan seorang PJB / PJBS masing-masing untuk setiap bidang / sub bidang sesuai bidang / sub bidang pekerjaan dlam klasifikasinya, sejumlah Tenaga Ahli Inti sebagai Tenaga Teknik Pendukung dengan sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dalam Persyaratan Klasifikasi dan dan Kualifikasi Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi, diberi kualifikasi B, bagi yang mempunyai kompetensi melaksanakan pekerjaan konstruksi lebih dari nilai Rp.10 Milyar.

4. Besarnya Nilai Pekerjaan Konstruksi yang dapat dilaksanakan oleh Golongan Menengah dan Golongan Besar ditetapkan berdasarkan perhitungan KD (Kemampuan Dasar) Badan Usaha yang bersangkutan.

Bagian Kedua Batas Kompetensi Pasal 10 1. Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi yang didasarkan atas kemampuan kompetensinya, untuk satu Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi diberi batas jumlah sub bidang pekerjaan yang dapat diberikan dari seluruh bidang pekerjaan, dengan ketentuan sebagai berikut :

2. Jumlah sub bidang yang diperbolehkan bagi satu Badan Usaha dalam SBU-nya ditentukan melalui penilaian oleh BSA / BSLN dengan ketentuan bahwa bagi Badan Usaha yang memiliki Sertifikat ISO 9001 2000 dalam bidang jasa konstruksi dapat diberi nilai tambah dalam penilaiannyaBagian Ketiga Perusahaan Baru Didirikan Pasal 11 1. Badan Usaha baru dengan Modal disetor sampai dengan Rp.1 Milyar hanya dapat diberi Golongan kecil dengan kualifikasi K3dan tidak boleh dengan kualifikasi lainnya. 2. Badan Usaha baru dengan Modal Disetor lebih dari Rp.1 Milyar diberi Golongan Menengah dengan kualifikasi M2 dengan catatan harus memanuhi ketentuan berikut: a. PJTBU harus berlatar belakang pendidikan Teknik minimum S1 di bidang Arsitektur atau Sipil atau Mekanikal atau Elektrikal atau tata Lingkungan yang dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian (SKA) atau SKA-P serta pernah terlibat atau bekerja dalam kapasitas manajer atau supervisor/ pengawas dengan pengalaman minimum 5 tahun di proyek konstruksi sesuai dengan bidang usahanya. b. Kepada Badan Usaha baru hanya dapat diberi empat subbidang tanpa pengalaman. 3. Badan Usaha yang telah berdiri sebelum dikeluarkannya Pedoman Sertifikasi dan Registrasi Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi Nasioanl ini dan telah atau ingin mengubah menjadi Golongan Menengah dan Besar harus mengikuti ketentuan butir 2 Pasal ini.

Kualifikasi Penyedia Barang dan Jasa Terakreditasi KADINPropinsi DKI JakartaGOLONGANKUALIKASIDASAR PENETAPAN

KECILK2Memiliki kemampuan modal / kekayaan bersih lebih dari Rp. 50 juta sampaidengan Rp. 250 juta

K1Kemampuan modal / kekayaan bersih lebih dari Rp. 250 juta sampaidengan 500 juta

MENENGAHM2Memiliki kemampuan modal / kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta sampai dengand 5 milyar

M1Memiliki kemampuan modal / kekayaan bersih lebih dari Rp. 5 milyar sampaidengan 10 milyar

BESARBMemiliki kemampuan modal / kekayaan bersih lebih dari Rp. 10 milyar

B - PMDNMemiliki kemampuan modal / kekayaan bersih lebih dari Rp. 10 milyar

B - PMAMemiliki kemampuan modal / kekayaan bersih lebih dari Rp. 10 milyar