KTI IZA
-
Upload
norman-mahendra -
Category
Documents
-
view
18 -
download
5
Transcript of KTI IZA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini
kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan (Kusmiyati, 2009). AKI secara
langsung di akibatkan oleh perdarahan, gangguan akibat tekanan darah tinggi
serta komplikasi dan infeksi pada masa kehamilan. Sementara itu selain
karena terlambat dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan ibu dan neonatal, secara tidak langsung AKI juga di sebabkan oleh
keterlambatan dalam deteksi bahaya dini selama kehamilan, yang diakibatkan
masih rendahnya kunjungan ANC (Depkes RI, 2008). Penyebab kematian
maternal dapat di bagi dalam beberapa masalah, yang antara lain adalah
masalah reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosial
ekonomi. Dan titik berat kegiatan pelayanan antenatal adalah promotif dan
preventif dan hasilnya terlihat dari K1 dan K4 (Depkes RI, 2008).
Hal ini disebabkan karena masih banyaknya ibu yang menganggap
kehamilan dan persalinan adalah sesuatu yang alamiah sehingga tidak
memerlukan pemeriksaan dan perawatan. Akibat dari rendahnya pengetahuan
dari ibu hamil tentang kesehatan termasuk di dalamnya tentang pentingnya
pemeriksaan kehamilan, tidak jarang kehamilan banyak menimbulkan adanya
1
1
2
kematian baik pada ibu maupun pada bayi yang dilahirkan atau bahkan
kedua-duanya (Manuaba, 2008).
Pada tahun 2011 secara Nasional cakupan K1 ke fasilitas kesehatan
adalah 92,7% dan K4 88,27%. Capaian Cakupan K1 di Jawa Timur tahun
2011 adalah 96,63 % dan Capaian Cakupan K4 88,25 % (Dinkes Prov. Jatim,
2011). Capaian cakupan K1 di kabupaten Kediri ialah 95,16%, dan cakupan
K4 90,58% (Dinkes Kab. Kediri, 2012). Pencapaian K4 dengan pencapaian
90,58% masih di bawah target yang diharapkan yaitu 95%. Berdasarkan Studi
Pendahuluan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode wawancara
dan menggunakan data skunder dari buku KIA ibu hamil yang periksa di
BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri
pada tanggal 21 – 22 Januari 2013, diketahui dari 5 ibu hamil trimester 3, di
dapat 2 (40%) orang ibu hamil trimester 3 tidak melaksanakan K4, yaitu ibu
hamil yang pertama hanya 1x memeriksakan kehamilannya selama TM 3
dikarenakan tidak ada yang mengantar ke bidan, ibu hamil yang kedua 3x
memeriksakan kehamilannya sampai pada TM 2 saja dikarenakan ibu
mengatakan tidak ada keluhan dan 3 (60%) orang ibu hamil trimester 3
melaksanakan K4 dengan memeriksakan kehamilannya minimal 1x pada TM
1, 1x pada TM 2, 2x pada TM 3.
Komplikasi yang terjadi selama kehamilan diakibatkan karena ketidak
teraturan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dan hal tersebut
berdampak tidak terdeteksinya kehamilan resiko tinggi. Kurangnya
pengetahuan ibu tentang pentingnya memeriksakan kehamilan di fasilitas
3
kesehatan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kehamilan resiko
tinggi. Titik berat kegiatan pelayanan antenatal adalah promotif dan preventif
dan hasilnya terlihat dari cakupan K1 dan K4. Oleh karena itu pelayanan
antenatal atau asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal. Dengan memberikan asuhan antenatal yang baik akan
menjadi salah satu tiang penyangga dalam safe motherhood dalam usaha
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal (Kusmiyati,
2009).
Menanggapi hal tersebut bidan berkewajiban untuk memberikan
informasi kepada ibu hamil dengan cara penyuluhan oleh tenaga kesehatan
dapat dimulai sejak awal pemeriksaan kehamilan dan setiap kali periksa
kehamilan (ANC). Penyuluhan ini dapat meliputi pengertian pemeriksaan
kehamilan, manfaat pemeriksaan kehamilan, dampak tidak memeriksakan
kehamilan dan kapan harus memeriksakan kehamilan selama hamil tiap
trimester. Ibu hamil juga harus teratur memeriksakan kehamilanya (ANC)
minimal 4 kali selama hamil. Hal tersebut berguna untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan di tenaga
kesehatan yang professional. Kemudian bidan dapat bekerja sama dengan
para kader untuk membentuk kelas ibu hamil yang manfaatnya baik untuk ibu
dan janin. Sehingga setiap kehamilan beresiko dapat tertangani dengan tepat
dan tidak terjadi keterlambatan penanganan serta untuk menurunkan angka
kematian maternal dan perinatal.
4
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas maka peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan pengetahuan
ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan
K4 di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten
Kediri Tahun 2013”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang ada pada latar belakang diatas, peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu
hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan K4 di
BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri
Tahun 2013 ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III
tentang pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan K4 di BPM Elly
Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun
2013.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil trimester III tentang
pemeriksaan kehamilan di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng
Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2013.
5
b. Mengidentifikasi pelaksanaan K4 di BPM Elly Mawarni Desa
Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2013.
c. Menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III
tentang pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan K4 di BPM Elly
Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri
Tahun 2013.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Kegiatan penelitian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, dan wawasan bagi ilmu yang diperoleh selama masa
perkuliahan serta pengalaman penelitian.
2. Bagi institusi pendidikan
Kegiatan penelitian ini diharapkan digunakan sebagai data, masukan,
informasi untuk proses penelitian selajutnya.
3. Bagi tempat penelitian
Kegiatan penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi tempat
pelayanan kesehatan untuk memberikan informasi tentang pentingnya
pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan.
4. Bagi ibu hamil
Penelitian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya Antenatal care secara teratur selama kehamilan.
6
E. Batasan Penelitian
Aspek penelitian ini hanya dibatasi pada hubungan pengetahuan ibu
hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan K4 di
BPM Elly Mawarni desa Krenceng kecamatan Kepung kabupaten Kediri.
Tehnik Sampling yang digunakan adalah Total sampling yaitu pengambilan
sampel secara keseluruhan dengan besar sampel yaitu 32 responden. Waktu
pelitian ini dilakukan pada tanggal 22 April – 11 Mei 2013.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil penginderaan manusia atau hasil
tahu seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimilikinya (mata,
hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu
penginderaan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap obyek.
Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra
pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata) (Notoatmodjo,
2010).
2. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan seseorang terhadap
obyek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda – beda. Secara
garis besar dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan antara lain :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
7
8
Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah.
1) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan
dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
2) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(Sebenarnya/nyata). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum – hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang sama.
3) Analisa (Analysis)
Analisa adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek kedalam komponen – komponen tetapi masih
didalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitanya satu
sama lain.
4) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian didalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi – formulasi yang ada.
9
5) Evaluasi (Evaluasi)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu kriteria yang ditemukan
sendiri atau menggunakan kriteria – kriteria yang ada.
3. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010) dari berbagai macam cara yang
telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang
sejarah, dikelompokkan menjadi dua yakni :
a. Cara Tradisional / Non Ilmiah
Cara kuno yang dipakai orangtua untuk memperoleh
kebenaran, pengetahuan sebelum diketemukanya metode ilmiah atau
metode penemuan secara secara sistematis dan logis. Cara – cara
penemuan pengetahuan pada periode ini diantaranya meliputi:
1) Cara coba – salah (Trial - error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan
bahkan sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini
dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam
memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut akan
berhasil dicoba kemungkinan yang lain.
2) Cara kekuasaan atau otoritas
Pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas
atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemimpin agama maupun
10
ahli ilmu pengetahuan sehingga pendapat mereka diterima tanpa
terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya.
3) Berdasarkan pengalaman pribadi
Bahwa pengalaman itu adalah sumber pengetahuan, atau
pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan.
4) Melalui jalan pikiran
Manusia telah menggunakan penalarannya dalam
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan menggunakan jalan
pikirannya baik menggunakan induksi maupun deduksi.
b. Cara modern atau cara ilmiah
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
metodologi penelitian ilmiah.
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan baik dari dalam dan luar individu antara
lain:
a. Faktor internal
1) Pendidikan
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,
perlindungan, dan bantuan yang diberikan pada anak setuju pada
11
kedewasaan. Semakin tinggi tingkat pedidikan seseorang
semakin mudah menerima informasi perkembangan seseorang
terhadap nilai – nilai baku yang diperlukan.
2) Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu sumber pengetahuan untuk
memperoleh suatu kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengulangi kembali pengalaman yang diperoleh,
baik itu pengalaman dari diri sendiri maupaun orang lain untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
3) Umur
Apabila semakin tinggi seseorang maka semakin banyak
pengetahuan yang dimiliki seseorang.
b. Faktor eksternal
1) Sosial ekonomi
Merupakan tingkat pendapatan seseorang dimana sosial
ekonomi semakin tinggi pula dan sebaliknya.
2) Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil karya cipta manusia yang
diperoleh dengan cara belajar dilaksanakan dan didukung
masyarakat dalam pelaksanaan.
3) Media massa
Media massa merupakan alat untuk mendapatkan
informasi, informasi menguntungkan keyakinan untuk mencapai
12
tujuan sehingga seseorang dapat mengetahui, memahami tentang
suatu hal, dalam hal ini tentang kesehatan.
4) Sumber daya
Merupakan segala sesuatu yang dapat memudahkan atau
kelancaran tugas mencakup uang, tenaga dan lain – lain. Semua
itu berpengaruh pada perilaku seseorang, pengaruhnya dapat
bersifat positif dan negatif yang akan mempengaruhi
pengetahuan seseorang sehingga akan mendukung seseorang
untuk berprilaku.
5. Cara mengukur pengetahuan
Guna mengetahui tingkat pengetahuan individu terhadap
permasalahan tertentu harus ada upaya untuk mengukur atau menilainya.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek
penelitian atau responden, sedangkan kualitas pengetahuan pada masing
– masing tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan scoring. Adapun
tingkat pengetahuan antara lain :
a. Tingkat pengetahuan baik 76 – 100 % dari skor maksimum.
b. Tingkat pengetahuan cukup 56 – 75 % dari skor maksimum.
c. Tingkat pengetahuan kurang < 56 % dari skor maksimum
(Nursalam, 2008).
13
B. Konsep Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan,
yaitu:
a. Triwulan I : dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan
b. Triwulan II : dari bulan ke-4 sampai 6 bulan
c. Triwulan III : dari bulan ke-7 sampai 9 bulan
(Prawiroharjo, 2008)
2. Tanda-Tanda Kehamilan
a. Tanda-tanda Pasti
1) Mendengar DJJ
2) Melihat, meraba atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa
3) Melihat rangka janin dengan sinar Ro atau dengan ultrasonografi
b. Tanda-tanda Mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah timbul pada hamil muda, tetapi dengan
tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak
tanda mungkin kita dapati, makin besar kemungkinan kehamilan.
1) Pembesaran, Perubahan Bentuk, dan Konsistensi Uterus.
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
makin lama makin bundar bentuknya, kadang-kadang pembesaran
tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya.
14
2) Perubahan Pada Serviks
Diluar kehamilan konsistensi cervix keras, kerasnya seperti kita
meraba ujung hidung, dalam kehamilan cervix menjadi lunak pada
perabaan selunak bibir atau ujung bawah daun telinga.
3) Kontraksi Braxton Hicks
Waktu palpasi atau toucher Rahim yang lunak seolah-olah menjadi
keras karena berkontraksi.
4) Ballottement
Ballottement ini dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun
dengan jari yang melakukan pemeriksaan dalam.
5) Meraba Bagian Anak
Dapat dilakukan kalau anak sudah agak besar, hanya kadang-
kadang tumor yang dapat seperti myoma, fibroma, dan lain-lain
dapat menyerupai bentuk anak.
6) Pemeriksaan Biologis
Tidak dimasukkan tanda pasti karena keadaan lain dapat
menimbulkan reaksi yang positif.
7) Pembesaran Perut
Setelah bulan ke-III rahim dapat diraba dari luar dan mulai
membesarkan perut.
8) Keluarnya Colostrum
9) Hyperpigmentasi Kulit
Hyperpigmentasi kulit seperti pada muka yang disebut cloasma
15
gravidarum (topeng kehamilan), hyperpigmentasi areola dan
papilla mammae, hyperpigmentasi linea alba (putih) yang menjadi
linea nigrae (hitam).
10) Tanda Chadwick
Adalah warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
11) Adanya Aminorrea
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, aminorrea
menandakan kemungkinan kehamilan.
12) Mual dan Muntah
13) Ibu Merasa Pergerakan Anak
14) Sering Kencing karena rahim yang membesar menekan pada
kandung kencing.
15) Perasaan dada berisi dan agak nyeri.
(Manuaba, 2008).
C. Konsep Antenatal Care
1. Pengertian Antenatal Care
Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan ibu
hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post
partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
(Prawiroharjo, 2008).
16
Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya (PWS-KIA, 2009).
Menurut MNH (Maternal Neonatal Health) asuhan antenatal atau yang
dikenal Antenatal Care merupakan prosedur rutin yang dilakukan oleh
petugas (dokter/bidan/perawat) dalam membina satu hubungan dalam
proses pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinannya
(Kusmiyati, 2009).
2. Tujuan ANC (Antenatal Care)
a. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta
sosial dan bayi.
c. Menemukan sejak dini bila ada masalah atau gangguan dan
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan.
d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu
maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif
berjalan normal.
f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam
memelihara bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
(Asrinah, 2010).
3. Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan Antenatal, yaitu :
a. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan.
17
b. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya.
c. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan
kehamilannya.
d. Mengidentifikasi dan penatalaksanaan kehamilan resiko tinggi.
e. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga
kualitas kehamilan dan merawat bayi.
f. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan
membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya
(Prawirohardjo, 2008).
4. Jadwal Kunjungan ANC
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa
mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan
sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :
a. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (usia kehamilan 0 -
13 minggu).
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (usia kehamilan 14 – 27
minggu).
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (usia kehamilan 28 – 40
minggu) (Suryati, 2011).
Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapat
informasi yang sangat penting. Kunjungan Trimester I (UK 0 – 13
minggu) ibu hamil mendapatkan informasi mengenai :
18
a. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan
dengan ibu hamil.
b. Mendeteksi masalah dan menanganinya.
c. Melakukan tindakan pencegahan seperti Tetanus neonatorum,
anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang
merugikan.
d. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi.
e. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan,
istirahat, dsb).
Trimester II (UK 14 – 27 minggu) : Sama seperti Trimester
pertama ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre-eklamsia (Tanya
ibu tentang gejala-gejala pre-eklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi
edema, periksa untuk mengetahui proteinuria) , Trimester III (UK 28 –
40 minggu) : sama seperti Trimester II ditambah palpasi abdominal untuk
mengetahui apakah ada kehamilan ganda, deteksi letak bayi yang tidak
normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit
(Asrinah, 2010).
Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat
masalah, dan ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan
bilamana ia merasakan tanda-tanda bahaya atau jika merasa khawatir.
Untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan, sehubungan
19
dengan hal-hal diatas, petugas kesehatan akan memberi asuhan antenatal
yang baik dengan langkah-langkah:
a. Sapa ibu (dan juga keluarganya) dan membuatnya merasa nyaman.
b. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti
apa yang diceritakan oleh ibu.
c. Melakukan pemeriksaan fisik.
d. Melakukan pemeriksaan laboratorium.
e. Melakukan anamnesis, pemerikasaan fisik dan laboratorium untuk
menilai apakah kehamilannya normal :
1) Tekanan darah dibawah 140/90.
2) Edema hanya pada ekstremitas.
3) Tinggi fundus dalam cm atau mengunakan jari-jari tangan sesuai
dengan usia kehamilan.
4) Denyut jantung janin 120 sampai 160 denyut per menit.
5) Gerakan janin terasa setelah 18-20 minggu hingga melahirkan.
f. Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran dan
kemungkinan keadaan darurat :
1) Bekerjasama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk
mempersiapkan rencana kelahiran termasuk : mengidentifikasi
penolong dan tempat bersalin, serta perencanaan tabungan untuk
mempersiapkan biaya persalinan.
2) Bekerjasama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk
mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk :
20
mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk
mencapai tempat tersebut, mempersiapkan donor darah,
mengadakan persiapan financial, mengidentifikasi pembuat
keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada di
tempat.
g. Memberikan konseling :
1) Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per
hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat
besi, minum cukup cairan (menu seimbang).
2) Latihan : normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah.
3) Perubahan fisiologi : tambah berat badan, perubahan pada
payudara, tingkat tenaga yang bisa menurun, mual selama
triwulan pertama, rasa panas, dan atau varises, hubungan suami
istri boleh dilanjutkan selama kehamilan (dianjurkan memakai
kondom).
4) Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia
mendapati tanda-tanda bahaya berikut : perdarahan pervaginam,
sakit kepala lebih dari biasa, gangguan pengelihatan,
pembengkakan pada wajah/tangan, nyeri abdomen (epigastrik),
janin tidak bergerak sebanyak biasanya dan mual terus menerus
dan tidak mau makan pada saat hamil.
h. Memberikan zat besi 90 hari mulai munggu ke–20.
21
i. Memberikan imunisasi tetanus 0,5cc jika sebelumnya telah
mendapatkan menjadwalkan kunjungan berikutnya.
j. Mendokumentasikan kunjungan tersebut.
5. Standar asuhan Antenatal 7 T :
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
b. Tekanan darah diukur.
c. Tinggi puncak rahim (tinggi fundus) diukur untuk mengetahui
letak janin dan umur kehamilan.
d. Imunisasi Tetanus Toxoid (TT), yaitu imunisasi anti tetanus yang
diberikan 2x selama kehamilan dengan jarak 1 bulan. Untuk
mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir.
e. Tablet Tambah Darah (TTD) sehari 1 tablet selama paling sedikit
90 hari.
f. Test Penyakit Menular Seksual (PMS) (Kusmiyati, 2009).
D. Konsep Perilaku
Dari Aspek biologi perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu dari segi
biologis, semua mahluk hidu mulai dari binatang sampai dengan manusia
mempunyai aktivitas masing-masing. Manusia sebagai mahluk hidup
mempunyai bentangan kegiatan yang sangat luas, sepanjang kegiatan
manusia tersebut antara lain: berjalan, berbicara, bekerja, menulis ,
membaca berpikir dan seterusnya. Secara singkat aktifitas manusia tersebut
22
dikelompokan menjadi 2 yakni : a) aktivitas-aktivitas yang dapat diamati
oleh orang lain, misalnya berjalan, bernyanyi, tertawa dan sebagainya.
b) aktivitas yang tidak dapat diamati orang lain (dari luar) misalnya :
berpikir, berfantasi dan bersikap dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).
1. Berdasarkan teori SOR (Stimulus-Organisme-
Respons) perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :
a. Perilaku tertutup (covert behavior)
Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut
masih belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas.
Respons seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian,
perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang
bersangkutan. Bentuk “unobservable behavior” atau “convert
behavior” yang dapt diukur adalah pengetahuan dan sikap.
b. Perilaku terbuka (overt behavior)
Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut
sudah berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari
luar atau “observable behavior”. Contoh : seorang ibu hamil
memeriksakan kehamilannya ke puskesmas atau bidan praktik.
Perilaku Kesehatan (health behavior) adalah respon respon
seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan
sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-
sakit (kesehatan) seperti lingkungan, makanan, minuman dan
pelayanan kesehatan. Dengan kata lain perilaku kesehatan adalah
23
semua aktifitas atau kegiatan seseorang baik yang diamati
(observable) maupun tidak dapat diamati (unobservable) yang
berkaitan dengan pemeliharaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan
ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan
masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan, dan mencari
penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan. Oleh
sebab itu perilaku kesehatan ini pada garis besarnya dikelompokan
menjadi dua, yakni :
1) Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat.
Oleh sebab itu perilaku ini disebut perilaku sehat , mencegah
atau menghindari dari penyakit dan penyebab atau masalah
atau penyebab masalah kesehatan (perilaku preventif) dan
perilaku dalam mengupayakan meningkatnya kesehatan
(perilaku promotif).
2) Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan
untuk memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah
kesehatannya. Oleh sebab itu perilaku ini disebut pencarian
pelayanan kesehatan (health seeking behavior). Perilaku ini
mencakup tindakan-tindakan yang diambil seseorang atau
anaknya bila sakit atau terkena masalah kesehatan untuk
memperoleh kesembuhan atau terlepasnya dari masalah
kesehatan tersebut. Tempat pencarian kesembuhan ini adalah
24
tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan, baik fasilitas atau
pelayanan kesehatan tradisional (dukun, sinshe, atau
paranormal), maupun modern atau profesional (Rumah sakit,
Puskesmas, Poliklinik, dan sebagainya)
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku untuk melakukan
keteraturan Antenatal care.
a. Faktor-faktor predisposisi (predisposisi factor) mencakup
1) Pengetahuan
Menurut fungsi dasar manusia mempunyai dorongan dasar
untuk ingin tahu, untuk mencari penalaran, dan untuk
mengordinasikan pengalamannnya. Adanya 24unsur-unsur
pengalaman yang semula tidak konsisten dengan apa yang diketahui
oleh individu akan disusun. Jadi sikap berfungsi sebagai suatu
skema, yaitu: suatu cara strukturisasi agar dunia disekitar tampak
logis dan masuk akal. Sikap digunakan untuk melakukan evaluasi
terhadap fenomena luar yang ada dan mengordinasikan.
2) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam
pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atua
perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang
pada diri individu, kelompok atau masyarakat.
3) Pengalaman pribadi
25
Apa yang dialami adalah manusia akan membentuk dan
mempengaruhi penghayatan terhadap stimulus 25sosial. Tanggapan
akan terjadi salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat
mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan obyek psikologis.
Pembentukan kesan atau tanggapan terhadap objek merupakan
proses kompleks dalam diri individu yang melibatkan individu yang
bersangkutan, situasi dimana tanggapan itu terbentuk, dan atribut
atau ciri-ciri objektif yang dimiliki oleh stimulan.
4) Pengaruh kebudayaan (culture)
Tanpa didasari kebudayaan telah menanam garis pengetahuan
seseorang dapat menentukan sikap terhadap berbagai masalah.
Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakat, karena
kebudayaan pulalah yang memberikan corak pengalaman individu
yang menjadi kelompok masyarakat asuhannya. Hanya kepribadian
individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan
dominasi kebudayaan dalam pembentukan opini seseorang.
5) Media massa
Media massa sebagai saran komunikasi, berbagai bentuk media
massa seperti 25televisi, radio, surat kabar mempuyai pengaruh yang
besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya
informasi baru mengenai sesuatu hal 25memberi landasan kognitif
baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan – pesan
sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat
26
akan memberi dasar efektif dalam penilaian sesuatu hal sehingga
terbentuklah arah sikap tertentu.
6) Faktor Emosional
Sikap tidak semua ditentukan oleh situasi lingkungan dan
pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang suatu bentuk sikap
merupakan pernyataan yang didasari oleh emosional yang berfungsi
dan pengalihan sikap yang sama sementara dan segera berlalu begitu
frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang
lebih persisten dan bertahan lama (Notoatmodjo, 2010).
b. Faktor – faktor pemungkin (enabling factors)
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana
atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misal : air bersih, tempat
pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan
yang bergizi dan lain-lain, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan
seperti puskesmas, rumah sakit, Poliklinik, Posyandu Pos obat desa dan
bidan praktek untuk berperilaku sehat. Masyarakat memerlukan sarana
dan prasrana pendukung, misalnya : perilaku pemeriksaan kehamilan
ibu yang hamil mau periksa kehamilannya tidak hanya karena ingin
tahu dan sadar manfaat periksa hamil saja, melainkan ibu tersebut
dengan mudah harus dapat memperoleh fasilitas atau tempat periksa
hamil misalnya : puskesmas, polindes, bidan praktek swasta, fasilitas
ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terawatnya
27
perilaku kesehatan, maka faktor ini disebut faktor pendukung atau
faktor pemungkin (Notoatmodjo, 2010).
c. Faktor – faktor penguat (reinforcing factor)
Faktor – faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh
masyarakat, secara umum individu cenderung untuk memiliki sikap
orang lain yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain
dimotifasikan oleh kepentingan dan keinginan untuk beraplisiasi dan
keinginan untuk menghindari konflik dengan orang lain yang dianggap
penting tersebut (Notoatmodjo, 2010).
Selain sikap dan perilaku tokoh masyarakat sikap dan perilaku
para petugas kesehatan. Termasuk juga disini undang-undang,
peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah terkait
dengan kesehatan. Untuk perilaku sehat, masyarakat kadang-kadang
bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas
saja. Tokoh agama, para petugas, lebih-lebih para petugas kesehatan.
Disamping itu undang-undang juga diperlukan untuk memperkuat
perilaku kesehatan tersebut. Seperti perilaku periksa hamil, juga
diperlukan peraturan atau perundang-undangan yang mengharuskan ibu
hamil melakukan periksa hamil (Notoatmodjo, 2010).
E. Konsep Kunjungan Ulang (K4)
1. Pengertian
Kunjungan ulang ibu hamil (K4) adalah kontak ibu hamil dengan
28
tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan
ante natal care sesuai standart yang ditetapkan dengan syarat:
a. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (usia kehamilan 0 -
13 minggu).
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (usia kehamilan 14 – 27
minggu).
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (usia kehamilan 28 – 40
minggu) (Suryati, 2011).
2. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan
Tujuannya adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan
mental ibu dan bayi selama dalam kehamilan, persalinann dan nifas,
sehingga didapatkan ibu dan anak yang selamat dan sehat. Dengan
pemeriksaan kehamilan dapat mengenali dan menangani faktor resiko
yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas,
mengobati penyakit yang mungkin diderita ibu hamil sedini mungkin,
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas anak, memberikan nasihat
tentang cara hidup sehat, keluarga berencana, kehamilan, persalinan,
nifas, dan laktasi, dan juga mengembalikan kesehatan ibu saat akhir kala
nifas (Depkes RI, 2008).
3. Pemeriksaan pada K4
Menurut Depkes RI (2008), perawatan yang diberikan kepada ibu
hamil secara berkala dan teratur sangat penting, sebab merupakan upaya
29
bersama antara petugas kesehatan dan ibu hamil, suami, keluarga dan
masyarakat, mengenai :
a. Aspek kesehatan dari ibu hamil dan janin untuk menjaga
kelangsungan kehamilan.
b. pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup ibu dan
bayi setelah lahir.
c. Aspek psikologi, agar dalam menghadapi kehamilan dan
persalinannya ibu hamil mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin
dan terlindungi keselamatan diri dan bayinya, dan tidak terjadi
depresi dalam masa kehamilan, persalinan nifas.
d. Aspek sosial ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin (gakin) pada
umumnya tergolong dalam kelompok gizi kurang, anemia, penyakit
menahun. Ibu resiko tinggi atau ibu dengan komplikasi persalinan
dari keluarga miskin membutuhkan dukungan biaya dan transportasi
untuk rujukan ke rumah sakit.
4. Pelaksanaan K4
a. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (usia kehamilan 0 -
13 minggu).
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (usia kehamilan 14 – 27
minggu).
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (usia kehamilan 28 – 40
minggu) (Suryati, 2011).
30
5. Faktor yang mempengaruhi ibu tidak melaksanakan K4
Menurut Depkes RI (2008), faktor ibu tidak melaksanakan K4
dapat dikategorikan menjadi :
a. Masalah sumber daya manusia (Man), yaitu pengetahuan ibu yang
rendah, tenaga kesehatan yang tidak memberikan pelayanan secara
optimal dan keluarga yang tidak mendukung.
b. Masalah biaya (Money), yaitu tidak adanya anggaran untuk
melaksanakan ANC menyebabkan ibu tidak melaksanakan
kunjungan ulang K4.
c. Masalah sarana dan prasarana (Material), yaitu akses terhadap sarana
kesehatan yang sulit mendorong ibu tidak melaksanakan kunjungan
ulang.
d. Masalah tata cara pelaksanaan (Method), yaitu pelaksanaan
pemeriksaan yang terkesan tidak memberi manfaat bagi ibu
mendorong ibu untuk tidak melaksanakan ANC ulang.
e. Masalah sisi pengelolaan (Management), yaitu fungsi keluarga yang
tidak dapat berjalan secara obtimal dalam arti setiap anggota
keluarga bergerak sendiri menyebabkan ibu kesulitan mendapatkan
dukungan untuk melaksanakan kunjungan ulang ANC (Depkes RI, 2008).
31
F. Kerangka Konseptual
Kerangka konsep data dasarnya adalah kerangka hubungan antara
konsep yang diamati atau yang diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2010).
Pada penelitian ini kerangka konsep untuk hubungan pengetahuan ibu
hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan dengan pelaksaan K4.
Bagan 2.1 Kerangka konsep Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Pemeriksaan Kehamilan dengan Pelaksanaan K4 di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2013.
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
Minimal 4 kali sesuai standart oleh tenaga kesehatan
Di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
X 100
Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1tahun
Faktor yang mempengaruhi K4 :- Sumber daya
manusia- Biaya - Sarana dan
prasarana- Tata cara
pelaksanaan- Pengelolaan
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan :
1. Faktor internal- Pendidikan- Pengalaman- Umur
2. Faktor eksternal- Kebudayaan- Media masa- Sumber daya
Pelaksanaan K4 :1. 1 kali pada trimester
pertama2. 1 kali pada trimester
kedua3. 2 kali pada trimester
ketiga
Pengetahuan ibu hamil trimester III
tentang pemeriksaan kehamilan :
1. Pengertian pemeriksaan kehamilan
2. Tujuan pemeriksaan kehamilan3. Jadwal kunjungan pemeriksaan
Kehamilan4. Faktor – faktor yang
mempengaruhi kunjungan
Kategori :- Baik = 76 – 100%- Cukup = 56 – 75%- Kurang = < 56%
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan bumil tentang gizi seimbang :Faktor internalPendidikanPengalamanUmurFaktor eksternalKebudayaanMedia masaSumber daya
Pengetahuan bumil tentang Gizi seimbang dengan tingkat pengetahuan (C1 & C2) :Pengertian gizi seimbangManfaat gizi seimbangPenilaian status gizi ibu hamil Pengaruh gizi seimbang terhadap kehamilanMasalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamilKebutuhan gizi ibu hamilAkibat kekurangan nutrisi
Kenaikan berat badan selama hamil sampai dengan TM 3Berat badan awal sampai dengan berat badan TM 3
Kategori :Baik = 76 – 100%Cukup = 56 – 75%Kurang = < 55%
Kategori Kurang CukupLebih
Faktor yang mempengaruhi kenaikan berat berat badan :Status gizi ibu hamilPemeriksaan kehamilanEkonomiUsia
Pemenuhan Gizi:
- Status Gizi sebelumnya
-Pola Makan yang baik untuk ibu hamil
Keterangan :
= diteliti
= tidak diteliti
= berhubungan
= berpengaruh
32
G. Hipotesis
Hipotesis suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian,
patokan diduga atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan
dalam penelitian tersebut, setelah melalui pembuktian, maka hipotesis dapat
benar atau salah, dapat diterima atau ditolak (Notoatmodjo, 2010).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini rumusannya sebagai berikut :
H1 = Ada hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang
Pemeriksaan Kehamilan dengan Pelaksanaan K4 di BPM Elly
Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri
Tahun 2013.
HO = Tidak Ada hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
tentang Pemeriksaan Kehamilan dengan Pelaksanaan K4 di BPM
Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten
Kediri Tahun 2013.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara memecahkan masalah menurut metode
keilmuan (Nursalam, 2008). Pada bab ini akan diuraikan mengenai desain
penelitian, kerangka kerja, variabel penelitian, definisi operasional, populasi,
sampel dan sampling, pengumpulan data, analisa data, etika penelitian dan
keterbatasan penelitian.
A. Desain Penelitian
Desain atau rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting
dalam penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2008).
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah analitik korelasi yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dari dua
variabel atau lebih (Notoatmodjo, 2010). Pendekatan yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah cross sectional yaitu suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor – faktor resiko dengan efek
dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat (point time approach) artinya tiap subjek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter
atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua
objek peneliti diamati pada waktu yang sama. (Notoatmodjo, 2010).
33
34
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan pada 22 April - 11 Mei 2013.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng
Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.
35
C. Kerangka Kerja
Kerangka kerja penelitian (frame work) adalah langkah – langkah
dalam aktivitas ilmiah, mulai dari penetapan populasi, sampel, dan
seterusnya (Nursalam, 2008). Kerangka kerja penelitian (frame work) pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagan 3.1 Kerangka Kerja Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Pemeriksaan Kehamilan dengan Pelaksanaan K4 di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2013.
Sampel:Semua Ibu hamil trimester III yang ada di BPM Elly Mawarni
Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri
Populasi :Semua Ibu hamil trimester III yang ada di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng
Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri(32 orang)
Teknik SamplingTotal sampling
Pengumpulan Data
Pengolahan DataEditing, Coding, Scoring,
Tabulating
Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan
Kuesioner
Pelaksanaan K4Observasi Buku KIA
Uji StatistikSpearman Rank
Kesimpulan
Penyajian Hasil
36
D. Sampling Desain
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti tersebut (Notoatmodjo, 2010). Populasi adalah setiap subjek
(misalnya : manusia, pasien) yang memenuhi kriteria yang ditetapkan
(Nursalam, 2008). Populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di BPM Elly
Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri
sebanyak 32 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006). Sampel adalah bagian dari seluruh obyek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Suyanto, 2008). Sampel
terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2008). Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil
Trimester III di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung
Kabupaten Kediri pada tanggal 22 April – 11 Mei 2013 yang memenuhi
kriteria – kriteria :
37
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian
dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti
(Nursalam, 2008).
Sebagai kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Ibu hamil Trimester III yang periksa kehamilan di BPM Elly
Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten
Kediri.
2) Ibu hamil Trimester III yang bersedia menjadi responden dan
bisa membaca serta menulis.
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai
sebab (Nursalam, 2008). Sebagai kriteria eksklusi dalam penelitian
adalah:
1) Ibu hamil Trimester III yang usia kehamilannya lebih dari 40
minggu.
2) Ibu hamil Trimester III yang membatalkan kesediannya
menjadi responden.
3. Besar Sampel
Besar sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan
sampel. Besar kecilnya jumlah sampel sangat dipengaruhi oleh
rancangan dan ketersediaan subjek dari penelitian itu sendiri (Nursalam,
38
2008). Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
Total Sampling. Besar kecilnya sampel sangat dipengaruhi oleh
rancangan dan ketersediaan subjek dari penelitian itu sendiri (Nursalam,
2008). Menurut Polit dan Hungler menyatakan bahwa semakin besar
sampel yang dipergunakan semakin baik dan representatif hasil yang
diperoleh. Dan besar sampel dalam penelitian ini adalah 32 responden.
4. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara – cara yang
ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang
benar - benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam,
2008). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Total sampling yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan.
E. Identifikasi Variabel
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok yang lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel juga merupakan konsep
dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk
pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam, 2008).
Dalam penelitian ini terdiri dua variabel meliputi variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
39
1. Variabel Independen (Bebas)
Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan
variabel yang lain (Nursalam, 2008). Sedangkan menurut Hidayat, Aziz
Alimul (2007) variabel independen merupakan variabel yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam
penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah pengetahuan
ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan.
2. Variabel Dependen (Terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain (Nursalam, 2008). Sedangkan menurut Hidayat, Aziz
Alimul (2007), variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini
juga disebut sebagai variabel efek, hasil, oucom atau event (Hidayat,
2007). Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel dependen
adalah pelaksanaan K4.
40
F. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional
Indikator AlatUkur
Skala Skor
1. Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan
Kemapuan responden untuk menjawab pertanyaan pemeriksaan kehamilan
a. Pengertian pemeriksaan kehamilan
b. Tujuan pemeriksaan kehamilan
c. Jadwal pemeriksaan kehamilan
d. Faktor - faktor yang mempengaruhi kunjungan
Kuesioner ORDINAL
Skor :Benar = 1Salah = 0
Kategori :Baik(76– 100%) Cukup (56 – 75%)Kurang (> 56%)
2. Pelaksanaan K4
Kontak ibu hamil dengan bidan untuk mendapatkan pelayanan Antenatal care dalam kehamilan
Pelaksanaan K4- Satu kali
kunjungan selama trimester pertama (UK 0 – 13 minggu)
- Satu kali kunjungan selama trimester kedua (UK 14 – 27 minggu)
- Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (UK 28 – 40 minggu)
Buku KIA
ORDINAL
Skor :Melaksanakan = 1Tidak Melaksanakan = 0
Kategori :Melaksanakan jika :Minimal ANC TM 1: 1x, TM 2: 1x, TM 3: 2xTidak Melaksanakan jika :ANC TM 1: <1x, TM 2: <1x, TM 3: <2x
Tabel. 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Pemeriksaan Kehamilan dengan Pelaksanaan K4 di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2013
41
G. Pengumpulan Data dan Analisa Data
1. Pengumpulan data
a. Proses pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada
subjek dan pengumpulan karakteristik yang diperlukan penelitian
(Nursalam, 2008).
Dalam penelitian pengumpulan data dilakukan sebagai
berikut :
1) Meminta surat – surat yang diperlukan misalnya surat
pengantar dari instansi pendidikan yang disetujui oleh Direktur
Akademi Kebidanan Pamenang, surat izin dari
baskesbanglinmas, Dinas Kesehatan kabupaten Kediri, di BPM
Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten
Kediri, Surat permohonan menjadi responden dan Surat
persetujuan menjadi responden.
2) Penyerahan surat ijin ke BPM Elly Mawarni Desa Krenceng
Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.
3) Setelah mendapatkan surat ijin dari ibu Elly Mawarni, peneliti
meminta kerja sama dari pihak BPM Elly Mawarni
memperoleh data banyaknya ibu hamil TM 3 dan meminta data
yang berhubungan dengan identitas responden.
42
4) Menemui responden untuk memberi penjelasan kepada
responden, dan yang bersedia menjadi responden maka
dipersilahkan untuk menandatangani informed consent.
5) Melihat buku KIA ibu hamil untuk mengetahui data
pelaksanaan kunjungan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil.
6) Jika ada kesulitan dalam mengumpulkan data, peneliti
menghubungi ibu Elly Mawarni untuk memperoleh data yang
dibutuhkan.
7) Jika responden yang datang untuk pemeriksaan kehamilan di
BPM Elly Mawarni belum memenuhi besar sampel penelitian,
maka peneliti melakukan kunjungan ke rumah responden, yaitu
ibu hamil TM III.
8) Setelah kuesioner terisi dan terkumpul peneliti kemudian
melakukan pengolahan data.
Dalam proses pengumpulan data peneliti melakukan
pengamatan sendiri kerjasama dengan pihak BPM Elly Mawarni
Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.
b. Instrumen pengumpulan data
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data (Hidayat, 2007). Instrument penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kuesioner. Bentuk
kuesioner yang digunakan berupa daftar pernyataan yang terdiri
dari 16 pernyataan positif dan 4 pernytaan negatif, dimana
43
responden dapat memahami pernyataan tersebut. Jenis pernyataan
yang digunakan bersifat tertutup yaitu responden menjawab sesuai
dengan apa yang diketahui responden.
Tempat dan Waktu
Tempat : Penelitian akan dilakukan di BPM Elly
Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung
Kabupaten Kediri.
Waktu penelitian: Penelitian akan dilaksanakan pada bulan
Oktober – Juli 2013.
2. Analisa data
a. Langkah – langkah analisa
1) Editing (Penyuntingan Data)
Editing adalah mengkaji dan meneliti kembali data yang
telah terkumpul apakah sudah baik dan sudah dipersiapkan
untuk proses berikutnya. Misalnya hasil wawancara atau
angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner
perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada
data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin
dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut
dikeluarkan (drop out) (Notoatmodjo, 2010).
2) Coding
Coding adalah pemberian atau pembuatan kode - kode
pada tiap - tiap data termasuk dalam kategori yang sama. Kode
44
adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau
huruf-huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada
suatu informasi atau data yang akan dianalisis (Notoatmodjo,
2010).
a) Umur
Kode 1 = < 20 tahun
Kode 2 = 20 - 35 tahun
Kode 3 = > 35 tahun
b) Pendidikan
Kode 1 = Tamat SD
Kode 2 = Tamat SMP
Kode 3 = Tamat SMA
Kode 4 = Perguruan Tinggi
c) Pekerjaan
Kode 1 = IRT
Kode 2 = Petani
Kode 3 = Swasta
Kode 4 = Wiraswasta
Kode 5 = PNS
d) Kehamilan
Kode 1 = 1
Kode 2 = 2 – 4
Kode 3 = ≥ 5
45
e) Sudah mendapatkan informasi tentang pemeriksaan
kehamilan atau belum
Kode 1 = Sudah
Kode 2 = Belum
f) Sumber informasi yang di dapat mengenai kehamilan
Kode 1 = Tenaga kesehatan
Kode 2 = Media masa
Kode 3 = Orang lain
3) Scoring
Scoring adalah pemberian skor pada setiap jawaban yang
diberikan responden. Skor diberikan berdasarkan ketentuan
dari peneliti.
- Skor untuk pernyataan positif pada kuesioner pengetahuan
ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan :
Benar = 1
Salah = 0
- Skor untuk pernyataan negatif pada kuesioner
pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan
kehamilan :
Salah = 1
Benar = 0
- Skor untuk pelaksanaan K4 :
Melaksanakan = 1
46
Tidak melaksanakan = 0
Dengan Kategori :
Melaksanakan jika :
Minimal ANC TM 1 : 1x
TM 2 : 1x,
TM 3 : 2x
Tidak Melaksanakan jika :
ANC TM 1 : <1x
TM 2 : <1x
TM 3 : <2x
Kemudian jawaban masing – masing responden dari
semua pertanyaan dijumlahkan lalu dibandingkan dengan
jumlah yang diharapkan dikalikan dengan 100 %.
Rumus yang digunakan :
x100%
Keterangan :
N : Nilai yang di dapat
SP: Skor yang didapat
SM: Skor maksimal
Kategori :
Baik = 76-100%
Cukup = 56-75%
Kurang = < 56% (Nursalam, 2008).
47
4) Tabulating
Tabulating merupakan penyusunan data dalam bentuk
tabel. Setelah data dikategorikan, selanjutnya dilakukan analisa
data. Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
analisis bevariate yaitu analisis yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi
(Notoatmodjo, 2010).
a) Uji statistik yang digunakan
Berdasarkan hasil pengumpulan data kemudian untuk
menganalisa hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III
tentang pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan K4,
peneliti menggunakan rumus korelasi Spearman Rank
Rumus :
Dimana :
ρ : Koefisien korelasi tata jenjang rank Spearman
b : Beda antara jenjang setiap subyek
n : Banyaknya subyek (Sugiyono, 2007)
b) Pembacaan hasil uji statistik
Dengan melihat angka probabilitas dengan ketentuan :
(1) Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
(2) Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
6 ∑ bi2
n (n2-1)ρ = 1 -
48
Dari perhitungan dengan menggunakan rumus
korelasi Spearman Rank didapatkan harga rho hitung.
Untuk mengetahui apakah koefisien ini signifikan atau
tidak maka perlu dibandingkan rho hitung dengan rho
table.
Menurut Sugiyono (2007), Tingkat hubungan nilai
koefisien korelasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Pedoman Keeratan Dua Variabel berdasarkan Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,200 - 0,399 Rendah
0,400 - 0, 599 Sedang
0,600 - 0, 799 Kuat
0,800 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, 2007.
c) Piranti yang digunakan
Dengan menggunakan analisis data dan dibantu
dengan program software komputer.
H. Etika Penelitian
Etika penelitian yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini meliputi
pengajuan permohonan ijin kepada Direktur AKBID Pamenang Pare Kediri
dan BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten
49
Kediri tempat dimana penelitian ini akan dilakukan. Dalam penelitian ini,
peneliti menekankan masalah etika, antara lain sebagai berikut :
1. Lembar Persetujuan (Informed consent)
Subyek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang
tujuan penelitian yang akan dilaksansakan, mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Jika responden bersedia
diteliti, maka harus bersedia menandatangani persetujuan tersebut. Dan
jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak boleh
memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.
2. Tanpa nama (Anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan responden maka peneliti tidak akan
menentukan nama responden pada lembar pengumpulan data. Cukup
dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar tersebut.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti karena
hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan
sebagai hasil riset (Hidayat, 2007).
I. Keterbatasan
Pada penelitian ini terdapat adanya keterbatasan-keterbatasan,
diantaranya:
a. Kurangnya pengetahuan peneliti karena peneliti masih pemula sehingga
hasil penelitian kurang sempurna dan kurang optimal.
50
b. Pengumpulan data dengan kuesioner memiliki pernyataan yang lebih
banyak dipengaruhi oleh pendapat pribadi.
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang
“Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Pemeriksaan
Kehamilan dengan Pelaksanaan K4 di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng
Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri” dimana penelitian dilaksanakan pada
tanggal 22 April sampai dengan tanggal 11 Mei 2013 dengan jumlah
responden sebanyak 32 orang.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian meliputi karakteristik lokasi penelitian, data umum
yang terdiri dari karakteristik responden yaitu data demografi yang meliputi
usia, pendidikan, pekerjaan, dan gravida responden. Sedangkan data khusus
menampilkan hasil penelitian tentang pengetahuan ibu hamil tentang
pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan K4 yang diperoleh dari lembar
kuesioner di di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung
Kabupaten Kediri.
1. Karakteristik Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil trimester III yang
melakukan pemeriksaan kehamilan di BPM Elly Mawarni pada tanggal
22 April sampai dengan tanggal 11 Mei 2013. BPM Elly Mawarni
terletak di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri 51
52
Provinsi Jawa Timur dengan memiliki luas , yang terdiri dari 5 ruangan
yaitu :
a. 1 kamar periksa dengan 1 tempat tidur
b. 1 kamar bersalin dengan 2 tempat tidur
c. 2 kamar nifas dengan 4 tempat tidur
d. 1 kamar mandi
2. Data Umum
a. Karakteristik Responden berdasarkan Umur
Tabel 4.1 : Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil TM III berdasarkan umur di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tanggal 22 April – 11 Mei 2013.
No. Umur Jumlah Prosentase
1. < 20 tahun 4 12,5
2. 20 – 35 tahun 24 75,0
3. > 35 tahun 4 12,5
Jumlah 32 100,0
Berdasarkan tabel 4.1. diatas, dari 32 responden yang diteliti
diketahui responden berumur < 20 tahun yaitu 4 responden (12,5%),
responden yang berumur 20 - 35 tahun terdapat 24 responden
(75,0%), dan terdapat 4 responden (12,5%) yang berumur >35 tahun.
53
b. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.2 : Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil TM III berdasarkan pendidikan di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tanggal 22 April – 11 Mei 2013.
No. Pendidikan Jumlah Prosentase
1. SD 4 12,5
2. SMP 18 56,2
3. SMA 8 25,0
4. Perguruan Tinggi 2 6,3
Jumlah 32 100,0
Berdasarkan tabel 4.2. diatas, dari 32 responden yang diteliti
diketahui bahwa pendidikan terakhir responden di BPM Elly
Mawarni adalah pendidikan terakhir SMP berjumlah 18 responden
(56,2%), sedangkan yang SD berjumlah 4 responden (12,5%), SMA
berjumlah 8 responden (25,0%), dan perguruan tinggi yaitu 2
responden (6,3%).
c. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3 : Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil TM III berdasarkan pekerjaan di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tanggal 22 April – 11 Mei 2013.
No. Pekerjaan Jumlah Prosentase
1. IRT 23 71,9
2. Petani 3 9,4
3. Swasta 1 3,1
4. Wiraswasta 4 12,5
5. PNS 1 3,1
Jumlah 32 100,0
54
Berdasarkan tabel 4.3. diatas diketahui dari 32 responden yang
diteliti pekerjaan responden yaitu sebagai ibu rumah tangga sebesar
23 responden (71,9%), 4 responden (12,5%) bekerja sebagai
wiraswasta, sedangkan responden yang bekerja sebagai petani
sebesar 3 responden (9,4%) dan memiliki pekerjaan sebagai PNS ada
1 responden (3,1%) dan swasta ada 1 responden (3,1%).
d. Karakteristik Responden berdasarkan Kehamilan
Tabel 4.4 : Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil TM III berdasarkan kehamilan di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tanggal 22 April – 11 Mei 2013.
No. Hamil Jumlah Prosentase
1. 1 12 37,5
2. 2 – 4 19 59,4
3. ≥ 5 1 3,1
Jumlah 32 100,0
Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui dari 32 responden yang
diteliti terdapat primigravida atau masih pertama kali hamil yaitu
sebesar 12 responden (37,5 %), sedangkan responden yang
multigravida atau sudah pernah hamil sebelumnya yaitu 19 responden
(59,4 %), dan responden yang grandemulti atau hamil lebih dari IV
terdapat 1 responden (3,1 %).
55
e. Karakteristik Responden berdasarkan Sumber Informasi
Tabel 4.5 : Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil TM III berdasarkan sumber informasi yang di dapat di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tanggal 22 April – 11 Mei 2013.
No. Sumber Info Jumlah Prosentase
1. Tenaga kesehatan 32 100,0
2. Media massa 0 0
3. Orang lain 0 0
Jumlah 32 100,0
Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui dari 32 responden yang
diteliti responden yang mendapatkan informasi tentang pemeriksaan
kehamilan dari tenaga kesehatan yaitu sebesar 32 responden (100%).
3. Data Khusus
a. Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan
Pada data khusus menunjukan hasil penelitian mengenai
hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan
kehamilan dengan pelaksanaan K4 dengan diagram sebagai berikut :
Tabel 4.6 : Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tanggal 22 April – 11 Mei 2013.
No. Pengetahuan ibu hamil Jumlah Prosentase
1. Kurang 2 6,3
2. Cukup 11 34,3
3. Baik 19 59,4
Jumlah 32 100,0
56
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa dari 32
responden, yang berpengetahuan baik yaitu 19 responden (59,4%),
sedangkan responden yang berpengetahuan cukup berjumlah 11
responden (34,3%), dan responden yang berpengetahuan kurang
berjumlah 2 responden (6,3%).
b. Pelaksanaan K4 ibu hamil trimester III
Pada tabel berikut ini menunjukkan hasil penelitian mengenai
pelaksanaan K4 ibu hamil trimester 3 di BPM Elly Mawarni.
Dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7 : Pelaksanaan K4 ibu hamil trimester III di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tanggal 22 April – 11 Mei 2013.
No. Pelaksanaan K4 Jumlah Prosentase
1. Melaksanakan 30 93,7
2. Tidak melaksanakan 2 6,3
Jumlah 32 100,0
Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan dari 32 responden
terdapat 30 responden (93,7%) melaksanakan K4 dan sebanyak 2
responden (6,3%) tidak melaksanakan K4.
c. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang
Pemeriksaan Kehamilan dengan Pelaksanaan K4
57
Tabel 4.8: Tabulasi Silang antara Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Pemeriksaan Kehamilan dengan Pelaksanaan K4 di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tanggal 22 April – 11 Mei 2013
No Pelaksanaan
Pengetahuan
Melaksanakan
Tidak Melaksanakan
Jumlah
F % F % F %
1 Baik 19 59,4 0 0 19 59,4
2 Cukup 11 34,3 0 0 11 34,3
3 Kurang 0 0 2 6,3 2 6,3
Jumlah 30 93,7 2 6,3 32 100,0
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari 32 responden
didapat 2 responden (6,3%) yag berpengetahuan kurang serta tidak
melaksanakan K4, 11 responden (34,3%) yang berpengetahuan cukup
serta melaksanakan K4, dan terdapat 19 responden (59,4%)
berpengetahuan baik serta melaksanakan K4.
4. Analisa Data
Berdasarkan hasil uji statistika dengan korelasi Spearman Rank,
didapatkan angka probabilitas (p) = 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan
H1 diterima, hal ini menunjukkan ada hubungan pengetahuan ibu hamil
tentang pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan K4. Nilai r = 0,484,
maka ada hubungan sedang antara pengetahuan ibu hamil trimester III
tentang pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan K4, berarti bahwa
semakin baik pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan
kehamilan selama hamil maka semakin baik pula pelaksanaan K4nya.
58
B. Pembahasan
Dalam penelitian ini analisis statistik menggunakan analisis korelasi,
dimana akan dibahas tentang ada tidaknya hubungan dan seberapa kuat
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Dari data-data penelitian yang didapat di BPM Elly Mawarni Desa
Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tanggal 22 April – 11 Mei
tahun 2013, penjelasan dari data sebagai berikut :
1. Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 32 responden,
menyatakan pengetahuan ibu hamil adalah baik (nilai 76 – 100%) yaitu
19 responden (59,4%), cukup 11 responden (34,3%), dan kurang 2
responden (6,3%) yang diantaranya berumur 20 – 35 tahun hamil anak ke
2 – 4 dengan pendidikan terakhir SMP, dan ibu hamil sudah mendapat
informasi tentang kesehatan dari tenaga kesehatan.
Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan adalah merupakan
hasil “tahu” dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap
suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia,
yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan raba, sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh informasi dari sumber media
sebagai sarana komunikasi yang dibaca atau dilihat, baik dari media
cetak maupun elektronik seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan
lain-lain. Dan hal – hal yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil
59
adalah pendidikan, pengalaman, umur dan pekerjaan. Semakin tinggi
pendidikan masyarakat maka masyarakat diharapkan lebih mudah untuk
menerima dan mengerti informasi kesehatan khususnya tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan. Serta menurut Notoatmodjo (2005),
mengatakan semakin cukup umur maka tingkat kemampuan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari
segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan lebih
dipercaya dan dalam hal ini juga berhubungan dengan pengalaman
kehamilan sebelumnya, harapan budaya dan personal, kesiapan sebelum
hamil dan kesiapan biofisik untuk melahirkan anak.
Dengan umur ibu hamil yang sudah matang dan dengan adanya
pengalaman ibu sudah pernah hamil dan melahirkan serta pengetahuan
yang dimiliki ibu hamil dari tenaga kesehatan akan menambah
kematangan jiwa pada ibu hamil tersebut untuk mengetahui akan
pentingnya pemeriksaan kehamilan. Dan sebaliknya, bila umur ibu yang
masih muda dengan pendidikan yang rendah, maka dapat menyebabkan
ibu kurang memahami atau mengetahui akan pentingnya manfaat
pemeriksaan kehamilan. Berdasarkan hasil penelitian di atas dengan
menggunakan kuesioner, diharapkan bagi ibu hamil yang masih
menunjukkan pengetahuan yang kurang untuk teratur memeriksakan
kondisi kehamilannya serta lebih aktif untuk mencari informasi-informasi
dari petugas kesehatan dan media massa agar terdeteksi secara dini jika
ada kemungkinan kehamilan beresiko yang dialami ibu hamil. Sedangkan
60
bagi ibu hamil yang menunujukkan pengetahuan baik, diharapkan untuk
tetap menjaga dan terus meningkatkan pengetahuannya agar ibu hamil
benar – benar tahu akan pentingnya pemeriksaan kehamilan, yang di
dalamnya tidak lepas dari peran tenaga kesehatan yang diharapkan tetap
menjaga dan lebih meningkatkan pelayanannya untuk lebih baik lagi.
2. Pelaksanaan K4
Berdasarkan hasil penelitian dari 32 responden, menunjukkan 30
responden (93,7%) melaksanakan K4 dengan baik dan 2 responden
(6,3%) tidak melaksanakan K4, yang diantaranya adalah ibu rumah
tangga.
Ibu hamil teratur dalam melaksanaan K4 dapat dilihat dari
distribusi ibu hamil Trimester I satu kali, Trimester II satu kali, dan
Trimester III dua kali berkunjung (Depkes RI, 2008). Pemeriksaan
kehamilan adalah merupakan cara penting memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan
normal (Prawirohardjo, 2008). Perawatan yang diberikan kepada ibu
hamil secara berkala dan teratur sangat penting, sebab merupakan upaya
bersama antara petugas kesehatan dan ibu hamil, suami, keluarga dan
masyarakat, mengenai : aspek kesehatan dari ibu hamil dan janin untuk
menjaga kelangsungan kehamilan, pertumbuhan janin dalam kandungan,
kelangsungan hidup ibu dan bayi setelah lahir, aspek psikologi agar
dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya ibu hamil mendapatkan
rasa aman, tenang, terjamin, dan terlindungi keselamatan diri dan
61
bayinya, serta tidak terjadi depresi dalam masa kehamilan, persalinan dan
nifas. Dan titik berat kegiatan pemeriksaan kehamilan ini adalah promotif
dan preventif dan hasilnya terlihat dari pelaksanaan K1 dan K4.(Depkes
RI, 2008).
Dan berdasarkan hasil penelitian di atas yang dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara dan observasi buku KIA ibu hamil
trimester III, menujukkan bahwa pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
yang lebih banyak waktu di rumah memungkinkan ibu untuk dapat
memeriksakan kehamilannya secara rutin sehingga K4 terpenuhi dengan
baik yaitu Trimester I satu kali, Trimester II satu kali, dan Trimester III
dua kali kujungan. Sedangkan terdapat pula ibu hamil yang tidak
melaksanakan K4 dengan baik, hal tersebut dapat di karenakan oleh
beberapa faktor diantaranya masalah sumber daya manusia yaitu
pendidikan, masalah sarana dan prasarana, serta masalah pengelolaan
yang di dalamnya kurang adanya motivasi dari keluarga terutama suami.
Dan disini peran aktif ibu sangat diperlukan untuk terlaksananya
pemeriksaan kehamilan secara lengakap (K4). K4 ini juga menjadi
peraturan pemerintah untuk memantau kesehatan ibu hamil. Dengan
demikian diharapkan bagi ibu hamil untuk terus menjaga peran aktifnya
dalam memeriksakan kehamilan secara rutin yang di dukung pula dengan
peran tenaga kesehatan yang diharapkan tetap menjaga dan tanpa henti
memberikan informasi – informasi tentang kesehatan serta terus
meningkatkan kinerjanya untuk kesehatan ibu dan janin.
62
3. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan
dengan pelaksanaan K4.
Dari hasil penelitian yang dilihat dari tabulasi silang dapat
diketahui bahwa dari 32 responden terdapat 19 responden (59,4%)
berpengetahuan baik serta melaksanakan K4, 11 responden (34,3%) yang
berpengetahuan cukup serta melaksanakan K4, dan terdapat 2 responden
(6,3%) yang berpengetahuan kurang serta tidak melaksanakan K4. Dari
penelitian terbukti jika data terbanyak adalah pengetahuan ibu hamil baik
dan K4 terpenuhi dengan baik. Dan disini hubungan pengetahuan ibu
hamil tentang pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan K4 adalah
sedang dengan nilai r = 0,484, dimana pengetahuan ibu hamil
mempengaruhi pelaksanaan K4 sebesar 93,8%.
Pemeriksaan kehamilan merupakan cara penting memonitoring dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapat pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. 2008). Dan
Pengetahuan tidak hanya didapatkan dari pendidikan formal saja namun
juga bisa didapatkan dari interaksi yang dilakukan dengan orang-orang
sekitar yang dikenalnya. Apabila kita memberikan informasi – informasi
tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan maka dapat meningkatkan
keteraturan Antenatal care (ANC) terutama terlaksananya pemeriksaan
63
kehamilan secara lengkap (K4) dengan baik begitu juga sebaliknya
(Depkes RI, 2008).
Jika pengetahuan ibu hamil baik maka ibu hamil akan
melaksanakan K4 dengan baik pula. Dan sebaliknya jika pengetahuan
kurang maka ibu hamil tidak melaksanakan K4 sesuai anjuran.
Pemberian informasi merupakan hal penting yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan karena semakin banyak informasi yang didapat akan
meningkatkan pengetahuan ibu untuk dapat melaksanakan K4 dengan
baik. Dengan pengetahuan yang baik diharapkan keteraturan ibu hamil
memeriksakan kehamilannya juga baik. Jadi didapatkan adanya
hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan
kehamilan dengan pelaksanaan K4. Untuk itu diharapkan pada semua ibu
hamil memeriksakan kondisi kehamilannya secara teratur serta lebih aktif
untuk mencari informasi-informasi dari petugas kesehatan, agar
terdeteksi secara dini jika ada kemungkinan kehamilan beresiko yang
dialami ibu hamil. Dan bagi ibu hamil yang sudah memiliki pengetahuan
yang baik serta melaksanakan K4 dengan baik diharapkan tetap
memelihara keaktifannya dalam memeriksakan kehamilan secara berkala
dan terus meningkatkannya agar kesehatan ibu dan janin terjaga dengan
baik.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan hasil pretasi dari
seluruh data yang telah dilakukan pada bab IV maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan di BPM
Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tahun
2013 adalah berpengetahuan baik yaitu 19 responden (59,4%).
2. Pelaksanaan K4 pada ibu hamil di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng
Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tahun 2013 adalah melaksanakan K4
dengan baik yaitu 30 responden (93,7%).
3. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan dengan
pelaksanaan K4 di BPM Elly Mawarni Desa Krenceng Kecamatan Kepung
Kabupaten Kediri tahun 2013 terdapat hubungan sedang dengan hasil
menggunakan uji statistika Spearman Rank ( p = 0,002 < 0,05, r = 0,484)
yaitu semakin baik pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan
kehamilan selama hamil maka semakin baik pula pelaksanaan K4nya.
64
65
B. Saran
a. Bagi Peneliti
Diharapkan kegiatan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, dan wawasan peneliti dengan mengembangkan dan
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama proses perkuliahan serta
sebagai pengalaman belajar dalam proses penelitian.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan kegiatan penelitian ini dapat menjadi data masukan, tambahan
referensi, informasi untuk penelitian selanjutnya dengan kontek yang
berbeda tentang pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan K4.
c. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan dapat menjadi masukan bagi tempat pelayanan kesehatan untuk
selalu memberikan informasi tentang pentingnya pengetahuan ibu hamil
tentang pemeriksaan kehamilan dengan cara tetap menjaga apa yang sudah
diberikan kepada ibu hamil dan selalu termotivasi untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik lagi untuk ibu hamil.
d. Bagi Ibu Hamil
Dengan adanya penelitian ini diharapkan ibu hamil dapat menjaga dan terus
meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya Antenatal care secara teratur
selama kehamilan.
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rhineka Cipta
Asrinah, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Depkes RI. (2008). Angka Kematian Ibu di Indonesia. www.departemen-kesehatan-RI.blogspot.com. Diakses tanggal 19 Januari 2013
. (2008).Pelayanan Antenatal Care. www.departemen-kesehatan-RI.blogspot.com. Diakses tanggal 17 Januari 2013
. (2009). Pedoman PWS-KIA. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Dinkes RI. (2011). Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Indonesia Tahun 2011. http://www.bankdata.go.id. Diakses tanggal 19 Januari 2013
Dinkes Jatim. (2011). Data/Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2011. www.dinas-kesehatan-RI.blogspot.com. Diakses tanggal 21 Januari 2013
Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika
Kusmiyati, dkk. (2009). Perawatan Ibu Hamil cetakan keempat. Yogyakarta : Fitramaya
Manuaba, Ida Bagus G. (2008). Kegawat Daruratan Obstetri – Ginekologi dan Obstetri – Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Ilmu Perilaku Kesehatan.. Jakarta : Rineka Cipta
_______________ _ _. (2010). Ilmu dan Seni Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
_______________ _ _. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
_ _________________. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineke Cipta
66
67
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Prawirohardjo, Sarwono, (2008). Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Romauli, Suryati. (2011). Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika
Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Suyanto. (2008). Riset Kebidanan Metodologi Dan Apikasi. Jogjakarta : Mitra Cendekian Press
68
69
70
71
BPM ELLY MAWARNI, Amd.Keb
DESA KRENCENG KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI
NO : /BPM/April/2013
Lampiran : -
Perihal : Pemberian Ijin Penelitian
Pare, 20 April 2013
Kepada
Direktur AKBID Pamenang
Pare-Kediri
Di Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan dilaksanakannya penelitian untuk penyelesaian Ujian Akhir
Karya Tulis Ilmiah yang diajukan oleh Mahasiswa AKBID Pamenang yang tertera dibawah
ini :
NAMA : BINTI MAWADAH FITRIA D
NIM : 1008057
TEMPAT : BPM ELLY MAWARNI, Amd, Keb Ds. Krenceng
Kec. Kepung Kab. Kediri
JUDUL KTI : HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER
III TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN
PELAKSANAAN K4
Saya beritahukan bahwa mahasiswa tersebut diatas sudah melakukan study
pendahuluan dan di ijinkan untuk melakukan penelitian di BPM ELLY
MAWARNI, Amd.Keb Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Hormat Saya,
ELLY MAWARNI, Amd, Keb
Lampiran 4
72
73
74
Lampiran 6
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Binti Mawadah Fitria Dewi
NIM : 1008057
Dengan ini menghadapkan kepada Ibu agar kiranya dapat menjadi responden
dalam penelitian kami yang berjudul :
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN PELAKSANAAN K4 DI BPM ELLY MAWARNI DESA KRENCENG KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2013
Selanjutnya kami sampaikan bahwa selama penelitian kami menjamin bahwa :
a. Kami akan meminta ibu mengisi kuesioner dan atau menjawab pertanyaan
yang kami ajukan.
b. Bahwa hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai salah satu sumbangan
keilmuan.
c. Bahwa identitas responden akan dirahasiakan dan tidak akan diungkap
oleh peneliti kecuali kepada pihak – pihak yang berkepentingan.
d. Bahwa permohonan ini bersifat sukarela.
Dengan permohonan ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan
banyak terima kasih.
Peneliti
Binti Mawadah F. D
NIM. 1008057
75
Lampiran 7
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ...................................................................
Jenis Kelamin : ...................................................................
Alamat : ...................................................................
Dengan ini menyatakan bahwa setelah kami memperhatikan permohonan menjadi
responden untuk penelitian Saudara : Binti Mawadah Fitria Dewi dengan judul :
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN PELAKSANAAN K4 DI BPM ELLY MAWARNI DESA KRENCENG KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2013
Maka kami menyatakan bahwa kami bersedia menjadi responden penelitian
tersebut secara sukarela (tanpa paksaan).
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Calon Responden
.........................................
76
KISI – KISI JAWABANKUESIONER PENELITIAN
JUDUL HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN PELAKSANAAN K4 DI POSKESDES DESA MUNDUSEWU KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2013
PENELITIAN ULFA IDA
NIM 2012 02 1137
KISI – KISI KUESIONER
Variabel : Pengetahuan ibu hamil tentang Pemeriksaan kehamilan dengan pelaksanaan K4
No Sub variable Nomor soal Kunci jawaban1 Pengertian pemeriksaan kehamilan 1
23
BBB
2 Tujuan pemeriksaan kehamilan 4567
SBSB
3 Jadwal kunjungan pemeriksaan kehamilan
8910
BSS
4 Faktor – faktor yang mempengaruhi kunjungan
11121314151617181920
BBBBBBBBBB
:
:
:
77
LEMBAR PENGUMPULAN DATA
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Pemeriksaan Kehamilan
Dengan Pelaksanaan K4 di Poskesdes Desa Mundusewu Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang Tahun 2013.
Tanggal penelititan :
No Responden :
Kode Responden :
A. Petunjuk Pengisian
1. Isilah biodata Ibu sebelum mengisi kuesioner
2. Beri tanda centang (√) pada kotak yang disediakan
3. Tulis tanggal pengisian sesuai dengan tanggal mengisi kuesioner
B. Identitas responden
1. Umur sekarang
1. < 20 tahun
2. 20 – 35 tahun
3. > 35 tahun
2. Pendidikan terakhir
1. Tamat SD
2. Tamat SMP
3. Tamat SMA
4. Perguruan Tinggi
78
3. Jenis Pekerjaan
1. IRT
2. Petani
3. Swasta
4. Wiraswasta
5. PNS
4. Kehamilan ke berapa
1. 1
2. 2 – 4
3. ≥ 5
5. Sudah mendapatkan informasi tentang pemeriksaan kehamilan atau belum
1. Sudah
2. Belum
6. Sumber informasi yang di dapat mengenai kehamilan
1. Tenaga kesehatan
2. Media masa
3. Orang lain
79
LEMBAR KUESIONER
Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pemeriksaan kehamilan
dengan pelaksanaan K4
Kode Responden
Beri tanda (√) pada salah satu jawaban yang ibu anggap benar
No. Pertanyaan Jawaban
BENAR SALAH
1. Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, melahirkan dan masa setelah melahirkan, sehingga keadaan mereka setelah melahirkan sehat dan normal.
2. Pemeriksaan kehamilan dilakukan ibu hamil secara teratur untuk memastikan kesehatan ibu dan bayinya.
3. Pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh bidan berguna untuk kelancaran dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinan.
4. Tujuan pemeriksaan kehamilan adalah bukan untuk memantau kemajuan kehamilan dan menjaga kesehatan ibu serta bayi.
5. Pemeriksaan kehamilan bertujuan mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
6. Akibat ibu hamil tidak memeriksakan kehamilan adalah ibu dapat mengetahui sejak dini bila ada masalah atau gangguan dan komplikasi yang
80
mungkin terjadi selama kehamilan.
7. Dengan ibu memeriksakan kehamilan, bidan dapat mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu maupun bayi.
8. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali, yaitu :a. Satu kali kunjungan selama kehamilan usia
1 - 3 bulan b. Satu kali kunjungan selama kehamilan usia
4 - 6 bulanc. Dua kali kunjungan selama kehamilan usia
7 - 9 bulan
9. Ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 2 kali selama kehamilan.
10. Jadwal ibu memeriksakan kehamilan yaitu setiap sebulan sekali.
11. Bidan yang tidak memberikan pelayanan dengan baik dapat menyebabkan ibu malas untuk kunjungan ulang kehamilan.
12. Pelayanan bidan mempengaruhi kunjungan ibu hamil untuk periksa kehamilan.
13. Dukungan keluarga mempengaruhi kunjungan ibu untuk memeriksakan kehamilannya ke bidan.
14. Kunjungan pemeriksaan kehamilan dipengaruhi oleh peran serta suami.
15. Biaya merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
16. Tidak adanya biaya untuk memeriksakan kehamilan menyebabkan ibu tidak melaksanakannya.
17 Banyaknya tempat kesehatan membuat ibu dapat melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
81
18. Cara menuju tempat kesehatan yang sulit dijangkau mendorong ibu tidak melaksanakan kunjungan ulang dalam memeriksakan kehamilannya.
19. Keberadaan tempat pelayanan yang jauh membuat ibu hamil malas untuk kunjungan pemeriksaan kehamilan ulang.
20. Pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan mempengaruhi kurangnya kunjungan ulang pada ibu hamil.
JUMLAH
82
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
1. Kode Responden :
2. Hamil Ke :
3. Usia kehamilan :
Keterangan :
Isi kolom keteraturan pemeriksaan kehamilan atau Antenatal care yang sesuai
dengan data dari KIA ibu hamil milik responden.
Usia kehamilan Pelaksanaan ANC
Trimester I : UK 0 - 12 minggu
Trimester II : UK 13 - 27
minggu
Trimester III : UK 28 - 40
minggu
Total
Kesimpulan :
Melaksanakan jika : Tidak melaksanakan jika :
Minimal ANC TM 1 : 1x ANC TM 1 : < 1x
TM II : 1x TM II : < 1x
TM III : 2x TM III : < 2x
83
Lampiran 12
TABULASI DATA UMUM
No. Responden
Umur Pendidikan terakhir
Pekerjaan Hamil ke Sumber informasi
1. 1 2 1 1 12. 2 3 1 1 13. 2 3 1 2 14. 2 2 1 2 15. 3 2 1 2 16. 2 3 1 1 17. 1 2 1 1 18. 2 2 1 2 19. 2 2 1 2 110. 2 2 1 2 111. 3 3 1 2 112. 2 2 1 1 113. 2 2 1 2 114. 3 1 1 3 115. 2 3 2 1 116. 1 2 1 1 117. 2 2 4 2 118. 2 1 4 2 119. 2 1 1 2 120. 3 2 4 2 121. 2 3 1 2 122. 2 4 5 2 123. 1 3 2 1 124. 2 2 1 2 125. 2 2 1 1 126. 2 2 1 2 127. 2 4 3 1 128. 2 1 1 2 129. 2 2 4 2 130. 2 3 1 1 131. 2 2 3 2 132. 2 2 1 1 1
Umur Pendidikan Pekerjaan KehamilanKode : 1 = <20th Kode : 1 = SD Kode : 1 = IRT Kode : 1 = 1Kode : 2 = 20 – 35th Kode : 2 = SMP Kode : 2 = Petani Kode : 2 = 2-4Kode : 1 = >35th Kode : 3 = SMA Kode : 3 = Swasta Kode : 3 = ≥5
Kode : 4 = PT Kode : 4 = Wiraswasta Kode : 5 = PNS
84
PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN
NOHASIL JAWABAN S
KOR
N MAX
N% Kategori1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15 20 75 Cukup2. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95 Baik3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 20 100 Baik 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95 Baik5. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95 Baik6. 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 14 20 70 Cukup 7. 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 11 20 55 Kurang8. 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 20 80 Baik9. 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 20 70 Cukup10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95 Baik11. 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 20 85 Baik12. 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 20 85 Baik13. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90 Baik
14. 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 10 20 50 Kurang
15. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 20 85 Baik
16. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 20 75 Cukup
17. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 20 85 Baik
18. 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 20 75 Cukup 19. 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 20 75 Cukup
20. 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 20 85 Baik21. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 20 95 Baik
22. 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 20 85 Baik23. 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 20 75 Cukup
24. 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 15 20 75 Cukup 25. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 20 85 Baik
26. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 17 20 85 Baik
27. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 20 100 Baik28. 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 20 75 Cukup
29. 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 20 75 Cukup 30. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90 Baik31. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 20 85 Baik
32. 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 20 70 Cukup
Nilai :
76 – 100% = Baik
56 – 75% = Cukup
> 56% = Kurang
Lampiran 13
85
PELAKSANAAN K4
No. Responden TM I TM II TM III Jumlah
Melaksanakan/Tidak
melaksanakan1. 2x 2x 2x 6 12. 2x 3x 2x 7 13. 1x 2x 2x 5 14. 2x 2x 2x 6 15. 1x 3x 2x 6 16. 3x 2x 2x 7 17. - 2x 1x 3 08. 2x 2x 2x 6 19. 1x 3x 3x 7 110. 1x 2x 2x 5 111. 2x 3x 2x 7 112. 3x 3x 2x 8 113. 1x 3x 2x 6 114. - 2x 1x 3 015. 3x 3x 2x 8 116. 2x 3x 2x 7 117. 2x 2x 2x 6 118. 2x 3x 3x 8 119. 1x 2x 2x 5 120. 2x 3x 3x 8 121. 3x 3x 4x 10 122. 3x 3x 2x 8 123. 3x 4x 3x 10 124. 2x 3x 3x 8 125. 3x 3x 2x 8 126. 3x 4x 3x 10 127. 3x 3x 2x 8 128. 3x 3x 3x 9 129. 2x 3x 2x 7 130. 3x 3x 3x 9 131. 3x 4x 3x 10 132. 3x 4x 2x 9 1
Melaksanakan = 1
Tidak Melaksanakan = 0
Melaksanakan jika : Tidak melaksanakan jika :
Minimal ANC TM 1 : 1x ANC TM 1 : < 1x
TM II : 1x TM II : < 1x
TM III : 2x TM III : < 2x
86
Umur Pendidikan Pekerjaan Gravida
Sumber_
Info Pengetahuan
Pelaksanaan
K4
N Valid 32 32 32 32 32 32 32
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Minimum 18 1 1 1
Maximum 38 5 3 2
87
Umur
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 18 2 6.2 6.2 6.2
19 2 6.2 6.2 12.5
20 2 6.2 6.2 18.8
21 2 6.2 6.2 25.0
22 1 3.1 3.1 28.1
23 2 6.2 6.2 34.4
24 2 6.2 6.2 40.6
25 1 3.1 3.1 43.8
26 1 3.1 3.1 46.9
27 2 6.2 6.2 53.1
28 2 6.2 6.2 59.4
29 1 3.1 3.1 62.5
30 1 3.1 3.1 65.6
31 1 3.1 3.1 68.8
32 2 6.2 6.2 75.0
33 2 6.2 6.2 81.2
35 2 6.2 6.2 87.5
36 2 6.2 6.2 93.8
37 1 3.1 3.1 96.9
38 1 3.1 3.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
88
Pendidikan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid PT 2 6.2 6.2 6.2
SD 4 12.5 12.5 18.8
SMA 8 25.0 25.0 43.8
SMP 18 56.2 56.2 100.0
Total 32 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid IRT 23 71.9 71.9 71.9
Petani 3 9.4 9.4 81.2
PNS 1 3.1 3.1 84.4
Swasta 1 3.1 3.1 87.5
Wiraswasta 4 12.5 12.5 100.0
Total 32 100.0 100.0
89
Gravida
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 12 37.5 37.5 37.5
2-4 8 25.0 25.0 62.5
>4 9 28.1 28.1 90.6
4 2 6.2 6.2 96.9
5 1 3.1 3.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
Sumber_Info
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Media massa 1 3.1 3.1 3.1
Nakes 31 96.9 96.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
90
Pengetahuan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid KURANG 2 6.2 6.2 6.2
CUKUP 11 34.4 34.4 40.6
BAIK 19 59.4 59.4 100.0
Total 32 100.0 100.0
Pelaksanaan_K4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid TIDAK
MELAKSANAKAN
K4
2 6.2 6.2 6.2
MELAKSANAKAN
K430 93.8 93.8 100.0
Total 32 100.0 100.0
91
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan *
Pelaksanaan_K432 100.0% 0 .0% 32 100.0%
Pengetahuan * Pelaksanaan_K4 Crosstabulation
Pelaksanaan_K4
Total
TIDAK
MELAKSAN
AKAN K4
MELAKSAN
AKAN K4
Pengetahuan KURAN
G
Count 2 0 2
% within
Pengetahuan6.2% .0% 6.2%
CUKUP Count 0 11 11
% within
Pengetahuan.0% 34.4% 34.4%
BAIK Count 0 19 19
% within
Pengetahuan.0% 59.4% 59.4%
Total Count 2 30 32
% within
Pengetahuan6.2% 93.8% 100.0%
92
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb
Approx.
Sig.
Interval by
Interval
Pearson's R.646 .135 4.641 .000c
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation.484 .145 3.031 .005c
N of Valid Cases 32
Correlations
Pengetahuan
Pelaksanaan_
K4
Spearman's rho Pengetahuan Correlation
Coefficient1.000 .484**
Sig. (1-tailed) . .002
N 32 32
Pelaksanaan_K4 Correlation
Coefficient.484** 1.000
Sig. (1-tailed) .002 .
N 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
i
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
No Kegiatan Oktober 2012
November 2012
Desember 2012
Januari 2013
Februari 2013
Maret 2013
April 2013
Mei2013
Juni2013
Juli2013
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi Masalah
2 Bimbingan Proposal
3 Pengumpulan Proposal
4 Ujian Proposal5 Revisi Proposal6 Penelitian 7 Bimbingan KTI8 Pengumpulan
KTI9 Ujian KTI10 Revisi KTI11 Pengumpulan
KTI
1