kti imunisasi 3

33
 BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Agar imunisasi dapat menjangkau semua lapisan masyarakat maka sasaran yang ditujukan ialah orang tua. Khususnya pada ibu atau calon ibu untuk diberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi bagi anak, menganjurkan agar ibu membawa anaknya ke Posyandu. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi yaitu faktor pendidikan (pengetahuan), usia, penyuluhan oleh bidan. Semua orang tua, tentu berkeinginan supaya anak-anaknya tetap sehat. Jangankan sakit berat, sakit ringanpun kalau mungkin jangan sampai diderita anaknya. Salah satu upaya agar anak-anak  jangan sampai menderita suatu penyakit adalah dengan jalan memberi imunisasi. Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat ini terbukti dengan menurunya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian setiap tahunnya di Indonesia. ( Depkes RI/2009 ) 1 Untuk kabupaten Banyuwangi sendiri pada tahun 2008 kasus kematian bayi yang disebabkan karena tidak imunsasi adalah 0% dan jumlah cakupan BCG adalah 90%, DPT I dan DPT II adalah 90%, DPT III adalah 80%, Hepatitis B adalah 90%, Polio adalah 95%, dan Campak adalah 90%.

Transcript of kti imunisasi 3

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 1/33

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Agar imunisasi dapat menjangkau semua lapisan masyarakat maka sasaran yang ditujukan

ialah orang tua. Khususnya pada ibu atau calon ibu untuk diberikan penyuluhan tentang pentingnya

imunisasi bagi anak, menganjurkan agar ibu membawa anaknya ke Posyandu.

Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi yaitu faktor pendidikan (pengetahuan), usia,

penyuluhan oleh bidan.

Semua orang tua, tentu berkeinginan supaya anak-anaknya tetap sehat. Jangankan sakit berat,

sakit ringanpun kalau mungkin jangan sampai diderita anaknya. Salah satu upaya agar anak-anak

 jangan sampai menderita suatu penyakit adalah dengan jalan memberi imunisasi.

Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat ini terbukti dengan menurunya

angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari angka

sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta

kematian setiap tahunnya di Indonesia. ( Depkes RI/2009 ) 

Untuk kabupaten Banyuwangi sendiri pada tahun 2008 kasus kematian bayi yang disebabkan

karena tidak imunsasi adalah 0% dan jumlah cakupan BCG adalah 90%, DPT I dan DPT II adalah 90%,

DPT III adalah 80%, Hepatitis B adalah 90%, Polio adalah 95%, dan Campak adalah 90%.

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 2/33

Keberhasilan imunisasi ini dikarenakan sudah tersebarnya posyandu dan tenaga kesehatan.

Selain itu peran dari orang tua khususmya ibu-ibu sangat mendukung pelaksanaan imunisasi.

Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung rugi. Dengan

imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan bukan kerugian. Keuntungan pada imunisasi tidak

terlihat dalam bentuk materi.Mungkin pula secara langsung dirasakan. Anak yang tidak mendapat

imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit infeksidan menular. Penyakit ini mungkin

menyebabkan ia cacat seumur hidup, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan

dapat berakhir dengan kematian.

Di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo balita yang mendapatkan imunisasil lengkap

sesuai dengan status Universal Child Immunitation (UCI) yang ditetapkan oleh WHO, Yaitu sesuai

dengan cakupan BCG minimal 90%, DPT I dan DPT II minimal 90%, DPT III minimal 80%, Hepatitis B

minimal 90%, Polio minimal 95%, dan Campak minimal 90%. Padahal, umumnya sebagian besar ibu-

ibu masih merasa takut dan enggan membawa anaknya untuk imunisasi ke Posyandu karena alassan

bayinya menjadi sakit setelah pemberian imunisasi.

Dari beberapa keterangan diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang

berjudul “Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Puskesmas

Grajagan Kecamatan Purwoharjo “. 

B.Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan maka peneliti membatasi pada tingkat

tahu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 3/33

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut: Bagaimana

Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Puskesmas Grajagan

Kecamatan Purwoharjo?

C.Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di

Peskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo.

D.Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Dapat memperkaya konsep/ teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan

kebidanan khususnya yang terkait dengan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar

lengkap pada bayi.

b. Manfaat praktis

Dapat memberikan masukkan yang berarti bagi ibu dalam meningkatkan pengetahuan

tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi khususnya melalui perspektif motivasi.

c. Manfaat bagi peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat karya tulis ilmiah (KTI)

BAB 2

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 4/33

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap

objek tertentu. ( Notoatmodjo,2003)

Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran

seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam

sekitar. (referensi assyari abdullah, 2008) 

Pengetahuan adalah dua buah kelebihan manusia disbanding dengan mahluk lain ciptaan Allah,

dengan pengetahuan (knowledge) maka manusia dapat mengetahui apa air, api, alam dan

sebagainya. (Suyanto dan Umi Salamah,2009)

2.  Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo,2003Tingkat pengetahuan adalah

a. Tahu

Mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Termasuk ke dalam pengetahuan

tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap apa yang telah diterima juga bias

dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau ibu tentang

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 5/33

apa yang telah dipelajari antara lain ibu bias menyebutkan , menguraikan, mengidentifikasi,

menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami

Suatu kemampuan menyelesaikan dengan cara yang benar tentang obyek yang diketahui

dan diiterprestasikan suatu materi dengan benar.Seseorang atau ibu yamg telah paham

terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menjelaskan,

menyimpulkan, tentang materi yang dipelajari.

c. Aplikasi

kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang

nyata.

d. Analisa

Suatu kemampuan menjabarkan obyek kedalam komponen tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut.

e. Sintesis

Menunjukan suatu kemampuan intuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian

didalam suatu bentuk keseluruhan.

f. Evaluasi

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian criteria yang telah ditentukan.

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 6/33

3. Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap imunisasi.

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang

lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Jadi dapat berbuat dan mengisi kehidupannya

guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan mengandung informasi misalnya

mengenai hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Menurut Y.B Mantra yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup pembangunan

kesehatan.

b. Penyuluhan Imunisasi oleh Bidan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari suatu pelayanan kesehatan yang

diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam mencapai KKBS. Pelayanan yang

diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

c. Usia

Usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin

cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir

dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih

dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya. Hal ini sebagai akibat

dari pengalaman dan kematangan jiwa nya.

B. Definisi Imunisasi

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 7/33

1. Definisi konsep dasar imunisasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

a. Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan

sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau

berbahaya bagi seseorang. (blog-indonesia,2008)

b. Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi berarti diberikan

kekebalan terhadap penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit,

tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain. ( Notoatmodjo,2003)

c. Menurut pendapat dr.Karel,SpA, ”Imunisasi adalah cara untuk menimbulkan/ meningkatkan

kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga kelak bila ia terpapar

dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya sakit ringan.

Dengan banyaknya analisa dari para ahli, peneliti mengambil kesimpulan bahwa imunisasi

adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada anak atau seseorang terhadap

penyakit tersebut.

2. Dalam tubuh bayi atau anak ada dua jenis kekebalan yang bekerja yaitu:

a. Kekebalan aktif 

Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap

suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama.

1) Kekebalan aktif alamiah

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 8/33

Dimana tubuh anak membuat kekebalan sendiri setelah mengalami atau sembuh dari

suatu penyakit misalnya anak telah menderita campak. Setelah sembuh anak tidak akan

terserang campak lagi, karena tubuhnya telah membuat zat penolakan terhadap

penyakit tersebut.

2) Kekebalan aktif buatan

Kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat vaksin (imunisasi), misalnya anak

diberikan vaksinasi BCG, DPT, HB, Polio dan lainnya.

b. Kekebalan pasif 

Kekebalan pasif yaitu tubuh anak tidak membuat zat anti body sendiri tetapi kekebalan

tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh zat penolakan, sehingga proses cepat

tetapi tidak tahan lama.

Kekebalan pasif ini terjadi dengan 2 cara:

1)  Kekebalan pasif alamiah/ kekebalan pasif bawaan kekebalan yang diperoleh bayi sejak

lahir dari ibunya. Kekebalan ini tidak berlangsung lama ( kira-kira hanya sekitar 5 bulan

setelah bayi lahir )misalnya difteri, morbili dan tetanus.

2)  Kekebalan pasif buatan dimana kekebalan ini diperoleh setelah mendapat suntikan zat

penolakan.

3. Tujuan Pemberian Imunisasi

a. Untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 9/33

b. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapt mencegah gejala yang dapat

menimbulkan cacat atau kematian.

4. Syarat Pemberian Imunisasi

a. Bayi dalam keadaan sehat

b. Bayi umur 0-11 bulan

5. Tujuh macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi:

a. TBC

b. Polio myelitis (kelumpuhan)

c. Difteri

d. Pertusis

e. Titanus

f. Hepatitis

g. Campak

6. Macam-macam Imunisasi

a. BCG

1) Gunanya :memberikan kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC). Kekebalan yang

diperoleh anak tidak mutlak 100%, jadi kemungkinan anak akan

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 10/33

menderita penyakit TBC ringan, akan tetapi terhindar dari TBC berat-

ringan.

2) Tempat penyuntikan : pada lengan kanan atas.

3) Kontra indikasi :

a) Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan .

b) Anak yang telah menderita penyakit TBC.

4) Efek samping

a) Reaksi normal

(1) Setelah 2-3 minggu pada tempat penyuntikan akan terjadi pembengkakan

kecil berwarna merah kemudian akan menjadi luka dengan diameter 10

mm.

(2) Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan apapun pada

luka tersebut dan diberikan atau bila ditutup dengan menggunakan kain

kasa kering dan bersih.

(3) Luka tersebut akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan parut (scar)

dengan diametr 5-7 mm.

b) Reaksi berat

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 11/33

(1) kadang-kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat/abces yang

lebih luas.

(2) Pembengkakan pada kelenjar limfe pada leher atau ketiak.

b. DPT ( Diphteri, Pertusis, Tetanus )

1) Gunanya : Memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri, pertusi, tetanus.

2) Tempat penyuntikan : Dipaha bagian luar

3) Kontra indikasi :

a) Panas diatas 38º C

b) Reaksi berlebihan setelah pemberian imunisasi DPT sebelumnya seperti panas

tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran dan syok.

4) Efek samping :

a) Reaksi lokal

(1) Terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan disertai

demam ringan selama 1-2 hari.

(2) Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panic sebab panas

akan sembuh dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh bayi.

b) Reaksi Umum

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 12/33

(1) Demam tinggi, kejang dan syok berat.

(2) Pada keadaan kedua ( reaksi umum atau reaksi yang lebih berat )

sebaiknya ibu konsultasi pada bidan atau dokter.

c. Hepatitis B

1) Gunanya : memberi kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis

2) Tempat penyuntikan : Dipaha bagian luar

3) Kontra indikasi : tidak ada

4) Efek samping : Pada umumnya tidak ada

d. Polio

1) Gunanya : memberikan kekebalan terhadap penyakit polio nyelitis

2) Cara pemberian : Diteteskan langsung kedalam mulut 2 tetes

3) Kontra indikasi:

a) Anak menderita diare berat

b) Anak sakit panas

4) Efek samping :

a) Reaksi yang timbul biasanya hampir tidak ada, kalaupun ada hanya berak-berak

ringan

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 13/33

b) Efek samping hampir tidak ada,bila ada hanya berupa kelumpuhan pada

anggota gerak dan tertular kasus polio orang dewasa.

c) Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi polio adalah 45-100%.

e) Campak

1) Gunakan : memberi kekebalan terhadap penyakit campak.

2) Tempat penyuntikan : Pada lengan kiri atas

3) Kontra indikasi :

a) Panas lebih dari 38ºC

b) Anak yang sakit parah

c) Anak yang menderita TBC tanpa pengobatan

d) Anak yang defisiensi gizi dalam derjat berat

e) Riwayat kejang demam

4) Efek samping :

a) Panas lebih dari 38ºC

b) Kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke

10-12

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 14/33

c) Dapat terjadi radang otak dalam 30 hari setelah penyuntikan tetapi kejadian ini

 jarang terjadi.

7. Tabel Jadwal Pemberian Imunisasi

Vaksinasi  Pemberian Imunisasi  Selang Waktu

Pemberian 

Umur 

BCG

DPT

HB

HB Uniject

Polio

Campak 

1x

3x

DPT I,II III

3x

HB I,II,III

1x

4x

Polio I,II,III,IV

1x 

-

4 Minggu

4 Minggu

-

4 Minggu

0 – 12 Bulan

2 – 12 Bulan

0 – 12 Bulan

0 – 2 hari

0 – 12 Bulan

9 – 12 Bulan 

Sumber : Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia,2009

C. KERANGKA KONSEPTUAL

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 15/33

Pengetahuan Ibu Balita Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Puskesmas Grajagan

Kecamatan Purwoharjo

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan secara umum:

1. Pendidikan

2. Usia

3. Penyuluhan

Kriteria Pengetahuan:

Baik: 76-100%

Cukup :56-75%

Kurang :40-55%

Tidak baik: ≤40% 

(Arikunto,2006)

Pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap meliputi:

1) Pengertian

2) Tujuan dan manfaat

3) Efek samping

4) Penatalaksanaan

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 16/33

 

Sumber : Notoatmodjo 2003 dan Arikunto 2006

Keterangan :

: Di teliti

: Tidak di teliti

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 17/33

Adapun variabel yang diteliti adalah pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap

meliputi: pengertian, tujuan dan manfaat, efek samping, penatalaksanaan. Sedangkan faktor

yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan, usia, dan penyuluhan oleh bidan.

Pengetahuan adalah suatu yang diketahui, yang ditangkap dengan panca indera manusia baik

secara formal maupun informal. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar

lengkap pada bayi diharapkan semakin mudah dalam menerima informasi tentang imunisasi

dasar lengkap.

BAB 3

METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancang Bangun Penelitian

Desain penelitian yang di gunakan dalam penlitian ini adalah penelitian yang berbentuk

penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan

dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara

obyektif. (Notoatmodjo 2005)

Variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan peneliti, sering kali

di katakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau

gejala yang akan di teliti (Arikunto, 2006).

Dalam penelitian ini variabelnya adalah pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar

lengkap pada bayi.

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 18/33

 

Definisi Opersional

Variabel  Definisi

operasional 

Kriteria  Alat

ukur 

Skala 

Pengetah

uan,

pemaham

an

imunisasi

dan

penerapa

n. 

Segala

sesuatu

yang

dipahami,

dimengerti

oleh ibu

tentang

imunisasi. 

Pengertian,

tujuan

manfaat,

efek

samping dan

penatalaksa

naan. 

Baik: 76-

100% 

Cukup : 56-

75%

Kurang :

40-55%

Tidak baik :

≤40% 

(Arikunto,2

006) 

Quesio

ner 

Ordi

nal 

Populasi

Adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan di teliti (Arikunto, 2006)

Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa populasi adalah semua objek yang di

amati dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang mempunyai bayi

umur 0-12 bulan. Dalam penelitian ini populasinya adalah 30 orang.

18 

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 19/33

Sampel

Adalah sebagian dari keseluruhan objek yang di teliti dan di anggap mewakili seluruh populasi

(Arikunto,2006). Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang / total

sampling.(Arikunto,2006)

Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di lakukan di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo .

Waktu penelitian di lakukan pada tanggal 4-14 agustus 2009.

Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dari hasil data dengan menggunakan rekam medik secara deskripif melalui tabel distribusi yang

dikonfirmasikan dalam bentuk prosentase dan narasi.

Langkah – langkah pengolahan data sebagai berikut :

Editing

Proses editing dengan memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan rekam medik ini berarti

semua data harus diteliti kelengkapan data yang diberikan.

Coding

Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka untuk setiap jawaban dari kuesioner yang

telah disebarkan diberi kode sesuai dengan arakter.

Skoring 

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 20/33

Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil observasi sehingga setiap

responden atau hasil observasi dapat diberikan skor. Tidak ada pedoman yang baku untuk

scoring namun scoring harus diberikan.

Tabulating 

Mentabulasi dengan memuat tabel-tabel sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.

Tehnik Analisa Data

Menurut Arikunto (2006) setelah data terkumpul melalui kuesioner ditabulasi dan

dikelompokkan sesuai dengan variable yang diteliti, jawban seluruh responden dari masing-masing

dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase.

Selain itu juga dilakukan cara pemberian skore dalam penelitian dimana

tiap jawaban benar skornya 1 (satu) bila salah nilainya 0 (nol)

Cara pemberian skore dalam penelitian ini digunakan rumus:

P =

Keterangan

P = Prosentase

∑f = Skor yang didapat 

h = Jumlah pertanyaan

Dengan kriteria nilai sebagai berikut:

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 21/33

Baik : 76-100% (13-16 jawaban yang benar)

Cukup : 56-75% (09-12 jawaban yang benar)

Kurang : 40-55% ( 05-08 jawaban yang banar)

Tidak baik : ≤40% ( 01-04 jawaban yang benar)

( Arikunto, 2006)

Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini terleih dahulu harus mengajukan izin kepada Kepala

Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo yang digunakan sebagai tempat penelitian. Setelah

mendapat persetujuan kemudian di lakukan penelitian dengan menekankan kepada masalah etika

yang meliputi:

Informed Concent (Lembar persetujuan menjadi subjek)

Lembar persetujuan menjadi subjek akan diedarkan sebelum penelitian di lakukan pada

seluruh subjek yang akan di teliti. Hal ini akan dilakukan dengan tujuan untuk menghindari

kesalahpahaman dalam dan sesudah dilakukan penelitian. Jika subjek bersedia di teliti maka

subjek harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek menolak dijadikan responden

maka peneliti tetap menghormati hak-hak subjek.

 Anomity  

Demi menjaga kerahasiaan dan identitas subjek, maka peneliti tidak mencantumkan nama

subjek pada lembar kuisioner hanya saja lembar tersebut di beri kode nomor tertentu.

Confidentiality (Kerahasiaan)

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 22/33

Informasi yang telah di kumpulkan subjek di jamin kerahasiaannya oleh peneliti.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian dalam hal ini mencakup kelemahan atau hambatan yang dirasakan

dalam penelitian yaitu:

Sampel

Sampel yang digunakan terbatas sehingga untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat

belum dapat di capai.

Waktu Penelitian Terbatas

Waktu penelitian sangat terbatas sehingga hasilnya kurang dari sempurna dan kurang

memuaskan.

Instrument Pengumpula Data

Instrument pengumpulan data memiliki jawaban yang banyak di pengaruhi oleh sikap dan

 jawaban-jawaban pribadi sehingga hasilnya kurang memuaskan secara kualitatif.

Peneliti

Peneliti belum memiliki pengalaman dan belum pernah meneliti sehingga hasil penelitian

yang di lakukan kurang sempurna.

BAB 4 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 

Pada bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian yang dilaksanankan di

Puskesmas Grajagan Purwoharjo pada bulan Agustus.  

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 23/33

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Grajagan terletak di Curahjati. Batasan wilayah Puskesmas Grajagan

yaitu : 

Sebelah utara berbatasan dengan Desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo  

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bangorejo Kecamatan Bangorejo 

Sebelah Selatan berbatasan dengan Pantai Grajagan Kecamatan Purwoharjo  

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo 

Tenaga kesehatan di puskesmas grajagan antara lain :  

Dokter umum : 1 orang 

Dokter gigi : 1 orang 

Bidan : 11 orang 

Perawat : 9 orang 

Staf TU : 3 orang 

24

Data Umum 

a. Responden menurut umur 

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur ibu yang mempunyai bayi usia 0-12

bulan di Puskesmas GrajaganTanggal 4-14 Agustus Tahun 2009. 

No  Usia  Frekuensi (f)  Prosentase (%) 

1. 

2. 3. 

<20 

21 – 

35 

>35 

23 

20 

76.67 

3.33 

Jumlah  30  100 

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui sebagian besar responden berumur 21-

35 tahun yaitu 23 responden (76.67%). 

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 24/33

b. Karakteristik responden menurut pendidikan 

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pendidikan ibu yang mempunyai anak usia 0-

12 bulan di Puskesmas Grajagan Tanggal 4-14 Agustus Tahun

2009. 

No  Pendidikan  Frekuensi (f)  Prosentase (%) 

1. 

2. 

3. 

4. 

SD 

SMP 

SMA 

Perguruan tinggi 

12 

11 

40 

36.67 

20 

3.33 

Jumlah  30  100 

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui sebagian berpendidikan SD yaitu 12

responden (40%). 

Data khusus 

a. Data pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi 

Tabel 4.3 Distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan

tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas

Grajagan 4-14 Agustus Tahun 2009 

No  Pengetahuan  Frekuensi (f)  Prosentase (%) 

1. 

2. 

3. 

Baik  

Cukup 

Kurang 

Tidak baik  

16 

16.67 

53.33 

16.67 

13.33 

Jumlah  30  100 

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui lebih dari 50 % berpengetahuan

cukup yaitu 16 responden (53,33%).

b. Data pengetahun ibu balita tentang pengertian stimulasi anak usia 0-3 tahun. 

Tabel 4.4 Distribusi pengetahuan ibu mempunyai anak usia 

0-12 bulan tentang pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi di

puskesmas Grajagan

4-14 Agustus Tahun 2009. 

No  Pengetahuan  Frekuensi (f)  Prosentase (%) 

1.  Baik   8  26.67 

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 25/33

2. 

3. 

4. 

Cukup 

Kurang 

Tidak baik  

30 

26.67 

16.66 

Jumlah  30  100 

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui kurang dari 50 % yaitu 9

responden (30%) memiliki pengetahuan tentang pengertian imunisasi dalam

batasan yang cukup.

c. Data pengetahuan ibu balita tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap pada

bayi. 

Tabel 4.5 Distribusi pengetahuan ibu yan mempunyai bayi usia 0-12 bulan

tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap diPuskesmas Grajagan Tanal 4-14 Agustus Tahun 2009.  

No  Pengetahuan  Frekuensi (f)  Prosentase (%) 

1. 

2. 

3. 

4. 

Baik  

Cukup 

Kurang 

Tidak baik  

12 

23.33 

26.67 

40 

10 

Jumlah  30  100 

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui sebagian besar memiliki

pengetahuan kurang tentang tujuan dan manfaat dasar lengkap yaitu 12 responden

(40%). 

d. Data pengetahuan ibu balita tentang efek samping imunisasi dasar lengkap pada bayi. 

Tabel 4.6 Distribusi pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi dasar

lengkap di Puskesmas Grajagan

No  Pengetahuan  Frekuensi (f)  Prosentase (%) 

1. 2. 

3. 

4. 

Baik  Cukup 

Kurang 

Tidak baik  

5 5 

11 

16.67 16.67 

36.66 

30 

Jumlah  30  100 

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 26/33

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui sebagian besar responden

memiliki pengetahuan kurang tentang efek samping imunisasi dasar lengkap yaitu

11responden (36.66%).

e. Data pengetahuan ibu balita tentang penatalaksanaan imunisasi dasar lengkap pada

bayi. 

Tabel 4.7 Distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan

tentang penatalaksanaan iminisasi pada bayi di Puskesmas

Grajagan tanggal 4-14 Agustus 2009 

Berdasarkan tabel

4.7diatas dapat diketahui

sebagian besar memiliki

pengetahuan cukup tentang penaalaksanaan imunisasi pada bayi yaitu 13responden

(43.33%).

B. Pembahasan 

1. Pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas Grajagan. 

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa lebih dari 50%

berpengetahuan cukup yaitu 16 responden (53,33%). 

Hasil analisis ini didukung oleh umur responden.Dari data dapat diketahui bahwa

sebagian besar responden berumur 21-35 tahun yaitu 23 responden (76.67%).dan

kurang dari 50% responden berumur <> 35 ahun yaitu1 responden (3.33%)  

Usia 21-35 tahun merupakan usia yang reproduktif bagi seseorang untuk dapat

memotivasi diri memperoleh pengetahuan yang sebanyak banyaknya. Usia adalah umur

individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Jadi semakin

No  Pengetahuan  Frekuensi (f)  Prosentase (%) 

1. 

2. 3. 

4. 

Baik  

Cukup Kurang 

Tidak Baik  

13 8 

16.67 

43.33 26.67 

13.33 

Jumlah  30  100 

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 27/33

matang usia seseorang, maka dalam memahami suatu masalah akan lebih mudah dan

dapat menambah pengetahuan (Nursalam dan Pariani, 2001). 

Semakin banyak umur atau semakin tua seseorang maka akan mempunyai

kesempatan dan waktu yang lebih lama dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan.

Dengan demikian semakin tua umur responden maka tingkat pengetahuan ibu balita

tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi semakin baik. 

Hasil analisis juga dipengaruhi oleh pendidikan responden. Berdasarkan data

diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan SD yaitu 12

responden (40%), responden berpendidikan SMP yaitu 11 responden

(36.67%),responden berpendidikan SMA yaitu 6 responden (20%) dan responden

berpendidikan perguruan tinggi yaitu 1 responden (3.33%) 

Menurut Nursalam (2001) bahwa makin tinggi pendidikan seseorang, maka makin

mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.

Responden yang berpendidikan tinggi akan mudah menyerap informasi, sehingga ilmu

pengetahuan yang dimiliki lebih tinggi namun sebaliknya orang tua yang berpendidikan

rendah akan mengalami hambatan dalam penyerapan informasi sehingga ilmu yang

dimiliki juga lebih rendah yang berdampak pada kehidupannya.  

Penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang imunisasi dasar

lengkap pada bayi lebih dari 50% (53,33%) cukup. Hal ini dikarenakan informasi

mengenai imunisasi dasar lengkap pada bayi adalah informasi khusus yang tidak 

didapat di bangku sekolah atau Perguruan tinggi umum kecuali sekolah kesehatan.

Adapun informasi mengenai imunisasi dasar lengkap biasanya diperoleh melalui

penyuluhan kesehatan atau melalui tenaga kesehatan baik dipuskesmas atau posyandu. 

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 28/33

Dengan demikian pemberian informasi mengenai imunisasi dasar lengkap pada

bayi yang diberikan akan mudah diterima oleh responden sehingga akan semakin

termotivasi untuk membawa bayinya untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap. 

Pengetahuan ibu balita tentang pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi secara khusus. 

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat bahwa kurang dari 50%

berpengetahuan cukup yaitu 9 responden (30%) kurang dari 50% berpengetahuan baik 

yaitu 8 responden (26.67%), dan kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 8

responden (26.67%) dan kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu 5 responden

(16.66%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang benar pada kuisioner tentang

pengertian imunisasi dasar lengkap pada bayi dikutip dari Oktaria (2007). Hal ini dapat

dilihat dari latar belakang pendidikan mereka rata-rata rendah (SD) dan cukup yaitu

SMP dan SMA disamping itu juga di tunjang sebelumnya mereka ada yang pernah

mendapatkan informasi tentang imunisasi dasar lengkap dari media atau penyuluhan,

pencapaian pengetahuan cukup diatas mungkin disebabkan adanya pengalaman dalam

penerapan imunisasi dasar lengkap dan pernah mendapat informasi.

Meskipun ada responden berlatar belakang pendidikan hanya SMP namun pernah

mendapat informasi dari media atau penyuluhan dan mempunyai pengalaman tentang

imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini disebabkan oleh informasi yang didapat

menurut Notoatmodjo (2005) mengatakan pengalaman merupakan guru yang baik, yang

bermakna bahwa pengalamn itu merupakan sumber pengetahuan untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, dan pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. 

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 29/33

Kurang dari 50% responden memiliki pengetahuan kurang 5 responden (16.67%).

Hal ini dapat dilatar belakangi pendidikan SD dan SMP disamping itu juga tidak pernah

mendapatkan informasi dan tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam pemberian

imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini dapat diperkuat oleh Notoatmodjo (2005)

bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan. 

Pendidikan berhubungan dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan,

ketrampilan dan aspek kelakuan yang lain, dan merupakan proses belajar dan mengajar.

Pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapakan (Notoatmodjo 2003). 

Pengetahuan ibu balita tentang tujuan dan manfaat imunisasi dasar lengkap pada bayi.  

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat diketahui bahwa dari 30

responden kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 12 responden (40%) dan

berpengetahuan baik yaitu 7 responden (23.33%). 

Sebagian besar responden menjawab pada item soal yang benar tentang tujuan

imunisasi pada bayi yaitu untuk memberi kekebalan pada anak dikutip oleh

(Notoatnodjo, 2003) hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang cukup dan

kurang yaitu SMP dan SD disamping itu juga tidak pernah mendapat informasi.  

Kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu 3 responden (10%). Hal ini

dapat dilihat dari jawaban yang salah tentang tujuan manfaat imunisasi pada item. Hal

ini dapat dilatarbelakangi pendidikan yang kurang tidak pernah mendapatkan informasi

tentang imunisasi pada anak dan sama sekali tidak memiliki pengalaman tentang

imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini diperkuat oleh Notoatmodjo (2005) bahwa

pengalaman merupakan sumber pengetahuan. 

4. Pengetahuan ibu balita tentang efek samping imunisasi dasar lengkap pada bayi.  

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 30/33

Berdasarkan analisa dan interpretasi data dapat diketahui bahwa sebagian besar

berpengetahuan kurang yaitu 11 responden (36.66%), kurang dari 50% berpengetahuan

tidak baik yaitu 9 responden (30%), dan berpengetahuan cukup yaitu 5 responden

(16,67%) dan berpengetahuan baik yaitu 5 responden (16.67%).

Sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu 11 responden (36.66%).

Hal ini dilihat dari jawaban yang benar pada item soal efek samping imunisasi dasar

lengkap pada bayi dengan memberikan penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap.

Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang rendah, di samping itu juga di

tunjang sebelumnya mereka ada yang pernah mendapatkan informasi tentang efek 

samping imunisasi dasar lengkap pada bayi.

Kurang dari 50% responden memiliki pengetahuan baik yaitu 5 responden

(16.67%). Hal ini dapat dilihat dari semua jawaban item soal yang benar. Hal ini dapat

diperkuat dengan jawaban responden tentang penatalaksanaan imunisasi dasar lengkap.

Responden pernah mendapatkan informasi dari media dan penyuluhan, dan sebagian

besar resonden berpendidikan rendah dan kurang yaitu SD dan SMP.  

Hal ini dimungkinkan karena memahami informasi tentang imunisasi dasar

lengkap pada bayi yang diperoleh, menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa

memahami yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan atau menginterprestasikan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dan dapat di interprestasikan dengan benar. Hal

ini di sesuaikan dengan pendapat kuliah bidan (2009) yang menyatakan bahwa dengan

pendidikan yang baik orang tua dapat menerima informasi dari luar.  

Kurang dari 50% berpengetahuan kurang yaitu 5 responden (16,67%). Hal ini di

lihat dari item soal tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi. Pencapaian pengetahuan

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 31/33

kurang hal ini di sebabkan pendidikan yang rendah sama sekali tidak mempunyai

pengalaman dan tidak pernah mendapatkan informasi. Hal ini di perkuat oleh

Notoatmodjo (2003) bahwa pengalaman merupakan guru yang baik untuk memperoleh

pengetahuan. 

5. Pengetahuan ibu balita tentang penatalaksanaan imunisasi dasar lengkap pada bayi 

Berdasarkan anlisa dan interpretasi data dapat diketahui bahwa sebagian besar

berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%), kurang dari 50% berpengetahuan

kurang 8 responden (26.67%), 5 responden (16.67%) berpengetahuan baik dan 4

responden (13.33) berpengetahuan tidak baik. 

Sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%).

Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan rendah dan cukup yaitu SD dan

SMP, meskipun berpendidikan rendah mereka juga pernah mendapat informasi tentang

imunisasi dasar lengkap. Hal ini dapat diperkuat Notoatmodjo (2005) menyatakan

bahwa pengalaman merupakan guru yang baik yang bermakna bahwa pengalaman itu

sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. 

Sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%).

Hal ini dapat dilihat dari latar pendidikan dan mempunyai pengalaman dalam

mengimunisasi bayi, pada umumnya semakin tinggi pendidikan maka akan semakin

baik pula pengetahuannya. Pengetahuan itu sendiri merupakan domain yang sangat

penting utnuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo,2003) 

Berdasarkan uraian diatas, semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula

dalam mengaplikasikan materi dalam perkembangan anak yang diperoleh. Responden

yang berpendidikan tinggi akan lebih baik dalam keaktifan membawa anak untuk 

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 32/33

mendapat imunisasi dibandingkan dengan responden yang berpendidikan rendah dan

tidak pernah mendapatkan informasi. 

Meskipun ada responden yang tidak mempunyai pengalaman dalam pemberian

imunisasi pada bayi namun berpendidikan tinggi dan pernah mendapat informasi akan

membentuk pengetahuan yang baik. Hal ini di mungkinkan karena memahami informasi

tentang perkembangan anak yang diperoleh, menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan

bahwa memahami yaitu suatu kemampuan utnuk menjelaskan atau

menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

diinterprestasikan dengan benar. 

Kurang dari 50% berpengetahuan tidak baik yaitu responden 4 (13.33%),

pencapaian pengetahuan tidak baik mungkin disebabkan pendidikan yang rendah. Sama

sekali tidak mempunyai pengalaman dan tidak pernah mendapat informasi. Hal ini

diperkuat oleh Notoatmodjo (2005) bahwa pengalaman merupakan guru yang baik dan

merupakan sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. 

BAB 5 

SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan disajikan hasil kesimpulan dan saran dari penelitian tentang

pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas Grajagan. 

A. Simpulan 

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar

lengkap pada bayi di Puskesmas Grajagan Purwoharjo sebagian besar berpengetahuan cukup

yaitu 16 responden (53.33%). 

B. Saran 

5/16/2018 kti imunisasi 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-imunisasi-3 33/33

Bagi peneliti selanjutnya 

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk penelitian selanjutnya kaitannya dengan

pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi. 

Bagi tempat penelitian

Meningkatkan pelayanan terhadap imunisasi dasar pada bayi. 

Melaksanakan swipping pada bayi yang belum mendapatkan imunisasi. 

Bagi Instansi Kesehatan/ Perpustakaan 

Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada bayi usia 0-12 bulan. 

37 

lebih memperbanyak referensi bahan mata kuliah tentang ilmukesehatan anak terutama

imunisasi. 

Bagi masyarakat 

Masyarakat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan terutama

tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.