KTI AVILIA NURMALITASARI -...

76
PEMBERIAN TEKNIK DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. S DENGAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS SIBELLA SURAKARTA DISUSUN OLEH : AVILIA NURMALITASARI P13071 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016

Transcript of KTI AVILIA NURMALITASARI -...

Page 1: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

PEMBERIAN TEKNIK DEEP BACK MASSAGE TERHADAP

PENURUNAN NYERI PADA ASUHAN KEPERAWATAN

NY. S DENGAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS SIBELLA

SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

AVILIA NURMALITASARI

P13071

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Page 2: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

PEMBERIAN TEKNIK DEEP BACK MASSAGE TERHADAP

PENURUNAN NYERI PADA ASUHAN KEPERAWATAN

NY. S DENGAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS SIBELLA

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

AVILIA NURMALITASARI

P13071

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

Page 3: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala
Page 4: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

2016

Page 5: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Pemberian Teknik Deep Back Massage Terhadap

Penurunan Nyeri Pada Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan Persalinan Kala I

FaseAktif di Ruang Bersalin Puskesmas Sibella Surakarta”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada

yang terhormat :

1. Ns. Meri Oktariani, M. Kep ,selaku ketua Program Studi D III Keperawatan

yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIkes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Ns. Alfyana Nadya R. M. Kep, selaku Sekretaris Ketua Program D III

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di STIkes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ns. Diyah Ekarini, S. Kep, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

4. Ns. Erlina Windyastuti, S. Kep., M. Kep, selaku dosen penguji I yang telah

membimbing degan cermat, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan

serta memfasilitasi demi sempurnanya laporan karya tulis ilmiah.

5. Ns. Diyah Ekarini, S. Kep, selaku dosen penguji II yang telah membimbing

dengan cermat, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta

memfasilitasi demi sempurnanya laporan karya tulis ilmiah.

6. Semua dosen program D III Keperawatan STIkes Kusuma Husada Surakarta

yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan menyalurkan ilmu yang

bermanfaat.

Page 6: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

7. Kepada Orang Tua yang selalu mendukung dalam bentuk apapun baik, yang

selalu menjadi inspirasi dan sebagai motivasi dalam menyelesaikan

pendidikan.

8. Kepada seluruh teman-teman Mahasiswa Program DIII Keperawatan STIkes

Kusuma Husada Surakarta yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan secara moril dan spiritual.

9. Kepada sahabat saya Rianti dan Sri Mariyana yang selalu mengingatkan saya

akan tujuan, selalu siap mendengarkan keluh kesah saya dan berbagi fikiran.

10. Kepada sahabat saya Wirid, Indah, Afni, Ervina, Indri yang memberikan

dukungan dan semangat selama pendidikan dan penyelesaian tugas akhir.

11. Kemudian tidak terlewatkan pula kepada kedua sahabat, Adiyati Sringati dan

Sri Puji Astutik, yang selama ini berjuang bersama dalam menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah, dan menggapai gelar Ahli Madya Keperawatan.

Surakarta, 4 Mei 2016

Penulis

Page 7: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME .................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Tujuan Penulisan .............................................................. 4

C. Manfaat Penulisan ............................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .................................................................. 6

1. Kala I Persalinan .......................................................... 6

2. Nyeri .......................................................................... 23

3. Deep Back Massage ................................................... 34

B. KerangkaTeori .................................................................. 35

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek Aplikasi Riset ....................................................... 36

B. Tempat dan Waktu ............................................................ 36

C. Media atau Alat Yang Digunakan .................................... 36

D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset ............... 36

E. Alat Ukur Evaluasi Tindakan Aplikasi Riset .................... 37

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ................................................................ 38

B. Pengkajian ...................................................................... 38

C. Perumusan Masalah Keperawatan .................................. 45

Page 8: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

D. Perencanaan .................................................................... 46

E. Implementasi .................................................................. 47

F. Evaluasi .......................................................................... 49

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian ...................................................................... 51

B. PerumusanMasalahKeperawatan .................................... 53

C. Perencanaan .................................................................... 55

D. Implementasi .................................................................. 56

E. Evaluasi .......................................................................... 59

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................... 62

B. Saran .............................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 9: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Skala Nyeri Verbal ................................................................ 30

2. Gambar 2 Skala Nyeri Numeric ............................................................. 31

3. Gambar 3 Skala Nyeri Analog ............................................................... 31

4. Gambar 4 Skala Nyeri Muka ................................................................. 32

5. Gambar 5 Skala Nyeri Numeric ............................................................. 37

Page 10: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jurnal Utama

Lampiran 2 : Jurnal Pendamping

Lampiran 3 : Lembar Usulan Judul

Lampiran 4 : Asuhan Keperawatan

Lampiran 5 : Lembar Observasi

Lampiran 6 : Lembar Pendelegasian Pasien

Lampiran 7 : Loogbook

Lampiran 8 : Lembar Konsultasi

Lampiran 9 : Surat Pernyataan

Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup

Page 11: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah data yang diperoleh

dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) September 2013,

diperoleh fakta Angka Kematian Ibu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran

hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah 2009 berdasarkan

laporan dari kabupaten atau kota sebesar 117.02 kelahiran hidup. Angka

tersebut mengalami peningkatan bila dibanding dengan AKI sebelumya tahun

2008 sebesar 114.50 kelahiran hidup. Salah satu penyebab tingginya AKI

adalah trauma pada ibu dan janin akibat nyeri persalinan.

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)

yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir

atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses

ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati yang ditandai dengan

perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta

(Sulistyawati, 2010).

Proses persalinan merupakan kejadian alamiah yang menyertai siklus

hidup wanita untuk mengeluarkan hasil konsepsi (janin dan plasenta). Akan

tetapi proses ini memberikan makna yang berbeda-beda pada tiap individu dan

Page 12: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

menjadikan suatu pengalaman unik. Kondisi ini dikarenakan berbagai factor

salah satunya adalah adanya nyeri selama proses persalinan. Nyeri persalinan

mulai timbul pada tahap kala I yang berasal dari kontraksi uterus dan dilatasi

serviks, dengan makin bertambahnya baik lama frekuensi kontraksi uterus,

nyeri yang dirasakan akan bertamabah kuat (Lestari, dkk, 2012).

Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik

yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta

penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi

tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, keringat, diameter pupil, dan

ketegangan otot (Arifin, 2008).

Berat ringannya nyeri yang dirasakan ibu dan bagaimana ibu berespons

dalam menghadapi nyeri sangat berpengaruh pada kelangsungan proses

persalinan. Nyeri yang terjadi dapat memengaruhi kondisi ibu berupa

kelelahan, rasa takut, khawatir dan menimbulkan stress. Stress dapat

menyebabkan melemahnya kontraksi rahim dan berakibat pada persalinan

yang lama bahkan kematian pada ibu. Bonica (1994) dalam Lestari (2012)

penelitiannya terhadap 2.700 parturien di 121 pusat obstetric dari 36 negara

menemukan bahwa hanya 15% persalinan yang berlangsung tanpa nyeri atau

nyeri ringan, 35% persalinan disertai nyeri sedang, 30% persalinan disertai

nyeri hebat dan 20% persalinan disertai nyeri yang sangat hebat.

Nyeri persalinan dapat menyebabkan kecemasan pada pasien,

menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga kebutuhan oksigen

meningkat, kenaikan tekanan darah, dan berkurangnya motilitas usus serta

Page 13: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

vesika urinaria. Selain itu kecemasan atau stress yang tinggi akan

menyebabkan pelepasan hormone katekolamin dan steroid yang menyebabkan

terjadinya ketegangan otot polos dan vasokontriksi pembuluh darah sehingga

terjadi penurunan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta,

pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia

uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak. Oleh karena itu

diperlukan tindakan penurunan nyeri baik secara farmakologi maupun

nonfarmakologi. Salah satu bentuk penurunan nyeri secara non farmakologi

adalah pijatan (massage). Salah satu tindakan non farmakologi adalah deep

back massage. Menurut Simkin (1995) dalam Lestari (2012) teknik Deep

Back Massage adalah penekanan pada sacrum yang dapat mengurangi

ketegangan pada sendi sakroiliakus dari posisi oksiput posterior janin.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengaplikasikan

penelitian yang dilakukan Lestari, dkk (2012) yang berjudul “Pengaruh Deep

Back Massage terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif dan

percepatan pembukaan pada ibu bersalin primigravida” dalam bentuk karya

tulis ilmiah dengan judul “Pemberian Teknik Deep Back Massage Terhadap

Penurunan Nyeri Pada Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan Persalinan Kala I

FaseAktif di Ruang Bersalin Puskesmas Sibella Surakarta”.

Page 14: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengaplikasikan Pemberian tindakan Teknik Deep Back Massage

Terhadap Penurunan Nyeri Kala 1 Fase Aktif

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan nyeri

persalinan kala 1 fase aktif.

b. Penulis mampu merumuskan diagnose keperawatan pada pasien

dengan nyeri persalinan kala 1 fase aktif.

c. Penulis mampu menyusun intervensi pada pasien dengan nyeri

persalinan kala 1 fase aktif.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien dengan nyeri

persalinan kala 1 fase aktif.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan nyeri

persalinan kala 1 fase aktif.

f. Pasien mampu menganalisa hasil pemberian teknik deep back massage

terhadap penurunan nyeri kala 1 fase aktif.

Page 15: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

C. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Teknik non farmakologi deep back massage sebagai ilmu tambahan bagi

mahasiswa dalam belajar tentang asuhan keperawatan persalinan normal.

2. Manfaat Bagi Puskesmas

Teknik non farmakologi deep back massage sebagai intervensi penurunan

nyeri dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan inpartu.

3. Manfaat Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan dapat mengaplikasikan tindakan deep back

massage sebagai salah satu metode dalam mengurangi nyeri persalinan

kala 1 fase aktif.

4. Manfaat Bagi pembaca

Teknik non farmakologi deep back massage sebagai sumber informasi

tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala 1 fase aktif.

Page 16: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Kala 1 Persalinan

a. Definisi

Pasien dikatakan dalam tahap persalinan kala I, jika sudah terjadi

pembukaan serviks dan kontraksi teratur minimal 2 kali dalam 10

menit selama 40 detik. Kala I adalah kala pembukaan yang

berlangsung antara pembukaan 0-10 cm (pembukaan lengkap)

(Sulistyawati, 2010).

Proses ini terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten (8 jam) dimana

servik membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) dimana servik

membuka dari 3-10 cm. kontraksi lebih kuat dan lebih sering terjadi

pada fase aktif. Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak

begitu kuat sehingga parturient (ibu yang sedang bersalin) masih dapat

berjalan-jalan, lamanya kala I untuk primigravida sekitar 8 jam.

Berdasarkan Kurve Friedman, diperhitungkan pembukaan

primigravida 1 cm per jam dan pembukaan multigravida 2 cm per jam.

Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan dapat

diperhitungkan (Sulistyawati, 2010).

Page 17: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

b. Fase Kala 1 Persalinan

Menurut Sondakh (2013) kala I persalinan dibagi menjadi 2 fase,

yaitu fase laten dan fase aktif, yaitu :

1) Fase laten adalah periode watu dari awal persalinan hingga ke titik

ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya

dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga pembukaan 3-4 cm

atau permulaan fase aktif. Selama fase laten, bagian presentasi

mengalami penurunan sedikit hingga tidak sama sekali.

Seiring dengan peningkatan frekuensi, durasi, dan intensitas,

kontraksi menjadi lebih stabil selama fase laten. Dari mulai terjadi

setiap 10-20 menit, berlangsung 15-20 detik, dengan intensitas

ringan hingga kontraksi dengan intensitas sedang (rata-rata

40mmHg) pada puncak kontraksi dan tonus uterus dasar (10

mmHg) yang terjadi setiap 5-7 menit dan berlangsung selama 30-

40 detik.

2) Fase aktif adalah periode waktu dari awal kemajuan aktif

pembukaan hingga pembukaan menjadi lengkap dan mencakup

fase transisi. Pembukaan umumnya dimulai dari 3-4 cm (akhir fase

laten) hingga 10 cm (akhir kala I persalinan). Kontraksi selama

fase aktif menjadi lebih sering, dengan durasi yang lebih panjang

dan intensitas kuat. Kontraksi yang efektif adalah kontraksi yang

memiliki pola gradient kelipatan 3 normal, mencapai tekanan

Page 18: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

uterus 40-50 mmHg pada puncak kontraksi dan kembali ke tonus

uterus istirahat, yaitu 10 mmHg. Menjelang akhir fase aktif,

kontraksi biasanya muncul setiap 2-3 menit setiap 60 detik, dan

mencapai intensitas yang kuat (lebih dari 40 mmHg) dengan rata-

rata 55 mmHg.

Hal hal terkait fase aktif persalinan menurut Friedmann (1956,

1967) dalam Sondakh (2013), yaitu :

a) Fase percepatan

Memulai fase aktif persalinan dan mengarah ke fase lengkung

maksimal.

b) Fase lengkung maksimal

Waktu ketika pembukaan servik terjadi paling cepat dan

meningkat dari 3-4 cm sampai 8 cm. pada kondisi normal,

kecepatan pembukaan konstan, rata- rata 3 cm per jam, dengan

kecepatan tidak lebih dari 1,2 cm per jam pada nulipara. Pada

multipara kecepatan rata-rata pembukaan selama fase lengkung

maksimal adalah 5,7 cm per jam, dengan kecepatan minimal

1,5 cm per jam.

c) Fase perlambatan

Akhir fase aktif, kecepatan pembukaan melambat dan servik

mencapai pembukaan 8-10 cm, sementara penurunan mencapai

kecepatan maksimumnya. Kecepatan maksimum penurunan

rata-rata pada nulipara 1,6 cm per jam dan normalnya paling

Page 19: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

sedikit 1,0 cm per jam. Pada multipara kecepatan penurunan

rata-rata 5,4 cm per jam, dengan kecepatan minimal 2,1 cm per

jam.

c. Perubahan Fisiologis dan Psikologis Kala I

Perubahan fisiologis menurut Sumarah dkk (2008) adalah :

1) Kontraksi Uterus

Adanya rangsangan pada otot polos uterus dan penurunan hormone

progresteron yang menyebabkan keluarnya hormone oksitosin.

Kontraksi otot uterus dimulai dan fundus uteri menjalar kebawah,

fundus uteri bekerja kuat dan lama untuk mendorong janin ke

bawah pasif hanya mengikuti tarikan dan segmen atas rahim,

akhirnya menyebabkan serviks menjadi lembek dan membuka.

2) Perubahan Gastrointestinal

Kemampuan pergerakan serta penyerapan makanan padat

berkurang akan menyebabkan pencernaan hamper berhenti selama

persalinan dan menyebabkan konstipasi. Lambung yang penuh

dapat meyebabkan ketidaknyamanan.

3) Perubahan Tekanan Darah

Kenaikan sistolik selama kontraksi uterus rata-rata 10-20 mmHg,

dan diastolic rata-rata 5-10 mmHg. Kenaikan tekanan darah dapat

dipengaruhi oleh rasa takut/khawatir ibu. Posisi tidur terlentang

akan menyebabkan penekanan uterus terhadap pembulih darah

besar (aorta) sehingga menyebabkan hipotensi dan janin dapat

Page 20: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

afiksia. Denyut jantung meningkat karena adanya kerja jantung

yang meningkat (kenaikan metabolism).

4) Perubahan Metabolisme

Adanya kenaikan metabolism karbohidrat aerobic maupun

anaerobic secara perlahan yang disebakan oleh kecemasan serta

kegiatan otot kerangka tubuh. Kegiatan metabolism yang

meningkat dicerminkan dengan kenaikan suhu badan, denyut nadi,

pernafasan, cardiac output dan kehilangan cairan.

5) Perubahan Suhu Badan

Suhu akan meningkat selama persalinan, suhu mencapai tertinggi

selama persalinan dan segera setelah kelahiran. Kenaikan dianggap

normal jika tidak melebihi 0.5-1 derajat celcius. Kenaikan suhu

berlebih menandakan terjadinya dehidrasi.

6) Perubahan Renal

Poliuri sering terjadi selama persalinan, hal ini disebabkan oleh

kardiak output yang meningkat, serta disebabkan karena filtrasi

glomerulus serta aliran plasma ke renal. Kandung kemih harus

dikosongkan untuk mencegah terhambatnya penurunan bagian

terbawah janin dan trauma pada kandung kemih serta menghindari

retensi urine setelah melahirkan.

Sedangkan perubahan psikologi yang dapat terjadi menurut Sumarah

dkk (2008), adalah :

1) Perasaan tidak enak.

Page 21: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

2) Takut dan ragu-ragu akan persalinan yang akan dihadapi.

3) Ibu dalam mengahadapi persalinan sering memikirkan antara lain

apakah persalinan akan berjalan normal.

4) Menganggap persalinan sebagai percobaan.

5) Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam

menolongnya.

6) Apakah bayinya normal atau tidak.

7) Apakah ia sanggup merawat bayinya.

8) Ibu merasa cemas.

d. Etiologi

Menurut Sulistyawati dan Nugraheni (2010), tanda-tanda masuk dalam

persalinan, yaitu :

1) Terjadinya his persalinan

2) Pengeluaran lendir dan darah (penanda persalinan)

3) Pengeluaran cairan

Sebagian pasien mengeluarkan air ketuban akibat pecahnya selaput

ketuban.

Sedangkan menurut Sumarah (2008), sebab-sebab mulainya persalinan

antara lain :

1) Teori Penurunan Hormon

a) Hormon Esterogen

Berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas otot rahim dan

memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti

Page 22: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin, rangsangan

mekanis.

b) Hormone Progresteron

Berfungsi menurunkan sensitivitas otot rahim, menyulitkan

penerimaan rangsangan dari luar seperti oksitosin, rangsangan

prostaglandin, rangsangan mekanis, dan menyebabkan otot-

otot rahim dan otot polos relaksasi.

Pada kehamilan kedua hormone tersebut berada dalam keadaan

seimbang, sehngga kehamilan bisa dipertahankan. Perubahan

keseimbangan kedua hormone menyebabkan oksitosin yang

dikeluarkan oleh hipofise parsi posterior dapat menimbulkan

kontraksi dalam bentuk Braxton Hicks.

e. Tahap Persalinan

Tahapan persalinan menurut Sondakh (2013), tahapan persalinan

terdiri atas :

Kala I (pembukaan)

Kala I dimulai dari saat persalinan mulai (pembukaan nol) sampai

pembukaan lengkap (10 cm). proses ini terbagi dalam 2 fase, yaitu:

a) Fase laten

Berlangsung selama 8 jam, serviks membuka sampai 3 cm

b) Fase aktif

Berlangsung selama 7 jam, servik membuka dari 4 cm sampai 10

cm, kontraksi lebih kuat dan sering, dibagi menjadi 3 fase :

Page 23: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

(1) Fase akselerasi

Dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 4 cm.

(2) Fase dilatasi maksimal

Dalam 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm

menjadi 9 cm.

(3) Fase deselerasi

Pembukaan menjadi lambat sekali, dalam waktu 2 jam

pembukaan 9 cm menjadi 10 cm (lengkap).

f. Tanda-Tanda Persalinan

Menurut Asri H, dkk (2010) persalinan dimulai bila sudah dalam

inpartu (saat uterus berkontraksi menyebabkan perubahan pada serviks

membuka dan menipis), berakhir dengan lahirnya plasenta secara

lengkap. Tanda dan gejala menjelang persalinan antara lain : perasaan

distensi berkurang (lightening), perubahan serviks, persalinan palsu,

ketuban pecah, blood show, lonjakan energy, gangguan pada saluran

cerna.

1) Lightening yang mulai dirasakan kira-kira 2 minggu menjelang

persalinan, adalah penurunan bagian presentasi ke dalam pelvis

minor. Pada presentasi sefalik, kepala bayi biasanya menancap

(enganged) setelah lightening. Lightening adalah sebutan sebutan

bahwa kepala janin sudah turun. Sesak nafas yang dirasakan

sebelumnya selama trimester ke III kehamilan akan berkurang

karena kondisi ini akan menciptakan ruang yang lebih besar di

Page 24: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

dalam abdomen atas untuk ekspansi paru. Namun lightening tetap

menimbulkan rasa tidak nyaman yang lain akibat tekanan bagian

presentasi pada struktur di area pelvis minor. Hal-hal spesifik

berikut akan dialami ibu : ibu jadi sering berkemih, karena

kandung kemih ditekan sehingga ruang yang tersisa untuk ekspansi

berkurang, perasaan tidak nyaman karena tekanan pada panggul

yang menyeluruh, yang mebuat ibu merasa tidak enak dan timbul

sensasi terus menerus bahwa sesuatu perlu dikeluarkan atau

defekasi. Kram pada tungkai, yang disebabkan oleh tekanan bagian

presentasi pada syaraf yang menjalar melalui foramen ischiadikum

mayor dan menuju ke tungkai. Peningkatan statis vena yang

menghasilkan edema dependen akibat tekanan pada bagian

presentasi pada pelvis minor menghambat aliran balik darah dari

ektermitas bawah. Lightening menyebabkan tinggi fundus menurun

ke posisi yang sama dengan fundus pada usia kehamilan 8 bulan.

2) Mendekati persalinan servik melunak dan menipis serta sedikit

dilatasi. Perubahan servik akibat peningkatan intensitas Braxton

hicks. Persalinan palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat

nyeri, yang memberikan pengaruh signifikan terhadap serviks

akibat Braxton hicks yang telah terjadi sejak enam minggu

persalinan.

3) Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala I persalinan,

apabila terjadi sebelum awitan persalinan, disebut ketuban pecah

Page 25: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

dini (KPADA). Plak lendir disekresi serviks sebagai hasil

proliferasi kelenjar lendir serviks pada awal kehamilan. Plak ini

menjadi sawar pelindung dan menutup jalan lahir selama

kehamilan. Pengeluaran plak inilah yang dimaksud bloody show.

4) Bloody show paling sering terlihat sebagai rabas lendir bercampur

darah yang lengket dan harus dibedakan dengan cermat dari

perdarahan murni.

g. Faktor Yang Memengaruhi Persalinan

Menurut Sondakh (2013), factor-faktor yang mempengaruhi jalannya

proses persalinan adalah :

1) Penumpang (Passenger)

Penumpang dalam persalinan adalah janin dan plasenta. Hal-hal

yang perlu diperhatikan mengenai janin adalah ukuran kepala

janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin, sedangkan yang

perlu diperhatikan dalam plasenta adalah letak, besar dan luasnya.

2) Jalan Lahir (Passage)

Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir keras dan jalan lahir

lunak. Hal-ha yang perlu diperhatikan dari jalan lahir keras adalah

ukuran dan bentuk tulang panggul, sedangkan yang perlu

diperhatikan pada jalan lahir lunak adalah segmen bawah uterus

yang dapat meregang, servik, otot dasar panggul, vagina dan

introitus vagina.

Page 26: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

3) Kekuatan (Power)

Factor kekuatan dalam persalinan dibagi atas dua, yaitu :

a) Kekuatan primer (kontraksi involunter)

Kontraski dari segmen atas uterus yang menebal dan

dihantarkan ke uterus bawah dalam bentuk gelombang. Istilah

yang digunakan untuk menggambarkan kontraksi involunter ini

antara lain frekuensi, durasi, dan intensitas kontraksi. Kekuatan

primer ini mengakibatkan serviks menipis (effacement) dan

berdilatasi sehingga janin turun.

b) Kekuatan sekunder (kontraksi volunter)

Pada kekuatan ini, otot-otot diagfragma dan abdomen ibu

berkontraksi dan mendorong keluar isi jalan lahir sehingga

menimbulkan tekanan intraabdomen. Tekanan ini menekan

uterus pada semua sisi dan menambah kekuatan dalam

mendorong keluar. Kekuatan sekunder tidak memengaruhi

dilatasi servik lengkap, kekuatan ini cukup penting untuk

mendorong keluar dari uterus dan vagina.

4) Posisi Ibu (Positioning)

Posisi ibu dapat memengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi

persalinan. Perubahan posisi yang diberikan pada ibu bertujuan

untuk menghilangkan rasa letih, member rasa nyaman, dan

memperbaiki sirkulasi. Posisi tegak (contoh : posisi berdiri,

berjalan, duduk dan jongkok) member sejumlah keuntungan, salah

Page 27: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

satunya adalah memungkinkan gaya gravitasi membantu

penurunan janin. Selain itu, posisi ini dianggap dapat mengurangi

kejadian penekanan tali pusat.

5) Respon Psikologi(Psychology Response)

Respon psikologi ibu dapat dipengaruhi oleh :

a) Dukungan ayah bayi/pasangan selama proses persalinan.

b) Dukungan kakaek nenek (saudara dekat) selama persalinan.

c) Saudara kandung bayi selama persalinan.

h. Manajemen Kala I

Menurut Kuswanti (2013) manajemen kala 1, yaitu :

1) Mengidentifikasi masalah

Bidan melakukan identifikasi terhadap masalah yang ditemukan

2) Mengkaji riwayat kesehatan

3) Pemeriksaan fisik

4) Pemeriksaan janin

5) Menilai data dan membuat diagnosis

6) Menilai kemajuan persalinan

7) Membuat rencana asuhan keperawatan kala I

i. Asuhan Keperawatan Kala I

1) Pengkajian

Menurut Darmawan (2012) pengkajian merupakan pengumpulan

data klien agar dapat mengenal masalah-masalah kebutuhan

Page 28: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, social dan

lingkungan. Pengkajian yang dilakukan antara lain :

a) Wawancara

(1) Biodata klien

(2) Gravida (kehamilan), para (persalinan), abortus

(keguguran), jumlah anak yang hidup.

(3) HPHT (hati pertama haid terakhir)

(4) HPL (hari perkiraan lahir)

(5) Riwayat penyakit (sebelum dan selama kehamilan)

termasuk alergi

(6) Riwayat persalinan

b) Pengkajian Kala I

Menurut Mitayani (2013) pengkajian yang dilakukan pada Kala

I yaitu :

(1) Pemeriksaan fisik

(2) Tanda-tanda vital

(3) Auskultasi DJJ

(4) Kontraksi uterus, dilatasi uterus, penurunan presentasi

terendah dan kemajuan persalinan

(5) perineum

c) Pemeriksaan Abdomen

(1) Inspeksi

Page 29: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

Adalah suatu proses observasi yang dilakukan secara

sistematis dengan menggunakan penglihatan.

(2) Palpasi

Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara meraba :

(a) Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir

Untuk mengetahui berapa kali janin bergerak dalam 24

jam (Wiknjosastro, 2007).

(b) Kontraksi

Untuk mengetahui sejak kapan kontraksi dimulai,

frekuensi, durasi dan lokasinya, sehingga dapat

diketahui sejak kapan berlangsung.

Pemeriksaan abdomen menurut Romauli (2011), yaitu :

(a) Pemeriksaan Leopold I

Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang

berada di fundus.

(b) Pemeriksaan Leopold II

Untuk mengetahui batas kiri/kanan pada uterus ibu,

yaitu punggung pada letak bujur dan kepala pada letak

lintang.

(c) Pemeriksaan Leopold III

Untuk mengetahui presentasi/bagian terbawah janin

yang ada di simpisis ibu.

(d) Pemeriksaan Leopold IV

Page 30: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

Untuk mengetahui seberapa jaun masuknya bagian

terendah janin kedalam PAP (Pintu Atas Panggul).

(3) Auskultasi

Normal terdengar denyut jantung dibawah pusat ibu (baik

kiri atau kanan) mendengarkan denyut jantung janin

meliputi frekuensi dan keteraturannya. DJJ dihitung selama

1 menit penuh. Jumlah DJJ normal antara 120 sampai

140x/menit (Ramouli, 2011). Pada persalinan dengan

induksi DJJ harus dilakukan setiap 15 menit apabila sudah

memasuki fase aktif (Prawirohardjo, 2009).

d) Riwayat yang harus diperhatikan

(1) KPD (ketuban pecah dini)

(2) Riwayat bedah sesar

(3) Riwayat perdarahan

(4) Prematuritas atau tidak cukup bulan

(Chapman, 2006)

e) Pemeriksaan Fisik

(1) Edema

(2) Jaringan parut pada abdomen

(3) Palpasi TFU (tinggi fundus uterus)

(Mitayani, 2013)

2) Diagnose Keperawatan

a) Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus

Page 31: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

b) Ansietas berhubungan dengan krisis situasional akibat proses

persalinan

3) Perencanaan

a) Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus

Tujuan dan criteria hasil :

(1) Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu

menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi

nyeri).

(2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen

nyeri.

(3) Mampu mengenali (skala, intensitas, frekuensi dan tanda

nyeri).

(4) Skala nyeri berkurang 5 menjadi 2.

(5) Ny. S nyaman setelah nyeri berkurang.

(6) Vital sign dalam batas normal.

Intervensi :

(1) Kaji kontraksi uterus dan ketidaknyamanan (awitan,

frekuensi, durasi, intensitas dan gambaran nyeri)

Rasional : untuk mengetahui tingkat nyeri dan

ketidaknyamanan

(2) Kurangi dan hilangkan factor yang meningkatkan nyeri

Rasional : tidak menambah persepsi nyeri klien

Page 32: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

(3) Jelaskan metode pereda nyeri yang ada seperti relaksasi,

nafas dalam, massage, pemberian posisi, obat-obatan

Rasional : memungkinkan lebih banyak alternative yang

dimiliki ibu dalam mengendalikan rasa nyeri

(4) Lakukan perubahan posisi sesui keinginan ibu , anjurkan

miring ke kiri

Rasional : rasa nyeri bersifat individual, sehingga posisi

nyaman setiap orang berbeda

b) Ansietas berhubungan dengan krisis situasional akibat proses

persalinan

Tujuan dan criteria hasil :

(1) Ny. S mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala

cemas.

(2) Mengidetifikasi, mengungkapkan, menunjukkan teknik

untuk mengontrol cemas.

(3) Vital sign dalam batas normal.

Intervensi :

(1) Berikan informasi tentang perubahan psikologis dan

fisiologis pada persalinan sesuai kebutuhan

Rasional : pendidikan dapat menurunkan stress dan

ansietas

(2) Anjurkan klien untk mengungkapkan perasaan, masalah

dan rasa takut

Page 33: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

Rasional : sress, rasa takut dan ansietas mempunyai efek

yang dalam pada proses persalinan, sering memperlama

karena penggunaan cadangan glukosa; menyebabkan

kelebihan epinefrin yang dilepaskan dan stimulasi adrenal

yang menghambat aktivitas miometrial; dan meningkatkan

kadar norepinefrin yang cenderung meningkatkan aktivitas

uterus

2. Nyeri Persalinan

a. Definisi

Menurut Potter & Perry (2005) dalam Judha (2012), nyeri adalah

suatu sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus spesifik bersifat

subjektif dan berbeda antara masing-masing individu karena

dipengaruhi oleh factor psikososial, sehingga orang tersebut lebih

merasakan nyeri.

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak

menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri

berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan

hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

rasa nyeri yang dialaminya (Uliyah, 2015).

Association for the Study of pain mendefinisikan bahwa nyeri

merupakan pengalaman emosional dan sensori yang tiadak

menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara actual atau

potensial atau menunjukkan adanya (Judha, 2012).

Page 34: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

Menurut Cunningham (2004), nyeri persalinan sebagai kontraksi

mimetrium, merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang

berbeda pada masing-masing individu. Menurut Perry & Bobak

(2004), rasa nyeri yang dialami selama masa persalinan bersifat unik

pada setiap ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain

budaya, takut, kecemasan, pengalaman persalinan sebelumnya,

persiapan persalinan dan dukungan (Judha, 2012).

Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya

kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang

menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar ke

arah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim

(serviks). Dengan adanya pembukaan servik ini maka akan terjadi

persalinan (Judha, 2012)

b. Penyebab Nyeri

Menurut Judha (2012), rasa nyeri persalinan muncul karena :

1. Kontraksi otot rahim

Kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta

iskemia rahim akibat konraksi arteri miometrium. Karena rahim

merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri

visceral. Nyeri visceral juga dapat dirasakan pada organ lain yang

bukan merupakan asalnya disebut nyeri alih (reffered pain). Pada

persalinan nyeri alih dapat dirasakan pada punggung bagian bawah

Page 35: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

dan sacrum. Biasanya ibu hanya mengalami nyeri ini hanya selama

kontraksi dan bebas dari rasa nyeri pada interval antar kontraksi.

2. Regangan otot dasar panggul

Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II, tidak seperti

nyeri visceral, nyeri ini terlokalisir di daerah vagina, rectum dan

perineum, sekitar anus. Nyeri klinis ini disebut nyeri somatic dan

disebabkan peregangan struktur jalan lahir bagian bawah akibat

penurunan bagian terbawah janin.

3. Episiotomy

Pada peristiwa episiotomy, nyeri dirasakan apabila ada tindakan

episiotomy, tindakan ini dilakukan sebelum jalan lahir mengalami

laserasi maupun rupture pada jalan lahir.

4. Kondisi Psikologis

Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa

cemas,. Takut, cemas, dan tegang memicu produksi hormone

prostaglandin sehingga timbul stress. Kondisi stress dapat

memengaruhi kamampuan tubuh menahan rasa nyeri.

c. Klasifikasi Nyeri

Klasifikasi nyeri menurut Price & Wilson (2005) dalam buku Judha

(2012) dibedakan berdasarkan lokasi atau sumber, yaitu :

1. Nyeri Somatic Superficial (kulit)

Berasal dari struktur superficial kulit dan jaringan subkutis.

Stimulus yang efektif untuk menimbulkan nyeri di kulit dapat

Page 36: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

berupa rangsang mekanis, suhu, kimiawi, atau listrik. Apabila kulit

hanya yang terlibat, nyeri sering dirasakan sebagai penyengat,

tajam, meringis atau seperti terbakar, tetapi apabila pembulu darah

ikut berperan menimbulkan nyeri, sifat nyeri menjadi berdenyut.

2. Nyeri Somatic Dalam

Nyeri berasal dari otot, tendon, ligamentum, tulang, sendi dan

arteri. Struktur ini memiliki sedikit reseptor nyeri sehingga

lokalisasi nyeri kulit dan cenderung menyebar ke daerah

sekitarnya.

3. Nyeri Visera

Berasal dari organ tubuh, terletak di dinding otot polos organ-organ

berongga. Mekanisme yang menimbulkan nyeri visera adalah

peregangan atau distensi abnormal dinding atau kapsul organ,

iskemia dan peradangan.

4. Nyeri Alih

Berasal dari salah satu daerah tubuh, tapi dirasakan di daerah lain.

5. Nyeri Neuropati

Nyeri neuropati sering memiliki kualitas seperti terbakar, perih

atau seperti tersengat listrik. Nyeri sering bertambah parah oleh

stress emosi atau fisik dan mereda oleh relaksasi.

d. Proses Terjadinya Nyeri

Price & Wilson (2005), menjelaskan bahwa proses fisiologi nyeri

terdapat empat proses tersendiri : transduksi, transmisi, modulasi dan

Page 37: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

persepsi. Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang

mengganggu sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri.

Transmisi nyeri melibatkan proses penyaluran impuls dari tempat

transduksi melewati saraf perifer sampai ke terminal di medulla

spinalis dan jaringan neuron-neuron pemancar yang naik dari medulla

spinalis ke otak. Medulasi nyeri melibatkan aktivitas saraf melalui

jalur-jalur saraf desenden dari otak yang dapat memengaruhi transmisi

nyeri setinggi medulla spinalis.modulasi juga melibatkan factor-faktor

kimiawi yang menimbulkan atau meningkatkan aktivitas di reseptor

nyeri afteren primer. Jadi, persepsi nyeri adalah pengalaman subjektif

nyeri yang bagaimanapun juga dihasilkan oleh aktivitas transmasi atau

saraf (Judha, 2012).

Proses terjadinya nyeri menurut Hartanti (2005) dalam Judha

(2012) adalah dimulai ketika bagian tubuh terluka oleh tekanan,

potongan, sayatan, dingin atau kekurangan oksigen pada sel, maka

bagian tubuh yang terluka akan mengeluarkan berbagai macam

substansi seluler dilepaskan ke luar ruang ekstraseluler maka akan

mengiritasi nosiseptor. Saraf ini akan merangsang dan bergerak

sepanjang serabut saraf atau neurotransmisi yang akan menghasilkan

substansi yang disebut dengan neurotransmitter seperti prostaglandin

dan epineprin, yang membawa pesan nyeri dari medulla spinalis

ditransmisikan ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri.

Page 38: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

e. Factor Yang Mempengaruhi Nyeri

Factor-faktor yang dapat memengaruhi nyeri, yaitu :

1. Usia

Menurut Potter & Perry (2005) usia merupakan variable penting

yang memengaruhi nyeri, perbedaam perkembangan diantara

kelompok usia dapat memengaruhi respon nyeri.

2. Budaya

Persepsi dan ekspresi terhadap nyeri persalinan dipengaruhi oleh

budaya individu.

3. Emosi

Stress atau rasa takut dapat merangsang hormon katekolamin dan

adrenalin, katekolamin dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat

persalinan yang dapat menyebabkan menegangnya uterus sehingga

aliran darah dan oksigen ke dalam-dalam otot uterus berkurang

karena arteri mengecil dan menyempit, akibatnya adalah rasa nyeri

yang terelakan. Apabila ibu dalam keadaan rileks dapat memancing

keluarnya hormone endorphin, penghilang rasa sakit yang alami

didalam tubuh.

4. Pengalaman Persalinan

Menurut Bobak (2000) dalam Judha (2012) pengalaman

melahirkan sebelumnya juga dapat memengaruhi respon ibu

terhadap nyeri. Bagi ibu yang mempunyai pengalaman yang

menyakitkan dan sulit pada persalinan sebelumnya, perasaan

Page 39: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

cemas dan takut pada pengalaman lalu akan memengaruhi

sensitifitasnya rasa nyeri.

5. Support System

Menurut Martin (2002) dalam Judha (2012) dukungan dari

pasangan, keluarg maupun pendamping persalinan dapat

membantu memenuhi kebutuhan ibu bersalin, juga membantu

mengatasi rasa nyeri.

6. Persiapan Persalinan

Persiapan persalinan tidak menjamin persalinan akan berlangsung

tanpa nyeri. Namun, persiapan persalinan diperlukan untuk

mengurangi perasaan cemas dan takut akan nyeri persalinan

sehingga ibu dapat memilih berbagai teknik atau metode latihan

agar ibu dapat mengatasi ketakutannya.

f. Skala Nyeri

Menurut Judha (2012) penilaian klinis dari nyeri dapat dilakukan

dengan skala pendeskripsi verbal, penilaian numeric, dan skala analog

visual.

1. Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale)

VDS merupakan garis yang terdiri atas tiga sampai lima kata

pendeskripsian yang tersusun dengan jarak yang sama disepanjang

garis. Pendeskripsian ini dirangking dari tidak terasa nyeri sampai

terasa nyeri (nyeri yang tidak tertahankan). Pengukur menunjukkan

Page 40: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

pada pasien skala tersebut atau memintanya untuk memilih

intensitas nyeri yang dirasakannya.

Gambar 1

Skala Nyeri Verbal (Judha, 2012)

2. Skala Intensitas Nyeri Numeri (Numerical Rating Scale)

NRS digunakan lebih sebagai pengganti atau pendamping VDS,

klien memberikan penilain 0 sampai 10. Nyeri pasien akan

dikategorikan tidak nyeri (0). Nyeri sedang (1-3) secara objektif

pasien dapat berkomunikasi dengan baik. Nyeri ringan (4-6) secara

objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi

nyeri, dapat mendiskripsikannya, dan dapat mengikuti perintah

dengan baik. Nyeri berat (7-9) secara objektif klien terkadang tidak

dapat mengikuti perintah tapi masih merespon terhadap tindakan,

dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendiskripsikannya,

serta tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang, dan

distraksi. Nyeri hebat (10) pasien sudah tidak mampu

berkomunikasi atau memukul.

Page 41: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

Gambar 2

Skala Nyeri Numeric (Judha, 2012)

3. Visual Analog Scale (VAS)

Menurut McGuire dalam Potter & Perry (2005) dalam Judha

(2012), VAS merupakan alat pengukur tingkat nyeri yang lebih

sensitive karena pasien dapat mengidentifikasi setiap titik pada

rangkaian angka yang menurut mereka paling tepat dalam

menjelaskan tingkat nyeri yang dirasakan pada satu waktu. VAS

tidak melabelkan suatu divisi, tapi tediri dari sebuah garis lurus

yang dibagi secara merata menjadi 10 segmen dalam angka 0

sampai 10 dan memiliki alat pendiskripsi verbal pada setiap

ujungnya. Pasien diberitahu bahwa 0 menyatakan “tidak ada nyeri

sama sekali” dan sepuluh menyatakan “nyeri paling parah” yang

klien dapat bayangkan.Skala ini memberikan kebebasan kepada

pasien untuk mengidentifikasi keparahan nyeri.

Gambar 3

Skala Nyeri Visual (Judha, 2012)

Page 42: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

4. Skala Nyeri “Muka”

Gambar 4

Skala Nyeri Muka (Judha, 2012)

g. Pengurangan Rasa Nyeri

Beberapa metode pengurangan rasa nyeri :

1) Terapi farmakologis

Menurut Piliteri (2003), dalam Judha (2012) bahwa

penatalaksanaan farmakologis pada nyeri persalinan meliputi

analgesia yang menurunkan dan mengurangi rasa nyeri dan

anesthesia yang menghilangkan sensasi bagian tubuh baik parsial

maupun total.

Berbagai pilihan penatalaksanaan farmakologis antara lain:

a) Analgesia narkotik (Merepidine, Nalbuphine, Butorphanol,

Morfin Sulfate Fentanyln)

b) Analgesia regional (Epidural, Spinal dan kombinasinya)

c) ILA (Intra Thecal Labor Analgesia)

2) Terapi non farmakologis menurut Judha (20!2)

a) Posisi, postur dan ambulasi

Posisi persalinan, perubahan posisi dan pergerakan yang tepat

akan membantu meningkatkan kenyamanan atau menurunkan

Page 43: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

rasa nyeri, meningkatkan kepuasan akan kebebasan untuk

bergerak, dan meningkatkan control diri ibu.

b) Kompres hangat

Tindakan ini akan meningkatkan aktivitas rahim, kompres

hangat meningkatkan suhu kulit local, mengurangi spasme otot

dan meningkatkan ambang nyeri.

c) Kompres dingin

Untuk mengurangi ketegangan nyeri sendi otot, mengurangi

pembengkakan dan menyejukkan kulit. Kompres dingin akan

memperlambat transmisi nyeri melalui neuron sensorik.

d) Hipnobirthing

Merupakan salah satu teknik otohipnosis (selfhypnosis) atau

swasugesti, dalam menghadapi kehamilan dan persiapan

melahirkan yang berfungsi membantu para wanita hamil

melalui masa persalinannya dengan cara yang alami, lancar dan

nyaman (tanpa rasa sakit).

e) Aromatherapy

Bau-bauan dapat memberikan rasa nyaman serta relaksasi pada

tubuh dan pikiran ibu, rasa nyeri dan cemas akan tereduksi.

Sehingga nyeri akan berkurang.

Page 44: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

3. Prosedur Penggunaan Teknik Deep Back Massage

a. Definisi

Deep back massage adalah penekanan pada sacrum yang dapat

mengurangi ketegangan pada sendi sakroiliakus dari posisi oksiput

posterior janin.

b. Teknik Deep Back Massage

Teknik deep back massage dilakukan dengan memberikan

penekanan pada daerah sacrum selama kontraksi berlangsung, dimulai

saat awal kontraksi dan diakhiri setelah kontraksi berhenti. Penekanan

dapat dilakukan dengan tangan yang dikepalkan seperti bola tenis pada

sacrum 2, 3, 4. Penekanan yang dilakukan dapat menstimulasi

kutaneus, sehingga dapat menghambat impuls nyeri tidak sampai ke

thalamus. Hal ini sesuai dengan teori Gate Control dan Melzack.

Selain itu juga akan membantu meningkatkan kontraksi miometrium

yang akan mempercepat proses pembukaan.

c. Prinsip dan Tujuan Teknik Deep Back Massage

Prinsip dan tujuan teknik deep back massage yaitu mengurangi

atau menghentikan penghantaran impuls nyeri. Pelaksanaan massage

yang benar dapat meredakan ketengan otot serta memberi rasa relaks.

Sirkulasi darah menjadi lancer sehingga nyeri berkurang (Judha,

2012).

Selain itu deep back massage juga memberikan manfaat memberi

rasa nyaman pada punggung atas dan punggung bawah, menurunkan

Page 45: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

nyeri dan kecemasan, mempercepat persalinan, mengilangkan

tegangan otot pada paha diikuti ekspansi tulang pelvis karena relaksasi

pada otot-otot sekitar pelvis dan memudahkan bayi turun dan melewati

jalan lahir, dan menurunkan tegangan otot akibat kontraksi,

menormalkan fisiologi tubuh, melancarkan sirkulasi darah dan

menstimulasi pembuluh darah (Rukma, 2014).

B. Kerangka Teori

Persalinan Kala

I Fase Aktif

Kontraksi

Nyeri

Persalinan

Deep Back

Massage

Tanda Persalinan :

- His persalinan

- Bloody Show

- Lightening

Nyeri

Persalinan

Berkurang

Page 46: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

BAB III

METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek Aplikasi Riset

Subjek dari aplikasi riset ini adalah Pada Ibu bersalin kala I fase aktif dengan

keluhan nyeri.

B. Tempat dan Waktu Pemberian Intervensi

Aplikasi riset ini dilakukan di ruang bersalin Puskesmas Sibella Mojosongo

pada hari Minggu, 10 Januari 2016 pukul 15.03 WIB – 15.20 WIB, tindakan

Deep Back Massage dilakukan selama ibu mengalami kontraksi.

C. Media dan Alat Yang Digunakan

Dalam aplikasi riset ini media dan alat yang digunakan :

1. Tangan

2. Lembar Observer

3. Skala Nyeri Numerik

D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset

Berdasarkan Jurnal Lestari, dkk (2012) prosedur tindakan yang dilakukan

yaitu:

1. Menjelaskan prosedur tentang pemberian deep back massage untuk

mengurangi nyeri kala 1 fase aktif.

2. Posisikan pasien miring dengan nyaman.

3. Kepalkan tangan (perawat).

Page 47: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

4. Lakukan tekanan pada daaerah sakrum pasien (selama kontraksi

berlangsung).

E. Alat Ukur Evaluasi Tindakan Aplikasi Riset

Alat ukur yang digunakan mengevaluasi aplikasi riset dengan pengukuran

skala nyeri yaitu skala nyeri numeric (Judha, 2012).

Gambar 6

Skala Nyeri Numeric (Judha, 2012)

Page 48: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

BAB IV

LAPORAN KASUS

Bab ini menjelaskan tentang kasus asuhan keperawatan pada Ny. S dengan

nyeri persalinan kala I di Ruang Bersalin Puskesmas Sibela Mojosongo.

Pengelolaan asuhan keperawatam ini dilakukan selama 1 hari pada tanggal 10

Januari 2016 pada pukul 14.30 WIB. Laporan kasus ini meliputi pengkajian,

diagnose keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi dari tindakan

keperawatan. Pasien masuk puskesmas pada tanggal 10 januari 2016 pukul 14.30,

pegkajian dilakukan dengan metode autoanamnesa dan alloanames.

A. Indentitas Klien

Pasien bernama Ny. S yang bertempat tinggal di Semanggi. Pasien seorang

wanita berusia 28 tahun beragama islam dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga. Pendidikan terakhir pasien adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Suami pasien bernama Tn. E berusia 30 dan pekerjaan sebagai wiraswasta

dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP).

B. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Januari 2016 pada pukul 14.30

WIB, dilakukan dengan metode autoanamnesa dan alloanamnesa. Dari hasil

pengkajian didapatkan data umum pasien berupa tinggi badan 160 cm, berat

badan 61.5 kg selama kehamilan, dan berat badan sebelum hamil 57 kg. pasien

mengalami kenaikan berat badan sebanyak 4.5 kg. Ny. S mengatakan sering

BAK sebanyak 7-10x per hari dan BAB 1x per hari. Pasien mengatakan tidak

Page 49: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

memiliki masalah kesehatan khusus ataupun alergi selama ini, pasien

mengatakan selama hamil rutin meminum tablet penambah darah setiap hari

(1x per hari). Ny. S mengatakan tidak memiliki gangguan pola tidurnya.

Keluhan utama pasien yaitu adanya rasa kenceng-kenceng (jarang dan

semakin sering), P : nyeri karena kontraksi, Q : nyeri terasa seperti mulas

ingin BAB dan ditekan, R : nyeri terasa pada bagian perut dan menjalar ker

punggung bagian belakang, S : skala 5, T : nyeri hilang timbul waktu ± 40

detik. Pasien tampak meringis menahan sakit, pada pemeriksaan tanda-tanda

vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 84x per menit, respirasi

20x per menit, suhu 36,10 C. DJJ 134x per menit, VT pembukaan 3 cm, pasien

mengatakan nyeri kenceng-kenceng dan keluar lender putih bercampur merah

pada tanggal 10 januari 2016 pukul 10.00 WIB.

Pada pukul 15.03 WIB Ny. S mengatakan kenceng-kenceng meningkat, P

: nyeri muncul karena kontraksi, Q : nyeri mules ingin BAB dan ditekan, R :

nyeri di perut dan punggung bagian belakang, S : skala nyeri 8, T : nyeri

hilang timbul kontraksi 4x per 10 menit lamanya 45 detik. Dan data obejektif

didapatkan pasien tampak berkeringat, tampak meringis kesakitan, tangan

gemetar, pernafasan cepat dan dangkal 25x/menit.

Riwayat kehamilan sekarang Ny S mengatakan hamil ke 3 kalinya. Pada

kehamilan ke tiga kali ini Ny. S mengatakan cemas dan takut karena nyeri

kontraksi yang dialami lebih kuat dari kehamilan sebelumnya. Ny. S

mengatakan haid pertama kali pada usia 13 tahun, dengan siklus yang teratur,

tidak mengalami disminore. Status obstetrikus G3P2A0 hamil 39 minggu

Page 50: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) tanggal 5 April 2015 dan HPL (Hari

Perkiraan Lahir) 12 Januari 2016.

RIwayat kehamilan dan persalinan yang lalu Ny. S mengatakan pernah

mengalami kehamilan dan persalinan sebelumnya. Persalinan lalu dengan

persalinan normal, cara lahir spontan, langsung menangis dengan BB 2.500

gram pada anak pertama (perempuan) yang sekarang berusia 7 tahun dan BB

2.700 gram pada anak kedua (laki-laki) yang sekarang berusia 5 tahun. Ny. S

mengatakan jumlah kunjungan pada kehamilan sekarang adalah 5x sejak

trimester ke II 3x dan trimester ke III 2x. Ny. S mengatakan tidak ada masalah

dengan kehamilan dan persalinan sebelumnya. Riwayat KB Ny. S adalah

suntik setiap 3 bulan sekali. Riwayat menyusui Ny. S mengatakan menyusui

kedua anaknya eksklusif 6 bulan dan selama 2 tahun penuh. Ny. S mengatakan

setelah anaknya lahir yang diharapkan membantu dalam pengasuhannya

adalah keluarganya (suami dan orang tua).

Riwayat persalinan sekarang pada tanggal 10 Januari 2016 pukul 10.00

WIB, Ny. S mengatakan perut kenceng-kenceng dengan frekuensi jarang dan

keluar cairan berwarna bening kemerahan. Kemudian keluarga membawa Ny.

S ke Puskesmas Sibella Mojosongo kemudian langsung masuk ke ruang

bersalin dan dilakukan pemeriksaan dalam VT (Vaginal Toucher) pembukaan

3 kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil tekanan darah 110/80

mmHg, nadi 80x per menit, respirasi 20x per menit, suhu 36.10 C, DJJ 134x

per menit dengan kontraksi 3x per 10 menit lamanya 40 detik. Pada pukul

15.03 WIB Ny. S mengatakan bahwa rasa kenceng-kenceng meningkat, P :

Page 51: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

nyeri karena kontraksi, Q : nyeri terasa seperti mulas ingin BAB dan ditekan,

R : nyeri terasa pada bagian perut dan menjalar ke punggung bagian belakang,

S : skala 8, T : nyeri hilang timbul waktu ± 45 detik. Saat dilakukan

pemeriksaan kepala leher diperoleh hasil data mata simetris kanan dan kiri,

konjungtiva tidak enemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, dan Ny. S tidak

menggunakan alat bantu penglihatan. Pada pemeriksaan hidung simetris kiri

dan kanan , hidung tidak terdapat polip, tidak ada deviasi septum, penciuman

baik. Pada pemeriksaan mulut didapatkan mukosa bibir kering, tidak ada

stomatitis. Pada pemeriksaan leher didapatkan tidak ada kaku kuduk, tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid.

Pada pemeriksaan paru inspeksi tidak ada penggunaan otot bantu

pernafasan, dada simetris kanan dan kiri, palpasi vocal premitus kanan dan

kiri sama, perkusi suara paru sonor, auskultasi tidak ada suara nafas tambahan.

Pada pemeriksaan fisik jantung didapatkan inspeksi ictus kordis tidak tampak,

palpasi ictus cordis teraba di SIC V, perkusi suara pekak, auskulasi terdengar

suara jantung lup dup lup dup. Pemeriksaan Payudara didapatkan putting susu

menonjol, adanya hiperpigmentasi aerola, tidak ada massa atau benjolan di

payudara, ASI dapat keluar.

Pada pemeriksaan abdomen didapatkan uterus membesar DJJ 134x per

menit kontraksi 3x per 10 menit lamanya 40 detik. Pada pemeriksaan Leopold

I didapatkan hasil tinggi fundus uteri 29 cm, teraba kepala dibagian bawah,

Leopold II didapatkan kiri teraba punggung dan kanan teraba bagian kecil

(ektremitas), Leopold III presentasi bawah kepala belum ada penurunan

Page 52: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

kepala, Leopold IV didapatkan kepala belum masuk PAP, status janin hidup

tunggal. Saat dilakukan pemeriksaan pigmentasi terdapat lineanigra dan striae.

Pada pemeriksaan ektremitas atas tidak terpasang infuse, ekstremitas bawah

tidak terdapat pembengkakan dan varises.

Pada pemeriksaan genetalia didapatkan hasil pemeriksaan pada pukul

14.33 WIB, oleh bidan hasil pembukaan 3, ketuban utuh. Pemeriksaan

penunjang terakhir yang dilakukan oleh Ny. S pada tanggal 16 September

2015 dengan Hb 12.2 gr/l dan setelah kelahiran pada tanggal 10 januari 2016

dengan Hb 12 gr/l.

Di ruang bersalin Ny. S tidak mendapatkan infuse maupun oksigen,

setelah kelahiran Ny S mendapatkan injeksi oxitosin 10 iu/ml dengan

kandungan uterotonik yang fungsinya untuk kelahiran normal dan mengontrol

perdarahan, obat oral seperti Amoxilin 500 mg/8 jam dengan kandungan

antimikroba yang fungsinya untuk indikasi infeksi, Asama Mefenamat 500

mg/8 jam dengan kandungan analgesic yang fungsinya untuk nyeri

melahirkan, dan tablet darah (Fe) dengan kandungan antianemia per 12 jam

yang fungsinya untuk pembentukan darah. Methylegometrin 0.125mg/8 jam

dengan kandungan uterotonik untuk involusi uterus masa nifas.

Laporan persalinan kala I pada tanggal 10 Januari 2016 pada pukul 14.30

WIB dengan tanda dan gejala kenceng-kenceng, frekuensi jarang dan keluar

lender putih bercampur darah, nyeri seperti mulas dan ingin BAB di perut dan

punggung belakang, skala nyeri 5 hilang timbul sewaktu-waktu. Pemeriksaan

fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x per menit, respirasi

Page 53: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

20x per menit, suhu 36.10 C. pada pemeriksaan dalam didapatkan hasil

pembukaan 3, Ny. S mengatakan dirinya cemas, tindakan yang dilakukan

adalah melakukan observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam, melakukan

observasi his tiap 30 menit, observasi denyut jantung janin (DJJ) tiap 30

menit, observasi pembukaan servik (VT) tiap 4 jam. Kemudian memberikan

teknik deep back massage selama kontraksi berlangsung.

Laporan persalinan kala II pada tanggal 10 Januari 2016 pukul 14.20, lama

kala I ± 60 menit. Tanda dan gejala pembukaan 10 cm (lengkap), ketuban

telah pecah, bagian bawah teraba kepala janin. Pemeriksaan tanda-tanda vital

tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 82x per menit, respirasi 23x per menit,

suhu 36.40 C.

Catatan kelahiran didapatkan bayi lahir pada tanggal 10 Januari 2016 jam

15.33 WIB dengan jenis kelamin laki-laki. Nilai apgar score untuk jantung

pada menit pertama 1, menit kelima 2 dan menit kesepuluh 2. Nilai apgar

score untuk pernafasan pada menit pertama 2, menit kelima 2 dan menit

kesepuluh 2. Nilai apgar score untuk otot pada menit pertama 2, menit kelima

2 dan menit kesepuluh 2. Nilai apgar score untuk rangsang pada menit

pertama 2, menit kelima 2 dan menit kesepuluh 2. Nilai apgar score untuk

warna kulit pada menit pertama 2, menit kelima 2 dan menit kesepuluh 2.

Lama kala II adalah ± 3 menit, pengkajian tanda-tanda vital didapatkan

tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 82x per menit, respirasi 23x per menit, dan

suhu 36.40 C. keadaan perineum utuh tidak ada rupture maupun episeotomi.

Page 54: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

Laporan persalinan kala III diketahui tanda dan gejala terjadi perubahan

tinggi fundus uteri, tali pusat memanjang, ada semburan darah dari jalan lahir.

Plasenta lahir jam 15.40 WIB secara spontan dengan ukuran 15cm x 15 cm x 2

cm serta tidak ada kelainan, koteledon lengkap. Jumlah perdarahan ± 100 cc.

Diberikan injeksi oksitoksin 10 iu/ml.

Laporan persalinan kala IV mulai jam 16.00 WIB didapatkan tanda-tanda

vital tekan darah 100/70 mmHg, ndai 70x per menit, repirasi 28x per menit,

suhu 36.60 C, kontraksi uterus teraba kuat, perdarahan ± 60 cc. tindakan yang

dilakukan memberikan massas fundus uteri dan observasi tanda-tanda vital

setiap 15 menit 1 jam pertama dan tiap 30 menit pada 1 jam selanjutnya.

Pengobatan yang diberikan adalah obat oral amoxilin 500 mg/8 jam, asam

mefenamat 500 mg/8 jam, tablet penambah darah per 12 jam,

methylegometrin 0.125 mg/8 jam.

Catatan bayi Ny. S yaitu bayi lahir pada tanggal 10 januari 2016 jam 15.33

WIB laki-laki dengan BB 3000 gr, TB 48 cm, lingkar kepala/dada 33cm/32

cm. karakteristik bayi menangis kuat tanpa dirangsang, tidak ada retraksi dada,

warna kulit merah muda, terdapat reflek hisap bayi. Tanda-tanda vital heart

rate 132x per menit, respirasi 60x per menit, dan suhu 36.60 C. Anus normal

(ada), perawatan tali pusat telah dilakukan, perawatan mata dengan pemberian

salep mata telah dilakukan.

Page 55: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

C. Masalah Keperawatan

Dari data pengakajian dan observasi daiatas penulis melakukan analisa

data kemudian merumuskan diagnose keperawatan ditandai dengan data

subjektif pada kala I Ny. S mengatakan kenceng-kenceng (jarang), P : nyeri

muncul karena kontraksi, Q : nyeri mules ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di

perut dan punggung bagian belakang, S : skala nyeri 5, T : nyeri hilang timbul

kontraksi 3x per 10 menit lamanya 40 detik. Dan data objektif didapatkan

pasien tampak berkeringat, tampak meringis kesakitan, tekanan darah 110/80

mmHg, nadi 80x per menit, respirasi 20x per menit, DJJ 134x per menit, VT 3

cm. Pada pukul 15.03 WIB Ny. S mengatakan kencenga-kenceng meningkat,

P : nyeri muncul karena kontraksi, Q : nyeri mules ingin BAB dan ditekan, R :

nyeri di perut dan punggung bagian belakang, S : skala nyeri 8, T : nyeri

hilang timbul kontraksi 4x per 10 menit lamanya 45 detik. Dan data obejektif

didapatkan pasien tampak berkeringat, tampak meringis kesakitan, tangan

gemetar, pernafasan cepat dan pendek. Maka penulis merumuskan prioritas

masalah keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cidera

biologis kontraksi uterus.

Data subjektif pada kala 1 Ny. S mengatakan takut dan cemas persalinan

ketiga karena nyeri kontraksi yang dialami lebih kuat dari kehamilan

sebelumnya . Data objektif Ny. S terlihat gelisah dan cemas, tangan pasien

gemetar, pandangan mata yang tidak beraturan. Maka penulis merumuskan

diagnose keperawatan ansietas berhubungan dengan proses persalinan.

Page 56: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

D. Rencana Keperawatan

Berdasarkan rumusan masalah yang didapatkan maka penulis menyusun

rencana keperawatan dengan tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan

1x24 jam diharapkan nyeri akut teratasi dengan criteria hasil Ny. S mampu

mengontrol nyeri, nyeri berkurang dari 5 menjadi 2-1, terlihat nyaman, vital

sign dalam batas normal.

Intervensi yang akan dilakukan adalah kaji nyeri P,Q,R,S,T secara

komprehensif dengan rasional mengetahui kualitas nyeri yang dirasakan Ny.

S, observasi reaksi verbal dan nonverbal dari ketidaknyamanan, anjurkan NY.

S untuk miring kiri, berikan teknik non farmakologi (teknik deep back

massage) untuk mengurangi nyeri. Teknik deep back massage dilakukan

dengan memberikan penekanan pada daerah sacrum selama kontraksi

berlangsung, dimulai saat awal kontraksi dan diakhiri setelah kontraksi

berhenti. Penekanan dapat dilakukan dengan tangan yang dikepalkan seperti

bola tenis pada sacrum 2, 3, 4 (Lestari, dkk, 2012).

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan

ansietas teratasi dengan criteria hasil kecemasan Ny. S berkurang, Ny. S

tampak tenang dan rileks. Tanda-tanda vital dalam batas normal.

Intervensi yang dilakukan adalah kaji tingkat kecemasan Ny. S dengan

rasional untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien, observasi tanda-tanda

vital dengan rasional untuk memantau keadaan umum pasien, berikan

informasi tentang persalinan dengan rasional mengurangi tingkat kecemasan

pasien. Anjurkan pendampingan dari keluarga untuk menurunkan tingkat

Page 57: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

kecemasan pasien. Atur posisi nyaman dengan rasional memberikan suasana

nyaman dan rileks.

E. Implementasi

Tindakan keperawatan kala I nyeri akut berhubungan dengan agen dicera

biologis kontraksi uterus jam 14.30 WIB mengkaji tanda-tanda vital dengan

respon subjektif Ny. S bersedia untuk dikaji tanda-tanda vital, respon objektif

Ny. S didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x per menit, respirasi

20x per menit, suhu 36.10 C, DJJ 134x per menit.

Jam 15.03 WIB mangkaji nyeri pasien dengan P,Q,R,S,T didapatkan data

subjektif Ny. S mengatakan nyeri kenceng-kenceng. P : nyeri karena

kontraksi, Q : nyeri mulas seperti ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut

dan punggung bagian belakang, S : skala nyeri 8, T : nyeri hilang timbul

dengan frekuensi 4x per 10 menit lamanya 45 detik. Respon objektif Ny. S

tampak meringis menahan sakit dan memegang area nyeri, pernafasan 25x per

menit.

Jam 14.55 WIB memberikan posisi nyaman miring kiri kepada Ny. S,

respon subjektif Ny. S bersedia untuk miring kiri, respon objektif NY. S

tampak lebih rileks. Jam 15.06 WIB memberikan teknik deep back massage

dengan respon subjektif Ny. S bersedia diberikan teknik deep back massage,.

P : nyeri karena kontraksi, Q : nyeri mulas seperti ingin BAB dan ditekan, R :

nyeri di perut dan punggung bagian belakang, S : skala nyeri 8 menjadi 5, T :

nyeri hilang timbul. Respon objektif Ny. S tampak meringis menahan sakit,

pasien dapat mengontrol nyeri lebih baik, pernafasan 22x per menit.

Page 58: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

Jam 15.09 WIB mengkaji nyeri P,Q,R,S,T dengan data subjektif Ny. S

mengatakan kenceng-kenceng. P : nyeri karena kontraksi, Q : nyeri mulas

seperti ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut dan punggung bagian

belakang, S : skala nyeri 8, T : nyeri hilang timbul. Respon objektif Ny. S

tampak meringis menahan sakit.

Jam 15.12 WIB memberikan teknik deep back massage dengan respon

subjektif Ny. S bersedia diberikan teknik deep back massage,. P : nyeri karena

kontraksi, Q : nyeri mulas seperti ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut

dan punggung bagian belakang, S : skala nyeri 8 menjadi 5, T : nyeri hilang

timbul. Respon objektif Ny. S tampak meringis menahan sakit, pasien dapat

mengontrol nyeri lebih baik, pernafasan 23x per menit.

Jam 15.15 WIB memberikan teknik deep back massage dengan respon

subjektif Ny. S bersedia diberikan teknik deep back massage,. P : nyeri karena

kontraksi, Q : nyeri mulas seperti ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut

dan punggung bagian belakang, S : skala nyeri 8 menjadi 5, T : nyeri hilang

timbul. Respon objektif Ny. S tampak meringis menahan sakit, pasien dapat

mengontrol nyeri lebih baik.

Tindakan keperawatan kala I dengan diagnose keperawatan ansietas

berhubungan dengan proses persalinan. Jam 14.55 WIB mengkaji tingkat

kecemasan Ny. S didapatkan data subjektif Ny. S mengatakan cemas dan takut

untuk persalinan ketiga kalinya, respon data objektif Ny. S terlihat gelisah,

nafas tidak teratur.

Page 59: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

Jam 15.00 WIB menganjurkan pasien relaksasi nafas dalam dan

pendampingan suami serta anaknya dengan data subjektif Ny. S mengatakan

bersedia melakukan relaksasi nafas dalam serta didampingi suami dan

anaknya, respon objektif Ny. S tampak lebih tenang dan rileks serta percaya

diri dalam persalinannya yang ketiga kali.

F. Evaluasi

Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis kemudian dilakukan

evaluasi pada hari Minggu tanggal 10 Januari 2016 jam 15.15 WIB, dengan

metode SOAP yaitu masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan

agen cidera biologis kontraksi uterus dengan respon subjektif Ny. S

mengatakan kenceng-kenceng berkurang. P : nyeri karena kontraksi, Q : nyeri

mulas seperti ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut dan punggung bagian

belakang, S : skala nyeri 8 menjadi 5, T : nyeri hilang timbul his 4x per 10

menit lamanya 45 detik. respon objektif Ny. S tampak meringis kesakitan

menahan sakit dengan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x per menit,

respirasi 20x per menit. DJJ 136x per menit, maka masalah nyeri akut teratasi

dan intervensi dihentikan.

Evaluasi pada tanggal 10 Januari 2016 dengan metode SOAP yaitu

masalah keperawatan ansietas berhubungan dengan proses persalinan,

didapatkan respon subjektif Ny. S mengatakan sudah tenang dan tidak gelisah.

Data objektif Ny. S terlihat lebih tenang dan rileks. Masalah ansietas teratasi

dan intervensi dihentikan.

Page 60: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang pengaplikasian Pemberian

Teknik Deep Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Pada Asuhan

Keperawatan Ny. S dengan Persalinan Kala I Fase Aktif yang sudah dilakukan

penulis di Ruang Bersalin Puskesmas Sibela Surakarta pada tanggal 10 Januari

2016.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan

proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data

untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Setiadi,

2012).

Pengkajian pada kasus ini dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2016 jam

14.30 WIB. Dalam pengambilan data, penulis menggunakan metode

autoanamnesa yang dilakukan secara langsung dengan Ny. S dan

alloanamnesa yang dilakukan berdasarkan status Ny. S dan keluarga.

Pada kasus yang diambil oleh penulis didapatkan data pada kala I yaitu

Ny. S mengatakan nyeri perut dan punggung bawah terasa kenceng-kenceng,

mulas seperti ingin BAB, nyeri kontraksi, skala nyeri 5 jam 14.30 WIB, skala

nyeri 8 pada pukul 15.03 WIB, hilang timbul sewaktu-waktu.

Page 61: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

Berdasarkan teori nyeri persalinan kala I dibagi menjadi 2 bagian yaitu

fase laten dan fase aktif. Pada kasus ini penulis mendapatkan data pada nyeri

persalinan kala I fase aktif. Rangsang nyeri pada ibu bersalin disebabkan

olehkontraksi uterus, pembukaan serviks dan pada akhir kala I oleh

peregangan vagina dan dasar panggul karena janin sudah berada di dasar

panggul (Judha, 2012).

Pada pengkajian riwayat kehamilan dan persalian yang lalu Ny. S

mengatakan pernah melahirkan secara spontan sebanyak 2x, pada persalinan

pertama Ny, S dikaruniai anak perempuan dengan BB 2.500 gram yang

sekarang berusia 7 tahun dan BB 2.700 gram pada anak kedua yaitu laki-laki

yang sekarang berusia 5 tahun. Ny. S mengatakan jumlah kunjungan pada

kehamilan sekarang adalah 5x sejak trimester ke II.

Pada kasus ini didapatkan data bahwa Ny. S mengalami kecemasan karena

menghadapi persalinan ketiganya. Ny. S tampak cemas dan gelisah, raut wajah

tampak tegang. Rasa takut, cemas dan stress secara fisiologis dapat

menyebabkan kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri dan sakit yang

dirasakan. Karena saat wanita dalam kondisi inpartu tersebut mengalami stress

maka secara otomatis akan merangsang tubuh mengeluarkan hormone

kotekolamin dan hormon adrenalin, yang dilepaskan dalam konsentrasi tinggi

saat persalinan. Dan akibat respon tubuh tersebut uterus menjadi semakin

tegang sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam otot uterus berkurang

Page 62: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

karena arteri mengecil dan menyempit akibatnya rasa nyeri yang tak

terelakkan (Judha, 2012).

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnose keperawatan adalah keputusan klinis tentang respon individu,

keluarga, dan komunitas terhadap masalah keperawatan yang actual dan

potensial, atau proses kehidupan (Potter dan Perry, 2005).

Penulis memprioritaskan diagnose nyeri akut berhubungan dengan agen

cidera biologis (kontraksi) berdasarkan hirarki kebutuhan maslow yaitu

kebutuhan tingkat kedua tentang keamanan dan kenyamanan yang merupakan

kebutuhan paling dasar pertama yang harus diprioritaskan (Potter dan Perry,

2005).

Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang actual dan potensial atau

digambarkan dalam hal kerusakan jaringan sedemikian rupa awitan tiba-tiba

atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang diantisipasi

atau diprediksi dan berlangsung kurang dari 6 bulan (Herdman, T, 2012).

Batasan karakteristik nyeri yaitu perubahan tekanan darah, perubahan

frekuensi jantung, perilaku distraksi, mengekspresikan perilaku, sikap

melindungi area nyeri, indikasi nyeri yang dapat diamati, perubahan nyeri

yang dapat diamati, melaporkan nyeri secara verbal, gangguan tidur

(Herdman, 2012).

Data pengkajian yang mendukung diagnose nyeri akut mencakup data

subjektif dan objektif serta hasil pemeriksaan. Ny. S mengatakan tidak

Page 63: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

memiliki gangguan pola tidurnya. Keluhan utama pasien yaitu adanya rasa

kenceng-kenceng (jarang dan semakin sering), P : nyeri karena kontraksi, Q :

nyeri terasa seperti mulas ingin BAB dan ditekan, R : nyeri terasa pada bagian

perut dan menjalar ker punggung bagian belakang, S : skala 5, T : nyeri hilang

timbul waktu ± 40 detik. Pasien tampak meringis menahan sakit, pada

pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi

84x per menit, respirasi 20x per menit, suhu 36,10 C. DJJ 134x per menit, VT

pembukaan 3 cm.

Diagnose kedua penulis merumuskan ansietas berhubungan dengan

proses persalinan. Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir

disertai respons : perasaaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap

bahaya. Hal ini merupakan syarat kewaspadaan yang memperingatkan

individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak

menghadapi ancaman (Herdman, 2012).

Batasan karakteristik ansietas adalah penurunan produktivitas, gelisah,

mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup,

kesedihan yang mendalam, ketakutan, wajah tegang, peningkatan ketegangan,

gemetar (Herdman, 2012).

Data yang mendukung diagnose ansietas yaitu data subjektif Ny. S

mengatakan cemas menghadapi persalinan ketiga, data objektif Ny. S terlihat

gelisah dan cemas. Menurut kebutuhan Maslow ansietas masuk dalam

prioritas kedua yaitu keamanan dan kenyamanan. Penulis memprioritaskan

Page 64: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

diagnose ansietas sebagai diagnose kedua setelah nyeri, karena ansietas tidak

bersifat urgent (Potter dan Perry, 2005).

C. Intervensi

Pada kala I persalinan diagnose keperawatan nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera biologis (kontraksi) teratasi setelah dilakukan tindakan

selama 1x24 jam dengan criteria hasil yang diharapkan nyeri akut berkurang

dari 5-2 (8-5), pasien mampu mengontrol nyeri, pasien tampak nyaman, tanda-

tanda vital dalam batas normal.

Intervensi pada diagnose nyeri akut berhubungan dengan agen cidera

biologis (kontraksi) adalah kaji nyeri PQRST secara komprehensif dengan

rasional mengetahui kualitas nyeri pasien, observasi reaksi verbal dan

nonverbal dari ketidaknyamanan dengan rasional mengetahui keadaan umum

dan denyut jantung janin, anjurkan pasien miring kiri dengan rasional untuk

mempercepat proses persalinan, berikan teknik non farmakologi (Teknik Deep

Back Massage) (Nurarif, 2012).

Menurut Lestari dkk (2012) teknik deep back massage dilakukan dengan

memberikan penekanan pada daerah sacrum selama kontraksi berlangsung,

dimulai saat awal kontraksi dan diakhiri setelah kontraksi berhenti. Teknik

deep back massage juga memberikan manfaat member rasa nyaman pada

punggung atas dan punggung bawah, menurunkan nyeri dan kecemasan,

mempercepat persalinan, mengilangkan tegangan otot pada paha diikuti

ekspansi tulang pelvis karena relaksasi pada otot-otot sekitar pelvis dan

Page 65: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

memudahkan bayi turun dan melewati jalan lahir, dan menurunkan tegangan

otot akibat kontraksi, menormalkan fisiologi tubuh, melancarkan sirkulasi

darah dan menstimulasi pembuluh darah (Rukma, 2014).

Diagnose keperawatan kedia yaitu ansietas berhubungan dengan proses

persalinan teratasi setelah dilakukan keperawatan selama 1x24 jam dengan

criteria hasil yang diharapkan pasien mampu pasien mampu mengeidentifikasi

dan mengungkapkan gejala cemas, mengidentifikasi, mengungkapkan dan

menunjukan teknik untuk mengontrol cemas, tanda-tanda vital dalam batas

normal, postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas

menunjukkan berkurangnya kecemasan.

Intervensi pada diagnose ansietas berhubungan dengan proses persalinan

adalah bina hubungan saling percaya dengan rasional membuka kepercayaan

kepada perawat, jelaskan upaya prosedur selama tindakan dengan rasional

mengurangi kecemasan, observasi tanda-tanda vital dengan rasional

mengetahui status kesehatan, beri dukungan dan support kepada pasien

dengan rasional memotivasi dan mengontrol perasaan pasien (Nurarif, 2012).

D. Implementasi

Implementasi keperawatan merupakan komponen dari proses keperawatan

yang merupakan kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang

diperlukan untuk mencapai tujuan dan criteria hasil yang diperkirakan dari

asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan (Potter dan Perry, 2005).

Jam 14.55 WIB memberikan posisi nyaman miring kiri atau posisi nyaman

kepada Ny. S. Menurut Rohani (2011) pemberian posisi nyaman sangatlah

Page 66: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

penting karena dapat mengurangi rasa tidak nyaman, mengurangi

traumaperineum, dan menjadi lebih mudah meneran. Posisi juga merupakan

salah satu dasar yang memengaruhi keutuhan perineum. Oleh karena itu, ibu

bersalin harus di perbolehkan memilih posisi mereka sendiri saat persalinan.

Menurut Murkoff (2006) dalam Mafikasari, dkk (2015) Pemberian posisi

tidur pada ibu hamil sangatlah penting karena dapat memaksimalkan aliran

darah dan gizi ke plasenta dan juga meningkatkan fungsi ginjal yang berarti

pembuangan yang lebih baik dari produk dan cairan sisa sehingga

pembengkakkan (edema) di tangan, kaki, dan pergelangan kaki bisa

berkurang. Posisi tidur terbaik untuk ibu hamil adalah melingkar atau lurus

pada sisi tubuh dengan satu tungkai berada diatas tungkai lainnya dengan

sebuah bantal. Menurut Bobak (2004) dalam Mafikasari dkk (2015) posisi

tidur terbaik adalah pertama miring kiri, karena janin akan mendapat aliran

darah dan nutrisi yang lebih maksimal, posisi ini juga membantu ginjal

membuang sisa produk dan cairan dari tubuh sehingga mengurangi

pembengkakan di kaki, pergelangan kaki dan tangan. Kedua tidur miring

kanan jika punggung bayu kebetulan berada disebelah kanan karena posisi

punggung dapat memicu pergerakan bayi yang dapat mengakibatkan

timbulnya rasa nyeri.

Pada jam 15.03 WIB implementasi yang dilakukan pada kala I persalinan

adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (kontraksi) adalah

mengkaji nyeri PQRST. Karakteristik nyeri menurut Judha (2012) adalah P :

Provocate tenaga kesehatan harus menkaji tentang penyebab terjadinya nyeri

Page 67: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

pada penderita, dalam hal ini perlu dipertimbangkan bagian-bagian tubuh

mana yang mengalami cidera termasuk menghubungkan antara nyeri yang

diderita dengan factor psikologinya, Q : Quality kualitas nyeri merupakan

sesuatu yang subjektif yang diungkapkan oleh klien, sering kali klien

mendiskripsikan nyeri dengan kalimat nyeri seperti ditusuk, terbakar, sakit

nyeri dalam atau superficial, atau bahkan seperti digencet, R : Region untuk

mengkaji lokasi, tenaga kesehatan meminta penderita menunjukan semua

bagian/daerah yang dirasakan tidak nyaman, S : Severe tingkat keparahan

merupakan hal yang paling subjektif yang dirasakan oleh penderita, karena

akan diminta bagaiamana kualitas nyeri yang harus bisa digambarkan

menggunakan skala yang sifatnya kuantitas, T : Time tenaga kesehatan

mengkaji tentang awitan, durasi dan rangkaian nyeri. Perlu ditanyakan kapan

mulai muncul adanya nyeri, berapa lama menderita, seberapa sering untuk

kambuh dan lain-lain.

Pada pukul 15.06 WIB memberikan teknik non farmakologis pemberian

teknik deep back massage selama kontraksi berlangsung, tujuan dari

pemberian teknik deep back massage untuk mengurangi nyeri yang dirasakan

Ny. S. Pemberian teknik deep back massage dengan keluhan nyeri sesuai

dengan penelitian yang dilakukan Lestari dkk, 2012.

Teknik deep back massage merupakan salah satu jenis teknik non

farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri persalinan pada kala I fase aktif

dengan dilakukan penekanan pada sacrum yang dapat mengurangi ketegangan

pada sendi sacroiliakus. Penekanan dilakukan saat awal kontraksi dan diakhiri

Page 68: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

setelah kontraksi berhenti. Penekanan dapat dilakukan dengan tangan yang

dikepalkan seperti bola tenis pada sacrum. Dengan penekanan menstimulasi

kutaneus, sehingga dapat menghambat impuls nyeri tidak sampai ke thalamus.

Hal ini sesuai dengan teori gate control (Reeder, Martin & Koniak, 1998

dalam Lestari dkk, 2012).

Berdasarkan hasil tindakan pemberian deep back massage pada ibu

bersalin kala I fase aktif secara manual dapat menurunkan nyeri. Dari hasil

pengkajian didapatkan data subjektif Ny. S mengatakan bersedia diberikan

tindakan teknik deep back massage, respon objektif Ny. S tampak dapat

mengontrol nyeri lebih baik. Nyeri pada persalinan kala I dengan skala 8 dan

sudah diberikan teknik deep back massage didapatkan hasil berkurang hingga

skala 5.

Berdasarkan diagnose ansietas tindakan keperawatan pada kala I yang

dilakukan pada tanggal 10 Januari 2016 jam 14.55 WIB yang dilakukan

adalah kaji tingkat kecemasan, observasi tanda-tanda vital, berikan informasi

tentang persalinan, anjurkan pendampingan dari keluarga, atur posisi nyaman.

E. Evaluasi

Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari proses keperawatan

untuk mengukur respon klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan

klien kearah pencapaian tujuan (Potter dan Perry, 2006).

Evaluasi dilaksanakan dengan SOAP (subjektive, objective, analisa,

planning). S : informasi atau data yang diperoleh dari apa yang dikatakan

pasien, O : data yang diperoleh dari melakukan pemeriksaan dan pengamatan

Page 69: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

serta hasil laboratorium, A : kesimpulan yang dibuat berdasarkan data

subjektif dan objektif, P : rencana lanjutan

Evaluasi pada kala I yang dilakukan pada tanggal 10 Januari 2016 dengan

masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis

(kontraksi), adalah dengan mengkaji nyeri P, Q, R, S, T, nyeri dibagian

punggung bawah. Tujuan dilakukan tindakan untuk mengetahui tingkat nyeri,

karakteristik nyeri P : provocate, tenaga kesehatan harus mengkaji tentang

penyebab terjadinya nyeri pada penderita yang mengalami cidera termasuk

menghubungkan antara nyeri yang diderita dengan factor psikologisnya. Q :

quality, kualitas nyeri merupakan sesuatu yang subjektif yang diuangkapkan

dengan kalimat nyeri seperti ditusuk-tusuk, terbakar, sakit nyeri dalam atau

superficial, atau bahkan seperti digencet. R : region, untuk mengkaji lokasi,

tenagan kesehatan meminta penderita untuk menunjukkan semua bagian atau

daerah yang dirasakan tidak nyaman. S :scale, tingkat keparahan merupakan

hal yang paling subjektif dirasakan oleh penderita, karena akan diminta

bagaimana kualitas nyeri, kualitas nyeri harus bisa digambarkan menggunakan

skala yang sifatnya kuantitas. T : time, tenaga kesehatan mengkaji tentang

awitan durasi dan rangkaian nyeri, perlu ditanyakan kapan mulai muncul

adanya nyeri, berapa lama menderita, seberapa sering kambuh (Iyer, 2005).

Pada pukul 15.12 WIB penulis memberikan teknik non farmakologis yaitu

teknik deep back massage selama kontraksi ±45 detik, tujuan dari pemberian

teknik deep back massage untuk mengurangi nyeri yang dirasakan Ny. S.

Pemberian teknik deep back massage pada Ny. S dengan keluhan nyeri sesuai

Page 70: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari dkk, 2012. Teknik deep back

massage merupakan salah satu jenis dari terapi non farmakologi yang

dilakukan dengan menggunakan tangan dan tekanan. Teknik deep back

massage dilakukan dengan memberikan penekanan pada daerah sacrum

selama kontraksi berlangsung, dimulai saat awal kontraksi dan diakhiri setelah

kontraksi berhenti. Penekanan dapat dilakukan dengan tangan yang dikepalkan

seperti bola tenis pada sacrum 2, 3, 4. Penekanan yang dilakukan dapat

menstimulasi kutaneus, sehingga dapat menghambat impuls nyeri tidak

sampai ke thalamus. Hal ini sesuai dengan teori Gate Control dan Melzack.

Selain itu juga akan membantu meningkatkan kontraksi miometrium yang

akan mempercepat proses pembukaan. Prinsip dan tujuan teknik deep back

massage yaitu mengurangi atau menghentikan penghantaran impuls nyeri.

Pelaksanaan massage yang benar dapat meredakan ketengan otot serta

member rasa relaks. Sirkulasi darah menjadi lancar sehingga nyeri berkurang

(Judha, 2012).

Deep back massage juga memberikan manfaat member rasa nyaman pada

punggung atas dan punggung bawah, menurunkan nyeri dan kecemasan,

mempercepat persalinan, mengilangkan tegangan otot pada paha diikuti

ekspansi tulang pelvis karena relaksasi pada otot-otot sekitar pelvis dan

memudahkan bayi turun dan melewati jalan lahir, dan menurunkan tegangan

otot akibat kontraksi, menormalkan fisiologi tubuh, melancarkan sirkulasi

darah dan menstimulasi pembuluh darah (Rukma, 2014).

Page 71: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengkajian

Pada kala I persalinan didapatkan data subjektif Ny. S mengatakan

nyeri kenceng-kenceng. P : nyeri karena kontraksi, Q : nyeri mulas seperti

ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut dan punggung bagian belakang,

S : skala nyeri 8, T : nyeri hilang timbul dengan frekuensi 4x per 10 menit

lamanya 45 detik. Respon objektif Ny. S tampak meringis menahan sakit

dan memegang area nyeri, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x per

menit, respirasi 20x per menit, suhu 36.1̊ C, DJJ 134x per menit.

2. Diagnose Keperawatan

Dari data pengkajian penulis merumuskan diagnose keperawatan

yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (kontraksi).

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi yang dilakukan pada kala I diagnose nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera biologis (kontraksi) adalah kaji nyeri

PQRST secara komprehensif, observasi reaksi verbal dan nonverbal dari

ketidaknyamanan, anjurkan pasien miring kiri, berikan teknik non

farmakologi (Teknik Deep Back Massage).

Page 72: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

Berdasarkan Lestari (2012) teknikdeep back massage dilakukan

selama kontraksi berlangsung. Teknik deep back massage dilakukan

dengan memberikan penekanan pada daerah sacrum selama kontraksi

berlangsung, dimulai saat awal kontraksi dan diakhiri setelah kontraksi

berhenti. Penekanan dapat dilakukan dengan tangan yang dikepalkan

seperti bola tenis pada sacrum 2, 3, 4. Penekanan yang dilakukan dapat

menstimulasi kutaneus, sehingga dapat menghambat impuls nyeri tidak

sampai ke thalamus.

Deep back massage juga memberikan manfaat member rasa nyaman

pada punggung atas dan punggung bawah, menurunkan nyeri dan

kecemasan, mempercepat persalinan, mengilangkan tegangan otot pada

paha diikuti ekspansi tulang pelvis karena relaksasi pada otot-otot sekitar

pelvis dan memudahkan bayi turun dan melewati jalan lahir, dan

menurunkan tegangan otot akibat kontraksi, menormalkan fisiologi tubuh,

melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi pembuluh darah (Rukma,

2014).

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi yang dilakukan penulis pada diagnose pertama dan

kedua sesuai dengan intervensi yang sudah penulis susun.

5. Evaluasi Keperawatan

Hasil evaluasi masalah keperawatan nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera biologis (kontraksi) pada Ny. Sselama ±30 menit telah

Page 73: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

teratasi sehingga intervensi dihentikan. Hasil intervensi non farmakologi

tindakan deep back massage pada persalinan kala I fase aktif yang telah

dilakukan terjadi penurunan nyeri dari skala 8 menjadi 5.

6. Hasil Analisa

Hasil penerapan tindakan keperawatan non farmakologi pemberian

teknik deep back massagepadapersalinankala I yang dilakukan terjadi

penurunan nyeri.

B. Saran

1. Bagi Pelayan Kesehatan

Diharapkan Puskesmas Sibela dapat memeberika npelayanan

kesehatan dan mempertahankan hubungan kerjasama baik antara tim

kesehatan maupun klien, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan

asuhan keperawatan yang optimal pada umumnya dan dapat

mengaplikasikan pemberian teknik Deep Back Massage terhadap

penurunan nyeri, khususnya pada pasien dengan persalinan normal.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih

berkualitas sehingga dapat menghasilkan perawat professional, terampil,

inovatif dan bermutu dalam memberikan asuhan keperawatan secara

komprehensif berdasarkan ilmu dan kode etik keperawatan.

Page 74: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

3. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat member kemudahan bagi pembaca ilmu

keperawatan, diharapkan setelah membaca Karya Tulis Ilmiah ini dapat

mengetahui tentang persalinan normal kala I faseaktif.

Page 75: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

DAFTAR PUSTAKA

Asri H, Dewi, dkk. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta : Nuha Medika.

Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta :

Buku Kedokteran EGC.

Dermawan, Deden. 2012. Proses Keperawatan. Yogyakarta : Graham Publishing.

Herdman. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.

Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Lestari, dkk. 2012. Pengaruh Deep Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri

Persalinan Kala I Fase Aktif dan Kecepatan Pembukaan Pada Ibu

Bersalin Primigravida. Jurnal Diakses pada 18 November 2015.

Judha, dkk. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Kuswanti, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan II Persalinan. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Mafikasari. A dan Ratih. I. K. 2015. Posisi Tidur Dengan Kejadian Back Pain

(Nyeri Punggung) Pada Ibu Hamil Trimester III. Diakses pada 23

November 2015.

Mitayani. 2013. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika

Nurarif Amin Huda dan Kusuma Hardhi. 2012. Handbook Health Student.

Yogyakarta : Medication Publishing.

Potter and Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,

dan Praktik. Vol I. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Romauli, S. 2011. Buku ajar ASKEB I Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.

Yogyakarta : Nuha Medika

Santi, Dwi Rukmah. 2014. Pengaruh Deep Back Massage Terhadap Intensitas

Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di RS Nahdlatul Ulama Tauban. Jurnal

www.kopertis7.go.id Diakses pada 25 November 2015.

Setiadi. 2012. Konsep Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Jakarta :

Penerbit Graha Ilmu.

Page 76: KTI AVILIA NURMALITASARI - digilib.stikeskusumahusada.ac.iddigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-avilianurm... · tentang tindakan keperawatan dalam persalinan kala

Sondakh, J. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta :

Erlangga.

Sulistyawati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba

Medika.

Sumarah. 2008. Perawatan Ibu Bersalin : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.

Yogyakarta : Fitramaya.

Uliyah, Musrifatul & Hidayat, A. Aziz alimul. 2006. Ketrampilan Dasar Praktik

Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Winkjosastro, Hanifa, dkk. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo.