KRPAI2015-r1

41
KONTES ONTES ROBOT OBOT PEMADAM EMADAM API PI INDONESIA NDONESIA (KR (KRPAI PAI) 201 ) 2015 Kolaborasi Robot Pemadam Api Divisi Robot Beroda dan Berkaki

description

free

Transcript of KRPAI2015-r1

KKONTESONTES RROBOTOBOT PPEMADAMEMADAM AAPIPI

IINDONESIANDONESIA (KR(KRPAIPAI) 201) 20155

Kolaborasi

Robot Pemadam Api

Divisi Robot Beroda dan Berkaki

LATAR BELAKANG

� Kualitas kreatifitas mahasiswa di bidang robot ini dikehendaki semakin

tahun semakin meningkat ke level dunia agar mahasiswa Indonesia

makin terpacu untuk berkarya dan berprestasi di tingkat dunia melalui

ajang kreatifitas kontes robot.

� Kompetisi robot tidak hanya menuntut robot yang berkemampuan tinggi

saja, tetapi diperlukan juga kompetisi robot yang lebih kompetitif, lebih

menarik dan lebih banyak melibatkan kerjasama antar tim. menarik dan lebih banyak melibatkan kerjasama antar tim.

� Karena itu, disamping beberapa peraturan kompetisi robot pemadam

api versi Trinity College, Kompetisi Robot Pemadam Api Indonesia

KRPAI 2015 menggunakan sistem kolaborasi tim.

� Pada dasarnya, Tim robot yang memberikan kontribusi terbanyak dalam

memadamkan api akan menjadi pemenang.

� Peraturan kontes ini sebanyak mungkin menerapkan aturan yang ada di

Trinity College Fire Fihgting Home Robot Contest, agar pemenangnya

bisa diikut sertakan pada ajang kontes robot tersebut tanpa modifikasi

yang berarti.

TUJUAN

� Menumbuh-kembangkan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa di Perguruan Tinggi

� Mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kedalam dunia nyata

� Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalampengembangan bidang teknologi robotikapengembangan bidang teknologi robotika

� Membudayakan iklim kompetitif dilingkunganperguruan tinggi.

� Menentukan tim terbaik dari lima wilayah sebagai wakiluntuk mengikuti kontes robot nasional KRPAI-2015 di kota Yogyakarta.

� Menentukan duta bangsa untuk mewakili Indonesia dalam Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest 2016 di Hartford, Connecticut, USA.

TEMA

� Tema untuk Kontes Robot Pemadam Api

Indonesia (KRPAI) 2015 adalah

“Kolaborasi Robot Pemadam Api”

SISTIM PERTANDINGAN

� Berbeda dengan KRCI atau KRPAI tahun-tahun

sebelumnya, sistem pertandingan pada KRPAI 2015

berbeda sama sekali dengan peraturan pada Trinity

College Fire Fighting Home Robot Contest 2015

� Perbedaan terletak pada sistem pertandingan dan � Perbedaan terletak pada sistem pertandingan dan

sistem penilaian, tetapi basis peraturan tetap mengacu

pada kontes robot tersebut, sehingga pemenang bisa

mengikuti kontes tersebut tanpa modifikasi yang

berarti.

� File :

TCFFHRCRules2014-Final2013-09-22A4.pdf

WAKTU PELAKSANAAN :

� KRPAI-2015 akan dilaksanakan dalam dua

tahap. Tahap pertama dilaksanakan

pertandingan secara Regional yaitu :

� Kontes Regional 2 : 23-25 April 2015.

� Kontes Regional 4 : 30 April, 1-2 Mei 2015.� Kontes Regional 4 : 30 April, 1-2 Mei 2015.

� Kontes Regional 5 : 7-9 Mei 2015.

� Kontes Regional 3 : 14-16 Mei 2015.

� Kontes Regional 1 : 21-23 Mei 2015.

� Tahap kedua : KRPAI Nasional 11-14 Juni 2015

di UMY, Yogyakarta.

PESERTA

� Semua mahasiswa S1, D3 atau D4 perguruan

tinggi di bawah pembinaan Kemendikbud

� Satu Perguruan Tinggi Satu Tim

� Setiap Tim terdiri dari 2 mahasiswa + 1

Pembimbing.Pembimbing.

APA YANG HARUS DILAKUKAN TIM?

� Membuat Robot yang mampu bergerak autonomous di

lapangan yang mensimulasikan rumah, mengatasi

halangan dan asessories, melewati lorong, memasuki

ruang dan menemukan dan mematikan api (lilin).

� Robot harus :� Robot harus :

� Unique : dibuat sendiri, berbeda dengan jelas dari yang lain

� Memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang diperlukan

� Robot harus memenuhi persyaratan yang disebutkan

dalam Trinity College Home Fire Fighting Robot Contest

2015 (Lihat TCFFHRCRules-9-15-14.pdf).

RULES KRPAI 2015

1. ROBOT

Dimensi :

Dimensi robot (Panjang x Lebar x Tinggi) maksimumadalah:

� Divisi Beroda : 31 cm x 31 cm x 27 cm

� Divisi Berkaki : 31 cm x 31 cm x 27 cm� Divisi Berkaki : 31 cm x 31 cm x 27 cm

Bagian apapun dari robot dilarang melebihi

dimensi tersebut pada kondisi apapun, baik

waktu berhenti, berjalan, bermanuver,

maupun pada saat meniup lilin.

Ukuran itu adalah MAKSIMUM. Peserta diminta

membuat robotnya 5 - 10 mm lebih kecil dari membuat robotnya 5 - 10 mm lebih kecil dari

ukuran maksimum tsb.

Panitia akan menggunakan berbagai cara untuk

mengukur robot peserta .

MICROPHONE, TOMBOL START MANUAL

DAN TOMBOL STOP

• Microphone yang dipakai untuk mendengarkan suara sound activation,

harus dipasang pada permukaan atas robot, menghadap ke atas, dan

berlatar belakang BIRU.

• Tombol START (untuk memulai program jika sound activation gagal)

hanya boleh satu, dan berada di permukaan atas robot, berlatar

belakang HIJAU. Tombol STOP juga satu pada posisi yang sama,

berlatar belakang MERAH.

Tombol START Tombol STOP Microphone

Berlatar belakang hijau Berlatar belakang merah Berlatar belakang biru

Gambar 2. Tombol dan microphone

berlatar belakang MERAH.

• Tombol START bukan tombol power.

Tombol, microphone, dan LED ditempatkan pada � Tombol, microphone, dan LED ditempatkan pada

satu tempat

(Ketentuan dari TCFFHRCRules-9-15-14.pdf)

Persyaratan di atas HARUS dipenuhi. Robot yang

tidak memenuhi persyaratan ini tidak boleh tampil

� Tombol power dan tombol lainnya boleh di letakkan

tidak di permukaan, tetapi harus mudah dijangkau

� Pada saat robot akan diletakkan ke lapangan semua

tombol, kecuali start dan stop harus pada posisi ON

TOMBOL POWER DAN LAINNYA

LETAK TOMBOL YANG BETUL

LETAK TOMBOL YANG SALAH

PENGENAL ROBOT

� Panitia akan memasang tanda pengenal robot di bagian teratas robot.

� Robot harus menyediakan tempat utk menempelkan pengenal tersebut. Sebaiknya di tengah-tengah.

� Kedua robot harus start bersama-sama, dengan menggunakan sound activation

� Wasit akan memulai dengan aba-aba untuk menekan tombol alatsound activation. Suara hanya berbunyi selama 5 detik dan tidak akan diulang.

� Robot tidak boleh mulai bergerak sebelum sinyal suara dibunyikan.

SOUND ACTIVATION

� Robot tidak boleh mulai bergerak sebelum sinyal suara dibunyikan. Jika ada robot yang bergerak karena suara suara lingkungan, maka start diulang, tetapi sound activation utk robot tersebut dianggap gagal, dan start robot tersebut dilakukan dengan tombol manual.

� Jika robot tidak bergerak setelah sound activation berbunyi selama 5 detik, maka tidak akan diulang, juri akan menekan tombol start manual, sedangkan waktu tetap berjalan.

SKEMA RANGKAIAN ALAT SOUND

ACTIVATION

2. LAPANGAN

*

� Dinding putih, Lantai hitam

� Lebar Lorong : 46 cm

� Lebar Pintu : 46 cm

� Tebal dinding : 1.9 cm – 2 cm

� Tinggi dinding: 27 - 34 cm

� Di pintu dan di batas merah

dan biru (*) ada garis putih

selebar 2,5 cm

� Dimungkinkan ada variable

door location

� Merah-biru simetris cermin

Pintu :

� Di sepanjang lubang pintu ada tape lebar 2.5 cm

� Bisa ada gap s/d 2.5 cm pada ujung tape

� Tape bisa tidak tepat segaris dengan dinding

� Pintu di ruang 1 dan 4 bisa berubah posisi

NOTE : NOTE :

� Semua ukuran : panjang, sudut dsb. tidak harus presisi.

� Di lantai ada kemungkinan terdapat titik berwarna (bisa

berwarna putih, max diameter 3 mm)

� Warna lantai, dinding, dan tape tidak dijamin sepenuhnya sama

sepanjang pertandingan. Robot harus mampu mendeteksi

walaupun warna sudah berubah.

� Bisa ada tonjolan siku penahan dinding sepanjang 4 cm yang

dibaut ke lantai dan dinding

1. Boneka

� Boneka berbentuk boneka anjing atau kucing yang akan menghalangi 50 – 70% lebar lorong.

� Berat boneka 500 gr. Jumlah

ASSESSORI LAPANGAN

� Berat boneka 500 gr. Jumlah boneka 1.

� Jika menyentuh boneka tidak ada penalti, tetapi menggeser boneka lebih dari 1 cm akan mendapat penalti (Lihat di bagian penalti).

� Jika melewati boneka diskualifikasi.

2. Furniture

� Furniture mensimulasikan peralatan yang ada di dalam rumah.

� Furniture berbentuk silinder berwarna kuning diameter 11 cm, tinggi 30 cm, dan berat lebih dari 1 kg.

� Furniture selalu diletakkan sedemikian sehingga paling tidak ada suatu jalan untuk robot selebar lebih dari 31 cm.

� Furniture tidak akan menghalangi pintu masuk ruang, dan robot berukuran maksimum akan bisa masuk pintu masuk ruang, dan robot berukuran maksimum akan bisa masuk ke ruang paling tidak separohnya sebelum menemukan furniture.

� Furniture bisa menghalangi pandangan robot ke lilin.

� Robot boleh menyentuh furniture, tetapi tidak boleh menggeser letak furniture. Robot yang menggeser furniture lebih dari 5 cm akan mendapat penalti (lihat bagian penalti).

3. Api

� Api akan disimulasikan dengan nyala lilin. Tinggi lilin adalah 15 sampai 20 cm dari lantai.

� Peserta tidak boleh mengukur tinggi lilin sebelum pertandingan dimulai.

� Diameter lilin antara 2 – 3 cm.

� Tinggi dan besarnya nyala lilin tidak ada ketentuan yang pasti. Tinggi dan besar nyala api ini akan berubah-ubah sepanjang pertandingan. 1

5 –

20 cm

pertandingan.

� Lilin akan dipasang pada tempat lilin yang berbentuk silinder dengan warna kuning.

� Lilin ini ada yang memakai juring lingkaran berwarna putih, ada yang tidak.

� Juring lingkaran ini tidak akan menyentuh garis pintu.

� Lilin tidak akan diletakkan di pintu ruang.

15

2-3 cm

5 cm

5 cm

Lilin dengan juring

• Jari2 = 30 cm

Lilin tanpa juring

• Begitu robot ‘melihat’ lilin, robot • Jari2 = 30 cm

• Robot boleh mematikan

lilin

setelah sebagian robot

masuk ke juring

• Begitu robot ‘melihat’ lilin, robot

HARUS menghidupkan blinking

LED. LED harus tetap hidup 5 detik

setelah lilin mati. Frekuensi LED :

2-5 Hz, duty cycle 50%.

• Lilin boleh dimatikan setelah

seluruh badan robot masuk ke

ruang

Penalti :

• Robot menyentuh lilin yang menyala atau tempatnya.

• Robot menjatuhkan lilin yang menyala

• Robot mematikan lilin tidak sesuai ketentuan di atas

4. Uneven floor dan hanging object

� Uneven floor dan hanging object tidak dipakai

pada KRPAI kali ini.

LETAK ASESORI

Gambar Kandidat letak lilin ( *) dan juringnya, furniture ( ),

dan boneka ( )

Start bisa di lorong atau di ruang yang tidak ada lilin nya

Letak Start dan semua asesori adalah SIMETRIS antara sisi merah

dan biru

CONTOH LETAK ASESORI DAN PINTU

Persiapan pertandingan meliputi:

� Pengecekan robot dan kelengkapannya.

� Penentuan konfigurasi lapangan dan kelengkapannya.

Pengecekan robot dan kelengkapannya

� Pengecekan dimensi robot.

PERSIAPAN PERTANDINGAN

� Pengecekan dimensi robot.

� Posisi start button, stop button, LED, label dan warna

� Pengecekan Sound Activation : letak microphone, label dan

warna, response thd alat sound activation panitia, dsb.

� Pengecekan ada tidaknya sistem transceiver RF/Bluetooth/Wi-Fi

yang dilarang di badan robot.

Robot yang tidak lolos pengecekan ini tidak diijinkan

bertanding

Penentuan konfigurasi lapangan dan

kelengkapannya

� Untuk KRPAI2015, baik divisi Beroda maupun

Berkaki seluruh asesori adalah sama, dan simetris

antara sisi merah dan sisi biru. Letak asesori

setiap mode, letak lilin, konfigurasi pintu, dsb.

sepenuhnya ditentukan oleh juri/wasit

berdasarkan kemungkinan letak seperti sudah berdasarkan kemungkinan letak seperti sudah

dijelaskan di atas.

� Letak lilin akan ditentukan setelah kedua robot

diletakkan dan power robot di aktifkan, siap untuk

start. Begitu letak lilin diputuskan, robot tidak

boleh lagi disentuh, kecuali untuk start.

3. ATURAN PERTANDINGAN

3.1 Setiap pertandingan, akan berhadapan dua robot

yang berada di sisi merah dan di sisi biru. Pada

robot di sisi merah akan dilekatkan bola dengan

topi merah, dan pada robot di sisi biru akan

dilekatkan bola dengan topi berwarna biru.

3.3 Masing-masing robot harus menemukan dan

mematikan lilin sebanyak-banyaknya. Setiap

mematikan lilin dengan benar, tim akan

mendapatkan tambahan nilai 1.

3.4 Masing-masing robot harus

mematikan lilin paling tidak satu

lilin di daerahnya sendiri sebelum

mematikan lilin di daerah lain.

3.5 Untuk mematikan lilin ke 5 robot

harus sudah pernah memasuki

daerah lawan melewati lorong

tengah. Ada garis putih di lantai

yang membatasi daerah biru dan

merah. Lilin ke 5

Garis putih

merah.

3.6 Jika Robot merah dan Robot biru

bertabrakan, baik keduanya tidak

bisa berjalan atau berjalan

bersama-sama, maka jika setelah 5

detik sejak tabrakan kedua robot

tidak berpisah, akan dipisah wasit

dan diletakkan kembali dengan

arah berlawanan dari arah

perjalanan semula.

Lilin ke 5

3.7 Salah satu lilin di ruang sendiri dan lilin

ke 5 ada juring nya, sedangkan lilin

yang lain tanpa juring.3.8 Untuk mematikan lilin yang tanpa

juring :� Sebelum mematikan lilin, Robot harus

menyalakan LED secara berkedip sebagai tanda menemukan lilin. Frekuensi kedipan 2-5 Hz. LED harus sebagai tanda menemukan lilin. Frekuensi kedipan 2-5 Hz. LED harus tetap berkedip selama 5 detik setelah lilin mati.

� Robot hanya boleh mematikan lilin sesudah seluruh badan robot masuk ke ruangan.

3.9 Untuk lilin dengan juring :

� Robot hanya boleh mematikan lilin setelah sebagian badan robot memasuki juring lingkaran.

3.10 Pelanggaran dari ketentuan 3.4, 3.5, 3.8 dan

3.9mengakibatkan robot tidak mendapat

nilai, dan terkena penalti (lihat di bagian

penalti)

3.11 Robot yang tidak bergerak lebih dari 10 detik

harus diangkat dari lapangan, dan boleh

diletakkan lagi di titik start setelah 30

detik. Pengangkatan dilakukan atas

perintah/ijin wasit.

SELESAINYA PERTANDINGAN

Selesainya pertandingan bisa terjadi pada

beberapa kondisi :

� Waktu pertandingan habis. Waktu

pertandingan 3 menit untuk divisi beroda dan

5 menit untuk divisi berkaki.5 menit untuk divisi berkaki.

� Semua lilin yang ada sudah mati

� Kedua tim pass

� Dihentikan oleh wasit

PENENTUAN PEMENANG

� Nilai yang didapat robot adalah jumlah lilin yang

bisa dimatikan dengan benar, dikurangi jumlah

penalti.

� Pemenang ditentukan dari jumlah nilai tertinggi dari

dua robot yang bertanding

� Jika nilainya sama, maka pemenang ditentukan dari

waktu tercepat mendapatkan nilai terakhir.

� Jika kedua robot tidak ada yang bisa mengumpulkan

nilai (nilai = 0) setelah waktu pertandingan habis

(pada babak setelah babak penyisihan), maka

pemenang ditentukan dengan pertimbangan tim juri.

� Keputusan juri adalah mutlak dan tidak bisa

diganggu gugat.

6. PENALTI

No. Deskripsi Penalti

6.1 Robot start tidak menggunakan sound activation -0,5

6.2 Mematikan lilin di daerah lawan atau lilin ke 5 sebelum

mematikan paling tidak 1 lilin di daerahnya sendiri

-1

6.3 Mematikan lilin ke 5 tanpa pernah masuk ke daerah lawan

terlebih dahulu

-1

6.4 Menyentuh lilin yang masih menyala dan tempatnya . -0,5/lilin6.4 Menyentuh lilin yang masih menyala dan tempatnya . -0,5/lilin

6.5 Mematikan lilin yang ada juring nya dari luar juring -1

6.6 Mematikan lilin yang tidak ada juringnya tanpa memberi

tanda bahwa dia menemukan lilin

-1

6.7 Robot menggeser posisi boneka lebih dari 1 cm. - 0,5

6.8 Robot merobohkan lilin yang masih menyala. -1

6.9 Robot merobohkan atau menggeser furniture lebih dari 5

cm.

-0,5

7. DISKUALIFIKASI

� Robot melewati boneka

� Robot merusak lapangan

� Robot sengaja merusak robot lawan

� Anggota tim peserta tidak mematuhi arahan wasit

� Tim peserta tidak menunjukkan semangat fair play

� Anggota tim menyentuh robot lawan

Anggota tim menyentuh robot sendiri tanpa seijin � Anggota tim menyentuh robot sendiri tanpa seijin wasit

• Jika salah satu robot didiskualifikasi, robot

lawannya otomatis menang

• Jika kedua robot didiskualifikasi, robot

pemenang adalah yang terakhir melakukan

pelanggaran

8.PELAKSANAAN PERTANDINGAN

Pertandingan dilaksanakan dalam beberapa babak :

� Babak penyisihan

� Babak perdelapan/perempat final

� Babak semi final

Babak final� Babak final

Babak penyisihan dilaksanakan dengan sistem setengah

kompetisi (round robin), sedangkan babak berikutnya

dilaksanakan dengan sistem gugur (knock out)

PENGHARGAAN

Penghargaan diberikan kepada :

� Juara I

� Juara II

� Juara III

Juara Harapan� Juara Harapan

� dan penghargaan lainnya yang ditentukan

kemudian

Yang bisa menjadi juara adalah robot yang pernah

mematikan lilin

WAKIL NASIONAL

� Jumlah peserta nasional adalah 24 tim

� Wakil Nasional adalah juara 1, 2 dan 3,

ditambah wakil regional yang berprestasi baik.