7083T-TP1 - S2-R1

12
PERSONAL ASSIGNMENT 1 SERVICE-ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Oleh YUDA IRAWAN 1412413376 Program Pascasarjana Ilmu Komputer

description

Tugas IT STrategic Planning

Transcript of 7083T-TP1 - S2-R1

PERSONAL ASSIGNMENT 1

SERVICE-ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

Oleh

YUDA IRAWAN1412413376Program Pascasarjana Ilmu Komputer

PROGRAM STUDI MASTER TEKNIK INFORMATIKAUNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JAKARTA

2015

Personal Assignment 1Session 21. Jelaskan secara rinci apa yang melatarbelakangi munculnya Service Oriented Architecture.Latar belakang munculnya Service Oriented Architectur adalah sebuah perkembangan teknologi yang sangat cepat dan keperluan bisnis sehingga SOA harus dimunculkan. SOA adalah arsitektur kerangka kerja berbasis standar terbuka yang memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk saling mengintegrasikan data yang sebelumnya hanya tersimpan rapat di markas para pelanggan, mitra, atau pemasok.Dengan kata lain, SOA merupakan arsitektur yang mendukung integrasi bisnis sebagai layanan yang terhubung dan menjadi jalan menuju inovasi.(SOA juga menjadi strategi bisnis berbasis teknologi dan hasil evolusi untuk mengintegrasi berbagai sumber informasi dari sumber kode atau platform yang berbeda-beda)

2. Jelaskan secara rinci konsep service dalam SOA.

Konsep service dalam SOA adalah sebuah konsep arsitektur perangkat lunak yang mendepenisikan penggunaan layanan untuk memenuhi kebutuhan suatu perangkat lunak. SOA menggambarkan pola yang membantu sebuah aplikasi client terhubung pada sebuah service. Pola ini menyajikan mekanisme yang digunakan untuk menggambarkan sebuah sevice, mempublikasihkan dan menemukan service, dan komunikasi dengan service. Seperti gambar dibawah ini.

Untuk menggambarkan konsep service dalam SOA di sebuah perusahaan atau institusi bisnis, dapat mengambil contoh transaksi pembelian barang melalui internet yang dilakukan seorang netter (pengguna internet) atau pelanggan. Dalam sistem TI pengecer yang menggunakan sebuah SOA, pembelian barang secara online itu memicu serangkaian transaksi lainnya. Misalnya, kartu kredit pelanggan diverifikasi, bagian pengiriman barang diberi tahu, gudang diminta untuk menyesuaikan persediaan barang, dan catatan catatan pembukuan diperbaharui. Transaksi transaksi tersebut berupa input informasi yang dikirim melalui sistem atau software software yang berlainan, yang kadang tidak sesuai dan tidak bisa berhubungan satu sama lain. Namun, teknologi SOA telah memungkinkan infrastruktur yang mendukung transaksi tersebut untuk dibaurkan dan dikombinasikan secara integral.

Membangun sebuah SOA memiliki berbagai tantangan yang tidak mudah. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pelanggan adalah menentukan dari mana harus memulai SOA. Banyak departemen TI yang menerapkan layanan Web dalam sebuah SOA, mereka memulai dari yang paling mudah lalu meningkat ke bagian yang lebih sulit dan kompleks. Yang perlu diingat, membangun sebuah SOA yang baik haruslah menyelaraskan tujuan utama bisnis perusahaan dengan teknologi yang tepat sasaran. Jaringan yang baik dan terpadu merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan SOA. Tentu saja dengan biaya yang sesuai dengan kebutuhan.

Service Oriented Architecture (SOA) membantu perusahaan mengakomodasi perubahan secara lebih baik dengan menyediakan fleksibilitas untuk pemanfaatan sumber daya TI yang lebih baik pula. Lebih khusus, perencanaan ini menawarkan pendekatan arsitektural dalam lingkungan komputasi terencana dan teratur yang dibangun pada layanan yang secara bebas berangkaian, dapat digunakan kembali, dan berbasis standar serta dapat berubah sesuai dengan bergesernya kebutuhan bisnis. Inilah kebutuhan dan proses bisnis yang fokusnya membantu enterprise / perusahaan untuk dapat mencapai sukses dan bersaing dengan makin meningkatnya standar TI, yang berarti fleksibelitas bisnis tergantung fleksibilitas TI.3. Jelaskan secara rinci kelemahan dan kekurangan dari SOA.

A. Kelebihan :1. Penghematan

Dengan membangun suatu koleksi services, penghematan dapat dimulai. Jika pada proyek yang pertama, waktu dan tenaga yang dihabiskan paling besar, maka proyek selanjutnya, usaha yang dikeluarkan akan makin kecil karena sudah banyak tersedia services sebagai hasil dari proyek sebelumnya yang dapat di-reuse.

2. Kecepatan

Dalam SOA, proses bisnis dipecah dan disederhanakan dalam bentuk service yang lebih kecil. Ketergantungan yang ada antar service harus diminimalisir. Sehingga apabila terjadi perubahan pada suatu proses bisnis, cukup service yang berkaitan saja yang mengalami perubahan. Tidak perlu seluruh sistem. Dengan begini, sistem dapat merespon perubahan dengan cepat.

3. Real-time responsive

Dalam service-service tersimpan business rules dan batasan-batasan dalam bisnis. Dan service-service ini disimpan dan dikelola dalam sebuah server aplikasi yang disebut ESB. Sehingga berbagai jenis aplikasi dapat mengakses business rules tersebut. Apabila terjadi suatu perubahan terhadap business rules, ESB akan mengelolanya secara otomatis. Sehingga business rules yang baru akan berlaku saat itu juga.

4. Channel independent

Bisnis berkaitan dengan banyak pihak, Baik pelanggan maupun supplier. Berbagai pihak yang behubungan dengan organisasi tentu saja memungkinkan adanya berbagai jenis aplikasi yang berbeda-beda. Dengan adanya service dan ESB, memungkinkan untuk berbagai aplikasi tersebut untuk mengakses business rules yang telah kita definisikan. Sehingga pihak-pihak yang berkaitan dengan organisasi tidak tergantung lagi terhadap suatu aplikasi tertentu yang telah kita definisikan.5. Waktu pengembangan yang lebih singkat

Dalam SOA, bisnis proses yang dipecah dalam bentuk service yang lebih kecil memungkinkan perubahan dan pengembangan pada service yang tertentu saja. Karena pengembangan dilakukan secara terfokus, waktu yang dibutuhkanpun menjadi lebih sedikit.

6. Mengurangi duplikasi

Service dalam SOA dikelola dalam server aplikasi yang disebut ESB. Karena service dikelola secara terpusat, hal ini akan mengurangi kemungkinan adanya duplikasi sistem. Selain itu, bentuk service yang memungkinkan reuseability juga mengurangi adanya fungsi yang sama yang ada didalam sebuah sistem.B. Kekurangan :1. Menyerahkan proyek SOA sepenuhnya ke vendor

Terkadang perusahaan mempercayakan sepenuhnya proyek SOA kepada vendor, dan bergantung hanya kepada teknologi. Padahal SOA bukan hanya masalah teknologi, dan pengembangannyapun tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada pihak luar. Yang mengetahui secara detail mengenai proses bisnis yang ada dalam perusahaan hanyalah orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu tidak sebaiknya prosesnya sepenuhnya diserahkan kepada vendor diluar perusahaan.2. Kegagalan dalam rencana dan eksekusi awal dalam implementasi

SOA akan membawa banyak perubahan dalam perusahaan. Karena itu perlu waktu yang tepat untuk melakukan implementasi, agar tidak menimbulkan resiko yang tinggi. Perencanaan perlu dilakukan secara matang. Dan perencanaan dan waktu yang tepat untuk implementasi tidak dapat dialihkan tanggungjawabnya kepada vendor.4. Apa yang dimaksud dengan Web Service dan apa hubungnnya dengan SOA.

Service Oriented Architecture (SOA) suatu teknologi arsitektur pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan layanan, memungkinkan hubungan dan pertukaran data atau informasi antar bagian menjadi mudah. Sifatnya yang loosely coupled (tingkat kebergantungan antar komponen rendah), highly interoperable (mudah dioperasikan), reusable (dapat digunakan kembali), dan interoperability (dapat berkomunikasi antar platform) menjadikan SOA handal dalam pengembangan dan pengintegrasian informasi.

Web Services adalah kumpulan dari fungsi atau method yang terdapat pada sebuah server yang dapat dipanggil oleh klien. Dalam perkembangannya mengimplementasikan SOA menggunakan Web Services merupakan hal yang tepat, karena teknologi ini dapat mewakili sebuah layanan/service dalam SOA dan malah dengan penggunaan web services ini, potensipotensi SOA Baru dapat dimunculkan. Sehingga Web Services Cocok untuk menerapkan konsep dan sifat-sifat SOA.Bagaimanawebservicesebagai sebuah teknologi dapat memfasilitasi beberapa isu perancangan SOA dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Sebuahservicedalam SOA adalah sebuah aplikasi webservice. Pada dasarnya sebuahservicedalam SOA adalah sebuah aplikasi yang merepresentasikan sebuahbusiness logic atauautomation logicdari sebuah proses sistem besar yang mencakupinya. Tuntutan dari sistem ini adalah dia harus bisa berdiri sendiri dan bisa berkomunikasi satu sama lain. Hal ini sudah dimilki oleh sebuah aplikasiweb service. Maka dari itu, implementasiservicedalam SOA merupakan aplikasiweb service.2. Hubungan satuservicedengan yang lainnya didefinisikan denganWeb Service Description Language(WSDL). WSDL mendeskripsikan bagaimana format sebuah pesan yang akan dikirim oleh sebuah aplikasiwebserviceharus ditulis, agar dapat dimengerti oleh aplikasiwebservicelainnya yang menerima. Dalam sudut pandang SOA, yang menggunakanwebserviceserbagaiservice, teknologi WSDL ini menjadi jembatan untuk menghubungkan sebuahservicekeservicelainnya.5. Jelaskan secara rinci hubungan antara SOA dan Business Proccess management/BPM.SOA menganut pendekatan arsitektur bottom-up, sedangkan BPM menganut pendekatan proses top-down. Jika SOA diimplementasikan dalam suatu perusahaan tanpa melibatkan BPM, menurut Coolen, service yang reusable dan reliable dapat tercipta, tetap tidak dapat meningkatkan kecepatan lebih jauh.

BPM menyediakan abstraksi high level untuk mendefinisikan proses bisnis serta mengawasi dan mengatur proses tersebut. Service menyediakan fungsi-fungsi yang mendukung proses tersebut. SOA memungkinkan service-service tersebut untuk dikombinasikan bersama-sama dan mendukung dalam menciptakan lingkungan organisasi yang fleksibel dan agile.

DAFTAR PUSTAKABieberstein, Norbert ...[et al.]. (2008).Executing SOA : a practical guide for the service-oriented architect. IBM Corporation Pub

Erl, Thomas. (2005). Service-oriented architecture : concepts, technology, and design. Prentice Hall

Endrei, Mark ...[et al.]. (2004). Patterns: Service-Oriented Architecture and Web Services. Redbooks IBM Press.

Khoshafian, Setrag. (2007). Service oriented enterprises. Auerbach.

Mcgovern, James ...[et al.]. (2006). Enterprise Service Oriented Architectures Concepts, Challenges, Recommendations. Springer.

Prasetyo, J Hendro. Implementasi Service Oriented Archtecture (SOA) menggunakan Teknologi Web Services. Kalimantan Tengah. Universitas Widya Dharma.Ahmad Nurul Fajar, Penerapan ZEF Framework untuk Aplikasi E-Government : Pendekatan Sinergi BPM dan SOA.

Lecture Note Service Oriented architecture : Service Fundamental, Bina Nusantara University.