KRIMINOLOGI PART. II I

10
KRIMINOLOGI PART. III KEJAHATAN Oleh: Yusrianto Kadir, SH Fakultas Hukum Universitas Gorontalo

description

KRIMINOLOGI PART. II I. KEJAHATAN. Oleh : Yusrianto Kadir , SH Fakultas Hukum Universitas Gorontalo. KEJAHATAN. A. Pengetian Kejahatan - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KRIMINOLOGI PART. II I

Page 1: KRIMINOLOGI  PART. II I

KRIMINOLOGI PART. III

KRIMINOLOGI PART. III

KEJAHATAN KEJAHATAN 

Oleh:Yusrianto Kadir, SH

Fakultas Hukum Universitas Gorontalo

Page 2: KRIMINOLOGI  PART. II I

KEJAHATAN

A. Pengetian Kejahatan

Kejahatan menurut Kamus Bahasa Indonesia yaitu perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku yang telah disahkan oleh hukum tertulis (huku pidana)

Donald R Taft, kejahatan adalah perbuatan yang melanggar hukum pidana (a crime is an act forbidden and made punishable by law)

Page 3: KRIMINOLOGI  PART. II I

Lanjutan...

• Kejahatan secara praktis yaitu pelanggaran atas norma-norma agama, kebiasaan, kesusilaan yang hidup dalam masyarakat.

• Kejahatan secara religi adalah pelanggaran atas perintah Tuhan (dosa)

• Kejahatan secara yuridis yaitu setiap perbuatan ataupun kelalaian yang dilarang oleh hukum publik untuk melindungi masyarakat dan diberi pidana oleh negara dan nyata-nyata dikonstruksikan dalam perundang-undangan pidana negara.

Page 4: KRIMINOLOGI  PART. II I

B. KENAKALAN REMAJA

Kejahatan yang dilakukan oleh remaja dinamakan kenakalan remaja (Juvenile Deliquency).

Istilah ini hanya dalam ilmu sosial terutama kriminologi dalam hukum pidana tidak dikenal.

B. Simanjuntak mengemukakan, kenakalan remaja adalah perbuatan dan tingkah laku yang merupakan perkosaan terhadap norma hukum dan pelanggaran-pelanggaran terhadap kesusilaan yang dilakukan oleh para Juvenile Deliquents.

Page 5: KRIMINOLOGI  PART. II I

Lanjutan...

Menurut Badan Koordinasi Nasional untuk Kesejahteraan Keluarga Anak (BKN-KKA) Kenakalan Remaja adalah sebagai kelainan dalam tingkah laku serta perbuatan ataupun tindakan remaja yang bersifat a sosial (mengakui adanya norma-norma sosial tetapi dilanggarnya) atau bahkan anti sosial (tidak mengakui adanya norma-norma sosial tetapi dilanggarnya)

Dalam hal mana terdapat pelanggaran-pelanggaran terhadap norma agama yang berlaku dalam masyrakat dan tindakan melanggar hukum yang apabila dilakukan oleh orang dewasa disebut pelanggaran atau kejahatan yang dapat dituntut ataupun dihukum menurut ketentuan hukum yang berlaku.

Page 6: KRIMINOLOGI  PART. II I

PENYEBAB KENAKALAN REMAJA:

A. Sebab Intern yaitu keadaan yang berasal dari dalam diri remaja seperti:

Cacat keturunan yang bersifat biologis dan psikis tertentu yang tidak mendapatkan perawatan dan penyaluran khusus

pembawaan yang negatif dan sukar untuk dikendalikan

pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja

lemahnya kemampuan pengawasan diri serta sikap menilai keadaan sekitarnya

Kurangnya kemampuan mengadakan penyesuaian dengan lingkungan dengan baik

Page 7: KRIMINOLOGI  PART. II I

Lanjutan...

B. Sebab extern yaitu yang berasal dari luar diri remaja seperti:

• Kurang mendapat perhatian dan cinta dari orang tua atau wali

• Perhatian dan dedikasi guru dosen terhadap murid/mahasiswa kurang

• sifat-sifat negatif anak yang latent

• kurang mendapat pengendalian dari orang tuanya hingga guru/dosen tidak mampu mengatasinya

Page 8: KRIMINOLOGI  PART. II I

KLASIFIKASI KEJAHATAN

• Menurut Sutherland klaifikasi berdasarkan:

Menyolok atau kegarangan dari kejahatan tersebut terdiri atas kejahatan dan kesalahan kecil. Kejahatan terbagi lagi atas kejahatan lebih serius (felony) dan kejahatan kurang serius (misdemeanor)

• Menurut Bonger klasifikasi berdasarkan: motif para pelaku yaitu kejahatan ekonomis, kejahatan seksual, kejahatan politik dan kejahatan dengan pembalasan dendam sebagai motif utamanya

Page 9: KRIMINOLOGI  PART. II I

Lanjutan...

Menurut Marshall B Clinard tipologi kejahatan harus disusun berdasarkan suatu teori umum tentang kejahatan dengan didasarkan 4 karakteristik yaitu:

1. Karir penjahat dari sipelanggar hukum;

2. Sejauhmana perilaku itu memperoleh dukungan kelompok;

3. Hubungan timbal balik antara kejahatan pola-pola perilaku yang sah; dan

4. Reaksi sosial terhadap kejahatan.

Page 10: KRIMINOLOGI  PART. II I

TIPE KEJAHATAN

1. Kejahatan perorangan dengan kekerasan yang meliputi bentuk-bentuk perbuatan kriminal seperti pembunuhan dan perkosaan

2. Kejahatan terhadap harta benda yang dilakukan sewaktu-waktu termasuk pencurian kendaraan bermotor

3. Kejahatan yang dilakukan dalam pekerjaan dan kedudukan tertentu pada umumnya dilakukan oleh orang berkedudukan tinggi.

4. Kejahatan politik yang meliputi pengkhianatan, spionase, sabotase dan sebagainya.

5. Kejahatan terhadap ketertiban umum6. Kejahatan konvensional yang meliputi perampokan temasuk

bentuk pencurian dengan kekerasan dan pemberatan7. Kejahatan terorganisasi seperti pemerasan, pelacuran,

perjudian terorganisasi, peredaran narkoba dan sebagainya8. Kejahatan profesional yang dilakukan sebagai suatu cara

hidup seseorang