kp new mall

48
LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Proyek Proyek adalah usaha-usaha khusus dan terperinci untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan program jangka panjang. Sedangkan program adalah usaha jangka panjang yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan pembangunan pada suatu sektor tertentu. Ciri-ciri suatu proyek adalah 1. Menitikberatkan pada cara bagaimana mencapai tujuan dalam waktu singkat serta menekankan pada kegiatan operasional. 2. Tidak mengulangi kegiatan-kegiatan dan tujuan yang sama secara rutin (unique). 3. Berjalan melalui suatu siklus tahapan (life cycle stages) dimana tiap tahap membutuhkan sumber daya yang khusus dan beragam bentuk. Dalam siklus proyek terdapat tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan kegiatan lanjutan. Pada tahap perencanaan proyek terdapat tingkat-tingkat kegiatan meliputi pra-identifikasi proyek, pengenalan proyek, persiapan proyek, persetujuan akhir dan pembagian dana pembangunan. Sedangkan pada tahap pelaksanaan proyek terdapat tingkat kegiatan meliputi permintaan tender, pengadaan pelelangan (tender), pembuatan desain akhir kegiatan, dan kegiatan konstruksi. Dan pada tahap kegiatan 1

description

w

Transcript of kp new mall

BAB I

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Pengertian Proyek

Proyek adalah usaha-usaha khusus dan terperinci untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan program jangka panjang. Sedangkan program adalah usaha jangka panjang yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan pembangunan pada suatu sektor tertentu. Ciri-ciri suatu proyek adalah

1. Menitikberatkan pada cara bagaimana mencapai tujuan dalam waktu singkat serta menekankan pada kegiatan operasional.

2. Tidak mengulangi kegiatan-kegiatan dan tujuan yang sama secara rutin (unique).

3. Berjalan melalui suatu siklus tahapan (life cycle stages) dimana tiap tahap membutuhkan sumber daya yang khusus dan beragam bentuk.

Dalam siklus proyek terdapat tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan kegiatan lanjutan.

Pada tahap perencanaan proyek terdapat tingkat-tingkat kegiatan meliputi pra-identifikasi proyek, pengenalan proyek, persiapan proyek, persetujuan akhir dan pembagian dana pembangunan. Sedangkan pada tahap pelaksanaan proyek terdapat tingkat kegiatan meliputi permintaan tender, pengadaan pelelangan (tender), pembuatan desain akhir kegiatan, dan kegiatan konstruksi. Dan pada tahap kegiatan lanjutan diadakan penilaian dan evaluasi untuk menentukan apakah proyek telah memberi hasil dan keuntungan.

1.2 Proses Tender Organisasi Proyek Dan Analisa Harga

Proses Tender Menurut KEPRES No. 80 tahun 2003.1.2.1 Proses Tender Secara UmumPada pelelangan suatu pekerjaan, memiliki ketentuan serta tahapan - tahapan yang ditetapkan dalam KEPRES No. 80 tahun 2003.Adapun maksud untuk memberikan kesempatan kepada pemborong nengajukan besarnya biaya penawaran bagi pelaksanaan Pengajuan penawaran tersebut dilakukan secara tertulis.Apabila semua persiapan-persiapan dalam melaksanakan pekerjaan pembuatan pembangunan telah selesai, maka Pricipal atau diwakili oleh Direksi, menawarkan pekerjaan tersebut kepada pemborong dengan cara pelelangan. Pelelangan ini akan memberikan kesempatan pada beberapa pemborong untuk mengadakan penawaran biaya secara tertulis. Tetapi belum tentu penawaran yang terendah adalah penawaran yang dipilih.Secara garis besar pelelangan dibagi atas 3 (tiga) bagian:

A. Pelelangan Umum.

B. Pelelangan Terbatas

C. Penunjukan Langsung

Pemborongan yang ditunjuk pada hakekatnya tidak termasuk pelelangan karena hal-hal yang berlaku misalnya bangunan yang harganya sejuta direksi dapat menunjuk seorang pemborong yang dianggap cakap walaupun tanpa tender.A. Pelelangan UmumPelelangan umum adalah metode pemilihan peserta yang akan mengikuti tender melalui proses prakualifikasi secara terbuka yaitu diumumkan serara luas melalui media massa dan papan pengumurnan resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dapat mengetahui dan penyedia serta peserta tender yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat memenuhinnya.Dimaksudkan dalam Pasal 22 ayat 2 KEPRES No. 80 tahun 2003Sebelum pelelangan diadakan terlebih dahulu petunjuk atau AANWIJZING, mengenai bestek dan gambar bestek dari direksi dengan mengganti ongkos-ongkos. Pelelangan ini disebut dengan TENDER.Maksud dari proses tender adalah memberikan kesempatan bagi pemborong dengan cara mengajukan besarnya biaya penawaran bagi pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan yang ditawarkan kepadanya.Tujuan dari proses tender adalah mencari dan memilih kontraktor yang dapat melaksanakan proyek yang telah direncanakan agar terwujud dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan yakni dengan cara mengajukan penawaran biaya secara tertulis.

Pada penawaran sebaiknya hendaktah para pemborong memperoleh bestek dan gambar bestek serta mengikuti AANWIJZING yang dilakukan ditempat pekerjaan atau dikantor.

Pengumuman pelelangan umum ditujukan pada perusahaan dengan menggunakan surat kabar yang mempunyai jangkauan propinsi serta memasang pengumuman pada papan pengumuman resmi untuk penerangan umum yang letaknya strategis di ibukota, kabupaten/kota yang bersangkutan, serta mengupayakan menggunakan media elektronik/internet.

Daftar kuantitas dan harga satuan tiap jenis pekerjaan untuk harga satuan utama pekerjaan utama harus diisi dengan lengkap dan disarnpaikan sesuai ketentuan dalam dokumen dan juga telah melunasi kewajiban membayar pajak tahun terakhir.

Dan apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman lelang maka kepada : Panitia pengadaan diadakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Peserta tender yang terlibat dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti pengadaan barang/jasa pemerintah selama 2 (dua) tahun dan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun persyaratan kualifiikasi yaitu:

Memiliki surat izin usaha pada bidang usahanya yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang dan masih berlaku.

Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan.

Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bankrut, kegiatan usahanya tidak sedang diberhentikan, dan/atau tidak sedang menjalani sanksi pidana.

Dalam hal penyedia jasa akan melakukan kemitraan, penyedia jasa/barang wajib mempunyai perjanjian kerjasama kemitraan

Telah melunasi pajak tahun terakhir serta merniliki laporan bulanan

Selama 4 (empat) tahun terakhir memiliki pengalaman proyek.

Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi.B. Pelelangan Terbatas

Proses pelelangan terbatas pada prinsipnya sama dengan proses pelelangan umum kecuali dalam pengumuman dicantumkan kriteria peserta dan nama-nama yang akan mengikuti tender.

Apabila setelah diumumkan ternyata ada peserta yang akan mengikuti tender tidak tercantum namanya dalam pengumuman dan berminat serta memenuhi kualifikasi maka wajib untuk diikutsertakan dalam pelelangan terbatas.

Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan peserta yang akan mengikuti tender untuk pekerjaan yang kompleks dan diyakini jumlah penyedia jasa yang mampu melaksanakan pekerjaan tersebut dan jumlahnya terbatas.

Dimaksud dalam pasal 22 ayat 3 KEPRES No. 80 tahun 2003Dalam pelelangan terbatas Pimpinan proyek meyampaikan pengumuman lelang kepada semua pemborong dalam daftar kriteri peserta yang akan mengikuti tender dibidang usaha yang bersangkutan.Masing-masing lembaga dibentuk lembaga prakualifikasi yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal Departemen atau Lembaga dan anggotanya terdiri dari Pejabat Direktorat Jenderal atau Sub Unit Organisasi setingkat pada Departemen.

Panitia Prakualifikasi di departemen melakukan prakualifikasi untuk pekerjaan pemborongan yang dilakukan departemen atau lembaga yang berangkutan di tingkat pusat.

Di masing-masing daerah dibentuk Panitia Prakualifikasi dengan etahui oleh Gubenur KDH Tingkat I dan anggotanya terdiri dari pejabat instansi vertikal dan horizontal daerah otonomi bersangkutan.

Prakualifikasi di tingkat pusat oleh Departemen dilakukan dibawah koordinasi Tim Pengendalian Pengadaan.

Prakualifikasi di tingkat daerah memiliki petunjuk bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum clan Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara.

Dalam hal metode seleksi umum atau seleksi terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya maka pemilihan penyedia jasa konsultansi dapat dilakukan penunjukan.

C. Penunjukan Langsung

Penunjukan langsung adalah metoda pemilihan penyedia jasa konsultasi yang daftar pendek pesertanya ditentukan melalui proses prakualifikasi terhadap penyedia jasa konsultasi yang dipilih langsung dan diumumkan sekurang-kurangnya dipapan pengumuman resmi untuk penerangan umum atau media elektronik (internet). Dimaksud dalam pasal 4 KEPRES No. 80 tahun 2003.a. Prakualifikasi

Panitia / pejabat pengadaan melakukan prakualifikasi terhadap penyedia barang/jasa yang akan ditunjuk untuk pekerjaan kompleks.

b. Permintaan penawaran dan negoisasi harga dilakukan sebagai berikut:

1) Panitia/ pejabat pengadaan mengundang penyedia barang dan jasa utuk mengajukan penawaran secara tertulis.2) Panitia/pejabat pengadaan melakukan evaluasi, klarifikasi dan goisasi teknis dan harga terhadap penawaran harga yang diajukan oleh penyedia barang/jasa berdasarkan dokumen pengadaan.

3) Panitia/pejabat pengadaan membuat berita acara hasil evaluasi, klarifikasi, dan negoisasi.c. Penetapan Penunjukan Langsung

Panitia/ pejabat pengadaan mengusulkan hasil evaluasi, klarifikasi, dan negosasi kepada pejabat yang berwenang untuk ditetapkan.

d. Penunjukkan Penyedia Barang dan Jasa

Berdasarkan surat penetapan dari pejabat yang berwenang, panitia/pejabat pengadaan mengumumkan di papan pengumuman resmi untuk penerangan umum atas penetapan penyedia barang dan jasa yang ditunjuk untuk pekerjaan dimaksud dan kemudian pengguna barang/jasa menerbitkan surat penunjukkan penyedia barang/jasa (SPBBJ) kepada penyedia barang/jasa yang ditunjuk.

e. Pengaduan

Masyarakat dapat melakukan pengaduan apabila dalam proses penunjukkan langsung dipandang tidak transparan, tidak adil, dan rdapat indikasi KKN.f. Penandatanganan Kontrak.Penandatanganan kontrak mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam proses pelelangan.

Penunjukkan Langsung PT. Papetra Perkasa UtamaPemilihan yang dilakukan dimulai dengan adanya daftar rekanan yang mencantumkan sekurang-kurangnya 3 (tiga penawar). Kemudian keputusan, ditunjuk PT. Papetra Perkasa Utama untuk menjalankan Blue Banter City Walk. Pemilihan ini tidak melalui proses tender dan tidak dikeluarkan berita acara untuk pemenang hasil pemilihan tapi dikeluarkan berita acara penjelasan pekerjaan. Adapun proses penunjukkan PT. Papetra Perkasa Utama sebagai berikut:

1. Pengambilan RKS oleh PT. Papetra Perkasa Utama pada pihak owner.

2. Peninjauan lokasi pembangunan 1 (satu) hari setelah pengambilan RKS.Dalam mengikuti proses tender ini, peserta lelang yakni kontraktor harus tetap berpegang pada petunjuk yang dijelaskan dalam Penjelasan Administratif, seperti yang sudah tertuang dalam Rencana Kerja dan Syarat syarat (RKS). Penjelasan AdministratIf tersebut meliputi:

1) Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi pelaksanaan: Proyek Blue Banter City Walk sesuai dengan yang tercantum didalam gambar perencanaan, daftar perincian pekerjaan (BQ) clan rencana kerja dan syarat-syarat yang untuk selanjutnya disebut "Lingkup Pekerjaan".2) Lokasi Pekerjaan

Lokasi dari pembangunan yang disebut diatas adalah di Jl. Piere Tendean, Manado.

3) Pemberi Tugas

Sebagai Pemberi Tugas dari pekerjaan pembangunan ini adalah P.T. Petra Perkasa Utama.

4) Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas

a) Sebagai Konsultan Perencana yang merencana lokasi serta merancang gedung adalah dari pihak owner sendiri:

b) Sebagai Konsultan Pengawas yang akan bertindak sebagai Pengawas Pembangunan/Direksi termaksud adalah pihak owner sendiri

1.3 ORGANISASI PROYEK

Pada bab ini juga dibahas pelaksanaan dan aspek sekitar organisasi proyek dimana pihak-pihak yang terlibat dalam proyek gudang distribusi ini antara lain: Pemilik/Pemberi tugas dan Kontraktor Pelaksana adalah PT. Papetra Perkasa Utama.

1.3.1 Pemberi Tugas (Owner)

Hal utama yang harus dimiliki oleh Pemberi Tugas PT. Papetra Utama adalah tersedianya modal untuk membiayai proyek, tanpa hal tersebut tentu saja proyek tidak bisa terlaksana. Untuk merencanakan aksanakan proyek gudang ini, Pemberi Tugas menunjuk sebuah Kosultan Perencana dan menentukan Kontraktor Pelaksana-nya melalui proses tender.

1.3.2 Kontraktor Pelaksana

Sebagai pemenang tender maka dalam hal ini PT. Papetra Perkasa harus melaksanakan pekerjaan yang tercantum dalam kontrak (spesification). Kontraktor harus melaporkan setiap perkembangan kepada Pemberi Tugas guna dinilai perkembangan pekerjaan. Struktur organisasi kontraktor seperti pada lampiran dengan tugas sebagai berikut:A. Project Managera. Menentukan site organisasi.b. Mengatur tempat quality system.

c. Memberi tugas yang sesuai kepada setiap personel.

d. Mengontrol semua pekerjaan konstruksi.e. Menyetujui permintaan bahan dari setiap bagian konstruksi.

f. Menyetujui pembelian material.

g. Melaporkan setiap perkembangan pekerjaan kepada Pemberi tugas.B. Operational Manager

Merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap operasional proyek berupa pengoperasian alat-alat berat dan kendaraan, pergantian suku cadang, kebutuhan bahan bakar, dan perbaikan alat alat operasional proyek.

C. Site Managera. Melaksanakan tugas yang diberi oleh Project Manager.

b. Bertanggung jawab penuh terhadap setiap pekerjaan konstruksi dilapangan.c. Memonitor pekerjaan konstruksi.

d. Menyiapkan laporan proyek (harian, mingguan).

e. Meminta material/bahan yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi

f. Melaporkan setiap perkembangan pekerjaan di lapangan kepada Project Manager.D. Project Control Administrationa. Menyiapkan dan membuat surat pengadaan.b. Menyelenggarakan pemeriksaan/inspeksi bersama-sama dengan engineer.c. Membuat laporan pekerjaannya kepada Site Manager.E. Steel Supervisora. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan konstruksi baja.

b. Mengawasi pekerjaan konstruksi baja dibantu dengan seorang Foreman.F. Civil Supervisora. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan konstruksi sipil.

b. Mengawasi pekerjaan konstruksi baja dibantu dengan seorang Foreman. G. Logistica. Mengatur distribusi material/bahan konstruksi.b. Membuat laporan tentang material/bahan yang masuk, sudah terpakai dan yang dibutuhkan untuk kemudian dilaporkan kepada Project Control Administration. H. MekanikBertanggung jawab terhadap pengoperasian dan pemeliharaan mesin-mesin yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi seperti generator, pompa air, dll. I. Surveyora. Melakukan pekerjaan surveying/ pemetaan dilokasi pekerjaan dengan menggunakan alat Theodolit dan Waterpass.

b. Melaporkan hasil pekerjaan / pengukuran kepada Site Manager. J. Ass Surveyor Membantu Surveyor dalam pekerjaan surveying/ pemetaan.

STRUKTUR ORGANISASI

PT. PAPETRA PERKASA UTAMA

1.4 ANALISA HARGA

Pada dasarnya kontraktor ingin mendapatkan harga bahan bangunan yang ekonomis dan masih dalam batas-batas yang menguntungkan, terutama di dalam bersaing untuk memenangkan pelelangan. Untuk itu kontraktor perlu mengadakan suatu kegiatan guna memperkirakan berapa besar biaya pelaksanaan pekerjaan dari proyek yang bersangkutan. Dengan demikian maka kontraktor perlu mengadakan atau membuat ANALISA HARGA satuannya yang nantinya dipakai dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB). Dalam hal ini penting disebabkan karena kesalahankesalahan dalam membuat harga penewaran di akibatkan oleh factor ini. Alasannya ialah harga penawaran merupakan harga total dari perkalian volume pekerjaan, untuk itu diperlukan banyak ketelitian serta di tunjang oleh pengalaman dalam Cost Estimate.

Dalam menganalisa harga satuan ini, dibutuhkan data-data sebagai berikut: JENIS PEKERJAANDengan memahami jenis pekerjaan, maka kita dapat mengetahui jenis serta mutu bahan yang akan dipakai, macam tenaga yang di perlukan serta volume dari jenis pekerjaan tersebut. HARGA SATUAN BAHANHarga satuan bahan berdasarkan harga pasaran disekitar lokasi pekerjaan yang akan di laksanakan. Kecuali untuk bahan-bahan yang tidak ada di sekitar lokasi maka terpaksa harus didatangkan dari tempat lain sehingga konsekuensinya adalah harga satuan meningkat akibat ongkos transportasi. VOLUME PEKERJAANVolume pekerjaan yang sebenarnya telah dicantumkan dalam dokumen tender, namun demikian perlu diadakan penelitian karena disamping sebagai dasar perhitungan Rencana Anggaran Biaya juga mempunyai kaitan dengan bidang-bidang lainnya seperti kebutuhan material, banyaknya pekerjaan serta alat-alat yang digunakan dan lain-lain.

UPAH BURUHUpah buruh berdasarkan tarif dari buruh menurut keahlian dari masing-masing buruh. Harga-harga ini terdiri dari bermacam-macam jenis misalnya upah buruh harian, borongan dan sebagainya. SEWA ALATDalam pelaksanaan pekerjaan juga diperlukan alat-alat berat seperh bulldozer untuk meratakan tirnbunan, excavator untuk menggali dan lain-lain, oleh karena itu diperlukan data harga sewa alat.

Dalam menganalisa harga ada bermacam-macam metode, yaitu: Dengan menggunakan analisa BOW

Dengan menggunakan Harga Satuan jadi.

Dari keseluruhan faktor-faktor diatas ini maka kontraktor akan mendapatkan hasil yang kemudian diolah menjadi anggaran biaya. Secara garis besar ada lima macam biaya yang memberikan kontribusi pada biaya keseluruhan, yaitu:a) BIAYA LANGSUNGBiaya langsung terdiri dari harga-harga yang berhubungan langsung dengan bahan dan upah yang harus dibayar.b) BIAYA TAK LANGSUNGBiaya tak langsung ialah biaya yang harus dibayar untuk menunjang pelaksanaan yang meliputi:

Pajak-pajak. Biaya supervise dan quality control. Biaya operasi pegawai dikantor dan di lapangan.

Biaya transportasi di lapangan. Biaya untuk fasilitas kamp atau biaya kahidupan sehari-hari kamp seperti penerangan, air dan lain-lain.c) BIAYA ASURANSI BURUH

d) ESKULASI adalah biaya tambahan yang harus di pikul sebagai akibat kenaikan harga.e) BIAYA SEWA ALATPada proyek, analisa harga biasanya disebut Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner's Estimate (OE), yang ditentukan berdasarkan:

Harga Satuan Pekerjaan, yaitu harga untuk suatu jenis pekerjaan tertentu per satuan tertentu.

Harga Satuan Dasar adalah harga sesuatu per satu satuan tertentu misalnya:

Upah tenaga kerja (per jam, per hari, per minggu, per bulan). Bahan material (per m', per m2, per m3, per kg, per ton, per zak, dsb). Peralatan (per Unit). Biaya operasi/sewa peralatan (per jam, per hari dsb)

Analisa Harga Satuan pekerjaan

Adalah analisa tentang harga suatu jenis pekerjaan tertentu per satuan tertentu berdasarkan rincian komponen-komponen tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan. Dalam menghitung harga satuan sudah termasuk biaya umum (overhead) dan keuntungan.

Teknik Penyusunan Analisa Biaya1) Data dasar dan pertimbangan dalam membuat analisa biaya.

a) Perkiraan perhitungan biaya sebelumnya (bila ada) misalnya menggunakan referensi Engineer's Estimate.b) Harga pasar setempat pada waktu penyusunan.c) Harga kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK) untuk barang/pekerjaan sejenis setempat yang pernah dilaksanakan.d) Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), badan/instansi lainnya dan media cetak yang datanya dapat dipertanggungjawabkan.

e) Harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/agen tunggal atau lembaga berwenang.

f) Daftar harga standar/tarif biaya yang dikeluarkan oleh instansi berwenang.g) Analisa harga satuan pekerjaan yang bersangkutan.h) Memperhitungkan keuntungan yang wajar bagi penyedia barang/jasa, pajak pertambahan nilai (PPN), tapi tidak boleh memperlihatkan unsur-unsur biaya yang tidak terduga, biaya lainlain serta penghasilan penyedia barang/jasa.2) Penyusunan Metode Kerja/Pelaksanaana) Membaca dan memahami seluruh dokumen lelang.b) Memeriksa dan mempelajari kondisi lapangan.c) Menyiapkan uraian metode kerja/pelaksanaan dan penyusunan program kerja/pelaksanaan.

d) Perhitungan harga dasar satuan alat, upah dan bahan.e) Perhitungan biaya langsung clan sangat berkaitan untuk mewujudkan produk/hasil pekerjaan. Biaya ini meliputi upah, bahan, peralatan serta biaya-biaya lain yang secara langsung mempengaruhi proses terwujudnya produksi/hasil pekerjaan.

f) Perhitungan biaya tidak langsung (Overhead) dan keuntungan.g) Daftar harga Standar/tarif biaya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

Contoh perhitungan mencari analisa harga yang biasa dipakai dalam proyek.

Dalam contoh ini kami mengambil salah satu jenis pekerjaan yaitu pekerjaan pasangan tembok bata dan pekerjaan plesteran.

Gambar ukuran tembok yang akan dihitung.

5 meter 8 meter

Luas tembok = 8M 5 M = 40 M.

Untuk 1 M Bahan dan Upah pekerjaan yang digunakan adalah :

74,00 buah Batu bata

0,211 sak P.Cement

0,0423 m Pasir

0,10 Tukang Batu

0,30 Pekerja

( Koefisien di atas adalah koefisien berdasarkan analisa standar B. O. W ).

Daftar harga bahan yang digunakan dan upah kerja :

Batu bata Rp.750,-/buah

P.Cement Rp.80.000,-/sak

Pasir Rp.180.000,-/m

Tukang Batu Rp.60.000,-/hari

Pekerja Rp.50.000,-/hari

( Daftar harga bahan dan upah kerja disesuaikan dengan kondisi di pasaran ).

Jadi untuk pemasangan tembok bata untuk batu bata ukuran ( 23 11 5 ) adukan 1 P.C : 5 Ps dengan luas 28 m, Bahan dan upah pekerjaan adalah :

74 buah Batu bata 40 m= 2960 buah Rp. 750 = Rp. 2.220.000,-0,211 sak P.Cement 40 m = 8.44 sak Rp. 80.000 = Rp. 480.000,-

0,0423 m Pasir 40 m = 1,692 m Rp. 180.000 = Rp. 304.560,-

0,10 Tkg batu 40 m = 4 m Rp. 60.000,- = Rp. 240.000,-

0.30 Pekerja 40 m = 12 m Rp. 50.000,- = Rp. 600.000,-

Total = Rp.3.844.560,-

Jadi untuk pasangan tembok bata dengan luas 40 m biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 3.844.560,-

BAB II

PELAKSANAANII.1.A Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan

Pekerjaan persiapan yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai adalah pembersihan lokasi pelaksanaan dan perataan (screading) bagianbagian tanah yang tidak rata. Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan tiang pancang (pemancangan). Tiang pancang yang digunakan adalah tiang yang memiliki ukuran panjang 12 m, dengan diameter dalam 20 cm dan diameter luarnya 35 cm. Pemancangan dilakukan hingga mencapai suatu kedalaman tanah tertentu dan memperoleh daya dukung tanah yang baik. Daya dukung tanah yang baik diperoleh pada saat penurunan tiang pancang dalam 10 kali tumbukan kurang dari 5 cm. Apabila tiang yang terpancang belum mencapai 12 m tetapi penurunannya dalam 10 kali tumbukan kurang dari 5 cm, ada kemungkinan hal itu terjadi karena adanya material keras lainnya yang menghambat pemancangan (mengingat lokasi pemancangan adalah kawasan pantai yang di reklamasi) sehingga perlu dilakukannya pengeboran. Apabila telah diperoleh daya dukung tanah yang baik, maka dilakukan pengecoran angkur didalam tiang pada kedalaman 1 2 m dimana angker tersebut yang akan digunakan sebagai penghubung antara tiang pancang, poer, dan kemudian kolom di atasnya.II.1.B Pekerjaan Pengukuran

Pengukuran lokasi pada Mall di kawasan Blue Banter ini menggunakan Theodolit, agar memperoleh ukuran yang tepat, karena jika pengukuran hanya menggunakan alat meter maka kemungkinan kesalahannya akan lebih besar daripada menggunakan Theodolit. Sebelum dibangun, pertamatama owner mengambil suatu titik kemudian menamakannya titik nol. Titik nol pada pembangunan ruko blok F Blue Banter ada pada as jalan yang diambil dari Jalan Pierre Tendean, jadi semua pembangunan berpatokan pada titik tersebut sehingga semua bangunan yang ada kawasan Blue Banter ini terletak pada satu garis yang membuat bangunan tersebut terlihat rapi.Cara pengukurannya antara lain meliputi :

1. Theodolit diletakkan di atas titik kemudian dilakukan proses leveling dan centring untuk syarat kedataran alat.

2. Buat lingkaran skala horizontal 00'0" ke titik D, kemudian bidik ke titik yang akan diukur misalnya titik B sudutnya sebesar 900'0" dengan jarak yang sesuai dengan panjang bangunan berdasarkan gambar kerja.

3. Pindahkan alat ukur di titik C dan buat sudut 00'0" ke titik B dan putar ke arah titik D dengan sudut 900'0" untuk mendapatkan siku dari bangunan.

4. Titik yang diukur ini akan menjadi As dari bouwplank (papan bangun).

5. Dengan cara ini akan didapat siku dari bangunan, tapi sebelum melakukan pengukuran sebaiknya alat yang sudah dikalibrasi untuk menghindari kesalahan pada pengukuran.

Bowplank

D900'0" C

00'0"

A 900'0" B

Keterangan : Titik A dan titik B merupakan titik letak theodolit.

II.2 Sistem dan Metode Pelaksanaan

Adapun sistem pelaksanaan pekerjaan dan metode metode yang digunakan telah diatur sedemikian rupa sehingga melibatkan beberapa aspek dalam pelaksanaan pembangunan Mall Kawasan Blue Banter sebagai berikut.Logistik

Penanganan logistik pada pembangunan Mall ini berlangsung secara sistematik dan teratur. Bahan dan alat yang dibutuhkan oleh proyek sebelumnya sudah dibeli dan disimpan di gudang pada direksi keet. Gudang ini dijaga oleh seorang kepala logistik. Bahan dan alat yang akan dikeluarkan harus seizin kepala logistik dengan bukti nota pengambilan barang gudang dan ditanda-tangani oleh pengawas atau pemohon yang bersangkutan.

Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan bermacam macam mulai dari alat bantu sederhana hingga alat-alat berat. Macam-macam alat yang digunakan terbagi atas dua, yaitu :

Peralatan Tetap, yaitu peralatan yang digunakan dengan ratio yang lebih besar (lebih sering digunakan) sehingga peralatan ini terus berada di lokasi pelaksanaan. Peralatan ini seperti :

- Skalfolding (tiang penyangga/perancah sementara untuk menyangga bekisting yang menahan beton mulai dari proses pengecoran hingga mengeras),

- Molen kecil (alat yang digunakan untuk mencampur beton pracetak),

- Lift barang (untuk mempermudah mengangkut bahan/material bangunan),

-Kompresor, dan

-Alat bantu sederhana lainnya.

Peralatan Tidak Tetap, yaitu peralatan yang digunakan dengan ratio lebih kecil (jarang digunakan). Peralatan ini hanya digunakan pada saatsaat tertentu. Peralatan tidak tetap seperti :

-Concrete Pump (alat yang digunakan untuk memompa concrete/ beton pracetak, digunakan pada saat pengecoran lantai),

-Molen besar (digunakan untuk mengangkut beton pracetak dalam jumlah besar dari tempat pencampuran ke lokasi pengecoran),

-Vibrator (alat yang digunakan untuk pemadatan campuran beton pracetak, digunakan pada saat pengecoran berlangsung) Macam Tenaga Manusia

Macam tenaga manusia yang digunakan tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan. Terdapat beberapa jenis tenaga manusia yang dipakai sesuai dengan keahlian masing-masing. Macam tenaga manusia yang digunakan seperti :

~ Pekerja kayu

~ Pekerja batu

~Pekerja besi

~Pekerja listrik

~Pekerja air

~Harian

Jumlah pekerja setiap hari bervariasi, tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilakukan pada hari itu.Urutan Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam melaksanakan pembangunan Mall, terdapat beberapa urutan pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan selesainya pembangunan ruko tersebut. Urutan pekerjaan dimulai dengan pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan ini mencakup mempersiapkan alat atau bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan awal.

Adapun secara garis besar urutan pekerjaan terbagi atas pekerjaan tanah, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan exterior, pekerjaan mekanikal / elektrikal dan pekerjaan landasan struktur bawah.

Urutan pelaksanaan pekerjaan pada Proyek Pembangunan Mall :

1. Pekerjaan pertama yang dilakukan adalah pekerjaan tanah yaitu pembersihan lokasi pekerjaan

2. Pekerjaan struktur yaitu pekerjaan pile cap (poer), angkur tiang pancang yang dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan landasan struktur bawah (pemancangan tiang pancang), tie beam, pondasi batu kali, kolom, balok, plat, tangga.3. Pekerjaan arsitektur meliputi lantai (keramik), dinding, tangga, plafond, pintu dan jendela, cat dan pekerjaan sanitair.

4. Pekerjaan exterior adalah pekerjaan acian dan cat dinding.

5. Pekerjaan mekanikal/elektrikal adalah pemasangan pipa listrik, pipa pembuangan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan mekanik dan elektrik.

II.3 Penjelasan Dengan Photo

Berikut terdapat beberapa photo yang diambil pada tempat pelaksanaan proyek pembangunan Mall Kawasan Blue Banter. Gambar gambar tersebut disertai dengan penjelasannya.

II.4 Time Schedule dan Pelaksanaan

Dari time schedule yang direncanakan proyek pembangunan Mall Kawasan Blue Banter seharusnya sudah selesai pada bulan 200 . Akan tetapi karena adanya berbagai perubahan dalam hal denah dan ukuran, maka dibuat reschedule yang diperkirakan bahwa proyek pembangunan Mall akan selesai pada bulan 200 .Seringkali pelaksanaan pembangunan tidak sesuai dengan Time Schedule yang dibuat karena disebabkan oleh berbagai kendala.Tidak tercapainya target seperti yang telah dibuat dalam time schedule, karena adanya beberapa kendala yang dihadapi. Kendalakendala tersebut adalah :

Adanya keterlambatan gambar desain struktur dari pihak owner, hal ini mengakibatkan pihak pelaksana harus menunggu gambar desain dahulu sebelum melaksanakan pekerjaan.

Terjadinya perubahanperubahan yang dibuat oleh pihak user (pemilik / pengguna bangunan), sehingga bangunan yang telah dibuat (sudah jadi) dibongkar lagi dan dibuat kembali seperti yang dikehendaki oleh pihak user. Dalam hal ini pihak user bisa melakukan perubahan perubahan sesuai yang dikehendakinya karena ruko yang berada dalam Mall telah terjual (dalam status telah dimiliki).

Adanya gangguan cuaca seperti musim hujan yang berlangsung berhari-hari pada jam kerja sehingga terjadi kemacetan kerja.

Keterlambatan barang dan bahan yang diperlukan dan tenaga kerja yang tidak terampil. Keterlambatan pembayaran upah para pekerja sehingga membuat pekerja bekerja lambat menunggu sampai upahnya keluar.BAB III

TUGAS DAN TANGGUNG JAWABIII.1 Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor

Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Pembangunan Mall Kawasan Blue Banter ini dikerjakan secara swakelola. Sehingga semua perencanaan, dana, maupun tenaga pengawas berasal dari Owner.

Prosesnya dimulai dari direktur utama yang akan membangun Mall dan memberi perintah secara lisan kepada Regional Manager untuk merencanakan dan menghitung biaya pekerjaan pembangunan Mall. Selanjutnya perencanaan tersebut akan diperiksa dan disetujui oleh direktur utama.

Kemudian Regional Manager akan menghubungi beberapa bas borong untuk menangani pembangunan Mall dan menentukan bas borong dengan penawaran terbaik untuk mengerjakan pembangunan Mall dengan mendapat persetujuan dari Direktur Utama. Selanjutnya Regional Manager akan menunjuk seorang Site Manager yang akan bertanggungjawab penuh terhadap terlaksananya dan keberhasilan proyek.

Dalam pelaksanaan fungsi pengawasannya digunakan pengawas lapangan yang akan mengawasi kualitas serta kuantitas proyek. Selanjutnya pengawas akan melaporkan pekerjaan dalam bentuk laporan harian, laporan mingguan, dan laporan kemajuan (opname).

III.2 Prosedur Pelaksanaan Pembayaran Termijn

Pihak pemborong dalam mengajukan permohonan untuk mendapatkan pembayaran termijn pekerjaan pada pemberi tugas, dimana besarnya pembayaran didasarkan prestasi atau kemajuan fisik pekerjaan proyek sesuai yang ditetapkan, maka pemborong harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada direksi pekerjaan. Kemudian direksi pekerjaan akan menbuat berita acara prestasi pekerjaan dengan tembusan kepada pemimpin proyek. Direksi akan membuat berita acara ini bila perintah atau teguranteguran direksi dan pemimpin proyek telah dilaksanakan pemborong. Besarnya prestasi dihitung terhadap pekerjaan yang telah memenuhi syarat syarat kerja.

Berita acara pembayaran termijn harus disahkan olah :

Pengawas lapangan

Pemberi tugas

Setelah berita acara ini disetujui, maka pembayaran dilakukan oleh pihak owner. Pembayaran dilakukan pada setiap periode yang telah ditetapkan, sesuai dengan kemajuan pekerjaan di lapangan.

Pembayaran ternijn dalam pembangunan Mall Kawasan Blue Banter ini melalui lima kali angsuran, yaitu :1. Angsuran I

20% dari harga borongan atau sebesar Rp. , dibayarkan setelah pekerjaan selesai 20% dari seluruh pekerjaan, dengan melampirkan

Berita Acara Pemeriksaan

Berita Acara Pembayaran

Dokumentasi

2. Angsuran II

25% dari harga borongan atau sebesar Rp. , dibayarkan setelah pekerjaan selesai 25% dari seluruh pekerjaan, dengan melampirkan

Berita Acara Pemeriksaan

Berita Acara Pembayaran

Dokumentasi3. Angsuran III

25% dari harga borongan atau sebesar Rp. , dibayarkan setelah pekerjaan selesai 25% dari seluruh pekerjaan, dengan melampirkan

Berita Acara Pemeriksaan

Berita Acara Pembayaran

Dokumentasi4. Angsuran IV

25% dari harga borongan atau sebesar Rp. , dibayarkan setelah pekerjaan selesai 25% dari seluruh pekerjaan, dengan melampirkan

Berita Acara Pemeriksaan

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

Berita Acara Pembayaran

Dokumentasi5. Angsuran V

5% dari harga borongan atau sebesar Rp. , dibayarkan setelah pekerjaan selesai 5% dari seluruh pekerjaan, dengan melampirkan

Berita Acara Pemeriksaan

Berita Acara Pembayaran

Dokumentasi

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Evaluasi Proyek

Setelah berakhirnya Kerja Praktek yang dilakukan, maka kelompok kami bisa memberikan penilaian penilaian sesuai dengan apa yang ada di lapangan pada pembangunan Mall Kawasan Blue Banter. Penilaian yang dilakukan adalah 1. Cara Pelaksanaan Pekerjaan

Dari segi pelaksanaan pekerjaan sudah baik. Hal itu bisa dilihat dari berbagai faktor yang mendukung pelaksanaan pekerjaan seperti:

a.Pengaturan logistik material

Semua material yang masuk (disuplay oleh pihak owner) ke proyek didata dengan lengkap, baik dari jenis material, jumlah, dan tanggal masuk. Begitu pula jika ada permintaan bahan dan alat dicatat sehingga dapat dilaporkan dengan baik.

b.Peralatan yang digunakan.

Semua peralatan yang digunakan merupakan milik owner sehingga selalu ada tiap saat dan adanya tenaga teknik yang siap setiap saat untuk memperbaiki alat yang rusak. Dan dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat pada tempatnya masingmasing, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam hal peralatan.

c.Tenaga manusia

Semua tenaga kerja yang dipakai memiliki merasa memiliki tanggung jawab yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan, hingga jarang ditemui pekerja yang tidak melakukan pekerjaan (menganggur atau malasmalasan) pada saat jam kerja.2.Mutu Pekerjaan

Mutu pekerjaan yang dihasilkan baik. Karena apabila ada kesalahan kesalahan walau sekecil apapun, pasti akan diperbaiki dan dibuat seperti apa yang telah tercantum dalam kontrak. Dalam hal ini mutu pekerjaan sangat diutamakan sehingga tidak dihasilkan bangunan yang asal jadi.

3.Time schedule yang direncanakan dan waktu pelaksanaan yang sebenarnya.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa dalam pelaksanaan proyek ini, telah mengalami perubahan time schedule (reschedule) dari master schedule yang dibuat. Hal itu terjadi karena ada beberapa kendala seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.4.Kejadiankejadian penting

Halhal yang terjadi dalam proyek selama pelaksanaan kerja praktek adalah halhal umum yang biasa terjadi pada suatu proyek, antara lain pengetesan mutu beton di laboratorium beton untuk memastikan mutu beton, pembongkaran dan merevisi rencana maupun gambar sesuai dengan permintaan owner. Serta penjadwalan yang berubah-ubah sesuai dengan dana dan situasi.IV.2 Kesimpulan dan Saran

Proyek Pembangunan Mall Kawasan Blue Banter tidak melalui suatu proses tender karena proyek ini bersifat swakelola dimana owner memiliki dana, peralatan, tenaga pengawas dan tenaga perencana sendiri. Secara keseluruhan pelaksanaan pekerjaan dalam proyek ini sudah baik, karena didukung oleh berbagai faktor yang cukup menunjang pelaksanaan pekerjaan seperti logistik pengaturan material, peralatanperalatan, dan tenaga manusia yang digunakan. Walaupun tidak bisa dipungkiri ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga mengakibatkan terjadinya ketidaksesuaian antara time schedule dan pelaksanaannya di lapangan.

Saran dalam Pembangunan Mall Kawasan Blue Banter untuk tetap mempertahankan mutu pekerjaan yang sudah ada, dan lebih meningkatkannya lagi agar di waktuwaktu mendatang pekerjaaan yang dihasilkan lebih baik, selain itu perlu perbaikan dalam hal penyusunan rencana kerja dan Time Schedule.

DIREKTUR UTAMA

WAKIL DIREKTUR

REGIONAL MANAGER

PROJECT MANAGER

OPERATIONAL MANAGER

OPERATOR

MEKANIK

LOGISTIK

PENGAWAS

BAS BORONG

PAGE

34