Proposal Kp New
description
Transcript of Proposal Kp New
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PENGUPASAN LAPISAN PENUTUP (OVER BURDEN)
DENGAN METODE PELEDAKAN DI
PT. LEIGHTON CONTRACTOR JOB SITE SATUI
Oleh :
MAHFUDZ ADE KURNIA (H1C105050)
REZA SURYAWIKNO INDRIADI (H1C105061)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU
2008
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PENGUPASAN LAPISAN PENUTUP (OVER BURDEN)
DENGAN METODE PELEDAKAN DI
PT. LEIGHTON CONTRACTOR JOB SITE SATUI
Pengusul :
Mahasiswa I Mahasiswa II
MAHFUDZ ADE KURNIA REZA SURYAWIKNO INDRIADI(H1C105050) (H1C105061)
Mengetahui :
Ketua Program Studi S1 Teknik Pertambangan
Ir. Adip MustofaNIP. 100 009 411
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
I. LATAR BELAKANG
Kerja praktek pada dasarnya merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib diambil sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada suatu perguruan
tinggi, dimana dalam kegiatan ini kita dituntut untuk dapat mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh selama dibangku kuliah dengan keadaan di lapangan yang
sebenarnya.
Penerapan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah tersebut sering
mengalami kendala dikarenakan terbatasnya ilmu yang diperoleh di perguruan
tinggi yang bersangkutan, baik disebabkan oleh terbatasnya sarana dan prasarana
sebagai penunjang kuliah yang disediakan oleh pihak perguruan tinggi maupun
kemampuan mahasiswa itu sendiri. Keterbatasan inilah yang diantisipasi dengan
dilaksanakannya mata kuliah Kerja Praktek (KP).
Adapun pelaksanaan Kerja Praktek (KP) tersebut dilakukan pada
perusahaan yang bergerak pada bidang usaha yang sesuai atau relevan dengan
bidang ilmu yang dipelajari, dalam hal ini bidang usaha Pertambangan.
Perusahaan yang ditunjuk untuk kegiatan praktek tersebut adalah
perusahaan yang bersedia membina dan mengarahkan serta bersedia
memberikan pengalaman ilmu praktek secara langsung di lapangan kepada
mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek. Hal ini penting diperhatikan,
karena melalui kerja praktek diharapkan sumber daya manusia meningkat hingga
mendapatkan pengalaman kerja yang dapat berguna nantinya pada masa
mendatang serta dapat mempunyai pandangan umum mengenai aktifitas
kegiatan penambangan di sebuah perusahaan. Sesuai dengan alasan inilah yang
menjadi dasar praktikan memilih tempat kegiatan kerja praktek pada PT
Leighton Contractor.
Adapun judul dari kerja praktek yang ingin kami ajukan yaitu :
Pengupasan Lapisan Penutup (Over Burden) dengan Metode Peledakan di
PT. Leighton Contractor.
Latar belakang dalam pemilihan judul ini adalah keinginan kami
untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan serta jauh lebih menguasai
tentang Pengupasan Lapisan Penutup (Over Burden) dengan Metode Peledakan
khususnya yang dilakukan pada PT Leighton Contractor.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud Kerja Praktek ini adalah :
1. Mengetahui kegiatan Pengupasan Lapisan Penutup (Over Burden) dengan
Metode Peledakan di PT. Leighton Contractor.
2. Mengetahui efektifitas penerapan metode peledakan yang digunakan
dengan hasil produksi yang ingin dicapai oleh PT. Leighton Contractor.
3. Mempraktekkan secara langsung teori yang didapatkan dari bangku
kuliah secara langsung di lapangan, serta belajar bekerja dengan target yang
diinginkan oleh dunia industri.
Tujuan dari kegiatan Kerja Praktek ini adalah mampu memperkirakan
pengaruh efektifitas penerapan metode peledakan yang digunakan dengan hasil
produksi yang ingin dicapai perusahaan.
IV. SIFAT DARI KEGIATAN KERJA PRAKTEK
Sifat kegiatan kerja praktek yang dilakukan adalah saling mengisi,
saling melengkapi dan saling menguntungkan. Sehingga pelaksanaannya benar-
benar mempunyai nilai tambah, bagi industri maupun mahasiswa.
Nilai tambah yang dimaksud adalah :
1. Bagi Industri
a. Turut berperan dalam pembangunan nasional pada bidang pendidikan
sebagai salah satu program CSR (Corporate Social Responsibility)
b. Dapat mengenal kualitas peserta didik
c. Dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam rekuitmen tenaga
kerja.
2. Bagi Mahasiswa
Dapat memiliki pengetahuan mengenai dunia pertambangan pada umumnya
dan memperoleh keahlian sehingga dapat mengetahui apa saja yang perlu
dilakukan di lingkungan kerja kedepannya.
V. BATASAN MASALAH
Dalam kegiatan kerja praktek ini masalah yang dipelajari dan dibahas
yaitu sesuai dengan judul yang disetujui, terutama perencanaan peledakan
lapisan penutup (overburden) maupun aspek-aspek terkait lainnya yang
berhubungan dengan peledakan.
VI. DASAR TEORI
Banyak cara yang dapat digunakan untuk membongkar batuan atau
mengupas lapisan penutup (over burden), namun hal itu tergantung dari mudah
atau tidaknya batuan itu untuk digali, mulai dari peralatan non mekanik seperti
cangkul dan sekop, sampai peralatan mekanik seperti backhoe, shovel, dragline
dan bulldozer-ripper. Apabila peralatan–peralatan tersebut sudah tidak lagi
efektif untuk membongkar batuan atau mengupas lapisan penutup (over burden),
maka pengupasan dan pembongkaran dapat dilakukan dengan menggunakan
metode peledakan.
Dalam suatu operasi peledakan, kegiatan pemboran merupakan
pekerjaan yang pertama kali dilakukan dengan tujuan untuk membuat sejumlah
lubang ledak dengan geometri dan pola yang sudah ditentukan, yang selanjutnya
akan diisi dengan sejumlah bahan peledak untuk diledakkan.
Sebelum memilih alat bor dan metode pemboran yang akan
digunakan, sifat fisik dari batuan yang ingin kita gali harus kita perhatikan
terlebih dahulu, seperti kekerasan batuan (hardness), kekuatan batuan (strength),
abrasitivitas batuan, plastisitas dan tekstur batuan serta struktur batuan. selain itu
juga harus memperhatikan geometri peledakannya, kondisi lapangan dan jalan
masuk, fragmentasi dan produksi yang dibutuhkan serta biaya pemboran.
Selain sifat fisik batuan, terdapat faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kinerja pemboran, yaitu rock drillability (kemampuan batuan
untuk dibor), umur dan kondisi mesin bor serta keahlian dari operator dalam
mengoperasikan mesin bor.
Pemboran untuk penyediaan lubang ledak pada saat ini umumnya
dilakukan dengan mesin bor mekanik (perkusif, rotary, dan rotary-perkusif)
dengan berbagai ukuran dan kemampuan, disesuaikan dengan geometri
peledakannya.
Sedangkan untuk pola lubang ledak terbagi menjadi beberapa bagian,
secara umum ada dua yaitu : Square pattern dan rectangular pattern. Namun
dalam penerapannya dikembangkan juga pola modifikasi yang disebut stagger
pattern, dimana dengan pola ini memberikan keuntungan antara lain
menghasilkan fragmentasi lebih baik dan mengurangi terjadinya boulder.
Selain pola lubang ledak, dikenal pula pola peledakan yaitu pola
peledakan dari lubang ledak yang ditentukan berdasarkan waktu tunda
peledakannya dengan tujuan untuk mengarahkan flying rock (batuan hasil
ledakan), mengurangi polusi suara/getaran (kebisingan) dan mengoptimalkan
tenaga ledakan (memperbaiki fragmentasi batuan yang diledakan).
Sebelum mengamati peledakan, terlebih dahulu kita harus mengetahui
mengenai bahan peledak itu sendiri. Banyak ahli dan lembaga yang memiliki
pendapat mengenai Bahan peledak dan salah satunya yaitu Calvin J. Konya dan
Edward J. Walter yang berpendapat bahwa bahan peledak kimia merupakan
suatu bahan kimia rakitan dan campuran dan dengan cepat dapat terurai
membentuk gas disertai panas serta tekanan yang tinggi.
Berdasarkan kekuatan ledakan yang ditimbulkannya oleh beberapa
ahli Bahan Peledak diklasifikasikan sebagai berikut:
a. R.L. Ash (1962)
Klasifikasi bahan peledak yang dilakukan R.L. Ash kurang lebih sama
dengan klasifikasi yang dibuat oleh J.J. Manon, yang berbeda hanya dari
segi klasifikasi bahan peledak Kimia. R.L. Ash menambahkan bahwa
kriteria bahan peledak kimia di klasifikasikan High Explosive yaitu jika
memiliki sifat detonasi (meledak) dengan kecepatan reaksi antara 5.000 –
24.000 fps (1.650 – 8.000 m/s). serta bahan peledak diklasifikasikan Low
Explosive jika bahan peledak tersebut memiliki sifat deflagrasi (terbakar)
dengan kecepatan reaksi kurang dari 5.000 fps (1.650 m/s).
b. Anon (1977)
Bahan Peledak Kimia:
Bahan Peledak Lemah (Low Explosive), yaitu jika bahan peledak
tersebut mengalami reaksi Deflagrate (terbakar). Contohnya Black
Powder.
Bahan Peledak Kuat (High Explosive), yaitu jika bahan peledak itu
mengalami reaksi Detonate (meledak). Contoh bahan peledaknya
yaitun NG (Nitro Gliserin), TNT, dan PETN.
Blasting Agent yaitu bahan peledak yang reaksi juga sama dengan
Bahan Peledak Kuat (Detonate / meledak) tetapi hanya sebagai
perantara ledakan saja. Contohnya ANFO, Slurry dan Emulsi.
c. J.J. Manon (1978)
Mekanik
Kimia, yang dibagi lagi menjadi Bahan Peledak Kuat (High
explosive) yang terdiri dari Primer dan sekunder, serta Bahan
Peledak Lemah (Low Explosive) yang terdiri dari Permessible dan
Non-Permessible.
Nuklir
d. Mike Smith (1988)
Bahan Peledak Industri:
Bahan Peledak Kuat (High Explosive), seperti TNT, Dinamit dan
Gelatin.
Agen Peledakan (Blasting Agent), seperti ANFO, Slurry, Emulsi
dan Hybrid ANFO Slurry Mixtures.
Bahan Peledak Khusus, seperti Seismik, Trimming, Permessible,
Shaped Charge, Binary, LOX dan Liquid.
Pengganti Bahan Peledak, contohnya Compressed Air Gas,
Expantion Agent, Mechanical Methods, Jet Piercing dan Water Jet.
Beberapa cara untuk menghitung geometri peledakan yang telah
diperkenalkan oleh para ahli, antara lain : Anderson (1952), Pearse (1955), R. L.
Ash (1963), Langefors (1978), Konya (1972), Foldesi (1980), Olofsson (1990),
Rustan (1990). Cara-cara tersebut menyajikan batasan konstanta untuk
menentukan ukuran burden berdasarkan diameter lubang tembak, kondisi batuan
setempat dan jenis bahan peledak.
VII. METODE KEGIATAN PRAKTEK
Kegiatan praktek akan kami dahului dengan persiapan atau
mempelajari buku-buku literatur dan buku petunjuk maupun buku panduan yang
tersedia dan berkaitan dengan masalah yang akan kami angkat. Dalam
pelaksanaan kerja praktek kami akan menggunakan metode peledakan yang
dipakai di PT Leighton Contractor dengan mengunakan peralatan yang ada atau
tersedia di perusahaan.
Dalam kegiatan praktek diperlukan pengambilan data. Data yang
diperlukan berupa data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dari
hasil pengamatan langsung di lapangan. Khususnya mengenai tata laksana
kegiatan peledakan dan cara-cara menentukan geometri peledakan serta data
yang diperoleh dari hasil peledakan khususnya dalam hal prakteknya. Data
sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa kondisi geologi, letak topografi
dan lain-lain.
Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil kegitan ini serta data yang
diperoleh dari hasil pengamatan dan bahan-bahan yang dikumpulkan, kemudian
dikelompokan sesuai dengan analisa tersebut untuk selanjutnya disusun untuk
dibuat laporan.
VIII. WAKTU PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Kegiatan kerja praktek ini akan kami laksanakan selama 34 hari
dimulai dari tanggal 26 Januari 2009 sampai tanggal 28 Februari 2009.
IX. TEMPAT PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Kegiatan kerja praktek ini bertempat di wilayah PT Leighton
Contractor Job site Satui.
X. PENUTUP
Dengan proposal yang diajukan dan judul kerja praktek yang kami
ambil, sekiranya dari perusahaan dapat menerimanya, dan apabila judul yang
kami ambil tidak sesuai dengan keadaan perusahaan saat ini ataupun ada
permasalahan lain sehingga judul kerja praktek kami tidak diterima, adapun
harapan kami untuk perusahaan dapat memberikan kami masukan yang lain
untuk melakukan Kerja Praktek di lingkungan PT Leighton Contractor.
LAMPIRAN 1
RENCANA PENYUSUNAN ISI LAPORAN
Laporan kerja praktek (KP) akan kami rangkum secara rinci dan sistematik
dengan rencana daftar isi sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Maksud dan tujuan
1.3. Tahapan penelitian
1.4. Batasan Masalah
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1. Sejarah dan perkembangan PT. Leighton Contractor
2.2. Lokasi dan kesampaian daerah
2.3. Iklim dan Cuaca
2.4. Keadaan Geologi
2.5. Sumberdaya, kualitas dan produksi batubara.
BAB III TAHAPAN KEGIATAN PENGUPASAN LAPISAN PENUTUP
(OVER BURDEN) DENGAN METODE PELEDAKAN
3.1. Dasar teori
3.2. Perencanaan Peledakan
3.4. Persiapan Peledakan
3.5. Pelaksanaan Peledakan
3.6. Evaluasi
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN 2
KOP PERUSAHAAN
Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa*)
Nama : ______________________________NIM : ______________________________
MingguHari ke
Hari Kegiatan Praktek Kerja Paraf Pembimbing
1 1 Senin Induksi & Pengenalan Lingkungan Kerja
2 Selasa Orientasi Lapangan - Eksplorasi
3 Rabu Orientasi Lapangan - Produksi & Transportasi
4 Kamis Orientasi Lapangan - Pengolahan
5 Jumat Orientasi Lapangan - Reklamasi & K3LH
6 Sabtu Penyusunan Draft - Bab II tentang Perusahaan
7 Minggu Libur
2 8 Senin Orientasi Lapangan - Perencanaan Tambang
9 Selasa Perencanaan Peledakan 1
10 Rabu Perencanaan Peledakan 2
11 Kamis Persiapan Peledakan 1
12 Jumat Persiapan Peledakan 2
13 Sabtu Penyusunan Draft - Bab III tentang Peledakan
14 Minggu Libur
3 15 Senin Survei dan Pemboran
16 Selasa Peralatan & Perlengkapan Peledakan
17 Rabu Pelaksanaan Peledakan 1
18 Kamis Pelaksanaan Peledakan 2
19 Jumat Evaluasi Peledakan
20 Sabtu Penyusunan Draft - Bab III tentang Peledakan
21 Minggu Libur
4 22 Senin Konsultasi laporan & Perbaikan data lapangan
23 Selasa Konsultasi laporan & Perbaikan data lapangan
24 Rabu Konsultasi laporan & Perbaikan data lapangan
25 Kamis Konsultasi laporan & Perbaikan data lapangan
26 Jumat Konsultasi laporan & Perbaikan data lapangan
27 Sabtu Penyelesaian Draft Laporan
28 Minggu Libur
5 29 Senin Konsultasi Persiapan Presentasi Laporan
30 Selasa Konsultasi Persiapan Presentasi Laporan
31 Rabu Presentasi Laporan
32 Kamis Konsultasi Perbaikan Draft Laporan
33 Jumat Konsultasi Perbaikan Draft Laporan
34 Sabtu Persiapan Pulang ke Banjarbaru
*) Tentatif, dapat disesuaikan dengan arahan Pembimbing Lapangan
Telah dipresetasikan pada tanggal : _____ - _____ - _____Draft Laporan disetujui Pembimbing Lapangan pada tanggal : _____ - _____ - _____
Mengetahui Pembimbing Lapangan,HRD Dept Head,
( ) ( )
LAMPIRAN 3
KOP PERUSAHAAN
Form Penilaian Kegiatan Praktek Kerja Mahasiswa
Nama : ______________________________NIM : ______________________________Topik : __________________________________________________
__________________________________________________
NO Parameter Penilaian Nilai *)
1 Kedisiplinan
2 Tanggung Jawab
3 Penguasaan Terhadap Teori
4 Keaktifan
5 Inisiatif dan Kreativitas
6 Laporan
7 Presentasi
Total
Rata-rata *) Nilai 0 - 100
Pembimbing Lapangan,
( )