Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek...

12
koreksi atmosfer diperlukan untuk memperoleh parameter permukaan nyata dengan menghilangkan efek atmosfer, seperti penyerapan, emisi ke atas dan hamburan radiasi dari permukaan bumi. Model 6S adalah model koreksi atmosfer populer berdasarkan simulasi proses transfer radiasi untuk menurunkan di permukaan reflektansi dengan presisi terakreditasi. Oleh karena itu, kami menerapkan 6S Model untuk menghilangkan efek atmosfer dari ETM + data band ketiga (garis merah) dan band keempat (dekat Band inframerah) 3.1. Prosedur penelitian Penelitian ini meliputi beberapa tahapan proses yaitu mulai proses pengambilan sampel di lapangan, laboratorium, dan proses analisa data. Tahapan langkah- langkah penelitian yang dilakukan mengikuti diagram alir seperti Gambar 3.2

description

saasa

Transcript of Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek...

Page 1: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer

koreksi atmosfer diperlukan untuk memperoleh parameter permukaan nyata

dengan menghilangkan efek atmosfer, seperti penyerapan, emisi ke atas dan

hamburan radiasi dari permukaan bumi. Model 6S adalah model koreksi atmosfer

populer berdasarkan simulasi proses transfer radiasi untuk menurunkan di

permukaan reflektansi dengan presisi terakreditasi. Oleh karena itu, kami

menerapkan 6S Model untuk menghilangkan efek atmosfer dari ETM + data band

ketiga (garis merah) dan band keempat (dekat Band inframerah)

3.1. Prosedur penelitian

Penelitian ini meliputi beberapa tahapan proses yaitu mulai proses

pengambilan sampel di lapangan, laboratorium, dan proses analisa data. Tahapan

langkah-langkah penelitian yang dilakukan mengikuti diagram alir seperti Gambar

3.2

Page 2: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer

Peta Geologi

Penentuan titik pengambilan sampel (GPS)

Studi literatur

Mulai

Peta Geomorfologi+ DEM

Data Citra Satelit landsat-8

Konversi DN ke Spektral Radian

Komposit Band

Koreksi Radiometrik

Pengambilan sampel

Preparasi sampel

Uji Laboratorium

XRD SEM

Analisa

Pembahasan

Hasil

Selesai

Page 3: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian

3.2. Prosedur kerja

3.2.1. Pembuatan pengolahan Citra satelit landsat 8

a. Citra satelit landsat-8

Pengunduhan data citra satelit landsat dilakukan pada USGS Explore

yang bisa di dapatkan secara gratis.

b. Koreksi radiometrik

Koreksi Radiometrik merupakan langkah pertama yang harus dilakukan

saat mengolah data citra satelit. Tujuan utama dari koreksi radiometrik

ini adalah untuk mengubah data pada citra yang (pada umumnya)

disimpan dalam bentuk Digital Number (DN) menjadi radian atau

reflektan.

Persamaan yang digunakan untuk mengubah DN ke radian (L) adalah

sebagai berikut:

Untuk Konvesi DN ke TOA Radian

Lλ = MLQcal + AL

dimana:

Lλ : TOA spectral radian (Watts/( m2 * srad * μm))

ML : Band-spesifik faktor rescaling perkalian dari metadata

(RADIANCE_MULT_BAND_x, Dimana x adalah nomor band)

AL : Band-specific additive rescaling faktor dari metadata

(RADIANCE_ADD_BAND_x, Dimana x adalah nomor band )

Qcal : Nilai-nilai pixel produk standar terkuantisasi dan

dikalibrasi (DN)

Untuk Konvesi DN ke TOA Reflektan

ρλ‘ = MρQcal + Aρ

dimana:

ρλ‘ : TOA untuk koreksi sudut matahari.

Mρ : Band-specific perkalian rescaling faktor dari metadata

(REFLECTANCE_MULT_BAND_x, dimana x adalah nomor band)

Page 4: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer

Aρ : Band-specific additive rescaling faktor dari metadata

(REFLECTANCE_ADD_BAND_x, dimana x adalah nomor band)

Qcal = Nilai-nilai pixel produk standar terkuantisasi dan dikalibrasi

(DN)

Sebuah algoritma single-channel yang diusulkan oleh Artis dan

Carnahan (1982) diadopsi dalam tulisan ini, karena memerlukan

sedikitnya jumlah parameter untuk pengambilan suhu dibandingkan

dengan algoritma mono-window (Qin et al., 2001) dan single umum

metode channel

c. Komposit Band

Komposit warna adalah perpaduan tiga band yang berbeda dan

menghasilkan warna sesuai dengan perpaduan band tersebut. Tiap-tiap band

yang dipadukan akan mewakili masing-masing warna dalam format RGB

(Red Green Blue). Penggabungan akan menghasilkan gambar “true color”

atau "false color”. True color adalah tampilan gambar yang dihasilkan dari

penggabungan band yang hasilnya memiliki warna yang sama dengan yang

dilihat oleh mata manusia. Sedangkan false color tampilan gambar yang

dihasilkan memiliki warna berbeda dengan yang dilihat mata manusia.

Sehingga dari hasil tersebut memudahkan dalam melihat dan menganalisa

wilayah yang akan dilakukan pengkajian.

3.2.2. Pengambilan sampel

Pengambilan sampel batuan alterasi mengacu kepada peta geologi dan peta

geomorfologi, peta ini dimanfaatkan untuk melihat sistem patahan dan

kelurusahan struktur sebaran batuan. Batuan yang mengalami alterasi cenderung

mengikuti pola kelurusan struktur yang saling berpotongan atau kelurusahannya.

Kemudian pada saat dilapangan akan digunakan Global Positioning System (GPS)

untuk menentukan posisi dan titik koordinat sampel yang di ambil.

3.2.3. Persiapan Bahan.

Bahan-bahan yang disiapkan adalah batuan alterasi yang diambil di

permukaan pada lokasi potensi panas bumi Arjuno Welirang Jawa Timur.

Selanjutnya batuan alterasi dipecah menjadi bongkahan-bongkahan kecil secara

Page 5: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer

manual menggunakan palu. Lalu, bongkahan tersebut dicuci untuk menghilangkan

pengotor yang melekat. Kemudian, untuk mendapatkan sampel dalam bentuk

serbuk dihaluskan dengan alu dan mortar. Selanjutnya dilakukan pengayakan

dengan ukuran ayakan 0,0083 mesh.

3.2.4. Karakterisasi

a. Identifikasi Fasa dengan XRD.

Observasi dengan X-ray Diffraction (XRD) yang dilakukan meliputi identifikasi

atau komposisi fasa dan kandungan unsur-unsur mineral ataupun senyawa tertentu

yang terkandung di dalam batuan alterasi dengan mengamati profil puncak

difraksi atau peak broadening dilakukan dengan menggunakan teknik difraksi

sinar-X Shimadzu, radiasi Co-Kɒ (ɒ = 1.54060 Å).

c. Analisa Struktur dan Morfologi dengan SEM/EDX.

Analisa struktur mikro permukaan batuan alterasi dipelajari dengan menggunakan

perangkat mikroskop elektron (SEM Inspect CS-50). Sampel (serbuk) yang akan

diobservasi terlebih dahulu dilakukan proses homogenisasi dengan menggunakan

gelombang ultrasonik. Masing-masing sampel dilakukan pengamatan morfologi

permukaan beserta dengan observasi kehadiran elemen dengan perangkat EDX.

3.3. Jadwal pelaksanaan penelitian

Adapun jadwal penelitian yang akan dilaksanan dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Waktu dan kegiatan penelitian

KegiatanJanuari Pebruari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Studi literaturPengambilan sampelPengujian sampelAnalisa

Page 6: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer

Pembuatan laporan

Untuk tercapainya kegiatan yang akan dilaksanakan, maka di setiap kegiatan yang

dilakukan ada hasil yang diharapkan seperti dijelaskan dalam Tabel 3.3

Tabel 3.3 Output Kegiatan

Kegiatan Output yang diharapkan

Studi literatur

Mendapatkan literatur dan referensi yang memadai untuk mendukung penelitian yang dilakukan sampai penulisan Karya Ilmiah selesai

Analisa Citra satelit

Dari hasil pengolahan citra satelit landsat-8 dan kombinasi band diperoleh citra yang cenderung akan memberi informasi patahan dan kelurusahan struktur sebaran batuan sebagai indikasi batuan yang mengalami alterasi, dan dicocokkan dengan keadaan lapangan

Pengambilan sampel

Pengambilan sampel dapat dilakukan pada kawasan potensi panas bumi Arjuno Welirang. Besar dimensi sampel yang diambil pada setiap titik yaitu Panjang 10 cm, dan Lebar 3 cm. Pengambilan sampel diharapkan selesai pada akhir bulan Januari

Pengujian sampel

Pengujian sampel di lakukan pada Laboratorium Teknik Material Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Pengujian sampel meliputi uji X-ray Diffraction (XRD) dan Scaning Elektron Microscope (SEM). Pengujian ditargetkan selesai pada bulan Pebruari dan dapat menghasilkan satu tulisan Ilmiah untuk di publikasikan.

Analisa Analisa sampel dilakukan dengan

Page 7: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer

mempelajari dan mengidentifikasi dari hasil X-ray Diffraction (XRD) dan Analisa struktur mikro permukaan batuan alterasi dari hasil Scaning Elektron Microscope (SEM). Hasil ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai karakteristik batuan potensi panas bumi Arjuno Welirang. Analisa ini diharapkan selesai pada bulan April. Dan dari hasil Analisa tersebut dapat dihasilkan satu Karya Ilmiah untuk di publikasikan.

Pembuatan laporan

Pembuatan pelaporan dari semua hasil penelitian dan membuat kesimpulan serta saran untuk pengembangan penelitian berikutnya, ini diharapkan selesai pada bulan Mai beserta dengan sidang ujian hasil penelitian tesis.

3.4. Rincian biaya penelitian

No Jenis pengeluaran Volume Harga satuan (Rp)

Harga total (Rp)

1 Administrasi      

* Kertas A4 80 gram 2 Rim 35.000,- 70.000,-

* Foto copy 500 Lbr 200,- 100.000,-

* Pencetakan 6 Ex 15.000,- 90.000,-

Page 8: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer

2 Bahan dan peralatan      

* Palu 1 Pcs 15.000,- 15.000,-

* Ayakan 1 Pcs 15.000,- 15.000,-

* Spatula (Sendok aduk) 1 Pcs 15.000,- 15.000,-

* Wadah sampel 1 Pcs 20.000,- 20.000,-3 Perjalanan      

* Survey lapangan PP 1.000.000,- 1.000.000,-

* Pengambilan sampel PP 1.000.000,- 1.000.000,-4 Laboratorium      

* Uji XRD 1 Kali 150.000,- 150.000,-

* Uji XRF 1 Kali 200.000,- 200.000,-

* Uji SEM/EDX 1 Kali 300.000,- 300.000,-

5 Tenaga survey 1 org 300.000,- 300.000,-

6 Pengiriman Paper 1 Ex 1.000.000,- 1.000.000,-Total Biaya 4.275.000,-

Berikut adalah penjelasan diagram alir metode penelitian:1. Identifikasi Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara menganalisa kondisi temperature permukaan daerah panas bumi Arjuno Welirang dalam lima tahun terakhir ini dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh menggunakan citra satelit Landsat 7 dan 8.

2. Tahap PersiapanPada tahap ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah :

Studi Literatur

Page 9: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer

Bertujuan untuk mendapatkan referensi yang berhubungan dengan analisa temperature permukaan suatu lapangan panas bumi. Mendapatkan referensi mengenai algoritma-algoritma yang dipakai untuk mengalisa temperature permukaan daerah/lapangan panas bumi, spesifikasi citra yang digunakan, dan literatur lain yang mendukung baik dari buku, jurnal, majalah, koran, internet dan lain-lain.

Pengumpulan DataPengumpulan data berupa data citra satelit Landsat 7 dan 8 tahun2012-2016, data dari Pusat Sumber Daya Geologi dan data lapangan.