Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek...
-
Upload
la-vecchia-signora -
Category
Documents
-
view
14 -
download
5
description
Transcript of Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek...
![Page 1: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022102810/56d6bfa21a28ab30169706b5/html5/thumbnails/1.jpg)
koreksi atmosfer diperlukan untuk memperoleh parameter permukaan nyata
dengan menghilangkan efek atmosfer, seperti penyerapan, emisi ke atas dan
hamburan radiasi dari permukaan bumi. Model 6S adalah model koreksi atmosfer
populer berdasarkan simulasi proses transfer radiasi untuk menurunkan di
permukaan reflektansi dengan presisi terakreditasi. Oleh karena itu, kami
menerapkan 6S Model untuk menghilangkan efek atmosfer dari ETM + data band
ketiga (garis merah) dan band keempat (dekat Band inframerah)
3.1. Prosedur penelitian
Penelitian ini meliputi beberapa tahapan proses yaitu mulai proses
pengambilan sampel di lapangan, laboratorium, dan proses analisa data. Tahapan
langkah-langkah penelitian yang dilakukan mengikuti diagram alir seperti Gambar
3.2
![Page 2: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022102810/56d6bfa21a28ab30169706b5/html5/thumbnails/2.jpg)
Peta Geologi
Penentuan titik pengambilan sampel (GPS)
Studi literatur
Mulai
Peta Geomorfologi+ DEM
Data Citra Satelit landsat-8
Konversi DN ke Spektral Radian
Komposit Band
Koreksi Radiometrik
Pengambilan sampel
Preparasi sampel
Uji Laboratorium
XRD SEM
Analisa
Pembahasan
Hasil
Selesai
![Page 3: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022102810/56d6bfa21a28ab30169706b5/html5/thumbnails/3.jpg)
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian
3.2. Prosedur kerja
3.2.1. Pembuatan pengolahan Citra satelit landsat 8
a. Citra satelit landsat-8
Pengunduhan data citra satelit landsat dilakukan pada USGS Explore
yang bisa di dapatkan secara gratis.
b. Koreksi radiometrik
Koreksi Radiometrik merupakan langkah pertama yang harus dilakukan
saat mengolah data citra satelit. Tujuan utama dari koreksi radiometrik
ini adalah untuk mengubah data pada citra yang (pada umumnya)
disimpan dalam bentuk Digital Number (DN) menjadi radian atau
reflektan.
Persamaan yang digunakan untuk mengubah DN ke radian (L) adalah
sebagai berikut:
Untuk Konvesi DN ke TOA Radian
Lλ = MLQcal + AL
dimana:
Lλ : TOA spectral radian (Watts/( m2 * srad * μm))
ML : Band-spesifik faktor rescaling perkalian dari metadata
(RADIANCE_MULT_BAND_x, Dimana x adalah nomor band)
AL : Band-specific additive rescaling faktor dari metadata
(RADIANCE_ADD_BAND_x, Dimana x adalah nomor band )
Qcal : Nilai-nilai pixel produk standar terkuantisasi dan
dikalibrasi (DN)
Untuk Konvesi DN ke TOA Reflektan
ρλ‘ = MρQcal + Aρ
dimana:
ρλ‘ : TOA untuk koreksi sudut matahari.
Mρ : Band-specific perkalian rescaling faktor dari metadata
(REFLECTANCE_MULT_BAND_x, dimana x adalah nomor band)
![Page 4: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022102810/56d6bfa21a28ab30169706b5/html5/thumbnails/4.jpg)
Aρ : Band-specific additive rescaling faktor dari metadata
(REFLECTANCE_ADD_BAND_x, dimana x adalah nomor band)
Qcal = Nilai-nilai pixel produk standar terkuantisasi dan dikalibrasi
(DN)
Sebuah algoritma single-channel yang diusulkan oleh Artis dan
Carnahan (1982) diadopsi dalam tulisan ini, karena memerlukan
sedikitnya jumlah parameter untuk pengambilan suhu dibandingkan
dengan algoritma mono-window (Qin et al., 2001) dan single umum
metode channel
c. Komposit Band
Komposit warna adalah perpaduan tiga band yang berbeda dan
menghasilkan warna sesuai dengan perpaduan band tersebut. Tiap-tiap band
yang dipadukan akan mewakili masing-masing warna dalam format RGB
(Red Green Blue). Penggabungan akan menghasilkan gambar “true color”
atau "false color”. True color adalah tampilan gambar yang dihasilkan dari
penggabungan band yang hasilnya memiliki warna yang sama dengan yang
dilihat oleh mata manusia. Sedangkan false color tampilan gambar yang
dihasilkan memiliki warna berbeda dengan yang dilihat mata manusia.
Sehingga dari hasil tersebut memudahkan dalam melihat dan menganalisa
wilayah yang akan dilakukan pengkajian.
3.2.2. Pengambilan sampel
Pengambilan sampel batuan alterasi mengacu kepada peta geologi dan peta
geomorfologi, peta ini dimanfaatkan untuk melihat sistem patahan dan
kelurusahan struktur sebaran batuan. Batuan yang mengalami alterasi cenderung
mengikuti pola kelurusan struktur yang saling berpotongan atau kelurusahannya.
Kemudian pada saat dilapangan akan digunakan Global Positioning System (GPS)
untuk menentukan posisi dan titik koordinat sampel yang di ambil.
3.2.3. Persiapan Bahan.
Bahan-bahan yang disiapkan adalah batuan alterasi yang diambil di
permukaan pada lokasi potensi panas bumi Arjuno Welirang Jawa Timur.
Selanjutnya batuan alterasi dipecah menjadi bongkahan-bongkahan kecil secara
![Page 5: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022102810/56d6bfa21a28ab30169706b5/html5/thumbnails/5.jpg)
manual menggunakan palu. Lalu, bongkahan tersebut dicuci untuk menghilangkan
pengotor yang melekat. Kemudian, untuk mendapatkan sampel dalam bentuk
serbuk dihaluskan dengan alu dan mortar. Selanjutnya dilakukan pengayakan
dengan ukuran ayakan 0,0083 mesh.
3.2.4. Karakterisasi
a. Identifikasi Fasa dengan XRD.
Observasi dengan X-ray Diffraction (XRD) yang dilakukan meliputi identifikasi
atau komposisi fasa dan kandungan unsur-unsur mineral ataupun senyawa tertentu
yang terkandung di dalam batuan alterasi dengan mengamati profil puncak
difraksi atau peak broadening dilakukan dengan menggunakan teknik difraksi
sinar-X Shimadzu, radiasi Co-Kɒ (ɒ = 1.54060 Å).
c. Analisa Struktur dan Morfologi dengan SEM/EDX.
Analisa struktur mikro permukaan batuan alterasi dipelajari dengan menggunakan
perangkat mikroskop elektron (SEM Inspect CS-50). Sampel (serbuk) yang akan
diobservasi terlebih dahulu dilakukan proses homogenisasi dengan menggunakan
gelombang ultrasonik. Masing-masing sampel dilakukan pengamatan morfologi
permukaan beserta dengan observasi kehadiran elemen dengan perangkat EDX.
3.3. Jadwal pelaksanaan penelitian
Adapun jadwal penelitian yang akan dilaksanan dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Waktu dan kegiatan penelitian
KegiatanJanuari Pebruari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Studi literaturPengambilan sampelPengujian sampelAnalisa
![Page 6: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022102810/56d6bfa21a28ab30169706b5/html5/thumbnails/6.jpg)
Pembuatan laporan
Untuk tercapainya kegiatan yang akan dilaksanakan, maka di setiap kegiatan yang
dilakukan ada hasil yang diharapkan seperti dijelaskan dalam Tabel 3.3
Tabel 3.3 Output Kegiatan
Kegiatan Output yang diharapkan
Studi literatur
Mendapatkan literatur dan referensi yang memadai untuk mendukung penelitian yang dilakukan sampai penulisan Karya Ilmiah selesai
Analisa Citra satelit
Dari hasil pengolahan citra satelit landsat-8 dan kombinasi band diperoleh citra yang cenderung akan memberi informasi patahan dan kelurusahan struktur sebaran batuan sebagai indikasi batuan yang mengalami alterasi, dan dicocokkan dengan keadaan lapangan
Pengambilan sampel
Pengambilan sampel dapat dilakukan pada kawasan potensi panas bumi Arjuno Welirang. Besar dimensi sampel yang diambil pada setiap titik yaitu Panjang 10 cm, dan Lebar 3 cm. Pengambilan sampel diharapkan selesai pada akhir bulan Januari
Pengujian sampel
Pengujian sampel di lakukan pada Laboratorium Teknik Material Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Pengujian sampel meliputi uji X-ray Diffraction (XRD) dan Scaning Elektron Microscope (SEM). Pengujian ditargetkan selesai pada bulan Pebruari dan dapat menghasilkan satu tulisan Ilmiah untuk di publikasikan.
Analisa Analisa sampel dilakukan dengan
![Page 7: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022102810/56d6bfa21a28ab30169706b5/html5/thumbnails/7.jpg)
mempelajari dan mengidentifikasi dari hasil X-ray Diffraction (XRD) dan Analisa struktur mikro permukaan batuan alterasi dari hasil Scaning Elektron Microscope (SEM). Hasil ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai karakteristik batuan potensi panas bumi Arjuno Welirang. Analisa ini diharapkan selesai pada bulan April. Dan dari hasil Analisa tersebut dapat dihasilkan satu Karya Ilmiah untuk di publikasikan.
Pembuatan laporan
Pembuatan pelaporan dari semua hasil penelitian dan membuat kesimpulan serta saran untuk pengembangan penelitian berikutnya, ini diharapkan selesai pada bulan Mai beserta dengan sidang ujian hasil penelitian tesis.
3.4. Rincian biaya penelitian
No Jenis pengeluaran Volume Harga satuan (Rp)
Harga total (Rp)
1 Administrasi
* Kertas A4 80 gram 2 Rim 35.000,- 70.000,-
* Foto copy 500 Lbr 200,- 100.000,-
* Pencetakan 6 Ex 15.000,- 90.000,-
![Page 8: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022102810/56d6bfa21a28ab30169706b5/html5/thumbnails/8.jpg)
2 Bahan dan peralatan
* Palu 1 Pcs 15.000,- 15.000,-
* Ayakan 1 Pcs 15.000,- 15.000,-
* Spatula (Sendok aduk) 1 Pcs 15.000,- 15.000,-
* Wadah sampel 1 Pcs 20.000,- 20.000,-3 Perjalanan
* Survey lapangan PP 1.000.000,- 1.000.000,-
* Pengambilan sampel PP 1.000.000,- 1.000.000,-4 Laboratorium
* Uji XRD 1 Kali 150.000,- 150.000,-
* Uji XRF 1 Kali 200.000,- 200.000,-
* Uji SEM/EDX 1 Kali 300.000,- 300.000,-
5 Tenaga survey 1 org 300.000,- 300.000,-
6 Pengiriman Paper 1 Ex 1.000.000,- 1.000.000,-Total Biaya 4.275.000,-
Berikut adalah penjelasan diagram alir metode penelitian:1. Identifikasi Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara menganalisa kondisi temperature permukaan daerah panas bumi Arjuno Welirang dalam lima tahun terakhir ini dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh menggunakan citra satelit Landsat 7 dan 8.
2. Tahap PersiapanPada tahap ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah :
Studi Literatur
![Page 9: Koreksi Atmosfer Diperlukan Untuk Memperoleh Parameter Permukaan Nyata Dengan Menghilangkan Efek Atmosfer](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022102810/56d6bfa21a28ab30169706b5/html5/thumbnails/9.jpg)
Bertujuan untuk mendapatkan referensi yang berhubungan dengan analisa temperature permukaan suatu lapangan panas bumi. Mendapatkan referensi mengenai algoritma-algoritma yang dipakai untuk mengalisa temperature permukaan daerah/lapangan panas bumi, spesifikasi citra yang digunakan, dan literatur lain yang mendukung baik dari buku, jurnal, majalah, koran, internet dan lain-lain.
Pengumpulan DataPengumpulan data berupa data citra satelit Landsat 7 dan 8 tahun2012-2016, data dari Pusat Sumber Daya Geologi dan data lapangan.