RPP ATMOSFER

29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Malang Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/II Alokasi Waktu : 2x45 menit Pertemuan ke- : 7 A. Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer B. Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. C. Indikator : 1. Menerangkan ciri-ciri lapisan atmosfer dan pemanfatannya 2. Merinci dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim 3. Mengklasifikasikan tipe iklim 4. Mengemukakan informasi mengenai persebaran curah hujan di Indonesia 5. Menggambarkan jenis-jenis vegetasi alami menurut iklim dan bentang alam serta persebarannya

Transcript of RPP ATMOSFER

Page 1: RPP ATMOSFER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Malang

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X/II

Alokasi Waktu : 2x45 menit

Pertemuan ke- : 7

A. Standar Kompetensi: 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

B. Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya

terhadap kehidupan di muka bumi.

C. Indikator :

1. Menerangkan ciri-ciri lapisan atmosfer dan pemanfatannya

2. Merinci dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim

3. Mengklasifikasikan tipe iklim

4. Mengemukakan informasi mengenai persebaran curah hujan di

Indonesia

5. Menggambarkan jenis-jenis vegetasi alami menurut iklim dan bentang

alam serta persebarannya

6. Menentukan faktor-faktor penyebab anomali iklim global (El nino &

Lanina) dan pengaruhnya terhadap kehidupan

( Pada RPP ini menekankan pada indikator nomor 2, yaitu Merinci

dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim)

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menyebutkan unsur- unsur cuaca

2. Siswa mampu menyebutkan unsur- unsur iklim

3. Siswa mampu menjelaskan unsur penyinaran matahari

4. Siswa mampu menjelaskan unsur suhu udara

Page 2: RPP ATMOSFER

5. Siswa mampu menjelaskan unsur angin

6. Siswa mampu menjelaskan unsur awan

7. Siswa mampu menjelaskan unsur kelembapan udara

8. Siswa mampu menjelaskan unsur curah hujan

9. Siswa mampu menjelaskan pengaruh penyinaran matahari terhadap

kehidupan di muka bumi

10. Siswa mampu menjelaskan pengaruh suhu udara terhadap kehidupan

di muka bumi

11. Siswa mampu menjelaskan pengaruh angin terhadap kehidupan di

muka bumi

12. Siswa mampu menjelaskan pengaruh awan matahari terhadap

kehidupan di muka bumi

13. Siswa mampu menjelaskan pengaruh kelembapan udara terhadap

kehidupan di muka bumi

14. Siswa mampu menjelaskan pengaruh curah hujan terhadap

kehidupan di muka bumi

E. Materi Pokok dan Pengorganisasiannya

1. Materi Pokok

a. Pengertian cuaca

b. Pengertian iklim

c. Unsur- unsur cuaca dan iklim

2. Pengorganisasian Materi

a. Pengertian cuaca

b. Pengertian iklim

c. Unsur- unsur cuaca dan iklim, meliputi:

1. Penyinaran matahari

2. Suhu udara

3. Angin

4. Awan

5. Kelembapan udara

6. Curah hujan

Page 3: RPP ATMOSFER

F. Metode dan Model Pembelajaran

1. Metode: Diskusi, tanya jawab, penugasan .

2. Model : Pembelajaran Kooperatif model Student Achievement

Divisions (STAD)

G. Sumber, Media dan Alat

1. Sumber

a. Hari Utomo, Dwiyono. 2001. Pengantar Meteorologi-Klimatologi.

Malang: Universitas Negeri Malang.

b. Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi untuk SMA Kelas X Standar Isi

KTSP. Jakarta: Erlangga

c. Anjayani, Eni, dkk. 2009. Geografi untuk SMA dan MA Kelas X.

Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

2. Media

Power Point yang menampilkan keterangan tentang dinamika unsur-

unsur cuaca dan iklim

3. Alat

a. Peta Indonesia

b. Globe

c. Termometer

H. Kegiatan Pembelajaran

No Bagian Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu

1 Awal 1. Mengondisikan siswa dengan:a. Mengucap salamb. Doac. Presensi

2. Apersepsi dengan menanyakan pada siswa: ”Anak-anak lihatlah keluar jendela, Bagaimana kondisi awan pada saat ini?”

3. Motivasi kepada siswa dengan menyampaikan pentingnya pembelajaran hari ini. Manfaat pembelajaran tentang dinamika unsur- unsur cuaca dan iklim, antara lain yaitu:

10 menit

Page 4: RPP ATMOSFER

a.Mengetahui cuaca harian (cerah, mendung, hujan) sehingga dapat melakukan persiapan jika hendak bepergian. Seperti membawa payung atau jas hujan.

b. Mengetahui sudut datangnya sinar matahari (pagi dan sore hari), sehingga dapat diaplikasikan ketika menjemur pakaian atau membangun posisi rumah.

c.Memahami arah datangnya angin, sehingga dapat diterapkan ketika bermain layang-layang. Supaya laying-layangdapat terbang dengan tinggi.

d. Dan lain-lain.

2 Inti 1. Guru menjelaskan materi pembelajaran dinamika unsur- unsur cuaca dan iklim.

2. Membagi siswa menjadi 6 kelompok3. Setiap kelompok mendapat penugasan

yang berbeda. Tugas kelompok berbeda yang masih dalam KD yang sama.a. Kelompok 1: Pengaruh penyinaran

matahari terhadap kehidupan di muka bumi

b. Kelompok 2: Pengaruh suhu udara terhadap kehidupan di muka bumi

c. Kelompok 3: Pengaruh angin terhadap kehidupan di muka bumi

d. Kelompok 4: Pengaruh angin terhadap kehidupan di muka bumi

e. Kelompok 5: Pengaruh awan terhadap kehidupan di muka bumi

f. Kelompok 6: Pengaruh curah hujan terhadap kehidupan di muka bumi

4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

5. Kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok (menyanggah, bertanya atau memberi masukan)

6. Menanyakan tingkat pemahaman siswa tentang materi pada hari ini

7. Mempersilahkan siswa untuk bertanya8. Siswa menyimpulkan hasil kegiatan

pembelajaran pada hari ini dengan bimbingan guru

65 menit

3 Akhir 1. Siswa mengerjakan tes tulis sebagai evaluasi

2. Tindak lanjut dengan pemberian tugas pada siswa untuk melakukan observasi suhu udara yang ada di pedesaan dan perkotaan.

3. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk mengerjakan tugas.

4. Menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam

15 menit

Page 5: RPP ATMOSFER

I. Evaluasi atau Penilaian

1. Proses pembelajaran

a. Diskusi kelompok

b. Presentasi kelompok

2. Hasil pembelajaran

a. Tes tulis

b. Laporan hasil diskusi dan presentasi kelompok

c. Laporan hasil observasi siswa

Malang, 12 Mei 2010

Mengetahui dan menyetujui:

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Page 6: RPP ATMOSFER

J. LAMPIRAN

1. Peta kompetensi

Menganalisis atmosfer dan dampaknya

terhadap kehidupan di muka bumi

Merinci dinamika unsur- unsur

cuaca dan iklim

Menjelaskan Unsur- unsur

cuaca dan iklim

Menyebutkan dinamika unsur-unsur cuaca dan

iklim

Menjelaskan unsur penyinaran matahari

Menjelaskan unsur suhu udara

Menjelaskan unsur angin

Menjelaskan unsur Awan

Menjelaskan unsur kelembapan udara

Menjelaskan unsur curah hujan

Mengaitkan dinamika unsur- unsur atmosfer

dengan kehidupan di muka bumi

Menjelaskan pengaruh penyinaran matahari

terhadap kehidupan di muka bumi

Menjelaskan pengaruh suhu udara terhadap kehidupan di muka

bumi

Menjelaskan pengaruh angin terhadap

kehidupan di muka bumi

Menjelaskan pengaruh awan terhadap

kehidupan di muka bumi

Menjelaskan pengaruh kelembapan udara

terhadap kehidupan di muka bumi

Menjelaskan pengaruh curah hujan terhadap kehidupan di muka

bumi

Page 7: RPP ATMOSFER

Catatan: Kata ”dampak” pada KD kurang tepat, karena dampak cenderung pada hasil

atau akibat negatif. Seharusnya lebih tepat digunakan kalimat ”pengaruh”.

Pengaruh ada yang positif dan negatif.

2. Ringkasan Materi Pembelajaran

DINAMIKA UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM

Keadaan cuaca yang ada di sekitar kita dapat diamati setiap hari.

Misalnya pada hari yang cerah, mendung atau hujan.Keadaan cuaca pada

suatu wilayah berybah-ubah setiap waktu. Cuaca meliputi wilayah yang

sempit dan pada waktu tertentu, sedangkan iklim merupakan rata-rata cuaca

pada wilayah yang luas dan dalam waktu yang lebih lama.

Keadaan cuaca dapat diperkirakan dengan cara pengamatan.

Pengamatan dilakukan terhadap unsur- unsur cuaca yang meliputi:

1. Penyinaran Matahari

Matahari merupakan sumber energi utama di bumi yang

berpengaruh terhadap pergerakan udara dan arus laut. Energi matahari

dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

Penyinaran Matahari ke bumi dipengaruhi kondisi awan dan juga sudut

datang sinar Matahari terhadap bumi. Sudut ini terbentuk karena bumi

mengalami rotasi. Rotasi bumi menyebabkan lama waktu penyinaran

Matahari di belahan bumi utara dan selatan berubah setiap musim. Sudut

Perbedaan sudut datang sinar matahari menyebabkan jumlah panas yang

diterima bumi jga berbeda. Pada pagi hari sudut datang lebih miring

dibandingkan pada siang hari.

Udara bersifat diaterman, artinya dapat melewatkan panas matahari

sampai ke permukaan bumi. Jumlah panas yang diterima ini, digunakan

bumi untuk memanasi udara disekitarnya. Udara dapat menjadi panas

karena adanya proses konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi.

a) Konveksi adalah pemanasan secara vertikal. Penyebaran panas ini

terjadi akibat adanya gerakan udara secara vertikal, sehingga udara

diatas yang belum panas akan menjadi panas karena pengaruh udara

dibawahnya yang sudah panas.

Page 8: RPP ATMOSFER

b) Adveksi adalah penyebaran panas secara horizontal. Penyebaran panas

ini terjadi sebagai akibat gerakan udara panas secara horizontal dan

menyebabkan udara di sekitarnya juga menjadi panas.

c) Turbulensi adalah penyebaran panas dengan cara perputaran.

Penyebaran panas akan menyebabkan udara yang sudah panas

bercampur dengan udara yang belum panas.

d) Konduksi adalah pemabanasan secara langsung atau bersinggungan.

Pemanasan ini terjadi karena molekul-molekul udara yang dekat

permukaan bumi akan menjadi panas setelah bersinggungan dengan

bumi yang memilki panas dari dalam. Molekul-molekul udara yang

sudah panas bersinggungan dengan molekul-molekul udara yang belum

panas sehingga menjadi sama-sama panas.

2. Suhu Udara

Letak Indonesia secara astronomis berada pada 94045’ BT dan

6008’ LU-11015’LS serta berada di wilayah sekitar garis khatulistiwa

mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan suhu udara rata-rata

setiap hari sepanjang tahun. Perbedaan suhu udara dipengaruhi oleh

ketinggian suatu tempat dari permukaan laut. Semakin tinggi suatu

tempat, semakin rendah suhunya.

a) Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara

Perbedaan suhu udara di banyak tempat dipengaruhi oleh faktor-

faktor yang antara lain adalah:

1. Letak lintang

2. Ketinggian tempat

3. Jenis permukaan

4. Kelembapan udara

5. Awan

6. Arus samudra

7. Jarak dari laut

Page 9: RPP ATMOSFER

b) Pengukuran suhu

Suhu udara diukur dengan termometer. Pada umunya,

termometer yang digunakan adalah termometer maksimum-

minimum. Sesuai dengan namanya, alat pengukur suhu udara ini

terdiri atas termometer maksimum dan minimum.

3. Angin

Perbedaan tekana udara di beberapa tempat menimbulakan aliran

udara. Aliran ini berlangsung dari tempat yang tekana udaranya tinggi

ketempat yang udaranya rendah. Udara yang mengalir ini disebut angin.

Hal-hal yang berkaitan dengan angin antara lain kecepatan, arah dan

sistem angin.

a) Kecepatan angin

Kecepatan angin yang bertiup dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu:

1. Gradien Barometris

Perbedaan tekana udara antara dua tempat akan menghasilkan

angin. Semakin besar perbedaan tekana udara, maka angin yang

bertiup akan semakin kencang dan kuat. Menurut Stevenson

kekuatan angin yang bertiup berbanding lurus dengan gradien

barometernya. Semaikn besar gradien barometer adalah perbedaan

tekanan udara antara dua isobar pada tiap jarak lurus 15 meridian

atau 111km.

2. Relief Permukaan Bumi

Relief yang tidak rata menjadi penghambat bagi aliran atau

tiupan angin. Pada derah perbukitan aliran angin terhambat bukit-

bukit, sehingga bertiup dengan kecepatan lebih lambat dibanding

di daerah dataran.

3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat berpengaruh terhadap kecepatan angin.

Semakin tinggi tempat, maka angin yang bertiup juga semakin

kencang.

Page 10: RPP ATMOSFER

4. Letak Lintang

Letak lintang berkaitan dengan posisi matahari. Didaerah lintang

rendah banyak mendapatkan sinar Matahari, sehingga lebih panas

dibandingkan di daerah lintang tinggi. Dan sebaliknya, di daerah

lintang tinggi lebih sedikit mendapatkan sinar matahari sehingga

udaranya menjadi lebih dingin dibanding daerah lintang rendah.

5. Panjang Siang dan Malam

Angin bertiup lebih cepat pada siang hari dibandingkan dengan

malam hari. Panjang siang dan malam pada beberapa daerah tidak

sama sehingga menyebabkan tekanan udara maksimum dan

minimum berubah-ubah. Akibatnya, arah aliran udara tidak tetap

atau tidak menentu.

b) Arah Angin

Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah

bertekanan rendah . Hanya saja angin yang bertiup tidak mengalir

lurus, tetapi mengalami pembelokan arah akibat pengaruh rotasi bumi.

Pembelokan juga dialami angin yang bertiup menuju khatulistiwa.

Seperti yang diungkapkan dalam hukum Buys Ballot, angin bertiup

dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Di

daerah selatan khatulistiwa angin berbelok. Ke arah kiri dan di utara

khatulistiwa berbelok ke arah kanan.

c) Sistem Angin

Berdasarkan gerakan dan sifatnya, angin dapat dibedakan

menjadi:

1. Angin Pasat dan Angin Antipasat

Angin pasat terdiri atas angin pasat tenggara yang bertiup di

belahan bumi selatan dan angin pasat timur laut yang bertiup di

belahan bumi utara. Angin pasat bertiup tetap sepanjang tahun dari

daerah subtropik menuju daerah khatulistiwa. Angin antipasat

adalah nama lain dari angin barat, yang merupakan kebalikan dari

angin pasat.

Page 11: RPP ATMOSFER

2. Angin Muson

Di Indonesia terdapat dua kali periode angin muson. Angin

Muson barat bertiup pada bulan Oktober-April, saa itu kedudukan

matahari berada di belahan bumi selatan atau benua Australia.

Sedangkan angin muson timur bertiup pada bulan April-Oktober,

saat itu kedudukan Matahari berada di belahan bumi utara atau

benua Asia.

3. Angin Lokal

Angin lokal hanya dirasakan di wilayah yang relatif sempit dan

pengaruhnya tidak luas. Jenis angin lokal: angin laut, angin darat,

angin gunung dan angin lembah.

5. Awan

Awan adalah kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) di dalam

udara di atmosfer yang terjadi karena adanya pengembunan atau

pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampui keadaan

jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas tau padat karena sangat

dipengaruhi oleh keadaan suhu.

Pembagian awan menurut Kongres Internasional di Munchen tahun

1802 dan Uppsala (Swedia) tahun 1894. Pembagiannya yaitu:

a) Awan tinggi, terdapat pada ketinggian antara 6 km-12km. Awan ini

terdiri dari kristal-kristal es karena ketinggiannya. Yang tergolong

awan ini yaitu: Cirrus, Cirro Stratus, Cirro Cumulus.

b) Awan menengah, terdapat pada ketinggian antara 3-6 km. Yang

tergolong dalam awan ini yaitu: Alto cumulus dan Alto Stratus.

c) Awan rendah, terdapat pada ketinggiankurang dari 3 km. Awan yang

tergolong awn rendah, yaitu: Strato Cumulus, Stratus, Nimbo Stratus.

d) Awan yang terjadi arena udara naik, terdapat pada ketinggian antara

500-1500 meter. Yang termasuk awan ini adalah Cumulus dan

Cumulo Nimbus.

Page 12: RPP ATMOSFER

6. Kelembapan Udara

Kelembapan udara dibedakan menjadi kelembapan mutlak dan

kelembapan nisbi. Kelembapan mutlak (absolut) adalah bilangan yang

menunjukkan berapa gram berat uap air tertampung dalam satu meter

kubik udara. Sedangkan, kelembapan nisbi (relatif) adalah bilangan yang

menunjukkan berapa persen perbandingan antara junlah uap air

maksimum yang tertampung di udara atau:

Kelembapan Nisbi = x 100%

7. Curah Hujan

Tebalnya hujan pada setiap temapt dapat diketahui dengan

pengukuran curah hujan. Alat pengukur hujan disebut penakar hujan.

Jumlah curah hujan tidak merata di seluruh Indonesia. Curah hujan di

NTT lebih kecil daripada curah hujan di pulau Jawa. Jumlah curah hujan

tidak sama sepanjang tahun, paling banyak ialah selama bertiup angin

musim barat. Jenis-jenis hujan yang dapat dijelaskan , yaitu:

a) Hujan zenital (hujan tropis), terjadi di daerah tropis. Hujan ini

biasanya terjadi pada waktu sore hari. Di daerah tropis, kira-kira 100

LU-100 LS, hujan ini terjadi bersamaan waktunya dengan kedudukan

matahari pada titik zenitnya atau beberapa waktu sesudahnya.

b) Hujan musim terjadi di daerah pada musim tertentu. Hujan zenital di

daerah musim dipengaruhi oleh angin musim sehingga terjadi banyak

perubahan.

c) Hujan pegunungan (hujan orografis) terjadi di daerah pegunungan.

Udara yang mengandung uap air bergerak naik keatas pegunungan.

Akibat penurunan suhu, udara terkondensasi. Sehingga turun hujan

pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin. Udara ini

terus bergerak ke atas akhirnya turun ke sisi lereng di belakangnya,

tetapi tidak lagi mengandung uap ir. Sisi lereng dilalui udara kering

disebut daerah bayangan hujan.

Page 13: RPP ATMOSFER

3. Alat penilaian

a) Topik diskusi kelompok

1. Kelompok 1: Pengaruh penyinaran matahari terhadap kehidupan di

muka bumi

2. Kelompok 2: Pengaruh suhu udara terhadap kehidupan di muka

bumi

3. Kelompok 3: Pengaruh angin terhadap kehidupan di muka bumi

4. Kelompok 4: Pengaruh awan terhadap kehidupan di muka bumi

5. Kelompok 5: Pengaruh kelembapan udara terhadap kehidupan di

muka bumi

6. Kelompok 6: Pengaruh curah hujan terhadap kehidupan di muka

bumi

b) Soal Post test

1. Jelaskan dinamika unsur- unsur cuaca dan iklim?

2. Bagaimana pengaruh penyinaran matahari terhadap kehidupan di

muka bumi?

3. Bagaimana pengaruh curah hujan terhadap kehidupan di muka

bumi?

4. Apakah fungsi unsur-unsur cuaca dan iklim terhadap kehidupan di

muka bumi?

b) Tindak lanjut: Melakukan observasi dan laporan kelompok

Siswa di kelas dibagi menjadi dua kelompok (A dan B).

Kelompok melakukan observasi dan pengukuran suhu udara di

pedesaan. Kelompok B melakukan observasi dan pengukuran di daerah

perkotaan. Hasil dicatat dalam tabel.

Jam Suhu udaraPedesaan Perkotaan

06.0008.00

Page 14: RPP ATMOSFER

10.0012.0014.0016.0018.00

Soal Analisis: Apakah pada waktu yang sama di daerah pedesaan dan

perkotaan menunjukkan suhu udara yang sama?

Mengapa demikian?

4. Instrument Penilaian

FORMAT PENILAIAN AFEKTIF SISWA DALAM KELOMPOK

Kelompok/kelas :

Ketua kelompok :

Anggota :

No Aspek yang di nilai dalam kelompok skor Perolehan skor

1 Interaksi antar siswa dalam kelompok

a. Semua anggota kelompok dapat berkomunikasi dan

menyelesaikan tugas kelompok

b. Sebagian besar anggota kelompok dapat

berkomunikasi dalam menyelesaikan tugas kelompok

c. Separuh anggota kelompok dapat berkomunikasi

dalam menyelesaikan tugas kelompok

d. Sebagian kecil anggota kelompok dapat

berkomunikasi dalam menyelesaikan tugas kelompok

e. Semua anggota kelompok tidak dapat berkomunikasi

dalam menyelesaikan tugas kelompok

1-5

5

4

3

2

1

2 Kerja sama dalam kelompok

a. Semua anggota kelompok dapat bekerjasama dalam

menyelesaikan tugas kelompok

b. Sebagian besar anggota kelompok dapat bekerjasama

dalam menyelesaikan tugas kelompok

c. Separuh dari anggota kelompok dapat bekerjasama

dalam menyelesaikan tugas kelompok

d. Sebagian kecil anggota kelompok dapat bekerjasama

1-5

5

4

3

2

Page 15: RPP ATMOSFER

dalam menyelesaikan tugas kelompok

e. Semua anggota kelompok tidak dapat bekerjasama

dalam menyelesaikan tugas kelompok

1

3 Keseriusan kelompok dalam kerja kelompok

a. Semua anggota kelompok serius dalam menyelesaikan

tugas kelompok

b. Sebagian besar anggota kelompok serius dalam

menyelesaikan tugas kelompok

c. Separuh dari anggota kelompok serius dalam

menyelesaikan tugas kelompok

d. Sebagian kecil anggota kelompok serius dalam

menyelesaikan tugas kelompok

e. Semua anggota kelompok tidak serius dalam

menyelesaikan tugas kelompok

1-5

5

4

3

2

1

4 Efisiensi waktu dalam kerja kelompok

a. Semua anggota kelompok dapat menyelesaikan tugas

tepat waktu

b. Sebagian besar anggota kelompok dapat

menyelesaikan tugas tepat waktu

c. Separuh dari anggota kelompok dapat menyelesaikan

tugas tepat waktu

d. Sebagian kecil anggota kelompok dapat

menyelesaikan tugas tepat waktu

e. Semua anggota kelompok tidak dapat menyelesaikan

tugas tepat waktu

1-5

5

4

3

2

1

Jumlah skor 20

Keterangan :

Jumlah skor minimal : 4

Jumlah skor maksimal: 20

Nilai = (jumlah skor diperoleh : skor maksimal) x 100

Kriteria penilaian kelompok

Rentang Skor Kriteria Nilai

17-20 Baik sekali > 85 A

13-16 Baik 65-85 B

9-12 Kurang baik 45-64 C

4-8 Tidak baik 20-44 D

Page 16: RPP ATMOSFER

FORMAT PENILAIAN PRESENTASI

Kelompok/kelas :

Ketua kelompok :

Anggota :

Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah Nilai

Nilai Rata-rataKeberanian Keaktifan Penguasaan

materiPenyampaian

JumlahKeterangan: Skor 0-100

FORMAT PENILAIAN LAPORAN

Kelompok/kelas :

Ketua kelompok :

Anggota :

Kelompok Aspek yang dinilai Jumlah Nilai

Nilai Rata-rataSistematika

penulisanKerapian Ketelitian Kemamapuan

analisis

JumlahKeterangan: Skor 0-100

Perhitungan nilai akhir

Nilai akhir =

FORMAT NILAI AKHIR

No. Nama Nilai kerja kelompok

Nilai presentasi

Nilai laporan Nilai post test

Nilai Akhir

Page 17: RPP ATMOSFER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Oleh:

Binti Maslukanah/ 23

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN GEOGRAFI

Page 18: RPP ATMOSFER

Mei 2010

5. Kunci Jawaban Soal Post test

1. Dinamika unsur- unsur cuaca dan iklim merupakan komponen-komponen

yang berpengaruh terhadap perubahan cuaca dan iklim yang ada di

permukaan bumi. Unsur- unsur cuaca dan iklim meliputi:

a. Penyinaran matahari

Matahari merupakan sumber energi utama yang ada dipermukaan bumi.

Semua panas yang berasal dari penyinaran matahari diterima oleh

permukaan bumi dan ada yang dipantulkan kembali. Banyak sedikitnya

jumlah sinar yang diterima oleh bumi tergantung oleh lamanya

penyinaran, sudut datang sinar matahari, tinggi rendahnya tempat,

keadaan udara dan sifat permukaan.

b. Suhu udara

Suhu udara bervariasi dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke

tempat lainnya. Perbedaan suhu udara di berbagai tempat dipengaruhi

oleh: Letak lintang, ketinggian tempat, awan, kelembapan udara, jarak

dari laut serta jenis permukaan

c. Angin

Angin merupakan udara yang mengalir. Angin yang bertiup dipengaruhi

oleh beberapa hal yang antara lain adalah gradien barometris, relief

permukaan bumi, ketinggian tempat, panjang siang dan malam serta arah

datangnya angin.

d. Awan

Awan terbentuk karena kumpulan uap air yang mendingin. Jenis awan

yang dapat diamati setiap hari bervariasi karena awan dapat dijadikan

salah satu ciri cuaca pada hari tersebut. Misalnya awan Cumulo nimbus

yang menandakan bahwa akan terjadi hujan lebat disertai petir atau

guntur, awan ini nampak tebal dan gelap sekali.

e. Kelembapan udara

Page 19: RPP ATMOSFER

Kelembapan udara tergantung pada jumlah uap air yang tertampung di

udara. Kelembapan udara dapat dibedakan menjadi kelembapan mutlak

dan kelembapan relatif. Pengamatan kelembapan udara misalnya dapat

dilakukan pada dua jenis ruangan yang berbeda, yaitu kamar mandi dan

halaman rumah. Dari pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa

kelembapan udara di kamar mandi dan halam rumah adalah berbeda. Hal

ini karena jumlah uap air yang terkandung di dua ruangan tersebut juga

berbeda.

f. Curah hujan

Jumlah curah hujan di setiap wilayah Indonesia adalah tidak sama. Hal

ini karena suhu udara, kelembapan udara, relief permukaan bumi serta

ketinggian setiap tempatnya juga berbeda. Misalnya untuk daerah

Ngantang dan Pujon intensitas hujannya akan lebih sering jika

dibandingkan dengan kota Malang. Hal ini disebabkan kondisi fisik dua

wilayah tersebut juga berbeda. Yaitu pada derh dataran tinggi dan daerah

dataran rendah.

2. Pengaruh penyinaran matahari terhadap kehidupan yang ada dipermukaan

bumi antara lain adalah kondisi bumi yang kita tempati berada pada garis

khatulistiwa, posisi matahari di belahan bumi utara dan selatan adalah sama.

Sehingga Indonesia hanya mempunyai dua musim dam satu tahun, yaitu

musim hujan dan kemarau. Kondisi musim yang demikian mempengaruhi

kegiatan ekonomi penduduknya. Mayoritas penduduk yang ada di Indonesia

adalah bermata pencaharian sebagai petani. Jenis tanaman yang mereka

tanam disesuaikan dengan musim atau kondisi alamnya. Misalnya pada

musim hujan petani menanam padi dan pada musim kemarau petani

menanami sawahnya dengan jagung atau palawija.

3. Pengaruh curah hujan terhadap kehidupan yang ada di permukaan bumi

antara lain adalah curah hujan yang turun di setiap wilayah yang ada di

Indonesia adalah tidak sama, terutama di propinsi Jawa timur jumlah hujan

di daerah Malang dan Madura adalah tidak sama. Daerah Malang

mendapatkan jumlah curah hujan yang lebih banyak jika dibandingkan

dengan Madura, sehingga wilayahnya menjadi lebih subur terutama daerah

Page 20: RPP ATMOSFER

yang berpotensi untuk pertanian. Untuk wilayah Madura lebih kering dan

cuacanya juga panas. Kondisi wilayah juga mempengaruhi kondisi sosial

masyarakatnya.

4. Unsur- unsur cuaca dan iklim yang meliputi penyinaran matahari, suhu

udara, angin, awan, kelembapan udara dan curah hujan sangat berpengaruh

terhadap kehidupan manusia yang ada di permukaan bumi. Melalui

pengamatan pada unsur- unsur tersebut dapat diperkirakan cuaca serta iklim

yang ada di wilayah kita. Keadaan cuaca dan iklim ini mempengaruhi

kegiatan manusia sehari-hari, seperti jumlah hari kerja, pola pertanian, pola

pembangunan rumah, dll. Karena pada dasarnya setiap kegiatan yang kita

lakukan tidak bisa terlepas dari kondisi cuaca dan iklim. Dengan

pengamatan cuaca harian dapat digunakan sebagai landasan untuk

memperkirakan iklim yang terjadi di wilayah Indonesia.