Koran Rakyat Madani edisi 2

16
DARI UJUNG BARAT, TERUNTUK RAKYAT SANDIAGA UNO: SAYA DOAKAN RM DAPAT AMANAH YANG LEBIH BESAR W ilayahnya kaya kekayaan alam. Dari gunung hingga pantai ada di sini. Sumber energinya melimpah. Namun masih ban- yak desa gelap, terisolir, dan masyarakat miskin. Sang pilot helikpoter men- coba terbang tinggi menggapai ibu kota negara. Di mana letak tanggung jawab itu? Kehadiran seorang pemimpin di dunia bukan hanya untuk dirinya sendiri. Kekuasaan bukan- lah hak. Kekuasaan adalah amanah. Kekuasaan adalah tanggung jawab. Maka dari itu, kepem- impinan pada akhirnya selalu menuntut pertang- gungjawaban. Sah saja bagi seorang pemimpin untuk men- gadu nasib di daerah lain jika tanggung jawab yang ia emban telah usai. Ajang pemilihan kepala daerah bukanlah ajang adu nasib kepentingan pribadi. Lebih daripada itu, jutaan rakyat meng- gantungkan harapan untuk mendapatkan pem- impin yang mengerti mereka. Pilkada bukanlah undian berhadiah ajang coba-coba. Sementara itu di sebuah kabupaten nun jauh dari hingar bingar liputan media massa. Seorang pengendara motor menyingsingkan lengan baju, berpeluh menyelesaikan penderitaan masyarakat. Ia buka gerbang udara barat Sumatera Selatan. Tak mau jalan rakyat rusak. Lebih suka duduk dibawah, setara dengan masyarakat, mendengar- kan keluh kesah masyarakat. Deru motor itu kini mulai nyaring terdengar. Sederet nama menteri dan tokoh nasional men- gacungkan dua jempol kepadanya. Rakyat men- cari darimana suara itu berasal. Berharap sang pengendara motor mendapat amanah yang lebih besar untuk menyelesaikan penderitaan seluruh masyarakat Sumatera Selatan ADI/WIRA 3 14 7 KORAN GRATIS UNTUK SUMSEL LEBIH BAIK JANUARI 2013 SAATNYA PEMIMPIN YANG MENGERTI BOEING SIAP MENDARAT DI BANDARA SILAMPARI TEBAK RAIH UANG TUNAI SKOR

description

Koran Gratis untuk Sumsel yang lebih baik

Transcript of Koran Rakyat Madani edisi 2

Page 1: Koran Rakyat Madani edisi 2

Dari UjUng Barat, terUntUk

rakyat

Sandiaga Uno: Saya Doakan rM Dapat aManah yang LeBih BeSar

Wilayahnya kaya kekayaan alam. Dari gunung hingga pantai ada di sini. Sumber energinya melimpah. Namun masih ban-yak desa gelap, terisolir, dan

masyarakat miskin. Sang pilot helikpoter men-coba terbang tinggi menggapai ibu kota negara. Di mana letak tanggung jawab itu?

Kehadiran seorang pemimpin di dunia bukan hanya untuk dirinya sendiri. Kekuasaan bukan-lah hak. Kekuasaan adalah amanah. Kekuasaan adalah tanggung jawab. Maka dari itu, kepem-impinan pada akhirnya selalu menuntut pertang-gungjawaban.

Sah saja bagi seorang pemimpin untuk men-gadu nasib di daerah lain jika tanggung jawab yang ia emban telah usai. Ajang pemilihan kepala daerah bukanlah ajang adu nasib kepentingan pribadi. Lebih daripada itu, jutaan rakyat meng-gantungkan harapan untuk mendapatkan pem-impin yang mengerti mereka. Pilkada bukanlah undian berhadiah ajang coba-coba.

Sementara itu di sebuah kabupaten nun jauh dari hingar bingar liputan media massa. Seorang pengendara motor menyingsingkan lengan baju, berpeluh menyelesaikan penderitaan masyarakat. Ia buka gerbang udara barat Sumatera Selatan. Tak mau jalan rakyat rusak. Lebih suka duduk dibawah, setara dengan masyarakat, mendengar-kan keluh kesah masyarakat.

Deru motor itu kini mulai nyaring terdengar. Sederet nama menteri dan tokoh nasional men-gacungkan dua jempol kepadanya. Rakyat men-cari darimana suara itu berasal. Berharap sang pengendara motor mendapat amanah yang lebih besar untuk menyelesaikan penderitaan seluruh masyarakat Sumatera Selatan aDi/Wira

3

14

7

koran gratiSUntUk SUMSeL LeBih BaikJANUARI 2013

Saatnya peMiMpin yang Mengerti

Boeing Siap MenDaratDi BanDara SiLaMpari

tebak

raihuang tunai

skor

Page 2: Koran Rakyat Madani edisi 2

menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, dan setelah gagal di Jakarta, kembali men-dapatkan surat untuk maju di Sumatera Selatan pada periode kedua.

Sementara bagi Ridwan Mukti, jelas ini pukulan. Namun dia hanya tercenung sebentar, tidak lebih dari satu menit saja. Dia angkat telpon menghubungi be-berapa petinggi Partai Golkar di Jakarta untuk mendapatkan konfirmasi.

Setelah semuanya terang bend-erang, Ridwan Mukti justru tersenyum. “Tolong besok pasang iklan ucapan se-lamat untuk Pak Alex di koran-koran Sumsel” perintahnya spontan kepada tim media relawan Ridwan Mukti.

Keesokan harinya, tanggal 20 Desem-ber, ucapan Selamat dari Ridwan Mukti bertebaran di halaman depan koran–koran utama Sumatera Selatan. Publik pun mem-beri apresiasi positif. Sportifitas dan ketega-ran seorang calon pemimpin terpancar dari sosok Ridwan Mukti.

Orang mungkin mengira, Ridwan akan patah semangat. Namun ternyata, keputusan DPP Golkar itu justru menam-bah asupan semangat bagi Ridwa Mukti dan tim. Telepon bertubi-tubi masuk dari berbagai penjuru Sumatera Selatan. Intinya persis sama, berharap Ridwan Mukti tetap melanjutkan niatnya maju se-bagai Calon Gubernur Sumatera Selatan. Dan Ridwan Mukti menjawab aspirasi itu dengan singkat dan lugas. “Insya Allah, saya akan terus maju”, ujarnya dengan yakin.

Inti dari cerita editorial ini adalah soal karakter kepemimpinan. Pemimpin yang penuh sportifitas dan ketenangan yang luar biasa. Pengendalian emosi se-orang pemimpin akan terlihat jelas ketika menghadapi kondisi sangat sulit seperti ini. Dan Ridwan Mukti memang membuk-tikan kelasnya, tekanan tak membuatnya kalap, bahkan tak menghapus senyum di bibirnya

19 Desember 2012, Ridwan Mukti dalam kondisi yang tidak terlalu sehat. Dia lebih banyak beristirahat di kediaman pribadinya untuk me-

mulihkan kondisi tubuh yang tidak ber-sahabat selepas melakukan roadshow panjang berkeliling Sumatera Selatan. Ridwan harus mengejar ketertinggalan-nya dari kandidat-kandidat calon guber-nur lain yang sudah hamper dua tahun menyosialisasikan diri.

Sekitar Pukul 16.00 berita mengejut-kan datang. DPP Partai Golkar di Jakarta

memutuskan memberikan rekomendasi kepada Alex Noerdin, Gubernur Peta-hana, untuk maju lagi sebagai Calon Gubernur Sumatera Selatan periode 2013-2018. Padahal pendaftaran di DPD Golkar Sumatera Selatan baru ditutup tiga hari sebelumnya.

Bagi Alex Noerdin ini memang berita bahagia. Bahkan mungkin berita bahagia yang layak diganjar dengan rekor MURI. Betapa tidak, sepanjang tahun 2012, Gu-bernur Sumsel ini dua kali mnedapat-kan rekomendasi dari partai yang sama,

edito

rial

Koran Rakyat MadaniDiterbitkan oleh Relawan RMJl. Lettu Roni Belut No. [email protected]

Pemimpin Redaksi Hafizul Mizan Piliang

Redaktur Ali Imron Diponegoro Titah Hari Prabowo

Desain Dan Tata Letak Irfan Hilmi

Reporter Adi Pratama Ade Irawan

Fotografer Titah Ade irawan

Sirkulasi Dan Distribusi Amir Maulana

Koordinator Relawan Hendy UtomoDasmanAnindya

IT Support Farlin Setiawan

FOTO

: ad

e ir

awan

/rak

yaT

mad

ani

2

SPORTIFITAS PEMIMPINRIdwAN MUkTI: “SeLaMat pak aLex”Ridwan Mukti memang pantas diacungi jempol. Dia menunjukkan kelasnya sebagai

pemimpin yang berjiwa besar sekaligus petarung politik yang sportif. Ridwan ikut berkompetisi untuk mendapatkan rekomendasi dari partai Golkar untuk maju se-

bagai calon gubernur Sumatera Selatan. Akhirnya rekomendasi Golkar jatuh ke tangan Alex Noerdin. Meskipun melalui prosedur yang sangat aneh, Ridwan Mukti tetap ber-lapang dada dan mengucapkan selamat kepada rivalnya.

“Selamat atas ditetapkannya Pak Alex Noerdin sebagai Calon Gubernur Sumatera Sela-tan dari Partai Golkar. Saya ikhlas dan mendoakan kanda Alex Noerdin yang telah ditetapkan sebagai Calon Gubernur Sumatera Selatan,” kata Ridwan Mukti, Bupati Musi Rawas melalui akun Facebook-nya dan beberapa iklan ucapan selamat di media media utama Sumsel.

“Sementara saya akan tetap istiqomah dan menjalankan tugas-tugas saya mem-impin Kabupaten Musi Rawas dan bekerja untuk rakyat,” tambahnya.

Sebelumnya, Ridwan Mukti mendaftarkan diri sebagai Calon Gubernur Sumatera Selatan dari Partai Golkar. Mengenai rencana pencalonannya, Ridwan Mukti mengata-kan tidak akan menyerah. Apalagi, keputusan Partai Golkar itu ternyata membawa angin segar bagi partai-partai lain. Tercatat lebih dari lima partai langsung melakukan pen-dekatan intensif dengan Ridwan Mukti pasca penetapan Golkar.

“Saya bukan orang yang mudah menyerah. Banyak jalan menuju Baitullah. Insya Allah,” katanya dengan rendah hati.

Mesti tidak mendapat tiket pencalonan dari Partai Golkar, Bupati Musi Rawas ini tak gentar. Menurutnya, pelaksanaan pilkada masih lama. KPU juga belum membuka pen-daftaran untuk pasangan kandidat Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Selatan.

Dengan waktu yang masih lama, menurut Ridwan, segala kemungkinan masih bisa terjadi. “Itu merupakan fenomena politik,” ujarnya. Dorongan untuk tetap berikhitiar menjadi Gubernur karena Ridwan merasa mendapat amanah rakyat yang memintanya menjadi Gubernur.

“Karenanya saya akan terus mensosialisasikan soal pencalonannya dengan masyarakat Sumatera Selatan,” tambahnya.

Sebelumnya, 19 Desember 2012, Alex Noerdin ditetapkan sebagai Calon Gubernur Sumatera Selatan yang diusung Partai Golkar WiRa

Perumahan untuk raktyat miskin terbengkalai perhatian gubernur Sumsel saat ini untuk warga miskin hanya setengah hati

@Dak7mareSumsel cak dianggap alex dak ngerti be, abis ditinggal Pilgub dKi ini ndak nyalon Pilgub

sumsel, dasar penghianat sumsel terzolimi oleh alex

@bangtonangPencalonan alex noerdin mencadi cagub sumsel yg kedua kalinya menjadi awal kehancuran partai

golkar disumsel. @golkarku @golkarinsti-tute

@iyanMuraMasyarakat Sumsel sangat menginginkan perubahan, dan semangat akan itu semakin

menggebu. Semoga #MukaBadak menyadari hal tersebut..

@pangerankoeboe#golkar lokal mendukung @alexnoerdin, normal itu mah. wong alex ketua ny kok, perpeca-

han di internal golkar sumsel baru luar biasa

@WakMarjunogolkar merekomendasikan lagi alex noerdin maju Cagub Sumsel. Janji alex tak akan maju bila

kalah di Pilgub dKi. Ternyata haus kekuasaan ya?

ketegaran Seorang riDWan MUkti

18 Desember 2012, Tim Pen-dukung Ridwan Mukti mem-berhentikan sekitar 76 orang

Koordinator Kecamatan mereka. Mereka yang dipecat dianggap tidak menjalankan pekerjaannya dengan baik. Hasan Nasbi, Koor-dinator Relawan Provinsi Ridwan Mukti, memutuskan untuk meme-cat mereka.

Sebelumnya diberitakan bahwa 86 orang Koordinator Ke-camatan pendukung Ridwan Mukti mengundurkan diri.

“Bukan 86 Korcam yang mun-dur, tapi 76 Korcam yang dipecat dan sisanya masih bergabung den-gan tim,” katanya.

Menurut Hasan hal ini sudah meruapakan konsekusensi dari manajemen politik profesional. Seluruh relawan memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Apa-bila tim lapangan tidak sejalan lagi dengan arahan manajemen tim kampanye maka akan dilakukan pemberhentian. Dengan begitu tidak akan mengganggu program organisasi yang sudah dibentuk.

“Selama ini Korcam telah dibentuk sebagaimana dengan su-rat perjanjian kerja, tidak sejalan lagi dengan organisasi yang diben-tuk, mereka bukan mengundurkan diri tapi dipecat, silahkan mundur dari awal daripada diakhir meru-sak program yang sudah berjalan,” katanya.

Hasan berpendapat peme-catan ini hal biasa dalam politik. Ia juga berpendapat hal ini tidak akan mengganggu program organisasi yang akan dijalankan. Jumlah Kor-cam yang dipecat, menurut Hasan, tidaklah signifikan jika dibanding-kan dengan keseluruhan tim pen-dukung yang dimiliki oleh Ridwan Mukti.

“Tim kami kan tersebar di 15 Kabupaten-Kota, dan pemecatan ini hanyalah 1 persen. Ini dipastikan tidak akan mengganggu,” tegasnya WiRa

tiM penDUkUng rM Berhentikan 76 orang koorDinator kecaMatannya

Page 3: Koran Rakyat Madani edisi 2

3

FOTO

: ad

e ir

awan

/rak

yaT

mad

ani

Masih melekat dalam benak masyarakat citra buruk tentang seorang pem-

impin. Kebanyakan pemimpin digambarkan sebagai sosok elit yang tidak terjangkau oleh masyarakat. Hidupnya berge-limang kemewahan. Menebar janji-janji selama kampanye yang tidak mereka tepati.

Ada juga pemimpin yang lebih suka kemana-mana naik helikopter. Seolah menghindari apa yang selama ini dirasakan masyarakat. Jalan yang rusak. Jembatan yang hampir roboh. Kemacetan panjang. Ia ter-

Saatnya peMiMpin yang Mengerti

bang tinggi diatas penderitaan masyarakat.

Jajak Pendapat Kompas Senin 17 Desember 2012 men-unjukkan bahwa kepala daerah harus merubah gaya kepem-impinan mereka. Masyarakat kini menginginkan kepala daerah yang turun langsung ke lapangan. 98,3 persen re-sponden setuju bahwa pemipin itu harus turun ke lapangan. Bukan pemimpin dengan he-likopter yang terbang tinggi diatas penderitaan rakyat. Den-gan turun langsung ke bawah, masyarakat yakin bahwa per-soalan-persoalan yang ada akan lebih cepat diatasi.

Kemudian dari segi jami-nan kesehatan dan pendidikan. 87,5 persen masyarakat merasa bahwa perlu ada perubahan mendasar model kepemimpinan kepala daerah untuk menangani persoalan ini. Di Sumatera Sela-tan ini kepala daerah acap kali mengumbar mengenai keseha-tan dan pendidikan gratis. Na-mun pada kenyataanya masih banyak masyarakat yang susah mengakses fasilitas tersebut. Tengok saja wilayah perairan yang hingga kini belum ada

infrastruktur jalan dan jem-batan yang layak.

Selama bertahun-tahun, praktik kepemimpinan cend-erung tidak diselenggarakan di ruang publik secara me-madai. Kekuasaan dikelola secara oligarki berbasis tran-saksi personal, tidak dilandasi pedoman ideologi kerakya-tan, melainkan hanya se-mangat mencari keuntungan pribadi.

Akibatnya, seluruh sis-tem pemerintahan yang se-harusnya berorientasi pada pelayanan publik berganti menjadi urusan “uang tu-nai”. Kongkalikong antara penyelanggara pemerintahan dengan pihak swasta ataupun anggota DPRD tak terelak-kan. Amanah yang diemban pejabat publik pun tidak lagi dipandang sebagai suatu pengabdian. Melainkan alat pemuas diri dan pencarian kekayaan.

Berkurangnya pend-eritaan dan masalah yang dialami rakyat tidak lagi menjadi tujuan. Nikmatnya kekuasaan pun terus dike-jar sampai jauh. Tak peduli apakah rakyat yang mem-berinya amanah masih men-derita atau tidak. Bahkan mempertaruhkan nasib raky-atnya dengan mengejar am-bisi di tempat lain.

Masyarakat membu-tuhkan pemimpin yang mengerti. Mengerti akan pen-deritaan rakyatnya.. Mengerti cara menyelesaikan pend-eritaan rakyatnya. Mengerti bahwa rakyat butuh disapa dari dekat. Mengerti bahwa jabatan bukanlah tujuan, melainkan pengabdian. Maka dari itu, Rakyat akan terus Mencari: Pemimpin yang Mengerti aDi

Masyarakat membutuhkan pemimpin yang mengerti. Mengerti akan penderitaan rakyatnya. Mengerti cara menyelesaikan penderitaan rakyatnya. Mengerti bahwa rakyat butuh disapa dari dekat. Mengerti bahwa jabatan bukanlah tujuan, melainkan pengabdian.

Page 4: Koran Rakyat Madani edisi 2

piLkaDa BUkan “UnDian

BerhaDiah”Setiap melintasi jalur Sekayu-Betung, Mojek tak berani memacu laju

truknya lebih cepat. Ia memang tak mampu, peredam truknya hampir patah. Menempuh perjalanan ratusan kilo dari Lubuk Linggau menuju

Palembang, truk milik Mojek akhirnya harus menyerah dengan keganasan jalur Sekayu-Betung.

Bagi Mojek yang ham-pir setiap hari melin-tasi jalur itu untuk mengangkut sem-

bako. Rusaknya shockbreaker hanyalah hal yang biasa ter-jadi. “Bahkan truk saya per-nah hampir terbalik,” kata sopir truk berusia 28 tahun tersebut.

Masyarakat memang mengenal jalur Sekayu-Butung sebagai jalur maut. Hampir tidak ada aspal mu-lus sepanjang jalan ini. Ke-celakaan pun umum terjadi. “Dalam seminggu saya bisa melihat dua truk bermuatan sawit terguling di jalan ini,” kata Edy, warga desa Lumpa-tan yang terletak di jalur Sek-ayu-Betung.

Sultan Amiran, warga Pali, menganggap kerusa-kan jalan itu menunjukkan kinerja pemerintah daerah belum berhasil. Sebab, jalan adalah nadi perekonomian masyarakat. “Rakyat butuh (jalan) untuk mengang-kut hasil bumi. Selama ja-lan masih rusak, itu berarti pemerintahnya belum ber-hasil,” kata Sultan.

Pernyataan Sultan ada be-narnya. Meski Sumatera Sela-

tan (Sumsel) tercatat sebagai provinsi dengan sumber daya alam terkaya kelima di Indo-nesia, menurut data BPS 2011, Sumsel masuk dalam 14 be-sar provinsi termiskin di Indo-nesia. Potensi kekayaan besar yang tidak diurus dengan baik hanya akan memperbanyak angka kemiskinan. Maka dari itu, dibutuhkan pemimpin daerah yang konsisten me-majukan daerahnya.

Namun fenomena haus jabatan yang terjadi saat ini sering jadi kendala. Sebe-lum selesai masa jabatan-nya, pejabat tersebut malah mengikuti pemilihan kepala daerah di provinsi lain. Men-inggalkan amanah yang diembannya.

Menurut Hamdi Mu-luk, pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia, perbuatan seperti itu diang-gap sebagai hal yang tidak tahu diri. Seorang kepala daerah, menurutnya, pantas maju ke provinsi lain apa-bila persoalan di daerahnya sudah selesai. “Tapi kalau tidak ada gebrakan, tidak ada kedengeran apa-apa, daer-ahnya masih bermasalah. Tidak tahu malu itu,” kata

Hamdi.Gamawan Fauzi, Men-

teri Dalam Negeri, prihatin akan fenomena haus jabatan oleh kepala daerah tersebut. Menurut Gamawan, kepala daerah yang mencalonkan diri di provinsi lain harus ter-lebih dahulu mengundurkan diri. Apabila kalah di provinsi lain, maka ia tidak akan bisa menjabat lagi.

Jika tidak mengundur-kan diri, menurut Gamawan, pilkada akan jadi semacam undian berhadian bagi kepala daerah. “Kalau tidak, pilkada akan menjadi undian berhad-iah. Kalah di daerah lain, balik lagi ke daerah sebelumnya,” ujar Gamawan Wira

“Kalau tidak, pilkada akan menjadi undian berhadiah. Kalah di daerah lain, balik lagi ke daerah sebelumnya,”

alex noerdin saat pengambilan nomor urut kandidat di Pilkada Jakarta beberapa bulan lalu. Pada Pemilihan Gubernur dki Jakarta yang lalu hanya berhasil menempati posisi ke 5 dari 6 calon

4ut

ama “Ini situasi yang san-

gat sedih buat kita. Kalah telak. Kalah ya kalah,” kata Alex

Noerdin, Gubernur Sumat-era Selatan terlihat berusaha tegar. Seperti dikutip dari situs merdeka.com

Alex memang sedang ber-sedih saat itu. 11 Juli 2012, adalah hari Pemilihan Kepala Daerah Jakarta putaran per-tama. Lebih dari empat juta warga Jakarta menggunakan hak pilihnya. Dari jumlah tersebut, Alex hanya berhasil mengumpulkan sekitar dua ratus ribu suara. Dengan kata lain, hanya 4,7 persen suara.

Bahkan ia kalah dari pa-sangan calon dari jalur in-dependen, Faisal Basri-Biem Benyamin, yang mampu mer-aih 5,1 persen suara. Dengan jumlah tersebut wajar Alex begitu terpukul. “Saya ikut pilkada tiga kali, belum pernah kalah. Diberikan pelajaran oleh Allah. Kali ini rasanya pahit,” katanya lirih sekaligus men-egaskan akhir petualangan politiknya di Jakarta. Seperti di kutip dari kompas.com

Semua berawal pada 7 Maret 2012, DPD Golkar DKI Jakarta menetapkan Alex No-erdin sebagai Calon Gubernur dari Golkar. “Kami sepakat DPD Golkar DKI Jakarta mengu-sung Alex sebagai satu-satunya nama yang direkomendasikan ke pengurus pusat,” kata Prya Ramadhani, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta.

Alex Noerdin mengaku hal itu memang sudah sesuai

gagaL Di jakarta,tetap MajU UntUk perioDe keDUa

dengan yang ia rencanakan. Apabila terpilih, ia akan segera meninggalkan jabatannya se-bagai Gubernur Sumatera Se-latan. “Banyak pemimpin lain yang bisa menggantikan saya di Sumsel,” katanya kala itu.

Kekalahan Alex yang be-gitu telak di Jakarta tidaklah mengejutkan bagi sebagian pihak. Hamdi Muluk, pakar psikologi politik dari Universi-tas Indonesia (UI), mengatakan itu disebabkan masyarakat Ja-karta meragukan Alex karena melihat rekam jejaknya. “Alex itu kan sering disebut-sebut terlibat kasus Wisma Atlet. Hal itu berkaitan dengan integritas moral, publik jadi meragukan-nya,” kata Hamdi.

Meski diragukan dan kalah telak di Jakarta, Golkar masih menaruh harapan pada Alex. 19 Desember 2012, DPP Golkar resmi merekomen-dasikan Alex Noerdin sebagai Calon Gubernur Sumatera Selatan pada Pilkada Sumsel yang digelar Juni 2013. ma-juan Suamtera Selatan. “Tapi ini tidak terdengar apa-apa, tidak ada gebrakan darinya,” kata Hamdi.

Arbi Sanit, pengamat politik dari UI, pun berpendapat sen-ada. Menurut Arbi, seharusnya Alex tidak maju kembali jika mengingat kekalahan telaknya di DKI Jakarta. “Sudah gagal, berani lagi maju. Enggak bisa dikatakan oh saya (memang) kalah di Jakarta, di Sumsel kan belum. Ini kan kalah telak, enggak dapat apa-apa, enggak malu?” sindir Arbi Wira

FOTO

: TiT

aH/r

akya

T m

adan

i

La nUgraha 104.75 FMraDio LeMatan 102 FMraDio SWara MaSpero 106,5 FMraDio iSMoyo 88.7 FMeSkape 98.1 FMraDio tri BagUS 105.4 FMSeraSan raDio 100.8 FMrgBa 105.90 FMraDio papeja 101.8 FM

>> > > > > > > >

Page 5: Koran Rakyat Madani edisi 2

www.ridwanmukti.com

PEMIMPIN

YANG MENGERTIwww.ridwanmukti.com

5

utam

a

HaMdi MUlUK: kaLah teLak, SeBaiknya tahU Diri UntUk MajU keMBaLi

Tahun 2012, menjadi tahun yang spesial bagi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia. Munculnya fenomena politik baru, yaitu majunya kepala daerah di pilkada daerah lain, menimbulkan perdebatan.

Tapi melihat begitu rendahnya suara yang diraih di Jakarta itu sinyal sebenarnya bahwa secara umum publik sudah tidak mem-percayai dia.

Jika begitu hal apa yang mungkin menjadi alasan Alex kembali mencalonkan diri?

Seharusnya sih dia sudah tidak percaya diri untuk maju. Kecuali dia membuktikan seba-liknya. Bahwa setelah kekalahan di Jakarta dia membuat gebra-kan sebagai pemimpin publik. Tapi kan tidak kedengaran juga. Dia balik, tidak ada juga hal itu. Ya tahu diri lah. Jadi menurut saya salah langkah dia. Jadi tidak memberikan dampak bagus.

Apa perbedaan gaya kepemimpinan antara Jakarta dengan Sumatera Selatan?

Sebenarnya, secara prinsip melakukan pekerjaan sebagai pejabat publik itu tidak berbeda. Kan biasanya nggak jauh den-gan soal pelayanan publik, sep-erti kesehatan, pendidikan, akses ekonomi. Bedanya kan kalau se-lain di Jakarta, jalur komandonya kan otonominya di kabupaten-kota. Tidak bisa blusukan sep-erti Jokowi terus-terusan begitu. Berapa banyak waktunya habis.

Harus ada delegasi juga. Harus ada koordinasi dengan kepala daerah dibawahnya.

Saat Alex mencalonkan diri di Jakarta, bagaimana komuni-kasi politiknya?

Kalau di Jakarta tidak ada yang menonjol dari sosok se-orang Alex. Dia komunikasi ke bawahnya juga kurang, ke atasnya juga kurang. Jadi ya ada sesuatu yang membuat popularitasnya jeblok di Jakarta. Jawabannya adalah track record. Publik mempersoalkannya. Dia disebut-sebut dalam kasus wiswa atlet terlibat korupsi. Track re-cord berkaitan dengan integritas moral dan itu isu yang paling kuat dalam menurunkan derajat kepercayaan publik. Sepertiga kepala daerah terkena kasus itu. Jadi kalau kasus itu mencuat. Orang langsung tidak percaya. Itu yang membuat Alex terpuruk Wira

Bagaimana pendapatnya soal Alex Noerdin yang maju kembali di Pilkada Sumsel setelah kalah telak di Jakarta?

Kalau maju sih boleh-boleh aja. Kecuali misalnya, bahwa namanya disebut-sebut dalam kasus korupsi. Mungkin yang lebih mendasar adalah kredibilitas dia sebagai calon pemimpin patut dipertanyakan setelah kalah telak.

Apa makna kekalahan Alex di Ja-karta?

Cuma jika melihat begitu kecilnya su-ara yang dia raih. Artinya orang tidak yakin lagi dia pantas memimpin, dimanapun tem-patnya. Kalo dibilang sama-sama pendatang, kenapa Jokowi malah memenangkan. Jadi efek kekalahan di Jakarta tentunya makin memperburuk kredibilitas dia. Bahkan ini mungkin sinyal bahwa masyarakat tidak percaya dia lagi, bahkan untuk Sumsel pun.

Mengenai fenomena kepala daerah mengikuti pilkada di daerah lain?

Bahwa dengan dibukanya wacana se-mua orang seluruh Indonesia, kalau dia memiliki kemampuan dia boleh memimpin dimana saja. Dia boleh jadi pejabat publik. Di Undang-Undang kita kan boleh, selagi Anda warga Negara Indonesia, Anda boleh memimpin dari Sabang sampai Merauke. Tidak ada UU yang melarang. Mungkin hanya ada perbedaan konstituen sedikit.

Ada yang berpendapat itu adalah perilaku tidak etis karena mengkhianati amanah konstituen yang memilih kepala daerah tersebut. Kepala daerah yang melakukan hal itu dianggap haus jabatan. Ada juga yang berpendapat itu adalah hal yang wajar. Apabila seorang kepala daerah memang berkuali-tas, maka pantaslah baginya untuk mengabdi di tempat lain.

Hamdi Muluk, Pakar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia, mengamati fenomena politik ini yang berlangsung saat pilkada Jakarta, yang mana dua kepala daerah dari luar Jakarta bersaing: Joko Widodo, mantan Walikota Solo dan Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Selatan.

Pertarurangan politik ini menghasilkan pemenang dan pecundang. Joko Widodo keluar sebagai peme-nang. Sementara Alex Noerdin merasakan pahitnya kekalahan dan kembali ke Sumatera Selatan. Namun pada Desember 2012, nama Alex kembali terdengar. Meski kalah telak di Jakarta, ia kembali mencalonkan diri menjadi Gubernur Sumsel untuk periode kedua. Hamdi Muluk pun mengeluarkan pendapatnya atas peristiwa tersebut.

FOTO

: TiT

aH/r

akya

T m

adan

i

Page 6: Koran Rakyat Madani edisi 2

6sis

i lain

BatUBara tak BoLeh keLUar

tak aDa jaLUr khUSUS, “Tak sebutirpun ba-tubara keluar dari Musi Rawas, jika mereka belum

bangun jalur khusus sendiri!” te-gas H. Ridwan Mukti (RM) Bupati Musi Rawas.

Bagi RM, peraturan bukan dibuat untuk dilanggar. Bukan tanpa sebab, Ia tidak mau distri-busi batubara menggunakan jalan umum milik provinsi maupun ka-bupaten. “Jalan tersebut dibangun dari pajak masyarakat. Jika rusak.

Potensi sumber daya batubara di Musi Rawas begitu melimpah. tidak kurang dari dua milyar metric ton. Maka pengangkutan batubara menjadi hal yang penting. Namun, berbeda dengan

kabupaten-kabupaten lainnya, truk pengangkut batubara tidak diperbolehkan melalui jalan umum. Setiap perusahaan penambang

di Musi Rawas wajib membangun jalan khusus untuk batubara

tanpa godaan. Banyak perusa-haan yang melobinya supaya di-beri izin pengangkutan. “Berat memang godaannya”, aku RM.

RM menyikapi godaan-godaan tersebut dengan rasional. “Kalau mereka bilang pertam-bangan batubara itu memang menguntungkan, ya mereka ban-gun jalan dulu dong. Paling ban-gun jalan itu hanya sebagian kecil dari keuntungan mereka. Ban-gun jalan itu pun untuk mereka sendiri.

Memang, Baru dua lokasi penambangan batu bara yang su-dah berjalan. Pertama, di Kecama-tan Muara Lakitan oleh PT Barata Sentosa Lestari. Kedua, di Ke-camatan Rawas Ilir oleh PT Gordi Putra Utama. Namun, kedua peru-sahaan ini sudah membuat jalur khusus batubara sendiri. Mereka bekerjasama dengan perusahaan minyak, perkebunan, dan kehu-tanan yang juga beroperasi di wilayah setempat.

Perusahaan lain yang belum selesai jalur khususnya tidak di-izinkan mengangkut batubara keluar dari Musi Rawas. PT Tri Ariani yang lokasi tambangnya juga di Kecamatan Rawas Ilir misalnya. Perusahaan ini belum diizinkan mengangkut batubara keluar dari Musi Rawas. Pada-hal tambangnya sudah siap ber-produksi.

“Ini karena jalan dan pelabu-han angkutan khusus mereka masih dalam persiapan,” papar Hendriansyah, Kabid Pertamban-gan Umum, Pemkab Musi Rawas.

Jangankan truk batubara dari Musi Rawas. Jika ada truk batu-bara dari kabupaten lain yang lewat Musi Rawas juga tidak di-izinkan untuk lewat. “Bahkan kami suruh putar balik kembali,” papar Ari Narsa, Kadishub Musi Rawas. Ia menuturkan bahwa kebijakan bupati tersebut untuk mencegah kerusakan jalan-jalan umum yang ada di Musi Rawas aDi

SaLUran irigaSi MUSi raWaS SeLeSai DiperBaiki

penolakan para petani setempat. Wajar saja, dengan adanya pen-geringan tersebut mereka tidak lagi bisa menanam padi. Selama ini mereka menggantungkan me-nanam padi sebagai mata penca-harian utama mereka.

“Memang awalnya mereka menolak. Setelah diberi sosial-isasi, mereka akhirnya mau mengerti,” papar Zaini Amin, Kadin Pertanian Mura. Jika tidak kunjung diperbaiki, aliran air semakin terhambat. Para petani malah tidak bisa bercocok tanam.

Warga pun tak kekurangan akal. Kasimar (40) misalnya, warga Desa K-Kalibening, Ke-camatan Tugumulyo, menyebut telah menanami sawah ukuran seperempat hektar miliknya den-gan sayuran kangkung darat,

gambas dan bayam. Untuk lahan seperempat

hektar yang ditanaminya, Kasi-man menghabiskan menghabis-kan 5 kg benih kangkung yang dibelinya Rp 32.000 per kg, sedan-gkan untuk bayam Rp 60.000 per kg dan untuk gambas Rp 15.000 per kantong.

“Dengan berkebun kang-kung dan sayuran yang lain, perekonomian keluarga dan masyarakat dapat terbantu,” un-gkap Kasimar.

Dengan normalnya aliran

irigasi tersebut, para petani di Kecamatan Tugumulyo, Megang Sakti, Purwodadi, dan Muara Beliti, kini mulai menanam padi kembali. Se-lama ini wilayah kabupaten Musi Rawas memang dike-nal sebagai lumbung padi Sumatera Selatan, bahkan nasional. Musim tanam ini disambut gembira oleh sang Bupati.

“Semoga produksi beras Musi Rawas bisa meningkat!” ujar RM bersemangat aDi

Diperbaiki sejak April 2012 lalu, saluran irigasi Bendungan Ke-lingi (BK) Musi Rawas kini su-dah normal kembali. Sekitar

50 milyar rupiah dana dikucurkan untuk memperbaiki saluran irigiasi sepanjang 35 kilometer ini. Saluran yang mengairi sekitar 9.000 hektar atau sekitar 22,500 lapangan bola tersebut kini telah berfungsi dengan baik.

“Sebelumnya aliran air sedikit sekali yang sampai ke BK 17,” papar Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti (RM), melalui Kadin PU Pengairan, Nito Maphilindo.

Perbaikan tersebut dilakukan karena adanya pendangkalan pada saluran irigiasi. Selama ini belum ada perbaikan besar ter-hadap saluran irigasi ini. Endapan lumpur sudah tebal mengambat aliran air. Mau tidak mau aliran harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dibendung.

Pengeringan tersebut sempat mendapat

Masyarakat yang akan dirugikan. Oleh karena itu perusahaan yang mau buka tambang di Musi Rawas harus buat jalan khusus terlebih dahulu.” Tutur RM.

Ketegasan RM untuk melar-ang pengangkutan batubara jika belum ada jalur khusus bukan

kemacetan yang terjadi di indralaya karena banyaknya truk batubara yang melintas di jalan umum (26.12) kemacetan yang sering terjadi ini dikeluhkan warga karena mengganggu aktivitas merek

FOTO

: ad

e ir

awan

/rak

yaT

mad

ani

FOTO

: ad

e ir

awan

/rak

yaT

mad

ani

Seorang warga di kecamatan Tugumulyo, musi rawas mulai mena-nam padi (27/12). musim tanam baru dimulai karena perbaikan irigasi sepanjang 35 km telah rampung

Page 7: Koran Rakyat Madani edisi 2

7

sisi la

in

Boeing Siap MenDaratDi BanDara SiLaMpari

uhi syarat,” papar calon gubernur Sumatera Selatan 2013 tersebut.

Kini, Setidaknya dua maskpai penerbangan dengan pesawat Boeing yang sudah menyatakan minatnya; Sriwijaya Air dan Man-dala Airlines. “Sriwijaya sama Mandala sudah hampir pasti. Menunggu evaluasi dari kemen-trian perhubungan dari Jakarta mengenai progress pembangu-nan Bandara Silampari.” Jelas Ari Narsa Kepala Dinas Perhubungan Bina Marga Kabupaten Musi Ra-was.

Pemilik maskapai Mandala Airlines, Sandiaga Uno, mem-benarkan pernyataan tersebut. “Bandara kan sudah diperlebar dan diperpanjang. Semoga bisa kita realisasikan segera,” papar pengusaha muda tersebut. Menu-rutnya seiring dengan kemajuan yang ada di Musi Rawas, maka mau tidak mau harus didukung juga dengan infrastruktur pener-bangan.

Dibukanya kembali pener-bangan reguler Jakarta-Musi Rawas ini disambut gembira oleh masyarakat. Salah satunya adalah Desi (23) salah seorang penumpang yang rutin menggu-nakan penerbangan ini. Dirinya mengaku bisa menghemat waktu dengan adanya penerbangan langsung ini.

Mahasiswi Universitas Taru-manegara “Tentu saya senang sekali. Saya bisa menghemat waktu hingga 4-5 kali lipat,” papar Desi yang pulang untuk merayakan natal dan tahun baru bersama keluarga.

“Harga tiketnya sama saja dengan penerbangan dari Beng-kulu atau Palembang. Waktu terbangnya juga tidak jauh beda. Jadi kalau dari Linggau bisa, itu hemat waktu, hemat biaya.” Lan-jut mahasiswi UNTAR Jakarta ini.

Saat Bandara Silampari be-lum dibuka, Desi harus mengam-bil rute penerbangan ke Bengkulu atau Palembang.Kemudian harus dilanjutkan lagi dengan jalur darat. Perlu waktu sekitar 4 jam dari Bengkulu dan sekitar 7 jam dari Palembang untuk mencapai Lubuk Linggau.

Meskipun posisinya berada di Lubuk Linggau, bandara Silam-pari merupakan milik Musi Ra-was. Perawatan dan renovasinya dilakukan oleh pemerintah Musi Rawas.

Dibukanya Bandara Silampari ini menunjukkan kesiapan Musi Rawas sebagai gerbang udara kedua bagi Sumatera Selatan. Masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh ke Palembang atau Bengkulu untuk terbang ke Jakarta.

“Sumatera Selatan ini se-harus nya punya dua gerbang udara. Sayap timur dan sayap barat. Sayap timur sudah ada di Palembang. Kita ciptakan sayap Barat dari Musi Rawas. Kalau sayapnya sudah lengkap nanti kepak sayapnya bisa lebih tinggi.” Ujar RM

kini, setelah usai penye-lesaian tahap akhir, bandara Silampari tinggal menunggu pengecekan dari Dirjen Kemen-terian Perhubungan. Jika ta-hapan ini sudah dilakukan maka pesawat berbadan lebar tinggal mendarat mulus di bandara ini. Dan kepak sayap timur dan barat mulai membumbung aDi

Suasana bandara Silampari Jum’at ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Beberapa rombongan pengantar terlihat di pintu depan bandara Silampari. Berbaur dengan penjemput yang menunggu di pintu keluar, “mau jemput anak mas, dari Jakarta tadi jam setengah 12 berangkat.” Tutur Ari salah seorang penjemput. Jam pun menunjukkan pukul 12.30, pesawat Aviastar berjenis BAE 146 mendarat mulus di landasan pacu bandara Silampari.

Setelah selama dua bulan bandara Silampari ditutup un-tuk penerbangan, akhirnya Jum’at lalu (21/12) penerban-

gan regular Jakarta Musi Rawas kem-bali dibuka. Penambahan landasan pacu menjadi 2.250 meter dari sebe-lumnya 1.850 meter. Penambahan ini dimaksudkan untuk persiapan pesawat berbadan besar jenis Boe-ing ataupun Airbus bisa mendarat di

bandara ini.Memang, Selama ini pan-

jang landasan menjadi kendala utama maskapai-maskapai besar untuk membuka rute ke Musi Rawas. Bupati Musi Rawas, H. RidwanMukti (RM) sendiri telah membuka pembicaraan dengan maskapai-maskapai penerban-gan tersebut. “Tinggal menunggu panjang landasan pacu memen-

toLong MaSUkin MoBiL keSini

“Selama saya ting-gal di sini, di Lalan ini saya gak pernah lihat

mobil. Tolong masukin (mo-bil–red) ke sini Pak.” Itulah permintaan Nelwati, seorang warga di kecamatan lalan ka-bupaten banyuasin. Sebuah permintaan sederhana yang terlontar pada saat Ridwan Mukti berkunjung ke daerah tersebut

Tak salah kiranya per-mintaan tersebut. Pasalnya, infrastruktur jalan yang bu-ruk membuat kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke kecamatan tersebut. Ter-lebih jika kondisi hujan, jala-nan makin tidak bisa dilalui. Padahal warga sangat mem-butuhkannya untuk distribusi hasil pertanian mereka. Se-buah ironi ditengah besarnya sumberdaya alam di bumi sriwijaya ini

Menanggapi permintaan tersebut, Ridwan Mukti (RM), memahami betul kondisi yang dialami warga Lalan. RM lalu bercerita mengenai saat pertama dirinya men-jabat pertama kali sebagai Bupati di Musi Rawas.

Di tahun pertama mem-impin Musi Rawas ia men-dapatkan permintaan yang sama. Dari warganya. “Dulu, warga meminta saya gak usah bawa mobil masuk ke desa, tapi bawa bannya saja” canda RM. Baginya akses yang layak adalah sesuatu yang mutlak.

“Inilah yang nantinya menghidupkan perekono-mian warga,” jelas lulusan Universitas Islam Indonesia ini.

Di musi rawas, setiap tahun 30 persen APBD di-alokasikan untuk infrastruk-tur. Jalan dibangun hingga

3.000 kilometer. Jembatan-jembatan vital juga dibangun untuk membuka akses desa terisolir.

“Alhamdulillah sekarang tidak ada lagi daerah terisolir di Musi Rawas,” ujar RM

Terkait wilayah perairan, RM melihat wilayah perai-ran seharusnya bisa diakses melalui jalan darat yang layak. Adanya jalan darat yang layak dapat mempermudah akses masyarakat untuk keluar dan masuk dari wilayah mereka. Masyrakat dapat dengan lancar mendistribusikan hasil alam dan untuk memenuhi kebutu-han dasar mereka. Selain itu jalur air berbahaya saat dile-wati malam hari.

“Jika menjadi gubernur nanti. Target satu tahun per-tama sebagai gubernur adalah membuka akses darat yang baik untuk membuka daerah terisolir.” Janji RM aDi

“Jika men-jadi guber-

nur nanti. Target satu tahun per-tama seba-

gai gubernur adalah mem-

buka akses darat yang baik untuk membuka

daerah terisolir.”

Bandara Silampari

FOTO

:TiT

aH/r

akya

T m

adan

i

Page 8: Koran Rakyat Madani edisi 2

SELAMAT TAHUN BARU KAMI INGIN PEMIMPIN BARU PEMIMPIN YANG MENGERTI2013

8ga

leri rM Menyapa

SUMSeL

LAHAT

MUARA ENIM

OGAN ILIR

PRABUMULIH

MUBA

PALI

FOTO

-FOT

O: a

de

iraw

an &

TiT

aH/r

akya

T m

adan

i

Disebuah lapangan di sebuah desa di Pagar Alam ribuan orang berkumpul. Hampir semuanya mema-sang muka serius mendengarkan sambutan dari seseorang di panggung. Tak lama, teriakan “Hidup Ridwan Mukti!” menggema di lapangan tersebut. Ya, Ridwan Muktilah sosok yang memberikan sambutan tadi. “Baru kali ini ada calon gubernur mau datang kesini” tutur seorang warga.

Ya, Selama sebulan Ridwan Mukti berkeliling Sumatera Selatan untuk bersilaturahmi dengan warga. Segala trans-portasi digunakan untuk bertemu dengan warga di pelosok desa. Mulai dari motor hingga perahu digunakan RM un-tuk sampai di tempat tujuan. “saya ingin merasakan apa yang dirasakan warga, pemimpin harus tahu itu” tutur RM.

Sambutan warga pun begitu antusias, suguhan tari, rebana hingga atraksi silat selalu menyam-but RM di setiap tempat yang didatangi. Tak jarang warga meminta untuk foto bersama. Ditengah pa-datnya jadwal dan fisik yang terkuras karena perjalanan RM selalu menyanggupinya.

Tak hanya orang tua, anak-anakpun sering berebut untuk bersalaman dengan ketua ICMI Sumsel ini. Selesai bersala-man Ridwan Mukti selalu memberikan pesan “sekolah yang rajin yah, biar pintar” sambil mengusap kepala si anak.

Page 9: Koran Rakyat Madani edisi 2

SELAMAT TAHUN BARU KAMI INGIN PEMIMPIN BARU PEMIMPIN YANG MENGERTI2013

9

galer

iPALEMBANG

BANYUASIN

PAGARALAM

EMPAT LAWANG

OGAN KOMERING ILIR

MUSI RAWAS

OKU

OKUSOKUT

LUBUK LINGGAU

Page 10: Koran Rakyat Madani edisi 2

10

peMiMpin itU yang renDah hatipro

fil

Masalah di Sumatera Selatan tidak akan bisa tidak akan bisa diatasi sendirian oleh para bupati/walikota. Keuangan daerah itu terbatas. Sementara permasalahannya besar. Untuk itu para bupati/walikota perlu bantuan gubernur.

“Kita perlu gubernur yang merangkul semua bupati/wa-likota. Bukan yang

suka mengajak ribut bupati dan walikota,”papar Ridwan Mukti (RM)

Bupati yang kini mencalon-kan diri sebagai gubernur Sumat-era Selatan 2013 tersebut menilai wajar jika banyak kepala daerah

yang maju menjadi calon guber-nur. “Bisa jadi selama ini mereka tidak terbantu oleh gubernur. Ma-kanya mereka mau maju menjadi gubernur” jelas RM.

Bagi RM, gubernur adalah jembatan kepala daerah dengan pemerintah pusat. Daerah perlu dana yang besar untuk menye-lesaikan permasalahan yang ada didaerah. Keuangan mereka

terbatas. Sementara uang itu terkumpul dipusat. Diperlukan gubernur yang bisa menjadi jem-batan.

Salah satu yang diimpikan oleh RM jika ia menjadi Gubernur Sumsel ia akan mengajak seluruh bupati/walikota untuk menemui pemerintah pusat. Mengetuk seluruh pintu departemen dan kementrian di pemerintah pusat untuk memprioritaskan Sumat-era Selatan.

Hubungan langsung dengan pemerintah pusat inilah yang membantu RM memajukan Musi Rawas. RM memiliki pengalaman berada di pusat pemerintahan. Ia dua kali terpilih menjadi anggota DPR RI mewakili masyarakat Su-matera Selatan. Saat ia menjadi anggota DPR, ia berkawan baik dengan jajaran pemerintah pusat saat ini. Sebut saja Presiden SBY, Wapres Budiono. Menteri sep-erti Muhaimain Iskandar, Freddy Numberi, Helmy Faisal, dan lain sebagainya.

Hubungan baik RM den-gan pemerintah pusat pada kenyataannya memang mem-berikan dampak positif bagi masyarakat yang ada dibawah. Bagi masyarakat Musi Rawas misalnya. Sejak RM memimpin Musi Rawas, APBD Musi Rawas yang semula 300 miliar pada ta-hun 2005 meningkat hingga 1,5 trilliun pada tahun 2013. Lon-jakan besar terdapat pada dana alokasi umum dan dana alokasi khusus yang berasal dari pemer-intah pusat.

Di Musi Rawas dana tersebut digunakan untuk membangun jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit, dan lain-lain yang akhirnya meningkatkan kabupaten Musi Rawas.

Berdasarkan dari pengala-man tersebut, suami dari Lili Martiani Madari ini melihat Sum-sel butuh pempin yang mampu membawa bupatinya langsung ke pemerintah pusat. “Kita perlu gubernur yang mau menenga-dahkan tangan kepada pemer-intah pusat. Yang rela dianggap mengemis oleh orang lain, yang penting masyarakatnya se-jahtera.” Ujar RM.

RM menilai, bukan saatnya lagi pemimpin yang berkacak pinggang dan merasa bisa me-nyelesaikan persoalannya sendiri. “Kalau seperti itu siapa yang mau bantu?” tutur lulusan Universitas Islam Indonesia ini.

Lebih lanjut, RM melihat pemimpin itu harus turun ke-bawah. Merasakan apa yang di-alami masyarakat. Sehingga tahu apa yang menjadi persoalan dan bagaimana cara menyelesaikan-nya aDi

RAKYAT MENCARI

PEMIMPINYANG MENGERTI

www.ridwanmukti.com

@Ridwan_MuktiRidwan Mukti

rm melakukan kunjungan saat di daerah Lalan, musi Banyuasin

FOTO

: ad

e ir

awan

/rak

yaT

mad

ani

Page 11: Koran Rakyat Madani edisi 2

11

profil

“Assalamualaikum, Pak, Bu. Permisi ya, boleh numpang sholat?” tanya RM

tiba-tiba. Penguhi rumah kaget dan spontan mempersilahkan RM masuk ke belakang rumah un-tuk mengambil wudhu. Sungkan karena rumahnya tidak diper-siapkan untuk dikunjungi pejabat si empunya rumah terlihat agak bingung.“Maaf pak, beginilah adanya” ujar ibu itu.

“Nggak apa apa Bu, yang penting boleh numpang sholat” balas RM.

RM bergegas memasuki bela-kang rumah yang sempit tersebut untuk mengambil wudhu. Usai wudhu ia dipersilahkan untuk sholat di ruang tengah, tempat ke-luarga tersebut biasa berkumpul. RM kemudian disusul dua ang-gota tim mengikuti sholat. RM lantas bertindak sebagai imam.

Peristiwa tersebut bukan

satu atau dua kali terjadi. Nyaris setiap RM bersilaturahmi dengan masyarakat ia spontan mencari tempat sholat. Jika dekat masjid ataupun mushola ia kesana, tapi jika tak ada ia tak sungkan untuk minta izin menumpang sholat di rumah warga.

Rombongan pun sering dibuat repot karena ulah RM tersebut. Pernah suatu ketika, Mobil Ridwan Mukti (RM) mel-aju kencang menuju Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat La-wang. Disana ia telah ditunggu ratusan warga untuk bersilatu-rahmi. Sekitar 200 meter men-jelang lokasi pertemuan, mobil tiba-tiba berbelok memasuki stasiun pengisian bahan bakar. Bukannya mengisi bahan bakar, mobil malah parkir. Rombongan mobil di belakangnya jadi kebin-gungan. Ternyata RM meminta supirnya untuk berhenti sebentar untuk menunaikan ibadah sholat

rM : “perMiSi pak,

BoLeh nUMpang ShoLat?”

Saat itu waktu menunjukkan pukul 12.30 siang. Matahari mulai tergelincir sedikit ke barat, pertanda memasuki waktu ibadah sholat Dhuhur. Ridwan Mukti (RM) usai memberikan sambutan dalam acara silaturahmi dengan warga di Kabupaten Ogan Ilir. Tiba-tiba Ia bergegas berjalan cepat, dan kemudian berbelok memasuki rumah warga disamping tempat pertemuan.

dzuhur .Lain lagi dengan cerita di

OKU Selatan. Ratusan warga yang hadir dibuat bingung dan bertanya-tanya oleh RM yang tiba-tiba menghentikan sambu-tannya. RM meletakkan micro-phone kemudian duduk dan menundukkan kepala. Suasana hening seketika. Sayup-sayup ter-dengar suara adzan berkuman-dang dari kejauhan. Inilah alasan RM menghentikan sambutannya. Masyarakat pun ikut tunduk den-gan hikmat mendengar kuman-dang adzan.

Meskipun sibuk, Ridwan Mukti (RM) tak pernah men-inggalkan ibadah sholat lima waktu. Ia bisa sholat di mana saja. Tak harus di masjid yang besar nan megah. RM biasa sholat di mushola rumah makan, stasiun pengisian bahan bakar, bahkan menumpang sholat di rumah warga aDi

FOTO

: TiT

iaH

/rak

yaT

mad

ani

Page 12: Koran Rakyat Madani edisi 2

ruangan mengambil pecinya.Perbuatan enggak-enggak

yang dimaksud RM adalah perbua-tan yang tidak sesuai dengan moral agama. Misalnya berjudi, minum-minuman keras, narkoba, korupsi, dan lain sebagainya.

Tidak hanya bagi dirinya, RM juga meminta seluruh jajarannya, bahkan sampai ke tingkat kepala desa untuk menggunakan peci dalam aktivitas sehari-hari. Peci menjadi semacam identitas ber-sama bagi para pamong di Musi Rawas. Sudah seperti bagian dari disiplin berpakaian.

“Pak Bupati memang sering sekali mengingatkan stafnya un-tuk pakai peci,” terang Benni, staf humas Pemkab Mura yang selalu meliput kegiatan RM.

Saking disiplinnya, pernah

disuatu rapat, tiba-tiba RM me-minta stafnya keluar ruangan. Yang bersangkutan tentu ke-bingungan. Beberapa saat ke-mudian ia baru tersadar bahwa ia belum mengenakan peci seperti yang lain.

“Memang tidak ada atu-ran tertulis. Namun kita mem-bangun kebiasaan ini sebagai sebuah konsensus. Tetap saja yang tidak disiplin harus dite-gur” jelas bupati yang kini mencalonkan diri sebagai gu-bernur Sumsel 2013 tersebut.

Bagi Ridwan Mukti, peci bukan hanya sekadar aksesori yang melekat di kepala. Di du-sun-dusun, di kampung-kam-pung, peci merupakan pakaian yang digunakan oleh orang tua yang di hormati, simbol kebi-jaksanaan, dan biasa dipakai oleh orang-orang yang alim.

“Yang suka judi atau adu ayam, paling tidak menjadi sungkan karena malu sama peci yang dia pakai. Yang mau ko-rupsi atau melakukan perbuatan tercela lainnya, minimal mereka merasa malu dengan peci yang ada di kepalanya” lanjut RM.

Kebiasaan ini rupanya berpengaruh ke staf-stafnya. Mereka jadi lebih bisa menjaga diri. “Waduh, udah malu sama peci duluan lah kalau mau macam-macam,” seloroh Benni.

Memang penggunaan peci tidak serta merta membuat orang menjadi bijaksana atau alim. Namun harapan Ridwan Mukti adalah adanya simbol penjaga moral dengan meng-gunakan peci. “Peci inilah sim-bol penjaga moral kita,” tandas RM aDi

peci ajaiB riDWan MUkti

RM memang sangat lekat dengan peci. Peci hitam hampir tidak pernah lepas dari kepalanya.

Terutama saat pria yang akrab disapa RM tersebut menjalan-kan aktivitas sebagai bupati.

“Yang belum pakai peci, segera pakai peci. Supaya mencegah perbuatan yang eng-gak-enggak. Paling tidak malu sama pecinya!” sindir Ridwan Mukti (RM), Bupati Musi Rawas kepada stafnya dalam suatu sambutan. Spontan stafnya yang belum pakai peci keluar

12

Ada kebiasaan unik Rid-wan Mukti (RM) setiap mendapat jamuan ma-kan dari masyarakat.

Ia lebih memilih duduk lesehan daripada duduk di kursi-kursi yang telah disiapkan tuan rumah. Saat masyarakat canggung untuk duduk lesehan bersamanya, RM malah mengajak masyarakat un-tuk duduk bersamanya.

Seperti yang dilakukan RM di daerah Ogan Ilir. “Ayo, mari-mari. Duduk. Makan dulu,” ujarnya mengajak warga yang masih bingung mencari tempat duduk untuk makan bersamanya. Ia lambaikan tangannya memanggil warga.

Warga yang sungkan-sungkan lalu memberanikan duduk ber-sama RM. Gara-gara semua yang ia lihat disuruhnya duduk, sering-kali malah tikar tempat lesehan itu sampai tidak muat gara-gara kebanyakan orang.

Suasana canggung tak pernah berlangsung lama. Sejurus ke-mudian seluruh lingkaran dalam lesehan terlarut dalam canda tawa

bersama RM. Ia tak sungkan mel-ontarkan joke-joke segar saat ngo-brol bersama warga.

Untuk masalah menu, RM tidak pernah mempermasalah-kan menu yang dihidangkan oleh masyarakat. Meski menu yang dihidangkan seringkali sederhana untuk ukuran pejabat setingkat bupati. Di daerah Lalan, Musi Banyuasin misalnya, hidangan yang disediakan hanyalah ayam goreng, pecel, dan sambal goreng.

RM pun terlihat menikmati hidangan yang dihidangkan. Sesekali sambil bercengkerama hangat dengan warga sekitar. Dengan makan sambil lesehan tersebut, suasana yang sebel-umnya formal langsung cair. Warga seringkali menyampaikan keluh kesahnya mengenai kondisi di daerahnya.

Selesai makan, biasanya juga RM menghampiri dapur tempat ibu-ibu yang mempersiapkan ma-sakan berkumpul. “terimakasih ya bu, masakananya nikmat betul.” Tutur RM sambil berpami-tan aDi

piLih LeSehan ketiMBang DUDUkDi kUrSi

Kalau kamu hendak berjudiIngat dosa telah menanti

Ini peci bukan sembarang peciIni peci ajaib ala Ridwan Mukti

profil

FOTO

: ad

e ir

awan

/rak

yaT

mad

ani

FOTO

: ad

e ir

awan

/rak

yaT

mad

ani

Page 13: Koran Rakyat Madani edisi 2

SanDiaga S. Uno (pengUSaha)

Bang RM (Ridwan Mukti-Red), selalu luwes, supel, dia bisa bergaul dengan siapa saja. Tentunya spontanitas beliau. Beliau tetap mau menyapa kita sebagai pengusaha. Kadang kan susah kalau birokrat, tapi kalau beliau selalu dibukakan pintu. Saya punya pengalaman, dulu kan dia di DPR, dia sebagai pejabat yang bermental entrepreneur. Contohnya ini kita ketemu dia di hari keluarga. Bang RM itu terbuka, gak usah pake surat-surat.

Din SyaMSUDin (ketUa UMUM MUhaMaDDiyah)

Saya salut dengan Bupati Musi Ra was H Ridwan Mukti yang menjadi kan rumah dinasnya seperti mas jid dan seba-gai rumah rakyat. Ini merupak an contoh kalau bupati yang satu ini terbuka untuk masyarakat. Saya juga senang den-gan silaturahmi masyarakat yang terban gun disini.

Silaturahmi itu mudah diucapkan tapi sukar untuk dilaksana-kan. Tetapi hal ini tidak berlaku di Kabu paten Musi Rawas, karena disini seluruh kalangan masyarakat baik itu kalangan Nahdlatul Ulama (NU) maupun Muhamadiyah terus menjaga silaturahmi.

heLMy FaizaL zaini (Menteri peMBangUnan Daerah tertinggaL)

Saya terkesan dengan kinerja yang dilakukan Bupati Musi Rawas H Ridwan Mukti yang secara faktual sudah berhasil mengeluarkan Kabupaten Musi Rawas dari predikat daerah yang memiliki desa tertinggal menjadi desa maju berkarya. Ini akan dilaporkan secara resmi ke Presiden Republik Indonesia saat penyampaian pertanggungjawaban tahun 2014 mendatang.

SUSWono (Menteri pertanian repUBLik inDoneSia)

MUSI Rawas sudah berhasil menjaga swasembada pan-gan dan berkontribusi bagi mendukung ketahanan pangan Sumatera Selatan dan di Indonesia. Potensi pertanian ini me-miliki peluang untuk mengentaskan kemiskinan seperti yang telah dilakukan Bupati Musi Rawas H. Ridwan Mukti. 

agUng LakSono (Menteri koorDinator BiDang keSejahteraan SoSiaL)

Saya sangat terharu dan bangga dengan kepemimpinan Rid-wan Mukti selaku bupati yang tidak kenal lelah untuk kemajuan daerah ini. Saya telah mendengar sendiri bagaimana masyarakat daerah ini sangat bangga dengan pemimpin mereka ini.

FachrUrrozie SjarkoWie (ketUa DeWan riSet Daerah SUMatera SeLatan)

Ini salah satu contoh kepemimpinan yang memiliki landasan yang jelas, yaitu agama. Tidak ada walikota/bupati dimanapun telah mendirikan masjid sebe-sar ini. Masjid Agung Musi Rawas Darussalam Ini paling besar di Sumatera Selatan.

FreDDy nUMBeri (Mantan Menteri perhUBUngan)

Saya mengapresiasi dan bangga dengan kesuksesan Pemkab Musi Rawas di bawah kepemimpinan Bapak Bupati Ridwan Mukti yang mampu menangkap pe-luang dalam pengembangan infrastruktur transportasi.

Pembangunan gedung terminal dan perluasan Bandara Silampari adalah bukti komitmen pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama masyarakat sekitar. Dengan adanya perluasan Bandara Silampari, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi daerah dan pada akhirnya dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan Sumsel dan sekitarnya

BUtet kertaraDjaSa (BUDayaWan)

Dia orang yang secara ekonomi mapan. Tapi mau berjuang. Mau turun ke bawah. Mau menyapa rakyat kecil di tempat-tempat yang terpencil di pelosok. Bagi saya, seorang pemimpin yang berorientasi mensejahterakan rakyatnya itu suatu bukti dia tergodok oleh daerahnya. Kalau mendapat amanah mengabdi ke wilayah yang lebih luas. Saya kira itu suatu keniscayaan yang harus mendapat dukungan.

13

kata

merek

a

Page 14: Koran Rakyat Madani edisi 2

Sebagai seorang pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno tentunya mempu-nyai kesibukan yang sangat padat. Tapi di tengah kesibukannya tersebut Sandi menyempatkan datang ke Musi Rawas pada 5 Desember 2012. Bertemu sahabatnya sejak lama, Ridwan Mukti, Bupati Musi Rawas.

Pemilik PT Saratoga Investama Sedaya. Ini mempunyai bisnis dibidang per-tambangan, infrastruktur, perkebunan, hingga asuransi. Tahun 2009, namanya masuk daftar 150 orang terkaya versi Globe Asia. Selain aktif sebagai pengu-saha, ia juga aktif di Kamar Dagang dan Industri. Sandiaga juga pernah menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada periode 2005-2008.

Selain bertemu dengan RM, Sandiaga S. Uno ini juga memberi apre-siasi mengenai perkembangan Musi Rawas dan sosok Ridwan Mukti. Beri-kut petikan dari wawancara dengan Sandiaga Uno di Musi Rawas.

Bagaimana pendapat Anda soal Musi Rawas?Aku baru pertama kali disini. Begitu mendarat, Banyak sekali pemban-

gunannya. Infrastrukturnya juga bagus. Jalannya lebih mulus dari Jakarta. Kayaknya potensinya, banyak sekali. Lahannya luas, penduduknya banyak. Pasarnya bagus. Sebab ke depannya sektor yang paling menarik adalah sek-tor konsumsi rumah tangga, makanan, dan energi. Disini ada semua.

Bagaimana peran daerah seperti Musi Ra-was ini dalam perekonomian Indonesia?

Kemarin di Forum Ekonomi Nasional, bahwa Indonesia di 2030 akan menjadi ekonomi no.7 besar di dunia. Nah ini pilar pembangunan Indonesia bukan lagi di Jawa, tapi di seluruh Indonesia. Makanya pemimpin inofatif, pemimpin muda, seperti RM akan menjadi kunci sukses Indonesia. Karena akan membangun Indonesia dari daerah sebagai penyangga perekonomian Indonesia.

Mengenai pribadi Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti?Bang RM, selalu luwes, supel, dia bisa bergaul dengan

siapa saja. Tentunya spontanitas beliau. Beliau tetap mau menyapa kita sebagai pengusaha. Kadang kan susah kalau birokrat, tapi kalau beliau selalu dibukakan pintu. Saya punya pengalaman, dulu kan dia di DPR, dia sebagai pejabat yang bermental entrepreneur. Contohnya ini kita ketemu dia di hari keluarga. Bang RM itu terbuka, gak usah pake surat-surat.

Bagaimana potensi Musi Rawas di masa depan?Saya lihat bahwa ini adalah aset sekaligus tantan-

gan bagi Musi Rawas. Gimana caranya secara infrastruktur bisa dibangun. Dan tugas mem-bangun infrastruktur itu tugas pemerintah. Tugas swasta adalah ikut mendorong pembangunan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja. Dan ini harus ada partnership antara pemerintah dengan dunia usaha.

Perbedaan Musi Ra-was dengan daerah lain?

Saya lihat disini ini bukti. Biasanya kan kalau ke daerah itu infrastrukturnya terbelakang. Ternyata disini sudah dibangun ja-lan 3000 km. Ada 13 jembatan pan-jang. Kalau di Jawa dulu Daendels membangun 1000 km jalan masuk sejarah. Sekarang RM membangun 3000 km juga jadi semoga jadi sejarah. Sebagai Bapak Pembangunan Musi Rawas dan Sumsel secara keseluruhan.

Bagaimana kesannya soal Bandara Silampiri Musi Rawas?

Tadi saya mendarat di bandaranya. Kalau infrastruktur itu konsepnya dibangun dulu. Nanti akan mendatangkan kegiatan ekonomi yang lain. Karena harus ada keberpihakan infrastruktur bagi daerah-daerah seperti Musi Rawas ini. Harus dibangun dulu bandaranya. Dan sekarang sudah diperpanjang bandaranya, sebentar lagi Boeing bisa mendarat. Nah ini dengan pembangunan infrasrukturnya lengkap pasti akan meningkatkan aktivitas ekonomi, dan anak-anak muda bisa berpartisipasi. Itu adalah hasil dari infrastruktur yang dibangun. Dan Pak Bupati ini kan punya terobosan, dia inofatif.

Harapannya pada Bapak Ridwan Mukti?Beliau ini mestinya sih sudah tokoh nasional.

Saya doakan beliau bisa mendapat amanah di tempat lain, yang lebih besar amanahnya. Masih muda, enerjik, dan punya pendekatan kewirausahaan Wira

Sandiaga Uno: Saya Doakan

rM Dapat aManah

yang LeBih BeSar

Sebagai seorang pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno tentunya mempunyai kesibukan yang sangat padat. Tapi di tengah kesibukannya tersebut Sandi menyempatkan datang ke Musi Rawas pada 5 Desember 2012. Bertemu sahabatnya sejak salam, Ridwan Mukti, Bupati Musi Rawas.

14

wawa

ncara

FOTO

: ad

i Pra

Tam

a/ra

kyaT

mad

ani

Page 15: Koran Rakyat Madani edisi 2

1 6285268386xxx MERRY PalEMBang2 6281278113xxx PERiadi PalEMBang3 6281367715xxx BadaRUdin BanYUaSin4 6281373108xxx JaMiK a. BanYUaSin5 6281271554xxx liliK SiRWanTo MUBa6 6281977710xxx CUCUK RUdiono MUBa7 6281996290xxx liSa aRiYanTi MUSi RaWaS8 6281278433xxx ERni MUSi RaWaS9 6287898170xxx METa lUBUKlinggaU10 6287898146xxx MiSTadi lUBUKlinggaU11 6281532242xxx iPanRi SanRa EMPaT laWang12 6281279337xxx MUSoFa EMPaTlaWang13 6282177770xxx anggi laHaT14 6281373710xxx RUdi HaRTono laHaT15 6282372278xxx JUMiRa PagaRalaM

1 SHoliHaH SUngai lilinMUSi BanYUaSin

2 RidWan MUaRa SUgiHanBanYUaSin

3 naS’aT BPR RanaU TEngaHoKU SElaTan

4 SUTaRMini iliR TiMUR iiPalEMBang

5 SiSKa SEPTia UlFa BEliTang Madang RaYaoKU TiMUR

16 6285764995xxx PUTRi PagaRalaM17 6285267768xxx SaMiRi MUaRa EniM18 6285318677xxx HEngKi MUaRaEniM19 6289687552xxx agUS PRaBUMUliH20 6281996717xxx dESSY RaTnaSaRi PRaBUMUliH21 6282375771xxx SaRi oi22 6287796460xxx andiKa PUTRi anggRaini oi23 6285764710xxx MEdian oKi24 6285267786xxx iRa oKi25 6287796861xxx RUSMan EPEndi BaTURaJa/ oKU26 6285764516xxx noPRiZal oKU27 6281802969xxx oKTa oKUT28 62812717875xxx iMaM Rodin oKUT29 6282177766xxx MUJiTo oKUS30 6281377875xxx WaZiR.S. oKU SElaTan.

15kuis tebakskor

Kirim jawaban Anda melalui SMS ke 08985995721

Petunjuk penulisan Kabupaten/KotaPLG (PALEMBANG)LHT (LAHAT)LGU (LUBUK LINGGAU)OKU (OGAN KOMERING ULU)OKUT (OGAN KOMERING ULU TIMUR)OKUS (OGAN KOMERING ULU SELATAN)PGA (PAGARALAM)MUBA (MUSI BANYUASIN)MURA (MUSI RAWAS)BNY (BANYUASIN)MUE (MUARA ENIM)OKI (OGAN KOMERING ILIR)OI (OGAN ILIR)PRA (PRABUMULIH)EWG (EMPAT LAWANG)

a. 4.7%

b. 30%

c. 50%

DAPATKAnToTAl HADIAH

PEMENANGTTS RM 01

PEMENANG KUIS BEDA

Pemenang akan dihubungi oleh pihak Koran Rakyat MadaniPemenang akan dihubungi oleh pihak Koran Rakyat Madanidan tidak dipungut biaya apapun

Jawaban:RAKYAT MENCARI RIDWAN MUKTI

• sms paling lambat tgl 25 Januari 2013• Satunomorhanyabolehkirim1xsms• UntukpenulisanKabupaten/Kotasilahkan ikuti petunjuk penulisan Kabupaten/kota • Akandipilih30orangpemenangyangakanmendapatkanhadiahuangtunaimasing-masing1juta

BumiSriwijayamungkinterlalusempitbaginya.SalahseorangputradaerahSumateraSelatan,AlexNoerdin,denganberaniikutbersaingdalamajangbergengsidiIbukota:PilkadaGubernurJakarta.MeskidariluarJakarta,namunAlexberhasilmenarikhatisebagianwargaJakarta.

Berapa persentase suara yang diraih Alex di Pilkada Jakarta dari total keseluruhan suara sah?

cUKUPKIRIM

SMSSEKAlI

SAjA

kuis

rp 30 jUTA*

caranyaketik:SKOR(spasi)Nama Anda(spasi)Umur(spasi) Kota/Kabupaten(spasi)Jawaban contoh: SKOR PITOYO 30 PLG C

Page 16: Koran Rakyat Madani edisi 2

Cara Mengaktifkan: Telkomsel: ketik Kode RBT kirim ke 1212 Contoh : KSUAA (kirim ke 1212)

Indosat: Ketik SET <spasi> KODE LAGU kirim ke 808 Contoh : SET 1906924 (kirim ke 808)

XL: Ketik Kode Lagu kirim ke 1818 Contoh : 18700973 (kirim ke 1818)

Esia: ketik RING <spasi> Kode Lagu kirim ke 888 Contoh : RING 8210050 (kirim ke 888)

Kamseupayversi RM By : Shelly Puspita

www.ridwanmukti.com

Telkomsel : KSUAAIndosat : 1906924XL : 18700973Esia : 8210050

AKTIFKANNADA SAMBUNG

DAPATKAN !HADIAH TOTAL

Rp. 20 JUTACukup dengan mengkatifkannada sambung tersebut selama satu bulan

untuk 100 orang