Kopmonen Journal

15
Dec 4, '08 8:25 AM untuk semuanya KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI Wahyu Indarto 06601244177 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI 1. PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA BAGI PETUGAS KESEHATAN http://pbprimaciptautama.blogspot.com/2007_05_01_archive.html Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-

description

joournal

Transcript of Kopmonen Journal

Page 1: Kopmonen Journal

Dec 4, '08 8:25 AMuntuk semuanya

KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI

Wahyu Indarto

06601244177

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2008

KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI

 

1. PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA BAGI PETUGAS KESEHATAN

http://pbprimaciptautama.blogspot.com/2007_05_01_archive.html

 

Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan

tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi masing-

masing.

Page 2: Kopmonen Journal

Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi

kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan kelompok

yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness). Dalam buku panduan ini

(PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA BAGI PETUGAS KESEHATAN)hanya

dijelaskan komponen kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan.

1. Komposisi tubuh

o Adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan Indeks Massa Tubuh (IMT).

Lemak cepat meningkat setelah berumur 30 tahun dan cenderung menurun setelah

berumur 60 tahun.

o Memberi bentuk tubuh.

o Pengukuran : Skinfold callipers, IMT, IMT = (Berat Badan Dalam kg : Tinggi Badan

Dalam M2)

o Obesitas pada anak-anak disebabkan oleh : hipeplasi dan hipertropi sel adiposit serta

input berlebihan.

o Obesitas pada orang dewasa oleh : hiperplasi dan hipertropi sel adiposit serta output yang

kurang.

 

2. Kelenturan/fleksibilitas tubuh

o Adalah luas bidang gerak yang maksimal pada persendian, tanpa dipengaruhi oleh suatu

paksaan atau tekanan.

Page 3: Kopmonen Journal

o Dipengaruhi oleh: Jenis sendi; Struktur tulang; Jaringan sekitar sendi, otot, tendon dan

ligamen.

o Wanita (terutama ibu hamil) lebih lentur dari laki-laki.

o Anak-anak lebih besar dari orang dewasa.

o Puncak kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas.

o Penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot.

o Dapat mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah

mengalami cedera).

o Pengukuran: Duduk tegak depan (Sit and reachTest) Flexometer.

3. Kekuatan Otot

o Adalah kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakankemampuan untuk

membangkitkan tegangan terhadap suatutahanan.

o Laki-laki kira-kira 25% lebih besar dari wanita (Testoteronmerupakan anabolik steroid).

o Diukur dengan dinamometer.

 

4. Daya tahan jantung paru

o Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada

waktu kerja dalam mengambilO2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya

Page 4: Kopmonen Journal

keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan untuk proses

metabolisme tubuh.

o Kemampuan otot-otot besar untuk melakukan pekerjaan cukup berat dalam waktu lama

secara terus menerus.

o Merupakan komponen kebugaran jasmani terpenting.

o Pengukuran : test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test,Ergocycles test.

5. Daya tahan otot

o Merupakan kemampuan untuk kontraksi sub maksimal secaraberulang-ulang atau untuk

berkontraksi terus menerus dalamsuatu waktu tertentu.

o Mengatasi kelelahan.

o Pengukuran : Push up test, Sit up test.

2. PENGUKURAN KESEGARAN JASMANI

http://mail.uns.ac.id/~ismaryati/Materi/BABIII/BABIII.htm

Komponen Kesegaran Jasmani

1. Kelincahan

Kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang sangat diperlukan

untuk semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-

bagiannya. Disamping itu kelincahan merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki

keterampilan gerak dan teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan

Page 5: Kopmonen Journal

koordinasi gerak. Lebih lanjut, kelincahan sangat penting untuk jenis olahraga yang

membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan-perubahan situasi dalam

pertandingan.

Berkaitan dengan hal di atas, kelincahan dibedakan menjadi kelincahan umum, yang

biasanya nampak pada berbagai aktivitas olahraga dan kelincahan khusus yang berkaitan dengan

teknik gerakan olahraga tertentu. Jika ditinjau dari sudut anatomis kelincahan umum melibatkan

gerakan seluruh segmen bagian tubuh dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen tubuh

tertentu.

Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh atau bagian-

bagiannya secara cepat dan tepat (Kirkendall, Gruber, dan Johnson, 1987:122). Selain dikerjakan

dengan cepat dan tepat, perubahan-perubahan tadi harus dikerjakan dengan tanpa kehilangan

keseimbangan. Dari batasan ini, terdapat tiga hal yang menjadi karakteristik kelincahan, yaitu:

perubahan arah lari, perubahan posisi tubuh, dan perubahan arah bagian-bagian tubuh.

 

Karakteristik kelincahan sangat unik. Kelincahan memainkan peranan yang khusus

terhadap mobilitas fisik. Kelincahan bukan merupakan kemampuan fisik tunggal, akan tetapi

tersusun dari komponen koordinasi, kekuatan, kelentukan, waktu reaksi, dan power.Komponen-

komponen tersebut saling berinteraksi. Keterkaitan di antara komponen-komponen kelincahan

oleh Bompa (1993: 6)

2. Keseimbangan

Page 6: Kopmonen Journal

Terdapat dua macam keseimbangan yaitu keseimbangan statis dan dinamis.

Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan seimbang dalam

keadaan diam. Sedangkan keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan

keadaan seimbang dalam keadaan bergerak, misalnya berlari berjalan, melambung dan

sebagainya. Kualitas keseimbangan dinamis bergantung pada mekanisme dalam saluran

semisirkular, persepsi kinestetik, tendon dan persendian, persepsi visual selama melakukan

gerakan, dan kemampuan koordinasi. Keseimbangan merupakan kemampuan yang penting

karena digunakan dalam aktivitas sehari-hari, misalnya berjalan, berlari, sebagian terbesar

olahraga dan permainan.

3. Koordinasi

Koordinasi didefinisikan sebagai hubungan yang harmonis dari hubungan saling

pengaruh di antara kelompok-kelompok otot selama melakukan kerja, yang ditunjukkan dengan

berbagai tingkat keterampilan. Koordinasi ini sangat sulit dipisahkan secara nyata dengan

kelincahan, sehingga kadang-kadang suatu tes koordinasi juga bertujuan mengukur kelincahan.

4. Power

Power atau daya ledak disebut juga sebagai kekuatan eksplosif (Pyke & Watson, 1978).

Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta

melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya.

Batasan yang baku dikemukakan oleh Hatfield (1989) yaitu: power merupakan hasil perkalian

antara gaya (force) dan jarak (distance) dibagi dengan waktu (time) atau dapat juga power

Page 7: Kopmonen Journal

dinyatakan sebagai kerja dibagi waktu (Kirkendall, 1987). Dengan demikian tes yang bertujuan

untuk mengukur power seharusnya melibatkan komponen gaya, jarak, dan waktu.

Banyak tes power yang sekarang digunakan tidak melibatkan komponen gaya, jarak, dan

waktu. Kenyataannya hanya mengukur jarak sebagai hasil kerja. Misalnya, Vertical Jump Test,

Standing Broad atau Long Jump, Vertical Arm-Pull (distance). Pengukuran yang hanya

mengukur jarak sebagai hasil kerja disebut sebagai Athletic Power (Johnson & Nelson, 1986,

Thomas & Nelson, 1990). Athletic Power tidak tepat digunakan untuk mengukur power apabila

pengukuran tersebut bertujuan untuk penelitian. Bila bertujuan untuk penelitian, pengukuran

power menggunakan Work Power (Johnson & Nelson, 1986, Thomas & Nelson, 1990). Dalam

pengukuran Work-Power, usaha-usaha khusus biasanya dilakukan untuk meminimalkan

gerakan-gerakan yang tidak berguna, agar hasil yang maksimum dapat di keluarkan oleh

kelompok otot tertentu yang diukur. Vertical Arm-Pull Test (Work), Vertical Power Jump Test,

dan.Margaria-Kalamen Power Test merupakan tes-tes yang bertujuan untuk mengukur Work

Power.

Agar data yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan, selain memperhatikan

bentuk tes power juga harus dibedakan jenis power yang akan diukur. Bompa (1990),

membedakan power menjadi dua, yaitu power siklik dan asiklik. Pembedaan jenis ini dilihat dari

segi kesesuaian jenis gerakan atau ketrampilan gerak. Dalam kegiatan olahraga power tersebut

dapat dikenali dari perannya pada suatu cabang olahraga. Cabang-cabang olahraga yang lebih

dominan power asikliknya adalah melempar, menolak, dan melompat pada atletik, unsur-unsur

gerakan senam, beladiri, loncat indah, dan permainan. Sedangkan olahraga seperti lari cepat,

dayung, renang, bersepeda, dan yang sejenis lebih dominan power sikliknya.

Page 8: Kopmonen Journal

5. Waktu Reaksi 

6. Daya tahan Paru-Jantung

7. Kelentukan

8. Kekuatan

9. Daya tahan Otot

10. Anthropometri dan Komposisi Tubuh

3. POLA MAKAN SEHAT UNTUK MENUNJANG KEBUGARAN ATLIT

Oleh:Toto SudargoIKM-FK UGM YOGYAKARTA 2007

http://www.dkk-bpp.com/index.php?option=com_content&task=view&id=147&Itemid=2

Komponen Kesegaran Jasmani

Wahjoedi (2001) menjelaskan bahwa kesegaran jasmani dapat diklasifikasikan menjadi

dua, yaitu :

1)    Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan (health related fitness).

Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness) meliputi :

a) Daya tahan jantung-paru adalah kapasitas sistem jantung, paru dan pembuluh darah

untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup

lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Daya tahan jantung paru sangat penting untuk

Page 9: Kopmonen Journal

menunjang kerja otot dengan mengambil oksigen dan menyalurkannya ke seluruh jaringan otot

yang sedang aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh.

b) Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang

beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu tertentu.

c) Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau

sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Seseorang mungkin memiliki

kekuatan pada bagian otot tertentu namun belum tentu memiliki pada bagian otot lainnya. Pada

pengukuran kekuatan otot, yang diukur adalah kekuatan kontraksi volunter maksimal (maximal

voluntary contraction-MVC), di mana kekuatan otot harus maksimal dan kontraksi tidak terjadi

akibat rangsangan eksternal tetapi benar-benar secara suka rela (volunter atau voluntary).

d) Kelentukan (flexibility) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui

ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal. Kelentukan gerak tubuh pada

persendian tersebut, sangat dipengaruhi oleh : elastisitas otot, tendon dan ligamen di sekitar sendi

serta kualitas sendi itu sendiri. Terkait dengan kesehatan, maka kelentukan merupakan salah satu

parameter atau tolok ukur kesembuhan akibat cedera dan penyakit-penyakit sistem

muskuloskeletal.

e) Komposisi tubuh (body composition) digambarkan dengan berat badan tanpa lemak

dan berat lemak. Berat badan tanpa lemak terdiri dari massa otot, tulang dan organ-organ tubuh.

Masing-masing unsur tersebut memiliki komposisi sebagai berikut :

- Massa otot                 : 40 – 50%

Page 10: Kopmonen Journal

- Tulang            : 16 – 18%

- Organ-organ tubuh     : 29 – 39%

Berat lemak dinyatakan dalam persentasenya terhadap berat badan total. Secara umum

dapat ditarik konklusi bahwa semakin kecil persentase lemak, maka akan semakin baik kinerja

seseorang.

2)    Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Keterampilan (skill related fitness).

Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan gerak (motorskill related fitness)

meliputi :

a) Kecepatan (speed) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan dalam waktu

yang sesingkat-singkatnya.

b)  Kecepatan reaksi (reaction speed) adalah waktu yang diperlukan untuk memberikan

respon kinetik setelah menerima suatu stimulus atau rangsangan. Rangsangan (stimulus) untuk

bereaksi tersebut dapat bersumber dari : pendengaran, pandangan (visual), rabaan maupun

gabungan antara pendengaran dan rabaan.

c) Daya ledak (power) adalah kemampuan tubuh yang memungkinkan otot atau

sekelompok otot untuk bekerja secara eksplosif.

d) Kelincahan (agility) adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah secara cepat

tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan.

Page 11: Kopmonen Journal

e) Keseimbangan (balance) adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi atau

sikap tubuh secara tepat pada saat melakukan gerakan. Keseimbangan tersebut dapat berupa

keseimbangan statis (static balance) pada saat berdiri maupun keseimbangan dinamis (dynamic

balance) pada saat melakukan suatu gerakan tertentu.

f) Ketepatan (accuracy) adalah kemampuan tubuh atau anggota tubuh untuk

mengarahkan sesuatu sesuai dengan sasaran yang dikehendaki.

g) Koordinasi (coordination) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan

secara tepat, cermat dan efisien. Koordinasi menyatakan hubungan berbagai unsur yang terjadi

pada setiap gerakan

pleonasme.multiply.com/journal/item/8?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem