KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina...

22
No. 03 - Mei.2017 KOPERASI & UKM @KemenkopUKM Koperasi Perikanan di Pentas Industrialisasi Membuka Peluang Koperasi Salurkan KUR Nyoman Suwirta Hakikat Koperasi adalah Kerja Sama KOPERASI PERIKANAN di Pentas Industrialisasi H.18 H.12 H.03

Transcript of KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina...

Page 1: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

No. 03 - Mei.2017KOPERASI & UKM

@KemenkopUKMKoperasi Perikanan diPentas Industrialisasi

Membuka Peluang Koperasi Salurkan KUR

Nyoman SuwirtaHakikat Koperasi adalah Kerja Sama

KOPERASI PERIKANANdi Pentas Industrialisasi

H.18H.12H.03

Page 2: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

20172

Kepala Biro Umum Penanggung Jawab: Hardiyanto, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat: Darmono, MM Redaktur-Kepala Bagian Tata Usaha: Drs. Bambang Sunaryo, Penyunting/Editor-Kasubag Advokasi Hukum: M.Maulana, S.I.Kom, Penyunting/Editor: Edy Haryana, S.Sos, Desain: Muhammad Ali, Adhiguna Suryadi, Mulyadi, Fotografer: Timbul Priyono, Topik, Kurniawan, Sekretariat: Nurlailah, Fira Desiana Nasril, Suhandi, Imam Ahmad Al Hushori, Sutarsono. S.sos, Ali Imron Rasidi, Rr. Dwitya Suci, Pradityo Ariwibowo, Nur Sholeh, M. Kamal, Wira Suanda

Daftar isi

21 KABAR DAERAH Pemprov Kaltara: Mengejar Ketertinggalan dari Ujung Utara Indonesia

22 GALERI FOTOGaleri Foto

INSPIRASI UKM: Gagal menggapai impian untuk menjadi bankir tak membuat Septian Jasiah Wijaya patah arang. Sebagai lulusan Diploma Teknologi Managemen Ternak Angkatan 48 IPB, ia langsung banting setir ke kandang sapi.

Seiring cita-cita Indonesia untuk

menjadi poros maritim dunia,

industrialisasi perikanan harus

dibangun dan diperkuat. Di sisi lain,

industrialisasi perikanan pun

hendaknya memberikan rasa adil dan

kesejahteraan yang merata.

Itulah sebabnya, industrialisasi harus

bertumpu pada usaha-usaha ekonomi

kerakyatan, yaitu fokus pada nelayan,

bukan sekadar pada usaha besar.

Koperasi nelayan sebagai kekuatan

ekonomi rakyat di pesisir dan

kampung-kampung nelayan sangat

penting untuk lebih diberdayakan.

Hingga ke depan, nelayan tidak

sekadar menangkap ikan setelah itu

dijual tanpa memberikan nilai tambah

apapun, tapi lebih dari itu nelayan

melalui koperasi bisa turut serta

mengambil bagian dalam industrialisasi

perikanan.

Oleh karena itu, pengembangan

koperasi nelayan hendaknya menjadi

prioritas dan tujuan utama. Meski saat

ini sejumlah koperasi nelayan sudah

terbukti mampu menyejahterakan

anggotanya. Tapi, butuh upaya lebih

besar lagi untuk menghidupkan

koperasi-koperasi nelayan yang lain.

Dengan begitu, koperasi nelayan

secara keseluruhan bisa ikut dalam

proses industrialisasi mulai dari

penangkapan, pengolahan dan

produksi, hingga pemasaran.

Memang disadari, bukan mudah

dan butuh waktu untuk memperkuat

koperasi nelayan. Sejumlah

tantangan membentang, mulai dari

tantangan meningkatkan kompetensi

sumber daya manusia, menata

manajemen pengelolaan koperasi,

dan memperbesar komitmen untuk

menjadikan koperasi nelayan sebagai

kekuatan ekonomi di desa-desa.

Sebab sejatinya sejalan dengan

Program Pemerintah untuk menjadikan

Indonesia sebagai Poros Maritim

Dunia akan sangat dahsyat jika

didukung koperasi nelayan sebagai

salah satu pilar kekuatan. Nelayan

tidak hanya sebagai objek kebijakan

semata, tapi turut memberi andil dalam

pertumbuhan ekonomi.

Berbagai ketimpangan, kemiskinan

yang dialami nelayan selama ini akan

dapat teratasi. Kampung nelayan

tidak lagi menjadi kantong-kantong

kemiskinan, tapi sebagai pusat-pusat

kekuatan dan pertumbuhan ekonomi

baru.

Oleh karena itu, Kementerian

Koperasi dan UKM melalui berbagai

kebijakan telah turun memperkuat

koperasi nelayan. Aksi ini tidak akan

berhenti, terus dilakukan hingga

koperasi nelayan kuat, mandiri, dan

berkualitas.

Salam

KELEMBAGAAN:Kini, Perubahan Anggaran Dasar Koperasi Bisa Diurus Online

2 DAFTAR ISI

3 LIPUTAN KHUSUS

6 SEKRETARIAT

7 KELEMBAGAAN

8 PRODUKSI & PEMASARAN Jaringan Koperasi yang Bangkit dari Tidur Panjang

13 LPDB KUKMAsian Games 2018 Buka Peluang Pasar UKM

16 INSPIRASI UKMBuah Sukses Bisnis Sapi Perah

Page 3: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

32017

Koperasi Perikanan di Pentas Industrialisasi

Liputan Khusus

T ak terlalu berlebihan rasanya

bila Presiden Joko Widodo

(Jokowi) menilai bahwa sektor

kelautan dan perikanan bisa menjadi

motor penggerak perekonomian

nasional. Selain karena dua pertiga

wilayah Indonesia adalah laut, per-

ekonomian global yang selama ini

digerakkan oleh industri dan manu-

faktur sedang melambat.

Potensi kelautan dan perikanan

memamg masih begitu besar say-

angnya hingga kini belum tergarap

optimal. Tercatat kontribusi sektor

tersebut terhadap Produk Domestik

Bruto (PDB) masih di bawah 30%.

“Banyak potensi laut dan perikanan

yang belum bisa kita maksimalkan,”

tegas Presiden.

Namun, Presiden Jokowi men-

gakui, pemerintah tidak fokus dan

sudah melewatkan potensi besar

yang ada dalam industri kemariti-

man. Jokowi menyebut, potensi

industri kemaritiman dari sektor peri-

kanan ini bernilai US$D1,33 triliun

atau sekitar Rp19 ribu triliun. Tapi,

potensi besar itu belum dimanfaat-

kan dengan baik. “Kalau pengelo-

laannya hanya rutinitas, monoton,

tidak ada terobosan jangan harap

angka ini bisa didapatkan, 10% saja

sudah bagus, apalagi masuk Rp19

ribu triliun,” tandas Presiden.

Buktinya, di dunia Indonesia masih

kalah jauh dalam hal ekspor peri-

kanan dibanding Vietnam. Dimana

Vietnam tercatat sebagai nomor dua,

sementara Indonesia pada posisi

nomor tujuh. Padahal, laut dan

potensi perikanan Indonesia sangat

luas dibanding Vietnam.

Menanggapi hal itu, Deputi Bidang

Produksi dan Pemasaran Kementrian

Koperasi dan UKM I Wayan Dipta

menegaskan bahwa pihaknya sudah

sejak lama mendorong agar koperasi

yang bergerak di sektor perikanan

untuk menggeluti sektor olahan

hasil laut atau industrialisasi sektor

perikanan.

“Bahkan, sejak Menteri Koperasi

dan UKM dijabat oleh AAGN

Puspayoga, kita lebih fokus lagi

Page 4: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

20174

untuk memperkuat eksistensi kop-

erasi perikanan di Indonesia,” kata

Wayan.

Dan untuk mewujudkan itu, lanjut

Wayan, Kementerian Koperasi dan

UKM sudah menjalin kerja sama dan

koodinasi secara intensif dengan ke-

menterian lain, seperti Kementerian

Kelautan dan Perikanan(KKP) serta

Kementerian Dalam Negeri (Ke-

mendagri).

“Dengan KKP, kami sudah

melakukan MoU untuk memverifikasi

database koperasi perikanan yang

layak mendapat bantuan teknis dari

KKP. Sementara dengan Kemendag-

ri, kami sudah berkirim surat pada

2015 untuk melakukan sinergi dan

koordinasi dalam mengembalikan

pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan

atau TPI ke koperasi,” jelas Wayan.

Selain TPI, koodinasi Kemen-

kop UKM dengan Kemendagri

juga dalam bentuk pengadaan

bahan bakar solar untuk nelayan

melaut.“Karena, bagaimana pun juga

bila nelayan akan melaut tapi bahan

bakar tidak tersedia dan harganya

mahal, ongkos produksinya menjadi

semakin tinggi,” katanya.

Menurut Wayan, bila TPI dike-

lola oleh koperasi perikanan,

maka masalah-masalah sep-

erti musim paceklik, dana sosial

asuransi, tabungan kesehatan, dan

sebagainya, tidak akan ada masalah.

Tapi, sekarang, dana APBN yang

dikeluarkan untuk anggaran asur-

ansi, khususnya di sektor perikanan

relatif belum efisien. “Dulu, ketika TPI

dikelola koperasi, hal-hal seperti itu

bukanlah masalah. Kita juga sudah

membantu cooling unit, pengadaan

kapal-kapal. Sudah banyak Kemen-

kop UKM membantu pengadaan

kapal. Dan kita terus mendorong ke

depan agar koperasi perikanan untuk

memasuki kancah industri. Jadi,

itu bukanlah sesuatu yang baru bagi

kita,” kata Wayan.

Data Kemenkop dan UKM

menunjukkan, ada sejumlah koperasi

perikanan yang sudah memiliki unit

industri pengolahan ikan. Di anta-

ranya, KSU Muara Baimbai di Kabu-

paten Serdang Bedagai, Sumatera

Utara, yang memiliki produk olahan

kerupuk ikan dan kerupuk Mangrove;

KSU Asap Indah di Kabupaten De-

mak, Jawa Tengah, dengan produk

olahan ikan asap; KUD Mina Jaya

Kendal di Kabupaten Kendal, Jawa

Tengah, dengan produk olahan ikan

Bandeng presto; dan KSU Sumber

Makmur Sejahtera di Tulungagung,

Jawa Timur, dengan produk olahan

ikan lele.

Selain itu ada KUD Mina Selat Bali

di Situbondo, Jawa Timur, dengan

produk olahan ikan segar dan ikan

kering; KSU Putri Bahari di Kabupat-

en Trenggalek, Jawa Timur, dengan

produk olahan hasil produksi ikan;

serta KSU Warih Sejahtera Bayat

di Klaten, Jawa Tengah, dengan

produk olahan ikan Nila crispy.

Bahkan, ada eberapa nama

koperasi perikanan yang tergolong

besar, baik dari sisi aset maupun

omzet usaha. Di antaranya, KUD

Mina Fajar Sidik, Koperasi Mina

Bahari (Subang), Koperasi Mina

Jaya (Jakarta Utara), Koperasi Mino

Saroyo (Cilacap), Koperasi Sarono

Mino (Pati), Koperasi Mina Sumitra

(Indramayu), Koperasi Mina Tani

Brondong (Lamongan), dan Koperasi

Mino Blambangan (Banyuwangi).

Selain koperasi perikanan, banyak

juga UKM anggota koperasi peri-

kanan yang sudah menekuni sektor

industri pengolahan hasil ikan. Sebut

saja, UKM Rizki Mulia di Surakarta,

Jawa Tengah, dengan produk olahan

abon ikan kakap dan lele; UKM Abon

Lele Sangkuriang di Surakarta, Jawa

Tengah, dengan produk olahan abon

ikan lele; UKM pengolahan ikan

bandeng di Surakarta, Jawa Tengah,

dengan produk olahan bandeng

presto; UKM Tri Budi Kuncoro di

Nusukan, Solo, dengan produk

olahan abon ikan lele; UKM Abon

Listina di Kota Solo, Jawa Tengah,

dengan produk olahan abon ikan

tongkol.

Hal yang pasti, kata Wayan, tugas

dan fokus Kemenkop UKM di sektor

perikanan ada tiga yakni dari sisi

perkuatan kelembagaan koperasi

perikanan di seluruh Indonesia,

pengembangan SDM (baik pening-

katan kapasitas nelayan dan juga

anggota koperasi perikanan), serta

program pembiayaan.

“Tujuannya, mendorong koperasi

perikanan untuk masuk ke sektor

industri. Sehingga, potensi perikanan

dari hulu hingga hilir bisa mereka

kelola secara maksimal. Selama ini,

yang menikmati potensi itu orang

lain, bukan nelayan, bukan masyara-

kat, juga bukan anggota koperasi

perikanan,” tegas Wayan.

Sekali lagi, Wayan menegaskan

bahwa koordinasi dan sinergi dengan

KKP dan Kemendagri harus terus

diintensifkan.“Kemenkop UKM akan

terus memberikan bantuan berupa

bimbingan teknis dan pendamp-

ingan khusus untuk produksi dan

pemasaran. Sudah banyak juga

kita mengajak mereka melakukan

promosi di banyak pameran atau

eksibisi, di dalam dan luar negeri,”

papar Wayan.

Pengelolaan TPI

Sedangkan khusus terkait pengem-

balian pengelolaan Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) ke

koperasi, Wayan menyebut

keberadaan UU Otonomi Daerah.

“Artinya, ya UU itu harus diubah.

Tapi, meski begitu, meski TPI diatur

oleh Pergub, Perbup, atau Perwali,

pada praktiknya TPI dikelola oleh

koperasi. Hanya saja, sifatnya masih

semi atau tidak full. Di banyak dae-

rah, UPT-nya tidak bekerja maksi-

mal, tapi dikelola dengan baik oleh

orang-orang koperasi, bukan oleh

koperasinya. Jadi, tidak maksimal

dalam pengelolaannya,” ungkap

Wayan.

Oleh karena itu, kata Wayan, saat

dirinya menghadiri milad Himpunan

Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI),

pihaknya sudah meminta semua

Page 5: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

52017

pihak untuk terus berjuang agar

pengelolaan TPI dikelola koperasi

perikanan.

Sementara itu anggota DPR

RI yang juga Ketua Umum Induk

Koperasi Perikanan Indonesia

(IKPI) Ono Surono mengamini hal

itu. Ono menyebut bahwa TPI

harus menjadi ‘core business’ ko-

perasi perikanan. Selama ini, peran

dan wewenang koperasi perikanan

adalah melakukan penyelenggaraan

dan pengelolaan TPI berdasarkan

izin bupati yang diatur oleh Perda.

“Padahal, bila TPI dikelola kop-

erasi, banyak memiliki keuntungan di

antaranya yakni PAD atau retribusi

naik, pembinaan dan pengawasan

terhadap nelayan berjalan baik.

Dan sebagai pusat penangkapan

nelayan, harga ikan terkendali

dengan baik yang mengarah pada

keuntungan nelayan. Sedangkan bila

dikelola Pemda, hanya target PAD

dan retribusi saja yang terpenuhi,”

kata Ono.

Oleh karena, di mata Ono,

peran koperasi idealnya masuk

pada wilayah produksi, distribusi,

dan konsumsi, sekaligus penguatan

kelembagaan nelayan atau pelaku

usaha perikanan. Hanya saja, dukun-

gan pemerintah belum mengarah ke

sana. “Misalnya, Tempat Pelelangan

Ikan (TPI) masih banyak yang mang-

krak dan dikelola Dinas Perikanan

setempat. Koperasi nelayan belum

menjadi koperasi penyalur KUR,

serta KKP lebih mendorong pelaku

usaha untuk membentuk PT/CV dari-

pada koperasi untuk memperbaiki

masalah perizinan kapal. Koperasi

perikanan yang bisa menjadi lem-

baga usaha nelayan adalah mereka

yang diberi hak untuk mengelola

koperasi,” ungkap Ono.

Ono mengakui bahwa ma-

sih ada beberapa kendala yang

masih dihadapi koperasi perikanan

dalam menuju industrialisasi sektor

perikanan nasional. “Kita mem-

butuhkan regulasi seperti UU dan

Perda Pengelolaan TPI oleh koperasi

perikanan, pembiayaaan KUR, mikro

nelayan/perikanan oleh koperasi

perikanan, hingga kelembagaan ne-

layan/badan usaha melalui koperasi

perikanan,” papar Ono.

Meski begitu, Ono menyebut se-

jumlah regulasi yang sudah berpihak

ke koperasi. Seperti UU Perlindun-

gan dan Pemberdayaan Nelayan,

Pembudidaya Ikan dan Petambak

Garam, sudah mewadahi peran

koperasi dalam kelembagaan.

Bahkan, Ketua Pelaksana Harian

Dewan Koperasi Indonesia (Deko-

pin) Agung Sudjatmoko dengan

tegas menyatakan bahwa TPI

harus dikembalikan pengelolaannya

kepada koperasi. “Tetapi, karena

regulasi, maka 90% lebih diambil alih

oleh Pemprov atau Pemkab/Pemkot.

Untuk itu, Kemenkop UKM harus

mengeluarkan regulasi yang kuat,

mungkin setingkat UU atau PP agar

fungsi TPI dikembalikan pengelo-

lanya pada koperasi,” jelas Agung.

Agung menambahkan, TPI seha-

rusnya dikelola koperasi perikanan

karena itu wujud kedaulatan nelayan

dalam membangun kesejahteraan-

nya. Karena, penentuan harga dan

hasil tangkap ikan ditentukan oleh

pasar yang dikendalikan koperasi.

Menurut Agung, banyak kelebihan

TPI yang dikelola koperasi antara lain

sebagai bentuk kedaulatan nelayan,

meningkatkan pendapatan koperasi

dan kesejahtetaan nelayan, dan

fleksibilitas manajemen. Sedangkan

kekurangannya antara lain kapa-

sitas SDM, sarana prasarana, dan

transparansi manajemen nelayan

yang masih lemah.

“Secara umum, sebenarnya

masing-masing punya plus minus-

nya. Tetapi, TPI dikelola kop-

erasi lebih baik dibanding ditangani

Pemda. Idealnya, TPI dikembalikan

ke koperasi, Pemda melakukan pen-

gawasan terhadap tata kelola TPI,

dan bangun sistem modernisasi TPI

oleh sinergi Pemda dan koperasi,”

pungkas Agung. •

Page 6: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

20176

K ebutuhan terhadap basis

data koperasi sangat be-

sar. Tanpa data yang aku-

rat dan lengkap, penyusunan kebi-

jakan akan sulit dilakukan.

Itu sebabnya, Menteri Koperasi

dan UKM Puspayoga membuat

kebijakan penyusunan database

koperasi sebagai program priori-

tas kementerian.

Program yang mulai diluncurkan

pertengahan 2015 itu direalisasikan

salah satunya dengan mewajibkan

koperasi untuk memiliki sertifikat

Nomor Induk Koperasi (NIK).

Sayangnya untuk menerapkan

kebijakan tersebut tidak semudah

yang diharapkan. Meski sudah

berjalan hampir dua tahun hingga

sekarang pendataan koperasi

ternyata belum juga tuntas.

Ketentuan seluruh koperasi

harus memiliki sertifikat NIK belum

tercapai seluruhnya.

Bahkan faktanya, pelaporan data

koperasi dari daerah berjalan lambat.

Berdasarkan Online Data System

Kemenkop UKM, secara nasional

koperasi yang memiliki sertifikat

NIK baru 10.241 unit per 16 Mei

2017.

Padahal, data menggambarkan

koperasi yang aktif 152.390

unit dari jumlah koperasi keseluru-

han 208.659 unit.

Dari data koperasi yang memiliki

sertifikat NIK, perinciannya antara

lain di Jawa Timur sebanyak 2.836

koperasi, JawaTengah 1.299

Pentingnya Koperasi Segera Miliki NIK

koperasi, Jawa Barat 1.180

koperasi, dan Bali 1.126 koperasi.

Sekretaris Kementerian Koperasi

dan UKM Agus Muharram secara

khusus meminta Dinas Koperasi

dan UKM tingkat provinsi dan

kabupaten kota agar segera

menyukseskan program sertifikat

NIK.

“Saya mendapat informasi bahwa

hal itu belum berjalan baik.

Khususnya, NIK dari provinsi belum

sampai ke tingkat kabupaten

dan kota.

Saya mohon agar Kepala Dinas

segera menyelesaikan masalah

tersebut,” tegas Agus dalam

Rakortas Kemenkop UKM yang di-

hadiri para kepala dinas kabupaten/

kota, pada Selasa (16/5).

NIK merupakan identitas

koperasi yang dikeluarkan oleh

Kementerian Koperasi dan UKM

melalui pengajuan dan penilaian

dinas koperasi di masing-masing

kabupaten/kota.

Sebuah koperasi yang ingin

mendapat sertifikat NIK harus

memenuhi persyaratan, yaitu

Koperasi dalam ketegori sehat;

koperasi menjalankan Rapat

Anggota Tahunan (RAT)

dalam tiga tahun berturut-turut,

dan mengisi formulir profil koperasi.

Kemenkop UKM sudah mengu-

payakan agar proses

pengajuan sertifikat NIK semakin

mudah dan tidak dikenakan biaya.

Bahkan, sudah mulai diterapkan

pencetakan NIK mandiri yakni

koperasi dapat mencetak sendiri

serifikat NIK setelah melalui verifikasi

dari dinas koperasi setempat.

Hanya saja hal yang menjadi

tantangan dalam formulir profil

koperasi, maka koperasi wajib

mencantumkan laporan keuangan.

Hal ini menurut Agus Muharram

memang masih menjadi kendala

bagi koperasi yang tidak melak-

sanakan sistem pelaporan keuangan

dengan profesional. Jika koperasi

yang menjalankan RAT secara

konsisten, pasti laporan keuangan-

nya tidak akan menjadi kendala.

Setiap sertifikat NIK ditetapkan

berlaku selama dua tahun dan

dapat diperbaharui lagi.

Masa pemberlakuan sertifikat NIK

bertujuan agar setiap koperasi

tetap menjalankan tata kelola

koperasi dengan baik secara

konsisten dan terus-menerus.

Bahkan koperasi diharapkan

akan menunju perkembangan

pertumbuhan yang signifikan. •

Sekretariat

Page 7: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

72017

Kelembagaan

Kementerian Koperasi dan

UKM kembali melakukan

terobosan besar untuk

mempermudah manajemen koperasi

di Indonesia.

Lihat saja, setelah satu tahun

merilis pengurusan badan hukum

(BH) koperasi melalui sistem online

atau Sistem Administrasi Layanan

Badan Hukum Koperasi

(SISMINBHKOP), kini kementeri-

an yang dipimpin oleh Menteri Anak

Agung Gede Ngurah Puspayoga

itu telah merilis layanan perubahan

Anggaran Dasar (AD) koperasi juga

secara online.

“SISMINBHKOP merupakan

layanan online berbasis web yang

kami sediakan. Sistem ini bertujuan

untuk memberikan layanan terpadu

kepada para penggiat koperasi di

Indonesia. Ini merupakan hasil kerja

sama tiga pihak antara Kemenkop

UKM, dinas koperasi di daerah, dan

Ikatan Notaris Indonesia (INI),” kata

Deputi Bidang Kelembagaan

Kemenkop dan UKM Meliadi

Sembiring, pada acara peresmian

perubahan anggaran dasar koperasi

dan akses dinas online

SISMINBHKOP, di Jakarta, beberapa

waktu lalu.

Di acara yang dihadiri para Kepala

Dinas Koperasi dan UKM Provinsi

dan kalangan notaris itu, Meliadi

berharap, sistem ini dapat memberi-

kan kemudahan untuk pengguna

terutama notaris dalam pengajuan

SK badan hukum koperasi sekaligus

ketika melakukan proses perubahan

anggaran dasar koperasi.

“Dengan sistem ini juga di-

harapkan proses pengajuan yang

berhubungan dengan badan hukum

koperasi dapat diproses lebih cepat.

Kini, Perubahan Anggaran Dasar Koperasi Bisa Diurus Online

Yang jelas, pelayanan kepada

koperasi akan jauh lebih efisien dan

moderen karena sudah dilakukan

secara online,” ujar Meliadi.

Dia menjelaskan, SISMINBHKOP

dapat diakses secara online dengan

menggunakan komputer yang

terhubung ke dalam jaringan internet.

Alamat utama situs SISMINBHKOP

adalah sisminbhkop.id.

Alamat cadangannya adalah

sisminbhkop.depkop.go.id.

“Sebelum dapat menggunakan

sistem ini, pengguna sistem yaitu

notaris harus melakukan proses

registrasi melalui alamat situs SIS-

MINBHKOP.

Pengguna harus menyiapkan alamat

email yang aktif untuk melakukan

proses registrasi karena sistem akan

mengirimkan email verifikasi ke

alamat email pengguna,” kata

Meliadi.

Kirim Email

Sementara itu Asisten Deputi Bidang

Organisasi dan Badan Hukum

Koperasi Kementerian Koperasi dan

UKM Niniek Agustini menambahkan

untuk mengakses SISMINBHKOP,

pengguna hanya lerlu melakukan

verifikasi melalui tautan yang dikirim

ke email.

Selain itu pengguna bisa memakai

akun tersebut untuk login ke sistem

dan melengkapi dokumen yang di-

perlukan untuk proses verifikasi oleh

petugas Kemenkop dan UKM.

“Setelah permohonan notaris

disetujui, notaris baru dapat

melakukan aktifitas yang berhubun-

gan dengan fungsi terkait badan

hukum koperasi,” kata Niniek.

Hanya saja, Niniek mengingatkan,

untuk keamanan, seluruh dokumen

dalam bentuk soft file yang perlu

diunggah atau diupload harus diper-

siapkan dalam bentuk PDF, baik satu

halaman maupun beberapa halaman.

“Bagi koperasi yang belum

menyiapkan AD dan ART, bisa

mengunduh template AD dan ART

pada tautan yang sudah disediakan.

Bagi pemohon yang telah mempun-

yai AD dan ART yang telah disahkan

dapat melanjutkan proses pengajuan

ke langkah selanjutnya,” pungkas

Niniek. •

Page 8: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

20178

Produksi & Pemasaran

J ika diibaratkan sapu lidi, ko-

perasi akan semakin kuat jika

membentuk jaringan yang sal-

ing terkonsolidasi baik dalam usaha

maupun pemasarannya.

Oleh karena itulah, Kementerian

Koperasi dan UKM memfasilitasi

koperasi di Indonesia untuk memben-

tuk jaringan usaha agar semakin luas

jaringan pemasarannya sekaligus kian

mudah dalam memenuhi pasokan

bahan baku dalam proses produksi.

Deputi Bidang Produksi dan

Pemasaran Kemenkop dan UKM I

Wayan Dipta mengatakan di tengah

semakin ketatnya persaingan usaha

saat ini, peningkatan daya saing

produk dan usaha koperasi melalui

perluasan jaringan pemasaran antar-

koperasi serta kemudahan dalam

pemenuhan bahan baku proses

produksi masing-masing Koperasi,

perlu diintensifkan.

Untuk kepentingan itulah pihaknya

menggelar Temu Konsultasi Pengem-

bangan Kerja sama Usaha Koperasi

secara rutin. Tercatat acara serupa

pernah digelar di Jakarta, pada Feb-

ruari 2017 yang kemudian berlanjut

pada 8 Mei 2017 di Sanur Paradise

Hotel, Denpasar-Bali.

“Dalam dua ajang temu konsultasi

ini, dilakukan penandatanganan

kesepakatan oleh beberapa kop-

erasi yang telah bernegoisasi untuk

melakukan kerja sama,” kata Wayan.

Jika di Jakarta pada Februari lalu

ditandatangani 50 perjanjian kerja

sama (Memorandum of Understand-

ing/MoU), di Bali ditandatangani 40

perjanjian kerja sama antarkoperasi.

“Model kerja sama ini dapat

digalakkan di daerah masing-masing

maupun lintas daerah,” katanya.

Jaringan Koperasi yang Bangkit dari Tidur Panjang

Pihaknya mencatat kegiatan temu

konsultasi di Bali diikuti oleh ± 250

orang dari 62 koperasi yang berasal

dari delapan provinsi, yaitu Jawa Ten-

gah, Bali, Jawa Barat, Jawa Timur,

Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara,

Nusa Tenggara Barat, dan Nusa

Tenggara Timur.

Adapun bentuk penandatanga-

nan kerja sama jaringan koperasi, di

antaranya

penjualan beras dan jagung (12 kop-

erasi), saprodi (6 koperasi), pembelian

beras dan obat-obatan pertanian

(2 koperasi), penjualan kakao dan

pemasaran produk cokelat ( 2 kop-

erasi), pemasaran jeruk (4 koperasi),

serta pemanfaatan lahan hutan untuk

agrowisata (2 koperasi).

Selanjutnya kerja sama pembe-

lian itik pedaging dan pengolahan

sampah (2 koperasi), pembibitan sapi

perah (2 koperasi), pengadaan pakan

ternak, sapi perah penampungan

susu segar (2 koperasi), serta distri-

busi dan pengolahan daging sapi (2

koperasi).

Ada pula koperasi yang bekerja

sama dalam hal penjualan rumput

laut (6 koperasi), distribusi air mineral

dan pembelian jamur tiram (2 kop-

erasi), jasa keuangan untuk USP Unit

Simpan Pinjam) sebanyak 5 koperasi,

peningkatan kapasitas SDM (2 kop-

erasi), penyaluran dupa (4 koperasi),

serta kerja sama ritel sebanyak 7

koperasi.

Prinsip Koperasi

Wayan mengatakan pelaksanaan

kerja sama antarkoperasi secara ber-

jaringan merupakan pengejawantahan

dari tujuh prinsip koperasi.

Prinsip koperasi meliputi keang-

gotaan bersifat sukarela dan terbuka,

pengelolaan dilakukan secara de-

mokrasi, pembagian SHU dilakukan

secara adil sesuai dengan besarnya

jasa usaha masing-masing anggota,

serta pemberian balas jasa yang

terbatas terhadap modal. Selanjutnya

kemandirian, pendidikan perkopera-

sian, serta kerja sama antarkoperasi.

“Kerja sama ini bisa menjadi

embrio terciptanya koperasi yang

lebih besar baik dalam skala usaha

maupun jaringan bisnis,” kata Wayan.

Dengan demikian ia menambah-

kan, mereka akan mampu bersaing di

wilayahnya masing-masing melalaui

penguatan jaringan koperasi ini.

Ia mengatakan, dalam sejarahn-

ya kerja sama antara koperasi ini su-

dah ada dengan nama JUK (Jaringan

Usaha Koperasi). Namun sayangnya

karena tidak terkawal dengan baik,

lama-kelamaan kerja sama itu hilang

begitu saja.

“Kini dengan kerja sama jaringan

koperasi model terbaru ini, kita akan

kawal terus sampai ke seluruh kop-

erasi di Indonesia khususnya untuk

koperasi produksi,” kata Wayan. •

Page 9: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

92017

Restrukturasi Usaha

Dengan format yang telah distan-

darkan itu maka database KUMKM

online yang dikelola PLUT KUMKM

bisa digunakan sebagai baseline

bagi program #UMKMnaikkelas.

Database tersebut juga bermanfaat

untuk keperluan akses pembiayaan

dan “credit rating”.

Data perkembangan UKM yang

akan menjadi target diinput oleh

pendamping PLUT-KUMKM seluruh

Indonesia sebanyak 37.463 UKM.

Untuk Regional II di Makassar

ditargetkan sebanyak 16.700 UKM

dengan rincian dari masing-masing

PLUT-KUMKM Provinsi/Kabupaten/

Kota yakni Provinsi Sulsel 325 UKM,

Kota Palopo 1.206 UKM, Kabupaten

Bantaeng 2.569 UKM, Kabupaten

Wakatobi 45 UKM, Provinsi Sulbar

851 UKM, Provinsi Sulut 400 UKM,

Provinsi Sulteng 31 UKM, Provinsi

Gorontalo, 4.709 UKM, Provinsi Bali

800 UKM, Provinsi Kaltim 430 UKM,

Provinsi Maluku 800 UKM, Provinsi

Malut 720 UKM, Provinsi NTT 3.573,

dan Provinsi Papua Barat 241. •

K ementerian Koperasi dan

UKM meluncurkan Aplikasi

Pusat Layanan Usaha Ter-

padu-KUMKM (PLUT-KUMKM) atau

CIS SMEsCO. Aplikasi tersebut akan

menjadi pusat layanan informasi bagi

pelaku KUKM di Tanah Air.

Peluncuran pertama kali dilaku-

kan saat diseminasi kerja sama

pendampingan KUMKM di

Yogyakarta baru-baru ini, yang diikuti

40 peserta dari PLUT KUMKM

seluruh Jawa, Bali, Nusa Tenggara

Barat (NTB), Kotabaru Kalimantan

Selatan, Banjarbaru Kalimantan

Selatan, dan Bulungan Kaliman-

tan Utara. Peluncuran ini ditandai

dengan

penyerahan Mock-Up kepada

Konsultan Pendamping PLUT-

KUMKM di Yogyakarta.

Berikutnya peluncuran dilakukan

bersamaan dengan diseminasi kerja

sama pendampingan usaha KUMKM

Regional II di Makassar. Acara itu

diikuti 30 orang Konsultan Pendamp-

ing PLUT-KUMKM, dari 11 provinsi

yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi

Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku

Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT),

Papua Barat, Kalimantan Timur,

Bali, Kabupaten Wakatobi, Kabu-

paten Bantaeng, dan Kota Palopo.

Diseminasi pendampingan usaha ini

juga menghadirkan narasumber dari

PT Angkasa Pura dan Asosiasi BDS

Indonesia.

Deputi Bidang Restrukturisasi

Usaha, Kemenkop UKM, Yuana

Sutyowati, mengatakan dengan

adanya aplikasi ini, diharapkan para

Konsultan Pendamping PLUT-

KUMKM dapat aktif menginput data

PLUT-KUMKM Kini Dalam Aplikasi Berbasis Android

perkembangan UKM yang didam-

pingi.

“Sehingga memudahkan pihak

terkait seperti Kemenkop dan UKM,

Dinas yang membidangi koperasi

dan UKM, maupun stakeholder lain

dalam mengakses data,” ujar Yuana.

Aplikasi dapat diunduh melalui

Google Play ataupun bisa diakses

langsung melalui www.manajemen.

cis-nasional.id.

Beberapa layanan yang tersedia

di aplikasi tersebut adalah konsultasi

online dan informasi pasar. Melalui

ponsel pintar, KUMKM di seluruh

penjuru Tanah Air pun bisa melaku-

kan konsultasi langsung dengan

PLUT–KUMKM terdekat.

KUMKM juga bisa melakukan

promosi produk-produk mereka

melalui layanan informasi pasar yang

tersedia pada aplikasi tersebut sekal-

igus menyediakan layanan database

KUMKM online, dengan format ses-

uai Peraturan Deputi Restrukturisasi

Usaha Kementerian Koperasi dan

UKM Nomor 02/Per/DEP.4/ I/2017.

Page 10: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

201710

Sumber Daya Manusia

K eharusan bagi setiap manajer

atau pengelola koperasi,

khususnya Koperasi Sim-

pan Pinjam (KSP) untuk bekerja

berdasarkan standar kompetensi

menuntut lebih banyak keberadaan

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Hal tersebut sejalan dengan

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Nomor KEP.133/MEN/

III/2007 tentang Penetapan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Sektor Keuangan Sub Sektor

Perantara Keuangan Bidang

Koperasi Jasa Keuangan. Berikut

Peraturan Menteri Negara Koperasi,

dan Usaha Kecil dan Menengah

Nomor 16/Per/M.KUKM/IX/2015

Tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Simpan Pinjam dan

pembiayaan Syariah oleh Koperasi.

Hal yang sama juga diatur dalam

draf revisi UU Nomor 17 Tahun 2012

tentang Perkoperasian.

Deputi Bidang Pengemban-

gan Sumber Daya Manusia (SDM)

Kementerian Koperasi dan UKM,

Prakoso BS, mengatakan saat ini di

Indonesia baru ada lima LSP, yakni

tiga di DKI Jakarta, satu di

Semarang, Jawa Tengah, dan satu di

Surabaya, Jawa Timur.

Padahal, pengurus dan pengelola

koperasi yang harus disertifikasi

jumlahnya mencapai ratusan ribu

orang dan tersebar di hampir 34

provinsi. Dengan begitu jika hanya

mengandalkan lima LSP yang ada,

maka peningkatan standar

kompetensi pengurus koperasi akan

menghabiskan waktu yang sangat

Lembaga Sertifikasi Profesi Ditargetkan Berdiri di Tiap Provinsi

lama.

“Karena itu, kami (Kementerian Kop-

erasi dan UKM) menargetkan setiap

satu provinsi minimal berdiri satu

LSP,” Prakoso.

Untuk itu, Prakoso telah men-

girim surat ke semua provinsi agar

mendirikan LSP serta mendorong

pihak swasta untuk memberikan

perhatian khusus terhadap

kebutuhan LSP di Indonesia.

Oleh karena itu, pihaknya

berkomitmen untuk membantu

upaya percepatan pendirian LSP,

salah satunya dalam hal

pembiayaan. Untuk itu, Kemenkop

dan UKM akan berkoordinasi dengan

Badan Nasional Sertifikasi Profesi

(BNSP). Sebab, BNSP yang memiliki

kewenangan untuk memberikan izin

terhadap pendirian LSP.

Bahkan, ke depan, pihaknya

menargetkan seluruh koperasi dari

semua jenis koperasi di Indonesia

harus memenuhi standar

kompetensi.

Perlu Pelatihan

Prakoso mengatakan, di samping

mendesaknya kebutuhan LSP,

untuk menghasilkan SDM koperasi

yang andal, juga perlu diseleng-

garakan pendidikan dan pelatihan

berbasis kompetensi bagi ketua atau

manajer KSP.

Tujuan pelatihan adalah untuk

meningkatkan kualitas manajer

melalui transformasi pengetahuan

dan keterampilan yang didukung

sikap kerja yang profesional.

Selain itu, untuk meningkatkan

kinerja manajer dalam mengelola

KSP berdasarkan standar

kompetensi kerja nasional.

“Pelatihan juga untuk mengantarkan

peserta mengikuti uji kompetensi

untuk menjadi pengelola KSP yang

bersertifikat kompetensi,” katanya.

Apalagi saat ini Kementerian

Koperasi dan UKM lebih mengu-

tamakan pada upaya peningkatan

kualitas koperasi, bukan kuantitas.

“Koperasi memang tidak perlu dalam

jumlah banyak, tetapi hal t

erpenting bisa membawa manfaat

bagi anggota dan masyarakat.

Salah satu cara untuk mendorong

peningkatan kualitas koperasi adalah

melalui berbagai pelatihan,” kata

Prakoso. •

Page 11: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

112017

Pengawasan

Untuk menciptakan pengelo-

laan koperasi yang sesuai

dengan jati diri koperasi,

pengawasan terhadap koperasi di

seluruh Tanah Air mesti ditingkatkan

atau diperketat. Sinergi antara

pengawas koperasi di daerah dan

pusat menjadi salah satu hal yang

mutlak untuk dilakukan.

Saat ini, jumlah koperasi aktif di

Tanah Air mencapai 150.223 dan

tersebar hampir di seluruh pelosok

provinsi. Sayangnya, sumber daya

manusia (SDM) pengawas sangat

terbatas. Ini merupakan tantangan

dan tugas berat yang mesti diemban

oleh Deputi Pengawasan Kemenkop

dan UKM.

Untuk itu, dalam melaksanakan

tugasnya, Deputi Bidang

Pengawasan memerlukan dukungan

bersama dari berbagai pihak,

termasuk membentuk Satuan Tugas

Pengawasan Koperasi dengan

dukungan anggaran dana

dekonsentrasi.

Data Kemenkop dan UKM men-

Bersinergi Dalam Satgas Pengawasan Koperasi

catat jumlah koperasi yang wilayah

keanggotaannya lintas provinsi

sebanyak 1.236 unit, koperasi yang

wilayah keanggotaannya lintas

kabupaten sebesar 7.998 unit, dan

koperasi dengan wilayah keanggota-

annya dalam kabupaten sebanyak

194.270.

Pengawasan terhadap koperasi-

koperasi tersebut berada di bawah

koordinasi Deputi Pengawasan

bersama satgas-satgasnya.

Tugas satgas tak hanya mengawasi,

tetapi juga mendorong koperasi

menjadi berkualitas, kuat, sehat,

mandiri, tangguh, dan akuntabel.

Untuk itu, satgas pengawas harus

dapat meningkatkan pengawasan

dengan rajin melakukan kunjungan

ke daerah-daerah.

Menurut Deputi Bidang Penga-

wasan Kemenkop UKM, Suparno,

hingga saat ini jumlah anggota

satgas mencapai 1.712 orang,

dengan jumlah koperasi aktif

sebanyak 150.223 unit yang tersebar

di seluruh Indonesia.

Satgas-satgas tersebut telah

bersinergi dengan instansi lain

termasuk staf kepresidenan, dan

unit lainnya untuk melakukan

pengawasan dan meningkatkan

kualitas pelayanan. “Pak Presiden

sudah mengimbau agar pesan dan

pengaduan dari masyarakat itu

tidak diabaikan. Kita ini setiap hari

memang harus melayani, baik itu

masyarakat maupun anggota.

Maka kami buka pelayanan,”

paparnya.

Pemerintah sendiri telah

memiliki beberapa peraturan yang

dapat menjadi pedoman bagi para

satgas pengawas.

Pengawasan koperasi merupakan

ujung tombak dari keberhasilan

koperasi. Karena itu dibutuhkan

sinergitas pengawasan koperasi baik

di tingkat pusat dan daerah.

Sinergitas itu di antaranya dalam

bidang pengawasan koperasi hingga

meningkatkan fungsi pengawasan

yang efektif dan efisien sesuai

dengan wilayah keanggotaannya. •

Page 12: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

201712

Menanti Koperasi Terbaik Salurkan KUR

K redit Usaha Rakyat (KUR)

yang kian populer dalam

hampir satu dasawarsa

terakhir mendorong Kementerian

Koperasi dan UKM untuk melibatkan

koperasi dalam penyaluran KUR.

Sayangnya untuk mendaulat

koperasi sebagai bagian dari pihak

yang menyalurkan KUR bukan

sesuatu yang sederhana.

Bahkan, Deputi Bidang Pembi-

ayaan Kemenkop dan UKM Braman

Setyo mengakui bahwa proses untuk

menjadikan koperasi sebagai

penyalur KUR sangat panjang.

“Pemerintah terus mendorong hal

ini, karena kami menginginkan

kesetaraan antara perbankan

dan koperasi dalam memaksimalkan

peluang menyalurkan suku bunga

kredit satu digit,” kata Braman.

Oleh karena itu, Braman

berharap kepada seluruh Kepala

Dinas Koperasi dan UMKM di selu-

ruh Indonesia agar segera

mengusulkan paling tidak satu

koperasi terbaik di provinsinya

masing-masing untuk didaulat

menjadi penyalur KUR.

Pada 2017 langkah itu diawali

oleh salah satu koperasi terbaik

yakni Kospin Jasa di Pekalongan

Provinsi Jawa Tengah yang sedang

terus merintis upaya menjadi

koperasi pertama yang menyalurkan

KUR.

Mempermudah Syarat

Braman menambahkan, Pemerintah

tak tinggal diam untuk mendorong

koperasi menjadi penyalur KUR.

Dari sisi persyaratan koperasi yang

ingin menjadi penyalur KUR pun

sudah dipermudah.

“Secara umum cukup ada empat

persyaratan yang harus dipenuhi.

Diantaranya, memenuhi kriteria

koperasi sehat dan berkinerja baik

sesuai Permenkop Nomor 14 Tahun

2016 tentang Pedoman Koperasi

Penyalur KUR,” katanya.

Selain itu, lanjut Braman, koperasi

harus berkriteria sehat. “Sebagaima-

na ketentuan tentang penilaian

kesehatan usaha simpan pinjam

oleh koperasi, yaitu koperasi dengan

predikat sehat, koperasi dengan

predikat cukup sehat,” katanya.

Sementara untuk syarat

berkinerja baik, disesuaikan dengan

kinerja keuangan koperasi

yakni kondisi permodalan

(setidaknya rasio CAR) minimum 8%,

kondisi likuiditas (LDR) minimum

80% dan maksimum 90%,

kondisi rentabilitas (BOPO)

maksimum 95%, serta NPL

koperasi kurang dari 5% (kepada

usaha mikro dan kecil).

“Di samping itu, koperasi sebagai

penyalur KUR harus mendapatkan

persetujuan rapat anggota,” kata

Braman.

Syarat berikutnya adalah koperasi

harus memiliki ketersediaan dan

karakteristik sumber daya manusia

yang tersertifikasi, kemampuan

teknologi dan sistem informasi

dalam mendukung penyaluran kredit

anggota, hingga keandalan dalam

sistem pengendalian internal untuk

memastikan berjalannya sistem dan

prosedur koperasi. Sebab sistem

pengendalian itulah yang nantinya

akan mampu mencegah terjadinya

fraud/penyimpangan di samping juga

syarat kecukupan jaringan pelayanan

dalam mendukung penyaluran kredit

anggota.

Hal yang tak kalah penting,

kata Braman, adalah memenuhi

persyaratan untuk mampu melaku-

kan kerja sama dengan perusa-

haan penjamin, memiliki sistem

online data KUR dengan Sistem

Informasi Kredit Program (SIKP) dan

mengikuti persyaratan SID dari

Bank Indonesia, serta melakukan

perjanjian kerja sama pembiayaan

dengan Kuasa Pengguna Anggaran

(KPA).

Hal-hal itulah yang akan mendo-

rong koperasi untuk dapat turut serta

menyalurkan KUR. •

Layanan Pembiayaan

Page 13: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

132017

LPDB KUKM

Palembang akan menjadi

tuan rumah perhelatan Asian

Games ke-XVIII bersama Ja-

karta dan beberapa tempat pendu-

kung lainnya seperti Lampung, Jawa

Barat, dan Banten. Salah satu event

internasional yang akan dimulai 2018

itu dipercaya dapat membuka pelu-

ang pasar bagi produk UKM.

Lembaga Pengelola Dana Bergulir

Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (LPDB-KUMKM) melirik

Palembang sebagai tempat diada-

kannya Bimbingan Teknis (Bimtek)

sebagai persiapan menyambut Asian

Games. Kegiatan Bimtek LPDB ini

diikuti sekitar 300-an pengurus kop-

erasi dan UKM se-provinsi Sumatera

Selatan.

Direktur Utama LPDB KUMKM,

Kemas Danial, mengatakan bimtek

digelar agar masyarakat terutama

pelaku koperasi dan UKM mendapat

pemahaman yang baik tentang cara

mendapatkan bantuan dana bergulir

termasuk pengelolaannya.

Di samping itu, dukungan

terhadap pengembangan koperasi

dan UKM di Sumsel juga dilakukan

melalui kebijakan pemangkasan suku

bunga pinjaman.

Kemas mengatakan tingkat suku

bunga kredit dana bergulir relatif

rendah dibandingkan perbankan

komersial yakni cuma 7 persen

pertahun (sliding) atau 0,3 persen

perbulan untuk segmen Koperasi

Asian Games 2018 Buka Peluang Pasar UKM

Simpan Pinjam (KSP). Sedangkan

untuk sektor rill disiapkan dengan

bunga kredit 4,5 persen pertahun

(sliding) atau 0,2 persen perbulan.

“Palembang ini penyerapan dana

bergulirnya masih sangat kecil atau

hanya sekitar Rp 211 miliar. Maka

kami melakukan ‘roadshow’ dengan

harapan Sumsel dapat meningkatkan

pertumbuhan UKM di daerahnya,

mengingat pertumbuhan ekonomi di

Sumsel ini cukup positif terlebih akan

menjadi tuan rumah event olahraga

se-Asia,” ujarnya.

Siapkan Dana

Demi mendorong lebih banyak para

pelaku KUMKM di Sumsel agar men-

gakses dana bergulir, LPDB KUMKM

mengalokasikan dana khusus untuk

para pelaku KUKM di wilayah itu.

Kemas menjelaskan, total dana

pinjaman yang disiapkan Pemerintah

mencapai Rp 1,5 triliun. Dengan jum-

lah plafon pinjaman untuk koperasi

minimal Rp 150 juta dan minimal Rp

250 juta untuk UKM.

Untuk mendapatkan dana LPDB

tidak sembarangan, pelaku usaha

harus memenuhi kriteria penga-

juan pinjaman diantaranya, besar

lapangan kerja yang bisa diciptakan,

merupakan usaha yang produktif,

minimal usaha dua tahun, sudah ber-

badan hukum, dan menguntungkan

atau bukan untuk membiayai usaha

yang sedang mengalami kerugian.

Kemas juga mengatakan bahwa

tata cara peminjaman modal di

LPDB memiliki standar internasional.

Pertama, pengajuan proposal den-

gan standar yang diajarkan dalam

bimbingan teknis tersebut, kedua di-

lakukan peninjauan atau survei yang

akan dikerjakan langsung oleh tim

dari LPDB KUKM, ketiga kelengka-

pan dokumen yang dibutuhkan, dan

kemudian pencairan modal.

“Dalam pengajuan pinjaman

modal tersebut, pelaku koperasi

dan UKM juga tidak akan dikenakan

biaya apapun,” tegas dia.

Pemprov Sumatera Selatan akan

terus mendorong pertumbuhan

koperasi demi kehidupan masyara-

kat yang lebih baik, karena Sumatera

Selatan salah satu Provinsi yang me-

miliki banyak destinasi wisata yang

sangat baik apalagi menyongsong

penyelenggaraan Asian Games 2018.

Provinsi Sumatera Selatan sebagai

tuan rumah pun dituntut untuk bisa

menunjukkan potensi yang baik

dalam hal perekonomian, sosial,

budaya, dan keberagaman.

“Kami mengucapkan terima kasih

kepada Dirut LPDB-KUMKM Kemen-

kop dan UKM RI melalui penyaluran

dana bergulir ini. Kami mendorong

koperasi untuk memanfaatkan

peluang yang ada,” kata Walikota

Palembang Harnojoyo.

Ia berharap setelah masyarakat

mengetahui semua yang disyaratkan

oleh LPDB KUKM untuk mengakses

dana bergulir, maka masyarakat

memiliki kesempatan untuk dapat

mengakses pinjaman modal ber-

bunga rendah, dengan catatan harus

bisa mengembalikannya secara baik

dan lancar.

Ia mengajak kepada masyarakat

Palembang dan sekitarnya, agar

bersama-sama memberikan dukun-

gan atas diselenggarakannya Asian

Games 2018 dan memanfaatkan

event itu sebagai peluang peningka-

tan perekonomian. •

Page 14: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

201714

LLP-KUKM

Kombinasi bisnis offline dan

online seakan menjadi keha-

rusan di era digital marketing

yang perkembangannya semakin

pesat dalam beberapa waktu tera-

khir.

Hal itulah yang mendorong

Smesco Indonesia untuk go online

di samping terus mengembangkan

offlinenya agar semakin diminati.

Smesco Indonesia yang dikelola

oleh Lembaga Layanan Pemasaran

(LLP) KUKM merintis platform digital

terbarunya untuk mendukung e-

commerce para KUKM mitranya.

Direktur Bisnis dan Marketing

LLP-KUKM Bagus Rachman men-

gatakan Smesco Indonesia mem-

bangun sarana penjualan online (on-

line shopping) atau e-commerce bagi

seluruh produk yang didisplay di

gedung SMESCO RumahKU dengan

alamat www.smescotrade.com.

“Sampai saat ini sudah sekitar

70 ribuan item produk dijual secara

online dari duaribuan UMKM,” kata

Bagus.

Bagus mengakui jumlah ini

belum terlalu besar dibandingkan

dengan market place lain, namun ia

yakin seiring waktu angka itu akan

terus bertambah dengan semakin

teredukasinya pelaku KUKM dengan

digital marketing.

Pihaknya juga menggandeng

beberapa platform online yang telah

lebih dahulu bergerak di bidang itu

di antaranya berbagai marketplace

di tanah air, seperti Blibli.com, Bhin-

neka.com, Bukalapak.com, Laza-

da, dan Elevania.co.id.

Menurut Bagus, Smesco go

online juga merupakan respon LLP-

KUKM terhadap

paket kebijakan ekonomi XIV tentang

Peta Jalan E-Commerce, yang salah

satunya terkandung pesan untuk

mendigitalisasikan para pelaku bisnis

di Indonesia, khususnya UMKM.

Platform market-

place smescotrade.com dalam prak-

tiknya menyediakan tempat berjualan

online, yang khusus diperuntukkan

bagi produk karya anak bangsa

khususnya para pelaku KUKM yang

memiliki produk unggulan terbaik.

Gairahkan KUKM

Senada dengan Direktur Utama

LLP KUKM Ahmad Zabadi, men-

gatakan smescotrade.com diharap-

kan akan menggairahkan pelaku

Koperasi dan UMKM untuk bertrans-

formasi dari bisnis yang sehari-hari

dijalankan secara offline menuju ke

bisnis online.

“Dengan market-

place smescotrade.com, para pelaku

KUMKM dapat menjual produknya

secara langsung di smescotrade.

com atau sebagai merchant,” kat-

anya.

Potensi itu, kata Zabadi, merujuk

kepada data yang dirilis Statista.

com bahwa 40% warga dunia

maya atau netizen berbelanja online

melalui desktop, smartphone atau

tablet.

“Hal ini berarti ada sekitar 1 miliar

orang sebagai pembelanja online.

Sejalan dengan itu, data yang dirilis

APJII pada Oktober 2016 menye-

butkan bahwa pengguna internet

(internet user) di Indonesia sudah

mencapai 132,7 juta orang. Fakta

ini yang memberikan peluang besar

bagi pelaku KUMKM untuk bersiap

diri menuju era digital economy,”

kata Zabadi.

Zabadi mengharapkan market-

place smescotrade.com dapat

mewarnai perjalanan bangsa

Indonesia yang sudah semestinya

bangga terhadap karya buatan

bangsa sendiri.

Smescotrade sekaligus diharap-

kan mampu memperluas jaringan

pemasaran para pelaku Koperasi dan

UKM di Tanah Air sebab pemasaran

melalui online mampu menembus

batas wilayah negara bahkan yang

paling jauh. •

Berharap pada Smesco Indonesia Go Online

Page 15: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

152017

Inspirasi Koperasi

Jika di Jepang ada koperasi per-

tanian terbesar Zen Noh boleh

jadi di Indonesia ada Koperasi

Agro Niaga Jabung (KAN Jabung).

KAN Jabung tercatat sebagai salah

satu koperasi agro terbesar di

Indonesia dengan jumlah anggotanya

mencapai 2.200 orang yang mayoritas

peternak sapi dan petani tebu.

Pencapaian itu diperoleh tidak

mudah, KAN Jabang setidaknya

harus melalui masa kelam yang tak

sebentar. Koperasi yang berdiri di Ke-

camatan Jabung, Kabupaten Malang,

Jawa Timur, 27 Mei 1979, dengan

nama KUD Jabung itu sempat men-

galami salah urus manajemen yang

lama.

Awalnya koperasi ini mayoritas

anggotanya adalah petani tebu.

Hutang-hutang ke bank tidak mampu

dibayar, hingga kewajiban pada ang-

gota tidak terpenuhi. Jadi mes-

ki berkali-kali dilakukan pergantian

manajemen, koperasi tetap saja

terpuruk. Aset koperasi bahkan ham-

pir ludes.

Barulah pada 1985, manajemen

baru mengadakan pembenahan

besar-besaran. Kepercayaan anggota

dan bank berupaya dipulihkan. Semua

tunggakan kredit ke bank disusun

kembali tahapan pembayarannya

secara realistis sesuai dengan ke-

mampuan yang ada. Unit tebu rakyat,

sebagai satu-satunya usaha yang

bisa dibangun kembali, sekuat tenaga

diberdayakan.

Koperasi kemudian mengembang-

kan usaha sapi perah yang menjadi

titik balik perjalanan koperasi tersebut.

Maka usaha sapi perah kemudian

menjadi bisnis inti koperasi, di samp-

ing unit simpan pinjam dan pertokoan

yang mulai dirintis.

Komitmen kuat dan kerja keras

pengurus perlahan membawa

pertumbuhan koperasi yang sangat

KAN JABUNG, Gemilang Setelah Terpuruk

signifikan.

Pada 1998, KUD Jabung resmi

berubah nama menjadi Koperasi Agro

Niaga Jabung setelah melalui proses

penggodokan dengan

anggota dan tokoh masyarakat.

Dari berbagai perubahan yang di-

lakukan, KAN Jabung berhasil meraih

penghargaan sebagai Koperasi

Produsen berprestasi terbaik tingkat

Nasional pada 2007 dan 2013.

KAN Jabung pun mengembangkan

visi untuk menjadi koperasi agribisnis

yang kompetitif dan tumbuh berkelan-

jutan.

Susu Sapi

Bisnis Utama KAN Jabung pun

difokuskan memproduksi susu sapi.

Terlebih karena sebagian besar ang-

gota KAN Jabung adalah peternak

sapi perah yang diyakini bahwa

bidang ini sangat prospektif untuk

dijadikan ladang bisnis yang mengun-

tungkan.

Jabung memang terkenal dengan

penduduk yang sebagian besar

peternak sapi dengan produksi 30

ton susu per hari.

Dalam perkembangannya KAN

Jabung memiliki beberapa unit dalam

mendukung usahanya antara lain,

Unit Quality Control yang memasti-

kan kualitas produksi susu segar dari

peternak hingga sampai ke tangan

konsumen tetap baik.

KAN Jabung juga memiliki unit pen-

ingkatan produksi dan penyelamatan

populasi (P4) yang melakukan pening-

katkan kompetensi dan skala usaha

peternak, meningkatkan produktivitas

sapi perah, peningkatan jumlah popu-

lasi sapi perah, hingga melakukan

riset dan pengembangan baik dalam

manajemen pemeliharaan sapi perah

maupun pakan.

Selain itu, dibentuk Unit Kesehatan

Hewan yang bertujuan memberikan

pelayanan sapi perah agar kesehatan

dan produktifitas sapi perah berada

dalam kondisi optimal.

Pada 2008, KAN Jabung mulai

melakukan pengembangan unit

pengolahan susu susu segar dengan

merk JAB MILK yang memproduksi

dua jenis produk yakni susu

pasteurisasi dan yoghurt.

Bahkan, KAN Jabung membentuk

unit khusus untuk menangani limbah

secara signifikan agar menjadi produk

yang mempunyai nilai manfaat bagi

anggota. Kegiatan pengefektifan pe-

manfaatan limbah kotoran ternak yang

dilakukan meliputi pembuatan biogas

dan pengolahan pupuk organik.

Hingga saat ini, KAN Jabung

menjalankan misi untuk selalu

berpegang teguh terhadap jati diri

koperasi demi meningkatkan kualitas

hidup anggota, karyawan, dan ma-

syarakat, serta berorientasi global dan

berwawasan lingkungan. •

Menteri Puspayoga Meresmikan Pusat Produksi Pakan Ternak Koperasi Agro Niaga Jabung dengan kapasitas 200 ton per hari serta menyerahkan program-program strategis Kementerian Koperasi dan UKM kepada beberapa koperasi dan UKM Kabupaten Malang. Turut mendampingi Bupati Malang H. Rendra Krisna serta Ketua Koperasi Kan Jabung Achmad Ali Suhadi. Malang (24/5/17)

Page 16: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

201716

Inspirasi UKM

Buah Sukses Bisnis Sapi Perah

Gagal menggapai impian

untuk menjadi bankir tak

membuat Septian Jasiah

Wijaya patah arang. Sebagai lulusan

Diploma Teknologi Managemen

Ternak Angkatan 48 IPB, ia langsung

banting setir ke kandang sapi.

Pria kelahiran Jakarta, 16 Sep-

tember 1993 itu tak peduli apa kata

orang yang menganggap profesi

peternak kumuh, kotor, dan tidak

menjanjikan. Dari awal anak muda

yang akrab disapa Tian itu ingin

membuktikan bahwa bisnis sapi

perah sangat prospektif.

Maka sejak April 2014, Tian se-

makin tekun menggarap peternakan

sapi perah di Desa Bojong Koneng,

Kecamatan Babakan Madang, Kabu-

paten Bogor, Jabar, sebagai daerah

asalnya.

Awalnya usaha itu hanyalah hobi

orang tua dan dua rekan bisnisnya

sampai akhirnya digarap serius oleh

Tian dengan diberinya nama Waluya

Wijaya Farm.

Orang tuanya sempat mengalami

kerugian bisnis dari usaha yang

tak ditangani serius itu. Tak ayal

investasi yang sudah ditanamkan tak

membuahkan hasil justru merugi. Hal

itulah yang membuat Tian prihatin

dan bertekad mengambil alih untuk

membangkitkan kembali usaha yang

dirintis orang tuanya itu.

“Awalnya dari hobi tapi karena

ayah tidak punya background

peternakan jadi tidak berkembang.

Pas awal memang banyak susunya,

tapi lama-lama sapi performanya

turun karena pakannya asal-asalan,”

ucapnya.

Langkah pertama yang ia jalankan

yakni dengan mengurangi jumlah

sapi betina yang sudah tidak produk-

Page 17: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

172017

tif. Dari semula sekitar 100 ekor,

kini populasi dirampingkan hingga

berjumlah 75 ekor. Bahkan bisa

dikatakan sapi yang dipelihara hidup

berkat penjualan sapi yang lain.

“Saat April itu sapi makan sapi,

modal kami sudah habis. Jadi ada

anak sapi sekitar 20 ekor kami jual

untuk menghidupi usaha ini,” kat-

anya.

Hal lain yang kemudian dilakukan

Tian yakni meningkatkan adalah

kualitas pakan. Dengan formula rum-

put gajah 35 kg/ekor/hari, konsentrat

7 kg/ekor/hari plus ampas tahu 10

kg/ekor/hari, ia sukses mendongkrak

produktivitas 13 ekor sapi laktasinya

hingga rata-rata menghasilkan 15-20

liter/hari.

Setelah pakan ditingkatkan kuali-

tasnya, dalam sehari sapi-sapinya

mampu memproduksi 150 liter.

“Dengan perbaikan pakan, sekarang

sapi sanggup menghasilkan susu 20

liter/hari, padahal daerah kami juga

tidak terlalu dingin,” kata Tian.

Tian juga menggandeng be-

berapa peternak di daerah Bogor

untuk mengirimkan susu langsung ke

pabrik susu.

Langkah Tian selanjutnya yakni

merancang ulang jarak kelahiran

sapinya yang sudah semrawut.

Dengan begitu ia berharap dari Janu-

ari sampai April sebanyak 54 ekor

sapi keringnya yang tengah bunting

akan melahirkan lantas memproduksi

susu.

Demi mengoptimalkan produksi,

ia pun tidak ragu mengeluarkan

biaya lebih dari peternak biasanya.

Untuk itu perlu ada strategi matang

yakni dengan memahami siklus

produksi susu.

Ia menjelaskan, sapi laktasi akan

mencapai produksi maksimal pada

umur 4 bulan. Selanjutnya grafik

produksi akan bergerak turun hingga

memasuki masa kering. Karena itu ia

membagi porsi makan sesuai den-

gan masa produktif sapi itu. Pada

masa puncak ia memberikan pakan

nomor satu dan begitu mulai terlihat

menurun secara bertahap kualitas

pakan pun diturunkan.

“Sapi ini dari umur 0-4 bulan

laktasi diberi pakan mahal. Terus

begitu kurvanya turun, ampas tahu

dikurangi 5 kg dan biaya berkurang

menjadi Rp45.800 sehari.

Ketika sapi kering, ampas distop,

dan konsentrat jadi 5 kg. Rumput

tetap 35 kg, kalau bisa jangan

dikurangi karena itu makanan

pokoknya,” kata penggemar motor

bermesin besar ini.

Bermitra dengan Warga

Menyadari pentingnya pasokan

hijauan berkualitas, Tian pun men-

jatahkan 6 hektar lahan miliknya

untuk ditanami rumput gajah. Ken-

dati produktivitas rumput gajah di

daerahnya mencapai 37 ton/hektar,

jumlah itu masih dirasa kurang untuk

memenuhi kebutuhan sapinya yang

berkisar 3 ton/hari.

Menjawab persoalan itu, anak

pertama dari dua bersaudara ini

mengajak warga sekitar untuk

bermitra menanam rumput gajah.

Sistem yang ia kembangkan dengan

memberikan bibit serta pupuk kan-

dang gratis, kemudian warga tinggal

menanam dan merawat di lahannya

masing-masing. Setelah 40 hari di-

beli lagi dan rumput dipatok Rp100/

kg.

“Warga di sini biasa menanam

singkong dengan pendapatan Rp12

juta per 9 bulan, setelah itu harus

bayar utang Rp11 juta, bagaimana

bisa hidup? Akhirnya kita tawarkan

untuk menanam rumput gajah, dalam

9 bulan dia bepenghasilan Rp14 juta,

tapi dia dapat penghasilan per 40

hari, tidak ada utang, pendapatan

naik. Sekarang yang ikut anggota

kita sudah bisa membeli motor

meskipun secara kredit,” katanya. •

Page 18: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

201718

Wawancara Tokoh

Nyoman Suwirta

Hakikat Koperasi adalah Kerja Sama

Mereka yang ingin menjadi

pemimpin, belajarlah untuk

mengindahkan koperasi

sebagai badan usaha yang berhaki-

kat kerja sama.

Hal itulah yang coba diterapkan

oleh Bupati Kabupaten Klungkung

Bali Nyoman Suwirta yang berupaya

mengembangkan jaringan koperasi

di daerahnya.

Upaya Nyoman itu jugalah yang

membuat Menteri Koperasi dan UKM

AAGN Puspayoga mengapresiasi

langkah dan ketekunan Nyoman

Suwirta.

“Bagi para pelaku koperasi yang

ingin jadi Bupati, maka belajarlah

dari pak Nyoman Suwirta, yang

saya undang khusus untuk berbagi

ilmu pada peserta temu konsultasi

dan kerjsama usaha koperasi ini

mengenai bagaimana cara mengem-

bangkan dan membangun jaringan

koperasi,” kata Menkop dan UKM

Puspayoga.

Nyoman Suwirta yang secara

demokratis terpilih sebagai Bupati

Klungkung periode 2013-2018 awal-

nya berkiprah sebagai anggota dan

karyawan koperasi. Ia meniti karier

dari jenjang terbawah di Koperasi

Pasar Srinadi Klungkung, yang kini

menjadi koperasi nomor satu di

provinsi Bali, Koperasi Berprestasi

Tingkat Nasional, dan meraih Ko-

perasi Award dari Kemenkop dan

UKM pada 2016.

Koppas Srinadi sendiri dalam

perkembangannya kini memiliki 12

ribu anggota. Bahkan dalam RAT

2016 mencatatkan sisa hasil usaha

Page 19: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

192017

sebesar Rp2,9 miliar dengan aset

Rp208 miliar.

Berikut kutipan wawancara den-

gan Bupati Nyoman Suwirta disela

acara bangun jaring koperasi di

Denpasar, 8 Mei 2017.

Apa sajakah tantangan yang

dihadapi saat maju menjadi calon

Bupati Klungkung?

Sebelum maju di Pilkada Klungkung

pada 23 Agustus 2013, jabatan

terakhir saya adalah Manager Umum

Koperasi Pasar Srinadi, dan saat itu

saya tegaskan bahwa Koppas Srina-

di adalah milik masyrakat Klungkung

khususnya anggota koperasi, karena

saat itu ada isu koppas ini milik saya.

Bahkan yang lebih ektsrem ada

sekelompok orang yang menyuruh

pedagang-pedagang pasar yang

menjadi anggota Koperasi Pasar

Srinadi untuk menarik uangnya di

Koppas karena Koppas akan bangk-

rut begitu saya menjadi Calon Bupati

Klungkung.

Bagaimana reaksi masyarakat

Klungkung saat itu?

Untung sana masyarakat Klungkung

sudah cerdas dan paham tentang

makna berkoperasi. Mereka paham

bahwa koperasi adalah sebuah

usaha bersama yang beranggotakan

orang-orang dari masyarakat Klung-

kung dan merekalah sesungguhnya

pemilik koperasi tersebut, demikian

pula Koperasi Pasar Srinadi. Ke-

beradaan koperasi merupakan milik

masyarakat Klungkung khususnya

mereka yang menjadi anggota ko-

perasi. Namun dalam pelaksanaan-

nya usaha koperasi dijalankan oleh

pengurus sesuai tugasnya masing-

masing sebagai mandat dari anggota

agar memperoleh keuntungan yang

akan dibagikan kembali keanggota

melalui sisa hasil usaha (SHU). Me-

lalui kerja keras pengurus, pengelola,

dan anggota yang selalu bahu-mem-

bahu membesarkan Koperasi Pasar

Srinadi yang anggotanya sebagian

besar masyarakat Klungkung dapat

tumbuh berkembang dengan pesat.

Apa alasan Anda bersaing men-

jadi Klungkung satu?

Niat saya didasari atas keingi-

nan mengabdi pada masyarakat

Klungkung, karena saya melihat

kesejahteraan masyarakat Klung-

kung yang masih memprihatinkan.

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Klungkung sangat kecil dibanding-

kan kabupaten-kabupaten lain di Bali

yang menjadi salah satu indikator

mengapa Klungkung tidak bisa

berkembang dengan baik. Padahal

Klungkung mempunyai potensi yang

sangat besar baik sumber daya alam

maupun sumber daya manusianya,

tidak kalah dengan Kabupaten lain

di Bali.

Filosofi apa yang Anda usung

dalam membangun Klungkung?

Saya mengajak seluruh elemen ma-

syarakat Klungkung untuk bersama-

sama mengusung Paket Suwasta

(Suwirta-Kasta) baik petani, nelayan,

pedagang, maupun pegawai tanpa

terkecuali. Dengan slogan “Suwasta

menang, Klungkung Sejahtera”

memberikan harapan baru bagi

masyarakat Klungkung untuk meng-

gapai kesejahteraan.

Dalam hal pengembangan ko-

perasi, bagaimana Anda memulai

karier dari koperasi?

Pertama kali saya masuk menjadi

karyawan Koppas sebagai kolektor

yang bertugas memungut tabungan

simpan pinjam anggota Koppas yang

sebagian besar waktu itu adalah

pedagang. Saat itu, 27 tahun lalu,

saya harus sabar merayu ibu-ibu, ne-

nek-nenek agar ikut menjadi anggota

Koppas untuk menabung secara

harian ataupun meminjam sebagai

modal usaha. Setelah beberapa ta-

hun selanjutnya Kopas Pasar Srinadi

mulai mendapat kepercayaan dari

para pedagang pasar. Hal itu terjadi

setelah masyarakat mulai menikmati

manfaat dari ikut menjadi anggota

koperasi dan ini menyebar dari mulut

kemulut sehingga sekarang tumbuh

sebagai koperasi nomor 1 di Bali

dan peringkat ke-33 di Indonesia.

Koperasi ini juga memiliki 9 jenis unit

usaha yang dimilikinya meliputi Unit

Simpan Pinjam yang merupakan

unit tertua dan terbesar dibanding-

kan unit lainnya, Unit Grosir, Unit

Swalayan Mini, Unit Percetakan &

Konveksi, Unit Swalayan Rama (toko

bangunan), Unit Supermarket Inti,

Unit Wisata Tirta (Waterboom), Unit

Bengkel, dan Unit Radio Srinadi FM.

Dari situ kemudian saya menjadi

sekretaris koperasi hingga terakhir

menjadi manager umum Koppas.

Apa pesan Anda agar koperasi

bisa berkembang?

Pengurus Koperasi harus mampu

menjalin kerja sama yang baik

dengan pemerintah, dekopinwil,

dekopinda dan instansi terkait, serta

memanfaatkan kesempatan yang

ada. Kepada pengawas diminta agar

membekali diri dengan teknik-teknik

pengawasan yang baik dan benar,

menguasai tentang administrasi

keuangan, memeriksa, serta me-

nyampaikan analisis terkait dengan

perkembangan usaha. Kepada

manager koperasi, diharapkan agar

bisa mencari terobosan-terobosan

yang inovatif untuk dapat bersaing

pada zaman modern. Manfaatkan

peluang sebaik-baiknya, dimana

pemerintah sudah memberikan jami-

nan dan perlindungan seluas-luasnya

terhadap seluruh gerakan ekonomi

kerakyatan. Masyarakat tidak usah

khawatir dengan koperasi karena

koperasi merupakan satu-satunya

wadah ekonomi yang dilindungi

oleh pemerintah dan membagikan

kembali keuntungan yang diperoleh

kepada masyarakat.

Bagaimana Anda melihat ger-

akan koperasi saat ini?

Gerakan koperasi saat ini mem-

liki dua tantangan yaitu internal

dan eksternal. Tantangan internal

Page 20: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

201720

setidaknya ada tujuh, yaitu ren-

dahnya idiologisasi koperasi pada

anggota, lemahnya kelembagaan

koperasi (instabilisasi kepemimpi-

nan), lemahnya modal internal kop-

erasi, hingga kurangnya inovasi dan

kreativitas dalam bisnis koperasi.

Selanjutnya dalam hal lemahnya

kualitas SDM dan kurangnya profe-

sionalisme di koperasi, lambannya

implementasi dan pemanfaatan IT

pada bisnis koperasi, dan terakh-

ir rendahnya nilai bisnis koperasi. Se-

mentara tantangan eksternal, juga

ada tujuh yaitu, instabilitas kondisi

ekonomi, politik dan keamanan,

kurang berpihaknyanpemerintah

pada koperasi, perundangan yang

kurang memberikan ruang gerak

pada koperasi, dan praktik KKN

yang masih tinggi. Selanjutnya, infra-

struktur penunjang bisnis yang tidak

mendukung, kemiskinan dan dispari-

tas yang tinggi dalam strata sosial

ekonomi masyarakat, ketimpangan

yang lebar terkait kemampuan eko-

nomi antarpelaku ekonomi (BUMN),

swasta, dan koperasi.

Apakah hakikat berkoperasi

menurut Anda?

Bagi saya, hakikat koperasi adalah

berkumpul dan berkerja sama untuk

mencapai tujuan yang didefenisikan

secara bersama-sama. Kemudian,

di dalam pencapaiannya saling

bahu-membahu dengan menyatukan

segala potensi yang ada. Logika

inilah kemudian yang mendukung

bahwa hakikat koperasi adalah “kerja

sama”.

Hakikat kerja sama sendiri itu apa?

Setiap orang memiliki potensi positif

(keunggulan) sebagaimana setiap

orang mempunyai keterbatasan

(kekurangan). Pada titik dimana ses-

eorang ingin mewujudkan keinginan-

nya tetapi terbentur oleh keterba-

tasan, pada titik itulah kemudian

orang tersebut dihadapkan pada dua

pilihan, yaitu mengubur mimpinya

karena merasa penuh keterbatasan

atau mewujudkan mimpinya dengan

mengatasi keterbatasan lewat kerja

sama dengan pihak yang berada di

luar dirinya. Demikian juga halnya

sebuah koperasi, ketika sebuah ko-

perasi memiliki keterbatasan dalam

mewujudkan tujuan-tujuan, maka

salah satu solusinya adalah mem-

bangun kerja sama saling mengun-

tungkan dengan pihak-pihak lain,

dalam hal ini wujudnya adalah ke-

mitraan mutualisme atau kerja sama

yang saling menguntungkan.

Bagaimana menakar keberhasi-

lan pola kerja sama koperasi?

Cara menakarnya adalah dengan

mengukur sejauh mana potensi kerja

sama yang dibangun koperasi itu

bisa diwujudkan, baik dengan kop-

erasi lain maupun dengan nonkop-

erasi, antara lain melalui kerja sama

manajemen, kerja sama pemasaran,

kerja sama permodalan, kerja sama

dalam hal kualitas output dan konti-

nuitas produksi, dan lain sebagainya

atau sesuai dengan kebutuhan

internal koperasi.

Apa saja hal yang harus dianti-

sipasi agar tidak terjadi keretakan

kerja sama ?

Semua berharap kelanggengan

dalam sebuah kerja sama. Namun

demikian, terkadang kenyataan tak

seperti harapan. Ada beberapa hal

yang sering menjadi faktor retaknya

sebuah kerja sama, antara lain kon-

sistensi, permasalahan transparansi,

permasalahan berbagi, dan lain se-

bagainya. Sementara kembali harus

ditekankan bahwa hakikat koperasi

adalah mengembangkan kerja sama.

Dengan demikian, dalam perspektif

koperasi yang benar-benar berjalan

sesuai konsepnya, maka koperasi

semestinya sangat terlatih dalam hal

kerja sama dan dalam menjembatani

setiap perbedaan.

Atas dasar itulah, peluang koperasi

untuk membentuk dan mengem-

bangkan tujuan-tujuannya melalui

kemitraan mutualisme dengan

berbagai pihak sangat terbuka lebar,

karena ketika koperasi melakukan

itu sesungguhnya koperasi hanya

sekadar memperluas kerja sama dan

bukan membentuk jaringan kerja

sama.

Apakah pesan Anda kepada

gerakan koperasi di Indonesia?

Teruslah bekerja sama, karena kerja

sama inilah yang menjadi hakikat

dalam berkoperasi.

Semoga pemikiran sederhana

ini menginspirasi kebaikan bagi

koperasi-koperasi, khususnya bagi

koperasi yang ingin menempuh

“kerja sama” sebagai model solusi

dalam memperluas kebermanfaatan

dan kebermaknaan berkoperasi bagi

segenap unsur organisasinya dan

masyarakat luas pada umumnya. •

Page 21: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

212017

Kabar Daerah

Bukan mudah menjadi provinsi

paling bungsu di sebuah

negara yang amat besar,

setidaknya ia harus mengejar keter-

tinggalan dalam banyak hal dengan

provinsi lain yang telah lama mem-

bangun wilayahnya.

Kerja keras itulah yang harus

dilakukan oleh Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara dalam beberapa

tahun terakhir sejak terbentuknya.

Sebagai provinsi termuda, Pemprov

Kalimantan Utara (Kaltara) yang ter-

diri 1 kota (Tarakan) dan 4 kabupaten

(Nunukan, Malinau, Bulungan, Tana

Tidung), Pemprov Kaltara sadar betul

betapa tidak mudahnya mengejar

ketertinggalan tersebut.

Oleh karena itulah, Gubernur

Kaltara Irianto Lambrie mencari cara

untuk dapat mengejar keterting-

galan itu. Irianto pun menemukan

bahwa koperasi dan UMKM meru-

pakan cara terbaik untuk mengaksel-

erasi denyut perekonomian provinsi

yang dipimpinnya itu.

Bersama Ir H Rita Ratina Irianto

MP yang juga ketua Dekranasda

(Dewan Kerajinan Nasional Daerah)

Kaltara, Penasehat Dharmawanita,

ketua TP PKK, dibantu aparat Pem-

prov, pun bertekad mengembangkan

UMKM dan Koperasi di Kaltara yang

saat ini terbilang masih tertinggal

dibanding provinsi lain.

“Kaltara boleh jadi provinsi ter-

muda, namun kami berusaha men-

jadi terdepan dalam pengembangan

koperasi dan UMKM maupun perajin

yang umumnya UMKM. Kedatangan

Ibu Bintang Puspayoga selaku Ketua

Biang Manajemen Usaha Dekranas

sekaligus istri Menkop dan UKM,

memberikan semangat pada kami

untuk mengejar ketertinggalan,” ujar

Rita Ratina.

Oleh karena itu, ia menyambut

baik, program pelatihan hasil kerja

sama Dekranas dengan Kemenkop

dan UKM.

Terlebih pelatihan itu bertujuan

untuk meningkatkan kualitas produk,

manajemen, permodalan, sampai

pemasaran hasil UMKM di Kaltara.

Rita yang juga Bunda PAUD (Pendi-

dikan Anak Usia Dini) Kaltara, sadar

peningkatan kualitas SDM harus

dimulai sedini mungkin. Tak salah,

kalau Rita memperoleh penghargaan

sebagai Bunda PAUD berprestasi

tingkat nasional 2016 atas kinerjanya

sebagai Bunda PAUD yang peduli

terhadap pendidikan anak usia dini

di Kaltara.

Pendampingan UMKM

Sementara itu Plt Dinas Perindus-

trian, Perdagangan, Koperasi dan

UMKM (Disperidagkop UMKM) Kal-

tara, Hartono, mengatakan pihaknya

memberikan pendampingan dan

pelatihan dalam rangka menumbuh-

kembangkan wirausaha baru di lima

kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Sasaran dari pelatihan ini yakni

masyarakat yang belum memiliki

penghasilan seperti anak-anak putus

sekolah atau mereka yang belum

memiliki pekerjaan.

Para pelaku usaha baru ini nanti-

nya juga dapat mengakses pinjaman

melalui perbankan. “Karena perbank-

an bisa memberikan pinjaman dana

dengan bunga kecil pertahunnya

melalui program KUR,” katanya.

Terkait koperasi, Hartono menjelas-

kan, pihaknya juga menertibkan

koperasi di Kaltara dengan me-

nyaratkan koperasi wajib memiliki

NIK (Nomor Induk Koperasi) dan

barcode. Sementara, salah satu

syarat untuk memperoleh NIK ini

adalah telah melaksanakan Rapat

Anggota Tahunan (RAT) minimal satu

kali dalam setahun dan RAT tersebut

dilaksanakan rutin dua tahun secara

berturut-turut.

Saat ini dari sekitar 762 koperasi

di Kaltara namun hanya satu yang

memiliki NIK dan barcode. “Kalau

mau barcode dan NIK itu diurus saja,

sekarang baru satu pemilik yang me-

lengkapi izin tersebut yakni Koperasi

Simpan Pinjam Jaya Bersama yang

ada di Bulungan,” tuturnya.

Berdasarkan angka terdapat 762

koperasi di Kaltara, namun hanya 70

yang aktif dan baru 30 persen yang

sudah pernah melakukan RAT.

“Untuk menerapkan NIK dan

barcode maka pihak Disperindagkop

UMKM Kaltara telah mendata

koperasi mana saja yang telah

memenuhi syarat untuk diajukan

mendapatkan NIK dan barcode,”

tuturnya.

Kini sejumlah koperasi siap mengu-

rus perizinan, seperti Bulungan ada

10 koperasi, untuk Kota Tarakan

sekitar 10 koperasi, Nunukan 24

koperasi, Malinau 10 koperasi, dan

KTT (Tana Tidung) 1 koperasi. Total

ada sekitar 55 koperasi yang akan

diajukan untuk mendapatkan NIK. •

Pemprov Kaltara: Mengejar Ketertinggalan dari Ujung Utara Indonesia

Page 22: KOPERASI & UKM No. 03 - Mei.2017 KOPERASI PERIKANAN di ... · ikan lele. Selain itu ada KUD Mina Selat Bali di Situbondo, Jawa Timur, dengan produk olahan ikan segar dan ikan kering;

201722

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menerima Laporan Hasil Pemeriksaan LKKL ( Laporan Keuangan Kementerian Lembaga ) dengan opini, Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Ketua BPK RI Moermahadi Soerja Djanegara di Gedung BPK RI. Jakarta ,Jumat (26/05/2017)

Galeri Foto

MengucapkanSelamat Menunaikan

IBADAH PUASA 1438 HIJRIYAH

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA