kontur

download kontur

of 3

Transcript of kontur

Sehubungan dengan pembanunan rumah diatas lahan berkontur atau lembah. Kami tim arsitek surabaya telah memiliki beberapa tips & trik arsitektur guna membangun di lahan kontur. Tips arsitektur kami antara lain: 1. Perhatikan kondisi sekeliling lahan, taksir kekuatan tanahnya dengan jalan memperhatikan pepohonan yang ada dan pertimbangkan pepohonan tersebut dapat difungsikan tanpa harus ditebang. 2. Pilih bagian yang paling landai (agak datar) di dalam tapak karena disitulah tempat terbaik untuk mendirikan bangunan utama dan ruang utama, setelah itu baru pilih daerah lain untuk bangunan tambahan lainnya. 3. Jika memungkinkan, bagilah bangunan menjadi beberapa fungsi bagian bangunan yang berdiri sendiri-sendiri untuk menciptakan suasana resort. 4. Perbanyak bukaan yang menghadap ke arah lembah dan puncak agar panorama alam tertangkap secara maksimal. 5. Kontur yang terjal dan tak beraturan dapat dimanfaatkan untuk jalur jogging. 6. Gunakan bahan-bahan alami baik bahan dasar bangunan maupun finishing. 7. Apabila anda mengharapkan singgle building maka panjang dan lebar bangunan jangan dimaksimalkan, sehingga masih ada area terbuka. 8. Manfaatkan beda ketinggian dengan sistem split level, keuntungan split level anda akan mendapatkan view yang lebih luas tanpa halangan. Pada artikel lain saya akan mengulas tentang split level pada karya arsitektur 9. Untuk fasilitas publik sebaiknya gunakan ruangan tanpa dinding ataupun tanpa atap karena anda akan merasa menyatu dengan alam.

Menyiasati Kontur dalam DesainKontur merupakan garis imajiner sebagai penanda titik-titik pada lahan miring yang memiliki ketinggian sama. Interval kontur adalah jenjang yang ditentukan antara satu garis titik ketinggian dengan satu garis titik ketinggian yang lain. Interval kontur yang paling umum adalah 1 meter, namun demikian dapat pula dibuat interval setiap 0,5 meter, 2 meter, 5 meter. Biasanya di dalam gambar kerja lansekap dicantumkan pula penanda interval kontur, misalnya setiap 1 meter bergaris tipis, dan setiap 5 meternya bergaris tebal. Mendesain dalam lahan berkontur memerlukan strategi tersendiri untuk menyiasati agar arsitektur dapat terwujud dengan baik. Desain yang aplikasinya akan memakan biaya banyak dalam lahan berkontur jika banyak pula penggalian (cuta) dan pengurugan (fill) yang dilakukan, sedangkan desain yang aplikasinya paling minim biaya jika hampir tidak ada kegiatan cut dan fill yang dilakukan. Namun demikian desain itu tidak berarti pula bahwa seluruh bangunan melayang di atas lahan berkontur dan disangga tiangtiang sehingga lahan tidak banyak diurug/digali. Karena tindakan tersebut juga akan memakan banyak biaya pembuatan pelat lantai. Langkah yang cukup bijak adalah dengan mencari dan selalu mencari kesetimbangan di lokasi mana desain arsitektur menumpu di atas tanah, satu ruang dapat memiliki ketinggian yang berbeda dengan ruang lain sesuai dengan kontur yang ada.Sebuah rancangan denah arsitektur yangmeliuk mengikuti kontur akan memiliki level lantai yang sama tingginya dibanding rancangan denah yang tegak lurus dengan garis kontur. Demikian pula jalan mobil/pedestrian yang selalu sejajar dengan kontur akan relatif datar, jika jalur jalan tersebut melawan arah kontur maka posisinya akan naik/turun. Kontur dengan interval ketinggian 1 meter dan di dalam gambar tapak juga terlihat berjarak 1 meter akan memiliki kemiringan 45 derajat. Jadi jika jalur jalan berada dalam posisi tegak lurus kontur yang memiliki jarak 1 meter maka kemiringannya sangat curam dan tidak layak didaki. Jarak kontur setiap 2 meter-an akan menghasilkan kecuraman 22,5 derajat dan masih belum layak pula. Jarak kontur setiap 4 meter-an akan menghasilkan kemiringan 11,25 derajat dan ini adalah batas kemiringan yang masih pantas untuk jalan mobil/pedestrian di dalam suatu lahan olahan rancangan arsitektur.Dalam kondisi tertentu memang akan didapati lokasi jalur jalan yang memang harus berhadapan dengan kontur curam. Jika memungkinkan sebaiknya desain jalur jalan dibuat mengikuti kontur dengan penyelesaian cut/fill atau melayang disangga tiang. Jika didapati bahwa jarak antar kontur terlalu rapat, maka arah jalur jalan dapat diserongkan sampai kemiringan yang mencapai jarak tertentu hingga didapatkan kelandaian yang cukup layak. Selain kemiringan ini, perlu pula diamati bentuk kontur yang menghasilkan lahan berupa punggung bukit dan lahan yang berupa cekungan. Lahan yang berupa cekungan akan selalu menjadi sasaran berkumpulnya arah aliran air. Dengan demikian agar ruang efektif terhindar dari gangguan jalur air, maka sebaiknya bangunan lebih banyak diletakkan pada pungung-punggung bukit.