TUGAS 3 kontur dan groding.docx

38
TUGAS 2 LANDSEKAP KONTUR DAN GRADING NAMA KELOMPOK : 1. BENNY CHRISTIANTONY (04.2013.1.02686) 2. DWI PUTRI SARTIKA S. (04.2013.1.02684) 3. LATHIFA SILVIA SUDIANA (04.2013.1.02664) 4. RINDA AMALIA AISYAH (04.2013.1.02710) 5. ASRI WULANDARI (04.2013.1.02655)

Transcript of TUGAS 3 kontur dan groding.docx

TUGAS 2LANDSEKAP

KONTUR DAN GRADING

NAMA KELOMPOK : 1. BENNY CHRISTIANTONY (04.2013.1.02686)2. DWI PUTRI SARTIKA S.(04.2013.1.02684)3. LATHIFA SILVIA SUDIANA (04.2013.1.02664)4. RINDA AMALIA AISYAH (04.2013.1.02710)5. ASRI WULANDARI (04.2013.1.02655)

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA JL. Arief Rahman Hakim 100 Surabaya 60117 Telp. : (031)-5955043

Pengertian garis kontur

Garis kontur adalah garis khayal di lapanganyang menghubungkan titik denganketinggian yang sama atau garis konturadalah garis kontinyu di atas peta yangmemperlihatkan titik-titik di atas peta denganketinggian yang sama. Nama lain gariskontur adalah garis tranches, garis tinggidan garis tinggi horizontal. Garis kontur + 25m, artinya garis kontur ini menghubungkantitik-titik yang mempunyai ketinggian sama +25 m terhadap tinggi tertentu. Garis konturdisajikan di atas peta untuk memperlihatkannaik turunnya keadaan permukaan tanah.Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalahuntuk memberikan informasi slope(kemiringan tanah rata-rata), irisan profilmemanjang atau melintang permukaantanah terhadap jalur proyek (bangunan) danperhitungan galian serta timbunan (cut andfill) permukaan tanah asli terhadapketinggian vertikal garis atau bangunan.Garis kontur dapat dibentuk denganmembuat proyeksi tegak garis-garisperpotongan bidang mendatar denganpermukaan bumi ke bidang mendatar peta.Karena peta umumnya dibuat dengan skalatertentu, maka untuk garis kontur ini jugaakan mengalami pengecilan sesuai skalapeta.

Garis-garis kontur merupakan cara yangbanyak dilakukan untuk melukiskan bentukpermukaan tanah dan ketinggian pada peta,karena memberikan ketelitian yang lebihbaik. Cara lain untuk melukiskanbentukpermukaan tanah yaitu dengan carahachures dan shading.Bentuk garis kontur dalam 3 dimensi.

Bentuk garis kontur dalam 3 dimensiGambar 344. Penggambaran konturGaris kontur memiliki sifat sebagai berikut:

1. Berbentuk kurva tertutup.2. Tidak bercabang.3. Tidak berpotongan.4. Menjorok ke arah hulu jika melewatisungai.5. Menjorok ke arah jalan menurun jikamelewati permukaan jalan.6. Tidak tergambar jika melewatibangunan.7. Garis kontur yang rapat menunjukankeadaan permukaan tanah yang terjal.8. Garis kontur yang jarang menunjukankeadaan permukaan yang landai9. Penyajian interval garis konturtergantung pada skala peta yangdisajikan, jika datar maka interval gariskontur tergantung pada skala peta yangdisajikan, jika datar maka interval gariskontur adalah 1/1000 dikalikan dengannilai skala peta, jika berbukit makainterval garis kontur adalah 1/500dikalikan dengan nilai skala peta danjika bergunung maka interval gariskontur adalah 1/200 dikalikan dengannilai skala peta.10. Penyajian indeks garis kontur padadaerah datar adalah setiap selisih 3garis kontur, pada daerah berbukitsetiap selisih 4 garis kontur sedangkanpada daerah bergunung setiap selisih 5garis kontur.11. Satu garis kontur mewakili satuketinggian tertentu..12. Garis kontur berharga lebih rendahmengelilingi garis kontur yang lebihtinggi.13. Rangkaian garis kontur yang berbentukhuruf U menandakan punggungangunung.14. Rangkaian garis kontur yang berbentukhuruf V menandakan suatulembah/jurang.

Interval kontur dan indekskontur

Gambar 347. Garis kontur pada curah dan punggung bukit. Gambar 348. Garis kontur pada bukit dan cekungInterval kontur adalah jarak tegak antaradua garis kontur yang berdekatan danmerupakan jarak antara dua bidangmendatar yang berdekatan.Pada suatu petatofografi interval kontur dibuat sama,berbanding terbalik dengan skala peta.Semakin besar skala peta, jadi semakinbanyak informasi yang tersajikan, intervalkontur semakin kecil. Indeks kontur adalahgaris kontur yang penyajiannya ditonjolkansetiap kelipatan interval kontur tertentu. Kemiringan tanah dankontur gradient :Kemiringan tanah adalah sudut miringantara dua titik.Kegunaan garis konturSelain menunjukan bentuk ketinggianpermukaan tanah, garis kontur juga dapatdigunakan untuk:a. Menentukan profil tanah (profilmemanjang, longitudinal sections)antara dua tempat. (Gambar 350)b. Menghitung luas daerah genangandan volume suatu bendunganc. Menentukan route/trace suatujalan atau saluran yangmempunyai kemiringan tertentu(gambar 352)d. Menentukan kemungkinan dua titikdi lahan sama tinggi dan salingterlihat (gambar 353.)

Penentuan dan pengukurantitik detail untuk pembuatangaris kontur Semakin rapat titik detil yang diamati,maka semakin teliti informasi yangtersajikan dalam peta. Dalam batas ketelitian teknis tertentu,kerapatan titik detil ditentukan olehskala peta dan ketelitian (interval) konturyang diinginkan. Pengukuran titik-titik detail untukpenarikan garis kontur suatu peta dapatdilakukan secara langsung dan tidaklangsung.

a. Pengukuran tidak langsung

Titik-titik detail yang tidak harus sama tinggi,dipilih mengikuti pola tertentu yaitu: polakotak-kotak (spot level) dan profil (grid) danpola radial. Dengan pola-pola tersebut gariskontur dapat dibuat dengan cara interpolasidan pengukuran titik-titik detailnya dapatdilakukan dengan cara tachymetry padasemua medan dan dapat pulamenggunakan sipat datar memanjangataupun sipat datar profil pada daerah yangrelatif datar.Pola radial digunakan untukpemetaan topografi pada daerah yang luasdan permukaan tanahnya tidak beraturan.

b. Pengukuran langsung

Titik detail dicari yang mempunyaiketinggian yang sama dan ditentukanposisinya dalam peta dan diukur padaketinggian tertentu. cara pengukurannyabisa menggunakan cara tachymetry, ataukombinasi antara sipat datar memanjangdan pengukuran polygon.Cara pengukuran langsung lebih sulitdibanding dengan cara tidak langsung,namun ada jenis kebutuhan tertentu yangharus menggunakan cara pengukurankontur cara langsung, misalnya pengukurandan pemasanngan tanda batas daerahgenangan.

Interpolasi garis konturTitik detail dicari yang mempunyaiketinggian yang sama dan ditentukanposisinya dalam peta dan diukur padaketinggian tertentu. cara pengukurannyabisa menggunakan cara tachymetry, ataukombinasi antara sipat datar memanjangdan pengukuran polygon.Cara pengukuran langsung lebih sulitdibanding dengan cara tidak langsung,namun ada jenis kebutuhan tertentu yangharus menggunakan cara pengukurankontur cara langsung, misalnya pengukurandan pemasanngan tanda batas daerahgenangan.Penarikan garis kontur diperoleh dengancara perhitungan interpolasi, padapengukuran garis kontur cara langsung,garis-garis kontur merupakan garispenghubung titik-titik yang diamati denganketinggian yang sama, sedangkan padapengukuran garis kontur cara tidak langsung umumnya titik-titik detail itu pada titiksembarang tidak sama.Bila titik-titik detail yang diperoleh belummewujudkan titik-titik dengan ketinggianyang sama, posisi titik dengan ketinggiantertentu dicari, berada diantara 2 titik tinggitersebut dan diperoleh dengan prinsipperhitungan 2 buah segitiga sebangun.Data yang harus dimiliki untuk melakukaninterpolasi garis kontur adalah jarak antara 2titik tinggi di atas peta, tinggi definitif keduatitik tinggi dan titik garis kontur yang akanditarik. Hasil perhitungan interpolasi iniadalah posisi titik garis kontur yang melewatigaris hubung antara 2 titik tinggi.

Posisi ini berupa jarak garis kontur terhadapposisi titik pertama atau kedua. Titik hasilinterpolasi tersebut kemudian kitahubungkan untuk membentuk garis konturyang kita inginkan. maka perlu dilakukaninterpolasi linear untuk mendapatkan titiktitikyang sama tinggi. Interpolasi linear bisadilakukan dengan cara: taksiran, hitungandan grafis.1. Cara taksiran (visual) Titik-titik dengan ketinggian yang sama,sedangkan pada pengukuran dan2. Cara hitungan (Numeris) Cara ini pada dasarnya juga menggunakandua titik yang diketahui posisi danketinggiannya, hitungan interpolasinyadikerjakan secara numeris (eksak)menggunakan perbandingan linear.3. Cara grafis Cara grafis dilakukan dengan bantuan garisgarissejajar yang dibuat pada kertastransparan (kalkir atau kodatrace). Garisgarissejajar dibuat dengan interval yang sama disesuaikan dengan tinggi garis konturyang akan dicari.

Perhitungan garis kontur

Garis-garis kontur pada peta topografi dapatdigunakan untuk menghitung volume, baikvolume bahan galian (gunung kapur, bukit,dan lain-lain).Luas yang dikelilingi oleh masing-masinggaris kontur diukur luasnya denganplanimeter dengan interval h. Volume total V dapat dihitung.

Prinsip dasar penentuanvolume

Dalam pengerjaan teknik sipil, antara laindiperlukan perhitungan volume tanah, baikuntuk pekerjaan galian maupun pekerjaantimbunan.Dibawah ini secara singkatdiuraikan prinsip dasar yang digunakanuntuk bentuk-bentuk tanah yang sederhana.Pada dasarnya volume tanah dihitungdengan cara menjumlahkan volume setiapbagian yang dibatasi oleh dua bidang.Pada gambar bidang dimaksud merupakanbidang mendatar. Banyak metode yangdapat digunakan untuk menghitung volume.Disini hanya akan diberikan metodemenggunakan rumus prisma dan rumuspiramida.Prisma adalah suatu benda yang dibatasioleh dua bidang sejajar pada bagian-bagianatas dan bawahnya serta dibatasi olehbeberapa bidang datar disekelilingnya.Didalam peta topografi, garis-garis batasbidang datar A0, Am dan A1 ditunjukan olehgaris-garis kontur sedangkan h merupakaninterval konturnya. Jadi apabila h dibuatkecil, garis kontur ditarik dari data-dataketinggian tanah yang cukup rapat sertapengukuran luas bidang-bidang yangdibatasi oleh garis kontur diukur hingga vmendekati volume sebenarnya.

Perubahan letak gariskontur di tepi pantai

Cara perhitungan tersebut di atas sedangdigunakan oleh GSI (Geography SurveyInstitute Jepang, di Thailand) untuk ukuranyang sangat kasar. Tetapi, kalau dilihatsecara detail, ada beberapa masalahperhitungan, seperti:Di daerah yang akan hilang akibatkenaikan muka air laut sebesar T meter,kehilangan terhitung sebagai jumlahnilai yang sekarang berada. kehilangannya bukan hanya di daerahantara batas pantai dan garis kontur 1 msekarang, tetapi antara batas pantaisekarang dan garis kontur 1+T meter(contoh di Makassar 1.64 m).Di daerah yang akan lebih seringterkena banjir dari pada kondisisekarang, kehilangan bisa diukurberdasarkan data yang terdapat melaluipenyelidikan lapangan mengenaikehilangan akibat pasang laut danbanjir. Jika tinggi tanah yang sekarang kena banjirberada di antara batas pantai dan tinggi Bm, maka daerah yang akan kena banjirterletak di daerah antara garis kontur 1+T mdan garis kontur 1 +T+B m sekarang. Didaerah sini, kehilangan akan terjadi secarasebagian dari nilai total, yang dihitung terkaittinggi tanah setempat.

Bentuk-bentuk lembah danpegunungan dalam gariskontur

Jalan menuju puncak umumnya berada diatas punggung (lihat garis titik-titiksedangkan disisinya terdapat lembahumumnya berisi sungai (lihat garis gelap).PlateauDaerah dataran tinggi yang luasColDaerah rendah antara dua buah ketinggian.SaddleHampir sama dengan col, tetapi daerahrendahnya luas dan ketinggian yangmengapit tidak terlalu tinggi.

1. Cara menentukan posisi,cross bearing dan metode penggambaranHitung deviasi pada peta:A = B + ( C x D )

Keterangan:A = deklinasi magnetis pada saat tertentuB = deklinasi pada tahun pembuatan petaC = selisih tahun pembuatan.D = variasi magnetis.

Contoh:Diketahui bahwa: Deklinasi magnetis tahun 1943 (padasaat peta dibuat) adalah: 0 30(=B). Variasi magnet pertahun: 2(=D)Pertanyaan:Berapa deviasi bila pada peta tersebutdigunakan pada tahun 1988 (=A)Perhitungannya:A = B + (CxD= 0 30 + {(88-43)x 2}= 0 30 + 90=120=20

2. Mengukur sudut

Mengukur dari peta: Sudut peta deviasi (jika deviasi ke Timur) =sudut Sudut peta + deviasi kompas.(jika deviasi ke Barat)=sudut kompas Mengukur dari kompas: deviasi timursudut kompas + deviasi = sudut peta.Deviasi Barat sudut kompas sudut =sudut peta. Setelah mengukur utara kompas,sesuaikan garis bujur dengan utarakompas kurang lebih deviasi.

3. Membuat cross bearing Hitung sudut dari dua kenampakanalam atau lebih yang dapat kita kenali dialam dan di petaBuat garis sudut dengan menghitungdeviasi sehingga menjadi sudut petapada kertas transparanLetakkan di atas peta sesuai dengankedudukannya.

4. Tumpuklah5. Merencanakan rute

1. Pilihlah jalur perjalanan yang mudahdenganmemperhatikan sistem kontur.2. Bayangkan kemiringan lereng denganmemperhatikan kerapatan kontur(makin rapat makin terjal).3. Hitung jarak datar (perhatikankemiringan lereng).4. Hitung waktu tempuh dengan prinsip: jalan datar 1 jam untuk kemiringanlebih 4 km kemiringan 1 jam tiap kenaikkan 100m6. Metode penggambaran:

Tarik garis transis yang dikehendakidiatas peta, bisa berupa garis lurusmaupun mengikuti rute perjalanan. Beri tanda (huruf atau angka) pada titikawal dan akhir. Buat grafik pada milimeter blok. untuksumbu x dipakai sekala horizontal dansumbu y sekala vertikal. Ukur pada peta jarak sebenarnya (jarakpada peta x angka penyebut skala peta)dan ketinggian (beda tinggi) pada jarakyang diukur tadi. Pindahkan setiap angka beda tinggi danjarak sebenarnya tadi sebanyakbanyaknyapada grafik. Hubungkan setiap titik pada grafik (lihatgambar).

Pengenalan surver

Surfer adalah salah satu perangkat lunakyang digunakan untuk pembuatan petakontur dan pemodelan tiga dimensi yangberdasarkan pada grid. Perangkat lunak inimelakukan plotting data tabular XYZ takberaturan menjadi lembar titik-titik segiempat (grid) yang beraturan.Grid adalahserangkaian garis vertikal dan horisontalyang dalam Surfer berbentuk segi empatdan digunakan sebagai dasar pembentukkontur dan surface tiga dimensi. Garisvertikal dan horisontal ini memiliki titik-titikperpotongan.Pada titik perpotongan inidisimpan nilai Z yang berupa titik ketinggianatau kedalaman. Gridding merupakanproses pembentukan rangkaian nilai Z yangteratur dari sebuah data XYZ. Hasil dariproses gridding ini adalah file grid yangtersimpan pada file .grd.Surface plot adalah lembar kerja yangdigunakan untuk membuat peta atau filegrid. Pada saat awal dibuka, lembar kerjaini berada pada kondisi yang masihkosong. Pada lembar plot ini petadibentuk dan diolah untuk selanjutnyadisajikan. Lembar plot digunakan untukmengolah dan membentuk peta dalam duadimensional, seperti peta kontur, dan petatiga dimensional seperti bentukan mukatiga dimensi.Lembar plot ini menyerupai lembar layout dimana operator melakukan pengaturanukuran, teks, posisi obyek, garis, danberbagai properti lain. Pada lembar ini puladiatur ukuran kertas kerja yang nanti akandigunakan sebagai media pencetakan peta.

Worksheet

Worksheet merupakan lembar kerja yangdigunakan untuk melakukan input data XYZ.Data XYZ adalah modal utama dalampembuatan peta pada surfer. Dari data XYZini dibentuk file grid yang selanjutnyadiinterpolasikan menjadi peta-peta konturatau peta tiga dimensi.Lembar worksheet memiliki antarmuka yanghampir mirip dengan lembar kerja MSExcel. Worksheet pada Surfer terdiri darisel-sel yang merupakan perpotonganbaris dan kolom. Data yang dimasukkandari worksheet ini akan disimpan dalam file.dat.

Editor

Jendela editor adalah tempat yangdigunakan untuk membuat atau mengolahfile teks ASCII. Teks yang dibuat dalamjendela editor dapat dikopi dan ditempeldalam jendela plot. Kemampuan inimemungkinkan penggunaan sebuahkelompok teks yang sama untukdipasangkan pada berbagai peta.Jendela editor juga digunakan untukmenangkap hasil perhitungan volume.Sekelompok teks hasil perhitungan volume file grid akan ditampilkan dalam sebuahjendela editor. Jendela tersebut dapatdisimpan menjadi sebuah file ASCII denganekstensi .txt.

GS Scripter

GS Scripter adalah makro yang dapatdigunakan untuk membuat sistemotomasi dalam surfer. Denganmenggunakan GS Scripter ini tugas-tugasyang dilakukan secara manual dapatdiringkas menjadi sebuah makro. Makro dariGS Scripter ini mirip dengan interpreterbahasa BASIC. Makro disimpan dalamekstensi .bas.

Simbolisasi peta

Simbolisasi digunakan untuk memberikanketerangan pada peta yang dibentuk padalembar plot. Simbolisasi yang digunakanberupa simbol point, garis, ataupun area,serta teks. Simbolisasi yang ada padapeta ini memungkinkan peta yangdihasilkan surfer dapat dengan mudahdibaca dan lebih komunikatif.

Kontur yang berjarak lebar pada dasar sebuah bukit dan merapat ke atas sebagaimana Ketinggian meningkat menunjukkan suatu kelandaian cekung. Kontur yang melebar dan merapat melintasi sebuah tapak menunjukkan serangkaian bukit yang bergelombang.

Editing peta kontur

Editing peta kontur dimaksudkan untukmendapatkan bentuk peta kontur yangsesuai dengan syarat-syarat pemetaantertentu ataupun sesuai dengan keinginanpembuat peta. Beberapa hal yangberkaitan dengan hal ini misalnya adalahpenetapan nilai kontur interval (IntervalContour), labelling garis indeks, kerapatanlabel, pengubahan warna garis indeks,pengaturan blok warna kelas ketinggianlahan, dan lain-lain.Gambar berikut adalah contoh penggunaankontur interval yang berbeda dari sebuahpeta kontur yang sama.

Peta kontur adalah suatu gambaran rencana dari suatu bentuk tanah tiga dimensi. Peta kontur akan membantu perancang mengembangkan suatu rencana perataan dengan Garis garis kontur yang diberi jarak jauh cepat. menunjukkan kelandaian yang sangat bertahap atau lahan datar. Garis garis kontur yang diberi jarak dekat menunjukkan kelandaian lahan yang curam.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetapkanketinggian titik percobaan awal.

a. ketinggian lantai dasar bangunan. Biasanya diambil minimum 15 cm di atas permukaan halaman yang dikerjakan.b. Cocokkan ketinggian lantai bangunan yang ada, serta hubungkan halaman yang dibentuk tersebut dengan halaman tetangga sedemikian sehingga tidak sampai terjadi gangguan oleh adanya perubahan arah aliran air hujan yang berbalik membentuk saluran sendiri.c. Hubungkan ketinggian-ketinggian permukaan jalan, jalan setapak, tempat parkir, serta kegiatan-kegiatan lainnya dengan ketinggian lantai bangunan sedemikian, sehingga dapat dihasilkan drainase positif.d. Pertahankan pohon-pohon yang sudah besar dan baik dengan memperhitungkan ketinggian lahan di bawahnya, apakah dengan mebuat sumuran sedalam 15 cm atau mengurugnya setinggi 30 cm.e. Tapak perlu diteliti dengan cermat untuk menghindari terjadinya masalah drainase serta kesulitan karena adanya batu-batuan.f. Untuk menghemat biaya, apabila masih dapat dicari pemecahan yang lain, hindarkan pembuatan dinding penahan yang tidak perlu.g. Usahakan adanya keseimbangan antara jumlah galian dan jumlah urugan agar kita tidak perlu harus mengangkut tanah dari atau ke tapak.

Secara umum, pengaturan kontur intervalmengikuti aturan berikut:Kontur Interval = 1/2000 x skala peta dasarJadi jika menggunakan dasar denganskala 1: 50.000 maka seharusnya konturinterval peta adalah 25 meter. Beda tinggiantar garis kontur tersebut terpaut 25meter. Seandai peta dasar tersebutdiperbesar menjadi skala 1: 25.000, makakontur intervalnya pun juga harus diubahmenjadi 12,5 meter.

Overlay peta kontur

Overlay peta kontur dimaksudkan adalahmenampakkan sebuah peta kontur dengansebuah data raster, atau sebuah petakontur dengan model tiga dimensi. Overlayini memudahkan analisis sebuah wilayahdalam kaitannya dengan kontur atau bentukmorfologi lahan setempat.

Penggunaan peta dasar

Peta dasar yang digunakan pada Surferdapat berasal dari peta-peta lain ataupundata citra seperti foto udara ataupun citrasatelit. Peta dasar tersebut dinamakan BaseMap.Proses kedua ini sering disebut denganistilah grid-ding. Proses griddingmenghasilkan sebuah file grid. File griddigunakan sebagai dasar pembuatan petakontur dan model tiga dimensi. Berikutadalah diagram alur secara garis besarpekerjaan dalam Surfer.

TAPAK DAN LANSEKAPGRADING

Pengertian grading (perataan) merupakan suatu bagian fungsionaldan estetik yang penting dari pengintegrasian tapak, ruang, dan struktur. Grading dibagi menjadi dua :1. grading minor : proses pembentuk kontur dengan mengambil bagianatas lahan (topsoil) agar dapat mengalirkan air.2. grading major : metode untuk menyesuaikan kontur ketika titikketinggian final hanya bisa didapat dengan menghilangkan bagiansubsoil (bagian bawah topsoil).Tujuan grading adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan tapak bangunan yang menarik sesuai dan ekonomis.

2. Memberikan pencapaian yang aman, nyaman, dan fungsional ke seluruhtapak, untuk penggunaan dan pemeliharaan.

3. Membagi limpasan permukaan dari tapak tanpa mengakibatkan erosi dansedimentasi atau mengumpulkannya untuk keperluan ciri air, cekunganLumpur, atau irigasi.

4. Membagi aliran air permukaan maupun air bawah permukaan menjauhi bangunan dan perkerasan trotoar untuk menghindari kejenuhan lapisan dasar, yang dapat merusak struktur bangunan atau melemahkan perkerasan.

5. Mempertahankan sifat alamiah dari tapak dan untuk menentukan peil yang sesuai dalam mempertahankan pepohonan yang ada.

6. Mendapatkan perimbangan kupasan dan urugan yang optimum pada tapak;7. Menghindari daerah urugan yang akan berakibat penambahan kedalaman atauketidakstabilan pondasi bangunan atau lapisan dasar suatu perkerasan.

8. Menghindari timbulnya penampang bergelombang untuk jalan, trotoar, dan perkerasan lainnya.

9. Menghindari pembuatan bantaran tanah yang memerlukan biaya pengendalian erosi yang tinggi. Kecuali ditempat-tempat yang benarbenar diperlukan, sebagai pengganti dinding penahan yang mahal.

10. Menetapkan pelandaian akhir setinggi mungkin pada tempat-tempat ditemukannyabatuan didekat permukaan tanah sehingga mengurangi biaya galian utilitas dan galian lainnya serta menyempurnakan kondisi tumbuh bagi vegetasi.

11. Menghindari limpasan air ke jalan. Fungsi grading adalah sebagai berikut.

a. Drainase,untuk menghindari masalah-masalah yang bersangkutan dengan iklim, terutama menghindari bahayabanjir.

b. Menyediakan Jalan Penghubung,jalan pencapaian yang memadai bagi pejalan kaki dan kendaraan adalah suatu persyaratan fungsional utama. Kemudahan pada pencapian langsung mempengaruhi banyaknya penggunaan yang akan di terima tapak, sementara pencapaian yang membingungkan akan memperkecil penggunaan.

c. Membuat Lebih Banyak Bagian Tapak Dapat Dipergunakan,pembentukkan muka tanah untuk membuat lebih banyak lahan yang dapatdipakai dengan cara mengurangi kecuraman.Pembentukkan muka tanah (pengubahan lahan yang curam menjadi lebih landai) sehingga dapat memberi ruang yang diperlukan untuk struktur, ruang terbuka, lapangan parkir atau lapangan rekreasi.

d. Mengurangi Kebutuhan - Kebutuhan Pemeliharaan,Pembentukkan muka tanah dapat mengurangi banyaknya pemeliharaan terhadap tapak (dalam hal drainase, maintenance, penggenangan, maupunpencegahan bahaya erosi).

e. Untuk Melestarikan Keistimewaan Keistimewaan TapakMelestarikan keistimewaan tapak dan elemen-elemennya yaitu sungai, kolam,jalan, vegetasi, dll.

f. Meningkatkan Kualitas Estetik TapakPembentukkan muka tanah yang halus dari sebuah tapak menunjang banyakterhadap kualitas tapak terutama dalam keseimbangan proporsi diantara ruang-ruang terbuka dan sekitarnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan grading adalah,

a. Kondisi tanahKondisi karakteristik struktur tanah akan mempengaruhi grading yangdibentuk.Karakteristik tanah dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu-Karakteristik tanah pertanian-Karakteristik tanah dalam arti geologi (memiliki jenis, struktur, danklasifikasi yang berbeda satu dengan yang lainnya)-Karakteristik tanah dalam arti rekayasa (memiliki kekuatan dan dayadukung tertentu terhadap bangunan keras di atasnya ataupembangunan secara fisik lainnya)Pengaruh kondisi tanah terhadap grading adalah upaya agar muka tanah yangdibentuk dapat terhindar dari bahaya longsor dan sekaligus menjaga keamananmuka tanah.

b. Peta dasarMerupakan peta topografi dengan skala dan ukuran yang jelas dan akurat(biasanya menggunakan skala 1:1000 atau 1:500)

c. Gambaran bentuk tapakPenggambaran bentuk kontur dalam tapak merupakan garis-garis putusyang tersusun dengan notasi ukuran yang menunjukkan ketinggian mukatanah. Ini menunjukkan bentuk dari muka tanah bila kita memproyeksikangaris tersebut ke dalam gambar potongan. Arsitek lansekap perlumenghayati bentukan dari garis-garis kontur tersebut agar mempunyaigambaran terhadap bentuk muka tanah.

d. Penafsiran pada konturArsitek lansekap yang tidak dapat menghayati bentuk kontur tentunya akansulit untuk mengetahui bentukan muka tanah yang diinginkan. Di bawah initerdapat beberapa contoh muka tanah terhadap suatu garis kontur

Bentukan muka tanah berjenis SWALEBentukan muka tanah berjenisRIVER BOTTOM FLOOD PLAIN

Bentukan muka tanah berjenisBentukan muka tanah berjenisHOGS BACK RIDGEGLEN or DALE

Bentukan muka tanah berjenisBentukan muka tanah berjenisRAVINECAMEL BACK RIDGE

Bentukan muka tanah berjenisBentukan muka tanah berjenisBUTTEBAY AND PROMONTORY

Bentukan muka tanah berjenisBentukan muka tanah berjenisMEADOWCREST

FUNGSI GRADING

PENGOLAHAN LAHAN YANGMEMENUHI FUNGSI GRADINGPENGOLAHAN LAHAN YANGMEMENUHI FUNGSI GRADING

PROSEDUR GRADING1. Daerah tapak dilandai secara kasar2. Menentukan peil lapisan dasar (peil 0.00)

3. Pembuangan batu-batu dan penebangan pohon.4. Pada daerah lereng yang akan diurug, tanah asal harus dikupas.5. Bahan urugan hendaknya bebas dari bongkahan yangmemiliki kandungan kelengasan yang optimum ketikaditempatkan.

grading

6. Urugan dirapatkan dengan kepadatan tertentu.e. Standar dan patokan grading plan

Ada empat (4) pertimbangan dan kriteria dalam penggunaan standargrading, yaitu:-Pertimbangan iklim-Pertimbangan karakter dan topografi-Pertimbangan kondisi struktur tanah-Pertimbangan visualKeempat kriteria dan pertimbangan tersebut menjadi dasar dalamperhitungan pembentukan grading dan penggunaan standar ataupatokan.

Rumus dasar dalam penghitungan grading adalah :D = G x LKeterangan :D = perbedaan ketinggian antara muka tanahL = panjang atau jarakG = slope atau lereng muka tanahProsedur Pelandaian (Grading)Daerah tapak dilandai secara kasar untuk memenuhi kriteriarancangan pelandaian dan kriteria mengenai pelandaian halus. Lapisandasar harus ditetapkan sejajar dengan pelandaian akhir yang direncanakandan pada ketinggian yang memungkinkan bagi ketebalan tanah permukaanatau permukaan lainnya. Pada daerah urugan, semua tanah permukaan, bongkahan sertabahan-bahan lain yang tidak sesuai harus dipindahkan, dan semua batangpohon harus ditebang sampai kedalaman kurang-lebih 18 inchi dibawahpermukaan tanah. Pada daerah lereng yang akan diurug, tanah asal harus dikupasagar memberikan daya rekat yang baik terhadap tanah urugan, terutamaapabila tanah asal berupa lempung. Bahan urugan hendaknya bebas daribongkahan yang memiliki kandungan kelengasan yang optimum ketikaditempatkan. Urugan harus dirapatkan dengan kepadatan tertentu unutkmencegah kerusakan akibat penurunan struktur drainase, trotoar danperbaikan terencana lainnya.

Rumah pada tanah yang datar; tanahyang digali dimanfaatkan kembali untukmenaikkan landaian disekeliling rumah.Cara ini mengurangi galian yangdisyaratkan dan mengarahkan drainase menjauhi rumah.Rumah berlantai tiga yang memberikandua lantai pada pelandaian danmemerlukan sedikit galian

Rumah pada lereng yang dimanfaatkan sebagai lantai dasar.Tanah dimanfaatkan kembali untuk menciptakan teras dan untuk mengatur drainase.

Prosedur Pelandaian (Grading)

1. Pelandaian untuk daerah yang tidak ditempatiBagian tapak yang tidak ditempati oleh bangunan atau perkerasan harusmempunyai kemiringan lereng yang kontinyu untuk mengalirkan air keperairan, cekungan drainase, jalan dan inlet minimum yang diperlukan untukdrainase air hujan.

2. Pelandaian untuk daerah yang berdekatan dengan bangunan

Daerah yang tidak diperkeras disekitar bangunan hendaknya diberikemiringan untuk mengalirkan air permukaan serta air dari cucuran atap.