Laporan Resmi Peta Kontur

22
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU KEBUMIAN PETA KONTUR Disusun oleh: Nama : Novita Dwi Utaami NIM : 14312244016 Kelas : IPA A 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA 1

description

a

Transcript of Laporan Resmi Peta Kontur

Page 1: Laporan Resmi Peta Kontur

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU KEBUMIAN

PETA KONTUR

Disusun oleh:

Nama : Novita Dwi Utaami

NIM : 14312244016

Kelas : IPA A 2014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

1

Page 2: Laporan Resmi Peta Kontur

A. JUDUL

Peta Kontur

B. TUJUAN

1. Mengembangkan konsep representasi bumi, bagian kecil dari bumi pada

kertas.

2. Mengetahui konsep skala sebagai representasi bentuk miniatur.

C. HIPOTESIS

Semakin rapat garis kontur berarti lereng semakin curam dan sebaliknya

semakin renggang garis kontur maka semakin landai permukaan tersebut.

D. DASAR TEORI

Pada umumnya peta merupakan sarana guna memperoleh gambaran data

ilmiah yang terdapat diatas permukaan bumi dengan cara menggambarkan berbagai

tanda-tanda dan keterangan-keterangan, sehingga mudah dibaca dan dimengerti. Jadi

peta adalah hasil pengukuran dan penyelidikan yang dilaksanakan baik langsung

maupun tidak langsung mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan permukaan bumi

dan didasarkan pada landasan ilmiah. Peta dapat memberikan gambaran mengenai

kondisi atmosfer, mengenaii kondisi permukaan tanah, mengenai keadaan lautan,

mengenai bahan yang membentuk lapisan tanah dan lain-lain. Adapun peta-peta yang

memberikan gambaran mengenai hal-hal tersebut diatas, berturut-turut disebut peta

meteorology, peta permukaan tanah, peta hidrografi, peta geologi dan lain-lain yang

kesemuanya adalah peta dalam arti yang luas.

Dengan mempelajari cara pembuatan kontur dapat kita ketahui keadaan

wilayah hutan yang ingin digambarkan atau dipetakan pada ketinggian yang sama

sehingga dapat mengetahui tinggi rendahnya suatu wilayah . Hal tersebut berguna

untuk mengetahui apa tanaman yang cocok dan cara yang cocok dalam system

penanaman kayu. Dengan cara mempelajari cara pembuatan kontur dapat kita ketahui

wilayah hutan yang ingin digambarkan atau dipetakan pada ketinggian yang sama

sehingga dapat mengetahui tinggi dan rendahnya suatu wilayah. Hal tersebut berguna

untuk mengetahui apa tanaman yang cocok dan cara yang cocok dalam sistem

penanaman kayu (Mohijar,2009).

2

Page 3: Laporan Resmi Peta Kontur

Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu peta

umum dan peta khusus atau tematik.

I.Peta Umum

Peta umum merupakan peta yang menggambarkan permukaan bumi secara

umum. Peta ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu tempat , baik

penampakan yang terdapat di suatu tempat, kenampakan fisis, misalnya sungai,

gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial, misalnya jalan raya, jalan

kereta api, pemukiman kota dan lainnya.

Terdapan dua jenis peta umum yaitu peta topografi dan peta khorografi.

a. Peta Topografi

Merupakan peta yang menggambarkanbentuk relief permukaan bumi.

Dalam peta topografi digunakan garis kontur atau contur line yaitu garis yang

menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Ciri utama

peta topografi adalah menggunakan garis kontur. Dimana garis tersebut dapat

memberikan informasi baik secara relif maupun secara absolut

(Wongsotjitro, 1985).

b. Peta Khorografi

Merupakan peta yang menggambarka seluruh atau sebagian permukaan

bumi dengan skala yang lebih kecil. Dalam peta khorografi digambarkan

semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah. Untuk mengetahui

ketinggian suatu tempat dan untuk memperhatikan tingkat keamanan suatu

lereng (Wongsotjitro, 1985).

II.Peta Khusus

Peta khusus yaitu peta yang menggambarkan satu kenampakan tertentu atau

tema tertentu yang secara khusus pada daerah yang dipetakan.

Contoh peta khusus yaitu peta statistik yang menggambarkan data kestatistikan

suatu daerah pemetaan yang meliputi peta statistik kualitatif dan peta statistik

kuantitatif.

Pengertian Peta Kontur dan Garis Kontur

Peta kontur merupakan peta yang menggambarkan bagian bentuk permukaan

bumi yang bersifat alami dengan menggunakan garis-garis kontur. Peta kontur

termasuk dalam peta topografi. Sedangkan garis kontur merupakan suatu garis yang

3

Page 4: Laporan Resmi Peta Kontur

menghubungkan tempat–tempat yang sangat tinggi dan suatu permukaan tanah di

dalam peta. Dari simbol–simbol yang ada garis kontur yang lebih sering dipakai

dalam penggambaran sebuah peta, karena selain banyaknya elevasi yang dapat

digambarkan, garis kontur merupakan petunjuk langsung dari suatu elevasi tertentu.

Garis kontur ini dapat kita bayangkan sebagai tepi dari suatu danau atau laut.

Kerapatan jarak kontur pada suatu peta dengan lainya menunjukkan keadaan wilayah

yang curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara garis kontur pada suatu peta

menunjukan bahwa daerah yang disebut termasuk dalam kategori landai (Frick ,

1991).

Garis–garis kontur memberikan informasi yang maksimum tentang daerah

peta, dan tidak menyembunyikan rincian peta lainnya yang penting. Garis kontur juga

memperlihatkan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah. Elevasi titik –titik yang

tidak terletak diatas garis kontur bisa dicari dengan interpolasi antara dua garis kontur

yang terletak dikedua sisi titik tersebut. Adapun bidang acuan umum yang sering

dipakai adalah bidang permukaan laut rata-rata. Informasi relief secara absolut

memperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur yang merupakan garis

ketinggian tersebut di atas di suatu bidang tertentu (Irvine, 1995).

Sifat-Sifat Garis Kontur

Di dalam pembuatan kontur, terdapat beberapa sifat-sifat garis kontur yaitu :

1. Berbentuk kurva tertutup.

2. Tidak bercabang.

3. Tidak berpotongan.

4. Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.

5. Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.

6. Tidak tergambar jika melewati bangunan.

7. Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.

8. Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landau.

9. Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika

datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan,

jika datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai

skala peta , jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan

4

Page 5: Laporan Resmi Peta Kontur

dengan nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah

1/200 dikalikan dengan nilai skala peta.

10. Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis

kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada

daerah bergunung setiap selisih 5 garis kontur.

11. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.

12. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.

13. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan

gunung.

14. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan suatu

lembah/jurang.

15. Garis- garis kontur memberikan informasi yang maksimum tentang daerah

peta, dan tidak menyembunyikan rincian peta lainnya yang penting garis

kontur juga memperhatikan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah (Muda,

2008).

Penentuan Titik Detil Untuk Pembuatan Garis Kontur

1. Semakin rapat titik detil yang diamati, maka semakin teliti informasi

yang tersajikan dalam peta.

2. Dalam batas ketelitian teknis tertentu, kerapatan titik detil ditentukan

oleh skala peta dan ketelitian (interval) kontur yang diinginkan.

3. Pengukuran titik-titik detail untuk penarikan garis kontur suatu peta

dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

16. Pengukuran tidak langsung titik-titik detail yang tidak harus sama tinggi,

dipilih mengikuti pola tertentu yaitu: pola kotak-kotak (spot level)

dan profil (grid) dan pola radial. Dengan pola-pola tersebut garis kontur dapat

dibuat dengan cara interpolasi dan pengukuran titik-titik detailnya

dapat dilakukan dengan cara tachymetry pada semua medan dan dapat

pula menggunakan sipat datar memanjang ataupun sipat datar profil pada

daerah yang relatif datar. Pola radial digunakan untuk pemetaan topografi pada

daerah yang luas dan permukaan tanahnya tidak beraturan (Muda, 2008).

5

Page 6: Laporan Resmi Peta Kontur

Salah satu cara untuk membuat peta garis tinggi atau peta kontur yaitu dengan

cara menarik garis yang mempunyai ketinggian yang sama dari data penyebaran titik-

titik ketinggian pada suatu daerah. Penyebaran titik-titik ketinggian tersebut diukur

secara terestrial dengan mengikat salah satu titik ketinggian tersebut dihitung dari

ketinggian diatas permukaan laut. Titik ketinggian tersebut dapat berupa titik

trianggulasi, titik dasar teknik (TDT), titik puncak bukit, titik pada garis pantai

sebagai titik nol atau titik tertentu yang memiliki ketinggian (Setiaji,30:2009).

Pembuatan Peta Kontur

Salah satu cara untuk membuat peta garis tinggi (peta kontur) yaitu dengan

cara menarik garis yang mempunyai ketinggian yang sama dari data penyebaran titik-

titik ketinggian pada suatu daerah. Penyebaran titik-titik ketinggian tersebut diukur

secara terestrial dengan mengikatkan salah satu titik ketinggian tertentu dan titik

ketinggian tersebut dihitung dari ketinggian di atas permukaan laut. Titik ketinggian

tertentu tersebut dapat berupa titik trianggulasi, titik dasar teknik (TDT), titik puncak

bukit, titik pada garis pantai sebagai titik nol (0 m) atau titik tertentu yang

mempunyai nilai ketinggian (Setiaji, 30: 2009).

Peta kontur dibuat dengan mengambil citra permukaan bumi dari pesawat

udara atau satelit. Proses pencitraan akan menghasilkan sebuah gambar permukaan

bumi dengan warna–warna yang menunjukkan ketinggian tiap permukaan bumi yang

dicitrakan. Gambar berwarna tersebut kemudian diolah dengan memberi batas berupa

polyline untuk tiap permukaan bumi yang memiliki ketinggian yang sama (memiliki

warna yang sama). Tiap garis dalam polyline akan menggambarkan ketinggian

permukaan bumi yang sama. Tiap polyline yang menggambarkan ketinggian

permukaan bumi tertentu disebut sebagai kontur. Kumpulan dari kontur disebut

sebagai peta kontur (Jimmy, 77: 2006).

Kegunaan Garis Kontur

Selain menunjukan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat

digunakan untuk: 

1. Menentukan profil tanah (profil memanjang, longitudinal sections) antara dua

tempat.

2. Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.

6

Page 7: Laporan Resmi Peta Kontur

3. Menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang mempunyai kemiringan

tertentu.

4. Menentukan kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi dan saling terlihat.

(Muda, 2008).

E. METODOLOGI PENELITIAN

1. Tempat : Praktikum ini dilakukan di Laboratorium IPA II FMIPA UNY

2. Waktu : Pada hari Kamis, 29 Oktober 2015

3. Alat dan Bahan

a. Alat

1) Papan kayu

2) Penggaris

3) Buku tebal

4) Buku tipis

5) Camera

6) Kertas HVS

b. Bahan

Miniature gunung

7

Page 8: Laporan Resmi Peta Kontur

4. Langkah Kerja

5. Data Hasil Pengamatan

Skala 1 : 20.000 cm

Panjang 40,5 cm

Lebar 26 cm

Tinggi 12,5 cm

8

Page 9: Laporan Resmi Peta Kontur

F. PEMBAHASAN

Praktikum ini berjudul peta kontur, praktikan telah melaksanakan kegiatan

praktikum peta kontur pada Hari Kamis, 29 Oktober 2015 bertempatan di

Laboratorium IPA II FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Tujuan dari praktikum

ini adalah untuk mengembangkan konsep representasi bumi bagian kecil dari bumi

pada kertas, dan mengetahui konsep skala sebagai representasi bentuk miniatur. Alat

dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini diantaranyaminiatur peta kontur,

papan kayu, buku tebal dan buku tipis digunakan untuk menambah ketinggian pada

saat pembuatan garis kontur, penggaris untuk mengukur dan menandai garis kontur

pada miniatur gunung, kertas HVS untuk menggambar peta kontur.. Langkah pertama

yang dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian

mengukur pnjang, lebar dan tinggi miniatur gunung. Kemudian meletakkan buku

disebelah miniatur gunung. Kemudian praktikan menadai sekeliling bagian miniatur

gunung yang setinggi bagian atas buku yaitu 2 cm. Selanjutnya menggambar garis

sekeliling gunung dengan menggunakan penggaris untuk menghubungkan tanda yang

telah dibuat pada langkah sebelumnya. Mengulangi langkah diatas dengan menambah

tebal buku 2 cm. Mengamati garis yang telah digambar pada miniatur gunung tepat

dari bagian atas. Kemudian praktikan menggambar miniatur gunung pada kertas jika

dilihat dari atas berdasarkan garis-garis yang sudah ditandai pada miniatur gunung

tersebut.

Peta kontur merupakan peta yang menggambarkan bagian bentuk permukaan

bumi yang bersifat alami dengan menggunakan garis-garis kontur. Peta kontur

termasuk dalam peta topografi. Sedangkan garis kontur merupakan suatu garis yang

menghubungkan tempat–tempat yang sangat tinggi dan suatu permukaan tanah di

dalam peta. Dari simbol–simbol yang ada garis kontur yang lebih sering dipakai

dalam penggambaran sebuah peta, karena selain banyaknya elevasi yang dapat

digambarkan, garis kontur merupakan petunjuk langsung dari suatu elevasi tertentu.

Garis kontur ini dapat kita bayangkan sebagai tepi dari suatu danau atau laut.

Kerapatan jarak kontur pada suatu peta dengan lainya menunjukkan keadaan wilayah

yang curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara garis kontur pada suatu peta

menunjukan bahwa daerah yang disebut termasuk dalam kategori landai (Frick ,

1991).

9

Page 10: Laporan Resmi Peta Kontur

Dari praktikum peta kontur dengan menggunakan media miniatur gunung yang

terbuat dari steroform dan telah dilapisi oleh malam dengan skala miniatur 1 : 20.000.

Praktikan mendapat hasil pengukuran panjang gunung miniatur 40,5 cm, lebar

miniatur gunung 26 cm dan tinggi miniatur gunung 12,5 cm. Dari hasil tersebut

praktikan menggambar peta kontur diatas kertas dengan menggunakan skala 1 :

40.000 sehingga panjangnya menjadi 20,25 cm dan lebarnya menjadi 13 cm . Dengan

skala 1 : 40.000 mengartikan bahwa setiap 1 cm pada peta mewakili 40.000 pada

bentuk aslinya. Jadi jika dalam bentuk aslinya gunung tersebut memiliki tinggi 2500

meter atau 2.500 mdpL.

Dari hasil peta kontur yang digambar praktikan mendapatkan 6 garis kontur

yang didapat dari pengukuran setiap tinggi 2 cm. Garis kontur merupakan gabungan

dari titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama.

Garis–garis kontur memberikan informasi yang maksimum tentang daerah

peta, dan tidak menyembunyikan rincian peta lainnya yang penting. Garis kontur juga

memperlihatkan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah. Elevasi titik –titik yang

tidak terletak diatas garis kontur bisa dicari dengan interpolasi antara dua garis kontur

yang terletak dikedua sisi titik tersebut. Adapun bidang acuan umum yang sering

dipakai adalah bidang permukaan laut rata-rata. Informasi relief secara absolut

memperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur yang merupakan garis

ketinggian tersebut di atas di suatu bidang tertentu (Irvine, 1995).

Berikut adalah hasil gambar peta kontur dengan skala 1 : 80.000

Foto percobaan

10

Page 11: Laporan Resmi Peta Kontur

Foto proses penggambar pola garis kontur pada coreldraw

Foto garis kontur yang terbentuk pada miniatur gunung

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa, garis garis kontur saling

melingkari dan tidak ada yang berpotongan, hal tersebut sesuai dengan sifat-sifat yang

dimiliki oleh garis kontur menurut teori. Pada gambar juga terlihat bahwa terdapat

garis kontur yang rapat dan terdapat garis yang jarang, hal ini menurut literatur yang

praktikan dapatkan pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerah

yang landai lebih jarang. Semakin rapat garis kontur berarti lereng semakin curam dan

sebaliknya semakin renggang garis kontur maka semakin landai permukaan tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang dibuat oleh praktikan.

Dari gambar tersebut juga terlihat adanya garis kontur yang membentuk huruf

V yang menghadap ke bawah serta ada huruf V yang menghadap ke atas, menurut

literatur yang praktikan dapatkan garis kontur pada curah yang sempit membentuk

11

Page 12: Laporan Resmi Peta Kontur

huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih rendah, sedangkan garis kontur pada

punggung bukit yang tajam membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang

lebih tinggi. Praktikan juga menemui adanya garis kontur yang membentuk huruf U,

hal tersebut menunjukkan bahwa garis kontur pada suatu punggung bukit yang

membentuk sudut 90° dengan kemiringan maksimumnya, akan membentuk huruf U

menghadap ke bagian yang lebih tinggi

Dari simbol–simbol yang ada garis kontur yang lebih sering dipakai dalam

penggambaran sebuah peta, karena selain banyaknya elevasi yang dapat digambarkan,

garis kontur merupakan petunjuk langsung dari suatu elevasi tertentu. Garis kontur ini

dapat kita bayangkan sebagai tepi dari suatu danau atau laut. Kerapatan jarak kontur

pada suatu peta dengan lainya menunjukkan keadaan wilayah yang curam. Sebaliknya

semakin jarang jarak antara garis kontur pada suatu peta menunjukan bahwa daerah

yang disebut termasuk dalam kategori landai (Frick , 1991).

G. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum dan pembahasan yang diuraikan diatas, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Pada miniatur gunung memiliki skala 1:20.000 cm sedangkan pada gambar

praktikan miniatur gunung memiliki perbandingan skala sebesar 1:40.000

yang artinya 1 cm pada gambar, 40.000 cm pada bentuk aslinya.

Jarak garis kontur yang semakin rapat menunjukkan dataran yang terjal,

dan jarak antar garis kontur yang semakin renggang menunjukkan dataran

yang landai.

2. Miniatur gunung memiliki skala 1:20.000 cm sedangkan pada gambar

praktikan menggunakan perbandingan skala sebesar 1:40.000 cm. Jadi

setiap 1 cm pada gambar mewakili 40.000 cm pada aslinya.

Berikut gambar miniatur gunung yang digambar oleh praktikan dengan

skala 1:40.000 cm dan dengan ukuran 20,25 x 13 cm.

12

Page 13: Laporan Resmi Peta Kontur

H. DAFTAR PUSTAKA

Frick, Heinz.1991. Ilmu dan Alat Ukur Tanah.Yogyakarta : Kanisius.

Irvine, W.1995. Pengujian Untuk Konstruksi Edisi Kedua. Bandung : ITB Press.

Jimmy. 2006. Jurnal Informatika Vol. 7, No. 2. Diakses dari

http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=INF. Pada

tanggal 31 Oktober 2015, pukul 22:03 WIB.

Mohijar. 2009. Peta Kontur. Banjarmasin: Soraya Press.

Muda, Iskandar. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan.

Setiaji, Heri.2009.Pembuatan Peta Garis Kontur.Yogyakarta: CV Armminco.

Wongsotjitro, Soetomo. 1985. Ilmu Ukur Tanah.Yogyakarta : Pradaya Paramita.

I. JAWABAN PERTANYAAN

1. Yang dimaksud dengan peta kontur adalah peta yang menggambarkan ketinggian

tempat dengam menggunakan garis kontur. Sedangkan garis kontur sendiri adalah

garis pada peta yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama.

2. Cara membaca peta kontur

a. Semakin rapat garis konturnya, maka lereng semakin curam

b. Semakin renggang garis konturnya, maka pada keadaan aslinya lereng semakin

landai.

c. Garis kontur tidak bercabang.

d. Garis kontur yang berhimpit menunjukkan lereng yang tegak.

e. Jika yang digambar gunung yang mempunyai kawah, maka posisi kawah

cukup diberi titik dan ditandai ketinggian.

3. Ketika garis kontur saling berhimpit menunjukkan lereng yang tegak.

13

Page 14: Laporan Resmi Peta Kontur

J. LAMPIRAN

Foto peta kontur dengan skala 1: 80.000

Foto percobaan

Sumber Dokumentasi Pribadi

Foto proses penggambar pola garis kontur pada coreldraw

Sumber Dokumentasi Pribadi

14

Page 15: Laporan Resmi Peta Kontur

Foto garis kontur yang terbentuk pada miniatur gunung

Sumber Dokumentasi Pribadi

15