Makalah Garis Kontur Dan Interpolasinya

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Di bumi ini, tanah atau permukaan bumi tidak memiliki ketinggian yang sama. Untuk memperlihatkan itu maka dibuatlah garis kontur. Garis kontur ini merupakan garis hubung antara titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Garis yang dimaksud disini adalah garis khayal yang dibuat untuk menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Kontur ini dapat memberikan informasi relief, baik secara relatif maupun absolut.Informasi relief ini diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis kontur secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk daerah yang landai dapat diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis tersebut secara renggang. Informasi relief secara absolut diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur yang merupakan ketinggian garis tersebut diatas suatu bidang acuan tertentu. Bidang acuan yang umum digunakan adalah bidang permukaan laut rata-rata. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan garis kontur ? b. Bagaimana sifat dan interval kontur ? c. Bagaimana dengan penentuan dan pengukuran titik-titik detail ? d. Bagaimana dengan interpolasinya ? 1.3 Tujuan 1

description

Ilmu Ukur Tanah

Transcript of Makalah Garis Kontur Dan Interpolasinya

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDi bumi ini, tanah atau permukaan bumi tidak memiliki ketinggian yang sama. Untuk memperlihatkan itu maka dibuatlah garis kontur. Garis kontur ini merupakan garis hubung antara titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Garis yang dimaksud disini adalah garis khayal yang dibuat untuk menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Kontur ini dapat memberikan informasi relief, baik secara relatif maupun absolut.Informasi relief ini diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis kontur secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk daerah yang landai dapat diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis tersebut secara renggang. Informasi relief secara absolut diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur yang merupakan ketinggian garis tersebut diatas suatu bidang acuan tertentu. Bidang acuan yang umum digunakan adalah bidang permukaan laut rata-rata.1.2 Rumusan Masalaha. Apa yang dimaksud dengan garis kontur ?b. Bagaimana sifat dan interval kontur ?c. Bagaimana dengan penentuan dan pengukuran titik-titik detail ?d. Bagaimana dengan interpolasinya ?1.3 TujuanMakalah ini juga dibuat dengan tujuan untuk membahas lebih lanjut materi tentang Garis Kontur dan Interpolasinya lebih mendalam dengan sumber-sumber yang relevan.1.4 Sistematika Penulisan

Makalah disusun dengan urutan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori menjelaskan pengertian garis kontur, kegunaan garis kontu, sifat-sifat garis kontur, komponen garis kontur, dan interpolasi garis kontur.

Bab III Penutup menjelaskan kesimpulan dan saran.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Garis KonturSalah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu.Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-lin).Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal.

Gambar 1. Garis KonturGaris kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.Jadi kontur adalah suatu garis yang digambarkan diatas bidang datar melalui titik titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi tertentu. Garis ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi atau garis khayal yang menghubungkan titik titik yang mempunyai ketinggian yang sama.Penarikan garis kontur bertujuan untuk memberikan informasi relief (baik secara relative maupun absolute). 2.2 Kegunaan Garis KonturSelain menunjukan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat digunakan untuk:a. Menentukan profil tanah (profil memanjang, longitudinal sections) antara dua tempat. b. Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendunganc. Menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang mempunyai kemiringan tertentu \d. Menentukan kemungkinan dua titik di lahan samatinggi dan saling terlihat

Gambar 2. Topografi dan Kontur

2.3 Sifat-Sifat Garis KonturSifat-sifat garis kontur adalah :1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.4. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.5. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.6. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf U menandakan punggungan gunung.7. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf V terbalik menandakan suatu lembah/jurang.

Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan.Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil.Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu.Setiap 10 m atau yang lainnya. Rumus untuk menentukan interval kontur pada suatu peta topografi adalah:Interval Kontur = 1/2000 x skala petaDengan demikian kontur yang dibuat antara kontur yang satu dengan kontur yang lain yang berdekatan selisihnya 2,5 m. Sedangkan untuk menentukan besaran angka kontur disesuaikan dengan ketinggian yang ada dan diambil angka yang utuh atau bulat, misalnya angka puluhan atau ratusan tergantung dari besarnya interval kontur yang dikehendaki. Misalnya interval kontur 2,5 m atau 5 m atau 25 m dan penyebaran titik ketinggian yang ada 74,35 sampai dengan 253,62 m, maka besarnya angka kontur untuk interval kontur 2,5 m maka besarnya garis kontur yang dibuat adalah : 75 m, 77,50 m, 80 m, 82,5 m, 85m, 87,5 m, 90 m dan seterusnya, sedangkan untuk interval konturnya 5 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah : 75 m, 80 m, 85 m, 90 m , 95 m, 100 m dan seterusnya, sedangkan untuk interval konturnya 25 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah : 75 m, 100 m, 125 m, 150 m, 175 m, 200 m dan seterusnya.2.4 Komponen Garis Kontura. Skala PetaSkala peta topografi di sini.Selain skala rasio, skala bar juga ditampilkan untuk memungkinkan pengukuran jarak pada peta dan konversi jarak ke dunia nyata.Seperti disinggung di atas, topografi (dan peta lainnya juga) datang dalam berbagai skala.Skala peta ditentukan oleh jumlah daerah dunia nyata tertutup oleh peta. Jenis skala dikenal sebagai skala rasio, artinya satu inci pada peta sama dengan 24.000 inci (atau 2000 kaki) di dunia nyata. Ini berarti salah satu dari satuan [cm, kaki, dll) pada peta sama dengan 24.000 dari hal yang sama pada peta.

Gambar 3. Skala Peta

b. Referensi Datum (Acuan)Sebuah acuan/referensi datum/data harus sesuatu yg dikenal dan konstan di permukaan yang dapat digunakan untuk menjelaskan lokasi titik-titik yang tidak diketahui.Di bumi, referensi datum yg normal adl permukaan laut yang mempunyai ketinggian 0 meter.Istilah referensi datum adalah permukaan laut.Walaupun kita mengetahui permukaan air laut tidak selalu konstan, terkadang meluap dan menyurut, karena air laut selalu mengalami pasang surut. Tapi,permukaan laut sudah ditetapkan sebagai acuan ketinggian dalam pembuatan peta.

c. Sistem Koordinat GeografisSalah satu sistem koordinat yang paling umum digunakan adalah Sistem Koordinat Geografis yang menggunakan derajat lintang dan bujur untuk menggambarkan lokasi di permukaan bumi. Garis lintang sejajar dengan khatulistiwa dan membagi bumi menjadi 180 bagian yang sama dari utara ke selatan (atau selatan ke utara). Acuan lintang khatulistiwa dan setiap belahan dibagi menjadi Sembilan bagian yang sama, masing-masing mewakili satu derajat garis lintang. Di belahan utara derajat lintang diukur dari nol pada garis katulistiwa ke Sembilan puluh pada kutub utara.Di belahan bumi selatan derajat lintang diukur dari nol pada garis katulistiwa ke sembilan puluh derajat di kutub selatan.

d. UTM Universal Transverse Mercator Sistem Koordinat GeografisIde proyeksi transverse Mercator berakar pada abad ke-18, tapi tidak datang ke dalam penggunaan umum sampai setelah Perang Dunia II. Sistem ini yang paling sering digunakan karena memungkinkan pengukuran tepat dalam meter ke dalam 1 meter. Proyeksi Mercator adalah pseudocylindrical proyeksi Laurent (itu mempertahankan bentuk).Dengan sedikit mengubah orientasi dari silinder ke peta yang diproyeksikan, petak berturut-turut tidak terdistorsi daerah yang relatif dapat dibuat.

Gambar 4. Universal Transverse Mercator

2.5 Interpolasi Garis KonturPenarikan garis kontur diperoleh dengancara perhitungan interpolasi, padapengukuran garis kontur cara langsung,garis-garis kontur merupakan garispenghubung titik-titik yang diamati denganketinggian yang sama, sedangkan padapengukuran garis kontur cara tidak langsung umumnya titik-titik detail itu pada titiksembarang tidak sama.

Gambar 5. Interpolasi Garis Kontur

Bila titik-titik detail yang diperoleh belummewujudkan titik-titik dengan ketinggianyang sama, posisi titik dengan ketinggiantertentu dicari, berada diantara 2 titik tinggitersebut dan diperoleh dengan prinsipperhitungan 2 buah segitiga sebangun.Data yang harus dimiliki untuk melakukaninterpolasi garis kontur adalah jarak antara 2titik tinggi di atas peta, tinggi definitif keduatitik tinggi dan titik garis kontur yang akanditarik. Hasil perhitungan interpolasi iniadalah posisi titik garis kontur yang melewatigaris hubung antara 2 titik tinggi.Posisi ini berupa jarak garis kontur terhadapposisi titik pertama atau kedua.Titik hasilinterpolasi tersebut kemudian kitahubungkan untuk membentuk garis konturyang kita inginkan.Maka perlu dilakukaninterpolasi linear untuk mendapatkan titik-titikyang sama tinggi. Interpolasi linear bisadilakukan dengan cara :a) Cara taksiran (visual)Titik-titik dengan ketinggian yang sama.b) Cara hitungan (Numeris)Cara ini pada dasarnya menggunakandua titik yang diketahui posisi danketinggiannya, hitungan interpolasinyadikerjakan secara numeris (eksak)menggunakan perbandingan linear.c) Cara grafisCara grafis dilakukan dengan bantuan garis-garissejajar yang dibuat pada kertastransparan (kalkir atau kodatrace). Garis-garissejajar dibuat dengan interval yang sama disesuaikan dengan tinggi garis konturyang akan dicari.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanKontur adalah suatu garis yang digambarkan diatas bidang datar melalui titik titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi tertentu.Pengukuran titik-titik detail untukpenarikan garis kontur suatu peta dapatdilakukan secara langsung dan tidaklangsung.Penarikan garis kontur diperoleh dengancara perhitungan interpolasi, padapengukuran garis kontur cara langsung,garis-garis kontur merupakan garispenghubung titik-titik yang diamati denganketinggian yang sama, sedangkan padapengukuran garis kontur cara tidak langsung umumnya titik-titik detail itu pada titiksembarang tidak sama.Interpolasi linear dapat dilakukan dengan cara taksiran, numeris, dan grafis.

DAFTAR PUSTAKAPurwaamijaya, I.M. 2008.Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 3 untuk SMK.Jakarta : Direktorat Pembinaan SMKSaid,Mufty. 2013 .Garis Kontur. [online] (http://muftysaid.wordpress.com/tag/garis-kontur/, diakses tanggal 5 Mei 2015).

8