KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM...

102
1 1 KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI SITUS DI SDN SE-KECAMATAN BAMBAIRA KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2016/2017) Oleh ABDUL HAFID NIM : 12010150050 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Transcript of KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM...

Page 1: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

1

1

KONTRIBUSI

SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI PEDAGOGIK

GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI SITUS DI SDN SE-KECAMATAN BAMBAIRA

KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2016/2017)

Oleh

ABDUL HAFID

NIM : 12010150050

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

2

Page 3: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

3

Page 4: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

4

ABSTRAK

SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK

GURU PAI SDN SE-KECAMATAN BAMBAIRA

(Studi Multi Situs di Kecamatan Bambaira

Kabupaten Mamuju Utara Tahun 2016 / 2017)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana implementasi

supervisi individual yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah Terhadap Guru PAI

di SDN Se-Kecamatan Bambaira Kabupaten Mamuju Utara, apa

kontribusinya,dan apa faktor yang mendukung serta faktor yang menghambat.

Jenis penelitiannya kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis. Teknik

yang digunakan dalam pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan

dokumentasi. Proses analisis data dideskripsikan dengan cara reduksi data,

paparan data,dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1.] Pelaksanaan Supervisi individual

Kepala Sekolah dalam peningkatan Kompetensi Pedagogik. Masing-masing

sekolah di SDN se-Kecamatan Bambaira tersebut telah melaksanakan supervisi

individual kepala sekolah sesuai dengan instrumen supervisi; 2.] Faktor

pendukung dari sebelas sekolah yang diteliti ternyata didapati bahwa semua

sekolah mempunyai faktor pendukung, walaupun faktor pendukungnya berbeda

beda dari masing-masing sekolah, dan tak satupun sekolah yang didapati yang

tidak ada faktor pendukungnya; 3.] Faktor penghambat dari hasil penelitian ini

didapati dari sebelas sekolah hanya satu sekolah yang tidak ada hambatannya

yaitu SDN Pelontu, dan masing-masing sekolah terdapat adanya hambatan yang

berbeda-beda, ada faktor tidak adanya aliran listrik seperti SDN Baruga, SDN

Saluwira, SDN Bambaira, SD Inpres Tampaure, dan SDN Bambarano, dan ada

faktor kurangnya waktu pelaksanaan supervisi individual kepala sekolah akibat

dinas luar dan banyaknya tugas administrasi sekolah yang harus diselesaikan di

dinas terkait seperti di SDN Taba, dan di SDN Pebondo. dan ada juga faktor

masih minimnya SDM seperti di SDN Bantalaka, SD Inpres Kasoloang, dan SD

Inpres Kalukunangka; 4.] Kontribusi menunjukkan adanya peningkatan dari segi

pedagogik setelah dilaksanakan supervisi individual oleh kepala sekolah, ini

ditandai dengan bertambahnya wawasan serta ilmu pengetahuan bagi guru dalam

membuat perangkat pembelajaran serta mampu memotivasi guru untuk

melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik lagi setelah diadakannya

supervisi individual.

Kata Kunci : Kontribusi, Supervisi Individual, kompetensi dan Fedagogik Guru

PAI.

iv

Page 5: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

5

ABSTRACT

INDIVIDUAL SUPERVISION HEAD OF SCHOOL IN INCREASING

PEDAGOGIK COMPETENCY

TEACHER PAI SDN SE-BAMBAIRA DISTRICT

(Multi Site Study in Bambaira District

Regency of North Mamuju Year 2016/2017)

This study aims to find out about how the implementation of individual

supervision carried out by the Principal of Teachers PAI at SDN Se-Bambaira

District North Mamuju Regency, what is the contribution, and what factors that

support and factors that inhibit.

The research type is qualitative, with phenomenological approach.

Techniques used in data collection through observation, interview and

documentation. The process of data analysis is described by means of data

reduction, data exposure, and conclusions.

The results showed that: 1.] Implementation of individual Supervision Principal in

improving Pedagogic Competence. Each school in SDN in Bambaira sub-district

has conducted individual supervision of the principal in accordance with the

supervision instrument; 2.] The supporting factors of the eleven schools studied

were found to be that all schools had a support factor, although the support factors

were different from each school, and none of the schools were found to have no

supporting factors; 3.] The inhibiting factor of this study is found from eleven

schools only one school with no obstacles, namely SDN Pelontu, and each school

there are different obstacles, there is no electricity factor such as SDN Baruga,

SDN Saluwira, SDN Bambaira, SD Inpres Tampaure and SDN Bambarano, and

there is a lack of time for individual supervision of the school principal due to

outside service and the number of school administrative tasks to be completed in

the related offices such as SDN Taba and SDN Pebondo. and there are also factors

still lack of human resources such as in SDN Bantalaka, SD Inpres Kasoloang,

and SD Inpres Kalukunangka; 4.] Contribution indicates a pedagogical

improvement after individual supervision by the school principal is indicated by

increasing insight and knowledge for teachers in making learning tools and able to

motivate teachers to implement better learning process after individual

supervision.

Keywords: Contributions, Individual Supervision, competence and Fedagogik,

Islamic Education teachers‟.

iv

Page 6: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu faktor dominan dalam pendidikan adalah Guru. Untuk itu

guna mencapai tujuan pembelajaran di sekolah, kemampuan guru dalam

mengajar merupakan indikator keberhasilan proses belajar mengajar pada

peserta didik. Agar di dalam melaksanakan tugasnya dapat berjalan secara

baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai berbagai

hal sebagai bekal kompetensi yang dimilikinya. Salah satu faktor rendahnya

mutu pendidikan di negara kita adalah disebabkan tenaga pendidik yang

masih kurang berkompeten. Padahal kita tahu bahwa ukuran maju tidaknya

sebuah negara hanya bisa dilihat dari maju tidaknya pendidikannya.Karena

itu untuk menghargai pendidikan,ungkapan ini mungkin tepat :

Aguba dalam Florence Imaobong Archibong :

A simple way of appreciating education is that it is a tool or a necessary

weapon for every human being to acquire for the purpose of navigating

this complex world without which the individual may get lost in it or live

in darkness without being blind.1

Dengan demikian pendidikan adalah faktor terpenting yang harus

diperhatikan dan diperioritaskan bagi setiap negara. Sehingga tidak

mengherankan ketika jepang di bom atom di dua tempat herosima dan

nagasaki pada tahun 1945 yang pertama sekali di cari untuk membangun

1Florence Imaobong Archibong, “Instructional Supervision in The Administration of

Secondary Education: a Panacea for Quality Assurance”,European Scientific Journal, Vol. 8, No. 13,(1857), 61.

Page 7: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

7

negara jepang adalah guru. Indonesia pada saat itu malah mengproklamirkan

dirinya sebagai negara merdeka. Tidak mengeherankan sekarang 2017

negara jepang termasuk negara yang maju di bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi bersaing dengan negara super power Amerika serikat. Sedangkan

indonesia hanya termasuk dalam negara berkembang. Ini mengindekasikan

bahwa salah satu komponen penting di dalam pendidikan adalah guru dan

mau tidak mau harus mampu menunjukkan kualitasnya sebagai tenaga

pendidik yang berkompeten guna memajukan sumber daya manusia.

Namun Fenomena yang sering terjadi di indonesia, khususnya ditingkat

SD tenaga pendidik belum memenuhi kualifikasi sebagai guru yang

berkompeten, khususnya kompetensi pedagogik yang berkaitan dengan

pengelolaan pembelajaran. Misalnya guru belum mampu memanfaatkan

teknologi pembelajaran atau belum mampu menyusun rancangan

pembelajaran dengan baik. Padahal guru harus mampu bertindak sebagai

fasilitator, motivator, maupun pembimbing yang senantiasa berupaya

memaksimalkan perkembangan potensi yang dimiliki peserta didik. Dengan

demikian seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang unggul

dibidangnya, baik itu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial maupun

kompetensi profesional.

Masalah kompetensi pedagogik guru merupakan salah satu masalah yang

masih sering diabaikan oleh kebayakan guru. Hal ini bisa kita lihat dari realita

di lapangan pola pembelajaran sebagai seorang profesional belum nampak

secara signifikan. Hal ini menurut Abd. Kadim Masaong tergambar bahwa

Page 8: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

8

“dari tunjangan profesi yang diberikan belum signifikan mengangkat

sebagian besar kinerja guru dalam pembelajaran, sistem penilaian yang belum

berorientasi pada penilaian otentik.”2 Ini menunjukkan bahwa kompetensi

guru di Indonesia masih sangat rendah.

Keberhasilan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru tidak

terlepas dari peran pengawas, baik pengawas yang diangkat langsung oleh

pejabat yang berwenang maupun kepala sekolah yang mempunyai tugas

tambahan sebagai supervisordi sekolahnya. Dengan adanya pengawasan

langsung dari pengawas maupun Kepala Sekolah seperti kehadiran,

kedisiplinan, dedikasi kerja, membimbing, memotifasi, merupakan peran

yang sangat penting bagi peningkatan kompetensi guru. Dengan demikian

upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru dalam proses belajar

mengajar di sekolah akan terwujud sesuai dengan harapan dan tujuan

pendidikan.

Didalam undang-undang no 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan

nasional dan peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1990 tentang pendidikan

menengah ditegaskan bahwa jenjang pendidikan menengah selain pengawas,

kepala sekolah juga mendapat tugas sebagai supervisor yang diharapkan

dapat setiap kali berkunjung ke kelas dan mengamati kegiatan guru yang

sedang mengajar. Namun sejauh ini koordinasi antara pengawas dan kepala

2Abd. Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran Dan Pengembangan Kapasitas Guru:

Memberdayakan Pengawas Sebagai Gu runya Guru, Bandung: Alfabeta, Cetakan ke dua, 2013, 226.

Page 9: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

9

sekolah dalam melakukan pembinaan terhadap guru belum terjadi secara

efektif.3

Namun permasalahannya tidak jarang guru PAI yang masih kurang

diperhatikan oleh pengawas. Baik Pengawas Agama Islam itu sendiri maupun

Kepala Sekolah yang mengembang tugas sebagai pengawas dan sangat jarang

memantau kelas. Apalagi di Kabupaten Mamuju Utara, baru satu orang

pengawas Agama Islam itupun seorang wanita dan hanya menaungi beberapa

sekolah saja karena tidak memungkinkan menaungi semuanya mengingat

jumlah sekolah yang banyak dan jarak tempuh yang jauh. Hal ini tidak akan

banyak meningkatkan kemampuan kompetensi guru PAI.Berbeda dengan

pengawas umum yang jumlah pengawasnya relatif banyak. Kondisi inilah

yang terjadi di kabupaten Mamuju Utara khususnya di Kecamatan Bambaira,

Disamping itu kepala sekolah yang juga sebagai orang yang mendapat tugas

tambahan sebagai supervisor di sekolahnya mau tidak mau harus mampu

melaksanakan tugas yang diembangnya tersebut sebagai seorang supervisor.

Guru yang profesional harus mengenal profesinya dengan cara: pertama,

mempunyai persepsi yang kuat tentang tanggung jawabnya. Persepsi yang

benar melahirkan niat dan motifasi yang benar. Kedua, guru harus selalu

meningkatkan kompetensi dan keterampilan dibidangnya.4 Selain itu,

pemerintah, pengawas, kepala sekolah dan juga guru harus sama-sama

bertekad untuk melaksanakan amanah dengan sebaik-bainya. Amanah

walaupun berat adalah tanggung jawab tidak hanya kepada manusia tetapi

3Luk-luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta : Teras, 2009, 14.

4Kunandar, Guru Profsional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan

Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, 31.

Page 10: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

10

juga kepada Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur‟an Surat al-Anfal

(8) ayat 27 berbunyi:

ا ا ي ا ال ا آ ا ا ا اا الل ا ا آ ا ا ن ا ي ا Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! janganlah kamu

mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu

mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang

kamu mengetahui.”5

Kepala sekolah adalah merupakan amanah yang harus dipertanggung

jawabkan baik kepada diri sendiri maupun kepada pemerintah sehingga

kepala sekolah harus mampu melaksanakan apa yang sudah diamanatkan.

Allah Swt memberi arahan kepada setiap orang yang beriman untuk

mendesain rencana apa yang akan dilakukan di kemudian hari, sebagaimana

Firman-Nya dalam Al-Qur‟an Surat al Hasyr (59) ayat:18 yang berbunyi:

لاب ا ا ي ا ال ا آ ا يلق ا الا ان ظلا يفساآل اقدلآتااغدا يلق ا الاإ لا الاخبيي ي ا

ا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari

esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”6

Lafaz … “ آتااغدا menurut penafsiran As-Suyuti adalah …” ان ظلا يفساآل اقدل

hendaklah setiap insan (diri) senantiasa memperhatikan diri (introspeksi)

terhadap apa yang dia lakukan.7 Ayat ini menjelaskan bahwa seorang kepala

sekolah sebagai supervisor hendaklah introspeksi diri dalam melaksanakan

5Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya “Al-Qur’anul Karim”, Bandung: PT.

Syaamil Cipta Media, 2005, 143.

6Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya …, 43.

7Jalaluddin Al-Mahalli & Jalaluddin As-Suyuti, Tafsir Jalalain, Terjemahan Bahrun

Abubakar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1995, 2422.

Page 11: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

11

tugas dan tangung jawabnya tidak hanya mencari kesalahan dan kekurangan

yang ada pada guru, namun apa yang telah dan harus dilakukan oleh kepala

sekolah terhadap guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, makapenulis

tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan mengenai

pembinaan guru PAI oleh kepala sekolah khususnya dalam supervisi

individual yang dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap guru PAI

denganjudul penelitian Kontribusi Supervisi Individual Kepala Sekolah

terhadap peningkatan kompetensi Pedagogik Guru PAI Sekolah Dasar(Studi

kasus multi situs di SDN se-Kecamatan Bambaira Kabupaten Mamuju Utara

Propinsi Sulawesi Barat Tahun 2016-2017).

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

a. Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi

beberapa masalah bahwa Kepala Sekolah SDN se-Kecamatan

Bambaira masih relatif rendah, dan belum merata dalam melakukan

kegiatan supervisi individual.

b. Kepala sekolah SDN se-Kecamatan Bambaira masih belum memahami

banar tentang tugas dan tanggung jawabnya sebagai supervisi

individual di sekolahnya khususnya untuk guru PAI.

c. Kompetensi pedagogik guru PAI relatif rendah. Indikator ini bisa

dilihat dari kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta

Page 12: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

12

didik. Guru sering mengabaikan terhadap karakteristik perkembangan

siswa, kurang memperhatikan tentang perbedaan kemampuan peserta

didik, perencanaan pembelajaran yang belum maksimal seperti

menelaah dan menjabarkan materi yang tercantum dalam kurikulum,

pelaksanaan pembelajaran menggunakan satu metode saja serta bentuk

evaluasi yang belum memenuhi standar.

Untuk itu, dengan adanya permasalah tersebut penulis ingin mengetahui

melalui kajian penelitian tentang pelaksanaansupervisi individual yang

dilaksanakanoleh Kepala Sekolah

SDN se-Kecamatan Bambaira dan ingin

mengetahui kemampuan kompetensi pedagogik guru-guru PAI Sekolah Dasar

Negeri yang ada di wilayah se-Kecamatan Bambaira Kabupaten Mamuju

Utara Propinsi Sulawesi Barat.

2. Pembatasan Masalah.

Sasaran penelitian ini adalah sebelas orang Kepala SekolahSDN se-

Kecamatan Bambaira Kabupaten Mamuju utara dan Sasaran selanjutnya

adalah sebelas orang Guru Pendidikan Agama Islam SDN se-Kecamatan

Bambaira. Penulis mengambil salah satu kecamatan di Kab. Mamuju Utara

ini sebagai pembatasan lokasi penelitian didasarkan pada beberapa

pertimbangan yaitu pertimbangan pertama, ditinjau dari segi

akademik,sekolah-sekolah yang ada di kecamatan ini semuanya sudah

terakreditasi walaupun sebagian besar masih nilai C, dan satu sekolah yang

nilainya B, dan belum ada sekolah yang memperoleh akreditasi A. Kedua

karena ingin mengetahui sejauh mana pelaksanaan supervisi yang

Page 13: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

13

dilaksanakan oleh Kepala Sekolah SDN se-Kecamatan Bambaira ini,

mengingat dikecamatan ini merupakan kecamatan yang sangat jauh dari

ibu kota kabupaten, dibanding dengan kecamatan kecamatan lain. Ketiga,

dari segi efisien dana dan waktu, Kecamatan Bambaira merupakan

kecamatan yang terdekat jarak tempuhnya dengan peneliti. Selain itu,

pelaksanaan penelitian ini dibatasi hanya pada tahun pelajaran 2016-2017,

dengan alasan karena periode ini masih sementara berjalaan.

Adapun objek penelitian ini difokuskan pada Kontribusi Supervisi

Individual yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah pada peningkatan

kompetensi pedagogik guru PAI pada lokasi dimaksud.

3. Perumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah, serta identifikasi dan batasan

masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

disusun sebagai berikut:

1. Bagaimana Pelaksanaan Supervisi Individual Kepala Sekolah dalam

meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI di SDN se-Kecamatan

Bambaira ?

2. Apa faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan Supervisi Individual

Kepala Sekolah dalam meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI

di SDN se-Kecamatan Bambaira ?

3. Apa faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan Supervisi Individual

Kepala Sekolah dalam meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI

di SDN se-Kecamatan Bambaira ?

Page 14: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

14

4. Apa Kontribusi Supervisi Individual Kepala Sekolah dalam

meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI di SDN se-Kecamatan

Bambaira ?

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan penelitian

Secara khusus penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana kegiatan implementasi program

supervisi individual Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik guru PAI di SDN se-Kecamatan Bambaira.

2. Untuk mendeskripsikan apa saja faktor-faktor yang mendukung

pelaksanaan supervisi individual Kepala Sekolah dalam meningkatkan

kompetensi pedagogik Guru PAI di SDN se-Kecamatan Bambaira.

3. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan

Supervisi Individual Kepala Sekolah dalam meningkatkan Kompetensi

Pedagogik Guru PAI di SDN se-Kecamatan Bambaira.

4. Untuk mendeskripsikan kontribusi supervisi individual Kepala Sekolah

dalam meningkatkan kompetensi pedagogik Guru PAI di SDN se-

Kecamatan Bambaira.

2. Manfaat penelitian

Secara umum penelitian ini kiranya dapat memberikan manfaat yang besar

baik secara teoretis maupun praktis yaitu:

a. Manfaat secara teoretis

Page 15: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

15

1) Sebagai bahan analisis dan kajian tentang perlunya peningkatan

supervisi individual Kepala Sekolah terhadap Guru Agama Islam

untuk diimplementasikan disekolah masing-masing, sehingga

mampu meningkatkan kompetensi guru khususnya kompetensi

pedagogik.

2) Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam mengembangkan

khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang supervisi pendidikan

terutama dalam peningkatan kualitas guru PAI dalam proses

pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

3) Dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi peneliti yang

terkait dengan supervisi individual, dan juga dapat memberi

sumbangan kepada kepala sekolah dalam meningkatan komptensi

paedagogik Guru Agama Islam.

b. Manfaat secara praktis

Secara praktis diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai berikut:

1) Bagi penulis

Bermanfaat untuk memperluas wawasan dalam mengkaji serta

menganalisis masalah supervisi individual. Selain itu dapat

dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan penelitian lanjut

tentang peningkatan kompetensi pedagogik guru melalui kegiatan

implementasi supervisi individual.

2) Bagi Instansi

Page 16: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

16

Memberikan masukan bagi Kepala Sekolah dan guru PAI dalam

upaya penyempurnaan dan perbaikan kinerjanya untuk peningkatan

kualitas pendidikan. Selain itu dapat juga dijadikan bahan

perbandingan bagi Kepala Sekola dan bagi Guru PAI agar dapat

meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembinaan supervisi

individual.

3) Bagi masyarakat

Penelitian produk dari supervisi individual ini bisa dinikmati

melalui peningkataan paedagogik guru, yang pada gilirannya

berimbas kepada peningkatan prestasi peserta didik.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam kajian pustaka ini, peneliti akan melihat penelitian yang relevan

yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya tentang supervisi

akademik, baik dalam bentuk jurnal, maupun dalam bentuk tesis. Telaah

pustaka ini dilakukan untuk mempertajam penelitian ini, melihat sejauh

mana masalah supervisi ini dikaji oleh penelitian sebelumnya, dibagian

apa yang mereka teliti dimana letak perbedaannya dengan penelitian kita.

Berikut ini adalah beberapa penelitian dalam bentuk jurnal dan tesis yang

pernah dilakukan oleh peneliti sebelunya:

Tesis Agus, Supervisi individual dalam peningkatan kinerja guru SD kelas

1 se daerah binaan V dalam menyusun RPP Tematik. Berdasarkan hasil

penelitian tindakan : 1) peningkatan presentase kinerja guru kelas 1 se

Page 17: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

17

daerah binaan V dari refleksi awal 52,5%, setelah dilakukan tinadakan

siklus I naik menjadi 67,7%, dan pada tindakan siklus II menjadi 77,8%;

2) Supervisi individual dengan pendekatan kolaboratif memberikan

pengaruh terhadap peningkatan kinerja guru kelas I se daerah binaan V

dalam menyusun RPP.8Penelian ini berbeda dengan penelitian tesis saya

yang hanya berfokus pada supervisi individual dalam peningkatan kinerja

Guru SD Kelas 1, Sedangkan dalam tesis saya berfokus pada teknik

supervisi individual yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam

peningkatan kinerja Paedagogig Guru Agama Islam SDN Se-Kecamatan

Bambaira.

Tesis Joko Purwanto : Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah,

Keterbukaan Manajemen Kepala Sekolah, dan Motivasi Kerja

Guru terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus Guru Bantu dan Guru

Tidak Tetap di SMP Negeri Pracimantoro, Wonogiri ) Penelitian ini

menghasilkan : supervisi kepala sekolah, keterbukaan manajemen

kepala sekolah, dan motivasi kerja guru secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja guru SMP Negeri Pracimantoro,

Wonogiri.9Tesis Joko Purwanto ini pun berbeda dengan tesis saya yang

menggabungkan supervisi Kepala sekolah, manajemen kepala sekolah dan

8Agus, “Supervisi individual dalam peningkatan kinerja guru SD kelas I se daerah binaan V

dalam menyusun RPP Tematik“, Jurnal Penelitian Tindakan sekolah dan kepengawasan, Vol. 1,

No 2 , (2004), 30.

9Joko Purwanto, “Pengaruh Supervisi Kepala Kekolah, Keterbukaan Manajemen Kepala

Sekolah, dan Motivasi Kerja Guru terhadap kinerja guru (Studi Kasus Guru Bantu dan Guru Tidak

Tetap di SMP Negeri Pracimantoro, Wonogiri)”, Tesis, Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2005.

Page 18: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

18

motivasi guru terhadap kinerja Guru. Sedangkan tesis saya berfokus

kepada Teknik supervisi yang dilaksanakan kepala sekolah terhadap

peningkatan paedagogik guru agama islam SDN se-Kecamatan Bambaira.

Tesis Ahmad Ihsanuddin : Implementasi supervisi pengawas PAI dalam

meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD di Kecamatan Berbah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) supervisi yang dilakukan

pengawas Pendidikan Agama Islam cukup efektif dalam meningkatkan

Kompetensi pedagogik guru PAI terlihat dari meningkatnya penguasaan

guru terhadap teori belajar dan prinsip pembelajaran, efektivitas guru

dalam pembelajaran yang mendidik, dan fasilitasi pengembangan potensi

peserta didik. 2) Hambatan yang dialami pengawas dalam supervisi

akademik adalah kurangnya tenaga pengawas PAI, banyaknya guru yang

harus dibina dan kurangnya intensitas supervisi. Penelitian dalam tesis ini

berbeda dengan tesis saya karena berfokus pada supervisi yang

dilaksanakan oleh pengawas sedangkan dalam tesis saya berfokus pada

supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah.

Tatang Kurniawan: Pengaruh Kompetensi Pedagogikdan Kompetensi

Profesional Guru Terhadap KinerjaGurudi SMK (2011).Hasil penelitian

menunjukkan juga bahwa kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional guru memiliki pengaruh terhadap kinerja guru sebesar

30,5%.10

Tesis ini hanya membahas dari segiPengaruh Kompetensi

Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru.

10Tatang Kurniawan, “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru

Terhadap Kinerja Guru di SMK”, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung, 2003.

Page 19: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

19

Sedangkan tesis saya membahas teknik supervisi individual yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah.

Rahmayanti, Kemampuan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Supervisi

Pengajaran di SDN 24 Banda Aceh.11

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

Program supervisi pengajaran yang disusun oleh kepala sekolah

mencakup perencanaan, penentuan jadwal, model supervisi, kisi kisi

supervisi, pelaksanaan (instrumen) umpanbalik dan tindak lanjut. Dalam

pelaksanaannya kepala sekolah memeriksa administrasi pengajaran seperti

silabus, RPP, PBM, program tahunan, program semester, minggu

efektif, analisis butir soal. Teknik-teknik supervisi pengajaran

dilakukan dengan kunjungan kelas, observasi kelas, pembicaraan

individual, pertemuan / rapat guru serta mengikutsertakan guru dalam

pelatihan, penataran dan seminar pendidikan. Faktor pendukung

pelaksanaan supervisi pengajaran adalah kepala sekolah dapat mengetahui

perkembangan guru serta keberhasilan mengajarnya, dari hal tersebut akan

terlihat guru yang berprestasi dan harus dilakukan pembinaan bagi guru

yang belum maksimal dalam mengajar. Penelitian ini juga berbeda dengan

tesis saya yang hanya meneliti tentang kemampuan kepala sekolah dalam

pelaksanaan supervisi pengajaran sedangkan penelitian saya meneliti

tentang kontribusi teknik supervisi individual kepala sekolah. Adeolu

Joshua Ayeni,Assessment of Principals„ Supervisory Roles for Quality

11Rahmayanti “ Kemampuan Kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi pengajaran di SDN

24 Banda Aceh”, Jurnal Ilmiahdidaktika, Vol. XIV No 02, Februari (2014), 380.

Page 20: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

20

Assurance In Secondary Schools in Ondo State, Nigeria..12

Studi ini

mengidentifikasi sifat pelaku peran pengawasan dan efektivitas yang

dirasakan dari kepala sekolah dalam pengawasan guru tugas instruksional.

Selain itu diselidiki kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam

pelaksanaan tugas pengawasan dalam proses belajar-mengajar. Ini adalah

dengan maksud untuk memberikan informasi mengenai pemanfaatan peran

kepala sekolah dalam meningkatkan jaminan kualitas di sekolah

menengah. Penelitian ini menggunakan desain survei deskriptif. Populasi

sasaran terdiri kepala sekolah dan guru di sekolah menengah di negara

bagian Ondo. Sampel terdiri dari 60 kepala sekolah dan 540 guru yang

dipilih secara acak dari 60 sekolah menengah. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar kepala sekolah diberikan diinginkan

memperhatikan pemantauan kehadiran guru, persiapan catatan pelajaran

dan kecukupan buku harian kerja sementara tugas-tugas seperti penyediaan

bahan ajar, buku referensi, umpan balik dan review kegiatan dengan para

pemangku kepentingan yang paling dilakukan oleh banyak kepala sekolah

di sekolah menengah. Studi ini menyimpulkan bahwa tantangan yang

dihadapi pelaku dalam tugas-tugas pemerintahan institusional, input

sumber daya, pengiriman kurikulum dan pembelajaran siswa

membutuhkan kerjasama yang efektif dan berorientasi pada tujuan

keterkaitan sinergis antara sekolah dan stakeholder terkait dalam

lingkungannya.Penelitian ini berbeda dengan tesis saya sebab dalam

12Adeolu Joshua Ayeni, “Assessment of Principals„ Supervisory Roles for Quality

AssuranceIn Secondary Schools in Ondo State, Nigeria”, World Journal of Education, Vol. 2, No.

1, (2012), 62.

Page 21: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

21

penelitian ini berfokus pada masalah peran dan kendala yang dihadapi

kepala sekolah dalam pengawasan, sedangkan dalam tesis saya

dikhususkan hanyapada masalah supervisi individual kepala sekolah.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Peneliti terjun

langsung ke lapangan, untuk melakukan eksplorasi dalam memahami dan

menjelaskan masalah-masalah yang diteliti. Adapun pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologis.Hal ini

sejalan dengan pendapat Lexy J. Maleong yang mengatakan bahwa

“Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan

suatu penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat

alami.”13

2. Alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini

adalah karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode

kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda;

kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara

peneliti dan responden; dan ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat

menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan

terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

3. Selain pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, alasan lain penulis

menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena masalah yang diteliti

ini bersifat alami. Sehingga penulis berkeyakinan bahwa pendekatan yang

13Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, 4.

Page 22: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

22

penulis gunakan dalam rangka penyusunan tesis ini sudah cocok dengan

judul yang penulis maksud.

4. Lokasi penelitian

Penelitian ini mengambil objek studi pada para Kepala Sekolah, dan

guru-guru PAIyang ada di SDN Se-Kecamatan Bambaira Kabupaten

Mamuju Utara.

5. Sumber data

Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang bersumber dari informan secara langsung

berkenaan dengan masalah yang diteliti dan dokumenter. Seperti dikatakan

Moleong, bahwa kata-kata atau ucapan lisan dan perilaku manusia

merupakan data utama dan data primer dalam suatu penelitian.14

Menurut

Husein Umar “data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama,

baik individu atau perorangan, seperti hasil dari wawancara atau hasil

pengisian kuisioner yang bisa dilakukan oleh peneliti.15

Sedangkan

menurut Burhan Bungin, “data primer adalah data yang diambil dari

sumber data primer atau sumber pertama dilapangan.”16

Berdasarkan kedua pendapat tersebut penulis dapat pahami bahwa

data primer merupakan data utama penelitian kualitatif yang memberikan

informasi bagi peneliti yang berkaitan dengan masalah yang menjadi fokus

14Lexy J. Moleong, Metodologi …, 112.

15

Husein Umar, Metode Penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis, Cet. 4; Jakarta: Raja

Grafindo, 2001, 42

16

Winarno Surakhmad, Dasar dan Tehnik Research Pengantar Metodologi Ilmiah, Bandung:

Torsito, 1978, 155.

Page 23: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

23

penelitian. Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari

para Kepala Sekolah SDN Se-Kecamatan Bambaira dan guru-guru

Pendidikan Agama Islam SDN Se-Kecamatan Bambaira, Kabupaten

Mamuju Utara sebagai subyek dalam penelitian.

Sedangkan data sekunder adalah “data yang diambil secara tidak

langsung atau yang terlebih dahulu dikumpulkan orang lain diluar dari

penelitian sendiri.”17

Sedangkan menurut Husien Umar data sekunder

adalah “data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh

pihak pengumpul data primer atau pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel

atau diagram.”18

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, data sekunder

sebagai data yang didapatkan dari dokumentasi yang merupakan data

pendukung kelengkapan data atau informasi hasil penelitian yang berupa

catatan rancangan dan hasil yang dilaksanakan oleh informan, misalnya

perencaan supervisi, format penilaian supervisi dan lain sebagainya.

6. Objek dan Subjek penelian

Adapun objek penelitian ini adalah para kepala sekolah di SDN se-

Kecamatan Bambaira yang berjumlah sebelas sekolah. Sedangkan subjek

penelitian adalah para guru Agama Islam SDN se-Kecamatan Bambaira

yang berjumlah sebelas orang. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan, dalam

penelitian kualitatif ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yang

terdiri atas: (1) Observasi, (2) wawancara secara mendalam, dan

17Nasution, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, 143.

18

Nasution, Metode…, 46

Page 24: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

24

dokumentasi.19

Ketiga teknik tersebut, peneliti gunakan dengan harapan

dapat saling melengkapi antara ketiganya. Lebih rinci ketiga teknik

tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi partisipan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

pedoman sebagai instrumen pengamatan.20

Wirahmad Surahman

mengemukakan: “teknik pengumpulan data dimana penyelidik

mengadakan pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap gejala-gejala”.21

Peneliti terlibat langsung, sehingga observasi

partisipan digunakan untuk mencari data-data tentang perencanaan dan

pelaksanaan supervisi individual oleh para Kepala Sekolah SDN Se-

Kecamatan Bambaira Kabupaten Mamuju Utara Tahun 2016-2017. Teknik

observasi dilakukan dengan cara tanya jawab secara informal dengan

beberapa informan kunci yaitu para Kepala Sekolah dan Guru-guru

Pendidikan Agama Islam di SDN Se-Kecamatan Bambaira yang menjadi

informan dalam penelitian ini.

b. Wawancara

Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh dan memperkuat data

hasil observasi. Teknik wawancara dilakukan secara tak berstruktur

sehingga lebih fleksibel. Menurut Lexy J. Moleong “wawancara adalah

cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara

19Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara,

2014, 141.

20

Iskandar, MetodologiPenelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta: Referensi, 2013, 217.

21

Wirahmat Surahman, Pengantar Penelitian Ilmiah, Cet. 8, Bandung:Tarsito, 1998, 162.

Page 25: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

25

pengumpul data dan sumber data.”22

Dengan demikian, wawancara

merupakan teknik mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan kepada informan dan mencatat atau merekam jawaban

pertanyaan tersebut.

Sumber utama yang di wawancarai tersebut adalah seblas orang

Kepala Sekolah pada Sekolah Dasar di Kecamatan Bambaira yang akan

dimintai penjelasan tentang implementasi supervisi Individual yang

meliputi bentuk pelaksanaan pembinaan supervisi individual, teknik

pedoman pelaksanaan supervisi individual,hambatan yang dialami, serta

temuan-temuan lain di lapangan yang bisa dijadikan bahan laporan.

Adapun sumber atau responden kedua yaitu guru-guru Pendidikan Agama

Islam pada Sekolah Dasar yang berjumlah sebelas orang yang berada di

kecamatan tersebut, dengan menggunakan daftar instrumen wawancara

tentang Pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah,

tentang kendala-kendala yang hadapi guru PAI, tentang peningkatan

kompetensi pedagogik yang mereka dapatkan dari hasil supervisi

individual dan informasi-informasi lain di lapangan yang bisa dijadikan

bahan laporan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi ini berupa arsip-arsip tentang profil Sekolah SDN Se-

Kecamatan Bambaira Kab. Mamuju Utara, data tentang para Kepala

Sekolah SDN Se-Kecamatan Bambaira dan data yang terkait dengan

22Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian…., 165.

Page 26: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

26

kegiatan-kegiatan supervisi individual, Foto-Foto kegiatan, sarana

prasarana dan dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian. Selain itu

juga data tentang para guru PAI,serta data-data lain yang terkait dengan

penelitian yang ada di Kecamatan Bambaira Kabupaten Mamuju Utara

Propinsi sulawesi Barat.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis

catatan hasil observasi, wawancara, dan lainya untuk meningkatkan

pemahaman peneliti tentang fenomena yang diteliti danmenyajikannya

sebagai temuan bagi orang lain.23

Analisis data sebagaimana dikemukakan

oleh Jam‟an Satori dan Komariah adalah suatu usaha untuk mengurai suatu

masalah atau fokus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition)

sehingga susunan/tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan

jelas dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap maknanya atau

lebih jernih dimengerti duduk perkaranya.24

Adapun alur yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan teori yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang

dikutip oleh Imam Gunawan yaitu; Reduksi data (data reduction), paparan

data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verivikasi (conclusion

drawing and verifying).25

Proses analisis data tersebut dideskripsikan sebagai berikut:

23 Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif,Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996, 171.

24

Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta,

2014, 200.

25

Imam Gunawan, Metode Penelitian..., 211.

Page 27: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

27

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan satu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, membuang yang tidak perlu, dan memberikan gambaran

yang lebih terarah tentang hasil pengamatan, dan juga mempermudah

peneliti untuk mencari kembali data itu apabila diperlukan. Mereduksi

data menurut Sugiyono adalah upaya merangkum, memilih hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan

polanya dan membuang yang tidak perlu.26

Mattew B. Milles dan A.

Michael Huberman bahwa :

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan tertulis di lapangan, sebagaimana kita ketahui reduksi

data berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi

kualitatif berlangsung.27

Berdasarkan uraian tersebut, reduksi data diterapkan pada hasil

wawancara dengan mereduksi (membuang/menyaring) kata-kata yang

dianggap oleh penulis tidak signifikan bagi permasalahan dalam

penelitian ini, seperti gurauan informan dan sejenisnya.Sehingga data

yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan

memudahkan untuk melakukan pengumpulan data.

b. Paparan Data

Paparan data adalah rangkaian organisasi informasi yang

memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Paparan data

26Sugiyono, Metode PenelitianPendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

Bandung: Alfabeta, 2015, 338.

27

Mattew B. Milles, A Michael Huberman, Qualitative Data Analisis, Cet. I, Jakarta: UI-

Press, 1992, 16.

Page 28: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

28

diperlukan peneliti untuk lebih mudah memahami berbagai hal yang

terjadi dan memungkinkan mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun

tindakan lain berdasarkan pemahaman. Paparan data dapat berupa

berbagai jenis matrik, gambar skema, jaringan kerja yang berkaitan

dengan kegiatan dan juga tabel. Untuk itu, dalam penyajian data disusun

secara sistematis atau simultan sehingga data yang diperoleh dapat

menjelaskan masalah yang diteliti.28

c. Penarikan Simpulan

Penarikan simpulan atau verivikasi merupakan hasil penelitian yang

bisa menjawab terhadap fokus penelitian atau fokus permasalahan yang

diangkat dalam sebuah tesis berdasarkan dari hasil analisis data.

Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif. Objek penelitian

berpedoman pada hasil kajian penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami isi tesis ini, maka perlu

kiranya terlebih dahulu penulis sajikan tentang sistematika penulisan tesis

ini secara garis besar sebagai berikut:

1. Bagian awal

Bagian awal ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,

halaman pernyataan keaslian tesis, abstrak, prakata penulis, daftar isi,

daftar tabel, dan daftar lampiran.

2. Bagian isi

28Iskandar, Metodologi Penelitian..., 225.

Page 29: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

29

Bab I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah sebagai pengantar untuk menjelaskan

kelayakan,urgensi permasalahan dan arah penelitian. Rumusan masalah

yang menjelaskan tentang identifikasi masalah dan pembatasan masalah,

signifikansi penelitian, yang menjelaskan tentang tujuan penelitian dan

manfaat dari penelitian. kajian pustaka, yang membahas tentang

penelitian terdahulu. Metode penelitian, menjelaskan tentang pendekatan

yang digunakan, objek yang diteliti, teknik pengumpulan data yang

digunakan dan metode analisis yang digunakan. Dan sistematika

penulisan.

Bab II : KERANGKA TEORI

Kerangka teori menguraikan tentang landasan teori yang digunakan

oleh peneliti untuk menyoroti dan sekaligus sebagai bahan analisis atas

kondisi lapangan. Dalam bab ini terbagi dalam dua sub bab. Sub bab

pertama membahas supervisi individual, yang memuat definisi supervisi

individual, tujuan supervisi individual, teknik supervisi individual, terdiri

dari : a. Kunjungan Kelas, b. Observasi Kelas, c. Percakapan pribadi,

d.Intervisitasi, e. Penyeleksian berbagai sumber materi mengajar, f.

Meniali diri sendiri. Dalam sub bab kedua membahas kompetensi

pedagogik. Yang memuat definisi kompetensi pedagogik, dan standar

kompetensi pedagogik guru.

Bab III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Page 30: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

30

Menguraikan gambaran umum tentang keadaan dilapangan yang akan

diteliti, menyajikan profil wilayah, dan temuan penelitian, baik sebagai

hasil pengamatan, wawancara, dan pencatatan. Pada bab ini terdiri dari

dua belas sub bab; sub bab pertama berisi mengenai uraian tentang Profil

wilayah kecamatan Bambaira,. Sub bab kedua SD Inpres Kalukunangka.

Sub bab ketiga SDN Pebondo, Sub bab kempat SDN Pelontu, sub bab

kelima SDN Bantalaka, sub bab ke enam SD Inpres Kasoloang, sub bab

ketujuh SDN Bambaira, sub bab kedelapan SDN Taba, sub bab

kesembilan SD Baruga, sub bab kesepuluh SD Inpres Tampaure, sub bab

ke sebelas SDN Saluwira, sub bab ke dua belas SDN Bambarano.

Bab IV : ANALISIS DATA

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisa data hasil penelitian

yang telah dilakukan diantaranya kegiatan implementasi supervisi

individual yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam upaya

peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI pada sekolah dasar,

kontribusi supervisi individual kepala sekolah, faktor pendukung

supervisi individual dan faktor penghambat supervisi individual yang

dialami oleh para Kepala sekolah dalam melakukan kegiatan supervisi

individual dalam upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI di

Kecamatan Bambaira Kabupaten Mamuju Utara. Dan ini sekaligus

merupakan jawaban dari permasalahan yang melatar belakangi

penelitian.

Bab V : PENUTUP

Page 31: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

31

Merupakan penutup yang menyajikan simpulan dari serangkaian

penelitian, disertai pemikiran atau saran-saran yang terkait dengan hasil

penelitian. Bagian terakhir dari tesis ini memuat daftar pustaka, lampiran-

lampiran yang dianggap penting untuk kelengkapan tesis dan daftar

riwayat hidup.

Page 32: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

32

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Supervisi Individual

1. Pengertian Supervisi Individual

Supervisi bila dilihat dari sudut pandang etimologis, kata supervisi

berasal dari kata ”super” dan ”visi” yang mengandung arti melihat dan

meninjau dari atas, atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan

oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja bawahan.29

Supervisi individual adalah salah satu teknik supervisi akademik

dimana supervisi akademik mempunyai dua teknik yaitu teknik

supervisi kelompok dan teknik supervisi individual. Teknik supervisi

individual adalah teknik supervisi yang dilakukan terhadap guru di

khususkan untuk menangani guru yang mempunyai problem dalam

malakukan proses pembelajaran di kelas atau mempunyai kendala

yang bersifat pribadi.

Snops dalam Ramezan Jahanian menyatakan : considers supervision

an operation and experience, aiming at improvement of teaching and

educational plans30

Instructional supervision aims to promote growth, development,

interaction, fault-free problem solving, and a commitment to build

capacity in teachers.31

29E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta:Bumi, Aksara, 2012,

248.

30

Ramezan Jahanian, “Principles for Educational Supervision and Guidance”, Journal of

Sociological Research, Vol. 4, No. 2, (2013), 381.

27

Page 33: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

33

Carl Glickman dalam Glatthorn Allan A menyatakan : supervision is the

function in schools that draws together the discrete elements of

instruction effectiveness into whole-school action.32

Robert Alfonso, Gerald Firth, and Richard Neville dalam

GlatthornAllan A mengatakan :Instructional supervision is herein

defined as : Behavior officially designated by the organization that

directly affects teacher behavior in such a way as to facilitate pupil

learning and achieve the goals of the organization.33

2. Tujuan Supervisi Individual

Tujuan dari supervisi adalah usaha untuk membantu meningkatkan dan

mengembangkan potensi sumber daya guru dapat dilaksanakan dengan

berbagai alat (device) dan teknik supervisi.34

3. Teknik Supervisi Individual

Umumnya alat dan teknik supervisi dapat dibedakan dalam dua macam

alat/atau teknik (John Minor Gwyn, 1963:326-327). Teknik yang

bersifat individual, yaitu teknik yang dilaksanakan untuk seorang guru

secara individual dan teknik yang bersifat kelompok, yaitu teknik yang

dilakukan untuk melayani lebih dari satu orang.

Teknik-teknik supervisi yang bersifat individual antara lain

kunjungan kelas; observasi kelas; percakapan pribadi; intervisitasi,

31Zepeda Sally J, Intructional Supervision Applying Tool and Concepts, Eye on education,

2002, 19.

32Glatthorn Allan A, Supervisory Leadership Introduction To Instructional Supervision,

California, Harper Collins Publishers, 1990, 83.

33GlatthornAllan A, Supervisory Leadership Introduction,… 84.

34

Piet A. Suhertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam rangka

pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, 52.

Page 34: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

34

penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar; dan menilai diri

sendiri.35

Masing-masing teknik tersebut diuraikan sebagi berikut :

1. Kunjungan Kelas

Kunjungan kelas, yakni kunjungan yang dilakukan kepala sekolah

ke dalam kelas pada saat guru sedang mengajar dengan tujuan

untuk membantu guru yang bersangkutan menghadapi masalah/

kesulitan selama mengadakan kegiatan pembelajaran. Kunjungan

kelas dilakukan dalam upaya kepala sekolah memperoleh data

tentang keadaan sebenarnya mengenai kemampuan dan

keterampilan guru dalam mengajar.36

Kunjungan kelas dapat

dilakukan dengan tiga cara, yakni :

a. Kunjungan kelas tanpa diberitahu (Unannounced Visitation).

Kepala Sekolah tiba-tiba datang ke dalam kelas tanpa

pemberitahuan terlebih dahulu, saat guru sedang mengajar.

b. Kunjungan dengan pemberitahuan terlebih dahulu (Announced

Visitation)

Sebelum mengadakan kunjungan, kepala sekolah memberitahu

guru bahwa ia akan mengunjungi kelas pada waktu yang telah

ditetapkan.

c. Kunjungan atas Undangan Guru (Visit Upon Invitation).

35Donni Juni Priansa, Risma Somad, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Bandung: Alfabeta Cv, 2014, 99.

36Donni Juni Priansa, Risma Somad, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Bandung: Alfabeta Cv, 2014, 99.

Page 35: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

35

Guru mengundang kepala sekolah untuk mengunjungi kelas

pada saat ia mengajar dengan prinsip ingin dibantu dalam

upaya meningkatkan kualitas diri dalam situasi belajar

mengajar.

2. Observasi kelas

Melalui perkunjungan kelas, supervisor dapat mengobservasi

situasi belajar mengajar yang sebenarnya. 37

Observasi kelas

dilaksanakan bersamaan dengan aktivitas kunjungan kelas.

Observasi kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan kepala

sekolah untuk mengamati guru yang sedang mengajar di kelas.

3. Percakapan Pribadi

Percakapan pribadi merupakan teknik pemberian layanan

langsung kepada guru dengan mengadakan pembicaraan langsung

tentang masalah yang dihadapi oleh guru. Pertemuan pribadi antara

kepala sekolah dengan guru untuk membicarakn masalah khusus

yang di hadapi guru. Umumnya materi yang dipercakapkan adalah

hasil-hasil kunjungan kelas dan observasi kelas yang telah

dilakukan oleh kepala sekolah. Dalam percakapan ini, kepala

sekolah memberikan masukan tentang kelebihan dan

kekurangannya.

37Piet A. Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan,…, 55.

Page 36: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

36

4. Intervisitasi

Kunjungan antar kelas dalam satu sekolah atau antar sekolah

sejenis merupakan suatu kegiatan yang terutama saling

menukarkan pengalaman sesama guru atau kepala sekolah tentang

usaha perbaikan dalam proses belajar mengajar. Manfaatnya

kunjungan antar kelas ini dapat saling membandingkan dan belajar

atas keunggulan dan kelebihan berdasarkan pengalaman

masing.masing. sehingga masing-masing dapat memperbaiki

kualitas guru memberi layanan belajar kepada peserta didiknya.

5. Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar

Dalam usaha memberikan pelayanan profesional kepada guru-

guru, kepala sekolah akan menaruh perhatian terhadap aspek-aspek

proses belajar mengajar yang merupakan kondisi bagi terwujudnya

proses belajar mengajar yang efektif. Dalam hal ini, tugas kepala

sekolah adalah mempelajari secara obyektif dan terus menerus

tentang proses belajar mengajar dan atas dasar itu ia memberikan

pelayanan atau bimbingan profesional yang diperlukan kepada

guru-guru. Bantuan supervisi ini untuk mengenal kesulitan guru

dalam menyempaikan bahan pelajaran karena menyangkut aspek

psikologis baik bagi guru maupun siswa, kemudian bagaimana

teknik-teknik mengatasi kesulitan belajar siswa dengan berbagai

latar belakang yang mengitari kesulitan belajar tersebut.

Page 37: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

37

6. Menilai diri sendiri

Guru yang menyadari bahwa kemampuan dan keterampilannya

mengajar harus selalu ditingkatkan. Guru tersebut, akan selalu

melakukan teknik dan pendekatan mengajar dengan baik dan

bervariasi. Dalam teknik ini, guru melakukan penilaian pribadi

terhadap penampilannya pada saat sedang mengajar dengan

meminta peserta didiknya untuk mengamati, mengomentari, dan

menilai tindakan-tindakan atau prilaku yang di tampilkannya

selama mengajar.

B. Kompetensi Pedagogik

1. Pengertian Kompetensi Pedagogik

Pedagogik berasal dari kata paedagogia yang berarti pergaulan

dengan anak, Pedagogi yang merupakan praktik pendidikan anak

dan kemudian muncullah istilah “Pedagogik yang berarti ilmu

mendidik anak.”38

Dengan demikian, pedagogik merupakan teori

mendidik yang mempersoalkan apa danbagaimana mendidik. Oleh

sebab itu pedagogikdipandang sebagai suatu proses atau aktivitas

yang bertujuan agar tingkah lakumanusia mengalami perubahan.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran peserta didik, yang meliputi merancang

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, merancang dan

melaksanakan evaluasi, mengembangkan siswa untuk

38Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1998, 35-40

Page 38: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

38

mengaktualisasikan berbagai potensinya peserta didik, serta

memahami diri secara mendalam.39

Wibowo dan Hamrin mendefinisikan kompetensi pedagogik

adalah pemahaman guru terhadap anak didik, perencanaan,

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan anak didik untuk mengaktualisasikan sebagai

potensi yang dimilikinya.40

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa kompetensipedagogik adalah kemampuan yang harus

dimiliki oleh seorang guru dalam memahamikarakter peserta didik

dan kemampuan dalam melaksanakan proses pembelajaran,mulai

dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, dengan tujuan agar

peserta didik mampu mengembangkan dan mengaktualisasikan

berbagai potensi yang ada.

2. Aspek-aspek Kompetensi Pedagogik

Aspek ini diartikan bahwasanya kompetensi pedagogik guru

merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran

peserta didik menurut E. Mulyasa sekurang-kurangnya meliputi:

a) Pemahaman landasan atau wawasan kependidikan

Guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan

sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual.

39Popi Sopiatin, Manajemen Belajar berbasis Keputusan Siawa, Jakarta: Ghalia Indonesia,

2010, 67.

40

Agus Wibowo, Hamrin, Menjadi Guru yang Berkarakter, Strategi Membangun Kompetensi

& Karakter Guru, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, 110.

Page 39: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

39

Merujuk pada sistem pengelolaan pembelajaran yang

berbasis subjek(mata pelajaran), guru seharusnya memiliki

kesesuian antara latar belakang keilmuan dengan subjek yang

dibina, selain itu, guru memiliki pengentahuan dan

pengalaman dalam penyelenggaraan pembelajaran dikelas.

Secara otentik kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan

ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta

mengajar) dan lembaga pendidikan yang diakreditas

pemerintah.

b) Pemahaman terhadap peserta didik.

Secara umum pemahaman peserta didik dapat berarti

kemampuan guru dalam memahami kondisi siswa (baik fisik

maupun mental) dalam proses pembelajaran, sedikitnya ada

empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya,

yaitu tingkat (a) kecerdasan, yaitu: kemampuan umum mental

individu yang tampak dalam caranya bertindak atau berbuat

atau dalam memecahkan masalah atau dalam melaksanakan

tugas dan suatu kemampuan mental individu yang ditunjukan

melalui kualitas kecepatan, ketepatan dan keberhasilannya

dalam bertindak/berbuat atau memecahkan masalah yang

dihadapi.(b) kreativitas, seperti halnya pemahaman terhadap

tingkat kecerdasan peserta didik, guru juga diharapkan dapat

menciptakan kondisi pembelajaran yang memberikan

Page 40: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

40

kesempatan peserta didik untuk dapat mengembangkan

potensi dan kreativitasnya. (c) cacat fisik, dalam bagian ini

guru dituntut untuk dapat memahami kondisi fisik peserta

didik yang memiliki keterbatasan atau kelainan (cacat).

Dalam rangka membantu perkembangan pribadi mereka,

sikap dan layanan yang berbeda dapat dilakukan sesuai

dengan kondidi fisik yang dialami peserta didikdan (d)

perkembangan kognitif, yakni terdapat enam jenjang proses

berpikir, mulai dari jenjang yang terendah sampai jenjang

paling tinggi.41

c) Pengembangan kurikulum/silabus

Untuk menjadi seoraang guru yang profesional, maka

guru harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan

kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan

kondisi spesifik lingkungan sekolah.

d) Perancangan pembelajaran

Perancangan pembelajaran merupakan kegiatan awal

guru dalam rangka mengidentifikasi dan menginventarisasi

segala komponen dasar yang akan digunakan pada saat

pelaksanaan pembelajaran. Sedikitnya ada tiga kegiatan yang

mendukung dalam melakukan perancangan pembelajaran ini,

41Sabri Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,2007, 117.

Page 41: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

41

yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar,

dan penyusunan program pembelajaran.42

3. Standar kompetensi pedagogik guru

Seorang guru yang profesional tentunya harus memiliki

kompetensi yang profesional, salah satunya adalah kompetensi

pedagogik. Untuk itu setip guru harus memahami kompetensi yang

harus dikuasi agar dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru bisa

diharapkan keberhasilannya.

Dalam Standar Nasional Pendidikan, kompetensi pedagogik

guru pada Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa:

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.43

Berdasarkan urian di atas dapat dipahami bahwa kompetensi

akademik adalah kompetensi yang berkenaan dengan perencaan

pembelajaran, pengelolaan kelas dan evaluasi hasil belajar siswa.

42E Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Jakarta:PT Rosda Karya:2008, 100.

43

Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 19 Tahun 2005TentangStandar Nasional

Pendidikan, Bab VI Pasal 28, ayat 3 butir a.

Page 42: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

42

BAB III

ANALISIS

IMPLEMENTASI DAN FAKTOR PENDUKUNG

SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH

A. Profil Wilayah

1. Kecamatan Bambaira Kab. Mamuju Utara

a. Kondisi Geografis

Bambaira adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mamuju Utara,

Provinsi Suawesi Barat Indonesia. Kecamatan Bambaira merupakan

Kecamatan pemekaran dari Kecamatan Bambalamotu akhir tahun 2007.

Batas Kecamatan Bambaira yaitu;Bagian Utara berbatasan dengan

Kecamatan Sarjo, bagian Timur berbatasan dengan Provinsi Sulawesi

Tengah, bagian Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bambalamotu,

dan bagian Barat berbatasan dengan Selat Makassar. Dengan luas

64,22 𝑘𝑚2Kecamatan Bambaira terdiri dari empat Desa dengan desa

terluas adalah Bambaira (20,80 𝑘𝑚2) dan Desa dengan dengan luas

wilayah yang terkecil adalah Desa Tampaure (9,53 𝑘𝑚2) ibu kota

Kecamatan Bambaira adalah Desa Bambaira yang berjarak 38 Km dari

ibu kota Kabupaten. Desa terjauh dari ibu kota Kecamatan adalah Desa

Kalukunangka (9 km) dan Desa yang terdekat adalah Desa Tampaure (4

km) dan sampai saat ini tahun 2017Kecamatan Bambaira masih terus

melakukan pembenahan baik fisik maupun administrasi yang untuk

37

Page 43: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

43

menjadi lebih baik lagi. Alamat kantor Kacamatan Bambaira yang

terletak di Jalan Trans. Sulawesi No. Kode pos 91574

b. Sektor Pendidikan

Sarana pendidikan yang ada di kecamatan Bambaira meliputi

pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Jumlah pasilitas

pendidikan yang ada di Kecamatan Bambaira berjumlah 16 sekolah

yang terdiri dari 1 SMA, 1 MAS, 2 SMP, 1 MTs, dan 11 SDN.

Penelitian ini fokus kepada Kontribusi Supervisi Individual Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Fedagogik Guru PAI SDN

se-Kecamatan Bambaira, oleh sebab itu obyek penelitian saya adalah di

SDN yang berada di kecamatan Bambaira di antaranya adalah:

Tabel 1.1 Daftar Sekolah Dasar Kecamatan Bambaira

No. NPSN Nama Satuan Pendidikan Alamat

1. 40601611 SD Inpres Kalukunangka Kalukunangka

2. 40601615 SD Inpres Kasoloang Kasoloang

3. 40601672 SD Inpres Tampaure Tampaure

4. 40601719 SDN Bambaira Bambaira

5. 40601724 SDN Bambarano Bambarano

6. 40601726 SDN Bantalaka Bantalaka

7. 40601727 SDN Baruga Baruga

8. 40604258 SDN Pebondo Pebondo

9. 40601710 SDN Pelontu Pelontu

Page 44: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

44

10. 40601773 SDN Saluwira Saluwira

11. 40604257 SDN Taba Taba

Berdasarkan data tebel tersebut di atas di ketahui bahwa jumlah

SDN yang ada di kecamatan Bambaira, ada sebelas sekolah.

2. Implementasi Supervisi Individual Kepala sekolah terhadap

peningkatan kompetensi fedagogik guru PAI SDN se-Kecamatan

Bambaira Kabupaten Mamuju Utara.

a. SD Inpres Kalukunangka

Sekolah ini berada di Dusun Benteng, Desa Kalukunangka

yang berjarak dari ibu kota kecamatan 9 km. , sekolah ini memiliki

no NPSN 40601611. Yang dipimpin oleh Pak Hairil, S.Pd.I. Sejak

dari Tahun 2013.

Implementasi supervisi individual di sekolah ini, dimulai

dengan menyusun perencanaan supervisi dan dilanjutkan dengan

pelaksanaan supervisi dengan gambarannya sebagai berikut :

1) Perencanaan

Perencanaan supervisi individual kepala sekolah terlebih

dahulu kepala sekolah membuat jadwal pelaksanaan serta

menyiapkan instrumen penilaian supervisi individual. Ini

berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah Pak Hairil,

S.Pd.I.

Page 45: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

45

“Sebelum saya mengadakan supervisi individual terlebih

dahulu saya menyiapkan instrumen penilaian supervisi serta

menentukan waktu pelaksanaannya.”

Sedangkan mengenai jadwal pelaksanaannya, supervisi

individual di rencanakan dua kali dalam satu semester, hal ini

berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Muh. Amin S.Pd.I.

selaku Guru Agama Islam di sekolah ini.44

“Disekolah kami ini pelaksanaan supervisi dilaksanakan

hanya dua kali dalam satu simister.”

2) Pelaksanaan

Dalam tahap tahap selanjutnya adalah pelaksanaan.

Pelaksanaan supervisi individual di sekolah SD Inpres

Kalukunangka, menurut hasil wawancara dengan kepala

sekolah Pak Hairil S.Pd.I.45

Beliau melaksanakan supervisi

individual dengan cara memeriksa administrasi pembelajaran

terlebih dahulu, yang sesuai di dalam lembar instrumen

supervisi, apakah sudah sesuai dengan standar nasional atau

belum, setelah itu melakukan kunjungan kelas serta melihat

langsung kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan

oleh guru serta menilai cara-cara pembelajarannya, langkah

selanjutnya mengadakan pembicaraan individual, kemudian

memberikan masukan-masukan terhadap guru tersebut tentang

perlunya perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran, apa-

44 Muh. Amin, Guru Agama Islam SD Inpres Kalukunangka, “Wawancara” Ruang Guru, 29 Juli

2017

45Hairil, Kepala Sekolah SD Inpres Kalukunangka, “Wawancara”,Ruang Guru, 29 Juli 2017

Page 46: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

46

yang sudah benar perlu adanya peningkatan dan kekurangannya

perlu diperbaiki. Adapun tindak lanjutnya mengadakan

pembinaan dan pemantauan serta mengadakan semacam

kelompok kerja guru PAI. Hal ini berdasar kepada wawancara

dengan kepala sekolah :

“Proses pelaksanaan supervisi individual yang saya

lakukan adalah memeriksa perangkat pembelajaran sesuai

instrumen supervisi, selanjutnya berkunjung ke dalam kelas

menilai cara-cara pembelajarannya, membenarkan apa-apa

yang sudah benar serta memperbaiki kekurangan yang ada,

kemudian mengadakan pembicaraan individual secara

terbuka dengan guru bersangkutan, adapun tindak lanjutnya

melakukan pembinaan terhadap guru PAI serta mengadakan

semacam kelompok kerja guru PAI”.46

b. SDN Pebondo

Sekolah ini berada di Dusun Pebondo 2, Desa Kalukunangka

yang berjarak dari ibu kota kecamatan 8 km. , sekolah ini memiliki

no NPSN 40604258. Kepala Sekolahnya adalah Pak Hendra, S.Pd.

Sejak dari Tahun 2016 sampai sekarang.

Di sekolah ini di dalam pelaksanaan Supervisi individual

kepala sekolah, dimulai dengan menyusun perencanaan supervisi

dan dilanjutkan dengan pelaksanaan supervervisi dengan rincian

sebagai berikut :

1. Perencanaan

46 Hairil, Kepala Sekolah SD Inpres Kalukunangka, “Wawancara”,Ruang Guru, 29 Juli 2017

Page 47: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

47

Perencanaan supervisi individual kepala sekolah yang

dilaksanakn di sekolah ini, Kepala Sekolah membutuhkan

semua perlengkapan Administrasi pembelajaran sebelum

mengadakan supervisi dan dimulai dengan membuat jadwal

pelaksanaan serta kesiapan dari guru yang bersangkutan. Hal Ini

sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah Pak

Hendra, S.Pd.47

“Sebelum mengadakan supervisi saya membutuhkan

administrasi pembelajaran, kemudian kapan jadwalnya serta

kesiapan teman-teman guru semua.”

Sekolah ini mengadakan supervisi individual, enam kali kali

dalam satu semester. Hal ini berdasarkan hasil wawancara

dengan Ibu Hajrani. selaku Guru Agama Islam di sekolah ini.48

“Pelaksanaan supervisi individual di sekolah kami

dilaksanakan enam kali dalam satu simister.”

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan supervisi individual di ini, menurut hasil

wawancara dengan kepala sekolah Pak Hendra S.Pd.49

Pelaksanaannya adalah Kepala Sekolah melaksanakan supervisi

individual dengan cara memeriksa kelengkapan administrasi

pembelajaran guru agama terlebih dahulu setelah itu melakukan

kunjungan kelas, serta melihat langsung kegiatan proses belajar

47 Hendra, Kepsek SDN Pebondo, “Wawancara” Ruang Guru, 28 Juli 2017

48

Hajrani, Guru Agama Islam SD Pebondo, “Wawancara” Ruang Guru, 28 Juli 2017

49 Hendra, Kepala Sekolah SDN Pebondo, “Wawancara”, Ruang Guru, 28 Juli 2017

Page 48: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

48

mengajar yang dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan,

kemudian langkah selanjutnya mengadakan penilaian serta

pembicaraan individual. Setelah itu memberikan masukan-

masukan terhadap guru tersebut apa-apa yang sudah benar perlu

adanya peningkatan dan yang masih kurang perlu adanya

perbaikan.

“Proses pelaksanaan supervisi individual di sekolah saya

adalah saya membutuhkan perlengkapan kemudian

dokumen-dokumen, kemudian kesiapan dari guru yang akan

disupervisi, setelah itu saya berkunjung ke dalam kelas

melihat langsung proses pembelajarannya, kemudian

mengadakan pembicaraan individual secara terbuka dengan

guru bersangkutan sedangkan masalah pembinaan terhadap

guru PAI diadakan di dalam kantor, mungkin ada yang

tidak sesuai yang tertuang di dalam dokumen guru tersebut,

kami melakukan perbaikan-perbaikan serta bekerja sama

dengan teman-teman.”.50

c. SDN Pelontu

Sekolah ini berada di Dusun Pelontu, Desa Kalukunangka

yang berjarak dari ibu kota kecamatan 10 km. , sekolah ini

memiliki no NPSN 40601710. Kepala Sekolahnya adalah Pak

Padlah, A.Ma. Mulai memimpin sekolah ini Sejak Tahun 2011

sampai sekarang.

Di sekolah ini, kepala sekolah di dalam melaksanakan

Supervisi individual, dimulai dengan menyusun perencanaan

50 Hendra, Kepala Sekolah SDN Pebondo, “Wawancara”,Ruang Guru, 28 Juli 2017

Page 49: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

49

supervisi dan dilanjutkan dengan pelaksanaan supervisi dengan

rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan supervisi individual kepala sekolah, kepala

sekolah terlebih dahulu membuat jadwal kemudian langkah

selanjutnya pemberitahuan terhadap guru yang bersangkutan,

bahwa akan ada supervisi individual yang akan dilaksanakan

kepala sekolah, setelah itu kepala sekolah melakukan

pembinaan agar guru tersebut bisa menyiapkan Administrasi

Pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan

Pak Kunna, selaku yang mewakili kepala sekolah karena,

kepala sekolah pada saat mau di wawancara beliau

menyerahkan sepenuhnya kepada pak Kunna selaku staf di

sekolah ini, untuk mewakili beliau. Tentang pelaksanaan

supervisi individual.:

“Sebelum mengadakan supervisi, saya membuat jadwal

terlebih dahulu dan saya memberitahukan terhadap guru

tersebut dan melakukan pembinaan supaya menyiapkan

ADM. ”51

Pelaksanaan supervisi individual kepala sekolah di

sekolah ini diadakan enam kali dalam satu simister. Hal ini

berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Agama Islam Pak

Arsuddin, A.Ma. 52

51Kunna, Selaku Kepsek SDN Pelontu, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

52

Arsuddin, Guru PAI SDN Pelontu, “Wawancara” Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

Page 50: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

50

“Pelaksanaan supervisi individual di sekolah kami di

adakan enam kali dalam satu simister.”

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan supervisi individual kepala

sekolah di sekolah ini, menurut hasil wawancara dengan Pak

Kunna, supervisi individual dilaksanakan dengan cara setelah

adanya jadwa langkah selanjutnya menyampaikan terhadap

guru yang bersangkutan bahwa akan dilaksanakan supervisi

oleh kepala sekolah serta kepala sekolah melakukan

pembinaan setelah itu memeriksa kelengkapan administrasi

pembelajaran guru agama tersebut, langkah selanjutnya

melaksanakan kunjungan kelas melihat secara langsung

kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru

yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan Pak Kunna.

“Dalam supervisi individual terlebih dahulu saya

membuat jadwal setelah itu saya memberitahukan kepada

guru yang bersangkutan dan melakukan pembinaan kalau

akan ada supervisi, kemudian saya memeriksa

kelengkapan administrasi pembelajaran, kemudian saya

masuk ke kelas melihat secara langsung proses belajar

mengajar”53

d. SDN Bantalaka

Sekolah ini berada di Dusun Bantalaka, Desa Kasoloang yang

berjarak dari ibu kota kecamatan 4,5 km. , sekolah ini memiliki no

53 Kunna , Selaku Kepsek SDN Pelontu, “Wawancara”,Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

Page 51: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

51

NPSN40601726 . Sekolah ini dipimpin oleh Ibu Ratnawati, S.Pd.

Sejak dari Tahun 2011 sampai sekarang.

Di sekolah ini kepala sekolah di dalam melaksanakan

supervisi individual, kepala sekolah memulai dengan menyusun

perencanaan supervisi dan dilanjutkan dengan pelaksanaan

supervisi dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan supervisi individual kepala sekolah, kepala

sekolah terlebih dahulu membuat program serta menyusun

program supervisi, membuat istrumen supervisi administrasi

maupun instrumen pembelajaran serta membuat jadwal

supervisi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan

kepala sekolah Ibu Ratnawati, S.Pd.54

“Sebelum mengadakan supervisi saya membuat program,

menyusun program tentang supervisi, instrumen supervisi

serta membuat jadwal supervisi.”

Di sekolah ini supervisi individual di laksanakan dua kali

dalam satu semester. Hal ini berdasarkan hasil wawancara

dengan Ibu Ismawati, S.Pd.I. selaku Guru Agama Islam di

sekolah ini.55

“Di sekolah kami dilaksanakan supervisi dua kali dalam

satu simister.”

2. Pelaksanaan

54 Ratnawati, Kepala Sekolah SDN Bantalaka, “Wawancara”, Ruang Guru,1 Agustus 2017.

55

Ismawati, Guru Agama Islam SDN Bantalaka, “Wawancara” Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

Page 52: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

52

Dalam tahap pelaksanaan supervisi individual kepala

sekolah, menurut hasil wawancara dengan kepala sekolah Ibu

Ratnawati S.Pd.56

Pelaksanaannya adalah beliau melaksanakan

supervisi individual dengan cara memeriksa administrasi

pembelajaran guru agama islam terlebih dahulu, setelah itu

melakukan kunjungan kelas, dan melakukan pengamatan dari

jauh atau melihat langsung kegiatan proses belajar mengajar

yang dilaksanakan oleh guru tersebut, langkah selanjutnya

kepala sekolah mengadakan penilaian serta pembicaraan

individual berupa arahan-arahan atau tukar pikiran dengan guru

tersebut mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar. Hal ini

sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Ratnawati, S.Pd.

Selaku kepala sekolah

“Pelaksanaan supervisi individual di sekolah saya adalah

saya membuat program atau menyusun program supervisi

dan istrumen supervisi terlebih dahulu dan membuat jadwal,

setelah itu sebelum masuk ke kelas saya periksa dahulu

administrasi pembelajarn guru yang bersangkutan, setelah

itu saya masuk ke dalam kelas melihat langsung proses

kegiatan belajar mengajar, kemudian mengadakan

pembicaraan individual memberikan arahan-arahan secara

terbuka sedangkan masalah pembinaan terhadap guru PAI

di ikut sertakan dalam pelatihan-pelatihan dan KKG.”.57

e. SD Inpres Kasoloang

Sekolah ini berada di Dusun Kasoloang, Desa Kasoloang yang

berjarak dari ibu kota kecamatan kurang lebig 4 km. , sekolah ini

56 Ratnawati, Kepsek SDN Bantalaka, “Wawancara”,Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

57

Ratnawati, Kepsek SDN Bantalaka, “Wawancara”,Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

Page 53: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

53

memiliki no NPSN 40601615 .Sekolah ini dipimpin oleh Pak Sukran

Tangadu, S.Pd. Sejak dari Tahun 2011 sampai sekarang.

Di sekolah ini, kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi

individual kepala sekolah, dimulai dengan menyusun

perencanaan supervisi dan dilanjutkan dengan pelaksanaan

supervervisi dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan supervisi individual kepala sekolah, di

sekolah ini, kepala sekolah terlebih dahulu membuat jadwal

kemudian pemberitahuan terhadap guru yang bersangkutan

bahwa akan ada supervisi dari kepala sekolah Hal ini

berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah :

“Sebelum mengadakan supervisi, saya membuat jadwal

dan saya memberitahukan kepada guru yang bersangkutan

bahwa saya akan mensupervisi supaya bersiap-siap untuk

di supervisi kemudian langkah selanjutnya saya masuk di

kelas melihat langsung proses pembelajaran, cara-caranya

mengajar, kemudian memeriksa administrasi pembelajaran

guru yang bersangkutan.”58

Di sekolah ini supervisi individual di laksanakan tujuh

kali di dalam satu semester. Hal ini berdasarkan hasil

wawancara dengan Ibu Sarimi, S.Pd.I. selaku Guru Agama

Islam di sekolah ini.59

“Pelaksanaan supervisi individual di sekolah kami

diadakan tujuh kali dalam satu simister.”

58 Sukran tangadu, Kepsek SD Inpres Kasoloang, “Wawancara”, Ruang Guru, 3 Agustus 2017.

59

Sarimi, Guru Agama Islam SD Inpres Kasoloang, “Wawancara” Ruang Guru, 3 Agustus 2017.

Page 54: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

54

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan supervisi individual di sekolah

ini, menurut hasil wawancara dengan kepala sekolah Pak

Sukran Tangadu S.Pd.60

Pelaksanaannya adalah beliau

melaksanakan supervisi individual dengan cara membuat

jadwal, langkah selanjutnya kepala sekolah melihat

kelengkapan administrasi pembelajaran bagi guru agama islam

tersebut, setelah itu melakukan kunjungan kelas melihat

secara langsung kegiatan proses belajar mengajar yang

dilaksanakan oleh guru. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan Pak Sukran Tangadu, S.Pd. Selaku kepala

sekolah

“Dalam mensupervisi individual terlebih dahulu saya

membuat jadwal setelah itu saya melihat kelengkapan

RPP, Dokumen-dokumen guru yang bersangkutan yang

dipakai dalam mengajar, baru saya masuk ke kelas

melihat secara langsung proses kegiatan belajar mengajar,

bagaimana cara mengajarnya metodenya seperti apa, cara

menyiapkan administrasi kelas apa sudah sesuai apa

belum kemudian melakukan pembicaraan individual

saling tukar pikiran bagaiman baiknya, tindak lanjutnya

mengundang tim supervisi dari kabupaten untuk

melakukan penjelasan kepada guru-guru.”.61

f. SDN Bambaira

Sekolah ini berada di Dusun Sibala Desa Bambaira yang

berjarak dari ibu kota kecamatan 0, sekolah ini memiliki no

60 Sukran tangadu, Kepsek SD Inpres Kasoloang, “Wawancara”, Ruang Guru, 3 Agustus 2017.

61

Sukran tangadu, Kepsek SD Inpres Kasoloang, “Wawancara”, Ruang Guru, 3 Agustus 2017.

Page 55: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

55

NPSN 40601719. Sekolah ini dipimpin oleh Pak Nahar, S.Pd.

Sejak dari Tahun 2011 sampai sekarang.

Di sekolah ini juga, kepala sekolah dalam melaksanakan

supervisi individual kepala sekolah, beliau memulai dengan

menyusun perencanaan supervisi dan dilanjutkan dengan

pelaksanaan supervisi dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan supervisi individual kepala sekolah, di

sekolah ini kepala sekolah terlebih dahulu menyiapkan

bahan-bahan supervisi baik itu instrumen penilaian

administrasi maupun istrumen penilaian proses pembelajaran,

selanjutnya membuat jadwal. Hal ini berdasarkan hasil

wawancara dengan kepala sekolah :

“Sebelum mengadakan supervisi, saya membuat jadwal

dan saya melihat terlebih dahulu guru yang bersangkutan

apa yang harus dilakukan, menyiapkan bahan-bahan

supervisi seperti RPP, Dokumen-dokumen yang dipakai

dalam mengajar.”62

Disekolah ini supervisi individual kepala sekolah

dilaksanakan dua kali dalam satu semester. Hal ini

berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Rosmiani, S.Pd.I.

selaku Guru Agama Islam di sekolah ini.63

“Pelaksanaan supervisi individual di sekolah kami

diadakan dua kali dalam satu simister.”

62 Nahar, Kepsek SDN Bambaira, “Wawancara”, Ruang Guru, 4 Agustus 2017.

63

Rosmiani, Guru Agama Islam SDN Bambaira, “Wawancara” Ruang Guru, 4 Agustus 2017.

Page 56: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

56

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan supervisi individual di sekolah

SDN Bambaira, menurut hasil wawancara dengan kepala

sekolah Pak Nahar S.Pd.64

Pelaksanaannya adalah beliau

melaksanakan supervisi individual dengan menyiapkan

jadwa, langkah selanjutnya melihat kelengkapan administrasi

belajar mengajar guru agama tersebut, setelah itu melakukan

kunjungan kelas melihat secara langsung kegiatan proses

belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru tersebut. Hal

ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak Nahar, S.Pd.

Selaku kepala sekolah

“Pelaksanaan supervisi individual terlebih dahulu saya

membuat jadwal setelah itu saya melihat kelengkapan

RPP, Dokumen-dokumen guru yang bersangkutan yang

dipakai dalam mengajar, baru saya masuk ke kelas

melihat secara langsung proses kegiatan belajar

mengajar, bagaimana cara mengajarnya cara menyiapkan

administrasi kelas kemudian mengadakan pembicaraan

individual apa yang harus dilakukan.”.65

g. SDN Taba

Sekolah ini berada di Dusun Taba Desa Bambaira yang

berjarak dari ibu kota kecamatan 1 km, sekolah ini memiliki no

NPSN 40604257 Sekolah ini dipimpin oleh Pak Samsul, S.Pd. Sejak

dari Tahun 2007 sampai sekarang.

64 Nahar, Kepsek SDN Bambaira, “Wawancara”, Ruang Guru, 4 Agustus 2017.

65

Nahar, Kepsek SDN Bambaira, “Wawancara”,Ruang Guru, 4 Agustus 2017.

Page 57: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

57

Disekolah ini di dalam pelaksanaan Supervisi individual

kepala sekolah, kepala sekolah memulai dengan menyusun

perencanaan supervisi dan dilanjutkan dengan pelaksanaan

supervisi dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan supervisi individual kepala sekolah, di sekolah

ini kepala sekolah terlebih dahulu membuat jadwal kemudian

memberitahukan kepada guru yang bersangkutan bahwa akan

ada supervisi individual supaya guru tersebut menyiapkan

administrasi pembelajaran, hal ini berdasarkan hasil wawancara

dengan Guru Agama Islam Ibu Risna Tapalu, S.Pd.I. :

“Sebelum mengadakan supervisi, saya diberi tahu kalau

akan ada supervisi individual, kemudian kepsek memeriksa

administrasi pembelajaran barulah dia ke kelas melihat

langsung proses belajar mengajar yang saya buat. ”66

Disekolah ini supervisi individual diadakan satu kali dalam

satu simister. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Guru

Agama Islam Ibu Risna Tapalu,S.Pd.I. selaku Guru Agama

Islam di sekolah ini.67

“Pelaksanaan supervisi individual di sekolah kami diadakan

satu kali dalam satu simister.”

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan supervisi individual di sekolah

SDN Taba, menurut hasil wawancara dengan kepala sekolah

66Risna Tapalu, Guru PAI SDN Taba, “Wawancara”, Ruang Guru, 31 Juli 2017.

67

Risna Tapalu, Guru PAI SDN Taba, “Wawancara”, Ruang Guru, 31 Juli 2017.

Page 58: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

58

Pak Samsul, S.Pd68

. Pelaksanaannya adalah melaksanakan

supervisi individual dengan cara setelah adanya jadwa langkah

selanjutnya menyampaikan terhadap guru yang bersangkutan

kalau akan diadakan supervisi, langakah selanjutnya memeriksa

kelengkapan administrasi pembelajaran guru agama tersebut,

setelah itu melakukan kunjungan kelas melihat secara langsung

kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru

yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan Pak Samsul, S.Pd. Selaku kepala sekolah

“Dalam supervisi individual terlebih dahulu saya membuat

jadwal setelah itu saya memberitahukan kepada guru yang

bersangkutan kalau akan ada supervisi, kemudian saya

memeriksa kelengkapan administrasi pemebalajaran,

kemudian saya masuk ke kelas melihat secara langsung

proses KBM.”69

h. SDN Baruga

Sekolah ini berada di Dusun Baruga Desa Bambaira yang

berjarak dari ibu kota kecamatan 2 km, sekolah ini memiliki no

NPSN 40601727 Sekolah ini dipimpin oleh Pak Alibing, S.Pd. Sejak

dari Tahun 2009 sampai sekarang.

Di sekolah ini di dalam pelaksanaan Supervisi individual

kepala sekolah, memulai dengan menyusun perencanaan supervisi

dan dilanjutkan dengan pelaksanaan supervervisi dengan rincian

sebagai berikut :

68 Samsul, Kepsek SDN Taba, “Wawancara”, Ruang Guru, 31 Juli 2017.

69

Samsul , Kepsek SDN Taba, “Wawancara”,Ruang Guru, 31 Juli 2017.

Page 59: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

59

1. Perencanaan

Perencanaan supervisi individual kepala sekolah, di sekolah

ini kepala sekolah terlebih dahulu membuat jadwal kemudian

membuat instrumen supervisi kemudian masuk kedalam kelas

untuk mensupervisi. Hal ini berdasarkan hasil wawancara

dengan kepala sekolah :

“Sebelum mengadakan supervisi, saya membuat jadwal

terlebih dahulu dan saya juga membuat istrumen supervisi

kemudian masuk kedalam kelas.”70

Disekolah ini supervisi individual tidak direncanakan

sebelumnya berapa kali dalam satu simister tapi terkadang

kepala sekolah hanya melaksanakannya tiga kali dalam satu

simister saja, tapi tidak ditentukan waktunya berapa kali. Hal ini

berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Agama Islam Ibu

Nurmawaddah, S.Pd.I. selaku Guru Agama Islam di sekolah

ini.71

“Pelaksanaan supervisi individual di sekolah kami tidak

ditentukan berapa kali dalam satu simister, namun

terkadang masuk tiga kali.”

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan supervisi individual di sekolah

SDN Baruga, menurut hasil wawancara dengan Wakil kepala

sekolah Pak Wahab, S.Pd. Pelaksanaannya adalah melaksanakan

supervisi individual dengan cara setelah adanya jadwa langkah

70Wahab, Wakil Kepsek SDN Baruga, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

71

Nurmawadda, Guru PAI SDN Baruga, “Wawancara” Ruang Guru, 27 Juli 2017.

Page 60: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

60

selanjutnya memeriksa kelengkapan administrasi pembelajaran

guru agama tersebut, setelah itu melakukan kunjungan kelas

melihat secara langsung kegiatan proses belajar mengajar yang

dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dengan Pak Wahab, S.Pd. Selaku

Wakil kepala sekolah

“Dalam mensupervisi individual terlebih dahulu saya

membuat jadwal setelah itu saya memeriksa kelengkapan

administrasi pemebalajaran, kemudian saya masuk ke kelas

melihat secara langsung proses KBM, kemudian saya

menilai.”.72

i. SD Inpres Tampaure

Sekolah ini berada di Dusun Tampaure Desa Tampaure yang

berjarak dari ibu kota kecamatan 10 km, sekolah ini memiliki no

NPSN 40601672 Sekolah ini dipimpin oleh Yuniarti, S.Pd. Sejak dari

Tahun 2009 sampai sekarang.

Di sekolah ini di dalam pelaksanaan Supervisi individual

kepala sekolah, memulai dengan menyusun perencanaan supervisi

dan dilanjutkan dengan pelaksanaan supervervisi dengan rincian

sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan supervisi individual kepala sekolah, di sekolah ini

kepala sekolah terlebih dahulu membuat jadwal kemudian

72 Wahab , Wakil Kepsek SDN Baruga, “Wawancara”,Ruang Guru, 27 Juli 2017.

Page 61: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

61

pemberitahuan kepada guru yang bersangkutan bahwa akan

ada supervisi dari kepala sekolah Hal ini berdasarkan hasil

wawancara dengan kepala sekolah :

“Sebelum mengadakan supervisi, saya membuat jadwal

dan saya memberitahukan dan terkadang juga tidak dikasi

tau kepada guru yang bersangkutan bahwa saya akan

mensupervisi.”73

Disekolah ini supervisi individual di rencanakan enam kali kali

dalam satu semester. Hal ini berdasarkan hasil wawancara

dengan Ibu Nurida, S.Pd.I. selaku Guru Agama Islam di

sekolah ini.74

“Pelaksanaan supervisi individual di sekolah kami

diadakan enam kali dalam satu simister.”

Dalam tahap pelaksanaan supervisi individual di sekolah SD

Inpres Tampaure, menurut hasil wawancara dengan kepala

sekolah Ibu Yuniarti, S.Pd. Pelaksanaannya adalah

melaksanakan supervisi individual dengan cara setelah adanya

jadwa langkah selanjutnya memeriksa kelengkapan

administrasi pembelajaran guru agama tersebut, setelah itu

melakukan kunjungan kelas melihat secara langsung kegiatan

proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru yang

bersangkutan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan

Ibu Juniarti, S.Pd. Selaku kepala sekolah

73Yuniarti , Kepsek SD Inpres Tampaure, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

74

Nurida, Guru PAI SD Inpres Tampaure, “Wawancara” Ruang Guru, 27 Juli 2017.

Page 62: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

62

“Dalam mensupervisi individual terlebih dahulu saya

membuat jadwal setelah itu saya memeriksa kelengkapan

RPP, Silabus dll, kemudian saya masuk ke kelas melihat

secara langsung proses KBM, kalau ada yang tidak

lengkap disuruh melengkapi.”.75

j. SDN Saluwira

Sekolah ini berada di Dusun Saluwira Desa Bambaira yang

berjarak dari ibu kota kecamatan 7 km, sekolah ini memiliki no

NPSN 40601773. Sekolah ini dipimpin oleh Pak Usman, S.Pd.

Sejak dari Tahun 2017 sampai sekarang.

Di sekolah ini di dalam pelaksanaan Supervisi individual

kepala sekolah, memulai dengan menyusun perencanaan

supervisi dan dilanjutkan dengan pelaksanaan supervervisi

dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan supervisi individual kepala sekolah, di

sekolah ini kepala sekolah terlebih dahulu membuat jadwal

kemudian memberitahukan kepada guru yang bersangkutan

bahwa akan ada supervisi individual supaya guru tersebut

menyiapkan administrasi pembelajaran. Hal ini berdasarkan

hasil wawancara dengan kepala sekolah :

“Sebelum mengadakan supervisi, saya membuat jadwal

terlebih dahulu dan saya memberitahukan terhadap guru

75 Yuniarti, Kepsek SD Inpres Tampaure, “Wawancara”,Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

Page 63: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

63

yang bersangkutan kalau saya akan supervisi supaya

menyiapkan administrasi pembelajaran. ”76

Disekolah ini supervisi individual diadakan enam kali

dalam satu simister. Hal ini berdasarkan hasil wawancara

dengan Guru Agama Islam Ibu Nanidiastuti, S.Pd.I. selaku

Guru Agama Islam di sekolah ini.77

“Pelaksanaan supervisi individual di sekolah kami

diadakan enam kali dalam satu simister.”

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan supervisi individual di sekolah

SDN Saluwira, menurut hasil wawancara dengan kepala

sekolah Usman, S.Pd. Pelaksanaannya adalah melaksanakan

supervisi individual dengan cara setelah adanya jadwa

langkah selanjutnya memeriksa kelengkapan administrasi

pembelajaran guru agama tersebut, setelah itu melakukan

kunjungan kelas melihat secara langsung kegiatan proses

belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru yang

bersangkutan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan

Pak Usman, S.Pd. Selaku kepala sekolah

“Dalam supervisi individual terlebih dahulu saya

membuat jadwal setelah itu saya memberitahukan

kepada guru yang bersangkutan kalau akan ada supervisi

individual, kemudian saya memeriksa kelengkapan

administrasi pembelajaran, kemudian saya masuk ke

kelas melihat secara langsung proses KBM.”78

76Usman, Kepsek SDN Saluwira, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

77

Nanidiastuti, Guru PAI SDN Saluwira, “Wawancara” Ruang Guru, 31 Juli 2017.

78 Usman , Kepsek SDN Saluwira, “Wawancara”,Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

Page 64: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

64

k. SDN Bambarano

Sekolah ini berada di Dusun Bambarano Desa Tampaure yang

berjarak dari ibu kota kecamatan 7 km, sekolah ini memiliki no

NPSN 40601724 Sekolah ini dipimpin oleh Patahuddin, S.Pd. Sejak

dari Tahun 2009 sampai sekarang.

Di sekolah ini di dalam pelaksanaan Supervisi individual

kepala sekolah, memulai dengan menyusun perencanaan supervisi

dan dilanjutkan dengan pelaksanaan supervervisi dengan rincian

sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan supervisi individual kepala sekolah, di

sekolah ini kepala sekolah terlebih dahulu membuat jadwal

kemudian memberitahukan kepada guru yang bersangkutan

bahwa akan ada supervisi individual supaya guru tersebut

menyiapkan administrasi pembelajaran. Hal ini berdasarkan

hasil wawancara dengan kepala sekolah :

“Sebelum mengadakan supervisi, saya membuat jadwal

terlebih dahulu dan saya memberitahukan terhadap guru

yang bersangkutan kalau saya akan supervisi supaya

menyiapkan administrasi pemebalajaran ”79

Disekolah ini supervisi individual diadakan dua kali

dalam satu simister. Hal ini berdasarkan hasil wawancara

79Patahuddin, Kepsek SDN Bambarano, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

Page 65: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

65

dengan Guru Agama Islam Pak Agus, S.Pd.I. selaku Guru

Agama Islam di sekolah ini.80

“Pelaksanaan supervisi individual di sekolah kami

diadakan dua kali dalam satu simister.”

2. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan supervisi individual di sekolah

SDN Bambarano, menurut hasil wawancara dengan kepala

sekolah Patahuddin, S.Pd. Pelaksanaannya adalah

melaksanakan supervisi individual dengan cara setelah adanya

jadwa langkah selanjutnya menyampaikan terhadap guru yang

bersangkutan kalau akan diadakan supervisi individual supaya

melakukan persiapan-persiapan, langakh selanjutnya

memeriksa kelengkapan administrasi pembelajaran guru

agama tersebut, setelah itu melakukan kunjungan kelas

melihat secara langsung kegiatan proses belajar mengajar yang

dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dengan Pak Patahuddin, S.Pd. Selaku

kepala sekolah

“Dalam supervisi individual terlebih dahulu saya membuat

jadwal setelah itu saya memberitahukan kepada guru yang

bersangkutan kalau akan ada supervisi individual supaya

melakukan persiapan, kemudian saya memeriksa

kelengkapan administrasi pembelajaran, kemudian saya

masuk ke kelas melihat secara langsung proses KBM.”81

80Agus, Guru PAI SDN Bambarano, “Wawancara” Ruang Guru, 27 Juli 2017.

81

Patahuddin , Kepsek SDN Bambarano, “Wawancara”,Ruang Guru, 27 Juli 2017.

Page 66: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

66

Berdasarkan pada paparan data penelitian di atas

diketahuai bahwa Pelaksanaan Supervisi Individual Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru

PAI SDN se-Kecamatan Bambaira. Ternyata kepala sekolah

telah membuat perencanaan dan dilanjutkan dengan

pelaksananaan, serta tindak lanjut. Namun dalam penelitian ini

didapati ada 5 sekolah yang tidak melaksanakan tindak lanjut

yaitu : SDN Bambaira, SDN Baruga, SDN Saluwira, SDN

Pelontu, dan SDN Taba. Dan Sekolah yang melaksanakan

tindak lanjut dari supervisi individual ada 6 sekolah yaitu : SD

Inpres Kalukunangka, SDN Pebondo, SDN Bantalaka, SD

Inpres Kasoloang, SD Inpres Tampaure, dan SDN Bambarano.

padahal idealnya harus ada tindak lanjut setelah diadakannya

supervisi.

Dengan melihat dari paparan penelitian di atas, maka dapat di analisis bahwa

masalah jadwal pelaksanaan dari supervisi individual yang dilaksanakan oleh

kepala sekolah ternyata berbeda-beda dalam satu simister, ada yang cuma satu

kali dalam satu simister, yang ini cuma satu sekolah yang melaksanakannya yaitu

SDN Taba. Dan ada yang melaksanakannya dua kali dalam satu simister, dalam

masalah ini didapati ada empat sekolah yang melaksanakannya yaitu : SD Inpres

Kalukunangka, SDN Bantalaka, SDN Bambaira, dan SDN Bambarano, dan ada

sekolah yang melaksanakan enam kali, dalam hal ini didapati ada empat sekolah

yaitu : SDN Pelontu, SDN Saluwira, SD Inpres Tampaure, dan SDN Pebondo,

Page 67: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

67

dan bahkan ada yang sampai tujuh kali dalam satu simister, dan didapati cuma

satu sekolah yaitu : SD Inpres Kasoloang, dan anehnya dalam penelitian ini, ada

sekolah yang penulis dapati, kepala sekolahnya tidak membuat jadwal sama sekali

tapi bukan berarti kepala sekolah tidak melaksanakan supervisi namun perlu

adanya jadwal agar lebih terarah pelaksanannya tersebut. Seperti inilah kasus yang

terjadi di SDN Baruga. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan guru Agama

Islam Ibu Nurmawaddah, S.Pd.I.

“Pelaksanaan supervisi individual di sekolah kami tidak ditentukan berapa

kali dalam satu simister, namun terkadang masuk tiga kali dalam satu

simister.”82

3. Faktor Pendukung Supervisi Individual Kepala sekolah terhadap

peningkatan kompetensi fedagogik guru PAI SDN se-Kecamatan

Bambaira Kabupaten Mamuju Utara.

a. SD Inpres Kalukunangka

Adapun faktor pendukung supervisi individual kepala sekolah,

di sekolah ini adalah, adanya pasilitas sekolah yang memadai,

karena dengan adanya fasilitas sekolah tersebut, memudahkan

guru untuk memenuhi kelengkapan administrasi. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dengan guru pendidikan agama islam

Muh. Amin S.Pd.I.83

“Faktor-faktor pendukung, salah satu faktornya adalah dengan

adanya pasilitas sekolah, karena dengan adanya pasilitas

82 Nurmawadda, Guru PAI SDN Baruga, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

83

Muh. Amin, Guru PAI SD Inpres Kalukunangka, “Wawancara”, Ruang Guru, 29 Juli 2017

Page 68: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

68

sekolah itu, kita bisa memenuhi kelengkapan administrasi

pembelajaran.”

b. SDN Pebondo

Adapun faktor pendukung supervisi individual yang diadakan

kepala sekolah di sekolah ini adalah, adanya situasi kondisi di

dalam kelas yang kondusip, disamping itu adanya materi-materi

dan bahan-bahan pengajaran yang disiapkan oleh guru tersebut. Ini

berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah Pak Hendra

S.Pd.84

disampin itu juga karena di sekolah ini terdapat adanya

media pembelajaran. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan guru pendidikan agama islam Hajrani.85

“Salah satu faktor pendukung adalah dengan adanya media

pembelajaran.”

c. SDN Pelontu

Adapun faktor pendukung adanya supervisi individual yang

dilaksanakan oleh wakil kepala sekolah di sekolah ini adalah :

Faktor yang mendukung supervisi individual adalah adanya

situasi lingkungan yang mendukung baik itu dari segi gurunya,

siswanya, maupun lingkungan masyarakat sekitar sekolah. Ini

berdasarkan hasil wawancara Pak Kunna.86

“Salah satu faktor pendukung supervisi individual di sekolah

saya adalah dari lingkungan yang mendukung baik itu dari segi

gurunya maupun masyarakatnya.”

84 Hendra, Kepsek SDN Pebondo, “Wawancara”, Ruang Guru, 28 Juli 2017.

85

Hajrani, Guru PAI SDN Pebondo, “Wawancara”, Ruang Guru, 28 Juli 2017

86 Kunna, Kepsek SDN Pelontu, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

Page 69: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

69

d. SDN Bantalaka

Disekolah ini faktor pendukung adanya supervisi individual

yang dilaksanakan oleh kepala sekolah adalah :

Banyak faktor yang mendukung supervisi individual seperti

adanya alat peraga yang disediakan oleh sekolah, adanya media

pembelajaran, adanya laptop sekolah. Ini berdasarkan hasil

wawancara dengan Guru Agama Islam Ibu Ismawati S.Pd.I.87

“Salah satu faktor pendukung supervisi individual adalah

dengan adanya media pembelajaran serta laptop.”

e. SD Inpres Kasoloang

Adapun faktor pendukung adanya supervisi individual yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah di sekolah ini adalah :

Banyak faktor yang mendukung supervisi individual seperti

adanya materi yang lengkap, beserta buku-buku agama islam yang

ada disekolah ini.. Ini berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala

sekolah Pak Sukran Tangadu S.Pd.88

“Salah satu faktor pendukung supervisi individual yang saya

laksanakan adalah dengan adanya materi serta buku-buku

agama islam yang ada di sekolah ini.”

f. SDN Bambaira

87Ismawati, Guru PAI SDN Bantalaka, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017

88

Sukran tangadu, Kepsek SD Inpres Kasoloang, “Wawancara”, Ruang Guru, 3 Agustus 2017.

Page 70: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

70

Adapun faktor pendukung adanya supervisi individual yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah di sekolah ini adalah banyak

faktor yang mendukung supervisi individual seperti adanya

dokumen yang lengkap, dan juga faktor kerajinan dari guru yang

bersangkutan. Ini berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala

sekolah Pak Nahar S.Pd.89

“Salah satu faktor pendukung supervisi individual adalah

dengan adanya dokumen serta faktor kerajianan dari guru yang

bersangkutan.”

g. SDN Taba

Adapun faktor pendukung adanya supervisi individual yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah di sekolah ini adalah :

Faktor yang mendukung supervisi individual adalah adanya

prangkat pembelajaran yang memadai. Ini berdasarkan hasil

wawancara dengan Pak Samsul, S.Pd.I.90

“Salah satu faktor pendukung supervisi individual di sekolah

saya adalah adanya perangkat pembelajaran yang memadai.”

h. SDN Baruga

Adapun faktor pendukung adanya supervisi individual yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah di sekolah ini adalah :

Faktor yang mendukung supervisi individual adalah adanya

alat peraga serta tidak berhentinya bimbingan dari kepsek terkait

89 Nahar, Kepsek SDN Bambaira, “Wawancara”, Ruang Guru, 4 Agustus 2017.

90

Samsul , Kepsek SDN Taba, “Wawancara”,Ruang Guru, 31 Juli 2017.

Page 71: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

71

masalah supervisi individual. Ini berdasarkan hasil wawancara

dengan Ibu Nurmawadda, S.Pd.91

“Salah satu faktor pendukung supervisi individual di sekolah

saya adalah kepsek dalam memberikan bimbingan tidak secara

langsung di dalam kelas tapi juga memberikan bimbingan

secara pribadi tentang bagaiman proses pembelajaran yang

bagus.”

i. SD Inpres Tampaure

Adapun faktor pendukung adanya supervisi individual yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah di sekolah ini adalah :

Faktor yang mendukung supervisi individual adalah adanya

pasiltas sekolah yang memadai disamping itu guru juga sudah

pintar mencari bahan-bahan dalam mengajar melalui internet. Ini

berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala sekolah Ibu Juniarti

S.Pd.92

“Salah satu faktor pendukung supervisi individual yang saya

laksanakan adalah adanya pasilitas sekolah yang memadai dan

juga guru kadang mendownload bahan-bahan dari internet.”

j. SDN Saluwira

Adapun faktor pendukung adanya supervisi individual yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah di sekolah ini adalah faktor yang

mendukung supervisi individual adalah adanya administrasi

pembelajaran yang memadai. Ini berdasarkan hasil wawancara

dengan Pak Usman, S.Pd.93

91 Nurmawadda, Guru PAI SDN Baruga, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

92

Yuniarti, Kepsek SD Inpres Tampaure, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

93 Usman , Kepsek SDN Saluwira, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

Page 72: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

72

“Salah satu faktor pendukung supervisi individual di sekolah

saya adalah adanya kelengkapan administrasi pembelajaran

dari guru yang bersangkutan.”

k. SDN Bambarano

Adapun faktor pendukung adanya supervisi individual yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah di sekolah ini adalah :

Faktor yang mendukung supervisi individual adalah adanya

kesiapan guru dalam mengajar utamanya administrasi

pembelajaran, adanya alat peraga serta buku yang tersedia. Ini

berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Patahuddin, S.Pd.94

“Salah satu faktor pendukung supervisi individual di sekolah

saya adalah dari guru yang bersangkutan sudah

mempersiapkan administrasi pembelajaran, kemudian buku,

dan alat peraga yang ada.”

Dari hasil penelitian tesis ini, yang telah dipaparkan di atas menunjukkan

bahwa dari sebelas sekolah tersebut, rata-rata semuanya mempunyai faktor

pendukung yang berbeda-beda dalam pelaksanaan supervisi individual kepala

sekolah, namun ada faktor pendukung yang masing-masing sekolah mempunyai

kesamaan yaitu faktor adanya pasilitas sekolah yang memadai, hal ini terdapat di

sekolah SD Inpres Kalukunangka, SDN Pebondo, SDN Bantalaka, SDN

Bambaira, SDN Taba, SDN Baruga, SDN Saluwira, dan SDN Bambarano.dan SD

Inpres Tampaure, sedangkan SDN Pelontu berdasarkan hasil wawancara dengan

Pak Kunna, selaku yang mewakili kepala sekolah mngatakan bahwa faktor

94 Patahuddin, Kepsek SDN Bambarano, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

Page 73: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

73

pendukungnya adalah adanya kondisi lingkungan sekolah yang memungkinkan

seperti kesiapan guru yang bersangkutan untuk di supervisi.

Page 74: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

BAB IV

ANALISIS

FAKTOR PENGHAMBAT SERTA KONTRIBUSI SUPERVISI

INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH

A. Faktor Penghambat Supervisi Individual Kepala Sekolah

1. SD Inpres Kalukunangka

Adapun faktor penghambat dilaksanakannya supervisi individual

kepala sekolah di sekolah ini adalah masalah SDM yang masih kurang,

terkadang guru mengalami masalah dalam mengajar disebabkan siswanya

belum memahami, hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan kepala

sekolah :

“Faktor penghambatnya yaitu masih sangat terbatas masalah

kemampuan ketika seorang guru melakukan pembelajaran,

kemampuan peserta didik ini masih sangat terbatas masih kurang

paham tentang bahasa indonesia yang benar ketika kita

memperlihatkan suatu contoh atau model pembelajaran.”95

2. SDN Pebondo

Adapun faktor penghambat dilaksanakannya supervisi individual di

sekolah ini adalah masalah waktu pelaksanaan, karena disebabkan kepala

sekolah kebanyakan tugas luar. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan

kepala sekolah :

“Hambatan dalam pelaksanaan supervisi individual ini adalah

masalah waktu saja, sebab saya banyak pekerjaan dan banyak dinas

luar.”

95 Hairil, Kepsek SD Inpres Kalukunangka, “Wawancara”, Ruang Guru, 29 Juli 2017

69

Page 75: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

Banyaknya tugas sekolah yang berhubungan dengan dinas

pendidikan yang harus diselesaikan, mungkin ini salah satu faktornya

sehingga menghambat adanya pelaksanaan supervisi individual oleh

kepala sekolah, apalagi sekolah ini jauh dari ibu kota kabupaten kurang

lebih 35 km.

3. SDN Pelontu

Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan supervisi individual di

sekolah ini adalah tidak ada sama sekali, hal ini berdasarkan hasil

wawancara dengan Pak Arsuddin, A.Ma. :

“faktor yang menghambat pelaksanaan supervisi di sekolah ini tidak

ada.”96

4. SDN Bantalaka

Adapun faktor penghambat pelaksanaan supervisi individual di

sekolah ini adalah kurangnya SDM guru yang bersangkutan hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah :

“Hambatannya adalah kadang guru masih kurang di dalam kelas

masih banyak yang perlu dibenahi masalah teknik-teknik di dalam

ruangan kelas masih perlu pelatihan-pelatihan sebab kalau disekolah

terus tidak ada masukan dalam hal pelatihan-pelatihan terkadang

mengajarnya monoton..”97

96 Arsuddin, Guru PAI SDN Pelontu, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

97

Ratnawati, Kepsek SDN Bantalaka, “Wawancara”,Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

70

Page 76: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

5. SD Inpres Kasoloang

Adapun faktor penghambat pelaksanaan supervisi individual di

sekolah ini adalah guru magalami hambatan untuk mencerdaskan siswa,

hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak Sukran Tangadu, S.Pd.

selaku kepala sekolah di sekolah ini :

“faktor yang menghambat pelaksanaan supervisi di sekolah ini adalah

yang paling mendasar dalam hal ini kurangnya kesadaran anak-anak

tentang masalah pelajaran agama islam maklumlah mereka anak-anak

yang belum begitu paham mengenai pendidikan agama islam di

sekolah ini..”98

6. SDN Bambaira

Adapun faktor penghambat pelaksanaan supervisi individual di

sekolah ini adalah karena sekolah ini belum dimasuki aliran listrik secara

otomatis tidak bisa menggunakan sarana prasarana sekolah seperti

infokus dalam mengajar. ini sesuai dengan hasil wawancara denga ibu

Rosmiani, S.Pd.I. selaku guru agama islam di sekolah ini :

“faktor yang menghambat adalah sarana dan prasarana, kalau ada

biasa pembelajaran yang tersimpang di laptop tidak bisa kita pakai

karena di sekolah kami belum ada listrik.”99

Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan kepala sekolah:

“Hambatannya adalah yang pertama masalah ilmu yang masih

kurang, serta buku panduan, serta minimnya alat peraga.”100

98 Sukran Tangadu, Kepsek SD Inpres Kasoloang, “Wawancara”, Ruang Guru, 3 Agustus 2017.

99

Rosmiani, Guru PAI SDN Bambaira, “Wawancara”, Ruang Guru, 4 Agustus 2017.

100 Nahar, Kepsek SDN Bambaira, “Wawancara”, Ruang Guru, 4 Agustus 2017.

71

Page 77: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

7. SDN Taba

Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan supervisi individual

ini adalah masalah waktu sebab terkadang ada dinas luar yang lebih

penting, sehingga pelaksanaan supervisi individual terhadap guru tidak

bisa dilaksanakan. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Pak

Samsul,S.Pd. :

“faktor yang menghambat pelaksanaan supervisi di sekolah ini adalah

terkadang ada dinas luar yang lebih penting sehingga pelaksanaan

supervisi tidak bisa dilaksanakan.”101

8. SDN Baruga

Adapun faktor penghambat adalah masih kurangnya media

pembelajaran yang memadai apalagi di sekolah ini belum masuk aliran

listrik, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan guru pendidikan

agama islam Ibu Nurmawadda, S.Pd.I. :

“faktor yang menghambat pelaksanaan supervisi di sekolah ini adalah

kurangnya pasilitas sekolah, apalagi sekolah ini belum masuk aliran

listrik.”102

9. SD Inpres Tampaure

Adapun faktor penghambat pelaksanaan supervisi individual di

sekolah ini adalah sekolah ini belum masuk aliran listrik, hal ini sesuai

101 Samsul , Kepsek SDN Taba, “Wawancara”,Ruang Guru, 31 Juli 2017.

102

Nurmawadda, Guru PAI SDN Baruga, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

72

Page 78: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

dengan hasil wawancara dengan guru pendidikan agama islam Ibu

Nurida, S.Pd. :

“faktor yang menghambat pelaksanaan supervisi di sekolah ini adalah

belum masuknya aliran listrik dan banyaknya anak-anak yang belum

terlalu lancar dalam belajar.”103

10. SDN Saluwira

Adapun faktor penghambat adalah sekolah ini belum dimasuki aliran

listrik. hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Guru Agama Islam

Nanidiastuti, S.Pd.I.:

“faktor penghambat pelaksanaan supervisi di sekolah kami adalah

sekolah kami belum dimasuki aliran listrik104

11. SDN Bambarano

Adapun faktor penghambat adalah sekolah ini adalah sekolah

terpencil dan sebagian besar masyarakatnya adalah masyarakat binaan

suku terasing yang kebanyakan muallaf, yang tentunya pemahaman

agamanya masih kurang. Ini sesuai dengan hasil wawancara dengan

Kepsek Pak Patahuddin, S.Pd. :

“faktor yang menghambat pelaksanaan supervisi di sekolah ini adalah

belum ada listrik, dan kebetulan sekolah kami adalah sekolah

terpencil yang masyarakatnya adalah masyakat binaan dan masih

sangat kurang masalah pemahaman agamanya.”105

103 Nurida, Guru SD Inpres Tampaure, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

104

Nanidiastuti , Guru Agama Islam SDN Saluwira, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

105 Patahuddin, Kepsek SDN Bambarano, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

73

Page 79: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

Dari hasil pemaparan di atas di dapati bahwa, dari sebelas sekolah yang diteliti

hanya ada satu sekolah yang yang hambatan pelaksanaan supervisi sama sekali tidak

ada yaitu SDN Pelontu, ini berdasarkan dengan hasil wawancara dengan Pak

Arsuddin selaku guru Agama Islam disekolah tersebut, sedangkan di sekolah lain

didapati adanya faktor penghambat dalam pelaksanaan supervisi individual kepala

sekolah. Ada yang hambatannya masalah kurangnya waktu pelaksanaan supervisi

oleh kepala sekolah karena kepala sekolah kebanyakan dinas luar dikarenakan

banyaknya tugas administrasi sekolah yang harus diselesaikan, seperti di SDN

Pebondo dan SDN Taba, padahal kalau masalah waktu pasti bisa disiasati supaya

tidak menghambat pelaksanaan supervisi sebagai tanggung jawab dan kewajiban

kepala sekolah. Dan ada faktor penghambat karena kurangnya SDM di sekolah

tersebut seperti yang didapati di SDN Bantalaka, SD Inpres Kalukunangka, dan SD

Inpres Kasoloang. Hal ini juga hendaknya bisa disiasati oleh kepala sekolah dengan

guru-guru dengan memperbanyak reperensi tentang bagaimana mengajar yang

benar, bisa juga belajar melalui internet. Di dapati juga yang faktor penghambat

pelaksanaan supervisi karena tidak adanya pasilitas listrik seperti di SD Inpres

Tampaure, SDN Saluwira, SDN Baruga, SDN Bambaira, dan SDN Bambarano. Ini

menjadi tanggung jawab pemerintah setempat bagaimana memikirkan dan

mengupayakan agar di sekolah tersebut bisa dimasuki aliran listrik.

74

Page 80: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

B. Kontribusi Supervisi Individual Kepala sekolah terhadap peningkatan

kompetensi guru pendidikan agama islam di SDN se-Kecamatan

Bambaira.

a. SD Inpres Kalukunangka

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan Kepsek dan Guru

PAI yang ada di sekolah ini, di peroleh keterangan bahwa kontribuasi

supervisi individual kepala sekolah ditandai adanya peningkatan

kompetensi pedagogik bagi guru yang bersangkutan setelah diadakannya

supervisi. Peningkatan Kompetensi pedagogik ini ditandai berupa adanya

peningkatan motivasi guru PAI dalam melaksanakan proses belajar

mengajar yang lebih baik lagi dibandingkan sebelum diadakannya

supervisi individual oleh kepala sekolah. Hal ini berdasarkan hasil

wawancara dengan Guru PAI Pak Muh. Amin S.Pd.I.

“Salah satu manfaat dengan adanya supervisi individual yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah adalah kita sebagai guru bidang

studi PAI termotivasi untuk melakukan proses pembelajaran,

kemudian kita bisa memperbaiki administrasi pembelajaran ataupun

proses pembelajaran bila ada kesalahan-kesalahan yang tanpa kita

sadari sebelumnya karena adanya masukan dari kepala sekolah

sehingga kita bisa memperbaikinya sesuai standar proses, dan juga

kita bisa menjadi kreatif setelah adanya supervisi dibandingkan

sebelum di supervisi, sikap kita pun cenderung berubah ke arah yang

lebih baik sebagai seorang guru PAI”106

Inipun yang menjadi contoh peningkatan pedagogik yang terjadi di

sekolah ini setelah diadakannya supervisi individual adalah, tumbuhnya

motivasi bagi guru tersebut dalam melaksanakan proses pembelajaran.

106 Muh. Amin, Guru PAI SD Inpres Kalukunangka, “Wawancara”, Ruang Guru, 29 Juli 2017.

75

Page 81: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Agama Islam Pak

Muh. Amin S.Pd.I. Adapun kontribusi nyata dari adanya supervisi

individual yang dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap guru agama

islam adalah guru yang di supervisi tersebut sudah bisa memiliki

perangkat pembelajarn yang sesuai dengan standar pendidikan, hal ini

sesuai denga hasil wawancara kepala sekolah Pak Hairil, S.Pd.I107

.

“Kontribusi nyata dari supervisi yang saya laksanakan adalah dimana

guru yang bersangkutan {yang disupervisi} sudah memiliki perangkat

pembelajaran yang sesuai dengan standar pendidikan.”

b. SDN Pebondo

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan Kepsek dengan Guru

PAI yang ada di sekolah ini di peroleh keterangan bahwa terdapat adanya

peningkatan kompetensi pedagogik. Peningkatan Kompetensi pedagogik

ini ditandai berupa adanya peningkatan ilmu pengetahuan guru PAI

dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang lebih baik lagi

dibandingkan sebelum diadakannya supervisi individual oleh kepala

sekolah. Dengan demikian kontribusi supervisi individual kepala sekolah

adalah bertambahnya pengetahuan guru yang bersangkutan. Hal ini

berdasarkan hasil wawancara dengan Guru PAI Ibu Hajrani.108

“Dalam supervisi individual yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

terhadap saya terjadi adanya peningkatan pedagogik ditandai dengan

pengetahuan saya meningkat dari tidak tau menjadi tau.”

107 Hairil, Kepsek SD Inpres Kalukunangka, “Wawancara”, Ruang Guru, 29 Juli 2017

108

Hajrani, Guru PAI SDN Pebondo, “Wawancara”, Ruang Guru, 28 Juli 2017

76

Page 82: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

Hal inipun sejalan dengan apa yang dikatakan oleh kepala sekolah :

“Ada peningkatannya terhadap guru tersebut, walaupun tahapannya

sedikit-demi sedikit, tapi itu akan tetap berjalan dengan baik.”109

Adapun contoh peningkatan pedagogik yang terjadi di Sekolah ini

setelah diadakannya supervisi individual adalah pengetahuan guru

tersebut meningkat dalam melaksanakan proses pembelajaran, ini

berdasarkan hasil wawancara dengan guru agama islam Ibu Hajrani,

kontribusi nyata dari adanya supervisi individual yang dilaksanakan

oleh kepala sekolah terhadap guru agama islam adalah guru yang di

supervisi tersebut mengalami peningkatan pengetahuan mengenai proses

pembelajaran yang lebih baik, hal ini sesuai denga hasil wawancara

kepala sekolah Pak Hendra110

.

“Kontribusi nyata dari supervisi yang saya laksanakan adalah

dimana guru tersebut mengalami peningkatan dari segi ilmu

pengetahuan dalam proses pembelajarn.”

c. SDN Pelontu

Di sekolah ini mengalami adanya peningkatan kompetensi

pedagogik. Peningkatan Kompetensi pedagogik ini dilihat dari guru

yang bersangkutan yang pemahamannya meningkat setelah diadakannya

supervisi, apalagi kalau ada pelatihan yang diadakan di dinas terkait

109 Hendra, Kepala Sekolah SDN Pebondo, “Wawancara”,Ruang Guru, 28 Juli 2017

110

Hendra, Kepsek SDN Pebondo, “Wawancara”, Ruang Guru, 28 Juli 2017.

77

Page 83: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

selalu mengutus gurunya demi peningkatan ilmu guru tersebut. hal ini

sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak Kunna,.111

“Mengenai kompetensi pedagogik ada peningkatan dilihat dari

siswanya yang sudah meningkat sopan santunnya.”

Adapun contoh peningkatan pedagogik yang terjadi di Sekolah ini

setelah diadakannya supervisi individual adalah guru tersebut bertambah

pengetahuannya setelah diadakannya supervisi, ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan guru agama islam Pak Arsuddin, A.Ma.112

.

“Contoh peningkatan kompetensi pedagogik adalah kita diberi

masukan tentang kekurangan pada saat kita mengajar dan sehingga

kita bisa memperbaikinya.”

Kontribusi nyata dari adanya supervisi individual yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap guru agama islam di

sekolah ini adalah guru yang di supervisi tersebut mengalami

peningkatan pengetahuan mengenai proses pembelajaran yang lebih

baik, hal ini juga bisa dilihat dari siswa-siswi disekolah ini yang selalu

menjaga adab sopan santun. hal ini sesuai dengan hasil wawancara

Pak Kunna. 113

“Alhamdulillah dengan adanya supervisi individual dari kepala

sekolah, siswa cenderung berlaku sopan santun.”

111 Kunna , Kepsek SDN Pelontu, “Wawancara”,Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

112

Arsuddin, Guru PAI SDN Pelontu, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

113 Kunna, Kepsek SDN Pelontu, “Wawancara”, Ruang Guru,1 Agustus 2017.

78

Page 84: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

d. SDN Bantalaka

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala sekolah di peroleh

keterangan tentang adanya peningkatan kompetensi pedagogik.

Peningkatan Kompetensi pedagogik ini dilihat dari adanya peserta didik

yang mengalami perubahan mulai aktif belajar.114

Peningkatannya kita liat dari anak didik tentu ada perubahan dari

anak dapat dilihat dari aktifnya anak belajar.

Disamping itu guru juga termotivasi untuk melaksanakan proses

pembelajaran serta adanya peningkatan ilmu pengetahuan bagi guru PAI

dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang lebih baik lagi

dibandingkan sebelum diadakannya supervisi individual oleh kepala

sekolah. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Guru PAI Ibu

Ismawati, S.Pd.I.115

“Supervisi individual yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

terhadap saya terjadi adanya peningkatan pedagogik ditandai saya

termotivasi dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, serta

pengetahuan saya juga meningkat tentang proses pembelajaran.”

Adapun contoh peningkatan pedagogik yang terjadi di Sekolah ini

setelah diadakannya supervisi individual adalah :

Guru termotivasi dalam melaksanakan proses belajar mengajar serta

Pengetahuan guru tersebut meningkat dalam melaksanakan proses

pembelajaran, ini berdasarkan hasil wawancara dengan guru agama islam

114 Ratnawati, Kepsek SDN Bantalaka, “Wawancara”,Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

115

Ismawati, Guru PAI SDN Bantalaka, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017

79

Page 85: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

Ibu Ismawati, S.Pd.I. Kontribusi nyata dari adanya supervisi individual

yang dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap guru agama islam adalah

guru yang di supervisi tersebut mengalami peningkatan pengetahuan

mengenai proses pembelajaran yang lebih baik, hal ini sesuai denga hasil

wawancara Guru PAI Ibu Ismawati116

.

“Kontribusi nyata dari supervisi yang saya terima adalah adalah ilmu

pengetahuan saya bertambah mengenai proses belajar mengajar.”

e. SD Inpres Kasoloang

Di sekolah ini mengalami adanya peningkatan kompetensi

pedagogik. Peningkatan Kompetensi pedagogik ini dilihat dari guru yang

tersebut yang disupervisi bertambah ilmunya, hal ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan Ibu Sarimi, S.Pd.I.117

“Mengenai peningkatan kompetensi pedagogik pengetahuan saya

bertambaha dengan adanya supervisi individual dari kepala sekolah.”

Adapun contoh peningkatan pedagogik yang terjadi di Sekolah ini

setelah diadakannya supervisi individual adalah guru tersebut bertambah

pengetahuannya, dari sebelumnya tidak mengetahui menjadi tau. Hal ini

berdasarkan hasil wawancara dengan guru pendidikan agama islam Ibu

Sarimi, S.Pd.I.118

.

116 Ismawati, Guru PAI SDN Bantalaka, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017

117

Sarimi, Guru PAI SD Inpres Kasoloang, “Wawancara”, Ruang Guru, 3 Agustus 2017.

118 Sarimi, Guru PAI SD Inpres Kasoloang, “Wawancara”, Ruang Guru, 3 Agustus 2017.

80

Page 86: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

“Contoh peningkatan kompetensi pedagogik guru setelah pelaksanaan

supervisi adalah pengetahuan saya bertambah, dari tidak mengetahui

menjadi tau.”

Kontribusi nyata dari adanya supervisi individual yang dilaksanakan

oleh kepala sekolah terhadap guru agama islam di sekolah ini adalah

guru yang di supervisi tersebut bertambah pengetahuannya mengenai

proses pembelajaran yang lebih baik, apalagi guru agamanya sering

diikutkan dalam pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh dinas terkait. hal

ini sesuai denga hasil wawancara Kepala sekolah Pak Sukran Tangadu

S.Pd. 119

“Mengenai guru agama sudah semua diikutkan dalam pelatihan K13

yang di adakan di kabupaten.”

f. SDN Bambaira

Di sekolah ini mengalami adanya peningkatan kompetensi

pedagogik. Peningkatan Kompetensi pedagogik ini dilihat dari guru yang

bersangkutan yang mengalami peningkatan pengetahuannya tentang

bagimana melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik setelah

diadakannya supervisi individual, hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan Ibu Rosmiani120

selaku Guru Pendidikan Agama Islam di sekolah

ini.

Peningkatannya yaitu yang tadinya saya tidak mengetahui menjadi

mengetahui seumpama ada yang salah di dalam RRP yang saya tidak

119 Sukran tangadu, Kepsek SD Inpres Kasoloang, “Wawancara”, Ruang Guru, 3 Agustus 2017.

120

Rosmiani, Guru PAI SDN Bambaira, “Wawancara”, Ruang Guru, 4 Agustus 2017.

81

Page 87: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

mengetahui sebelumnya karena dengan adanya supervisi saya jadi

mengetahui kesalahannya dan bisa memperbaikinya.

Adapun contoh peningkatan pedagogik yang terjadi di Sekolah ini

setelah diadakannya supervisi individual adalah :

Guru tersebut bertambah pengetahuannya, disamping itu siswa juga

mengalami perubahan sudah mulai tumbuh kesadarannya untuk beribadah

ini berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Pak Nahar,

S.Pd121

.

Contoh peningkatan kompetensi pedagogik guru setelah pelaksanaan

supervisi adalah istilahnya anak-anak sudah mulai rajin beribadah

setiap sore.

Kontribusi nyata dari adanya supervisi individual yang dilaksanakan

oleh kepala sekolah terhadap guru agama islam di sekolah ini adalah

guru yang di supervisi tersebut mengalami peningkatan pengetahuan

mengenai proses pembelajaran yang lebih baik, hal ini sesuai denga hasil

wawancara Guru PAI Ibu Rosmianai.122

“Kontribusi nyata dari supervisi yang saya terima adalah adalah

pengetahuan saya bertambah yang tadinya tidak saya tau menjadi tau

mengenai proses belajar mengajar di kelas maupun administrasi

belajar mengajar.”

g. SDN Taba

Di sekolah ini mengalami adanya peningkatan kompetensi

pedagogik. Peningkatan Kompetensi pedagogik ini dilihat dari guru yang

121 Nahar, Kepsek SDN Bambaira, “Wawancara”, Ruang Guru, 4 Agustus 2017.

122

Rosmiani, Guru PAI SDN Bambaira, “Wawancara”, Ruang Guru, 4 Agustus 2017.

82

Page 88: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

bersangkutan yang pemahamannya meningkat setelah diadakannya

supervisi dilihat dari caranya memberikan pelajaran terhadap siswa. hal

ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak Samsul, S.Pd.123

“Mengenai kompetensi pedagogik iya ada peningkatan bagi guru

yang bersangkutan dilihat dari caranya memberikan materi terhadap

siswa.”

Adapun contoh peningkatan pedagogik yang terjadi di Sekolah ini

setelah diadakannya supervisi individual adalah :

Guru tersebut bertambah pengetahuannya setelah diadakannya

supervisi, ini sesuai dengan hasil wawancara dengan guru agama islam

Ibu Risna Tapalu, S.Pd.I.124

“Contoh peningkatan kompetensi pedagogik adalah ada yang saya

tidak mengerti, bisa saya tanyakan dengan adanya supervisi yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah dengan demikian saya bisa

mengetahuinya.”

Kontribusi nyata dari adanya supervisi individual yang dilaksanakan

oleh kepala sekolah terhadap guru agama islam di sekolah ini adalah guru

yang di supervisi tersebut mengalami peningkatan pengetahuan mengenai

proses pembelajaran yang lebih baik, hal ini sesuai dengan hasil

wawancara Risna Tapalu . 125

“Dengan adanya supervisi individual dari kepala sekolah,

pengetahuan saya bertambah.”

123 Samsul , Kepsek SDN Taba, “Wawancara”,Ruang Guru, 31 Juli 2017.

124 Risna Tapalu, Guru PAI SDN Taba, “Wawancara”, Ruang Guru, 31 Juli 2017.

125

Risna Tapalu, Guru PAI SDN Taba, “Wawancara”, Ruang Guru, 31 Juli 2017.

83

Page 89: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

h. SDN Baruga

Di sekolah ini mengalami adanya peningkatan kompetensi

pedagogik. Peningkatan Kompetensi pedagogik ini dilihat dari guru yang

bersangkutan yang pemahamannya meningkat setelah diadakannya

supervisi, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Guru Agama

Islam Ibu Nurmawadda, S.Pd.126

“Mengenai kompetensi pedagogik jelas ada peningkatan yang

tadinya proses pembelajaran tidak sesuai menjadi sesuai sebab

adanya supervisi yang dilaksanakan oleh kepala.”

Adapun contoh peningkatan pedagogik yang terjadi di Sekolah ini

setelah diadakannya supervisi individual adalah guru tersebut bertambah

pengetahuannya dan mampu membuat administrasi pembelajaran yang

sesuai yang sebenarnya hal ini sesuai dengan hasil wawancara Ibu

Nurmawadda, S.Pd127

.

“Contoh peningkatan kompetensi pedagogik adalah pengetahuan

saya bertambah sebab adanya supervisi yang dialkukan oleh kepala

sekolah..”

Kontribusi nyata dari adanya supervisi individual yang dilaksanakan

oleh kepala sekolah terhadap guru agama islam di sekolah ini adalah

guru yang di supervisi tersebut mengalami peningkatan pengetahuan

mengenai proses pembelajaran yang lebih baik, disamping itu guru juga

mengalami perubahan sikap karena biasanya kalau tidak ada supervisi

126 Nurmawadda, Guru PAI SDN Baruga, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

127

Nurmawadda, Guru PAI SDN Baruga, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

84

Page 90: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

kita mengajar saja sesuai dengan apa yang kita ketahui tanpa kita mencari

tau lagi bagaimana idealnya mengajar. hal ini sesuai dengan hasil

wawancara guru agama islam Ibu Nurmawadda, S.Pd. 128

“Dengan adanya supervisi individual dari kepala sekolah, kita akan

selalu berusaha mencari tahu seharusnya seperti apa mengajar yang

bagus, jangan sampai kita ini mengajar berdasarkan apa yang kita

tahu saja .”

i. SD Inpres Tampaure

Di sekolah ini mengalami adanya peningkatan kompetensi

pedagogik. Peningkatan Kompetensi pedagogik ini dilihat dari guru yang

bersangkutan yang sudah bisa membuat ADM lebih baik lagi , hal ini

sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Juniarti, S.Pd.129

“Mengenai kompetensi pedagogik guru itu kita melihat dari guru

yang bersangkutan sudah bisa membuat administrasi pembelajaran

lebih bagus lagi.”

Adapun contoh peningkatan pedagogik yang terjadi di Sekolah ini

setelah diadakannya supervisi individual adalah guru tersebut bertambah

pengetahuannya dan mampu membuat administrasi pembelajaran yang

sesuai dengan standar proses. Kepala Sekolah Ibu Juniarti, S.Pd130

.

“Contoh peningkatan kompetensi pedagogik guru adalah guru

tersebut sudah bisa membuat administrasi pembelajaran lebih bagus

lagi.”

128 Nurmawadda, Guru PAI SDN Baruga, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

129

Yuniarti, Kepsek SDN Tampaure, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

130 Yuniarti, Kepsek SDN Tampaure, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

85

Page 91: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

Kontribusi nyata dari adanya supervisi individual yang dilaksanakan

oleh kepala sekolah terhadap guru agama islam di sekolah ini adalah

guru yang di supervisi tersebut mengalami peningkatan pengetahuan

mengenai proses pembelajaran yang lebih baik, ini sesuai dengan hasil

wawancara guru agama islam Ibu Nurida S.Pd. 131

“Dengan adanya supervisi individual dari kepala sekolah, saya bisa

mengetahui bagaimana cara mengajar yang benar.”

j. SDN Saluwira

Di sekolah ini mengalami adanya peningkatan kompetensi

pedagogik. Peningkatan Kompetensi pedagogik ini dilihat dari guru yang

bersangkutan yang pemahamannya meningkat setelah diadakannya

supervisi, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak Usman,

S.Pd.132

“Mengenai kompetensi pedagogik jelas ada peningkatan yang

tadinya proses pembelajaran tidak sesuai menjadi sesuai.”

Adapun contoh peningkatan pedagogik yang terjadi di Sekolah ini

setelah diadakannya supervisi individual adalah guru tersebut bertambah

pengetahuannya dan mampu membuat administrasi pembelajaran yang

sesuai yang sebenarnya hal ini sesuai dengan hasil wawancara Pak

Usman, S.Pd133

.

131 Nurida, Guru PAI SDN Tampaure, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

132

Usman, Kepsek SDN Saluwira, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

133 Usman, Kepsek SDN Saluwira, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

86

Page 92: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

“Contoh peningkatan kompetensi pedagogik adalah setelah adanya

supervisi menunujukkan adanya peningkatan dari segi nilai anak-

anak.”

Kontribusi nyata dari adanya supervisi individual yang dilaksanakan

oleh kepala sekolah terhadap guru agama islam di sekolah ini adalah

guru yang di supervisi tersebut mengalami peningkatan pengetahuan

mengenai proses pembelajaran yang lebih baik, hal ini sesuai dengan

hasil wawancara Kepsek Pak Usman, S.Pd. 134

“Dengan adanya supervisi individual dari kepala sekolah,

pengetahuan guru tersebut meningkat dilihat dari nilai siswa

meningkat.”

k. SDN Bambarano

Di sekolah ini mengalami adanya peningkatan kompetensi

pedagogik. Peningkatan Kompetensi pedagogik ini dilihat dari guru yang

bersangkutan yang pemahamannya meningkat setelah diadakannya

supervisi, apalagi kalau ada pelatihan yang diadakan di dinas terkait

selalu mengutus gurunya demi peningkatan ilmu guru tersebut. hal ini

sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak Patahuddin, S.Pd.135

“Mengenai kompetensi pedagogik Alhamdulillah ada peningkatan

apalagi kalau ada pelatihan selalu di utus gurunya demi peningkatan

wawasan guru tersebut.”

134 Usman, Kepsek SDN Saluwira, “Wawancara”, Ruang Guru, 1 Agustus 2017.

135

Patahuddin , Kepsek SDN Bambarano, “Wawancara”,Ruang Guru, 27 Juli 2017.

87

Page 93: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

Adapun contoh peningkatan pedagogik yang terjadi di Sekolah ini

setelah diadakannya supervisi individual adalah guru tersebut bertambah

pengetahuannya setelah diadakannya supervisi, ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan guru agama islam Pak Agus, S.Pd.I.136

.

“Contoh peningkatan kompetensi pedagogik adalah kita diberi

masukan tentang kekurangan pada saat kita mengajar harusnya

seperti ini.”

Kontribusi nyata dari adanya supervisi individual yang dilaksanakan

oleh kepala sekolah terhadap guru agama islam di sekolah ini adalah

guru yang di supervisi tersebut mengalami peningkatan pengetahuan

mengenai proses pembelajaran yang lebih baik, hal ini sesuai dengan

hasil wawancara Kepsek Pak Patahuddin, S.Pd. 137

“Alhamdulillah dengan adanya supervisi individual dari kepala

sekolah, pengetahuan guru tersebut meningkat.”

Dari hasil penelitian tersebut tentang masalah kontribusi supervisi individual

dapat di analisis bahwa rata-rata sekolah SDN yang ada di kecamatan Bambaira

mengalami adanya peningkatan dari segi pedagogik setelah dilaksanakan supervisi

individual oleh kepala sekolah. Ini berdasarkan hasil wawancara dengan para kepsek

serta guru-guru Agama Islam di sebelas sekolah tersebut.

136 Agus, Guru PAI SDN Bambarano, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

137

Patahuddin, Kepsek SDN Baruga, “Wawancara”, Ruang Guru, 27 Juli 2017.

88

Page 94: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, penulis dapat menyimpulkan

beberapa hal sebaagi berikut:

1. Pelaksanaan Supervisi individual Kepala Sekolah dalam peningkatan

Kompetensi Pedagogik Guru PAI SDN se-Kecamatan Bambaira Kabupaten

Mamuju Utara Tahun 2016/2017. Berdasarkan hasil wawancara Kepala

Sekolah dan guru-guru PAI dari seblas sekolah yang diteliti didapati bahwa

masing-masing sekolah SDN se-Kecamatan Bambaira tersebut telah

melaksanakan supervisi individual kepala sekolah sesuai dengan

perencanaan melalui membuat jadwal pelaksanaan, pemberitahuan terhadap

guru yang akan disupervisi, walau didapati sebagian tanpa pemberitahuan

sebelumnya serta pemenuhan syarat formal administrasi yaitu: kepala

sekolah menyiapkan instrumen supervisi. Tahap pelaksanaan memeriksa

administrasi pembelajaran, langkah selanjutnya masuk ke dalam kelas serta

mengadakan penilaian dan pembicaraan individual, namun dari segi tindak

lanjut masih ada beberapa sekolah yang belum melaksanakannya.

2. Faktor pendukung Supervisi Individual Kepala Sekolah dalam meningkatkan

Kompetensi Pedagogik Guru PAI SDN se-Kecamatan Bambaira. Dari

89

Page 95: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

sebelas sekolah yang diteliti ternyata didapati bahwa semua sekolah

mempunyai faktor pendukung Supervisi Individual Kepala Sekolah dalam

meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru, walaupun faktor pendukungnya

berbeda beda dari masing-masing sekolah, dan tak satupun sekolah yang

didapati tidak ada faktor pendukungnya.

3. Faktor penghambat supervisi individual kepala sekolah dalam meningkatkan

kompetensi pedagogik guru PAI SDN se-Kecamatan Bambaira. Dari seblas

sekolah yang diteliti didapati hanya satu sekolah yang tidak ada faktor

hambatannya yaitu SDN Pelontu, sedangkan di sekolah lain terdapat adanya

hambatan supervisi individual yang berbeda-beda, ada faktor

penghambatnya berupa tidak adanya aliran listrik seperti SDN Baruga, SDN

Saluwira, SDN Bambaira, SD Inpres Tampaure, dan SDN Bambarano, dan

ada faktor penghambatnya berupa tidak adanya waktu pelaksanaan supervisi

individual kepala sekolah karena kepala sekolah kebanyakan dinas luar

karena banyaknya tugas administrasi sekolah yang harus dilaksanakan

seperti di SDN Taba, dan di SDN Pebondo. Dan ada faktor karena SDM

yang masih kurang seperti di SD Inpres Kasoloang, dan di SDN Bantalaka,

dan SDN Kalukunangka.

4. Kontribusi Supervisi Individual Kepala Sekolah dalam meningkatkan

Kompetensi Pedagogik Guru PAI SDN se-Kecamatan Bambaira. Masalah

kontribusi ini mengalami adanya peningkatan dari segi pedagogik setelah

dilaksanakan supervisi individual oleh kepala sekolah, ini ditandai adanya

90

Page 96: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

peningkatan pengetahuan guru dalam membuat perangkat pembelajaran serta

motivasi untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik lagi

setelah diadakannya supervisi individual.

B. Saran

Ada beberapa saran yang dapat penulis kemukakan setalah melakukan

penelitian tesis ini seagai berikut:

1. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dan dinas pendidikan

Kabupaten Mamuju Utara harus bisa bekerja sama dan lebih memperhatikan

pembelajaran PAI di sekolah sekolah dengan meningkatkan SDM guru-guru

PAI di sekolah-sekolah tersebut salah satunya memberi pembinaan dan

pelatihan-pelatihan bagi guru-guru pendidikan agama islam, serta

mengaktifkan kembali KKG yang sempat mati suri dan harus ada dana dari

pemerintah untuk program KKG guru agama islam sehingga dapat

melaksanakan program-programnya agar guru-guru agama islam dapat

melaksanakan proses pembelajaran dengan baik serta memberi peluang bagi

guru-guru agama islam untuk melanjutkan studi lanjutan agar pengembangan

kompetensi guru lebih maksimal.

2. Sarana dan prasarana sekolah untuk kegiatan pendidikan agama harus

diperhatikan dengan baik. Utamanya sekolah yang belum dimasuki aliran

listrik agar lebih diperhatikan dan dipikirkan oleh pemerintah bagaiman

supaya bisa dimasuki aliran listrik.

91

Page 97: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

3. Guru-guru PAI dan juga kepala sekolah agar kiranya dari dinas terkait

memberi pemahaman akan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Jangan sampai karena kesibukan dinas luar kepala sekolah menghalangi

kewajiban untuk melaksanakan supervisi individual.

4. Penelitian ini masih dapat dikembangkan kembali, misalnya dari sudut

penelitian kuantitatif dengan tema permasalahan yang sama.

92

Page 98: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

DAFTAR PUSTAKA

Alisuf Sabri. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1998.

Popi Sopiatin. Manajemen Belajar berbasis Keputusan Siawa. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2010.

Agus Wibowo, Hamrin. Menjadi Guru yang Berkarakter. Strategi Membangun

Kompetensi & Karakter Guru, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Sabri Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,2007.

E Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Jakarta:PT Rosda Karya:2008.

Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 19 Tahun 2005.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007

tentang Standa Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Florence Imaobong Archibong.“Instructional Supervision in The Administration of

Secondary Education: a Panacea for Quality Assurance”,European Scientific

Journal, Vol. 8, No. 13,(1857)

Abd. Kadim Masaong. Supervisi Pembelajaran Dan Pengembangan Kapasitas

Guru:Memberdayakan Pengawas Sebagai Gurunya Guru. Bandung: Alfabeta,

Cetakan ke dua, 2013.

Luk-luk Nur Mufidah. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta : Teras, 2009.

Kunandar. Guru Profsional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya “Al-Qur’anul Karim”.

Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005.

Jalaluddin Al-Mahalli & Jalaluddin As-Suyuti. Tafsir Jalalain, Terjemahan Bahrun

Abubakar. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1995.

Agus. “Supervisi individual dalam peningkatan kinerja guru SD kelas I se daerah

binaan V dalam menyusun RPP Tematik“, Jurnal Penelitian Tindakan sekolah

dan kepengawasan, Vol. 1, No 2 , (2004).

Joko Purwanto. “Pengaruh Supervisi Kepala Kekolah, Keterbukaan Manajemen

Kepala Sekolah. dan Motivasi Kerja Guru terhadap kinerja guru (Studi Kasus

93

Page 99: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

Guru Bantu dan Guru Tidak Tetap di SMP Negeri Pracimantoro, Wonogiri)”,

Tesis, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2005.

Tatang Kurniawan. “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional

Guru Terhadap Kinerja Guru di SMK”. Tesis, Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2003.

Rahmayanti. “ Kemampuan Kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi pengajaran

di SDN 24 Banda Aceh”, Jurnal Ilmiahdidaktika, Vol. XIV No 02, Februari

(2014).

Adeolu Joshua Ayeni. “Assessment of Principals„ Supervisory Roles for Quality

AssuranceIn Secondary Schools in Ondo State, Nigeria”, World Journal of

Education, Vol. 2, No. 1, (2012).

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001.

Husein Umar. Metode Penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis. Cet. 4; Jakarta: Raja

Grafindo, 2001.

Winarno Surakhmad. Dasar dan Tehnik Research Pengantar Metodologi Ilmiah.

Bandung: Torsito, 1978.

Nasution. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Imam Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif, Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2014.

Iskandar. MetodologiPenelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi, 2013.

Wirahmat Surahman. Pengantar Penelitian Ilmiah. Cet. 8, Bandung:Tarsito, 1998.

Noeng Muhadjir. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996.

Djam‟an Satori dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta, 2014.

Sugiyono. Metode PenelitianPendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.

Mattew B. Milles, A Michael Huberman. Qualitative Data Analisis. Cet. I. Jakarta:

UI-Press, 1992.

94

Page 100: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI

E. Mulyasa. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:Bumi, Aksara,

2012.

Ramezan Jahanian. “Principles for Educational Supervision and Guidance”. Journal

of Sociological Research, Vol. 4, No. 2, (2013).

Zepeda Sally J. Intructional Supervision Applying Tool and Concepts, Eye on

education. 2002.

Glatthorn Allan A. Supervisory Leadership Introduction To Instructional

Supervision. California, Harper Collins Publishers, 1990.

Piet A. Suhertian. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam rangka

pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta, 2010.

Donni Juni Priansa, Risma Somad. Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala

Sekolah. Bandung: Alfabeta Cv, 2014.

Donni Juni Priansa, Risma Somad. Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala

Sekolah. Bandung: Alfabeta Cv, 2014.

Alisuf Sabri. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1998.

Popi Sopiatin. Manajemen Belajar berbasis Keputusan Siawa. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2010.

Agus Wibowo, Hamrin. Menjadi Guru yang Berkarakter, Strategi Membangun

Kompetensi & Karakter Guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Sabri Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,2007.

E Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Jakarta:PT Rosda Karya:2008.

Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 19 Tahun 2005TentangStandar

Nasional Pendidikan, Bab VI Pasal 28, ayat 3 butir a.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007

tentang Standa Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

http://blog.unnes.ac.id/daftardaftar/daftar-alamat-sd-se-kab-mamuju-utara/.

http://bahasanilmupendidikan.blogspot.co.id/2017/08/silahkan-dilihat-contoh-tugas-

pokok-dan.html.

95

Page 101: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI
Page 102: KONTRIBUSI SUPERVISI INDIVIDUAL KEPALA SEKOLAH DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2004/1/Tesis Abdul Hafid Terba… · GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS MULTI