Diet Assessment at Individual

download Diet Assessment at Individual

of 13

description

NA

Transcript of Diet Assessment at Individual

DIET ASSESSMENT AT INDIVIDUAL FOOD RECORD

DIET ASSESSMENT AT INDIVIDUALFOOD RECORD

Delvy Rizqotul Ahadah (135070307111009)

A. Pengertian Food Records

Food records merupakan catatan mengenai jenis dan jumlah makanan serta minuman yang dikonsumsi dalam satu periode, yang biasanya dilakukan paling sedikit 3 hari dalam seminggu yaitu pada 2 hari biasa dan 1 hari libur.

Dalam pelaksanaannya, food records dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu dengan menggunakan metode perkiraan atau estimated food records dan dengan menggunakan metode penimbangan atau weighed food records / food weighing.B. Metode dalam Food Records

Estimated Food Records

Metode ini disebut juga dengan food records atau diary records yaitu yang digunakan untuk mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini seorang responden diminta untuk melakukan pencatatan semua yang ia makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam ukuran rumah tangga (URT) atau dengan menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu yaitu 2 4 hari bertirut turut, termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut.

Deskripsi lengkap makanan atau minuman estimated food recordsUkuran porsi makanan dapat diperkirakan oleh responden dengan menggunakan berbagai prosedur, yang masing masing berbeda taraf presisinya.

1.Untuk deskripsi porsi pangan dapat dijelaskan berupa kuantitas (URT : piring, sendok, dll), jenis, metode pemasakan dan merk (bagi produk olahan).

2.Ukuran porsi biasanya dikonversi ke gram oleh peneliti sebelum menghitung asupan zat gizi.

3.Pengukuran tambahan dapat dilakukan dengan menggunakan penggaris (untuk daging dan kue) dan hitungan (untuk telur dan roti).

Untuk makanan yang terdiri atas bahan campuran bahan makanan (mixed dishes) misalnya saja gado gado, kuantitas dari setiap bahan mentah yang digunakan dalam resep makanan, berat akhir dari campuran makanan, dan kuantitas yang dikonsumsi oleh subjek harus dicatat, jika memungkinkan untuk dilakukan.

Langkah langkah pelaksanaan food records Responden mencatat makanan yang dikonsumsi dalam URT atau gram dan mencatat nama masakan, cara persiapan, dan pemasakan bahan makanan.Petugas memperkirakan / estimasi URT ke dalam ukuran berat (gram) untuk bahan makanan yang dikonsumsi tadi.Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan DKBM.Kemudian membandingkan dengan AKG.

Pencatatan makanan dilakukan selama satu hingga tujuh hari secara berurutan maupun tidak berurutan harinya yang mewakili satu atau beberapa hari kerja (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat) dan hari libur (Sabtu, Minggu) atau hari libur nasional / hari raya keagamaan.

Pada metode ini dapat memberikan informasi konsumsi yang mendekati sebenarnya (true intake) tentang jumlah energi dan zat gizi yang dikonsumsi oleh individu.

Kelebihan metode estimated food records :

Pada metode ini relatif murah dan cepatDapat menjangkau sampel dalam jumlah yang besarDapat diketahui konsumsi zat gizi sehariHasilnya relatif lebih akurat

Kekurangan metode estimated food records :

Pada metode ini terlalu membebani responden, sehingga sering menyebabkan responden merubah kebiasaan makanannyaTidak cocok untuk digunakan pada responden yang mengalami buta hurufSangat tergantung pada kejujuran dan kemampuan responden dalam mencatat dan memperkirakan jumlah konsumsinya

2. Weighed Food Records / Food Weighing (Penimbangan Makanan)

Pada metode penimbangan makanan ini, responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi oleh responden selama 1 hari (konsumsi pada waktu pagi, siang, dan malam hari serta makanan selingan antara dua waktu makan). Dengan metode ini pun, akhir minggu harus secara proporsional disertakan pada periode survey makanan pada setiap subjek untuk memperhitungkan efek akhir minggu pada asupan makanan dan zat gizi.

Penimbangan makanan ini biasanya berlansung beberapa hari tergantung dari tujuan, dana penelitian, dan tenaga yang tersedia. Hal hal yang dicatat pada saat melakukan food weighing

Pada metode ini semua makanan yang akan dikonsumsi pada waktu makan pagi, siang, dan malam serta makanan selingan antara dua waktu makan ditimbang dalam keadaan mentah.Dan juga ditimbang serta dicatat makanan segar yang siap santap. Selain itu dilakukan inventory terhadap pangan yang tahan lama seperti gula, garam, merica, kopi, dan sebagainya.Setiap selesai makan dilakukan penimbangan pada semua makanan yang tidak dimakan, yang meliputi makanan sisa dalam piring, sisa makanan yang dapat dimakan untuk waktu berikutnya, dan yang dapat diberikan pada ternak serta dapat diberikan pada orang lain.

Makanan yang dibawa sebagai bekal oleh anggota keluarga dan yang dimakan oleh tamu juga ditimbang dan dicatat untuk menghitung konsumsi aktual.Untuk pangan yang dikonsumsi diluar rumah, subjek atau responden diminta untuk mendeskripsikan kuantitas atau jumlah pangan yang dikonsumsinya. Peneliti atau pewawancara kemudian membeli dan menimbang porsi duplikat pangan tersebut untuk memperkirakan kuantitas pangan yang dikonsumsi diluar rumah tersebutKemudian untuk makanan yang terdiri lebih dari satu bahan makanan, penimbangan dilakukan terhadap masing masing bahan makanan dalam keadaan mentah (sesuai dngan resep bila ada), setelah jadi, dan bagian yang dimakan.Langkah langkah pelaksanaan food weighing Petugas / responden menimbang dan mencatat bahan makanan / makanan yang dikonsumsi dalam gram.

Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari, kemudian dianalisis dengan menggunakan DKBM atau DKGJ (Daftar Komposisi Gizi Jajanan).Membandingkan hasilnya dengan kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG).c.Kelebihan food weighingData yang diperoleh lebih akurat dan teliti tentang ukuran porsi yang dikonsumsiTidak mengandalkan memoriDikatakan cukup berlaku sampai 5 hariDapat menilai pola makanan serta lingkungan sosio demografi respondenDapat meningkatkan interpretasi laboratorium, data antropometrik, dan klinisd.Kekurangan food weighingMemerlukan waktu yang lama dan biayanya cukup mahal karena memerlukan peralatan

Bila penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama, maka responden dapat merubah kebiasaan makan merekaTenaga pengumpul data harus termpil dan terlatihMemerlukan kerjasama yang baik dengan responden

3.Bias atau Kesalahan yang Sering Terjadi pada Metode Estimated Food & Food WeighingTidak adanya atau kurangnya respon responden Bias dari respondenBias dari pewawancaraFaktor kelupaan pada respondenEstimasi ukuran porsi yang kurang tepatAdanya penggunaan suplemenKesalahan dalam penanganan bahan makanan campuran

4.Mengurangi Bias atau Kesalahan yang Sering Terjadi pada Metode Estimated Food & Food WeighingGunakan sampel pada jumlah besar (semakin besar sampel semakin kecil variasinya)Ulangi pengukuran intake konsumsi terhadap subjek atau responden yang sama dalam beberapa waktuUsahakan selalu melakukan kalibrasi terhadap alat alat ukurUntuk mengurangi bias yang berhubugan dengan pengetahuan responden mengenai ukuran porsi, gunakan alat alat bantu seperti gambar gambar, model atau contoh bahan makanan langsung dan alat makan yang biasa dipergunakan