KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN...

115
KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK TRIGUNA UTAMA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) Oleh: ISMA RAHMAHWATI 1110011000122 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN...

Page 1: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

DI SMK TRIGUNA UTAMA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Oleh:

ISMA RAHMAHWATI

1110011000122

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLANI (PAI) DI SMK TRIGUNA UTAMA

Skripsi

Diajukan kepa<ia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Me.menuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. pd. I)

Oleh:

ISMA RAHMAHWATI

1110011000122

Dra. Hi. Zikri Neni Iska. M. Psi

NIP. 19690206 199503 2 001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

t43s Ht20t4 M

Diba gan:

Page 3: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Kontribusi Budaya Beragama Dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK Triguna Utama disusun oleh Isrna

Rahmahwati, NIM. 1110017000122, Jurusan Pendidikan Agama Islam F-akultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang

berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang elitetapkan

oleh fakultas.

J akarta, 3 0 Desemb er 201 4

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Dra. Hi. Zikri Neni Iska. M. Psi

NIP. 19690206 199503 2 001

Page 4: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Kontribusi Budaya Beragama dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMK Triguna Utama disusun oleh ISMA RAHMAHWATI Nomor

Induk Mahasiswa 1110011000122, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarla, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian

Munaqosah pada 19 Januari 2015 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana Sl (S.Pdl) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, Januari 2015

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program StLrdi)

Dr. H. Abdul Majid Khon. M. Ag

NIP: 19580707 195703 1 005

Sekretaris (Sekretaris JurLrsan/Prodi)

Marhamah Saleh. Lc. MA

NIP: I 9720313 200801 2 010

Penguji I

Prof. Dr. Ahmad Syafi'l Noor. MA

NIP: 19470902 196712 | 001

Penguji II

NIP: 19580918 198701 2 001

Mengetahui

fq -;n,,ruaiu ?arr

.1r--0\i -

da Tangan

-'Lol

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Nurlena '1. MA. Ph.D.

NIP: 19591020 198603 2 001

Page 5: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

tangan di bawah ini:Yang bertanda

Nama

Tempat/tgl. Lahir

NIM

Jurusan

Angkatan

Alamat

Dosen Pembimbing

Isma Rahamahrvati

Jakarta, l3 April 1992

I I 100 11000"22

Pendiclikan Agama Islam

20t0

Jln. Lorong T no. 9b RT 009/005 Koja- Koja- Jakarta Utara

Dra. Hj. Zikri Neni Iska M.Psi

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjuduI Kontribusi Budaya Beragama

Dalam Pcmbelajaran Pendiclikan Agama Islam di SMK Triguna Utama adalah

benar hasil karl,a sendiri dan saya bertanggLrng jawab secara akademis atas apa yang

saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta,

,'-)/tr^a Rah nr ahrvat i

NIM. 1110011000122

Page 6: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

i

ABSTRAK

Isma Rahmahwati, NIM 1110011000122, Kontribusi Budaya Beragama Dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK Triguna Utama.

Skripsi. Jakarta : jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2014.

Pendidkan Agama Islam di sekolah tidak selamanya berhasil dalam mendidik

siswa dalam upaya membentuk akhlak yang baik, faktanya masih banyak siswa

yang kurang berakhlak baik. Oleh karena itu, latar belakang dari penelitian ini

adalah kurang terinternalisasi budaya-budaya beragama di sekolah yang

mengakibatkan rusaknya akhlaksiswa. Pembelajaran Pendididkan Agama Islam

tidak terbatas pada teori di dalam kelas saja tetapi mencakup praktek di luar.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di dalam kelas saja belum cukup

menjadikan siswa beraklak baik. Oleh karenanya, perlu adanya kontribusi budaya

beragama guna mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam. Adanya budaya

beragama di sekolah bertujuan untuk menjadikan siswa berakhlak mulia.

Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif yang bertujuan untuk

mendeskripsikan pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islamterhadap

penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan data

dalam penelitian ini dengan teknik: observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Untuk keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi. Dan untuk

analisis data peneliti menggunakan data deskriptif dengan langkah reduksi data,

data display, dan pengambilan kesimpulan.

Hasil penelitian ini memunjukkan bahwa pembelajaran Pendidian Agama

Islam di sekolah membutuhkan kontribusi budaya beragama untuk sarana

pengaplikasian pembelajaran siswa di dalam kelas. Adapun budaya beragama di

SMK Triguna Utama terdiri dari: membaca shalawat dan do’a sebelum dan

sesudah pembelajaran, senyum, sapa, salam, dan shalat zuhur berjama’ah,

marawis, muhadharah, tilawah al-Qur’an, membaca surat Yasin pada hari Jum’at

pagi sebelum memulai pembelajaran, tadarus sebelum mulai shalat Jum’at,

keputrian, dan infak setiap Jum’at, pengajian bulanan di masjid, pelaksanaan

PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) seperti, Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi, sedekah

untuk hewan qurban dan pesantren kilat saat bulan Ramadhan.

Page 7: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

ii

ABSTRACT

Isma Rahmahwati, NIM 1110011000122, Contribution of Religious Culture

on Islamic Religious Education Lessons in SMK Triguna Utama. Skripsi of

Islamic Religious Education at Faculty of Tarbiyah and Teachers Training of

State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Islamic Religious Education in school is not always successful in educating

students in an effort to establish good morals, in fact there are many students who

lack good moral. The background of this research is less internalized religious

cultures in schools which resulted in adolescent moral deterioration. Learning

Islamic Religious Education is not limited to theory in the classroom but includes

practice outside. Learning Islamic Religious Education in the classroom is not

enough to make students good morals. Therefore, the need for contribution of

religious culture to achieve the goal Islamic Religious Education. The religious

culture in school aims to make a student be a good morals.

This study is a qualitative study aimed to describe the implementation of

Learning Islamic Religious Education on the application of religious culture in

Triguna Utama. Data collection techniques in this study with the technique of

observation, interviews, and documentation. For the validity of the data the

researchers used a technique of triangulation. And for data analysis researchers

used desciption analysis with the step data reduction, display the data, and

making conclusions.

The results of this study indicate that Islamic Religious Education needs

contribution of religious culture for the means of the aplication of student

learning in the class. As for the religious culture in Triguna Utama consist of:

reading sholawat and prayer before and after learning, smiles, greetings,

greetings, and the zuhur prayer in congregation, marawis, muhadharah,

recitations of the Qur'an, read a surah Yasin on Friday morning before the start

of learning, tadarus before the start of Friday prayers, keputrian, and donation

every Friday, monthly lectures in mosques, implementation PHBI (Celebration of

the Great Islamic) like, Isras' Mi'raj, Birth of the Prophet , alms for qurban

animals and pesantren kilat during Ramadan.

Page 8: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala syukur saya panjatkan kehadirat ilahi robbi yang mana

selalu memberikan saya segala rahmat, taufiq, dan hidayat serta ni’matnya

sehingga saya bisa bernafas dan terus belajar hingga detik ini.

Shalawat beriring salam saya curahkan kehadirat baginda Nabi Muhammad Saw.

Nabi segala zaman yang membawa umatnya menuju cahaya. Penyusunan skripsi

ini merupakan kajian singkat tentang Pelekasanaan Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) terhadap Budaya Beragama di SMK Triguna Utama. Saya

menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan,

bantuan , dan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan

hati saya berterimakasih kepada :

1. Ibu Nurlaena Rifa’i, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bpk. Abdul Majid Khon MA dan Ibu Marhamah Saleh, Lc., selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dra. Zikri Neni Iska M.Psi, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan waktunya untuk selalu memotivasi dan membimbing dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Bpk. Masan AF M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

memberikan arahan dan motivasi kepada saya.

5. Segenap jajaran dosen dan staff karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Bpk. Nirachmat S.Pd. dan Bpk. Drs. Robani AR selaku Kepala Sekolah dan

Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) SMK Triguna Utama.

7. Kepala Yayasan, segenap jajaran guru dan staff karyawan SMK Triguna

Utama.

Page 9: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

iv

8. Bapak Iskandar dan mamah Soleha tercinta yang telah memberikan dorongan,

arahan, dan nasehat kepadaya saya, serta do’a yang tak henti-hentinya mereka

panjatkan kepada saya, betapa beruntungnya saya memiliki kalian.

9. Sahabat Kura-Kura Ninja saya: Ela, Ana, Ina, dan Icong. Sahabat

Kepompong saya: Ismi, Ebot, dan Iqi. Teman kosan Aya dan Safa. Sahabat

Molose PAI C 2010 yang sangat luar biasa. Saudara PSR 12 dan teman-teman

di KSR PMI unit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Untuk dia, yang selalu memberi semangat dan memberikan segalanya kepada

saya. Semoga Allah memberikan kemudahan untuk urusan kita. Terimakasih

Muhammad Akhirudinku.

Atas semua kontribusi yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih saya

haturkan. Saya hanya bisa berdo’a semoga kita semua selalu di beri rahmat,

hidayah, dan keberkahan hidup dunia dan akhirat. Dan untuk semua yang

membantu saya, saya amat berterimakasih atas kebaikan kalian semoga Allah

memberikan pahala yang setimpal.

Jakarta, 08 Desember 2014

Penyusun

Isma Rahmahwati

NIM. 1110011000122

Page 10: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 5

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 7

A. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ........................................ 7

1. Pembelajaran ...................................................................................... 7

2. Pendidikan Agama Islam (PAI) ......................................................... 10

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ........................................... 10

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................................. 12

c. Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ........................... 13

B. Budaya Beragama .................................................................................... 15

1. Budaya ................................................................................................ 15

2. Agama ................................................................................................ 17

a. Pengertian Agama ........................................................................ 17

b. Unsur-unsur Agama ..................................................................... 24

3. Budaya Beragama .............................................................................. 25

C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 30

Page 11: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 33

B. Latar Penelitian ........................................................................................ 33

C. Metode Penelitian ..................................................................................... 33

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ......................................... 34

E. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................... 35

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ...................................... 35

G. Analisis Data ............................................................................................ 36

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 38

A. Gambaran Umum Tentang Sekolah ......................................................... 38

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 49

C. Deskripsi Data .......................................................................................... 50

1. Pelaksanaan Pemnelajaran PAI di SMK Triguna Utama ................... 50

2. Pelaksanaan Budaya Beragama di SMK Triguna Utama ................... 52

D. Pembahasan .............................................................................................. 67

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... 61

A. Kesimpulan .............................................................................................. 61

B. Implikasi ................................................................................................... 62

C. Saran ......................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 66

Page 12: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Program Studi Teknik Instalasi Tenaga Listrik ........................... 42

Gambar 4.2 Program Studi Mekanik Industri ................................................. 43

Gambar 4.3 Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ............................ 44

Gambar 4.4 Program Keahlian Administrasi Perkantoran .............................. 45

Gambar 4.5 Program Keahlian Bisnis dan Manajemen .................................. 46

Gambar 4.6 Tampak depan gedung SMK dan SMA Triguna Utama ............. 48

Gambar 4.7 Tampak dalam gedung SMK Triguna Utama ............................. 48

Gambar 4.8 Masjid SMK dan SMA Triguna Utama ...................................... 48

Page 13: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Foto Kegiatan Keberagamaan Siswa SMK Triguna Utama........ 66

Lampiran II Instrumen Penelitian .................................................................. 68

Lampiran III Catatan Lapangan ...................................................................... 69

Lampiran IV Hasil Wawancara ....................................................................... 77

Lampiran V Data Siswa dan Tenaga Kependidikan ....................................... 90

Lampiran VI Sarana dan Prasarana Sekolah .................................................. 95

Lampiran VII Struktur Organisasi SMK Triguna Utama ............................... 100

Lampiran VIIIContoh RPP Pendidikan Agama Islam .................................... 101

Lampiran IX Lembar Uji Refrensi dan Surat-surat ......................................... 105

Page 14: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi manusia dan penting untuk

kehidupan manusiakarena, dengan pendidikan manusia dapat meningkatkan

kualitas dan taraf hidupnya. Seperti yang tertera dalam surat al- Mujadillah

ayat 11 :

....

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan

AllahMaha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Dari ayat diatas dapat peneliti simpulkan betapa seriusnya Allah

menjajikan derajat yang tinggi bagi orang-orang yang berilmu.Manusia yang

berpendidikan itu derajatnya akan lebih tinggi dari manusia biasa.

Pendidikan terdengar selama ini hanya terbatas pada proses kegiatan belajar

mengajar dan segala aspek yang ada di dalamnya.Pendidikan dapat dilihat dari

dua segi yaitu, Pertama dilihat dari sudut masyarakat, diakui manusia memiliki

kemampuan asal atau potensi, disini ditekankan pada mencari apa yang ingin

dicanya. Kedua dilihat dari segi pandang individu, jadi di sini pendidikan dapat

didefinisikan sebagai proses untuk menemukan dan mengembangkan

kemampuan-kemampuan seseorang.1 Oleh karenanya pendidikan memiliki

fungsi juga tujuan agar pembelajaran dapat dilakukan secara optimal dan

peserta didik dapat meraih prestasi yang baik. Fungsi dan tujuan pendidikan

nasional dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003,

menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan

1Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka

Alhusna,1988),h. 56-57.

Page 15: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

2

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.2 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan dan

fungsi dari pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan pada peserta

didik agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur, menjadi warga negara

yang baik, serta mampu memberi bekal yang diperlukan oleh peserta didik

dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat.

Pendidikan agama yang ada di Indonesia diterapkan di sekolah karena

memiliki tujuan. Salah satu tujuan pendidikan agama bertujuan untuk

meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta

didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman

dan bertakwa kepada Allah Swt. serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.3

Manusia hidup harus memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, bukan hanya

kebutuhan jasmani saja yang harus dipenuhi oleh manusia, akan tetapi

kebutuhan rohani pun harus dipenuhi. Menurut Zakiah Darajat yang dikutip

oleh Henry Narendrany Hidayati dan Andi Yudiantoro “disamping manusia

berusaha memenuhi kebutuhan fisik jasmaniahnya, ia juga harus memenuhi

kebutuhan mental ruhaniyahnya. Kebutuhan mental ruhaniyah inilah yang

membedakan manusia dengan makhluk Allah lainnya.”4

Pendidikan agama haruslah mulai ditanamkan kepada anak sejak dini.

Pendidikan tersebut diajarkan dalam lingkungan keluarga dan sekolah.

2Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Bandung: Citra Umbara, 2009), h. 64.

3Muhaimin, Suti’ah, Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004),h, 78. 4Henry Narendrany Hidayati dan Andi Yudiantoro, Psikologi Agama, ( Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2007),h. 64.

Page 16: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

3

Anak dikenalkan agama pertama kali yaitu di lingkungan keluarganya, oleh

karenannya pendidikan agama harus di mulai sejak tahap pertama

perkembangan psikologi pada manusia, yaitu dari umur 0 sama 7 tahun.Tahap

pertama ini bisa disebut juga golden age, karena masa ini merupakan masa

dimana seorang anak dapat menyerap segala informasi yang ada di

sekelilingnya dengan sempurna. Orang tua menjadi pendidik yang pertama

bagi pendidikan anak terutama dalam penanaman keimanan, yanng

manapenanaman keimanan tersebut sangat diperlukan oleh anak sebagai

landasan bagi akhlak mulia. Pendidikan agama sejak dini pula akan menjadi

bekal untuk pendidikan anak selanjutnya.

Pendidikan agama tidak berhenti di lingkunngan keluarga saja, sekolah

juaga memiliki peranan penting terhadap penenaman pendidikan agama anak.

Sekolah mampu mempengaruhi rasa keagamaan, akhlak dan aspek lainnya

melalui proses pembelajaran di dalam kelas maupun bimbingan di luar kelas.

Sekolah juga berfungsi memberikan kemampuan kepada anak agar mampu

membudidayakan nilai-nilai agama dalam kehidupannya. Faktanya,

Pendidikan Agama Islam di sekolah tidak selalu berhasil dalam mendidik

peserta didik dalam upaya membangun etika dan moral bangsa. Contohnya saja

pada tanggal 27 Januari 2013 seorang siswa di SMAN 1 Jatibarang Brebes

tewas karena berkelahi dengan teman sekelasnya.

Adanya contoh kenakalan pelajar di atas menunjukkan bahwasanya

internalisasi nilai-nilai agama pada anak masih belum berhasil, padah dari

pihak sekolah terutama dari guru Pendidikan Agama Islam senantiasa berusaha

untuk menanamkan akhlak mulia serta budi pekerti yang baik pada siswa

melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Kenyataannya

tidak jarang siswa dalam mengikuti mata pelajaran tersebut masih terbatas pada

formalitas, sehingga nilai-nilai agama yang diterapkan di sekolah tersebut

belum mampu menginternalisasi di dalam diri anak.

Dalam upaya menginternalisasi nilai-nilai agama pada diri anak sehingga

mampu tercermin pada perilaku mereka, maka diperlukan suatu penciptaan

budaya beragama di sekolah. Hal ini mengingat porsi waktu yang diberikan

Page 17: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

4

pada mata pelajaran di sekolah hanya relatif sedikit pada setiap minggunya,

sehingga kesempatan guru untuk memberikan bimbingan serta arahan juga

relatif kecil. Selain itu, nilai-nilai agama yang ada pada diri anak seringkali

terkalahkan oleh budaya-budaya negatif di sekitarnya. Oleh karena itu perlu

adanya suatu budaya beragama yang dilakukan melalui proses pembelajaran

dengan pembiasaan-pembiasaan hidup disiplin, tertib, rapi, bersikap ramah,

sopan santun, rendah hati, mengucapkan salam ketika bertemu sesama, saling

menghargai, tolong menolong, rajin shadaqah, cinta terhadap lingkungan, taat

menjalankan ibadah, membaca Al-Quran, menghadiri kajian agama Islam, dan

lain-lain.

Budaya beragama yang terdapat di SMK Triguna Utama, seperti:

membaca do’a sebelum memulai pelajaran, sopan santun, disiplin, rapi

berpakaian, solat zuhur berjama’ah, dan lain-lain. Di SMK Triguna Utama

terdapat pula buku poin, yang mencakup tata tertib di sekolah.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian

tentang hal itu dan mengangkat judul: “Kontribusi Budaya Beragama dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK Triguna Utama”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah:

1. Rusaknya akhlak siswa.

2. Kurangnya perhatian terhadap pendidikan agama siswa.

3. Masih adanya perilaku yang menyimpang dari siswa.

4. Siswa kurang memahami budaya positif di sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan operasional, maka masalah pokok yang

akan diteliti dibatasi pada:

Page 18: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

5

1. Budaya beragama di SMK Triguna Utama

2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X Ob

3. Kontribusi budaya beragama dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang dipaparkan di atas maka

rumusan masalah yang diajukan penelitiantara lain:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

kelas X Otomotif B?

2. Bagaimana budaya beragama di SMK Triguna Utama?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMK Triguna Utama

b. Untuk mengetahui pelaksanaan budaya beragama siswa SMK

Triguna Utama

c. Untuk mengetahui bagaimana kontribusi budaya beragma dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana evaluasi

dalam rangka pelaksanaan pengembangan budaya beragama

lingkungan sekolah.

b. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui

budaya-budaya agama yang dapat ditanamkan dan dikembangkan

pada peserta didik dalam rangka menciptakan generasi bangsa yang

berakhlak mulia.

Page 19: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

6

c. Bagi penulis, untuk menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan

tentang kontribusi budaya beragama dalam pembelajaran budaya

beragama di SMK TrigunaUtama.

Page 20: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelejaran PAI (Pendidikan Agama Islam)

1. Pembelajaran

Sebelum mengungkap pengertian pembelajaraan, kita ulas dahulu tentang

definisi belajar, karena pembelajaran berasal dari kata belajar. Teori belajar

banyak dikemukakan, dianntaranya:

a. Teori Belajar Behavioristik sebagaimana yang di tuliskan oleh Asri

Budiningsih

Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioristik adalah

tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan

respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang

dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan

cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.1

b. Teori Belajar Menurut Thorndike sebagaimana yang di tuliskan oleh

Asri Budiningsih

Belajar menurut teori Thorndike adalah proses interaksi antara

stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang

terjadinya kegiatan belajar seperti, pikiran, perasaan, atau hal-hal lain

yang dapat ditangkapmelalu alat indra. Sedangkan respon yaitu reaksi

yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berubah

pikiran, perasaan, atau gerak/tindakan.2

c. Teori Belajar Menurut Waston sebagaimana yang di tuliskan oleh Asri

Budiningsih

Belajar menurut teori Wastonn adalah proses interaksi antara

stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus

1 Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h, 20-

23. 2 Ibid, h, 20-23.

Page 21: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

8

berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observabel) dan dapat

diukur.3

d. Teori Belajar Menurut Clark Hull sebagaimana yang di tuliskan oleh

Asri Budiningsih

Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus

dan respon untuk menjelaskan pengertian tentang belajar.4

e. Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie sebagaimana yang di tuliskan

oleh Asri Budiningsih

Demikian juga dengan Edwin Guthrie, ia juga menggunakan

variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya

proses belajar. Ia menjelaskan bahwa hubungan antara stimulus dan

respon cendrung hanya bersifat sementara, oleh sebab itu dalam

kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan

stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap.5

Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah

interaksi antara stimulus dengan respon. Dapat dikatakan bahwa stimulus

adalah input guru kepada siswa, sedangkan respon adalah outputnya.

Stimulus adalah sesuatu pemahaman yang diberikan guru untuk merangsang

peserta didik berfikir, sedangkan respon adalah hasil berfikir peserta didik

tersebut.

Belajar sebagaimana yang dikatakan oleh Dimyati merupakan interaksi

antara keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan stimulus dari

lingkungan. Proses kognitif tersebut menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil

belajar tersebut terdiri dari informasi verbal, keterampilan intelek

keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.6

Definisi belajar menurut Anthony Robbins dalam buku Mendesain

Model Pembelajaran Inovativ-Progresif karya Trianto, adalah belajar

3Ibid, h, 20-23

4Ibid, h, 20-23

5Ibid, h, 20-23

6Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),

h, 11.

Page 22: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

9

sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang

sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru. Dari dimensi ini

belajar memuat beberapa unsur, yaitu: penciptaan hubungan, sesuatu hal

(pengetahuan) yang sudah dipahami, dan sesuatu pengetahuan yang baru.7

Dengan demikian definisi di atas dapat dipahami bahwa belajar bukan

berawal dari sama sekali tidak mengetahui apapun, akan tetapi

menghubungkan antara satu pengetahuan yang sudah diketahui dengan

pengetahuan yang baru diketahui.

Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak

disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju suatu perubahan

pada diri pembelajar. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan perilaku

tetap berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kebiasaan yang

baru diperoleh individu. Sedangkan pengalaman merupakan interaksi antara

individu dengan lingkungan sebagai sumber belajarnya.8

Belajar bisa terjadi kapanpun di manapun. Belajar bisa terjadi baik secara

terancang ataupun tidak terancang, dan tidak ada pula batasan waktu untuk

belajar. Belajar dapat berlangsung sepanjang hayat. Sebagai umat muslim

wajib bagi kita untuk menuntut ilmu, sesuai hadis Nabi:

انعهم ونى قال رسىل اهلل صهى اهلل عهيه وسهم أطهبىا عن أنس بن مانك قال

تضع أجنحتها انصين فإن طهب انعهم فريضة عهى كم مسهم إن انمآلئكة ب

نطانب انعهم رضا بما يطهب )أخرجه إبن عبد انبر(

Artinya: “dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah Saw. bersabda:

“carilah ilmu walaupun di ngeri China. Sesungguhnya mencari ilmu itu

wajib atas setiap Muslim. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya

bagi pencari ilmu karena rida dengan apa yang dicari”.9

Bila di atas saya sudah memaparkan definisi belajar, sekarang saya akan

memaparka definisi pembelajaran.

7

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2011), h, 15.

8ibid, h, 16-17.

9Abdul Majid Khan, Hadis Tarbawi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2012), h, 139.

Page 23: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

10

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Trianto bahwa pembelajaran

merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang sepenuhnya tidak

dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk

interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam

makna yang lebih kompleks, pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar

dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarah interaksi siswa

dengan sumber belajar lainnya) dalam rangkai mencapai tujuan yang

diharapkan.10

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.11

Dengan demikian pembelajaran adalah interaksi yang terjadi antara guru

dengan murid, yang mana interaksi ini menjadi sebuah komunikasi atau

transfer ilmu antara guru dengan murid, dengan tujuan yang sudah ditetapkan.

2. PAI (Pendidikan Agama Islam)

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam sebagaimana yang dikatakan oleh Abdul Majid

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertakwa dan

berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari al-Qur‟an dan

Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, serta penggunaan

pengalaman.12

Di dalam UUSPN No. 2/1989 pasal 39 ayat (2) ditegaskan bahwa isi

kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat, antara

lainpendidikan agama. Dan dalam penjelasannya dinyatakan bahwa

pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan

10

Trianto, op.cit., h. 17.

11 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h,

57. 12

Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2012) h, 11.

Page 24: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

11

terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh

peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk

menghormati agama lain dalam hubungan antar umat beragama dalam

masyarakat dalam mewujudkan persatuan nasional.

Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini,

memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk

menghormati agama laindalam hubungan kerukunan antar umat beragama

dalam masyarakat untuk mewujudkanpersatuan nasional.

Dari pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu berikut ini:

1) Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan

bimbingan, pengajaran dan latihan yang dilakukan secara berencana dan

sadar atas tujuan yang hendak dicapai.

2) Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti

ada yang dibimbing, diajari, dan dilatih dalampeningkatan keyakinan,

pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam.

3) Pendidik atau guru Pendidikan Agama Islam yang melakukan kegiatan

bimbingan, pengajaran, dan latihan secara sadar terhadap peserta

didiknya untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

4) Kegiatan (pembelajan) Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk

meningkatkan keyakkinan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman

ajaran agama Islam dari peserta didik, yang di samping untuk

membentuk kesalehan atau kualitas pribadi, juga sekaligus untuk

membentuk kesalehan sosial. Dalam arti, kualitas atau kesalehan pribadi

itu diharapkan mampu memancar ke luar dalam hubungan keseharian

dengan manusia lainnya (bermasyarakat), baik yang seagama (sesama

muslim), ataupun yang tidak seagama (hubungan dengan non muslim),

serta dalam berbangsa dan bernegara sehingga dapat terwujud persatuan

Page 25: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

12

dan kesatuan nasional (ukhuwah wathaniyah) dan bahkan ukhuwah

insaniyah (persatuan dan kesatuan antar sesama manusia).13

Jadi, Pendidikan Agama Islam adalah Usaha sadar seorang guru untuk

meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Agama Islam peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran, dan latihan yang telah

direncanakan gun amnecapai tujuan yang tujuan yang telah ditetapkan.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam di sekolah atau di madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta

didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus

berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara, serta

untuk dapat melanjutkan pada jenjang Pendidikan yamg lebih tinggi.14

Secara umum, Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang

agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa

kepada Allah Swt. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dari tujuan tersebut dapat ditarik

beberapa diemensi yang hendak ditingkakan dan dituju oleh kegiatan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu:

1) Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam

2) Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan peserta

didik terhadap ajaran agama Islam

3) Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta

didik dalam menjalankan ajaran Islam

4) Dimensi pengalamnya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah

diimani, dipahami, dan dihayati atau diinternalisasi oleh peserta didik itu

13Muhaimin, Suti‟ah, Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004), h, 75-76. 14

Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2012) h, 16.

Page 26: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

13

mampu menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk menggerakan,

mengamalkan, dan menaati ajaran agama dan nilai-nilainya dalam

kehidupan pribadi, sebagai manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Allah Swt. serta mengaktualisasikan dan merealisasikannya dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.15

Tujuan Pendidikan Agama Islam yang di sebutkan di atas dapat di tarik

kseimpulan bahwa Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan

keimanan peserta didik, pemahaman tentang Islam, penghayatan, dan

pengalaman peserta didik dalam menjalankan perintah ajaran agama,

sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah

Swt. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

Tujuan pendidikan Islam berlandaskan tujuan hidup manusia. Allah

menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Jadi tujuan hidup ini

tidak lain untuk mengabdi kepada Allah Swt., menjaga dan melestarikan

bumi, dan menjalankan kehidupan sesuai syari‟at yang Allah berikan.

Jika tugas manusia dalam kehidupan ini demikian penting, pendidikan harus

memiliki tujuan yang sama dengan tujuan penciptaan manusia. Bagaimana

pun, pendidikan Islam sarat dengan pengembanagan nalar dan penataan

perilaku serta emosi manusia dengan landasan dinul Islam. Dengan demikian,

tujuan pendidikan Islam adalah merealisasikan penghambaan kepada Allah

dalam kehidupan manusia, baik secara individual maupun secara sosial.16

c. Model Pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam)

Guru Pendidikan Agama Islam harus mengaplikasikan model-model

pembelajaran yang kreatif agar tercapai tujuan pembelajaran, seperti yang

15Muhaimin, Suti‟ah, Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004), h, 78.

16

Abdurrahman dan An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan

Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani, 1995), h, 117.

Page 27: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

14

ditulis oleh Abdul Majid model pembelajaran Tadzkirah sesuai untuk

pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Makna Tadzkirah secara etimologis

diambil dari kata dzakara yang artinya ingat dan tadzkirah artinya peringatan.

Adapun makna Tadzkirah yang dimaksud oleh Abdul Majid adalah

sebuah model pembelajaran yang mempunyai makna sebagai berikut:

1) T = Tunjukan Teladan

Guru harus menjadi teladan bagi siswanya. Siswa lebih mudah

mengambil pelajaran dari apa yang ia lihat.

2) A = Arahkan (Berikan Bimbingan)

Bimbingan seorang guru kepada siswanya dilakukan dengan cara

memberikan alasan, penjelasan, pengarahan, diskusi-diskusi, teguran,

mencari tahu penyebab masalah, dan kritikan sehingga perilaku anak

berubah.

3) D = Dorongan (Motivasi)

Memotivasi anak adalah suatu kegiatan memberi dorongan agar anak

bersedia dan mau mengerjakan kegiatan atau perilaku yang diharapkan

oleh orang tua atau guru. Anak yang termotivasi akan memungkinkan ia

untuk mengembangkan dirinya.

4) Z = Zakiyah (Murni-Suci-Bersih)

Kata murni disini bermaksud ikhlas, rasa keikhlasan harus ditanamkan

kepada anak baik dalam belajar, bersikap, dan berbuat sekecil apapun.

Jika rasa ikhlas sudah tumbuh, maka keihklasan akan menjadi kekuatan

dalam hidup.

5) K = Kontinuitas

Ajaran-ajaran yang diberikan haruslah bersifat kontiyu atau terus

menerus agar anak terbiasa dan akan menjadi kebiasaan. Pembiasaan ini

harus dimulai sejak dini kepada anak agar akhirnya anak menjadi terbiasa

dan menjadi sebuah kebiasaan (habit)

6) I = Ingatkan

Dalam proses pembelajaran PAI (Pendidkan Agama Islam), guru harus

berusaha mengingatkan kepada siswa bahwa mereka diawasi oleh Allah

Page 28: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

15

Swt. Disini juga guru harus mengingatkan kepada siswa akan ajaran-

ajaran yang telah diajarkan.

7) R = Repetition (Pengulangan)

Pendidikan yang efektif dilakukan dengan berulang-ulang sehingga anak

menjadi mengerti. Pelajaran atau nasihat apa pun perlu dilakukan secara

berulang-ulang sehingga mudah dipahami oleh anak.

8) A = Aplikasikan atau Organisasikan

Puncaknya ilmu adalah amal. Dengan demikian, maka dalam mengajar

hendaknya guru mampu memvisualisasikan ilmu pengetahuan pada dunia

praktis.

9) H = Heart Hepar

Hati adalah sumber keimanan manusia. Oleh karena itu guru harus

menyentuh hati siswanya agar dapat dekat dengan Sang Khaliq.17

B. Budaya Beragama

1. Budaya

Budaya menurut Sarlito adalah “suatu set dari sikap, perilaku, dan

simbol-simbol yang dimiliki bersama oleh manusia dan biasanya

dikomunikasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya”.18

Kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta “buddhayah” yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau kekal.19 Kata

asing culture yang berasal dari kata latin colere yang berarti mengolah,

mengerjakan dan terutama berhubungan dengan pengolahan tanah, memiliki

makna yang sama dengan kebudayaan. Arti culture berkembang sebagai

segala daya dan usaha manusisa untuk mengubah alam. Jika diingat sebagai

konsep kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang

17Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2012), h, 135-156.

18Sarlito W Sarwono, Psikologi Lintas Budaya, (Depok: PT RajaGrafindo Persada,

2014), h, 3. 19

Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), h. 73.

Page 29: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

16

harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi dan

karyanya itu.20

Menurut HAR Tillar yang dikutip dari Primitive Culture karya Edward

B Taylor “budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks

dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, serta

kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia

sebagai anggota masyarakat”. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara

“kebudayaan berarti buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan

manusia terhadap dua pengaruh yang kuat yaitu alam dan zaman (kodrat dan

masyarakat)”.21

Dari keterangan di atas kebudayaan adalah kebiasaan dari segi

pengetahuan, seni, moral, dan lain-lain yang merupakan hasil dari usaha

seseorang atau kelompok.

Dalam membahas budaya kita sering kali kita tidak dapat melepas diri

dari istilah masyarakat, ras, dan etnik. Ketiga istilah tersebut sering digunakan

secara bergantian dan campur aduk. Berikut adalah penjelasan dari masing-

masing istilah tersebut.

a. Masyarakat (society) adalah sekelompok orang yang saling berbagi

tempat dan waktu (jika menyangkut tempat dan waktu tertentu biasa di

sebut komunitas atau community)

b. Ras adalah sekelompok orang yang memiliki karakteristik fisik yang

sama dan diwariskan melalui genetik. Karakteristik tersebut antara lain,

warna kullit, bentuk hidung, dan bulu atau rambut di tubuh, serta mata.

c. Etnis atau suku bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki

kesamaan dan perbedaan dalam konteks kebudayaan budaya. Biasanya

suku bangsa dikaitkan dengan warisan budaya, pengelaman yang

diwariskan secara turun temurun oleh orang-orang yang memiliki

20

Koentjaraningrat, kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 9. 21

H.A.R. Tillar, Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1999), h. 39 dan 43.

Page 30: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

17

kesamaan leluhur, bahasa, tradisi, seringkali agama, dan wilayah

geografis.22

Menurut Shiraev dan Levy dalam buku Psikologi Lintas Budaya karya

Sarlito W Sarwono, saat ini ada dua jenis pengaruh budaya. Kedua budaya

tersebut adalah budaya tradisional dan budaya non tradisional (modern).

Budaya tradisional adalah budaya yang berakar kepada tradisi, aturan,

simbol, dan prinsip yang kebanyakan dibuat di masa lalu. Sementara itu

budaya non-tradisional adalah budaya yang berdasar kepada prinsip ide,

dan kebiasaan yang relatif baru.23

Dengan demikian budaya itu terbagi menjadi dua, yaitu: budaya

tradisional yaitu, yang mengikuti adat dan tradisi yang berlaku sejak lama,

dan budaya non tradisional yaitu, budaya modren, yang diciptakan oleh

seseorang dan dilakukan secara berkelanjutan.

2. Agama

a. Pengertian Agama

Agama sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk diartikan

dan didefinisikan. Menjelaskan maksud agama memang mudah tetapi untuk

menjelaskan definisi agama ini sangat sulit, karena agama itu memiliki sifat

yang subyektif.

Menurut A. Mukti Ali dalam bukunya yang dikutip oleh Muhammad

Alim “barang kalitidak ada yang paling sulit diberi pengertian dan definisi

selain kata agama”. Beliau menjelaskan ada tiga yang mendukung

pernyataan tersebut, yaitu: pertama, karena pengalaman agama adalah soal

batini, subyektif dan sangat individualis sifatnya. Kedua, boleh jadi tidak

ada oranng yang berbicara begitu semangat dan emosional dari pada

membicarakan soal agama. Maka membahas arti agama itu selalu ada

luapan emosi yang kuat sekali, sehingga kata agama itu sulit didefinisikan.

Ketiga, konsepsi tentang agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang

memberikan definisi tersebut.24

Para ahli mengemukakan berbagai teori tentang pengertian agama. Ada

yang mengatakan bahwa kata agama diambil dari bahasa Sansakerta, yaitu

22

Sarlito W Sarwono, Psikologi Lintas Budaya, (Depok: PT RajaGrafindo Persada,

2014), h, 3-5.

23

Ibid, h, 6.

24Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2011), h, 26.

Page 31: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

18

kata a = tidak, dan gama = kacau atau kocar-kacir. Dengan demikian berarti

agama tidak kacau, tidak kocar-kacir, teratur. Agama yang dimaksud di sini

adalah yang membuat seseorang tidak kacau dan menjadikanseseorang

teratur.25

Selanjutnya teori lain menyebutkan bahwa agama tersusun dari kata, a =

tidak, dan gam = pergi, jadi agama artinya tidak pergi, tetap di tempat,

diwarisi secara turun menurun. Hal demikian menunjukkan pada salah satu

sifat agama, yaitu diwarisi secara turun temurun dari generasi ke generasi

lainnya. Selanjutnya ada lagi pendapat yang mengatakan agama berarti teks

atau kitab suci. Selanjutnya dikatakan lagi bahwa gam berarti tuntunan,

karena agama mengandung ajaran-ajaran yanng dapat menjadi tuntunan bagi

penganutnya.26

Agama diucapkan oleh orang Barat dengan religios (bahasa latin),

Religion (bahasa Inggris, Perancis, Jerman) dan Religie (bahasa Belanda).

Adapun agama secara etimologi menurut sebagian tokoh sebagai berikut:

1) Religie (religion) menurut pujangga Kristen, Saint Augustinus. Berasal

dari “re dan eligare” yang berarti “memilih kembali” dari jalan yang sesat

ke jalan Tuhan.

2) Religie, menurut Lactantius, berasal dari kata “re dan ligare” yang

artinya “menghubungkan kembali sesuatu yang telah putus”. Yang

dimaksud adalah menghubungkan antara Tuhan dan manusia yang telah

terputus oleh karena dosa-dosanya.

3) Religie berasal dari “re dan ligare” yang berarti “membaca berulang-

ulang bacaan suci” dengan maksud agar jiwa si pembaca terpengaruh

oleh kesuciannya. Demikian pendapat Cicero.27

Di bawa ini akan diikemukakan beberapa definisi agama dan

religionyang telah berhasil diformulasikan oleh para ahli:

25 Ibid, h, 27.

26Ibid, h, 27.

27Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2004), h, 3.

Page 32: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

19

1) WJS Poerwadarminto

“Agama adalah segenap kepercayaan (kepada Tuhan, Dewa, dan

sebagainya) serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang

bertalian dengan kepercayaan itu.”

2) Sidi Gazalba

“Agama adalah kepercayaan manusia pada hubungan Yang Kudus,

dihayati sebagai hakikat gaib, hubungan mana menyatakan diri dalam

bentuk serta sistem kultus dan ritus serta sikap hidup berdasarkan doktrin

tertentu. Jadi hakikat agama adalah hubungan manusia dengan Yang

Kudus.”

3) Adi Negoro

“Agama adalah suatu keyakinan pada Yang Maha Kuasa, yang dirasa

manusia sebagai kekuatan gaibyang mempengaruhi kehidupannya dan

dianggap mempengaruhi segala yang ada, serta mula jadi segala-galanya

dalam alam ini.”

4) E.B. Taylor

“Religion is the belief in Spiritual Being” (Agama adalah kepercayaan

kepada barang-barang yang gaib). “Religion may broadly be defined as

acceptance of obligations toward powers higher than man him self”

(agama dalam arti luas dapat didefinisikan sebagai peneriamaan atas tata

atiran dari kekuatan-kekuatan yang lebih tinggi dari pada manusia itu

sendiri).

5) Webster‟s Dictionary

“Agama adalah percaya kepada Tuhan atau kekuatan super human atau

kekuatan yang di atas dan disembah sebagai pencipta serta pemelihara

alam semesta.”28

Agama sebagaimana yang dikatakan Dwi Narwoko secara mendasar dan

umum dapat didefinisikan sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang

28Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2011), h, 30.

Page 33: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

20

mengatur hubungan manusia dengan dunia gaib, khususnya dengan

Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan

mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya.29

Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa agama adalah sesuatu yang

menghubungkan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lainnya,

dan manusia dengan lingkungannya. Agama juga bisa diartikan kembali

kepada jalan yang benar, yaitu jalan yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

Pengertian agama menurut Glock & Stark dalam Djamaluddin Ancok

dan Fuat Nashori adalah “sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan

sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat pada

persoala-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi.”30

Agama adalah risalah yang dissampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai

petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan

manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyataserta mengatur

hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah, kepada masyarakat seta

alam sekitarnya.

Dalam bahasa Arab agama berarti ad-Din, dalam tuturan orang Arab,

kata ad-din digunakan untuk menunjukkan lebih dari satu makna, diantaranya

adalah:

1) Makna kekuasaan, otoritas, hukum, dan perintah. Orang arab mengatakan

daana an-nasu yang artinya dia memaksa manusia untuk tunduk dan

dantuhu yang berarti saya menguasanya dan memilikinya.

2) Makna ketaatan, peribadatan, pengabdian, dan ketundukkan pada

kekuasaan dan dominasi tertentu. Orang arab mengatakannya dengan

dintuhum padaanu yang artinya aku memaksa mereka dan merekapun

taat.

29J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Penerapan,

(Jakarta: Kencana, 2011), h, 248. 30

Djamaluddin Ancok dan Fuat Nashori Suroso, Psikologi Islam, (Solusi Islam atas

Problem-problem Psikologi), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h. 76.

Page 34: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

21

3) Hukum, undang-undang, jalan, mazhab, agama, tradisi, dan taklid. Orang

arab mengatakan maadala dzalika dini wa didani yang artinya hal itu

tetap merupakan kebiasaanku dan tradisiku.

4) Balasan, imbalan, pemenuhan, dan perhitungan. Contohnya dapat kita

lihat dalam peribahasa arab yang mengatakan kamatadayanatadanayang

artinya kamu berbuat kepada orang lain, dan orang lain berbuat

kepadamu.31

Biasaanya, orang Arab menggunakan kata ad-din dalam makna tertentu

untuk satu kesempatan dan makna lain dalam kesempatan lain. Artinya,

pemakaian bahasa mereka sangat variatif karena disesuaikan dengan konteks

kebutuhan yang terjadi. Dengan demikian, kata ad-din, bersifat ambigu.

Setelah al-Quran turun, istilah ad-din mengalami kejelasan makna dengan

tetap bersandar pada empat makna etimologis di atas. Makna yang dimaksud

adalah yang menguasai dan memiliki otoritas yang tinggi (ilahiah), ketaatan

dan pengakuan terhadap kekuasaan dan otoritas dari pengikut ad-din, sistem

berpikir ilmiah yang dilahirkan dari sistem otoritas dan kekuasaan, dan

imbalan yang diberikan secara penuh oleh pemegang otoritas kepada pengikut

sistem melalui ketundukan dan keikhlasan atau balasan karena tidak menaati

sang pemegang otoritas. Untuk kepentingan tersebut, Abu al-„Ala al-Maududi

menyusun definisi ad-din berdasarkan makna-makna tersebut yang kemudian

beliau menghubungkan dengan ayat-ayat al-Quran. Hasil penyusunan beliau

adalah definisi ad-din berdasarkan surat al-mu‟min: 65, az-zumar:11, dan 14,

an-nahl: 52, yunus: 104, dan al-infithar: 17-19, yaitu sistem kehidupan yang

sempurna dan meliputi aspek-aspek kehidupan yang bersifat keyakinan,

penalaran, akhlak, dan pengamalan. Sesungguhnya, Allah SWT telah

menjelaskan bahwa sistem kehidupan yang diridhai Allah adalah sistem yang

dibangun atas ketaatan dan keikhlasan untuk menghambakan diri kepada

Allah semata. Dengan demikian, ad-din dapat didefinisikan melalui definisi

yang mencakup seluruh makna etimologis dan makna qur‟aniah, yaitu

31

Abdurrahman dan An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan

Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani, 1995), h,22-23.

Page 35: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

22

hubungan ketundukan, kepatuhan, dan penghambaan yang melalui itu,

manusia dapat mengetahui Yang menciptakan, Yang Menghukum, Yang

Menjalankan aktivitas alam semesta, Yang Mahakuasa, Yang Mahaperkasa,

Yang menghidupkan, dan Yang mematikan. Allah telah menyusun sistem

yang sempurna dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Dan manusialah

yang bertugas berjalan di atas sistem tersebut dan memahami balasan Allah

untuk mereka pada hari perhitungan nanti.32

Fairuzzabad dalam karyanya, yang di kutip oleh Muhammad Alim,

dalam kamus al-Muhith, menerangkan bahwa dien memiliki arti

kemenangan, kekuasaan, kerajaan, kerendahan, kemuliaan, perjalanan,

paksaan dan peribadatan. Selanjutnya pengertian al-dien di dalam kamus

al-Munjid, mengandung banyak makna, antara lain: balasan dan pahala,

ketentuan, kekuasaan, pengaturan, perhitungan, taat, patuh, dan kebiasaan.

Dalam bahasa Semit, al-dienberarti undang-undang atau hukum.33

Harun Nasution, dalam hal ini membantu kita menyimpulkan beberapa

definisi agama tersebut. Menurutnya, agama dapat diberi definisi sebagai

berikut:

1) Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib

yang harus dipatuhi

2) Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia

3) Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung

pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia yang

mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia

4) Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup

tertentu

5) Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang berasal dari

kekuatan gaib

6) Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah

dan perasaan takut terhadap kekuataan misterius yang terdapat dalam

alam sekitar manusia

7) Ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang

Rasul.34

Berbagai definisi di atas di samping memperlihatkan adanya perhatian

para ahli terhadap agama juga berarti bahwa agama tidak lepas dari respon

32Ibid, h.23.

33

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2011), h, 28.

34Ibid, h, 31

Page 36: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

23

manusia terhadapnya. Dengan demikian, kesulitan akan terjadi apabila ada

orang memaksakan definisi yang dibuatnya untuk diberlakukan pada semua

agama. Selanjutnya mari kita meninjau definisi-definisi agama yang

dikemukakan oleh para ulama Islam, antara lain sebagai berikut:

1) Mahmud Syaltut

“Agama adalah ketetapan-ketetapan ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-

Nya untuk menjadi pedoman hidup manusia.”

2) Syaikh Muhammad Abdullah Badran

“Agama adalah hubungan antara dua pihak dimanayang pertama

mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada yang kedua.”

3) Al-Syihristani

“Agama adalah ketaatan serta kepatuhan, dan terkadang bisa diartikan

sebagai pembalasan dan perhitungan terhadap amal perbuatan di akhirat.”

4) Al-Tahanwy

“Agama adalah institusi yang mengarahkan orang-orang yang berakal

dengan kemauan mereka sendiri untuk memperoleh kesejahteraan hidup

di dunia dan di akhirat.”

5) K.H.M. Thaib Thahir Abdul Mu‟in

“Agama adalah sebagai peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seorang

yang mempunyai akal memegang peraturan Tuhan itu dengan

kehendaknya sendiri, untuk mencapai kebaikan hidup di dunia dan

kebahagiaan di akhirat.”

6) T. M. Hasbi Ash Shiddiqy

“Agama adalah dustur Ilahi yang didatangkan Allah untuk menjadi

pedoman hidup dan kehidupan manusia di alam dunia untuk mencapai

kesejahteraan dunia dan kesentosaan akhirat.”

7) Djarnawi Hadikusumo

“Agama adalah tuntunan Allah kepada manusia untuk berbakti dan

menyembah kepada Tuhan serta berbuat kebajikan di atas dunia.”35

35Ibid, h, 31-32.

Page 37: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

24

Dari definisi-definisi agama menurut ulama Islam dapat disimpulkan

bahwa, agama berisi peraturan-peraturan yang Allah berikan kepada manusia.

Agama pula sebagai pedoman hidup manusia yang bertujuan membuat

manusia baik di dunia dan bahagia di akhirat.

b. Unsur-unsur Agama

Dari beberapa definisi agama yang telah dikemukakan di atas, akhirnya

kita dapat memformulasikan ada empat unsur penting yang secara subtansif

harus ada pada tiap sesuatu yang disebut agama. Tanpa adanya keempat unsur

pokok itu, maka formulasi itu tidak dapat dikategorikan sebagai suatu agama.

Unsur-unsur penting itu sebagaimana dijelaskan oleh Harun Nasution sebagai

berikut.

Pertama, unsur kepercayaan terhadap kekuatan gaib. Kekuatan gaib

tersebut dapat mengambil bentuk yang bermacam-macam. Dalam agama

primitif kekuatan gaib tersebut dapat mengambil bentuk benda-benda yang

memiliki kekuatan misterius (sakti), ruh atau jiwa yang terdapat pada benda-

benda yang memiliki kekuatan misterius, dewa-dewa dan Tuhan atau Allah

dalam istilah yang lebih khusus dalam agama Islam. Kepercayaan pada

adanya Tuhan adalah sebagai dasar yang utama sekali dalam setiap paham

keagamaan. Tiap-tiap agama kecuali Budhisme yang asli dan beberapa agama

lain berdasar atas kepercayaan pada sesuatu kekuatan gaib, dan cara hidup

tiap-tiap manusia yang percaya pada agama di dunia ini amat erat

hubungannya dengan kepercayaan tersebut.

Kedua, unsur kepercayaan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan hidup

di dunia ini dan di akhirat nanti tergantung pada adanya hubungan yang baik

dengan kekuatan gaib yang dimaksud. Dengan hilangnya hubungan yang baik

itu, kesejahteraan dan kebahagiaan yang dicari akan hilang pula. Hubungan

baik ini selanjutnya diwujudkan dalam bentuk peribadatan, selalu mengingat-

Nya, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjahui larang-Nya.

Page 38: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

25

Ketiga, unsur respon yang bersifat emosional manusia. Respons tersebut

dapat mengambil bentuk rasa takut, seperti yang ada pada agama primitif,

atau perasaan cinta seperti yang terdapat pada agama-agama monoteisme.

Selanjutnya respons tersebut dapat pula mengambil bentuk penyembahan

seperti yang terdapat pada agama-agama monotaisme, dan pada akhirnya

respons tersebut mengambil bentuk dan cara hidup tertentu bagi masyarakat

yang bersangkutan.

Keempat, unsur paham adanya yang kudus (sacred) dan suci, dalam

bentuk kekuatan gaib, dalam bentuk kitab suci yang mengandung ajaran

agama yang bersangkutan, tempat-tempat tertentu, peralatan untuk

menyelanggarakan upacara dan sebagainya.36

Dengan demikian dapat dipahami bahwa unsur agama ada empat, yaitu

pecaya kepada yang gaib, percaya bahwa kehidupan di dunia dan di akhirat

telah dirancang oleh yang gaib, adanya respon dari manusia, dan percaya

bahwa yang gaib itu suci.

3. Budaya Bergama

Budaya beragama dalam penelitian ini memiliki makna yang sama

dengan “suasana religius atau suasana keagamaan.” Adapun makna suasana

keagamaan menurut M. Saleh Muntasir adalah “suasana yang memungkinkan

setiap anggota keluarga beribadah, kontak dengan Tuhan dengan cara-cara

yang telah ditetapkan agama, dengan suasana tenang, bersih dan hikmat.

Sarananya adalah selera religius, selera etis, estetis, kebersihan, itikad religius

dan ketenangan.”37

Budaya beragama di sekolah merupakan cara berfikir dan cara bertindak

warga sekolah yang didasarkan atas nilai-nilai religious (keberagamaan).

Budaya beragama disekolah merupakan sekumpulan nilai-niai agama yang

diterapkan di sekolah, yang meliputi : perilaku, tradisi, kebiasaan, keseharian

dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh seluruh warga sekolah, atau

36

Ibid, h, 33-34. 37

M. Saleh Muntasir, Mencari Evidensi Islam (Analisa Awal Sistem Filsafat, Strategi

dan Metodologi Pendidikan Islam), (Jakarta: Rajawali, 1985), h. 120.

Page 39: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

26

perilaku-perilaku juga pembiasaan-pembiasaan yang diterapkan dalam

lingkungan sekolah sebagai salah satu usaha untuk menanamkan akhlak mulia

pada diri anak.

a. Penciptaan Budaya Beragama

Penciptaan budaya beragama, berati menciptakan suatu kebudayaan religi

atau pembiasaan diri yang merupakan penerapan hasil pengetahuan tentang

agama dan menumbuhkan sikap yang berjiwa Islami. Sikap dan berjiwa

Islami tersebut dicerminkan pada perilaku serta keterampilan hidup peserta

didik dan warga sekolah lainnya.

b. Pembiasaan Budaya Beragama

Pembiasaan adalah merupakan alat pendidikan yang penting sekali,

terutama pada anak. Anak-anak dapat menurut dan taat kepada peraturan-

peraturan dengan jalan membiasakan dengan perbuatan-perbuatan yang baik,

di dalam rumah tangga atau keluarga, di sekolah, dan di tempat lain.38

Pembiasaan meupakan proses penanaman kebiasaan, membuat sesuatu

atau seseorang menjadi biasa atau terbiasa melaksanakan perilaku-perilaku

agamis sesuai dengan ajaran-ajaran agama. Pembiasaan merupakan salah satu

metode pendidikan yang penting. Agara anak memiliki akhlak terpuji, maka

anak tersebut harus terlebih dahulu dibiasakan untuk melakukan perilaku-

perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari. Jika seorang melakukan suatu

kegiatan secara terus menerus, maka kegiatan tersebut akan mejadi suatu

kebiasaan, dan jika suatu kegiatan sudah menjadi suatu kebiasaan, maka

orang tersebut akan dapat melaksanakan sesuatu dengan mudah dan senang

hati.

Menurut Ngalim Purwanto, supaya pembiasaan itu dapat segera tercapai

dan baik hasilnya, harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain:

1) Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat, jadi sebelum anak itu

mempunyai kebiasaan lain yang berlawanan dengan hal-hal yang akan

dibiasakan.

38

Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 177.

Page 40: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

27

2) Pembiasaan itu hendaklah terus menerus (berulang-ulang) dijalankan

secara teratur sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang

otomatis. Untuk itu dibutuhkan pengawasan.

3) Pendidikan hendaklah konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh

terhadap pendiriannya yang telah diambilnya. Jangan memberi

kesempatan kepada anak untuk melanggar pembiasaan yang telah

ditetapkan itu.

4) Pembiasaan yang mula-mulanya mekanistis itu harus makin menjadi

pembiasaan yang disertai kata hati anak itu sendiri.39

Sebagaimana yang dikemukakan Ramayulis materi pembiasaan yang

dapat diterapkan kepada anak adalah sebagai berikut:

1) Akhlak, berupa pembiasaan untuk bertingkah laku yang baik, seperti

berbicara dan bersikap sopan santun, berpakaian yang bersih dan rapi.

2) Ibadat, berupa pembiasaan untuk salat berjamaah di masjid, mengucap

salam sewaktu masuk kelas, membaca basmalah dan hamdalah ketika

memulai dan menyudahi kegiatan.

3) Keimanan, berupa pembiasaan agar anak beriman sepenuh jiwa dan

hatinya, dengan memberikan pengertian kepada anak untuk

memperhatikan alam sekitar, penciptaan langit dan bumi, dan

sebagainya.

4) Sejarah, berupa pembiasaan agar anak membaca dan mendengarkan

mengenai sejarah kehidupan Rasulullah serta para sahabat, kemudian

anak-anak mampu menanamkan semangat jihad pada dirinya.40

Beberapa ahli mengemukakan teori yang berkaitan dengan pembiasaan,

antara lain:

1) Teori Thorndike sebagaimana yang diterjemahkan oleh Tri Wibowo yang

dituliskan oleh B.R. Hergenhahn dan Matthew H. Olson

Teori ini dikenal dengan connectionism (perhatian, pertautan) karena dia

berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses hubungan antara stimulus

39Ibid. , h. 178.

40Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), h. 185.

Page 41: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

28

dan respon. Sebelum tahun 1930, teori Thorndike mencakup hukum law

of exercise (hukum latihan) yang terdiri dari dua bagian, yaitu:

a) Koneksi antar stimulus dan respon akan menguat saat keduanya

dipakai. Melatih koneksi (hubungan) antar situasi yang menstimulasi

dengan suatu respon akan memperkuat hubungan di antara

keduanya. Bagian dari hukum latihan ini dinamakan law of us

(hukum penggunaan). Berdasarkan teori di atas, agar belajar mampu

mencapai hasil yang baik maka harus ada latihan. Seseorang yang

sering melakukan latihan, maka hasilnya akan lebih baik dan

menjadi kebiasaan yang positif.

b) Koneksi antara situasi dan respon akan melemah apabila praktik

hubungan dihentikan. Bagian dari hukum latihan ini dinamakan law

of disuse (hukum ketidakgunaan).41

2) Teori Operant Conditioning B.F. Skinner sebagaimana yang dituliskan

oleh Sri Esti Wuryani

Operant (perilaku diperkuat jika akibatnya menyenangkan)

merupakan tingkah laku yang ditimbulkan oleh organism. Operant

Conditioning dikatakan telah terbentuk bila dalam frekuensi telah terjadi

tingkah laku operant yang bertambah atau bila timbul tingkah laku

operant yang tidak tampak sebelumnya.

Pembentukan tingkah laku dalam operant conditioning antara lain

sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi hal-hal yang merupakan reinforcement bagi

tingkah laku yang akan dibentuk itu.

b) Melakukan analisis untuk mengidentifikasi aspek-aspek kecil yang

membentuk tingkah laku yang dimaksud.

c) Mempergunakan secara urut aspek-aspek itu sebagai tujuan

sementara kemudian diidentifikasi reinforcer untuk masing-masing

aspek.

41

B.R. Hergenhahn dan Matthew H. Olson, Theori of Learning(Teori Belajar),

Penerjemah: Tri Wibowo (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), h. 65.

Page 42: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

29

d) Melakukan pembentukan tingkah laku dengan menggunakan urutan

aspek-aspek yang telah disusun itu.42

3) Teori Belajar Asosiatif Ivan Pavlov sebagaimana yang dikatakan Bimo

Walgito

Berdasarkan hasil eksperimen Ivan Pavlov terhadap seekor anjing, di

mana anjing yang semula tidak mengeluarkan air liur ketika mendengar

bunyi bel menjadi mengeluarkan air liur meskipun tidak ada makanan.

Berdasrkan hasil eksperimen tersebut, Pavlov menyimpulkan

bahwasanya perilaku itu dapat dibentuk melalui sesuatu kebiasaan,

misalnya anak dibiasakan mencuci kaki sebelum tidur, atau mebiasakan

menggunakan tangan kanan untuk menerima suatu pemberian dari orang

lain.43

c. Budaya Beragama (Religious Culture) dan nilai-nilai akhlak

yang dikembangkan di sekolah.

Budaya beragama (religous culture) yang diterapkan di sekolah ini

memiliki tujuan yang ingin dicapai, salah satunya adalah menanamkan akhlak

mulia pada diri pribadi peserta didik.44 Budaya beragama di sekolah seperti :

membaca do‟a sebelum mulai pelajaran, tadarus sebelum masuk jam

pelajaran, seenyum, menyapa masyarakat sekolah, memberi salam pada guru,

sholat berjama‟ah, dan lain-lain.

d. Proses Terbentuknya Budaya Beragama (Religious Culture)

Sekolah

Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh praktisi pendidikan

untuk membentuk budaya religius sekolah sebagaimana yang dkatakan oleh

Ahmad Tafsir, antara lain:

42Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. GRASINDO, 2006), h. 133.

43Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: ANDI Offset, 2003), h.

171. 44

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 169

Page 43: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

30

1) Memberikan contoh (teladan)

2) Membiasakan hal-hal yang baik

3) Menegakkan disiplin

4) Memberikan motivasi dan dorongan

5) Memberikan hadiah terutama psikologis

6) Menghukum (mungkin dalam rangka kedisiplinan)

7) Penciptaan suasana religius yang berpengaruh bagi pertumbuhan anak.45

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pembiasaan budaya

beragama ini bisa diterapkan kepada siswa dengan cara guru mencontohkan

kepada siswa. Guru di sin imenjadi pedoman terciptanya budaya beragama.

Pembiasaan budaya beragama ini dengan cara memberi teladan kepada

siswa. Nilai-nilai agama yang intenalisasi ke siswa tidak akan berjalan baik

jika hanya di pandu oleh guru Pendidikan Agama Islam saja. Budaya

beragama di sekolah perlu adanya kerjasama antar guru-guru mata pelajaran

lain, kepala sekolah, dan organisasi sekolah.

Budaya beragama yang dimaksudkan di sini adalah mengintegrasi nilai-nilai

agama yang ada di sekolah, yang bertujuan menanamkan nilai-nilai agama

Islam yang diperoleh siswa dari hasil pembelajaran di sekolah, agar menjadi

kebiasaan siswa dalam berperilaku baik di sekolah maupun di lingkungan

masyarakat.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Penulisan skripsi ini didukung oleh hasil penelitian yang relevan, yaitu

yang ditulis oleh:

1. Mulatsih, jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta yang

berjudul “Implementasi Religious Culture dalam Pendidikan Agama

Islam (Study Kasus di SMK N Wonosari Gunung Kidul)” tahun

45

Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 112.

Page 44: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

31

2013.Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan bahwa religious

culture di SMK N Wonosari Gunung Kidul sudah terlaksana, hasil ini

ditandai oleh adanya kegiatan-kegiatan beragama di sekolah seperti:

pembiasaan tadarus Al-Qur‟an, kegiatan keagamaan di hari Jum‟at, infak,

TPA Jum‟at sore, pembiasaan solat Duha dan solat Zuhur berjama‟ah,

bakti sosial, perpustakaan agama, pembiasaan 3S, do‟a bersama, manasik

haji, PHBI, pengajian akhir semester, ekstrakurikuler keagamaan,

khatmil Qur‟an, kantin kejujuran, pesantren Ramadhan, dan jabat tangan

di pagi hari.46

2. Siti Muawanatul Hasanah, Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan Islam

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang berjudul “Kepemimpinan

Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Agama di Komunitas

Sekolah: Studi Kasus di SMK Telkom Sandhy Putra Malang” Tahun

2009. Penelitian ini difokuskan pada kepemimpinan kepala sekolah

dalam mengembangkan budaya agama di komunitas sekolah: studi kasus

di SMK Telkom Sandhy Putra Malang. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

menjelaskan budaya agama di SMK Telkom Sandhy Putra Malang. (2)

menjelaskan strategi kepala sekolah dalam pengembangan budaya agama

di SMK Telkom Sandhy Putra Malang. (3) menjelaskan dukungan warga

sekolah dalam mengembangkan budaya agama di SMK Telkom Sandhy

Putra Malang.47

3. Badrus Soleh, Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan Islam UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang yang berjudul “Peran Kepala Sekolah dalam

Pengembangan Budaya Islami di SMA Negeri 2 Jember”. Penelitian ini

difokuskan kepada peran kepala sekolah dalam pengembangan budaya

Islami di sekolah. Kepala sekolah adalah “the key person” keberhasilan

pelaksanaan otonomi sekolah. Ia bertanggungjawab dalam mengelola dan

46Mulatsih, Implementasi Religious Culture dalam Pendidikan Agama Islam (Study

Kasus di SMK N Wonosari Gunung Kidul), (Yogyakarta: Universitas Negeri Sunan Kalijaga,

2013).

47

Siti Muawanatul Hasanah, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam

Mengembangkan Budaya Agama di Komunitas Sekolah: Studi Kasus di SMK Telkom Sandhy

Putra Malang, (Malang: Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2009).

Page 45: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

32

memberdayakan berbagai sumber yang tersedia untuk mewujudkan visi,

misi, dan tujuan sekolah. Kepala sekolah harus mampu berperan sebagai

innovator, dan motivator dalam pengembangan budaya Islami di

sekolah.48

48Badrus Soleh, Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan Budaya Islami di

SMA Negeri 2 Jember, (Malang: Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2010).

Page 46: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakanmulai dari hari Kamis, 18September sampai

30 September 2014. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Triguna Utama.

B. Latar Penelitian

SMK Triguna Utama bertempat di Jalan Ir. H. Juanda Km. 2Rt. 02/RW.

04Desa CempakaPutihKecamatan Ciputat Timur Kode Pos 15412. Berada pada

posisi strategis dekat dengan berbagai fasilitas pemerintah antara lain Kampus

UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatulloh Jakarta, JORR (Jakarta Outer

Ring Rood), dan wilayah perbatasan antara Pusat Ibu Daerah Khusus Ibu Kota

(DKI) Jakarta dengan Wilayah Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten. SMK

Triguna Utama kedepan memiliki peranan yang penting khususnya dalam

menyediakan tenaga kerja dan pembentukan generasi muda bangsa yang berada di

posisi strategis sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat di masa yang akan

datang.

Penelitian akan dilakukan di sekolah. Penelitian akan dilakukan dengan

teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada

Kepala Sekolah SMK Triguna Utama, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan,

Guru Pendidikan Agama Islam SMK Triguna Utama, dan beberapa siswa SMK

Triguna Utama. Observasi dilakukan di lingkungan sekolah, mengamati budaya

beragam ayang telah diterapkan di sekolah. Dokumentasi juga dilakukan di

sekolah guna memperkuat terlaksananya budaya beragama di sekolah.

C. Metode Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (PAI)

terhadap Budaya Beragama di SMK Triguna Utama” ini adalah jenis penelitian

kualitatif yang termasuk dalam jenis penelitian lapangan, yaitu penelitian dengan

Page 47: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

34

cara terjun langsung ke lokasi penelitian.1 Metode yang digunakan adalah metode

kualitatif, sehingga pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi,

wawancara, dan metode lain yang bersifat deskriftif untuk mengungkap proses

terjadinya peristiwa yang dialami subjek penelitian.

D. ProsedurPengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan

data sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstuksikan makna

dalam suatu topik tersebut.2 Pelaksanaan waawancara terdiri dari dua belah

pihak, yaitu pencari informasi dan yang memberi informasi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara

mendalam. Wawancara mendalam merupakan proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dan informan, atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.3

Wawancara mendalam dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan

informasi mengenai budaya beragama yang diterapkan SMK Triguna Utama.

2. Teknik Observasi

Observasi adalah pengamatan kegiatan keseharian manusia dengan

dengan menggunakan panca indera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut,

dan kulit. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan.4 Observasi yang dilakukan oleh peneliti digunakan untuk

mengamati budaya beragama yang diterapkan di SMK Triguna Utama.

1Joko Subagyo, Metologi Penelitian Teori dan Praktek, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1991), h.

109

2Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h, 72.

3M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), h. 108.

4Ibid. , h. 115

Page 48: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

35

3. Teknik Dokumentasi

Metode dokumen adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data

historis.5 Teknik ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data mengenai

kegiatan yang terjadi selama pembiasaan dilakukan dan mengambil data-data

sekolah yang diperlukan.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Tekknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik

sampeling yang digunakan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik non

probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang atau kesempatan bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipiling

menjadi sampel. Penelitian ini menggunakan jenis purposive sampling yaitu

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu

tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan

memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti.6

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik

triangulasi yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik pengumpulan data dan sumber yang telah ada.7 Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan triangulasi teknik. Menguji keabsahan data dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.8 Teknik

penelitian yang dibandingkan oleh peneliti adalah dokumentasi dan observasi.

5Ibid. , h. 121

6 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h, 54.

7Sugiyono, Memahami Penelitian Kuaitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h, 83.

8Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h, 373.

Page 49: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

36

G. Analisis Data

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan lebih banyak bersifat uraian

dari hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil dokumentasi. Data Analisis data

yang digunakan adalah analisis data secara deskriptif.

Analisis data penelitian deskriptif kualitatif adalah proses mengolah,

memisahkan, mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan

di lapangan secara empiris menjadi sebuah kumpulan informasi ilmiah yang

terstruktur dan sistematis yang selanjutnya siap dikemas menjadi laporan hasil

penelitian.9

Adapun langkah-langkah yang peneliti gunakan untuk mendeskripsikan data

adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada h-h yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.10 Reduksi data dilakukan dengan

mengkaji mengenai perkembangan budaya beragama siswa.

2. Data Display

Data display atau penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan

sejenisnya.11

Display data yaitu mensistematiskan data secara jelas

dalam bentuk uraian yang jelas untuk mengungkap budaya beragama

di SMK Triguna Utama

3. Pengambilan Kesimpulan

9Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptf Kualitatif, (Jakarta: GP Press Group,

2013), h, 120.

10ibid, h, 199.

11

Sugiyono, op.cit., h, 95.

Page 50: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

37

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikunya.12

12

ibid, h, 99.

Page 51: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tentang Sekolah

1. Profil Sekolah

a. Visi dan Misi

Persaingan dan tantangan kehidupan di masa yang akan datang pastinya berat.

SMK Triguna Utama sebagai lembaga yang bergerak di bidang pendidikan

menengah kejuruan, mempunyai VISI dan MISI untuk menjawab tantangan

tersebut sebagai berikut:

VISI

Menjadikan SMK Triguna Utama yang terampil, unggul, berbudaya, beradab

dan berkeberadaban di tingkat Lokal, Nasional maupun Global.

MISI

1) Melaksanakan pendidikan agar sekolah menghasilkan tenaga yang terampil.

2) Menyelenggarakan Pelatihan agar sekolah unggul, berbudaya, beradap dan

berkeberadaban dalam persaingan Lokal, Nasional maupun global.

3) Menjadikan Sekolah sebagai kebanggan masyarakat.

4) Menjadikan Lingkungan sekolah cermin Dunia Usaha dan Industri.

5) Menciptakan kultur sekolah yang memiliki budi pekerti luhur, beriman dan

bertaqwa ke pada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Tujuan Sekolah

1) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,

mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di

DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan

Kompetensi Keahlian pilihannya.

2) Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih

dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan

Page 52: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

39

mengembangkan sikap profesional dalam Kompetensi Keahlian

yang diminatinya.

3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik

secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih

tinggi.

c. Lingkungan Sekolah

SMK Triguna Utama bertempat di Jalan Ir. H. Juanda Km. 2Rt. 02/RW.

04Desa CempakaPutihKecamatan Ciputat Timur Kode Pos 15412. Berdiri diatas

tanah seluas 2800 m2

dengan luas bangunan sebesar 1291 m2. Berada pada posisi

strategis dekat dengan berbagai fasilitas pemerintah antara lain Kampus UIN

(Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatulloh Jakarta, JORR (Jakarta Outer Ring

Rood), dan wilayah perbatasan antara Pusat Ibu Daerah Khusus Ibu Kota (DKI)

Jakarta dengan Wilayah Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten. SMK Triguna

Utama kedepan memiliki peranan yang penting khususnya dalam menyediakan

tenaga kerja dan pembentukan generasi muda bangsa yang berada di posisi

strategis sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat di masa yang akan datang.

d. Keadaan Sekolah

Keadaan SMK Triguna Utama adalah sekolah standart Nasional dengan

predikat Terakreditasi “A” serta memiliki system managemen berdasarkan

standart mutu ISO 9001:2008 .Sepintas kegiatan penunjang di SMK Triguna

Utama antara lain meliputi:

1) Ruang Administrasi terdiri atas Ruang Guru,ruang Tata Usaha dan Ruang

Kepala Sekolah.

2) Ruang Kegiatan Belajar terdiri atas ruang kelas, Bengkel Praktek/workshop/

laboratorium Fisika, kimia dan Biologi, Lab Bahasa, Lab Komputer, dan

Moving Class.

3) Ruang Penunjang Lainnya yaitu Aula, Ruang Sanggar, Hall, Kantin sekolah,

Gudang dan Toilet.

Page 53: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

40

e. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

SMK Triguna Utama berdiri pada tahun 1972. Pergantian periode Jabatan

Kepala sekolah dilaksanakan setiap 3 (Tiga) Tahun sekalai secara demokratis.

Sam dengan saat ini pergantian pejabat kepala sekolah sudah terjadi sebanyak

lebih dari 12 Kali, dimana pada setiap pergantian jabatan selalu diikuti

perkembangan sekolah secara khas pada kemajuan masing – masing bidang,

khususnya dalam bidang kompetensi Kejuruan.

Dalam melaksanakan tugasnya kepala Sekolah dibantu oleh tenaga

kependidikan. Saat ini sekolah memiliki 38 orang guru dengan perincian 16 Orang

sebagai GTY (Guru Tetap yayasan) dan 22 Orang GTT (Guru Tidak Tetap

yayasan).dari 38 guru sebanyak 10 % guru telah bersertifikat guru professional, 15

% Guru telah bergelar S-2, dan seluruh tenaga pendidik bergelar S-1 sesuai

dengan bidangnya masing-masing.

Disamping itu Tenaga Kependidikan yang ada di SMK Triguna Utama

berjumlah 12 orang terdiri atas 1 Kepala Tata Usaha, 2 staf Tata Usaha, 2

Bendahara, 4 Toolman dan 4 tenaga kebersihan.

f. Peserta Didik

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2014/2015 seluruhnya 1006

Peserta didik. Kondisi tersebut dibagi menjadi beberapa Program study yaitu,

Teknik Otomotif, Teknik Mesin, Teknik Listrik, Adminitrasi Akuntansi, dan

Administrasi Perkantoran Jumlah peserta didik pada Program Study Akuntansi =

94 Peserta didik, Prgram Perkantoran = 171 Peserta didik, Teknik Otomotif= 568

Peserta didik. Teknik Mesin = 111 Peserta didik, dan Teknik Listrik = 173 Peserta

didik.

Separuh dari peserta didik berasal dari DKI Jakarta dan separuhnya lagi dari

tangerang dengan latar belakang orang tua yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS)

10,92 %, Pegawai Swasta 42,11 %, Buruh 57,15 % dan pedagang 13,92 %.

Page 54: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

41

g. Prestasi Sekolah

Banyak prestasi yang telah diraih oleh SMK Triguna Utama baik bidang

akademis atau non akademis, didalam perlombaan dari 18 kali perlombaan 2 kali

masuk mewakili tingkat nasional (11%). Prosentasi kejuaraan mendapatkan juara

1 sebanyak 72 % pada tingat Kota Tangerang Selatan dan 27 % mendapatkan

juara 2 pada periode tahun 2010/2011.

h. Struktur dan Muatan Kurikulum

SMK Triguna Utama memiliki lima program studi di antaranya:

1) Program Studi Teknik Instalasi Tenaga Listrik

2) Program Studi Pemeliharaan Mekanik industry

3) Program Studi Teknik Kendaraan Ringan

4) Program Studi Bisnis Manajemen (Kompetensi Keahlian Administrasi

Perkantoran)

5) Program Studi Bisnis Manajemen (Kompetensi Keahlian Akuntansi)

i. Mata Diklat (Kompetensi Keahlian) Program Umum

Materi diklat yang disamkan pada semua Program study di SMK Triguna

Utama meliputi :

1) Mata Diklat Formatif

a) Pendidikan Agama

b) Pendidikan Kewirausahaan

c) Bahasa Indonesia

d) Pendidikan Jasmani dan Olah Raga

e) Seni Budaya

2) Mata Diklat Adaftif:

a) Matematika

b) Bahasa Inggris

c) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

d) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

e) Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)

Page 55: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

42

f) Kewirausahaan

j. Mata Diklat (Kompetensi Keahlian) Program Khusus (Kejuruan

Produktif)

1) Program Studi Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Dasar Kompetensi Kejuruan:

a) Menganalisis Rangkaian

Listrik

b) MenggunakanHasilPengukura

n

c) Menafsirkan Gambar Teknik

Listrik (GTL)

d) MelakukaPekerjaan Mekanik

Dasar

e) Menerapkan Keselamatan dan kesehatan Kerja

Kompetensi Kejuruan

a) Memahami Dasar-Dasar Elektronika

b) Memahami Pengukuran Komponen Elektronika

c) Merawat Peralatan Rumah Tangga Listrik

d) Memperbaiki Peralatan Rumah Tangga Listrik

e) Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana

f) Memasang Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Sederhana

g) Memasang Instalasi Penerangan Listrik Gedung Bertingkat

h) Memasang Instalasi Tenaga Listrik Gedung Bertingkat

i) Memperbaiki motor listrik (Mesin-Mesin Listrik / ML)

j) Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektronika (plus PLC)

k) MengoperasikanPeralatan Pengendali Daya Tegangan Rendah

(PDTR)

l) Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik (RPD)

m) Memasang Sistem Pentahanan Instalasi Listrik.

n) Merawat Panel Listrik dan switchgear.

Gambar 4.1

Page 56: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

43

Muatan Lokal

a) Baca Tulis Al-Qur’an

b) English Mooving Clash

c) Teknik Audio Vidio

2) Program Studi Pemeliharaan Mekanik Industri

Dasar Kompetensi Kejuruan:

a) Menjelaskan Dasar Kekuatan

Bahan & Komponen Mesin

b) MenjelaskanPrinsipDasar

Kelistrikan & Konversi

Energi

c) Menjelaskan Prinsip Dasar Perlakuan Logaml

d) Menjelaskan Proses Dasar Kejuruan Mesin

e) Menerapkan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)

Kompetensi Kejuruan:

a) Memindahkan Material Secara Manual

b) Menggunakan Peralatan Pembanding / Alat Ukur Dasar

c) Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

d) Menggunakan Perkakas Tangan

e) Menggunakan Perkakas Bertenaga / Operasi Digenggam

f) Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

g) Melakukan Rutinitas Las Oksi-Asetilen (Las Karbit)

h) Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur

Manual / Las Gas (Metal)

i) Membaca Gambar Teknik

j) Memonitor dan Mencatat Kondisi Peralatan

k) Mendatarkan & Menyebariskan Mesin / Komponen

Permesinan

l) Membongkar / Memperbaiki / Mengganti / Merakit dan

Memasang Komponen Permesinan

Gambar 4.2

Page 57: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

44

m) Memelihara & Memperbaiki Rakitan Penggerak / Pmb Mkn

n) Memelihara Komponen Sistem Hidrolik.

o) Memelihara & Memperbaiki Komponen Sistem Hidrolik

p) Memelihara Komponen Sistem Pneumatik

q) Memperbaiki Komponen System Pneumatik

r) Mendiagnosa dan memperbaiki Kesalahan pada

Peralatan/komponen listrik AC/DC samp dgn 240V

s) Memperbaiki/mengoreksi kesalahan pd rangkaian listrik

Muatan Lokal

a) Baca Tulis Al-Qur’an

b) English Mooving Clash

c) Merawat/membongkar,memperbaiki motor bensin.

3) Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

Dasar Kompetensi Kejuruan:

a) Memahami dasar-dasar

kejuruan mesin

b) Memahami proses-proses

dasar pembentukan logam

c) Menjelaskan Proses-proses

mesin konversi energi

d) Menginterpretasikan gambar teknik

e) Menerapkan Prosedur keselamatan, K3.

f) Meng.Per dan perlengkapan ditempat kerja

g) Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools)

Kompetensi Kejuruan:

a) Memperbaiki sistem hidrolik dan kompresor udara

b) Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian,pemtPanas

c) Mengoverhaul sistem pendingin dan komponen-komponenya

d) Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin

Gambar 4.3

Page 58: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

45

e) Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel

f) Memelihara/servis engine dan komponen-komponennya

g) Memperbaiki unit kopling dan komp.sistem pengoperasian

h) Memelihara transmisi

i) Memelihara unit final drive/gardan

j) Memperbaiki poros penggerak roda

k) Memperbaiki roda dan ban

l) Memperbaiki sistem rem

m) Memperbaiki sistem kemudi

n) Memperbaiki sistem suspensi

o) Memelihara Baterai

p) Memp.kerusakan ringan Rangk./ sistem kelistrikan,pengaman

q) Memperbaiki sistem pengapian

r) Memperbaiki sistem starter dan pengisian

s) Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)

Muatan Lokal

a) Baca Tulis Al-Qur’an

b) Teknik sepeda motor matic dan Konvensional

c) English Conversation

4) Program Keahlian Administrasi Perkantoran

Dasar Kompetensi Kejuruan:

a) Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran

b) Mengaplikasikan

Keterampilan Dasar

Komunikasi

c) Menerapkan Prinsip-Prinsip

Kerjasama dengan Kolega

Dan Pelanggan

d) Mengikuti Prosedur keamanan,

keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Kompetensi Kejuruan:

Gambar 4.4

Page 59: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan
Page 60: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

47

c) Memproses Dokumen Dana Kas di Bank

d) Memproses Entri Jurnal

e) Memproses Buku Besar

f) Mengelola Kartu Piutang

g) Mengelola Kartu Persediaan

h) Mengelola Kartu Aktiva Tetap

i) Mengelola Kartu utang

j) Menyajikan Laporan Harga Pokok Produk

k) Menyusun Laporan Keuangan

l) Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak

m) Mengoperasikan Paket Program pengolah Angka/Spreadsheet

n) Mengoperasikan Aplikasi Komputer Akuntansi

Muatan Lokal

a) Baca Tulis Al-Qur’an

b) Mengelola Usaha Koperasi Sekolah dan Usaha Bengkel

c) Teori produktif

d) Praktik

Page 61: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

48

Gambar 4.6

Tampak depan gedung SMK

dan SMA Triguna Utama

Gambar 4.7

Tampak dalam gedung SMK

Triguna Utama

Gambar 4.8

Masjid SMK dan SMA Triguna Utama

Page 62: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

49

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Untuk mendapatkan data maka peneliti melakukan observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Dari observasi peneliti mengamati budaya-budaya beragama yang

terlaksana di SMK Triguna Utama dan pelaksanaan pembelaaran Pendidikan

Agama Islam di dalam kelas.Untuk wawancara peneliti melakukan wawancara

dengan Kepala Sekolah SMK Triguna Utama, Wakil Kepala Sekolah SMK

Triguna Utama, Guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa.Untuk dokumentasi

peneliti mengambil data atau dokumen-dokumen sekolah dan mengambil gambar

tentang budaya beragama di SMK Triguna Utama.

Pada observasi peneliti melakukan tiga fase.Pertama yaitu fase pra observasi,

peneliti melaukan observasi untuk megetahui apakah ada budaya beragama di

SMK Triguna Utama. Kedua yaitu fase saat observasi, pada saat observasi dengan

waktu yang sudah ditentukan peneliti mengamati budaya apa saja yang diterapkan

di sekolah baik di dalam maupun di luar kelas. Ketiga fase pasca observasi pada

fase ini peneliti peneliti menemukan budaya beragama di SMK Triguna Utama

dimulai sejak memasuki gerbang sampai bel pulang sekolah berbunyi.

Wawancara yang digunakan oleh peneliti yaitu wawancara yang mendalam

meliputi budaya beragama apa saja yang dilaksanakan di SMK Triguna Utama.

Wawancara yang dilakukan dengan responden sesuai teknik purposive sampling

yaitu mengambilsumber data atas pertimbangan tertentu. Adapun wawancara

dilakukan oleh sumber yang menurut peneliti paling tahu akan budaya beragama

di sekolah, yaitu: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Pendidikan

Agama Islam, dan beberapa siswa.

Teknik dokumentasi peneliti mengambil data atau dokumen-dokumen

sekolah seperti: gambaran umum tentang sekolah, data guru dan siswa dan lain-

lain. Selain mengambil data-data sekolah yang diperlukan peneliti mengambil

gambar tentang budaya beragama di sekolah.

Page 63: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

50

C. Deskripsi Data

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Triguna Utama

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Triguna Utama masih

menggunakan kurikulum KTSP 2006. Dalam kurikulum KTSP Pendidikan

Agama Islam mencakup lima aspek, yaitu: al-Qur’an, Aqidah, Akhlak, Fikih, dan

Sejarah Kebudayaan Islam.

Pada pembelaran Pendidikan Agama Islam di kelas X guru Pendidikan

Agama Islam menggunakan buku yang diterbitkan oleh mediatama. Kelima aspek

Pendidikan Agama Islam dalam buku ini mencakup:

a. Al-Qur’an

Kajian al-Qur’an pada kelas X ini mencakup surat : al-Baqarah ayat 30, al-

Mukminun ayat 12-14, az-Zariyat ayat 56, an-Nahl ayat 78, yang mengkaji

tentang perilaku manusia di muka bumi sebagai khalifah. Kemudia surat al-

An’am ayat 162-163 dan al-Bayyinah ayat 5 yang mengkaji tentang

keihklasan dalam beribadah. Surat al-A’raf ayat 180 yang mengkaji tentang

sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna dan bagaimana

berdo’a dengan mengucapkan namaNya.

b. Akidah

Kajian Akidah pada kelas X yaitu meningkatkan keimanan kepada Allah

melalui sifat-sifatnya yang terkandung dalam Asmaul Husna.

c. Akhlak

Kajian Akhlak pada kelas X mengkaji tentang perilaku terpuji dengan

membiasakan perilaku husnudzan.

d. Fikih

Kajian fikih pada kelas X meliputi kedudukan al-Quran dan al-Hadis sebagai

sumber hukum Islam, pemehaman hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah

ibadah.

e. Sejarah Kebudayaan Islam

Pada kelas X ini sejarah yang dikaji adalah mengenai keteladanan Rasulullah

Saw dalam membina umat ketika periode Makkah.

Page 64: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

51

Peneliti melakukan OBservasi di dalam kelas X Otomotif B dengan materi

QS. al-A’raf ayat 180 yang mengkaji tentang sifat-sifat Allah yang terkandung

dalam Asmaul Husna dan bagaimana berdo’a dengan mengucapkan namaNya.

Dengan standar kompetensi meningkatkan keimanan kepada Allah melalui sifat-

sifatNya.Dan kompetensi dasar memahami makna dari QS.Al-A’raf ayat 180.

QS. Al-A’raf ayat 180 menjelaskan tentang sifat-sifat Allah yang terkandung

dalam Asmaul Husna, dan menjelaskan tentang bermohon atau berdo’a hanya

kepada Allah dengan menyebut namaNya.

Peneliti disini akan memaparkan hasil OBservasi pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di dalam kelas X OB.

a. Kegiatan awal

Guru memasuki ruangan dengan mengucap salam dan dijawab oleh siswa.

Setelah mengucapkan salam guru memandu siswa untuk bershalawat dan

membaca do’a sebelum memulai pembelajaran dan siswa mengikutinya.

Setelah melihat barisan duduk siswa yang belum rapi guru memerintahkan

siswa untuk merapikan barisannya, setelah barisan siswa rapi guru

menanyakan materi sebelumnya, dan hanya ada beberapa siswa yang masih

mengingat materi sebelumnya.

b. Kegiatan inti

Guru memerintahkan siswa menulis QS. Al-A’raf ayat 180 beserta

terjemahannya. Ketika kegiatan ini berlangsung masih ada siswa yang belum

menulis ayat tersebut. Selanjutnya guru menawarkan kepada siswa untuk

menjelaskan intisari dari QS. Al-A’raf ayat 180 dan ada satu siswa yang

menawakan diri untuk menjelaskan intisari dari QS. Al-A’raf ayat 180.

Setelah itu guru memberikan apresiasi kepada siswa tersebut dengan memuji

keberaniannya dan memberi ucapan terimakasih serta tepuk tangan.

Kemudian guru memerintahkan beberapa siswa untuk menjelaksan kembali

intisari dari QS. Al-A’raf ayat 180. Setelah beberapa siswa menjelaskan

intisari dari QS. Al-A’raf ayat 180 guru menambahkan penjelasan dari

beberapa siswa tersebut.

Page 65: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

52

c. Kegiatan akhir

Guru memberikan kesimpulan dari QS. Al-A’raf ayat 180 dan siswa

menyimaknya. Setelah itu gurumempersilahkan siswa untuk bertanya dan

tidak ada siswa yang ingin bertanya. Setelah bel berbunyi guru menutup kelas

dengan memandu siswa membaca do’a penutup kelas dan shalawat, pada saat

membaca do’a penutup dan shalawat siswa kurang menghayati pembacaan

do’a dan shalawat tersebut.

Pembelajaran yang sifatnya teori saja di dalam kelas hanya menyentuh aspek

kognitif siswa. Untuk aspek afektif dan psikomotorik belum tersentuh. Tujuan

Pendidikan Agama Islam adalah bukan hanya siswa mengerti akan keagamaannya

akan tetapi siswa mampu bersikap dan mengaplikasikan materi yang

didapatkannya di dalam kelas.

Dari hasil observasi di dalam kelas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pemahaman QS.Al-A’raf ayat 180 di dalam kelas saja belum cukup untuk siswa

mengetahui dan mengamalkan berdo’a dengan khusyuk disertai menyebut

asmaNya.Dengan tidak bisaya siswa mengaplikasin pembelajaran yang mereka

dapat di dalam kelas maka jelas bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam ini tidak

dapat dicapai oleh karena itu, butuh adanya kontribusi budaya beragama di

sekolah guna mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

2. Pelaksanaan Budaya Beragama di SMK Triguna Utama

Budaya merupakan satu set perilaku, ide, adat-istiadat atau kesenian, dan

wujud benda yang diciptakan oleh seseorang atau sekelompok orang dan diikuti

oleh orang lain secara terus menerus. Budaya beragama di SMK Triguna Utama

adalah tatanan, perilaku atau benda yang bernafaskan islami.

Ketika peneliti memasuki gerbang SMK Trigunma Utama terlihat bahwa

adanya budaya di sekolah ini. Dengan bukti masjid SMK Triguna Utama yang

diletakkan di depan sekolah. Dengan struktur bangunan seperti ini maka peneliti

dapat melihat bahwa masjid yang diletakan didepan sekolah ini memiliki fungsi

Page 66: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

53

yang banyak.Fungsi masjid ini adalah sarana ibadah dan pendukung terlaksananya

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Adapun budaya beragama di SMK Triguna Utama yang mencakup set ide dan

perilaku yaitu dengan adanya peraturan-peraturan siswa yang mana di dalamnya

terkandung pembetukkan akhlak siswa. Kegiatan sekolah pun berkontribusi

terlaksananya pembelajaran Pendidikan Agama Islam, seperti adanya BTQ dan

Perayaan Hari Besar Islam (PHBI). Untuk adat-istiadat atau kesenian budaya yang

diterapkan di SMK Triguna Utama yaitu adanya estrakurikuler marawis. Dan

wujud fisik atau benda yang menjadi budaya islami di SMK Triguna Utama

adalah adanya masjid dan dekorasi sekolah yang dihiasi dengan Asmaul Husna.

Budaya beragama di SMK Triguna Utama dimulai sejak awal berdirinya

sekolah. Budaya yang di terapkan didukung oleh seluruh pihak sekolah terutama

guru Pendidikan Agama Islam. Guru Pendidikan Agama Islam sangat berperan

dalam penerapan budaya di sekolah ini.

Dalam keseharian budaya beragama di SMK Triguna Utama sudah diterapkan

sejak siswa memasuki gerbang sekolah sampai bel pulang sekolah. Budaya

beragama di SMK Triguna Utama ada yang sifatnya setiap hari, setiap minggu,

setiap bulan, dan setiap tahun. Adapun secara kesluruhan budaya beragama di

SMK Triguna Utama adalah:

a. Memberi salam atau berjabat tangan dengan guru dan sesama siswa

b. Membaca do’a sebelum memulai pembelajaran dan sesudah berakhir

pembelajaran.

c. Membaca Shalawat Nabi sebelum memulai pelajaran Pendidikan Agama

Islam

d. Toleransi terhadap sesama umat dan antar umat beragama

e. Melaksanakan shalat zuhur berjama’ah

f. Membaca QS. Yasin

g. Tadarus sebelum shalatJum’at

h. Infak

i. Menggunakan pakaian muslim

j. Keputrian

Page 67: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

54

k. Muhadharah

l. Marawis

m. Tilawah al-Qur’an

n. Pengajian bulanan untuk para guru

o. Pelaksanaan PHBI (Perayaan Hari Besar Islam).

Adapun waktu pelaksanaannya adalah memberi salam atau berjabat tangan

dengan guru atau sesama siswa dilakukan setiap hari. Membaca do’a dilakukan

setiap hari sebelum dan sesudah pembelajaran. Membaca shalawat dilakukan

setiap memulai dan mengakhiri pembelajaran Pendidikan Agama Islam oleh guru

Pendidikan Agama Islam sebelum dan sesudah memulai pembelajaran.

Melaksanakan shalat zuhur berjama’ah dilakukan setiap hari. Membaca QS. Yasin

dilaksanakan setiap pagi di hari Jum’at sebelum memulai pembelajaran atau

sehabis bel masuk berbunyi. Tadarus dilakukan sebelum memulai shalatJum’at

bagi siswa laki-laki. Infak dilakukan setiap hari Jum’at. Menggunakan pakaian

muslim di hari Jum’at. Keputrian dilaksanakan setiap hari Jum’at ketika siswa

laki-laki shalatJum’at. Muhadhoroh, marawis, dan tilawah al-Qur’an dilakukan

seminggu sekali pada hari sabtu. Pengajian bulanan untuk para guru dilaksanakan

sebulan sekali untuk waktu pelaksanaannya tergantung situasi dan kondisi para

guru. Dan pelaksanaan PHBI dilaksanakan setahun sekali.

Budaya beragama yang diterapkan di SMK Triguna Utama memiliki beberapa

tujuan, dan adapun salah satu tujuannya yang dilampirkan oleh kepala sekolah

bapak Nirachmat S.Pd adalah menjadikan anak berakhlakul karimah.1

Budaya beragama yang diterapkan oleh guru Pendidikan Agama Islam sesuai

dengan materi pembelajaran yang diajarkan kepada siswa. Tujuan adanya budaya

beragama di dalam maupun di luar kelas menurut guru Pendidikan Agama Islam

adalah menjadikan siswa aktif dalam keagamaannya. Guru Pendidikan Agama

Islam membiasakan siswa untuk berperilaku baik mulai dalam kelas.

1Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Triguna Utama pada tanggal 19

September 2014

Page 68: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

55

Dari observasi peneliti penerapan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam

penerapan budaya beragama sebagai berikut:

Dari kegiatan pembelajaran yang guru Pendidikan Agama Islam dalam sehari-

hari dapat dilihat budaya yang diterapkan di dalam kelas seperti; memberi salam,

membaca do’a sebelum dan sesudah pembelajaran, serta membaca shalawat.

Tujuan dari guru Pendidikan Agama Islam membiasakan siswa untuk membaca

shalawat adalah agar siswa terbiasa mengucapkan kalimat thoyibah setiap

harinya.2

Guru Pendidikan Agama Islam juga membiasakan siswa berani di dalam kelas.

Guru Pendidikan Agama Islam memberikan stimulus agar siswa aktif di dalam

kelas.

Bukan hanya di dalam kelas saja guru Pendidikan Agama Islam menerapkan

budaya beragma bagi siswa. Di luar kelas guru Pendidikan Agama Islam berperan

aktif dalam penerapan budaya beragama di sekolah, misalnya membaca QS. Yasin

pada hari Jum’at pagi dipimpin oleh guru Pendidikan Agama Islam, shalatzuhur

berjama’ah dipandu oleh guru Pendidikan Agama Islam, dan lain sebagainya.

Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan budaya beragama di

SMK Triguna Utama adalah memberi teori dan contoh kepada siswa akan budaya-

budaya yang ada. Selain itu, guru Pendidiakn Agama Islam turut serta mengawasi

siswa dalam pelaksanaan budaya-budaya tersebut.

Budaya beragama di SMK Triguna Utama tidak akan berjalan tanpa adanya

faktor-faktor pendukung. Adapun faktor pendukung terlaksananya budaya

beragama di SMK Triguna Utama adalah seluruh jajaran guru SMK Triguna

Utama, seluruh karyawan SMK Triguna Utama, staff dan pengurus YPITU

(Yayasan Perguruan Islam Triguna Utama), sarana dan prasarana, kurikulum, dan

lain-lain.3

2Hasil wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam SMK Triguna Utama pada

tanggal 18 September 2014

3Hasil wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam SMK Triguna Utama pada

tanggal 18 September 2014

Page 69: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

56

Kegiatan sekolah pun mendukung akan pelaksanaan budaya beragama di sekolah.

Misalnya, adanya BTQ (Baca Tulis Qur’an) membantu siswa untuk mempelajari

tentang Agama Islam baik qiro’ah maupun ibadah, baik secara teori maupun

praktik.

BTQ diterapkan untuk kelas X (sepuluh) dan dilaksanakan setiap hari. Materi

yang di ajarkan dalam BTQ mengenai bacaan Al-Qur’an beserta tajwidnya juga

mengenai ibadah, mulai dari bacaan wudu, tata cara berwudu, bacaan shalat, tata

cara shalat dan lain-lain.

Terlaksananya budaya beragama di SMK Triguna Utama bukan berarti tidak ada

hambatan dalam pelaksanaannya. Adapun faktor penghambat terlaksananya

budaya beragama di SMK Triguna Utama adalah beberapa guru yang kurang

peduli terhadap budaya yang ada, kesibukan guru, latar belakang siswa yang

berbeda-beda, persamaan presepsi siswa, dan masjid yang kurang luas.

Budaya beragama yang ada pun tidak jarang dilanggar oleh siswa atau ada

beberapa siswa yang tidak menerapkannya. Untuk siswa yang tidak mengkuti

kegiatan beragama di SMK Triguna Utama akan mendapat sanksi dari guru

bidang kesiswaan dan guru. Dari beberapa faktor yang dijelaskan sebelumnya

peneliti simpulkan bahwa bahwa budaya beragama di SMK Triguna Utama belum

sepenuhnya berjalandengan baik.

Guru selalu memberi motivasi bahkanmemaksapara siswa untuk menjalankan

budaya beragama yang ada di SMK Triguna Utama, sebabtanpa adanya paksaan

tidak sedikit siswa yang tidak melaksanakannya, tetapi pada umumnya siswa

ikhlas menjalankannya.

Permasalahan yang ada bahwa masih banyak siswa yang terpaksa menjalankan

budaya beragama di sekolah, dan juga masih terlihat kurang rapi dalam

pelaksanaan budaya beragama di SMK Triguna Utama.

Dari data peneliti saran dari Bpk Choirudin selaku wakil kepala sekolah SMK

Triguna Utama bidang kemahasiswaan ia ingin siswa dibiarkan tanpa ada

paksaan. Guru hanya membimbing dan mengarahkan siswa tanpa harus

Page 70: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

57

memarahinya, tujuannya agar siswa bisa sadar dengan sendirinya akan

kewajibannya selaku muslim.4

Budaya beragama di SMK Triguna Utama memberikan pengaruh yang positif

kepada siswa. Siswa bisa lebih sadar dengan keagamannya dengan adanya budaya

beragama di sekolah.

Dari data yang peneliti peroleh budaya beragama yang diterapkan di SMK

Triguna Utama sudah berhasil membentuk karakter siswa menjadi lebih baik,

akan tetapi guru hanya bisa melihat keberhasilan tersebut terbatas di sekolah saja.

Oleh karenanya penting bagi guru menanamankan motivasi beragama kepada

siswa agar siswa bisa melanjutkan kebiasaan beragama yang ada di sekolah ke

lingkungan di luar msyaakat.

Budaya beragama di sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya

pemahaman keagamaan yang ditanamkan kepada siswa sejak ia kecil. Orang tua

pendidik yang paling pertama mendidik anak haruslah menanamkan budaya-

budaya positif kepada anak sejak mereka kecil.Adapun budaya-budaya positif

yang bisa diterapkan di rumah adalah membiasakan anak shalat berjama’ah,

berbicara yang baik kepada orang tua, memerintahkan anak untuk berperilaku

bersih, mengingatkan anak untuk berdo’a sebelum dan sesudah makan, berdo’a

sebelum dan sesudah tidur, dan lain sebagainya.

Guru dan orang tua harus bekerja sama dalam rangka penerapan budaya

beragama. Tidak hanya di sekolah saja budaya beragama diterapkan begitupun

sebaliknya. Akan tetapi alangkah baiknya budaya beragama tersebut dapat

diterapkan baik di sekolah maupun di rumah. Dengan ini anak akan sadar akan

keagamaannya dan akan membentuk akhlak anak menjadi lebih baik.

D. Pembahasan

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di dalam kelas yang hanya 90 menit

dalam seminggu menjadi masalah yang krusial di Negara ini.Waktu yang hanya

4Hasil wawancara wakil kepala sekolah bidang kemahasiswaan SMK Triguna Utama

pada tanggal 23 September 2014

Page 71: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

58

2x45 menit dalam seminggu ini tetntu tidak cukup untuk mencapai tujuan

Pendidikan Agama Islam.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah memiliki tantangan yang

besar. Jika membicarakan tujuan Pendiidkan Agama Islam secara umum yaitu

meningkatkan keimanan, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang

agma Islam, maka pembelajaran yang masih bersifat teori di dalam kelas belum

bisa meningkatkan keimanan, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang

agama Islam.

Jadi apa yang bisa diperoleh peserta didik dalam pembelajaran yang hanya 90

menit di dalam satu minggu. Jika hanya sebatas memberikan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam yang lebih menekankan kepada aspek kognitif, mungkin

guru bisa melakukannya, tetapi kalau memberikan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam yang meliputi aspek afektif dan psikomotorik, guru akan mengalami

kesilitan.

Dengan adanya problematika pembelajaran Pedidikan Agama Islam maka

SMK Triguna Utama membuat rancangan pengembangan budaya beragma di

sekolah guna tercapainya tujuan Pendidikan Agama Islam.

Budaya beragama di SMK Triguna Utama berkontribusi untuk terlaksananya

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.Dengan lingkungan sekolah

yang bernuansa islami. Buakan hanya lingkungan sekolah saja yang bernuansa

islami akan tetapi peraturan-peraturan sekolah dan kegiatan-kegiatan di sekolah

dijiwai dengan jiwa islami. Wujud nyata dari adanya budaya di sekolah tersebuat

adalah adanya masjid yang diletakan di depan sekolah.

Adapun kontribusi budaya beragama dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam adalah sebagai berikut:

1. Budaya yang merupakan tatanan atau peraturan di sekolah seperti: disiplin di

dalam sekolah, memberi salam, membaca do’a sebelum dan sesudah memulai

pembelajaran, toleransi antar umat beragama, shalat zuhur berjama’ah,

membaca QS. Yasin, tadarus sebelum shalat Jum’at, shalat duha bagi siswa

kelas XII dan menggunakan pakaian muslim di hari Jum’at.

Page 72: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

59

2. Budaya yang merupakan kegiatan di sekolah seperti: infak, keputrian,

muhadharah, tilawah al-Qur’an, dan pelaksanaan PHBI.

3. Budaya yang merupakan wujud benda seperti adanya masjid dan dekorasi

sekolah yang dihiasi dengan Asmalul Husna.

Dari budaya-budaya tersebut terkandung nilai-nilai Pendidikan Agama

Islam.Budaya yang disebutkan di atas mencakup kelima aspek Pendidikan Agama

Islam.

Aspek al-Qur’an yang terkandung dalam budaya beragama di sekolah seperti

adanya kegiatan BTQ, pembacaan QS.Yasin, dan adanya tilawah al-Qu’an.

Dengan adanya kegiatan tersebut maka siswa akan mampu membaca al-Qu’an

dengan baik. BTQ yang diajarkan bukan hanya terkait bacaan al-Qur’an saja akan

tetapi mencakup ibadah.

Aspek Akidah yang terkandung dalam budaya beragama di sekolah seperti:

membaca do’a sebelum dan sesudah memulai pembelajaran, dan do’a sehabis

shalat. Membaca do’a berarti meyakini bahwa Allah akan mengijabah do’a

mereka. Yang demikian ini merupakan aplikasi dari bentuk keimanan siswa, siswa

meyakini bahwa mereka hanyalah memohon atau miminta kepada Allah. Maka

dengan adanya budaya beragma seperti ini keimanan siswa akan tangguh.

Aspek Akhlak yang terkandung dalam budaya beragama di sekolah seperti:

disiplin di dalam sekolah, memberi salam dan berjabat tangan dengan guru. Yang

demikian merupakan suatu aplikasi dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Budaya yang diterapkan seperti ini kepada siswa tentunya akan tertanam akhlakul

karimah dalam diri siswa.

Aspek Fikih yang terkandung dalam budaya beragama di sekolah seperti:

adanya BTQ yang mengajarkan tata cara beribadah dan shalatberjama’ah. Dengan

adanya budaya beragama seperti ini maka pembelajaran Pendidikan Agama Islam

sudah teraplikasi.Dengan adanya shalat berjam’ah siswa diajarkan untuk terbiasa

dalam shalat yang merupakan suatu kewajiban.Adanya BTQ dan shalat

berjama’ah bertujuan agar siswa bisa mengaplikasikannya di luar sekolah di

dalam kehidupn sehari-harinya.

Page 73: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

60

Aspek Sejarah Kebudayaan Islam yang terkandung dalam budaya beragama

di sekolah yaitu seperti adanya Perayaan Hari Besar Islam dan adanya kegiatan

estrakurikuler marawis. Dalam perayaan Hari-hari Besar Islam di SMK Triguna

Utama bukan hanya memanggil penceramah saja akan tetapi adanya perlombaan-

perlombaan salah satuny adalah lomba pidato. Lomba pidato ini merupakan

aplikasi dari materi yang siswa dapat kemudian dituangkan melalui tulisan dan

dipresentasikan di depan umum. Dengan ini maka pembelajaran Pendidikan

Agama Islam sudah teraplikasikan.

Saran dari peneliti untuk Perayaan Hari Besar Islam alangkah baiknya adanya

pemanfaatan mading. Dengan cara dibuat lomba menulis kisah para Nabi atau

para Sahabat Nabi, dengan semenarik mungkin. Bukan hanya tulisan tetap juga

bisa dengan gambar atau komik. Yang seperti ini akan menjadikan siswa

terpancing untuk mengeluarkan bakatnya.

Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di dalam kelas yang hanya sifanya teori belum bisa

membentuk akhlak siswa.Oleh karenanya guru Pendidikan Agama Islam

membutuhkan kontribusi budaya beragama guna tercapainya tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan.

Page 74: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

61

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah peneliti menguraikan hasil penelitian tentang pelaksanaan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap budaya beragama di SMK

Triguna utama, dan sesuai rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Triguna Utama masih

menggunakan kurikulum KTSP 2006. Dalam kurikulum KTSP Pendidikan

Agama Islam mencakup lima aspek, yaitu: al-Qur’an, Aqidah, Akhlak, Fikih,

dan Sejarah Kebudayaan Islam. Pada pembelaran Pendidikan Agama Islam di

kelas X guru Pendidikan Agama Islam menggunakan buku yang diterbitkan

oleh Mediatama. Pembelajaran di dalam kelas masih bersifat kognitif, belum

menyentuh aspek afektif dan psikomotorik. Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di dalam kelas yang sifatnya teori saja belum cukup untuk mencapai

tujuan Pendidikan Agama Islam. Oleh karenyanya, butuh adanya kontribusi

budaya beragama guna mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam yang

ditetapkan.

2. Budaya beragama di sekolah dapat memberikan kontribusi untuk mencapai

tujuan Pendidikan Agama Islam. Siswa mampu membaca al-Qur’an dapat

dilakukan dengan adanya kegiatan BTQ. Peningkatan keimanan siswa dapat

dilakukan dengan adanya budaya berdo’a sebelum dan sesudah memaulai

pembelajaran, serta berdo’a sehabis shalat. Penanaman akhlak bagi siswa

dapat dilakukan dengan berberilaku disiplin, memberikan salam dan berjabat

tangan. Pengaplikasian dari kajian fikih dapat dilakukan dengan adanya shalat

zuhur dan shalat duha berjama’ah. Untuk mempelajari sejarah Islam dapat

dilaksanakan dengan adanya Peringatan Hari Besar Islam. Dengan adanya

budaya beragama di sekolah seperti ini tentu sangat berkontribusi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Page 75: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

62

B. Implikasi

Pelaksanaan budaya beragama di SMK Triguna Utama memberikan pengaruh

positif terhadap siswa. Pengeruh positif ini dapat dilihat dari perubahan perilaku

siswa, berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa, siswa merasakan pengaruh

yang positif seperti, solat tanpa disuruh dan solat tepat pada waktunya. Maka

budaya beragama di SMK Triguna Utama harus tetap dipertahankan.

C. Saran

1. Untuk Mahasiswa

a. Penelitian ini harus dikembangkan kembali dan diperluas kembali.

2. Untuk Guru

a. Saling bekerjasama dalam rangka peningkatan keagamaan siswa

b. Jangan menitik beratkan budaya beragama yang ada di sekolah kepada

guru Pendidikan Agama Islam saja

c. Senantiasa mengontrol perkembangan keagamaan siswa

d. Selalu memberikan teladan yang baik terhadap siswa

3. Untuk Sekolah

a. Melengkapi sarana dan prasana yang belum ada

b. Mengontrol para guru dalam pelaksanaan budaya beragama

c. Meningkatkan kualitas sekolah baik dari segi guru maupun siswa

4. Untuk Pemerintah

a. Tingkatkan kualitas pendidikan bangsa dalam rangka mencerdaskan

anak bangsa dan memperbaiki moral anak bangsa.

Page 76: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

66

LAMPIRAN 1

Foto Kegiatan Keberagamaan Siswa SMK Triguna Utama

Siswa sedang berwudhu untuk

menjalankan solat dzuhur

Siswa sedang berwudhu untuk

menjalankan solat dzuhur

Siswa putri sedang menjalankan

solat dzuhur berjama’ah

Siswa putra sedang menjalankan

solat dzuhur berjama’ah

Page 77: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

67

Siswa sedang bersalaman dengan

guru

Siswa hendak bersalaman dengan

guru

Pembacaan QS. Yasin di hari

Jum’at

Pelaksanaan Pembelajaran PAI

(Pendidikan Agama Islam) di kelas

Tadarus

Page 78: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

68

LAMPIRAN II

Instrumen Penelitian

A. Observasi

1. Gambaran umum sekolah

2. Kondisi umum sekolah, guru, siswa, kariyawan dll

3. Proses pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam)

4. Proses kegiatan keberagamaan di sekolah

B. Dokumentasi

1. Data dan profil sekolah

2. Struktur organisasi

3. Data guru dan staff karyawan

4. Sarana dan prasarana

5. Foto-foto tentang kegiatan keagamaan di SMK Triguna Utama

C. Wawancara

1. Wawancara Kepala Sekolah

2. Wawancara Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan

3. Wawancara Guru PAI (Pendidikan Agama Islam)

4. Wawancara Siswa

Page 79: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

69

LAMPIRAN III

Catatan Lapangan dan Hasil Wawancara

Catatan Lapangan 1

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari dan Tanggal : Rsbu, 17 September 2014

Jam : 09.00

Lokasi : Ruang Kepala Sekolah

Sumber Data : Bpk. Nirachmat S.Pd.

Deskripsi Data :

Peneliti berkunjung ke SMK Triguna Utama bertujuan untuk meminta izin

melaksanakan peneletian kepada Kepala Sekolah SMK Triguna Utama yaitu Bpk.

Nirachmat S.Pd. Disini peneliti menjabarkan ingin meneliti tetang budaya beragama

di SMK Triguna Utama.

Interpretasi Data :

Peneliti memperoleh izin untuk melaksanakan penelitian di SMK Triguna Utama.

Peneliti memperoleh sedikit informasi tentang adanya budaya beragama di SMK

Triguna Utama

Page 80: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

70

Catatan Lapangan 2

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari dan Tanggal : Kamis, 18 September 2014

Jam : 14.30

Lokasi : Ruang Masjid

Sumber Data : Bpk. Drs. Robbani A.R

Deskripsi Data :

Wawancara yang dilakukan adalah tanya jawab tentang bagaimana pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dapat merubah akhlak siswa dan peran guru Pendidikan

Agama Islam terhadap Budaya beragama di Sekolah.

Interpretasi Data :

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di dalam kelas saja secara teori tidak dapat

merubah akhlak siswa, maka perlu adanya budaya beragama yang di terapkan di

sekolah.

Page 81: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

71

Catatan Lapangan 3

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Hari dan Tanggal : Kamis, 18 September 2014

Jam : 08.30

Lokasi : Ruang Kelas XI

Sumber Data : Bpk. Drs. Robbani A.R

Deskripsi Data :

Peneliti melakukan pengamatan budaya apa saja yang diterapkan oleh guru

Pendidikan Agama Islam di dalam kelas.

Interpretasi Data :

Sholawat yang diajarkan oleh guru Pendidikan Agama Islam harus diterapkan secara

teratur, karena seseorang yang besholwat akan mendekatkan dirinya kepada Allah

dan Nabi-Nya.

Page 82: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

72

Catatan Lapangan 4

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari dan Tanggal : Jum’at, 19 September 2014

Jam : 10.10

Lokasi : Ruang Kepala Sekolah

Sumber Data : Bpk. Nirachmat S.Pd

Deskripsi Data :

Wawancara yang dilakukan menanyakan mengenai peran Kepala Sekolah terhadap

Budaya Beragama di SMK Triguna Utama dan budaya beragama itu berpengaruh

atau tidak kepada akhlak siswa.

Interpretasi Data :

Budaya beragama sangatlah mampu untuk merubah akhlak siswa, karena budaya

adalah suatu pekerjaan yang dijadikan kebiasaan dan dari kebiasaan tersebut

terbentuklah akhlak.

Page 83: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

73

Catatan Lapangan 5

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Hari dan Tanggal : Senin, 22 September 2014

Jam : 11.45

Lokasi : Masjid Baitul Hikamah SMK Triguna Utama

Sumber Data : SMK Triguna Utama

Deskripsi Data :

Penelitian Melakukan Pengamatan terhadap pelaksanaan sholat dzuhur berjama’ah di

SMK Triguna Utama. Pada sholat dzhuhur masjid tampak penuh sehingga siswa

putra sholat di masjid dan siswa putri sholat berjama’ah di perpustakaan.

Intrepretasi Data :

Sholat berjama’ah apabila dilaksanakan terus menerus akan menjadi kebiasaan dari

kebiasaan ini akan menjadi akhlak.

Page 84: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

74

CatatanLapangan 6

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari dan Tanggal : Kamis, 23 September 2014

Jam : 11.00

Lokasi : Ruang Tata Usaha

Sumber Data : Bpk. Choiruddin S.Pd.

Deskripsi Data :

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti yaitu berdiskusi mengenai faktor pendukung

dan penghambat penerapan budaya beragama di sekolah.

Interpretasi Data :

Guru serta staff karyawan haruslah bekerjasama guna terlaksananya budaya beragama

di sekolah.

Page 85: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

75

CatatanLapangan 7

Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi

Hari dan Tanggal : Rabu, 24 September 2014

Jam : 10.00

Lokasi : Ruang Tata Usaha

Sumber Data : SMK Triguna Utama

Deskripsi Data :

Peneliti mengambil dokumen berupa profil sekolah, struktur organisasi, sarana dan

prasarana, ,kondisi siswa dan guru.

SMK Triguna Utama memiliki sarana dan prasarana yang memadai, guru yang

memadai sesuai bidangnya, dan struktur organisasi.SMK Triguna Utama memiliki

siswa 1023 dan staf guru 57.

Interpretasi Data :

Peneliti mengetahui profil sekolah, sarana dan prasarana, dan kondisi siswa serta

guru.

Page 86: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

76

Catatan Lapangan 8

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari dan Tanggal : Jum’at, 26September 2014

Jam : 09.30

Lokasi : Depan Ruang Kelas

Sumber Data : Dede Rasman

Deskripsi Data :

Peneliti melakukan diskusi dengan siswa mengenai budaya yang ada di sekolah.

Interpretasi Data :

Budaya yang ada di sekolah harus diterapkan dengan rapih, agar siswa dapat

menjalankannya tanpa dengan baik dan tanpa paksaan.

Page 87: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

77

LAMPIRAN IV

Hasil Wawancara

Wawancara 19 sep 2014

Kepala Sekolah

Bpk. Nirachmat S.Pd.

1. Apa itu budaya beragama?

Budaya beragama adalah budaya positif yang bersifat keagamaan yang

diterapkan di sekolah

2. Bagaimana proses penerapan budaya beragama di sekolah?

Prosesnya dari awal masuk sekolah sudah diterapkan budaya beragama

kepada siswa

3. Apa saja bentuk budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Dari awal meraka masuk ke sekolah sudah kita terapkan budaya

bersalaman atau berjabat tangan dengan guru. Adapun budaya beragama

di SMK Triguna Utama antara lain: bersalaman, solat zuhur dan ashar

berjama’ah, muhadhoroh, marawis, mengaji QS. Yasin, memakai baju

muslim, dan perayaan hari besar Islam.

4. Kapan pelaksanaan budaya-budaya tersebut?

Untuk solat dzuhur dan ashar berjama’ah kita lakukan setiap hari,

muhadhoroh dan marawis dilakukan seminggu sekali di hari sabtu,

mengaji QS. Yasin setiap jum’at pagi sebelum memulai pembelajaran,

memakai baju muslim juga pada hari jum’at, dan untuk PHBI kami

lakukan setahun sekali seperti maulid Nabi besar Muhammad Saw. dan

Isra’ Mi’raj.

5. Tujuan apa yang hendak dicapai dari pelaksanaan budaya beragama di SMK

Triguna Utama?

Page 88: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

78

Tujuan yang hendak saya capai sesuai dengan visi kota Tangerang Selatan

yaitu, cerdas, trampill, dan religius. Jadi saya ingin menjadikan pribadi

siswa yang religius, tentunya menjadikan anak berakhlakul karimah.

6. Apakah dengan adanya budaya beragama mampu manjadikan pribadi siswa

yang lebih baik?

Iya menurut saya sudah mampu menjadikan pribadi siswa yang lebih baik,

walaupun tidak sepenuhnya siswa menjadi lebih baik.

7. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan budaya

beragama di SMK Triguna Utama?

Faktor pendukung: hampir semua guru dan karyawan turut serta

mendukung dan melaksanakan budaya beragama di sekolah ini, sarana dan

prasarana yang mendukung, dan kurikulum yang mendukung pula, seperti

adanya BTQ untuk kelas X (sepuluh).

Faktor penghambat: latar belakang siswa yang berbeda-beda, kesibukan

beberapa guru, menyamakan presepsi siswa, dan masjid yang kurang luas.

8. Bagaimana peran bapak dalam pelaksanaan budaya beragama di SMK

Triguna Utama?

Saya hanya mengawasi guru-guru saja, untuk siswa guru PAI yang paling

berperan dalam pelaksanaan budaya beragama ini.

9. Apakah seluruh warga sekolah terlibat dalam penerapan dan pelaksanaan

budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Seluruh warga terlibat dalam penerapan dan pelaksanaan budaya

beragama di sekolah

10. Bagaimana untuk siswa yang beda agama atau non muslim, apakah ada

toleransi dalam budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Tentu ada, siswa yang non muslim sangat toleran terhadap budaya

beragama yang ada di sekolah ini misalnya, ketika solat dzuhur

berjama’ah siswa yang non muslim ini menjaga tas teman-temannya di

kelas. Karena ketika mereka mendaftarkan diri untuk menjadi siswa di

Page 89: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

79

sekolah ini kami memberi pengertian tentang adanya budaya beragama di

sekolah SMK Triguna utama.

11. Menurut bapak sudah sejauh mana keberhasilan penerapan budaya beragama

di sekolah dalam rangka menjadikan pribadi siswa yang lebih baik?

Dari tahun 2001 sampai saat ini yang saya lihat sudah ada

keberhasilannya, untuk di kelas X (sepuluh) mungkin belum terlihat

bahwa budaya beragama itu berpengaruh untuk diri siswa, akan tetapi

ketika mereka kelas XII (dua belas) dan bahkan alumni sikap mereka

sudah berubah menjadi lebih baik, ini pertanda bahwa budaya itu sudah

berhasil menjadikan siswa menjadi pribadi yang lebih baik.

12. Untuk kedapannya apa yang ingin bapak perbaharui dari budaya beragama di

sekolah ini?

Untuk kedepannya saya ingin memberi penghargaan bagi siswa yang

mampu menghapal surat-surat pilihan seperti, QS. Yasin, QS. Al-Mulk,

QS. Al-Waqi’ah, dan lain-lain.

Page 90: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

80

Wawancara 23 September 2014

Wakapsek Bidang Kesiswaan

Bpk. Choiruddin S.Pd.

1. Kapan budaya beragama dimulai?

Budaya beragama sudah dimulai sejak awal masuk sekolah.

2. Apakah hanya dengan pelajaran PAI sudah mampu membentuk pribadi siswa

menjadi pribadi yang baik?

Belum bisa membentuk pribadi siswa menjadi lebih baik jika hanya teori

Pendidikan Agama Islam saja yang diberikan di dalam kelas.

3. Perlukah adanya budaya beragama di sekolah?

Sangat perlu, karena budaya itu adalah cerminan. Dengan adanya budaya

beragama di sekolah siswa dapat beretika baik dan sopan santun.

4. Bagaimana antusias siswa dalam pelaksanaan budaya beragama di sekolah?

Siswa kurang antusias karena menurut mereka ini hanya sebuah peraturan

sekolah. Pelaksanaan budaya beragama di sekolah ini harus ada paksaan

dari paksaan itu mereka akan terbiasa karena di sini pun kami hanya niat

untuk mendidik anak.

5. Apa saja budaya beragama yang ada di SMK Triguna Utama?

Budaya yang kami terapkan bersifat etika dan ibadah, jadi ada beberapa

budaya di sekolah ini, seperti: memberi salam atau berjabat tangan

dengan guru, memberi salam setiap masuk ruangan, solat dzuhur

berjama’ah, pelaksanaan PHBI (Perayaan Hari Besar Islam), membaca

QS. Yasin pada jum’at pagi, dan lain-lain.

6. Apa tujuan dari budaya beragama yang diterapkan di SMK Triguna Utama?

Tujuannya adalah untuk meningkatkan keimanan siswa dan agar siswa

sadar bahwa meraka adalah makhluk Allah.

Page 91: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

81

7. Apakah ada siswa yang melanggar penerapan budaya beragama? Apa

konsikuensinya?

Pasti ada saja siswa yang melanggar. Apabila mereka melanggar mereka

akan dapat hukuman baik dari guru PAI atau pun dari bidang kesiswaan.

8. Apakah budaya beragama memberikan pengaruh yang positif bagi siswa?

Sangat memberi pengaruh yang positif bagi siswa.

9. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan budaya beragama di

SMK Triguna Utama?

Faktor pendukungnya adalah hampir seluruh guru mendukung adanya

budaya beragama di sekolah, yayasan pun mendukung budaya yang ada

di sekolah, sarana dan prasarana. Adapun faktor penghambatnya adalah

masih adanya guru yang kurang perhatian atas penerapan budaya

beragama dan latar belakang siswa yang berbeda baik dari keluarga dan

lingkungan sekitarnya.

10. Bagaimana peran bapak dalam pelaksanaan budaya beragama di SMK

Triguna Utama?

Saya sangat berperan dalam pelaksanaan budaya beragama di sekolah ini,

karena saya terlibat langsung dalam pelaksanaan budaya beragama di

sekolah ini.

11. Menurut bapak, sudah sampai mana keberhasilan penerapan budaya beragama

dalam pembentukkan pribadi siswa yang lebih baik?

Page 92: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

82

Menurut saya, keberhasilan itu ada tetapi belum menyeluruh ke semua

siswa.

12. Kedepannya apa yang ingin bapak perbaiki dari penerapan budaya beragama

di SMK Triguna Utama?

Untuk kedepannya saya ingin siswa tidak terpaksa dalam menjalankan

ibadah. Jadi saya ingim tanpa harus ada paksaan atau pukulan untuk

melakukan ibadah.

Page 93: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

83

Wawancara 18 September 2014

Guru PAI (Pendidikan Agama Islam)

Bpk. Drs. Robbani A.R

1. Apakah hanya dengan pembelajaran PAI di kelas sudah mampu membentuk

pribadi siswa menjadi yang lebih baik?

Belum cukup hanya dengan pembelajaran PAI di kelas membentuk

pribadi siswa yang lebih baik.

2. Apakah perlu adanya budaya beragama di sekolah?

Iya, sangat perlu karena dengan budaya beragama tersebut sangat

membantu untuk pembentukan pribadi siswa.

3. Bagaimana proses penerapan budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Untuk saya sendiri menerapkan budaya beragama di dalam kelas saya

mulai sejak tahun 2005. Untuk budaya di luar kelas kami selaku guru PAI

mengajukannya ke atasan (yayasan) agar budaya-budaya ini berjalan

dengan baik.

4. Apa saja budaya tersebut dan kapan waktu pelaksanaannya?

Budaya tersebut ada di setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, dan setiap

tahun.

Budaya yang berlaku setiap hari seperti: membaca sholawat dan do’a

sebelum dan sesudah pembelajaran, senyum, sapa, salam, dan solat

dzuhur berjama’ah.Budaya yang berlaku setiap minggu seperti: marawis,

muhadhoroh, tilawah Al-Qur’an, membaca surat Yasin pada hari jum’at

pagi sebelum memulai pembelajaran, tadarus sebelum mulai solat jum’at,

keputrian, dan infak setiap jum’at.Budaya yang berlaku setiap bulan

seperti: pengajian bulanan di masjid.Budaya yang berlaku setiap tahun

seperti: pelaksanaan PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) seperti, Isra’

Page 94: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

84

Mi’raj, Maulid Nabi, sedekah untuk hewan qurban dan pesantren kilat

saat bulan Ramadhan.

5. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan budaya beragama di SMK

Triguna Utama?

Sejauh saya lihat ada beberapa siswa yang ikhlas menjalankannya dan ada

beberapa pula yang terpaksa menjalankannya. Sebenarnya siswa itu

dipaksa karena apabila tidak dipaksa sulit untuk siswa menaatinya, akan

tetapi paksaan ini niatnya untuk mendidik siswa tersebut.

6. Apa tujuan dari penerapan budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Tujuannya kami ingin siswa yang sebelumnya pasif dengan keagamaan

menjadi aktif, karena yang biasa menjadi terbiasa dan bisa.

7. Apakah penerapan budaya beragama di SMK Triguna Utama sudah

membantuk pribadi siswa yang lebih baik?

Perlahan mulai terlihat, ketika mereka kelas X karakternya yang

sebelumnya keras ketika kelas XII menjadi sedikit lembut dan sopan, dan

mereka terlihat sudah dewasa.

8. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan budaya beragama di

SMK Triguna Utama?

Faktor pendukung: hampir semua guru mendukung adanya budaya

beragama di sekolah, dan yayasan pun mendukung. Adapun faktor

penghambatnya: kurang kepedulan dari beberapa guru, dan kurang

motivasi siswa.

9. Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?

Untuk guru kami hanya bisa mengajaknya dan untuk siswa kami beri

motivasi untuk menjalankan budaya tersebut.

10. Apakah budaya beragama memberikan pengaruh yang positif untuk siswa?

Sangat memberikan pengaruh yang positif, setidaknya mereka spontan

untuk bersolawat dan bersalaman.

Page 95: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

85

11. Apakah ada yang melanggar pembiasaan budaya beragama di SMK Triguna

Utama? Bagaimana konsikuensinya?

Ada saja, jika siswa yang melanggar dapat hukuman dari guru PAI dan

bidang kesiswaan. Apabila guru yang melanggar hukuman akan diberikan

dari kepala sekolah terlebih dahulu lalu yayasan.

12. Bagaimana peran guru PAI dalam pelaksanaan budaya beragama di SMK

Triguna Utama?

Kami salah satu penggerak yang utama untuk terlaksananya budaya-

budaya beragamam yang ada di sekolah.

13. Menurut bapak, sudah sejauh mana keberhasilan pelaksanaan budaya

beragama di SMK Triguna Utama dalam upaya pembentukkan karakter

siswa?

Kami hanya bisa menilai mereka di sekolah, sejauh yang saya lihat sudah

agak berhasil untuk pembentukan karakter siswa. Sekarang ini anak sudah

terbiasa untuk menyapa dan memberi salam baik terhadap guru maupun

sesama siswa.

Page 96: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

86

Wawancara 26 September 2014

Wawancara Siswa

Ria kelas XI AP (Administrasi Perkantoran)

1. Apakah kamu tahu ada budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Iya saya tahu

2. Apa saja yang kamu ketahui dari budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Muhadhoroh, marawis, solat dzuhur berjama’ah, mengaji QS. Yasin

setiap hari Jum’at., dan lain-lain

3. Apakah kamu terpaksa menjalankan buday aberagama di SMK Triguna

Utama?

Untuk saya tidak berat dan tidak terpaksa sama sekali untuk

melakukannya, karena saya tahu ini adalah sebuah kewajiaban

4. Apakah ada perubahan dalam diri kamu dari budaya beragama yang

diterapkan di SMK Triguna Utama? Seperti apa perubahan itu?

Alhamdulillah ada, sekarang saya menjalankan solat fardhu 5 waktu tanpa

disuruh oleh orang tua atau guru

5. Apakah yang ingin kamu perbaiki dari budaya beragama yang sudah

diterapkan di SMK Triugna Utama?

Tidak ada, saya hanya mengikuti saja dari apa yang dirancang oleh

sekolah.

Page 97: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

87

Wawancara 26 September 2014

Wawancara Siswa

Rahma kelas XI AP (Administrasi Perkantoran)

1. Apakah kamu tahu ada budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Iya saya tahu

2. Apa saja yang kamu ketahui dari budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Muhadhoroh, marawis, solat dzuhur berjama’ah, infak setiap Jum’at,

mengaji QS. Yasin setiap hari Jum’at., dan lain-lain

3. Apakah kamu terpaksa menjalankan buday aberagama di SMK Triguna

Utama?

Saya tidak berat dan tidak terpaksa sama sekali untuk melakukannya,

karena saya tahu ini adalah sebuah kewajiaban

4. Apakah ada perubahan dalam diri kamu dari budaya beragama yang

diterapkan di SMK Triguna Utama? Seperti apa perubahan itu?

Ada, saya sekarang sadar akan solat lima waktu.

5. Apakah yang ingin kamu perbaiki dari budaya beragama yang sudah

diterapkan di SMK Triugna Utama?

Tidak ada, saya hanya mengikuti saja dari apa yang dirancang oleh

sekolah.

Page 98: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

88

Wawancara 26 September 2014

Wawancara Siswa

Suryana kelas XI TKJ (Teknik Komputer Jaringan)

1. Apakah kamu tahu ada budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Iya saya tahu

2. Apa saja yang kamu ketahui dari budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Solat dzuhur berjama’ah, membaca sholawat sebelum dan sesudah

pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam), bersalaman dengan guru

ketika memasuki gerbang sekolah, dan mengaji QS. Yasin pada Jum’at.

3. Apakah kamu terpaksa menjalankan buday aberagama di SMK Triguna

Utama?

Untuk solat dzuhur pasti ada paksaan dari guru, tetapi dari pribadi saya

menjalankannya tanpa terpaksa.

4. Apakah ada perubahan dalam diri kamu dari budaya beragama yang

diterapkan di SMK Triguna Utama? Seperti apa perubahan itu?

Iya ada, sekarang saya solat lima waktu tepat pada waktunya, dan tidak

terpaksa untuk menjalankannya.

5. Apakah yang ingin kamu perbaiki dari budaya beragama yang sudah

diterapkan di SMK Triugna Utama?

Untuk kedepannya yang saya inginkan maximalkan budaya beragama di

sekolah ini, dan untuk mengaji QS. Yasin di hari Jum’at saya ingin

mengajinya disatukan di masjid atau di lapangan tidak sendiri-sendiri di

kelas masing-masing.

Page 99: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

89

Wawancara 26 September 2014

Wawancara Siswa

Dede Rasman kelas XII AK (Akutansi)

1. Apakah kamu tahu ada budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Iya saya tahu ada budaya beragama di sekolah

2. Apa saja yang kamu ketahui dari budaya beragama di SMK Triguna Utama?

Tadarus, solat dzuhur berjama’ah, belajar tilawah kepada guru PAI

(Pendidkan Agama Islam), membaca sholawat sebelum dan sesudah

pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam), dan lain-lain.

3. Apakah kamu terpaksa menjalankan buday aberagama di SMK Triguna

Utama?

Guru pasti memaksa siswa untuk menjalankan budaya-budaya yang ada

di sekolah ini, tetapi untuk saya tidak ada keterpaksaan untuk

menjalankannya, karena saya sadar selaku umat muslim saya wajib

menjalankan itu.

4. Apakah ada perubahan dalam diri kamu dari budaya beragama yang

diterapkan di SMK Triguna Utama? Seperti apa perubahan itu?

Tentu ada, saya merasa lebih rajin beribadah dan lebih religius.

5. Apakah yang ingin kamu perbaiki dari budaya beragama yang sudah

diterapkan di SMK Triugna Utama?

Saya ingin mengadakan tadarus setiap hari, agar bisa membuka hati

teman-teman saya yang masih belum sadar akan agama.

Page 100: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

90

LAMPIRAN V

DATA PSB DAN SISWA PER TINGKAT

Kompetensi Keahlian

Pendaftaran

Siswa Baru

(PSB)

SISWA

Pendaft

ar

Diterim

a

Rom

b

el

Tk.

1

Rom

b

el

Tk.

2

Rom

b

el Tk.3

Rom

b

el Tk.4

Total Siswa

L P L P L P L P L P L P L+P

Teknik Instalasi Tenaga

Listrik 55 - 41 1 1 41 1 1 37 2 49 -

128

Teknik Pemeliharaan

Mekanik Industri 50 - 42 - 1 43 - 1 32 1 26 -

101

Teknik Kendaraan Ringan 150 1 144 1 3 15

5 1 4

16

1 4 151 -

468

Teknik Jaringan Komputer 50 4 44 4 1 46 4 1 34 2 - - - 87

Akutansi 9 30 9 25 1 9 25 1 11 28 1 7 20 100

Administrasi Perkantoran 8 40 8 32 1 8 32 1 10 30 2 10 50 140

TOTAL 322 75 288 63 30

2 63

28

5 60 243 70

1023

Keterangan : Rombel diisi dengan jumlah kelas per tingkat dan per kompetensi keahlian sesuai spektrum 2008

DATA SISWA MENURUT AGAMA DAN UMUR

Agama JUMLAH SISWA

Umur JUMLAH SISWA

Tk. 1 Tk. 2 Tk. 3 Tk. 4 Tk. 1 Tk. 2 Tk. 3 Tk. 4

Islam 356 338 307 ≤15 221 24 -

Protestan 7 7 5 16 107 207 17

Katolik 2 - 1 17 31 85 219

Hindu - - - 18 6 20 60

Page 101: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

91

DATA EKONOMI ORANG TUA SISWA DAN ASAL SEKOLAH SISWA BARU

Ekonomi Orang Tua Siswa

JUMLAH SISWA

Sekolah Jumlah

Siswa

Tk.1 Tk. 2 Tk.3 Tk.4 Asal Pendaftar Diterima

Tk.1

Pra-sejahtera 1 (Miskin) SMP 299

Menengah & Sejahtera MTs 44

TOTAL Paket B 7

TOTAL 350

Budha - - - ≥19 - 9 17

Konghucu - - - TOTAL 365 345 313

TOTAL 365 345 313

Page 102: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

92

TENAGA KEPENDIDIKAN

N

o

Tenaga

Kependidikan

Total

Pegaw

ai

Status

Kepegawaian Pendidikan Usia

Jenis

Kelamin

Kebutuhan

Pegawai

PNS NON

PNS SL

TA

Di

p

S1/

D4

S

2 <35

35-

50 >51 L P Ideal +/-

P

T

P

T

T

P

T

P

T

T

1. Kepala tata usaha 1 1 1 1 1

2 Tenaga teknis

keuangan

2 2 1 1 1

3 Tenaga

perpustakaan

1 1 1 1 1

4 Tenaga

laboratorium

1 1 1 1 1

5 Tenaga teknis

praktek kejuruan

4 4 2 1 1 4 4

6. Pesuruh/ Penjaga

sekolah

3 3 3 3 3

7.

Tenaga

administrasi

lainnya

2 2 1 1

1 1 1 1

TOTAL 13 1

3

8 2 4 3 10 11 2

N

o Nama Mata Pelajaran

Tot

al

Gu

ru

Status

Kepegawaian Pendidikan

lulus

Sertif

i kasi

profe

si

Usia

Jenis

Kelami

n

Kebutuhan

Guru

PNS Non

PNS Di

p

S1/

D4 S2

<3

5

35-

51 ≥51 L P Ideal +/-

G G G G

Page 103: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

93

T T

T

T T

T

1 Normatif

Pendidikan Agama

Islam

3 3 2 1

2 3 3

Bahasa Indonesia 2 2 2 1 2 1 1 2

Pendidikan

Kewarganegaraan &

Sejarah

2 1 1 2

1

2 1 1 2

Pendidikan Jasmani &

Olah Raga

2 2 2

2 2 2

Seni & Budaya 1 1 1 1 1 1 1

BP/ BK 1 1 1 1 1 1

Muatan Lokal 6 5 1 4 2 2 6 6 6

2 Adaptif

Matematika 4 4 3 1 2 2 3 1 4

Bahasa Inggris 3 3 3 3 2 1 3

KKPI 2 1 1 2 2 2 2

IPA 2 2 2 2 1 1 2

IPS 2 1 1 2 1 2 1 1 2

Kewirausahaan 2 1 1 2 2 2 2 2

Fisika 2 1 1 1 1 1 2 2 2

Kimia 1 1 1 1 1 1

3 Produktif

Teknik Instalasi Tenaga

Lsitrik (Elektro)

4 1 3 3

1

1

4 4 4

Teknik Mekanik

Industri (Mesin)

4 4 4

3 4 4 4

Teknik Kendaraan 6 1 5 6 1 5 6 6

Page 104: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

94

Keterangan : PT = Pegawai tetap; PTT = Pegawai Tidak Tetap

Ringan (Otomotif)

Teknik Komputer

Jaringan

4 4 3 1

4 4 4

Akuntansi 2 2 1 1 2 2 1 1 2

Administrasi

Perkantoran

2 2 2

1 2 1 1 2

TOTAL 57 1 30 23 2 47

8 16

3 53 41 16 58

Page 105: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

95

LAMPIRAN VI

SARANA PRAKTEK PENUNJANG PEMBELAJARAN

No Nama Alat Praktek

Kondisi Saat Ini Kebutuhan Alat

Jumlah

Alat

Jumlah

Baik /

Berfungsi

Jumlah

Rusak

Ringan/ Tidak

Berfungsi

Jumlah

Rusak Berat /

Tidak Berfungsi

Jumlah Alat +/-

A Alat Praktek Umum 5 3

8 8-3=

5

Ruang Lab. Komputer

1. Komputer Laptop 5 1 4 40 35

2. Komputer PC 80 80

3. Komputer Server 3 3

4. Router 2 2

5. Switch Hub 10 10

6. Access Point 3 3

7. LCD 3 3

8. Printer 8 8

9. TV/Video 2 2

10.

B

Alat Praktek Kejuruan

Utama

(standar minimal peralatan

Page 106: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

96

kejuruan)

Ruang Praktek Otomotif

1. Engine Scanner EFI 1 1 1

2. Emision Analizer/Co Meter 1 1 1

3. Radiator Cup tester 1 1 1

4. Spooring Set 1 1 1

5. Balancing Machine 1 1 1

6. Engine Crane 1 1 1

7.

8.

9.

10.

Ruang Praktek Listrik

1. Osciloscop 1 1

2. LCD 1 1

3. PLC 5 5

4. Lux Meter Anolog 1 1

5. Clamp Meter Digital 2 2

6. Eart Tester 1 1

7. Tacho Meter 1 1

8. Mikro Meter 3 3

9. Phase Meter 1 1

Ruang Praktek Mesin

Page 107: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

97

Industri

1. Mesin Bubut 15 15 15

2. Mesin Skrap 1 1 1

3. Mesin Bor 1 1 1

4. Gerinda Potong 1 1 1

5. Gerinda duduk 2 2 2

6. Kompresor 1 1 1

7. Mesin Gergaji Potong 2 1

1 2 2-1=

1

8. Tabung Oksigen 1 1 1

9. Tabung Gerinda potong 1 1 1

10. Travo las Listrik 4 3

1 4 4-1=

3

PRASARANA SMK

No Nama Ruang/Area Kerja

Kondisi Saat Ini Kebutuhan Ruang

Jumlah

Ruang

Luas

Rata-

rata

(m2)

Total

Luas

(m2)

Jumlah

Baik

Jumlah

Rusak

Sedang

Jumlah

Rusak

Berat

Jumlah

ruang

Luas

(m2)

Total Luas

(m2)

A Ruang Pembelajaran

Umum

1. Ruang Kelas 30 48 1440 30 - - - - -

2. Ruang Lab. Fisika 1 96 96 1 - - - - -

3. Ruang Lab. Kimia 1 96 96 1 - - - - -

Page 108: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

98

4. Ruang Lab. Biologi 1 48 96 1 - - - - -

5. Ruang Lab. Bahasa 1 48 48 1 - - - - -

6. Ruang Lab. Komputer 2 72 144 2 - - - - -

7. Ruang Lab. Multimedia 1 48 48 1 - - - - -

8. Ruang Praktek Gambar

Teknik 3 48 144 3

9. Ruang Perpustakaan

Konvensional 1 96 96 1 - - - - -

10. Ruang Perpustakaan

Multimedia 1 48 48 1

B Ruang Khusus (Praktik)

1. Ruang

Praktek/Bengkel/Workshop

R. Praktek Listrik/Elektro 5 120 600 5 - - - - -

R. Praktek Mesin 4 120 480 4 - - - - -

R. Praktek Otomotif 4 200 800 4 - - - - -

R. Praktek Komputer

Jaringan 1 150 150 1 - - - - -

R. Praktek Akuntansi 1 60 60 1 - - - - -

R. Praktek Perkantoran 1 60 60 1 - - - - -

R. Praktek BTQ dan

Peribadatan 1 60 60 1

C Ruang Penunjang

1. Ruang Kepala Sekolah &

Wakil 1 40 40 1 - - - - -

2. Ruang Guru 1 60 60 1 - - - - -

3. Ruang Pelayanan

Administrasi (TU) 1 50 50 1 - - - - -

4. BP/BK 1 20 20

5. Ruang OSIS 1 20 20 1 - - - - -

Page 109: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

99

6. Ruang Pramuka, 1 20 20

7. Koperasi, 1 36 36 1 - - - - -

8. UKS, 1 20 20 1 - - - - -

9. Ruang Ibadah 1 324 324 1 - - - - -

10. Ruang Bersama (Aula) 3 144 144 3 - - - - -

11. Ruang Kantin Sekolah 2 50 100 2 - - - - -

12. Ruang Toilet 30 3 90 30 - - - - -

13. Ruang Gudang 10 20 200 10 - - - - -

14. Ruang Penjaga Sekolah 1 10 10 1 - - - - -

15. Ruang Unit Produksi 6 48 288 6 - - - - -

16. Asrama Siswa

Page 110: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

Kepala Tata Usaha

JUPRIYONO

Kepala Sekolah

NIRACHMAT S.Pd

HUMAS / HUBIN

SYAMSU RIZAL S.Pd MM

WALI KEAS / GURU

OSIS/SISWA / SISWI SMK TRIGUNA UTAMA

PKS Bidang Kurikulum

DRS. MARDIAS

PKS Bidang Kesiswaan

CHOIRUDIN S.Pd

Karun Mek. Otomotif

AHYADI S.Pd

Karun Listrik Instalasi

ISMANTO S.Pd

Karun Mek. Industri

AHYADI S.Pd

BP / BK

100

Page 111: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

Nama

NIM

JurusarVProdi

Judul Skripsi

LEMBAR UJI REFERENSI

: ISMA RAHMAHWA,TI

:1110011000122

: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

: Kontribusi Budaya Beragama dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) di SMK Triguna Utama

PARAF

BAB I

Muhaimin, Suti'ah, Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam UpayaMengefektiJkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: P'I Remaja

Rosda Karya, 2004), hal, 78.Henry Narendrany Hidayati dan Andi Yudiantoro, Psikologi Agama, (Jakarta: UIN Jakarla Press, 2

BAB II

NAMA BUKU

Hasan Langgulung, Pendidikan Islam MenghaCapi Abad 21, (Jakarta: PustakaAlhusna. 1 98B). hal. 56-57

2 Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem PendidikanNasional, (B andung: Citra Umbara, 2009), hal. 64.

NO NAMA BUKU PARAF

I Asri Budiningsih, Belajctr datt Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,2005), hal.')0-23.

2 Dimyati dan Mudjiono, Belcjar dan Pembelcjaran, (Jakarta: Rineka Cipta,2009),hal, i1.

J Trianto, Mendesain Model Pembelaj aran Inovativ-Progresif, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2011), hal, 15.

4 Abdul Majid Khan, Hadis Tarbawi, (Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup, 2012), hal, 139. \

5 Oemar Hamalik, KurihLltLm deLn Pembelcrjaran, (Jakarta: Bumi Aksara,2010), bal. 57.

6 Al-Rasyidin dan Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikart Islctm PendekatanHistoris, Teoritis, dan Praktis, (Ciputat: PT. Ciputat Press, 2005), hal,25.

tr\?\\

',n \7 Muhaimin, Suti'ah, Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Llpaya

MengefektiJkan Pendidikctn Agama Islam di Sckolah, (Bandung: PT RemajaRosda Karya, 2004), hal,75-76.

\"

Page 112: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: pr Bumi Aksara,2010), hal, 108-109.

Abdurrahman, An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rtmah, Sekolah dcmMasyarakal, (Jakarta: Gema Insani, 1995). hal. 117.

Abdul Majid, Belajar dctn Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012). hal. 135-156.

Sarlito W Sarwono, Psikologi Lintas Budaya, (Depok: pT RajaGrafindoPersada, 2014),hal,3.

Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, (Jakarta: pr Rineka cipta, 1996),

H.A.R. Tillar, Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Maclani Indortesia,Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1999), hal. 39 dan 43.

Sarlito w Sarwono, Psikologi Lintas Budaya, (Depok: pr RajaGrafindoPersada, 2014), hal, 3-5.

Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-Dasar pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Bumi Aksara,2004), hal, 3.

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: pr Remaja RosdaKarya, 201l), hal, 30.

J' Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, sosiologi reks pengantar danPenerapan, (Jakafia: Kencana, 201 I ), hal, 248.

Djamaluddin Ancok dan Fuat Nashori Suroso, psikologi Isram, (SohtsiIs I am at as P r o b I em -p r o b I e m P s i ko I o gi), (Yo gyakarla : pustaka p elaj ar,

1995), hal.76.Abdurrahman, An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rtmah, Sekolah dan

Maqtarakal, (Jakarta: Gema Insani, 1995), hal,'22-23.Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: pr Remaja Rosda

Karya, 201l). hal,28.M. Saleh Muntasir, Mencari Eviclensi Islart (Analisa Awal sistem Filscrfat,sn'ategi cian Metodologi Pendidikan Lslam), (Jakarta: Rajawali, l9g5), hal.

120.Ngaiim Purwanto, Ilmtr Penclidikun Teoritis clan praktis, (Banciur-rg: pr.

Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 177 .

Ramayulis, Ilmtt Pendidikan Islarn, (Jakarta: Kalam rr,r,rrrq rqga), l*1. 1gt

B.R. Hergenhahn dan Matthew H. Olson, Theori of Learning (TeoriBelajar), Penerjemah: Tri wibowo (Jakarla: prenada Media Group, 2009),

hal. 65.27 I Sri Esti wuryani, Psikologi pendidikan. (Jakarra: pr-RASrNDo,2006),

hal.133.Bimo walgiro, Pengantar Psikologi (Jmttm, (yogyakarta: ANDI offset,

2003), hal. l7l,

Koentj araningrat, kebudayaan Mentalit as dan p e mbangLman, (Jakaft a: pr.Gramedia Pustaka lJtama, 1992), hal. 9.

N4uhammad Alirn, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: pr Remaja Rosdaa,201 1), hal, 26.

Page 113: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

29 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,(Bandung: PT Remai a Rosdakarya, 20 l2), hal. I 69 +

30 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT.Remaia Rosdakarya, 2004), hal. I 12. U

BAB III

BAB VI

NO NAMA BUKU PARAF

I Joko Subagyo, Metologi Penelitian Teori dan Praktek, (Jakarla: RhinekaCipta. 1991). hal. 109

Iii1i

2 Sugiyono, Memahami P eneliti an Kuaitatif, (B andung: Alfabeta, 201 4), hal,72.

J M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup, 2008). hal. 108.

i

f/\I Mukhtar, Metode Praktis Peneiitian Deskriptf Ktrulitatif (Jakarla: GP Press

Group, 2073),h,720. U5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal,

373.

NO NAN,{A BUKU'1T"u

I Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung:PT Remaja Rosda Karya, 2012), hal, 135-156

b,

Page 114: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. k. H. Juanda No 95 Cipulat 1 5412 lndonesia

FORM (FR)

No Dokumen : FITK-FR-AKD-082

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Ha 1t1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.0llF. l/KM.01.31........12014Larnp. : Outline/ProposalHal : Permohonan Izin Penelitian

Jakarta, 04 September 2014

Kepada Yth.

Kepala Sekolah

SMKTrigunaUtamadiTempat

As s alamu' al aikum wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahw4

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Judul Skripsi

Isma Ratr:nahwati

I 1 l00l 1000122

Pendidikan Agama Islam (PAI)

IX (Sembilan)

Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Terhadap

Budaya Beragama Siswa SMK Triguna Utanra

adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang

sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di

instans7sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakanpenelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan'terima kasih.

Wqs s alamu' alaikum wr.wb.

Tembusan:l. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasisrva yang bersangkutan

idikan Agama Islam

ajid Khon, M.Ag198703 1 005

Page 115: KONTRIBUSI BUDAYA BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26694/1/ISMA... · penerapanbudaya beragama di SMK Triguna Utama. Teknik pengambilan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUANSMI( TRIGUNA UTAMA

Terakreditasi "A" NPSN :20603290, NSS : 324020417006, NDS z 4202040003

Jl. lr. H. Juanda Km.2 Rt. 002/04 Ciputat Timur 15412 Kota Tangerang SelatanTel p. 740 1 1 00 Fax. 7 47 07 543 http://www.trig u na-utama.sch. id

NomorLamp.Hal

: 003/ As/ SMK/ IX I 2014

: Surat Izin Penelitian

Kqpada YIh :

DekanFITK

Di Ternpat

Assalamu' alaikum Wr. Wb.

Sehubungan dengan surat pemohonan No : UN.01 / F.l /KM.01.3/ D{,I 2014tentang permohonan izinpenelitian di SMK Perguruan Triguna Utama :

Isma Rahmahwati11100110001222014 - 20tsPendidikan Agama Islam ( P A I )Kamis, 18 s/d 30 September 2014

: PelaksanaanPembelajaranPendidikanAgamalslam(PAI) Terhadap Budaya Beragama SiswaSMK Triguna Utama

Maka kami atas nama Kepala SMK Triguna Utama rnemberikan izin untukmengadakan penelitian di sekolah kami.

Demikian surat ini disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

NamaMMTahun AkademikProgramWaktuJudul Skripsi

17 September 2014