UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

97
UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN LOGO PT. PLN (PERSERO) Diajukan Oleh : NAMA : DWI NURJAYA ARLINGGA PUTRA NIM : 2011 - 41 - 418 KONSENTRASI : PERIKLANAN Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta 2016

Transcript of UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

Page 1: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

ANALISIS SEMIOTIKA PEMAKNAAN

LOGO PT. PLN (PERSERO)

Diajukan Oleh :

NAMA : DWI NURJAYA ARLINGGA PUTRA

NIM : 2011 - 41 - 418

KONSENTRASI : PERIKLANAN

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi

Jakarta 2016

Page 2: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

i

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan puji syukur kepada

Tuhan karena hanya dengan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini, yang merupakan syarat guna mencapai gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. Dr. Moestopo

(Beragama).

Skripsi ini berjudul “Analisis Semiotika Pemaknaan Logo PT. PLN

(Persero)”. Penulis membahas mengenai makna yang terkandung di dalam

logo PT. PLN (Persero).

PLN (Persero) merupakan sebuah perusahaan pertama yang

mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Keberadaan PT

PLN (Persero) memberikan jasa yang sangat besar bagi industri di

Indonesia. PLN (Persero) dalam memberikan pelayanan berorientasi pada

kepuasan pelanggan dan masyarakat luas. Logo perusahaan PLN (Persero)

memilki sebuah makna tersendiri yang ditujukan untuk masyarakat luas

khususnya para konsumen.

Penelitian ini membahas mengenai pemaknaan logo PT. PLN

(Persero). Ketertarikan peneliti menganalisis logo PLN dikarenakan, peneliti

ingin mengetahui makna profesionalisme kerja karyawan PLN dan ingin

mengetahui makna-makna yang terkandung dalam logo PT. PLN (Persero)

Penulis menyadari bahwa di dalam penyelesaian skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan data dan

ilmu penulis yang masih dalam proses meningkatkan kemampuan. Oleh

Page 3: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

ii

karena itu, penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun guna

menyempurnakan penulisan skripsi.

Akhir kata penulis sangat berharap semoga skripsi ini akan bisa

berguna bagi mahasiswa-i Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr.

Moestopo (Beragama). Semoga dapat bermanfaat pula untuk perkembangan

Ilmu Komunikasi dan pendidikan khususnya yang berkaitan dengan bidang

studi Periklanan.

Jakarta, Agustus 2016

Penulis

Page 4: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah hirobbil‟ alamin, Puji syukur atas kehadirat Allah SWT

atas segala nikmat, karunia dan kemudahan yang teramat besar, yang telah

diberikan kepada penulis selama ini. Selama proses penelitian serta

penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan dorongan, petunjuk, saran,

dukungan, serta bantuan, dari beberapa banyak pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Keluarga tersayang, ayah (Gungde Ariwangsa) dan ibu (Linawati) yang

telah memberikan doa dan kasih sayang serta dukungan selama ini baik

moril maupun materil. Kakak (Ika Rahayu Arlinggawati) serta adikku (Tri

Ayu Ditaya) yang selalu memberikan keceriaan dan semangat ketika

peneliti sedang mengalami kesulitan dalam menulis skrispsi ini.

2. Prof. Dr. Rudy Harjanto, MM. Plt. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

3. Dr. Hendri Prasetyo, S.Sos, M.Si, Ketua Jurusan Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

4. Dr. H. Usman Yatim, M.Pd, M.Sc. Dosen Pembimbing I dan Drs. YS.

Gunadi, MM. Dosen Pembimbing II. Terima kasih atas waktu yang

diberikan, tenaga, dan pikirannya serta selalu sabar dalam membimbing

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staff pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas

Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang telah mendidik dan membekali

penulis dengan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.

Page 5: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

iv

6. Semua sahabat seperjuangan : Kevin Rahman, Dimas Adji, Rendy

Hermawan, Budiman Wahyu, Ahmad Fauzan, Bayu Prasetyo, Riandika,

Arfan Zaky, Mahesa Nur, Fauzan Febriyan, Reza Gautama, Arga

Anindito, Brama Danar, Azmi Afif, Egy Hartono, Dandi Anka, Jevina

Avianti, Angela Shirley, Dwitya Ayu, Dhania, Putri Febriyani, Mida Sari,

Sheilla Esti, Fara Febriana, Nadia Ariyani, Sheilla Esti, Zya, Pandu

Ashari, Arthur Caesar dan semua teman-teman yang memberikan

semangat juga kebersamaan dalam mengerjakan skripsi ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Jakarta, Agustus 2016

Dwi Nurjaya Arlingga Putra

Page 6: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ix

ABSTRAK ........................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian .............................................. 1

1.2 Fokus Penelitian ............................................................. 6

1.3 Pertanyaan Penelitian ..................................................... 7

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................... 8

1.5 Signifikansi Penelitian ..................................................... 8

1.5.1 Signifikansi Teoritis .............................................. 8

1.5.2 Signifikansi Praktis ............................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ................. 10

2.1 Kajian Pustaka ................................................................. 10

2.2 Komunikasi Sebagai Proses Penyampaian Tanda dan

Makna ............................................................................. 14

2.3 Hakikat Periklanan ........................................................... 21

2.3.1 Sejarah Periklanan .................................................. 21

2.3.2 Definisi Iklan ............................................................ 23

2.3.2.1 Fungsi Iklan ................................................. 25

2.4 Iklan Sebagai Konstruksi Realitas .................................... 26

2.5 Logo .................................................................................. 28

2.6 Layout ............................................................................... 34

Page 7: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

vi

2.7 Tipografi dalam Logo ........................................................ 36

2.8 Psikologi Warna ............................................................... 37

2.9 Visualisasi ........................................................................ 39

2.10 Bagan Alur Pikir ............................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 42

3.1 Paradigma Penelitian ...................................................... 42

3.2 Pendekatan Penelitian .................................................... 46

3.3 Metode Penelitian ........................................................... 48

3.4 Kajian Semiotika Peirce ................................................. 49

3.5 Obyek Penelitian ............................................................ 52

3.6 Subyek Penelitian .......................................................... 53

3.7 Teknik Pengumpulan Data ............................................. 53

3.8 Teknik Keabsahan Data ................................................. 54

3.9 Teknik Analisis Data ...................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 58

4.1 Deskripsi Obyek ............................................................. 58

4.1.1 Sejarah dan Profil PLN (Persero)........................... 58

4.1.2 Visi dan Misi PLN (Persero) .................................. 60

4.2 Deskripsi Subyek Penelitian .......................................... 62

4.2.1 Logo PLN (Persero) ............................................... 62

4.2.2. Identifikasi Tanda ................................................. 63

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................... 63

4.3.1 Bentuk Persegipanjang Vertikal ............................. 63

4.3.2 Bentuk Lambang Petir .......................................... 64

4.3.3 Bentuk Tiga Gelombang ....................................... 64

4.3.4 Warna Kuning pada Logo ...................................... 68

4.3.5 Penggunaan Font Arial .......................................... 70

4.3.6 Tulisan PT. PLN (Persero) ..................................... 72

4.4 Pembahasan Penelitian .................................................. 73

Page 8: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

vii

BAB V PENUTUP ................................................................................ 78

5.1 Kesimpulan ....................................................................... 78

5.2 Saran ................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 9: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1.1 : Perbandingan karya tulis Ilmiah………………. 12

Tabel 3.1 : Tiga Perspektif /Paradigma Ilmu Sosial……… 45

Tabel 4.1 : Unit Analisis Data………………………………. 62

Tabel 4.2 : Identifikasi Tanda……………………………… 63

Tabel 4.3 : Interpretasi Bentuk Persegipanjang………….. 65

Tabel 4.4 : Interpretasi Bentuk Lambang Petir…………… 66

Tabel 4.5 : Interpretasi Bentuk Tiga Gelombang……….. 67

Tabel 4.6 : Interpretasi Bentuk Warna Kuning…………… 69

Tabel 4.7 : Interpretasi Font Arial pada Logo PT. PLN

(Persero)………………………………………..

71

Tabel 4.8 : Interpretasi Tulisan PT. PLN (Persero)…….. 72

Page 10: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 : Logo PT. PLN (Persero)……………………… 62

Gambar 4.2 : Bentuk Persegipanjang Vertikal ……………… 63

Gambar 4.3 : Bentuk Lambang Petir…………………………. 64

Gambar 4.4 : Bentuk Tiga Gelombang Air…………………… 64

Gambar 4.5 : Warna Kuning pada Logo…………………….. 68

Page 11: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

x

UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI : PERIKLANAN

ABSTRAK

Nama : Dwi Nurjaya Arlingga Putra NIM : 2011 - 41 - 418 Judul Skirpsi : Pemaknaan Logo PT PLN (Persero) (Analisis Semiotika) Bab dan Halaman : V Bab + 80 halaman Bibliografi : 25 Buku dan 4 Website Dosen Pembimbing I : Dr. H. Usman Yatim, M.Pd, M.Sc Dosen Pembimbing 2 : Drs. YS. Gunadi, MM

Penelitian ini membahas mengenai Pemaknaan Logo PT PLN

(Persero) (Analisis Semiotika). PT PLN (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang ketenagalistrikan di Indonesia. PT PLN (Persero) sudah berdiri sejak tahun 1972. Di dalam pemilihan judul ini penulis tahu benar bahwa logo merupakan bagian terpenting bagi suatu perusahaan, karena melalui logo, khalayak dapat melihat citra dan identitas suatu perusahaan. Tampilan sebuah logo mengandung kata-kata komunikatif. Lewat bentuk-bentuk komunikasi itulah pesan tersebut menjadi bermakna. Disamping itu gabungan antara tanda dan pesan yang ada pada logo diharapkan mampu mempersuasi khalayak sasaran yang dituju. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tanda verbal dan visual. Berdasarkan ketertarikan penulis terhadap sebuah logo yaitu dengan fokus penelitian sebagai berikut : Makna apa saja yang terkandung di dalam logo PT PLN (Persero) yang ada pada saat ini.

Untuk mengetahui makna verbal dan non verbal yang terdapat dalam logo PLN (Persero) tersebut peneliti akan menggunakan metode analisis Semiotika. Semiotika merupakan suatu ilmu atau metode untuk mengkaji sebuah tanda, berupa perangkat atau simbol yang kita gunakan dalam hubungan manusia. Dengan pendekatan teori Semiotika diharapkan dapat diketahui dasar keselarasan antara tanda verbal dan non verbal untuk mendukung kesatuan didalam sebuah logo, serta mengetahui hubungan antara jumlah muatan isi pesan (verbal dan non verbal) dengan tingkat kreativitas pembuat desain logo PT PLN (Persero). Pada penelitian ini Pemaknaan Logo PT PLN (Persero) dianalisis dengan menggunakan teori segitiga makna Peirce. Dalam teorinya Peirce membagi tanda menjadi tiga bagian yakni, Sign, Object, dan Interpretant yang dikupas dalam teori segitiga makna dan triangulasi. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan mengacu pada paradigma Konstruktivis. Unit analisis yang dipakai adalah setiap gambar/lambang, warna, serta tipografi yang ada pada keseluruhan

Page 12: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

xi

gambar logo PT PLN (Persero). Setiap unit analisis tersebut memiliki makna tersendiri

Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa dalam Logo PT PLN (Persero) terdapat makna dari tanda-tanda yang ada di dalam logo tersebut. Makna yang ada dalam logo tersebut secara tidak langsung mengisyaratkan dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang “Profesionalisme Kerja” yang telah diberikan oleh seluruh insan karyawan perusahaan PLN (Persero) dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat khususnya para konsumen diseluruh Indonesia.

Kata Kunci : Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce

Page 13: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

xii

ABSTRACT

PT PLN (Persero) is a companies are engaged in the field of electrical energy in Indonesia. PT PLN (Persero) has been standing since 1972. In the selection of this title the author and know that the logo is the most important part for a company, because through the logo audiences can view the image and identity of a company. "The Professionalism of the work is a positive image of the company PLN (Persero). The problem of this study is how that is done by the company to redefining "Professionalism Work" which has been given by the company through the Logo PT PLN (Persero). A display of the logo contains the words communicative. Through forms of communication that is the message to mean. In addition to the joint venture between signs and messages that are on the logo is expected to be able to persuade the target group intended. This research is to examine the sign of verbal and visual that there is in the logo. Based on the interest of the author of a logo which is with the purpose of research as follows : The meaning of what is contained in the logo of PT PLN (Persero) which exists today. To know the meaning of verbal and non-verbal located in a logo PLN (Persero) researchers will use Semiotics analysis methods. Semiotics is a knowledge or methods to examine a sign, a device or a symbol that we use in the relationship of people. With the approach of the theory Semiotics expected can be known the basis of the harmony between the sign of verbal and non-verbal communication to support the unity in a logo and know the relationship between the amount of the load the contents of a message (verbal and non-verbal) with the level of creativity logo design maker PT PLN (Persero). This research on the true meaning of the Logo PT PLN (Persero) analyzed using the theory of the meaning of the Peirce triangle. In his theory Peirce share the sign into three parts, Sign, Object and Interpretant that in the theory of the triangle meaning and triangulation. This research is qualitative research by referring to paradigm Constructivis. The Unit analysis that is used is every image or symbol, color, and typhography that is on the whole image of the logo of PT PLN (Persero). Each unit analysis of the separate meanings. From the results of this research can be conclusion that in the logo of PT PLN (Persero) there is the meaning of the signs in the logo. The meaning is in the logo is not immediately suggests and provides information to the public about "the professionalism of the work which has been given by the entire staff employees company PLN (Persero) in providing services to the whole community especially the consumers across in Indonesia.

Key Words : Analysis of Charles Sanders Peirce Semiotics.

Page 14: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan bahasa tulisan turut mengisi dinamika

perkembangan zaman. Berawal dari bentuk-bentuk visual gambar pada

dinding-dinding gua hingga lahirnya simbol dari huruf dan kata telah

mampu mempermudah dalam menyampaikan sesuatu kepada orang

lain. Penerapan huruf dalam sebuah merk pun sudah berkembang

dengan sangat pesat, hal ini dapat terlihat dengan penggunaan jenis

huruf yang dipakai oleh sebuah produk atau merk. Merk dapat dibuat

dengan menggunakan logotype atau pun symbol. Logotype adalah huruf

atau kata yang menjadi image sedangkan simbol adalah gambar yang

mewakili ide. Seiring dengan perkembangan tipografi maka saat ini

huruf yang disusun dalam suatu karya desain atau logo bukan hanya

merupakan susunan huruf yang disusun, tetapi huruf yang digunakan

pun sudah menjadi karakter atau brand image dari produk tersebut.

Di tengah persaingan bisnis yang ketat, berbagai macam strategi-

strategi yang efektif dan efisien dilakukan perusahaan untuk merebut hati

dan kepercayaan konsumen dalam usaha meraih konsumen yang

sebanyak-banyaknya, demi kelancaran jalannya perusahaan agar bisa

tetap eksis dan berkembang. Mulai dari perencanaan, pengemasan,

penetapan harga, menetapkan saluran distribusi dan berakhir dengan

Page 15: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

2

usaha meyakinkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan atas dasar

kebutuhan dan keinginan yang aktual dari konsumen.

Logo merupakan identitas yang dipergunakan untuk meng-

gambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun

organisasi. Logotype atau tanda kata (word mark) merupakan nama

lembaga, perusahaan, atau produk, yang tampil dalam bentuk tulisan

yang khusus untuk menggambarkan ciri khas secara komersial. Pada

prinsipnya, logo merupakan simbol yang mewakili sosok, wajah, atau

eksistensi suatu perusahaan atau produk dari sebuah perusahaan.

Selain membangun citra perusahaan, logo juga sering kali dipergunakan

untuk membangun spirit secara internal diantara komponen yang ada

dalam perusahaan tersebut.

Identitas perusahaan merupakan sekumpulan karakteristik suatu

perusahaan yang menggambarkan jati diri perusahaan tersebut (Afdhal,

2004). Identitas perusahaan diakui sebagai faktor penting bagi

perusahaan itu sendiri. Identitas perusahaan meliputi semua aspek fisik

dari perusahaan yang dapat memperlihatkan citra perusahaan tersebut.

Pembentukan identitas perusahaan agar dapat dikenal oleh masyarakat

luas tidak bisa dilepaskan dari logo.

Sebuah logo yang baik dan berhasil akan dapat menimbulkan

sugesti yang kuat, membangun kepercayaan, rasa memiliki, dan

menjaga image perusahaan pemilik logo itu. Selanjutnya, logo bahkan

dapat menjalin kesatuan dan solidaritas diantara anggota keluarga besar

Page 16: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

3

perusahaan itu yang akhirnya mampu meningkatkan prestasi dan meraih

sukses demi kemajuan perusahaan. Secara visualisasi, logo adalah

suatu gambar. Gambar itu bisa berupa berbagai unsur bentuk dan

warna. Oleh karena sifat dari apa yang diwakili oleh logo berbeda satu

sama lain, maka sewajarnya logo itu memiliki bentuk yang berbeda pula.

Penggunaan logo yang dikenal saat ini awalnya hanyalah sekedar

berupa lambang, simbol, yang merupakan identitas suatu kelompok,

suku, bangsa, atau negara. Suku-suku bangsa di masa lalu sering

menggunakan maskot binatang seperti beruang, burung, rajawali, dan

kuda sebagai simbolik mereka. Maskot maskot tadi diambil dari apa saja

yang dikagumi di sekeliling mereka. Pengertian logo secara bahasa

adalah suatu huruf atau lambang (gambar) yang mengandung makna,

terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan

dan lain sebagainya. Suatu perusahaan, organisasi-organisasi, lembaga

pendidikan, pemerintahan dan lain-lain termasuk klub sepakbola pun,

pasti membutuhkan sebuah simbol sebagai pengenal yang dapat dengan

mudah dikenal masyarakat. Logo merupakan elemen yang sangat

penting untuk sebuah perusahaan atau badan-badan lainnya. Didalam

logo-pun terdapat arti dan tujuan dari yang memakainya, baik dari

warnanya, gambarnya, tulisannya maupun pembuatannya.

Logo bisa diibaratkan dengan wajah. Setiap orang bisa dengan

mudah dikenali antara satu dengan yang lain hanya dengan melihat

wajah. Begitu juga halnya dengan logo. Logo merupakan sebuah visi

Page 17: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

4

penyampaian citra positif melalui sebuah tampilan sederhana dalam

bentuk simbol. Identitas (termasuk logo) perusahaan merupakan salah

satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pembentukan citra

perusahaan. Identitas perusahaan yang baik dan kuat merupakan pra-

syarat membangun citra positif perusahaan di kelak kemudian hari.

Identitas perusahaan begitu penting, sehingga perusahaan rela untuk

mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengubah identitasnya. Hal

ini disebabkan banyak orang melakukan kontak pertama kali dengan

suatu perusahaan melalui identitas perusahaan yang mereka miliki, yaitu

melalui iklan, kemasan, dan sebagainya. Sebagai bagian dari penerapan

identitas perusahaan, logo perusahaan menjadi peletak dasar yang vital

fungsinya. Logo sebagai bagian dari identitas perusahaan, dirancang

terutama sebagai simbol pembeda untuk memberikan ciri khas suatu

perusahaan atau merek tertentu. Bentuknya dapat berupa lambang,

gambar, bentuk, huruf khusus, atau untaian kata, yang membentuk nama

yang ditulis dengan cara khusus. Citra merek atau brand image

merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh

seseorang terhadap suatu merek.Perusahaan memerlukan identitas

yang dapat membedakannya dengan perusahaan lain untuk membentuk

citra merek perusahaan tersebut. Identitas perusahaan mewakili karakter

perusahaan yang dapat menciptakan citra di benak masyarakat yang

melihatnya.

Page 18: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

5

Logo sebagai bagian dari identitas perusahaan, yang

mencerminkan kekuatan tunggal perusahaan paling kuat. Untuk dapat

melangkah ke depan perusahaan harus mampu mengenali dan

menggapai identitas sebagai suatu kekuatan yang sangat berpengaruh

dalam membentuk masa depan tiap organisasi yang hidupnya disentuh

oleh kekuatan identitas itu.

Begitu juga sama halnya dengan PT PLN (Persero). PLN

(Persero) merupakan sebuah perusahaan pertama yang mengurusi

semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Keberadaan PT PLN

(Persero) memberikan jasa yang sangat besar bagi industri di Indonesia.

PLN (Persero) dalam memberikan pelayanan berorientasi pada

kepuasan pelanggan dan masyarakat luas. Logo perusahaan PLN

(Persero) memilki sebuah makna tersendiri yang ditujukan untuk

masyarakat luas khususnya para konsumen. Logo PT PLN (Persero)

tentu saja dibuat sesuai dengan tujuan perusahaan. Setiap elemen-

elemen yang ada pada logo perusahaan pasti memiliki makna yang

berhubungan dengan tujuan perusahaan. Berdasarkan pemaparan di

atas, penelitian ini dibuat untuk mengetahui makna apa saja yang

terkandung pada elemen-elemen logo PT PLN (Persero).

Setiap perusahaan besar yang anda ketahui pasti memiliki logo

atau lambang perusahaan. Bahkan kini tidak hanya perusahaan besar

yang memiliki logo, usaha kecil maupun usaha yang baru dibangunpun

sudah banyak yang memiliki logo dikarenakan sudah banyak desainer-

Page 19: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

6

desainer logo di negeri ini yang menyediakan jasa membuat logo yang

profesional dengan harga yang bersaing. Inti dari sebuah logo adalah

sebagai identitas, logo yang berbentuk gambar lebih memudahkan orang

untuk mengingatnya karena produk yang bagus tapi tidak ada orang

yang mengenalnya maka tidak akan ada yang mau menggunakannya.

Selain sebagai identitas, masih banyak fungsi logo.

Alasan mengapa harus ada logo perusahaan :

1. Sebagai Identitas

Logo sebagai identitas artinya inti dari fungsi logo adalah sebagai

identitas. Dengan logo orang-orang akan lebih mudah mengigat atau

mengenal produk, perusahaan, lembaga maupun komunitas.

2. Menjelaskan Tanpa Harus Berbicara

Logo sendiri bermakna kita dapat menggambarkan atau menjelaskan

apa isi serta visi dan misi suatu perusahaan tanpa harus berbicara

karena melalui penggambaran logo tersebut sudah jelas.

3. Logo adalah Branding

Brand yang bagus hendaknya dimulai dengan sebuah logo yang

bagus, logo yang buruk apalagi yang mengundang kontroversi dapat

menjelekkan citra perusahaan.

1.2 Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan judul Analisis

Semiotika Pemaknaan Logo PT. PLN (Persero) berdasarkan Analisis

Page 20: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

7

Semiotika Charles Sanders Peirce. Semiotika adalah suatu ilmu atau

metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda – tanda adalah perangkat

yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di

tengah–tengah manusia dan bersama–sama manusia. Semiotika

digunakan sebagai upaya untuk mengkaji tanda – tanda yang terdapat

pada iklan tersebut serta mencari makna dari tanda – tanda tersebut.

Iklan adalah hasil dari kegiatan periklanan yang dilakukan untuk

menginformasikan kepada khalayak mengenai suatu produk atau

perusahaan untuk melihat makna logo dari perusahaan tersebut.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dari masalah yang telah diuraikan.

Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

analisis semiotika C.S. Peirce yang menekankan pada pembahasan

mengenai Sign, Object, dan Interpretant yang berupa pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana makna yang terkandung dibalik tipografi pada tampilan

sebuah logo PT PLN Persero.

2. Apa saja yang terkandung pada elemen-elemen dalam desain dan

layout di logo PT PLN Persero.

3. Bagaimana makna yang terkandung pada pengunaan warna di dalam

logo PT PLN Persero.

Page 21: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

8

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui makna yang terkandung pada tipografi dalam tampilan

sebuah logo PT PLN Persero.

2. Mengetahui makna yang terkandung pada elemen-elemen dalam

layout di logo PT PLN Persero.

3. Mengetahui makna yang terkandung pada penggunaan warna di

dalam logo PT PLN Persero.

1.5 Signifikansi Penelitian

Penelitian ini memiliki kegunaan teoritis dan praktis.

1.5.1 Signifikansi Teoritis

Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah untuk

memaparkaan hasil penelitian sehingga diharapkan dapat

mengembangkan ilmu komunikasi pada umumnya dan bidang

periklanan dalam memberikan kontribusi bagi pegembang teori-teori

mengenal tanda dan makna, khususnya yang terkait dengan konteks

simbol. Penelitian ini memberikan gambaran tentang representasi

simbol pada sebuah logo PT. PLN (Persero). Selain itu, diharapkan

dapat bermanfaat untuk menambah wacana penelitian kualitatif

semiotika yang ada.

Page 22: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

9

1.5.2 Signifikansi Praktis

Penelitian ini secara praktis bermanfaat untuk mengetahui

strategi kreatif dibalik suatu iklan ataupun kegiatan promosi pada

suatu perusahaan. Sehingga sebuah iklan bisa menjadi bahan

pertimbangan dalam membuat ataupun merancang suatu logo yang

sarat akan makna dan tujuan promosi ataupun untuk membangun

brand image dimata konsumen.

Page 23: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA dan KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

Pada penelitian ini penulis menemukan beberapa penelitian

terdahulu yang sejenis dan dapat dipergunakan sebagai dasar untuk

melakukan penelitian selanjutnya yang bersifat pengembangan atau

pengujian ulang terhadap hasil yang telah diperoleh, diantaranya sebagai

berikut :

Penelitian terdahulu berjudul Karakteristik Tipografi Dalam

Pembentukan Makna Terhadap Logo “Enjoy Jakarta” yang dibuat oleh

Nur Alif Fadillah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi makna logo

serta bagaimana karakteristik tipografi mampu membentuk makna.

Dalam hal ini tipografi berperan sangat luas serta perlu dijabarkan

dengan nyata dan mendalam.

Penelitian sebelumnya mengenai simbolisasi budaya perusahaan

melalui logo terhadap logo PT.Telkom Indonesia oleh Albertus Andre,

Universitas Moestopo, menampilkan logo perusahaan yang disertai

dengan simbol perusahaan. Namun, perusahaan tidak mensosialisasikan

makna dari logo secara jelas serta makna simbolisasi dari perubahan

logo Telkom.

Hal ini menimbulkan keambiguan terhadap makna logo Telkom

tersebut. Sementara perubahan logo membawa dampak juga terhadap

Page 24: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

11

perubahan visi dan misi yang baru. Dengan adanya fenomena ini maka

melatarbelakangi penelitian yang berjudul Simbolisasi Budaya

Perusahaan Melalui Logo (Analisis Semiotika Terhadap Logo PT.

Telkom Indonesia). Penelitian yang dilakukan dengan metode penelitian

kualitatif deskriptif ini, memperoleh hasil bahwa melalui pemaknaan

secara keseluruhan terhadap logo dan visi misi yang melekat dari logo

Telkom.

Literatur digunakan untuk mengungkap teori – teori komunikasi

terdahulu yaitu yang relevan, sedangkan teori untuk menjelaskan

variabel yang diteliti. Pemaknaan Logo PT PLN (Persero) merupakan

kajian dari ilmu komunikasi yang ditujukan pada khalayak dan

perusahaan itu sendiri dengan tujuan menunjukkan identitas. Sehingga

diharapkan adanya pemahaman persepsi logo perusahaan kepada

khalayak masyarakat.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan matrik penelitian terdahulu

sebagai berikut :

Page 25: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

12

Tabel 2.1.1

Perbandingan Karya Tulis Ilmiah

Nama

Peneliti

Nur Alif Fadillah

(2003 – 41 –081)

Albertus Andre

(2005 – 41 – 743)

Dwi Arlinga

Putra (2011 –

41 -418)

Judul Karakteristik

Tipografi Dalam

Pembentukan

Makna Terhadap

Logo “Enjoy

Jakarta”.

Simbolisasi

Budaya

Perusahaan

Melalui Logo

(Analisis Semiotika

Terhadap Logo

PT. Telkom

Indonesia)

Analisi

Semiotika

Pemaknaan

Logo PT PLN

(Persero)

Penelitian Teori yang

digunakan adalah

konstruktivis

realitas dengan

teknik analisis

semiotika milik

Charles S.Pierce.

Teori yang digunakan

adalah konstruktivis

realitas dengan

teknik analisis

semiotika milik

Charles S.Pierce.

Teori yang

digunakan

adalah

konstruktivis

realitas dengan

teknik analisis

semiotika

Charles

S.Pierce.

Unit Analisis Makna pada logo

“Enjoy Jakarta”

serta bagaimana

karakteristik

tipografi mampu

membentuk

makna.

Identifikasi pesan

dalam tampilan

iklan serta makna

dibalik tanda.

Makna pada

logo PT PLN

Persero serta

bagaimana

karakteristik

tipografi dan

simbol mampu

membentuk

makna.

Pendekatan Paradigma

Konstruktivis

Paradigma

Konstruktivis

Paradigma

Konstruktivis

Page 26: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

13

Analisis Makna dibalik

tanda – tanda

yang terdapat

pada sebuah

iklan.

Makna dibalik

tanda – tanda

yang terdapat

pada sebuah iklan.

Makna dibalik

tanda – tanda

yang terdapat

pada sebuah

logo.

Kesimpulan 1. Tipografi

memiliki

karakteristik

dimana

karakteristik

huruf berfungsi

sebagai

pembeda

dengan huruf

lain.

2. Tipografi

dengan

karakteristik

membentuk

representasi.

3. Logo

menggunakan

tipografi

dengan

perpaduan dua

jenis

karakteristik

tipografi yaitu

jenis script dan

dekoratif.

1. Logo PT Telkom

berusaha

berbicara

mengenai

informasi dari

PT Telkom yakni

visi dan misi

yang baru yang

dapat terlihat

dari logo

terbarunya.

2. Warna dari logo

yang ada

merepresentasik

an arti dari apa

saja yang

diusung untuk

mencerminkan

informasi

mengenai

perusahaan.

Perbedaaan yang terdapat pada penelitian yang saya tulis

dengan penelitan sebelumnya terletak pada unit analisis yang menjadi

Page 27: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

14

fokus penelitian. Penelitian yang ada sebelumnya mencoba

mengungkap makna dari suatu pesan yang ditampilkan melalui

sebuah iklan sedangkan penelitian yang saya tulis bertujuan untuk

mengungkap bagaimana suatu logo bisa membentuk suatu makna.

2.2 Komunikasi Sebagai Proses Penyampaian Tanda dan Makna

Dilihat dari sisi etimologi, komunikasi yang dalam bahasa

inggrisnya, “communication”, yang berasal dari bahasa latin

“communication” yang bersumber dari kata komunis yang berarti sama.

Sama dalam artian, sama makna sehingga pengertian komunikasi

minimal harus mengandung kesamaan makna diantara dua pihak yang

terlibat (Effendy,1997 : 9).

Teknik berkomunikasi merupakan cara atau seni menyampaikan

suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator sehingga

menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang

disampaikan komunikator merupakan pernyataan atas paduan pikiran

dan perasaan dalam bentuk ide, informasi, keluhan, keyakinan, dan

anjuran. Pernyataan tersebut dibawakan, umumnya bahasa yang

digunakan dalam menyalurkan suatu pernyataan yang dilambangkan

melalui gerakan anggota tubuh, gambar, dan warna.

Dalam hal berkomunikasi, kesamaan kata yang dipergunakan

dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan persamaan makna.

Dengan kata lain, mengerti bahasanya saja belum tentu dapat mengerti

Page 28: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

15

makna yang dibawakan, oleh karena itu kegiatan komunikasi tidak hanya

informatif, yakni agar orang lain mengerti dan memahami, akan tetapi

juga bersifat persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima sesuatu

paham atau keyakinan melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan-

kegiatan yang lainnya.

Komunikasi adalah sebagai proses berbagai makna melalui perilaku verbal dan non verbal. Segala perilaku bisa disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih. Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respons pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau simbol, baik dalam bentuk verbal dan non verbal, tanpa harus memastikan terlebih dahulu bahwa kedua pihak yang berkomunikasi memiliki sistem simbol yang sama (Mulyana,2005 : 3).

Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk

menjalani hubungan dengan manusia lainnya dan mengenali dunianya.

Komunikasi dapat dilihat dari sudut pandang atau aliran yang

memandang komunikasi sebagai proses produksi dan pertukaran makna

(Fiske,1990 : 1).

Aliran komunikasi yang memandang komunikasi sebagai suatu

proses pada komunikan. Pengertian komunikasi yang mendefinisikan

sebagai suatu proses tampak pada pada komunikator yang

menyampaikan pesan dan diakhiri dengan komunikan yang menerima

pesan (Wiryanto 2000 : 19).

Aliran komunikasi yang memandang komunikasi sebagai produksi

dan pertukaran makna melihat bahwa tanda-tanda dalam pesan adalah

unsur penting untuk memahami pesan karena tanda-tanda dalam pesan

Page 29: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

16

tersebut mengandung makna-makna tertentu yang mempengaruhi dan

juga di pengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang lebih luas dalam

interaksinya kepada manusia.

Pada intinya, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-

lambang atau tanda-tanda yang memiliki arti, baik secara lisan maupun

tertulis dari seorang komunikator kepada komunikan dengan maksud

dan tujuan agar komunikan tersebut merubah perilaku dan opininya

sesuai dengan yang diharapkan komunikator tersebut. Tujuan dari

komunikasi itu sendiri adalah:

a. Informasi yang disampaikan dapat dipahami orang lain. Komunikator yang baik dapat menjelaskan pada komunikan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti hal-hal yang dimaksudkan.

b. Memahami orang lain. Komunikator harus mengerti aspirasi masyarakat tentang hal-hal yang diinginkan, tidak menginginkan kemauannya.

c. Agar gagasan dapat diterima orang lain, komunikator harus berusaha menerima gagasan orang lain dengan yang persuasif bukan memaksakan kehendak.

d. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu, dengan kegiatan yang mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu yang dilakukan dengan cara yang baik.

Secara singkat dapat ditegaskan bahwa komunikasi bertujuan

untuk mengaharapkan pengertian, dukungan gagasan, dan tindakan.

Setiap akan mengadakan komunikasi, komunikator perlu

mempertanyakan tujuannya. Mudjito (dalam Riyono, Praktiko, 1998)

menyimpulkan bahwa komunikasi dalam organisasi bertujuan

memberikan pengaruh kepada seluruh anggota organisasi agar secara

bersama-sama berusaha mencapai tujuan organisasi.

Page 30: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

17

Komunikasi tidak hanya berkutat pada persoalan pertukaran berita

dan pesan, tetapi juga melingkupi kegiatan individu dan kelompok

berkaitan tukar-menukar data, fakta, dan ide. Apabila dilihat dari makna

ini, ada beberapa fungsi yang melekat dalam proses komunikasi (Effendy

1996), yaitu sebagai berikut:

a. Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain sehingga mengambil keputusan yang tepat.

b. Sosialisasi (pemasyarakatan), penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkin orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga sadar akan fungsi sosialnya dan dapat aktif dalam masyarakat.

c. Motivasi, menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek ataupun jangka panjang, mendorong orang untuk menentukan pilihan dan keinginannya, mendorong kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

d. Debat dan diskusi, menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dengan masalah dengan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.

e. Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta pembentukan keterampilan dan kemahiran yang diperlukan dalam semua bidang kehidupan..

f. Hiburan, penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan imaji dari drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, olahraga, kesenangan, kelompok, dan individu.

g. Integrasi menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang diperlukan agar saling mengenal, mengerti, serta menghargai kondisi pandangan dan keinginan orang lain.

Komunikasi yang berjalan dapat terjadi melalui media maupun

tanpa media, komunikasi tanpa media biasanya komunikasi yang terjadi

Page 31: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

18

dengan orang lain dalam jumlah terbatas, sedangkan komunikasi dengan

media baik (cetak dan elektronik) ditunjukkan untuk bisa menjangkau

khalayak yang lebih luas dan tersebar. Sedangkan komunikasi tanpa

media biasanya komunikasi yang dilakukan secara tatap muka dengan

seseorang atau dengan orang lain dalam jumlah yang terbatas di suatu

tempat, manusia menggunakan bahasa sebagai alat berkomunikasi,

melalui simbol-simbol baik verbal maupun non verbal yaitu berupa

tulisan-tulisan, gambar-gambar, warna-warna, patung-patung, isyarat

suara, dan isyarat gerak tubuh (gesture).

Komunikasi visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan

manusia dibidang informasi visual melalui lambing-lambang kasat mata,

dewasa ini mengalami perkembangan sangat pesat. Hampir disegala

sektor kegiatan, lambang-lambang, atau simbol-simbol visual hadir

dalam bentuk gambar, sistem tanda, corporate identity, sampai berbagai

display produk di pusat pertokoan dengan aneka daya tarik.

Gambar merupakan suatu wujud simbol atau bahasa visual yang

didalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, bentuk, warna, dan

komposisi. Di dalam rancangan grafis, yang kemudian berkembang

menjadi desain komunikasi visual, banyak memanfaatkan daya dukung

gambar sebagai simbol visual pesan guna mengefektifkan komunikasi.

Upaya mendayagunakan simbol-simbol visual berangkat dari kenyataan

bahwa bahasa visual memiliki karakteristik yang bersifat khas, bahkan

istimewa, untuk menimbulkan efek tertentu pada pengamatnya. Berikut

Page 32: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

19

adalah pemaparan teori dari tokoh yang dijadikan acuan dari penulis

yaitu teori semiotika Charles Sanders Peirce.

Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda.

Konsep tanda ini melihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan

yang bersifat asosiasi atau in absentia antara yang ditandai (signified)

dan yang menandai (signifier). Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk

penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Dengan

kata lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang

bermakna”

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign),

fungsi tanda dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi

seseorang berarti sesuatu yang lain. Semiotika mengkaji tanda,

pengunaan tanda dan segala sesuatu yang bertalian dengan tanda.

Dengan kata lain, perangkat pengertian semiotik (tanda, pemaknaan,

denotatum, interpretan) dapat diterapkan pada semua bidang kehidupan

asalkan ada prasyaratnya dipenuhi, yaitu ada arti yang diberikan, ada

pemaknaan dan ada interpretasi.

Dasar segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati

dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda.

Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan

adalah sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut benda.

Sebuah bendera kecil, sebuah isyarat tangan, sebuah kata, suatu

keheningan, suatu kebiasaan makan, sebuah gejala mode, suatu gerak

Page 33: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

20

syaraf, peristiwa memerahnya wajah, suatu kesukaan tertentu, letak

bintang tertentu, suatu sikap, setangkai bunga, rambut uban, sikap diam

membisu, gagap.

Suatu penanda tanpa petanda tidak berarti apa – apa. Ini berarti

suatu petanda tidak mungkin disampaikan atau ditangkap lepas dari

penanda. Petanda atau yang ditandakan itu termasuk tanda sendiri dan

dengan demikian merupakan tanda adalah suatu faktor linguistik.

Cabang ilmu ini semula berkembang dalam bidang bahasa yang

kemudian berkembang pula dalam bidang seni rupa. Iklan merupakan

salah satu dari produk seni rupa yang membutuhkan ide – ide keatif

dalam pembuatannya.

Semiotika berasal dari bahasa Yunani semeion yang berarti “tanda”

atau sign dalam bahasa Inggris ini adalah ilmu yang mempelajari sistem

tanda yang menjadi segala bentuk komunikasi yang mempunyai makna

antara lain: kata (bahasa), ekspresi wajah, isyarat tubuh, film, sign, serta

karya sastra yang mencakup musik ataupun hasil kebudayaan dari

manusia itu sendiri. Tanpa adanya sistem tanda seorang tidak akan

dapat berkomunikasi satu sama lain. Sekurang – kurangnya terdapat

enam macam semiotik yang kita kenal sekarang (Sobur, 2004) sebagai

berikut :

a. Semiotik Analisis, adalah semiotik yang menganalisis sistem tanda. Pierce menyatakan bahwa semiotik berobjekan tanda dan menganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna. Ide dapat dikatakan sebagai lambang, sedangkan makna adalah beban yang terdapat dalam lambang yang mengacu kepada objek tertentu.

Page 34: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

21

b. Semiotik Deskriptif, adalah semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetapi seperti yang disaksikan sekarang.

c. Semiotik Faunal, adalah semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. Hewan biasanya menghasilkan tanda untuk berkomunikasi antara sesamanya, tetapi juga sering menghasilkan tanda yang dapat ditafsirkan oleh manusia.

d. Semiotik Kultural, adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Telah diketahui bahwa masyarakat sebagai makhluk sosial memiliki sistem budaya tertentu yang telah turun temurun di pertahankan dan dihormati. Budaya yang terdapat dalam masyarakat yang juga merupakan sistem itu, menggunakan tanda-tanda tertentu yang membedakan dengan masyarakat yang lain.

e. Semiotika Sosial, adalah semiotika yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata maupun lambang yang berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat.

f. Semiotika Struktural, adalah semiotika yang khusus menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.

Berdasarkan enam macam jenis semiotik yang ada, semiotik

analis yang tepat menjelaskan dasar penelitian ini. Semiotik analisis

membahas semua yang berhubungan dengan tanda serta menganalisis

sebuah tanda menjadi objek, ide, dan makna.

2.3 Hakikat Periklanan

2.3.1 Sejarah Periklanan

Pada awal tahun 1950, DuMont Television Network mulai

meluncurkan program modern yang menjual iklan dalam hitungan

waktu kepada beberapa sponsor. Sebelumnya, DuMont telah

kesulitan mencari sponsor bagi banyak tentang program dan

Page 35: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

22

dikompensasi dengan menjual blok kecil waktu iklan untuk beberapa

bisnis. Hal ini akhirnya menjadi standar untuk industri televisi

komersial di Amerika Serikat.Namun, itu masih praktek umum untuk

memiliki menunjukkan sponsor tunggal, seperti Amerika Serikat Steel

Jam. Dalam beberapa kasus sponsor dilaksanakan kontrol yang besar

atas isi dari pertunjukan-sampai dengan dan termasuk memiliki

agency periklanan seseorang benar-benar menulis pertunjukan.

Akhir 1980-an dan awal 1990-an melihat pengenalan televisi

kabel dan khususnya MTV . Merintis konsep video musik , MTV

diantar dalam jenis baru iklan: tunes konsumen dalam untuk pesan

iklan, daripada ia menjadi oleh-produk atau ketinggalan zaman.

Sebagai kabel dan televisi satelit menjadi semakin umum, saluran

khusus muncul, termasuk saluran seluruhnya dikhususkan untuk iklan

, seperti QVC , Home Shopping Network , dan ShopTV Kanada.

Pemasaran melalui internet membuka batas baru bagi

pengiklan dan memberikan kontribusi kepada " dot-com boom "tahun

1990-an. Seluruh perusahaan semata-mata dioperasikan pada

pendapatan iklan, yang menawarkan segala sesuatu dari kupon untuk

mengakses internet gratis. Pada pergantian abad ke-21, sejumlah

situs termasuk mesin pencari Google , memulai perubahan dalam

iklan online dengan menekankan kontekstual yang relevan, iklan tidak

mengganggu dimaksudkan untuk membantu, daripada membanjiri,

pengguna. Hal ini mengakibatkan sejumlah besar upaya sejenis dan

kecenderungan peningkatan iklan interaktif.

Page 36: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

23

Bagian dari belanja iklan relatif terhadap PDB telah berubah

sedikit di seluruh perubahan besar dalam media . Sebagai contoh, di

Amerika Serikat pada 1925, media iklan utamanya adalah koran,

majalah, tanda-tanda pada trem , dan outdoor poster . Pada tahun

1998, televisi dan radio sudah menjadi media periklanan besar.

Meskipun demikian, belanja iklan sebagai bagian dari PDB sedikit

lebih rendah sekitar 2,4 persen.

Sebuah inovasi iklan terbaru adalah " gerilya marketing ", yang

melibatkan pendekatan yang tidak biasa seperti menggelar pertemuan

di tempat umum, hadiah produk seperti mobil yang ditutupi dengan

pesan merek, dan iklan interaktif dimana penonton dapat merespon

menjadi bagian dari pesan iklan . periklanan gerilya meningkat

menjadi lebih populer dengan banyak perusahaan. Jenis iklan ini tidak

terduga dan inovatif, yang menyebabkan konsumen untuk

membeli produk atau ide. Hal ini mencerminkan kecenderungan

meningkatnya interaktif dan "tertanam" iklan, seperti melalui

penempatan produk , memiliki suara konsumen melalui pesan teks ,

dan berbagai inovasi memanfaatkan layanan jaringan sosial seperti

Facebook dan Twitter.

2.3.2 Definisi Iklan

Menurut Sigit Santoso, “Advertising atau iklan dengan bahasa

latin ditulis dengan Advertere, artinya mengalihkan perhatian,

sehingga iklan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat

mengalihkan perhatian audiens terhadap sesuatu” (Santoso, 2002 : 3).

Page 37: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

24

Dengan adanya iklan, penjualan ataupun pemberitahuan

secara massal tentang suatu produk atau jasa yang ditawarkan dapat

diterima oleh khalayak luas. Iklan dapat disalurkan melalui beberapa

media, antara lain media elektronik dan media cetak.

Pakar periklanan Amerika, Pattis mengemukakan bahwa

“Sesungguhnya iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksud

untuk memotivasi dan mempromosikan produk atau jasa kepada

sesorang atau pembeli potensial. Mempengaruhi dan memenangkan

pendapat publik untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan keinginan

si pemasang iklan”.

Namun berbeda dengan pendapat Konig, yang dikutip oleh

Noviani bahwa “Iklan adalah salah satu bentuk informasi yang

memberikan berita-berita Up To Date kepada konsumen mengenai

komoditi-komoditi dan dorongan-dorongan kebutuhan tertentu yang

bertujuan untuk menjaga tingkat produksi” (Noviani, 2002 : 1).

Wells, Burnet, dan Moriarty mengatakan bahwa, “Iklan adalah

suatu bentuk komunikasi yang dibayar oleh nonpersonal dan sponsor

yang dikenal dengan menggunakan media massa untuk mengajak

dan mempengaruhi khalayak” (Wells, Burnet, dan Moriarty, 2002 : 6).

Berdasarkan kutipan diatas, iklan merupakan wadah untuk

menyampaikan suatu pesan sekaligus mengajak serta mempengaruhi

khalayak untuk bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan.

Page 38: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

25

2.3.2.1 Fungsi Iklan

Periklanan adalah pesan – pesan penjualan yang paling

persuasif yang diarahkan calon pembeli yang paling potensial atas

produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah –

murahnya. Adapun tujuan periklanan, yaitu menciptakan

pengenalan merek,produk,perusahaan, memposisikan, mendorong

prospek untuk mencoba, mendorong terjadinya penjualan,

membina loyalitas konsumen, mengumumkan cara baru

memanfaatkan, dan meningkatkan citra.

Pada hakikatnya, iklan adalah salah satu bentuk

komunikasi, hal ini bisa di cermati dari definisi iklan menurut Arens,

yang dikutip oleh Noviani, bahwa “Iklan adalah stuktur informasi

dan susunan komunikasi non personal yang biasanya di biayai dan

bersifat persuasif, tentang produk-produk (barang, jasa, dan

gagasan) oleh sponsor yang teridentifikasi, melalui berbagai

macam media”.

Dari definisi diatas jelas bahwa iklan mempunyai fungsi

utama, yaitu menyampaikan informasi tentang produk.

Penyampaian pesan dilakukan secara terstruktur dan

menggunakan elemen – elemen verbal maupun non verbal. Dan

dalam menjalankan fungsi komunikasinya ini, iklan memiliki

berbagai gaya, baik penyajian penyampaian iklan itu sendiri. Gaya

dan isi iklan selalu memiliki perubahan, selaras dengan perubahan

– perubahan yang terjadi pada organisasi produksi.

Page 39: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

26

Menurut Pallay yang di kutip Ratna Noviani dalam

bukunnya jalan tengah memahami iklan, fungsi komunikasi iklan

adalah :

a. Fungsi informarsional, iklan memberitahukan kepada konsumen tentang karakter-karakter produk.

b. Fungsi transformasional. Iklan berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek, pola pola belanja gaya hidup, teknik-teknik mencapai sukses, dsb.

Tindakan mengkonsumsi secara berulang (repeat buying)

adalah salah satu tujuan dari periklanan. Periklanan yang efektif

juga akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan

dan karakteristik sebuah produk. Seharusnya elastisitas permintaan

produk akan sangat dipengaruhi oleh aktivitas periklanan dan

dampaknyapun bervariasi tergantung efektivitasnya.

2.4 Iklan Sebagai Konstruksi Realitas

Iklan telah menjadi bagian dari masyarakat industri kapitalis yang

begitu powerful dan sulit dihindarkan. Iklan menyediakan gambaran

tentang realitas, dan sekaligus mendefinisikan keinginan dan kemauan

individu. Iklan mendefinisikan apa itu gaya dan apa itu selera bagus,

bukan sebagai sebuah keinginan atau saran, melainkan sebagai sebuah

tujuan yang diinginkan dan tidak bisa untuk dipertanyakan.

Konstruksi sosial atau realitas (The Social Construction Of Reality)

merupakan sebuah teori sosiologi kontemporer yang dicetuskan oleh

Page 40: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

27

Peter L.Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini berpendirian untuk lebih

menghadirkan konsepsi dasar tentang sosiologi pengetahuan yang

memperoleh realitas “sui geners” (istilah kunci Durkheim). Terlalu

banyak konsep yang ditawarkan dalam sebuah hubungan sosial yang

berlaku di masyarakat. Realitas timbul dan tercipta (atau diciptakan)

karena keinginan manusia terhadap suatu bentuk pemikiran yang

dianggap sesuai dan memberi perasaan lebih baik yang di dapat melalui

interaksi kehidupan yang dijalani.

Menurut Peter L.Berger dan Thomas Luckmann dikatakan, bahwa

realitas sosial terdiri dari tiga macam. Realitas objektif yang terbentuk

dari pengalaman di dunia objektif yang berada di luar diri individu dan

realitas itu dianggap sebagai suatu kenyataan. Iklan merupakan model

simulasi yang mampu membentuk pola pikir manusia agar menjadi

konsumtif. Penciptaan pola pikir manusia oleh iklan juga menjadikan

suatu barang dikonsumsi oleh manusia tidak hanya sekedar kebutuhan

saja, tetapi bisa menjadi gaya hidup atau atribut seseorang.

Realitas dibangun melalui sebuah proses yang terus menerus,

perkembangan media massa yang sedemikian cepat pada masa

globalisasi seperti sekarang ini, menjadi salah satu faktor kunci yang

memegang peranan dalam menciptakan suatu model yang tampak nyata

dengan berbagai atribut yang menyertai. Umumnya hadir dengan

sebuah konsep bentuk yang dibuat sempurna untuk kemudian dijadikan

sebuah patokan yang ideal yang tidak dapat dibantah keberadaanya,

terutama di dalam sebuah konsep berpikir manusia.

Page 41: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

28

Iklan menjadi pembentuk realitas yang ada di masyarakat.

Peranan iklan sangat mempengaruhi sikap hidup manusia yang

menerimanya. Persoalan hidup yang tercipta dari sebuah iklan

membuktikan betapa iklan bisa membentuk perilaku mayarakat. Industri

periklanan sejak awal diduga telah menumbuhkan perilaku hidup

konsumtif berlebihan terhadap suatu produk hingga sampai pada tahap

penyimpangan perilaku dan kondisi mental yang keliru. Masalah tersebut

timbul, karena sepertinya iklan terus menciptakan suatu pemikiran

mengenai apa yang dianggap baik dan harus dibutuhkan oleh seseorang

agar dapat diterima di masyarakat. Iklan seperti telah menghadirkan

sebuah mimpi buruk bagi para manusia yang telah tertarik ke dalam

bayangan iklan dan menganggap nyata apa yang di dalamnya, padahal

ituhanya sebuah bentuk yang semu.

2.5. Logo

Logo telah ada sejak zaman prasejarah. Dimulai dengan perannya

sebagai simbol dari kepercayaan kelompok yang dikembangkan

berdasarkan keinginan untuk komunikasi sosial dan pengenalan dari

“kebenaran” tertentu.

Sebagai contoh misalnya bentuk dasar, sebuah lingkaran

digunakan untuk menandakan sifat alam semesta yang tidak bertepi,

mewakili sifat keabadian. Lingkaran juga menjadi simbol ideografi kuno,

ditemukan di gua – gua prasejarah di Kolumbia, ada lukisan lingkaran

Page 42: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

29

yang di gambarkan kosong, dan ada lingkaran yang diberi titik di

tengahnya. Lingkaran yang kosong memberi makna mata atau mulut

yang terbuka, lingkaran yang diberi titik di tengahnya yang

menggambarkan matahari atau “mata” dari penguasa alam. Ideografi

lingkaran ini sudah digunakan oleh hampir setiap kebudayaan yang ada

dimuka bumi ini. Menurut Cooper (Cooper 1998 : 36) “Dalam agama

Buddha lingkaran merupakan “Round of existence” melingkupi semua

hal luar biasa yang ada di dunia ini, dalam zona lingkaran kosong adalah

pencerahan. Sedangkan lingkaran yang bertitik di tengahnya

menggambarkan kesempurnaan siklus. Dalam astrologi bentuk lingkaran

menggambarkan matahari, serta merupakan simbol dari dewa-dewa

matahari”.

Bentuk lain adalah segitiga, yang digunakan untuk menegaskan

konsep tri-tunggal, seperti kelahiran, kehidupan dan kematian, filsuf

Yunani, Pitagoras pada abad ke 6 sebelum masehi menggunakan

segitiga ini sebagai simbol dari ke arifan. Menurut Cooper (Cooper 1998 :

179) “Segitiga adalah surga, bumi, dan manusia atau ayah, ibu, dan

anak”. Masih banyak lagi kepercayaan-kepercayaan dimuka bumi ini

yang menggunakan bentuk segitiga sebagai simbol yang memiliki arti

religius.

Bentuk segi-empat, memiliki arti simbolis yang berlawanan

dengan bentuk lingkaran. Jika lingkaran mewakili keabadian dan

Page 43: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

30

penguasa alam semesta, maka segiempat menandakan pembatasan,

kebendaan dan tanah. Menurut Cooper (1998 : 157) “Bila lingkaran

menandakan dinamis dan kehidupan, maka segi-empat menggambarkan

hal yang berlawanan, yaitu statis dan kematian”.

Simbol berkembang dan bahkan mulai dapat merepresentasikan

perkembangan peradaban, contohnya ketika zaman Romawi, mereka

menggembangkan logo pertama yang bersifat kebangsaan, SPQR,

singkatan dari, “Senatus Populusque Romanus” yang artinya senat dan

rakyat Roma (Thomas 2000 : 10).

Simbol diartikan dalam karya seni, Grafikus Jerman, Albrecht

Durer, memberikan logo berupa inisial namanya pada semua karyanya,

merupakan Hallmark untuk kualitas terbaik dalam bidang seni-rupa.

Logo atau simbol adalah cara mengkomunikasikan brand kita

kepada publik. Seperti halnya segala bentuk komunikasi dan bentuk

periklanan, logo justru termasuk yang paling penting. Logo akan

merepresentasikan bagaimana citra perusahaan dan terutama brand di

mata publik dan pasar.

Pemilihan logo ini penting karena secara visual konsumen akan

terbantu membedakan satu brand dengan lainnya, apalagi bila bidang

usaha atau produk yang dijual sejenis. Karena itulah kemudian logo ini

dilindungi ketat secara hukum dengan hak cipta.

Page 44: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

31

Seperti halnya brand, apabila memang logo dimaksud akan

digunakan secara luas dan massif sebagai representasi produk di pasar

yang segmentasinya luas, maka dianjurkan agar menggunakan jasa

konsultan. Karena untuk memilih logo tidak bisa hanya dengan

memodifikasi logo yang sudah ada, namun harus disesuaikan dengan

visi, misi, filosofi dan aneka jenis pertimbangan lain.

Logo bisa berupa huruf (baik itu nama lengkap brand atau

singkatan), simbol yang dianggap mewakili atau gambar lain yang

dianggap cocok. Gabungan dari unsur ilustrasi, foto dan tulisan juga

seringkali diperlukan.

Di kalangan periklanan, ahli merek dan pemasaran, logo ini

sangat penting. Biasanya, konsultan dari tiga bidang tersebut berembuk

bersama untuk mencari solusi terbaik bagi klien. Namun bisa juga klien

langsung menyewa jasa konsultan periklanan atau desainer grafis bila

hal-hal lain seperti nama brand dan filosofi pemasarannya sudah jelas.

Logo ini akan menjadi penting karena kelak akan dipergunakan dalam

segala bentuk komunikasi perusahaan dan brand kepada publik.

Aplikasinya bisa di stationery, merchandise, packaging hingga

ke advertising.

Tak heran, kerapkali pembuatan logo sekaligus dengan

paket corporate identity. Namun, tentu saja itu bila logonya adalah logo

perusahaan (corporate). Tapi bila logonya untuk brand, tentu agak

Page 45: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

32

berbeda aplikasinya. Kalau logo perusahaan bisa sarat filosofi dan

simbol, logo brand harus sederhana dan terbaca. Karena itu, umumnya

jarang yang menggunakan simbolisasi rumit. Kebanyakan berupa

permainan tipografi. Jika terlalu rumit, citra brand akan sulit dipersepsi

pasar dan akibatnya gagal masuk ke benak konsumen. Korelasi logo

dengan iklan adalah bahwa logo sendiri adalah cara mengkomunikasikan

suatu brand kepada publik dan dengan cara tersebut adalah merupakan

bentuk komunikasi dan bentuk periklanan yang mana akan

merepresentasikan citra perusahaan di mata publik dan pasar.

Pada awal abad ke 19, penggunaan logo menjadi semakin kuat,

produsen melihat suatu peluang yang sangat baik untuk mempromosikan

berbagai produknya melalui iklan, dengan pencantuman logo sebagai

identitas produsen. Procter dan Gamble adalah perusahaan pertama

yang menggunakan logo untuk tujuan komersial. Bermula dari mereka

mulai mengapalkan lilin-lilin produk mereka ke kota-kota di pinggiran

sungai Mississippi, sesampainya di pelabuhan mereka akan memberi

stempel pada peti-peti pembungkusan produk, stempel yang

menggambarkan tanda bintang. Perusahaan ini kemudian menyadari

bahwa konsumen akan mengenali tanda bintang ini sebagai produk

Procter dan Gamble. Setelah itu mereka mengolah tanda bintang ini dan

menambahkan tanda bulan sabit, maka simbol ini makin menjadi simbol

dari kualitas, sehingga para pedagang hanya mau menerima peti-peti

yang bergambar bintang.

Page 46: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

33

Logo semakin menjadi bentuk seni yang baru, dan desainer mulai

mencari inspirasi ke tempat yang lain. Dengan berkembangnya gaya

Bauhaus sebelum perang dunia II, banyak brmunculan simbol-simbol

abstrak, bahkan sampai ke Amerika. Simbol dari perusahaan-

perusahaan abad ke 19 kemudian disegarkan dengan bentuk-bentuk

yang baru, kontemporer dan bergaya internasional. Menurut (Meggs,

1983 : 424) “Banyak orang percaya bahwa pandangan struktur ekonomi

kapitalis adalah ekspansi ekonomi yang berkesinambungan dengan

kemakmuran.” “Good design is good business” menjadi semboyan

diantara komunitas desain grafis tahun 1950an.

Produk baru yang dikembangkan untuk kepentingan gaya hidup

untuk memerlukan payung logo. Nike dan Calvin Klein memilih simbol

dan lettering yang akan menyatakan bahwa produk-produk dengan tanda

ini di rancang atas nama mereka.

Kemudian Donna Karan (DKNY), Ralph Lauren dengan “Polo

player” nya yang terkenal, mencantumkan logonya pada T-shirt, bahkan

pada pakaian dalam. Para pemakai merasa menjadi lebih bernilai dan

“sporty” bila memakai produk ini, maka tak lama kemudian diikuti oleh

Gucci dan Levi‟s.

Logo didesain bukan untuk dipakai oleh pendesain logo,

melainkan dipakai untuk klien. Untuk pembuatan logo yang ideal

diperlukan data mengenai klien, bukan hanya dengan penelitian

menggunakan daftar pertanyaan, tetapi juga pengamatan suasana,

Page 47: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

34

aspirasi dari setiap orang yang nantinya akan menggunakan logo

sebagai “pakaiannya”.

2.6 Layout

Salah satu unsur dalam sebuah desain adalah layout. Layout

adalah pengaturan elemen-elemen desain seperti teks, gambar, warna,

garis, format. Dikatakan suatu layout adalah rencana kerja yang dapat

menunjukan kepada kita secara terperinci bagaimana pekerjaan

sebenarnya yang nantinya akan berwujud setelah dikerjakan, menurut

rencana kerjanya. Layout tidak lagi bersifat teoritis hanya berlandaskan

petunjuk-petunjuk semata, tetapi sudah dngan pola yang sesungguhnya

diatas kertas (Murani : 49).

Layout adalah mengatur proses hal-hal dengan rencana, atau

pengaturan, elemen visual. Jika semua bagian halaman iklan

ditempatkan secara acak, akan sangat sulit untuk memahami pesan.

Akan sulit unutk membaca memahami apa arti dari pesan dan dimana

untuk memulai dan mengakhiri membaca struktur tata letak pengaturan

sehingga buah visual dibaca.

Dalam membuat layout iklan haruslah memperlihatkan teknik

movement and direction dalam sebuah desain. Movement and direction

adalah gerakan arah mata pada saat konsumen melihat iklan. Layout

adalah seperti peta jalan, memberitahu pembaca dimana untuk memulai,

kemana harus pergi dan bagaimana akhir yang harus dilihat. Sebuah

Page 48: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

35

layout harus dinamis karena mata tidak bisa diam ketika melihat

(membaca) visual, layout berhasil mengendalikan tatapan. Tanda-tanda

visual yang digunakan untuk mengarahkan mata melalui control, jika tata

letak berhasil, maka arah gerakan mata melalui pengaturan menjadi

mudah dimengerti.

Apabila peserta artistik telah memilih gambar dan elemen

tipografi, mereka memanipulasi semua elemen visual diatas kertas guna

menghasilkan sebuah layout. Layout adalah rencana yang memiliki

aturan dan secara bersamaan menciptakan suatu penataan yang bernilai

seni. Istilah layout bermakna proses penataan elemen. Berikut beberapa

jenis layout iklan yang umum yang dapat digunakan (Surianto:2008) :

a. Picture window salah satu format layout yang paling umum dengan elemen visual yang mendominasi antara 60 hingga 70 persen ruang iklan. Dibawahnya merupakan headline dan copy block. Logo atau tanda terdapat dibawah pada akhir pesan.

b. All art hiasan atau gambar memenuhi frame beserta tulisannya terdapat dalam gambar tersebut. Iklan “lost innocence” untuk kampanye handgub control.

c. Panel atau grid adalah layout yang menggunakan sejumlah gambar dengan ukuran dan proposi yang sama. Apabila terdapat beberapa panel berukuran sama, maka layout ini tanpak seperti bingkai jendela atau panel komik strip.

d. Tipe dominan atau all copy adalah layout circus A menggambungkan banyak elemen, hiasan, tulisan, warna, untuk menegaskan gambaran yang padat dan acak.

e. Nonlinear adalah gaya layout kontemporer yang dapat dibaca dari bagian manapun. Dengan kata lain, arah pandangan tidak teratur.

f. Grunge adalah gaya layout yang menunjukan apa yang disebut terinspirasi oleh Generation X, tanpa memberhatikan formalitas seni, rancangan, gaya, tulisan, dan pandangan hukum.

Page 49: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

36

2.7 Tipografi Dalam Logo

Bila dikatakan huruf merupakan unsur paling penting dalam

membentuk sebuah logo, karena huruf saja sudah dapat dikategorikan

sebagai logotype (logo yang terbentuk dari rangkaian huruf). Selain itu

logo jenis ini juga sangat efektif karena dapat memberi pesan secara

langsung kepada khalayak. Contoh untuk yang termasuk logotype

diantaranya adalah : Sony, Nikon, Sharp.

Beberapa jenis huruf yang sering di jumpai dalam dunia

periklanan pada saat ini :

a. Roman Adalah huruf yang memiliki kaki berbentuk lancip pada ujungnya. Menimbulkan kesan klasik, menarik, dan indah. Sehingga banyak digunakan pada bahan bacaan seperti koran dan majalah karena memberi kesan yang nyaman pada mata khalayak. Contoh : Times New Roman

b. Egyptian Adalah huruf yang memiliki kaki berbentuk persegi. Menimbulkan kesan kokoh, kuat dan stabil sehingga banyak dipakai pada produk dengan segmen pasar lelaki.

Contoh : Courier Std

c. Sans Serif Adalah huruf yang tidak memiliki kaki. Menimbulkan kesan modern, tegas, langsung dan efisien sehingga banyak digunakan pada judul halaman. Contoh : Microsoft Sans Serif

d. Script Adalah huruf yang menyerupai tulisan tangan seseorang, biasanya dalam bentuk sambung dan miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah anggun, gemulai, dan akrab, sehingga banyak dipakai pada produk dengan segmen pasar wanita.

Contoh : Santa Script e. Calibri

Adalah huruf yang tak memiliki kaki-kaki pada ujung setiap hurufnya, menimbulkan kesan modern, friendly, tidak kaku, elegan dan efisien sehingga cocok digunakan disemua lapisan umur.

Contoh : Calibri

Page 50: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

37

2.8 Psikologi Warna

Dalam bahasa Indonesia, warna merupakan fenomena yang

terjadi karena adanya tiga unsur yaitu: Cahaya, Objek, dan Observer

(dapat berupa mata kita ataupun alat ukur). Didalam ruang yang glap

dimana tidak adanya cahaya, kita tidak bisa mengenali warna. Demikian

juga kita menutup mata, maka kita tidak dapat melihat warna suatu

objek, sekalipun ada cahaya. Begitu juga halnya bila tidak ada suatu

objek yang kita lihat maka kitapun tidak bisa mengenali warna (Dameria

2007 :10).

Menurut Dameria (2007:15-16), warna juga memiliki psikologinya

tersendiri, beberapa arti psikologi dari warna adalah seperti berikut:

a. Biru, selalu dihubungkan dengan langit dan air sebagai kehidupan dan kekuatan. Banyak orang berangkapan bahwa biru adalah warna yang dapat memberikan inspirasi, dan biasanya warna tersebut cocok untuk situs web, kemasan produk atau kartu identitas perusahaan DNA untuk hal-hal penting lainnya. Biru juga memberikan ketenangan dan pilihan tepat untuk area yang membutuhkan konsentrasi atau suasana meditasi. Karena itulah biru adalah warna yang paling sering digunakan untuk hal-hal yang memerlukan ketenangan dan waktu-waktu dimana kita menginginkan untuk berhenti dan beristirahat. Secara pasitif warna biru melambangkan kebenaran, kontemplatif, damai, intelegensi tinggi dan meditatif. Secara negatif warna biru melambangkan emosional, egosentris dan racun.

b. Hijau, warna hijau adalah warna yang langsung mengasosiasikan kita akan pemandangan alam. Sedangkan hijau tua identik dengan keberuntungan dan kesejatraan. Secara positif warna hijau berarti sensitif, formal, toleran, harmonis dan keberuntungan. Sedangkan secara negatif artinya pahit.

c. Kuning, kuning warna yang identik dengan kemegahan dan teriknya matahari. Kuning merupakan sebuah warna yang cocok dipakai untuk penjualan atau dalam pameran karena lebih menarik mata dibandingkan dengan warna lain. Sebagai

Page 51: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

38

salah satu primer, kuning adalah warna dengan efek yang kuat, sehingga secara psikologis warna ini sangat efektif diterapkan pada hal-hal yang membutuhkan motivasi dan menaikan mood. Dalam psikologis warna, kuning dikaitkan dengan kecerdasaan, ide baru serta kepercayaan terhadap potensi diri. Warna ini adalah warna yang sangat positif sehingga dapat dipakai untuk menghilangkan keraguan-keraguan, melambangkan kejujuran, mengeliminasikan pemikiran negatif dan memberi semangat. Arti positif dari warna kuning adalah segar, cepat, jujur, adil, tajam, dan cerdas. Arti negatif dari warna ini adalah sinis, kritis, dan murah.

d. Hitam, hitam sebagai simbol kekuatan, kecanggihan, keanggunan dan mengandung unsur magis. Hitam dapat menggambarkan keheningan, kematangan berfikir dan kedamaian akal yang menghasilkan karya. Warna hitam adalah warna yang abadi, selalu terlihat modern dan gaya. Hitam juga sangat dikemari sekaligus menampilkan kesan elegan dan mewah. Arti positif dari warna hitam adalah kuat, kreativitas, magis, idealis, fokus. Arti negatif hitam adalah terlalu kuat, superior, merusak dan menekan.

e. Merah, merah banyak digunakan sebagai lambang keberanian, kekuatan, sensualitas dan bahaya, merah sangat ekspresif dan dalam mempresentasikan cinta dan kehidupan. Dalam lingkaran warna, merah adalah warna paling panas dan memiliki gelombang warna paling panjang sehingga warna inilah yang paling cepat tertangkap mata. Itu sebabnya merah biasanya merupakan warna pertama yang dikenali anak-anak sekaligus menjadi warna yang paling menarik bagi mereka. Arti warna merah secara positif adalah hidup, cerah, pemimpin, gairah, dan kuat. Sedangkan arti negatifnya adalah panas, bahaya, emosi yang meledak, agresif dan brutal.

f. Coklat, coklat adalah warna tanah sebagai simbol warna dari sifat positif dan stabilitas. Warna coklat dihubungkan dengan keserhanaan yang abadi. Coklat identik dengan warna tanah dan warna kayu, sehingga pengguna warna coklat memberikaan perasaan dekat dengan lingkungan alam seperti halnya hijau. Namun berbeda dengan hijau yang sejuk, coklat lebih memiliki karakter yang hangat. Coklat juga warna yang mencerminkan tradisi dan segala sesuatu yang berbau dengan kebudayaan.

g. Putih, warna yang memberikan kemurnian dan kesederhanaan. Putih adalah warna yang melambangkan kesucian. Karena itulah warna putih sering digunakan untuk acara-acara yang bersifat seperti prnikahan atau ibadah keagamaan. Secara psikologis, putih melambangkan

Page 52: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

39

kejujuran, ketulusan dan keiklasa. Warna ini juga mengasosiasikan kita terhadap rasa bersih atau higenis dan klinis.

Warna kuning merupakan warna dasar yang dipilih oleh pihak

perusahaan PLN (Persero), karena kuning merupakan warna yang

identik dengan kemegahan dan dalam psikologis warna, kuning

merupakan warna yang memiliki arti kecerdasan.

2.9 Visualisasi

Definisi visualisasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah

pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan

bentuk, gambar, tulisan (kata dan angka), peta, grafik dan sebaliknya.

Pengertian lain dari visualisasi adalah suatu proses pengubahan konsep

menjadi gambar untuk disajikan lewat televisi oleh pemekarsa iklan.

Peran visualisasi dalam sebuah logo terhadap pesan yang ingin

disampaikan merupakan hal yang utama dalam sebuah logo, karena

merupakan kunci dari suatu strategi komunikasi kreatif yang

memungkinkan adanya komunikasi yang baik antara pengiklan dengan

sasaran iklan tersebut. Visualisasi mempunyai kedalaman ekspresi,

gagasan atau ide dan merupakan hasil proses berfikir yang mempunyai

hubungan dengan suatu konsep. Oleh sebab itu visualisasi iklan bukan

hanya indah tetapi juga harus memiliki nilai atau pesan yang ingin

disampaikan dalam iklan. Dalam beberapa hal, memang televisi memiliki

kelebihan visualisasi dalam proses komunikasinya jika dibandingan

Page 53: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

40

dengan media komunikasi yang lain. Jelas lewat televisi, pemirsa dapat

melihat visualisasi yang realitas. Dalam hal ini visualisasi tanda-tanda

ikonis mampu mempresentasikan sistem tanda (topologis) dalam situasi

komunikasi yang bersifat konkrit dan menghadirkan visualisasi seperti

apa adanya.

Page 54: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

41

2.10. Bagan Alur Pikir

Analisis Semiotika C.S. Peirce Pemaknaan Logo PT. PLN (Persero)

Elemen Logo Tanda Tipografis Logo

Logo PT. PLN (Persero)

PT. PLN (Persero)

1. Bagaimana makna yang terkandung dibalik tipografi pada tampilan sebuah logo PT PLN (Persero)?

2. Apa saja makna yang terkandung pada elemen-elemen dalam desain dan layout di logo PT PLN (Persero)?

3. Bagaimana makna yang terkandung pada penggunaan warna di dalam logo PT PLN (Persero)?

Teori Semiotika C.S. Peirce

1. Untuk mengetahui makna yang terkandung di balik simbol, warna dan tipografi pada tampilan sebuah logo PT PLN (Persero).

2. Untuk mengetahui dan mengkonstruksi pemaknaan elemen yang terdapat di logo PT PLN (Persero).

Page 55: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Banyak definisi yang mengartikan paradigma, namun secara

umum paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat kepercayaan atau

keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam

kehidupan sehari – hari. Dalam paradigma, ilmuwan berupaya

mengembangkan sejumlah perangkat keyakinan dasar yang mereka

gunakan dalam mengungkapkan hakikat ilmu yang sebenarnya dan

bagaimana cara untuk mendapatkannya (Salim, 2001 : 34). Ilmuwan

mencari sebuah model untuk menjelaskan suatu bagian–bagian

berhubungan atau bagaimana bagian-bagian berfungsi.

Menurut Agus Salim, “Paradigma adalah basis kepercayaan

utama atau metafisika dari sistem berpikir: basis dari ontologi,

epistemologi, dan metodologi. Dengan demikian, paradigma membawa

konsekuensi praktis berperilaku, cara berpikir, interpretasi dan kebijakan

dalam pemilihan terhadap masalah”. Atas dasar filosofi ini, menyatakan

bahwa hubungan epistemologis antara pengamat dan objek merupakan

satu kesatuan, subjektif dan merupakan hasil perpaduan interaksi

diantara keduanya. Paradigma penelitian yang dipakai penulis dalam

penelitian ini adalah paradigma konstruktivis.

Paradigma konstruktivis adalah sebuah jawaban atau bisa

dikatakan sebagai sebuah pertentangan dari paradigma positivisme.

Page 56: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

43

Agus Salim (2001 : 41) mengatakan bahwa “Paham ini berpendapat

bahwa realitas itu ada dalam bentuk bermacam-macam konstruksi

mental, berdasarkan pengalaman sosial, bersifat lokal dan spesifik

tergantung pada orang yang melakukannya.” Karena itu salah satu

alasan penulis memilih untuk menggunakan paradigma konstruktivis

karena penulis setuju dengan paham ini, bahwa sebuah realitas yang

ada di masyarakat tidak bisa digeneralisasikan ke setiap orang seperti

yang dilakukan oleh penganut paham paradigma positivis.

Paradigma konstruktivis bisa dijelaskan melalui empat dimensi

seperti yang diutarakan oleh Deddy N Hidayat dalam Indiwan (2003:201)

sebagai berikut:

a. Ontologis: Relativism, realitas merupakan konstruksi sosial. Kebenaran suatu realitas bersifat relative, berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial.

b. Epistemologis: Subjectivist, pemahaman tentang suatu realitas atau temuan suatu penelitian merupakan produk interaksi antara peneliti dengan yang diteliti.

c. Axioligis: Nilai estetika dan bagian moral merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu penelitian. Peneliti sebagai passionate, participant, fasilitator yang menjembatani keragaman subyektivitas pelaku sosial. Tujuan penelitian rekonstruksi sosial secara dialektis antara peneliti dengan pelaku sosial yang diteliti.

d. Metodelogis: Menekankan empati, interaksi dialektis antara peneliti responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti melalui metode–metode kualitatif seperti participant observation.

Dari empat dimensi, dalam penelitian pada Pemaknaan Logo PT

PLN (Persero) menggunakan dimensi epistemologis. Alasan penulis

menggunakan dimensi epistemologis karena penulis akan

Page 57: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

44

mengungkapkan suatu realitas. Pemaknaan Logo PT PLN (Persero) ini

akan diteliti sesuai dengan teori semiotika Charles Sanders Peirce.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Paradigma

Konstruktivis dengan alasan paradigma ini dianggap mampu melihat

bagaimana realitas sosial dari logo PT PLN (Persero) dapat dipahami

sebagai suatu realitas yang telah dikonstruksikan dan bagaimana

konstruksi tersebut terbentuk. Paradigma ini lebih bertujuan untuk

mengadakan pemahaman dan rekonstruksi sosial. Aliran ini menyatakan

bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk sosial, bersifat lokal dan

spesifik, serta tergantung pada pihak yang melakukannya. (Agus Salim,

Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Tiara Wacana Yogyakarta,2006).

Pemaknaan Logo PT PLN (Persero) akan dikupas berdasarkan

teori semiotika Charles Sanders Peirce dimana teori semiotika ini akan

menganalisa sebuah tanda atau gambar. Bukan hanya dengan teori

semiotika tetapi juga akan dilihat apakah tanda yang ada di Perusahaan

PT PLN (Persero) sesuai dengan teori -teori ilmu desain. Apakah sebuah

iklan di Indonesia sudah mampu mengikuti teori-teori mengenai tanda

atau gambar. Ada tiga paradigma ilmu pengetahuan yang

dikembangkan para ilmuwan dalam mengembangkan suatu ilmu. Yaitu

Positivisme dan postpositivisme, Konstruktivisme (interpreatif) dan

Critical Theory atau teori-teori kritis (Salim, 2001 : 102). Berikut contoh

tabel:

Page 58: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

45

Tabel 3.1

Tiga Perspektif atau Paradigma Ilmu Sosial

Positivisme dan

Postpositivisme

Konstruktivisme

(Interpreatif)

Critical Theory

(Teori-teori Kritis)

Menempatkan ilmu –

ilmu sosial seperti ilmu

alam dan ilmu fisika,

dan sebagai metode

yang terorganisir untuk

menyatukan deductive

logic dengan

pengamatan empiris

guna secara probalistic

menemukan atau

mencari informasi

hukum kausal biasa

digunakan

memprediksi pola –

pola umum gejala

sosial tertentu.

Memandang ilmu sosial

sebagai analisis

sistematis terhadap

socially meaningful

action, melalui

pengamatan langsung

terhadap perilaku sosial

dalam setting yang

alamiah, agar mampu

memahami dan

menafsirkan bagaimana

perilaku sosial yang

bersangkutan

menciptakan dan

memelihara dunia sosial

mereka.

Mendefinisikan ilmu

sosial sebagai proses

yang secara kritis

berusaha mengungkap

“the real structure”

dibalik ilusi. False

needs, yang

dinampakkan dunia

materi dengan tujuan

membantu membentuk

suatu kesadaran sosial

dan merubah kondisi

kehidupan mereka.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Paradigma

Konstruktivis dengan alasan paradigma ini dianggap mampu melihat

bagaimana realitas sosial dari logo PT PLN Persero dapat dipahami

sebagai suatu realitas yang telah dikonstruksikan dan bagaimana

konstruksi tersebut terbentuk. Paradigma ini lebih bertujuan untuk

mengadakan pemahaman dan rekonstruksi sosial. Aliran ini menyatakan

Page 59: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

46

bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk sosial, bersifat lokal dan

spesifik, serta tergantung pada pihak yang melakukannya. (Agus Salim,

Teori dan Paradigma Penelitian Sosial,Tiara Wacana Yogyakarta,2006).

Penciptaan realitas dilakukan dengan menggunakan bahasa

(verbal maupun visual) atau tanda bahasa (simbol). Ketika akan

menciptakan realitas perusahaan, maka logo dapat digunakan untuk

penggambaran realitas itu, namun di saat akan menciptakan citra realitas

terhadap suatu barang, maka bahasa saja tidak cukup untuk tujuan

tersebut, sehingga digunakan tanda bahasa sebagai alat penggambaran

citra tersebut. Di dalam iklan, bahasa digunakan dengan dua tujuan,

pertama sebagai media komunikasi dan kedua bahasa digunakan untuk

menciptakan sebuah realitas. Sebagai media komunikasi, penggunaan

bahasa iklan dilihat sebagai yang bermakna informatif sedangkan

sebagai wacana penciptaan realitas.

Teori Konstruktivisme mengakui konstruk–konstruk mempunyai

kondisi sosial yang alami dan dipelajari melalui hubungan dengan orang

lain. Budaya sangat penting dalam memahami suatu peristiwa. Penulis

memahami bahwa tanda dan gambar dalam logo merupakan suatu

konstruksi proses interaksi dalam kelompok, masyarakat dan budaya.

3.2 Pendekatan Penelitian

Karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode pendekatan

kualitatif yang bersifat deskriptif . Hal ini disebabkan penelitian yang

dilakukan oleh penulis yang sifatnya non-hitung dengan mengambil

wawasan seluas-luasnya.

Page 60: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

47

Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena secara

mendalam. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau

sampling. Data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan

fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya

(Kriyantono,2007 : 58).

Jadi, yang lebih penting adalah kedalaman kualitas data dan

bukan kuantitas data. Penulis akan meneliti secara mendalam agar

penelitian dimengerti, bukan berdasarkan perhitungan angka – angka

statistik.

Dengan penelitian ini penulis berusaha mendeskripsikan atau

menjelaskan makna yang terkandung dari logo Perusahaan PLN

Persero. Sebagaimana diketahui setiap gambar atau logo dari suatu

perusahaan memiliki arti dan pesan yang berbeda dalam sebuah desain,

yang menjadi objek penelitian dan bagaimana karakteristik dari

Perusahaan PLN Persero.

Jenis penelitian kualitatif karena penelitian ini berhubungan

dengan proses interpretasi tanda – tanda, simbol dan makna yang

terdapat pada karakteristik suatu logo.

Pada setiap proses penafsiran tanda – tanda yang dilakukan

seseorang pasti akan berbeda penafsirannya dengan orang lain.

Dikarenakan sebagai seorang manusia memiliki latar belakang yang

berbeda – beda satu sama lain, baik itu dari segi pemikiran maupun

pengalaman yang tentunya dapat mempengaruhi cara berpikir akan

Page 61: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

48

sesuatu. Proses penafsiran menjadi sangat subyektif dan bisa ditarik

kesimpulan bahwa penelitian ini sifatnya subyektif.

Menurut Moleong (2006:6) : “Penelitian deskriptif bermaksud

memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada informasi

mengenai gejala sosial seperti yang dimaksudkan dalam suatu

permasalahan penelitian namun belum memadai”.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis deskriptif

kualitatif, karena dalam karya tulis ini penulis akan mengumpulkan

informasi yang sesuai dengan tujuan penulis melakukan penelitian.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha melihat kebenaran –

kebenaran atau membenarkan kebenaran, namun melihat kebenaran

tersebut tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat sesuatu

yang nyata, akan tetapi kadangkala perlu melihat sesuatu yang bersifat

tersembunyi dan harus mengungkapkan lebih jauh dibalik sesuatu yang

nyata tersebut.

3.3 Metode Penelitian

Tampilan sebuah logo mengandung tanda-tanda komunikatif.

Lewat bentuk-bentuk komunikasi itulah pesan tersebut menjadi

bermakna. Disamping itu gabungan antara tanda dan pesan yang ada

pada logo diharapkan mampu mempersuasi khalayak sasaran yang

dituju. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tanda verbal dan tanda

visual. Dengan demikian metode yang digunakan adalah metode analisis

Page 62: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

49

semiotika diharapkan menjadi salah satu pendekatan untuk memperoleh

makna yang terkandung dibalik tanda verbal dan non verbal pada

tampilan logo.

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda, berupa perangkat atau simbol yang kita gunakan dalam hubungan manusia. Karena itu Semiotika komunikasi adalah suatu pendekatan dan metode analisis yang digunakan untuk memahami tanda-tanda dalam proses komunikasi, yang meliputi enam unsur komunikasi yang meliputi pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran, dan acuan/hal yang dibicarakan (Jakobson, 1963 dalam Sobur, 2004: 15). Dengan pendekatan teori semiotika diharapkan dapat diketahui

dasar keselarasan antara tanda verbal dan non verbal untuk mendukung

kesatuan di dalam sebuah logo serta mengetahui hubungan antara

jumlah muatan isi pesan (verbal dan non verbal) dengan tingkat

kreativitas pembuat desain logo PT PLN (Persero).

.

3.4. Kajian Semiotika Peirce

Analisis semiotika yang saya gunakan ialah analisis semiotika

Charles Sanders Peirce. Pierce adalah seorang berkebangsaan Amerika

Serikat yang menghabiskan hidupnya untuk meneliti tentang tanda dan

makna. Pierce menuturkan bahwa sebuah tanda atau representamen

adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam

beberapa hal atau kapasitas. Sesuatu yang lain itu dinamakan

interpretan dari tanda yang pertama yang pada gilirannya mengacu

kepada objek.

Page 63: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

50

Peirce terkenal dengan teori tandanya. Oleh Karena itu, dalam

kaitan dengan karyanya tentang tanda, pemikiran Peirce harus dianggap

selalu berada dalam proses dan terus mengalami modifikasi dan

penajaman lebih lanjut.

Berbeda dengan Saussure yang menganalisis tanda melalui dua

sisi, yaitu signified dan signifier. Yang cukup penting dalam upaya

menangkap hal pokok pada teori Saussure adalah prinsip yang

mengatakan bahwa bahasa itu adalah suatu sistem tanda, dan setiap

tanda itu tersusun dari dua bagian, yakni signifier (penanda) dan signified

(petanda). Menurut Saussure, bahasa itu merupakan suatu sistem tanda

(sign). Suara-suara, baik suara manusia, binatang, atau bunyi-bunyian,

hanya bisa dikatakan sebagai bahasa atau berfungsi sebagai bahasa

bilamana suara atau bunyi tersebut mengekspresikan, menyatakan, atau

menyampaikan ide-ide dan pengertian-pengertian tertentu.

Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Dengan kata lain penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau „coretan yang bermakna”. Jadi, penanda adalah aspek material dari bahasa: apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. Petanda adalah gambaran mental, pikiran, atau konsep. Jadi petanda adalah aspek mental dari bahasa (Bartens, 2001:180). Yang harus diperhatikan adalah bahwa tanda dalam bahasa yang

konkret, kedua unsur tadi tidak bisa dilepaskan. Suatu penanda tanpa

petanda tidak berarti apa-apa dan karena itu tidak merupakan tanda.

Sebaliknya, suatu petanda tidak mungkin disampaikan atau ditangkap

lepas dari penanda: petanda atau yang ditandakan itu termasuk tanda

Page 64: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

51

sendiri dan dengan demikian merupakan suatu faktor linguistik.

“Penanda atau petanda merupakan kesatuan, seperti dua sisi dari

sehelai kertas,” kata Saussure.

Saussure menganalisis tanda melalui dua sisi yaitu signified dan

signifier. Tetapi, Roland Barthes menyempurnakan semiologi Saussure

yang berhenti pada penandaan dalam tataran denotatif. Dalam kerangka

Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya

sebagai “mitos”, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan

pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode

tertentu. (Budiman, 2001:28). Di dalam mitos juga terdapat pola tiga

dimensi penanda, petanda, tanda. Apa yang menjadi alasan atau

pertambangan Barthes menempatkan ideology dengan mitos? Ia

menempatkan ideology dengan mitos karena, baik di dalam mitos

maupun ideologi, hubungan antara penanda, konotatif dan petanda

konotatif terjadi secara termotivasi. (Budiman, 2001:28).

Menyambungkan pembahasan mengenai Peirce, Peirce sendiri

menggunakan trikotomi tanda untuk menganalisis makna. Trikotomi

tanda yang dimaksud oleh Pierce yaitu object, sign, dan interpretant.

Object ialah sesuatu hal yang secara visual dapat terlihat, object dapat

dibagi menjadi dua, yaitu objek verbal yang berupa kata – kata serta

objek non verbal yang berupa gambar, warna dan sebagainya.

Berdasarkan objeknya, Pierce membagi tanda atas icon (ikon),

index (indeks), dan symbol (simbol). Sign adalah keseluruhan tanda dari

Page 65: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

52

objek. Sedangkan interpretant merupakan berupa interpretasi atau

tafsiran atas sign dan object. Berikut penjelasannya (Indiwan:14) :

a. Ikon, adalah tanda yang antara tanda dengan acuannya ada hubungan kemiripan dan biasa disebut metafora. Contoh ikon adalah potret.

b. Indeks, bila ada hubungan kedekatan eksistensi, tanda demikian disebut indeks. Tanda seperti ini disebut metonimi. Contoh indeks adalah tanda panah petunjuk arah bahwa disekitar tempat itu ada bangunan tertentu. Langit berawan tanda hari akan hujan.

c. Simbol, adalah tanda yang diakui keberadaanya berdasarkan hukum konvensi. Contoh simbol adalah bahasa tulisan.”

Trikotomi tanda tersebut disebut dengan segitiga makna yang

digambarkan sebagai berikut:

Segitiga Makna Pierce

Interpretan

Sign Object

3.5. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan hal yang menjadi titik perhatian dari

suatu penelitian. Titik perhatian tersebut berupa substansi atau materi

yang diteliti atau dipecahkan permasalahannya menggunakan teori-teori

yang bersangkutan. Dalam hal ini objek utama yang diteliti adalah makna

serta informasi dari logo PT PLN (Persero).

Page 66: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

53

3.6. Subjek Penelitian

Moleong (2010: 132) mendeskripsikan subjek penelitian sebagai

informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan

untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

Dalam penelitian ini subjeknya adalah pihak dari PT PLN (Persero) baik

dari divisi marketing komunikasi atau direksi dari PT PLN (Persero)

tersebut.

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan oleh peneliti

sendiri. Peneliti pada penelitian kualitatif bekerja sebagai perencana,

pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir, dan pada akhirnya

menjadi pelopor hasil penelitian (Moleoeng, 2000 : 168)

Pada tahap awal penelitian menentukan lebih dahulu logo dari

sebuah produk, tentunya logo tersebut dipilih, lalu menentukan dan

mewawancarai narasumbernya kemudian dianalisa menggunakan teknik

semiotika. Setelah itu ditarik kesimpulan-kesimpulan bagaimana logo

tersebut menampilkan makna-makna simbol dan tanda-tanda.

Pengumpulan data pada penelitian ini, dilakukan dengan teknik

pengamatan non partisipan yang tidak berstruktur, yakni pengamatan

yang hanya melakukan fungsi mengamati, dan tidak melakukan hal lain

yang dapat mengganggu struktur unit analisa dalam hal ini yakni tipografi

dan gambar, dimana pengamat juga tidak melakukan manipulasi pada

Page 67: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

54

latar penelitian atau sama sekali tidak terlihat dalam membuat latar,

semua secara alamiah.

Di dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan oleh si

peneliti sendiri. Disini peneliti merupakan perencana, pelaksana

pengumpulan data , analisis, penafsir data dan pada akhirnya peneliti

menjadi pelopor hasil penelitian. Maka bisa ditarik kesimpulan bahwa

dalam penelitian ini, peneliti sendiri merupakan instrument dan menjadi

bagian dari penelitiannya.

Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan wawancara,

yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada

responden. Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari

setiap penelitian. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi

yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada

responden.

3.8. Teknik Keabsahan Data

Data yang valid dapat diperoleh dengan melakukan uji kredibilitas

terhadap data hasil penelitian sesuai dengan prosedur uji kredibilitas

data dalam penelitian kualitatif.

Menurut Afrizal (167-168) bahwa triangulasi terdiri dari :

Triangulasi merupakan teknik yang mencari pertemuan pada satu titik

tengah informasi dari data yang terkumpul guna pengecekan dan

pembanding terhadap data yang telah ada. Dibawah ini adalah jenis-

jenis triangulasi yang dijadikan acuan dalam melakukan penelitian.

Page 68: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

55

a. Triangulasi Sumber, menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dan dikategorisasikan sesuai dengan apa yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut. Peneliti akan melakukan pemilahan data yang sama dan data yang berbeda untuk dianalisis lebih lanjut.

b. Triangulasi Teknik, Pengujian ini dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, misalnya dengan melakukan observasi, wawancara, atau dokumentasi. Apabila terdapat hasil yang berbeda maka peneliti melakukan konfirmasi kepada sumber data guna memperoleh data yang dianggap benar.

c. Triangulasi Waktu, narasumber yang ditemui pada pertemuan awal dapat memberikan informasi yang berbeda pada pertemuan selanjutnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan berulang-ulang agar ditemukan kepastian data yang lebih kredibel.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang dipakai penulis adalah semiotika Charles

Sanders Pierce (teori semiotika Pierce). Teori semiotik Pierce terdiri dari

tiga elemen utama yaitu tanda (sign), object dan interpretant. Langkah –

langkah dalam karya tulis ilmiah adalah penulis akan mencari ikon,

indeks dan simbol dari tiga elemen utama yang berada pada produk.

Pada saat penulis meneliti ikon, indeks dan simbol , penulis menemukan

jenis huruf yang digunakan dan warna yang digunakan oleh Perusahaan

PLN Persero.

Setelah penulis mencari dan menjelaskan mengenai ikon, indeks,

dan simbol yang berada pada Perusahaan PT PLN Persero penulis

dapat menentukan tanda disini akan terungkap pola layout yang

digunakan oleh Perusahaan PLN Persero, objek dan interpretan. Setelah

Page 69: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

56

selesai menentukan tanda, objek dan interpretant maka penulis akan

menemukan makna yang terdapat dalam Logo Perusahaan PLN

Persero.

Analisis dari teori segitiga makna adalah persoalan bagaimana

makna muncul dari suatu tanda itu digunakan orang pada waktu

berkomunikasi. Pierce membagi tanda menjadi sepuluh jenis (Pateda,

2001:45-47)

1. Qualisign, yakni sejauh mana kualitas yang dimiliki tanda. Kata keras memiliki kualitas tanda. Penanda yang bertalian dengan kualitas berdasarkan suatu sifat. Contohnya, warna biru yang berarti dingin, basah, sejuk atau warna biru yang menandakan untuk laki – laki, sedangkan merah jambu untuk perempuan. Namun warna itu harus memperoleh bentuk, misalnya pada pakaian. Merah berarti cinta (memberi mawar merah pada seseorang), bahaya/larangan (rambu lalu lintas).

2. Iconic Sinsigh , yakni tanda yang memperlihatkan kemiripan. 3. Rhematic Indexical Sinsign, yakni tanda yang berdasarkan

pengalaman langsung, yang secara langsung menarik perhatian karena kehadirannya disebabkan oleh sesuatu.

4. Dicent Sinsign, yakni tanda yang memberikan informasi tentang sesuatu. Penanda yang bertalian dengan kenyataan/peristiwa. Contohnya, sebuah jeritan bisa berarti kesakitan, keheranan, tertawa. Suara ambulance yang menandakan bahwa ada orang yang sakit.

5. Iconic Legisign, yakni tanda yang menginformasikan norma obyek tertentu. Penanda yang bertalian dengan kaidah norma. Berdasarkan suatu peraturan yang berlaku umum, sebuah konvensi, sebuah kode. Contohnya, mengangguk „ya‟ , mengerutkan alis, berjabat tangan, kening yang berkerut menandakan orang tersebut tidak setuju atau sedang berfikir. Suara pluit yang ditiup wasit dalam pertandingan sepak bola.

6. Rhematic Indexical Legisign, yakni tanda yang mengacu pada obyek tertentu.

7. Direct Indexical Legisign, yakni tanda yang bermakna informasi dan menunjuk subyek informasi.

8. Rhematic Symbol atau Symbolic Rheme, yakni tanda yang dihubungkan dengan obyeknya melalui asosiasi ide umum.

9. Direct Symbol atau proposition (proposisi) adalah tanda yang langsung menghubungkan obyek melalui asosiasi dalam otak.

Page 70: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

57

!0. Argument, yakni tanda yang merupakan iferens seseorang terhadap sesuatu berdasarkan alasan tertentu. Tanda yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu. (Sobur, 2004 : 42-43).

Unit analisis dalam peneiltian ini adalah setiap gambar, tulisan dan

warna yang akan dilihat secara keseluruhan pada sebuah logo tersebut,

yaitu :

1. Logo Perusahaan PLN (Persero).

2. Warna yang terdapat pada Logo Perusahaan PLN (Persero).

3. Tulisan PLN (Persero).

Page 71: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah dan Profil PLN (Persero)

Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah BUMN

yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia.

Ketenagalistirikan di Indonesia dimulai pada abad ke 19, ketika

beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga

listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk

kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda

N.V.NIGM memperluas usahanya dibidang tenaga listrik, yang semula

hanya bergerak dibidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya

perusahaan swasta lainnya.

Menyerahnya Pemerintahan Belanda kepada Jepang dalam

Perang Dunia II maka Indonesia dikuasai oleh Jepang, yang kemudian

jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu dan diproklamasikannya

kemerdekaan RI maka diambil alih perusahaan – perusahaan listrik

yang dikuasai Jepang. Pengambil alihan tersebut diserahkan kepada

Presiden Soekarno dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah

tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 maka dibentuklah

Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan

Tenaga.

Page 72: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

59

Sejarah ketenaga listrikan di Indonesia mengalami pasang

surut sejalan dengan perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945

kemudian dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas. Penetapan secara

resmi sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan keputusan Mentri

Pekerjaan Umum dan Tenaga No.20 tahun 1960, namun kemudian

berdasarkan keputusan Mentri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik

No.235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik

dan Gas yang digabung dengan Hari Kebangkitan Pekerjaan Umum

dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat

pentingnya semangat dan nilai –nilai hari listrik, maka berdasarkan

Keputusan Mentri Pertambangan dan Energi No.1134.K/43/MPE/1992

tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari

Listrik Nasional.

Pada tahun 1994 terjadi perubahan mendasar dalam tubuh

perusahaan yang tadinya berstatus sebagai Perusahaan Umum ini,

yaitu setelah keluarnya Perpu no.3 dan sesuai dengan akte notaris

Soetjipto, SH No 169 yang menyatakan bahwa Perum PLN statusnya

diubah menjadi Perseroan dengan nama PT.PLN (Persero).

Perubahan status perusahaan tersebut ternyata membawa dampak

sangat kuat bagi perkembangan perusahaan listrik Indonesia dalam

menggapai orientasi dan obsesinya. Selain itu dalam rangka

memaksimalkan peran perusahaan itu berbagai upaya telah dilakukan

perusahaan ini, baik secara internal maupun secara eksternal.

Page 73: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

60

Perubahan internal misalnya dapat dilihat dari perubahan struktur

organisasinya baik yang dikantor pusat maupun didaerah. Begitu juga

secara eksternal kini PLN telah melakukan ekspansi dengan

membentuk unit–unit bisnis dan anak perusahaan sebagai unit

pelaksanaannya.

Unit wilayah yang dimiliki PLN terdiri dari 11 wilayah kerja

ditambah dengan kawasan Batam sebagai wilayah khusus. Wilayah

tersebut anatara lain: Wilayah I Aceh, Wilayah II Sumatra Utara,

Wilayah III Sumbar-Riau, Wilayah IV Sumsel-Bengkulu-Jambi dan

Bangka Belitung, Wilayah V Kalimantan Barat, Wilayah VI Kalimantan

Selatan, Timur dan Tengah, Wilayah VII Sulut Sulteng, Wilayah VIII

Sulawesi Selatan dan Tenggara, Wilayah IX Maluku, Wilayah X Irian

jaya dan Wilayah XI Bali NTT – NTB.

Selain wilayah PLN memiliki unit distribusi Jakarta raya dan

Tangerang, distribusi Jawa Barat, distribusi Jawa Tengah dan Timur.

Begitu juga membentuk anak perusahaan diantaranya PT.Indonesia

Power, PT. Icon Plus dan PLN Batam yang sebelumnya menjadi

daerah khusus.

4.1.2 VISI dan Misi PLN (Persero)

1. Visi dari perusahaan PLN (Persero)

Yaitu diakui sebagai perusahaan yang bertumbuh kembang,

unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi Insani.

Page 74: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

61

2. Misi :

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan

dan pemegang saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

3. Motto perusahaan PLN (Persero) :

a. Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

b. Maksud dan tujuan dari perseroan adalah untuk

menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi

kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai

serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan

pemerintah dibidang ketenagalistrikan dalam rangka

menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-

prinsip perseroan terbatas.

Page 75: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

62

4.2 Deskripsi Subyek Penelitian

4.2.1 Logo PLN (Persero)

PT PLN (Persero) 4.1 Gambar Logo PLN (Persero)

Dibawah ini adalah tabel unit analisis pada visualisasi logo

PT PLN (Persero) (Tabel 4.1) yang terdiri dari Sign, Object,

Interpretant.

Tabel 4.1

Unit Analisis Tanda

Non Verbal Verbal

1. Bidang Persegi Panjang

2. Bentuk Petir/Kilat

3. Bentuk 3 Gelombang

4. Warna Kuning

5. Font

1. Tulisan PT PLN (Persero)

Page 76: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

63

4.2.2 Identifikasi Tanda

Tabel 4.2

Identifikasi Tanda

No Jenis Tanda Penjelasan Unit Analisis

1 Ikon Hubungan antara subyek

dan objek yang bersifat

kemiripan.

Contoh : Potret, Foto

Bentuk bidang

persegi

panjang

Bentuk Petir

Bentuk

gelombang

2 Indeks Tanda yang memiliki keteraitan fenomenal atau eksistensi diantara representamen dan objeknya. Hubungan antara tanda dan objeknya bersifat konkret, aktual dan biasanya melalui suatu cara kausal.

Warna kuning

pada logo

PLN (Persero)

Font yang

digunakan

pada logo.

3 Simbol Tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara penanda dengan petanda.

Tulisan “PLN

(Persero)

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

4.3.1 Bentuk Persegi Panjang Vertikal

Gambar 4.2 Bentuk Persegi Panjang Vertikal

Page 77: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

64

4.3.2 Bentuk Lambang Petir

Gambar 4.3 Bentuk Lambang Petir

4.3.3 Bentuk 3 Gelombang

Gambar 4.4 Bentuk 3 Gelombang

Makna Tanda-tanda Tipe Ikon

Dari identifikasi pada tabel dibawah ditemukan beberapa tanda

tipe ikon pada logo PLN (Persero). Tanda-tanda beserta maknanya

dijelaskan melalui tabel berikut. Tabel ini diadaptasi dari Teori Charles

Sanders Pierce.

Page 78: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

65

Tabel 4.3

Interpretasi Bentuk Persegi Panjang

No Sign Object Interpretant

1

Bentuk

Persegi

Panjang

Vertikal

Bentuk persegi

panjang merupakan

media dasar bagi

elemen-elemen

lambang lainnya.

Bentuk persegi panjang

merupakan bentuk yang

umum. Persegi panjang

menunjukan bahwa

PLN (Persero)

merupakan perusahaan

yang kuat dan

terorganisir dengan

baik. Bentuk ini juga

memberikan kesan

stabil.

Bentuk persegi panjang merupakan sebuah bidang dasar yang

menjadi pilihan dalam membuat sebuah logo perusahaan. Tanpa adanya

bidang dasar mungkin sebuah logo akan terlihat kurang menarik. Oleh

karena itu, PT PLN (Persero) memilih sebuah bidang dasar yang

berbentuk persegi panjang vertikal guna menyempurnakan logo

perusahaan. Secara psikologis persegi panjang mengartikan sesuatu

Page 79: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

66

yang kuat dan terorganisir. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan

Sdr. Aminullah Isa (Marketing Communication PT PLN (Persero)), beliau

mengatakan bahwa

“Logo PT PLN (Persero) didesain secara dinamis dengan bentuk persegi panjang vertikal. Alasannya kenapa berbentuk persegi panjang adalah awalnya persegi panjang merupakan bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, selain itu persegi panjang melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan sebuah organisasi yang terorganisir dengan sempurna dan persegi panjang juga mempunyai arti kejujuran serta stabilitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa bentuk persegi panjang sebagai

awalan dari sebuah logo PLN (Persero), yang memiliki arti

mengedepankan nilai kejujuran, terorganisir dengan baik, dan secara

tidak langsung perusahaan PLN (Persero) ingin membentuk (image) citra

positif sebagai perusahaan yang mengedepankan nilai kejujuran.

Tabel 4.4

Interpretasi Bentuk Lambang Petir

No Sign Object Interpretant

1 Lambang

Petir

Bentuk Petir yang

terdapat pada logo

PLN merupakan

rangkaian yang

tergabung dan

kemudian menjadi

bagian dari logo

tersebut.

Bentuk petir pada logo

PLN itu sendiri

mengartikan kerja cepat

dan tegas dalam

memberikan pelayanan

secara profesional

kepada konsumen dan

seluruh masyarakat

Indonesia.

Page 80: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

67

Sedangkan bentuk lambang petir yang terdapat di dalam logo PLN

(Persero) menurut Sdr. Aminullah Isa (Marketing Communication PT

PLN (Persero)) yaitu sebuah rangkaian yang tergabung dan kemudian

menjadi bagian dari logo PLN (Persero).

“Tujuan Lambang petir yang terdapat dalam logo PLN fungsinya untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa PLN adalah perusahaan yang bergerak dibidang kelistrikan. Selain itu petir/kilat memiliki arti kerja cepat dan tepat para insan perusahaan dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.

Jadi dapat dikatakan bahwa bentuk Lambang petir yang terdapat

dalam logo PLN (Persero) untuk memperkuat makna “Profesionalisme

Kerja” yang telah diberikan kepada seluruh staf karyawan perusahaan

dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh masyarakat

Indonesia khususnya para konsumen.

Tabel 4.5

Interpretasi Bentuk 3 Gelombang

No Sign Object Interpretant

1

Bentuk 3

Gelombang

Air.

Bentuk 3

Gelombang

merupakan

rangkaian yang

telah tersusun

pada logo PLN

Bentuk 3 Gelombang yang

tersusun mengartikan

bahwa PLN memberikan

pelayanan 3 sektor utama

perusahaan yaitu

pembangkitan, penyaluran,

dan pendistribusian yang

telah dilakukan secara

maksimal oleh seluruh

karyawan PLN guna

mengoptimalkan ketiga

sektor tersebut.

Page 81: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

68

Sama halnya dengan lambang petir yang ada didalam logo PT

PLN (Persero). Bahwa gambar gelombang air merupakan sebuah

rangkaian yang tergabung dan kemudian menjadi bagian dari logo PT

PLN (Persero). Menurut pendapat yang disampaikan Sdr. Aminullah Isa,

gelombang air memiliki arti sebagai berikut :

“3 gelombang air yang terdapat didalam logo PLN mengartikan bahwa perusahaan PLN memiliki 3 bidang usaha utama yang diberikan kepada masyarakat yaitu, pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang beriringan dengan kerja keras setiap karyawan perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen”.

Dengan demikian, pihak perusahaan PLN (Persero) mencoba

menyampaikan dan mengisyaratkan kepada seluruh masyarakat

Indonesia bahwa perusahaan PLN (Persero) memiliki 3 bidang usaha

utama yang harus diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, yaitu

pembangkitan, penyaluran dan pendistribusian.

4.3.4 Warna Kuning Pada Logo

4.5 Gambar Warna Kuning Pada Logo

Page 82: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

69

Makna Tanda-Tanda Tipe Indeks

Dari identifikasi pada tabel dibawah ditemukan beberapa tanda

tipe indeks pada logo PLN (Persero). Tanda-tanda beserta maknanya

dijelaskan melalui tabel berikut. Tabel ini diadaptasi oleh Teori Charles

Sanders Pierce

Tabel 4.6

Interpretasi Bentuk Warna Kuning

No Sign Object Interpretant

1 Warna Kuning Warna Kuning

merupakan warna

yang mendominasi

diddalam Logo

PLN (Persero)

Warna Kuning merupakan

warna yang bersifat positif

dan melambangkan

kejujuran. Secara psikologis

kuning bisa memberikan

motivasi dan menaikkan

mood seseorang. Kuning

merupakan warna yang

melambangkan kejujuran.

Selain itu warna kuning bisa

menghilangkan pemikiran

negatif sekaligus

memberikan semangat bagi

yang melihatnya.

Page 83: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

70

Warna merupakan sebuah hal yang tidak boleh dilupakan dalam

membuat sebuah logo. Karena tanpa adanya warna di dalam sebuah

logo, maka akan terlihat tidak menarik dan bisa berdampak pada citra

perusahaan itu sendiri. Warna kuning merupakan warna yang dipilih oleh

perusahaan PLN (Persero) untuk menghiasi logo perusahaan. Warna

kuning memiliki makna yang khusus untuk PLN (Persero). Berikut adalah

pernyataan dari pihak Internal PT PLN (Persero) Sdr. Aminullah Isa

(Marketing Communication PT. PLN (Persero)) :

Alasan mengapa warna kuning yang menjadi pilihan sebagai warna dasar pada logo PLN (Persero) adalah warna kuning merupakan sebuah warna yang cerah yang bisa memberikan nilai yang berbeda dimata masyarakat Indonesia khususnya. Selain itu kuning melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki oleh seluruh insan perusahaan dalam melayani konsumennya

Jadi pemilihan warna kuning merupakan pilihan yang sangat

tepat, karena warna kuning secara psikologis bisa memberikan dampak

yang bagus untuk seseorang. Misalnya bisa menaikkan mood seseorang

serta memberikan motivasi bagi yang melihatnya.

4.3.5 Penggunaan Font Arial

PT PLN (Persero)

Gambar 4.6 Logo PT PLN (Persero)

Page 84: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

71

Makna Tanda-tanda Indeks

Dari identifikasi pada tabel dibawah ini ditemukan beberapa

tanda tipe indeks pada logo PT PLN (Persero). Tanda beserta

maknanya dijelaskan melalui tabel berikut. Tabel ini diadaptasi

oleh Teori Charles Sanders Pierce.

Tabel 4.7

Interpretasi Font Arial pada logo PT PLN (Persero)

No Sign Object Interpretant

1 Font Arial Font Arial merupakan

jenis huruf yang

dipilih oleh

perusahaan dalam

logo PT PLN

(Persero).

Font Arial yang dipilih

oleh PT PLN (Persero)

adalah Font yang

memberikan kesan yang

nyaman dimata

masyarakat serta tidak

terlihat kaku dan lebih

efisien.

Jenis Font/Huruf seringkali menjadi penentu untuk mendesain

sebuah logo. Karena, penggunaan jenis huruf bisa juga memberikan

suatu kesan yang berbeda dimata masyarakat.

Alasan perusahaan memilih jenis huruf Arial dikarenakan pada era 60an jenis Font Arial merupakan yang paling banyak orang gunakan dalam setiap tulisan disurat kabar maupun dalam penulisan logo perusahaan. Selain itu jenis Font Arial terkesan lebih efisien dan tidak memberikan kesan yang aneh dimata masyarakat luas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan jenis font juga sangat

menentukan kesan yang ditimbulkan dari makna dalam logo tersebut.

Page 85: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

72

4.3.6 Tulisan PT PLN (Persero)

PT PLN (Persero)

Gambar 4.7 Tulisan PT PLN (Persero)

Makna Tanda-tanda Tipe Simbol

Dari identifikasi dan klarifikasi pada tabel dibawah ditemukan

beberapa tanda tipe simbol pada logo Astra Life. Tanda -tanda

beserta maknanya dijelaskan melalui tabel berikut. Tabel ini

diadaptasi dari Teori Charles Sanders Pierce.

Tabel 4.8

Interpretasi Tulisan PT PLN (Persero)

No Sign Object Interpretant

1

PT PLN

(Persero)

PT PLN (Persero)

adalah sebuah nama

perusahaan yang

mempunyai arti Pusat

Listrik Negara.

Tulisan PT PLN (Persero)

merupakan suatu pesan

verbal sebagai nama

perusahaan yang diusung

yang berbentuk huruf

pada setiap kata dan

menggunakan warna

hitam tebal agar

memberikan kesan tegas..

PT PLN (Persero) merupakan sebuah sebuah nama perusahaan

yang bergerak dibidang ketenagalistrikan dan sebagai salah satu Badan

Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga di dalam penulisan nama

Page 86: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

73

perusahaan dicantumkan kata (Persero) di dalamnya. Tulisan PT PLN

(Persero) merupakan sebuah pesan verbal yang berbentuk huruf dan

diberikan sedikit sentuhan warna hitam tebal agar terlihat lebih tegas.

Pesan verbal ditujukan kepada masyarakat untuk memberikan

informasi tentang makna dibalik kata (Persero) dan huruf besar yang

terdiri dari huruf P,L,N merupakan sebuah singkatan dari asal kata Pusat

Listrik Negara. Berikut adalah pernyataan dari pihak Internal PT PLN

(Persero):

Tulisan PT PLN (Persero) tersebut merupakan sebuah singkatan dari Pusat Listrik Negara. Kata Persero itu sendiri merupakan sebuah penjelasan bahwa perusahaan PLN (Persero) adalah salag satu badan usaha yang dikelola oleh Negara. Tujuan diberikan warna hitam tebal agar memberikan kesan yang independen sekaligus tegas.

4.4 Pembahasan Penelitian

Logo merupakan suatu simbol yang dibuat dengan suatu proses

karya seni rupa yang bersifat dua dimensi maupun tiga dimensi yang

mewakili arti dari perusahaan yang disebut juga sebagai Corporate

Identity. Logo diibaratkan sebagai bagian tubuh yang mampu

mengutarakan isi hati dari produk atau perusahaan maka dalam aspek

pemasaran logo dapat berfungsi sebagai identitas dari perusahaan yang

dapet membedakan sebuah produk dengan produk lainnya.

Corporate Identity adalah “persona” dari suatu korporasi yang

disesuaikan dengan pencapaian terhadap sasaran bisnis secara objektif,

pada umumnya sering kali di manifestasikan melalui branding atau

Page 87: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

74

digunakan sebagai merek dagang. Corporate Identity dihadirkan ketika

suatu perusahaan/organisasi atau kelompok kepemilikan suatu

perusahaan/organisasi berusaha secara bersama membangun filosofi

perusahaan/organisasi tersebut. Secara rill corporate identity dapat

diwujudkan berupa kultur perusahaan/organisasi atau kepribadian dari

perusahaan/organisasi tersebut. Pada intinya, bertujuan agar

masyarakat, mengetahui, mengenal, merasakan, dan memahami filosofi”

perusahaan/organisasi tersebut.

Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu

perusahaan atau organisasi. Sebuah logo bisa berupa nama, lambang,

atau elemen grafis lain yang ditampilkan secara visual. Sebuah logo

diciptakan sebagai identitas agar unik dan mudah dibedakan dengan

perusahaan pesaing.Logo bisa diibaratkan dengan wajah. Setiap orang

bisa dapat dengan mudah dikenali antara satu dengan yang lain hanya

dengan melihat wajah. Begitu juga halnya dengan logo. Logo merupakan

visi penyampaian citra positif melalui sebuah tampilan sederhana dalam

bentuk simbol. Karena fungsi dasarnya sebagai identitas, logo haruslah

unik dan mudah diingat. Selain itu, logo juga harus divisualisasikan

seimbang dan enak dipandang, serta relevan sehingga mampu

memberikan penjelasan mengenai apa yang ditawarkan perusahaan

pemilik logo.

Page 88: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

75

Dalam penelitian ini penulis menganalisis sebuah simbol

merupakan salah satu bentuk teks dan citra yang berada dalam suatu

konteks media tertentu. Menurut Guy Cook dalam Sobur (2004 : 56),

“semua bentuk bahasa dan semua jenis ekspresi komunikasi seperti

kata-kata yang tercetak, ucapan, musik, gambar, efek suara, citra, dan

sebagainya.”

Dengan terjadinya suatu pemahaman akan pesan yang di dapat

dari pemberian makna atas simbol dan lambang berupa gambar, warna,

bentuk, huruf dan teks, maka simbol tersebut dapat dengan mudah

mempengaruhi khalayak dalam berperilaku sesuai dengan tujuan dari

tampilan logo tersebut, berarti tampilan logo tersebut dapat dikatakan

berhasil dan efektif, sesuai dengan yang dikatakan Little Kohn bahwa

tanda adalah “basis dari seluruh komunikasi” (Indiwan, 2006 : 175).

Pernyataan posisi seseorang dalam masyarakat kemudian dapat

dikonstruksikan melalui logo, antara lain melalui logo yang menunjukan

penggunaan produk-produk komersial tertentu ada di masyarakat.

Eksternalisasi adalah dimana sebuah perusahaan membuat logo

bagi perusahaan itu sendiri, dalam membentuk kesadaran di dalam

masyarakat. Objektivitas merupakan bentuk dari logo itu sendiri yang

mewakilkan suatu perusahaan atau organisasi. Sebuah logo bisa berupa

nama, lambang, atau elemen grafis lain yang ditampilkan secara visual,

sedangkan internalisasi adalah sejumlah khalayak yang langsung

Page 89: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

76

mengaruhi pilihan-pilihan individu secara simultan menentukan

pembuatan keputusan konsumen dalam membentuk perilaku yang

terkonstruksi yang terjadi pada tahap internalisasi.

PT PLN (Persero) merupakan sebuah perusaan milik Negara yang

bergerak dibidang ketenagalistrikan guna memenuhi kebutuhan para

konsumen. Logo PT PLN (Persero) merupakan hasil karya seni rupa

yang dimaksud untuk mewakili arti dari produk, asal perusahaan dan

filosofi yang berhubungan dengan perusahaan tersebut yang terdapat

dibalik elemen desain yang berada didalam logo tersebut. Di dalam

dunia periklanan logo dibuat secara menarik dan dapat

mempresentasikan pesan yang ingin disampaikan dari perusahaan

kepada konsumen. Logo PT PLN (Persero) menggambarkan lambang

petir/kilat yang melambang kerja cepat dan tepat para insan karyawan ,

sedangkan tanda 3 gelombang air melambangkan 3 jenis pelayanan

utama yang diberikan oleh perusahaan yaitu, pembangkitan, penyaluran,

dan pendistribusian.

Dalam logo PT PLN (Persero) warna kuning merupakan warna

yang memiliki banyak makna namun dari keseluruhan konsep inti warna

ini didefinisikan sebagai warna yang memiliki kejujuran, semangat hidup

serta kestabilan. Selain itu, warna kuning juga bisa memberikan motivasi

serta menaikkan mood seseorang. Maka yang diinterpretasikan oleh

penulis mengenai visualisasi objek tersebut adalah bahwa logo ini

Page 90: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

77

mencoba menarik konsumen sebanyak-banyaknya dengan pesan

sebuah cerita pada makna dibalik sebuah logo. Hal ini merupakan

sebuah bentuk pergeseran makna yang dibangun hanya untuk mencari

daya tarik semata.

Menurut Aquarini dalam bukunya: “Banyak produk yang sama

sekali tidak ada hubungannya dengan simbol logo tersebut, semata-mata

karena selling point bagi produk tersebut”. Hal tersebut menjadi tema

dalam sebuah logo yang merupakan brand identity atau menjadi sebuah

karakter yang dibangun oleh pihak produsen.

Page 91: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

78

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Makna bentuk persegi panjang vertikal yang terdapat pada logo PT

PLN (Persero) merupakan sebuah bidang dasar logo PT PLN

(Persero) yang memiliki arti bahwa PT PLN (Persero) adalah

perusahaan yang terorganisir dengan baik dan mengedepankan nilai

kejujuran yang secara tidak langsung ingin membentuk image

perusahaan.

2. Makna lambang petir yang terdapat pada logo PT PLN (Persero)

fungsinya untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas

bahwa PT PLN (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang kelistrikan. Petir memiliki makna tersendiri untuk

perusahaan yaitu kerja cepat dan tepat yang telah diberikan oleh

seluruh insan karyawan perusahaan dalam memberikan pelayanan

terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya para

konsumen.

3. Elemen 3 gelombang air yang terdapat pada logo PT PLN (Persero)

memiliki suatu makna. Makna 3 gelombang air tersebut mengartikan

bahwa PT PLN (Persero) memiliki 3 bidang usaha utama yang

Page 92: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

79

diberikan kepada masyarakat yaitu, penyaluran, pembangkitan, dan

pendistribusian yang beriringan dengan kerja keras seluruh insan

karyawan perusahaan PLN (Persero).

4. Penggunaan warna kuning pada logo PT PLN (Persero) mempunyai

makna yaitu warna kuning merupakan warna yang cerah dan bisa

menaikkan mood seserorang yang melihatnya. Secara psikologis

warna kuning bersifat positif sekaligus melambangkan kejujuran.

5. Jenis huruf/font yang digunakan oleh PT PLN (Persero) adalah jenis

huruf Arial. Jenis huruf ini yang dipilih oleh pihak perusahaan karena

jenis huruf ini dianggap tidak memberikan kesan yang aneh dimata

masyarakat dan juga jenis huruf ini terlihat lebih efisien.

6. Tulisan PT PLN (Persero) merupakan sebuah nama perusahaan

yang diusung oleh pihak perusahaan. Huruf P,L,N adalah sebuah

singkatan dari Pusat Listrik Negara. Kata persero yang terdapat

dalam nama perusahaan bertujuan untuk menyampaikan informasi

kepada masyarakat bahwa PT PLN (Persero) merupakan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah ada

diatas, saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai

berikut :

Page 93: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

80

1. Pihak perusahaan khususnya yang bergerak dibidang iklan harus bisa

lebih kreatif lagi dalam mengiklankan perusahaan melalui media

massa cetak maupun elektronik sehingga seluruh lapisan masyarakat

bisa dengan mudah mencerna maksud dan tujuan dari logo

perusahaan tersebut.

2. Untuk menunjukkan sikap “Profesinalisme Kerja” yang telah diberikan

oleh seluruh karyawan perusahaan PLN (Persero), maka harus ada

langkah-langkah nyata yang ditunjukkan kepada masyarakat seperti

halnya mengadakan acara gotong royong di daerah tertentu yang

langsung disponsori oleh perusahaan.

Page 94: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

81

DAFTAR PUSTAKA

Astrid S Susanto, 1974, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Bandung: BinaCipta

Ardianto Elvinaro , 2007, Filsafat Ilmu Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Budiman, Kris, 2004, Semiotika Visual, PT Buku Baik, Yogyakarta

Effendy, Onong U, 1997, Ilmu Komunikasi dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Fiske, John, 1990, Cultural & Communication Studies. Bandung, Jalasutra

Jalaludin Rakhmat 2003, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung

Jefkins, Frank, 1997, Periklanan, Erlangga, Jakarta

Kusrianto, Adi. Tipografi Komputer Untuk Desain Grafis, Yogyakarta, 2006

Kriyantono, Rahmat, 2006, Tehnik Praktik Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Lee, Monlee, dkk, 2007, Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, Prenada Media Group, Jakarta

Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar, Remaja Rosdakarya, Bandung

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung, PT Remaja Rosdakarya

Morrisan, 2007. Periklanan-Komunikasi Pemasaran Terpadu, Ramdina Prakarsa, Tangerang

Narboko, Cholij, dkk, 2002 Metode Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta

Noviani, Ratna, 2002. Jalan Tengah Memahami Iklan : Antara Realitas, Representasi dan Simulasi, Pustaka Relajar, Yogyakarta

Riswandi, 2009, Ilmu Komunikasi, GRAHA Ilmu, Univ. Mercubuana

Salim, Agus, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Yogyakarta, 2001

Page 95: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

82

Santoso, Sigit, 2009, Creative Advertising. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

Sugiyono, 2008. Teori dan Paradigma Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan, R&D, PT Bumi Aksara, Bandung

Sumadiria, A.S. Harris. Menulis Berita dan Feature, PT. Simbiosa Rekatama Media, Jakarta, 2010,

Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing. Bandung, Remadja Karya

Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya

Tinarbuko, Sumbo, 2008, Semiotika Komunikasi Visual, Jalasutra, Yogyakarta

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu, 2006, Semiotika, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (B), Jakarta

Widyatama, Rendra. 2005, Pengantar Periklanan, Buana Pustaka Indonesia

Winarno, Bondan, 2008. Rumah Iklan, PT Kompas Media Nusantara, Jakarta

Website :

http://www.pln.co.id

https://simplestudio.wordpress.com/2012/12/26/arti-bentuk-dalam-desain

https://id.wikipedia.org

http://desainlogodesign.com/arti-warna-pada-logo-perusahaan-dan

pengaruh-emosionalnya-pada-konsumen

https://www.scribd.com/doc/91772859/Pengertian-Profesi-Profesional

Profesionalisme-Profesionlitas-Dan-Profesionalisasi

Page 96: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

83

LAMPIRAN

Wawancara dengan bapak Asep Herna seorang praktisi iklan. Beliau bekerja

di sebuah agensi iklan yaitu MACS909 sebagai Copy Writer.

Keterangan :

I : Peneliti

A : Narasumber

I : Menurut bapak, apakah pihak perusahaan PLN (Persero) sudah berhasil

menunjukkan kepada masyarakat di Indonesia khususnya para

konsumen mengenai “Profesionalisme Kerja” yang telah diberikan oleh

seluruh insan karyawan perusahaan melalui logo PLN (Persero) yang

ada saat ini ?

A : Menurut pandangan saya, secara keseluruhan sudah bisa dibilang

berhasil. Karena hampir seluruh lapisan masyarakat telah merasakan

dampak positif yang telah diberikan oleh seluruh staf karyawan

perusahaan. Misalnya, saya ambil contoh ketika terjadi pemadaman

listrik yang disebabkan oleh kerusakan listrik maupun adanya kebakaran

didaerah tertentu, pihak perusahaan akan langsung mengambil tindakan

cepat dengan segera memadamkan listrik dikawasan yang sedang

mengalami kecelakaan tersebut sehingga dampak buruk akibat

kerusakan listrik tersebut bisa diminimalisir agar tidak meluas kedaerah

lain. Tindakan ini sesuai seperti yang digambarkan melalui lambang

petir/kilat yang terdapat dalam logo perusahaan tersebut. Karna lambang

petir/kilat tersebut melambangkan sesuatu yang sifatnya cepat. Pihak

perusahaan hanya kurang memberikan perhatian yang lebih mengenai

makna logo perusahaan terhadap masyarakat. Sebenarnya pihak

perusahaan bisa memanfaatkan media massa baik cetak maupun

elektronik untuk menyampaikan makna “Profesionalisme Kerja” yang

telah mereka berikan selama ini melalui logo perusahaan. Logo

perusahaan merupakan sebuah identitas. Jadi, makna logo perusahaan

harus bisa disampaikan dan diterima dengan baik oleh seluruh kalangan

masyarakat khusunya para konsumen.

Page 97: UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

84

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Dwi Nurjaya Arlingga Putra

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Oktober 1993

Alamat : Jln. Tanah Baru 1 No 31C RT 008/011

Jakarta Selatan 12210

Telp/HP : 081318488683/081299199318

Email : [email protected]

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Belum menikah

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

PENDIDIKAN FORMAL

1999-2005 : SDN 03 Pagi Grogol Utara

2005-2008 : SMPN 66 Jakarta Selatan

2008-2011 : SMAN 16 Jakarta Barat

2011-Sekarang : Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama)