KONSULTAN PROTOKOL HUMANITARIAN & HUBUNGAN INTERNASIONAL ...peak-executive.com/ads/bnpb/TOR- Liaison...

5
KONSULTAN PROTOKOL HUMANITARIAN & HUBUNGAN INTERNASIONAL Untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) PROGRAM ASISTENSI TEKNIS Didukung oleh Fasilitas Australia-Indonesia untuk Pengurangan Bencana (AIFDR) INFORMASI PELAMAR

Transcript of KONSULTAN PROTOKOL HUMANITARIAN & HUBUNGAN INTERNASIONAL ...peak-executive.com/ads/bnpb/TOR- Liaison...

KONSULTAN PROTOKOL HUMANITARIAN & HUBUNGAN INTERNASIONAL Untuk ditempatkan di

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)

PROGRAM ASISTENSI TEKNIS Didukung oleh Fasilitas Australia-Indonesia untuk Pengurangan Bencana

(AIFDR)

INFORMASI PELAMAR

POSISI KONSULTAN: KONSULTAN PROTOKOL HUMANITARIAN & KERJASAMA INTERNASIONAL Tujuan Asistensi Teknis: Untuk memfasilitasi pengembangan pengetahuan dan keterampilan di bidang humanitarian internasional serta strategi untuk menjalin hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan di tingkat nasional, regional maupun internasional di bidang Penanggulangan Bencana. Tugas Umum dan Jalur Pelaporan Konsultan Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional adalah bantuan teknis yang ditempatkan di BNPB. Dalam menjalankan tugasnya, Konsultan Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional melapor kepada Deputi 1 Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB. Manajemen posisi ini, termasuk perekrutan awal dan mobilisasi, orientasi awal, dan dukungan yang berkelanjutan selama masa penempatan akan menjadi tanggung jawab AIFDR dan mitra pelaksanaannya. Konsultan Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional akan diminta melakukan kajian kebutuhan peningkatan kapasitas di bidang yang dibantunya pada akhir bulan ketiga untuk kemudian dikembangkan menjadi rencana kerja peningkatan kapasitas. Rencana peningkatan kapasitas ini dibuat bersama dengan BNPB dan AIFDR. Selain mendukung kegiatan harian BNPB (40%), konsultan ini diharapkan melakukan mentoring dan peningkatan kapasitas di bidang di mana dia bertugas (60%). Konsultan Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional akan:

Melapor langsung ke Kepala Biro Hukum dan Kerjasama BNPB.

Mengembangkan analisa kesenjangan kapasitas BNPB dalam Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional di bidang PB pada akhir bulan ketiga dan mengembangkan rencana pengembangan kapasitas berdasarkan hasil analisa tersebut.

Dievaluasi kinerjanya setiap enam bulan sekali oleh BNPB serta AIFDR.

Menyusun rencana kerja tahunan di akhir bulan pertama.

Peran dan Tanggung Jawab

Menganalisa Pola hubungan kerjasama BNPB dengan para pemangku kepentingan lainnya, baik di tingkat sub-nasional, nasional, regional maupun internasional;

Berdasarkan hasil tersebut, mengembangkan strategi pengembangan kapasitas BNPB dalam menjalin kerjasama humanitarian di berbagai tingkatan;

Menjalin hubungan baik dengan para pemangku kepentingan di bidang PB baik di tingkat sub-nasional, nasional, regional maupun internasional;

Membantu BNPB untuk membentuk dan mengelola "Forum Koordinasi Donor";

Berpartisipasi dalam pertemuan/kegiatan yang berkaitan dengan BPBD/Kementerian/Lembaga yang diselenggarakan oleh organisasi internasional dan menciptakan sistem pelaporan internal BNPB yang akan mengingatkan semua Deputi/Kepala Biro untuk masalah yang tercakup;

Memperkuat kemitraan nasional dan internasional;

Mengatur isu-isu protokol dalam kaitannya dengan kemitraan internasional serta melatih staf BNPB terkait dalam isu-isu tersebut;

Bekerja sama dan mendukung Konsulltan Ahli PB dalam mengkoordinasikan kegiatan internasional kemitraan dalam ranah PB;

Masa Penugasan Konsultan Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional akan bertugas selama 12 bulan dengan masa percobaan 3 bulan. Perpanjangan kontrak dimungkinkan berdasarkan evaluasi kinerja dan relevansi kebutuhan BNPB. Penempatan Posisi ini akan berbasis di kantor BNPB berlokasi di Jakarta. Perjalanan dinas ke wilayah lain di Indonesia akan dilakukan jika diperlukan.

Persyaratan Kriteria Utama:

1. Memiliki latar belakang akademis di bidang hubungan internasional, hukum humanitarian internasional, penanggulangan bencana atau ilmu yang serupa, atau memiliki pengalaman substantif di bidang tersebut selama minimal 5 tahun.

2. Memiliki pemahaman yang baik tentang UU Penanggulangan Bencana Republik Indonesia, serta kebijakan dan peraturan Penanggulangan Bencana lainnya.

3. Familiar dengan hukum dan kebijakan humanitarian internasional.

4. Memiliki kemampuan untuk menulis laporan, membuat pedoman, dll.

5. Berpengalaman dalam mentoring atau peningkatan kapasitas / pelatihan.

6. Fasih berbahasa Indonesia, baik lisan maupun tertulis. 7. Fasih berbahasa Inggris, baik tertulis maupun lisan.