Konsultan Daerah

25
SKENARIO 6 : KONSULTAN DAERAH Dokter Anwar, M.PH adalah salah seorang dokter senior yang telah lama menjadi staf pengajar di FK Unand. Sebagai seorang ahli Kesehatan Masyarakat, beliau seringkali dimintai oleh pemerintah daerah Sumatera Barat menjadi konsultan dalam perencanaan pembangunan kesehatan. Pada tahun ini sekali lagi dr. Anwar, M.PH diundang untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Dinas Kesehatan Sumatera Barat. Sebagai seorang yang banyak berada di lapangan, dr. Anwar sering melihat banyaknya program yang sudah ia susun bersama teman-temannya tidak berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Umpamanya, dia pernah melihat seorang pasien korban bencana alam terlantar lama di puskesmas oleh karena tidak adanya ambulan di puskesmas tersebut untuk melanjutkan pelayanan kesehatan bagi pasien. Padahal, program pengadaan ambulan untuk puskesmas tersebut telah lama dianggarkan. Jika anda seorang dokter puskesmas di Sumatera Barat, bagaimanakah kebijakan kesehatan yang seharusnya direncanakan dan dilaksanakan di daerah anda? Skenario di atas dibahas dengan menggunakan Seven-Jump Methods Fakultas Kedokteran UNAND 1

Transcript of Konsultan Daerah

Page 1: Konsultan Daerah

SKENARIO 6 : KONSULTAN DAERAH

Dokter Anwar, M.PH adalah salah seorang dokter senior yang telah lama

menjadi staf pengajar di FK Unand. Sebagai seorang ahli Kesehatan Masyarakat,

beliau seringkali dimintai oleh pemerintah daerah Sumatera Barat menjadi

konsultan dalam perencanaan pembangunan kesehatan. Pada tahun ini sekali lagi dr.

Anwar, M.PH diundang untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Dinas Kesehatan

Sumatera Barat.

Sebagai seorang yang banyak berada di lapangan, dr. Anwar sering melihat

banyaknya program yang sudah ia susun bersama teman-temannya tidak berjalan

sesuai dengan yang seharusnya. Umpamanya, dia pernah melihat seorang pasien

korban bencana alam terlantar lama di puskesmas oleh karena tidak adanya ambulan

di puskesmas tersebut untuk melanjutkan pelayanan kesehatan bagi pasien. Padahal,

program pengadaan ambulan untuk puskesmas tersebut telah lama dianggarkan.

Jika anda seorang dokter puskesmas di Sumatera Barat, bagaimanakah

kebijakan kesehatan yang seharusnya direncanakan dan dilaksanakan di daerah

anda?

Skenario di atas dibahas dengan menggunakan Seven-Jump Methods

a. Clarify Unfamiliar Terms

b. Define Problems

c. Brainstorm Possible Explanations or Hypotheses

d. Arrange explanations into a tentative solution (schema)

e. Define Learning Objectives

f. Gather Information and Private Study

g. Share the Results

Fakultas Kedokteran UNAND 1

Page 2: Konsultan Daerah

1. Clarify Unfamiliar Terms

NO. ISTILAH ARTI

1. Konsultan Orang yang ahli di bidang tertentu dan menjadi

penasehat

2. M.PH Master of Public Health; diberikan untuk studi di

bidang kesehatan masyarakat

3. RPJM Dokumen perencanaan komprehensif lima

tahunan yang akan digunakan sebagai acuan

dalam penyusunan rencana strategis satuan kerja

perangkat daerah (Renstra SKPD) dan rencana

kerja pemerintah daerah (RKPD)

4. RPJP Perencanaan komprehensif dua puluh tahunan

5. Ambulan Kendaraan khusus yang digunakan untuk

mengangkut orang sakit dan dilengkapi dengan

peralatan medis

2. Define Problems

Mengapa pemerintah Sumatera Barat meminta dr. Anwar menjadi

konsultan?

Apa manfaat yang didapatkan dr. Anwar jika menjadi konsultan

dalam pembangunan kesehatan?

Apa saja tugas konsultan?

Apa saja peran ahli kesehatan masyarakat?

Apa saja yang direncanakan dalam RPJM dan RPJP?

Apa saja kendala yang ada sehingga perencanaan program

pembangunan kesehatan tidak berjalan sebagaimana mestinya?

Program - program apa saja yang telah dilaksanakan dinas kesehatan

Sumatera Barat?

Apa yang menyebabkan tidak adanya ambulan?

Bagaimana cara menyusun program kesehatan?

Fakultas Kedokteran UNAND 2

Page 3: Konsultan Daerah

Apa jenis/tingkatan pelayanan kesehatan?

3. Brainstorm Possible Explanations or Hypotheses

Pemerintah daerah meminta dr. Anwar menjadi konsultan karena

dr. Anwar adalah ahli kesehatan masyarakat

dr. Anwar adalah orang yang banyak berada di lapangan

sehingga beliau benar - benar mengetahui kondisi dan status

keseharan masyarakat Sumatera Barat

Pemerintah daerah telah merasakan hasil kerja dr. Anwar

Manfaat yang didapatkan dr. Anwar jika menjadi konsultan dalam

pembangunan kesehatan adalah

Pengalaman

Peningkatan kemampuan dr. Anwar dalam manajemen kesehatan

Ide - ide dr. Anwar untuk pengembangan kesehatan di Sumatera

Barat dapat tersalurkan

Tugas konsultan :

Penasehat

Pembimbing

Pemberi pertimbangan

Pemberi petunjuk

Peran ahli kesehatan masyarakat adalah terlibat langsung dalam

memantau kondisi kesehatan masyarakat dan faktor - faktor yang

mempengaruhi kesehatan masyarakat

Yang direncanakan dalam RPJM dan RPJP berbeda dalam setiap

periodenya, tergantung pada kebijakan daerah dan kebijakan

nasional, berkaitan dengan target - target pencapaian program

kesehatan yang hendak diraih. RPJM dan RPJP merupakan bagian

dari sistem administrasi yang disusun untuk melaksanakan

Fakultas Kedokteran UNAND 3

Page 4: Konsultan Daerah

pembangunan kesehatan. Perencanaan pembangunan kesehatan yang

dimaksud juga disesuaikan dengan ketersediaan pembiayaan

Kendala yang menyebabkan perencanaan pembangunan kesehatan

tidak berjalan sebagaimana mestinya :

Kurangnya pemantauan

Kurangnya teamwork

Lemahnya manajemen dan pengendalian dana pada program

terkait

Kurangnya SDM

Program - program yang telah dilaksanakan Dinas Kesehatan

Sumatera Barat :

Promosi kesehatan

Upaya kesehatan masyarakat

Upaya kesehatan perorangan

Perbaikan gizi masyarakat

Lingkungan sehat

Pencegahan dan pemberantasan penyakit

Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

Kemungkinan penyebab tidak adanya ambulan adalah kurangnya

prioritas dan ketersediaan dana untuk pengadaan ambulan

Cara menyusun program kesehatan :

Analisis situasi

Analisis masalah

Menetapkan prioritas masalah

Pencari penyebab masalah

Pemecahan masalah menyusun program kesehatan

Jenis-jenis pelayanan kesehatan :

Primer

Fakultas Kedokteran UNAND 4

Page 5: Konsultan Daerah

Pelayanan kesehatan tingkat dasar

Sekunder

Pelayanan kesehatan telah menyediakan tenaga ahli ( 4 spesialias

dasar ) dan menyediakan pelayanan rawat inap

Tertier

Pelayanan kesehatan yang telah menyediakan tenaga ahli

subspesialis

4. Schema

5. Define Learning Objectives

Fakultas Kedokteran UNAND 5

Perencanaan Kebijakan Kesehatan

Visi

Misi

Menengah PendekPanjang

Program Kesehatan

Pelaksanaan

Konsultan

Kontrol

Sumber Pembiayaan

Evaluasi

Kendala

Target Tercapai

Jenis Pelayanan

Target Tidak Tercapai

Page 6: Konsultan Daerah

Mahasiswa mampu menjelaskan program - program yang termasuk

dalam perencanaan pembangunan kesehatan

Mahasiswa mampu menjelaskan faktor - faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan program kesehatan

Mahasiswa mampu menjelaskan pentingnya evaluasi dalam

perencanaan program kesehatan

Mahasiswa mampu menjelaskan sumber pembiayaan program

kesehatan

Mahasiswa mampu menjelaskan masalah - masalah kesehatan di

Sumatera Barat

Mahasiswa mampu menjelaskan jenis - jenis pelayanan kesehatan di

Sumatera Barat

Mahasiswa mampu menjelaskan kebijakan bidang kesehatan di

Sumatera Barat pada era desentralisasi

6. Gather Information and Private Study

Ramadhan, Syahrul. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:

Ikhtiar

Azwar, Azrul. 1988. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa

Aksara

Soekidjo Notoadmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Kuliah Pengantar

7. Share the Results

Fakultas Kedokteran UNAND 6

Page 7: Konsultan Daerah

Program-program yang termasuk dalam perencanaan

pembangunan kesehatan Sumatera Barat 2006 – 2010 :

Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Ditujukan untuk memberdayakan individu, keluarga dan

masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup bersih

dan sehat, dengan indikator kegiatan pokok :

o Pendayagunaan lembaga / organisasi formal dan

kemasyarakatan dalam penanggulangan kesehatan masyarakat

o Pemantapan media promosi kesehatan dan teknologi KIE

o Pemantapan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber daya

Masyarakat), seperti posyandu, polides dan uks, generasi

muda

o Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat

Lingkungan sehat

Ditujukan untuk mewujudkan lingkungan sehat melalui

pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk

menggerakan pembangunan lintas sektor yang berwawasan

kesehatan

o Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi

masyarakat miskin

o Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan

o Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan

o Pengembangan model kesehatan lingkungan kabupaten / kota

sehat

Upaya kesehatan masyarakat

Fakultas Kedokteran UNAND 7

Page 8: Konsultan Daerah

Ditujukan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas

yankes melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas,

pustu, puskesmas keliling dan bidan didesa

o Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan

jaringannya;

o Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas dan jaringannya;

o Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup

sekurang - kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan

anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan

lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan

pengobatan dasar

o Penyediaan bantuan / dukungan pada puskesmas

o Pemantapan sarana UPTD Dinas Kesehatan

o Pembinaan pemberdayaan kesehatan masyarakat

o Pemantapan model dokter keluarga secara bertahap

Upaya kesehatan perorangan

Ditujukan untuk meningkatkan akses, keterjangkauan dan

kualitas pelayanan kesehatan perorangan. Kegiatan pokok:

o Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit di daerah

tertinggal secara selektif

o Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit

o Pengadaan obat dan perbekalan rumah sakit

o Pemantapan pelayanan kesehatan rujukan

o Melakukan advokasi dan sosialisasi kebijakan upaya

kesehatan perorangan

o Melakukan kajian dan monev terhadap kegiatan upaya

kesehatan perorangan

o Memberikan bantuan / dukungan pada RS daerah terutama

daerah terpencil dan pemekaran

Fakultas Kedokteran UNAND 8

Page 9: Konsultan Daerah

o Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

o Peningkatan peran serta sektor swasta dalam upaya kesehatan

perorangan

o Pengembangan dokter keluarga

Pencegahan dan pemberantasan penyakit

Ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan

kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Prioritas penyakit menular: malaria, DBD, diare, polio, tbc,

HIV/AIDS dan P3DI. Prioritas penyakit tidak menular: penyakit

jantung, DM, kanker. Pokok Kegiatan:

o Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko

o Peningkatan mutu dan pelayanan imunisasi

o Penemuan dan tata laksana penderita

o Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan

wabah

o Peningkatan (KIE), pencegahan dan pemberantasan penyakit

Perbaikan gizi masyarakat

Ditujukan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam

upaya meningkatkan status gizi masyarakat, terutama pada ibu

hamil, bayi dan anak balita. Kegiatan pokok:

o Peningkatan SDM pengelola gizi masyarakat

o Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi

besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang

vitamin A, dan zat mikro lain

o Penanggulangan gizi lebih

o Peningkatan surveilans gizi

o Peningkatan surveilans gizi

o Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar

gizi

Fakultas Kedokteran UNAND 9

Page 10: Konsultan Daerah

o Pengadaan obat program gizi masyarakat

Sumber daya kesehatan

Ditujukan untuk meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran

tenaga kesehatan sesuai kebutuhan pembangunan kesehatan.

Kegiatan pokok :

o Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan

o Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga

kesehatan melalui diklat tenaga kesehatan

o Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk

pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta

rumah sakit kabupaten / kota

o Pembinaan tenaga kesehatan dan karir tenaga kesehatan

o Pemerataan penempatan tenaga kesehatan

o Perizinan dan akreditasi RS dan institusi pendidikan

kesehatan

Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

Ditujukan untuk mengembangkan kebijakan dan manajemen

pembangunan kesehatan guna mendukung penyelenggaraan

sistem kesehatan. Kegiatan pokok :

o Peningkatan kualitas penyusunan perencanaan kesehatan

o Peningkatan dan pemantapan sistem informasi kesehatan

o Pengembangan sistem kesehatan daerah

o Pengembangan uapaya jaminan pemeliharaan kesehatan

o Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran,

pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan dan

penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum

kesehatan

Obat dan perbekalan kesehatan

Fakultas Kedokteran UNAND 10

Page 11: Konsultan Daerah

Ditujukan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu,

keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat

tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan kosmetika.

Kegiatan pokok :

o Penyediaan obat sangat esensial dan buffer stock

o Peningkatan kemampuan dan manajemen obat publik pada

sarana pelayanan kesehatan dasar, sarana farmasi dan sarana

kesehatan lingkungan

o Pembinaan dan pengendalian alat kesehatan dan perbekalan

rumah tangga (PKRT)

o Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan

kesehatan terutama untuk penduduk miskin

o Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah

sakit

o Peningkatan kemampuan dan pemahaman masyarakat tentang

bahaya penyalahgunaan obat narkoba

Litbang kesehatan

Ditujukan untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan

iptek kesehatan sebagai masukan perumusan kebijakan program

kesehatan. Kegiatan pokok:

o Mengembangkan hasil penelitian dan pengembangan

kesehatan

o Meningkatkan sumberdaya tenaga peneliti kesehatan

o Mengembangkan sarana dan prasarana penelitian

o Penyediaan dukungan administrasi penelitian dan

pengembangan penelitian

o Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan

pengembangan kesehatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program

kesehatan

Fakultas Kedokteran UNAND 11

Page 12: Konsultan Daerah

Internal :

Masih terbatasnya SDM tenaga kesehatan yang professional

Distribusi tenaga kesehatan yang belum merata

Sarana dan prasarana kesehatan di kabupaten / kota belum

optimal

Terbatasnya pembangunan sarana fisik kesehatan di kabupaten /

kota

Eksternal :

Era globalisasi di bidang pelayanan kesehatan

Belum berkembangnya sistem pembiayaan kesehatan

Terjadinya transisi epidemiologi dan demografi

Terbatasnya pembangunan sarana fisik kesehatan di kabupaten /

kota

Evaluasi dalam perencanaan program kesehatan

Evaluasi adalah membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh

suatu program dengan tujuan yang direncanakan. Menurut

Perhimpunan Kesehatan Masyarakat Amerika, evaluasi ialah suatu

proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dan usaha

pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut

mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan, identifikasi

kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan,

menentukan dan menjelaskan derajat keberhasilan dan rekomendasi

untuk kelanjutan aktivitas program.

Dari batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses atau

kegiatan dan dalam kegiataan evaluasi itu mencakup langkah-

langkah :

Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni

tentang apa yang akan dievaluasi terhadap program yang

dievaluasi

Fakultas Kedokteran UNAND 12

Page 13: Konsultan Daerah

Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan

keberhasilan program yang akan dievaluasi

Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan

Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau

hasil pelaksanaan evaluasi tersebut

Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan

penjelasan-penjelasan

Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut

terhadap program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut

Evaluasi suatu program kesehatan masyarakat dilakukan terhadap

tiga hal, yakni evaluasi terhadap proses pelaksanaan program,

evaluasi terhadap hasil program dan evaluasi terhadap dampak

program.

Evaluasi proses ditujukan terhadap pelaksanaan program yang

menyangkut penggunaan sumber daya, seperti tenaga, dana, dan

fasilitas lain.

Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana

program tersebut berhasil, yakni sejauh mana tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan tercapai. Misalnya meningkatnya cakupan

imunisasi, meningkatnya ibu-ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya, dan sebagainya.

Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana

program itu mempunyai dampak terhadap peningkatan kesehatan

masyarakat. Dampak program-program kesehatan ini tercermin

dari membaiknya atau meningkatnya indikator-indikator

kesehatan masyarakat. Misalnya menurunnya angka kematian

bayi (IMR), meningkatnya status gizi anak balita, menurunnya

angka kematian ibu, dan sebagainya.

Dalam program kesehatan masyarakat, disamping evaluasi juga

dilakukan monitoring atau pemantauan program. Monitoring

dilakukan sejalan dengan evaluasi, dengan tujuan agar kegiatan

Fakultas Kedokteran UNAND 13

Page 14: Konsultan Daerah

kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan program

tersebut berjalan sesuai dengan yang direncanakan, baik waktunya

maupun jenis kegiatannya.

Sumber pembiayaan program kesehatan

Sumber pemerintah daerah : APBD (Permendagri no 13/2006)

Pendapatan Asli Daerah

– Pajak Daerah

– Retribusi Daerah

– Hasil Perusahaan Daerah dan pengelolaan kekayaan daerah

– Lain-lain pendapatan yang sah

Dana Perimbangan

– Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak

– DAU ( Dana Alokasi Umum )

– DAK ( Dana Alokasi Khusus )

– Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Propinsi

Pendapatan lain yang sah

Biaya pemerintah daerah untuk sektor kesehatan :

Dinas Kesehatan dan Puskesmas

RSUD

Gudang Farmasi

Labkesda

BKKBN

AKPER

Dari Nonkesehatan: Dana Gizi (BPM), UKS (Diknas)

Bila terjadi kekurangan :

Redefinisi / kaji ulang prioritas, misalnya prioritas wilayah dan

program non-esensial

Mobilisasi Dana: Pemda, Masyarakat, Swasta

Matching Grant Pusat

Fakultas Kedokteran UNAND 14

Page 15: Konsultan Daerah

Masalah - masalah kesehatan di Sumatera Barat

Terbatasnya alokasi pembiayaan kesehatan terutama di

kabupaten / kota

Belum berkembangnya JPKM Askeskin JPKMM

Keberadaan kabupaten pengembangan menghadapi tuntutan

sumber daya sarana dan prasarana

Masih terdapatnya beberapa penyakit menular dan

berkembangnya penyakit baru, serta pergeseran pola penyakit ke

penyakit tidak menular

Meningkatnya penyalahgunaan NAPZA

Perilaku masyarakat kurang mendukung PHBS

Desentralisasi pusat dan daerah tidak sinkron

Keterjangkauan pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin

masih rendah

Jenis - jenis pelayanan kesehatan di Sumatera Barat

Pelayanan kesehatan tingkat pertama ( Primary Health Services )

Yankes yang bersifat pokok yang sangat dibutuhkan oleh

sebagian besar masyarakat, dan memiliki nilai strategis untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Umumnya yankes

tingkat pertama ini bersifat rawat jalan

Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( Secondary Health Services )

Pelayanan kesehatan lebih lanjut dan telah bersifat rawat inap,

dan untuk penyelenggaraannya membutuhkan tenaga-tenaga

spesialis

Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( Tertiary Health Services )

pelayanan kesehatan yang lebih kompleks dan diselenggarakan

oleh tenaga-tenaga subspesialis

Fakultas Kedokteran UNAND 15

Page 16: Konsultan Daerah

Kebijakan bidang kesehatan di Sumatera Barat pada era

desentralisasi

Arah kebijakan pembangunan kesehatan Sumatera Barat tahun 2009:

Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin dan terpencil

Peningkatan upaya pencegahan dan pemberatasan penyakit

menular, wabah, dan penyakit kronis degeneratif

Peningkatan penanganan masalah gizi kurang dan buruk pada

ibu hamil, menyusui, balita dan anak sekolah

Peningkatan pengadaan dan ketersediaan obat sangat essensial

Peningkatan pengendalian laju pertumbuhan penduduk

Peningkatan penelitian kesehatan

Memfasilitasi pengembangan pendidikan tinggi tenaga kesehatan

Kegiatan pokok pembangunan kesehatan Sumatera Barat tahun

2009:

Fasilitasi peningkatan upaya kesehatan masyarakat

Fasilitasi peningkatan pelayanan kesehatan kuratif

Peningkatan akreditasi RS

Fasilitasi peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan

Peningkatan kemampuan dan kesiapan RS berbahaya

Peningkatan pelaksanaan surveilence secara rutin

Peningkatan pelaksanaan investigasi dan penanggulangan wabah

/ KLB

Peningkatan promosi gizi pada masyarakat

Peningkatan ketersediaan obat sangat esensial

Fasilitasi balai POM

Fasilitasi peningkatan promosi kesehatan dan penyuluhan KIA

Fasilitasi penyediaan alat kontrasepsi

Peningkatan manajemen dan pembiayaan kesehatan daerah

(JAMKESDA) serta penelitian dan pengembangan kesehatan

terapan

Fakultas Kedokteran UNAND 16

Page 17: Konsultan Daerah

Peningkatan kualitas lingkungan dan tempat tingkat sehat dan

akses air bersih di daerah terpencil, miskin dan rawan bencana

Fakultas Kedokteran UNAND 17