Konservasi & Per. Alam Biologi

9
Konservasi dan Perlindungan Alam Tekanan Manusia Terhadap Alam/Lingkungan Salah satu masalah yang menjadi ancaman bagi keberlanjutan keseimbangan ekosistem dan alam adalah peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk dunia maupun Nasional diduga menjadi penyebab utama bagi kerusakan alam yang demikian mengkuatirkan pada tiga dasawarsa terakhir ini. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, telah menyebabkan peningkatan kebutuhan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Kebutuhan tersebut dapat meliputi: a. Kebutuhan dasar (essensial) : yaitu kebutuhan yang mutlak diperlukan untuk dapat hidup sehat, aman dan manusiawi, misalnya : pangan, papan, sandang, air bersih dan udara sehat. b. Kebutuhan tambahan (non-essensial) : kebutuhan sebagai pelengkap, agar manusia dapat menikmati hidup lebih baik lagi, seperti pendidikan, rekreasi, transportasi, dsb. Untuk memenuhi kebutuhan yang rneningkat tersebut, maka eksploitasi terhadap sumberdaya alam tidak dapat dihindarkan, bahkan sering hal ini tidak dibarengi dengan upaya untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan sumberdaya alam tersebut. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan pangan, perlu dilakukan dengan intensifikasi pertanian atau ekstensifikasi pertanian. 1

description

Bio dan Pendidikan

Transcript of Konservasi & Per. Alam Biologi

Page 1: Konservasi & Per. Alam Biologi

Konservasi dan Perlindungan Alam

Tekanan Manusia Terhadap Alam/Lingkungan

Salah satu masalah yang menjadi ancaman bagi keberlanjutan keseimbangan

ekosistem dan alam adalah peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah

penduduk dunia maupun Nasional diduga menjadi penyebab utama bagi kerusakan alam

yang demikian mengkuatirkan pada tiga dasawarsa terakhir ini. Dengan meningkatnya

jumlah penduduk, telah menyebabkan peningkatan kebutuhan manusia untuk

kelangsungan hidupnya. Kebutuhan tersebut dapat meliputi:

a. Kebutuhan dasar (essensial) : yaitu kebutuhan yang mutlak diperlukan untuk

dapat hidup sehat, aman dan manusiawi, misalnya : pangan, papan, sandang, air

bersih dan udara sehat.

b. Kebutuhan tambahan (non-essensial) : kebutuhan sebagai pelengkap, agar

manusia dapat menikmati hidup lebih baik lagi, seperti pendidikan, rekreasi,

transportasi, dsb.

Untuk memenuhi kebutuhan yang rneningkat tersebut, maka eksploitasi terhadap

sumberdaya alam tidak dapat dihindarkan, bahkan sering hal ini tidak dibarengi dengan

upaya untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan sumberdaya alam tersebut.

Misalnya untuk memenuhi kebutuhan pangan, perlu dilakukan dengan intensifikasi

pertanian atau ekstensifikasi pertanian.

Pembukaan kawasan hutan menjadi kawasan pertanian yang tidak

memperhatikan aspek-aspek keseimbangan ekosistem tanpa didahului dengan penilaian

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), sangat berpotensi menyebabkan:

a. Kawasan menjadi lebih terbuka dan sangat rentan terjadinya erosi yang

berdampak pada menurunnya kesuburan tanah.

b. Menurunnya daya serap air oleh tanah sehingga menurunkan kandungan air

tanah.

c. Rawan longsor bagi kawasan yang memiliki kemiringan lahan.

d. Terjadinya banjir di bagian hilir kawasan (terutama bila kawasan yang diubah

tersebut merupakan zona buffer bagi penyerapan air hujan oleh tanah).

e. Menurunnya keanekaragaman hayati (biodiversity) sebagai dampak banyaknya

flora dan fauna yang kehilangan habitatnya).

1

Page 2: Konservasi & Per. Alam Biologi

Macam-Macam Konservasi

Konservasi yang lebih dikenal dengan perlindungan dan pengawetan alam,

merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan

flora, fauna, tanah dan air serta komponen ekosistem lainnya agar tetap serasi dan

seimbang.

Konservasi terhadap keanekaragaman hayati dan sumber daya alam perlu

dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung pada

sumberdaya tersebut, antara lain :

a. Nilai ilmiah; alam dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

b. Nilai ekonomi; kebutuhan manusia diperoleh dari lingkungannya, untuk itu alam

dapat bernilai ekonomis bagi manusia.

c. Nilai mental-spiritual; kekaguman terhadap keindahan alam akan dapat

meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

d. Nilai keindahan (estetika); alam yg mengandung komponen ekosistem yang

seimbang akan menjamin keselarasan proses yang terjadi di dalamnya.

Pada dasarnya konservasi merupakan upaya perlindungan alam yang dikenal

juga sebagai pencagaralaman. Ada tiga tujuan utama dari perlindungan alam yang saling

berkaitan, yaitu:

a. Memelihara proses ekologi yang essensial dalam mendukung kehidupan.

b. Mempertahankan keanekaragaman gen.

c. Menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara terlanjutkan.

Pada dasarnya ada 2 macam bentuk konservasi keanekaragaman hayati, yaitu

secara insitu dan secara eks-situ. Secara in-situ merupakan upaya konservasi hayati

dengan mengembangbiakkan hayati pada habitat aslinya, misalnya konservasi

orangutan di Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Tanjung Putting;

Konservasi Komodo di pulau Komodo; badak di Ujung Kulon, dan lain-lain. Sedangkan

konservasi eks-situ merupakan konservasi yang dilakukan diluar habitat aslinya,

misalnya konservasi buaya di Asam Kumbang Medan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi keanekaragaman

hayati dan tanpa mengganggu kebiasaan masyarakat yang mempunyai ketergantungan

terhadap kebiasaan menggunakan sumber hayati khususnya fauna adalah:

2

Page 3: Konservasi & Per. Alam Biologi

a. Membuat UU perburuan, seperti : batas daerah perburuan, masa berburu, jumlah

hewan yang boleh diburu, pelanggaran menjual-belikan hewan buruan jenis

hewan/umur/jenis kelamin hewan yang boleh diburu.

b. Membiakkan hewan-hewan langka secara ex-situ.

c. Memindahkan hewan langka ke tempat lain yang lebih cocok dan aman.

Kegiatan Konservasi Tingkat Internasional, Nasional, dan Lokal

Hasil Konsferensi Tingkat Tinggi Bumi yang diselenggarakan pada bulan Juni

1992 di Rio de Janeiro dengan dihadiri oleh 179 negara telah menghasilkan Agenda 21

yang merupakan program kerja besar untuk abad ini sampai dengan abad 21, secara

jelas menyatakan bahwa pembangunan nasional suatu negara tidak lagi bisa

memisahkan antara pengelolaan lingkungan dengan pembangunan sosial ekonomi

sebagai bidang-bidang yang terpisah.

Agenda 21 global terdiri dari 39 bab yang dibagi dalam 4 bagian utama, yaitu:

a. Dimensi sosial-ekonomi

b. Dimensi konservasi dan engelolaan umberdaya alamuntuk pembangunan

c. Isu kemitraan antara pengelola lingkungan untu menwujudkan pembangunan

berkelanjutan

d. Kajian dan analisis tujuan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan

lingkungan

Sedangkan Agenda 21 Indonesia terdiri dari 4 bagian utama, yaitu:

a. Pelayanan masyarakat, meliputi: pengentasan kemiskinan; perubahan pola

konsumsi; dinamika kependudukan; pengelolaan dan peningkatan kesehatan;

pengembangan perumahan dan pemukiman, dan sistem perdagangan lokal.

b. Pengelolaan limbah, meliputi: perlindungan atmosfer; pengelolaan bahan

berbahaya dan beracun; pengelolaan limbah radioaktif; dan pengelolaan limbah

padat dan limbah cair.

c. Pengelolaan sumberdaya tanah, meliputi : perencanaan sumberdaya tanah,

pengelolaan hutan; pangembangan pertanian dan pedesaan; dan pengelolaan

sumberdaya air.

3

Page 4: Konservasi & Per. Alam Biologi

d. Pengelolaan sumberdaya alam, meliputi: konservasi keanekaragaman hayati;

pengembangan bioteknologi; dan pengelolaan terpada wilayah pesisir dan

lautan.

Sebagai bentuk keseriusan Indonesia terhadap upaya konservasi terhadap

keanekaragaman hayati dan sumberdaya alam, telah diwujudkan dalam bentuk UU

Perlindungan Alam, menurut undang-undang tersebut, pencagar alaman di Indonesia

dibedakan menjadi :

a. Cagar Alam; perlindungan yang berlaku terhadap zona-zona, dimana keadaan

alam (tanah, flora dan keindahan) yang mempunyai nilai yang khas bagi ilmu

pengetahuan dan kebudayaan serta bagi kepentingan umum dirasa perlu

dipertahankan dan tidak terjamah keadaannya.

b. Suaka margasatwa; perlindungan yang berlaku bagi daerah-daerah di mana alam

fauna dan keindahan mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan

kebudayaan.

Studi Kasus Kesuksesan Kegiatan Konservasi

Jauh sebelum pemerintah mencanangkan kegiatan konservasi dilakukan demi

menjaga kelestarian lingkungan masyarakat tradisional sudah banyak yang telah

melakukannya meskipun terkadang kegiatan tersebut dilakukan tanpa disadarinya.

Bahkan sampai saat ini, di beberapa daerah Indonesia aktivitas konservasi tersebut

masih tetap dilakukan.

Upaya Penyelamatan Sumberdaya Air, Udara dan Tanah

Adanya kecenderungan penurunan kulitas lingkungan sebagai dampak

meningkatnya pencemaran, merupakan masalah yang harus diselesaikan. Sebagai tindak

lanjut demi menjaga ketersediaan daya dukung lingkungan perlu dilakukan beberapa

upaya, antara lain:

a. Penghematan penggunaan sumberdaya alam.

b. Pemakaian bahan pengganti bagi sumberdaya alam yang tidak dapat

diperbaharui.

c. Lebih mengutamakan penggunaan sumberdaya alam yg dapat diperbaharui.

4

Page 5: Konservasi & Per. Alam Biologi

d. Penerapan etika lingkungan berdasarkan fiIsafad hidup secara damai dengan

alam.

Namun saat ini keberadaan hutan di Indonesia menghadapi ancaman kerusakan yang

cukup serius, faktor-faktor yang dapat menekan keberadaan hutan di Indonesia antara

lain:

a. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan penyebaran penduduk yang tidak

merata.

b. Konversi hutan

c. Pengabaian atau ketidaktahuan pemilikan tanah secara tradisional.

d. Peranan hak adat dalam memanfaatkan sumberdaya alam.

e. Program transmigrasi

f. Pencemaran Industri dan pertanian pada hutan basah.

g. Degradasi hutan bakau untuk dijadikan pertambakan.

h. Pemungutan spesies hutan secara berlebihan.

i. Introduksi spesies eksotik.

Dalam upaya mempertahankan fungsi hutan dalam menjaga kestabilan

ekosistem disekitarnya, upaya yang dapat dilakukan dalam pengawetan hutan antara

lain:

a. Tidak menebang hutan secara semena-mena

b. Penebangan hutan diimbangi dengan penanaman kembali

c. Mengadakan peremajaan hutan

d. Mengadakan reboisasi

e. Mencegah kebakaran

Dalam upaya mengatasi permasalahan pertanahan yang demikian kompleks,

telah dibuat kebijakan atau strategi dalam perencanaan sumberdaya tanah yang efisien,

berkeadilan dan berkelanjutan guna mencegah dampak negatif dari kegiatan

pembangunan sumberdaya tanah, yaitu:

a. Alokasi dan realokasi tanah untuk berbagai penggunaan.

b. Mempertegas peraturan perundang-undangan terutama berkaitan dengan

tranformasi dari masyarakat agraris ke industri, tradisional ke modern, pedesaan

ke perkotaan.

c. Lebih aktif melakukan registrasi dan sertifikasi tanah.

5

Page 6: Konservasi & Per. Alam Biologi

d. Memperhatikan hak adat, tradisi dan kepentingan publik.

e. Penataan kelembagaan pertanahan.

Selain Atmosfer dan tanah, air merupakan sumberdaya penting dalam

menunjang

kehidupan semua makhluk yang ada di bumi. Air juga merupakan sumberdaya vital

dalam

menunjang pembangunan ekonomi. Disamping untuk hal-hal positif di atas, air juga

dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah. Untuk menjaga

kelestarian

ketersediaan air upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain:

a. Mengatur dengan lebih efisien pengadaan dan penggunaan air untuk berbagai

kepentingan dengan didukung oleh peraturan perundang-undangan yang lebih

jelas dan tegas.

b. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk melakukan konservasi air melalui

pendidikan dan penyuluhan.

c. Menerapkan pemanfaatan kembali (reuse), pendaur-ulangan (recycle) dan

pemulihan(recovery) sumberdaya air.

d. Mencegah pembuangan limbah terutama B3 (bahan berbahaya beracun) ke

lingkungan (dapat mencemari air tanah maupun sumber air lainnya seperti

sungai).

e. Menjaga kelestarian hutan sepanjang aliran sungai, terutama di hulu sungai.

f. Melakukan konservasi dan meningkatkan kemampuan daerah resapan/

tangkapan air di saerah DAS (daerah aliran sungai).

6