Konsep Subnetting

6
SMK NAHDLATUTH THALABAH Tehnik Komputer dan Jaringan Oleh : Subur Hariyanto Please join to smknt-forum.co.cc 1 KONSEP SUBNETTING Disusun oleh : Subur Hariyanto Staff Pengajar SMK Nahdlatuth Thalabah Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat memahami konsep subnetting 2. Siswa dapat melakukan konfigurasi jaringan melalui IP Subnetting Dasar Teori Nomor IP terdiri dari 32 bit yang di dalamnya terdapat bit untuk NETWORK ID dan HOST ID. Secara garis besar berikut inilah pembagian kelas IP secara default. Netmask Ketika kita berhubungan dengan komputer lain pada suatu jaringan, selain IP address yang dibutuhkan adalah netmask. Netmask (subnet mask) adalah IP address sepanjang 32 bit yang digunakan untuk membedakan antara net id dan host id, selain itu netmask juga dijadikan dasar untuk membuat sub/bagian jaringan (sub sub network). Misal kita pada IP 10.252.102.12 ingin berkirim data pada jaringan lain. Maka yang dilakukan adalah mengecek dulu netmask komputer kita karena kombinasi IP dan Netmask menentukan range jaringan kita. Jika netmask kita 255.255.255.0 maka range terdiri atas semua IP yang memiliki 3 byte pertama yang sama. Misal jika IP saya 10.252.102.12 dan netmask saya 255.255.255.0 maka range jaringan saya adalah 10.252.102.0 – 10.252.102.255 sehingga kita bisa secara langsung berkmunikasi pada mesin yang diantaranya itu, jadi 10.252.102.135 berada pada jaringan yang sama yaitu 10.252.102. Dalam suatu organisasi komersial biasanya terdiri dari beberapa bagian, missal bagian personalia/HRD, Marketing, Produksi, Keuangan, IT dsb. Setiap bagian di perusahaan itu tentunya mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Dengan beberapa alasan maka setiap bagian bisa di buatkan jaringan local sendiri – sendiri dan antar bagian bisa pula digabungkan jaringannya dengan bagian yang lain. Ada beberapa alasan yang menyebabkan suatu organisasi membutuhkan lebih dari satu jaringan local (LAN) agar dapat mencakup seluruh organisasi : 1. Teknologi yang berbeda, dalam suatu organisasi dimungkinkan menggunakan bermacam teknologi dalam jaringannya. Semisal teknologi Ethernet akan mempunyai LAN yang berbeda dengan teknologi FDDI. 2. Sebuah jaringan mungkin dibagi menjadi jaringan yang lebih kecil karena masalah performansi. Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki performansi yang kurang baik dibandingkan dengan LAN yang hanya mempunyai 62 host. Semakin banyak host yang terhubung dalam suatu media maka akan menurunkan performansi dari jaringan. Pemecahan yang paling sederhana adalah memecah menjadi 2 LAN atau lebih. 3. Departemen tertentu membutuhkan keamanan khusus sehingga solusinya memecah menjadi jaringan sendiri.

description

Konsep Subnetting

Transcript of Konsep Subnetting

Page 1: Konsep Subnetting

SMK NAHDLATUTH THALABAH

Tehnik Komputer dan Jaringan

Oleh : Subur Hariyanto

Please join to smknt-forum.co.cc

1

KONSEP SUBNETTING

Disusun oleh : Subur Hariyanto

Staff Pengajar SMK Nahdlatuth Thalabah

Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat memahami konsep subnetting

2. Siswa dapat melakukan konfigurasi jaringan melalui IP Subnetting

Dasar Teori

Nomor IP terdiri dari 32 bit yang di dalamnya terdapat bit untuk NETWORK ID

dan HOST ID. Secara garis besar berikut inilah pembagian kelas IP secara default.

Netmask

Ketika kita berhubungan dengan komputer lain pada suatu jaringan, selain IP

address yang dibutuhkan adalah netmask. Netmask (subnet mask) adalah IP address

sepanjang 32 bit yang digunakan untuk membedakan antara net id dan host id, selain itu

netmask juga dijadikan dasar untuk membuat sub/bagian jaringan (sub sub network).

Misal kita pada IP 10.252.102.12 ingin berkirim data pada jaringan lain. Maka yang

dilakukan adalah mengecek dulu netmask komputer kita karena kombinasi IP dan

Netmask menentukan range jaringan kita.

Jika netmask kita 255.255.255.0 maka range terdiri atas semua IP yang memiliki

3 byte pertama yang sama. Misal jika IP saya 10.252.102.12 dan netmask saya

255.255.255.0 maka range jaringan saya adalah 10.252.102.0 – 10.252.102.255 sehingga

kita bisa secara langsung berkmunikasi pada mesin yang diantaranya itu, jadi

10.252.102.135 berada pada jaringan yang sama yaitu 10.252.102.

Dalam suatu organisasi komersial biasanya terdiri dari beberapa bagian, missal

bagian personalia/HRD, Marketing, Produksi, Keuangan, IT dsb. Setiap bagian di

perusahaan itu tentunya mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Dengan beberapa

alasan maka setiap bagian bisa di buatkan jaringan local sendiri – sendiri dan antar bagian

bisa pula digabungkan jaringannya dengan bagian yang lain.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan suatu organisasi membutuhkan lebih dari

satu jaringan local (LAN) agar dapat mencakup seluruh organisasi :

1. Teknologi yang berbeda, dalam suatu organisasi dimungkinkan

menggunakan bermacam teknologi dalam jaringannya. Semisal teknologi

Ethernet akan mempunyai LAN yang berbeda dengan teknologi FDDI.

2. Sebuah jaringan mungkin dibagi menjadi jaringan yang lebih kecil karena

masalah performansi. Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki

performansi yang kurang baik dibandingkan dengan LAN yang hanya

mempunyai 62 host. Semakin banyak host yang terhubung dalam suatu

media maka akan menurunkan performansi dari jaringan. Pemecahan yang

paling sederhana adalah memecah menjadi 2 LAN atau lebih.

3. Departemen tertentu membutuhkan keamanan khusus sehingga solusinya

memecah menjadi jaringan sendiri.

Page 2: Konsep Subnetting

SMK NAHDLATUTH THALABAH

Tehnik Komputer dan Jaringan

Oleh : Subur Hariyanto

Please join to smknt-forum.co.cc

2

Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil inilah yang disebut

sebagai subnetting. Pemecahannya menggunakan konsep subnetting, membagi jaringan

besar tunggal ke dalam subnet-subnet (sub-sub jaringan). Setiap subnet ditentukan

dengan menggunakan subnet mask bersama-sama dengan no IP.

Pada subnet mask dalam biner, seluruh bit yang berhubungan dengan netID diset

1 sedangkan yang berhubungan dengan hostID diset 0.

Dalam subnetting, proses yang dilakukan ialah memakai sebagian bit hostID

untuk membentuk subnetID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk hostID

menjadi lebih sedikit. Semakin panjang subnetID, jumlah subnet yang dibentuk semakin

banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.

Cara Pembentukan Subnet

Misal jika jaringan kita adalah 191.168.0.0 dalam kelas B (kelas B memberikan

range 192.168.0.0 – 192.168.255.255).Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi netID

yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini 191.168) dan bit selanjutnya

sebagai hostID (yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke dan setiap

komputer mempunyai nomor unik mulai dari 0.0 – 255.255). Jadi

netmasknya/subnetmasknya adalah 255.255.0.0.

Kita dapat membagi alokasi jaringan diatas menjadi jaringan yang lebih kecil

dengan cara mengubah subnet yang ada.

Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet yaitu :

1. Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam suatu jaringan

2. Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk

Secara garis besar IP itu kemudian bibagi menjadi 3 bagian yaitu :

a. Network Address

b. Host Address

c. Broadcast Address

Cara Perhitungan subnet berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam satu

subnet.

Misalkan kita memiliki IP Address : 192.168.1.0/29

Angka 29 adalah jumlah 1 dalam subnetmasknya kalau kita bentuk menjadi angka biner,

yaitu :

11111111.11111111.11111111.11111000

Kalau di rubah menjadi angka desimal :

255.255.255.248

Sehingga IP 192.168.1.0 memiliki subnetmask/netmask 255.255.255.248

Karena ini adalah kelas C, yang diambil untuk menghitung subnet adalah hanya pada

oktet yang terakhir yaitu oktet ke 4, kalau kelas B adalah oktet ke 3 dan 4, sedangkan

untuk kelas A adalah oktet ke 2,3 dan 4.

Page 3: Konsep Subnetting

SMK NAHDLATUTH THALABAH

Tehnik Komputer dan Jaringan

Oleh : Subur Hariyanto

Please join to smknt-forum.co.cc

3

Untuk menghitung jumlah host dalam satu subnet, kita gunakan rumus :

� host = 2m

– 2

m = � 0 � m = 3

Jadi perhitungannya adalah :

� host = 2m

– 2

� host = 23 – 2

� host = 8 – 2

� host = 6

Jadi jumlah host dalam satu subnet adalah 6 host

Keterangan Subnet 1 Subnet 2 Subnet 3 Subnet 4 Subnet 5

Subnet 6

s/d

Subnet

29

Subnet

30

Network

address

0

8

16

24

32

……..

232

Host

address

1

.

.

.

.

.

.

.

6

9

.

.

.

.

.

.

.

14

17

.

.

.

.

.

.

.

22

25

.

.

.

.

.

.

.

30

33

.

.

.

.

.

.

.

38

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

233

.

.

.

.

.

.

.

238

Broadcast

address 7 15 23 31 39 ……….

239

Dari sini kita juga bisa menghitung jumlah subnet yang terbentuk, dengan menggunakan

rumus yaitu :

� subnet = 2n

– 2

n = � 1

Dari angka biner diatas maka :

� subnet = 2n

– 2 � n = 5

� subnet = 25 – 2

� subnet = 32 – 2

� subnet = 30

Jadi jumlah subnet yang di terbentuk adalah sebanyak 30 subnet.

Page 4: Konsep Subnetting

SMK NAHDLATUTH THALABAH

Tehnik Komputer dan Jaringan

Oleh : Subur Hariyanto

Please join to smknt-forum.co.cc

4

Sehingga bisa juga kita tuliskan :

Alokasi Range IP

Subnet 1 192.168.1.0 - 192.168.1.7

Subnet 2 192.168.1.8 - 192.168.1.15

Subnet 3 192.168.1.16 – 192.168.1.23

Subnet 4 192.168.1.24 – 192.168.1.31

Subnet 5 192.168.1.32 – 192.168.1.39

………… …………………………….

Subnet 30 192.168.1.232 – 192.168.1.239

Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai, untuk nomor IP awal

digunakan sebagai alamat jaringan (Network ID) sedangkan nomor IP yang terakhir

digunakan sebagai alamat broadcast (Broadcast ID). Misal subnet 1 memiliki Alamat

jaringan 192.168.1.0, alamat host (hostID) 192.168.1.1 dan alamat broadcast 192.168.1.7

begitu seterusnya.

Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk

Misalkan kita memiliki IP Kelas C yaitu :

192.168.1.0/24

Dari sini kita tau subnetmasknya adalah :

11111111.11111111.11111111.00000000

Kalau dirubah menjadi angka desimal :

255.255.255.0

Dari IP di atas, kita akan membagi menjadi 4 subnet, tentukan subnetmask yang baru,

hitung jumlah host dalam satu subnet, dan berapa saja IP yang dapat digunakan oleh host-

host tersebut ?

� subnet = 2n

Diketahui � subnet = 4

Ditanyakan :

1. Subnetmask yang baru

2. Jumlah host dalam satu subnet

3. IP address yang dapat digunakan pada masing-masing host

Jawab :

1. Subnetmask yang baru

� subnet = 4

IP address yang kita miliki adalah :192.168.1.0/24

Dari sini kita tau subnetmasknya adalah :

11111111.11111111.11111111.00000000

Kalau dirubah menjadi angka desimal :

255.255.255.0

Page 5: Konsep Subnetting

SMK NAHDLATUTH THALABAH

Tehnik Komputer dan Jaringan

Oleh : Subur Hariyanto

Please join to smknt-forum.co.cc

5

� subnet = 2n

4 = 2n

n = 2

Disini n merupakan jumlah 1 pada subnetmask kalau kita rubah menjadi angka biner,

tetapi hanya pada oktet yang terakhir (oktet 4) karena merupakan kelas C, sehingga

diketahui subnetmask yang baru :

11111111.11111111.11111111.11000000

Kalau kita tulis dengan IP addressnya 192.168.1.0/26

Jadi, dari angka biner untuk subnetmask yang baru, dapat ditentukan subnetmask dalam

bentuk angka desimal yaitu :

255.255.255.192

2. Jumlah host dalam satu subnet

Mengacu pada subnetmask yang baru dibentuk :

192.168.1.0/26

Dengan subnetmask :

11111111.11111111.11111111.11000000

255.255.255.192

Untuk menghitung jumlah host, maka kita gunakan rumus :

� host = 2m

– 2 � m = � 0

Dari subnetmask diatas diketahui bahwa :

m = 6

Sehingga :

� host = 2m

– 2

� host = 26 – 2

� host = 64 – 2

� host = 62

Jadi jumlah host yang terdapat dalam satu subnet adalah 62 host

3. IP address yang dapat digunakan pada masing-masing host

Dari jawaban nomor 2 diatas, maka kita dapat membuat tabel

Keterangan Subnet 1 Subnet 2 Subnet 3 Subnet 4

Network

address

0

64

128

192

Host address

1

.

.

.

.

62

65

.

.

.

.

126

129

.

.

.

.

190

193

.

.

.

.

254

Broadcast

address 63 127 191 255

Page 6: Konsep Subnetting

SMK NAHDLATUTH THALABAH

Tehnik Komputer dan Jaringan

Oleh : Subur Hariyanto

Please join to smknt-forum.co.cc

6

Atau bisa juga dituliskan :

Alokasi Range IP

Subnet 1 192.168.1.0 - 192.168.1.63

Subnet 2 192.168.1.64 - 192.168.1.127

Subnet 3 192.168.1.128 – 192.168.1.191

Subnet 4 192.168.1.192 – 192.168.1.255

Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai, untuk nomor IP awal

digunakan sebagai alamat jaringan (Network ID) sedangkan nomor IP yang terakhir

digunakan sebagai alamat broadcast (Broadcast ID). Misal subnet 1 memiliki Alamat

jaringan 192.168.1.0, alamat host (hostID) 192.168.1.1 dan alamat broadcast

192.168.1.63 begitu seterusnya.

Kesimpulan :

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwasannya, subnetmask dijadikan dasar

untuk menentukan subnet/sub-sub jaringan (bagian-bagian dari jaringan). Jumlah subnet

yang dapat dibentuk oleh kelas A adalah yang paling banyak, pada kelas B akan semakin

sedikit, sedangkan pada kelas C adalah yang paling sedikit.