KONSEP SAKIT

23
KONSEP SAKIT Rio, Wahid, Melisa, Tiwi, Janet, Wana, Raja, Agustina, Dirga, Anggita, Farah, Iin, Rahma, Ijul, Raja, Dean, Dianita, Putri, Yudi, Ana, Refi, Janet, Yunita, Frida

description

Promosi Kesehatan

Transcript of KONSEP SAKIT

KONSEP SAKIT

KONSEP SAKITRio, Wahid, Melisa, Tiwi, Janet, Wana, Raja, Agustina, Dirga, Anggita, Farah, Iin, Rahma, Ijul, Raja, Dean, Dianita, Putri, Yudi, Ana, Refi, Janet, Yunita, FridaPengertian SakitMenurut Bauman ( 1985 )Ketidakseimbangan dari kondisi normal tubuh manusia diantaranya systembiologi dan kondisi penyesuaian.Menurut Zaidin Ali (1998)Sakit adalah suatu keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis (jasmani), psikologis (mental), sosial, dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh, produktifitas dan kemandirian individu baik secara keseluruhan maupun sebagian.

Menurut DEPKES RISeseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.Menurut WHOSakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, atau seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit.PENGERTIAN

Penyakit Sakit Perilaku Sakit Orang Berpenyakit Orang SakitPeranan Orang SakitPenyakitPenyakit(disease)adalah gangguan pada organ manusia (bersifat obyektif)/ perubahan fungsi tubuh secara fisiologi dan anatomi karena serangan benda asing/luka. (Rosenstock IM, 1924)

SakitSakit(illness)adalah gangguan psikososial yang dirasakan manusia (bersifat subyektif)/ penilaian seseorang terhadap gangguan tubuh yang ditandai perasaan tidak enak. (Rosenstock IM, 1924)

Perilaku SakitPerilaku sakit adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh orang yang merasa sakit untuk menjelaskan keadaan kesehatannya dan mendapatkan pengobatan yang sesuai. (Kasl S.CobbS., 1966)

Orang BerpenyakitOrang berpenyakit(having a disease)adalah orang yang menderita sakit dengan kondisi patologis yang bisa dinilai secara obyektif, seperti melalui pemeriksaan medis dan laboratorium. Belum tentu mengakibatkan berubahnya peranan orang tersebut dalam masyarakat. (http://lubukhatiku.wordpress.com/2009/08/18/peranan-orang-sakit/)

Orang SakitOrang sakit(having an illness)adalah orang yang menderita sakit dengan kondisi patologis yang hanya dinilai melalui evaluasi atau persepsi individu (secara subyektif). Menyebabkanberubahnyaperanan orang tersebutdalam masyarakat maupun lingkungan keluarganya. (http://lubukhatiku.wordpress.com/2009/08/18/peranan-orang-sakit/)

Peranan Orang SakitPeranan orang sakit adalah peran yang harus dilakukan oleh orang sakit dan kaitannya dengan upaya penyembuhan diri seperti memeriksakan diri ke dokter dan pencarian pengobatan. (Kasl S.CobbS., 1966)

Rentang Sehat SakitMenurut model HOLISTIK HEALTHTahap transisiIndividu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh , merasa dirinya tidak sehat , merasa timbulnya berbagai gejala adanya bahaya. Mempunyai 3 aspek :- Secara fisik : nyeri , panas tinggi- Kognitif : interprestasi terhadap gejala- Respons emosi terhadap ketakutan / kecemasan.

2. Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Rok)Penerimaan terhadap sakit, individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatanIndividu yang sakit meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.Ada 3 tipe informasi :- Validasi sakit- Penjelasan gejala yang tidak dimengerti- Keyakinan bahwa mereka akan baik.

4. Tahap ketergantunganJika profesi kesehatan memvalidasi (menetapkan ) bahwa seseoang sakit maka yang menjadi pasien akan ketergantungan untuk memperoleh bantuan.5.Tahap penyembuhanPasien belajar untuk melepaskan peran sakit.

Fase fase Sakit1. FaselatentSeseorang sudah terinfeksi suatu mikroorganisme, karena badan seseorang baik maka gejala gejala dan tanda tanda serta keluhan belum ada, sehingga aktifitas sehari hari dapat dilakukan.

2. ProdromalPada fase ini seseorang sudah terdapat peningkatan, bahwa dirinya sakit, seperti tidak enak badan atau kadang kadang lemas.

3.AkutTanda dan gejala akan bertambah dan semakin lengkap, bentuknya disini klien baru sadar bahwa dirinya sakit, kadanga- kadang emosinya tidak stabil dan lekas marah, dan ia hanya mampu memikirkan dirinya sendiri dan penyakitnya.4.ResolusiKlien perlu tindakan yang sifatnya mengembalikan secara normal.Ciri ciri SakitIndividu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat / merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.Mempunyai 3 aspek :- secara fisik : nyeri, panas tinggi.- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.Asumsi terhadap peran sakit (sick Rok). Penerimaan terhadap sakit.

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sakit Faktor Internal1. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit.Klien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari.2. Asal atau Jenis penyakitPada penyakit akut dimana gejala relatif singkat dan berat serta mungkin mengganggu fungsi pada seluruh dimensi yang ada, Maka klien bisanya akan segera mencari pertolongan dan mematuhi program terapi yang diberikan.

Faktor Eksternal1. Gejala yang Dapat DilihatGejala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi Citra Tubuh dan Perilaku Sakit.2. Kelompok SosialKelompok sosial klien akan membantu mengenali ancaman penyakit, atau justru meyangkal potensi terjadinya suatu penyakit.3. Latar Belakang BudayaLatar belakang budaya dan etik mengajarkan sesorang bagaimana menjadi sehat, mengenal penyakit, dan menjadi sakit. Dengan demikian perawat perlu memahami latar belakang budaya yang dimiliki klien.

4. EkonomiSemakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggap terhadap gejala penyakit yang ia rasakan.5. Kemudahan Akses Terhadap Sistem PelayananDekatnya jarak klien dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan.

6. Dukungan SosialDukungan sosial disini meliputi beberapa institusi atau perkumpulan yang bersifat peningkatan kesehatan.

Pandangan Sakit Menurut BudayaSecara deskriptif persepsi masyarakat beberapa daerah di Indonesia mengenai sakit dan penyakit; masyarakat menganggap bahwa sakit adalah keadaan individu mengalami serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Anak yang sakit ditandai dengan tingkah laku rewel, sering menangis dan tidak nafsu makan. Orang dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak dapat bekerja, kehilangan nafsu makan, atau "kantong kering" (tidak punya uang), dan tidak dapat lagi menjalankan tugasnya sehari-hari secara optimal atau kehilangan kekuatannya sehingga harus tinggal di tempat tidur.

Foster dan Anderson (1986) menemukan konsep penyakit (disease) pada masyarakat tradisional yang mereka telusuri di kepustakaan-kepustakaan mengenai etnomedisin, bahwa konsep penyakit masyarakat non barat, dibagi atas dua kategori umum yaitu:

1. Personalistik, munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi dari suatuagen yang aktif, yang dapat berupa mahluk supranatural (mahluk gaib atau dewa),mahluk yang bukan manusia (hantu, roh leluhur, atau roh jahat) maupun mahlukmanusia (tukang sihir, tukang tenung)

2. Naturalistik, penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah-istilah yang sistematik dan bukan pribadi. Naturalistik mengakui adanya suatu model keseimbangan, sehat terjadi karena unsur-unsur yang tetap dalam tubuh seperti panas, dingin, cairan tubuh berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan lingkungan sosialnya, apabila keseimbangan terganggu, maka hasilnya adalah penyakit (1986;63-70)Budaya CinaMenurut budaya Cina sakit disebabkan karena ketidakseimbangan antara yin dan yangBudaya PapuaBagi masyarakat Dani di Papua, penyakit dapat merupakan simbol sosial positif, yang diberi nilai-nilai tertentu. Etiologi penyakit dapat dijelaskan melalui sihir, tetapi juga sebagai akibat dosa. Simbol sosial juga dapat merupakan sumber penyakit.

Budaya Barat

Menurut IslamNabi menjelaskan bahwa ada dua macam penyakit sesuai dengan keadaan manusia yang terdiri dari tubuh jasad dan tubuh rohani. Untuk obat rohaniah adalah membaca Al Quran dan untuk sakit fisik adalah materi, diantaranya adalah madu.

DAFTAR PUSTAKAFoster, Anderson (1986). Antropologi Kesehatan. Jakarta. Grafiti