Konsep psh

18
PENGANTAR PENDIDIKAN KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP OLEH YUSTINUS VICTOR RIANUS BURA KADEK FERA MEGANTARI KETUT DARMAYANTI NI PUTU DWI ARENA ESTIANA MAYA BILI AGUSTINUS HANDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

Transcript of Konsep psh

Page 1: Konsep psh

PENGANTAR PENDIDIKAN

KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

OLEH

YUSTINUS VICTOR RIANUS BURA

KADEK FERA MEGANTARI

KETUT DARMAYANTI

NI PUTU DWI ARENA

ESTIANA MAYA BILI

AGUSTINUS HANDI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2016

Page 2: Konsep psh

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pendidikan nasional kita adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan seumur hidup (PSH) adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang

menerangkan keseluruhan peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung dalam

keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan

orang dewasa, tetapi mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan anak usia

dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pend. tinggi) dan jenis pendidikan. Asas

pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses

berkelanjutan yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia

1.2 RUMUSAN MASALAHDalam makalah ini, penulis akan membahas tentang “pendidikan seumur hidup” yang

dibatasi oleh beberapa masalah seperti berikut :

1.2.1.Bagaimana konsep pendidikan seumur hidup ?

1.2.2. Ada berapa macam klasifikasi pendidikan ?

1.2.3. Bagaimana pentingnya pendidikan seumur hidup dalam bebagai perspektif ?

1.2.4. Kearah mana pendidikan seumur hidup di terapkan ?

1.2.5. Apa implikasi dari pendidikan seumur hidup pada program pendidikan ?

Page 3: Konsep psh

1.3 TUJUANAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1.3.1. Mengetahui konsep pendidikan seumur hidup.

1.3.2. Mengetahui klasifikasi pendidikan.

1.3.3. Mengetahui pentingnya pendidikan seumur hidup.

1.3.4. Mengetahui arah pendidikan seumur hidup yang akan diterapkan.

1.3.5. Mengetahui implikasi dari pendidikan seumur hidup.

Page 4: Konsep psh

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang sesuai

prosedur pendidikan itu sendiri..Konsep pendidikan seumur hidup mulai di masyarakat melalui

kebijaksanaan negara yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional.Konsep

pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang

terus menerus dari bayi sampai meninggal dunia.

Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatu

proses kontinu yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Menurut

GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di

dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat sehingga pendidikan seumur hidup

merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Pembahasan tentang konsep pendidikan seumur hidup ini akan diuraikan dalam dua

bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis dan dasar yuriditisnya :

2.1.1 Dasar Teoritis

Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik

Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend

melalui bukunya : An Introduction to Life Long Education. Menurut John Dewey, pendidikan itu

menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga

pendidikan itu tidak pernah berakhir.Konsep ppendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas

bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus (kontinu) dari bayi sampai meninggal

dunia.

2.1.2   Dasar Yuridis

Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan

negara yaitu melalui :

Page 5: Konsep psh

1) Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN

menetapkan prinsip-prinsip pembangungan nasional, antara lain :

a) pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka

Panjang)

b) Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah

tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab

bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian

Pendidikan).

2) UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4 sebagai berikut :

“Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan

dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri,

serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.

3) Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur hidup,

dikemukakan dalam Pasal 10 Ayat (1) yang berbunyi : “penyelenggaraan pendidikan

dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu pendidikan luar sekolah dalam hal ini termasuk di

dalamnya pendidikan keluarga, sebagaimana dijelaskan pada ayat (4), yaitu : “pendidikan

keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan

dalam keluarga dan yang memberikan agama, nilai budaya, nilai moral dan

keterampilan”.

2.2 KLASIFIKASI PENDIDIKANDi dalam UU Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan

Nasional Pasal 10 Ayat (1), pendidikan itu hanya dibagi dua, yaitu pendidikan sekolah dan

pendidikan luar sekolah. Pendidikan luar sekolah dibagi pula yang dilembagakan dan yang

tidak dilembagakan.

Page 6: Konsep psh

Dalam konsep pendidikan seumur hidup pendidkan sekolah, pendidikan luar sekolah

yang dilembagakan, dan yang tidak dilembagakan saling mengisi dan saling memperkuat.

Philip H. coombs mengklasifikasikan pendidikan ke dalam tiga bagian, yaitu pendidikan

informal (pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan) pendidikan formal (pendidikan

sekolah) pendidikan non-formal (pendidikan luar sekolah yang dilembagakan). Kata-kata

“pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan”,”pendidikan sekolah”,dan “pendidikan

sekolah yang dilembagakan” merupakan istilahyang digunakan dalam UU sistem

Pendidikan Nasional diatas.

2.2.1 Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan

pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan adalah proses pendidikan yang

diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, pada

umumnyatidak teratur dan tidak sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati, seperti di

dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan, pasar, atau didalam pergaulan sehari-

hari.Walaupun demikian, pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan seseorang, karena

dalam kebanyakan masyarakat pendidiakan luar sekolah yang tidak dilembagakan

berperan penting melalui keluaga, masyarakat dan pengusaha.

2.2.2 Pendidikan sekolah

pendidikan sekolah adalah pendidikan di sekolah, yang teratur, sistematis,

mempunyai jenjang dan yang dibagi melalui waktu-waktu tertentu yang berlangsung dari

taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.Akan tetapi, saat ini sekolah bukan satu-

satunya tempat bagi setiap orang untuk belajar. Namun, kita menyadari bahwa sekolah

merupakan tempat dan periode yang sangat strategis bagi pemerintah dan masyarakat

untuk membina seseorang untuk membina dalam menghadapi masa depannya.

2.2.3 Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan

pendidikan luar sekolah yang dilembagakan adalah semua bentuk pendidikan

yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, terarah dan berencana di luar kegiatan

persekolahan. Dalam hal ini, tenaga pengajar, fasilitas, cara penyampaian, dan waktu

yang dipakai, serta komponen-komponen lainnya yang disesuaikan dengan keadaan

peserta, atau peserta didik supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.Pendidikan luar

sekolah yang dilembagakan bersifat fungsional dan praktis, serta pendekatannya lebih

fleksibel.

Page 7: Konsep psh

2.3 PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP DALAM BERBAGAI PERSPEKTIFDasar pemikiran yang menyatakan bahwa long life education adalah sangat

penting. Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya adalah

sebagai berikut :

2.3.1 Tinjauan Ideologis

Pendidikan seumur hidup atau life long education akan memungkingkan

seseorang mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab

pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya

untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya

(skill).

2.3.2 Tinjauan Ekonomis

Melalui pendidikan, merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu

lingkaran yang menyeret kepada kebodohan dan kemelaratan. Pendidikan seumur hidup

dalam konteks ini memungkingkan seseorang untuk :

1. Meningkatkan produktifitasnya

2. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya dimilikinya

3. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan

4. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat,

sehingga pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.

5. Tinjauan Sosiologis

Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih

banyaknya para orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal

bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan

pendidikan formal, putus sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian

pendidikan seumur hidup kepada orang akan merupakan solusi dari masalah tersebut.

Page 8: Konsep psh

2.3.3 Tujuan Filosofis

Di negara demokrasi, menginginkan seluruh rakyat menyadari pentingnya hak

memilih dan memahami fungsi pemerintah, DPR, MPR dan sebagainya.

2.3.4 Tinjauan Teknologis

Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang dihasilkannya.

Semua orang, tak terkecuali para pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut

selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di

negara maju.

2.3.5 Tinjauan Psikologis dan Padagogis

Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar

terhadap berbagai konsep, teknik dan metode pendidikan.Disamping itu, perkembangan

tersebut juga makin luas, dalam dan kompleks, yang menyebabkan ilmu pengetahuan

tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya kepada anak didik di sekolah.

Oleh karena itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang utama sekarang ialah

mengajarkan bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak

untuk belajar terus sepanjang hidupnya, memberikan skill kepada anak didik secara

efektif agar dia mampu beradaptasi dalam masyarakat yang cenderung berubah secara

cepat. Berkenaan dengan itulah, perlu diciptakan suatu kondisi yang merupakan aplikasi

asas pendidikan seumur hidup atau lifelong education.

Demikian keadaan pendidikan seumur hidup yang dilihat dari berbagai aspek dan

pandangan.Sebagai pokok dalam pendidikan seumur hidup adalah seluruh individu harus

memiliki kesempatan yang sistematik, terorganisisr untuk belajar disetiap kesempatan

sepanjang hidup mereka.Semua itu adalah tujuan untuk menyembuhkan kemunduran

pendidikan sebelumnya, untuk memperoleh skill yang baru, untuk meningkatkan

Page 9: Konsep psh

keahlian mereka dalam upaya pengertian tentang dunia yang mereka tempati, untuk

mengembangkan kepribadian dan tujuan-tujuan lainnya.

2.4 ARAH PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Pada umumnya pendidikan seumur hidup diarahkan pada orang-orang dewasa dan

pada anak-anak dalam rangka penambahan pengetahuan dan keterampilan mereka yang

sangat dibutuhkan di dalam hidup.

2.4.1 Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa

Sebagaimana generasi penerus, kaum muda/dewasa membutuhkan pendidikan

seumur hidup ini dalam rangka pemenuhan “self interest” yang merupakan tuntunan

hidup mereka sepanjang masa.Diantara self interest tersebut, kebutuhan akan baca tulis

bagi mereka umumnya dan latihan kleterampilan bagi para pekerja, sangat membantu

mereka untuk menghadapi situasi dan persoalan-persoalan penting yang merupakn kunci

keberhasilan.

2.4.2 Pendidikan seumur hidup bagi anak

Pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisis lain yang perlu memperoleh

perhatian dan pemenuhan olah karena anak akan menjadi “ tampat awal” bagi orang

dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang yang besar bagi pembangunan

pada masa dewasa dan pada gilirannya masa dewasanya menanggung beban hidup yang

lebih ringan.

Proses pendidikan menekankan pada metodologi yang mengajar oleh karena pada

dasarnya pada diri anak harus tertanam kunci belajar dan kepribadian belajar yang kuat.

Program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, keterampilan dasar

dan mempertinggi daya pikir anak, sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk belajar,

berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan pada masa yang

akan datang.

Page 10: Konsep psh

2.5 IMPLIKASI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP PADA PROGRAM

PENDIDIKAN

Implikasi diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuaensi dari suatu

keputusan tentang pelaksanaaan pendidikan seumur hidup.Menurut W.P Guruge dalam

buku Toward Better Educational Management, implikasi pendidikan seumur hidup pada

program pendidikan adalah :

2.5.1 Pendidikan baca tulis fungsional

Pendidikan baca tulis sangatlah penting bagi masyarakat, baik negara maju

maupun negara berkembang. Realisasi baca tulis fungsional memuat :

a. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang fungsional bagi

anak didik.

b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut

kecakapan yang telah dimilikinya tersebut.

2.5.2 Pendidikan vokasional

Pendidikan vokasional sebagai program pendidikan di luar sekolah bagi anak di

luar batas usia sekolah atau sebagai program pendidikan formal dan non formal dalam

rangka ‘apprentice ship training merupakan salah satu program dalam pendidikan seumur

hidup. Namun pendidikan vokasional tidak boleh dipandang sebagai jalan pintas tetapi

tetap dilaksanakan secara kontinu.

2.5.3 Pendidikan professional

Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam tiap profesi hendaklah tercipta

built in mechanism yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti berbagai

kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi, dan sikap

profesionalnya.

Page 11: Konsep psh

2.5.4 Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan

Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka

mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan konsekuensi

penting dari asas pendidikan seumur hidup.

2.5.5 Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik

Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik perlu diberikan dalam

pendidikan seumur hidup bagi kehidupan berbangsa dan bernegara baik menjadi rakyat

maupun pimpinan.

2.5.6 Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang

Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang perlu diberikan secara

konstruktif sebagai bagian konsep long life education. Dengan cara ini waktu senggang

dapat dimanfaatkan berbasis budaya yang baik sehingga pendidikan seumur hidup dapat

berjalan menyenangkan.

Page 12: Konsep psh

BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULANDari pembahasan Konsep Pendidikan Seumur Hidup Konsep pendidikan seumur hidup

merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus dari bayi

sampai meninggal dunia. Dasar pemikiran konsep pendidikan seumur hidup  dapat ditinjau dari

berbagai segi yaitu tinjauan ideologis, ekonomis, sosiologis, politis, teknologis, psikologis dan

pedagogis.

Implikasi bidang pendidikan meliputi implikasi program pendidikan yang terdiri dari

pendidikan baca tulis, pendidikan kejuruan, pendidikan profesional, pendidikan ke arah

perubahan dan pengembangan, pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik, perubahan

kultural dan pengisian waktu luang. Arah Pendidikan Seumur Hidup meliputi pendidikan seumur

hidup kepada orang dewasa dan pendidikan seumur hidup kepada anak.

3.2 SARANKonsep pendidikan seumur hidup diharapkan akan mengubah pandangan masyarakat

bahwa pendidikan bukan hanya belajar di sekolah formal saja, melainkan dapat dilakukan

dimana saja dan kapan saja, misalnya di lingkungan keluarga dan masyarakat. Untuk mendukung

konsep tentang pendidikan seumur hidup dibutuhkan peran aktif dari masyarakat dan

pemerintah, sehingga konsep pendidikan seumur hidup dapat terealisasikan dengan baik.

Page 13: Konsep psh

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Pendidikan Seumur Hidup. http://plsbersinergi.blogspot.com/2012/12/psh-konsep-dasar-ps.html (diakses 23 Maret 2016)

Maya dyah. 2013. Pendidikan Sepanjang Hayat. http://dyahmayarikawati.blogspot.com/2013/12/makalah-pendidikan-sepanjang-hayat.html?m=1 (diakses 1 April 2016)

Suchodolski(1976). Budaya dan Pendidikan. Ditejemahkan oleh

http://blog.unsri.ac.id/riski02/pengantar-pendidikan-/pendidikan-seumur-hidup/mrdetail/14530/ diposting oleh Rizki Amalia (diakses 1 april 2016)

Mudyahardho, Redja. 2006. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.