PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ... -...

24
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM JELITA (Jejak Petualang Keliling Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Arlita Hernianti NIM. G0113018 Angkatan 2013 Ainun Nisa Nadhifah NIM. D0212008 Angkatan 2012 Diah Harni Saputri NIM. D0212032 Angkatan 2012 Nuraini Wulandari NIM. D0212078 Angkatan 2012 Alifah Nur Istiqomah NIM. G0113007 Angkatan 2013 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Transcript of PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ... -...

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

JELITA (Jejak Petualang Keliling Surakarta) : Metode Outing Class

sebagai Metode Pembelajaran Kreatif untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Arlita Hernianti NIM. G0113018 Angkatan 2013

Ainun Nisa Nadhifah NIM. D0212008 Angkatan 2012

Diah Harni Saputri NIM. D0212032 Angkatan 2012

Nuraini Wulandari NIM. D0212078 Angkatan 2012

Alifah Nur Istiqomah NIM. G0113007 Angkatan 2013

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

ii

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

RINGKASAN .......................................................................................... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 3

BAB 3. METODE PENELITIAN ............................................................ 5

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 7

LAMPIRAN ............................................................................................. 8

iv

RINGKASAN

Kepekaan sosial merupakan elemen jati diri yang penting untuk dibina dan dikembangkan bagi remaja. Kepekaan sosial harus diasah dan ditumbuhkan sejak dini, dalam membentuk tatanan hidup bermasyarakat dan berbangsa yang bermartabat. Menurut Montessori dalam Suryabrata (2004), usia remaja (12­18 tahun) merupakan periode penemuan diri dan kepekaan rasa sosial. Dengan menumbuhkan rasa kepekaan sosial, diharapkan dapat membantu pemecahan masalah dalam kehidupan remaja usia Sekolah Menengah Pertama. Outing class merupakan salah satu model pembelajaran kreatif yang membutuhkan partisipasi siswa untuk mengikuti tantangan petualang yang menjadi dasar aktivitas luar kelas (Husamah, 2013). Untuk itu, penelitian ini akan membahas tentang pentingnya outing class untuk meningkatkan rasa kepekaan sosial bagi remaja usia SMP yang belajar di Rumah Hebat Indonesia. Kota Solo dan sekitarnya, merupakan kota yang dipilih sebagai tempat penelitian. Hal ini dikarenakan Solo merupakan kota yang tetap memegang kearifan tradisional di tengah sentuhan nuansa modern, seperti tetap mempertahankan pasar tradisional, salah satunya Pasar Gede. Selain itu, pemerintah kota Solo juga sedang menggalakan program kota Solo sebagai kota layak anak. Sehingga, penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah kota dalam mewujudkan program tersebut. Dalam melakukan penelitian, outing class ini akan dibagi menjadi tiga kegiatan. Pada kegiatan pertama, peserta outing class akan diajak mengunjungi salah satu pasar tradisional yang ada di kota Solo, yakni Pasar Gede untuk membantu pedagang di sana berjualan selama sehari penuh. Di kegiatan ke dua, peserta akan dihadapkan pada suatu permasalahan di mana mereka harus memecahkan masalah tersebut dengan cara mengunjungi beberapa tempat di Solo seperti; kantor polisi, pusat perbelanjaan Solo Grand Mall, Stasiun radio Solo Radio, perguruan tinggi Universitas Sebelas Maret, dan kompleks stadion Manahan dengan menggunakan transportasi umum. Selanjutnya, pada kegiatan ketiga, peserta akan diberi tantangan untuk hidup bersama warga di daerah Klaten, selama dua hari satu malam. Selama berada di Klaten, peserta diharuskan untuk membantu keluarga yang rumahnya mereka tinggali, misalnya dengan membantu memasak dan bersih­bersih rumah. Selain itu, peserta outing class juga diharuskan membuat sebuah pentas seni dengan merangkul remaja­remaja di sekitar daerah tersebut.

Kata kunci: kepekaan sosial, outing class, metode pembelajaran kreatif

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan anak didik, dengan

melibatkan segala sesuatu yang dijadikan sebagai sumber belajar dalam suatu

lingkungan belajar. Misalnya adalah proses interaksi antara guru dengan siswa

SMP. Proses interaksi tersebut melibatkan sumber belajar yang berupa buku

pelajaran, alat peraga, dan sebagainya. Proses pembelajaran dapat dilakukan

dimana saja, di dalam atau di luar kelas, atau bahkan di luar sekolah. Proses

belajar yang dilakukan di dalam kelas seperti yang banyak dilakukan di sekolah

formal tengah mengalami kejenuhan, baik bagi pendidik maupun anak didik.

Kejenuhan tersebut dikarenakan proses belajar yang cenderung baku dan kaku

karena semuanya harus terpola linear di dalam kelas (pedagogy indoor learning).

Proses pembelajaran di dalam kelas lebih terkesan mengutamakan mata pelajaran

akademis dibanding ide kreativitas dari setiap peserta didik. Padahal pembelajaran

penting dalam hidup bukan hanya terkait mata pelajaran akademis yang berisi

teori, tetapi juga terkait life education atau pendidikan mengenai kehidupan. Life

education tidak banyak diberikan dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Penanaman nilai – nilai yang ada dalam life education dapat dilakukan melalui

kegiatan Outing Class.

Outing Class atau pendidikan di luar kelas diartikan sebagai pendidikan yang

berlangsung di luar kelas yang melibatkan pengalaman yang membutuhkan

partisipasi siswa untuk mengikuti tantangan petualangan yang menjadi dasar dari

aktivitas luar kelas (Husamah, 2013). Proses pembelajaran melalui kegiatan

Outing Class ini tidak hanya sekedar memindahkan materi pelajaran ke luar kelas

tetapi juga mengajak anak didik untuk melakukan beberapa aktivitas yang

membuat mereka menyatu dengan lingkungan sekitar. Kegiatan Outing Class

dapat berupa jelajah alam, permainan, memecahkan permasalahan di lingkungan

sekitar, aksi lingkungan, olahraga, perlombaan, camping, hiking, dan sebagainya.

Pembelajaran di luar kelas dapat memberikan manfaat bagi anak didik. Menurut

Sudjana dan Rivai (2007), manfaat pembelajaran di luar kelas antara lain kegiatan

belajar lebih menarik sehingga siswa tidak cepat bosan dan motivasi belajar siswa

akan lebih tinggi; hakikat belajar akan lebih bermakna karena siswa dihadapkan

pada situasi dan keadaan yang sebenarnya atau alami; bahan – bahan yang

dipelajari (sumber belajar) lebih kaya dan faktual sehingga kebenarannya akurat;

kegiatan siswa lebih komprehensif dan aktif; serta siswa dapat memahami dan

menghayati segala aspek kehidupan yang ada di lingkungannya, sehingga dapat

membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan sekitarnya, dan dapat

memupuk cinta lingkungan.

Pembelajaran dengan menggunakan metode outing class dapat dilakukan dimana

saja, seperti pasar tradisional, pasar modern, lembaga­lembaga publik, dan di

berbagai tempat lainnya. Di Surakarta banyak tempat yang bisa digunakan dalam

pembelajaran outing class. Pasar Gede, Solo Grand Mall, kantor polisi, stadion

2

Manahan, perguruan tinggi Universitas Sebelas Maret, dan Stasiun radio Solo

Radio merupakan beberapa tempat yang cocok untuk melaksanakan kegiatan

outing class.

Dengan menggunakan metode pembelajaran Outing Class diharapkan dapat

meningkatkan kepekaan sosial siswa. Kepekaan sosial atau social awareness

merupakan kemampuan mengamati, merasakan, dan memberikan perhatian

terhadap kehidupan sosial di lingkungan sekitar. Kepekaan sosial berkaitan

dengan life education yang dimiliki seseorang. Jika seseorang kaya akan life

education maka orang tersebut dapat dengan mudah memahami hal – hal yang

terjadi pada lingkungan sekitar. Dengan memahaminya maka ia dapat bersikap

dan bertindak dengan tepat. Oleh karena itu, perlunya menanamkan kepekaan

sosial. Kepekaan sosial ini dapat ditanamkan melalui metode pembelajaran Outing

Class.

Menurut Montessori dalam Sumadi Suryabrata (2013), periode terbaik untuk

memupuk kepekaan sosial adalah pada periode III, ketika individu berumur 12 –

18 tahun. Periode tersebut merupakan periode penemuan diri dan kepekaan sosial.

Dalam masa ini kepribadian harus dikembangkan sepenuhnya dan harus sadar

akan kewajiban – kewajiban yang melekat pada setiap individu. Jika pada periode

ini kepekaan sosial dikembangkan secara optimal maka di masa mendatang

individu tersebut akan menjadi orang yang peka dan peduli terhadap lingkungan

sosialnya. Oleh karena itu, Outing Class ini akan dilakukan pada siswa SMP.

Berdasarkan latar belakang di atas maka kami mengajukan proposal PKM­

Penelitian yang berjudul JELITA (Jejak Petualang Keliling Surakarta) : Metode

Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif untuk Meningkatkan

Kepekaan Sosial. Setelah melakukan penelitian ini, kami berharap mendapatkan

informasi yang mendalam mengenai metode pembelajaran Outing Class dan

menerapkan metode tersebut untuk meningkatkan kepekaan sosial bagi siswa,

khususnya siswa sekolah menengah.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

Metode pembelajaran yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan kepekaan

sosial bagi siswa SMP?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:

Mengetahui metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kepekaan sosial

bagi siswa SMP.

Keutamaan Penelitian

Proses pembelajaran siswa dapat dilakukan dimana saja, baik di dalam atau di luar

kelas. Proses pembelajaran di dalam kelas yang monoton dan lebih

mengutamakan mata pelajaran akademis akan membatasi ide kreativitas dari

setiap peserta didik. Padahal pembelajaran penting dalam hidup bukan hanya

3

terkait mata pelajaran akademis yang berisi teori, tetapi juga terkait life education

atau pendidikan mengenai kehidupan. Melalui kegiatan Outing Class peserta didik

mampu memahami nilai – nilai yang ada dalam life education sehingga

meningkatkan kepekaan sosial mereka.

Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan

Kontribusi yang diberikan oleh penelitian ini terhadap ilmu pengetahuan adalah

dengan adanya penelitian ini maka dapat diketahui metode pembelajaran yang

dapat meningkatkan kepekaan sosial. Metode pembelajaran tersebut dapat

digunakan dalam dunia pendidikan, baik formal maupun non formal untuk

menanamkan dan meningkatkan kepekaan sosial pada siswa. Bila kepekaan sosial

seseorang tinggi maka orang tersebut dapat menempatkan diri dengan baik, serta

peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.

Luaran yang Diharapkan

Dengan adanya penelitian ini kami mengharapkan adanya luaran yang berupa

artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk cetakan maupun elektronik,

sehingga masyarakat terutama kalangan pendidik, khususnya pendidik siswa

sekolah menengah dapat mengakses dengan mudah dan dengan biaya yang

murah. Selain luaran yang berbentuk artikel ilmiah, kami juga mengharapkan

adanya luaran yang berupa model Outing Class yang dikemas dalam bentuk

Modul Pembelajaran. Tujuannya adalah agar pendidik siswa sekolah dasar dapat

mengetahui penelitian yang kami lakukan sehingga dapat mengambil pelajaran,

mencontoh, dan menerapkannya sebagai metode pembelajaran yang kreatif untuk

meningkatkan kepekaan sosial para siswa.

Manfaat

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah:

1. Memberikan solusi dari permasalahan kepekaan sosial pada siswa.

2. Setelah mengetahui adanya metode pembelajaran kreatif dengan menggunakan

Outing Class, masyarakat terutama kalangan pendidik dapat menerapkan

metode ini untuk meningkatkan kepekaan sosial pada siswa sehingga siswa

terdorong untuk lebih peka terhadap kehidupan sosial.

3. Memberikan motivasi kepada siswa untuk terus belajar tanpa rasa bosan karena

metode Outing Class merupakan metode pembelajaran yang menarik dan tidak

mudah menimbulkan kejenuhan bagi yang melakukannya.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Seorang tokoh Psikologi yang bernama Alfred Adler menyatakan bahwa di dalam

diri manusia terdapat dua dorongan pokok yang melatarbelakangi sagala tingkah

lakunya. Kedua dorongan tersebut yaitu dorongan keakuan, yang mendorong

manusia bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri dan dorongan masyarakat,

yang mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada masyarakat. Pada

mulanya Adler hanya mementingkan dorongan keakuan yang menyangkut

masalah rendah diri dan usaha menjadi superior, namun akhirnya ia memperluas

4

pendapatnya dan mencakup juga dorongan kemasyarakatan. Bentuk konkret dari

dorongan masyarakat misalnya berwujud kooperasi, hubungan sosial, hubungan

antarpribadi, mengikatkan diri dengan kelompok, dan sebagainya. Secara teori

dalam arti yang luas, dorongan kemasyarakatan merupakan dorongan untuk

membantu masyarakat guna mencapai tujuan masyarakat yang sempurna.

Dorongan kemasyarakatan itu adalah dasar sejak lahir karena pada dasarnya

manusia adalah makhluk sosial. Namun, mengabdi kepada masyarakat tidak

terjadi secara spontan, melainkan harus dibimbing dan dilatih.

Untuk dapat mengabdi kepada masyarakat, individu harus mempunyai kepekaan

sosial. Adler juga menganggap bahwa kepekaan sosial bukan sekedar bawaan

sejak lahir dan bukan pula hanya diperoleh dengan cara dipelajari, melainkan

gabungan keduanya. Kepekaan sosial didasarkan pada sifat­sifat bawaan dan

dikembangkan lebih lanjut agar tetap bertahan.

Di sisi lain Adler juga mengatakan bahwa tidak adanya kesadaran sosial

merupakan sakit jiwa yang sesungguhnya. Segala bentuk sakit jiwa seperti

neurotik, psikotik, kenakalan remaja, narkoba, bunuh diri, tindak kriminal,

kemiskinan, prostitusi, dan lain – lain merupakan penyakit­penyakit yang lahir

akibat tidak adanya kesadaran sosial. Tujuan orang­orang yang mengidap

penyakit ini adalah superioritas personal, keberhasilan dan kemenangan hanya

berarti untuk mereka sendiri.

Berdasarkan hal tersebut maka kami dapat menarik benang merah bahwa

kepekaan sosial sangatlah penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kepekaan

sosial harus dilatih dan dikembangkan meskipun itu adalah bawaan sejak lahir

agar individu memiliki kepekaan sosial yang tinggi sehingga individu dapat

memenuhi dorongan kemasyarakatan untuk mengabdi kepada masyarakat. Oleh

karena itu, kami berupaya untuk melatih dan mengembangkan kepekaan sosial

dengan metode pembelajaran Outing Class.

Kami memilih menggunakan metode Outing Class karena didasarkan pada

penelitian – penelitian sebelumnya. Dierking dan Falk (1997) menemukan bahwa

96 persen dari kelompok (128 orang anak – anak dan dewasa) bisa mengingat

kunjungan lapangan yang diperoleh selama tahun – tahun awal mereka di sekolah.

Namun, hanya mengingat kunjungan tidak berarti bahwa itu adalah pengalaman

belajar yang efektif atau bahwa waktunya tidak bisa lebih berguna dihabiskan di

dalam kelas. Eaton (2000) menemukan bahwa pengalaman belajar di luar ruangan

lebih efektif untuk mengembangkan kemampuan kognitif daripada pembelajaran

berbasis kelas. Studi perbandingan tersebut, meskipun penting tetapi langka dan

sangat sulit untuk dilaksanakan.

Pengalaman belajar di luar kelas memberikan perubahan pada sikap dan perilaku

siswa. Mittelstaedt, Sanker dan Van Derveer (1999) melihat dampak dari program

pengalaman selama seminggu pada 46 anak – anak Amerika. Anak­anak (31 laki

– laki, 15 perempuan) menghadiri kegiatan keanekaragaman hayati pada program

musim panas sekolah sekolah selama lima hari. Para peneliti menemukan bahwa

5

anak – anak datang dengan sikap positif terhadap lingkungan dan mereka

meninggalkan dengan sikap positif yang lebih kuat. Bagaimanapun, harus berhati

– hati jika terlalu banyak membuat asumsi tentang ketapan relatif dalam

perubahan sikap (Uzzell, Rutland dan Whistance, 1995). Dalam hal mengubah

perilaku siswa, Bogner (1998) menguji versi satu hari dan lima hari program

outdoor ekologi dengan 700 siswa berusia 11 – 13 tahun di taman

Germannational. Bogner melaporkan bahwa program 5 hari secara eksplisit

menimbulkan perubahan yang menguntungkan dalam perilaku individu.

Beberapa studi menyoroti pentingnya kegiatan pembelajaran yang dirancang

dengan teliti dan penilaian pembelajaran luar ruangan. Ballantyne dan Packer

memperingatkan terhadap over penataan kegiatan belajar. Mereka menemukan

bahwa penggunaan lembar kerja, mencatat dan laporan semua tidak populer

dengan siswa, dan tampaknya tidak berkontribusi besar terhadap mereka. Mereka

berpendapat bahwa menyentuh dan berinteraksi dengan kehidupan liar adalah

strategi yang lebih efektif. Studi Emmons (1997) mengenai kegiatan lapangan

selama lima hari di Belize menemukan bahwa pembelajaran siswa difasilitasi oleh

pengalaman bersama – sama dan pengalaman langsung di lingkungan sekitar.

Bukti dari penelitian yang dilakukan di banyak negara adalah bahwa kegiatan

lapangan dapat menimbulkan berbagai dampak menguntungkan bagi para peserta.

Supaya efektif kegiatan lapangan perlu direncanakan dengan teliti, dilaksanakan

dan ditindaklanjuti kembali di sekolah. Dalam kegiatan perencanaan, pendidik

perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti umur, ketakutan dan fobia,

identitas etnik dan budaya, pengaturan, pengalaman sebelumnya, cacat fisik dan

pendidikan berkebutuhan khusus serta gaya belajar yang disukai.

Berdasarkan penelitian – penelitian tersebut maka kami memilih menggunakan

mtode pembelajaran Outing Class untuk meningkatkan kepekaan sosial. Metode

Outing Class dinilai lebih menyentuh dan melekat lebih lama bagi individu.

Pembelajaran yang berlangsung dalam setting alamiah atau natural memudahkan

anak didik untuk berinteraksi dengan alam maupun lingkungan sosial. Anak didik

dihadapkan langsung dengan keadaan yang sebenarnya sehingga apabila dalam

kehidupan nyata ia menemukan masalah yang serupa maka ia dapat

menyelesaikan masalah tersebut dengan baik berdasarkan apa yang ia pelajari dari

proses pembelajaran.

BAB 3. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Berdasarkan gambaran kegiatan yang telah dijelaskan secara ringkas, maka dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kualitatif

dan menggunakan jenis penelitian studi kasus.

Teknik Pengumpulan Data

Selama kegiatan outing class berlangsung, peneliti akan mengobservasi jalannya

kegiatan. Setelah selesai, peneliti akan melihat cara pemecahan masalah dari para

6

peserta dengan melihat jawaban­jawaban peserta terhadap soal pemecahan

masalah yang telah diberikan sebelum kegiatan dimulai. Selain itu, peneliti juga

akan mengumpulkan data dengan teknik in depth interview terhadap para peserta

berkaitan dengan antusiasme mereka terhadap outing class beserta manfaat yang

mereka dapatkan dari kegiatan tersebut.

Data­data hasil outing class yang telah dikumpulkan ini kemudian dikorelasikan

dengan teori­teori tentang kepekaan sosial bagi anak­anak usia sekolah menengah

pertama.

Teknik Analisis Data

Di dalam penelitian kualitatif ini, data­data yang dikumpulkan berasal dari

beberapa teknik pengumpulan data dengan data yang bermacam­macam pula.

Data yang bermacam­macam ini dikumpulkan hingga menjadi jenuh, lantas

diolah. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data kualitatif ini adalah

reduksi data (data reduction) atau memilih data­data mana saja yang penting,

menyajikan data agar lebih mudah dipahami (data display), verifikasi

(verification), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing).

Sampel dan Lokasi Penelitian

Anak­anak usia Sekolah Menengah Pertama yang aktif dalam kegiatan

pembelajaran di Rumah Hebat Indonesia (RHI). Lokasi penelitian ini berada di

tempat­tempat publik di kota Solo dan sekitarnya, seperti: Pasar Gede, Solo Grand

Mall, kantor polisi, stadion Manahan, perguruan tinggi Universitas Sebelas Maret,

dan Stasiun radio Solo Radio.

Luaran

Penelitian kualitatif terhadap outing class ini diharapkan akan menghasilkan

beberapa luaran, seperti: penerbitan artikel ilmiah dan model pembelajaran outing

class yang tersususun dalam modul pembelajaran kreatif.

Indikator Capaian

Indikator yang menunjukkan tercapainya penelitian ini adalah terwujudnya

pengamatan mengenai efek outing class terhadap cara anak­anak dalam

memecahkan masalah. Hal ini ditunjukkan dengan indikator berupa keberhasilan

peserta dalam memecahkan soal pemecahan masalah yang diberikan saat kegiatan

outing class dimulai. Kemampuan peserta dalam berkomunikasi dengan orang­

orang di lokasi outing class juga merupakan indikator capaian penelitian kegiatan

ini.

Cara Penafsiran dan Penyimpulan Hasil Penelitian

Penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian ini nantinya akan dilakukan dengan

membandingkan data­data hasil penelitian dengan capaian yang diharapkan.

Langkah­langkah dalam melakukan penelitian juga akan diperiksa serta dievaluasi

untuk mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan realita di lapangan. Dengan

demikian, peneliti akan mendapatkan jawaban apakah kegiatan outing class bisa

menjadi kegiatan pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kepekaan sosial

remaja usia sekolah menengah pertama.

7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan penunjang 15­25% Rp 1.400.000,­

2. Bahan habis pakai 20­35% Rp 2.330.000,­

3. Perjalanan 15­25% Rp 1.840.000,­

4. Lain­lain maks 15% Rp 990.000,­

Jumlah Rp 6.560.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan

KEGIATAN

BULAN

1 2 3 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan, Survey Lokasi

Penyelenggaraan Outing

Class

Pengumpulan dan

Pengolahan Data

Evaluasi

Pembuatan Laporan

DAFTAR PUSTAKA

Dillon, dkk. “The Value of Outdoor Learning : Evidence from Research in the UK

and Elsewhere.” Jurnal School Science Review (Maret 2006) : 107 – 112.

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu – ilmu

Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.

Husamah. 2013. Outdoor Learning. Tangerang : Prestasi Pustaka Raya.

Sudjana & Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Suryabrata, Sumadi. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.

8

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

1. Biodata Ketua

A. Identitas Diri

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN Bratan 1

Surakarta

SMPN 9

Surakarta

SMAN 4

Surakarta

Jurusan ­ ­ IPA

Tahun Masuk­Lulus 2001­2007 2007­2010 2010­2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatiom)

No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu

dan

Tempat

1.

2.

3.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau

institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi

Penghargaan Tahun

1. Juara I Lomba Cerdas Cermat tingkat

Kota

Dinas DIKPORA

Surakarta 2011

2. Juara I Lomba Cerdas Cermat tingkat

Propinsi

Dinas Pendidikan

Jawa Tengah 2011

3.

Peserta Mathematics Competition for

Senior High School

Himatika FMIPA

Universitas Negeri

Semarang

2011

1. Nama Lengkap Arlita Hernianti

2. Jenis Kelamin P

3. Program Studi Psikologi

4. NIM G0113018

5. Tempat dan Tanggal Lahir Batang, 7 Maret 1995

6. E-mail [email protected]

7. Nomor Telepon/HP 085879029166

9

4. Juara I Lomba Cerdas Cermat tingkat

Kota

Dinas DIKPORA

Surakarta 2012

5. Juara II Lomba Cerdas Cermat tingkat

Propinsi

Dinas Pendidikan

Jawa Tengah 2012

6.

Semifinalis Medical Science and

Application Competition

BEM Fakultas

Kedokteran

Universitas

Airlangga

2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak­sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling

Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif

untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial

2. Biodata Anggota

A. Identitas Diri

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 1

GEMOLONG

SMP MTA

GEMOLONG

SMAN 1

SURAKARTA

Jurusan ­ ­ IPA

1. Nama Lengkap Ainun Nisa Nadhifah

2. Jenis Kelamin P

3. Program Studi Ilmu Komunikasi

4. NIM D0212008

5. Tempat dan Tanggal Lahir Sragen, 2 Mei 1994

6. E-mail [email protected]

7. Nomor Telepon/HP 08995255718

10

Tahun Masuk­Lulus 2000­2006 2006­2009 2009­2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatiom)

No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu

dan

Tempat

1.

2.

3.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau

institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi

Penghargaan Tahun

1.

2.

3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak­sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling

Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif

untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Diah Harni Saputri

2. Jenis Kelamin P

3. Program Studi Ilmu Komunikasi

4. NIM D0212032

5. Tempat dan Tanggal Lahir Banyumas, 6 Mei 1994

6. E-mail [email protected]

7. Nomor Telepon/HP 081903393767

11

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 01

Purwojati

SMPN 01

Purwojati

SMA N

Jatilawang

Jurusan ­ ­ IPA

Tahun Masuk­Lulus 2000­2006 2006­2009 2009­2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatiom)

No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu

dan

Tempat

1.

2.

3.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau

institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi

Penghargaan Tahun

1.

2.

3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak­sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling

Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif

untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial

12

A. Identitas Diri

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN

Susiloharjo

SMP N 1

Boyolali

SMA N 1

Boyolali

Jurusan ­ ­ IPA

Tahun Masuk­Lulus 2000­2006 2006­2009 2009­2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatiom)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1.

2.

3.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau

institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi

Penghargaan Tahun

1.

2.

3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak­sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling

Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif

untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial.

1. Nama Lengkap Nuraini Wulandari

2. Jenis Kelamin P

3. Program Studi Ilmu Komunikasi

4. NIM D0212078

5. Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 23 Mei 1994

6. E-mail [email protected]

7. Nomor Telepon/HP 085647098344

13

A. Identitas Diri

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SD BIAS Klaten SMP BIAS

Yogyakarta

SMA BIAS

Yogyakarta

Jurusan ­ ­ IPA

Tahun Masuk­Lulus 2001 – 2007 2007 – 2010 2010 ­ 2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatiom)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1.

2.

3.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau

institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi

Penghargaan Tahun

1. Juara 2 Taekwondo Jogjakarta

Taekwondo Center

2009

2. Perwakilan Sekolah Peserta Bengkel

Bahasa dan Sastra

Kementrian

Pendidikan Nasional

2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak­sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling

Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif

untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial.

1. Nama Lengkap Alifah Nur Istiqomah

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Psikologi

4. NIM G0113007

5. Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 13 Agustus 1995

6. E-mail [email protected]

7. Nomor Telepon/HP 087742205750

14

3. Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2

Nama Institusi UGM UGM

Jurusan Psikologi Psikologi Sosial dan Psikologi

Indigenous

Tahun Lulus 2008 2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1.

The 10th Binneal

Conference of Asian

Social Psychology

Re­negotiating democracy:

The role fo local

representations of history

in establishing special

statul of Yogyakarta

monarchy in Indonesia

Yogyakarta, 21­

24 Agustus

2013

2.

The 2nd International

Conference of

Indigenous & Cultural

Psychology

Conception of Happiness

and Values among

Indonesia Middle Class:

An Indigenous

Psychological Analysis

Bali, 21­23

Desember

2011

3.

The 2nd International

Conference of

Indigenous & Cultural

Psychology

The Second­order

confirmatory factor

analysis of Indonesians’

happiness: An Indigenous

Psychological Analysis

Bali, 21­23

Desember

2011

4. the 6th Asian Graduate Acculturation and conflict Singapura, 11­

1. Nama Lengkap Mohammad Abdul Hakim

2. Jenis Kelamin Laki­laki

3. Program Studi Psikologi

4. NIM 0611038501

5. Tempat dan Tanggal Lahir 11 Maret 1985

6. E-mail [email protected]

7. Nomor Telepon/HP 087838185995

15

Forum on Southeast

Asian Studies

between Muslim and

Christian communities in a

transmigration area of

Malifut, North Maluku: A

preliminary psychological

analysis

15 Juli 2011

5.

Temu Ilmiah dan

Kongres HIMPSI XI

Indigenous psychological

study of students’ success

and failure attribution:

Does self serving bias

implied in Indonesian

context? Jurnal Psikologi

Indonesia Hakim, M. A.

(2010). Nilai dan afiliasi

politik.

Solo, 18­20

Maret 2010

6.

Temu Ilmiah dan

Kongres HIMPSI XI

Koefisien reliabilitas

sebagai karakteristik

sampel: Pengujian dengan

instrumen Potrait Value

Questionnaire (PVQ) dari

Schwartz

Solo, 18­20

Maret 2010

7.

8th Binneal Conference of

Asian Association of

Social Psychology

The basis of Javanese

childrens’ trust toward

their parents, Ngemong:

An Indigenous

psychological analysis

India, 11­14

Desember 2009

D. Penghargaan

No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi

Penghargaan Tahun

1.

Park Jung-heun Young Scholar

Award

Asian Association

of Indigenous and

Cultural

Psychology

2011

2.

Asian Graduate Student Fellowship Asia Research

Institute National

University of

Singapore (NUS)

2011

16

3.

The 2nd Singgih Dirsa Gunarsa

Award for the Best Paper

Universitas

Tarumanegara

Jakarta

2010

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak­sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah JELITA (Jejak Petualang Keliling

Surakarta) : Metode Outing Class sebagai Metode Pembelajaran Kreatif

untuk Meningkatkan Kepekaan Sosial

17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Kamera digital Dokumentasi

kegiatan

1 unit Rp.

1.000.000,­

Rp.

1.000.000,­

Tape recorder Interview

peserta

1 unit Rp.

300.000,­

Rp.

300.000,­

Sewa sound system Acara pentas

seni pada

kegiatan III

1 unit Rp.

100.0000,­ Rp.

100.000,­

SUB TOTAL (Rp) Rp.

1.400.000,-

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Print proposal dan

jilid

Pembuatan

proposal

10

eksemplar Rp. 10.000­

Rp.

100.000,­

Print modul dan jilid Pembuatan

modul

10

eksemplar Rp. 20.000,­

Rp.

200.000,­

Co­card peserta dan

panitia

Identitas

peserta dan

panitia

40

eksemplar Rp. 5.000,­

Rp.

200.000,­

Alat tulis peserta

(buku dan pulpen)

Peralatan

siswa

selama

outing class

15 buah Rp. 10.000,­ Rp.

150.000,­

Konsumsi Kegiatan I Konsumsi

peserta dan

panitia

30 orang Rp. 8.000,­ Rp.

240.000,­

Konsumsi Kegiatan

II

Konsumsi

peserta dan

panitia

30 orang Rp. 8.000,­ Rp.

240.000,­

Konsumsi Kegiatan

III (3 kali makan)

Konsumsi

peserta dan

panitia

40 orang Rp. 10.000,­ Rp.

1.200.000,­

SUB TOTAL (Rp) Rp.

2.330.000,-

18

3. Perjalanan

Material Justifikasi

Perjalanan Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Transportasi PP

kegiatan I

Transporta

si peserta

dan panitia

30 orang Rp. 7.000,­ Rp.

420.000,­

Transportasi PP

Kegiatan II

Transporta

si peserta

dan panitia

30 orang Rp. 15,000,­ Rp.

300.000,­

Transportasi PP

Kegiatan III

Transporta

si peserta

dan panitia

40 orang Rp. 10.000,­ Rp.

800.000,­

Transportasi PP Pra

survey Kegiatan I

Transporta

si panitia 5 orang Rp. 7.000,­ Rp. 70.000,­

Transportasi PP pra

survey Kegiatan II

Transporta

si panitia 5 orang Rp. 15.000,­

Rp.

150.000,­

Transportasi PP pra

survey kegiatan III

Transporta

si panitia 5 orang Rp. 10.000,­

Rp.

100.000,­

SUB TOTAL (Rp) Rp.

1.840.000,-

4. Lain – lain

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Uang bingkisan

Kegiatan III

Sebagai

bingkisan

untuk

warga

5 rumah

tinggal

Rp.

150.000,­

Rp.

750.000,­

Kaset Interview

peserta

2 unit Rp. 20.000,­ Rp. 40.000,­

MMT Dekorasi 1 buah Rp.

200.000,­

Rp.

200.000,­

SUB TOTAL (Rp) Rp.

990.000,-

Total (Keseluruhan) Rp.

6.560.000,-

19

Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No. Nama / NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1. Arlita Hernianti Psikologi Sosial 7 jam/minggu

Mengkoordinasi

anggota

2.

Ainun Nisa

Nadhifah

Ilmu

Komunikasi Sosial 7 jam/minggu

Penanggung

jawab

dokumentasi dan

sarana

3. Diah Harni

Saputri

Ilmu

Komunikasi Sosial 7 jam/minggu

Penanggung

jawab kegiatan

4. Nuraini

Wulandari

Ilmu

Komunikasi Sosial 7 jam/minggu

Bendahara

5. Alifah Nur

Istiqomah Psikologi Sosial 7 jam/minggu

Sekretaris

20