Konsep konsep politik (iii)
-
Upload
dinnianggra -
Category
Education
-
view
87 -
download
6
Transcript of Konsep konsep politik (iii)
Oleh Salahudin, S.IP. M.Si.
(Dosen Ilmu Pemerintahan Univ. Muhammadiyah
Malang)
Konsep-Konsep Politik
Menurut Para Pemikir Politik
udin.staff.umm.ac.id udin.pemerintahan@gmail
.com
www.lapinda-
bidos.blogspot.com
Plato (347-423 SM)
Kajian politik adalah
kajian tentang
hubungan masyarakat
dgn Negara
Masyarakat merupakan
refleksi dari manusia
perorangan yg harus
dilindungi oleh Negara
Negara adalah institusi
tertinggi untuk
mengatur dan melayani
kehidupan masyarakat.
Aristoteles (384-322 SM)Melanjutkan analisis Plato,
bahwa masyarakat
dilindungi oleh Negara .
Karena masyarakat
mengandung basis moral.
Tidak sembarang orang
untuk menjadi pemimpin
negara.
Negara dikendalikan oleh
orang-orang yang memiliki
kriteria: MORALIS,
CERDASR, PINTAR, DAN
PROFESIONAL.
Politik abad pertengahan, Filsafat
Arab Ibnu Khaldun (1332-1406):
Stabilitas Negara
tergantung
keseimbangan hidup
masyarakat
Negara kuat karena
Solidaritas
masyarakat
didalamnya Kuat
Politik zaman Renaissanse, N. Macheavelli (1200-1600):Mengkaji kekuasaan(politik)
Masyarakat atau Negara u/ mendapatkankekuasaan harusmenggunakan segalacara
Masyarakat dalam politiktidak ada moral
Negara dalam politik tidakada aturan
Melalui power yg dimiliki, Negara selalu berkuasaatas masya (otoriter)
Profil Thomas Hobbes:Thomas Hobbes merupakanseorang pemikir politik yanglahir dan mengalami prosesintelektual dalam keadaansosial politik anarkis padaabad ke XVII.
Sejak lahir sampai akhirhidupnya, terjadi perang sipildan perang agama,konfrontasi antara rajadengan dewan.
Dendam dan ketakutanakibat peperangan agamadan perang sipil di Inggrismewarnai kehidupanHobbes.
Karya monumentalnyaadalah berupa buku yangberjudul “ Levathan”.
Konsep Hobbes Tentang Negara dan Masyarakat Sipil:
Hobbes membagi masyarakat dalam dua bentukyakni “Social Civillis” dan Civil Society”.
Social Civillis adalah bentuk masyarakat yang secaraalamia memiliki karakter egois, serakah, dan menjadisrigala bagi yang lain (Homo Homini Lupus).
Civil Society adalah bentuk masyarakat yang hidupteratur dan tertib. Keraturan masyarakat tersebutkarena adanya kekuasaan negara untuk mengaturmereka berdasarkan kewenangan yang didapatkanmelalui kontrak sosial.
Negara adalah institusi yang memiliki kewenanganuntuk mengatur masyarakat sesuai dengan tugas danfungsinya.
Negara melalui kontrak sosial menjadi institusiabsolut bagi masyarakatnya.
Profil John Locke:John Locke hidupsetengah abad lebihmuda dari Hobbes.
Locke adalah tokohpembawa gerbong aliranemperisme .
“manusia lahir dengantidak mengetahui apapun,mereka tidak memilikipengetahuan bawaan,tidak mempunyaipengetahuan intuitif”.
Ilmu dan pengetahuanmanusia didapatkanmelalui observasi danrefleksinya dalamkehidupan nyata.
Karya monumentalnyaadalah “Two treatises ofGovernment”.
Konsep John Locke Tentang Negara dan Masyarakat Sipil:
Menurut John Locke manusia lahir dengan membawa
hak-hak dasarnya yaitu hak untuk bebas, hak untuk
merdeka, dan hak milik pribadi.
Hak dasar manusia tersebut hanya bisa dijamin dan
ditegakkan manakala terdapat negara yang
mengaturnya.
Karena itu, menurut John Locke dibutuhkan kontrak
sosial antara penguasa dan yang dikuasi, antara
negara dan rakyat.
Kekuasaan negara perlu dibatasi dan dibutuhkan
pengaturan yang jelas.
Menurut John Lock untuk mewujudkan negara yang
baik dibutuhkan pembagian kekuasaan yang
kemudian disempurnakan oleh Mountesquiue.
Apabila negara gagal menegakkan hak-hak dasar
rakyat maka negara tersebut wajib dilakukan
Profil Adam Ferguson:
Adam Ferguson,
sosiolog abad
pertengahan,
menggagas sebuah
konsep civil society –
yang diharapkan
menjadi impian
masyarakat Barat. Ide
Ferguson ini
kemudian
dipopulerkan dan
dikembangkan oleh
Lock dan JJ.
Reusseu.
Konsep Ferguson Negara dan
Masyarakat Sipil:Adam Ferguson mengembangkan wacana civilsociety pada konteks visi etis civil society dalamkehidupan sosial dan pergerakan sosial.
Konsep CS berhubungan dengan kehidupanmasyarakat yang beradab (civilized society).
Ferguson menggambarkan tahap-tahapperkembangan masyarakat dimulai dari masyarakatprimitif, masyarakat pertanian, hingga masyarakatindustri modern.
Ferguson mengharapkan munculnya CS yangmewujudkan semangat publik dalam bentuksolidaritas sosial antara sesama warga.
Masyarakat sipil yang kuat akan mampumengimbangi kekuatan negara sehingga tidakmampu mendominasi mereka.
Profil Hegel:Nama lengkap Hegeladalah Georg WilhelmFriedrich Hegel.
Ia lahir di Jerman,1831 M.
Dimasa kecilnya, iasering membacaliteratur, surat kabar,esai filsafat, dantulisan-tulisanberbagai topik lain.
Karyamonumentalnyaadalah Philoshophy ofRight.
Konsep Hegel Tentang Negara dan Masy Sipil:
Hegel membagi kehidupan sosial politik kedalam tiga kelompok:
Keluarga, Civil Society, dan Negara.
Keluarga adalah ruang peribadi dimana terdapat hubungan individu yang
harmonis, tempat sosialisasi individu sebagai bagian dari masyarakat.
Ruang bagi keluarga adalah ruang yang sifatnya partikular (khusus).
Civil society adalah tempat bagi pemenuhan kepentingan ekonomi
individu-individu dan kelompok.
Civil society adalah bayi yang dilahirkan oleh modernitas dimana ada
kebebasan subjektif, kepentingan yang didefiniskan secara personal.
Yang sangat membedakan antara Hegel dengan pemikir-pemikir awal
adalah, dia menarik civil society dari identitas ekonomis an sich.
Baginya, civil society adalah produk dari kapitalisme, yang
merefleksikan etika pasar, namun eksistensinya dapat dibedakan
dengan economic society.
Konsep Hegel Tentang Masy
Sipil:
Bagi Hegel, Civil society juga adalah ruang
dimana terjadi komunikasi, relasi dialektis antara
kekhususan (keluarga) dengan universalitas
(negara). Di mana terjadi negosiasi, dan
kompromi.
Namun bukan berarti ada kebebasan dan hak-
hak dimana negara tidak dapat melakukan
intervensi, seperti dalam konsep liberal.
Apabila tatanan civil society sudah membentuk
ethical life dimana setiap orang dapat dengan
bebas membagi ide, mengingatkan masyarakat
lain akan tugas-tugasnya.
Konsep Hegel Tentang Kebebasan
Masy Sipil:
Kebebasan dalam tatanan civil society harusmelibatkan unsur rasionalitas dan penghormatanterhadap tatanan sosial (Aturan Hukum Negara)
Keberlangsungan tatanan civil society ini dapatdipertahankan dengan adanya pengorganisasiansecara pedagogi (pendidikan) daninstitusionalisasi.
Konsep Civil Society yang
dimaksud Hegel ini berlangsung
secara nyata di era kekuasaan Orde
Lama dan Orde Baru. Masyarakat
diberi ruang untuk berpolitik
namun tetap dibawah kontrol
negara.
Catatan Hegel Tentang Individu dan
Masy Sipil:
Ada beberapa catatatan mengenai individualisme
dan civil society dalam konsepsi Hegel:
1. Tugas dari individu adalah untuk memenuhi
kepentingan dan kebutuhan subjektifnya (homo
ecconomicus)
2. Kepentingan individu hanya akan mendapatkan
substansi hanya ketika menjadi bagian dari
masyarakat (civil society)
3. Pembangunan ekonomi membawa pada
kenaikan interaksi sosial, integritas dan
komunitas (civil society).
Konsep Hegel Tentang Negara I:Negara merupakan badan universal dimana keluargadan masyarakat sipil dipersatukan.
Negara mempersatukan segala tuntutan dan harapansosial dan ekonomi masyarakat sipil dan keluarga.
Negara mengatur sistem kebutuhan masyarakat sipildan keluarga dengan memberikan jaminan stabilitashak milik pribadi, kelas-kelas sosial dan pembagiankerja.
Pengaturan negara itu dilakukan via hukum.
Pengaturan melalui hukum dianggap sebagaipengaturan rasional yang dapat mengatur danmengendalikan kehidupan masyarakat sipil dankeluarga.
Hukum negara menjadi instrumen untukmeningkatkan manusia agar tidak bertindak irrasional.
Konsep Hegel Tentang Negara II:
Bagi Hegel, Negara adalah kesatuan mutlak
(absolute).
Oleh karena itu, Hegel menolak pembagian
kekuasaan di dalam negara.
Di dalam Negara tidak ada pembagian
kekuasaan tetapi yang ada adalah pembagian
pekerjaan.
Negara ideal hegel adalah negara monarki
konstitusional yang terususun dalam legislatif,
eksekutif, dan raja.
Raja merupakan kekuasaan pemersatu dan
sekaligus yang tertinggi dari semuannya.
Konsep Hegel Tentang Kelas dan
Pembagian Kerja:
Kelas Petani
Kelas Bisnis
Kelas Birokrat/Pejabat Pelayanan Publik
Kelas birokrat merupakan alat atau
sarana bagi kelas petani dan kelas bisnis
untuk berhubungan dengan negara.
Profil Karl Marx:
Karl Marx adalah Tokoh
Fenomenal dan Kontroversial
tetapi banyak para tokoh-tokoh
terkenal bermunculan kagum
dengan ide dan pemikiran Karl
Marx.
Karl Marx dikenal selain filsuf
kritis, juga termasuk sebagai
sosiolog mazhab kritis.
Tokoh yang paling berpengaruh
pada dirinya adalah Hegel.
Marx mengawali karirnya sebagai
seorang wartawan.
Belakngan Marx banyak menaruh
perhatian pada kajian filsafat,
Konsep Marx Tentang Negara dan
Masy Sipil:
Karl Marx dalam beberapa hal adalah seorang
Hegelian dalam konteks civil society, meskipun
banyak kritiknya terhadap konsepsi Hegel.
Marx juga menganalisis konsepsi civil society
lebih mendalam sampai pada sistem.
Marx sepakat dengan Hegel, bahwa civil society
berkarakter egois, mendahulukan kepentingan
subjektif, dan juga konflik.
Marx juga sepakat bahwa tahapan ini harus
diakhiri, dengan adanya ruang warga negara
(Negara Kuat dan dikendalikan Tanpa Kelas).
Pandang Marx terhadap pembagian
Kelas:
Sejarah adalah sejarah perjuangan kelas-kelas.
Dalam sejarah terdapat dua kelas yangbertentangan: Borjuis dan Proletar.
Kelas Borjuis selalu mampu menguasai negaradengan cara-cara konvensionalnya.
Kelas borjuis selalu membangun kekuatanekonominya untuk menguasai kekuatan politik(negara).
Kelas borjuis menjadikan kekuatannya untukeksploitasi kelas proletar.
Karena itu, tidak ada kelas yang harus berjuangmerubah tatanan selain kelas proletar.
Konsep Marx Tentang Relasi Antar
Kelas Sosial Politik:Pertama: Civil society dalam konsepsi Marx,dipahami sebagai masyarakat kelas. Dimana relasicivil society, dan negara dikontrol sepenuhnya olehproduksi, distribusi dan hukum-hukum ekonomi.Dan relasi politik adalah derivasi dari relasiekonomistik (hukum basis struktur menentukansuprastruktur) (Baca Teori Determinisme Ekonomi)
Kedua: Permasalahan di dalam masyarakat bukanhanya antara kepentingan individu bertemu dengankepentingan individu yang lain. Namun ada unsureksploitasi di sana. Dimana ada eksploitasi darimodal terhadap buruh, yang mengambil surplusvalue. Dan dua kontradiksi ini tidak akan pernahdapat didamaikan.
Ketiga: Menurut Marx tidak ada asosiasi yangmengakomodasi dua kepentingan, yang didalamnyamenampung exploitatator terhadap humanitas dancivil society.
Pandangan Marx Tentang Perubahan
Sosial:
Pandangan Marx tentang perubahan sosial
cenderung tendensi positivisme (linier) dimana
perubahan sosial melalui:
Salah satu tafsiranya adalah bahwa masyarakat
berkembang dan berubah secara linear dari
formasi sosial dan akumulasi primitif ke feodal,
lantas Kapitalistik, dan akhirnya mekanime
eksploitatif yang mencapai taraf menekan
hingga memunculkan revolusi kaum buruh
proletar, kemudian akhirnya terwujudlah
masyarakat dengan formasi sosialistik.
Profil Antonio Gramci:Jejak kehidupan Antonio Gramci bisadipahmi dalam 4 periodesasi ruangdan waktu:
Masa kecilnya sebagai anak keluargapetani miskin di sardinia,Masa pembentukan intelektualisanya diUniversitas Turin,Masa menjadi aktivis sebagai pejuangsosialis revolusioner ketika ketikamenjadi wartawan dan koordinatorgerakan buruh,Masa perjuangan di penjara denganmenuangkan ide dan pemikiranprogresifnya hingga meningga dunia.
Gramci salah seorang yang mengkajipemikiran-pemikiran Marx. Karena itudia dikatakan sebagai Marxian.
Kritik Antonio Gramci Terhadap Marx:
Ekonominisme Marx (Ajaran Ortodoks,
Determinisme Mekanis).
Tendensi positivism dalam pemikiran kalangan
Marxis adalah pandangan tentang perubahan
formasi sosial.
Paham reproduksi dalam pendidikan menganggap
bahwa pendidikan sulit diharapkan untuk
memerankan perubahan, melainkan mereka yang
justru memproduksi sistem yang ada atau hukum
yang berlaku.
Definisi Marx dan Engel tentang masyarakat sipil
dan masyarakat politik dianggap terlalu sempit
karena hanya menunjukkan hubungan pada
Oleh Salahudin, S.IP. M.Si.
(Dosen Ilmu Pemerintahan Univ. Muhammadiyah
Malang)
SIKIAN DAN TERIMA KASIH
udin.staff.umm.ac.id