konsep dasar keperawatan keuarga
-
Upload
ukim-sukiman -
Category
Documents
-
view
39 -
download
3
description
Transcript of konsep dasar keperawatan keuarga
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA BY. Ns. M. Ari Fardiansyah, S. Kep
Kasus Keluarga Bp. A (40 th) didalamnya ada Ibu Y (67 th), Ny. A
(38 th), An. S (15 th, wanita) & An. P (10 th,laki). Ibu Y mengatakan sudah 5 th ini mengeluh rematik/encok, selama ini keluarga hanya melarang ibu Y untuk tidak mandi malam dan berlama-lama di air, jika penyakitnya kambuh hanya diberi balsem saja. Saat ini kaki lutut agak bengkak, nyeri sering dirasakan ibu Y terutama jika digerakkan sehingga terbatas dalam beraktivitas seperti jika berjalan & duduk. Keluarga mengtakan encok itu penyakit tua jadi tidak perlu dipusingkan. Bp. A bekerja sebagai tukang becak & Ny. A penjual sayur keliling, sedangkan kedua anaknya hanya sebagai pelajar yang sedang mengalami tumbang. Keputusan keluarga ada pada Bp. A, keluarga jarang bertemu dalam suasana kebersamaan.
TIK: Mahasiswa mampu memahami:
Definisi keluarga Tipe/bentuk keluarga Pemegang kekuasaan dalam keluarga Tumbuh kembang keluarga Tugas perkembangan keluarga Struktur keluarga Peranan keluarga Fungsi keluarga Kekuatan keluarga Keperawatan kesehatan keluarga
Definisi keluarga
Family (yunani) kumpulan individu yang hidup di bawah seorang KK dan di dalam rumah terdiri dari org tua, org dewasa, anak-anak, saudara & pembantu
Murray & zenter (ahli kesehatan jiwa) unit dasar dari pertumbuhan, pengalaman dan adaptasi
Faber (ahli biologi) suatu kumpulan manusia yang berdasarkan atas perkawinan & kelahiran
Duvall orang yang di hubungkan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan & mempertahankan budaya umum, meningkatkan perkembangan fisik dan mental , emosional, sosial dari tiap anggota
Berges kelompok orang yang mempunyai ikatan perkawinan keturunan / darah / adopsi yang tinggal bersama di dalam satu rumah saling berinteraksi, berkomunikasi dalam peran sosial, mempunyai kebiasaan / kebudayaan dan keunikan tersendiri.
Lanjutan …. Menurut UU no. 10 tahun 1992 ttg
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah : unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
Sesuai dgn PP no. 21 (1994) bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah.
Lanjutan definisi …..
Keluarga : - unit terkecil dari masyarakat & sistem sosial - Terdiri dari 2 orang atau lebih - Ada ikatan perkawinan / pertalian darah - Hidup dalam satu rumah tangga - Berinteraksi satu sama lainnya - Setiap anggota keluarga menjalankan perannya
masing-masing. - Menciptakan dan mempertahankan suatu
kebudayaan
Tipe keluarga 1. Tradisional
a. keluarga inti : suami, istri dan anak b. keluarga “Dyad” : suami istri tanpa anak c. single parent : satu ortu (ayah / ibu) ; dengan anak d. single adult : orang dewasa hidup sendiri e. keluarga besar (extended family) : 1,2,3 generasi f. keluarga usila : suami istri usila ; anak sudah pisah
Non tradisional
The unmarried teenage mother The stepparent family Commune family The non-marital heterosexual cohabiting
family Gay and lesbian families Group-marriage family Group network family Foster family Homeless family Gang
Karakteristik dari sistem keluarga
Sistem keluarga adalah sistem terbuka dengan ciri-ciri : 1. Memiliki komponen yang saling berinteraksi, saling
ketergantungan 2. Memiliki batasan, sebagai filter dalam menerima dan
mengeluarkan informasi 3. Berada dalam sistem yang lebih besar sub sistem
dengan sistem masyarakat 4. Terbuka dalam batasan permiabel dengan sistem
yang lain 5. Memiliki organisasi / struktur yang mempengaruhi
fungsi
Fungsi keluarga (friedman)
1. Fungsi afektif 2. Fungsi sosialisasi 3. Fungsi reproduksi 4. Fungsi perawatan 5. Fungsi ekonomi
Fungsi keluarga, Allender (1998)
a. Affectionb. Security and acceptancec. Identity and satisfactiond. Affiliation and companionshipe. Socializationf. Controls
Fungsi keluarga, BKKBN (1992) Fungsi keagamaan Fungsi sosial budaya Fungsi cinta kasih Fungsi melindungi Fungsi reproduksi Fungi sosialisasi dan pendidikan Fungsi ekonomi Fungsi pembinaan lingkungan
Struktur Keluarga Struktur egalisasi: masing-masing keluarga mempunyai
hal yang sama dalam menyampaikan pendapat (demokrasi)
Struktur yang hangat, menerima dan toleransi Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka:
mendorong kejujuran dan kebenaran (honesty dan authenticity)
Struktur yang kaku: suka melawan dan tergantung pada peraturan
Struktur yang bebas: tidak adanya aturan yang memaksakan (permisiveness)
Struktur yang kasar: abuse (menyiksa, kejam dan kasar)
Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman) Disorganisasi keluarga (disfungi individu, stress
emosional)
Struktur keluarga (parad & Caplan 1965, yang di adopsi oleh Friedman)
1. Struktur peran keluarga2. Nilai atau norma kelurga 3. Pola komunikasi keluarga 4. Struktur kekuatan keluarga
Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi soisal yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai isteri/suami atau anak.
Nilai dan Norma Keluarga Nilai merupakan suatu system, sikap dan
kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan system nilai dalam keluarga.
Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa disebabkan oleh beberap factor yang ad dalam komponen komunikasi seperti: sender, chanel-media, massage, environment dan receiver.
Struktur kekuatan legitimate power/authority (hak untuk mengontrol)
seperti orang tua terhadap anak referent power (seseorang yang ditiru) resource or expert power (pendapat, ahli dlll) reward power (pengaruh kekuatan karena adanya
harapan yang akan diterima) coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai
keinginannya) informational power (pengaruh yang dilalui melalui
persuasi) affective power (pengaruh yang diberikan melalui
manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan sexual)
Perbedaan tahap perkembangan keluarga
Carter & McGoldrick (family therapi perspective, 1989)
1. Keluarga antara : masa bebas (pacaran) dewasa muda
2. Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan
3. Keluarga yang memiliki anak muda (anak usia bayi sampai usia sekolah)
4. Keluarga yang memiliki anak dewasa
5. Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah
6. Keluarga lansia
Duvall (sociological perspective, 1985)
Tidak diidentifikasi karena periode waktu antara dewasa dan menikah tak dapat di tentukan
1. Keluarga baru menikah2. Keluarga dengan anak baru lahir3. Keluarga dengan anak pra sekolah 4. Keluarga dengan anak usia sekolah 5. Keluarga dengan anak remaja 6. Keluarga mulai melepas anak
sebagai dewasa 7. Keluarga yang hanya terdiri dari
orang tua saja / keluarga usia pertengahan
8. Keluarga lansia
Tugas perkembangan keluarga sesuai tahap perkembangan
Tahap perkembanganTahap perkembangan 1. Keluarga baru menikah
2. Keluarga dengan anak baru lahir
Tugas perkembangan (utama)Tugas perkembangan (utama)
Membina hub intim yang memuaskan Membina hub dengan keluarga lain,
teman, dan kelompok sosial Mendiskusikan rencana memiliki anak
Mempersiapkan menjadi orang tua Adaptasi dengan perubahan adanya
anggota keluarga, interaksi keluarga, hub seksual dan kegiatan
Mempertahankan hub dalam rangka memuaskan pasangan
Lanjutan ….
Tahap perkembanganTahap perkembangan
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
Tugas perkembangan Tugas perkembangan
Memenuhi keb anggota keluarga mis : tempat tinggal, privacy dan rasa aman
Membantu anak untuk bersosialisasi
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus terpenuhi
Mempertahankan hub yang sehat baik di dalam ataupun luar keluarga
Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi tumbang anak
Lanjutan ……
Tahap Tahap perkembanganperkembangan
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
5. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembanganTugas perkembangan
Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah, dan lingkungan lebih luas
Mempertahankan keintiman pasangan Memenuhi kebutuhan yang meningkat,
termasuk biaya kehidupan, dan kesehatan anggota keluarga
Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi
Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga
Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan org tua
Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota)keluarga untuk memenuhi keb tumbang keluarga
Lanjutan ………Tahap perkembangan Tahap perkembangan
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
7. Keluarga usia pertengahan
Tugas perkembangan Tugas perkembangan
Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
Mempertahankan keintiman pasangan
Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
Penataan kembali peran ortu dan kegiatan rumah
Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan
Mempertahankan hub yang serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya
Meningkatkan keakraban pasangan
Peranan keluarga
Peran ayah Peran ibu Peran anak
Lanjutan ……Tahap perkembangan Tahap perkembangan
8. Keluarga usia tua
Tugas perkembangan Tugas perkembangan
Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan pasangannya
Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi : kehilangan pasangan, kekuatan fisik dan penghasilan keluarga
Mempertahankan keakraban pasangan, kekuatan fisik dan penghasilan keluarga
Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat
Melakukan life review masa lalu
Peran perawat keluarga 1. Health education 2. Coordinator 3. Pelaksana4. Monitor 5. Advocate 6. Colaboration 7. Fasilitator 8. Conselor 9. Penemu kasus
Sekian
Terima kasih