KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

download KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

of 26

Transcript of KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    1/26

    KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    A. PENGERTIANIleus obstruktif adalah adanya penyumbatan pada lumen usus oleh benda-benda mekanis ataunon mekanis (paralysis otot-otot usus).

    B. ETIOLOGIPenyebab yang paling utama adalah obstruksi mekanis; atrisia bawaan. Lesi-lesi extrinsik

    misalnya perlengketan, hernia interna dan eksterna. Striktura akibat peradangan, volvulus (ususmelilit), invaginasi (usus halus masuk ke usus besar), thrombosis pada mesentrium, bahkan bisa

    juga oleh cacing.Non mekanis; akibat dari gangguan neuromuskuler yang menimbulkan paralyse otot-otot ataufaktor degenaratif pada usia manula 50%.C. PATOFISIOLOGIObstruksi mekanis pada usus ini mungkin hanya simple saja, sehingga hanya lumen usus sajayang tersumbat yang mengakibatkan gangguan fungsi usus dan bisa juga menimbulkan muntahkarena distensi abdomen, sehingga mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit dan bila

    obstruksi terus berlangsung akan terjadi pengembangbiakan kuman terutama aerob. Palingberbahaya bila sampai pembuluh darah usus terjepit (strangulasi), yaitu peredaran drah usustertahan. Lama kelamaan bagi usus yang tidak teraliri peredaran darah bisa menimbulkangangguan pada usus.

    D. TANDA DAN GEJALA1. Sifat kejang abdomen tengah yang cenderung lebih hebat bila obstruksinya makin tinggi.2. muntah-muntah: mula-mula mengandung empedu dan mucus pada obstruksi bagian ususyang tinggi. Pada obstruksi usus bagian bawah muntah-muntahnya menjadi feculent yaituberwarna jingga coklat dengan bau busuk karena penyembuhan bakteri yang berlebihanterhadap obstruksi.

    3. Bising usus menurun.4. Konstipasi dan kegagalan membuang gas melalui rektum (tidak bisa platus).5. Perut kembung, distensi abdomen.6. Suhu tubuh meningkat kadang-kadang bersifat progresif.

    E. PRIORITAS KEPERAWATAN1. Membantu pasien/orang terdekat dalam penilaian psikososial.2. Mencegah komplikasi.3. Mendukung perawatan diri mandiri.4. Memberikan informasi tentang prosedur/prognosis, kebutuhan pengobatan, potensialkomplikasi dan sumber komuniti.

    F. TUJUAN PEMULANGAN1. Penilaian untuk perubahan yang dirasa/aktual.2. Komplikasi dicegah/minimal.3. Kebutuhan perawatan diri dipenuhi/dengan bantuan tergantung pada situasi khusus.4. Prosedur/prognosis, program terapi, potensial komplikasi dipahami dan sumber pendukungteridentifikasi.

    KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

    A. PENGKAJIAN1. Identitas KlienNama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, suku/bangsa, alamat, tanggal masuk RS danlain-lain.

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    2/26

    2. Keluhan UtamaBiasanya klien datang dengan keluhan; sakit perut yang hebat, kembung, mual, muntah dantidak ada defekasi/BAB yang lama.3. Riwayat penyakit sekarang.a. Perubahan pola BAB sejak kapan? (frekuensi, jumlah, warna, konsistensi ).b. Sakit perut,kembung?c. Mual,muntah,(frekuensi jumlah,warna, bau)d. Apa ada demam,bisa platus?

    e. Apa ada diberi obat sebelum masuk rumah sakit?4. Riwayat penyakit dahulu.a. Ada /tidak nyariwayat tumor ganas,polip/peradangan kronik?b. Riwayat pernah tidak nyaoperasi pada daerah perut.c. Bagaimana keadaan BAB . Apakah sering merasa sakitperut kembung,sulit BAB dan keadaanfakes.d. Apakah ada riwayat hernia?e. Apakah pernah mengalami cedera Arauma?5. Riwayat penyakit keluarga

    a. Apakah ada yang pernah sakit seperti klein?b. Apakah ada yang pernah mengalamipenyakit menularatau keturunan?6. Pemeriksaan fisika. Keadaan umum1) Penampilan umum2) Tanda vital (TD, Pols, resp, temp).3) TB, BB.4) Kesadaran .b. Pemeriksaan fokus1) Inspeksia) Pada keadaan umum klien apakah kelihatan sakit, meringis.b) Apakah ada muntah; warna coklat bila obstruksi pada usus halus.c) Klien kel ihatan sakit bernafas karena perut kembung.d) Abdomen tampak kembung.e) Nampak tonjolan seperti bengkak pada bagian perut.2) AuskultasiPeristaltik usus menurun/meningkat.3) Perkusia) Normal bunyi abdomen, tegang, dan kembung.b) Kulit daerah abdomen terasa hangat, nyeri tekan.c) Teraba benjolan/masa di daerah abdomen.

    7. Kebutuhan Biologisa. Nutrisi:1) Pola kebiasaan.2) Jenis makanan/minuman.b. Eliminasi1) Pola.2) Frekuensi.3) Jumlah, warna, bau, konsistensi (BAB/BAK)c. Istirahat/tidurMempunyai masalah/tidak.

    d. Aktifitas1) Apakah terganggu/terbatas.2) Faktor yang memperingan atau memperberat.3) Riwayat pekerjaan.8. Riwayat Psikososial

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    3/26

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    4/26

    3. Gejala Klinis

    1. Tidak bisa BAB dan flatus

    2. Muntah-muntah

    3. Keluhan pasien didahului oleh karena nyeri perut hilang timbul.

    4. Kembung (Meteorismus)

    4. Patofisiologi

    Obstruksi usus menyebabkan rektif hiperperistaltik (gerakan meliuk-liuk saluran cerna yangmeningkat), distensi lumen usus oleh gas dan cairan dan pertumbuhan kuman-kuman. Danterjadi kolik atau distensi(tindakan meregangkan) sehingga menjadi obstruksi proksinal muntahterjadi lebih dini, sedang pada obstruksi distal muntah terjadi lebih lambat. Dan obstruksi disertaidengan strangulasi (tercepit) sehingga terjadi nyeri hebat yang terlokalisir dan gangguaneliminasi alvi. Dan dilakukan tindakan medis (laparotomi) sehingga timbul gangguan rasanyaman nyeri dan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi akibat dari anoreksia.

    (UPF Ilmu Bedah, 1994)

    5. Macam-macam Illeus Obstruksi

    Menurut letak sumbatannya maka ileus obstruksi dibagi menjadi dua :

    1. Obstruksi tinggi, bila mengenai usus halus

    Pada obstruksi usus halus dapat di sebabkan oleh perlekatan usus, hernia, neoplasma,

    intususepsi (melipatnya bagian suatu alat ke dalam bagian yang lain, volvulus, benda asing,batu empedu yang masuk ke usus melalui fistula kolesisenterik, penyakit radang usus(inflammatory bowel disease), steiktur, fibrokistik dan hematoma.

    2. Obstruksi rendah, bila mengenai usus besar

    Kira-kira 15 % obstruksi usus terjadi di usus besar. Obstruksi dapat terjadi di setiap bagian kolorterapi paling sering di sigmoid. Penyebabnya adalah karsinoma, volvulus, kelainan di vertikular,inflamasi, tumor jinak, impkasi fekal atau pemadatan dan lain-lain.

    6. Pemeriksaan dan Diagnosis

    a. Foto polos abdomen (BOF) dengan posisi tegak atau lateral dekubitus tampak distensiusus proksimal dari hambatan dan fenomena anak tangga.

    Pada volvulus sigmoid tampak sigmoid yang distensi berbentuk U yang terbalik dan dapat jugadi dapatkan :

    - Gambaran usus melebar (Darm Courtur)

    - Gambaran seperti duri ikan

    - Gambaran seperti anak tangga (Air Fluid Level)

    b. Pada dugaan tumor kolor dapat di buat foto barium enema.

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    5/26

    7. Penyulit

    - Bila di sertai strangulasi dapat terjadi gangren usus

    - Capatnya penanganan sangat menentukan prognosa penderita

    8. Penatalaksanaan

    1. Dekompresi dengan pipa lambung.

    2. Pemasangan infus untuk koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit juga keseimbanganasam basa.

    3. koreksi bedah

    Tindakan bedah yang di lakukan sesuai dengan kelainan patologinya

    4. Antibiotika profilaksis atau terapeutik tergantung proses patologi penyebabnya.

    BAB II

    ASUHAN KEPERAWATAN

    Asuhan keperawatan merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dalamupaya memperbaiki dan memelihara Kx sampai ke tahap optimal melalui suatu pendekatanyang sistematis untuk mengenal Kx untuk memenuhi kebutuhannya.

    I. PENGKAJIANA. Pengumpulan Data

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    6/26

    1. Identitas

    Identitas paien meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, pendidkan,agama, suku, alamat, tanggal dan jam MRS, no. register, rungan, serta identitas orang yangbertanggung jawab selama Px di rawat di RS.

    2. Keluhan Utama

    Panas umunya Kx tidak bisa BAB dan tibak bisa flatus, nyeri abdomen rasa tidak nyaman.

    3. Riwayat Penyakit

    a. Riwayat Penyakit Sekarang

    Pada umumnya Px dengan illeus obstruksi datang dengan keluhan tidak bisa BAB dan tidakbisa flatus, nyeri abdomen rasa tidak nyaman, gangguan pernafasan setelah operasi laparotomi.

    b. Riwayat Penyakit Dahulu

    Penyakit yang pernah diderita Px sebelumnya seperti.

    c. Riwayat Penyakit Keluarga

    Dalam keluarga Kx yang menderita penyakit seperti Kx dan atau penyakit menular lainnya.

    4. Pola-pola Fungsi Kesehatan

    a. Pola Persepsi dan Tatalaksana Hidup

    Pada umumnya Kx / keluarga mengeri apa tidak tentang penyakit / kebiasaan hidup sehat dan dibawa ke mana bila sakit.

    b. Pola Nutrisi dan Metabolisme

    Pada umunya pasien dengan ileus obstruksi mengalami gangguan pada fungsi peristaltik ususyaitu penurunan nafsu makan di karenakan abdomennya meterismus / kembung.

    c. Pola Eliminasi

    Pada umumnya Kx tidak megalami gangguan pada eliminasi uri tetapi pada eliminasi alvimengalami gangguan.

    d. Pola Tidur dan Istirahat

    Pada umumnya Kx ileus obstruksi mengalami gangguan waktu tidur karena nyeri pada abdomenyang mengakibatkan perut kembung / meteorismus.

    e. Pola Aktivitas dan Latihan

    Pada umumnya Kx mengalami gangguan beraktifitas karena mengalami gangguan rasa nyaman

    (nyeri).

    f. Pola Persepsi dan Konsep Diri

    Pada umumnya Px merasa cemas terhadap penyakitnya dan yang pasti pasien ingin segera

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    7/26

    cepat sembuh.

    5. Pemeriksaan Fisik

    a. Inspeksi

    - Biasanya pada px ileus obstruksi perut kembung

    - Gerakan usus Darm Steifung

    b. Palpasi

    - Membran mukosa kering

    - Perut kembung

    c. Auskultasi

    - Biasanya takikardi / nadi lemah

    - Bising usus meningkat

    B. Analisa Data

    Data yang dikumpulkan dikelompokkan, diidentifikasikan sehingga memunculkan masalahdiagnosa keperawatan berdasarkan urutan prioritas masalah.

    II. DIAGNOSA KEPRAWATAN

    1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Hiperperistaltik.

    2. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual muntah dan intake yang tidakadekuat.

    3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi

    III. PERENCANAAN

    1. Dx : Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Hierperistaltik.

    Tujuan : - Nyeri akan berkurang dalam waktu 2 x 24 jam

    - Tampak rileks dan mampu tidur / istirahat dengan tepat

    Kriteria Hasil : - Secara verbal Kx mengatakan nyeri berkurang

    - Ekspresi wajah tampak rileks / tidak menyeringai

    - TTV dalam batas normal

    Intervensi :

    1. Kaji hal yang menyebabkan nyeri

    R/ Berguna dalam pengawasan keefektifan obat dan penyembuhan.

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    8/26

    2. Jelaskan pada Kx tentang penyebab nyeri yang dialami

    R/ Pengetahuan nyeri Kx tentang nyeri dapat di gunakan untuk mengurangi ketidaktahuantentang penyakitnya.

    3. Catat petunjuk non verbal misal gelisah, berhati-hati dengan abdomen, menarik dairi dandepresi

    R/ Petunjuk non verbal dapat secara psikologis dan fisiologik dan dapat di gunakan padahubungan petunjuk verbal untuk mengidentifikasi luas / beratnya masalah.

    4. Beri posisi yang nyaman dan lingkungan yang tenang

    R/ Menurunkan tegangann abdomen dan meningkatkan rasa kontrol.

    5. Observasi distensi abdomen, peningkatan suhu, penurunan TB

    R/ Dapat menunjukkan terjadinya obstruksi usus karena inflamasi, edema dan jaringan kuat.

    2. Dx : Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual muntah dan intake yangtidak adekuat.

    Tujuan : - Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi dalam waktu 2 x 24 jam

    Kriteria Hasil : - Berat badan tidak turun

    - Tidak mual muntah

    Intervensi :

    2. Timbang berat badan tiap hari

    R/ Memberikan informasi tentang kebutuhan diet / keefektifan terapi.

    3. Dorong tirah baring atau pembatasan aktifitas selama fase sakit akut

    R/ Menurunkan kebutuhan metabolik untuk mencegah penurunan kalori dan simpanan energi.

    4. Anjurkan istirahat sebelum makan

    R/ Menenangkan peristaltik dan meningkatkan senergi untuk makan.

    5. Auskultasi bising usus, catat bunyi tidak ada / hiperaktif

    R/ Meskipun bising usus tidak ada inflamasi / iritasi usus dapat menyertai hiperakatifitas ususpenurunan absorbsi air dan diare.

    6. Berikan kebersihan oral

    R/ Mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makanan

    3. Dx : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi

    Tujuan : Keluarga mengerti maksud dan tujuan dilakukan tindakan keperawatan

    Kriteria Hasil :

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    9/26

    - Keluarga Kx tidak sering bertanya kepada petugas kesehatan / perawat

    - Kx menreti penyebab yang dapat menimbulkan ileus obstruksi

    Intervensi :

    1. Tentukan persepsi pasien tentang proses penyakit

    R/ Membuat pengetahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar individu.

    2. Kaji ulang proses penyakit, penyebab hubungan faktor yang menimbulkan gejala danmengidentifitaskan cara menyrynkan faktor pendukung

    R/ Pengetahuan dasar yang akurat memberikan kesempatan Px untuk membuat keputusaninformasi tentang masa depan dan kontrol penyakit kronis.

    3. Ajurkan untuk menghentikan merokok

    R/ Dapat meningkatkan motilitas usus, meningkatkan gejala.

    4. Beri penjelasan kepada Kx sebab dan akibat ileus obstruksi

    R/ Penjelasan tentang kondisi yang dialami dapat membantu menembah wawasan keluarga.

    IV. IMPLEMENTASI

    Pelaksanaan asuhan kerawatan merupakan realisasi dari pada rencana tindakan keperawatanyang telah di terapkan meliputi tindakan idependent, dependetn, interdependent. Padapelaksanaan terdiri dari bebrapa kegiatan, validasi, rencana keperawatan, mendokumentasikanrencana keperawatan memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan data. (Susan Martin,1998).

    askep ileus obstruksi

    I. KONSEP DASAR PENYAKIT

    A. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

    Anatomi fisiologi tentang sistem pencernaan yang meliputi:

    1. Mulut

    Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu:

    a. Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu diruang antara gusi, bibir dan pipi.

    b. Rongga mulut/bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulangmaksilaris, palatum dan mandi bilaris disebelah belakang bersambung dengan faring.

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    10/26

    2. FaringFaring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan,merupakan persimpangan jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulutdan didepan ruas tulang belakang.

    3. Esofagus (kerongkongan)

    Panjangnya 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Esofagus

    terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung setelah melalui thorak menembusdiafragma masuk kedalam abdomen ke lambung.

    4. Gaster (lambung)

    Merupakan bagian dari saluran pencernaan yang dapat mengembang paling banyak terutamadidaerah epigaster. Bagian-bagian lambung antara lain:

    a. Fundus ventrikularis, bagian yang menonjol keatas terletak disebelah kiri osteum kardiumbiasanya berisi gas.

    b. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah notura minor.

    c. Antrum pilorus, berbentuk tebing mempunyai otot tebal membentuk spinkter pilorus.

    d. Kurtura minor, terletak disebelah kanan lambung, terdiri dari osteum kordi samapi pilorus.

    e. Kurtura mayor, lebih panjang dari kurtura minor terbentang dari sisi kiri osteum kardiummelalui fundus kontrikuli menuju kekanan sampai ke pilorus anterior.

    5. Usus halus

    Usus halus atau usus keciladalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara

    lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zatyang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isiusus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dindingusus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

    Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ),lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar )

    Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus

    kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

    a. Usus dua belas jari (Duodenum)

    Usus dua belas jariatau duodenumadalah bagian dari usus halus yang terletak setelahlambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jarimerupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir diligamentum Treitz.

    Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya olehselaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Padausus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama

    duodenum berasal dari bahasa Latinduodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

    Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakanbagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorusdalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kantung_empeduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pankreashttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peritoneum&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Retroperitoneal&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ligamentum_Treitz&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bulbo_duodenale&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_kosonghttp://id.wikipedia.org/wiki/Lambunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_halushttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lambunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_pencernaan
  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    11/26

    sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

    b. Usus Kosong (jejenum)

    Usus kosongataujejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usushalus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusiadewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong.Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

    Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yangmemperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas

    jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan ususpenyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan ususkosong dan usus penyerapan secara makroskopis.

    Jejunum diturunkan dari kata sifatjejune yang berarti "lapar" dalam bahasa Inggris modern. Artiaslinya berasal dari bahasa Laton,jejunus, yang berarti "kosong".

    Mukosa usus halus

    Permukaan epitel yang sangat halus melalui lipatan mukosa dan makro villi memudahkanpenernaan dan absorpasi

    c. Usus Penyerapan (illeum)

    Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaanmanusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dandilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) danberfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

    6. Usus besar/interdinum mayor

    Usus besaratau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

    Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besarberfungsimencerna beberapa bahandan membantu penyerapan zat-zat gizi.

    Panjangnya 1 meter, lebar 5-6 cm, fungsinya menyerap air dari makanan, tempat tinggalbakteri koli, tempat feces. Usus besar terdiri atas 7 bagian:

    a. Sekum.

    b. Kolon asenden.

    Terletak di abdomen sebelah kanan, membujur ke atas dari ileum sampai ke hati, panjangnya 13 cm

    c. Appendiks (usus buntu)

    Sering disebut umbai cacing dengan panjang 6 cm.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Organ_%28anatomi%29http://id.wikipedia.org/wiki/Rektumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_buntuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usushttp://id.wikipedia.org/wiki/Anatomihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Plak_Peyeri&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_goblet&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_Brunnerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Histologihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mesenterium&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_penyerapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_dua_belas_jarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_halus
  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    12/26

    d. Kolon transversum.

    Membujur dari kolon asenden sampai ke kolon desenden dengan panjang 28 cm.

    e. Kolon desenden.

    Terletak dirongga abdomen disebelah kiri membujur dari anus ke bawah dengan panjangnya 25 cm.

    f. Kolon sigmoid.

    Terletak dalam rongga pelvis sebelah kiri yang membentuk huruf "S" ujung bawah berhubungandengan rektum.

    g. Rektum.Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus.

    7. Anus.Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar.(Drs. Syaifuddin, hal 87-92).

    B. Definisi Ileus Obstruktif

    Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isiusus sepanjang saluran usus. Obstruksi usus dapat akut dengan kronik, partial atau total.Obstruksi usus biasanya mengenai kolon sebagai akibat karsino ma dan perkembangannya

    lambat. Sebahagaian dasar dari obstruksi justru mengenai usus halus.Obstruksi total usus halusmerupakan keadaan gawat yang memerlukan diagnosis dini dan tindakan pembedahan daruratbila penderita ingin tetap hidup.

    Ada dua tipe obstruksi yaitu :

    1. Mekanis (Ileus Obstruktif)

    Suatu penyebab fisik menyumbat usus dan tidak dapat diatasi oleh peristaltik. Ileus obstruktif inidapat akut seperti pada hernia stragulata atau kronis akibat karsinoma yang melingkari.Misalnya intusepsi, tumor polipoid dan neoplasma stenosis, obstruksi batu empedu, striktura,

    perlengketan, hernia dan abses.

    2. Neurogenik/fungsional (Ileus Paralitik)

    Obstruksi yang terjadi karena suplai saraf ototnom mengalami paralisis dan peristaltik ususterhenti sehingga tidak mampu mendorong isi sepanjang usus. Contohnya amiloidosis, distropiotot, gangguan endokrin seperti diabetes mellitus, atau gangguan neurologis seperti penyakitparkinson

    Pengertian obstruksi usus dan ileus obstruksi menurut para ahli, yaitu:

    1. Obstruksi usus adalah sumbatan total atau parsial yang mencegah aliran normal melaluisaluran pencernaan. (Brunner and Suddarth, 2001).

    2. Ileus obstruktifadalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakanpenyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus (Sabara, 2007).

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    13/26

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    14/26

    Obstruksi intestinal merupakan kegawatan dalam bedah abdominalis yang sering dijumpai,merupakan 60-70% dari seluruh kasus akut abdomen yang bukan appendisitis akut. Penyebabyang paling sering dari obstruksi ileus adalah adhesi/ streng, sedangkan diketahui bahwaoperasi abdominalis dan operasi obstetri-ginekologik makin sering dilaksanakan yang terutamadidukung oleh kemajuan di bidang diagnostik kelainan abdominalis.

    Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatanyang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus (Sabara, 2007). Setiap tahunnya 1

    dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (Davidson, 2006). Di Amerikadiperkirakan sekitar 300.000-400.000 menderita ileus setiap tahunnya (Jeekel, 2003). DiIndonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif tanpa hernia yang dirawat inapdan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004 menurut Bank data Departemen KesehatanIndonesia.

    Terapi ileus obstruksi biasnya melibatkan intervensi bedah. Penentuan waktu kritis sertatergantung atas jenis dan lama proses ileus obstruktif. Operasi dilakukan secepat yang layakdilakukan dengan memperhatikan keadaan keseluruhan pasien.

    B. Tujuan penulisan

    Berdasarkan rumusan permasalahan, maka makalah ini bertujuan untuk:

    1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan ileus obstruksi.

    2. Memiliki intelektual dan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan pada kliendengan ileus obstruksi.

    BAB II

    ISI

    A. Konsep penyakit

    1. Defenisi

    Ileus obstruktif adalah obstruksi usus akibat dari penghambatan motilitas usus yang dapatditimbulkan oleh banyak penyebab.

    Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isiusus sepanjang saluran usus. Obstruksi usus dapat akut dengan kronik, partial atautotal. Obstruksi usus biasanya mengenai kolon sebagai akibat karsinoma danperkembangannya lambat. Sebahagaian dasar dari obstruksi justru mengenai usushalus. Obstruksi total usus halus merupakan keadaan gawat yang memerlukan diagnosis dinidan tindakan pembedahan darurat bila penderita ingin tetap hidup.

    obstruksi usus adalah sumbatan total atau parsial yang menghalangi aliran normal melaluisaluran pencernaan atau parsial yang menghalangi aliran normal melalui saluran pencernaanatau gangguan usus disepanjang usus.

    2. Etiologi

    Ileus obstruktif dapat disebabkan oleh antara lain:

    1. Penyebab intraluminal (relatif jarang), antara lain:

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    15/26

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    16/26

    c. Malrotasi kongenital mengakibatkan pendeknya mesenterik, dan keseluruhan usus dapatmengalami torsi atau volvulus, keadaan ini tidak hanya dapat menyebabkan obstruksi, tetapimempercepat timbulnya iskemia dan kematian.

    d. Hernia dapat menyebabkan obstruksi.

    3. Tanda dan gejala

    a. Pasien dengan suatu obstruksi mekanik pada umumnya datang dengan keluhansakit/nyeri abdomen, muntah, konstipasi absolut, dan distensi abdomen dalam berbagaitingkatan. Tanda-tanda peritonitis yang mengarah kepada perforasi usus sebagai akibat iskemiadan tidak dapat dibedakan dengan peritonitis oleh penyebab lain misalnya perforasi intraabdominal.

    b. Pada pasien dengan suatu obstruksi sederhana yang tidak melibatkan pembuluh darah,sakit cenderung menjadi kolik yang pada awalnya ringan, tetapi semakin lama semakinmeningkat, baik dalam frekuensi atau derajat kesakitannya. Sakit mungkin akan berlanjut atauhilang timbul. Pasien sering berposisi knee-chest, atau berguling-guling. Pasien denganperitonitis cenderung kesakitan apabila bergerak.

    c. Muntah adalah suatu tanda awal pada obstruksi letak tinggi atau proksimal.Bagaimanapun, jika obstruksi berada di distal usus halus, muntah mungkin akan tertunda. Padaawalnya muntah berisi semua yang berasal dari lambung, yang mana segera diikuti oleh cairanempedu, dan akhirnya muntah akan berisi semua isi usus halus yang sudah basi.

    d. Hipovolemia dan kekurangan elektrolit dapat terjadi dengan cepat kecuali jika pasienmendapat cairan pengganti melalui pembuluh darah (intravena). Derajat tingkat dan distribusidistensi abdominal dapat mencerminkan tingkatan obstruksi. Pada obstruksi letak tinggi, distensimungkin minimal. Sebaliknya, distensi pusat abdominal cenderung merupakan tanda untukobstruksi letak rendah.

    e. Pada anak-anak dengan intussuscepsi, nyeri kolik adalah temuan klasik. Sakit yangmuncul secara tiba-tiba, berlangsung beberapa menit kemudian memudar, dan normal kembali.Muntah merupakan hal yang luar biasa. Konstipasi adalah suatu temuan khas, walaupunterkadang ditemukan campuran darah dan lendir seperti selai merah, yang mana merupakanpathognomonis untuk suatu intussuscepsi.

    4. Klasifikasi

    5. Patofisiologi

    Peristiwa patofisiologi yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa memandangapakah obstruksi usus tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau fungsional. Perbedaanutamanya adalah obstruksi paralitik, paralitik dihambat dari permulaan, sedangkan padaobstruksi mekanis peristaltik mula-mula diperkuat kemudian intermiten akhirnya hilang.

    Limen usus yang tersumbat profesif akan terenggang oleh cairan dan gas. Akumulasi gas dancairan didalam lumen usus sebelah proksimal dari letak obstruksi mengakibatkan distensi dankehilangan H2O dan elektrolit dengan peningkatan distensi maka tekanan intralumenmeningkat, menyebabkan penurunan tekanan vena dan kapiler arteri sehingga terjadi iskemiadinding usus dan kehilangan cairan menuju ruang peritonium akibatnya terjadi pelepasanbakteri dan toksin dari usus, bakteri yang berlangsung cepat menimbulkan peritonitis septik

    ketika terjadi kehilangan cairan yang akut maka kemungkinan terjadi syok hipovolemik.Keterlambatan dalam melakukan pembedahan atau jika terjadi stranggulasi akan menyebabkankematian.

    6. Pemeriksaan penunjang

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    17/26

    1. Pemeriksaan Radiologi

    a. Foto polos abdomen dengan posisi terlentang dan tegak (lateral dekubitus)memperlihatkan dilatasi lengkung usus halus disertai adanya batas antara air dan udara ataugas (air-fluid level) yang membentuk pola bagaikan tangga.

    b. Pemeriksaan radiologi dengan Barium Enema mempunyai suatu peran terbatas padapasien dengan obstruksi usus halus. Pengujian Enema Barium terutama sekali bermanfaat jika

    suatu obstruksi letak rendah yang tidak dapat pada pemeriksaan foto polos abdomen. Padaanak-anak dengan intussuscepsi, pemeriksaan enema barium tidaklah haany sebagaidiagnostik tetapi juga mungkin sebagai terapi.

    c. CTScan. Pemeriksaan ini dikerjakan jika secara klinis dan foto polos abdomen dicurigaiadanya starngulasi. CTScan akan mempertunjukkan secara lebih teliti adanya kelainan-kelainan dinding usus, mesenterikus, dan peritoneum.

    d. CTScan harus dilakukan dengan memasukkan zat kontras kedalam pembuluh darah.Pada pemeriksaan ini dapat diketahui derajat dan lokasi dari obstruksi.

    e. USG. Pemeriksaan ini akan mempertunjukkan gambaran dan penyebab dari obstruksi.

    f. MRI. Walaupun pemeriksaan ini dapat digunakan. Tetapi tehnik dan kontras yang adasekarang ini belum secara penuh mapan. Tehnik ini digunakan untuk mengevaluasi iskemiamesenterik kronis.

    g. Angiografi. Angiografi mesenterik superior telah digunakan untuk mendiagnosis adanyaherniasi internal, intussuscepsi, volvulus, malrotation, dan adhesi.

    2. Pemeriksaan Laboratorium.

    Leukositosis mungkin menunjukkan adanya strangulasi, pada urinalisa mungkin menunjukkandehidrasi.

    7. Komplikasi

    1. Peritonitis karena absorbsi toksin dalam rongga peritonium sehinnga terjadi peradanganatau infeksi yang hebat pada intra abdomen.

    2. Perforasi dikarenakan obstruksi yang sudah terjadi selalu lama pada organ intra abdomen.

    3. Sepsis, infeksi akibat dari peritonitis, yang tidak tertangani dengan baik dan cepat.

    4. Syok hipovolemik terjadi akibat dehidrasi dan kehilangan volume plasma.

    8. Penatalaksanaan

    1. Obstruksi usus halus (letak tinggi)

    Selain beberapa perkecualian, obstruksi usus harus ditangani dengan operasi, karena adanyarisiko strangulasi. Selama masih ada obstruksi, strangulasi tidak dapat dicegah secarameyakinkan.

    1. Persiapan-persiapan sebelum operasi:

    a. Pemasangan pipa nasogastrik. Tujuannya adalah untuk mencegah muntah, mengurangiaspirasi dan jangan sampai usus terus menerus meregang akibat tertelannya udara (mencegahdistensi abdomen).

    b. Resusitasi cairan dan elektrolit. Bertujuan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    18/26

    dan memperbaiki keadaan umum pasien.

    c. Pemberian antibiotik, terutama jika terdapat strangulasi.

    2. Operasi:

    Operasi dapat dilakukan bila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ vital berfungsi secaramemuaskan. Kalau obstruksi disebabkan karena hernia skrotalis, maka daerah tersebut harusdisayat. Kalau tidak terpaksa harus dilakukan penyayatan abdomen secara luas. Perincianoperatif tergantung dari penyebab obstruksi tersebut. Perlengketan dilepaskan atau bagian yangmengalami obstruksi dibuang. Usus yang mengalami strangulasi dipotong.

    3. Pasca Bedah:

    ,,,,,,,,Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan elektrolit. Harusdicegah terjadinya gagal ginjal dan harus memberikan kalori yang cukup. Perlu diingat bahwapasca bedah, usus pasien masih dalam keadaan paralitik.

    2. Obstruksi usus besar (letak rendah)

    Tujuan pengobatan yang paling utama adalah dekompresi kolon yang mengalami obstruksisehingga kolon tidak perforasi, tujuan kedua adalah pemotongan bagian yang mengalamiobstruksi. Persiapan sebelum operasi sama seperti persiapan pada obstruksi usus halus,operasi terdiri atas proses sesostomi dekompresi atau hanya kolostomi transversal pada pasienyang sudah lanjut usia. Perawatan sesudah operasi ditujukan untuk mempersiapkan pasienuntuk menjalani reseksi elektif kalau lesi obstruksi pada awalnya memang tidak dibuang.

    9. Prognosis

    Obstruksi usus halus yang tidak mengakibatkan strangulasi mempunyai angka kematian 5 %.Kebanyakan pasien yang meninggal adalah pasien yang sudah lanjut usia. Obstruksi usushalus yang mengalami strangulasi mempunyai angka kematian sekitar 8 % jika operasidilakukan dalam jangka waktu 36 jam sesudah timbulnya gejala-gejala, dan 25 % jika operasidiundurkan lebih dari 36 jam.

    Pada obstruksi usus besar, biasanya angka kematian berkisar antara 1530 %. Perforasi sekummerupakan penyebab utama kematian yang masih dapat dihindarkan.

    B. Konsep keperawatan

    1. Pengkajian

    Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan upaya untukpengumpulan data secara lengkap dan sistematis mulai dari pengumpulan data, identitas danevaluasi status kesehatan klien.

    1. Biodata klien yang penting meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku dan gayahidup.

    2. Riwayat kesehatan

    a. Keluhan utama

    Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan klien pada saat dikaji. Pada umumnya akanditemukan klien merasakan nyeri pada abdomennya biasanya terus menerus, demam, nyeritekan lepas, abdomen tegang dan kaku.

    b. Riwayat kesehatan sekarang

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    19/26

    Mengungkapkan hal-hal yang menyebabkan klien mencari pertolongan, dikaji denganmenggunakan pendekatan PQRST :

    P : Apa yang menyebabkan timbulnya keluhan.

    Q :Bagaiman keluhan dirasakan oleh klien, apakah hilang, timbul atau terus- menerus(menetap).

    R : Di daerah mana gejala dirasakan

    S : Seberapa keparahan yang dirasakan klien dengan memakai skala numeric 1 s/d 10.

    T :Kapan keluhan timbul, sekaligus factor yang memperberat dan memperingan keluhan.

    c. Riwayat kesehatan masa lalu

    Perlu dikaji apakah klien pernah menderita penyakit yang sama, riwayat ketergantunganterhadap makanan/minuman, zat dan obat-obatan.

    d. Riwayat kesehatan keluarga

    Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang sama dengan klien.

    3. Pemeriksan fisik

    a. Aktivitas/istirahat

    Gejala : Kelelahan dan ngantuk.

    Tanda : Kesulitan ambulasi

    b. Sirkulasi

    Gejala : Takikardia, pucat, hipotensi ( tanda syok)

    c. Eliminasi

    Gejala : Distensi abdomen, ketidakmampuan defekasi dan Flatus

    Tanda : Perubahan warna urine dan feces

    d. Makanan/cairan

    Gejala : anoreksia,mual/muntah dan haus terus menerus.

    Tanda : muntah berwarna hitam dan fekal. Membran mukosa pecah-pecah. Kulit buruk.

    e. Nyeri/Kenyamanan

    Gejala : Nyeri abdomen terasa seperti gelombang dan bersifat kolik.

    Tanda : Distensi abdomen dan nyeri tekan

    f. PernapasanGejala :

    Peningkatan frekuensi pernafasan,

    Tanda : Napas pendek dan dangkal

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    20/26

    g. Diagnostik Test

    1) Pemeriksaan sinar X: akan menunjukkan kuantitas abnormal dari gas dan cairan dalamusus.

    2) Pemeriksaan simtologi

    3) Hb dan PCV: meningkat akibat dehidrasi

    4) Leukosit: normal atau sedikit meningkat

    5) Ureum dan eletrolit: ureum meningkat, Na+ dan Cl rendah

    6) Rontgen toraks: diafragma meninggi akibat distensi abdomen

    7) Rontgen abdomen dalam posisi telentang: mencari penyebab (batu empedu, volvulus,hernia)

    8) Sigmoidoskopi: menunjukkan tempat obstruktif

    2. Diagnosa keperawatan

    Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (statuskesehatan, resiko perubahan pola hidup) dari individu atau kelompok dimana perawat secaraakuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberi intervensi pasti untuk menjaga statuskesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah.

    Diagnosa keperawatan merupakan respon klien terhadap adanya masalah kesehatan. Olehkarena itu diagnosa keperawatan berorientasi pada kebutuhan dasar manusia berdasarkan teorikebutuhan dasar Abraham Maslow.

    Adapun diagnosa keperawatan yang sering muncul pada klien dengan ileus obstruksi adalahsebagai berikut :

    1. Nyeri b/d distensi abdomen dan adanya selang Nasogastrik tube/ usus.

    2. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan, mual dan muntah.

    3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrisi.

    4. Kurang pengetahuan tentang kondisi/situasi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/dkurangnya pemanjanan/mengingat, kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber

    informasi, keterbatasan kognitif.

    3. Intervensi keperawatan

    Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi ataumengoreksi. Beberapa komponen yang perlu diperhatikan untuk mengevaluasi tindakankeperawatan meliputi menentukan prioritas, menentukan kriteria hasil, menentukan rencanatindakan dan dokumentasi. Adapun renana tindakan dari diagnosa keperawatan yang munculpada pasien dengan obstruksi usus antara lain:

    1. Nyeri b/d distensi abdomen dan adanya selang Nasogastrik tube/ usus.

    Tujuan: Nyeri hilang/terkontrol, menunjukkan rileks.

    Kriteria hasil :

    a. Nyeri berkurang sampai hilang.

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    21/26

    b. Ekspresi wajah rileks.

    c. TTV dalam batas normal.

    d. Skala nyeri 3-0.

    Intervensi:

    a. Selidiki keluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas (skala 0-10) dan faktorpemberat/penghilang.

    Rasional: Nyeri distensi abdomen, dan mual. Membiarkan pasien rentang ketidaknyamanannyasendiri membantu mengidentifikasi intervensi yang tepat dan mengevaluasi keefektifananalgesia.

    b. Pantau tanda-tanda vital.

    Rasional: Respon autonomik meliputi perubahan pada TD, nadi dan pernafasan, yangberhubungan dengan keluhan/penghilangan energi. Abnormalitas tanda vitalterus menerus

    memerlukan evaluasi lanjut.

    c. Memberikan tindakan kenyamanan. Mis: gosokan punggung, pembebatan insisi selamaperubahan posisi dan latihan batuk/bernafas; lingkungan tenang. Anjurkan penggunaanbimbingan imajinasi, tehnik relaksasi. Berikan aktivitas hiburan.

    Rasional: Memberikan dukungan (fisik, emosional), menurunkan tegangan otot, meningkatkanrelaksasi, mengfokuskan ulang perhatian, meningkatkan rasa kontrol dan kemampuan koping.

    d. Palpasi kandung kemih terhadap distensi bila berkemih ditunda. Tingkatkan privasi dangunakan tindakan keperawatan untuk meningkatkan relaksasi bila bila pasien berupaya untuk

    berkemih. Tempatkan pada posisi semi-fowler atau berdiri sesuai kebutuhan.

    Rasional: Faktor psikologis dan nyeri dapat meningkatkan tegangan otot. Posisi tegakmeningkatkan tekanan intra-abdomen, yang dapat membantu dalam berkemih.

    Kolaborasi

    e. Berikan analgesik, narkotik, sesuai indikasi.

    Rasional: Mengontrol/mengurangi nyeri untuk meningkatkan istirahat dan meningkatkankerjasama dengan aturan terapeutik.

    f. Kateterisasi sesuai kebutuhan.

    Rasional: Kateterisasi tunggal/multifel dapat digunakan untuk mengosongkan kandung kemihsampai fungsinya kembali.

    2. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan, mual dan muntah.

    Tujuan: Volume cairan seimbang.

    Kriteria hasil:

    a. Klien mendapat cairan yang cukup untuk mengganti cairan yang hilang.

    b. Klien menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat.

    Intervensi:

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    22/26

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    23/26

    a. Tinjau faktor-faktor individual yang mempengaruhi kemampuan untuk mencerna makanan,mis: status puasa, mual, ileus paralitik setelah selang dilepas.

    Rasional: Mempengaruhi pilihan intervensi.

    b. Auskultasi bising usus; palpasi abdomen; catat pasase flatus.

    Rasional: Menentukan kembalinya peristaltik (biasanya dalam 2-4 hari).

    c. Identifikasi kesukaan/ketidaksukaan diet dari pasien. Anjurkan pilihan makanan tinggiprotein dan vitamin C.

    Rasional: Meningkatkan kerjasama pasien dengan aturan diet. Protein/vitamin C adalahkontributor utuma untuk pemeliharaan jaringan dan perbaikan. Malnutrisi adalah fator dalammenurunkan pertahanan terhadap infeksi.

    d. Observasi terhadap terjadinya diare; makanan bau busuk dan berminyak.

    Rasional: Sindrom malabsorbsi dapat terjadi setelah pembedahan usus halus, memerlukanevaluasi lanjut dan perubahan diet, mis: diet rendah serat.

    Kolaborasi

    e. Berikan obat-obatan sesuai indikasi: Antimetik, mis: proklorperazin (Compazine). Antasidadan inhibitor histamin, mis: simetidin (tagamet).

    Rasional: Mencegah muntah. Menetralkan atau menurunkan pembentukan asam untukmencegah erosi mukosa dan kemungkinan ulserasi.

    4. Kurang pengetahuan tentang kondisi/situasi, prognosi dan kebutuhan pengobatan b/dkurangnya pemanjanan/mengingat, kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber

    informasi, keterbatasan kognitif.

    Tujuan: Menyatakan paham terhadap proses penyakitnya.

    Kriteria hasil :

    a. Klien dan keluarga mengetahui penyakit yang diderita

    b. Klien dan keluarga berpartisipasi dalam proses belajar.

    c. Klien dan keluarga berpartisipasi dalam proses pengobatan.

    Intervensi:

    a. Diskusikan pentingnya masukan cairan adekuat dan kebutuhan diet.

    Rasional: Meningkatkan penyembuhan dan normalisasi fungsi usus.

    b. Tinjau ulang perawatan selang gastrostomi bila pasien dipulangkan dengan alat ini.

    Rasional: Meningkatkan kemandirian dan meningkatkan kemampuan perawatan diri.

    c. Tinjau perawatan kulit disekitar selang.

    Rasional: Membantu mencegah kerusakan kulit dan menurunkan resiko infeksi.

    d. Identifikasi tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi medis, mis demam menetap,bengkak, eritema, atau terbukanya tepi luka, perubahan karakteristik drainase.

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    24/26

    Rasional: Pengenalan dini dari komplikasi dan intervensi segera dapat mencegah progresisituasi serius dan mengancam hidup.

    e. Tinjau ulang keterbatasan/pembatasan aktivitas, mis: tidak mengangkat benda beratselama 6-8 minggu dan menghindari latihan dan olahraga keras.

    Rasional: Menurunkan resiko pembentukan hernia.

    BAB III

    PENUTUP

    1. Kesimpulan :

    a. Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan (apapun penyebabnya) alirannormal isi usus sepanjang saluran usus. Obstruksi usus dapat akut dengan kronik, partial atautotal. Obstruksi usus biasanya mengenai kolon sebagai akibat karsinoma dan

    perkembangannya lambat. Sebahagaian dasar dari obstruksi justru mengenai usushalus. Obstruksi total usus halus merupakan keadaan gawat yang memerlukan diagnosis dinidan tindakan pembedahan darurat bila penderita ingin tetap hidup.

    b. Adapun penyebab dari obstruksi usus dibagi menjadi dua bagian menurut jenis obstruksiusus, yaitu:

    1. Mekanis : Terjadi obstruksi intramunal atau obstruksi munal dari tekanan pada usus,contohnya adalah intrasusepsi, tumor dan neoplasma, stenosis, striktur, perlekatan, hernia danabses.

    2. Fungsional : Muskulator usus tidak mampu mendorong isi sepanjang usus.

    2. Saran

    a. Untuk mahasiswa-mahasiswi

    Semoga dengan adanya tugas ini mahasiswa lebih giat lagi belajar.

    b. Untuk dosen

    Semoga dosen tidak pernah bosan mengajari kami terutama pembuatam penyimpangan KDM.

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    25/26

  • 7/22/2019 KONSEP DASAR ILEUS OBSTRUKTIF

    26/26